harian pelita hal 1 (upaya memajukan neurosains indonesia)
Post on 13-Apr-2017
241 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SELASA | 9 Oktober 2012/23 Dzulqaidah 1433 H
HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771
www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.406 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)
EKONOMI HAL 2 POLITIK HAL 3 JURNAL HAJI HAL 5
ASSALAMUALAIKUM
Peringatan Menkumham
M ENTERI Hukum dan HAM Amir Sjamsuddin, ketika melantik lima pejabat eselon II di lingkungan kementeriannya, Kamis (4/10) pekan yang lalu mengingatkan seluruh jajarannya, agar dalam memberi pelayanan kepada masyarakat tidak dinodai dengan peraturan–peraturan
yang melanggar hukum. Amir Sjamsuddin mengatakan, Kementerian Hukum dan HAM telah dipilih oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi. Namun, kita masih saja mendengar laporan, pemberitaan media atau menyaksikan di layar TV bahwa masih ditemukan penyimpangan–penyimpangan dalam pelayanan masyarakat di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Antara lain pungutan liar dan halhal lain yang mengarah kepada perbuatan korupsi, kata Menkumham.
Kita ingin menggarisbawahi peringatan Menteri Hukum dan HAM itu. Sebab, bagaimana mau menegakkan hukum, kalau kementerian yang terkait dengan pelayanan hukum masih terlilit masalah–masalah seperti itu. Pelayanan hukum yang diberikan, bisa saja dinodai, sehingga pelayanan hukum yang diberikan bisa menyimpang dari peraturan yang berlaku. Akibatnya, bisa terjadi masalah hukum dari pelayanan yang diberikan. Sudah tentu, justru akan merugikan masyarakat. Peringatan Menteri Hukum dan HAM itu, dengan demikian, merupakan bagian dari upaya penegakan hukum yang sebenarnya.
Kita bisa membayangkan, alangkah besar dampaknya, kalau seluruh pimpinan aparat penegak hukum bersikap seperti itu. Tegaknya hukum di Indonesia, tidak berlebih kalau harus dimulai dari aparat penegak hukum sendiri. Jangan sampai masalah hukum justru lahir dari aparat penegak hukum, disebabkan masih adanya penyimpangan–penyimpangan, antara lain pungutan liar atau hal–hal lain yang mengarah korupsi, yang tentunya terselip niat yang tidak baik. Sebab, kalau hal ini terjadi, tidak saja menodai aparat penegak hukum, tetapi juga menghasilkan produk hukum yang bisa bermasalah.
Karena itu, adalah harapan kita, peringatan Menteri Hukum dan HAM itu disampaikan kepada seluruh jajaran aparat penegak hukum yang lain, tidak saja dalam jajaran Kementerian Hukum dan HAM. Di Kepolisian, Kejaksaan Agung, dan juga di lingkungan peradilan; dimana keadilan hukum menjadi tuntutan masyarakat. Jangan sampai ada kesan, hukum hanya dapat diperoleh oleh yang punya uang, yang dapat memenuhi pungutan liar, atau tindak lain yang koruptif.
Tidak berlebih, kalau kita berharap, agar seluruh jajaran aparat penegak hukum, di luar Kementerian Hukum dan HAM, juga bisa menjadi contoh model zona integritas, wilayah yang menuju bebas korupsi. Sebab, penegakan hukum yang adil dan benar adalah kunci penyelesaian segala persoalan yang melilit bangsa ini. Bagaimana menegakkan disiplin masyarakat, melindungi masyarakat yang lemah, kalau aparat penegak hukum kita rawan pungutan liar atau tindak korupstif lainnya. Produk hukumnya, akan tidak sesuai dengan kebenaran dan juga hati nurani. Keadilan hukum menjadi hanya “mimpi”. Masyarakat bisa direpotkan oleh produk hukum yang prosesnya disertai pungli atau tindak koruptif lainnya. Inilah harapan kita. n
Mari Perkuat KPKPADA saat memulai gerakan Reformasi sekitar
15 tahun lalu, salah satu masalah yang menjadi fokus dan ruh perjuangan adalah memerangi korupsi (istilah yang populer ialah KKN) yang diyakini sebagai salah satu penyakit utama bangsa dan negara Indonesia. Salah satu produk yang dihasilkan ialah kesadaran dan kemauan untuk memerangi korupsi di dalam masyarakat sipil. Sejumlah LSM yang mempromosikan perjuangan melawan
korupsi produk lain ialah UU AntiKorupsi dan pembentukan KPK. Pada awalnya tampak perjuangan memerangi korupsi cukup berhasil, yang
terlihat pada peningkatan dalam Indeks Persepsi Korupsi yang cukup signifikan. Gebrakan KPK juga cukup baik dan masyarakat menaruh harapan pada KPK untuk memerangi korupsi yang sudah seperti kanker pada stadium lanjut.
Tetapi setelah beberapa pejabat tinggi dan anggota DPR masuk penjara, lalu muncul upaya untuk melemahkan KPK. Pertama, dengan mengajukan Antasari ke pengadilan dengan tuduhan pembunuhan yang belakangan terkuak bahwa semua itu adalah rekayasa. Lalu muncul upaya untuk mengajukan Bibit Ryanto dan Chandra Hamzah ke muka pengadilan yang akhirnya gagal. Muncul juga upaya fraksifraksi di DPR untuk mengurangi kewenangan KPK dengan menghilangkan kewenangan dalam penuntutan.
Melihat upaya sistematis untuk melemahkan KPK, maka banyak pihak merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu dalam membantu dan mempertahankan keberadaan KPK. Salah satu spanduk yang ditampilkan berbunyi: “Save KPK = Save Indonesia”. Itulah aspirasi banyak warga negara Indonesia.
KPK memerlukan penambahan personel khususnya tenaga penyidik. Hal itu tentu membutuhkan konsekuensi biaya termasuk untuk menambah ruang kerja. DPR sudah menyetujui anggaran tersebut pada tahun 2012, tetapi masih diberi tanda bintang sehingga belum bisa dicairkan. Terakhir adalah langkah Polri untuk menangkap Kompol Novel Baswedan terkait masalah pidana pada 2004. Novel adalah penyidik andalan KPK asal Polri yang menyatakan ingin bertahan di KPK. Dia adalah penyidik utama untuk kasus simulator SIM.
Kita perlu melihat beberapa negara sekeliling bagaimana mereka memperlakukan lembaga semacam KPK di sana. Di Hongkong, ICAC (Independent Commission Against Corruption) berdiri sejak 1974 dan diatur dalam UUD. Di Thailand, NACC berdiri sejak 1975 dan diatur dalam UUD. Di Malaysia, MACC berdiri sejak 1967 dan diatur dalam UUD. Di Singapura, CPIB berdiri sejak 1952 dan diatur dalam UUD. Di Filipina, lembaga semacam KPK berdiri sejak 1987 dan diatur dalam UUD. Dengan diatur dalam UUD, maka lembaga antikorupsi itu bersifat permanen. Di beberapa negara, kasus korupsi hanya ditangani oleh lembaga semacam KPK. Kepolisian dan Kejaksaan menangani kasus pidana di luar korupsi.
Personel KPK saat ini ± 900 orang. Sudah ada rencana penambahan personel khususnya tenaga penyidik. Mari kita bandingkan dengan negara lain. Hongkong dengan penduduk 6.880.000 dan punya IPK 8,4 (jumlah koruptor lebih sedikit) punya personel sekitar 1.300 orang. Thailand juga punya ± 1.300 personel. Malaysia punya ± 2.600 personel dan akan ditambah menjadi 5.000 mulai tahun depan. Malaysia punya 19 kantor wilayah dan 32 kantor cabang.
Anggaran lembaga semacam KPK di beberapa negara cukup tinggi. Ada yang mencapai angka 0,5 persen PDB. Kalau angka itu kita pakai, maka untuk di Indonesia anggarannya bisa mencapai Rp650 triliun. Pada saat ini anggaran KPK per tahun mencapai angka Rp600an miliar. Anggaran untuk pembangunan kantor baru KPK sekitar Rp125 miliar, sampai hari ini belum dihilangkan tanda bintangnya oleh DPR. Artinya, belum bisa dicairkan.
Dari fakta perbandingan dengan beberapa negara tetangga seperti di atas, sebaiknya dipastikan bahwa KPK bukan lembaga sementara tetapi lembaga permanen. Syukur kalau bisa diatur dalam UUD. Kewenangan penuntutan oleh KPK harus tetap dipertahankan. Personel KPK terutama tenaga penyidik perlu ditambah. Berarti diperlukan tambahan ruang kerja. Untuk itu anggaran KPK perlu ditingkatkan.
Dalam kaitan perebutan KPK dan Polri terhadap kasus simulator SIM, pihak Polri perlu berlapang dada dan melepaskan penanganannya oleh KPK. Jelas bahwa penanganan oleh Polri akan menimbulkan konflik kepentingan. (Salahuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng)
PELITA HATI
Upaya Memajukan Neurosains Indonesia
Bersambung ke hal 19 u
Bersambung ke hal 19 u
OTAK merupakan permata dari mahkota tubuh manusia. Dengan kekuatan
dan keajaiban otak, manusia bisa menemukan berbagai hal yang dapat kita nikmati dewasa ini. Penemuan tersebut, mulai tingkat molekuler atau atom, pengobatan berbagai penyakit, penemuan berbagai teknologi canggih, hingga kemampuan manusia menembus tata surya bahkan dimasa depan, galaksi.
Itu semua karena peran dari keajaiban otak manusia, sebagai pusat intelijen, berpikir,
berkesadaran, berinovasi, juga atas fungsi otak sebagai pusat penerjemah pancaindera kita.
Bahkan semua sistem organ kita (seperti jantung, pernapa san, usus, ginjal, paruparu dan lainlain) berada dalam kontrol dan regulasi sistem otak. Ilmu yang mem
pelajari tentang berbagai fungsi otak dan manifestasinya disebut Neurosains. Sehingga Neurosains mempunyai cakupan yang sangat luas, yaitu dari tingkat molekular, organ, tubuh, psikologi, hingga sosial kemasyarakatan.
Berdasarkan luas dan men
dasarnya peran Neurosains di atas, sehingga perlu upaya dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan penting
Pra-Perjanjian Damai MILF dan Filipina
Wilayah Otonomi Bangsamoro Segera TerwujudManila, Pelita
Setelah berada dalam pusaran perang selama 40 tahun dan menewaskan puluhan ribu orang, pemerintah Filipina dan pejuang Muslim Moro akhirnya membuat terobosan dengan menyepakati praperjanjian damai untuk mengakhiri peperangan itu.
Presiden Filipina Benigno Aquino III menyebutkan, “kerangka perjanjian” itu akan memberikan status otonomi di kawasan yang dihuni mayoritas Muslim di negara berpenduduk Kristen Katolik itu. Sebaliknya Kelompok Front Pembebasan Moro (MILF) akan menghentikan upaya pemberontakannya.
Perjanjian yang diumumkan pada Minggu (7/10) akan secara resmi diteken kedua pihak pada 15 Oktober di Manila, di dalamnya menyangkut sejum
lah isu utama; di antara nya masalah kekuasaan pemerintahan, pendapatan dan kekhususan kawasan Muslim. Jika semua berjalan sesuai yang direncanakan, perjanjian damai secara final akan diteken pada 2016, yang bertepatan dengan enam tahun terakhir periode kekuasaan Aquino, kata salah seorang pejabat setempat kepada Associated Press.
“Kerangka perjanjian damai ini akan membuka jalan bagi perdamaian abadi di Minda nao,” kata Aquino, saat merujuk pada kawasan selatan ne gara itu yang berpenduduk mayoritas Muslim. “Ini berarti mereka yang memegang senjata, akan menggunakan energinya untuk mengolah lahan, menjual produk, dan
Penyaluran Listrik Hadapi Banyak Kendala
TNI Pengawal Sejati Empat Pilar
Dirjen PHU Anggito: Kita Selalu Tingkatkan Pengawasan
JADWAL SHALATSelasa, 9 Oktober 2012
Dzuhur 11.47Ashar 14.48Maghrib 17.53Isya 19.03
Rabu, 10 Oktober 2012
Subuh 04.23
Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
HIKMAHOrang Beramal Saleh
Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan be-ramal saleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka bagi mereka azab yang menghinakan.
(QS Al Hajj: 56-57)
9 Oktober1967 - Sehari setelah ditangkap, Che Guevara dieksekusi di Bolivia.
HARI LAHIR: Tansu Çiller, PM Turki (1946); Bagong Kussudiardja (19282004); Bob Nasution, Tokoh Tinju (1937); Syamsudin Haris, Bima, NTB (1957); Imam Supriyanto, Jakarta (1965); David Cameron, PM Inggris (1966);
Solusi yang Ditawarkan Presiden Dinilai Jelas dan Tegas
CHAVEZ KEMBALI PIMPIN VENEZUELA - Presiden Hugo Chavez mengangkat pedang milik mantan pemimpin militer Venezuela Simon Bolivar saat merayakan kemenangannya dalam pemilu presiden, di balkon Istana Miraflores, Caracas, Minggu (7/10). Chavez kembali memenangkan pemilu presiden dengan jumlah suara 54 persen, mengalahkan saingannya Henrique Capriles. nant/reuters/jorge silva
“Saya terus terang kaget dengan pidato Prersiden Yudhoyono yang begitu tegas malam ini (semalamRed), sebab jarangjarang Yudhoyono bicara setegas itu,” kata anggota Komisi III DPR dari Partai Gerindra, Martin Hutabarat, yang dimintai komentarnya semalam.
Martin merujuk pada sikap Presiden Yudhoyono yang menyatakan pengurusan kasus Simulator SIM ditangani oleh KPK, termasuk revisi UU KPK. Sikap ini, bagi Martin, telah menjawab tuntutan rakyat menyangkut penguatan KPK.
Komentar yang sama juga disampaikan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin. Menu
rutnya, sikap Presiden ini melegakan. “Ini melegakan. Itulah sikap yang ditunggutunggu masyarakat luas,” katanya. Meski begitu, Lukman Hakim menyebut lebih baik jika Presiden Yudhoyono menyampaikan hal itu lebih awal.
Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua KPK Bambang
Widjo janto. “Kami mengapresiasi pidato Presiden Yudhoyono. Kami sepakat dan setuju dengan apa yang dikemukakan Presiden,” kata Bambang yang sebelumnya bersama Ketua KPK Abraham Samad melakukan pertemuan dengan Pre siden bersama Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.
Sanjungan juga disampaikan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, yang dengan berbesar hati
mau menerima keputusan presiden. Menurut Bambang, selama ini Kapolri juga telah memiliki jasa besar bagi KPK. “Kami juga menghargai dan mengapresiasi dengan sikap yang diambil Kapolri. Itu menunjukkan sosok
Bersambung ke hal 19 u
Jakarta, Pelita Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengenai perselisihan Polri-KPK, semalam, men da pat pujian dari berbagai pihak. Menurut mereka, pidato itu tegas, jelas dan seharusnya sudah disampaikan lebih cepat.
PERJANJIAN DAMAI - Presiden Filipina Benigno Aquino berjabat tangan dengan Penasehat Presiden untuk Proses Perdamaian Teresita Quintos-Deles, usai pidatonya di depan televisi nasional di Istana Malacanang, Manila, Filipina, Minggu (7/10). Pemerintah Filipina dan pejuang Muslim telah menyepakati perjanjian perdamaian untuk Filipina bagian selatan yang bergejolak, seperti yang diumumkan oleh Aquino, Minggu. n ant/reuters/cheryl ravelo
* Staf Akademik di University of Cali-fornia, Amerika Serikat dan Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Internasional
Networking atau Jaringan Sel-sel Saraf di Otak
Polri Tetap Tarik Penyidik 10 Oktober, Kompol Novel Tetap Diproses
PIDATO PRESIDEN1. Kasus Simulator SIM ditangani KPK, tapi kasus
penyimpangan pengadaan barang di Polri ditangani Polri2. Soal penyidik perlu diatur lebih jauh dalam PP Tapi KPK
tidak boleh secara sepihak memutuskan status3. Respon Polri terkait Kompol Novel tidak tepat, jangan ada
motivasi lain, tapi setiap warga (WNI) termasuk penyidik berkedudukan sama di depan hukum, kalau melanggar hukum harus diproses
4. Tidak setuju revisi UU KPK untuk melemahkan KPK, tapi jangan juga upaya revisi langsung dianggap memperlemah KPK
SURAT DARIAMERIKA SERIKAT
Dr Taruna Ikrar *
top related