intranasal baru
Post on 05-Mar-2016
224 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 1/12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermacam system mucosal dalam tubuh manusia (nasal, pulmonal, rectal dan vaginal)
dapat dimanfaatkan untuk titik masuk system penghantaran obat. Dengan sendirinya
system mucosal tersebut ada perbedaan dan persamaan. Formulasi sediaan ini seharusnya
tidak hanya membahas aspek formulasi dan teknologi saja, tapi juga perlu membahas
aspek: fisiologi, biokimia, metabolisme mucosal obat dan absorpsi obat.
istem penghantaran obat nasal ini telah berlangsung sejak lama, dikenal dalam
pengobtan !yurvedi di "ndia dan oleh orang "ndian di !merikaelatan, melalui cara
penghisapan (snuff) obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.#emberian obat secara intranasal merupakan alternative ideal untuk menggantikan
system penghantaran obat sistematik parenteral. $euntungan pemberian obat secara nasal
ini meliputi: pencegahaneliminasi lintas pertama hepatic, metabolisme dinding salur
cerna atau destruksi obat di salur cerna% kecepatan dan jumah absorpsi, serta profil
konsentrasi obat versus &aktu relative sebanding dengan pengobatan secara intravena,
keberadaan vaskulator yang besar dan struktur yang sangat permeabel mukosa nasal
ideal untuk absorpsi sistematik, dan kemudian pemberian serta kenyamanan obat secara
intra nasal untuk pasien
#emberian obat menurut rute nasal merupakan sustem penghantaran obat yang
menarik, seperti terbukti dengan introduksi bentuk sediaan yang dapat diterima misal
kalsitonin untuk osteoporosis dan analog dari luteini'ing harmonereleasing harmone
untuk endometrosis. elain itu telah diteliti pula semacam obat untuk diberikan secara
intranasal (misal kartikosteroid, antibiotika, kardiovaskular, histamine dan anti histamine
dan lain sebagainya).
Berdasarkan atas latar belakang di atas, maka disusunlah makalah ini untuk
mengetahui apakah sediaan intranasal terutama yang digunakan untuk pengobatan asma
beserta anatominya serta berbagai faktor yang mempengaruhi proses farmakokinetik dan
biofarmasetik mulai dari penetrasi hingga menghasilkan efek pada tubuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan sebelumnya, maka terbentuklah
beberapa rumusan masalah dari makalah yang kami susun ini, antara lain:
1
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 2/12
• Bagaimana bentuk sediaan dari intranasal
• Bagaimana mekanisme pelepasan obat melalui pemberian intranasal
• Bagaimana perjalanan obat melalui pemberian intranasal
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka dapat ditentukan tujuan dari
penyusunan makalah ini, antara lain:
• *ntuk mengetahui bentuk sediaan dari intranasal
• *ntuk mengetahui mekanisme pelepasan obat melalui pemberian intranasal.
• *ntuk mengetahui perjalanan obat melalui pemberiaan intranasal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A. Anat!m" H"#ung
2
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 3/12
*ntuk mengetahui penyakit dan kelainan hidung, perlu diingat kembali tentang
anatomi hidung. !natomi dan fisiologis normal harus diketahui dan diingat kembali
sebelum terjadi perubahan anatomi dan fisiologi yang dapat berlanjut menjadi suatu
penyakit atau kelainan. (oetjipto D + ardani -,//0)
#erkembangan rongga hidung secara embriologi yang mendasari pembentukan
anatomi sinonasal dapat dibagi menjadi dua proses. #ertama, embrional bagian kepala
berkembang membentuk dua bagian rongga hidung yang berbeda % kedua adalah bagian
dinding lateral hidung yang kemudian berinvaginasi menjadi kompleks padat, yang
dikenal dengan konka (turbinate), dan membentuk rongarongga yang disebut sebagai
sinus. (alsh 1, //)
2idung terdiri atas hidung luar dan hidung bagian dalam. 2idung bagian luar
menonjol pada garis tengah di antara pipi dan bibir atas % struktur hidung luar dibedakanatas tiga bagian : yang paling atas : kubah tulang yang tak dapat digerakkan% di ba&ahnya
terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan % dan yang paling ba&ah adalah
lobulus hidung yang mudah digerakkan. Bentuk hidung luar seperti piramid dengan
bagianbagiannya dari atas ke ba&ah : 3) pangkal hidung (bridge), ) batang hidung
(dorsum nasi), 4) puncak hidung.
Bagian hidung dalam terdiri atas struktur yang membentang dari os.internum di
sebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung dari
nasofaring. $avum nasi dibagi oleh septum, dinding lateral terdapat konka superior,
konka media, dan konka inferior. 5elah antara konka inferior dengan dasar hidung
dinamakan meatus inferior, berikutnya celah antara konka media dan inferior disebut
meatus media dan sebelah atas konka media disebut meatus superior. (Ballenger 66,3778 %
Dhingra #9, //0% 2ilger #!,3770)
.
3
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 4/12
• Fungsi Dari 2idung
Fungsi dari hidung adalah untuk menghangatkan, membersihkan, dan
melembabkan udara yang anda napas serta membantu anda untuk membaui dan
mencicipi. eorang yang normal akan menghasilkan kirakira dua uarts (3 uart ;
/,7 liter) cairan setiap hari (lendir), yang membantu dalam mempertahankan saluran
pernapasan bersih dan lembab. -ambutrambut mikroskopik yang kecil (cilia)
melapisi permukaanpermukaan dari rongga hidung, membantu menghapus partikel
partikel. !khirnya lapisan lendir digerakan ke belakang tenggorokan dimana ia secara
tidak sadar ditelan. eluruh proses ini diatur secara ketat oleh beberapa sistemsistem
tubuh.
-ongga hidung ditutupi dengan selaput lendir yang dapat dibagi menjadi dua
&ilayah, nonolfactory dan penciuman epitel, di daerah ini non penciuman mencakup
ruang depan hidung yang ditutupi dengan kulit seperti stratifikasi sel epitel skuamosa,
di mana sebagai daerah pernapasan, yang memiliki saluran udara epitel khas ditutupi
dengan banyak mikrovili, sehingga luas permukaan besar yang tersedia untuk
penyerapan obat dan transportasi (arkar <!, 377). Dengan cara ini lapisan lendir
dalam arah didorong dari anterior ke bangsal bagian posterior rongga hidung. elsel
goblet yang hadir dalam selaput lendir yang meliputi konka hidung dan atrium,
melainkan mengeluarkan mucus sebagai butiran lendir yang bengkak pada cairan
hidung untuk berkontribusi pada lapisan lendir.
4
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 5/12
ekresi lendir terdiri dari sekitar 7=> air, <ucin >, 3> garam, 3> protein
lain seperti albumin, imunoglobulin, liso'im dan laktoferin, dan 3> lipid ($aliner <
et al., 37?8). ekresi lendir memberikan perlindungan kekebalan terhadap inhalasi
bakteriofagria dan viruses juga melakukan sejumlah fungsi fisiologis.
3) "ni mencakup mukosa, melindungi fisik dan en'imatis tersebut.
) lendir ini memiliki kapasitas menahan air.
4) "ni menunjukkan permukaan kegiatan listrik.
8) "ni memungkinkan perpindahan panas yang efisien.
=) Bertindak sebagai perekat dan partikel transportasi menuju nasofaring (Bernstein6< et al., 3770)
B. Penghantaran $ Del"%er& ' ()at Nasal
#enghantaran obat nasal dapat digunakan untuk efek lokal maupun sistemik. $arena
daerah nasal kaya pasokan pembuluh darah, pemakaian nasal juga bermanfaat untuk
pelepasan obat sistemik. @etapi, total luas permukaan rongga hidung relatif kecil, &aktu
tinggal dalam rongga nasal pada umumnya pendek, dan beberapa obat dapat ditelan.
Faktorfaktor ini ini membatasi kapasitas hidung untuk pelepasan obat sistemik
mmerlukan dosis besar. urfaktan sering digunakan untuk meningkatkan penembusan
sistemik. alau pengaruh paparan obat kronis pada integritas membran nasal juga harus
dipertimbangkan. #ada umumnya suatu obat harus cukup lipofilik untuk melintasi
membran epitel nasal untuk diabsorpsi. <olekul kecil dengan kesetimbangan sifat
lipofilik dan hidrofilik cenderung lebih mudah diabsorpsi. #engamatan ini menempatkan
suatu tantangan untuk pelepasan nasal dari molekul yang lebih besar seperti protein dan
peptida, yang akan bermanfaat dari rute penghantaran untuk menghindari degradasi
5
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 6/12
lingkungan usus. Bentuk sediaan yang ditujukan untuk pelepasan obat nasal meliputi tetes
nasal, semprot nasal, aerosol dan nebuli'er.
Bergantung pada metabolik, absorpsi dan profil kimia obat, beberapa obat diabsorpsi
secara cepat melalui membran nasal dan dapat dihasilkan efek terapeutik yang cepat.
Beberapa hormon dan insulin telah diuji untuk penghantaran intranasal. #ada beberapa
kasus tujuannya adalah untuk memperbaiki ketersediaansistemik, dan pada kasus lain
adalah untuk menurunkan efek samping. Aasopresin dan oksitosin merupakan contoh
lama dari obat yang dipasarkan sebagai produk intranasal. Disamping itu, beberapa opioid
diketahui diabsorpsi secara cepat dari jalur nasal dan melepas kadar obat sistemik secepat
injeksi intravena. #ersoalan umum pada penghantaran obat nasal adalah tantangan
pengembangan formulasi dengan bahan tambahan yang tidak mengiritasi. Beberapa
surfaktan yang memudahkan absorpsi cenderung mengiritasi mukosa nasal pada tingkat
sedang atau berat.
$ortikosteroid intranasal untuk pengobatan alergi atau rhinitis menahun menjadi
populer karena pelepasan intranasal diyakini menurunkan totoal dosis kortikosteroid yang
diperlukan. Dosis yang lebih rendah juga menyebabkan minimalisasi efek samping
seperti penekanan pertumbuhan. 9ogika ini memba&a beberapa kortikosteroid generasi
kedua seperti beklametason dipropionat, budesonid, flunisolid, flutikason propionat,
mometason furoat dan triamsinolon asetonid dipertimbangkan untuk penghantaran
intranasal. !kan tetapi potensial untuk penekanan pertumbuhan pada anakanak berbeda.
#ada satu penelitian, beklometason dipropionat menurunkan pertumbuhan anak, tetapi
mometason furoat semprot nasal yang digunakan selama satu tahnun tidak menunjukkan
tandatanda penekanan pertumbuhan. $eseluruhan kortikosteroid generasi kedua dengan
penghantaran nasal telah disimpulkan menyebabkan efek samping sistemik yang
minimal.
C. Pr!ses Penggunaan Intranasal#roses penggunaan DD "ntranasal dapat melalui penghantaran dua arah dengan laju
nafas, sebagai berikut :
• $etika nafas dikeluarkan ke dalam alat, langitlangit lunak secara otomatis menutup
rapat rongga hidung
• afas memasuki satu lubang hidung le&at mulut pipa yang menyegel
• Dan memicu pengeluaran partikel ke dalam aliran, memajukan partikel mele&ati klep
hidung untuk menuju tempat sasaran
• !liran udara mele&ati communication posterior ke sekat hidung dan keluar melalui
bagian hidung yang lain di jurusan berla&anan.
6
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 7/12
ehingga proses tersebut akan menghasilkan :
• C 7/ > dosis obat didepositkan melalui katup nasal
• C 0/ > dosis didepositkan di ba&ah posterior 4 rongga nasal
•
-eproducibility tinggi dari pendepositan melalui katup nasal• @idak ada endapan pada paru paru.
D. *akt!r+*akt!r ,ang Mem-engaruh" DDS Intranasal
#ada pemberian obat nasal menggunakan spray yang biasa, cairan berfungsi sebagai
pemba&a, 'at aktif hanya sebagian kecil dari total keseluruhan cairan tersebut. @antangan
formulasinya adalah mencari formula yang tidak akan merugikan pasien dan dapat
diabsorpsi dengan baik oleh hidung, tetapi secara efektif dapat dipompa mekanik regular.
#erusahaan farmasi ditantang untuk membuat sediaan yang dapat bertahan di mukosa
nasal.alah satu penemuan agar obat yang bertahan di mukosa nasal adalah menggunakan
chitosan dari kulit kerang sebagai bioadhesive atau penahan alami, sehingga obat dapat
bertahan di mukosa nasal. @eknologi ini dapat berguna untuk obatobat sisttemik yang
diberikan melalui saluran nasal.
@antangan berikutnya adalah sediaan nasal yang dapat mele&ati sa&ar darah otak,
untuk itu dikembangkan sistem disperse yang dapat memungkunkan obat dapat mencapai
seluruh permukaan mukosa nasal hingga paranasal. @eknologi seperti ini digunakan
untuk obat topikal agar dapat berpenetrasi lebih dalam daripada obat oral sehingga dapat
diabsorpsi lebih baik lagi
ekarang sudah banyak dikembangkan obat nasal tanpa penga&et yang dapat
mengiritasi hidung dan mukosa agar iritasi dapat diminimalisasi.
Faktorfaktor yang mempengaruhi bioavaibilitas nasal, antara lain :
• 9uas permukaan untuk absorpsi
• !liran darah
• aktu kontak
• #enyakit
• !ktivitas en'im
• <ukus
$euntungan dan kerugian dari penghantaran secara intranasal, yaitu :
$euntungan :
• !rea permukaan untuk absorpsi luas ( 3E/ cm4 )
• Banyak suplai darah sehingga absorpsinya cepat
• !ktivitas metabolisme yang rendah dibandingkan peroral
• <udah diakses untuk penghantaran obat
• Bentuk sediaan alternative, jika tidak dapat digunakan obat saluran cerna
$erugian :• Difusi obat terhalang oleh mucus dan ikatan mucus
7
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 8/12
• <ukosa nasal dan sekresinya dapat mendegradasi obat
• "ritasi lokal dan sensitivisasi obat harus diperhatikan
• <ucociliary clearance mengurangi &aktu retensi obat dalam rongga hidung
• $urang reproduksibilitas pada penyakit yang berhubungan dengan rongga hidung
2anya untuk obat yang poten (dosis kecil) dengan ukuran partikel = 3/ Gm
E. Jen"s Se#"aan Intranasal
#emilihan bentuk sediaan tergantung pada obat yang digunakan, indikasi, pasien dan
pemeriksaan terakhir. 1mpat formulasi dasar yang harus dipertimbangkan, yaitu larutan,
emulsi dan bubuk kering.
• emprot hidung
$etersediaan pompa dosis terukur dan , nasal spray dapat memberikan dosis yang
tepat =// um. *kuran partikel dan morfologi dari obat dan viskositas formulasi
menentukan pilihan pompa dan perakitan.
• @etes hidung
@etes hidung adalah salah satu yang paling sederhana dan nyaman dikembangkan
untuk penghantaran. $erugian utama dari ini adalah kurangnya presisi dosis tetes hidung
mungkin tidak cocok untuk produk resep.
• asal Hel
$euntungan dari nasala gel yaitu pengurangan dampak rasa karena mengurangi
menelan, pengurangan kebocoran anterior formulasi,pengurangan iritasi dengan
menggunakan eksipien menenangkan emolien dan sasaran pengiriman ke mukosa untuk
penyerapan yang lebih baik.
• asal Bubuk
"ni bentuk sediaan dapat dikembangkan jika solusi dan Ionionic bentuk sediaan tidak
dapat dikembangkan misalnya, karena kurangnya obat stabilitas. $euntungan untuk
bentuk sediaan serbuk hidung adalah tidak adanya bahan penga&et dan stabilitas
superior formulasi. amun, kesesuaian bubuk formulasi tergantung pada kelarutan,
ukuran partikel, sifat aerodinamis dan iritasi hidung obat aktif dan atau bahan
pembantu. tetapi iritasi mukosa hidung dan pengiriman dosis terukur adalah beberapa
tantangan formulasi. *mumnya, penyerapan bertindak melalui salah satu dari mekanisme
berikut:
- <enghambat aktivitas en'im%- <engurangi kekentalan lendir atau elastisitas%
8
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 9/12
- #enurunan pembersihan mukosiliar%
- melarutkan atau menstabilkan obat.
• "ntranasal mikroemulsi
"ntranasal mikroemulsi merupakan salah satu pengiriman obat noninvasif untuk
sirkulasi sistemik. Jhang dkk (//8) mempelajari serapan otak nimodipin oleh intranasaldengan surfaktan berbasis mikroemulsi dan menemukan tiga kali lipat lebih tinggi dari
nimodipin dan rasio yang lebih tinggi !*5 di jaringan otak dan cairan serebrospinal
dengan yang di plasma. Ayas (//E) telah melaporkan bah&a formulasi
mikroemulsi clona'epam digabungkan dengan agen mukoadhesif dipamerkan timbulnya
tindakan lebih cepat diikuti dengan durasi berkepanjangan tindakan dalam pengobatan
status epileptikus. Dalam penelitian lain, Ayas dkk dilaporkan cepat dan tingkat yang
lebih besar dari transportasi obat ke dalam otak tikus setelah pemberian intranasal
mukoadhesif mikroemulsi dari 'olmitriptan dan sumatriptan. <ukesh dkk (//?)
mempelajari pengiriman intranasal risperidone dan menyimpulkan bah&a jumlah yang
signifikan dari risperidone dengan cepat dan efektif disampaikan ke otak dengan
pemberian intranasal nanoemulsion mukoadhesif risperidone.
*. Per)e#aan Intranasal DDS #engan !n%ens"!nal
#emberian obat secara nasal sekarang ini adalah cara yang popular untukmenangani
penyakit pernafasan dan juga mengatur pemberian obatobatan bebas(K@5) pada kondisisinus, seperti hidung mampet atau alergi. emprotan nasal, botoltekan, atau obat tetes hidung
adalah sebagian dari metode pemberian obat langsungyang umum dan biasanya dipilih oleh
konsumen pada s&amedikasi ataupun pada obatresep untuk pilek atau alergi. *ntuk pasien
yang tidak menyukai cara spraysemprotkedalam hidung atau bagi pasien yang tidak
memungkinkan adanya terapi nebulisasi,dapat digunakan cara oless&ab. Beberapa pabrik
obat sedang mengembangkan carapenggunaan aplikator dosis tunggal, yang dapat melapisi
lubang hidung dengan cairanatau gel. #ada pilek, selain untuk mengobati, s&ab juga dapat
terserap oleh saluran hidung.
#ada intinya, pemberian obat langsung ke hidungdaerah nasal adalah dosisyang
digunakan adalah seminimal mungkin, karena tidak sperti oral, yang harusmemperhatikan
metabolisme lintas pertama di hati. !lat penyemprotsprayer jugamemiliki peranan penting.
#enggunaan sprayer tradisional akan memiliki perbedaan jika digunakan oleh remaja dan
orang tua, karena kekuatan penyemprotan yang berbeda.*ntuk itu, banyak perusahaan
farmasi yang mengembangkan alat yang dapatmengukur jumlah obat yang dikeluarkan secara
9
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 10/12
simultan. D! (e& Drug !pplication)menentukan bah&a pemberian obar nasal untuk
gejala ataupun penyakin radangselaput lendir, hanya untuk pasien 3 tahun ke atas.
#ada pemberian obat nasal menggunakan spray yang biasa, cairan berfungsisebagai
pemba&a, obat'at aktif hanya sebagian kecil dari total keseluruhan cairantersebut. @antangan
formulasinya adalah mencari formula yang tidak akan merugikanpasien dan dapat diabsorpsi
dengan baik oleh hidung, tetapi secara efektif dapatdipompa oleh pompa mekanik regular.
@antangan selanjutnya adalah membuat sediaan nasal yang juga dapat mele&atisa&ar
darah otak. *mumnya, tradisional spray nasal, hanya mencapai sepertigamukosa nasal, untuk
itu banyak perusahaan farmasi yang mengembangkan sistemdispersi yang dapat
memungkinkan obat dapat mencapai seluruh permukaan mukosanasal hingga paranasal.
@eknologi seperti ini juga dapat digunakan untuk obat topikalagar dapat berpenetrasi lebih
dalam dan obat oral agar dapat diasorpsi lebih baik lagi.aat ini banyak dikembangkan obat
nasal tanpa penga&et, yang dapat mengiritasihidung dan mukosa. elain itu, dikembangkan
juga alat yang dapat mengirimkan obatmenggunakan aktuator samping (side actuator), bukan
melaui bagian atas alat tersebut.Drug delivery system intranasal atau sistem penghantaran
obat intranasal adalahsuatu teknologi penyampaian obat yang khas, diciptakan agar obat
dapat mencapaitempat kerja di intranasal lebih optimal. #erbedaan DD intranasal dengan
sediaan oraluntuk penyakit nasal adalah tanpa proses !D<1 (absorbsi, distribusi,
metabolisme,eksresi), sehingga efek obat akan cepat tercapai, karena pemberiannya yang
langsungmencapai tempat kerjanya.
$191B"2! DD "@-!!!9 D"B!D"H$! 1D"!! $KA1"K!9
3. Dapat digunakan untuk berbagai macam terapi pengobatan, seperti:
$ulit #engobatan :
-hinitis-hinosinusitis
#olip hidung
inusitis akut
Flu
Aaksin
Kbat :
teroid!ntihistamin
"mmune modulators
Decongestan
Aaksin
istemik #engobatan :
<igraine dan sakit kepala
"nsomnia dan penenang
Kbesitas
Diabetes 3 dan
euroaktif protein dan
polipepetida
Kbat polar yang diabsorpsi
sedikit pada H"
Ktak <igraine dan sakit kepala"nsomnia dan penenang
euroaktif protein dan
10
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 11/12
Kbesitas
Diabetes 3 dan
!l'eimer dan #arkinson
polipepetida
Kbat polar yang diabsorpsi
sedikit pada H"
. @arget pemberian obat pada penanganan penyakit melalui daerah sekitar saluran nasal4. #ada bentuk obat konvensional, kerja tidak langsung pada tempatnya
8. 6atuhnya obat langsung pada tempat kerja
• !lat DD nasal modern(jatuhnya obat ditengah meatus)
• !lat DD nasal konvensional(obat harus di hirup terlebihdahulu, jadi obat
tidak menujutempat kerja langsung)
=. Dosis obat dapat diabsorbsi pada saluran nasal dengan maksimum (C 7/>)
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam rute pemberian intranasal perjalanan obat yang ideal diantaranya harus
meliputi halhal berikut ini : kenyamanan pasien, reproducibility, mudah di absorpsi,
biokompabilitas dan tidak ada reaksitambahan, luas efektif area kontak, dan &aktu kontak
yang di perpanjang. Dalam sediaan ini diberikan secara intranasal untuk efek lokal seperti
obat tetes hidung atau spray,rongga hidung digunakan untuk pelepasan obat sistemik. #ada
pemberian obat intranasal dibandingkan obat sistemik atau oral, yang perludiperhatikan
adalah ukuran partikel yang didistribusikan dengan alat semprot atau spraynya.*kuran yang
paling umum adalah / =/ Gm, ukuran lebih kecil akan memba&a obat sampaitrachea,
sedangkan ukuran yang lebih besar dapat digunakan bila obat ingin disimpan dalamsaluran
hidung, tetapi bisa jadi malah keluar dari lubang hidung atau bahkan tertelan.
!dapun mekanisme dari rute pemberian intranasal yaitu :
3. #engiriman lokal adalah pilihan alami untuk pengobatan gangguan hidung secara
topical. -ute intranasal adalah pilihan utama untuk pengiriman obat karena
memungkinkan melegakan gejala dengan cepat, dengan profil yang hanya sedikit
merugikan dan lebih menguntungkan daripada rute oral atau parenteral. Bahkan, dosis
ysng digunakan relatif rendah dan efektif bila diberikan secara topikal, secara
bersamaan meminimalkan potensi efek toksik sistemik.
. #engiriman sistemik adalah pemberian obat sebagai alternatif untuk rute oral dan
intravaskuler.s
<ekanisme !bsorpsi "ntranasal terbagi dua, yaitu : <ekanisme melibatkan rute berair
transportasi yang dikenal dengan proses paraselular dan <ekanisme melibatkan transportasi
melaluirute lipodial yang dikenal sebagai proses transelular.
11
7/21/2019 Intranasal baru
http://slidepdf.com/reader/full/intranasal-baru 12/12
#erjalanan obat melalui pemberian intranasal dalam tubuh melalui beberapa tahap yaitu
bentuk sediaan obat nasal dengan 'at aktif biasanya memberikan efek lokal, selanjutnya obat
dihisap melalui rongga hidung masuk lalu diabsorbsi dalam bentuk obat yang terlarut
selanjutnya meliputi &aktu selama obat diangkut ke organ yang ditentukan setelah obat
dilepas dari bentuksediaan, obat mulai memberikan efek pada pasien dengan cara berikatan
dengan reseptorreseptor yang ada pada tubuh, bila obat telah berinteraksi dengan sisi
reseptor biasanya protein membrane akan menimbulkan renspon biologic, selanjutnya akan
memberikan efek terapi terhadap pasien.
BAB I
PENUTUP
A. es"m-ulan
<ekanisme dari rute pemberian intranasal yaitu :
3. #engiriman lokal adalah pilihan alami untuk pengobatan gangguan hidung secara
topical. -ute intranasal adalah pilihan utama untuk pengiriman obat karena
memungkinkan melegakan gejala dengan cepat, dengan profil yang hanya sedikit
merugikan dan lebih menguntungkan daripada rute oral atau parenteral. Bahkan,
dosis ysng digunakan relatif rendah dan efektif bila diberikan secara topikal,
secara bersamaan meminimalkan potensi efek toksik sistemik.
. #engiriman sistemik adalah pemberian obat sebagai alternatif untuk rute oral dan
intravaskuler.
<ekanisme !bsorpsi "ntranasal terbagi dua, yaitu : <ekanisme melibatkan rute
berair transportasi yang dikenal dengan proses paraselular dan <ekanisme melibatkan
transportasi melaluirute lipodial yang dikenal sebagai proses transelular.
#erjalanan obat melalui pemberian intranasal dalam tubuh melalui beberapa tahap
yaitu bentuk sediaan obat nasal dengan 'at aktif biasanya memberikan efek lokal,
selanjutnya obat dihisap melalui rongga hidung masuk lalu diabsorbsi dalam bentuk
obat yang terlarut selanjutnya meliputi &aktu selama obat diangkut ke organ yang
ditentukan setelah obat dilepas dari bentuksediaan, obat mulai memberikan efek pada
pasien dengan cara berikatan dengan reseptorreseptor yang ada pada tubuh, bila obat
telah berinteraksi dengan sisi reseptor biasanya protein membrane akan menimbulkan
renspon biologic, selanjutnya akan memberikan efek terapi terhadap pasien.
12
top related