fisioterapi gbs

Post on 16-Aug-2015

294 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

fisioterapi gbs

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Guillain-Barre Syndrome31/03/2007 PENDAHULUANGuillain-Barre Syndrome (GBS) adalah salah satu penyakit 'demyelinating' sara (!olte 1""")# $uga merupakan salah satu polineuropati% karena hingga sekarang &elum dapat dipastikan penye&a&nya# !amun karena ke&anyakan kasus ter'adi sesudah proses ineksi% diduga GBS ter'adi karena sistem keke&alan tidak &erungsi# Ge'alanya adalah kelemahan otot (parese hingga plegia)% &iasanya perlahan% mulai dari &a(ah ke atas# $adi ge'ala a(alnya &iasanya tidak &isa &er'alan% atau gangguan &er'alan# Se&aliknya penyem&uhannya dia(ali dari &agian atas tu&uh ke &a(ah% sehingga &ila ada ge'ala sisa &iasanya gangguan &er'alan ()rederi*ks et all 1""+)# ,eskipun orang yang ter'angkit penyakit ini &isa mengalami kelumpuhan total% prognosisnya &agus# -nam &ulan setelah terserang% ./0 dari kasus yang dilaporkan sem&uh# Se*ara keseluruhan hanya /0 yang meninggal aki&at GBS ()rederi*ks et all 1""+)# 1leh karenanya% disamping pera(atan pada tahap akut% tata laksana isioterapi akan sangat menentukan prognosis% apakah akan ada ge'ala sisa atau sem&uh total#,akalah ini akan mem&ahas se*ara singkat patologi Guillain-Barre Syndrome% dan se*ara mendetail akan mem&ahas pro&lem dan penatalaksanaan isioterapi% &aik dalam tahap akut maupun kronis#I Guillain-Barre Syndrome2emeriksaan se*ara patologis pada sara penderita penyakit Guillain-Barre Syndrome menun'ukkan kalau ter'adi proses penghan*uran selaput myelin pada sara tepi# Baik pada pangkalnya (akar sara) ataupun pada &agian yang le&ih u'ung (distal)# 2ada umumnya yang terserang akar sara tulang &elakang &agian depan (anterior root ner3es o spinal *ord)% tetapi tidak menutup kemungkinan akar sara &agian &elakang (posterior root ner3es o spinal *ord)# 4niknya selaput myelin yang terserang dimulai dari sara tepi paling &a(ah% terus naik ke sara tepi yang le&ih tinggi ()rederi*ks et all 1""+% dan !olte 1""")#)ungsi selaput myelin adalah memper*epat konduksi sara# 1leh karenanya han*urnya selaput ini mengaki&atkan keterlam&atan konduksi sara% &ahkan mungkin terhenti sama sekali (!olte 1""")# Sehingga penderita GBS mengalami gangguan motor dan sensorik# 5elam&atan ke*epatan konduksi otot &isa dilihat dari hasil pemeriksaan -,G# 6isamping itu% han*urnya selaput myelin mungkin 'uga menyerang *ranial ner3es (2ryor 7 8e&&er 1"".) termasuk diantaranya ner3us 3agus% yang merupakan &agian dari sistem sara otonomik# 1leh karena itu% &ila sara yang terserang *ukup tinggi tingkatnya% sistem sara otonomik mungkin sa'a terganggu# Selain ner3us 3agus% *ranial ner3es yang lain mungkin sa'a terserang% misalnnya sara ke-9:#Gangguan motorik yang pada GBS dia(ali dengan kelemahan otot &agian &a(ah# ,ula-mula yang dirasakan kelemahan (parese)% &ila &erlan'ut men'adi lumpuh (plegia)# 6ia(ali dari gangguan &er'alan% seperti misalnya kaki 'terseret'% hingga tidak &isa &erdiri# 2erlahan-lahan kelemahan 'naik' otot le&ih tinggi% seperti lutut dan paha% sehingga penderita tidak &isa &erdiri# Bila yang &erlan'ut kelemahan otot &isa ter'adi pada otot di sepa'ang tulang punggung% punggung dan dada# ;erus hingga ke tangan dan lengan# Bila otot-otot pernaasan terganggu% akan ter'adi kelemahan dalam &ernaas# 2enderita merasa naasnya &erat#5adang-kadang ge'ala GBS 'uga disertai gangguan sara otonomik% sehingga akan ter'adi gangguan sara simpatik dan para simpatik# minggu sesudah kelemahan &erhenti#II Pro!lem FisioterapiBerdasarkan pen'a&aran di atas dapatlah dise&utkan ada > pro&lem dasar dari sisi pandang isioterapi% yaitu pro&lem muskuloskeletal% kardiopulmonari% otonomik dan sensorik# 6alam &a& ini akan di&ahas se*ara mendetail masing-masing pro&lem#"# $uskuloskeletalGangguan muskuloskeletal yang menon'ol adalah &erkurangnya kekuatan otot# Seperti dise&utkan di atas% kelemahan otot dise&a&kan oleh terham&atnya atau terhentinya konduksi sara dari spinal *ord ke neuromus*ulo 'un*tion% yang satuannya dise&ut motor unit# Satu motor unit adalah &e&erapa serat otot yang mendapatkan iner3asi oleh satu motorneuron ()rederi*ks et all 1""+)# Sara yang menginer3asi motor neuron &erasal dari akar sara tulang &elakang# Satu akar sara &isa menginer3asi ri&uan motor neuron# Se&aliknya satu otot mungkin disarai oleh &e&erapa motor neuron yang &erasal dari &e&erapa akar sara tulang &elakang (,artini 1"".)# $adi &ila ada satu akar sara mengalami gangguan% maka se&agian sera&ut otot tidak mendapatkan iner3asi? sedangkan sera&ut otot yang mendapat inner3asi dari akar sara lain masih mendapatkan konduksi sara#5elumpuhan (plegia) ter'adi aki&at &anyaknya motor unit% atau semua% dalam satu otot yang tidak terkonduksi% sehingga otot terse&ut tidak &isa dikontraksikan# Sedangkan kelemahan (parese) ter'adi aki&at hanya se&agian motor unit dalam satu otot yang masih terkonduksi sara% sehingga masih mampu untuk mengkontraksikan otot terse&ut# 1leh karena hanya se&agian sera&ut otot yang teriner3asi yang &eker'a untuk menggerakkan satuotot% penderita GBS le&ih *epat lelah#Selan'utnya &ila otot tidak &isa &erkontraksi &erarti &agian &adan terse&ut tidak &ergerak# Bila hal ini ter'adi dalam kurun (aktu lama% yang akan ter'adi &ukan hanya kekuatan otot yang terganggu% tetapi 'uga akan ter'adi pemendekan otot% dan keter&atasan luas gerak sendi (@GS)# $adi aki&at &erkurangnya konduksi sara% akan mengurangi 'umlah motor unityang &eker'a% &ahkan mungkin tidak ada sama sekali% sehingga kelemahan otot atau lumpuh sama sekali% dan akan ter'adi pemendekan otot% dan pada akhirnya keter&atasan @GS#"" KardiopulmonariAal yang sama 'uga ter'adi &ila proses kerusakan selaput myelin ter'adi pada tingkat akar sara thora*al% karena akan ter'adi kelemahan otot-otot pernaasan% yakni otot inter*ostal# Bahkan &ila menyerang tingkat *er3i*al% diaragma mengalami gangguan 'uga (,artini 1"".)# =ki&atnya &ahkan semakin rumit# 1leh karena otot-otot inter*ostal% mungkin 'uga diaragma% &erkurang kekuatannya% maka ekspansi dada &erkurang#Aal ini &eraki&at &erkurangnya kapasitas 3ital paru% sehingga ungsi 3entilasi 'uga menurun# =ki&at kapasitas 3ital menurun% kemampuan &atuk pun menurun# Sehingga kemampuan untuk mem&ersihkan saluran pernaasan men'adi &erkurang#5eadaan ini diper&uruk oleh kenyataan &ah(a penderita yang mengalami kelemahan otot paru hanya mampu &er&aring# 6alam posisi &er&aring% kapasitas paru semakin &erkurang karena pengaruh gra3itasi terhadap posisi paru# =ki&at gra3itasi 'uga% otot-otot pernaasan yang sudah lemah terse&ut% semakin &erat melakukan ekspansi paru# Berkurangnya daya ekspansi paru &eraki&at ter'adinya atelektasis% sehingga ungsi 3entilasi paru &erkurang (2ryor 7 8e&&er 1"".)#Besiko ineksi paru tinggi &ila ter'adi gangguan menelan% aki&at terserangnya *ranial ner3es yang &ersangkutan# 5arena gangguan menelan terse&ut% makanan &isa masuk ke saluran pernaasan% yang akan men'adi sum&er penye&a& ineksi paru# ;er'adinya ineksi paru akan meningkatkan ke&utuhan 3entilasi# Se&aliknya ineksi paru 'uga menurunkan kemampuan pertukaran gas di paru# Sehingga per&edaan ke&utuhan 3entilasi dan kemampuan 3entilasi paru akan sangat &esar% yang akan memper&uruk kondisi pasien#"% Sistem Sara& 'tonomikSelain gangguan kardiopulmonari% &ila kerusakan selaput myelin men*apai tulang &elakang tingkat thora*al% maka akan ter'adi 'uga gangguan sara otonomik simpatik# Bila gangguan selaput myelin men*apai sara 3agus (salah satu *ranial ner3es) akan ter'adi gangguan parasimpatik# 1leh karena sara-sara tepi otonomik &erakar dari akar sara yangkeluar dari antara tulang &elakang thora*al dan sara 3agus (,artini 1"".)# Gangguan yang&iasanya tampak adalah naik turunnya tekanan darah% keringat yang &erle&ihan% ataupun postural hipotensi#5e*uali gangguan tekanan darah yang naik turun se*ara ti&a-ti&a% dan menelan% gangguan-gangguan terse&ut tidak akan &anyak mempengaruhi program isioterapi# ;etapi dalam mem&erikan pengo&atan isioterapi hendaknya selalu menga(asi tanda-tanda terse&ut% terutama &ila hendak mem&erikan peru&ahan posisi yang &erarti atau mo&ilisasi#"( SensasiGe'ala lain yang dirasakan penderita GBS adalah gangguan rasa (sensasi)# Gangguan rasa yang dirasakan adalah kesemutan% te&al% rasa ter&akar% ataupun nyeri ()rederi*ks et all 1""+)# 2ola penye&arannya tidak teratur dan tidak simetris% &isa &eru&ah setiap saat# ,eskipun gangguan terse&ut tidak &er&ahaya% tetapi gangguan rasa terse&ut menim&ulkan rasa tidak nyaman# Basa nyeri kadangkala 'uga ter'adi aki&at se&uah sendi tidak digerakkan dalam (aktu tertentu# $adi kadangkala nyeri murni dise&a&kan oleh gangguan sensasi% tetapi kadangkala 'uga dise&a&kan oleh kom&innasi gangguann sensasi dan sendi yang sudah lama tidak digerakkan#Selain gangguan rasa yang &eraki&at tidak nyaman% gangguan sensasi 'uga &isa menye&a&kan komplikasi# ,isalnya gangguan rasa te&al% disertai kelemahan otot% &isa menye&a&kan deku&itus# 1leh karenanya perlu dipikirkan untuk pen*egahannya#III Penatalaksanaan Fisioterapi2enatalaksanaan isioterapi pada penderita GBS harus dimulai se'ak a(al% yaitu se'ak kondisi pasien sta&il# 1leh karena per'alananan penyakit GBS yang unik% ada dua ase yang perlu diperhatikan dalam mem&erikan isioterapi# komponen pro&lem dari sudut isioterapi% penatalaksanaannya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain# 1leh karenanya sulit memisahkan satu masalah dengan masalah yang lain# 2enulis &erusaha memisahkan penatalaksanaan isioterapi &erdasarkan tiap pro&lem% sesuai dengan penguraian pro&lem di atas supaya le&ih detail# ;etapi pada prakteknya% pem&erian isioterapi tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain#%# Penatalaksanaan Fisioterapi pada Pro!lem $uskuloskeletalSeperti telah dise&utkan di atas% masalah muskuloskeletal adalah penting &aik pada ase pertama maupun kedua oleh karena &ukan hanya motorik adalah masalah utama penderita GBS% tetapi 'uga skeletal se&agai aki&at dari gangguan motorik# 2ada ase pertama yang perlu di&erikan adalah mempertahankan kekuatan otot% pan'ang otot% luas gerak sendi (@GS)% tanpa melupakan &ah(a kondisi pasien masih akan terus mem&uruk dalam (aktu maksimal 2 minggu#Bila pan'ang otot dan @GS terus ter'aga pada ase pertama% isioterapi pada ase kedua ditekankan peningkatan kekuatan otot% dengan tetap memperhitungkan 'umlah motor unit yang kem&ali &eker'a#%## Penatalaksanaan pada masala) kekuatan otot 2ada ase pertama% program a(al yang &isa di&erikan adalah latihan akti% &ila memungkinkan# Bila penderita tidak mampu menggerakkan sendiri anggota &adannya% se&aiknya &antuan di&erikan (Cakti asisti)# Bila kemudian kondisi kelemahan otot sangat menon'ol% latihan pasi harus di&erikan? artinya isioterapis yang menggerakkan angota &adan penderita# 1leh karena dalam ase ini% kondisi penderita akan menurun% maka &iasanya &antuan yang di&erikan isioterapis kepada pasien semakin &anyak dari (aktu ke (aktu#Se&aiknya seorang isioterapis mempunyai sistematis dalam menggerakkan anggota tu&uh pasien% sehingga tidak ada &agian yang terle(ati# Selain itu isioterapis 'uga akan &isa sekaligus mengamati perkem&angan motorik pasien &ila dilakukan se*ara sistematis# 6ian'urkan menggerakkan anggota tu&uh dari &a(ah% sehingga akan diakhiri dengan &agian tu&uh yang terkuat# Se*ara psikis hal ini 'uga akan sangat mem&antu moti3asi pasien# Selain menggerakkan &agian tu&uh se*ara sistematis% 'uga se&aiknya arah gerakan tiap sendi di&uat se*ara sistematis% sehingga tidak ada gerakan otot yang tertinggal#6alam menggerakkan anggota &adan% se&aiknya isioterapis mengamati tingkat toleransi pasien terhadap latihan# $angan sampai pasien di&iarkan terlalu lelah atau memaksa menggerakkan anggota tu&uh% karena akan merusak motor unit# Berikan kesadaran kepada pasien &ah(a pada (aktunya ototnya akan kem&ali &ergerak% asalkan dilakukan gerakan se*ara rutin# Bagi pasien GBS% rekuensi latihan seharusnya tidak terlalu tinggi dalam satu sesi% untuk men*egah kelelahan% mengingat 'umlah motor unit yang &eker'a hanya ter&atas#:ntensitas latihan dalam sehari &isa ditingkatkan dengan melakukan le&ih &anyak sesi dalam sehari#2enatalaksanaan pada ase kedua tidak 'auh &er&eda dengan ase se&elumnya# Sasaran utama pada ase ini adalah peningkatan kekuatan otot# ,eskipun demikian latihan yang di&erikan masih harus tidak &oleh terlalu &erat% karena 'umlah motor unit yang akti ter&atas# 2rogram latihan akti seharusnya ditingkatkan &ila penderita sudah mampu melakukan latihan akti dan memenuhi @GS normal tanpa kesulitan# @atihan kemudian meningkat men'adi akti resisti% artinya menggunakan &e&an unntuk meningkatkan kekuatan otot# $enis latihan &isa &er3ariasi% &isa menggunakan &e&an manual% artinya isioterapis mem&erikan &e&an se*ara manual% hingga latihan dengan alat% seperti misalnya Duadri*ep &en*h# 6alam mem&erikan program latihan% hendaknya selalu diingat &ah(a tu'uan akhir program isioterapi adalah memaksimalkan kemampuan ungsional# $adi dalam meningkatkan kekuatan otot% perlu diingat otot-otot mana sa'a yang diperlukan dalam &erakti3itas% atau mensiasati &ila ada keter&atasan#4ntuk mengukur peru&ahan kondisi pasien% &isa digunakan pengukuran kekuatan otot (,,;- manual mus*les testing)# ;entu sa'a pada ase pertama kekuatan pasien tidak akan mengalami kenaikan% sesuai dengan per'alanan penyakit# ;etapi pengukuran kekuatan terakhir pasien% saat kekuatan &iasanya &erhenti se&elum kemudian mem&aik% &isa di'adikan titik &alik pengukuran pada tahap &erikutnya# Se&aiknya pengukuran dilakukan se*ara &erkala% misalnya tiap minggu% atau tiap 3 hari# 6engan demikian isioterapis maupun penderita &isa melihat perkem&angan yang ter'adi% yang mungkin 'uga akan men'adi moti3asi keduanya#%#" Penatalaksanaan pada Luas Gerak Sendi *LGS+Bersamaan dengan digerakkannya otot anggota tu&uh penderita% &isa dikatakan semua sendi sudah digerakkan# Aanya perlu diingat &ah(a pada ase pertama% otot penderita GBS&iasanya tidak mampu menggerakkan @GS se*ara penuh# 1leh karenanya isioterapis perlumem&antu penderita untuk menggerakkan sendi sesuai dengan luas gerak sendi yang normal% minimal yang ungsional#Sama seperti mem&erikan latihan untuk otot% menggerakkan sendi se&aiknya 'uga dilakukan se*ara sistematis supaya tidak ada yang tertinggal# Sesudah gerakan akti setiap sendi oleh penderita% se&aiknya ditam&ahkan 2 sampai 3 kali gerakan sendi oleh isioterapis dalam @GS maksimal untuk mempertahankan @GS# Ber&eda dengan program untuk kekuatan otot% untuk mempertahankan sendi sama pada ase pertama dan kedua#4kuran yang dipergunakan untuk mengukur luas gerak sendi adalah pengukuran sudut setiap sendi# =lat yang digunakan adalah goniometer# 2engukurannya dilakukan dengan satuan dera'at# 6alam satu institusi &iasanya disepakati sistem apa yang digunakan% posisi penderita dan posisi goniometer pada setiap sudut pengukuran# Seharusnya tidak akan ada peru&ahan @GS dari (aktu ke (aktu% agar pada akhirnya penderita masih mempunyai kemampuan ungsional yang maksimal#%#% Penatalaksanaan pada Pan,an- 'tot2ada saat melakukan latihan untuk mempertahankan @GS% se&agian &esar otot 'uga terpelihara pan'angnya# 5e*uali &e&erapa otot yang pan'angnya mele(ati dua sendi# 4ntukotot-otot terse&ut% perlu gerakan khusus untuk mempertahankan pan'angnya# 1tot-otot seperti Duadri*ep% ilioti&ial &and% sartorius adalah *ontoh otot yang mele(ati dua sendi# 1tot-otot terse&ut penting dalam kegiatan sehari-hari% misalnya duduk% &ersila atau &ersimpuh# Sehingga &ila pan'ang ototnya tidak terpelihara% maka akan &erpengaruh pada akti3itas penderita &ila sem&uh nanti#=gak sulit mem&uat pengukuran pan'ang otot% oleh karena pan'ang otot tiap indi3idu akan &er&eda tergantung pada akti3itas dan keturunan# 5arenanya untuk mengetahui pan'ang otot yang normal% se*ara nalar% &erarti isioterapis harus tahu penderita se&elum menderita GBS# 5enyataannya hal itu tidak mungkin ter'adi# Sehingga salah satu *ara untuk mengetahui pan'ang otot adalah menanyakan akti3itas penderita% apakah penderita &iasa &ersila% duduk sam&il menumpangkan kaki atau &ersimpuh# 6engan demikian &isa diukur apakah pan'ang otot yang &ersangkutan *ukup untuk kem&alimelakukan kem&ali akti3itasnya# Eara lain yang &isa digunakan adalah mem&andingkan otot se&elah kiri dan kanan% karena &iasanya keduanya mempunyai pan'ang otot yang sama# 2en*atatannya &aru dilakukan &ila ada keter&atasan pan'ang otot#%" Penatalaksanaan pada Pro!lem Kardiopulmonari,asalah kardiopulmonari le&ih menon'ol pada ase pertama# 2ada kasus GBS yang &erat% ter'adi kelemahan otot-otot inter*ostal dise&a&kan karena &erkurangnya 'umlah motor unit yang terkonduksi# =ki&atnya tidak dapat melakukan inspirasi se*ara penuh% sehingga kapasitas 3ital men'adi &erkurang# Seperti yang telah dise&utkan di atas% menurunnya kemampuan &atuk% akan menurunkan kemampuan untuk mem&ersihkan saluran pernaasan# Sehingga saluran pernaasan semakin menyempit% dan ekspansi paru men'adi &erkurang 'uga# Sehingga pada akhirnya kem&ali ter'adi penurunan kapasitas 3ital#%"# Penatalaksanaan pada Kemampuan Ekspansi DadaBer&eda dengan masalah muskuloskeletal yang lain% latihan pasi tidak &isa dilakukan dengan mudah# @atihan pasi hanya &isa dilakukan dengan &antuan 3entilator atau manual hyperinlation# 6engan terpenuhinya 3olume sesuai dengan kapasitas 3ital% maka pertukaran gas dalam al3eoli men'adi meningkat dan mampu memenuhi ke&utuhan 3entilasi# Selain itu 'uga memelihara kelenturan 'aringan-'aringan lunak disekitarnya% sehingga @GS persendian disekitar tulang rusuk terpelihara# 6engan demikian &ila kekuatan otot interkostal sudah kem&ali mem&aik% rongga dada sudah siap kem&ali mengem&ang#Bila otot inter*ostal dan diaragma sudah menigkat% maka latihan penguatan harus segera di&erikan# 1leh karena tekanan positi yang di&erikanle(at 3entilator dan manual hyperinlation &isa mem&erikan eek samping% seperti &arotrauma# ,aka latihan akti harus segera di&erikan# 2em&erian latihan masih harus memperhatikan aturan rendah rekuensi dalam satu sesi dan &anyak sesi dalam sehari# :ni &erarti harus di&erikan kesempatan istirahat *ukup &agi penderita diantara sesi latihan% untuk menghindari kelelahan#%"" Penatalaksaaan pada Pem!ersi)an Saluran Perna&asan6alam keadaan normal% setiap hari dihasilkan sekitar 100 ml sekresi saluran pernaasan dalam sehari# 2em&ersihan dilakukan se&agai &agian dari sistem pertahanan% yakni didorong oleh *ilia yang kemudian tertelan# Bila sekresi yang dihasilkan le&ih dari normal% atau ada kegagalan ker'a *ilia% maka diperlukan mekanisme &atuk untuk mengeluarkannya dari saluran pernasan# =gar &isa meletupkan &atuk yang kuat% seseorang harus &isa menghirup *ukup 3olume udara# Sehingga seorang penderita GBS dengan kelemahan otot pernaasan yang menon'ol tidak mampu melakukan &atuk yang kuat untuk mengeluarkan sekresi# Bila sekresi di&iarkan menumpuk% maka diameter saluran pernaasan akan menyempit# :ni &erarti 3olume udara yang &isa masuk ke paru &erkurang% sehingga kemampuan 3entilasi men'adi &erkurang#2ada ase a(al% pada penderita GBS dengan kelemahan otot pernaasan yang menon'ol% pem&ersihan saluran pernaasan &isa dilakukan dengan &antuan 3entilator atau manual hyperinlation# 6engan teknik tertentu% maka pan'ang ekspirasi &isa diperpendek% sehingga ke*epatan udara yang keluar pada (aktu ekspirasi &isa meningkat# 6engan demikian sekresi saluran pernaasan &isa dikeluarkan# Selain menggunakan &antuan 3entilator dan manual hyperinlation% &isa dilakukan postural drainage untuk mem&antu memindahkan sekresi dari saluran pernaasan yang distal ke yang le&ih proksimal# 4ntuk mem&ersihkan sekresi dari saluran pernaasan% penderita harus mampu &atuk% atau &ila tidak harus dilakukan su*tion# Selama melakukan postural drainage% haruslah di(aspadai tanda-tanda gangguan otonomik% seperti ke*epatan naas permenit% nadi permenit% atau saturasi penderita agar selalu dalam &atas normal# $elaslah &ah(a melatih &atuk se'ak dini sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pem&ersihan saluran pernaasan# Aal ini &iasanya &isa terlaksana pada ase ke-dua% ketika otot-otot pernaasan mulai menguat# =tau pada ase pertama &ila kelemahan otot-otot pernaasan masih mampu menghasilkan &atuk% sehingga latihan &atuk &erguna untuk mempertahankan kekuatan otot#%"% Penatalaksanaan pada Gan--uan $enelan$ika ter'adi 'uga gangguan menelan% maka resiko ineksi dada semakin tinggi# 1leh karena kemungkinan masuknya &enda asing ke saluran pernaasan men'adi le&ih &esar# Benda terse&ut kemudian akan men'adi sum&er ineksi dada# 6alam hal ini ada dua masalah dalam sistem respiratori% yakni &enda itu sediri% dan sekresi yang &erle&ihan aki&at adanya &enda asing yang masuk ke saluran pernaasan# Bila kemampuan pasien untuk &atuk kuat% maka pasien mampu mengeluarkan &enda asing dari saluran pernaasan dan mem&ersihkansekresi# Sayangnya% &iasanya gangguan menelan disertai kelemahan otot pernaasan% sehingga penderita tidak mampu &atuk# !amun penderita dengan gangguan menelan &iasanya menerima makanan melalui slang yang langsung masuk ke lam&ung% sehingga tidak perlu dika(atirkan akan masuk ke saluran pernaasan# 2ada ase pertama tidak &anyak isioterapi yang &isa dilakukan# ;etapi pada ase ke dua program isioterapi yang &isa di&erikan adalah segera mem&erikan latihan&atuk% &ila otot-otot pernaasan sudah &ertam&ah kuat# Sehingga pada saatnya penderita &ela'ar menelan% resiko masuknya &enda asing ke saluran pernaasan sudah teratasi#%% Penatalaksanaan pada Pro!lem Sara& 'tonomikSeperti dise&utkan diatas% gangguan sara otonomik akan tim&ul% &ila kehan*uran selaput myelin men*apai tingkat thora*al atau le&ih tinggi% yakni *ranial ner3es# 2ada umumnya gangguann sara otonnomik terse&ut adalah hal yang perlu di*ermati dalam melakukan tindakann isioterapi# Gangguan-gangguan terse&ut antara lain la&ilnya tekanan darah% keluarnya keringat tidak sesuai keadaan% atau postural hipotensi# Gangguan-gangguan terse&ut akan me'adi masalah% &iasanya pada (aktu mo&ilisasi# 2ada (aktu mo&ilisasi% misalnya dari &er&aring ke duduk% tu&uh memerlukan &er&agai adaptasi% oleh karena ter'adi per&edaan pengaruh terhadap tu&uh# ;anpa gangguan sara otonomik pun% seseorang yanng &er&aring lama memerlukan (aktu untuk &eradaptasi terhadap tekanan darah# =daptasi terse&ut teratasi oleh karena pusat pengaturan tekanan darah mendapatkan input% kemudian tekanann darah meningkat atas pengaruh sara otonnom# Bila ter'adi gangguan sara otonnomik% maka adaptasi terse&ut akan terganggu# ,aka% dalam mem&erikan tindakan isioterapi harus selalu di*ermati tekanan darah dari (aktu ke (aktu# 1leh karena yang diukur adalah tekanan darah% maka yang di'adikan aturan adalah tekanan darah# Bila memungkinkan digunakan spirometer elektronik yang terus &isa dimonitor setiap saat# 6isamping tekanan darah% &isa di*ermati kemampuan komunikasi penderita% atau (arna muka se&agai indikator tekanan darah#%% Penatalaksanaan pada Pro!lem Sensasi2ro&lem sensasi pada penderita GBS yang mun*ul adalah rasa ter&akar% kesemutan% rasa te&al atau nyeri# ;idak &anyak yang &isa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan aki&at rasa te&al% rasa ter&akar% atau kesemuta# Se*ara teori rasa nyeri &isa dikurangi dengan pem&erian ;!S# Basa nyeri &isa dise&a&kan murni oleh karena gangguan sensasi# ;etapi nyeri pada punggung mungkin 'uga dise&a&kan oleh kurangnya gerakan pada sendi-sendi tulang &elakang# Bila sesudah peregangan sendi-sendi tulang &elakang &eserta otot-otot disekitarnya% rasa nyeri &erkurang% maka rasa nyeri terse&ut dise&a&kan oleh kurangnya gerakan# ;etapi &ila rasa nyeri terse&ut tidak hilang% maka gangguan terse&ut dise&a&kan oleh gangguan sensasi# Seringkali rasa nyeri yang tim&ul karena kom&inasikeduanya#$adi &ila sesudah peregangan rasa nyeri &erkurang% tetapi tidak hilang sama sekali# Bila rasa nyeri dise&a&kan oleh kuranngnya gerakan sendi% tindakan yang &isa dilakukan adalahperegangan le&ih lan'ut% atau le&ih spesiik &isa dilakukan manipulasi atau mo&ilisasi pada tulang &elakang tertentu# Selain ketidaknyamanan% rasa te&al 'uga &isa menim&ulkan komplikasi% yaitu deku&itus# Basa te&al menye&a&kan penderita tidak dapat merasakan tekanan kasur pada penon'olan-penon'olan tulang% sehingga memungkinkan ter'adi le*et dan akhirnya deku&itus# 1leh karenanya peru&ahan posisi harus selalu dilakukan se&agai usaha pen*egahan# :dealnya peru&ahan posisi dilakukan setiap 2 'am% dan setiap penon'olan tulang harus selalu mendapat perhatian#.'N/'H KASUS!n# hari dengan &antuan 3entilator 3ia lu&ang tra*heostomy untuk &ernaas% dan 3 hari lepas lepas 3entilator dengan masker oksigen untuk memaksimalkan saturasi#Setelah itu !n# < dira(at di ruangan selama 1. hari# ,eskipun ormal program isioterapi dimulai minggu ke-2% se&enarnya programnya telah dilaksanakan pera(at% seperti posisioning% manual hyperinlation% sehingga oto rongent yang dilakukan ulang / hari &erikutnya sudah menun'ukkan tidak ada kelainan di paru# 6engan demikian program isioterapi yang dilakukan ditekankan pada pro&lem muskuloskelettal% karena dalam pemeriksaan tidak ditemukan gangguan sensasi#2rogram isioterapi dimulai dengan dengan mem&erikan latihan akti asisti pada anggota atas dan pasi pada anggota &a(ah# Aari ke 11 isioterapi% program ditingkatkan dengan mo&ilisasi setengah duduk# 2ada saat itu sudah ada peningkatan kekuatan otot-otot anggota&a(ah (2 minus)# 2ada akhir minggu ke-3 pem&erian isioterapi% kekuatan otot-otot tungkai sudah 3# 2enderita sudah mampu duduk di toilet# =(al minggu ke-> isioterapi dilakukan digimnasium dengan &antuan alat-alat% seperti o3erhead pulley dan suspension% disamping 'uga dilakukan koreksi duduk# Aari &erikutnya ditingkatkan dengan restorator kemudian Duadri*ep &en*h# 2ada akhir minggu ke-> isioterapi penderita sudah &erangsur-angsur &ela'ar &erdiri% &er'alan di paralel &ar% &er'alandengan (alker% dan &er'alan dengan &antuan pegangan tangan#2enderita men'alani isioterapi selama > minggu dan pulang dengan &er'alan dengan &antuan pegangan tangan# Selama isioterapo di&erikan% tra*heostomy tetap ter&uka% kanul dilepas hari terakhir penderita di BS#:F#5esimpulan Guillain Barre Syndrome (GBS) adalah salah satu penyakit demyelinating , *;;AK! ,:ailable 7rom: http:CC---!mayo%lini%!%omChealthC)uillain-barre-syndromeC#S;;!I! Guillain-Barre Syndrome! J+pdate: *;;0K! ,:ailable 7rom: http:CC---!%arin)medi%al!%omC%onditionsCGuillain-BarreFSyndrome!htm!0! Guillain-Barre Syndrome (GBS) Support Group! ,:ailable 7rom: http:CC---!dailystren)th!or)Cne-sCGuillain-Barre-Syndrome-GBS;!Guillain-BarrL Syndrome! Jupdate*;;0K! ,:ailable 7rom: http:CCbodyandhealth!%anada!%omC%onditionFin7oFpopup!aspD%hannelFidE;GdiseaseFidE>*=Gse%tionFnameE%onditionFin7o! dr 8idodo $udar(anto Sp=% Ehildren =llergy *lini* dan 2i*ky -aters Elini* $akarta# 2hone /703+>+ 0.171717+> G 700.1""/# email 5 'udar(antoJgmail#*om0K'3AN IND'NESIA SEHA/ 6ud)asmara Pu!lis)er4l /aman Bendun-an Asa)an 7 4akarta Pusat P)one 5 *8"#+ 988:#;;7 < 798%=(=httpK//koranindonesiasehat#(ordpress#*om/ Eopyright L 200"% 5oran :ndonesiaSehat!et(ork:normation -du*ation !et(ork# =llrights reser3ed#

top related