ffil$ununti - audit board of indonesia · sional soal hibah. kondisi ini juga membuat pengeng alias...
Post on 23-Jan-2020
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Sub Bagiarr l-lumas dan l'ata Usaha BPI( ltl illenwatcilirirt ilroulnsi lSali
Sekda: Hanya Perlu
Hati-hatiSEKREIARIS Daerah (Sekda)Badung, I Wayan Adi Arnawatak menampik dengan adanyaproses proposal yang harus di-lakukan penyesuaian sehinggaada oerubahan.
"Penyesuaiannya ini untukamannya pencairan hibah, ba-gaimana hibah ini aman dannyaman untuk kita bersama,"katanya. Mantan Kepala Di-nas Pendapatan/PasedehanAgung Badung ini menyebut-kan, perlu kehati-hatian penya-luran dana hibah. Terlebih saatini menjadi sorotan penegak
hukum. Sehingga untuk aman-nya, harus ada harmonisasiproposal.
"Misal perubahan tang-gal dan seterusnya," sebut-nya. Adi Arnawa menjelaskan,akan menerapkan system e-Hibah tahun 2019 untuk da-pat meminimalisir temuan.
"Untuk selanjutnya marikita melakukan oerbaikan de-ngan mengacu pada peratur-an. Proses apapun.yang ke-marin terjadi, kita segaraselesaikan," janjinya. (mpa)
o KPK BPKmengingatkanPemkab Badungpencairan hibah
. Pemkab
dianggaptidak sesuai normaaturan
, fubu,] ttgrrro,tp(
ffil$unUnti
PENGAKUAN DEWAN. Tidak berpolao Prosesnya dianggap ribet. Dilempar sana sini sehingga
disebut berbelit-belit. Pemohon hibah harus
mencari pejabat yang
sudah pensiun untuk Itandatangan I
. Proposal sudah direvisi,
lagi ditelpon harus
direvisi
RENCANA 2019
. Menerapkan :;istem
e-Hibah tahLrn 2019
untuk dapat nremini-malisir temuan
azl
VERSI PEMKAB. Untuk amannya pencairan hibah. Perlu kehati-hatian. Harus ada
harmonisasi
proposal
Sub Bagiarr l-lumas dan l-ata Usatla SPI( ltl i'!'Erwlrl<lli'tl'l [,ror'tlu'lsi L$ali
ffii$unlinli
Suyasa
Pengeng
Urus HibahdiPedab
r DPRD Badung Nilai Pencairan Tak BerpolaTANGUPURA TRIBUNBALI - SeJumlah anggotaDPRD Badung rnenudingPemkab Badung tidak profe-sional soal hibah. Kondisi inijuga membuat pengeng aliaspusing Ketua Komisi I DPRDBadung, I Wayan Suyasa.Takheran ribetnya pola hibah diPemkab Badung sempat jadiperhatian Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK).
Tudingan tak profesionalitu karena proses pencairanhibah di Badung tak berpo-la dan teknis proposal yangkurang akurat dari ekseku-tif. Hal ini mengakibatkanribuan proposal kerap bolak-bolik untuk dilakukan per-baikan atau revisi. KalanganDewan pun khawatir jika si-kap jaJaran eksekutif Badung
ses penyaluran hibah inimemang sedikit rancu atautidak sesuai. Pasalnya pro-sesnya sempat dilempar sanasini sehingga disebut berbe-lit-belit.
Ketua Komisi III DPRDBadung, Putu Alit Yandina-ta juga mengaku bingungdengan sikap eksekrrlil. Diamempertanyakan proposalyang diawal setelah dise-tujui hanya berubah padaRAEI. Namun, fakta saat inihampir semua redaksionalproposal berubah. Ironisnyalagi, pemohon hibah harusmencari lagi pejabat-pejabatyang sudah pensiun dan pin-dah untuk menandatanganiproposal tahun 2017.
'Kejadian seka-rang kan proposal sudah di-
revisi, lagi ditelepon harus dlp*revisi. Sudah direvisi lagi ad*:salah. Jika terus be$tu (revi-
si) masyarakat kan bingungdan kesal Juga,' Jelasnya.
Sebelumnya, InspekturBadung, Luh?utu Suryaniflmengunglapkan penyaluranhibah di Badung tahun laludinilai KPK Badan Pemerik-sa Keuangan (BPI!, Ombud-sman Republik Indonesia,dan Mabes Polri, tidak sesuainonna. Norma yang rlimzl-sud adalah aturan yangtelahdiatur dt Permendagri Nomor13 Tahun 2006 tentang Pe-doman Pengelolaan Keuang:an Daerah. JaJaran penegakhukum ini meminta agarpenyaluran hibah di Badungdikembalikan pada normayang'telah diatur. (mpe)
Bupafl Badung.Ketua Komisi I DpRD Ba-
dung, I Wayan Suyasa me-ngatakan. hibah yang dige-lontorlGr tersebut seharus_nya bisa terealisasi denqanbaik karena dibantu olehjaJaran eksekutif. Namun, se-lama inl pencairan hibah inisangat tidak berpola. "Jika
I
prosesnya ribet sepeti inj kan {
kasian masyarakat. Nak pe- Ingeng mase dewan ne pak I(sakit kepala dewan iuea r[pak)." kata Suyasa Sela;a B
(6/2).Politikus Partai Golkar lnI
Juga mengungkapkan, pro-
I
int Justru akan merusak citra
Edisi
Hal
: .$O&ur ?-f.eetuq^ zo8
,p
top related