hemoroid(1)

Post on 12-Jan-2016

25 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

gyu

TRANSCRIPT

HEMOROID

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

Jainal Martin Lumbantoruan

11000043

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN

HEMOROID

Hemoroid merupakan pelebaran pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di

daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis. Hemoroid di bedakan antara interna

dan eksterna. Hemoroid interna adalah pleksus vena hemoroidialis superior di atas garis

mukokutan dan di tutupi oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan bantalan vascular

didalam jaringan submukosa pada rectum sebelah bawah.

Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid

inferior terdapat di sebelah distal garis mukokutan didalam jaringan di epitel di bawah

anus. Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus saling berhubungan secara longgar

dan merupakan awal dari aliran vena yang kembali bermula dari rectum sebelah bawah dan

anus. Pleksus hemoroid eksternus mengalir darah ke peredaran sistemik melalui daerah

perineum dan lipat paha ke vena iliaka.

Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena banyak hal, factor yang memegang

perana kausal ialah mengadakan pada waktu defekasi, konstipasi menahun, kehamilan dan

obesitas,

PATOGENESIS

Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena hemoroidialis

yang di sebabkan oleh faktor-faktor resiko/pencetus.

Factor resiko hemoroid antara lain factor mangedan pada buang air besar yang

sulit, pola buang air besar yang salah.(lebih banyak memakai jamban duduk, terlalu lama

duduk di jamban sambil membaca, merokok) peningkatan tekanan intra abdomen karena

tumor ( tumor usus, tumor abdomen) kehamilan yang disebabkan tekanan janin pada

abdomen dan perubahan hormonal.

GEJALA DAN TANDA

Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau wasir tanpa ada hubungannya

dengan gejala rectum atau anus yang kusus. Nyeri yang hebat jarang sekali ada

hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul pada hemoroid eksterna yang

mengalami thrombosis. Pendarahan pada umumnya merupakan tanda pertama hemoroid

interna akibat trauma oleh feses yang keras.darah yang keluar berwarna merah segar dan

tidak bercampur dengan feses,dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih

sampai pada perdarahan yang terlihat menetes atau yang mewarnai air toilet menjadi

merah.

Walaupun berasal dari vena,darah yang keluar berwarna merah segar karena kaya

akan zat asam.pendarahaan yang luas dan intesif di pleksus hemoroidalis menyebakan

darah di vena atau arteri.kadang-kadang perdarahaan hemoroid yang berulang dapat

menyebabkan animia berat.hemoroid yang membesar secara berlahan akhirnya dapat

menoncol keluar dan menyebabkan prolaps.pada tahap awal,penoncolan hanya terjadi

sewaktu depekasi dan disusun oleh reduksi spontan sesudah selesai depekasi. Pada stadium

lebih lanjut,hemoroid interna ini perlu di dorong kembali setelah defekasi agar kembali

kedalam anus. Akhirnya,hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps

menetap dan tidak di dorong masuk lagi. Keluarnya mucus dan terdapat feses pada pakaian

dalam merupakan cirri hemoroid yang mengalami prolaps yang menetap. Iritasi kulit

perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang di kenal sebagai pruritus anus, dan ini di

sebabkan oleh kelembapan yang terus menerus dan rangsangan mokus. Nyeri hanya timbul

apa bila terdapat thrombosis yang luas dengan udem dan radang.

DIAGNOSIS

Diagnosis hemoroid di tegangkan berdasarkan anamesis keluhan klinins dari

hemoroid berdasarkan klasifikasi hemoroid dan pemeriksaan anaskopi/kolonoskopi.

Karena hemoroid dapat di sebabkan adanya tumor di dalam abdomen atau usus

proksimal,agar lebih teliti sebaikanya selain memastikan diagnosis hemoroid. Untuk

memastikan kelainan usus halus di perlukan pemeriksaan rontgen usus halus atau

imteroskopi. Sedangakan untuk memastikan kelainan di kolon di perlukan pemeriksaan

rontgen barium enema atau kolonoskopi total

Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna tidak dapat di raba sebab tekanan

vena di dalamnya tidak cukup tinggi dan biasanya tidak nyeri. Colok dubur di perlakukan

untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rectum.

Perdarahaan rectum yang merupakan manifestasi utama hemoroid inetrna juga

terjadi pada karsinoma kolerektum,penyakit di pertikel,polip,colitis ulserosa dan penyakit

lain yang tidak begitu sering terdapat di kolorektum. Pemeriksaan sigmoidoskopi harus di

lakukan prolaps rectum harus juga di bedakan dari prolaps mukosa akibat hemoroid

interna. Kondiloma parianal dan tumor onorektum lainnya biasanya tidak di baedakan dari

hemoriod yang mengalami prolaps. Lipatan kulit luar yang lunak akibat trombosis

hemoroid eksterna sebelumnya juga mudah di kenali.

KLASIFIKASI DAN DERAJAT

Hemoroid dapat di klasifikasikan atas hemoroid eksterna dan interna. Hemoroid

interna di bagi berdasarkan gambaran klinis atas :

1. Derajat 1 : bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus.

Hanya dapat di lihat dengan aneroktoskop

2. Derajat 2 : pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri ke

dalam anus secara spontan

3. Derajat 3 : pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan

bantuan dorongan jari

4. Derajat 4 : prolaps hemoroid yang permanen. Rentan dan cenderung untuk mengalami

thrombosis dan infark

PENATALAKSANAN

Penatalaksaan hemoroid terdiri dari penatalaksanan medis dan penatalaksanan

bedah. Penatalaksanan medis terdiri dari nonfarmakologis,tindakan minimal infasive

1. Penatalaksanan medis nonfarmakologis : penatalaksanan nonfamakologis bertujuan

untuk mencengah perburukan penyakit dengan cara defekasi.

2. Penatalaksanan medis farmakologis : penatalaksanan bertujuan memperbaiki defekasi

dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan gejala

3. Tindakan medis minimal invasive : tindakan untuk menghentikan atau memperlamabat

perburukan penyakit dengan tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlali invasive

anatar lain skleroterapi hemoroid atau ligasi hemoroid atau terapi laser

4. Tindakan bedah : tindakan ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap pertama yang bdertujuan

untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dan kedua untuk

mengangkat jaringan yang sudah lanjut

PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan medis hemoroid terdiri dari penatalaksanaan non farmakologis,

farmakologis, dan tindakan minimal invasive

1. Penatalaksanaan medis non farmakologis :

Penatalaksanaan ini berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum,

perbaiki pola-pola cara defekasi. Memperbaiki defekasi mderupakan pengobatan yang

selalu harus ada dalam setiap bentuk dan derajat hemoroid. Perbaikan defekasi di sebut

bowel menejemen program ( BMP ) yang teridiri diet, cairan, serat tambahan, pelicin

feses, dan perubahan perilaku buang air, untuk memperbaiki defikasi di anjurkan

mengunakan posisi jongkong ( squatting ) sewaktu defikasi. Bersama program BMP di

atas, biasanya juga di lakukan tindakan kebersihan lokal dengan cara merendam anus

dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari.

Pasien di usahakan tidak banyak duduk atau tidur, banyak bergerak dan banyak jalan

Dengan banyak bergerak pola defekasi menjadi membaik. Pasien di haruskan banyak

minum

30 – 40 ml/kgBB/hari untuk melembekan tinja. Pasien harus banyak makan serat antar

lain buah-buahan, sayaur-sayuran, cereal. Dan suplementasi serat komersial bila kurang

serat dalam makanannya.

2. Penatalaksanaan medis farmakologis.

Obat-obatan farmakologis homoroid dapat dibagi atas emapat, yaitu ; pertama :

memeperbaiki defekasi, kedua : meredakan keluhan subyektif, ketiga : menghentikan

perdarhaan, keempat : menekan atrau mencengah timbulnya keluhan dan gejala.

1) Obat memperbaiki defekasi : ada 2 obat yang di ikutkan dalam BMP yaitu suplemen

serat ( fiber supplement ) dan pelincir atau pelicin tinja ( stool softener ) suplemen

serat komorsial yang banyak di pakai anatar lain psyllium atau isph gula husk yang

bersal dari kulit biji plantago ofata yang di keringkan dan digiling menjadi bubuk.

Dalam saluran cerna bubuk ini agak menyerap air dan bersifat sebagai bulk laxatipe,

yang bekerja membesrakan volume tinja dan meningkatkan peristalsis. Efek samping

anatar lain kentut, kembung, konstipasi, alergi, sakit perut dll untuk mencegah

konstipasi atau obstruksi saluran cerna dianjurakan minum air banyak. Obat kedua

yaitu obat laxan atau penjahar antar lain atrium diogtil sulfosuksinat.

2) Obat sintomatik : pengobatan sintimatik bertujuan menghingkan atau mengurangi

keluhan rasa gatal, nyeri, atau karena kerusakan daerah kulit anus. Obat pengurang

keluhan seringkali dicampur pelumas, vasokonstriktor, dan anti septik lemah. Untuk

menghilangkan nyeri, tersedia sediaan yang mengandung anastesilokal tersebut

belum ada. Bukti yang menyakinkan akan anastesi local tersebut belum ada.

Pemberian anastesilokal tersebut dilakukan sesingkat mungkin untuk menghindari

sensitisai atau iritasi kulit anus. Sediaan penenang keluhan yang ada di pasar dalam

bentuk ointment atau suppositoria. Bila perlu dapat digunakan sediaan yang

mengandung kortikosteroit, untuk mengurangi radang daerah hemoroid atau anus

3) Obat mengentikan pendarahaan : perdarahaan menandakan adanya luka pada dinding

anus atau pecahnya vena hemoroid yang dinding tipis pemberiaan serat komersial

missal psyllium pada penelitian peres-miranda setelah 2 minggu pemberian ternyata

dapat mengurangi pendarahaan hemoroid yang terjadi dibandingkan placebo. Citrus

bioflavanoids yang bersak dari jeruk lemon dan paprika pada pasien hemoroid

berdarah, ternyata dapat memperbaiki permebilitas dinding pembuluh darah. Yang

digunakan untuk pengobatan hemoroid yaitu campuran diosmint ( 90 % ) dan

hesperiding ( 10 % ) dalam bentuk mikro niset

4) Obat penyembuh dan pencengah serangan hemoroid diosminthesperidin dan placebo

diberikan 3 X 2 tablet selama 4 hari lalu 2 X 2 tablet selama 3 hari

3. Penatalaksanaan minimal invasife :

Penatalaksanaan hemoroid ini dilakukan bila pengobatan non farmakoligis,

farmakologis tidak berhasil. Penatalaksanaan ini anatara lain tindakan skleroterapi

hemoroid, ligasi hemoroid, pengobatan hemoroid dengan terapi

TATA LAKSANA BEDAH

Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya 5 % penol

dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan kesukmokosa didalam jaringan areolar yang

longer dibawah hemoroid intena dengan tujuan menyimbulkan peradangan steril yang

kemudian menjadi fibrotic dan meninggalkan perut. Penyuntikan ini dilakuakan disebelah

atas dari garis mukokutan dengan jarum yang panjang melalui anuskop. Penyuntikan yang

dilakukan pada tempat yang tepat tidak akan menyimbulkan nyeri.

Bedah beku hemoroid dapat pula dibekukan dengan pendinginan pada suhu yang rendah

sekali. Bedah beku atau bedah krio ini tidak dipakai secara luas oleh karena mukosa yang

nekrotik sukar di tentukan luasnya. Bedah krio ini lebih cocok untuk terapi

paliatifkarsinoma rectum yang inoperable

Hemoroidektomi terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun

dan pada penderita hemoroid derajat III atau IV. Terapi bedah juga dapatr dilakukan pada

penderita dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan cara terapi

lain nya yang lebih sederhana. Penderita homoroid derajat IV yang mengalami thrombosis

dan kesakitan hebat dapat di tolong segera dengan hemoroidektomi.

Tindakan bedah lain dilatasi anus yang dilakukan dalam anestesi di maksudkan untuk

memutus jaringan ikat yang diduga menybabkan obstruksi jalan keluar anus atau spasme

yang merupakan factor penting dalam pembentukan hemoroid. Metode dilatasi menurut

lord ini kadang di sertai dengan penyulit inkontinensia sehingga tidak di anjurkan. Dengan

terapi yang sesuai, semua hemoroid sintomatis dapat dibuat menjadi asintomatis.

Pendekatan konservatif hendaknya diusahakan terlebih dahulu pada semua kasus.

Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil yang baik. Sesudah terapi penderita

harus diajari untuk menghindari obstipasi dengan makan makanan berserat agar dapat

mencegah timbulnya kembali gejala hemoroid. Penderita penyakit crohn harus di tangani

hati hati secara konservatif.

PENCEGAHAN

Yang paling baik dalam mencegah hermoroid yaitu mempertahankan tinja tetap lunak

sehingga mudah keluar, dimana hal ini menurunkan tekanan dan pengedanan dan

mengosongkan usus sesegera mungkin setelah terasa mau kebelakang timbul. Latihan olah

raga seperti berjalan, dan peningkatan konsumsi serat diet juga membantu mengurangi

konstipasi dan mangedan.

DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo Aro W.. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 5 jilid 1. Jakata: Internal

Publishing Mansjoer

Jong, R. Sjamsuhidajat.2004. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta: EGC

top related