contoh laporan ojl diklat cakep (bab iii)

Post on 21-May-2015

40.176 Views

Category:

Education

67 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

File wordnya bisa didownload di http://www.4shared.com/file/sUObik7Q/BAB_III.html

TRANSCRIPT

BAB III

RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN

A. PELAKSANAAN RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN

1. PENINGKATAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

a. Persiapan

Kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan pola hidup sehat

pada siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya dapat dikatakan agak kurang.

Hal ini terlihat dari banyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat

tingkat kesehatan siswa yang rendah, misalnya banyaknya siswa

pingsan pada waktu kegiatan upacara hari senin. Demikian juga pada

hari-hari lainnya banyak siswa yang mengalami sakit perut karena

tidak sarapan dan lain-lainnya.

Untuk menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan

dan pola hidup sehat pada siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya, kami

merencanakan suatu kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan

oleh dinas pendidikan dalam hal ini adalah puskesmas terdekat

(Puskesmas Batuyang Kec. Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur).

Rencana kegiatan ini kemudian kami ajukan kepada kepala

sekolah untuk mendapat persetujuan. Kemudian kami bekerjasama

10

dengan urusan kesiswaan dan pembina OSIS untuk menghubungi

Dinas Kesehatan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada saat jeda waktu

antara ulangan semester dan pembagian raport, tepatnya pada hari

Jum’at, 21 Juni 2013 mulai pukul 07.30 – 09.00. Kegiatan yang

bertajuk kesehatan remaja yang disampaikan oleh tim dari Puskesmas

Batuyang ini diikuti oleh semua siswa kelas 7 dan 8.

c. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan RTK – AKPK dengan pokok kajian “Peningkatan

Kompetensi sosial melalui kerjasama dengan pihak lain untuk

mendukung kegiatan sekolah secara garis besar dapat dikatakan

berjalan sebagaimana yang direncanakan, meskipun tanpa dihadiri oleh

dokter tetapi paling tidak diharapkan mampu menambah wawasan

siswa akan arti pentingnya menjaga kesehatan.

d. Refleksi

Sebenarnya diharapkan yang akan menyampaikan materi

penyuluhan adalah dokter pimpinan Puskesmas Batuyang, akan tetapi

karena ada halangan maka materi disampaikan oleh tim khusus yang

ditunjuk. Hal ini tidak mengurangi makna dan tujuan yang ingin

dicapai yaitu agar siswa mempunyai kesadaran untuk menjaga dan

memelihara kesehatannya sehingga dapat menempuh semua proses

pembelajaran dengan baik.

11

Kegiatan seperti ini sangat positif dan bermanfaat, sehingga

perlu dikembangkan di waktu-waktu yang akan datang. Tidak hanya

dengan pihak dinas kesehatan, tetapi juga dengan pihak-pihak lain

yang kiranya dapat mendukung kegiatan-kegiatan di sekolah.

e. Hasil

Hasil kegiatan ini kami ungkapkan berupa rangkuman materi

penyuluhan tentang masalah kesehatan remaja, yaitu sebagai berikut :

Kebiasaan-kebiasaan, pola dan gaya hidup pada masa

remaja/muda akan berdampak pada masa tua dari seseorang

khususnya dalam bidang kesehatan. Sebanyak 65 % dari kasus

kematian pada orang dewasa adalah disebabkan karena penyakit

jantung, kanker dan stroke. Pada banyak kasus, penyakit-penyakit

tersebut adalah jenis dan tipe penyakit yang bisa dicegah. Banyak

sekali perilaku-perilaku yang menjadi sebab penyakit-penyakit

tersebut mulai pada usia muda. Sebagai contoh, jika anda

menggunakan produk tembakau pada saat anda masih berusia

remaja (belasan tahun), anda akan lebih mungkin untuk dapat

terkena penyakit jantung, kanker atau stroke saat anda berusia

dewasa. Banyak sekali kebiasaan dan pola hidup serta faktor-

faktor lain yang berhubungan dengan menjaga kesehatan pada

remaja agar tetap sehat pada saat ini dan masa yang akan datang.

“Apa yang dapat anda lakukan saat ini (masih remaja) untuk

menjaga kesehatan diri sendiri?”

1. Hindari penggunaan produk tembakau jenis apapun (jangan

merokok). Cobalah untuk tidak menjadi perokok pasif dengan

menghirup asap rokok dari perokok lain.

2. Lakukan olahraga secara teratur

12

3. Kebiasaan dan pola makan serta diet yang sehat

4. Selalu gunakan sabuk pengaman (keselamatan lalu lintas)

5. Jangan minum minuman keras (alkohol), obat-obatan

terlarang dan mengemudi saat mabuk. Jangan gunakan

kendaraan umum dengan sopir yang sedang mabuk, minum

alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.

6. Gunakan pengaman kepala seperti helmet saat mengendarai

kendaraan bermotor, gunakan pelindung kepala saat

berolahraga yang beresiko menimbulkan cedera kepala

seperti softball, kricket dan lain sebagainya.

7. Jangan berenang sendirian. Jika tenggelam akan dapat

mengancam keselamatan jiwa.

8. Bicarakan mengenai kondisi tubuh anda pada orang tua atau

dokter jika anda merasa kondisi tubuh anda tidak sehat, sakit

atau hal buruk lainnya tentang diri anda. Hal ini untuk

mendeteksi secara dini adanya penyakit sehingga dapat

diobati dengan mudah dan mencegah berkembangnya

penyakit lebih parah.

9. Hindari situasi-situasi yang dapat membuat diri anda terluka

atau cedera seperti kekerasan dan perkelahian yang dapat

berdampak pada status kesehatan anda.

10. Jika anda melakukan hubungan seks (berganti-ganti

pasangan), gunakan kondom untuk menghindari penyakit

infeksi seksual seperti HIV, sipilis dan lainnya serta mencegah

kehamilan.Ingat walaupun aman, jauh lebih aman apabila

tanpa hubungan seks.

11. Lakukan konsultasi dengan dokter secara rutin.

13

“Bagaimana peran dokter atau Dinas Kesehatan dan yang bisa

dia lakukan untuk kesehatan remaja?”

Hal-hal dibawah ini yang dapat dokter berikan kepada anda

agar anda tetap sehat:

Menentukan faktor-faktor resiko yang ada pada diri

seseorang untuk beberapa penyakit tertentu. Misalnya faktor

resiko penyakit jantung, diabetes pada seseorang yang berebeda-

beda.

Mengukur tinggi badan, berat badan ideal (body mass

indeks), kadar kolesterol dan tekanan darah.

Menyarankan pemeriksaan untuk memeriksa kesehatan

anda secara umum atau untuk mendeteksi beberapa penyakit

tertentu pada diri anda.

Menyediakan dan melayani imunisasi untuk mengurangi

resiko terserang penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi seperti tetanus, hepatitis, gondok dan lain-lain.

Hal-hal yang secara khusus perlu anda perhatikan pada usia

remaja antara lain: kecelakaan mobil atau kendaraan bermotor,

kecelakaan atau luka fisik yang tidak disengaja, percobaan bunuh

diri adalah pembunuh utama pada anak usia remaja/muda. Kanker

dan penyakit jantung dapat juga menyerang pada diri anda.

Kehamilan diluar nikah atau yang tidak direncanakan dan

penyakit hubungan seksual (seksual transmitted disease-penyakit

yang ditularkan melalui hubungan seksual seperti aids dan hiv

dapat menyebabkan masalah-masalah pribadi maupun sosial serta

kesehatan yang buruk.

14

“Apakah resiko-resiko masalah kesehatan pada remaja pria

dan remaja wanita berbeda?”

Jawaban untuk pertanyaan diatas adalah benar atau iya.

Pada Remaja pria usia sering mengindahkan arti penting sabuk

pengaman, tidak memakai sabuk pengaman sesering apa yang

remaja wanita kenakan untuk keselamatan. Remaja pria juga lebih

menyukai senjata tajam, ikut dalam tawuran atau perkelahian

yang berdampak pada trauma fisik dan menimbulkan masalah

kesehatan serius seperti cedera kepala dan lain sebagainya. Para

remaja pria juga cenderung mempunyai kebiasaan merokok

menggunakan produk-produk tembakau atau menghisap ganja,

penggunaan obat-obat terlarang, minum alkohol secara berlebihan

dan terus menerus, melakukan hubungan seksual dengan

berganti-ganti pasangan.

Disisi lain pada remaja wanita mempunyai resiko masalah

kesehatan yang spesifik atau khusus. Mereka cenderung lebih

sering untuk melakukan percobaan bunuh diri dan lebih sering

mencoba mengurangi berat badan dengan cara yang bisa dibilang

menyakiti tubuh mereka sendiri seperti diet yang tidak benar,

menggunakan obat-obat pelangsing yang justru menyakiti tubuh

sendiri sampai menimbulkan kurang gizi, anemia dan lain

sebagainya yang bertolak belakang dengan remaja pria.

Hal yang paling penting adalah perhatikan kesehatan tubuh

anda (remaja) dan apabila anda merasa tubuh anda tidak sehat

atau merasa ada hal-hal yang aneh pada kondisi kesehatan tubuh

anda, konsultasikan dan bicarakan hal tersebut dengan dokter

atau orang tua dan dokter akan selalu ada untuk membantu anda.

15

2. PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PROGRAM PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana

dijelaskan di Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan, bahwa maksud terpadu, berarti penilaian oleh

pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari

kegiatan pembelajaran.

Secara garis besar, Fungsi Penilaian hasil belajar, diantaranya

adalah:

a. Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan

fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan tujuan

pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan

mungkin dilakukan antara lain : dalam hal tujuan pembelajaran,

kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran yang

digunakan guru, media pembelajaran.

Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada

para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan

dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang studi atau mata

pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.

a. Pelaksanaan RTK 1

1) Persiapan

a) Mencari referensi tentang penilaian hasil belajar

16

b) Mengkaji referensi tersebut untuk memperoleh pengetahuan

tentang penilaian hasil belajar

2) Pelaksanaan

a) Menganalisis SK dan KD

b) Menyusun kisi-kisi soal

c) Menyusun soal

d) Menganalisi konten soal

3) Monitoring dan Evaluasi

Direncanakan membahas tentang penilaian hasil belajar secara

tuntas, akan tetapi karena materinya terlalu luas maka pelaksanaan

difokuskan pada penyusunan administrasi penilaian hasil belajar

berupa kisi-kisi soal, soal, pedoman penskoran dan tabel konversi

nilai.

4) Refleksi

Dari hasil kajian tentang penilaian hasil belajar penulis

menganggap hal ini sangat penting diketahui oleh semua guru

khususnya di SMP Negeri 3 Pringgabaya, sehingga diharapkan di

waktu-waktu yang akan datang guru dapat memiliki administrasi

tes yang utuh dan lengkap bukan hanya sekedar butir soal dan

kunci jawaban saja.

5) Hasil

Hasil kegiatan RTK 1 kami fokuskan pada rangkuman materi

tentang langkah-langkah penyusunan tes.

17

Langkah-Langkah Penyusunan Tes :

1. Penentuan tujuan tes,

2. Penyusunan Kisi-kisi tes,

3. Penulisan Soal,

4. Penelaahan Soal (validasi soal),

5. Perakitan soal menjadi perangkat tes,

6. Uji coba soal termasuk analisisnya,

7. Bank Soal

8. Penyajian tes kepada siswa

9. Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)

Pengembangan Kisi-kisi :

Fungsi

– Sebagai pedoman dalam penulisan soal

– Sebagai pedomana dalam perakitan soal

Syarat kisi-kisi

– Mewakili isi kurikulum

– Singkat dan jelas

– Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal.

Komponen Kisi – kisi :

– Identitas

– SK/KD/IP

– Materi Pembel.

– Indikator Soal

18

– Bentuk Tes

– Nomor Soal

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai

oleh perubahan perilaku yang dapat diukur atau diamati mencakup:

1. sikap,

2. pengetahuan, dan

3. keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata

pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dg

kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi

Teknik Perumusan Indikator :

1. Bila Soal Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya:

“Disajikan …, siswa dapat menjelaskan ….”

2. Bila Soal Tidak Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya:

“Siswa dapat membedakan ….”

Contoh format kisi-kisi soal :

Jenis Sekolah : ............................ Alokasi Waktu : ......................

Mata Pelajaran : ............................ Jumlah soal : ......................

Kelas : ............................ Penulis : ......................

No.Uru

t

Kompetensi Dasar

Indikator Soal

Materi Bentuk Tes

(tulis/praktik)

No. Soal

Kaidah penulisan soal pilihan ganda :

19

1. Soal sesuai dengan indikator

2. Pengecoh harus berfungsi

3. Setiap soal ada satu jawaban benar

4. Pokok soal dirumuskan dengan tegas dan jelas

5. Pokok soal jangan memberi petunjuk menjawab benar

6. Pokok soal jangan mengandung pernyataan negatif ganda

7. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi

8. Panjang option relatif sama

9. option jangan “semua pilihan jawaban di atas benar/salah”

10. Pilihan jawaban bentuk angka atau waktu, disusun urut dari

besar ke kecil atau sebaliknya

11. Tidak menggunakan kata yang bermakna tidak pasti: sebaiknya,

umumnya, kadang-kadang, dsb.

12. Butir soal tidak bergantung butir sebelumnya

Kaidah penulisan soal uraian :

1. Soal sesuai dengan indikator

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai

3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran

4. Isi materi pertanyaan sesuai dengan tingkatan kelas

5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban

uraian

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

20

7. Ada pedoman penskorannya

8. Tabel, gambar, grafik, atau peta disajikan jelas dan terbaca

9. Rumusan kalimat soal komunikatif

10. Menggunakan bahasa Indonesia baku

11. Tidak menggunakan kata dengan penafsiran ganda

Contoh format kartu soal :

21

KARTU SOAL BENTUK PGJenis Sekolah : ------------- Penyusun : 1. ------------Mata Pelajaran : ------------- 2. -------------Bahan Kelas/smt : ------------- Tahun ajaran : ---------------Bentuk Tes : Tertulis (PG, dll.)MATERI

INDIKATOR SOAL

KOMPETENSI DASAR

RUMUSAN BUTIR SOAL

BUKU SUMBER:

Contoh format kunci jawaban dan pedoman penskoran

No Kunci Jawaban Skor

Jumlah Skor maksimal

22

KARTU SOAL URAIAN/PRAKTIKJenis Sekolah : ------------- Penyusun : 1. ------------Mata Pelajaran : ------------- 2. -----------Bahan Kelas/smt : ------------- Tahun ajaran : ---------------Bentuk Tes : Tertulis (Uraian)/Praktik (Kinerja, penugasan, hasil karya)

MATERI

INDIKATOR SOAL

KOMPETENSI DASAR

RUMUSAN BUTIR SOAL

BUKU SUMBER: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

b. Pelaksanaan RTK 2

1) Persiapan

a) Berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang perlunya

mengadakan workshop penyusunan perangkat penilaian

hasil belajar. Konsultasi dengan kepala sekolah dilakukan

baik secara face to face dengan kepala sekolah maupun

diusulkan pada forum rapat dinas.

b) Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi : materi

workshop, peserta, kepanitiaan, rencana anggaran dan nara

sumber.

c) Mensosialisasikan kepada guru-guru SMP Negeri 3

Pringgabaya tentang pelaksanaan workshop.

2) Pelaksanaan

Workshop bertopik Revieu KTSP Tahun Pelajaran 2013/2014,

include di dalamnya materi penyusunan perangkat penilaian hasil

belajar, dilaksanakan di sekolah pada hari Rabu, 26 Juni 2013

mulai pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 16.00 wita. Peserta

terdiri dari semua guru SMP Negeri 3 Pringgabaya dengan nara

sumber inti berasal dari pengawas pembina (L. Syahrial Muttaqin,

S.Pd. dan Nuryanta, S.Pd.) dibantu oleh kepala sekolah, guru senior

dan urusan kurikulum.

23

Proses penyusunan perangkat penilaian yang terdiri atas kisi-kisi

soal, kartu soal dan pedoman penskoran dipandu oleh penulis

sendiri yang kebetulan sebagai urusan kurikulum.

3) Monitoring dan Evaluasi

Pada awalnya pelaksanaan workshop direncanakan pada waktu

jeda antara ulangan umum semester dan pembagian raport. Akan

tetapi karena banyak diantara guru-guru yang sibuk dengan

pengolahan nilai dan pengisian raport akhirnya dari hasil konsultasi

dengan kepala sekolah disepakati bahwa pelaksanaan workshop

akan diadakan dirangkaikan dengan workshop penyusunan (revieu

KTSP) yang berlangsung pada hari libur semester genap.

4) Refleksi

Dari pendekatan personal yang penulis lakukan, secara umum

dapat dinyatakan bahwa para guru SMP Negeri 3 Pringgabaya

tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memahami dan

mempraktikkan penyusunan perangkat tes. Hal ini dapat dimaklumi

sebab sebagai seorang guru dengan latar belakang ilmu

kependidikannya mereka rata-rata sudah memiliki dasar yang kuat

dalam memahami materi workshop. Kendala yang banyak muncul

timbul bahkan timbul dari beberapa orang guru yang masih

memiliki kemampuan IT emergency, karena workshop

dilaksanakan berbasis IT. Perlu bimbingan lebih detil dalam

pembuatan format-format.

24

Kenyataan ini menyebabkan para peserta mengusulkan agar di

waktu-waktu yang akan datang diadakan pelatihan penggunaan IT

secara kontinyu dan intensif.

5) Hasil

Contoh perangkat Ulangan Harian dari salah seorang guru peserta

workshop, yaitu Lalu Muhammad Supardin, S.Pd.

KISI – KISI SOAL ULANGAN HARIAN

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : L. MUH. SUPARDIN, S.Pd.

No.Urut

Kompetensi Dasar/ Indikator

Bahan Kelas/ smt.

Materi Indikator Soal Bentuk Tes

No. Soal

1 Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan- Mendeskripsikan

bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem eksresi pada manusia

IX/1 Sistem Eksresi pada manusia

Disajikan gambar penampang ginjal, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian ginjal yang ditentukan

Uraian 1

2 - Mendeskripsikan fungsi sistem eksresi

IX/1 Sistem Eksresi pada manusia

Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi

Uraian 2, 3

3 - Mendata contoh kelainan dan penyakit

IX/1 Sistem Eksresi pada manusia

Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem eksresi

Uraian 4,5

25

KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : L. MUH. SUPARDIN, S.Pd.

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

1

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Perhatikan gambar penampang ginjal berikut !

Sebutkan bagian-bagian ginjal yang ditunjuk oleh huruf a, b, c dan d

Indikator Soal :

Disajikan gambar penampang ginjal, siswa dapat menyebutkan bagian – bagian ginjal yang ditentukan

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

2

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

26

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Rumusan butir soal :

Jelaskan fungsi hati selain sebagai alat eksresi.Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

3

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Jelaskan fungsi kulit sebagai alat ekresi pada manusia.

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

4

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Sebutkan 3 contoh penyakit / kelainan pada ginjal

Indikator Soal :

Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem eksresi

27

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

5

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Rumusan butir soal:

Sebutkan 3 contoh penyakit / kelainan pada kulitIndikator Soal :

Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem eksresi

28

PEDOMAN PENSKORAN

NO SOAL

KUNCI JAWABAN SKOR

1 a. kulit ginjal

b. badan malphigi

c.batang ginjal

d. saluran urin

1

1

1

1

2 - menyimpan gula dalam bentuk glikogen,

- menawarkan racun,

- membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,

- mengatur kadar gula dalam darah,

- membuat fibrinogen serta protombin,

- menghasilkan zat warna empedu,

- tempat pembentukan urea.

2

1

2

2

2

2

2

3 Mengeluarkan keringat. 2

4 - Radang ginjal

- Batu ginjal

- Gagal ginjal

1

1

1

5 - Biduran

- Ringworm

- Psoriasis

- Kanker kulit

1

1

1

Jumlah Skor Maksimum 25

29

PEDOMAN PENILAIAN DAN TABEL KONVERSI

Nilai Ak h ir= skor yang diperole hskor maximun

x100

Tabel konversi

skor Nilai1 42 83 124 165 206 247 288 329 3610 4011 4412 4813 5214 5615 6016 6417 6818 7219 7620 8021 8422 8823 9224 9625 100

Dengan berakhirnya pelaksanaan RTK II semua peserta dinyatakan

telah memiliki persepsi yang sama dalam penyusunan perangkat

penilaian hasil belajar, ini terbukti dengan terkumpulnya contoh

perangkat penilaian hasil belajar (ulangan harian dari semua

peserta).

B. OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU YUNIOR

30

Observasi pembelajaran guru junior, dilaksanakan terhadap dua orang guru

yaitu Ibu Marliana Pahri, S,Pd. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas 7 dan

Bp. Saifudin Zuhri, S.Ag, M.PdI. yang mengajar Pendidikan Agama Islam di

kelas 7 dan 8. Pada tiap pertemuan, memuat 3 tahapan, sebagai berikut:

1. Pra Observasi

a. Menciptakan suasana akrab dengan guru

b. Membahas persiapan yang dibuat oleh guru (perangkat pembelajaran)

dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus

pengamatan

c. Menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan

2. Observasi

Pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati dengan

menggunakan instrumen observasi/ catatan (fieldnotes).

3. Pasca-observasi

a. Dilaksanakan segera setelah observasi, ditanyakan bagaimana

pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung

b. menunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) ,

c. Diskusi secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah

disepakati. Diusahakan guru menemukan sendiri kekuatan dan

kekurangannya dan berusaha memperbaikinya.

d. Penguatan terhadap penampilan guru / segala sesuatu yang sudah baik,

penulis hindari kesan menyalahkan dan menggurui

31

Hasil supervisi akademik terhadap guru juniorsecara umum penulis

paparkan sebagai berikut:

Guru junior 1

1. Nama Guru : Marliana Pahri, S.Pd

2. Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya

3. Kelas/Semester : 7-F / genap

4. Mata pelajaran : IPA

5. Kompetensi Dasar : Mengaplikasikan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan

Uraian Hasil Observasi

1. Pra-Observasi Jumlah skor yang dicapai = 44 (100%)

Revisi KBM, evaluasi, LKS,

2. Observasi Skor = 51 = 71% = C

3. Pasca-Observasi Refleksi, diskusi hasil observasi

Pada tahap Pra-Observasi, membahas persiapan yang dibuat oleh guru

(perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang

menjadi fokus pengamatan sebagaimana instrumen observasi kelas. Dari hasil

pengecekan menggunakan instrumen yang telah disepakati, ibu guru Marliana

32

Pahri, S.Pd. sudah memiliki perangkat perencanaan pembelajaran yang cukup

memadai, penyusunan RPP sesuai dengan standar proses.

Gambaran observasi KBM Marliana Pahri, S.Pd sebagai berikut:

pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan mengabsen siswa. Sebagai

apersepsi dan motivasi Guru memberikan contoh-contoh isu hangat terkait

dengan pencemaran lingkungan. Akan tetapi guru tidak secara tegas

menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa terlihat fokus ke guru. Guru

meminta siswa memberikan contoh-contoh dampak yang ditimbulkan dari

penebangan hutan. Guru menuliskan LKS untuk dikerjakan secara. Guru

keliling kelas mengecek hasil kerja siswa, sekaligus memberikan bantuan bagi

yang kesulitan.

Pada refleksi tentang proses KBM hal-hal yang didiskusikan adalah:

a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:

1) guru menguasai materi pembelajaran.

2) Metode pembelajaran interaktif karena melibatkan siswa

b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:

1) siswa pasif/ kurang berani,

2) siswa kesulitan mengungkapkan pendapat, ide maupun gagasan

karena kurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang

komunikatif. Perlu diketahui bahwa bahasa pengantar sehari-hari

siswa dalam pergaulan adalah bahasa daerah (Sasak).

3) Media gambar tidak disiapkan oleh guru sehingga siswa kesulitan

menangkap materi pelajaran

33

4) guru mendominasi pembelajaran.

c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:

1) Motivasi siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, ide

maupun gagasannya.

2) pertanyaan pembuka untuk eksplorasi kemampuan siswa perlu

diperbanyak,

3) beri kesempatan siswa untuk menanggapi pertanyaan/ jawaban teman,

guru berperan memberi klarifikasi dan penguatan,

4) penggunaan media pembelajaran (berbasis TIK),

5) ice breaking, perlu disisipkan.

Guru junior 2

1. Nama Guru : Saifuddin Zuhri, S.Ag.

2. Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya

3. Kelas/Semester : 7-B/ genap

4. Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam

5. Kompetensi Dasar : Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat

dalam menghadapi masyarakat Makkah

Uraian Hasil Observasi

1. Pra-Observasi Jumlah skor yang dicapai = 44 (100%)

Revisi KBM, evaluasi, LKS,

2. Observasi Skor = 51 = 86% = A

3. Pasca-Observasi Refleksi, diskusi hasil observasi

34

Pada tahap Pra-Observasi, membahas persiapan yang dibuat oleh guru

(perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang

menjadi fokus pengamatan sebagaimana instrumen observasi kelas. Dari hasil

pengecekan menggunakan instrumen yang telah disepakati, bapak guru

Saifuddin Zuhri, S.Ag.,M.PdI. sudah memiliki perangkat perencanaan

pembelajaran yang cukup memadai, penyusunan RPP sesuai dengan standar

proses.

Gambaran observasi KBM Saifuddin Zuhri, S.Ag.,M.PdI sebagai

berikut: karena lokasi kegiatan pembelajaran bertempat di Musholla sekolah

maka sebelum kegiatan dimulai siswa diminta untuk mengambil air wudlu

terlebih dulu, kemudian pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan

mengabsen siswa. Sebagai apersepsi dan motivasi dengan media IT (Laptop

dan LCD Projector) Guru memutarkan film-film tentang perjuangan Nabi

Muhammad S.A.W. Melalui tanya jawab siswa diminta untuk memberikan

komentar terhadap tayangan yang telah ditontonnya. Guru kemudian

menyampaikan topik yang akan dibahas serta tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai dan dilanjutkan dengan ceramah tentang perjuangan Nabi Muhammad

S.A.W. dalam menghadapi masyarakat Mekkah. Siswa terlihat fokus ke guru.

Guru menayangkan dalil-dalil yang berkaitan dengan topik yang sedang

dibahas kemudian secara bergantian siswa diminta untuk membacanya.

35

Proses pembelajaran ditutup dengan bersama-sama menarik kesimpulan

dan membuat rangkuman. Tidak terlihat guru memberikan tugas.

Pada refleksi tentang proses KBM hal-hal yang didiskusikan adalah:

a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:

1) guru menguasai materi pembelajaran.

2) Penggunaan media berbasis IT sangat membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran

b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:

1) siswa pasif/ kurang berani,

2) tayangan berupa film kadang-kadang kurang efektif karena siswa

memandang tayangan tersebut sebagai satu bentuk hiburan sehingga

materi yang terkandung di dalamnya kurang dipahami.

3) guru mendominasi pembelajaran.

c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:

1) Motivasi siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, ide

maupun gagasannya.

2) Sebelum tayangan berbentuk film diberikan, hendaknya guru

memberikan batasan-batasan serta penekanan-penekanan pada apa

yang harus diperhatikan oleh siswa

3) ice breaking, perlu disisipkan.

36

C. PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Silabus

Silabus mengadaptasi dari silabus MGMP SMP Negeri 3 Pringgabaya.

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas : IX (Sembilan)

Semester : 2 (Dua)

Standar Kompetensi: 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

PenilaianAlokasi Waktu

Sumber BelajarTeknik

Bentuk Instrumen

Contoh Instrumen

4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

Gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

oMengkaji pustaka untuk mencari karakteristik sifat kutub magnet, sifat medan magnet, dan pengertian teori magnet

Menunjukkan sifat kutub magnet

Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan

Tes unjuk kerja

Tes unjuk kerja

Tes identifikasi

Uji petik kerja produk

Tunjukkan bagian-bagian magnet pada magnet batang!

Lakukanlah cara untuk membuat magnet jika disediakan besi lunak dan

3x40’ Buku siswa, LKS, magnet batang, statif dan benang nilon,

36

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

PenilaianAlokasi Waktu

Sumber BelajarTeknik

Bentuk Instrumen

Contoh Instrumen

bumi oMerumuskan

karakteristik sifat kutub magnet, sifat medan magnet, dan pengertian teori magnet bumi

oMempratikkan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan

Memaparkan teori kemagnetan bumi

Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik

Tes tertulis

Tes tertulis

Uraian

Uraian

magnet batang Jelaskan tentang

teori kemagnetan bumi!

Jelaskan arah arus listrik dan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik!

serbuk besi

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

37

2. RPP

RPP mengacu pada Permendiknas 41 tahun 2007 tentang standar proses.

RPP penulis kembangkan di MGMP sekolah (secara kelompok) dan

mandiri.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA

Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 3 X 40’ ( 2x pertemuan )

Standar Kompetensi

4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Kompetensi Dasar

4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.

Indikator

Menunjukkan sifat kutub magnet

Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat

kemagnetan

38

Memaparkan teori kemagnetan bumi

Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat

bermuatan arus listrik

A. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian magnet.

2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan menyebutkan macam-

macam magnet.

3. Melalui eksperimen, siswa dapat membedakan bahan feromagnetik,

paramagnetik, dan diamagnetik.

4. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan contoh bahan feromagnetik,

paramagnetik, dan diamagnetik.

5. Melalui diskusi siswa dapat membedakan magnet alam dan magnet

buatan.

6. Melalui eksperimen siswa dapat menjelaskan cara membuat magnet

buatan.

7. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat

kemagnetan suatu bahan.

8. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian medan magnet.

9. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian garis gaya magnet.

10. Melalui diskusi siswa dapat menggambarkanarah gaya antar-kutub

magnet dan medan magnet.

11. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan medan magnet bumi.

39

12. Melalui diskusi siswa dapat membedakan sudut deklinasi dan sudut

inklinasi.

13. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian kuat medan

magnet.

14. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi

besarnya medan magnet.

15. Melalui diskusi siswa dapat mencari hubungan antara arah arus, medan

magnet, dan kuat arus listrik.

16. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan cara menentukan arah medan

magnet.

17. Melalui eksperimen siswa dapat menunjukkan arah medan magnet di

sekitar kawat lurus berarus listrik.

18. Melalui diskusi siswa dapat menggambarkan medan magnet kumparan

berarus.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Pembelajaran

Kemagnetan

40

C. Metode Pembelajaran

1. Model :

o Direct Instruction (DI)

o Cooperative Learning

2. Metode :

o Diskusi kelompok

o Ceramah

o Eksperimen

o Observasi

D. Langkah-langkah Kegiatan

PERTEMUAN PERTAMA

a. Kegiatan Pendahuluan

1. Motivasi dan Apersepsi:

Apakah aluminium tergolong bahan feromagnetik atau

paramagnetik?

Apakah kita dapat membuat magnet?

2. Prasyarat pengetahuan:

Apakah yang dimaksud dengan bahan paramagnetik?

Bagaimana cara membuat magnet?

3. Pra eksperimen:

Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.

41

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Menjelaskan pengertian magnet.

Menyebutkan macam-macam magnet.

Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

Menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan

diamagnetik.

Mengamati arah gerak magnet batang.

Membedakan magnet alam dan magnet buatan.

Menjelaskan cara membuat magnet buatan.

Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan.

Menjelaskan pengertian medan magnet.

Menjelaskan pengertian garis gaya magnet.

Mengamati gaya antar-kutub magnet dan medan magnet.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian

magnet.

Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-

macam magnet.

42

Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan

bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh

bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah

magnet batang, sebuah statif, dan seutas benang.

Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

mengamati arah gerak magnet batang

Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai

dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan

magnet alam dan magnet buatan.

Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan cara membuat

magnet dan hal-hal yang dapat menghilangkan sifat kemagnetan

suatu bahan.

43

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian

medan magnet dan garis gaya magnet.

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan

eksperimen mengamati gaya antar-kutub magnet batang dan medan

magnet

Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan

menggunakan dua buah magnet batang, sebuah statif, seutas benang,

selembar kertas HVS, dan sejumput serbuk besi.

Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

44

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik.

PERTEMUAN KEDUA

a. Kegiatan Pendahuluan

1. Motivasi dan Apersepsi:

Bagaiamana cara menentukan sudut inklinasi?

Bagaimana hubungan antara kuat medan magnet dan kuat arus

listrik?

2. Prasyarat pengetahuan:

Apakah yang dimaksud dengan inklinasi?

Faktor apakah yang mempengaruhi besarnya medan magnet?

3. Pra eksperimen:

Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.

45

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan

eksperimen mengamati arah medan magnet di sekitar kawat lurus

berarus listrik dan mengamati medan magnet kumparan berarus

Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan

menggunakan kawat lurus panjang 20 cm, sebuah kompas kecil,

selembar karton seukuran kuarto, sebuah baterai 9 V, sebuah saklar,

kabel penghantar secukupnya, sebuah magnet batang, kawat

tembaga sepanjang 20 cm, dan serbuk besi secukupnya.

Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan medan magnet

bumi.

Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan

sudut deklinasi dan sudut inklinasi.

46

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menjelaskan cara

menentukan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kuat

medan magnet.

Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan faktor yang

mempengaruhi besarnya medan magnet.

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah

kompas, kawat lurus sepanjang 20 cm, hambatan geser, sebuah

ammeter, sebuah baterai 9 V, kabel penghantar secukupnya, sebuah

saklar, dan dua buah penumpu.

Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

mencari hubungan antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus

listrik

Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai

dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

47

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara

menentukan arah medan magnet.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

48

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama yang baik.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat

rangkuman.

Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

E. Sumber Belajar

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas IX edisi IV

karangan Nurkuswanto dkk

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mari belajar Ilmu Alam Sekitar, Panduan IPA

Terpadu SMP/MTs. kelas IX edisi IV karangan sukis Wariyono dan Yani

Muharromah

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mari belajar IPA untuk SMP/MTs. kelas IX

karangan Elok Sudibyo dkk

LKS

Buku Referensi

Alat-alat praktikum: magnet, kompas, baterai, besi, kawat tembaga yang

berisolasi dan serbuk besi

49

F. Penilaian

Prosedur Penilaian :

o Penilaian proses belajar

o Penilaian hasil belajar

Alat penilaian :

o Rubrik penilaian Uji petik kerja

o Soal tes bentuk uraian

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Instrumen/ Soal

Menunjukkan sifat kutub

magnet

Mendemonstrasikan cara

membuat magnet dan

cara menghilangkan sifat

kemagnetan

Memaparkan teori

kemagnetan bumi

Menjelaskan sifat

medan magnet secara

kualitatif di sekitar kawat

bermuatan arus listrik

Tes unjuk

kerja

Tes unjuk

kerja

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes

identifikasi

Uji petik

kerja

produk

Uraian

Uraian

Tunjukkan bagian-bagian

magnet pada magnet

batang!

Lakukanlah cara untuk

membuat magnet jika

disediakan besi lunak dan

magnet batang

Jelaskan tentang teori

kemagnetan bumi!

Jelaskan arah arus listrik

dan arah medan magnet

disekitar kawat berarus

listrik!

50

Mengetahui;Kepala Sekolah,

MUHADIS, S.Pd.NIP. 19651231 199403 1 107

Pringgabaya, juni 2013Guru Mata Pelajaran,

ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.NIP. 19690925 199303 1 004

3. Bahan Ajar

Standar Kompetensi : 4.Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat

magnet.

Indikator :

Menunjukkan sifat kutub magnet

Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan

sifat kemagnetan

Memaparkan teori kemagnetan bumi

Materi pokok : Gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

KEMAGNETAN

Kemagnetan adalah kemampuan suatu benda menarik benda lain yang

berada di dekatnya

51

MACAM-MACAM MAGNET

Kutub-kutub magnet :

Setiap magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat.

Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U)

dan kutub selatan (S). Seringkali dijumpai magnet yang bertuliskan N dan S.

N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti

utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti

selatan).

BAHAN-BAHAN MAGNET

Berdasarkan sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua

golongan yaitu: benda magnetik dan benda nonmagnetik.

Benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet

sedangkan benda nonmagnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik

oleh magnet.

Benda magnetik dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Ferromagnetik adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet, contoh :

besi, baja, nikel, kobalt

2. Paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet contoh :

platina, tembaga, dan garam

Sedangkan benda nonmagnetik (diamagnetik) adalah benda yang ditolak

oleh magnet contoh : bismut dan timah, aluminium, serta stainless

52

MACAM-MACAM MAGNET

Ditinjau dari asalnya, magnet dibedakan menjadi :

1. Magnet alam

2. Magnet buatan

Ditinjau dari bentuknya :

1. Magnet batang

2. Magnet ladam / magnet U

3. Magnet jarum

4. Magnet silinder

Ditinjau dari sifat kemagnetannya :

1. Magnet sementara

2. Magnet tetap

CARA MEMBUAT MAGNET :

Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada

berbagai cara untuk membuat magnet, antara lain:

a. dengan cara menggosokkan magnet tetap,

b. dengan aliran arus listrik,

c. dengan induksi (influensi atau imbas)

53

a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap

Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan

dengan sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil

tersebut tidak dapat ditarik oleh batang besi atau baja. Hal ini

menunjukkan bahwa besi atau baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi

atau baja dapat dibuat magnet antara lain dengan cara menggosokkan

salah satu ujung magnet tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke

satu arah secara berulang-ulang. Secara fisika bahwa benda-benda yang

bisa dibuat magnet adalah benda atau material yang sudah mempunyai

sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau magnet-magnet

kecil yang disebut magnet elementer.

Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan

adanya pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang dapat

digunakan untuk menyearahkan posisi domain. Dengan posisi yang

searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh

domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.

b. Dengan aliran arus listrik

Paku besar yang dililiti oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan

dengan baterai kemudian dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata

paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut. Apabila baterai

atau sumber arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber arus listrik

54

bolak-balik (AC) bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat

sebagai magnet. Jika arus listrik diputus maka paku-paku kecil yang

menempel pada paku besar dalam hitungan detik akan berjatuhan atau

lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya. Jadi, sifat

kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik.

Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara. Seandainya

paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus,

logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet

yang bersifat permanen (tetap). Secara fisika dapat dijelaskan bahwa

medan listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik akan mempengaruhi

posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur berubah

menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai

kekuatan yang bersifat magnet. Bagaimana cara menentukan kutub

utara atau selatan dari magnet buatan ini, kita bisa melakukan dengan

cara, misalkan sebatang besi atau baja yang telah dililiti kawat

berisolasi/kumparan (kawat transformator) dan dihubungkan dengan

baterai telah menjadi magnet. Untuk menentukan arah kutub-kutub

magnet digunakan aturan tangan kanan menggenggam. Jari-jari yang

menggenggam menunjukkan arah arus listrik. Sedangkan ibu jari

menunjuk kutub utara. Jika arah arus listrik dibalik maka arah kutub

juga akan sebaliknya.

55

c. Dengan induksi (influensi atau imbas)

Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh

pada statif maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang

telah menempel pada magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata

paku-paku kecil menempel pada paku besar. Hal ini disebabkan oleh

paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena induksi

sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan

pembuatan magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri

listrik. Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang

menempel pada magnet permanen memungkinkan posisi domain-

domainnya menjadi teratur dan bersifat sebagai benda magnet. Magnet

buatan memiliki beberapa bentuk, di antaranya: berbentuk batang

persegi (magnet batang), berbentuk jarum (magnet jarum) berbentuk

silinder (magnet silinder) dan berbentuk U dan berbentuk tapak kuda,

CARA MENGHILANGKAN SIFAT KEMAGNETAN

Sifat kemagnetan suatu benda dapat dihilangkan dengan cara dipukul atau

dipanaskan. Dengan dipukul atau dipanaskan maka domain-domain

bergerak secara random dan tak teratur, sehingga sifat magnet yang

dimiliki jadi hilang.

56

KEMAGNETAN BUMI

Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menempatkan dirinya

menurut rah utara –selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di

permukaanbumi terdapat medan magnet dan gaya yangmempengaruhi

kutub-kutub magnet tersebut.Kutub utara magnet selalu menghadap ke

arahutara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapanbahwa:

a. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatanmagnet

b. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utaramagnet

c. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di

dekat kutub utara dan kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.

Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–

selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutubkutub magnet bumi

tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya

magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan.

Penyimpangan dari arah utara– selatan yang sebenarnya ini disebut

deklinasi, lihat Gambar 12.5! Besarnya deklinasi ini dinyatakan dengan

sudut antara arah utara sebenarnya dengan arah utara yang ditunjukkan

oleh magnet.

Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut inklinasi.

Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata

tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet

jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak

menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.

57

4. Instrumen Evaluasi

Rubrik penilaian Tes Unjuk Kerja

Aspek Yang DinilaiSkor

1 2 3 4

Menunjukkan bagian-bagian dari magnet batang dengan benar

Membuat magnet dengan jalan menggosok :

o memilih bahan-bahan yang diperlukan

dengan benaro menggosok dengan magnet batang dengan

teknik yang benaro Magnet yang dibuat berhasil memiliki sifat

kemagnetan

JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 20

Instrumen Evaluasi Ulangan Harian

KISI – KISI SOAL ULANGAN HARIAN

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.

No.Urut

Kompetensi Dasar/ Indikator

Bahan Kelas/ smt.

Materi Indikator SoalBentuk

TesNo. Soal

1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet- Mendemonstrasikan

cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat

IX/2 Kemag-netan

Siswa dapat menyebutkan macam-macam magnet

Uraian 1

58

No.Urut

Kompetensi Dasar/ Indikator

Bahan Kelas/ smt.

Materi Indikator Soal Bentuk Tes

No. Soal

kemagnetan

2 - Siswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet

Uraian 2

3 - Siswa dapat menjelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan

Uraian 3

- Memaparkan teori kemagnetan bumi

Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi

Uraian 4

- Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik

Siswa dapat menjelaskan keuntungan dari magnet yang dibuat dari listrik

Uraian 5

KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : ABDULL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd. KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

1

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan Sebutkan macam-macam magnet ditinjau dari

59

bentuknya.

Indikator Soal :

Siswa dapat menyebutkan macam-macam magnet

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

2

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan

Rumusan butir soal :

Jelaskan cara-cara membuat magnet.Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

3

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan

Jelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan sebuah magnet

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara

No. Soal :

4

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

60

membuat magnet

Materi :

Kemagnetan

Jelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

5

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan

Rumusan butir soal:

Jelaskan keuntungan-keuntungan dari magnet yang dibuat dari arus listrik.

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan keuntungan dari magnet yang dibuat dari listrik

61

PEDOMAN PENSKORAN

NO SOAL

KUNCI JAWABAN SKOR

1 1. Magnet batang2. Magnet jarum3. Magnet ladam4. Magnet silinder

1

1

1

1

2 - Menggosok benda ferromagnetik dengan magnet tetap dengan arah yang beraturan

- Induksi

- Mengalirkan arus listrik DC pada kawat penghantar

3

1

2

3 - Dipanaskan

- Dipukul-pukul

- Dialiri arus listrik AC

1

1

1

4 - Deklinasi: penyimpangan dari arah utara selatan yang sebenarnya.

- Inklinasi: sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar.

3

3

5 - sifat kemagnetannya sangat kuat,

- kekuatan magnet dapat diubah dengan mengubah arus,

- kemagnetan dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listrik.

2

2

2

Jumlah Skor Maksimum 25

62

PEDOMAN PENILAIAN DAN TABEL KONVERSI

Nilai Ak h ir= skor yang diperole hskor maximun

x100

Tabel konversi

skor Nilai1 42 83 124 165 206 247 288 329 3610 4011 4412 4813 5214 5615 6016 6417 6818 7219 7620 8021 8422 8823 9224 9625 100

63

D. KAJIAN MANGERIAL

1. KAJIAN RKSPeraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas) nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan

menyatakan bahwa sekolah harus membuat rencana kerja sekolah (RKS) yang terdiri dari rencana kerja jangka menengah

(RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT). RKJM menggambarkan tujuan sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu empat

tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu

lulusan, sedangkan RKT dicapai dalam kurun waktu satu tahunan. Permendiknas tersebut juga menyatakan bahwa RKT adalah

rencana kerja tahunan yang berdasar pada RKJM dan dinyatakan dalam rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS).

Dasar hukum lain yang mendukung penyusunan program kegiatan sekolah adalah peraturan pemerintah nomor 17 tahun

2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Pasal 51 peraturan pemerintah ini menyatakan bahwa satuan

pendidikan harus membuat kebijakan tentang perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel.

Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pasal 51 oleh satuan pendidikan dituangkan dalam: a) rencana kerja tahunan satuan

pendidikan, b) anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan, dan c) peraturan satuan atau program pendidikan.

Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami cara penyusunan rencana kerja sekolah baik rencana kerja

jangka menengah ataupun jangka pendek (tahunan). Mengkaji RKS dan RKJM sekolah tempat magang pada kegiatan on the job

64

learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi manajerial khususnya

kompetensi: 1) menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan, dan 2) mengelola keuangan sekolah sesuai

dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian RKS/RKJM, wawancara dengan kepala sekolah dan matriks kajian

RKS/RKJM, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian RKS/RKJM sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

Belum dibentuk tim pengembang sekolah

Belum dibentuk tim pengembang sekolah

Upayakan pembentukan tim pengembang sekolah

Pembentukan Tim Pengembang Sekolah dan menyusun EDS

Dilaksanakan setiap setahun sekali

Belum melaksanakan penyusunan EDS

Belum melaksanakan penyusunan EDS

Upayakan melaksanakan penyusunan EDS

2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan

Penyusunan RKS belum didasarkan atas hasil

Hasil EDS belum dijadikan

Upayakan EDS dijadikan sebagai

65

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

RPS/RKS dan RAPBS/RKAS

analisis EDS dasar penyusunan RKS

dasar penyusunan RKS

3 Mekanisme penyusunan RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

Tidak ada kesenjangan

Mengutamakan program-program prioritas

Mengutamakan program-program prioritas

Tidak ada kesenjangan

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

Tidak ada kesenjangan

Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Disosialisasikan secara terbatas kepada warga sekolah, belum disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan

belum disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan

Upayakan RKS/RKJM disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan

Membuat papan pengumuman berisi data perkembangan RKS/RKJM

4 Kelengkapan dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan

kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta pengembangannya,

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan

kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta pengembangannya,

d. sarana dan prasarana,

Tidak ada kesenjangan

66

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

d. sarana dan prasarana,

e. keuangan dan pembiayaan,

f. budaya dan lingkungan sekolah,

g. peran serta masyarakat dan kemitraan,

h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

e. keuangan dan pembiayaan,

f. budaya dan lingkungan sekolah,

g. peran serta masyarakat dan kemitraan,

h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

5 Implementasi RKS oRKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder

oRKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah

oPelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder

RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah, jika ada rencana kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, di bahas pada tingkat manajemen sekolah, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan secara langsung atau melalui pengawas pembina, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah.

Tidak ada kesenjangan

67

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

6 Evaluasi dan Pelaporan Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Tidak ada kesenjangan

Dalam penyusunan RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya, kepala sekolah sudah melibatkan beberapa guru dan pegawai

sekolah tetapi mereka bekerja belum dalam satu organisasi yang baik. Mereka tidak bekerja dalam satu tim penyusun RKS yang

dibentuk oleh secara resmi berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Demikian juga dalam penyusunan RKJM SMP Negeri 3

Pringgabaya belum menjadikan EDS sebagai dasar penyusunannya, karena memang di SMP Negeri 3 Pringgabaya selama ini

belum melakukan penyusunan EDS.

Untuk itu, kami sebagai peserta diklat yang magang di sekolah ini dan juga sebagai sekolah sendiri, mengusulkan kepada

kepala sekolah agar pada penyusunan RKS berikutnya untuk membentuk tim penyusun RKS dari hasil rapat atau musyawarah

dengan seluruh komponen sekolah serta melakukan penyusunan EDS sebagai dasar penyusunan RKJM. Dengan demikian, RKS

sekolah dapat tersusun dengan baik karena dikerjakan dalam satu tim yang terorganisir. Alhamdulillah mulai tahun ini di SMP

Negeri 3 Pringgabaya telah dibentuk tim pengembang sekolah (TPS) yang bertugas diantaranya melaksanakan EDS dan

menyusun RKJM/RKS.

68

RKS yang baik tentunya harus diakui dan disetujui oleh seluruh komponen sekolah termasuk pihak komite sekolah. RKS

bukan hanya buah pikiran tim penyusun RKS tetapi tetap harus meminta masukan dan pertimbangan dari seluruh komponen

sekolah. Untuk itu, RKS yang sudah disusun oleh tim penyusun RKS seyogyanya diajukan dalam rapat dewan pendidik untuk

diplenokan yang kemudian disetujui dengan memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan seterusnya disahkan

pemberlakuannya oleh pihak dinas pendidikan kabupaten.

Disadari oleh kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya bahwa RKS yang disusun oleh beberapa tenaga guru dan pegawai yang

ditunjuk, selama ini belum pernah diajukan dalam rapat dewan pendidik untuk diplenokan kemudian mendapat persetujuan.

Untuk itu, kami mengusulkan kepada kepala sekolah agar RKS yang disusun nantinya dapat diajukan dalam rapat dewan

pendidik untuk menyempurnakan hasil kerja tim penyusun RKS.

Menindaklanjuti amanat peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan

pendidikan pasal 51 yang menyatakan bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang perencanaan program dan

pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel, maka RKS yang telah disetujui dan disahkan pemberlakuannya oleh dinas

pendidikan kabupaten idealnya juga diketahui oleh masyarakat atau orang tua siswa serta pemangku kepentingan lainnya. Dengan

demikian, sosialisasi RKS perlu dilakukan oleh pihak sekolah. Bentuk sosialisasi RKS dapat dilaksanakan pada rapat komite

sekolah, dipajang di sekolah pada satu tempat yang dapat dengan mudah dilihat oleh tamu atau dipasang di website/blog sekolah.

69

Selama ini, diakui bahwa RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya belum pernah disosialisasikan kepada seluruh komponen

sekolah ataupun masyarakat dan orang tua siswa. Kepala sekolah mempunyai pertimbangan tersendiri sehingga RKS belum

disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berwenang. Dalam penataan pengelolaan kegiatan sekolah kedepan, dan berdasarkan

masukan-masukan kami, kini kepala sekolah mempunyai keinginan untuk melakukan hal tersebut jika RKS telah disusun oleh

satu tim penyusun RKS.

RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya disusun melalui tahapan-tahapan identifikasi tantangan, analisis pemecahan tantangan,

penyusunan program dan penyusunan rencana biaya dan pendanaan. Pada tahap identifikasi tantangan, langkah-langkah yang

dilakukan adalah menyusun profil sekolah, mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan dan merumuskan tantangan.

Model RKS yang dikembangkan di SMP Negeri 3 Pringgabaya mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam

sembilan pokok kegiatan yaitu :

Pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Perbaikan administrasi dan manajemen sekolah.

Pengembangan organisasi dan kelembagaan.

Perbaikan sarana dan prasarana.

Peningkatan kualitas SDM (ketenagaan).

70

Peningkatan pembiayaan dan pendanaan sekolah.

Peningkatan peran serta masyarakat.

Peningkatan prestasi peserta didik.

Peningkatan kualitas lingkungan dan budaya sekolah.

Berdasarkan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan

penyusunan RKS harus memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3) PTK serta

pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7) peran serta

masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.

Rencana program kegiatan sekolah yang telah ditetapkan sekolah tentunya tak selamanya dapat terlaksana 100%. Jika

dengan terpaksa ada pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, maka hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan.

Hal ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan komite sekolah. Demikian

halnya dengan SMP Negeri 3 Pringgabaya, kadang ada kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS yang telah ditetapkan

sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan RKS tersebut hanya dibicarakan kepada orang-orang tertentu di

sekolah.

71

Adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak berdasarkan RKS disebabkan karena kegiatan tersebut adalah kegiatan

tiba-tiba atau karena penyusunan program sekolah belum melakukan analisis kebutuhan prioritas. Dengan pemilihan program-

program sekolah berdasarkan skala prioritas maka akan meminimalisir terjadinya pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah yang

tidak sesuai dengan rencana kerja sekolah.

Untuk itu, melalui diskusi kami dengan kepala sekolah dan wakil-wakilnya memberikan saran-saran agar jika terjadi

kemungkinan adanya kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana kerja sekolah maka sebaiknya dibicarakan terlebih

dahulu dengan warga sekolah dalam rapat dewan guru dan jika memungkinkan dapat pula dihadiri oleh pihak komite sekolah.

Saran terakhir adalah agar pemilihan program-program sekolah didasarkan pada analisa kebutuhan skala prioritas.

SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

Tidak ada kesenjangan

72

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Dilaksanakan setiap setahun sekali

Dilaksanakan setiap setahun sekali

Tidak ada kesenjangan

2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS

Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS

Tidak ada kesenjangan

3 Mekanisme penyusunan RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

Tidak ada kesenjangan

Mengutamakan program-program prioritas

Mengutamakan program-program prioritas

Tidak ada kesenjangan

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

Tidak ada kesenjangan

Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Disosialisasikan secara terbatas kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan melalui berbagai media seperti website dan papan

Tidak ada kesenjangan

73

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

pengumuman

4 Kelengkapan dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan

kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta pengembangannya,

d. sarana dan prasarana,

e. keuangan dan pembiayaan,

f. budaya dan lingkungan sekolah,

g. peran serta masyarakat dan kemitraan,

h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan kegiatan

pembelajaran,c. PTK serta

pengembangannya,d. sarana dan prasarana,e. keuangan dan

pembiayaan,f. budaya dan lingkungan

sekolah,g. peran serta masyarakat

dan kemitraan,h. rencana kerja lain yang

mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

Tidak ada kesenjangan

5 Implementasi RKS oRKS sebaiknya dibuat

bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder

oRKS digunakan sebagai

acuan kegiatan sekolah

oPelaksanaan kegiatan

RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah, jika ada rencana kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, di bahas pada tingkat manajemen sekolah, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan secara langsung atau melalui pengawas

Tidak ada kesenjangan

74

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder

pembina, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah.

6 Evaluasi dan Pelaporan Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Tidak ada kesenjangan

Secara umum penyusunan RKS pada SMP Negeri 1 Pringgabaya sudah mengikuti prosedur dan mekanisme yang benar.

Dalam penyusunan RKS-RKJM, kepala sekolah SMP Negeri 1 Pringgabaya melibatkan guru dan pegawai yang bekerja dalam

satu tim penyusun rencana kerja sekolah berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Langkah yang ditempuh kepala sekolah

sudah sesuai dengan kompetensinya sebagai manejer mengelola dengan menggerakkan dan mengarah-kan sumber daya manusia

yang dimiliki sekolah dalam menyusun rencana kerja sekolah.

Menghindari adanya kecurigaan piha-pihak tertentu dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan sekolah, maka sedapat mungkin

RKS-RKJM disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah ataupun ke masyarakat dan orang tua siswa. Hal ini dilakukan untuk

menjamin keterlaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan yang transparan dan akuntabel. Menyadari akan hal ini, maka kepala

SMP Negeri 1 Pringgabaya selalu melakukan sosialisasi program-program kegiatan sekolah kepada warga sekolah dan orang tua

75

siswa. Bentuk sosialisasi ini dilakukan dengan memasang papan pengumuman yang berisi rangkuman isi RKJM-RKS di ruang

lobi sekolah sehingga dapat dilihat (dibaca) oleh setiap tamu yang datang, juga disosialisasikan melalui website sekolah.

RKS SMP Negeri 1 Pringgabaya sudah disusun berdasarkan rekomendasi EDS. Penilaian diri sekolah dilakukan dengan

mengisi instrumen EDS. Proses pengisian EDS juga dipandu oleh Tim Pengawas SMP Kabupaten Lombok Timur. Untuk itu,

saya sebagai peserta diklat calon kepala sekolah yang magang di sekolah ini juga dapat menambah informasi dan pengalaman

dalam melakukan pengisian instrumen EDS.

Model RKS yang dikembangkan berdasarkan rekomendasi EDS mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam

delapan standar : 1) isi, 2) proses, 3) kompetensi lulusan, 4) PTK, 5) sarana dan prasarana, 6) pengelolaan, 7) pembiayaan, dan 8)

penilaian. Pengelompokan ini sejalan dengan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan

pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan

pembelajaran, 3) PTK serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan

sekolah, 7) peran serta masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan

pengembangan mutu.

Sama halnya dengan SMP Negeri 3 Pringgabaya, rencana program kegiatan di sekolah ini yang telah ditetapkan dalam

rencana kegiatan tahunan juga kadang tidak terlaksana 100%. Kadang ada kegiatan yang tiba-tiba dilaksanakan karena harus ikut

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kebijakan pemerintah daerah atau pemerintah kecamatan. Hal ini

76

dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan komite sekolah. Diakui oleh kepala

SMP Negeri 1 Pringgabaya bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini kadang tidak bisa dihindari namun seharusnya kegiatan-kegiatan

tambahan tersebut dibahas dalam rapat dewan guru untuk memperoleh legitimasi.

77

2. KAJIAN PENGELOLAAN KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan tersebut meliputi

tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh

sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

dan potensi di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada Standar Nasional

Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi

(Permendiknas nomor 22 tahun 2006), proses, kompetensi lulusan (Permendiknas nomor 23 tahun 2006 ), tenaga pendidik dan

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional

pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Disamping itu secara teknis digunakan panduan penyusunan KTSP yang

diterbitkan oleh BSNP tahun 2006. Panduan tersebut memuat tentang konsep dasar, prinsip, prosedur dan kriteria pengembangan

KTSP

78

Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami pengelolaan kurikulum sekolah sehingga pada saatnya nanti

setelah menjadi kepala sekolah sudah dapat mengelola kurikulum sekolahnya dengan baik.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen analisis dokumen 1, dokumen 2, wawancara dengan urusan kurikulum dan matriks

kajian pengelolaan kurikulum, berikut ini saya sajikan deskripsi hasil kajian pengelolaan kurikulum SMP Negeri 3 Pringgabaya

dan SMPN 1 Pringgabaya

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH

LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

A. Dokumen I

79

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1. Proses penyusunan Dokumen I

1. Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah

1. Ada tim pengembang kurikulum sekolah yang dibentuk untuk menyusun kurikulum sekolah tetapi tidak dilengkapi dengan SK Kepala Sekolah

Tim pengembang tidak dikuatkan dengan SK Kepala Sekolah

Tim pengembang kurikulum dibentuk dalam suatu rapat, dan tim yang terbentuk harus dilegalkan dengan SK Kepala Sekolah

Mengupayakan Tim Pengembang Kurikulum dilengkapi dengan SK Kepala Sekolah

2. Disetujui dalam rapat dewan guru.

2. Tidak diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan

Tidak diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan

Dokumen I KTSP harus diplenokan dalam rapat Dewan Guru

Mengupayakan draft Dokumen I diplenokan dalam rapat Dewan Guru sebelum disahkan oleh Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur

3. Diketahui oleh Komite Sekolah

3. Diketahui oleh Komite Sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

4. Disahkan pemberlakuannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok

4. Disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur

Tidak ada kesenjangan

- -

80

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Timur

2. Kelengkapan isi dokumen I

1. Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah

Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

3. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

4. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi

Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun berdasar kan Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

- -

81

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

5. Tidak melebihi 36 jam pelajaran perminggu

Terdapat 36 jam pelajaran perminggu

Tidak ada kesenjangan

- -

6. Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.

Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah, yaitu Bahasa Arab dan Kerajinan Daerah

Tidak ada kesenjangan

- -

7. Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

Tidak ada kesenjangan

- -

8. Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Tidak ada kesenjangan

- -

9. Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

Terdapat rumusan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

Tidak ada kesenjangan

- -

82

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

10. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Terdapat rumusan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tidak ada kesenjangan

- -

11. Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

- -

B Dokumen II

1.Silabus : Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan

Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Tidak ada kesenjangan

- -

83

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

alokasi waktu2. Komponen

SilabusKomponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter.

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter

Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter ke dalam komponen silabus

Memasukkan nilai karakter ke dalam komponen silabus

Mengupayakan adanya sosialisasi yang lebih mendalam terhadap nilai karakter bangsa dalam proses pembelajaran

3. Pengembangan silabus

1. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Kebanyakan masih mengcopy-paste silabus yang ada dengan beberapa penyesuaian

Upayakan penyusunan silabus secara mandiri dengan memperhatikan kondisi nyata di sekolah

Perlu adanya workshop penyusunan perangkat pembelajaran

3. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

84

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Dinas kabupaten1. RPP Disusun untuk setiap

KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Komponen RPP Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar

Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.

Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.

Upayakan memasukkan nilai karakter pada penyusunan RPP

Mengupayakan adanya sosialisasi yang lebih mendalam terhadap nilai karakter bangsa dalam proses pembelajaran

3. Identitas RPP Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah

Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran,

Tidak ada kesenjangan

- -

85

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

pertemuan. jumlah pertemuan.

4. Rumusan SK dan KD

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Tidak ada kesenjangan

- -

5. Indikator Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Tidak ada kesenjangan

- -

6. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar

Sebagian besar tujuan pembelajaran sudah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ada sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

Tujuan pelajaran harus memuat proses dan hasil belajar

Menyarankan bahwa dalam merumuskan tujuan pembelajaran minimal menggambarkan proses dan hasil belajar

7. Materi Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Tidak ada kesenjangan

- -

86

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

8. Metode Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Ada beberapa menggunakan metode yang belum sesuai dengan kondisi (daya dukung) yang ada di sekolah.

Metode pembelajaran disamping sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran, juga harus memperhatikan kesiapan daya dukung yang ada di sekolah.

- Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan daya dukung yang ada di sekolah.

- Sekolah mengupayakan pemenuhan daya dukung terhadap metode yang sering dijadikan alternatif dalam penyusunan RPP

9. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Tidak ada kesenjangan

- -

10. Penilaian Penilaian hasil belajar Penilaian hasil belajar Tidak ada - -

87

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

mengacu kepada standar penilaian

mengacu kepada standar penilaian

kesenjangan

11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Ada beberapa yang menentukan sumber belajar yang tidak sesuai dengan daya dukung yang tersedia di sekolah

Disamping memperhatikan SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dalam penentuan ssumber belajar perlu juga memperhatikan daya dukung terutama sarana/prasarana yang tersedia di sekolah.

- Penentuan sumber belajar disesuaikan dengan daya dukung yang ada di sekolah.

- Sekolah mengupaya kan pemenuhan daya dukung yang sering dijadikan alternatif dalam penentuan sumber belajar

Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 disusun oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh

kepala sekolah. Tim ini bekerja merampungkan kurikulum dengan menggabungkan dokumen 1 dan dokumen 2. Kurikulum

88

2012/2013 ditanda tangani kepala sekolah, ketua komite dan kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Lombok

Timur namun sebelumnya tidak diajukan dalam rapat dewan guru untuk mendapatkan persetujuan.

Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 3 Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013 berdasarkan pada pelaksanaan Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum tingkat satuan pendidikan

jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman

pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Secara umum, kurikulum SMPN 3 Pringgabaya disusun berdasarkan panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan BSNP

untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun dengan kerangka sebagai berikut:

Halaman Judul

Tim Penyusun

Kata Pengantar

Daftar Isi

Lembar Pengesahan

Bab I . PENDAHULUAN

89

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Prinsip Pengembangan

Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

B. Visi Sekolah

C. Misi Sekolah

D. Tujuan Sekolah

Bab III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

B. Muatan Kurikulum

C. Mata Pelajaran dan Muatan Lokal

D. Kegiatan Pengembangan Diri

E. Pengaturan beban belajar

90

F. Ketuntasan belajar

G. Sistem penilaian dan evaluasi

H. Kenaikan kelas dan kelulusan

I. Peraturan dan tata pengelolaan sekolah

Bab IV. KALENDER PENDIDIKAN

BAB V. PENUTUP

Lampiran-lampiran

1. Silabus Mata Pelajaran

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Visi “Cerdas, Terampil, Berbudaya berlandaskan Iman dan Taqwa.” menggambarkan tujuan yang ingin oleh SMPN 3

Pringgabaya. Pada bagian struktur kurikulum yang mengatur tentang jumlah jam pelajaran, menetapkan kurikulum sekolah

memuat 10 mata pelajaran muatan nasional, 2 mata pelajaran muatan lokal dengan jumlah jam pelajaran 36 jam perminggu.

Dengan memperhatikan sistem ujian nasional setiap tahunnya maka sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan siswa

menghadapinya maka jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA ditambah 1 jam pelajaran.

91

Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan 4 jam cadangan karena sekolah setingkat SMP dimungkinkan jumlah jam

pelajarannya sampai maksimal 36 jam pelajaran.

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan

panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara

mandiri ataupun berkompok dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. Diakui bahwa silabus yang

dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh

silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan

terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip

perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan

silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan

MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain

dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil

92

pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma

yang ada dalam masyarakat Pringgabaya.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebahagian sudah menggunakan metode yang

interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian guru masih ada yang

menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung.

Baik pada Silabus maupun RPP sebagian sudah memasukkan komponen nilai-nilai karakter bangsa, ada pula yang

belum memasukkan unsur karakter dalam penyusunannya. Untuk itu kami merekomendasikan untuk memasukkan unsur

karakter dalam penyusunan silabus maupun RPP sesuai dengan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya

karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan watak

dan prilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

luhur, bertoleran, bergotongroyong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi iptek.

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

93

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH MAGANG (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

A. Dokumen I

1. Proses penyusunan Dokumen I

1. Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah

Ada tim pengembang kurikulum sekolah yang dibentuk untuk menyusun kurikulum sekolah, dikuatkan dengan SK Kepala Sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Disetujui dalam rapat dewan guru.

Diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan

Tidak ada kesenjangan

- -

3. Diketahui oleh Komite Sekolah

Diketahui oleh Komite Sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

4. Disahkan pemberlakuannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok

Disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur Up. Kabid

Tidak ada kesenjangan

- -

94

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Timur Dikdas

2. Kelengkapan isi dokumen I

1. Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah

Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

3. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Tidak ada kesenjangan

- -

4. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi

Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun berdasar kan Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

- -

95

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

5. Tidak melebihi 36 jam pelajaran perminggu

Terdapat 36 jam pelajaran perminggu

Tidak ada kesenjangan

- -

6. Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.

Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Kepariwisataan

Tidak ada kesenjangan

- -

7. Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

Tidak ada kesenjangan

- -

8. Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Tidak ada kesenjangan

- -

9. Merumuskan Terdapat rumusan Tidak ada - -

96

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

kesenjangan

10. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Terdapat rumusan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tidak ada kesenjangan

- -

11. Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

- -

B Dokumen II

97

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1.Silabus : Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Komponen Silabus

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter.

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter

3. Pengembangan silabus

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Tidak ada kesenjangan

- -

Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Kebanyakan masih mengcopy-paste silabus yang ada dengan beberapa

Upayakan penyusunan silabus secara mandiri dengan memperhatikan

Perlu adanya workshop penyusunan perangkat pembelajaran

98

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

penyesuaian kondisi nyata di sekolah

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

Tidak ada kesenjangan

1. RPP Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Komponen RPP Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar

Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen

Ada beberapa yang belum memasukkan indikator pada komponen RPP.

Upayakan memasukkan indikator pada penyusunan RPP

Indikator dapat dikutip dari silabus.

99

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

RPP.3. Identitas RPP Identitas memuat nama satuan

pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

Tidak ada kesenjangan

- -

4. Rumusan SK dan KD

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Tidak ada kesenjangan

- -

5. Indikator Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Ada beberapa yang belum memasukkan indikator pada komponen RPP.

Upayakan memasukkan indikator pada penyusunan RPP

Indikator dapat dikutip dari silabus.

6. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar

Sebagian besar tujuan pembelajaran sudah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ada sebagian

sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

Tujuan pelajaran harus memuat proses dan hasil belajar

Menyarankan bahwa dalam merumuskan tujuan pembelajaran minimal menggambarkan proses dan hasil

100

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

belajar

7. Materi Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

- - -

8. Metode Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Ada beberapa menggunakan metode yang belum sesuai dengan kondisi (daya dukung) yang ada di sekolah.

Metode pembelajaran disamping sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran, juga harus memperhatikan kesiapan daya dukung yang ada di sekolah.

- Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan daya dukung yang ada di sekolah.

- Sekolah mengupaya kan pemenuhan daya dukung terhadap metode yang sering dijadikan alternatif

101

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

dalam penyusunan RPP

9. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

- - -

10. Penilaian Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian

Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian.

- - -

11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi serta disesuaikan dengan daya dukung sekolah

-

102

Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 disusun oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk

oleh kepala sekolah. Tim ini bekerja merampungkan kurikulum dengan menggabungkan dokumen 1 dan dokumen 2.

Kurikulum 2012/2013 ditanda tangani kepala sekolah, ketua komite dan kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga

kabupaten Lombok Timur dalam hal ini Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan sebelumnya diajukan dalam rapat dewan guru

untuk mendapatkan persetujuan.

Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013 berdasarkan pada pelaksanaan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum tingkat satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta

berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Secara umum, kurikulum SMPN 1 Pringgabaya disusun berdasarkan panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan

BSNP untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun dengan kerangka sebagai berikut:

Halaman Judul

SK Kepala Sekolah tentang Tim Penyusun Kurikulum Sekolah

Kata Pengantar

103

Daftar Isi

Lembar Pengesahan

Bab I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Yuridis

C. Tujuan

D. Prinsip Pengembangan

Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

B. Visi dan Misi Sekolah

C. Tujuan Sekolah

D. Pengertian

Bab III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

B. Muatan Kurikulum

104

C. Mata Pelajaran dan Muatan Lokal

D. Kegiatan Pengembangan Diri

E. Pengaturan beban belajar

F. Kriteria Ketuntasan Minimal

G. Sistem penilaian dan evaluasi

H. Kenaikan kelas dan kelulusan

I. Peraturan dan tata pengelolaan sekolah

Bab IV. KALENDER PENDIDIKAN

BAB V. PENUTUP

Lampiran-lampiran

1. Silabus Mata Pelajaran

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Visi “terwujudnya siswa yang unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik serta berbudaya yang bernuansa

agama.” menggambarkan tujuan yang ingin oleh SMPN 1 Pringgabaya. Pada bagian struktur kurikulum yang mengatur

105

tentang jumlah jam pelajaran, menetapkan kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional, 2 mata pelajaran

muatan lokal dengan jumlah jam pelajaran 36 jam perminggu. Dengan memperhatikan sistem ujian nasional setiap tahunnya

maka sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan siswa menghadapinya maka jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia,

Matematika IPA dan IPS ditambah 1 jam pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan 4 jam cadangan karena

sekolah setingkat SMP dimungkinkan jumlah jam pelajarannya sampai maksimal 36 jam pelajaran.

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan

panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara

mandiri ataupun berkompok dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. Diakui bahwa silabus yang

dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh

silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan

terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip

perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan

silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan

106

MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain

dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil

pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma

yang ada dalam masyarakat Pringgabaya.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebahagian sudah menggunakan metode yang

interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian guru masih ada yang

menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung.

Baik pada Silabus maupun RPP semua sudah memasukkan komponen nilai-nilai karakter bangsa dalam

penyusunannya tetapi ada sebagian kecil guru yang belum memasukkan komponen indikator dalam penyusunan RPP. Untuk

itu kami merekomendasikan untuk memasukkan unsur indikator dalam penyusunan RPP sesuai dengan Permendiknas No. 41

tahun 2007 tentang Standar Proses.

3. KAJIAN PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

107

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan, wawancara dengan

kepala sekolah dan matriks kajian pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian

pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.

a. SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANLOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

APerencanaan 1. Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar

Memiliki tenaga pendidik yang sesuai standar, tenaga kependidikan satu orang masih memiliki kualifikasi pendidikan belum standar

Tenaga kependidik-an satu orang masih memiliki kualifikasi pendidikan belum standar

Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan disesuaikan dengan standar nasional baik sisi kualifikasi maupun jenis kebutuhan yang dimiliki

Memberdayakan tenaga yang sudah ada dan jika memungkinkan mengangkat tenaga yang dibutuhkan

2. Jumlah tenaga pendidik dan tenaga

Jumlah tenaga pendidik cukup memadai sesuai

variasi bidang yang diampu belum

108

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kependidikan sesuai dengan kebutuhan

kebutuhan, variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata

merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata.

Jumlah tenaga kependidikan masih di bawah standar

Terdapat kekurangan pada pelaksana urusan humas dan kurikulum

B. Pemenuhan kulifikasi

1.Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

1. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;

1. Kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya memiliki kualifikasi akademik S1/A4 kependidikan jurusan BP/BK yang diperoleh pada tahun 2002 dari STKIP Hamzanwadi Selong (PT Terakreditasi)

Tidak ada kesenjangan

Sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen No. 13 Tahun 2007

109

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

2. Memiliki sertifikat calon kepala sekolah/sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi

2. Sudah memiliki sertifikat sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi. Belum memiliki NUKS

Tidak ada kesenjangan

3. Memiliki SK sebagai guru SMP

3. Memiliki SK sebagai guru SMP No. 788/CI/SP TMT : 1 Maret 1994

Tidak ada kesenjangan

4. Memiliki sertifikat pendidik

4. Memiliki sertifikat pendidik No. 221081001121 tahun 2010

Tidak ada kesenjangan

2. Guru 1. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 / D IV

Semua guru sudah memiliki kualifikasi akademik minimum S1/DIV, bahkan ada 1 orang yang sudah memiliki kualifikasi akademik S2

Tidak ada kesenjangan

Semua guru sudah memilki kualifikasi pendidikan sesuai dengan Undang-Undang

110

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Tidak ada kesenjangan

Semua guru sudah memenuhi Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

3. Konselor 1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Memiliki 3 orang tenaga konselor (Termasuk Kepala Sekolah) berpendidikan S-1 dalam bidang Bimbingan dan Konseling

Tidak ada kesenjangan

2. Berpendidikan profesi konselor

Tenaga konselor belum memiliki pendidikan profesi konselor

belum memiliki pendidikan profesi konselor

Upayakan tenaga konselor memiliki pendidikan profesi konselor

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

1. Kepala Administrasi memilki kualifikasi pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi memiliki kualifikasi pendidikan S1

Tidak ada kesenjangan

Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th

2. Memiliki sertifikat kepala tenaga

Koordinator tenaga administrasi memiliki

111

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

2008

3. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 27 tahun

4. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

5. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Mengadakan pelaksana urusan kurikulum

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pelaksana urusan kurikulum

6. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D

Tidak ada kesenjangan

112

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

SMA II7. Terdapat petugas

layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Upayakan pengangkatan satuan pengamanan (Satpam)

Menyarankan kepada sekolah untuk mengangkat satuan pengamanan (Satpam)

5 TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Kepala Lab :

1. Kualifikasi akademik minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalur teknisi

2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 5 tahun jalur laboran teknisi

3. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki kepala laboratorium. Pengelolaan laboratorium baik dari sisi manajemen dan teknisi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Belum memiliki kepala laboratorium

Upayakan mengangkat kepala laboratorium.

Memberdayakan tenaga yang sudah ada.

113

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Teknisi Laboratorium :

1. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan denganperalatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah

Belum memiliki teknisi khusus. Teknisi lab dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Tidak ada tenaga teknisi khusus yang sesuai dengan standar

Mengangkat teknisi yang sesuai dengan standar

Memberdayakan tenaga yang sudah ada dan sesuai latar belakang pendidikannya sebagai teknisi lab, jika memungkinkan mengangkat teknisi khusus yang sesuai standar.

Laboran :

1. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang

Belum memiliki tenaga laboran. Tenaga laboran dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator

Tidak ada tenaga laboran yang sesuai dengan standar

Upayakan menugaskan tenaga laboran yang sesuai dengan latar belakang

Memberdayakan tenaga yang sudah ada dan sesuai latar belakang pendidikannya sebagai laboran, jika

114

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat laboran sekolah/ madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

laboratorium. pendidikannya. memungkinkan mengangkat laboran khusus yang sesuai standar.

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Kualifikasi akademik kepala perpustakaan minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D II jalur teknisi

Kualifikasi akademik kepala perpustakaan S 1/D IV jalur pendidik

2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 4 tahun jalur tenaga kependidikan

Masa kerja kepala perpustakaan 26 tahun jalur guru

3. Memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan

Upayakan mengangkat tenaga pengelola perpustakaan yang sudah memiliki

a. mengangkat kepala perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari

115

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

pemerintah. sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

lembaga yang ditetapkan pemerintah

b. Mengupaya kan tenaga yang sudah ada untuk mengikuti pelatihan untuk mem- peroleh sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

4. Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/ bersertifikat )

Sesuai latar belakang pendidikannya yaitu S1 jrs. Bahasa Indonesia

- -

5. Kualifikasi akademik SMA/ sertifikat pengelola perpustakaan

Kualifikasi akademik SMA, belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

Mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

c. mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan

116

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

pemerintahd. Mengupaya kan

tenaga yang sudah ada untuk mengikuti pelatihan untuk mem- peroleh sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

C. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar

1.Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

1. Memiliki SK sebagai guru SMP

1. Memiliki SK sebagai guru SMP No. 788/CI/SP TMT : 1 Maret 1994

Tidak ada kesenjangan

2. Memiliki sertifikat pendidik

2. Memiliki sertifikat pendidik No. 221081001121 tahun 2010

Tidak ada kesenjangan

3. Memiliki SK sebagai kepala sekolah

3. Memiliki SK sebagai Kepala Sekolah

Tidak ada kesenjangan

117

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

4. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;

4. Diangkat sebagai kepala sekolah pada usia 44 tahun

Tidak ada kesenjangan

5. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMP

Memiliki pengalaman mengajar/ membimbing 19 tahun di SMP

Tidak ada kesenjangan

6. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Memiliki pangkat IV/a TMT : 1 April 2009

Tidak ada kesenjangan

2 Guru 1. Jumlah guru sesuai dengan kebutuhan

Terdapat 30 orang guru mata pelajaran

Terdapat kelebihan jumlah guru mata pelajaran sebanyak 5

Upayakan merencanakan jumlah guru sesuai kebutuhan

- membatasi/ mengurangi jumlah GTT

- Melaporkan secara intensif kepada

118

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

orang Dinas Dikpora Kab. Lotim tentang kebutuhan dan kelebihan guru

. 2. Mengajar sesuai latar belakang pendidikannya

Sebagian besar mengajar sesuai latar pendidikannya. Ada sebagian yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya

Ada sebagian kecil yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Upayakan semua guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya

Mengupayakan semua guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya, minimal serumpun misalnya mulok B. Arab diajarkan oleh guru berlatar belakang pendidikan Agama Islam

3. Memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu

Sebagian besar guru memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu bahkan lebih, ada sebagian yang memiliki beban mengajar kurang

Masih ada guru yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu

Upayakan semua guru memiliki beban mengajar minimal 24 jam perminggu

a. Membatasi / mengurangi jumlah tenaga guru tidak tetap (GTT)

b. Melaporkan secara intensif

119

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

dari 24 jam perminggu kepada Dinas Dikpora Lotim tentang kebutuhan dan kelebihan guru

3. Konselor Memiliki konselor dengan ratio sesuai standar

Memiliki 3 orang tenaga konselor Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Terdapat kekurangan 1 orang konselor

Upayakan menambah tenaga konselor sesuai dengan ratio jumlah siswa

c. Melaporkan secara intensif kepada Dinas Dikpora Lotim tentang kebutuhan dan kelebihan guru

d. Mengangkat tenaga konselor honorer

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24 Th 2008)

1. Memiliki satu orang kepala administrasi yang sesuai standar

Fungsi kepala administrasi dipegang oleh Koordinator tenaga administrasi dengan kualifikasi sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

-

2. Kepala administrasi memiliki SK pengangkatan sebagai kepala

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala

Tidak ada kesenjangan

- -

120

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

administrasi sekolah3. Terdapat pelaksana

urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pelaksana urusan kurikulum

4. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Memiliki kepala lab, teknisi dan laboran yang sesuai latar belakang pendidikannya (berijazah/bersertifikat)

Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran.

Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan

Upayakan mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium secara lebih

Menyarankan kepada sekolah untuk mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium secara lebih

121

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus sebagai pengelola lab

komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus sebagai pengelola lab

profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.

profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.

6.TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang

Memiliki tenaga perpustakaan 1 orang

Tidak ada kesenjangan

- -

D. Pemenuhan Kompetensi

1.Kepala Sekolah Memiliki kemampuan Memiliki kemampuan Tidak ada Perlu terus Mengikuti

122

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

(Permen No. 13 Tahun 2007)

manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

kesenjangan dilakukan pengembangan kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi melalui diklat maupun pengembangan yang bersifat mandiri

2. Guru 1. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Memiliki kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kompetensi paedagogik guru

2. Memiliki integritas kepribadian

Memiliki integritas kepribadian

Tidak ada kesenjangan

- -

3. Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga

Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi sosial guru

Mengadakan atau mengikut sertakan guru dalam kegiatan-kegiatan pengembangan

123

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

administrasi dan orang tua siswa)

administrasi dan orang tua siswa)

kompetensi sosial

4. Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )

Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi professional guru

Mengadakan atau mengikut sertakan guru dalam kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi professional

3. Konselor 1. Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Tidak ada kesenjangan

Semua konselor sudah memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

124

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

1. Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional

Pengelola lab memiliki kompetensi sesuai

Permen. 26 Th 2008

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

- - - -

3. Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

- - - -

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan,

Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan

Tidak ada kesenjangan

125

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

profesi

2. Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tidak ada kesenjangan

E. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Tidak ada kesenjangan

F. Administrasi PTK Melaksanakan administrasi PTK

Melaksanakan administrasi PTK

Tidak ada kesenjangan

G. Penilaian Evluasi Kinerja

1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi

1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas

Tidak ada kesenjangan

126

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

24 Tahun 20082. Evaluasi meliputi

kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

H. Pembinaan dan pengembangan

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Tidak ada kesenjangan

I. Tata tertib dan kode etik

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang

Tidak ada

127

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

kesenjangan

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. hubungan

sesama PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang: a. hubungan sesama

PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

Tidak ada kesenjangan

128

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

J. Pelaporan 1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

Tidak ada kesenjangan

2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaiansekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.

2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yangditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali peserta didik.

Tidak ada kesenjangan

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada

Menyarakan kepada Kepala Sekolah untuk mengupayakan laporan tentang kondisi TAS secara

129

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

4. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

komite sekolah berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

a) Pendidik (Guru)

130

SMPN 3 Pringgabaya kini dipimpin oleh Muhadis, S.Pd. sebagai kepala sekolah sejak bulan Oktober tahun 2011.

Beliau adalah sarjana lengkap (S.Pd.) dan memiliki akta IV yang diperolehnya pada tahun 2002 di STKIP Hamzanwadi

Selong Jurusan BP/BK. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 34 orang termasuk Kepala Sekolah yang terdiri dari 20 guru

PNS dan 14 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi 17 guru mata pelajaran dan 3 guru konseling. Kualifikasi pendidikan

guru SMPN 3 Pringgabaya 100% sudah S1 bahkan terdapat 1 orang yang berkualifikasi S2, selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 1 berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Guru

NO.TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNSTOTA

LLK PRJML

LK

PR

JML

1PGSLP/PGSMP

0 0 0 0 0 0 0

2 D-1 0 0 0 0 0 0 03 D-2 0 0 0 0 0 0 04 D-3 0 0 0 0 0 0 05 S-1 15 4 19 8 6 14 336 S-2 1 0 1 0 0 0 1

JUMLAH 16 4 20 8 6 14 34Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang

mewajibkan guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 34 guru tidak dapat memenuhi jumlah jam mengajar minimal 24

jam.

131

Banyaknya rombongan belajar sebanyak 17 rombel dengan jumlah jam pembelajaran perminggu 36 jam. Jika

menggunakan rumus kebutuhan guru :

Jumlah rombel × Beban belajarJam wajib min imal =

17 × 3624 , maka SMPN 3 Pringgabaya hanya

membutuhkan guru sebanyak 25 - 26 guru mata pelajaran jika asumsi kepala sekolah mengajar 6 jam dan satu wakil kepala

sekolah mengajar 12 jam pelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa guru SMPN 3 Pringgabaya hanya kekurangan 5

guru mata pelajaran dengan kata lain tidak perlu mengangkat 14 orang tenaga honorer yang disebut sebagai guru non PNS.

Menurut data kepegawaian dan pengetahuan kami sebagai urusan kurikulum, bahwa penambahan tenaga non PNS

tetap dilakukan karena jumlah guru yang ada tidak merata untuk semua mata pelajaran. Tenaga non PNS yang ada merupakan

tenaga yang sudah lama mengabdi di sekolah ini, bahkan ada beberapa diantaranya merupakan tenaga-tenaga perintis sejak

berdirinya SMP Negeri 3 Pringgabaya tahun 1992. Ada mata pelajaran yang gurunya kurang tetapi ada juga guru mata

pelajaran yang gurunya sudah dianggap kelebihan, sehingga ada beberapa guru yang mengajar pada bidang yang bukan

kompetensinya. Keterangan tersebut juga terlihat dari laporan bulanan kepegawaian bulan Maret tahun 2013.

SMPN 3 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 membina siswa sebanyak 634 yang dilayani oleh 3 tenaga konselor

termasuk kepala sekolah, karena kepala sekolah juga merupakan seorang guru BP/BK. Jika diasumsikan Kepala Sekolah

mengampu 6 Jam pelajaran, ekuvalens dengan 37 orang siswa maka hal ini berarti bahwa 2 orang guru konselor lainnya

mengampu bimbingan dan konseling rata-rata 299 siswa per konselor. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009

132

tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan konselor mengampu bimbingan dan konseling

sedikitnya 150 siswa, maka jumlah konselor yang dibutuhkan maksimal sebanyak 4 orang.

Tabel di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru SMPN 3 Pringgabaya memperlihatkan semua guru

yang sudah memenuhi kualifikasi pendidikan. Satu diantara mereka bahkan sudah memiliki kualifikasi S2 yang diperolehnya

pada bulan September 2012.

Fakta lain yang ditemukan di SMPN 3 Pringgabaya adalah masih terdapat beberapa guru mata pelajaran yang

mengajar tidak berdasarkan latar belakang pendidikannya. Diantaranya guru mata pelajaran Penjasorkes yang diajarkan oleh

guru berlatar belakang Matematika, Seni Budaya dan Mulok Kerajinan Daerah yang diajarkan oleh guru berlatar belakang

IPA dan TIK diajarkan oleh guru yang berlatar belakang IPS. Hal ini ditempuh karena guru tersebut dianggap mempunyai

kemampuan mengajarkan mata pelajaran tersebut dan juga dengan pertimbangan pemanfaatan tenaga yang sudah ada.

b) Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran.

Kualifikasi pendidikan tenaga kependidikan SMPN 3 Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan

133

NO.TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNSTOTA

LLK

PR

JML

LK

PR

JML

1 SD - - - 1 - 1 12 SMP - - - 1 - 1 13 SMA/SMK 1 - 1 1 3 4 54 D-1 0 0 0 0 0 0 05 D-2 0 0 0 0 1 1 16 D-3 0 0 0 0 0 0 07 S-1 1 0 1 0 1 1 2

JUMLAH 2 0 2 4 5 8 10

Dari Tabel di atas terlihat masih terdapat satu tenaga kependidikan berkualifikasi SD dan 2 orang berkualifikasi SMP.

Tenaga kependidikan tersebut sehari-hari bertugas sebagai penjaga sekolah dan tukang kebun. Standar kualifikasi pendidikan

tenaga administrasi sekolah bagian pelaksana urusan kepegawaian, persuratan, kesiswaan, sarana dan prasarana serta

bendahara berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008 adalah minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK. Dengan demikian

TAS tersebut sudah memenuhi standar kualifikasi akademik.

Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMPN 3 Pringgabaya saat ini berjumlah 10 orang terbagi menjadi tenaga

administrasi sekolah, tenaga perpustakaan dan layanan khusus (Penjaga dan tukang kebun) diperlihatkan pada Tabel berikut.

Tabel : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan Laboran

No. Tenaga PNS Non PNS TOTAL

134

Kependidikan LK PR JML LK PR JML

1Administrasi

Sekolah2 0 2 0 4 4 6

2 Perpustakaan 0 0 0 0 1 1 1

3Penjaga dan tukang

kebun0 0 0 3 0 3 3

4 Laboran 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH 2 0 2 3 5 8 10

Koordinator tenaga administrasi SMPN 3 Pringgabaya berkualifikasi S1 jurusan Administrasi perkantoran sehingga

relevan dengan tugasnya. Karena sebelum peraturan baru yang menghapus adanya kepala tenaga administrasi, koordinator

kepala administrasi menjabat sebagai kepala tenaga administrasi sehingga sudah memiliki sertifikat kepala tenaga

administrasi sekolah yang dikeluarkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah. Satu hal yang mendukung dalam

pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai koordinator TAS adalah karena beliau sudah mempunyai pengalaman kerja selama 27

tahun sebagai TAS.

Pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah memiliki kompetensi yang memadai. Dalam pemanfaatan TIK

mereka sudah dalam tahap permulaan sampai menengah, bahkan ada 3 orang diantaranya masih buta pada pemanfaatan TIK

yaitu bendahara, pengelola perpustakaan dan kopsis. Demikian juga untuk tenaga pendidik, masih terdapat sekitar 30 persen

135

diantaranya masih buta TIK dan 40 persen masih dalam pengetahuan tahap dasar sedangkan sisanya sudah memiliki

kemampuan yang memadai dalam pemanfaatan TIK dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Kepala perpustakaan SMPN 3 Pringgabaya adalah seorang PNS tenaga pendidik (guru Bahasa Indonesia)

berkualifikasi akademik S1 dengan pengalaman kerja 26 tahun. Beliau belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan

perpustakaan sekolah yang ditetapkan pemerintah. Tenaga perpustakaan berjumlah 1 orang dengan kualifikasi akademik

SMA dan belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah.

SMPN 3 Pringgabaya memiliki 2 laboratorium yaitu laboratorium IPA dan TIK. Kedua laboratorium itu belum

memiliki laboran khusus sehingga pengelolaan laboratorium masih dilaksanakan oleh guru mata pelajaran bersangkutan

sebagai tugas tambahan yang ditetapkan melalui SK Kepala Sekolah.

b. SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

136

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANLOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

APerencanaan Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar

Sebagian besar tenaga pendidik dan kependidikan sudah sesuai standar. Terdapat 1 orang tenaga pendidik dan 2 orang tenaga kependidikan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sesuai standar

Terdapat 1 orang tenaga pendidik dan 2 orang tenaga kependidikan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sesuai standar

Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan disesuaikan dengan standar nasional baik sisi kualifikasi maupun jenis kebutuhan yang dimiliki

Memberdayakan tenaga yang sudah ada dan jika memungkinkan mengangkat tenaga yang dibutuhkan

Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan

Jumlah tenaga pendidik cukup memadai sesuai kebutuhan (52 orang), variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merataJumlah tenaga kependidikan cukup memadai sesuai kebutuhan (12 orang).

Variasi bidang yang diampu oleh tenaga pendidik belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata

137

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

B. Pemenuhan kulifikasi1.Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;

Kepala SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki kualifikasi akademik S1/A4 kependidikan jurusan Biologi yang diperoleh pada tahun 1997 dari STKIP Hamzanwadi Selong (PT Terakreditasi)

Tidak ada kesenjangan

Sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen No. 13 Tahun 2007

Memiliki sertifikat calon kepala sekolah/sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi

Sudah memiliki sertifikat Diklat sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi. Belum memiliki NUKS

Memiliki SK sebagai guru SMPMemiliki SK sebagai guru SMP TMT 1 Maret 1984

Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat pendidik tahun 2007

2. Guru Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 / D IV

Sebagian besar guru sudah memiliki kualifikasi akademik minimum S1/DIV. Terdapat satu orang yang masih berkualifikasi pendidikan D3

Terdapat satu orang guru yang masih berkualifikasi pendidikan D3

Upayakan semua guru memiliki kualifikasi akademik minimal S1

Menyarankan bagi yang belum S1 untuk melanjutkan studi ke jenjang S1.

Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Tidak ada kesenjangan

Semua guru sudah memenuhi Kualifikasi pendidikan dari

138

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

perguruan tinggi terakreditasi

3. Konselor Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Memiliki 3 orang tenaga konselor berpendidikan S-1 dalam bidang Bimbingan dan Konseling

Tidak ada kesenjangan

Berpendidikan profesi konselor

Tenaga konselor belum memiliki pendidikan profesi konselor

belum memiliki pendidikan profesi konselor

Upayakan untuk memiliki sertifikat pendidikan profesi konselor

Menyarankan untuk mengikuti pendidikan profesi konselor

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

Kepala Administrasi memiliki kualifikasi pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi memiliki kualifikasi pendidikan S1

KoordinatorTenaga Administrasi tidak dikuatkan dengan SK baik dari pemerintah maupun dari Kepala Sekolah

Upayakan pengangkatan koordinator tenaga administrasi yang dikuatkan dengan SK

Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk membuatkan SK Pengangkatan koordinator Tenaga Administrasi

Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

139

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 15 tahun

Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Tidak memiliki SK Pengangkatan sebagai kepala administrasi/koordinator TAS

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Mengadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pelaksana urusan humas dan kurikulum

Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan S1

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, dan Satuan Pengamanan

Tidak memiliki pengemudi, dan pesuruh secara khusus

Upayakan pengangkatan pesuruh secara khusus

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pesuruh

140

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

5 TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Kepala Lab :1. Kualifikasi akademik

minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalur teknisi

2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 5 tahun jalur laboran teknisi

3. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki kepala laboratorium. Pengelolaan laboratorium baik dari sisi manajemen dan teknisi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Belum memiliki kepala laboratorium

Upayakan mengangkat kepala laboratorium.

Memberdayakan tenaga yang sudah ada.

Teknisi Laboratorium :1. Minimal lulusan program

diploma dua (D2) yang relevan denganperalatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari

Belum memiliki teknisi khusus. Teknisi lab dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Tidak ada tenaga teknisi khusus yang sesuai dengan standar

Mengangkat teknisi yang sesuai dengan standar

Memberdayakan tenaga yang sudah ada dan sesuai latar belakang pendidikannya sebagai teknisi lab, jika memungkinkan mengangkat teknisi khusus yang sesuai

141

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah

standar.

Laboran :

1. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat laboran sekolah/ madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ada tenaga laboran tetapi belum sesuai latar belakang pendidikannya dengan jenis laboratorium yang ditangani.

Tenaga laboran belum sesuai latar belakang pendidikannya dengan jenis laboratorium yang ditangani

Upayakan menugaskan tenaga laboran yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Memberdayakan tenaga yang sudah ada dan sesuai latar belakang pendidikannya sebagai laboran, jika memungkinkan mengangkat laboran khusus yang sesuai standar.

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

Kualifikasi akademik kepala perpustakaan minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D II jalur teknisi

Kualifikasi akademik kepala perpustakaan S 1/D IV jalur pendidik

Tidak ada kesenjangan

142

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 4 tahun jalur tenaga kependidikan

Masa kerja kepala perpustakaan 26 tahun jalur guru

Memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Upayakan mengangkat tenaga pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

a. mengangkat kepala perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

b. Mengupaya kan tenaga yang sudah ada untuk mengikuti pelatihan untuk mem- peroleh sertifikat dari lembaga yang ditetapkan

143

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

pemerintah

Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/bersertifikat )

Sesuai latar belakang pendidikannya yaitu S1 jrs. Bahasa Indonesia

- -

Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang

Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang

- -

Kualifikasi akademik SMA/ sertifikat pengelola perpustakaan

Kualifikasi akademik SMA, belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

Mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

c. mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

d. Mengupaya kan tenaga yang sudah ada untuk mengikuti pelatihan

144

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

untuk mem- peroleh sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

C. Pemenuhan Jenis dan Jumlah PTK

1.Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

Memiliki SK sebagai guru SMP

Memiliki SK sebagai guru SMP TMT : 1 Maret 1984

-

Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat pendidik tahun 1997

Memiliki SK sebagai kepala sekolah

Memiliki SK sebagai Kepala Sekolah

Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;

Diangkat sebagai kepala sekolah pada usia 47 tahun

-

Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMP

Memiliki pengalaman mengajar 29 tahun di SMP

145

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Memiliki pangkat IV/a TMT : 1 Oktober 2004

1.

2. Guru Jumlah guru sesuai dengan kebutuhan

Terdapat 49 orang guru mata pelajaran termasuk kepala sekolah

Terdapat kelebihan jumlah guru mata pelajaran sebanyak 9 orang

Upayakan merencanakan jumlah guru sesuai kebutuhan

e. Membatasi / mengurangi jumlah tenaga guru tidak tetap (GTT)

f. Melaporkan secara intensif kepada Dinas Dikpora Lotim tentang kebutuhan dan kelebihan guru

Mengajar sesuai latar belakang pendidikannya

Sebagian besar mengajar sesuai latar pendidikannya. Ada

Ada sebagian kecil yang mengajar tidak

Upayakan semua guru mengajar sesuai dengan

Mengupayakan semua guru mengajar sesuai

146

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

sebagian yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya

sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

latar belakang pendidikannya

dengan latar belakang pendidikannya, minimal serumpun misalnya mulok B. Arab diajarkan oleh guru berlatar belakang pendidikan Agama Islam

Memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu

Sebagian besar guru memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu bahkan lebih, ada sebagian yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu

Masih ada guru yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu

Upayakan semua guru memiliki beban mengajar minimal 24 jam perminggu

g. Membatasi / mengurangi jumlah tenaga guru tidak tetap (GTT)

h. Melaporkan secara intensif kepada Dinas Dikpora Lotim tentang kebutuhan dan kelebihan

147

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

guru

3. Konselor Memiliki konselor dengan ratio sesuai standar

Memiliki 3 orang tenaga konselor

Terdapat kekurangan guru pembimbing sebanyak 4 orang jika idealnya 1 orang guru BP/BK membina 150 orang siswa

Merencanakan konselor sesuai dengan ratio jumlah siswa yang dibimbing

i.Melaporkan secara intensif kepada Dinas Dikpora Lotim tentang kebutuhan guru konselor

j.Mengangkat tenaga konselor honorer

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24 Th 2008)

Memiliki satu orang kepala Administrasi yang sesuai standar

Tidak memiliki kepala administrasi

Tidak memiliki kepala administrasi

Mengangkat koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai koordinator tenaga administrasi

Kepala Administrasi memiliki SK pengangkatan

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga

148

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

sebagai kepala administrasi administrasi dari kepala sekolah

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pelaksana urusan kurikulum

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Memiliki tenaga lab (Kepala Lab, Teknisi dan laboran) yang Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/bersertifikat )

Belum memiliki kepala lab baik dari jalur pendidik maupun jalur teknisi

Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer,

Upayakan mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium secara lebih

Menyarankan kepada sekolah untuk mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium

149

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus.

profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.

secara lebih profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.

6.TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

- -

2. Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang yang sesuai standar

Memiliki tenaga perpustakaan 1 orang yang sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

- -

D. Pemenuhan Kompetensi

1.Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

Tidak ada kesenjangan

Perlu terus dilakukan pengembangan kompetensi manajerial, kewirausahaan,

Mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi melalui diklat

150

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

supervisi, dan sosial

maupun pengembangan yang bersifat mandiri

2. Guru 1. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Memiliki kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kompetensi paedagogik guru

2. Memiliki integritas kepribadian

Memiliki integritas kepribadian

Tidak ada kesenjangan

- -

3. Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang

Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi sosial guru

Mengadakan atau mengikut sertakan guru dalam kegiatan-kegiatan pengembangan

151

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

tua siswa) kompetensi sosial

4. Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )

Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi professional guru

Mengadakan atau mengikut sertakan guru dalam kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi professional

3. Konselor Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Tidak ada kesenjangan

Semua konselor sudah memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga

152

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

administrasi

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

1. Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional

Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional

Tidak ada kesenjangan

2. Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Tidak ada kesenjangan

3. Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Tidak ada kesenjangan

153

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tidak ada kesenjangan

2. Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tidak ada kesenjangan

E. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Tidak ada kesenjangan

F. Administrasi PTK Melaksanakan administrasi PTK

Melaksanakan administrasi PTK

Tidak ada kesenjangan

G. Penilaian Evaluasi Kinerja

1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24

1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada

Tidak ada kesenjangan

154

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

Tahun 20082. Evaluasi meliputi

kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

H. Pembinaan dan pengembangan

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Tidak ada kesenjangan

I. Tata tertib dan kode etik

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

Tidak ada kesenjangan

2. Terdapat kode etik 2. Terdapat kode etik Tidak ada

155

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

yang memuat norma tentang :a. hubungan sesama

PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

yang memuat norma tentang: a. hubungan sesama

PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

kesenjangan

J. Pelaporan 1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

Tidak ada kesenjangan

2. Guru melaporkan hasil 2. Guru melaporkan hasil Tidak ada

156

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

evaluasi dan penilaiansekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.

evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yangditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali peserta didik.

kesenjangan

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

4. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

Menyarakan kepada Kepala Sekolah untuk mengupayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

157

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

1) Pendidik (Guru)

SMPN 1 Pringgabaya kini dipimpin oleh Sukmadi, S.Pd. sebagai kepala sekolah sejak bulan Mei tahun 2008.

Beliau adalah sarjana lengkap (Sarjana Pendidikan) dan memiliki akta IV yang diperolehnya pada tahun 1997. Jumlah guru

yang dimiliki sebanyak 52 orang yang terdiri dari 32 guru PNS dan 20 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi 29 guru

mata pelajaran dan 3 guru konseling. Kualifikasi pendidikan guru SMPN 1 Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Guru pada SMPN 1 Pringgabaya

158

NO.

TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNSTOTAL

LK PR JML LK PR JML

1PGSLP/PGSMP

0 0 0 0 0 0 0

2 D-1 0 0 0 0 0 0 03 D-2 0 0 0 0 0 0 04 D-3 0 0 0 1 0 1 15 S-1 16 16 32 8 11 19 516 S-2 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 16 16 32 8 11 20 52

Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah

yang mewajibkan guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 52 guru tidak dapat memenuhi jumlah jam mengajar

minimal 24 jam.

Banyaknya rombongan belajar sebanyak 28 rombel dengan jumlah jam pembelajaran perminggu 36 jam. Jika

menggunakan rumus kebutuhan guru :

Jumlah rombel × Beban belajarJam wajib min imal

=28 x 3624 maka SMPN 1 Pringgabaya hanya

membutuhkan guru sebanyak 40 guru mata pelajaran jika asumsi kepala sekolah mengajar 6 jam dan wakil kepala sekolah

mengajar 12 jam pelajaran.

159

Menurut keterangan urusan kurikulum Samsul Wajdy, S.Pd., penambahan tenaga non PNS tetap dilakukan karena

jumlah guru yang ada tidak merata untuk semua mata pelajaran. Ada mata pelajaran yang gurunya kurang tetapi ada juga guru

mata pelajaran yang gurunya sudah dianggap kelebihan. Keterangan tersebut juga terlihat dari daftar keadaan guru SMPN 1

Pringgabaya bulan Juni 2013.

SMP Negeri 1 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 membina siswa sebanyak 1.051 yang dilayani oleh 3 tenaga

konselor. Hal ini berarti bahwa mereka mengampu bimbingan dan konseling rata-rata 350 siswa per konselor. Berdasarkan

permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan konselor

mengampu bimbingan dan konseling sedikitnya 150 siswa, maka jumlah konselor yang dibutuhkan maksimal sebanyak 7

orang.

Tabel di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru SMP Negeri 1 Pringgabaya memperlihatkan masih

terdapat 1 guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan.

Fakta lain yang ditemukan di SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah masih terdapat beberapa guru mata pelajaran yang

mengajar tidak berdasarkan latar belakang pendidikannya.

160

2) Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga administrasi sekolah, layanan khusus tenaga perpustakaan

dan laboran. Kualifikasi pendidikan tenaga kependidikan SMP Negeri 1 Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan

NO.TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNSTOTA

LLK

PRJML

LK

PR

JML

1 SD 0 0 0 3 0 3 32 SMP 0 0 0 0 0 0 03 SMA/SMK 0 0 0 3 0 3 34 D-1 0 0 0 0 0 0 05 D-2 0 0 0 0 1 1 16 D-3 0 0 0 0 0 0 07 S-1 0 3 3 2 0 2 5

JUMLAH 0 3 3 8 1 9 12

Dari Tabel di atas terlihat masih terdapat tiganorang tenaga kependidikan berkualifikasi SD. Tenaga

kependidikan tersebut sehari-hari bertugas sebagai tenaga petugas layanan khusus yaitu sebagai jaga malam sekaligus

tukang kebun.

Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMP Negeri 1 Pringgabaya saat ini berjumlah 12 orang terbagi

menjadi tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran diperlihatkan pada Tabel berikut.

161

Tabel : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan Laboran

No.Tenaga

Kependidikan

PNS Non PNSTOTA

LLK

PRJML

LK

PR

JML

1 Administrasi Sekolah 0 3 3 2 1 3 62 Perpustakaan 0 0 0 1 0 1 13 Laboran 0 0 0 0 0 0 04 Tenaga layanan khusus 0 0 0 5 0 5 5

JUMLAH 0 3 3 8 1 9 12

SMP Negeri 1 Pringgabaya tidak memiliki kepala Administrasi atau Koordinator TAS. Oleh karena itu di sini

kami menyarankan kepada kepala sekolah untuk mengangkat koordinator tenaga administrasi dengan memberdayakan

tenaga yang sudah ada sehingga pekerjaan pengelolaan administrasi sekolah bisa lebih baik.

Pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah memiliki kompetensi yang memadai kecuali di bidang

pemanfaatan TIK. Mereka masih dalam tahap permulaan (emerging). Jika pekerjaan membutuhkan keterampilan IT yang

lebih tinggi, maka dilaksanakan oleh seorang operator komputer.

Kepala perpustakaan SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah seorang PNS tenaga kependidikan berkualifikasi

akademik S1 dengan pengalaman kerja 30 tahun. Beliau belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan

162

sekolah yang ditetapkan pemerintah. Tenaga perpustakaan berjumlah 1 orang dengan kualifikasi akademik SMA dan

belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah.

SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki 5 laboratorium yaitu laboratorium Fisika, Biologi, Komputer dan 2 buah

lab Bahasa serta ruang multimedia. Kelima laboratorium dan 1 buah ruang multimedia tersebut belum memiliki laboran

khusus baik dari jalur guru maupun teknisi. Pekerjaan pengelolaan laboratorium ditangani oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan yang ditunjuk sebagai pengelola dengan SK Kepala sekolah.

163

4. KAJIAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANASEKOLAH MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1. Perencanaan Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SPM:

1. Bangunan dan perabot sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium

3. Media pembelajaran

Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana yang terdiri dari :

1. Master plan gedung2. Usulan alat pelajaran

Tidak ada kesenjangan

Perencanaa jelas dilihat dari:

Perencanaa jelas dilihat dari:

164

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk tindakan

3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan6. Realistisitas

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk tindakan

3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan

realistisitas

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan dengan memperhatikan prinsip skala prioritas

165

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Mengikuti prosedur yang berlaku :

1. identifikasi dan menganalisis kebutuhan sekolah

2. inventarisasi sarana dan prasarana yang ada

3. mengadakan seleksi4. pendanaan (sumber

dana)

Mengikuti prosedur yang berlaku

2. Pengadaan Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian 2. pembuatan sendiri3. penerimaan hibah atau

bantuan4. penyewaan5. pinjaman6. pendaurulangan7. penukaran8. perbaikan atau

rekondisi

Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian 2. penerimaan hibah

atau bantuan3. perbaikan atau

rekondisi

166

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

3. Perbaikan Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali

Perbaikan dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan

Kemampuan dana terbatas, perbaikan tidak dapat dilakukan bersamaan

Penambahan alokasi dana, konsultasi ke Dinas Pendidikan

Perbaikan dilakukan sesuai skala prioritas

4. Perawatan Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.

Perawatan dilakukan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif, oleh teknisi internal dan eksternal

Tidak ada kesenjangan

5. Pemberdayaan Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Tidak ada kesenjangan

6. Penghapusan Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan

Belum pernah mengadakan penghapusan barang

Tidak ada kesenjangan

Dilakukan oleh panitia khusus

7. Inventarisasi Melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku

Sekolah melakukan pengadministrasian barang inventaris ke

Tidak ada kesenjangan

167

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

8. Pelaporan Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Sekolah melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Tidak ada kesenjangan

Melakukan laporan tahunan inventaris

Sekolah melakukan laporan tahunan inventaris

168

Secara umum Kondisi sarana prasarana pada SMP Negeri 3 Pringgabaya adalah sebagai berikut :

1. a) Data Ruang Belajar (Kelas)

Kondisi

Jumlah dan ukuranJml ruang lainnya

yang digunakan utk R. Kelas (e)

Jumlah Ruang yg digunakan utk R. kelas

(f)=(d+e)

Ukuran7x9m2 (a)

Ukuran >63m2 (b)

Ukuran<63m2 (c)

Jumlah(d)=(a+b+c)

Baik 17 - - 17

- -

Rusak Ringan - - - -

Rusak sedang - - - -

Rusak Berat - - - -

Rusak total - - - -

Keterangan : Mulai tahun pelajaran 2013/2014 jumlah ruang belajar (kelas) bertambah 2 unit sehingga menjadi 19 ruang karena

mendapat bantuan tambahan lokal dari dana blockgrant.

169

b) Data ruang belajar lainnya

NO Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Perpustakaan 1 8 x 12 Baik

2 Lab IPA 1 8 x 12 Baik

3 Keterampilan - - -

4 Multi media - - -

5 Kesenian - - -

6 Lab Bahasa - - -

7 Lab komputer 1 3 x 9 Tdk memadai

8 PTD - - -

9 Serbaguna (aula) - - -

c) Data Ruang Kantor

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Kepala sekolah 1 3 x 7 m Baik

2 Wakil Kepala sekolah - - -

3 Guru 1 9 x 7 m Baik

4 Tata Usaha 1 9 x 7 m Baik

5 Tamu - - -

6 Lobi 1 3 x 7 m baik

170

d) Data ruang penunjang

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Gudang 2 3 x 7 m

2 Dapur -

3 Reproduksi -

4 KM / WC Guru / kepsek 2 2 x 2 m

5 KM / WC Siswa 6 2 x 2 m

6 BP/BK 1 2 x 3 m

7 UKS - -

8 PMR / Pramuka - -

9 OSIS - -

10 Ibadah 1 8 x 7 m

11 Ganti - -

12 Koperasi 1 3 x 9 m

13 Hall / Lobi 1 3 x 7 m

14 Kantin - -

15 Rumah pompa/Menara air - -

16 Bangsal Kendaraan 1 2 x 9 m

17 Rumah Penjaga 1 5 x 7,3 m

18 Pos jaga - -

171

2. Lapangan Olahraga dan upacara

No LapanganJumlah (buah)

Ukuran (pxl)

kondisi Keterangan

1 Lapangan olahragaa. Basketb. Badmintonc. Takrawd. Volly ball

11-1

680 m2baik

Lap. Badminton, takraw dan volley ball menjadi satu

2 Lapangan Upacara 1 baik Yang dipakai adalah lap. olahraga

3. Kepemilikan tanah : milik Pemerintah

Status tanah : milik Pemerintah

Luas lahan/tanah : 20.000 m2

Luas tanah terbangun : 1.569 m2

Luas tanah siap bangun : 19.751 m2

Luas lantai atas siap bangun : -

Lapangan olahraga/upacara : 680 m2

172

4. Perabot (Furniture) utama

a. Perabot ruang kelas (belajar)

No

Jml R.

Kelas

PerabotJml dan Kondisi

meja siswaJml dan kondisi

kursi siswaAlmari dan rak

buku/alatPapan tulis

jml

B RS

RB

jml

B RS RB

jml

B

RS

RB

jml

B RS

RB

1 17340

306

34 -680

578

102

- - - - - 3434

- -

b. Perabot ruang belajar lainnya

No

RuangPerabot

Meja Kursi Almari dan rak buku/alat Papan tulisjml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB

1 Perpust 6 6 - - 25 25 - - 9 9 - - - - - -2 Lab IPA 10 5 5 - 40 35 5 - 5 4 1 - 1 1 - 13 ketrampilan - - - - - - - - - - - - - - - -4 Multi Media - - - - - - - - - - - - - - - -5 Lab Bahasa - - - - - - - - - - - - - - - -6 Lab komp 10 10 - - 20 20 - - - - - - 1 1 -7 Serbaguna - - - - - - - - - - - - - - - -8 Kesenian - - - - - - - - - - - - - - - -9 PTD - - - - - - - - - - - - - - - -

173

c. Perabot ruang belajar lainnya

No

Ruang

Perabot

Meja KursiAlmari dan rak

buku/alatPapan tulis

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 Kasek 2 2 3 3 2 2 1 12 Wakasek3 Guru 28 26 1 1 25 23 2 - 1 14 T U 9 9 5 5 6 4 2

5 Tamu 1 1 4 1 1 16 Lobi

7 lainnya

d. Perabot ruang penunjang

No

Ruang

Perabot

Meja KursiAlmari dan rak

buku/alatPapan tulis

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 BK 3 3 3 3 1 1

2 UKS

3 PMR/Pramuka

4 OSIS

5 Gudang

6 Ibadah

7 Koperasi 1 1 3 3 2 2

8 Hall/lobi

9 Kantin

a. Perencanaan

174

Sekolah telah membuat usulan / perencanaan tentang: jenis ruang yang dibutuhkan, alat/ media pembelajaran, kepada Dinas

Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Disamping itu perencanaan pengadaan barang-barang juga berdasarkan usulan dari

masing-masing guru mata pelajaran maupun pengelola ruangan.

b. Pengadaan

Sekolah melakukan langkah-langkah diantaranya:

1) bantuan barang blockgrant dari pusat berupa tambahan ruang belajar sebanyak 2 unit

2) pembelian sekolah (alokasi dana BOS )

c. Perbaikan

Perbaikan gedung, dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan. Perbaikan peralatan,

dilakukan oleh teknisi internal / eksternal

d. Perawatan

Perawatan/ pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan oleh teknisi dari internal. Jika perawatan dan pemeliharan tidak

mampu dilakukan oleh teknisi internal maka dimanfaatkan teknisi eksternal.

175

e. Pemberdayaan

Fasilitas sekolah (sarpras) dimanfaatkan secara optimal:

• semua warga sekolah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,

• fasilitas / sarana yang ada dengan jumlah terbatas misalnya LCD projector dimmanfaat secara bergiliran dengan

jadwal yang disepakati bersama.

f. Penghapusan

Selama ini SMP Negeri 3 Pringgabaya belum pernah mengusulkan penghapusan barang.

g. Inventarisasi&Pelaporan

Pada SMP Negeri 3 Pringgabaya, Inventarisasi & Pelaporan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, belum mempergunakan

aplikasi online.

176

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANASEKOLAH MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1. Perencanaan Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SPM:

1. Bangunan dan perabot sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium

3. Media pembelajaran

Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana yang terdiri dari :

1. Master plan gedung, ada dipajang di ruang lobi

2. Usulan alat pelajaran

Tidak ada kesenjangan

Perencanaa jelas dilihat dari:

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk

Perencanaa jelas dilihat dari:

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk

177

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

tindakan3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan6. Realistisitas

tindakan3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan

realistisitas

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan dengan memperhatikan prinsip skala prioritas

Mengikuti prosedur yang berlaku :

1. identifikasi dan menganalisis

Mengikuti prosedur yang berlaku

178

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kebutuhan sekolah2. inventarisasi sarana dan

prasarana yang ada3. mengadakan seleksi4. pendanaan (sumber

dana)

2. Pengadaan Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian 2. pembuatan sendiri3. penerimaan hibah atau

bantuan4. penyewaan5. pinjaman6. pendaurulangan7. penukaran8. perbaikan atau

rekondisi

Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian 2. penerimaan hibah

atau bantuan3. perbaikan atau

rekondisi

3. Perbaikan Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala

Perbaikan dilakukan secara

Kemampuan dana terbatas,

Penambahan alokasi dana, konsultasi ke

Perbaikan dilakukan sesuai

179

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali

berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan

perbaikan tidak dapat dilakukan bersamaan

Dinas Dikpora Kab. Lotim

skala prioritas

4. Perawatan Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.

Perawatan dilakukan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif, oleh teknisi internal dan eksternal

Tidak ada kesenjangan

5. Pemberdayaan Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Tidak ada kesenjangan

6. Penghapusan Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan

Belum pernah mengadakan penghapusan barang

Belum pernah mengadakan penghapusan barang

Upayakan melakukan penghapusan barang-barang yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi

mengusulkan penghapusan kepada Dinas Dikpora Kab. Lotim

Dilakukan oleh panitia khusus

Pembentukan panitia,

7. Inventarisasi Melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku

Sekolah melakukan pengadministrasian barang inventaris ke

Tidak ada kesenjangan

180

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris

8. Pelaporan Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Sekolah melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Tidak ada kesenjangan

Melakukan laporan tahunan inventaris

Sekolah melakukan laporan tahunan inventaris

Secara umum Kondisi sarana prasarana pada SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah sebagai berikut :

181

1. a) Data Ruang Belajar (Kelas)

Kondisi

Jumlah dan ukuranJml ruang lainnya

yang digunakan utk R. Kelas (e)

Jumlah Ruang yg digunakan utk R. kelas

(f)=(d+e)

Ukuran7x9m2 (a)

Ukuran >63m2 (b)

Ukuran<63m2 (c)

Jumlah(d)=(a+b+c)

Baik 28 - - 28

- -

Rusak Ringan - - - -

Rusak sedang - - - -

Rusak Berat - - - -

Rusak total - - - -

b) Data ruang belajar lainnya

NO Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Perpustakaan 1 8 x 12 Baik

2 Lab IPA 2 8 x 12 Baik

3 Keterampilan - - -

4 Multi media 1 8 x 12 Baik

5 Kesenian - - -

6 Lab Bahasa 2 8 x12 Baik

7 Lab komputer 1 8 x 12 Baik

c) Data Ruang Kantor

182

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Kepala sekolah 1 4 x 7 m Baik

2 Wakil Kepala sekolah 1 3 x 7 m Baik

3 Guru 1 9 x 7 m Baik

4 Tata Usaha 1 9 x 7 m Baik

5 Tamu - - -

6 Lobi 1 3 x 7 m baik

d) Data ruang penunjang

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Gudang 2 3 x 7 m

2 Dapur -

3 Reproduksi -

4 KM / WC Guru / kepsek 2 2 x 2 m

5 KM / WC Siswa 12 2 x 2 m

6 BP/BK 1 6 x 7 m

7 UKS 1 3 x 7 m

8 PMR / Pramuka 1 3 x 7 m

9 OSIS - -

183

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

10 Ibadah 1 10 x 10 m

11 Ganti - -

12 Koperasi 1 3 x 9 m

13 Hall / Lobi 1 3 x 7 m

14 Kantin 1 3 x 7 m

15 Rumah pompa/Menara air 1 2 x 3 m

16 Bangsal Kendaraan 1 2 x 20 m

17 Rumah Penjaga 1 5 x 7,3 m

18 Pos jaga - -

2. Lapangan Olahraga dan upacara

No LapanganJumlah (buah)

Ukuran (pxl)

kondisi Keterangan

1 Lapangan olahragae. Basketf. Badmintong. Takrawh. Volly ball

11-1

680 m2baik

Lap. Badminton, takraw dan volley ball menjadi satu

2 Lapangan Upacara 1 baik Yang dipakai adalah lap. olahraga

3. Kepemilikan tanah : milik Pemerintah

184

Status tanah : milik Pemerintah

Luas lahan/tanah : 1.674 m2

Luas tanah terbangun : 1.000 m2

Lapangan olahraga/upacara : 680 m2

4. Perabot (Furniture) utama

a. Perabot ruang kelas (belajar)

No

Jml R.

Kelas

PerabotJml dan Kondisi

meja siswaJml dan kondisi kursi

siswaAlmari dan rak

buku/alatPapan tulis

jml B RS

RB

jml B RS

RB

jml

B

RS

RB

jml

B RS

RB

1 28512

500

12 -1.06

0100

60 - - - - - 6666

- -

b. Perabot ruang belajar lainnya

No

RuangPerabot

Meja Kursi Almari dan rak buku/alat Papan tulisjml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB

1 Perpust 6 6 - - 25 25 - - 9 9 - - - - - -2 Lab IPA 20 10 10 - 80 75 10 - 10 8 2 - 2 2 - 13 ketrampilan - - - - - - - - - - - - - - - -4 Multi Media 40 40 - - 40 40 - - 2 2 - - 1 1 - -5 Lab Bahasa 20 10 10 - 80 75 10 - 10 8 2 - 2 2 - 16 Lab komp 40 40 - - 40 40 - - 2 2 - - 1 1 - -7 Serbaguna - - - - - - - - - - - - - - - -

185

No

RuangPerabot

Meja Kursi Almari dan rak buku/alat Papan tulisjml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB

8 Kesenian - - - - - - - - - - - - - - - -9 PTD - - - - - - - - - - - - - - - -

c. Perabot ruang belajar lainnya

No

Ruang

Perabot

Meja KursiAlmari dan rak

buku/alatPapan tulis

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 Kasek 2 2 3 3 2 2 1 12 Wakasek 4 4 5 5 2 2 - - - -3 Guru 28 26 1 1 25 23 2 - 1 14 T U 9 9 5 5 6 4 2

5 Tamu 1 1 4 1 1 16 Lobi

7 lainnya

d. Perabot ruang penunjang

No

Ruang

Perabot

Meja KursiAlmari dan rak

buku/alatPapan tulis

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 BK 3 3 3 3 1 1

2 UKS

3 PMR/Pramuka

4 OSIS

5 Gudang

6 Ibadah

186

No

Ruang

Perabot

Meja KursiAlmari dan rak

buku/alatPapan tulis

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB7 Koperasi 1 1 3 3 2 2

8 Hall/lobi

9 Kantin

a. Perencanaan

Sekolah telah membuat usulan / perencanaan tentang: jenis ruang yang dibutuhkan, alat/ media pembelajaran, kepada Dinas

Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Disamping itu perencanaan pengadaan barang-barang juga berdasarkan usulan dari

masing-masing guru mata pelajaran maupun pengelola ruangan.

b. Pengadaan

Sekolah melakukan langkah-langkah diantaranya:

1) bantuan barang blockgrant dari pusat berupa tambahan ruang belajar

2) pembelian sekolah (alokasi dana BOS )

c. Perbaikan

Perbaikan gedung, dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan. Perbaikan peralatan,

dilakukan oleh teknisi internal / eksternal

d. Perawatan

187

Perawatan/ pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan oleh teknisi dari internal. Jika perawatan dan pemeliharan tidak

mampu dilakukan oleh teknisi internal maka dimanfaatkan teknisi eksternal.

e. Pemberdayaan

Fasilitas sekolah (sarpras) dimanfaatkan secara optimal:

• semua warga sekolah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,

• fasilitas / sarana yang ada dengan jumlah terbatas misalnya LCD projector dimanfaatkan secara bergiliran dengan

jadwal yang disepakati bersama.

f. Penghapusan

Selama ini SMP Negeri 1 Pringgabaya belum pernah mengusulkan penghapusan barang.

g. Inventarisasi&Pelaporan

Pada SMP Negeri 1 Pringgabaya, Inventarisasi & Pelaporan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, belum mempergunakan

aplikasi online.

188

5. KAJIAN PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Pengelolaan peserta didik (kesiswaaan) termasuk salah satu substansi pengelolaan pendidikan dan menduduki posisi

strategis karena ini merupakan pusat layanan pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam maupun di

luar latar institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan dengan

manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan

hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar menjadi layanan pendidikan yang andal bagi peserta didik.

Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai

dengan peserta didik lulus, bahkan setelah menjadi alumni. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan peserta didik meliputi hal-

hal sebagai berikut:

1. Perencanaan peserta didik;

2. Penerimaan peserta didik;

3. Orientasi peserta didik baru;

4. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah;

5. Mengatur evaluasi peserta didik;

6. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik, mutasi dan drop out.

189

7. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.

8. Mengatur layanan peserta didik yang meliputi: layanan kepenasehatan akademik dan administratif, layanan bimbingan

dan konseling peserta didik.

9. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi: Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan organisasi alumni.

Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami pengelolaan peserta didik. Mengkaji pengelolaan peserta

didik sekolah tempat magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah

mengembangkan dimensi kompetensi manajerial khususnya kompetensi mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan

peserta didik baru dan pengembangan kapasitas peserta didik.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolaan peserta didik, wawancara dengan kepala sekolah, Urusan

kesiswaan, pelaksana urusan administrasi kesiswaan dan matriks kajian pengelolaan peserta didik, berikut kami sajikan

deskripsi hasil kajian pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.

190

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIKSEKOLAH MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

1. Penerimaan Peserta Didik

1. Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

PPDB masih melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

PPDB tidak boleh melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

Pengembangan jumlah rombel

2. Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

a. Pembentukan panitia PPDB

b. Rapat kerja dan pembagian tugas

c. Proses pendaftaran d. Proses Seleksie. Proses penentuan

Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

a. Pembentukan panitia PPDB

b. Rapat kerja dan pembagian tugas

c. Proses pendaftaran d. Proses Seleksie. Proses penentuan

PPDB sudah melalui proses dan mekanisme yang tepat

191

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

calon terpilihf. Proses daftar ulang

calon terpilihf. Proses daftar ulang

3. Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:

a. secara obyektif, transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Sesuai dengan daya tampung sekolah

Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:

a. secara obyektif, transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Masih melebihi daya tampung sekolah

Masih melebihi daya tampung sekolah

Hendaknya perencanaan PPDB merujuk pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasana dengan jumlah peserta didik maksimal 32 siswa per kelas, karena penerimaan siswa pada SMPN 3 Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013 masih 41 siswa per kelas

- perencanaan PPDB merujuk pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasana dengan jumlah peserta didik maksimal 32 siswa per kelas

- Mengusul kan kepada instansi terkait untuk penambah-an bangun an ruang kelas baru (RKB)

192

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

2. Orientasi Peserta Didik Baru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru akademik

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru masih didominasi oleh siswa

Peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan

Menyarankan agar peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan

3. Administrasi peserta didik

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan

peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa6. Buku alumni

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan

peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa

Belum memiliki buku alumni yang mencatat data tentang alumni dan kemana mereka melanjutkan.

Perlu peningkatan pengelolaan administrasi peserta didik

Memberdaya kan media yang ada untuk pelacakan alumni

4. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik yang tercantum dalam Dokumen I Kurikulum Sekolah

- Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku dan regulasi dari sekolah

Reviu Dokumen I Kurikulum Sekolah yang memuat kriteri kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik harus tetap dilaksanakan setiap tahun

193

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

5. Peraturan dan kode etik

1. Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

-

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

-

6. Organisasi kesiswaan

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Perlu peningkatan pemberdayaan OSIS

7. Layanan BK Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

- Perlu peningkatan layanan bimbingan dan konseling peserta didik

194

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

8. Layanan Ekstra kurikuler

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

- Perlu peningkatan dan penambahan jenis layanan kegiatan ekstrakurikuler

9. Evaluasi dan Pelaporan

1. Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

2. Sekolah melakukan pelaporan secara berkala terhadap pengelolaan peserta didik kepada instansi terkait

Melakukan pelaporan secara berkala setiap bulan terhadap pengelolaan peserta didik kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur

10. Pembinaan Prestasi

Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan bakat,

minat, kreatifitas, dan kemampuan

b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik

c. Menyelenggarakan

195

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

penuangan wahana kreatifitas

d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa

e. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa

f. Pembinaan prestasi unggulan

Kondisi strategis dari sisi geografis ini membuat SMP Negeri 3 Pringgabaya terkadang menerima jumlah siswa yang

cukup banyak pada setiap rombelnya. Untuk tahun berjalan jumlah rombongan belajar 17 rombel sesuai dengan jumlah ruang

belajar yang tersedia. Masing-masing rombel terdiri dari 41 orang siswa. Kondisi dan jumlah Output dari SD-SD sumber

siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya tidak seimbang dengan kemampuan SMP Negeri 3 Pringgabaya dalam menerima lulusan-

lulusan SD tersebut.

Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa memungut biaya dari orang tua atau calon siswa

yang mendaftar. Proses seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 3 Pringgabaya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

196

a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis, dapat juga dilakukan pendaftaran secara kolektif

dari SD asal peserta didik;

b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya :

foto kopi ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata tertib sekolah yang sudah ditandatangani

orang tua/wali siswa;

c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes membaca latin dan mengaji bagi yang beragama

Islam;

d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang masuk dalam tes seleksi adalah matematika dan

bahasa Indonesia.

e) Pengumuman lulus;

f) Pendaftaran ulang;

g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOPD;

h) Mengikuti kegiatan MOPD;

i) Pembagian kelas.

197

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru belum dilaksanakan dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

Pengurus OSIS lebih banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol yang baik dari pihak guru atau

panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan

guru, pegawai, dan pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat tercapai.

Pengaturan kriteria kenaikan kelas dituangkan dalam dokumen I Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya. Pada dokumen

tersebut dituangkan bahwa seorang siswa dinyatakan naik kelas bila:

a. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek keperibadian, kelakuan dan kerajinan pada semester yang sedang diikuti

b. Kehadiran (absensi) minimal 80%.

c. Peserta didik harus mengulang di kelas yang sama bila tidak menuntaskan lebih dari 3 mata pelajaran.

d. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua SK dan KD yang Ketuntasan Belajar minimumnya

sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

e. Jika karena alasan yang kuat seperti gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak memungkinkan berhasil,

peserta didik yang bersangkutan dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.

Pengaturan kriteria kelulusan juga dituangkan dalam dokumen I Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya. Pada dokumen

tersebut dituangkan bahwa seorang siswa dinyatakan lulus bila:

198

1. Memiliki nilai kepribadian : Baik

2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

3. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran , kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

4. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Lulus ujian Nasional

Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik dilakukan pada kegiatan

pengembangan diri siswa. Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan berdasarkan bakat dan minat yang

paling menonjol dari siswa tersebut. Setiap siswa hanya boleh memilih maksimal dua jenis kegiatan pengembangan diri.

Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara membagikan formulir

pemilihan kegiatan pengembangan diri yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-jenis kegiatan pengembangan diri siswa ditentukan

berdasarkan kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan bakat tersebut.

Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah berdasarkan kondisi obyektif sekolah adalah :

a. Imtaq

199

1) Bertujuan membina keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai visi dan misi sekolah

2) Dilaksanakan secara reguler setiap jum’at pagi setara dengan 1 jam pelajaran

b. Kepramukaan

1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi

2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri

3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup

4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

5) Memiliki sikap kerjasama kelompok

6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

c. Olahraga prestasi, diantaranya : sepak bola, bola basket dan futsal

d. Drumband

Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor 39 tahun 2008 juga sudah

dilaksanakan di SMPN 3 pringgabaya. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:

1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha dilakukan antara lain melalui kegiatan shalat dhuhur

secara berjamaah di mushallah sekolah, memperingati hari – hari besar Agama Islam.

200

2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain

a. Melaksanakan tata tertib sekolah;

b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);

c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;

d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;

e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;

f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan

kerindangan).

3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, antara lain :

a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari besar nasional;

b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);

4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat, antar lain mengikuti lomba mata pelajaran

(Olimpiade), PORSENI.

SMPN 3 Pringgabaya belum menemukan sistem yang tepat untuk melakukan usaha pelacakan alumni ke mana

mereka melanjutkan atau sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan sekarang untuk melacak

201

alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs pertemanan di internet. Sekolah juga sudah membuat blog yang dapat diakses

oleh alumni-alumni . Cara ini tentunya hanya bisa mendeteksi alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi

paling tidak sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.

202

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIKSEKOLAH MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

1. Penerimaan Peserta Didik

Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

PPDB masih melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

PPDB tidak boleh melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

Pengembangan jumlah rombel

Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

a. Pembentukan panitia PPDB

b. Rapat kerja dan pembagian tugas

c. Proses pendaftaran d. Proses Seleksie. Proses penentuan

calon terpilihf. Proses daftar ulang

Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

a. Pembentukan panitia PPDB

b. Rapat kerja dan pembagian tugas

c. Proses pendaftaran d. Proses Seleksie. Proses penentuan

calon terpilih

PPDB sudah melalui proses dan mekanisme yang tepat

203

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

f. Proses daftar ulangPenerimaan peserta didik sekolah dilakukan:

a. secara obyektif, transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Sesuai dengan daya tampung sekolah

Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:

a. secara obyektif, transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Masih melebihi daya tampung sekolah

Tidak ada kesenjangan

-

2. Orientasi Peserta Didik Baru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru akademik

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru masih didominasi oleh siswa

Peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan

Menyarankan agar peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan

3. Administrasi peserta didik

Sekolah melakukan administrasi peserta didik

Sekolah melakukan administrasi peserta didik

Belum memiliki buku alumni

Perlu peningkatan pengelolaan

Memberdaya kan media yang

204

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

yang meliputi :1. Buku penerimaan

peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa6. Buku alumni

yang meliputi :6. Buku penerimaan

peserta didik baru7. Buku klaper8. Buku induk siswa9. Buku mutasi siswa10. Buku absensi siswa

yang mencatat data tentang alumni dan kemana mereka melanjutkan.

administrasi peserta didik

ada untuk pelacakan alumni

4. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik yang tercantum dalam Dokumen I Kurikulum Sekolah

- Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku dan regulasi dari sekolah

Reviu Dokumen I Kurikulum Sekolah yang memuat kriteri kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik harus tetap dilaksanakan setiap tahun

5. Peraturan dan kode etik

Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

-

Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta

Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta

-

205

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

6. Organisasi kesiswaan

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Perlu peningkatan pemberdayaan OSIS

7. Layanan BK Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

- Perlu peningkatan layanan bimbingan dan konseling peserta didik

8. Layanan Ekstra kurikuler

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

- Perlu peningkatan dan penambahan jenis layanan kegiatan ekstrakurikuler

9. Evaluasi dan Pelaporan

Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

Sekolah melakukan Melakukan pelaporan

206

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

pelaporan secara berkala terhadap pengelolaan peserta didik kepada instansi terkait

secara berkala setiap bulan terhadap pengelolaan peserta didik kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur

10. Pembinaan Prestasi

Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan bakat,

minat, kreatifitas, dan kemampuan

b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik

c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas

d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa

e. Melaksanakan pemantauan

Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan

bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan

b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik

c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas

d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa

e. Melaksanakan

207

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

kemampuan siswaf. Pembinaan prestasi

unggulan

pemantauan kemampuan siswa

f. Pembinaan prestasi unggulan

Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa memungut biaya dari orang tua atau calon siswa

yang mendaftar. Proses seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 1 Pringgabaya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis, dapat juga dilakukan pendaftaran secara kolektif

dari SD asal peserta didik;

b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya :

foto kopi ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata tertib sekolah yang sudah ditandatangani

orang tua/wali siswa;

c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes membaca latin dan mengaji bagi yang beragama

Islam;

d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang masuk dalam tes seleksi adalah matematika dan

bahasa Indonesia.

208

e) Pengumuman lulus;

f) Pendaftaran ulang;

g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOPD;

h) Mengikuti kegiatan MOPD;

i) Pembagian kelas.

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru belum dilaksanakan dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

Pengurus OSIS lebih banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol yang baik dari pihak guru atau

panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan

guru, pegawai, dan pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat tercapai.

Pengaturan kriteria kenaikan kelas dituangkan dalam dokumen I Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya. Pada dokumen

tersebut dituangkan bahwa seorang siswa dinyatakan naik kelas bila:

f. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek keperibadian, kelakuan dan kerajinan pada semester yang sedang diikuti

g. Kehadiran (absensi) minimal 80%.

h. Peserta didik harus mengulang di kelas yang sama bila tidak menuntaskan lebih dari 3 mata pelajaran.

209

i. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua SK dan KD yang Ketuntasan Belajar minimumnya

sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

j. Jika karena alasan yang kuat seperti gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak memungkinkan berhasil,

peserta didik yang bersangkutan dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.

Pengaturan kriteria kelulusan juga dituangkan dalam dokumen I Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya. Pada dokumen

tersebut dituangkan bahwa seorang siswa dinyatakan lulus bila:

1. Memiliki nilai kepribadian : Baik

2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

3. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran , kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

4. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Lulus ujian Nasional

Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik dilakukan pada kegiatan

pengembangan diri siswa. Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan berdasarkan bakat dan minat yang

210

paling menonjol dari siswa tersebut. Setiap siswa hanya boleh memilih maksimal dua jenis kegiatan pengembangan diri.

Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara membagikan formulir

pemilihan kegiatan pengembangan diri yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-jenis kegiatan pengembangan diri siswa ditentukan

berdasarkan kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan bakat tersebut.

Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah berdasarkan kondisi obyektif sekolah adalah :

a. Imtaq

1) Bertujuan membina keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai visi dan misi sekolah

2) Dilaksanakan secara reguler setiap jum’at pagi setara dengan 1 jam pelajaran

b. Kepramukaan

1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi

2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri

3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup

4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

5) Memiliki sikap kerjasama kelompok

6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

211

c. Olahraga prestasi, diantaranya : sepak bola, bola basket dan futsal

d. Drumband

e. UKS dan PMR

Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor 39 tahun 2008 juga sudah

dilaksanakan di SMPN 1 pringgabaya. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:

1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha dilakukan antara lain melalui kegiatan shalat dhuhur

secara berjamaah di mushallah sekolah, memperingati hari – hari besar Agama Islam.

2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain

a. Melaksanakan tata tertib sekolah;

b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);

c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;

d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;

e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;

f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan

kerindangan).

212

3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, antara lain :

a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari besar nasional;

b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);

4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat, antar lain mengikuti lomba mata pelajaran

(Olimpiade), PORSENI.

SMPN 1 Pringgabaya belum menemukan sistem yang tepat untuk melakukan usaha pelacakan alumni ke mana

mereka melanjutkan atau sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan sekarang untuk melacak

alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs pertemanan di internet. Sekolah juga sudah membuat blog yang dapat diakses

oleh alumni-alumni . Cara ini tentunya hanya bisa mendeteksi alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi

paling tidak sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.

6. KAJIAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

213

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Tidak memiliki kesenjangan

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

2. Sumber Keuangan Sekolah

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :1. Anggaran rutin

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :

1. Anggaran rutin dari

1. Tidak memiliki sumber dana masyarakat

Mengupayakan adanya donator atau sponsor yang membantu

Koordinasi dengan komite melobi DUDI sekitar sekolah.

214

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

2. Dana BOS3. Dana masyarakat

(Komite Sekolah, donatur, sponsor)

4. Dana swadaya5. Sumber lain

(block grant atau matching grant)

pemerintah, meliputi :a. Gaji dan

tunjangan-tunjangan bagi PNS

b. Tunjangan Fungsional bagi guru Non Sertifikasi

c. Kesra dari pemerintah daerah

2. Dana BOS3. Memiliki koperasi

guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah

4. Memiliki lahan pekarangan yang difungsikan sebagai arel persawahan

5. Sumber lain (block grant atau

(Komite Sekolah, donatur, sponsor)

2. Memiliki koperasi guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah

keuangan sekolah.Mengupayakan koperasi guru dan kantin siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keuangan sekolah

Pembinaan intensif kepada koperasi guru dan kantin siswa agar memperoleh keuntungan yang meningkat

215

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

matching grant) sering ada

3. Mekanisme dan proses pengelolaan (siapa, bagaimana)

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Tidak ada kesenjangan

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Setiap pengeluaran uang didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Uraian pembayaran jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas

Setiap bukti pembayaran disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh

216

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

dibayar oleh bendahara

bendahara

Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kota

Setiap pembelian barang dilapor ke SKPD pendidikan kota

4. Kelengkapan dokumen keuangan (pembukuan, dan dokumen lain yang relevan)

Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga

Memiliki buku kas umum

Tidak ada kesenjangan

Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku kas pembantu

Memiliki buku pembantu bank untuk mencatat transaksi melalui bank dan ditandatangani oleh bendahara dan

Memiliki buku pembantu bank

217

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kepala sekolah

Memiliki buku pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak

Memiliki buku pembantu pajak

Memiliki buku bank Memiliki buku bank5. Akuntabilitas

dan Pertanggungjawaban (oleh siapa, bagaimana, dan kepada siapa)

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Pengumuman besar dana yang diterima dan rencana penggunaan dana di papan pengumuman

Mengupayakan pengumuman besar dana yang diterima dan rencana penggunaan dana di papan pengumuman

Menyarankan kepada kepala sekolah untuk membuat papan pengumuman khusus untuk informasi keuangan sekolah

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Mengumumkan penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Mengupayakan mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD

218

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

disampaikan kepada SKPD pendidikan kota

pendidikan kota

6. Evaluasi dan Pelaporan

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Tidak ada kesenjangan

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan komite sekolah

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan ketua komite sekolah

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Rekapitulasi penggunaan dana

Rekapitulasi penggunaan dana

219

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

harus dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

Secara umum, pengelolaan keuangan pada SMP Negeri 3 Pringgabaya telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur serta Pedoman/Juknis Penggunaan Dana BOS.

Pengelolaan keuangan sekolah yang bersumber pada BOS (pusat) dan BOP (daerah) telah mengikuti aturan/ instrumen yang

ditetapkan. Pemantauan langsung dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Inspektorat, Tim manajemen BOS

Kabupaten Lombok Timur. Pelaksanaan monitoring secara berkala dan insidentil.

Dana blockgrant, laporan pertanggungjawaban mengikuti aturan yang diberikan. Sekolah memiliki dana swadaya,

berupa koperasi siswa/ guru, kantin sekolah. Koperasi siswa/ guru dan kantin dikelola sendiri oleh sekolah. Sekolah juga

memiliki lahan persawahan yang disewakan kepada pihak ketiga.

Rincian peggunaan dana dan sumber dana SMP Negeri 3 Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013

220

NO Jenis Pembiayaan Sumber Dana Jumlah Dana

A.1 BIAYA PERSONIL1 Gaji dan tunjangan APBN Rp 1.097.806.3002 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan BOS Rp 15.750.0003 Honor/insentif BOS Rp 122.952.000

Jumlah Rp 1.236.508.300

A.2 BIAYA NON PERSONIL1 Alat Tulis Sekolah (ATS) BOS Rp 43.043.2002 Bahan dan Alat Habis Pakai (BAHP) BOS Rp 42.635.2003 Pemeliharaan dan perbaikan ringan BOS Rp 35.184.6004 Daya dan jasa BOS Rp 11.500.0005 Transport/perjalanan dinas BOS Rp 3.000.0006 Konsumsi dinas dan harian BOS Rp 16.580.0007 Asuransi - -8 Pembinaan siswa/ekstra kurikuler BOS Rp 44.200.0009 Tes dan Ujian l BOS/APBD Rp 99.630.00010 Pelaporan pengelolaan keuangan BOS Rp 3.000.00011 Beasiswa untuk siswa kurang mampu BOS/APBN Rp 50.975.000a Peran Serta Masyarakat (BOS) Rp 4.000.000b Penggalian Sumber Dana (BOS) Rp 4.000.000c Jumlah Rp 357.748.000

Jumlah Total Rp 1.594.256.300b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

221

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Tidak memiliki kesenjangan

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

2. Sumber Keuangan Sekolah

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :6. Anggaran rutin 7. Dana BOS8. Dana masyarakat

(Komite Sekolah,

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :

6. Anggaran rutin dari pemerintah, meliputi :a. Gaji dan

1. Memiliki koperasi guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi

Mengupayakan adanya donator atau sponsor yang membantu keuangan sekolah.Mengupayakan koperasi guru dan

Koordinasi dengan komite melobi DUDI sekitar sekolah.

Pembinaan

222

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

donatur, sponsor)9. Dana swadaya10. Sumber lain

(block grant atau matching grant)

tunjangan-tunjangan bagi PNS

b. Tunjangan Fungsional bagi guru Non Sertifikasi

c. Kesra dari pemerintah daerah

7. Dana BOS8. Memiliki koperasi

guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah

9. Memiliki lahan pekarangan yang difungsikan sebagai arel persawahan

10. Sumber lain (block grant atau matching grant) sering ada

yang signifikan bagi sekolah

kantin siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keuangan sekolah

intensif kepada koperasi guru dan kantin siswa agar memperoleh keuntungan yang meningkat

223

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

3. Mekanisme dan proses pengelolaan (siapa, bagaimana)

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Tidak ada kesenjangan

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Setiap pengeluaran uang didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Uraian pembayaran jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Setiap bukti pembayaran disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Setiap pembelian Setiap pembelian

224

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kota

barang dilapor ke SKPD pendidikan kota

4. Kelengkapan dokumen keuangan (pembukuan, dan dokumen lain yang relevan)

Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga

Memiliki buku kas umum

Tidak ada kesenjangan

Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku kas pembantu

Memiliki buku pembantu bank untuk mencatat transaksi melalui bank dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku pembantu bank

Memiliki buku Memiliki buku

225

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak

pembantu pajak

Memiliki buku bank Memiliki buku bank5. Akuntabilitas

dan Pertanggungjawaban (oleh siapa, bagaimana, dan kepada siapa)

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Tidak ada kesenjangan

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Mengumumkan penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota

6. Evaluasi dan Pelaporan

Laporan disusun berdasarkan buku

Laporan disusun berdasarkan buku kas

Tidak ada kesenjangan

226

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan komite sekolah

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan ketua komite sekolah

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Rekapitulasi penggunaan dana harus dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

Rekapitulasi penggunaan dana dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

227

Secara umum, pengelolaan keuangan pada SMP Negeri 1 Pringgabaya telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur serta Pedoman/Juknis Penggunaan Dana BOS.

Pengelolaan keuangan sekolah yang bersumber pada BOS (pusat) dan BOP (daerah) telah mengikuti aturan/ instrumen yang

ditetapkan. Pemantauan langsung dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Inspektorat, Tim manajemen BOS

Kabupaten Lombok Timur. Pelaksanaan monitoring secara berkala dan insidentil.

Dana blockgrant, laporan pertanggungjawaban mengikuti aturan yang diberikan. Sekolah memiliki dana swadaya,

berupa koperasi siswa/ guru, kantin sekolah. Koperasi siswa/ guru dan kantin dikelola sendiri oleh sekolah.

7. KAJIAN PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah memastikan bahwa administrasi sekolah dapat dilaksanakan dengan baik dalam

rangka menunjang pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat, penyusunan rencana kerja sekolah, pelaksanaan

pembelajaran, dan pelaporan kinerja sekolah. Tugas-tugas administrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik apabila sekolah

228

memiliki Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) yang memenuhi standar, seperti tertuang dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.

Dalam Permendiknas tersebut ditetapkan bahwa Tenaga Administrasi Sekolah perlu memiliki 4 kompetensi, yaitu: (1)

Kompetensi Kepribadian, (2) Kompetensi Sosial, (3) Kompetensi Teknis Administrasi Sekolah, dan (4) Kompetensi Manajerial

Ketatausahaan Sekolah. Guna menjamin terselenggaranya administrasi sekolah yang baik Kepala Sekolah harus melakukan

pembinaan berkelanjutan kepada tenaga administrasi sekolah melalui berbagai media, kesempatan, dan cara-cara yang simpatik.

Mengkaji pembinaan tenaga administrasi sekolah tempat magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan

untuk melatih calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi manajerial khususnya kompetensi mengelola staf

dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pembinaan tenaga administrasi sekolah (TAS), wawancara dengan Kepala

sekolah, Kepala tenaga administrasi sekolah dan matriks kajian TAS, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pembinaan TAS

tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

229

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1Perencanaan 1. Memiliki Kepala Administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi, fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi

Perlu diadakan Kepala Administrasi yang diangkat oleh pejabat yang berwewenang

Fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi

2. Memiliki Pelaksana Urusan:- Administrasi

Kepegawaian- Administrasi

Keuangan- Administrasi

Sarana dan Prasarana

- Administrasi Urusan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

- Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

- Administrasi

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Perlu diadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pelaksana urusan kurikulum

230

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Kesiswaan- Administrasi

Kurikulum3. Memiliki Petugas

layanan khusus yang terdiri :- Penjaga sekolah- Tukang kebun- Tenaga

kebersihan- Pengemudi- Pesuruh

Terdapat petugas layanan khusus yang terdiri dari: penjaga sekolah, tukang kebun, dan tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Perlu diupayakan untuk pengangkatan satuan pengamanan (Satpam)

Menyarankan kepada sekolah untuk mengangkat satuan pengamanan (Satpam)

2 Pemenuhan kulifikasi

8. Kepala Administrasi :

a. memilki kualifikasi pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi pendidikan S1

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

c. Memiliki Koordinator tenaga

231

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

masa kerja minimal 4 tahun

administrasi memiliki masa kerja 27 tahun

d. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

9. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II

10. Petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan minimal SMP/MTs.

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD, 1 orang SMP/MTs dan 1 orang SMA/MA

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD

Menyarankan kepada sekolah untuk mengangkat satuan pengamanan (Satpam)

4. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar

5. Kepala Administrasi Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 27 tahun

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen.

-

6. Kepala Administrasi Memiliki SK pengangkatan sebagai

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator

- -

232

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Kepala Administrasi tenaga administrasi dari kepala sekolah

24Th 2008

7. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan. Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pelaksana urusan humas dan kurikulum

8. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

4. Pemenuhan Kompetensi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian,

233

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

administrasi koordinator tenaga administrasi

sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

5. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

- - -

6. Pembinaan Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

- - -

7. Pengembangan Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga

Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan

234

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Administrasi Sekolah kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah

8. Evaluasi / penilaian kinerja

4. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

5. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

6. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

4. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

5. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

6. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian

- - -

235

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

9. Pelaporan 1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan

1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

Menyarakan kepada Kepala Sekolah untuk mengupayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

236

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

SMP Negeri 3 Pringgabaya yang berdiri sejak tahun 1992 di atas lahan seluas 20.000 m2 dengan jumlah siswa sebanyak

634 orang yang tersebar dalam 17 rombongan belajar saat ini hanya memiliki Tenaga Administrasi Sekolah sebanyak 8 orang

yang terdiri dari 2 orang Pegawai Tetap (PNS) yaitu Hudanlil Muttaqin, S.Sos. sebagai Koordinator Tata Usaha merangkap

bendahara sekolah (pengelola urusan administrasi keuangan) dan Safrudin sebagai pelaksana urusan administrasi kepegawaian, 6

orang Pegawai Tidak Tetap (Non PNS) yaitu Baiq Nirmala Sari sebagai pelaksana urusan sarana dan prasarana, Sandayani,

A.Md, sebagai pelaksana urusan administrasi persuratan dan pengarsipan, Iliana Karmila sebagai pelaksana urusan administrasi

kesiswaan. Sementara 3 orang lainnya bertugas sebagai petugas layanan khusus.

237

Dengan jumlah siswa dan rombel yang ada, idealnya SMP Negeri 3 Pringgabaya sesuai permendiknas nomor 24 tahun

2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah minimal memiliki tenaga admnistasi yang terdiri dari 1 orang Kepala Tenaga

Administrasi, masing-masing 1 orang pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, humas,

persuratan dan pengarsipan, kurikulum, kesiswan, serta masing-masing 1 orang petugas layanan khusus (penjaga sekolah, tukang

kebun, tenaga kebersihan dan pesuruh). Dari kondisi itu SMP Negeri 3 Pringgabaya mengatur dengan memberdayakan tenaga-

tenaga yang ada, sehingga ada beberapa jenis tugas dilaksanakan oleh satu orang (tugas rangkap) misalnya Koordinator Tenaga

Administrasi merangkap tugas pelaksana urusan administrasi keuangan (bendahara rutin dan BOS), tukang kebun merangkap

penjaga, tenaga kebersihan, dan pesuruh.

Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah semuanya sudah sesuai standar berdasarkan permendiknas nomor 24

tahun 2008, bahkan ada diantaranya berkualifikasi S-I dan D-II serta dua orang sedang melanjutkan studinya ke jenjang S-1. Tiga

orang petugas layanan khusus mempunyai kualifikasi pendidikan masing-masing SMP dan MA sedangkan penjaga sekolah masih

mempunyai kualifikasi SD dengan pertimbangan usia agak sulit untuk disarankan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi.

Dalam melaksanakan tugasnya semua pelaksana urusan sudah menggunakan teknologi IT, karena semuanya sudah

menguasai teknologi tersebut meskipun masih perlu pengembangan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.

238

SMP Negeri 3 Pringgabaya belum memiliki pelaksana urusan administrasi kurikulum dan humas. Pada saat ini

pelaksanaan administrasi kurikulum dan humas masih ditangani oleh pembantu kepala sekolah urusan humas dan kurikulum yang

diangkat dari guru (tenaga pendidik). Oleh karena itu dalam kegiatan OJL ini kami menyarankan kepada kepala sekolah untuk

mengangkat ada memberdayakan tenaga yang sudah ada untuk menjalankan tugas sebagai pelaksana urusan kurikulum dan

humas.

Empat dimensi kompetensi TAS yang diharapkan dapat dibina oleh kepala sekolah berdasarkan permendiknas nomor 24

tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah adalah :

a. Dimensi kompetensi kepribadian yang meliputi kompetensi :

1) Integritas dan akhlak mulia

2) Etos kerja positif

3) Pengendalian diri

4) Rasa percaya diri

5) Fleksibilitas

6) Teliti

7) Disiplin

239

b. Dimensi kompetensi sosial yang meliputi kompetensi :

1) Kerjasama dalam tim

2) Pelayanan prima

3) Kesadaran berorganisasi

4) Berkomunikasi efektif

5) Membangun hubungan kerja

c. Dimensi kompetensi teknis yang meliputi kompetensi :

1) Administrasi kepegawaian

2) Administrasi keuangan sekolah

3) Administrasi sarana prasarana sekolah

4) Administrasi humas

5) Administrasi persuratan dan pengarsipan

6) Administrasi kesiswaaan

7) Administrasi kurikulum

8) Administrasi layanan khusus

240

9) Administrasi teknologi informasi dan komunikasi

d. Khusus untuk Kepala Tenaga Administrasi memiliki Dimensi kompetensi manajerial yang meliputi kompetensi :

1) Mendukung pengelolaan SNP

2) Menyusun program dan laporan kerja

3) Mengorganisasikan staf

4) Mengembangkan staf

5) Mengambil keputusan

6) Menciptakan iklim kerja kondusif

7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya

8) Membina staf

9) Mengelola konflik

10) Menyusun laporan

Model pembinaan tenaga administrasi sekolah pada empat dimensi kompetensi TAS yang dilakukan kepala SMP Negeri

3 Pringgabaya yaitu :

241

a. Melakukan pertemuan dengan tenaga administrasi sekolah setiap sebulan, dengan agenda evaluasi dan laporan masing-

masing pelaksana urusan terhadap kemajuan dan hasil kerjanya selama sebulan.

b. Melakukan pertemuan face to face dengan TAS yang memerlukan pembinaan khusus.

c. Memberikan contoh tauladan melalui perkataan dan perbuatan.

d. Memanfaatkan guru dan tenaga administrasi yang memiliki kompetensi lebih.

e. Mengikutkan pada kegiatan pelatihan-pelatihan baik tingkat kabupaten, tingkat provinsi ataupun tingkat nasional.

Berdasarkan hasil bincang-bincang dengan kepala sekolah, tenaga administrasi dan pengalaman saya mengabdi di SMP

Negeri 3 Pringgabaya, model pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum dilakukan kepala sekolah. Bentuk

pembinaan dengan pemberian sanksi dapat dilakukan bagi tenaga administrasi yang sudah banyak melakukan pelanggaran-

pelanggaran sesuai dengan kode etik, tugas dan fungsinya, karena memang selama ini belum pernah terjadi pelanggaran-

pelanggaran serius yang melanggar kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian pula bentuk pembinaan dengan pemberian reward

atau penghargaan bagi tenaga administrasi yang memiliki prestasi supaya mereka lebih semangat dalam menjalankan tugas-tugas

dan fungsinya.

Memiliki siswa sebanyak 634 yang masih minim kesadaran membuang sampah pada tempatnya sangat rawan akan

pemandangan jorok dengan sampah-sampah yang berserakan. Wilayah-wilayah sekolah seperti lapangan, taman, halaman

242

sekolah, dan WC/jambang yang jauh dari ruang-ruang kelas siswa menjadi tempat yang selalu nampak tidak bersih karena

wilayah tersebut bukan merupakan tanggung jawab siswa. Ketersediaan tenaga kebersihan akan menjaga sekolah tetap bersih

dan indah tanpa sampah yang berserakan. Dengan luas lahan dan bangunan yang harus diperhatikan ketersedian dua orang

tenaga kebersihan yang merangkap sebagai tukang kebun dan pesuruh dirasa belum memadai. Dalam hal ini sekolah

memberdayakan bantuan tenaga guru sebagai koordinator seksi kebersihan sekolah untuk menggerakkan dan memotivasi peran

aktif siswa di dalam menjaga dan memelihara kebersihan sekolah.

Model pelaporan yang dilaksanakan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP Negeri 3 Pringgabaya adalah : masing-masing

pelaksana urusan melaporkan secara langsung dan tertulis terhadap kemajuan dan hasil kerjanya selama sebulan dalam rapat

pembinaan bulanan, sedangkan kepala sekolah mengirimkan laporan bulanan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur

bidang Pendidikan Dasar. Akan tetapi laporan secara berkala dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Laporan kepada komite masih bersifat insidentil dan situasional

saja. Oleh karena itu dalam kegiatan OJL ini saya juga menyarankan kepada kepala sekolah untuk melaksanakan laporan secara

berkala dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan.

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

243

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1Perencanaan Memiliki Kepala Administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi, fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi

Perlu diadakan Kepala Administrasi yang diangkat oleh pejabat yang berwewenang

Fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi

Memiliki Pelaksana Urusan:- Administrasi

Kepegawaian- Administrasi

Keuangan- Administrasi Sarana

dan Prasarana- Administrasi Urusan

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

- Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

- Administrasi

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Perlu diadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum

Memberdayakan tenaga yang sudah ada sebagai pelaksana urusan kurikulum

244

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Kesiswaan- Administrasi

KurikulumMemiliki Petugas layanan

khusus yang terdiri :- Penjaga sekolah- Tukang kebun- Tenaga kebersihan- Pengemudi- Pesuruh

Terdapat petugas layanan khusus yang terdiri dari: penjaga sekolah, tukang kebun, dan tenaga kebersihan, dan Satpam

2 Pemenuhan kulifikasi

Kepala Administrasi :a. memiliki kualifikasi

pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi pendidikan S1

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

c. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 25 tahun

245

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

d. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II

Petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan minimal SMP/MTs.

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD, 1 orang SMP/MTs dan 1 orang SMA/MA

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD

4. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar

Kepala Administrasi Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 25 tahun

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

-

Kepala Administrasi Memiliki SK pengangkatan sebagai Kepala Administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

- -

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan,

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian,

Jabatan Bendahara masih dirangkap

Sesuai kebutuhan sekolah,

Memberdayakan tenaga yang sudah ada

246

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan. Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

sebagai pelaksana urusan humas dan kurikulum

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

4. Pemenuhan Kompetensi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

5. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

- - -

247

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

6. Pembinaan Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

- - -

7. Pengembangan Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah

Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah

8. Evaluasi / penilaian kinerja

1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada

1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif

- - -

248

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

9. Pelaporan 1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-

1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu

Menyarakan kepada Kepala Sekolah untuk mengupayakan laporan tentang

249

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

kepada komite sekolah

kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

250

SMP Negeri 1 Pringgabaya yang berdiri sejak tahun 1977 di atas lahan seluas 1.674 m2 dengan jumlah siswa sebanyak

1.051 orang yang tersebar dalam 28 rombongan belajar saat ini hanya memiliki Tenaga Administrasi Sekolah sebanyak 12 orang

yang terdiri dari 3 orang Pegawai Tetap (PNS) yaitu Solihun, S.Ap. sebagai Koordinator Tata Usaha merangkap bendahara BOS,

Bq. Ana Fadliana, S.Ap. sebagai pelaksana urusan sarana dan prasarana dan Saomin, S.Ap sebagai bendahara rutin / gaji

sekaligus sebagai pelaksana urusan kepegawaian. 9 orang Pegawai Tidak Tetap (Non PNS) 3 diantaranya sebagai tenaga

administrasi sekolah sementara 6 orang lainnya bertugas sebagai petugas layanan khusus.

Dengan jumlah siswa dan rombel yang ada, idealnya SMP Negeri 1 Pringgabaya sesuai permendiknas nomor 24 tahun

2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah minimal memiliki tenaga admnistasi yang terdiri dari 1 orang Kepala Tenaga

Administrasi, masing-masing 1 orang pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, humas,

persuratan dan pengarsipan, kurikulum, kesiswan, serta masing-masing 1 orang petugas layanan khusus (penjaga sekolah, tukang

kebun, tenaga kebersihan dan pesuruh). Dari kondisi itu SMP Negeri 1 Pringgabaya mengatur dengan memberdayakan tenaga-

tenaga yang ada, sehingga ada beberapa jenis tugas dilaksanakan oleh satu orang (tugas rangkap) misalnya Koordinator Tenaga

Administrasi merangkap tugas pelaksana urusan administrasi keuangan (bendahara BOS), tukang kebun merangkap penjaga,

tenaga kebersihan, dan pesuruh.

251

Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah semuanya sudah sesuai standar berdasarkan permendiknas nomor 24

tahun 2008.

Dalam melaksanakan tugasnya semua pelaksana urusan sudah menggunakan teknologi IT, karena semuanya sudah

menguasai teknologi tersebut meskipun masih perlu pengembangan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.

Khusus untuk pekerjaan yang membutuhkan tingkat keterampilan IT lebih, ditangani oleh operator komputer khusus.

SMP Negeri 1 Pringgabaya belum memiliki pelaksana urusan administrasi kurikulum dan humas. Pada saat ini

pelaksanaan administrasi kurikulum dan humas masih ditangani oleh pembantu kepala sekolah urusan humas dan kurikulum yang

diangkat dari guru (tenaga pendidik). Oleh karena itu dalam kegiatan OJL ini kami menyarankan kepada kepala sekolah untuk

mengangkat ada memberdayakan tenaga yang sudah ada untuk menjalankan tugas sebagai pelaksana urusan kurikulum dan

humas.

Berdasarkan hasil bincang-bincang dengan kepala sekolah, tenaga administrasi dan pengalaman saya mengabdi di SMP

Negeri 1 Pringgabaya, model pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum dilakukan kepala sekolah. Bentuk

pembinaan dengan pemberian sanksi dapat dilakukan bagi tenaga administrasi yang sudah banyak melakukan pelanggaran-

pelanggaran sesuai dengan kode etik, tugas dan fungsinya, karena memang selama ini belum pernah terjadi pelanggaran-

pelanggaran serius yang melanggar kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian pula bentuk pembinaan dengan pemberian reward

252

atau penghargaan bagi tenaga administrasi yang memiliki prestasi supaya mereka lebih semangat dalam menjalankan tugas-tugas

dan fungsinya.

Model pelaporan yang dilaksanakan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah : masing-masing

pelaksana urusan melaporkan secara langsung dan tertulis terhadap kemajuan dan hasil kerjanya selama sebulan dalam rapat

pembinaan bulanan, sedangkan kepala sekolah mengirimkan laporan bulanan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur

bidang Pendidikan Dasar. Akan tetapi laporan secara berkala dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Laporan kepada komite masih bersifat insidentil dan situasional

saja. Oleh karena itu dalam kegiatan OJL ini saya juga menyarankan kepada kepala sekolah untuk melaksanakan laporan secara

berkala dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan.

253

8. KAJIAN PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN

Dalam kajian ini, yang dimaksud TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola

dan mendistribusikan informasi. Defenisi umum TIK adalah komputer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual.

Pemanfaatan TIK di sekolah dapat dipisahkan dalam 2 katagori, yaitu: (1) TIK sebagai sarana penunjang manajemen sekolah,

(2) TIK yang digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran.

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : TIK DALAM PEMBELAJARANLOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1Kelengkapan sarana

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti :1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD Proyektor

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti:1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player

Belum memiliki jaringan Internet yang dikelola oleh sekolah

Upayakan mengadakan jaringan internet yang dikelola oleh sekolah

Memanfaatkan modem manual sebagai sarana akses interet

254

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop8. Internet

5. OHP/LCD Proyektor

6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop

Belum memiliki jaringan Internet yang dikelola oleh sekolah

2Ketersediaan prasarana (infrastruktur)

1. Ruang komputer2. Ruang multimedia

1. Ruang komputer kurang memadai dari segi ukuran dan ketersediaan sarananya

2. Belum memiliki ruang multimedia

1. Ruang komputer kurang memadai dari segi ukuran dan ketersediaan sarananya

2. Belum memiliki ruang multimedia

Mengupayakan pengadaan ruang komputer dan ruang multimedia yang sesuai standar lengkap dengan sarana pendukungnya

Memberdayakan ruangan yang sudah ada sambil terus mengupayakan mengusulkan kepada pemerintah untuk pengadaan ruang komputer dan ruang multimedia yang sesuai standar lengkap dengan sarana pendukungnya

3Kompetensi/ kemampuan guru dalam pengoperasi an TIK

Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

255

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

4Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran

Acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Upayakan acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Himbauhan kepada untuk memanfaatkan acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Komputer digunakan:- penyusunan bahan

ajar dan mengolah hasil belajar

- data base, PAS

Komputer digunakan:- penyusunan

bahan ajar dan mengolah hasil belajar

- Penggunaan data base dan PAS masih terbatas

Penggunaan data base dan PAS masih terbatas

Optimalisasi Penggunaan data base dan PAS

Menyarankan agar penggunaan Database dan PAS lebih meluas

Internet - Web sekolah- E-learning

-Web sekolah masih memanfaatkan situs gratis (blogspot)

-Belum memanfaatkan E-

-Web sekolah masih memanfaatkan situs gratis (blogspot)

-Belum

-Meningkatkan penggunaan web sekolah yang lebih profesional

-Pemanfaatan E-

Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk :

-Meningkatkan penggunaan web sekolah

256

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

learning memanfaatkan E-learning

learning dalam proses pembelajaran

yang lebih profesional

-Pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran

5 Perencanaan / program pengembang an TIK

- manajemen sekolah- media pembelajaran- Web sekolah - E-learning

Ada perencanaan program pengembangan TIK dalam bidang :- manajemen

sekolah- media

pembelajaran- Web sekolah - E-learning

Tidak ada kesenjangan

Guru-guru SMP Negeri 3 Pringgabaya melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari sebagaimana layaknya proses

pembelajaran di sekolah-sekolah lainnya di Indonesia. Berbagai cara digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan

pembelajaran yang diharapkan diantaranya menggunakan TIK.

Mengacu pada definisi TIK menurut UNESCO (2004) yang mengatakan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan

untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi, maka dapat dikatakan bahwa guru-guru

SMPN 3 Pringgabaya telah memanfaatkan TIK dalam pembelajaran sejak lama. Pemanfaatan televisi, radio atau peralatan

audiovisual lainnya sudah digunakan sejak tahun 2000-an.

257

Televisi adalah salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang tetap di gunakan dalam pembelajaran di SMPN 3

Pringgabaya. Hanya saja pemanfaatannya masih belum maksimal karena dari empat unit TV yang dimiliki sekolah hanya satu

yang berfungsi, itupun bukan sebagai sarana penunjang pembelajaran, karena diletakkan di ruang Tata Usaha. Tiga unit televisi

lainnya masih dalam kondisi bagus, akan tetapi karena pertimbangan keamanan (ruangan lain belum berterali) masih disimpan di

gudang. TV ini dilengkapi dengan antena parabola yang dapat menangkap siaran-siaran TV Edukasi maupun siaran-siaran

informatif lainnya. Karena kelebihan yang dimiliki oleh media komputer (Laptop+LCD) guru yang memanfaatkan kebanyakan

tidak memanfaatkan TV dalam pembelajaran. Dengan demikian jumlah guru yang memanfaatkan TV Edukasi dalam

pembelajaran masih sangat kecil bahkan hampir tidak ada.

Komputer adalah teknologi yang belasan tahun terakhir sangat banyak digunakan dalam pembelajaran. Komputer sangat

banyak membantu guru dalam menampilkan macam-macam peragaan yang sulit dilakukan guru dengan alat lainnya. Misalnya,

guru biologi dapat dengan mudah memperagakan organ-organ tubuh dengan bantuan komputer dan masih banyak lagi

kemudahan lainnya. Guru-guru dapat menganalisis hasil ulangan dengan cepat dengan menggunakan pasilitas pengolah angka

pada komputer. Singkatnya, komputer dengan berbagai program yang tersedia di dalamnya sangat bermanfaat dalam menunjang

keberhasilan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Hampir 100% guru SMPN 3 Pringgabaya sudah memiliki komputer pribadi atau laptop dan sudah mampu

mengoperasikan komputer dasar. Semua perangkat pembelajaran guru sudah diketik dengan menggunakan komputer, artinya

tidak ada lagi silabus atau RPP yang diketik dengan menggunakan mesin ketik atau ditulis tangan.

Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer masih tingkat dasar. Hanya sekitar 10 dari 34 guru yang sudah

menguasai beberapa program komputer tingkat lanjut misalnya program Power point, desain grafis, internet dan database.

258

Belum semua guru yang menggunakan pasilitas komputer dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak

tersedianya aliran listrik ke semua ruang-ruang kelas dan tidak tersedianya LCD dengan jumlah yang cukup (5 unit). Guru-guru

yang sering memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah guru mata pelajaran TIK, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris. Guru-guru tersebut dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajarannya dengan teknik pemakaian secara bergantian

dengan jadwal yang disepakati bersama.

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : TIK DALAM PEMBELAJARANLOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

1Kelengkapan sarana

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti :1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD Proyektor6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti:1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD

Proyektor

Tidak ada kesenjangan

259

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

8. Internet 6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop8. Internet

2Ketersediaan prasarana (infrastruktur)

1. Ruang komputer2. Ruang multimedia

Sudah memiliki ruang (lab) komputer dan ruang multimedia dengan sarana yang memadai

3Kompetensi/ kemampuan guru dalam pengoperasi an TIK

Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

Sebagian guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya. Sebagian lagi belum mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya.

Sebagian guru belum mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya.

Upayakan agar semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

Mengadakan workshop dan pembinaan terus menerus terhadap guru yang belum mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

4Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran

Acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber

Upayakan acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber

Himbauhan kepada untuk memanfaatkan acara radio/ TelevisiEdukasi (TVE) / stasiun lain (mis:

260

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

belajar di kelas / Perpustakaan

belajar di kelas / Perpustakaan

national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Komputer digunakan:- penyusunan bahan

ajar dan mengolah hasil belajar

- data base, PAS

Komputer digunakan:- penyusunan

bahan ajar dan mengolah hasil belajar

- Penggunaan data base dan PAS masih terbatas

Penggunaan data base dan PAS masih terbatas

Optimalisasi Penggunaan data base dan PAS

Menyarankan agar penggunaan Database dan PAS lebih meluas

Internet - Web sekolah- E-learning

-Ada web sekolah -Belum

memanfaatkan E-learning secara optimal

-Belum memanfaatkan E-learning secara optimal

-Pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran secara lebih optimal

-Memanfaatkan jaringan Wi-fi yang ada di sekolah untuk mengoptimal kan pemanfaatan E-learning dalam kegiatan pembelajaran

5 Perencanaan / program pengembang

- manajemen sekolah- media pembelajaran- Web sekolah

Ada perencanaan program pengembangan TIK

Tidak ada kesenjangan

261

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi Alternatif Solusi

an TIK - E-learning dalam bidang :- manajemen

sekolah- media

pembelajaran- Web sekolah - E-learning

Televisi adalah salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang tetap di gunakan dalam pembelajaran di SMPN 1

Pringgabaya. Hanya saja pemanfaatannya masih belum maksimal. TV ini dilengkapi dengan antena parabola yang dapat

menangkap siaran-siaran TV Edukasi maupun siaran-siaran informatif lainnya. Karena kelebihan yang dimiliki oleh media

komputer (Laptop+LCD) dan ruang multimedia guru yang memanfaatkan kebanyakan tidak memanfaatkan TV dalam

pembelajaran. Dengan demikian jumlah guru yang memanfaatkan TV Edukasi dalam pembelajaran masih sangat kecil bahkan

hampir tidak ada.

Masih sekitar 50% guru SMPN 1 Pringgabaya sudah memiliki komputer pribadi atau laptop dan sudah mampu

mengoperasikan komputer dasar. Semua perangkat pembelajaran guru sudah diketik dengan menggunakan komputer, artinya

tidak ada lagi silabus atau RPP yang diketik dengan menggunakan mesin ketik atau ditulis tangan.

Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer masih tingkat dasar bahkan ada yang belum bisa sama sekali. Hanya

sekitar 10 dari 52 guru yang sudah menguasai beberapa program komputer tingkat lanjut misalnya program Power point, desain

grafis, internet dan database.

262

Belum semua guru yang menggunakan pasilitas komputer dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena belum semua

guru familiar dengan alat-alat TK. Guru-guru yang sering memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah guru mata pelajaran

TIK, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Guru-guru tersebut dapat memanfaatkan TIK dalam

pembelajarannya dengan teknik pemakaian secara bergantian dengan jadwal yang disepakati bersama.

9. KAJIAN MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi program sekolah adalah pemberian estimasi (penafsiran) terhadap keberhasilan yang dicapai oleh

kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai administrator dan supervisor. Keberhasilan kepala sekolah

merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan merupakan salah satu indikator yang diketahui dalam rangka memberikan

estimasi terhadap keberhasilan program pendidikan di sekolah.

Disadari bahwa betapa pentingnya evaluasi bagi suatu pekerjaan yang nantinya berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh

tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan maka dapat dikatakan bahwa tidak hanya

siswa yang harus dievaluasi, melainkan semua aspek dalam program kerja sekolah juga mutlak dievaluasi.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kegiatan sekolah, wawancara

dengan kepala sekolah dan guru-guru serta matriks kajian Monev, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pelaksanaan MonEv

sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.

263

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : MONITORING DAN EVALUASILOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

1Program Monev 1. Menetapkan tujuan Monev.

2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim Monev, serta sumber daya yang tersedia.

3. Mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat Monev yang dibutuhkan.

4. Berlatih menggunakan instrumen/ alat Monev.

5. Menyusun rencana kegiatan Monev

1. Dilakukan tanpa melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

2. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab (tidak memiliki tim khusus)

Pelaksanaan monev dilakukan tanpa mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

Pelaksanaan monev dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

Menyarankan kepada pihak sekolah untuk melakukan kegiatan monev melalui mekanisme tahapan yang jelas

2Proses dan Tata kerja Monev

1. Mengorganisasikan penggunaan

Informasi diperoleh secara lisan atau

Metode pengumpulan

Perlu dilakukan

Perlu dilakukan pengorganisasian

264

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

(apa, bagaimana, dan siapa)

intrumen/alat Monev .2. Mengumpulkan dan

mendapatkan data.3. Berkoordinasi dan

bekerjasama antar tim Monev.

4. Memonitoring perkembangan kegiatan.

5. Memodifikasi/penyesuaian Monev jika perlu.

6. Mengidentifikasi masalah –masalah yang penting, peluang, dan hasil.

7. Pertemuan tim Monev untuk monitoring perkembangan kegiatan.

berdasarkan bukti dan fakta

data belum menggunakan instrumen

pengorganisasian penggunaan alat/ instrumen monev

penggunaan alat/ instrumen monev

3 Pengembangan dan ketersediaan instrument Monev

Memiliki dan mngembangkan instrumen monev

Tidak menggunakan instrumen

Pengumpulan data tanpa menggunakan instrumen

Perlu dilakukan pengembangan instrumen monev

Menyarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan pengembangan instrumen

265

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

monev

4 Evaluasi dan pelaporan

1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil monev

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara berkala dan kontinyu

Menyarankan kepada tim monev agar diadakan pertemuan rutin untuk mengevaluasi hasil monev

2. Melaporkan hasil kegiatan monev

Tidak melaporkan secara resmi hasil monev

5 Tindak lanjut 1. Melakukan kegiatan tindak lanjut terhadap hasil monev

2. Berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait dan mendapatkan masukan/umpan balik lebih lanjut dari mereka.

3. Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang

Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik

- Hendaknya hasil monev ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat

266

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

relevan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi program SMPN 3 Pringgabaya belum sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-

prinsip monitoring dan evaluasi program. Kegiatan monev tidak melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Kegiatan

monev dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan tanggung jawab, tidak menggunakan instrumen.

Monitoring dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan informasi secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta

di lapangan. Hasil monev yang diperoleh kemudian diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik.

Model pelaksanaan monev yang dilakukan di sekolah sangat tergantung kepada kemauan kepala sekolah serta pemahaman

terhadap pelaksanaan monev itu sendiri.

267

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : MONITORING DAN EVALUASILOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

1Program Monev 1. Menetapkan tujuan Monev.

2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim Monev, serta sumber daya yang tersedia.

3. Mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat Monev yang dibutuhkan.

4. Berlatih menggunakan instrumen/ alat Monev.

5. Menyusun rencana kegiatan Monev

1. Dilakukan tanpa melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

2. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab (tidak memiliki tim khusus)

Pelaksanaan monev dilakukan tanpa mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

Pelaksanaan monev dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

Menyarankan kepada pihak sekolah untuk melakukan kegiatan monev melalui mekanisme tahapan yang jelas

2Proses dan Tata kerja Monev

1. Mengorganisasikan penggunaan

Informasi diperoleh secara lisan atau

Metode pengumpulan

Perlu dilakukan

Perlu dilakukan pengorganisasian

268

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

(apa, bagaimana, dan siapa)

intrumen/alat Monev .2. Mengumpulkan dan

mendapatkan data.3. Berkoordinasi dan

bekerjasama antar tim Monev.

4. Memonitoring perkembangan kegiatan.

5. Memodifikasi/penyesuaian Monev jika perlu.

6. Mengidentifikasi masalah –masalah yang penting, peluang, dan hasil.

7. Pertemuan tim Monev untuk monitoring perkembangan kegiatan.

berdasarkan bukti dan fakta

data belum menggunakan instrumen

pengorganisasian penggunaan alat/ instrumen monev

penggunaan alat/ instrumen monev

3 Pengembangan dan ketersediaan instrument Monev

Memiliki dan mngembangkan instrumen monev

Tidak menggunakan instrumen

Pengumpulan data tanpa menggunakan instrumen

Perlu dilakukan pengembangan instrumen monev

Menyarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan pengembangan instrumen

269

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

monev

4 Evaluasi dan pelaporan

1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil monev

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara berkala dan kontinyu

Menyarankan kepada tim monev agar diadakan pertemuan rutin untuk mengevaluasi hasil monev

2. Melaporkan hasil kegiatan monev

Tidak melaporkan secara resmi hasil monev

5 Tindak lanjut 1. Melakukan kegiatan tindak lanjut terhadap hasil monev

2. Berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait dan mendapatkan masukan/umpan balik lebih lanjut dari mereka.

3. Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang

Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik

- Hendaknya hasil monev ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat

270

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

Alternatif Solusi

relevan.

Seperti halnya di SMP Negeri 3 Pringgabaya kegiatan monitoring dan evaluasi program SMPN 1 Pringgabaya belum

sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi program. Kegiatan monev tidak melalui tahap

persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Kegiatan monev dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan tanggung jawab, tidak

menggunakan instrumen. Kegiatan monev yang terstruktur biasanya dilakukan oleh Tim Pengawas SMP Kabupaten Lombok

Timur.

Monitoring dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan informasi secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta

di lapangan. Hasil monev yang diperoleh kemudian diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik.

271

272

E. Upaya Peningkatan Kompetensi Sosial di Sekolah Magang

Seperti yang sudah tertuang dalam Analisis Kebutuhan Pengembangan

Keprofesian (AKPK), penulis masih merasa kurang dalam kompetensi sosial,

yaitu bagaimana menjalin hubungan dan kerjasama dengan pihak lain baik

perorangan maupun institusi dalam mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.

Di sekolah magang yaitu di SMP Negeri 1 Pringgabaya penulis

menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat yang berkaitan dengan

pengembangan kompetensi sosial berupa kerja sama dengan pihak lain baik

perorangan maupun institusi untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.

SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki kegiatan UKS yang cukup bagus, hal ini

didukung oleh pembinanya yaitu Bapak Dodi Rodiman, S.Pd., S.Kes. seorang

guru BP/BK yang juga memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Kesehatan.

Disamping mengelola kegiatan UKS lengkap dengan ruangannya yang

cukup bagus, juga menjalin kerjasama dalam pembinaan kegiatan UKS dengan

sebuah sekolah internasional di Denpasar yang murid-muridnya sebagian besar

adalah putra/putri staf WHO dalam membina kegiatan UKS. Kebetulan ketika

penulis sedang melaksanakan OJL di sekolah tersebut, mereka menerima

kunjungan dari 10 orang siswa sekolah Internasional tersebut.

Di samping bekerjasama dengan Sekolah Internasional, SMP Negeri 1

Pringgabaya sering menjalin kerjasama dengan pihak lain baik secara perorangan

maupun institusi pemerintah/swasta dalam mendukung berbagai kegiatan di

sekolah. Misalnya berkerja sama dengan operator sebuah jaringan telekomunikasi

untuk membentuk suatu komunitas komunikasi di sekolah.

Dari berbagai pengalaman tersebut penulis banyak mendapatkan pelajaran

bahwa kerjasama dengan pihak lain sangat perlu terus dikembangkan dalam

rangka mendukung berbagai kegiatan pendidikan di sekolah.

272

top related