dr. anak agung istri ari atu dewi, sh.,mh. universitas

Post on 05-Nov-2021

10 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

DR. ANAK AGUNG ISTRI ARI ATU DEWI, SH.,MH.UNIVERSITAS UDAYANA-BALI

Sejumlah petani perempuan membuka baju menghadang bulldozer yang akan meratakan tanah lahan pertanian pisang Dusun Selasih, Desa Puhu, Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali pada 23 November 2019.

Konflik lahan pertanian terjadi di

Dusun Selasih, Desa Puhu,

Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.

Desa ini terkenal sebagai produsen

daun pisang, komoditas bernilai

tinggi di Bali karena tiap hari

diperlukan untuk ritual dan kini

pengganti kemasan plastik

Suasana mediasi warga petani penggarap dan perwakilan investor

pada 24-11 di Selasih, Desa Puhu, Payangan, Kabupaten Gianyar,

Bali.

Belasan perempuan penghayat di

Bandung, Jawa Barat,

mengikuti diskusi terpadu

mengenai diskriminasi

dalam pelayanan administrasi

kependudukan, Minggu

(31/3/2019).

Seorang warga penganut

Aliran kepercayaan Sunda

Wiwitan menunjukkan KTP

yang tidak tertulis kolom

agama.

Masyarakat Badui menolak jika kolom agama di e-KTP

ditulis dengan nama penghayat kepercayaan.

Sebab, sejak nenek moyang masyarakat Badui menganut

agama Selam Sunda Wiwitan

1.331 kelompok suku di Indonesia.

1.001 bahasa daerah

SEBUTAN PANCASILA

SUMBER HUKUM

IDEOLOGI NEGARA

CITA HUKUM

JIWA BANGSA

PANDANGAN HIDUP

BANGSA

SUMBER NILAI

Pancasila Sebagai dasar ideologi negara untuk mempersatukan bangsa dalam perbedaan

Cara mengelola perbedaan harus dengan cara-cara demokrasi

Demokrasi akan liar jika tidak dikawal oleh hukum

PANCASILA DAN PEMBUKAAN UUD NRI TH 1945

• Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

• Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia menempatkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

• Ketentuan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara diatur dalam Pasal 2 UU 12/2011.

PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN

• DALAM KONTEKS PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARISEGALA SUMBER HUKUM MAKA PANCASILADIJADIKAN PEDOMAN DAN ARAH BAGI BANGSAINDONESIA DALAM MENYUSUN DAN MEMPERBAIKIKONDISI DI INDONESIA (TERMASUK MEMPERBAIKIKONDISI MARGINAL MASYARAKAT ADAT DANPENGHAYAT KEPERCAYAAN).

• PANCASILA DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR FILOSOFISTERUTAMA DALAM PEMBENTUKAN HUKUMBERKENAAN DENGAN PENGATURAN MASYARAKATADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN)

JIMLY ASSHIDDIQEI

PANCASILA SEBAGAI DASAR

FILOSOFIS

SEMUA ATURAN HUKUM YANG DIKONSEPSIKAN UNTUK

MEWUJUDKAN ATAU MEREALISASIKAN IDE-IDE

YANG DIKANDUNG PANCASILA

POKOK-POKOK PIKIRAN PANCASILA MERUPAKAN JAMINAN ADANYA KESERASIAN DAN TIDAK BOLEH

ADANYA PERTENTANGAN ANTARA PANCASILA DENGAN NORMA-NORMA HUKUM YANG LEBIH

RENDAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR DALAM MENCAPAI TUJUAN NEGARA

1

• HK YANG DIBENTUK MENJAMIN INTEGRASI BANGSA

• TIDAK BOLEH BERTENANGAN DENGAN TUJUAN NEGARA

2• BERDASARKAN DEMOKRASI DAN NOMOKRASI

3

• HUKUM BERTUJUAN UNTUK MEMBANGUN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.

4

• HUKUM YANG DIBENTUK DIDASARKAN PADA TOLERANSI BERAGAMA

NILAI-NILAI PANCASILAPADA PRINSIPNYA

DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR, PEDOMAN DAN

ARAH DALAM MEMAHAMI PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN YANG

BERKENAAN DENGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT

KEPERCAYAAN

1. APAKAH NILAI- NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERKENAAN DENGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN

2. APAKAH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERSEBUT MEMBERIKAN DAMPAK PERLINDUNGAN DAN PENGUATAN MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN

PERATURAN HUKUM BERKENAAN DENGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN

UUD 1945

UU 32/2009

UU 6/2014

UU 39/1999

PP 40/2019

PERDA PROV. BALI 4/2019

PERDA PROV. 1/2017

PERLINDUNGAN DAN PENGUATAN MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN

1 Pasal 18 B ayat (2) UUD NRI 1945

Pengakuan dan penghormatan KMHA sepanjang masih hidup, sesuai perkembangan masy dan prinsip NKRI

2. Pasal 28 I ayat (3) UUD NRI 1945

Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.

3 Pasal 29UUD NRI 1945

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

4. UU Desa Diatur dalam BAB XIII Pasal 96-115 (ketentuan khusus Desa Adat

5. UU PPLH (Pasal 63) menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

6. Pasal 22 UU HAM Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dankepercayaannya itu

7 UU 24 TH 2013 (PASAL 64 AYAT (5)

Elemen data penduduk tentang agama bagi Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan dicatat dalam database kependudukan.

8 Pasal 39-40 PP 40 tahun 2019 TATA CARA PENCATATAN PERKAWINAN BAGIPENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAPTUHAN YANG MAHA ESA

9 Perda Prov. Bali 1 Tahun 2017 tentang PPLH Pasal 49

Perlindunggan dan Pengakuan Masyarakat Adat

10 Perda Prov. Bali 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat

Perlindungan, pengakuan dan kemadiriandesa adat

11 Pergub Prov. Bali No 34 tahun 2019

Pengelolaan Keuangan Desa Adat

PRINSIPNYA

• MENGENAI MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN SUDAH DIATUR DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, NAMUN DEMIKIAN PENAGTURANNYA MASIH IMPLISIT DAN TENTUNYA BERPOTENSI PADA TERABAINYA HAK MEREKA SECARA SOSIOLOGIS.

PANCASILA DALAM PERDA PROV. BALI TENTANG DESA ADAT

1 KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pasal 6 bahwa salah satu unsur pokok desa adat adalah parhyangan yaitu hubungan yang harmonis dengan Tuhannya

2 Kemanusiaan yang adil dan beradab

Pasal 8 , Pawongan yaitu hubungan harmonis warga masyarakat dengan warga masyarakat lainnya.

3. Persatuan Indonesia Pasal 43, ada berbagai lembaga adat di bawah naungan desa adat (paiketan pemangku, pacalang, krama istri, yowana dll)

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Pasal 29, Bendesa adat dipilih secara musyawarah mufakatPasal 39, Prajuru Banjar adat dipilih secara musyawarah mufakat

5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pasal 60, mengenai Utsaha Desa AdatUntuk mewujudkan keadilan sosial maka desa adat mengelola LPD dan BUPDA .

PANCASILA DALAM PP 40 TAHUN 20191 PASAL 39 :

• Adanya pengakuan perkawinan yang dilakukan penghayat kepercayaan di hadapan pemuka pengayat kepercayaan.

• Pengakuan organisasi penghayat kepercayaan• Pengakuan terhadap pemuka penghayat

kepercayaan untuk menandatangi surat perkawinan penghayat kepercayaan.

Anotasi:Penjabaran sila ke 2 PancasilaMengakui persamaan derajat, persamaan hak, tidak diskriminasi dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

2. Pasal 40:• Pencatatan perkawinan penghayat kepercayaan di

catatkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

• Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan verifikasi dan mevalidasi kelengkapan persayaratan untuk menerbitkan akta perkawinan.

• Dalam konteks ini Pencatatan perkawinan bagi penghayat kepercayaan mendapat perlakuan sama dengan pencatatan perkawinan penganut agama.

Penjabaran sila ke 5 PancasilaMengembangkan sikap adil dan menghormati hak para penghayat kepercayaan

1. BAHWA PADA PRINSIPNYA PENJABARAN PANCASILA DALAMPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERKENAAN DENGANMASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN SUDAHTERJABARKAN, BUKTI PENJABARAN NILAI PANCASILA DALAM PERDAPROV BALI TENTANG DESA ADAT. DEMIKIAN JUGA DALAM PP 40TAHUN 2019.

2. UNTUK PEMAHAMAN YANG KONFREHENSIF PERLU DILAKUKANPENELITIAN KEMBALI TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG DIMAKSUD UNTUKMENGETAHUI APAKAH PERATURAN TERSEBUT BERDAMPAK PADAPERLINDUNGAN DAN PENGUATAN YANG OPTIMAL BAGIMASYARAKAT HUKUM ADAT DAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN.

top related