fidel undp dishubkomintel1

Post on 21-Jun-2015

898 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Proses alam di pesisir

TRANSCRIPT

PROSES ALAM DI PESISIRPROSES ALAM DI PESISIR

TOT GURU KABUPATEN SIKKA TOT GURU KABUPATEN SIKKA PENGEMBANGAN MULOK KELAUTANPENGEMBANGAN MULOK KELAUTAN

HOTEL NARA, MAUMERE, 20-21 OKTOBER 2006HOTEL NARA, MAUMERE, 20-21 OKTOBER 2006

FIDEL A. BUSTAMIFIDEL A. BUSTAMIEDUKASI DAN KOMUNIKASI MASYARAKATEDUKASI DAN KOMUNIKASI MASYARAKAT

CRITC – LIPICRITC – LIPIJAKARTAJAKARTA

ANATOMI BUMIANATOMI BUMI

Bagian kulit BumiBagian kulit Bumi

(Lempeng)

(kerak) Lempengterapung

Bahan batuan panas,semi plastis

Arus konveksi menggerakkan lempeng BumiArus konveksi menggerakkan lempeng Bumi

TRENCH

ASTHENOSPHEREPyrolite

L I T H O S P H E R E

OCEANIC CRUST

OUTER-ARC RIDGE

OUTER-ARC BASIN

VOLCANIC ARC BACK-ARC BASIN CRATON

CONTINENTAL CRUST

P A R T I A L M E L T I N G

0 km ---

100 km ---

200 km ---

Punggung Tengah Samudra, disini material mantel yang amat panas naik ke atas dan selaluberganti baru [Ath-Thuur :6]

Punggung Tengah Samudra, memisahkan benua Amerika dan Afrika. Semula keduanyabersatu

Banda Aceh and East part of the islands SINKS

(Tsunami Research GroupMarine Research Center ITB)

Tsunami source base on the Altimetry Data

ANIMATION of The 2004 Aceh tsunami

Vertical displacement of seafloor estimated by Hirata et al. [2005] from satellite altimetry data.

KONDISI GEOLOGIS INDONESIAKONDISI GEOLOGIS INDONESIA

Jalur gunung api di Indonesia yang juga Jalur gunung api di Indonesia yang juga merupakan jalur gempa bumimerupakan jalur gempa bumi

Gambar : Peta memperlihatkan wilayah-wilayah gempabumi merusak Indonesia

Rawan bencana alam: • Gempa bumi, • Letusan gunung api, • Longsor, • Banjir, • Putting beliung

geografis Indonesia

JENIS - JENIS BENCANAJENIS - JENIS BENCANA

KEJADIAN BENCANA MENURUT SIFATNYAKEJADIAN BENCANA MENURUT SIFATNYA

Terjadi secara tiba-tiba, tidak ada Terjadi secara tiba-tiba, tidak ada pertanda awal & tidak ada waktu pertanda awal & tidak ada waktu untuk menghadapinya, misalnya : untuk menghadapinya, misalnya : Gempa Bumi, LongsorGempa Bumi, Longsor

Terjadi secara perlahan/bertahap, Terjadi secara perlahan/bertahap, terdapat pertanda awal, menjadi terdapat pertanda awal, menjadi situasi darurat dan terakhir menjadi situasi darurat dan terakhir menjadi bencana, misalnya : Banjir, Kekeringanbencana, misalnya : Banjir, Kekeringan

GempaGempa Bumi Bumi

Kerusakan yang ditimbulkan gempabumi Kerusakan yang ditimbulkan gempabumi sangat tergantung pada beberapa sangat tergantung pada beberapa parameter berikut: parameter berikut: • Lama getaran,Lama getaran,• Keadaan tanah/geologi setempat, Keadaan tanah/geologi setempat, • Kedalaman gempa, Kedalaman gempa, • Jarak pusat gempa, Jarak pusat gempa, • Besaran gempa,Besaran gempa,• Kekuatan, daktilitas, dan kesatuan bangunan. Kekuatan, daktilitas, dan kesatuan bangunan.

GempaGempa Bumi Bumi

Selain itu korban akibat gempabumi Selain itu korban akibat gempabumi bergantung pada beberapa faktor bergantung pada beberapa faktor berikut: berikut: • Kepadatan penduduk,Kepadatan penduduk,• Jam pada saat gempabumi terjadi, Jam pada saat gempabumi terjadi, • Kesiapan penduduk. Kesiapan penduduk.

GempaGempa Bumi Bumi

Dampak yang ditimbulkan Dampak yang ditimbulkan gempabumi pada umumya terdiri gempabumi pada umumya terdiri dari: dari:

• Goncangan tanah " ground-shaking ",Goncangan tanah " ground-shaking ",• Geseran tanah " ground-faulting ",Geseran tanah " ground-faulting ",• Tsunami. Tsunami.

Konstelasi KegiatanKonstelasi Kegiatan

Sebelum; Saat & SetelahSebelum; Saat & Setelah

RESPON TANGGAP DARURAT GEMPA RESPON TANGGAP DARURAT GEMPA TSUNAMI LOKALTSUNAMI LOKAL

kebakaran hutankebakaran hutan Penyebab kebakaran hutan menurut studi ADB Penyebab kebakaran hutan menurut studi ADB

pada tahun 1997/1998 disebabkan 99% oleh pada tahun 1997/1998 disebabkan 99% oleh perbuatan manusia dan 1% oleh faktor alam. perbuatan manusia dan 1% oleh faktor alam.

Sedangkan yang disebabkan oleh perbuatan Sedangkan yang disebabkan oleh perbuatan manusia dapat di kelompokkan sebagai berikut : manusia dapat di kelompokkan sebagai berikut : • Puntung rokok (35%), Puntung rokok (35%), • Kecerobohan (25%), Kecerobohan (25%), • Konversi lahan (13%), Konversi lahan (13%), • perladangan (10%), perladangan (10%), • pertanian (7%), pertanian (7%), • kecemburuan sosial (6%), dan kecemburuan sosial (6%), dan • kegiatan transmigrasi (3%). kegiatan transmigrasi (3%).

BanjirBanjir Faktor-faktor penyebab banjir yaitu : Faktor-faktor penyebab banjir yaitu : hujan, hujan,

Curah hujan yang jatuh di suatu wilayah pada Curah hujan yang jatuh di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu akan berpengaruh suatu waktu tertentu akan berpengaruh kepada terjadinya banjirkepada terjadinya banjir

topografi atau geomorfologi dan topografi atau geomorfologi dan apabila lebar wilayah tangkapan air, gradien apabila lebar wilayah tangkapan air, gradien sungai, ketinggian tebing, debit run-off, daya sungai, ketinggian tebing, debit run-off, daya dukung alam tidak lagi dapat menahan jumlah dukung alam tidak lagi dapat menahan jumlah air yang mengalir dari dataran tinggi air yang mengalir dari dataran tinggi ketempat yang relatif datar atau cekung di ketempat yang relatif datar atau cekung di daerah hilir daerah hilir

geologi., geologi., daya serap tanah yang bersifat permeable,daya serap tanah yang bersifat permeable,

TINJAUAN BANJIRTINJAUAN BANJIR Geomorfologis Geomorfologis

berada di dataran rendah, berada di dataran rendah, bahkan lebih rendah dari bahkan lebih rendah dari permukaan laut permukaan laut

Anak sungai (Tataguna lahan Anak sungai (Tataguna lahan yang tidak berpihak pada yang tidak berpihak pada lingkungan.lingkungan.

Sistem Drainase yang tidak di Sistem Drainase yang tidak di monitor secara berkalamonitor secara berkala

TINJAUAN BANJIRTINJAUAN BANJIR

Faktor tingginya curah hujan juga Faktor tingginya curah hujan juga memberi sumbangan terjadinya memberi sumbangan terjadinya banjir di kawasan sekitarnya banjir di kawasan sekitarnya

diperparah dengan ketidakdisiplinan diperparah dengan ketidakdisiplinan pemerintah dan masyarakat pemerintah dan masyarakat memelihara lingkungan memelihara lingkungan Mentalitas Mentalitas hidup untuk hidup bersih sudah hidup untuk hidup bersih sudah hilang seiring matinya kepedulian hilang seiring matinya kepedulian dan kecintaan mereka kepada dan kecintaan mereka kepada lingkunganlingkungan

LONGSORLONGSOR perpindahan material pembentuk perpindahan material pembentuk

lereng berupa batuan, bahan lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. bawah atau keluar lereng.

air yang meresap ke dalam tanah air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.keluar lereng.

GEJALA UMUM TANAH GEJALA UMUM TANAH LONGSORLONGSOR

Munculnya retakan-retakan di lereng yang Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. sejajar dengan arah tebing.

Biasanya terjadi setelah hujan.Biasanya terjadi setelah hujan. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.PENYEBAB TERJADINYA TANAH LONGSOR

Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

PENDEFINISIAN BENCANA TERAMAT PENTING

PENDEFINISIAN BENCANA TERAMAT PENTING FATALISME

‘BENCANA SEBAGAI KUTUKAN TUHAN’

KEGAGALAN PENANGANAN

BENCANA

SIMBOL-SIMBOL AGAMA

Bencana adalah proses gangguan serius (disruption) terhadap orang dan sistem penghidupan dari sebuah komunitas sosial yang dihasilkan dari kerentanan terhadap satu atau kombinasi beberapa ancaman (hazards) yang melibatkan hilangnya kehidupan dan atau harta benda pada skala yang melampaui kapasitas untuk mengatasinya

BENCANABENCANA

DIAGRAM BENCANADIAGRAM BENCANA

bencanabencana Tanggap Darurat

Rehabilitasi & Rekonstruksi

Pembangunan,Mitigasi

PembangunanSarana dan

prasaranaumum

PembangunanKapasitas

Mengurangi Kerentanan

Bantuan DaruratPemenuhan Kebutuhandasar

Pemulihan Normalisasi KehidupanPerbaikan SaranaPrasaran umum

Kesiapsiagaan

BAHAYABAHAYA

Situasi yang belum terjadi yang bisa Situasi yang belum terjadi yang bisa merusak atau merusak atau mengancammengancam kehidupan kehidupan manusia, kehilangan harta benda, manusia, kehilangan harta benda, mata pencaharian atau kerusakan mata pencaharian atau kerusakan lingkunganlingkungan

Misal : Bahaya Tanah longsor, Bahaya Misal : Bahaya Tanah longsor, Bahaya Banjir, Bahaya Gempa Bumi, Bahaya Banjir, Bahaya Gempa Bumi, Bahaya Gunung Meletus, Bahaya Kebakaran, Gunung Meletus, Bahaya Kebakaran, Bahaya Puting Beliung dll.Bahaya Puting Beliung dll.

KERENTANANKERENTANAN

Kondisi yang mengurangi tingkat Kondisi yang mengurangi tingkat kemampuan masyarakat untuk kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman bahaya menghadapi ancaman bahaya bencanabencana

KAPASITASKAPASITAS

Kemampuan untuk mengurangi tingkat kerentanan serta Kemampuan untuk mengurangi tingkat kerentanan serta

resiko sehingga mampu mengantisipasi atau mengatasi resiko sehingga mampu mengantisipasi atau mengatasi

bahaya/ancaman bencana, kapasitas bersumber dari :bahaya/ancaman bencana, kapasitas bersumber dari :

Tingkat pengetahuan dan ketrampilan masyarakat;Tingkat pengetahuan dan ketrampilan masyarakat;

Tingkat kesejahteraan masyarakat;Tingkat kesejahteraan masyarakat;Tradisi dan kearifan sosial-budaya;Tradisi dan kearifan sosial-budaya;Kependudukan (populasi);Kependudukan (populasi);Organisasi dan sistim pengambilan keputusan;Organisasi dan sistim pengambilan keputusan;Sumber-sumber alam yang tersedia;Sumber-sumber alam yang tersedia;Fasilitas umum dan sosial yang tersediaFasilitas umum dan sosial yang tersedia

ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKOANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO

R = Resiko BencanaH = Hazard (Bahaya/Potensi Bencana)V = Vulnerability (Kerentanan)C = Capacity (Kapasitas)

LEGAL ASPEKLEGAL ASPEKUU PRB menyatakan bahwa prioritas pengurangan risiko bencana UU PRB menyatakan bahwa prioritas pengurangan risiko bencana adalah sesuai dengan prioritas Kerangka Untuk Aksi Hyogo, yaitu:adalah sesuai dengan prioritas Kerangka Untuk Aksi Hyogo, yaitu:

1. Meletakkan PRB sebagai prioritas nasional & daerah dengan kelembagaan pelaksanaan yang kuat

2. Mengidentifikasi, mengkaji dan memantau risiko bencana & penguatan kapasitas peringatan dini

3. Pendidikan, pengetahuan, mendorong terbentuknya budaya keselamatan dan ketahanan

4. Mengurangi faktor-faktor akar risiko bencana5. Menguatkan kesiapan untuk tanggapan yang lebih

efektif di semua tataran

KesiapsiagaanKesiapsiagaan ((preparednesspreparedness))

KesiapsiagaanKesiapsiagaan ( (preparednesspreparedness) adalah ) adalah upaya yang dilakukan untuk upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana, melalui mengantisipasi bencana, melalui pengorganisasian langkah-langkah pengorganisasian langkah-langkah yang tepat guna dan berdaya guna. yang tepat guna dan berdaya guna.

APA ITU KESIAPSIAGAAN?APA ITU KESIAPSIAGAAN?

“ “ tindakan-tindakan yang memungkinkan tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintahan, organisasiorganisasi, pemerintahan, organisasiorganisasi, masyarakat, komunitas dan individu masyarakat, komunitas dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana secara cepat dan tepat guna” bencana secara cepat dan tepat guna” meliputi :meliputi :1.1. Penyusunan rencana penanggulangan Penyusunan rencana penanggulangan

bencanabencana2.2. Pemeliharaan sumberdaya Pemeliharaan sumberdaya 3.3. Pelatihan personilPelatihan personil4.4. SimulasiSimulasi

DASAR HUKUMDASAR HUKUMUU PENANGANAN BENCANA NOMOR 24 UU PENANGANAN BENCANA NOMOR 24

20072007

BAB VBAB VHAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKATHAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT

Bagian Kesatu (Hak Masyarakat)Bagian Kesatu (Hak Masyarakat)

Pasal 26Pasal 26(1) Setiap orang berhak:(1) Setiap orang berhak:

• mendapatkan pelindungan sosial dan rasa aman, mendapatkan pelindungan sosial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan khususnya bagi kelompok masyarakat rentan bencana;bencana;

• mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan dalam penyelenggaraan ketrampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.penanggulangan bencana.

• mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan tentang kebijakan penanggulangan lisan tentang kebijakan penanggulangan bencana.bencana.

• berperan serta dalam perencanaan, berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan program pengoperasian, dan pemeliharaan program penyediaan bantuan pelayanan kesehatan penyediaan bantuan pelayanan kesehatan termasuk dukungan psikososial;termasuk dukungan psikososial;

BAB VBAB VHAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKATHAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT

Bagian Kesatu (Hak Masyarakat)Bagian Kesatu (Hak Masyarakat)

• berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana, khususnya yang kegiatan penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya; danberkaitan dengan diri dan komunitasnya; dan

• melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan penanggulangan yang diatur atas pelaksanaan penanggulangan bencana.bencana.

(2) Setiap orang yang terkena bencana berhak (2) Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.dasar.

(3) Setiap orang berhak untuk memperoleh ganti (3) Setiap orang berhak untuk memperoleh ganti kerugian karena terkena bencana yang kerugian karena terkena bencana yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi.disebabkan oleh kegagalan konstruksi.

BAB VBAB VHAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKATHAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKATBagian Kedua (Kewajiban Masyarakat)Bagian Kedua (Kewajiban Masyarakat)

Pasal 27Pasal 27Setiap orang berkewajiban:Setiap orang berkewajiban:

• menjaga kehidupan sosial masyarakat menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara yang harmonis, memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup;dan kelestarian fungsi lingkungan hidup;

• melakukan kegiatan penanggulangan melakukan kegiatan penanggulangan bencana; danbencana; dan

• memberikan informasi yang benar memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penanggulangan kepada publik tentang penanggulangan bencana.bencana.

PENYADARAN PENYADARAN MASYARAKAT TERHADAP MASYARAKAT TERHADAP

PRBPRB

MARI KITA LIHATMARI KITA LIHAT

HASIL PENELITIAN SOSIAL LIPIHASIL PENELITIAN SOSIAL LIPI 2007 2007

MEMBANGUN KESADARAN MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PRBMASYARAKAT TERHADAP PRB

1.1. Tingkatkan pemahaman tentang: Tingkatkan pemahaman tentang: • Potensi bencana; Potensi bencana; • Lingkungan (posisi, kondisi rumah)Lingkungan (posisi, kondisi rumah)• Keadaan masyarakat (jumlah; Keadaan masyarakat (jumlah;

laki/perempuan; balita/manula; pendapatan)laki/perempuan; balita/manula; pendapatan)2.2. Kemampuan dan ketrampilanKemampuan dan ketrampilan

Membantu diri sendiri/orang lainMembantu diri sendiri/orang lain Peringatan dini keluarga/warga sekitarPeringatan dini keluarga/warga sekitar Peta evakuasi keluarga/warga sekitarPeta evakuasi keluarga/warga sekitar

3.3. berdoa berdoa 4.4. Latihan dan latihanLatihan dan latihan

Apa itu “PENYADARAN Apa itu “PENYADARAN MASYARAKAT”MASYARAKAT”

Penyadaran Masyarakat dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk meningkatkan kemampuan seorang individu, kelompok, organisasi, masyarakat untuk

1. menilai lingkungan mereka, 2. mengidentifikasikan masalah, kebutuhan, dan

kesempatan/peluang,3. merumuskan strategi untuk memecahkan masalah,

memenuhi kebutuhan, dan menangkap peluang yang cocok,

4. merancang rencana aksi/tindak, 5. mengumpulkan dan memanfaatkan sumberdaya secara

efektif dan berkesinambungan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana aksi, dan

6. memanfaatkan umpan balik untuk mengambil pelajaran.

PENYADARAN MASYARAKAT”PENYADARAN MASYARAKAT”

merupakan kebutuhan yang diperlukan terus menerus oleh masyarakat, maka seharusnya tidak dilihat sebagai kegiatan jangka pendek yang akan selesai manakala tindakan pengembangan kemampuan sudah dilakukan dan diselesaikan. Pengembangan kemampuan bukanlah merupakan “proyek” melainkan merupakan “proses”! Yang harus secara terus menerus dilakukan

No.Aktivitas BentukLuaran Caranya

1 Diseminasi Informasi yang Efektif

Billboards, signboard, peta evakuasi utk masyarakat, program radio, pameran daerah, dll

Pelatihan Diseminasi Informasi Efektif Penguatan unit komunikasi masyarakat dan tim kreatif tingkat daerah

2 Pemantapan Peran Tokoh Masyarakat / Tokoh Agama

Integrasi Kearifan dan Pengetahuan Lokal Sehari-hari

Lokakarya tokoh adat, agama, tokoh perempuan, remajaPemberian peran bermakna bagi tokoh-tokoh ini dalam aktivitas kesiapsiagaan

3 Simulasi Siaga Bencana (Uji Protap)

Latihan/Simulasi Rutin/Tahunan

Evaluasi yang didokumentasi baik

Sosialisasi dan pelibatan media massa setempatKoordinasi dan penyusunan skenarioPelaksanaanEvaluasi

4 Monitoring dan Evaluasi

Laporan rutinKajian

Melihat dan mengkaji secara berkala kemajuan, tantangan, hambatan dan peluang ke depan(kerjasama dengan lembaga donor, swadaya masyarakat, dukungan sumber daya Pemda secara integratif maupun teralokasi khusus)

Membangun Kesadaran masyarakat…

““APA YANG DILAKUKAN MASYARAKAT APA YANG DILAKUKAN MASYARAKAT PADA SAAT BENCANA” PADA SAAT BENCANA”

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

MASYARAKAT PANIK

Tidak tau apa yang harus dilakukan dan

bagaimana menyelamatkan diri

Kurangnya pengetahuan

Kurangnya informasi

Kurangnya keterampilan untuk mengurangi resiko

FAKTA PEMBELAJARAN

Pemerintah Daerah – collapsed • Sebagian aparat menjadi korban• Aparat lainnya menjadi individu – sibuk –

mencari dan menyelamatkan anggota keluarga dan kerabat

Bantuan dari luar – datang terlambat

karena rusaknya infrastruktur

Masyarakat - rentan – resiko tinggi Kebutuhan mendesak untuk kesiapsiagaan

Menyelamatkan diri !• Bagaimana caranya ?• Kemana arahnya ?• Apa saja yang dibawa ?

Skenario terburukSkenario terburuk

BAGAIMANA MELAKUKANBAGAIMANA MELAKUKAN

KesiapsiagaanKesiapsiagaan bencana dilakukan sebagai bencana dilakukan sebagai bagian dari bagian dari mitigationmitigation yang otomatis juga yang otomatis juga merupakan bagian dari merupakan bagian dari PENYADARAN DIRI PENYADARAN DIRI TERHADAP PRBTERHADAP PRB. . • PENDIDIKAN FORMAL PENDIDIKAN FORMAL KURIKULUM (S KURIKULUM (Sekolah ekolah

dasar, menengah, hingga tinggidasar, menengah, hingga tinggi)). . • PENDIDIKAN INFORMAL PENDIDIKAN INFORMAL pelatihan, pelatihan,

pengajian, arisan dan lain-lainpengajian, arisan dan lain-lain• SOSIALISASISOSIALISASI• KAMPANYEKAMPANYE

MATERI

Berupa peningkatan ketrampilan menghadapi bencana

(emergency response skill) Perencanaan menghadapi bencana (disaster

preparedness planning). Bagi masyarakat umum, ragam pendidikan

dapat berupa penyuluhan interaktif yang dilakukan secara reguler ataupun melaksanakan latihan pencegahan bencana (disaster drill) secara rutin yang melibatkan unsur masyarakat umum, LSM, pemerintah, lembaga kesehatan-pemadam kebakaran, palang merah, angkatan bersenjata hingga pekerja kantor dan para profesional.

Pendidikan, pengetahuan, mendorong Pendidikan, pengetahuan, mendorong terbentuknya ”terbentuknya ”Penyadaran masyarakat Penyadaran masyarakat ”membentuk ”membentuk budaya keselamatanbudaya keselamatan dan dan

ketahananketahanan

Upaya Kesiapsiagaan Bencana

Broad area assessment

Priority area assessment

Kajian kerentanan

0

84

100

50

10089

0

4038

20

33 36

80

0

73

6157

75

0

20

40

60

80

100

Pemerintah Kota Pemerintah Kecamatan Aparat

Indeks Kesiapsiagaan Pemerintah Kota Padang Menurut Paramater

Pengetahuan Kebijakan

Rencana Tanggap Darurat Peringatan Bencana

Mobilisasi sumber daya Indeks Total

Kajian kesiapsiagaan masyarakat

Kenapa kita harus menyelamatkan diri?

(palaeotsunami studies, liquefactions studies, social economy & geophysics vulnerability studies, community preparedness

assessments)

Catatan sejarah &Palaeotsunami

Kemana kita harus menyelamatkan diri?

(earthquake and run-up models, critical facilities studies, emergency responses preparations evacuation

signs, routes, maps, national & local SOP’s)

Kesiapsiagaan berbasis Masyarakat dan sekolah,

Terintegrasi dengan Kesiapsiagaan

Aparat …!!

Bagaimana kita

menyelamatkan diri?

(school and community based disaster preparedness, incorporated with DM agencies and government at all levels)

Keterampilan hidup !!

Pengetahuan…

…Pemahaman

sekolah

Siswa/anak

masyarakat

Guru

Pemerintahan daerah

Aparat PB

BMGT

suna

mi W

arni

ng S

yst

em

dril

l

Com

mun

ity p

repa

redn

ess

sim

ulat

ion

Em

erge

ncy

resp

onse

dril

lNational agencies

Materials and Activities Materials and Activities TOT Marine Education & School Based Disaster Preparedness

Courtesy calls & networking

LIPI, 2006

PENYADARAN PUBLIK BERBASIS

SEKOLAH

Sumber: LIPI, 2007

Sumber: LIPI, 2007

Children Science Support di SMPN 1 Kuta Bali,

8 November 2006

Sumber: LIPI, 2006

Pelatihan Motivator Siaga Bencana – Kecamatan Anyer

28 Siswa-siswi SMA /SMK terlatih

16-17 Juli 2007, SMA Negeri 1 Anyer

Persiapan & Briefing para Motivator Siaga Bencana….

Pertama kali terjun ke sekolah untuk memberikan materi Siaga Bencana

Dalam Children Science Support selama 6 hari , ke 18 sekolah (SD, SMP & SMA)

Children Science Support (dukungan Ilmu Pengetahuan bagi Siswa) oleh Para Motivator Siaga Bencana Anyer – 16 – 24 Juli 2007

Pengetahuan, pemahaman & keterampilan

• Proses Alam

• Ekosistem Pesisir & Laut

• Siaga Bencana di Sekolah

• Duck, hold & cover

• Trauma Healing

• Simulasi evakuasi

INOVASIINOVASI

PRODUKPRODUK

Contoh-contoh Produk

®LIPI 2007, Rights Reserved

L I P IL I P I

L I P IL I P I

®LIPI 2007, Rights Reserved

L I P IL I P I

®LIPI 2007, Rights Reserved

®LIPI 2007, Rights Reserved

Kesiapsiagaan adalah investasi daerah yang paling ekonomis dan tak ternilai harganya…

SEMOGA ALLAHMENJAUHKAN KITA DARI BENCANA

POTENSI BENCANA GEMPA & POTENSI BENCANA GEMPA & TSUNAMI TSUNAMI

DI WILAYAH “INDIAN OCEAN”DI WILAYAH “INDIAN OCEAN”

Perlu difikirkan di masa depan bahwa Perlu difikirkan di masa depan bahwa potensi sumber gempa lainnya, seperti di potensi sumber gempa lainnya, seperti di Nicobar atau Andaman yang pernah Nicobar atau Andaman yang pernah terjadi pada tahun 1881. terjadi pada tahun 1881.

Sumber gempa ini sudah cukup matang Sumber gempa ini sudah cukup matang untuk terulang. untuk terulang.

Kapan? Kapan? Periode ulang?Periode ulang?

Brain Atwater, 2009

Potensi sumber gempa:Nicobar Isl? 1847 @34 thAndaman Isl? 1881 @60 thAndaman 1941 @61 thAndaman/Simeulue 2002

36th

28th

Gempa Nicobar 1847Gempa Nicobar 1847

IO Waves 2009

Sumber Gempa: Kepulauan NicobarPerulangan 1847?

IO-wavesSumber bencana : Memodelkan gempa 1847 di NicobarMencoba memahami potensi bencana dengan sumber yang mungkin terjadi di masa depan (KESIAPSIAGAAN)

T E R I M A K A S I H

TAHAPAN RESPON TAHAPAN RESPON PSIKOLOGI BENCANAPSIKOLOGI BENCANA

One to One to Three DaysThree Days

One to Three YearsOne to Three Years

Level of impact d

epend on preparedness activities

top related