elisa zahara jurnal
Post on 31-Dec-2015
112 Views
Preview:
TRANSCRIPT
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K-
4 IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUTIARA TIMUR
KABUPATEN PIDIE TAHUN 2013
Elisa Zahara
Mahasiswi Pada STIKes U’Budiyah
ABSTRAK
Kunjungan kehamilan hingga K-4 akan menurunkan risiko terjadinya anemia (Hb kurang dari 8 gr%),
tekanan darah tinggi (Sistole >140 mmHg, Diastole >90 mmHg), oedema yang nyata, eklampsia,
perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang/ sungsang, infeksi, persalinan prematur, janin
yang besar, dan riwayat obstetri yang buruk (Depkes RI, 2005). Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan K-4 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Mutiara Timur Kabupaten Pidie ditinjau dari pengetahuan, pendidikan, jarak fasilitas kesehatan dan
dukungan keluarga. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang
berada di wilayah kerja Pukesmas Mutiara Timur Kabupaten Pidie pada bulan Juli tahun 2013 yang
berjumlah 101 orang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah lebih kurang 50
orang, dengan kriteria bersedia menjadi responden dan ibu hamil trimester III pada tahun 2013. Cara
pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semakin baik pengetahuan seseorang, maka akan semakin lengkap pula kunjungan K-4. Semakin
tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin lengkap pula kunjungan K-4. Semakin dekat jarak
fasilitas kesehatan maka akan semakin lengkap pula kunjungan K-4. Semakin baik dukungan keluarga,
maka akan semakin lengkap pula melakukan kunjungan K-4. Kesimpulan: Dari 50 responden diperoleh
hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan K-4 pada ibu hamil berupa pengetahuan,
pendidikan, jarak fasilitas kesehatan dan dukungan keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan terutama faktor-faktor apa saja yang ikut mempengaruhi ibu hamil dalam pemanfaatan pelayanan antenatal dan kunjungan K-4 sehingga dapat dijadikan rujukan dalam
meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil.
Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Jarak Fasilitas Kesehatan
Dan Dukungan Keluarga
I. Pendahuluan
Kebijakan Departemen Kesehatan
dalam upaya mempercepat penurunan AKI
adalah dengan pendekatan pelayanan ibu
dan anak ditingkat dasar dan rujukan yang pada dasarnya mengacu kepada intervensi
strategis “empat pilar safe mother hood”
dimana pilar kedua adalah asuhan antenatal
yang bertujuan untuk memantau
perkembangan kehamilan dan mendeteksi
kelainan atau komplikasi yang menyertai
kehamilan secara dini dan ditangani secara
benar. Deteksi dapat dilakukan dengan cara
pemeriksaan kehamilan secara teratur, untuk
menjamin mutu pelayanan antenatal perlu
indikator untuk menyatakan kunjungan ibu
hamil tersebut dinyatakan memenuhi standar yaitu dengan cakupan K-4. (Shinta, 2008).
Pelayanan antenatal dengan cakupan
kunjungan K-4 merupakan tahapan yang
harus dilakukan oleh seorang ibu hamil
selama kehamilannya. Hal ini penting untuk
menjamin proses alamiah kehamilan berjalan normal, mencegah timbulnya
komplikasi kehamilan dan mengetahui ada
tidaknya faktor penyulit pada saat persalinan
serta ibu dapat melalui kehamilan dengan
sehat dan selamat. Diperkirakan sekitar 15–
20% dari seluruh ibu hamil akan mengalami
keadaan resiko tinggi dan komplikasi
obstetric yang dapat membahayakan
kehidupan ibu dan janinnya (Depkes, 2007).
Kunjungan kehamilan hingga K-4 akan
menurunkan risiko terjadinya anemia (Hb
kurang dari 8 gr%), tekanan darah tinggi (Sistole >140 mmHg, Diastole >90 mmHg),
oedema yang nyata, eklampsia, perdarahan
per vaginam, ketuban pecah dini, letak
lintang/ sungsang, infeksi, persalinan
prematur, janin yang besar, dan riwayat
obstetri yang buruk. Bila faktor risiko
tersebut tidak ditangani maka dapat
menyebabkan kematian, baik pada ibu
maupun pada bayi. Peningkatan kualitas
kesehatan ibu hamil, dapat dilakukan dengan
melakukan perubahan perilaku ibu selama
hamil (Depkes RI, 2005). Tiga faktor yang mempengaruhi orang
atau kelompok dalam melakukan kunjungan
K-4 yaitu: faktor yang mempermudah
(predisposing factor) yang mencakup
pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan unsur
lain yang terdapat dalam diri individu
maupun masyarakat. Faktor pendukung
(enabling factor) yaitu jarak fasilitas
kesehatan, keterpaparan media. Faktor
pendorong (reinforcing factor) yaitu faktor
yang memperkuat perubahan perilaku seseorang yang dikarenakan dorongan orang
lain seperti dukungan dari suami/keluarga,
dan petugas kesehatan (Ramadhan, 2013).
Cakupan antenatal Indonesia masih
jauh dari target yang ditetapkan MDGs
yakni K-4 harus 95%. Data Riskesdas
(2010) cakupan untuk K-1 ibu hamil 72,3%
dan K-4 masih sebesar 61,4%, Demikian
juga untuk Provinsi Aceh jumlah kunjungan
K-1 ibu hamil masih 78,4% dan K-4 hanya
sebesar 62,1%. Kabupaten Pidie juga tidak jauh berbeda dalam hal pencapaian cakupan
antenatal ibu hamil. Menurut data Profil
Kesehatan Kabupaten Pidie tahun 2012 dari
jumlah ibu hamil 9.509 orang kunjungan K-
1 tercatat sebanyak 8.640 orang (90,9%) dan
K-4 baru sebanyak 6.778 orang (71,3%)
(Dinkes Pidie, 2012).
Berdasarkan studi awal yang penulis
telusuri dari 26 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Pidie, ternyata Puskesmas
Mutiara Timur merupakan Puskesmas yang
paling rendah cakupan kunjungan ibu hamil, dari 334 ibu hamil yang ada hanya 101
orang yang melakukan kunjungan K-4
(30,3%), disini terlihat jelas bahwa K-4
Puskesmas Mutiara Timur masih sangat jauh
dari target cakupan kunjungan K-4 secara
nasional yaitu sebesar 95%. Oleh karenanya
dalam rentang 2 (dua) tahun ini menjelang
2015 Puskesmas Mutiara Timur harus lebih
bekerja ekstra untuk mengejar
ketertinggalan cakupan kunjungan K-4
tersebut.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran faktor-
faktor yang mempengaruhi kunjungan K-4
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Mutiara Timur Kabupaten Pidie tahun
2013.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor
yang mempengaruhi kunjungan K-4 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mutiara
Timur Kabupaten Pidie ditinjau dari
pengetahuan.
b. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor
yang mempengaruhi kunjungan K-4 ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Mutiara
Timur Kabupaten Pidie ditinjau dari
pendidikan.
c. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor
yang mempengaruhi kunjungan K-4 ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Mutiara Timur Kabupaten Pidie ditinjau dari jarak
fasilitas kesehatan.
d. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor
yang mempengaruhi kunjungan K-4 ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Mutiara
Timur Kabupaten Pidie ditinjau dari
dukungan keluarga.
II. METODOLOGI
1. Kerangka Konsep
Secara skematis teori yang menyatakan tentang kunjungan K-4
menurut Ramadhan (2013), maka
kerangka konsepnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan crosssectional
yaitu cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang
bersamaan untuk mengetahui gambaran faktor-
Pengetahuan
Jarak Fasilitas
Kesehatan
Pendidikan
Dukungan
Keluara
Kunjungan K-4
Ibu Hamil
faktor yang mempengaruhi kunjungan K-4 ibu
hamil di wilayah kerja Pukesmas Mutiara Timur
Kabupaten Pidie.
Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
hamil trimester III yang berada di wilayah kerja
Pukesmas Mutiara Timur Kabupaten Pidie pada
bulan Juli tahun 2013 yang berjumlah 101
orang.
Pengambilan sampel penelitian ini dengan
menggunakan teknik simple random sampling
yaitu pengambilan sampel secara acak
sederhana dimana setiap ibu hamil Trimester III
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mutiara
Timur Kabupaten Pidie mempunyai kesempatan
yang sama untuk diambil sebagai sampel.
Perhitungan besar sampel diperoleh berdasarkan
rumus Slovin (Notoadmodjo, 2007) sebagai
berikut :
ketetapan yang diinginkan (0,1%)
Berdasarkan rumus di atas, maka
jumlah sampel yang akurat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
n = N = 101 = 101=
1 + N (d)2 1 + 101 (0,1)2 2,01
Maka jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah
lebih kurang 50 orang, dengan kriteria bersedia menjadi responden dan ibu hamil
trimester III pada tahun 2013.
Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Mutiara Timur Kabupaten Pidie
pada tanggal 20 – 24 Agustus 2013.
Pengumpulan dan Analisa Data
Data Primer.Pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara kepada responden
meliputi data umum dan data penelitian dengan
menggunakan kuesioner yang berisikan daftar
pertanyaan dengan pilihan jawaban yang telah
disiapkan.
Data sekunder merupakan data pendukung yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pidie, Puskesmas Mutiara Timur, Profil
Kecamatan Mutiara dan referensi lainnya yang
berkaitan dengan penelitian, meliputi laporan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), data demografi,
data geografis, dan data-data pendukung lainnya.
Pengolahan Data
Menurut (Budiarto (2012)) :data yang telah
didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap
berikut: Editing, Coding, Transfering,
Tabulating,
PEMBAHASAN
Analisa Bivariat
Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kunjungan K-4 Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Timur
Kabupaten Pidie Tahun 2013
No Kunjungan K-4 Frekuensi (F) Persentase (%)
1 Lengkap 36 72.0
2 Tidak Lengkap 14 28.0
50 100Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian diatas
terlihat bahwa mayoritas responden lengkap
melakukan kunjungan antenatal care yaitu
sebanyak 36 responden (72%).
Pengetahuan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Timur Kabupaten Pidie Tahun 2013
No Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%)
1 Baik 17 34.0
2 Cukup 25 50.0
3 Rendah 8 16.0
50 100Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian di atas terlihat bahwa mayoritas responden
berpengetahuan cukup, yaitu sebanyak 25
responden (50%).
Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Timur
Kabupaten Pidie Tahun 2013
No Pendidikan Frekuensi (F) Persentase (%)
1 Tinggi 9 18.0
2 Menengah 31 62.0
3 Dasar 10 20.0
50 100Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian di atas
terlihat bahwa mayoritas responden
berpendidikan menengah, yaitu sebanyak 31
responden (62,0%).
Jarak Fasilitas Kesehatan
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Jarak Fasilitas Kesehatan
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Timur Kabupaten Pidie Tahun 2013
NoJarak Fasilitas
KesehatanFrekuensi (F) Persentase (%)
1 Jauh 10 20.0
2 Dekat 40 80.0
50.0 100Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian di atas
terlihat bahwa mayoritas responden mempunyai
jarak fasilitas kesehatan yang dekat, yaitu
sebanyak 40 responden (80%).
Dukungan Keluarga
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara
Timur Kabupaten Pidie Tahun 2013
No Dukungan Keluarga Frekuensi (F) Persentase (%)
1 Baik 26 52.0
2 Cukup 17 34.0
3 Kurang 7 14.0
50 100Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian di atas terlihat
bahwa mayoritas responden mendapatkan
dukungan keluarga yang baik, yaitu sebanyak
26 responden (52%).
Analisa Bivariat
Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Pengetahuan
Tabel 5.6
Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Timur Kabupaten
Pidie Tahun 2013
Lengkap %Tidak
Lengkap%
1 Baik 13 76.5 4 23.5 17 100
2 Cukup 22 88.0 3 12.0 25 100
3 Rendah 1 12.5 7 87.5 8 100
36 14 50Jumlah
F %
Kunjungan K-4
Pengetahuan No
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 17 responden yang berpengetahuan
baik, mayoritas lengkap melakukan kunjungan K-4, yaitu sebanyak 13 responden (76,5%), dari
25 responden yang berpengetahuan cukup,
mayoritas lengkap melakukan kunjungan
K-4, yaitu sebanyak 22 responden (88,0%), dari
8 responden yang berpengetahuan rendah,
mayoritas tidak lengkap melakukan kunjungan
K-4, yaitu sebanyak 7 responden (87,5%).
Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.7
Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesmas Mutiara Timur Kabupaten
Pidie Tahun 2013
Lengkap %Tidak
Lengkap%
1 Tinggi 9 100 0 0.0 9 100
2 Menengah 27 87.1 4 12.9 31 100
3 Dasar 0 0.0 10 100 10 100
36 14 50Jumlah
F %
Kunjungan K-4
Pendidikan No
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 9 responden yang berpendidikan
tinggi, semuanya lengkap melakukan kunjungan
K-4, yaitu sebanyak 9 responden (100%), dari
31 orang yang berpendidikan menengah
sebanyak 27 responden (87,1%) lengkap
melakukan kunjungan K-4, dari 10 responden
yang berpendidikan dasar, sebanyak 10
responden (100,0%) yang tidak lengkap
melakukan kunjungan K-4.
Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Jarak Fasilitas Kesehatan
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Jarak Fasilitas Kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Timur
Kabupaten Pidie Tahun 2013
Lengkap %Tidak
Lengkap%
1 Dekat 36 100 0 0.0 36 100
2 Jauh 0 0.0 14 100 14 100
36 14 50Jumlah
F %
Kunjungan K-4Jarah Fasilitas
Kesehatan No
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 36 orang yang berjarak fasilitas
kesehatan yang dekat sebanyak 36 responden
(100%) yang lengkap melakukan kunjungan K-
4, dari 10 responden yang berjarak fasilitas
kesehatan jauh semua responden tidak lengkap
melakukan kunjungan K-4 yaitu sebanyak 14
responden (100%).
Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Dukungan Keluarga
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Kunjungan K-4 Ibu Hamil
Berdasarkan Dukungan Keluarga di Wilayah
Kerja Puskesmas Mutiara Timur Kabupaten
Pidie Tahun 2013
Lengkap %Tidak
Lengkap%
1 Baik 20 76.9 6 23.1 26 100
2 Cukup 16 94.1 1 5.9 17 100
3 Kurang 0 0.0 7 100 7 100
36 14 50Jumlah
F %
Kunjungan K-4Dukungan
Keluarga No
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 26 responden yang mendapatkan
dukungan keluarga baik, sebanyak 20 responden
(79,9) yang lengkap melakukan kunjungan K-4,
dari 17 responden yang memperoleh dukungan
keluarga cukup, sebanyak 16 responden
(94,1%) yang melakukan kunjungan K-4 secara
lengkap, dari 7 responden yang memperoleh
dukungan keluarga kurang, semua responden
(100%) tidak lengkap melakukan kunjungan K-
4.
Pembahasan
Kunjungan K-4 Ibu Hamil berdasarkan
Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 17 responden yang berpengetahuan
baik, mayoritas lengkap melakukan kunjungan
K-4, yaitu sebanyak 13 responden (76,5%), dari
25 responden yang berpengetahuan cukup,
mayoritas lengkap melakukan kunjungan K-4,
yaitu sebanyak 22 responden (88,0%), dari 8
responden yang berpengetahuan rendah,
mayoritas tidak lengkap melakukan kunjungan
K-4, yaitu sebanyak 7 responden (87,5%). Menurut teori Notoatmadjo,(2007),
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhaap suatu objek tertentu, penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang
Menurut pendapat yang dikemukakan
oleh Istiarti (2000) yang menyatakan bahwa jika
pengetahuan ibu sudah baik maka akan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
Akan tetapi seseorang yang mempunyai latar
belakang pengetahuan yang baik dan bertempat
tinggal dekat dengan sarana kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
berasumsi bahwa pengetahuan yang diperoleh
oleh responden berhubungan dengan kesadaran
untuk melakukan kunjungan K-4, responden
yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang
manfaat melakukan kunjungan K-4 tentunya
akan mempunyai kesadaran yang tinggi tentang
pentingnya melakukan kunjungan K-4.
Kunjungan K-4 Ibu Hamil berdasarkan
Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 9 responden yang berpendidikan
tinggi, semuanya lengkap melakukan kunjungan
K-4, yaitu sebanyak 9 responden (100%), dari
31 orang yang berpendidikan menengah
sebanyak 27 responden (87,1%) lengkap
melakukan kunjungan K-4, dari 10 responden yang berpendidikan dasar, sebanyak 10
responden (100,0%) yang tidak lengkap
melakukan kunjungan K-4.
Menerut teori Notoatmodjo (2009).P
endidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
bersumsi bahwa pendidikan mempengaruhi
kunjungan K-4 ibu hamil, karena semakin tinggi
pendidikan yang ditempuh, maka akan semakin
timbul kesadaran yang tinggi untuk melakukan
kunjungan K-4, begitu juga sebaliknya semakin
rendah pendidikan, maka akan rendah
kesadarannya untuk melakukan kunjungan K-
4.yang menyatakan bahwa pendidikan
seseorang mempengaruhi kunjungan K-4
seseorang, bagi orang yang berpendidikan tinggi, tentunya mempunyai kesadaran yang
tinggi pula untuk melakukan kunjungan K-4.
Kunjungan K-4 Ibu Hamil berdasarkan
Jarak Fasilitas Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 36 orang yang berjarak fasilitas
kesehatan yang dekat sebanyak 36 responden
(100%) yang lengkap melakukan kunjungan K-
4, dari 10 responden yang berjarak fasilitas
kesehatan jauh semua responden tidak lengkap melakukan kunjungan K-4 yaitu sebanyak 14
responden (100%).
Menurut teori Notoadmodjo (2003),
Faktor yang mendukung dalam kunjungan K-4
adalah jarak fasilitas kesehatan yang meliputi 1)
sarana dan prasarana kesehatan dan 2)
Kemudahan dalam mencapai sarana kesehatan
tersebut. Sarana dan prasarana kesehatan
meliputi seberapa banyak fasilitas-fasilitas
kesehatan, konseling maupun pusat-pusat
informasi bagi individu/masyarakat.
Kemudahan bagaimana kemudahan untuk mencapai sarana kesehatan tersebut termasuk
biaya, jarak, waktu/ lama pengobatan, dan juga
hambatan budaya seperti malu mengalami
penyakit tertentu jika diketahui masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diperoleh, peneliti berasumsi bahwa jarak
fasilitas kesehatan dengan tempat tinggal
responden turut memberikan konstribusi
terhadap lengkap atau tidaknya untuk
melakukan kunjungan K-4. Biasanya, ibu yang
tempat tinggalnya jauh dari fasilitas kesehatan akan merasakan malas untuk melakukan
kunjungan.
Kunjungan K-4 Ibu Hamil berdasarkan
Dukungan Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 26 responden yang mendapatkan
dukungan keluarga baik, sebanyak 20 responden
(79,9) yang lengkap melakukan kunjungan K-4,
dari 17 responden yang memperoleh dukungan
keluarga cukup, sebanyak 16 responden
(94,1%) yang melakukan kunjungan K-4 secara
lengkap, dari 7 responden yang memperoleh dukungan keluarga kurang, semua responden
(100%) tidak lengkap melakukan kunjungan K-
4.
Menurut Effendi, (2008).Keluarga
adalah dua atau lebih dari individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau penangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga yang berinteraksi
satu sama lain dan didalam perannya masing-
masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan Menurut pendapat yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo (2003) yang menyatakan
bahwa faktor pendorong dalam kunjungan K-4
selain dari petugas puskesmas adalah dukungan
suami dan keluarga. Dukungan suami dan
keluarga merupakan hal yang tidak dapat
diabaikan dalam perubahan perilaku ibu hamil.
Contohnya suami/ keluarga perlu memberikan
penjelasan dan mengajarkan pada ibu untuk
memeriksa kehamilan minimal 4 kali selama
kehamilan. Dukungan seperti itu memberi kontribusi yang besar dalam tercapainya
kunjungan K-4 dan meminimalkan risiko yang
terjadi selama kehamilan dan persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diperoleh, peneliti berasumsi Dukungan suami
dan keluarga merupakan hal yang tidak dapat
diabaikan dalam perubahan perilaku ibu hamil.
Contohnya suami/ keluarga perlu memberikan
penjelasan dan mengajarkan pada ibu untuk
memeriksa kehamilan minimal 4 kali selama
kehamilan, dan dukungan keluarga dari
keluarga supaya ibu hamil merasa senang, dan semangat untuk memeriksa kehamilan dan
dukungan Dukungan tersebut salah satunya
dapat di wujudkan dengan adanya perhatian
anggota keluarga yang terdiri atas suami, ibu
kandung dan ibu mertua. Wujud perhatian yang
paling sederhana misalnya dengan memberikan
informasi tentang pentingnya menjaga dan
memeriksa kesehatan kehamilan. Informasi
tersebut di harapkan dapat memotivasi ibu
hamil untuk lebih sering mengunjungi antenatal
care.
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Puskesmas Mutiara Timur , dengan
jumlah 50 responden dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Semakin baik pengetahuan seseorang, maka
akan semakin lengkap pula kunjungan K-4.
2. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka
akan semakin lengkap pula kunjungan K-4 3. Semakin dekat jarak fasilitas kesehatan
maka akan semakin lengkap pula kunjungan
K-4.
4. Semakin baik dukungan keluarga, maka
akan semakin lengkap pula melakukan
kunjungan K-4.
Saran-saran
1. Bagi Peneliti
Diharapkan untuk bahan masukan bagi
peneliti untuk lebih mengetahui bagaimana peran petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan antenatal
kunjungan ibu hamil K-4.
2. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat menjadi bahan
masukan terutama faktor-faktor apa saja
yang ikut mempengaruhi ibu hamil dalam
pemanfaatan pelayanan antenatal dan
kunjungan K-4 sehingga dapat dijadikan
rujukan dalam meningkatkan pelayanan
kepada ibu hamil. 3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi masukan
untuk memperluas wawasan mahasiswa
jurusan kebidanan.
REFERENSI
Budianto, Eko, 2002, Biostatistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat, Bumi Angkasa, Jakarta.
Depkes RI, 2005, Pedoman Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA), Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat,
Direktorat Kesehatan Keluarga,
Jakarta.
________, 2007, Pedoman Neonatal Care,
Depkes RI, Jakarta.
Dinkes Pidie, (2012), Laporan Cakupan
Kunjungan Ibu Hamil, Tabel 28, Bidang PPK, Dinkes Pidie.
Effendy, 2008, Dasar-dasar Keperawatan
Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2002, Metodologi Penelitian
Kesehatan, Cetakan II, Edisi Revisi,
Rineka Cipta, Jakarta.
Shinta, 2008, Karya Tulis Ilmiah Hubungan
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda-tanda Bahaya
Kehamilan Dengan Kepatuhan Melakukan ANC Di Pojong Ii Gunung
Kidul Tahun 2008. http://repository,
usu.ac.id/bitststrem/123456789/6784/1/
09E00138,pdf diakses tanggal 12
Januari 2013.
top related