intervensi dalam proses keperawatan

Post on 30-Jun-2015

8.013 Views

Category:

Health & Medicine

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

INTERVENSI DALAM PROSES KEPERAWATAN

Nama Anggota :1. Rara Niken Faza Anindita 220201131200162. Erna Febriyanti 220201131200263. Husnia Tahta Afwina 220201131300764. Agstri Lestari Putri 220201131301115. Nurul Inabah 220201131301216. Nia Novitasari 220201131301257. Mike Saeli Yuliana 22020113140116

1. DEFINISI

2.MENETAPKAN PRIORITAS

3. TUJUAN DAN HASIL YANG

DIHARAPKAN

4. MERANCANG INTERVENSI

KEERAWATAN

5.PERENCANAAN ASUHAN

KEERAWATAN

6. MENULIS RENCANA ASUHAN

KEPERAWATAN

7. KONSULTASI DGN TENAGA

KESEHATAN LAIN

1. DEFINISI PERENCANAAN

Kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada

klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi

keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.

(Potter &Perry, 2005).

Intervensi keperawatan adalah apa yang harus dilakukan untuk

perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien

dan / atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.

2. MENETAPKAN PRIORITAS

Prioritas pemilihan adalah metode yang digunakan perawat dan klien untuk membuat peringkat diagnose dalam urutan kepentingan yang didasarkan pada keinginan, kebutuhan dan keselamatan klien.

Ada 5 tingkat prioritas :

Ada 3 tingkatan prioritas dalam perencanaan :• Tinggi Klien akan terganggu apabila

diagnose keperawatan tidak terpenuhi.• Sedang Keadaan klien tidak darurat

apabila kebutuhannya tidak terpenuhi.• Rendah Apabila kebutuhan klien tidak

terpenuhi, tidak akan mengganggu penyakit spesifik klien.

Kemungkinan dalam pembuatan prioritas ada dua :1. Apabila klien dapat diajak untuk

berkomunikasi maka perawat dan klien bisa menentukan prioritas bersama.

2. Kondisi perawat yang bertanggung jawab utama untuk menentukan prioritas karena keadaan fisiologi dan psikologi klien terancam.

3. MENETAPKAN TUJUAN DAN HASIL (OUTCOME) YANG DIHARAPKAN

• Tujuan dan hasil yang diharapkan adalah pernyataan spesifik perilaku atau respon klien dari asuhan keperawatan.•Manfaat dari penulisan tujuan :1. Memberikan arahan untuk intervensi

keperawatan yang individual.2. Menentukan keefektifan intervensi.

a. Tujuan PerawatanTujuan berpusat pada klien untuk mencerminkan tingkat kesejahteraan klien tertinggi dan kemandirian dalam kehidupan. Klien berpartisipasi dalam penetapan tujuan sedangkan perawat bertindak sebagai advokat bagi klien untuk mencegah penyimpangan dalam tingkat kesejahteraan ketika mengembangkan tujuan

Ada 2 jenis tujuan perawatan :•Tujuan jangka pendek : sasaran yang diharapkan tercapai dalam periode waktu yang berlangsung kurang dari 1 minggu.•Tujuan jangka panjang : sasaran yang diharapkan tercapai dalam periode waktu yang lebih dari satu minggu atau berbulan-bulan.

b. Hasil yang DiharapkanHasil yang diharapkan yaitu perubahan respon yang diinginkan dari kondisi klien dalam semua dimensi seperti fisiologis, sosial, emosional, ataupun spiritual.

c. Pedoman untuk menulis tujuan dan hasil yang diharapkan•Faktor yang berpusat pada klien•Faktor Tunggal•Faktor yang dapat diamati•Faktor yang dapat diukur •Faktor batasan waktu•Faktor mutual•Faktor realistik/dapat dicapai

4. MERANCANG INTERVENSI KEPERAWATAN

Kriteria dalam menentukan intervensi :•Menggunakan kata kerja yang tepat•Bersifat spesifik•Dapat dimodifikasi.

Terdapat 3 tipe intervensi keperawatan yaitu :• Intervensi Perawat

meliputi aspek praktik keperawatan professional yang memiliki lisensi dan hukum.• Intervensi Dokter

respon dokter terhadap diagnosa medis dan perawat menyelesaikan instruksi dokter• Intervensi Kolaboratif

terapi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dari berbagai professional keperawatan kesehatan

6 faktor yang mempengaruhi intervensi :1. Karateristik diagnose keperawatan2. Hasil yang diperkirakan3. Dasar riset (pengetahuan keperawatan)

untuk intervensi4. Kemungkinan pelaksanaan intervensi5. Kebersediaan klien6. Kompetensi perawat.

5. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Cara mengkomunikasikan asuhan keperawatan :a. Tujuan Rencana perawatan Rencana asuhan memberikan arahan untuk penerapan rencana dan kerangka kerja untuk evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan.

b. Rencana Perawatan di Berbagai Lingkungan •Rencana Perawatan Institusional(Staf)•Rencana Perawatan Peserta Peserta

Didik•Rencana Keperawatan untuk

Lingkungan Komunitas

c. Jalur KritisJalur kritis menguraikan perawatan spesifik namun juga memberikan cara merevisi/memperbaiki rencana asuhan keperawatan yang dapat membantu staf untuk membuat keputusan secara continue dan memastikan kemajuan klien.

6. MENULIS RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dalam penulisan perencanaan menggunakan 5 kolom•Kolom 1 : berisi data-data yang akurat

dengan diagnose keperawatan yang bersangkutan. •Kolom 2 : berisi tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.Setelah itu, perawat membuat tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam rencana tindakan.

•Kolom 3 : adalah kolom implementasi yang berisi rencana tindakan. •Kolom 4 : berisi pemahaman rasional

seorang perawat tentang intervensi spesifik•Kolom 5 : berisi kriteria hasil yang

ditetapkan dan diidentifikasi sebelumnya dari rencana asuhan keperawatan

Manfaat dari rencana asuhan keperawatan antara lain ( Carol, 1998) :•Membantu dalam memberikan

keperawatan yang berkualitas.•Menllingkatkan komunikasi, pengaturan,

dan evaluasi asuhan keperawatan.•Database untuk membuat penugasan dan

mengalokasikan waktu dan sumber-sumber.

•Database untuk distribusi sumber-sumber pada pusat perawatan kesehatan dengan administrasi .•Database untuk pemeriksaan jaminan

kualitas.•Manfaat bagi bidang keperawatan

dengan mengidentifikasi kontribusi keperawatan yang unik dalam perawatan klien.

7. KONSULTASI DENGAN TENAGA KESEHATAN LAIN.

Konsultasi merupakan proses dimana keahlian dari orang spesialis di cari untuk mengidentifikasi cara untuk mengatasi masalah dalam penatalaksanaan klien.

Langkah-langkah berkonsul :• Langkah pertama

Mengidentifikasi area masalah yang umum, yang akan memberikan konsultan suatu permulaan untuk mengidentifikasi masalah. • Langkah kedua

Konsultasi diarahkan pada perawat lain atau anggota perawat lain.• Langkah ketiga

Perawat memberikan konsultan informasi yang mencakup ringkasan masalah.

• Langkah keempatPerawat tidak boleh memberikan informasi yang bias kepada konsultan, karena akan menghambat penyelesaian masalah. • Langkah kelima

Perawat yang membutuhkan konsultasi harus menyediakan diri untuk mendiskusikan temuan-temuan dan rekomendasi.

TERIMA KASIH

top related