home visit hipertensi
Post on 24-Dec-2015
80 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent
Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan
gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny
Sustrani, dkk, 2004).
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi esensial atau
hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi sekunder.
Hipertensi esensial meliputi kurang lebih 90 % dari seluruh penderita
hipertensi dan sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Dari golongan
hipertensi sekunder hanya 50 % yang dapat diketahui sebabnya, oleh karena
itu upaya untuk penanganan hipertensi esensial lebih mendapatkan prioritas.
2
B. TUJUAN
Laporan kegiatan kunjungan rumah (home visit) ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan anggota keluarga yang
dikunjungi sesuai dengan penyakit dengan instrumen antara lain
Genogram, APGAR score dan sebagainya.
2. Menentukan prioritas faktor yang besar pengaruhnya terhadap
kesehatan pasiennya.
3. Memberikan solusi dengan orientasi kesehatan yang optimal.
C. MANFAAT
Pelaksanaan kunjungan di rumah ini diharapkan akan memberikan
manfaat berupa:
1. Lebih meningkatkan pemahaman dokter terhadap pasiennya.
2. Lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien.
3. Lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan
pasien.
4. Lebih meningkatkan kepuasan pasien.
5. Meminimalisasi kemungkinan penyebaran penyakit menular.
6. Mendorong pasien dan keluarganya untuk mengecilkan pengaruh
faktor pemicu penyakitnya.
3
Klinik Dokter Keluarga FK UWKS
Berkas Pembinaan Keluarga No RM : 131
Puskesmas Urangagung - Sidoarjo Nama KK : Tn. M
Tanggal kunjungan pertama kali 09 Februari 20115,
Nama pembina keluarga: Charles R Thene, S.ked
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn. M
Alamat lengkap : Ds Cemengkalang 02/03, Kabupaten Sidoarjo
Bentuk Keluarga : nuclear family
Tabel 2. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No Nama Kedudukan
keluarga
L/P Um
ur
(tah
un)
Pendidikan Pekerjaan Pende
rita
Klinik
Ket
1 Tn. M KK L - Tamat SD Petani - Alm
2 Ny. J Istri P 82 Tamat SD Ibu rumah
tangga
Ya -
3 Tn. T Menantu L 61 Tamat SMA Wiraswasta - -
4 Ny. I Anak P 52 Tamat SD Ibu Rumah
Tangga
- -
5 Ny. L Cucu
Menantu
P 35 Tamat SMA Buruh
pabrik
- -
6 Tn. S Cucu L 39 Tamat SMA Buruh
pabrik
- -
7 Tn. A Cicit L 18 Tamat SMP Pelajar - -
8 Ny. H Cicit P 15 Tamat SD Pelajar - -
BAB II
4
STATUS PENDERITA
A. PENDAHULUAN
Laporan ini berdasarkan kasus yang diambil pada penderita wanita
dewasa berusia 82 tahun dengan Hipertensi yang berada di wilayah puskesmas
Urangagung, Kabupaten Sidoarjo. Kasus hipertensi merupakan salah satu kasus
yang berhubungan dengan metabolik dan sering didapat pada usia tua, masih
sebuah problema apakah karena kesalahan gaya hidup atau memang adanya
riwayat turunan darah tinggi. Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk
memperhatikan dan mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai
pengalaman di lapangan.
B. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. J
Umur : 82 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Tamatan SD
Agama : Islam
Alamat : Ds Cemengkalang RT 02/ RW 03, Kecamatan Sidoarjo,
Kabupaten Sidoarjo
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 09 Februari 2015
5
C. ANAMNESIS ( Autoanamnesis)
1. Keluhan Utama: Pusing Cekot-cekot
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Penderita mengeluh pusing cekot-cekot pada kepala belakang, pusing
dirasakan hilang timbul sejak 4 tahun yang lalu, keluhan muncul saat pasien
sulit tidur dan dalam keadaan tegang atau banyak pikiran. Selain pusing cekot-
cekot pasien juga mengeluhkan nyeri pada lutut kaki setelah banyak berjalan
dan saat bangun tidur. Pasien juga mengeluhkan badannya sering gatal-gatal
yang onsetnya hilang timbul.
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti ini sebelumnya
Riwayat penyakit kencing manis, batuk lama disangkal oleh penderita.
4. Riwayat Penyakit Keluarga:
Dari riwayat
keluarga penderita, riwayat darah tinggi dan kencing manis
disangkal.
5. Riwayat Kebiasaan :
Penderita memiliki kebiasaan makan jenis makanan yang
mengandung garam dan lemak seperti makan masakan yang terlalu asin,
dan suka makan daging kambing.
Penderita dulu pernah memiliki kebiasaan minum kopi, namun
akhir-akhir ini sudah berhenti. Untuk kebiasaan meminum air putih
penderita meminum antara 2-4 gelas sehari.
Penderita memiliki kebiasaan olahraga setiap pagi dengan berjalan
kaki selama kurang lebih 15menit.
6
6. Riwayat Sosial Ekonomi :
Community : penderita tinggal disebuah rumah yang berada di pinggir
sawah dengan penghuni 8 orang,, kebutuhan rumah tangga tersebut
terpenuhi karna sebagian orang dewasa yang tinggal dirumah tersebut
bekerja dan berpenghasilan, pasien tidak bisa menyebutkan berapa hasil
yang didapatkan.
Neighborhood : keadaan tempat tinggal perumahan pasien adalah di
pinggir sawah, dan disekitar rumah terhimpit rumah yang lain.
Home : sirkulasi udara kurang baik karena ventilasi yang tak memadai,
pencahayaannya juga kurang, tapi kebersihan rumah terjaga
Hobby : Berjalan dipagi hari
Occupation : Sebagai ibu rumah tangga
Diet : Pasien mengatur pola makan namun tidak jarang pasien
tidak dapat mengontrol jenis makanan yang dikonsumsi.
D. ANAMNESIS SISTEM
1. Kulit : warna kulit sawo matang, kulit gatal (+)
2. Kepala : sakit kepala (+), pusing (+), rambut kepala tidak rontok,
luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-)
3. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan
kabur (-/+), ketajaman baik
4. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
5. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan (-)
6. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah tidak terasa pahit
7. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)
8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk lama (-), mengi (-), batuk darah
(-)
7
9. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
10. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun
(-), nyeri perut (-), BAB tidak ada keluhan
11. Genitourinaria : BAK lancar
12. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)13. Muskuloskeletal : kaku sendi (+), nyeri tangan dan kaki (+), nyeri otot (-)
14. Ekstremitas : Atas : bengkak (-), sakit (-)
Bawah : bengkak (-), sakit (-)
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Baik, kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6
2. Tanda Vital dan Status Gizi
Tanda Vital
Tekanan darah : 160/90mmHg
Nadi :92x/menit, reguler
Pernafasan: 24x/menit
Suhu :36,5 oC
Status Gizi (Indeks Masa Tubuh):
BB : 63 kg
TB : 160 cm
Status Gizi : 24,6
3. Kulit
Warna : Sawo matang
Kepala : Kesan normal, tidak ada luka, rambut (+) tipis tidak mudah
dicabut, warna hitam.
4. Mata
8
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), warna
kelopak (coklat kehitaman), secret (-/-), IOL (+/-)
5. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)
6. Mulut
Bibir pucat (-)
7. Telinga
Kesan normal
8. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
9. Leher
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
10. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
- Cor : I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis teraba ICS V Midclavicular line sinistra
P : batas kiri atas :ICS II Midclavicular line sinistra
batas kanan atas :ICS II Parasternal line sinistra
batas kiri bawah :ICS VI Midclavicular line sinistra
batas kanan bawah :ICS V Parasternal line sinistra
batas jantung kesan tidak melebar
A: S1,S2 tunggal, murmur (-)
- Pulmo:
I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri
P : gerak nafas simetris
P : sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan RBK (-/-), whezing (-/-)
11. Abdomen
I :flat
9
P :supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
P :timpani seluruh lapang perut
A :peristaltik (+) normal
12. Ektremitas: palmar eritema(-/-)
13. Sistem genetalia: dalam batas normal
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
G. RESUME
Seorang penderita wanita dewasa berusia 82 tahun dengan keluhan
hipertensi. Penderita terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi sejak ± 15 tahun
yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan makan-makanan yang asin dan
berlemak. Pasien memiliki riwayat minum obat nifedipine 10mg 1x1, asam
mefenamat 500mg 2x1, ctm 4mg 3x1 dan bedak.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran komposmentis, keadaan
umum baik. Vital sign, tekanan darah: 160/90mmhg, nadi: 92x/menit,
respiration rate 24x/menit, suhu 36.5oc.
H. DIAGNOSIS
Diagnosis Biologis
Hipertensi JNC 8 grade 1
Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Kemauan mengatur porsi dan jenis makanan yang sehat masih rendah
2. Kemauan untuk berolahraga masih kurang
3. Kerap mengalami stres saat tidak memiliki teman untuk berkomunikasi
I. PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan penderita hipertensi adalah:
1. Modifikasi gaya hidup
10
Di samping pengobatan farmakologis, modifikasi kebiasaan hidup
selalu harus dilakukan pada pentalaksanaan penderita hipertensi,
meskipun cara initidak dapat dilakukan sebagai cara tunggal untuk
setiap derajat hipertensi, akan tetapi bermanfaat dalam menurunkan
TD, memperbaiki efikasi obat antihipertensi dan cukup potensial
dalam menurunkan faktor risiko kardiovaskuler, disamping murah dan
efek sampingnya minimal. Modifikasi kebiasaan hidup untuk
pencegahan dan penatalaksaan hipertensi adalah sebagai berikut :
1) Menurunkan berat badan ( index masa tubuh diusahakan 18,5-24,9
kg/m2) diperkirakan menurunkan TDS 5-20mmhg/10kg penurunan
berat badan
2) Diet dengan asupan cukup kalium dan kalsium dengan
mengkonsumsi makanan kaya buah, sayur, rendah lemak hewani
dan mengurangi asam lemak jenuh diharapkan menurunakn TDS
8-14mmhg
3) Mengurangi konsumsi natrium tidak lebih dari 100mmol/hari
(6gram Nacl)
4) Meningkatkan aktivitas fisik misalnya dengan berjalan minimal 30
menit
5) Mengurangi konsumsi cafein
2. Pengobatan farmakologi
Menurut JNC 8, uji klinis dengan menggunakan berbagai obat
penruun tekanan darah termasuk penghambat ACE, antagonois
angiotensin, antagonis CA, penyekat beta dan diuretika golongan tiazid
ternyata semuanya dapat menurunkan komplikasi hipertensi. Diuretika
golongan tizaid terbukti dapat digunakan untuk prevensi komplikasi
kardiovaskuler pada penderita hipertensi, meningkatkan efikasi obat
anti hipertensi yang lain dan harganya lebih terjangkau. Sehingga
diuretika golongan tiazid dianjurkan sebagai pengobatan awal
hipertensi, sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan kelas obat
11
yang lain, kecuali jika ada indikasi untuk menggunakan obat kelas lain
sebagai pengobatan awal.
J. FLOW SHEET
Nama : Ny. J
Diagnosis : Hipertensi grade 1
No Tanggal Tekanan darah
Nadi RR Keadaan penyulit
Penanganan
1 09/02/2015 160/90 92 24 Pola makan yang kurang sehat
Motivasi pentingnya makanan tinggi serat rendah lemak
2 12/02/2015 150/90 80 183 14/02/2015 150/90 84 16
12
BAB III
IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA
A. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri dari penderita, ank, menantu, cucu, cucu
menantu dan cicit, mereka saling membantu dan menasehati.
2. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis yang dinilai dalam laporan home visit ini adalah
penderita. Ny.J tinggal serumah dengan anak, cucu dan cicit, Hubungan
keluarga mereka terjalin cukup akrab, permasalahan-permasalahan yang
dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. Hubungan diantara mereka
cukup dekat antara satu dengan yang lain. Sehari-hari penderita lebih
banyak menghabiskan waktunya dengan pekerjaan rumah.
Permasalahan yang timbul dalam keluarga didiskusikan bersama,
dipecahkan secara musyawarah dan dicari jalan tengah, serta dibiasakan
sikap saling tolong menolong baik fisik, mental, maupun jika ada salah
seorang di antaranya yang menderita kesusahan.
3. Fungsi Sosial
Dalam masyarakat penderita hanya sebagai anggota masyarakat
biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat.
13
Dalam kesehariannya penderita bergaul akrab dengan masyarakat di
sekitamya seperti halnya anggota masyarakat yang lain.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan dari orang-orang
dewasa yang telah bekerja. Penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum dan iuran listrik menggunakan
uang yang ada. Untuk kebutuhan air dengan menggunakan pompa air. Untuk
memasak menggunakan kompor gas dengan tabung gas. Makan sehari-hari
dengan lauk yang bervariasi, dan frekuensi makan 2-3 kali sehari. Penderita
memiliki kartu BPJS untuk berobat dan terkadang menggunakan dana sendiri
sepenuhnya.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Penderita termasuk orang yang terbuka sehingga bila mengalami
kesulitan atau masalah penderita sering bercerita kepada anaknya.
B. APGAR SCORE
ADAPTATION
Penderita selalu menceritakan apa yang dikeluhkan kepada anaknya, dan
selalu mendapat dukungan dari seluruh anggota keluarganya atas masalah yang
dihadapi penderita, baik dukungan moral, spiritual, dan memberi motivasi untuk
rajin minum obat dan kontrol ke puskesmas, sekaligus meyakinkan penderita bahwa
penyakitnya bisa dikontrol sehingga pasien tetap bisa beraktifitas.
PARTNERSHIP
Penderita kerap membicarakan dengan anak-anaknya. Begitu pula bila anak-
anak penderita mengalami masalah selalu dibicirakan bersama
GROWTH
14
Penderita juga senang dengan berbagai ide-ide pemacahan masalah yang
dikemukakan oleh keluarga penderita pada penderita
AFFECTION
Penderita merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga
cukup baik meskipun ia sering juga sempat berselisih pendapat mengenai hal-hal
sepele seperti pendidikan cicit, namun selalu bisa diselesaikan dengan baik.
RESOLVE
Penderita merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan
dari keluarganya walaupun waktu yang tersedia tidak banyak karena kedua anak
harus bekerja diluar kota.
APGAR Tn. M Terhadap Keluarga Sering/selalu
Kadang-kadang
Jarang/tidak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah √
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya √
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
√
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
√
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama √
Total poin = 10 fungsi keluarga dalam keadaan baik
Setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga selalu
dipecahkan oleh penderita dan beserta istri.
APGAR Ny.S Terhadap Keluarga Sering/selalu
Kadang-kadang
Jarang/tidak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah √
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya √
15
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
√
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
√
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama √
Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik
Ny. S tidak bekerja hanya menemani merawat cicit Ny.S dengan suami
selalu memiliki banyak waktu untuk berkumpul dan berbincang dengan
keluarga.
Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Ny. J adalah 35,
sehingga rata-rata APGAR dari keluarga Ny. J adalah 10. Hal ini
menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki Ny. J dan anggota
keluarganya dalam keadaan baik. Hubungan antar individu dalam keluarga
tersebut terjalin baik.
C. SCREEM
SUMBER PATHOLOGY KET
Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan saudara partisipasi mereka dalam masyarakat cukup.
+
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan
+
16
ReligiusAgama menawarkan pengalaman spiritual yang baik untuk ketenangan individu yang tidak didapatkan dari yang lain
Pemahaman agama cukup.
+
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong ekonomi menengah, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi.
+
Edukasi Pendidikan anggota keluarga sudah cukup memadai. +
MedicalPelayanan kesehatan puskesmas memberikan perhatian khusus terhadap kasus penderita
Cukup Mampu membiayai pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan Puskesmas atau langsung berobat ke RSU.
+
D. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Alamat lengkap : Ds Cemengkalang 02/03, Kabupaten Sidoarjo
Bentuk Keluarga : nuclear Family
Diagram 1. Genogram Keluarga Ny. J
Dibuat tanggal 09 Februari 2015
17
Sumber : Data Primer,09 februari 2015
E. INFORMASI POLA INTERAKSI KELUARGA
Ny. J
Keterangan : : hubungan baik
: hubungan tidak baik
Hubungan antara Ny. J dan keluarganya baik dan dekat. Antara penderita dengan
anak-anaknya juga dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau
hubungan buruk antar anggota keluarga.
F. PERTANYAAN SIRKULER
1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh istri penderita
dan anak-anak penderita?
Jawab :
Anak penderita yang pertama menganjurkan untuk segera berobat ke
puskesmas atau ke rsu. Anak penderita juga kadang ikut mengantarkan
penderita berobat ke puskesmas.
2. Ketika ibu seperti itu apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain?
18
Jawab :
Ikut mendukung dan membantu apa yang telah diputuskan. Bila perlu ikut
ke puskesmas menemani penderita.
3. Kalau butuh dirawat/operasi ijin siapa yang dibutuhkan?
Jawab :
Dibutuhkan ijin Ny. J sebagai pengganti kepala keluarga. jika tidak ada
anaknya dapat menggantikan untuk memberikan ijin.
4. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderita?
Jawab :
Anggota keluarga yang dekat dengan penderita adalah anaknya
5. Selanjutnya siapa?
Jawab :
Selanjutnya adalah menantu dan cucu-cucunya.
6. Siapa yang secara emosional jauh dari penderita?
Jawab : tidak ada
19
BAB IV
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
A. IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU
KELUARGA
1. Faktor Perilaku Keluarga
Ny. J adalah pengganti kepala keluarga di rumah, keseharian pasien
hanya membersikan rumah saja.
Penderita juga memiliki kebiasaan yang kurang sehat yaitu dengan
makan-makanan yang asin-asin dan berlemak. Keluarga penderita
mengetahui bahwa hal itu sangat tidak sehat bagi penderita, anaknya juga
sering memperingatkan kepada penderita. Namun penderita tetap memakan
makanan yang kurang sehat seperti itu. Penderita berdalih tidak apa-apa
makan yang berlemak namun tidak setiap hari dan belum ada keluhan fisik.
Penderita juga biasa mengkonsumsi minuman seperti kopi, penderita
minum kopi setiap hari. Penderita mengetahui bila meminum kopi setiap
hari tidak baik bagi kesehatan tubuh, namun penderita tetap tidak muncul
keluhan-keluhan tanda darah tinggi.
Selain itu penderita juga mengaku bila dirumah sedang sendirian atau
tidak ada teman untuk mengobrol, yang dilakukan hanya tidur,penderita
kerap mengeluh kepala sakit dan nyeri pada tengkuk, dan jika diperiksa tensi
penderita mengalami kenaikan tekanan darah.
20
2. Faktor Non Perilaku
Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
ekonomi ke menengah ke bawah. Keluarga ini sumber penghasilan dari
anak-anaknya yang harus cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga.
Rumah yang dihuni keluarga ini sudah cukup memadai menurut
kesehatan, Pencahayaan ruangan kurang, sedikit ventilasi, Tempat memasak
yang ada di bagian belakang rumah yang sempit dan tidak ada ventilasi
membuat asap dari memasak bercampur didalam rumah. Pembuangan limbah
keluarga sudah memenuhi sanitasi lingkungan karena limbah keluarga
dialirkan ke septic tank. Sampah keluarga dibuang ditempat pembuangan
sampah yang ada di sekitar rumah dan dibakar.
B. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
Gambaran Lingkungan
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah dipinngir jalan dengan berukuran
10 x 5m2 yang berdempetan dengan rumah tetangganya. Memiliki teras yang
berukuran 2x5m2 di depan rumahnya. Terdiri dari ruang tamu, 1 kamar tidur,
dapur, kamar mandi yang memilki fasilitas jamban.Terdiri dari 1 pintu keluar
di depan. Jendela di ruang tamu ada 2 buah. Untuk kamar tidur dan dapur
kurang pencahayaan. Sehingga ventilasi dan pencahayaan masih kurang.
Lantai rumah sudah diubin semua. Atap rumah tersusun dari plafon. Dinding
rumah terbuat dari tembok dan dicat. Perabotan rumah tangga lengkap.
Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini menggunakan mesin
pompa air. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik.
21
k
k
m
Gambar 3.1 Denah Rumah penderitaSumber: Data Primer Februari 2015
22
BAB V
DAFTAR MASALAH
A. MASALAH AKTIF
1. Hipertensi et causal faktor makanan psikis
2. Tingkat ekonomi keluarga yang tergolong menengah ke bawah
3. Gaya hidup penderita yang masih kurang sehat
B. FAKTOR RESIKO
1. Keinginan untuk makan-makanan yang tinggi garam
2. Tekanan stres saat tidak ada teman dan aktifitas yg bermakna
DIAGRAM PERMASALAHAN PENDERITA
(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan
faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan penderita)
Ny. J (penderita)
Tingkat ekonomi menengah kbawah
Faktor stres karena usia yang membatasi aktifitas dan kurang
teman untuk komunikasi
Kebiasaan makanan tinggi
garam dan konsumsi cafein
23
BAB 6
BAB VIPATIENT MANAGEMENT
PATIENT CENTERED MANAGEMENT
1. Support Psikologis
Penderita memerlukan dukungan psikologis dikarenakan penderita
sudah tidak memiliki kesibukan rutin tidak seperti saat muda dulu, Penderita
didukung dengan cara :
a. Memberikan perhatian pada berbagai aspek masalah yang dihadapi.
b. Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang ada.
c. Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan.
Pendekatan Spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
YME, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon hanya kepada
Tuhan YME.
Dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan merupakan hal
yang harus dilakukan. Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi
kondisi sosial, dapat dijadikan titik tolak program terapi psikososial.
2. Penentraman Hati
Menentramkan hati diperlukan penderita dengan problem psikologis
antara lain yang disebabkan oleh berkurangnya aktifitas rutin sehari-hari
yang dikarenakan purna tugas dan dikarenakan gangguan kesehatan.
Menentramkan penderita dengan memberikan edukasi tentang
penyakitnya bahwa masalah yang dihadapinya dapat diatasi dengan cara
berkumpul dengan anak-anaknya atau mengikuti kegiatan kesehatan
Gaya hidup yang kurang berolahraga,
sehari hari hanya tidur
24
seperti posyandu desa,sehingga memiliki banyak teman dan tidak merasa
kesepian.
3. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
Dokter perlu menimbulkan rasa percaya dan keyakinan pada penderita
bahwa ia bisa melewati berbagai kesulitan dan penderitaannya. Selain itu juga
ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan
dalam jadwal kontrol ke tenaga kesehatan yang dianjurkan dan hal-hal yang
perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.
4. Pengobatan
Adapun penatalaksanaan penderita hipertensi sudah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya dengan prinsip farmakologis dan nonfarmakologis.
5. Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Hal yang tidak boleh terlupakan adalah pencegahan dan promosi
kesehatan yaitu dengan menyarankan penderita untuk mengikuti acara
kesehetan seperti posyandu lansia, agar bisa selalu mengkontrol tekanan
darah, dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular lainnya. Selain itu
juga membuat penderita memiliki banyak teman, sehingga membuat
penderita tidak tertekan karena sendirian.
25
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Segi Biologis :
a. Ny.J adalah penderita dewasa dengan hipertensi
b. Ny.J memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung
garam dan lemak
2. Segi Psikologis :
a. Hubungan antara anggota keluarga yang terjalin cukup akrab, harmonis,
dan hangat.
b. Pengetahuan dan pelaksanaan akan pentingnya gaya hidup sehat masih
kurang
c. Intake makanan tinggi garam masih tinggi.
3. Segi Sosial :
a. Problem komunikasi menjadi faktor permasalahan dikeluarga ini.
4. Segi fisik :
a. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Ny.J cukup sehat.
B. SARAN
1. Untuk masalah medis (Hipertensi) dilakukan langkah-langkah :
26
a. Preventif : untuk penderita penyakit hipertensi dapat dicegah dengan
menjaga jumlah makanan yang mengandung banyak garam. Serta
memperbanyak gerak aktifitas fisik, kemudian mengkontrol stres,
meningkatkan asupan buah dan sayur.
b. Promotif : edukasi kepada pasien hipertensi adalah untuk selalu
mengukur tekanan darah secara berkala, sebab penyakit hipertensi
adalah penyakit sistemik yang memiliki resiko komplikasi pada
banyak organ.
c. Kuratif : untuk penderita hipertensi, langkah-langkah penangaan
dengan cara medikamentosa dan non medikamentosa. Non
medikamentosa bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup,
kemudian untuk medikamentosa dianjurkan untuk meminum obat
hipertensi agar tekanan darah dapat selalu dijaga pada tekanan yang
aman.
d. Rehabilitatif : Memberikan semangat kepada penderita, karena
penyakit ini merupakan suatu penyakit idiopatik dan bisa terkena
pada banyak orang, yang terpenting adalah untuk selalu menjaga
agar tekanan darah dalam batas yang aman.
2. Untuk masalah Sosial, dilakukan langkah-langkah :
a. Promotif : Memberikan saran dan dukungan kepada penderita, bahwa
sesudah pensiun dari kedinasan masih banyak pekerjaan yang bisa
dilakukan untuk mengisi waktu luang seperti mengikuti acara warga
yang berada di dekat rumah penderita. Memperbanyak komunikasi
dengan anak dan cucu, agar waktu-waktu luang dapat terisi dengan
berkomunikasi.
27
LAMPIRAN
Ruang Tamu
28
Kamar 1
Kamar 2
29
Ruang Tengah
Dapur
30
WC & Kamar Mandi
Halaman Belakang
top related