executive summary analisis kebijakan format database
Post on 27-Jun-2015
59 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Executive Summary
Analisis Kebijakan Bidang Perhubungan, Komunikasi
Dan Informatika
Yang Difokuskan Pada Pengembangan Standar Format
Basis Data
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya menunjang perwujudan Good Governance dan clean government,
pelaksanaan Electronic Government sangat diperlukan untuk menciptakan keterbukaan
(transparansi) melalui pelayanan informasi secara elektronis kepada masyarakat luas.
Sampai dengan saat ini yang dihadapi dalam penyiapan data dan informasi
elektronis adalah masih sulitnya untuk mengintegrasikan berbagai jenis data dan informasi
tersebut menjadi satu kesatuan data dan informasi digital. Ketersediaan basis data digital
yang ideal belum bisa terealisasi di semua SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena ketersediaan data digital ini masih terbatas pada
masing-masing instansi, dimana data digital tersebut seharusnya dapat diintegrasikan dengan
data digital lain yang dimiliki oleh instansi lain pula secara online.
Untuk itu Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang diampu oleh Sub
Bagian Perhubungan pada Bagian Analisis Kebijakan Pembangunan Biro Administrasi
Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi
transportasi udara, transportasi darat, transportasi kereta api, dan komunikasi dan informatika
memandang perlu untuk melakukan Kegiatan analisis kebijakan Bidang Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika pada tahun anggaran 2010 yang akan difokuskan pada
pengembangan standar format basis data untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Pemerintah Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta . kegiatan ini diharapkan dapat menjawab permasalahan-
permasalahan yang ada dalam penerapan standar format database di lingkungan
Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. PENERAPAN SK Gub No.3/2005 TENTANG STANDAR FORMAT BASIS DATA
Sejak diterbitkannya SK Gub No.3/2005 tentang Standar Format Basis Data, sesungguhnya
Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah menerapkan standar baku
tentang format basis data yang seharusnya diterapkan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang hendak mengembangkan basis data.
Namun hasil survey di lapangan memberikan hasil sebagai berikut :
1) SKPD mengembangkan basis data dengan Database Manajemen System (DBMS)
yang tidak selalu mengacu pada standar SK Gub.
2) SKPD menggunakan kode tersendiri di luar yang tercantum dalam SK Gub.
Biasanya SKPD menggunakan standar kode yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
3) Tidak semua SKPD sudah mengembangkan basis data. Masih ada beberapa institusi
yang belum mengembangkan basis data, baru sebatas basis data di situs web SKPD
bersangkutan.
4) Sumber daya manusia yang mengembangkan basis data masih belum mendapatkan
pelatihan secara optimal.
Permasalahan dalam penerapan SK Gub seperti telah disebutkan di atas disebabkan karena
berbagai hal antara lain :
1) Belum tersosialisasinya SK Gub No.3/2005. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
hal : kurang efektifnya sosialisasi, kurang luasnya cakupan sosialisasi, maupun
pergantian personel di bidang Teknologi Informasi.
2) Standar kode data yang tertuang dalam SK Gub No.3/2005 itu sendiri belum
mencakup semua aspek kode yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan tidak
disyaratkannya penggunaan SK Gub No.3/2005 pada dokumen kontrak.
3) Ada standar kode lain yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat yang dijadikan standar
oleh SKPD.
4) Ketika SKPD membangun sebuah sistem informasi, pihak pengembang belum
memperhatikan SK Gub No.3/2005 sebagai acuan.
5) Belum berkembangnya wacana electronic data interchange antar aplikasi di
Pemerintah Daerah Provinsi DIY, sehingga SKPD merasa belum perlu menerapkan
standar dalam pengembangan aplikasi. Tidak ada efek negatif jangka pendek yang
ditimbulkan jika standar kode data tidak dilaksanakan oleh SKPD.
6) Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan kemampuan teknologi informasi
semakin canggih, sehingga penetapan standar basis data kurang diperhatikan SKPD
atau pihak pengembang dengan prinsip bahwa semua permasalahan perbedaan bisa
diatasi dengan kecanggihan teknologi informasi.
C. ALTERNATIF KEBIJAKAN
Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya akan menghasilkan data dan informasi dalam jumlah yang tidak
sedikit. Data dan informasi yang dihasilkan tersebar di seluruh SKPD menurut tugas dan
fungsinya.
Menyatukan data yang tersebar sehingga dapat diperoleh informasi yang online
bukanlah hal yang mudah, namun bukan hal yang mustahil untuk diimplementasikan.
Berbagai alternative teknologi bisa dipilih untuk menyatukan data yang tersebar dan
diperoleh informasi secara online. Selain itu, penggunaan teknologi yang rumit bisa
diatasi dengan membangun secara bertahap integrasi tersebut.
Dalam rangka mempersiapkan implementasi integrasi data di lingkungan Pemerintah
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Penerapan standar kode yang baku
merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih untuk memudahkan mekanisme
integrasi. Untuk mengakomodir kebutuhan data yang besar dan jenis data yang beragam,
akan dibutuhkan standar kode yang sangat bervariasi.
Penerapan standar kode menerapkan aspek sebagai berikut :
1. Efisien. Tidak semua data dan informasi di Pemerintah Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dibuatkan standar kodenya. Standar kode diterapkan hanya
pada data tertentu yang memiliki kriteria yaitu data tersebut dimiliki oleh seluruh
SKPD.
2. Fleksibel. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan data dan informasi di masing-
masing SKPD, maka semakin kompleks dan bervarisi pula jenis-jenis informasi yang
dihasilkan. Kode data dan informasi pun semakin berkembang. Standar kode yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan
tidak membatasi munculnya kode baru yang dihasilkan sesuai tugas dan fungsi di
masing-masing SKPD. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta menerapkan standar kode hanya untuk kunci primer pada data yang
sama yang dimiliki oleh seluruh SKPD, yang tujuannya agar dapat dijadikan standar
dalam melakukan pertukaran data antar aplikasi (electronic data interchange).
Tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan standar kode dengan memperhatikan aspek
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tercipta data sharing antar SKPD sehingga dapat diperoleh informasi secara online.
2. Tercipta mekanisme pertukaran data yang lebih efisien.
D. STRATEGI
1) Pengelolaan data di Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur ICT yang telah tersedia saat ini.
2) SKPD dapat mengembangkan sistem informasi sesuai kebutuhan di institusi masing-
masing dengan mempertimbangkan standar format data dan teknologi yang berlaku
di Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
3) Sistem Informasi yang dibangun di masing-masing SKPD merupakan sistem yang
terbuka (open system) sehingga aplikasi bisa dihubungkan dengan sistem lainnya
dan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pihak manapun di Pemerintah Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk kebutuhan yang selalu berkembang.
Tujuan Penerapan Sistem yang terbuka ini adalah agar diperoleh manfaat data
sharing dengan mekanisme electronic data interchange untuk pengembangan sistem
informasi yang lebih efisien dan efektif karena terhindar dari duplikasi data dan
inkonsistensi data.
4) Implementasi electronic data interchange di Pemerintah Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dilakukan mulai dari perencanaan, realisasi, pengoperasian, dan
pemeliharaan yang dalam pelaksanaannya memerlukan monitoring dan evaluasi.
5) Koordinator Pengelolaan electronic data interchange dilakukan oleh SKPD yang
memiliki ketugasan dan fungsi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
6) Pada saat terjadi pertukaran data, SKPD sebagai datasource wajib mengirimkan data
sesuai mekanisme request respond dengan standar format yang berlaku. Apabila
sistem yang berlaku di SKPD tersebut belum sesuai dengan standar tersebut,
kewajiban SKPD yang bersangkutan untuk melakukan konversi ke standar yang
berlaku.
7) Anggaran untuk menerapkan mekanisme electronic data interchange di lingkungan
Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibebankan kepada
Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
E. PENUTUP
Analisis Kebijakan Bidang Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Yang
Difokuskan Pada Pengembangan Standar Format Basis Data pada prinsipnya
merupakan upaya awal yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dalam rangka meningkatkan kualitas informasi yang lebih baik.
Masih diperlukan langkah ke depan sehingga apa yang sudah dituangkan dalam
kebijakan standar format basis data ini bisa diterapkan di seluruh SKPD. Apabila ini
bisa berjalan dengan baik, maka dengan segenap upaya dan komitmen yang tinggi dari
seluruh SKPD, diharapkan integrasi data di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dapat segera terwujud .
Yogyakarta, 8 Desember 2010
Erizal, S.Si,M.Kom
erizaldev@yahoo.com
ooOOoo
top related