hipersensitivitas tipe 1

Post on 12-Apr-2017

284 Views

Category:

Science

23 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Dian Kharismawati (1411E2021)Joan Nur Muliaty(1411E2032)M. Zakariya (1411E2018)Niya Ismala (1411E2050)Nur Arifiyanti (1411E2033)Tiram Br Sembiring (1411E2006)Walita Chresti Widyahari(1411E2040)Elirazanni Sinulingga (1411E2030)Ariffa Mardiyanthi (1411E2056)Ika Wulandari (1411E2044)

Pengertian : Suatu respon imun spesifik

yang terjadi karena tubuh bereaksi secara berlebihan dan tidak sesuai terhadap lingkungan atau bahan yang dianggap asing. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas disebut alergen.

A. Faktor Internal1. Genetic 2. Mukosa dinding saluran cerna belum

matang.

B. Faktor Eksternal1. Faktor Fisik ( dingin, panas, hujan ).2. Faktor Psikis ( sedih, stress)3. Makanan

1. Tipe 1 (Anafilatik)2. Tipe 2 (Stimulatory,Sitotoksik)3. Tipe 3 (Kompleks Imun

antigen-antibodi )4. Tipe 4 (T cell mediated

Hipersensitivity )

Adalah reaksi alergi yang timbul secara cepat( < 1 jam) setelah kontak dengan alergen yang sama kedua kalinya. Antibodi yang berperan adalah IgE.

1. Fase sensitasiYaitu waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikatnya oleh reseptor spesifik (Fce-R) pada permukaan sel mast dan basofil.

2. Fase aktivasiYaitu waktu yang diperlukan antara pajanan ulang dengan antigen yang spesifik dan sel mast melepas isinya yang berisikan granula yang menimbulkan reaksi.

3. Fase efektorYaitu waktu terjadi respons yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek mediator-mediator yang dilepas sel mast dengan aktivitas farmakologik

1. Respon awal, ditandai dengan vasodilatasi, kebocoran vascular& spesme otot polos, yang biasanya muncul dalam waktu 5- 30 menit stelah terpajan oleh alergen dan menghilang setelah 60 menit.

2. Reaksi fase lambat yaitu muncul 2- 8 jam dan berlangsung selama beberapa hari. Reaksi ditandai dengan infiltrasi eosinofil serta sel radang akut dan kronis lainnya yang lebih hebat pada jaringan dan penghancuran jaringan dalam bentuk kerusakan sel epitel mukosa.

1. Histamin 2. Kemotaksis Faktor 3. Protease4. Adenosin

1. PAF ( Platelet activating factor )

2. Asam Arahidronat3. Leukotrien4. Prostaglandine

1. Ringan : Rasa gatal dan urtikaria ( Bintik merah dan bengkak).

2. Sedang : Seperti gejala ringan, diikuti kesulitan bernafas berat karena bronkokonstriksi paru.

3. Berat : Terjadi vasodilatasi sistemik (syok anafilaktik),kegagalan sirkulasi & dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit.

1. Inspeksi: terdapat gejala adanya urtikaria, angioderma, pruritus dan pembengkakan pada bibir.

2. Palpasi : ada nyeri tekan  pada kemerahan.

3. Perkusi : mengetahui apakah diperut terdapat udara atau cairan.

4. Auskultasi : mendengarkan suara napas, bunyi jantung, bunyi usus

1. Skin Prick Test (Tes tusuk kulit). untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup dan makanan.

2. Patch Tes (Tes Tempel).untuk mengetahui alergi kontak terhadap bahan kimia, pada penyakit dermatitis atau eksim.

3. RAST (Radio Allergo Sorbent Test). untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan makanan.

4. Skin Test (Tes kulit). untuk mengetahui alergi terhadap obat yang disuntikkan.

5. Tes Provokasi. untuk mengetahui alergi terhadap obat yang diminum, dapat juga untuk alergen hirup.

1. Menghindari alergen2. Terapi Obat

a. Adrenergikb. Antihistamin c. Kromolin Sodium d. Kortikosteroid.

• Alergi atau hipersensitivitas adalah Suatu respon imun spesifik yang tidak normal karena tubuh bereaksi secara berlebihan atau tidak sesuai terhadap lingkungan atau bahan yang dianggap asing.

• Reaksi alergi yang timbul secara cepat( < 1 jam) setelah kontak dengan alergen yang sama kedua kalinya.

• Terdapat 3 fase : fase sensitisasi,aktivasi, efektor

• Reaksi yang terjadi terbagi menjadi 2 : fase awal(5 – 30 menit) dan fase lambat (2 – 8 jam)

• Mediator pada reaksi tipe 1 terbagi menjadi 2:

- mediator primer (histamin,kemotaksis faktor,protease,adenosin)

- mediator sekunder (PAF,asam arakhidonat,leukotrin,prostaglandin)

TERIMA KASIH

top related