infeksi cerebral [compatibility mode]
Post on 28-Dec-2015
42 Views
Preview:
TRANSCRIPT
10/27/2008
1
1
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Infeksi Susunan saraf pusat terbagi atas :• Meningitis infeksi yang melibatkan selaput mening
otak terdiri dari :– Meningitis Purulenta yang disebabkan oleh kuman Bakteri
a.l : Pneumokokus, stapilokokus, haemophyllus influensa, sering pada orang dewasa sedangkan Escericia Coli sering menyerang anak-anak.
– Meningitis Serosa yang disebabkan oleh Jamur, Virus, Protosoa, Parasit, Mycobacterium Tuberculosa.
• Ensefalitis yaitu infeksi yang melibatkan jaringan otak.
• Myelitis yaitu infeksi yang melibatkan sumsum tulang belakang
2
10/27/2008
2
Infeksi dapat mencapai susunan saraf pusat melalui :
– Melalui luka terbuka di kepala– Penyebaran infeksi langsung dari otitis media,
sinus-sinus paranasal, kulit kepala dan wajah.– Penyebaran melalui darah (septisemia/
bakteriemia)– Abses otak.– Infeksi Retrograde sepanjang saraf.– Infeksi langsung pada CSF akibat trauma / LP yang tidak
steril
3
KLASIFIKASI :
Menurut penyebabnya :– Infeksi viral
– Infeksi Bakterial
– Infeksi Spiroketal
– Infeksi Fungus
– Infeksi Protozoa
– Infeksi Metasoa
4
10/27/2008
3
INFEKSI VIRAL
• Tergantung pada :– Jumlah virus & virulensinya– Daya tahan tubuh yang rendah seperti :
• Penyakit kronik• Gangguan imunologik• Reaksi alergi• Demam, obat-obatan• Radioterapi
– Adanya kerusakan ginjal, paru, hepar, jantung & susunan eritropoetik
5
MENINGITIS VIRAL
Bersifat benigne , gejalanya kadang sangat ringanPada keadaan berat memberikan gejala:
• Sakit kepala• Kaku kuduk
• LP : Pleiositosis limfositer . liquor jernih• Penyebab : paling sering dari kelompok enterovirus :
– V. poliomyelitis– V. coxsakie– V. ECHO (Entero Cytophatic Human Orphan)– Penetrasi melalui lintasan oral fecal / droplet spray
6
INFEKSI VIRAL
10/27/2008
4
MENINGITIS VIRAL
V. Coxsakie dikenal :• Kelompok A :
– Menyebabkan meningitis– Eksantema bersifat rubeliform dengan herpangina
di tangan, kaki, mulut
• Kelompok B– Menyebabkan meningitis disertai keletihan otot
hingga paralysis.– Rhinitis, laryngitis, bronchitis.– Eksantema tidak dijumpai.
7
MENINGITIS VIRAL
V. ECHO :• Tersebar diseluruh dunia• Lebih sering pada anak• Anak sering rewel/ cengeng• Sering timbul gejala eksantema yang lebih menonjol• Sakit kepala• Muntah, nyeri otot anggota gerak• ± 24 jam timbul bercak bercak merah mulai dari
muka hingga ke badan.• Kaku kuduk & nyeri
8
10/27/2008
5
ENSEPHALITIS VIRAL
Sering berupa meningoensephalitis
• Gambaran klinis :– Konvulsi merupakan gejala utama
– Gangguan kesadaran (acut organic brain syndrome)
– Gejala serebellar
– Nyeri serta kaku kuduk
9
ENSEPHALITIS VIRAL
Ensephalitis virus terbagi atas 3 kelompok :• Ensephalitis primer berasal dari :
– Virus kelompok herpes simpleks– Virus influenza– Virus ECHO, Coxsackhie– Arbo virus
• Ensephalitis primer yang belum diketahui penyebabnya• Ensephalitis Parainfeksiosa akibat komplikasi penyakit virus
misalnya : rubeola, varisela, herpes zoster, parotitis epidemika, mononucleosis infeksiosa, vaksinasi.
54% menyerang anak anak , 31 % disebabkan oleh virus herpes simpleks, 17 % virus ECHO
10
10/27/2008
6
INFEKSI BAKTERIAL
• Gejala klinis :
• Sakit kepala, nyeri retroorbital
• Nyeri punggung bagian bawah, nyeri otot
• Pusing, parestesia, fotofobia, letargia & delirium
• Kaku kuduk , febris
• Kesadaran menurun
11
INFEKSI BAKTERIAL
Frekwensi infeksi SSP :• Meningitis• Tetanus• Abses cerebri• Abses epidural serebri / spinal• Granuloma intraserebral / epidural spinal.• Tromboplebitis serebral• Araknoiditis.
12
10/27/2008
7
INFEKSI BAKTERIAL
• Komplikasi :
– Araknoiditis posterior
– Efusi subdural
13
MENINGITIS BAKTERIAL AKUT
Bersifat infeksi purulenta akibat komplikasi dari septicemia
Gejala Prodromal :• Infeksi nasopharynx• Otitis media• Yang disebabkan oleh :
– Meningokokus– Hemopfilus influenza– Pneumokokus
14
10/27/2008
8
MENINGITIS BAKTERIAL AKUT
Gambaran Klinis :
• febris, nyeri kepala, mual, muntah• tanda patognomonik berupa kaku kuduk , nyeri pada leher• kesadaran kadang menurun• adanya petekia & purpura menunjukkan infeksi meningokokus• eksantema disebabkan oleh Pneumokokus, H. Infulenza• arthritis & artralgia disebabkan oleh Meningokokus, H.
Infulenza• otitis media eksasebasi + eksudat yang banyak sering
disebabkan oleh Pneumokokus• hemorhagik pada kulit yang disertai shock dan septicemia
disebabkan oleh Meningokokus
15
MENINGITIS BAKTERIAL AKUT
Pada neonatus , meningitis purulent menunjukkan gejala :– panas tinggi yang akut– dyspnoe– tidak mau menetek– icterus, kesadaran menurun– kejang & koma.
Sering disebabkan oleh :– E Coli– Streptokokus– Stafilokokus– Pneumokokus
16
10/27/2008
9
MENINGITIS BAKTERIAL AKUT
Pada bayi dan anak-anak yang lebih besar menunjukkan gejala:
• tidak mau makan• irritable• confuse & letargy• kejang & koma.
Sering disebabkan oleh :» H. Infulenza» Meningokokus» Pneumokokus» E Coli» Streptokokus
17
MENINGITIS BAKTERIAL AKUT
Pada orang dewasa sering disebabkan oleh :»Pneumokokus
»Meningokokus
»Streptokokus
»Stafilokokus
»H. Infulenza
18
10/27/2008
10
MENINGITIS BAKTERIAL AKUT
Pemeriksaan fisik :
–kaku kuduk (+)
–Tes laseque (+)
–Tes Brudzzinski (+)
–Kernig sign (+)
19
MENINGITISPada pemeriksaan cairan liquor didapatkan :
LIQUORLIQUOR PURULENTAPURULENTA SEROSASEROSA
Sel Sel PMN 500 PMN 500 –– 100.000100.000Pleiositosis polinuklearis Pleiositosis polinuklearis
MN 500 MN 500 ––10001000Pleiositosis limfositer Pleiositosis limfositer
Protein Protein >500 mg >500 mg 200 200 –– 500 mg 500 mg
Glukosa Glukosa Normal / ↓ Normal / ↓ Menurun < 40mg%Menurun < 40mg%Virus Virus –– meningkatmeningkat
Nonne/Pandy Nonne/Pandy + 1 s/d + 4 + 1 s/d + 4 +1 s/d +4 +1 s/d +4
Bakteri Bakteri ++
+ TBC/Parasit+ TBC/Parasit
Kejernihan Kejernihan Keruh Keruh Jernih Jernih 20
10/27/2008
11
Komplikasi:
• Hidrosephalus
• Infark otak
21
MENINGITIS TUBERKULOSA
Berupa meningitis serosa akibat komplikasi dari penyakit tuberkulosa Terutama pada anak
• Penjalaran berasal dari :– Paru – paru secara hematogen
– Infeksi TB di mastoid
– Spondilitis TB
22
10/27/2008
12
MENINGITIS
Pengobatan :• Antibiotik yang sesuai• Penumokokus : ampisillin, klorampenikol,
sephalosphorin, septriaxon.• Virus : acyclovir• Jamur : diflucan• TBC : Rifampicin, etambutol, pirazinamide,
streptomisin, kanamisin.• Intake cairan yang cukup• Terapi simtomatik lainnya.• Bed rest total
23
ENSEFALITIS
Yaitu peradangan otak yang disebabkan oleh :– Bakteri
– Parasit : Cacing, malaria, toxoplasmosis, amubiasis, sistiserkosis, skistosomiasis
– Jamur : candida albican, cryptococcus neoforman, aspergillus fumingatus
– Virus RNA ( rabies, rubella,parotitis), Virus DNA (herpes, AIDS, variola)
24
10/27/2008
13
ENSEFALITIS
Penjalaran infeksi kedalam otak melalui :• Otitis media
• Mastoiditis
• Sinusitis
• Piemia yang berasal dari radang
• Abses didalam paru, bronkiectasis, empiema
• Osteomielitis tengkorak
• Fraktur terbuka
• Tromboplebitis
25
ENSEFALITIS
Tanda-tanda & gejala :– Tanda-tanda infeksi umum febris
– Tanda-tanda meningkatnya tekanan intrakranial sakit kepala, muntah.
– Kejang
– Kesadaran menurun
– Tanda-tanda neurologik tergantung pada lokasi dan luas abses
26
10/27/2008
14
ENSEFALITIS
Pemeriksaan tambahan :• Laboratorium lengkap
• EEG
• CT Scan kepala
• Punksi lumbal dilakukan bila tidak ada edema papil
27
ABSES SEREBRI
Umumnya bersifat soliter (monolokuler bisa pula multilokuler yang disebabkan oleh emboli septic dari bronkiectasis
75% penjalaran dari :»Otitis media
»Mastoiditis
»Sinusitis frontalis
»Fraktur tengkorak
28
10/27/2008
15
ABSES SEREBRI
Lokasi abses:
• Sering di hemisfer serebri
• ± 20 – 30 % terletak di serebellum
• Tidak pernah di batang otak
29
ABSES SEREBRI
Manifestasi klinis :– Gejala fokal neurology (+)
– Gejala proses desak ruang (TIK meningkat)
– panas, leukositosis & BBS meningkat
– Bila proses cepat pasien sering mengigil dan muntah
– Bila kronis kadang gejala tidak jelas
30
10/27/2008
16
ABSES SEREBRI
CT Scan :– tanpa kontras – area hipodens = liquor
– Kontras – terlihat licin (densitas meningkat
– Sering dikelilingi edema hebat (densitas menurun)
– Lokasi temporal & oksipital white matter
EEG : gelombang lambat 3x/sec
31
ABSES SEREBRI
• Pada pemeriksaan LP :– Tekanan meningkat
– Pleiositosis polinuklearis 25 - 300
– Jumlah protein meningkat dari normal
– Kadar CL & glukosa normal
– Bila kronis jumlah sel menurun lebih sering ditemukan limfosit dari pada PMN.
32
10/27/2008
17
INFEKSI SPIROKHETAL
Disebabkan oleh kuman :
• Leptospira ikterohemoragika
• Treponema
33
INFEKSI SPIROKHETAL
Leptospirosis
• Penularan leptospirosis melalui air minum yang terkontaminasi dengan kencing host leptospira seperti tikus , kelinci, marmot.
• Penularan antar manusia tidak pernah terjadi karena leptospira tidak dapat hidup dalam urine manusia yang keasamannya rendah.
34
10/27/2008
18
INFEKSI SPIROKHETAL
Leptospirosis
• Kuman masuk kedalam traktus digestivus menyebar melalui pembuluh darah ke organ organ tubuh terutama ke hati dan ginjal kemudian menimbulkan reaksi peradangan, oedema akhirnya terjadi hepatic failure dengan ikterus obstruktif, renal failure.
35
INFEKSI SPIROKHETAL
Leptospirosis
• Gejala lain yang menyertainya : myalgia, konjunctivitis perikorneal, uveitis, hemorhagi, meningitis leptospirosis (paling sering ± 50%), hemorhagi serebri.
• Meningitis leptospirosis menyerupai meningitis serosa / meningitis aseptic.
36
10/27/2008
19
INFEKSI SPIROKHETAL
Sifilis
• Disebabkan oleh kuman Treponema pallidum.
• Kuman ini tidak tahan terhadap panas, mudah terbunuh oleh sabun, antiseptika, pengeringan. Hanya bisa bertahan hidup pada keadaan dingin.
• Penularan melalui kontak seksual.
37
INFEKSI SPIROKHETAL
Sifilis
Gambaran penyakit :
• Menyerupai organic brain syndrome.
• Gejala prodromal berupa sakit kepala, insomnia, cepat lupa, daya konsentrasi menurun, badan letih. Pada tahap lanjut timbul dementia dan perubahan watak yang menyerupai psikosis.
38
10/27/2008
20
INFEKSI FUNGAL
• Sering disebabkan oleh kriptokokus, nokardia, mukomikosis, koksidiomikosis, aktinomikosis, aspergillus.
• Penyebaran secara hematogen sering berasal dari paru – paru.
• Meningitis oleh infeksi fungal ini menyerupai meningitis serosa.
39
INFEKSI PROTOZOAL
Disebabkan oleh :
• Tripanosomiasis (tripanozoma gambiense)
• Malaria (Plasmodium Falciparum)
• Toksoplasmosis & amubiasis
40
10/27/2008
21
Toxoplasmosis
Gejala Klinis :– 80 – 90 % pasien tidak menimbulkan gejala– jika ada tersering limpadenopati– Hidrosephalus– Kalsifikasi serebral– Khorioretinitis
ada binatang peliharaan kucing
41
INFEKSI PROTOZOALINFEKSI PROTOZOAL
ToxoplasmosisLiquor :
– kronik N– Akut protein & limphosit meningkat– EEG gelombang delta diselingi spike. Pada keadaan kronis EEG normal
CT Scan : – lesi multiple yang menyerap kontras– bentruk bisa cincin atau noduler– tumor di white matter– dgn edema otak diffus
42
INFEKSI PROTOZOALINFEKSI PROTOZOAL
10/27/2008
22
INFEKSI METAZOAL
• Disebabkan oleh :
• Nematoda : trikinela spiralis
• Trematoda : Skistosoma & paragonimus
• Sestoda :– Tenia solium sistiserkosis
– Ekinokokus granularis hidatidosis
– Mutiseps-mutiseps
43
Schistosomiasis
• Terbanyak di Cina, Philipina, Indonesia, Laos, Thailand
• CT Scan : seperti granuloma lainnya• EEG : gelombang lambat abnormal, fokal
epilepsy• LP : sel meningkat lymphositosis, bebrapa
eosinofil. Protein meningkat• Gejala klinik : kejang umum & epilepsy Jakson.
44
INFEKSI METAZOALINFEKSI METAZOAL
10/27/2008
23
Cerebral Paragonimiasis
• Biasanya di lobus oksipitalis & parietal
• Bisa kena n II
• LP : protein meningkat, pleiocytosis (eosinofil (+))
• CT Scan : – biasanya selain ada kalsifikasi terdapat banyak
vascularisa
45
INFEKSI METAZOALINFEKSI METAZOAL
Cysticercosis
• Sering kena otak, mata (visual field terganggu) , otot (pseudohipertropi)
• Kejang , hidrosephalus• Gejala klinik : SOP• CT Scan : single/multiple area hipodens
didalam jaringan otak• Tidak dikelilingi cincin dan edema• LP : tekanan meningkat, pleiositosis, Ig G
meningkat, glukosa menurun
46
INFEKSI METAZOALINFEKSI METAZOAL
10/27/2008
24
MIELITIS TRANSVERSA
Yaitu radang medulla spinalis yang mengenai segmen medulla spinalis (substansia alba & grisea).
Etiologi : • Pasca infeksi atau parainfeksi : infeksi virus, rubeola, varisella,
variola, jarang pada rubella, mumps, influenza.• Pasca vaksinasi : anti rabies, varisella, pertusis, polio, tetanus.• Nekrotik atau degeneratif• AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrom)• Dasar terjadinya mielitis oleh karena reaksi alergi
47
MIELITIS TRANSVERSA
Gambaran klinis :• Pasca infeksi / pasca vaksinasi mulai timbul deficit
neurology setelah 5 – 10 hari• Perjalanan penyakit akut
» ± 50% timbul dalam waktu 12 jam» ± 75% timbul dalam waktu 24 jam
• Mula mula berupa demam, malaise, mialgia.• Deficit neurologik berupa
» Kelemahan ekstremitas» Gangguan sensibilitas» Gangguan genitourinaria & defekasi
• Segmen medulla spinalis yang sering terkena antara segmen thoracal 2 – thorakal 6.
48
10/27/2008
25
MIELITIS TRANSVERSA
Gejala neurologik awal :• Parestesia anggota gerak bawah dan tubuh
dengan pola segmental• Kadang nyeri punggung yang menjalar
sepanjang batas atas lesi medulla spinalis.• Pada keadaan akut timbul fase syok spinal
dengan gejala paralysis flaksid ke 2 tungkai, retensio urine & alvi, setelah 3 – 6 mg baru muncul paralysis spastic.
• Neuritis optika Devic disease.
49
MIELITIS TRANSVERSA
Laboratorium :Liquor :
• Hambatan aliran liquor
• Pleiositosis moderat 20 – 200 sel/mm3 . limfosit lebih banyak.
• Protein sedikit meningkat 50 – 120 mg/dl.
• Kadar glukosa normal.
50
10/27/2008
26
51
TERIMA KASIH
top related