definisi hipotesis pasar efisien 2.docx
Post on 25-Dec-2015
78 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1. Definisi Hipotesis Pasar Efisien
Teori Efficient Market Hypothesis menyatakan bahwa harga saham yang terbentuk
merupakan refleksi dari seluruh informasi yang ada, baik fundamental ditambah insider
information. Statman (1998, p.18) menyatakan bahwa investor tidak dapat mengalahkan
return pasar secara sistematis dan harga saham adalah rasional. Yang dimaksud rasional
adalah harga saham mencerminkan fundamental seperti nilai risiko dan tidak mencerminkan
aspek psikologis seperti sentimen dari para investor.
Investor yang berlaku rasional akan menilai saham berdasarkan nilai fundamental
yaitu nilai sekarang (net present value) dari pengembalian kas masa depan (future cash
flows) dengan mendiskontokan sebesar tingkat risiko saham tersebut. Ketika investor
mengetahui adanya informasi baru yang akan mempengaruhi nilai fundamental saham maka
mereka akan cepat bereaksi terhadap informasi tersebut dengan melakukan bid pada harga
tinggi ketika informasi bagus (good news) dan melakukan bid pada harga rendah harga
saham ketika informasi buruk (bad news).
Implikasinya adalah harga saham akan selalu mencerminkan semua informasi yang
tersedia secara cepat dan harga saham akanbergerak ke level harga sesuai nilai fundamental
yang baru sehingga bisa dikatakan bahwa harga saham akan bergerak secara acak (random)
dan tidak bisa diprediksi.
2. Dasar Konsep Hipotesis Pasar Efisien
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan
pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu
maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return),
setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada.
Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada
atau “stock prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa
dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan
informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut.
1
Di dalam pasar efisien, menimbulkan beberapa pertanyaan, yaitu mengapa harus ada
konsep pasar efisien dan mungkinkah pasar efisien ada dalam kehidupan nyata. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, diperlukan kondisi – kondisi yang harus terpenuhi :
Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi keuntungan yang
secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan berdagang saham.
Investor-investor ini adalah price taker, artinya pelaku itu sendiri tidak akan dapat
mempengaruhi harga suatu sekuritas.
Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas bagi
pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada di pasar
adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang masuk di
pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian.
3. Bentuk – Bentuk Efisiensi Pasar
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasi yang disebut
dengan efisiensi pasar secara informasi atau dapat dilihat dari kecanggihan pelaku pasar
dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia yang disebut
dengan efisiensi pasar secara keputusan.
3.1. Efisiensi Pasar Secara Informasi
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga
sekuritas dengan informasi. Fama (1970) menyajikan 3 macam bentuk utama dari
efisiensi pasar dengan tujuan untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap
efisiensi pasar. Berdasarkan efisiensi pasar maka informasi tersebut dibagi menjadi 3
macam bentuk, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan
dan informasi privat, sebagai berikut :
3.1.1. Hipotesis efisiensi pasar berbentuk lemah (weak form of the efficient market
hypothesis)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah, jika harga – harga dari
sekuritas tercermin secara penuh informasi masa lalu. Bentuk efisiensi pasar ini
berkaitan dengan teori langkah acak yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak
2
berhubungan dengan masa sekarang, maka nilai – nilai masa lalu tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga sekarang, sehingga investor tidak dapat
menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak
normal. Misalnya, merupakan cermin dari pergerakan harga saham yang
bersangkutan di masa lalu.
Ada bentuk musiman atas kinerja harga suatu saham yang menunjukkan
bahwa harga saham akan naik menjelang tutup tahun (akhir tahun) dan kemudian
turun pada awal tahun. Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah,
pasar akan segera mengetahui dan merevisi kebijakan harganya dengan
melakukan perubahan terhadap strategi perdagangannya. Upaya pedagang untuk
sesegera mungkin menjual saham tersebut akan secara umum menyebabkan
terjadinya penurunan harga pada awal tahun.
Bentuk yang sama juga terjadi bilamana sebuah saham memiliki karakter
harga yang secara historis turun di akhir tahun dan naik di awal-awal perdagangan
setiap tahun. Apabila kondisi pasar memang demikian, artinya bahwa harga yang
terbentuk mencerminkan perilaku harga secara historis, bentuk pasar efisien
lemah dapat dikatakan terpenuhi. Jika hipotesis pasar bentuk lemah terpenuhi, dan
akibatnya harga adalah bebas (independen) dari bentuk harga saham historis,
maka dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan harga akan mengikuti kaedah
jalan acak (random walk) dimana pengujian hanya dilakukan terhadap perubahan
harga secara historis. Jalan acak adalah konsep statistik yang memprediksi bahwa
keluaran (output) berikutnya (akan datang) dalam suatu urutan tidak tergantung
pada keluaran (output sebelumnya).
Aplikasi :
Strategi perdagangan yang menggunakan data pasar historis (umumnya
harga saham) dikenal dengan sebutan analisis teknikal (Technical Analysis).
3.1.2. Hipotesis efisiensi pasar berbentuk setengah kuat (semistrong form of the
efficient market hypothesis)
Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga – harga sekuritas secara
penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk informasi
3
yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang
dipublikasikan dapat berupa :
a. Informasi yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang
mempublikasikan informasi tersebut. Informasi ini merupakan informasi
dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten.
Contoh : Pengumuman laba, Pembagian deviden, Pengembangan produk, dll.
b. Informasi yang hanya mempengaruhi harga sekuritas sejumlah perusahaan
baik itu bank ataupun semua emiten di industry perbankan. Informasi ini dapat
berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya
berdampak pada harga sekuritas perusahaan yang terkena regulasi.
Contoh : Regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan yang harus
dipenuhi oleh semua bank.
c. Informasi yang hanya mempengaruhi harga sekuritas semua perusahaan yang
terdaftar di pasar saham.
Contoh : Peraturan di dalam PSAK untuk mencantumkan laporan arus kas
yang harus dilakukan oleh semua perusahaan.
Ide dari pandangan ini adalah bahwa sekali informasi tersebut menjadi
informasi publik (umum), artinya tersebar di pasar, maka semua investor akan
bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk mencerminkan semua
informasi publik yang ada, Sehingga berlawanan dengan pendukung hipotesis
pasar efisien bentuk lemah.
Pada pasar efisien bentuk semi-kuat ada banyak investor yang berfikir
bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan pengamatan
secara seksama terhadap informasi publik yang tersedia di pasar, khususnya
informasi akuntansi. Investor yang melakukan analisis dengan menggunakan data
atau informasi akuntansi (dari laporan keuangan) dan dari sumber lain untuk
mengidentifikasi saham yang salah harga (mispriced) disebut investor tersebut
melakukan analisis fundamental (Fundamental Analysis).
4
3.1.3. Hipotesis efisiensi pasar berbentuk sangat kuat (very strong form of the
efficient market hypothesis)
Pasar dikatakan dalam bentuk kuat, jika harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang tersedia, termasuk informasi yang privat,
maka tidak ada individual atau grup dari investor yang dapat memperoleh
keuntungan tidak normal, karena mempunyai informasi privat.
Dalam perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk
menyebut bahwa pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien sering
dikaitkan dengan keberhasilan dalam penggunaan akses monopolistik terhadap
informasi oleh pelaku pasar tertentu. Tentu saja efisiensi bentuk kuat
mengungguli baik pasar efisien bentuk lemah maupun bentuk semi-kuat dan
merupakan bentuk efisiensi paling tinggi dan secara empiris paling sulit untuk
diuji.
3.2. Hipotesis Efisiensi Pasar Secara Keputusan
Efisiensi pasar secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat
yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan. Perbedaannya adalah jika efesiensi
pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan
informasi, maka hipotesis efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua
faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Karena melibatkan
lebih banyak faktor dalam menentukkan pasar yang efisien, dimana suatu pasar efisien
secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang lebih tinggi
dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi.
Contohnya : pengumuman pembayaran deviden yang naik dari nilai deviden periode
sebelumnya dan informasi ini tersedia untuk semua pelaku pasar pada saat bersamaan.
Dengan meningkatnya nilai deviden yang dibayar, perusahaan emiten mencoba member
signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa depan, sehingga mampu
meningkatkan pembayaran deviden. Pelaku pasar yang canggih akan menganalisis lebih
lanjut untuk menentukan, apakah benar ini merupakan signal yang valid dan dapat
dipercaya, dan sebaliknya.
5
4. Alasan – Alasan Pasar yang Efisiensi dan Tidak Efisiensi
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar efisien
dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa sebagai berikut ini:
1. Investor adalah penerima harga, yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor
seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas.
2. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan
harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Umumnya pelaku pasar menerima
informasi lewat radio, koran atau media masa lainnya, sehingga informasi tersebut dapat
diterima pada saat yang bersamaan.
3. Informasi yang dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi
sifatnya randomsatu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara acak (random)
mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan
mengumumkan informasi yang baru.
4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga
dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk
mencapai keseimbangan yang baru.
Sebaliknya jika kondisi-kondisi tersebut tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak
efisien dapat terjadi. Dengan demikian, pasar dapat menjadi tidak efisien jika kondisi-kondisi
berikut ini terjadi yaitu:
1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas.
2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku
pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama.
3. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku
pasar.
4. Investor adalah individual-individual yang lugas dan tidak canggih. Untuk pasar yang
tidak efisien, masih banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas,
karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas didalam mengartikan dan
menginterpretasikan informasi yang diterima. Karena mereka tidak canggih, maka sering
kali mereka melakukan keputusan yang salah yang akibatnya sekuritas bersangkutan
dinilai secara tidak tepat.
6
5. Pengujian Efisiensi Pasar
Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan ke dalam suatu hipotesis yang
disebut dengan hipotesis pasar efisien atau efficiency market hypothesis. Untuk mengetahui
kebenaran dari hipotesis ini, maka perlu dilakukan pengujian secara empiris untuk masing –
masing bentuk efisiensi pasar. Pengujian terhadap hipotesis pasar efisien pada dasarnya bisa
dibagi dalam tiga kelompok pengujian berdasarkan klasifikasi hipotesis pasar efisien yang
akan diiuji.
5.1. Pengujian – Pengujian Terhadap Pendugaan Return (Pengujian Efisiensi
Pasar Bentuk Lemah)
Pengujian hipotesis pasar efisien dalam bentuk lemah bisa diuji dengan
melakukan pengujian prediksi return. Pengujian ini, meliputi ; pengujian pola return
(harian,mingguan, maupun bulanan); pengujian prediktabilitas return jangka panjang
maupun jangka pendek; serta pengujian hubungan return dengan karakteristik
perusahaan. Jika HPE benar, maka perubahan harga masa lalu tidak berhubungan tidak
berhubungan dengan harga sekuritas sekarang, sehingga tidak dapat digunakan untuk
memprediksi harga dari sekuritas. Hipotesis ini berhubungan dengan hipotesis langkah
acak. Jika haraga mengikuti pola tersebut, maka perubahan harga dari waktu ke waktu
sifatnya adalah random atau acak yang independen, yang berarti bahwa perubahan harga
ini tidak ada hubungannya dengan perubahan harga kemarin.
5.2. Studi Peristiwa (Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat)
Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai bentuk pengumuman. Jika
mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman
tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga
dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini diukur dengan menggunakan return sebagai
nilai perubahan harga atau dengan abnormal return.
Jika pengumuman peristiwa tidak menimbulkan abnormal return, maka ada yang
menyimpulkan bahwa pasarnya efisien setengah kuat bentuk informasi. Alasannya adalah
investor tidak mendapatkan keuntungan luar biasa yang merugikan orang lain dan
7
sebenarnya terjadi abnormal return, tetapi abnormal return ini diserap dengan sangat
cepat.
Kesimpulan lain menolak pasar efisien jika terjadi abnormal retun. Alasannya
adalah jika suatu pengumuman tidak mengandung informasi, bagaimana dapat
disimpukan semudah itu bahwa pasar adalah efisiensi setengah kuat bentuk informasi.
Tidak menimbulkan abnormal return berarti investor tidak bereaksi karena reaksi investor
terhadap informasi yang baru ditunjukkan oleh abnormal retun ini.
5.2.1. Studi Peristiwa Hipotesis Pasar Efisien
Berkaitan dengan informasi yang tersedia di bursa efek, Beaver (1989)
menyatakan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas terjadi jika setiap
orang mempunyai informasi yang sama. Misalnya untuk melihat pengaruh
publikasi informasi terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham dilakukan
uji kandungan informasi. Uji ini termasuk sebagai studi peristiwa.
Fama (1991: 1576 – 1617) menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan
studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Reaksi pasar ditunjukkan dengan
adanya perubahan harga sekuritas dan likuiditas yang diukur dengan
menggunakan return atau abnormal return. Sedangkan untuk mengukur reaksi
volume perdagangan digunakan indikator Trading Volume Activity (TVA).
Ball and Brown (1968 : 156 – 177) melakukan penelitian yang menguji
kandungan informasi dari laba akuntansi. Dengan hipotesis pasar modal efisien,
mereka menemukan bahwa laba akuntansi mereflesikan perubahan nilai saham.
Dengan kata lain, laba akuntansi mempunyai kandungan informasi dan relevan
sebagai alat pengambil keputusan investasi.
5.2.2. Hasil Empiris Studi Peristiwa
a. Pemecahan Saham
Memecahkan lembar saham menjadi banyak lembar saham. Dengan
demikian, dalam stock split tidak menambah nilai dari perusahaan (tidak
mempunyai nilai ekonomis). Perusahaan emiten melakukan stock split karena
8
berhubungan dengan likuiditas harga sekuritas (supayaharga sahamnya tidak
terlalu tinggi, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangannya).
b. Penawaran Perdana (IPO)
Perusahaan yang pertama kali melemparkan sahamnya ke pasar saham
disebut melakukan penawaran perdana dimana belum tercatat di bursa saham
dan harga sekuritasnya belum diketahui. Underwriter yang menjamin
pelemparan perdana akan menanggung resiko untuk menjualkan saham ini.
c. Pengumuman Deviden
Deviden adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang di
distribusikan kepada para pemegang saham. Ada beberapa pendekatan yang
digunakan untuk mengujikandungan informasi dari dividen :
1. Memasukan variabel dividen ke model laba untuk memprediksi laba
masa depan.
2. Menguji hubungan antara variabel dividen dan variabel laba, apakah
dividen menyebabkan laba atau sebaliknya. Dividen dianggap membawa
informasi jika dividen menyebabkan laba.
3. Mengamati pergerakan harga sekuritas sekitar pengumuman dari
perubahan dividen yang tidak di ekspetasi. Pendekatan ini dilakukan
dengan melakukan studi peristiwa.
d. Informasi Akuntansi
Metode akuntansi persediaan merupakan ilustrasi yang baik untuk
menggambarkan dampak perbedaan terhadap informasi arus kas dan informasi
laba. Ada 2 hipotesis yang berhubungan dengan dampak dari perubahan
metode akuntansi yang digunakan :
No – effect Hypotesis, menyatakan bahwa tidak ada perubahan harga
sekuritas yang disebabkan oleh perubahan dari metode / prosedur
akuntansi.
Functional Hypotesis, menyatakan bahwa ada perubahan harga sekuritas
karena pasar secara sistematis dikelabuhi oleh prosedur akuntansi.
Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan dapat dilihat
dari kecanggihan pasar untuk menganalisis dampak dari perubahan prosedur
9
akuntansi terhadap arus kas. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara
keputusan jika pasar bereaksi dengan benar terhadap perubahan prosedur
akuntansi yang mempunyai dampak terhadap arus kas (menolak mechanistic
hypothesis). Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan jika pasar
tidak bereaksi terhadap perubahan prosedur akuntansi yang tidak mempunyai
dampak terhadap arus kas (tidak mampu menolak non-effect hypothesis).
5.3. Pengujian – Pengujian Terhadap Informasi Privat (Pengujian Efisiensi
Pasar Bentuk Kuat)
Pengujian bentuk ini merupakan pengujian bentuk kuat. Terdapat permasalahan
dalam pengujian bentuk kuat ini, yaitu informasi privat yang akan di uji merupakan
informasi yang tidak bisa diobervasi secara langsung. Terkait dengan hasil pengujian
pasar bentuk kuat, ada keyakinan bahwa peran dari informasi privat dalam menyumbang
pasar efisien semakin tidak jelas. Dalam hal ini ada tanda-tanda bahwa ‘orang dalam’
(insiders) memiliki informasi yang tidak sepenuhnya tercermin dalam pergerakan harga
sekuritas. Harga yang terbentuk di pasar sepertinya konsisten dengan anggapan bahwa
penggunaan informasi dari orang dalam jauh sebelum adanya pengumuman resmi.
Artinya, investor melakukan aksi jual-beli sekuritas sebelum informasi yang terkait
dengan sekuritas tersebut dipublikasikan (diumumkan).
Oleh karena itu, pengujian ini harus dilakukan secara tidak langsung dengan
menggunakan proksi. Proksi yang digunakan adalah return yang diperoleh oleh corporate
insider dan return yang diperoleh dari portofolio reksa dana. Alasannya adalah corporate
insider dan reksa dana dianggap mempunyai informasi privat di dalam perdagangan
sekuritas.
6. Anomali Pasar
Dalam membahas pengujian pasar efisien, maka harus juga membahas tentang
adanya ketidak-teraturan (anomali) yang ada yang terkait dengan hipotesis pasar efisien.
Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar. Pada anomali
ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien benar-
benar ada. Artinya, suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal
10
return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk memperoleh abnormal return
dengan mengandalkan suatu perisitiwa tertentu. Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan
pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang
lain. Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk pasar
efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi-kuat (semi strong).
Pengujian berbasis ada tidaknya anomali menggunakan model pendekatan uji ke belakang
(back tested method).
Pada model pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan
bagaimana harga historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi dari
adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti akan adanya
anomali pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian harus
memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Dalam teori keuangan, dikenal
sedikitnya empat macam anomali pasar. Keempat anomali tersebut adalah anomali
perusahaan (firm anomalies), anomali musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau
kejadian (event anomalies), dan anomal akuntansi (accounting anomalies).
7. Implikasi dari Teori Pasar yang Efisien
Belum semua kaum praktisi pasar modal bisa menerima konsep mengenai pasar yang
efisien ini.
Investor yang percaya bahwa pasar tidak efisien akan menerapkan strategi perdagangan
aktif untuk mendapat return abnormal
Investor yang percaya pasar efisien akan menerapkan strategi perdagangan pasif, dengan
membentuk portofolio yang bisa mereplikasi indeks pasar
Investor yang percaya bahwa pergerakan saham di masa datang dapat diprediksi dari data
pergerakan saham di masa lalu, mereka akan menerapkan analisis teknikal
Jika pasar efisein dalam bentuk setengah kuat, maka tindakan investor yang melakukan
analisis fundamental untuk memperoleh abnormal return sudah tidak bermanfaat lagi
Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver, meliputi :
1. Manajer tidak seharusnya perlu direpotkan dengan kebijakan akuntansi mana yang akan
digunakan, kecuali kebijakan akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap
11
arus kas. Banyak alternatif kebijakan akuntansi yang diperdebatkan yang sebenarnya
tidak berpengaruh langsung terhadap arus kas.
2. Perusahaan harus mengungkapkan informasi sebanyak mungkin. Pasar modal efisien
tidak mementingkan bentuk pengungkapan melainkan kandungan informasinya. Selain
itu, pasar modal efisien lebih mengutamakan media pengungkapan yang cost-effective.
3. Perusahaan tidak perlu terlalu memperhatikan investor yang naif (sering disebut investor
yang price-protected) pada waktu menentukan kebijakan dan format pengungkapan.
Investor yang naif dapat menggunakan bantuan pihak lain untuk menginterpretasi
informasi keuangan. Selain itu, pasar modal efisien menyatakan bahwa harga
mencerminkan semua informasi yang tersedia walaupun investor tidak memahami
sepenuhnya tentang pengungkapan. Informasi yang tersedia bisa datang dari berbagai
sumber.
4. Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari berbagai sumber, tidak
hanya dari laporan keuangan. Laporan keuangan hanya merupakan salah satu sumber
informasi bagi pasar modal.
8. Bukti Empiris Efisiensi Market Hypothesis
Beberapa bukti empiris mendukung adanya pasar efisien, khususnya di Amerika
Serikat, tetapi bukti-bukti yang tidak mendukung juga banyak. Sehingga, efisien tidaknya
pasar modal, atau tepatnya masuk dalam kelompok bentuk efisien mana sebuah pasar modal,
tergantung dari ada tidaknya bukti tentang abnormal return yang dapat diperoleh oleh
investor. Dalam perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk menyebut bahwa
pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien sering dikaitkan dengan keberhasilan
dalam penggunaan akses monopolistik terhadap informasi oleh pelaku pasar tertentu. Tentu
saja efisiensi bentuk kuat mengungguli baik pasar efisien bentuk lemah maupun bentuk semi-
kuat dan merupakan bentuk efisiensi paling tinggi dan secara empiris paling sulit untuk diuji
Teori mengenai hipotesis pasar efisien telah lama dikenal dan dipahami oleh kalangan
akademisi. Hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis – EMH) pertama kali
dikemukakan oleh Fama (1970), menurut konsep pasar efisien, pasar dikatakan efisien
bilamana harga yang terbentuk dipasar merupakan cerminan atau reaksi dari informasi yang
ada. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan
12
pasar uang. Tandelilin dalam bukunya yang berjudul Analisis Investasi dan Manajemen
Portofolio berpendapat bahwa dalam pasar modal yang efisien, harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia.
Konsep pasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas
menuju harga keseimbangan yang baru sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke
pasar. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah menilai sepenuhnya
menilai dampak dari informasi baru yang masuk ke pasar. Dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pasar efisien berhubungan dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan
dan informasi lainnya yang beredar di pasar modal.
Sanford J. Grossman dan Joseph E. Stiglitz (Grossman dan Stiglitz, 1980) menunjukkan
bahwa tidak mungkin untuk pasar untuk menjadi sempurna informationally efisien.
Karena informasi itu mahal, harga tidak bisa sempurna mencerminkan informasi yang
tersedia, karena jika itu terjadi, investor yang menghabiskan sumber daya untuk
memperoleh dan menganalisis itu akan tidak menerima kompensasi. Dengan demikian,
model yang masuk akal dari keseimbangan pasar harus meninggalkan beberapa insentif
untuk mengumpulkan informasi (Analisis keamanan).
Lakonishok et al. (1994) memberikan bukti bahwa strategi value menghasilkan
keuntungan yang lebih tinggi karena strategi mengeksploitasi perilaku suboptimal dari
investor khas dan bukan karena strategi ini pada dasarnya berisiko.
Pada tahun 1995 Robert Haugen menerbitkan buku The New Finance: Kasus Terhadap
Pasar Efisien. Dia menekankan yang berlebihan jangka pendek (yang menyebabkan
momentum harga) dapat menyebabkan jangka panjang pembalikan (ketika pasar
mengakui kesalahan masa lalu) (Haugen, 1995).
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan dua hal penting. Pertama, pertanyaan yang
muncul berkenaan dengan teori pasar efisien adalah apakah pasar benar-benar telah efisien.
Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa bermacam-macam dan mungkin belum ada kesimpulan
yang pasti. Sejauh ini keberadaan pasar efisien di pasar modal masih menjadi perdebatan.
Beberapa pendapat yang dapat diperhatikan adalah (Levy 1996: 438):
13
1. Secara umum bukti empiris yang memberikan dukungan terhadap hipotesis pasar efisien
cukup kuat. Dukungan ini disampaikan oleh Malkiel (1989).
2. Studi peristiwa (event studies) adalah bukti yang paling baik yang dimiliki dalam hal
efisiensi, dengan beberapa pengecualian, bukti yang ada cukup mendukung (Fama : 1991).
3. Pasar efisien memang ada, karena para praktisi tidak memperhitungan alasan – alasan
mendasar sebagai patokan untuk mengambil keputusan beli-jual sekuritas (Le Baron : 1983).
Kedua, adanya anomali di pasar yang dalam banyak hal membuktikan penentangan atas
hipotesis pasar efisiensi kemungkinan merupakan bukti dan sekaligus tantangan bahwa hipotesis
pasar efisien harus terus diuji. Ditemukannya anomali di pasar tidak serta merta menggugurkan
hipotesis pasar efisien, karena anomali yang ada sepertinya hanya terkait dengan bentuk pasar
efisien semi kuat. Artinya, suatu informasi yang baru masuk ke pasar (menjadi publik) dapat
mempengaruhi harga sekuritas.
Berkaitan dengan kesimpulan, ada dua hal yang mungkin menarik untuk dijadikan bahan
pemikiran. Pertama, mengingat belum konsistennya bukti yangnmendukung atau menolak
hipotesis pasar efisien, maka dapat dilakukan penelitian lanjutan sehingga dapat diperoleh
konfirmasi lebih mendalam. Kedua, beberapa penelitian sudah pernah dilakukan untuk menguji
tingkat efisiensi pasar modal Indonesia dimana hasil yang diperoleh masih belum menunjukkan
adanya kata sepakat. Hal ini merupakan peluang bagi peneliti keuangan dan akuntansi untuk
mencoba mengupas lebih lanjut tentang pasar modal Indonesia. Pengujian tentang anomali pasar
tetap menjadi acuan yang menarik bagi peneliti keuangan dan akuntansi untuk melihat sejauh
mana kecepatan perubahan harga (speed of adjustment) atas masuknya informasi baru ke pasar.
.
14
top related