case anak dengan tifoid dan bronkopneumonia
Post on 03-Jan-2016
61 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
OLEH
Maulan Saputra J500080112
PEMBIMBING
dr. Eko Jaenudin, Sp.A
STASE ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
CASE REPORT Anak Perempuan 9 tahun dengan demam
tifoid dan Bronkopneumonia
Nama lengkap : An. MJenis Kelamin : PerempuanUmur : 9 tahunTempat dan tanggal lahir : Ponorogo, 26 Mei 2003Nama Ayah : Tn.SPekerjaan Ayah : SwastaNama Ibu : Ny.SMPekerjaan Ibu : SwastaAlamat : Menggung, Pulong,
PonorogoMasuk RS tangal : 24 Mei 2012 jam:
19:20
Identitas Pasien
Keluhan UtamaDemam selama 2 hari, sakit tenggorokan, pusing.
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan demam 2 HSMRS, tenggorokan terasa sakit dan pusing, pasien datang sudah di sertai dengan hasil lab dengan hasil tes widal O positif 1/320. Pasien juga mengeluhkan batuk, dengan dahak yang sulit keluar pilek dan agak terasa sesak.
Anamnesis
Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat Hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat asma (-), riwayat alergi obat (-), riwayat penyakit serupa (-)
Riwayat kehamilan dan persalinan ibu pasien:Riwayat kehamilan ibu pasien: Rajin kontrol di bidan pada tiap bulan Selama kehamilan ibu tidak ada keluhan Tekanan darah pada saat hamil normal.
Riwayat persalinan ibu pasien: Pasien lahir cukup bulan (39-40 minggu) Pasien lahir secara spontan dengan berat badan
lahir : 3200 gr, langsung menangis.
Riwayat makanan : (sejak lahir sampai sekarang, kualitas dan kuantitas) Diberi ASI sampai usia 6 bulan,setelah itu
di berikan pula makanan tambahan. Pola makan sekarang 2 – 3 x per harinya.
Perkembangan dan kepandaian : Motorik halus :Menggenggam, menarik,
meraih sesuatu Motorik kasar : Usia 8 bulan sudah
merangkak. Bicara : Sudah berbicara jelas pada
umur 38 bulan.
Vaksinasi
Kesan : Vaksinasi sudah diberikan secara lengkap
Dasar Ulangan
Hepatitis B : + Pada umur : 0, 2, 3, 4
bulan
di : Puskesmas Pada umur :
BCG : + Pada umur : 0-1 bulan Skar: - Pada umur :
DPT : + Pada umur : 2, 3, 4
bulan
di : Puskesmas Pada umur :
Polio : + Pada umur : 0, 2, 3, 4
bulan
di : Puskesmas Pada umur :
Campak : + Pada umur : 9 bulan di : Puskesmas Pada umur :
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat kejang : disangkal Riwayat diare : disangkal Riwayat demam : didapatkan Riwayat trauma : disangkal Pasien mengaku pernah di rawat di RS
pada 7 bulan yang lalu karena radang pada usus.
Sosial ekonomi: Pendapatan keluarga perbulan: ± Rp
300.000 – Rp 400.000/bulan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
KESAN UMUMTanda utama : Compos mentis, lemasNadi : 90 x/menitSuhu badan : 39 ˚C Pernapasan : 24 x/menitBerat badan : 23 kg Panjang badan : 110
cm Index quetelet : BB 23 Kg x 100 = 20,9 TB 110 cm
Lingkar Kepala : 52 cm Lingkar dada : 58
cm Ratio: Lingkar kepala 52 cm = 0,9 Lingkar dada 58 cmLingkar lengan atas (kiri) 19 cm kanan : 19
cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : sianosis (-), ikterik (-)Kelenjar limfe : tidak didapatkan pembesaranOtot : eutrofi, dbnTulang : tidak didapatkan deformitas
tulang.Sendi : tidak di dapatkan dislokasi,dbn
PEMERIKSAAN KHUSUS:
Leher : simetris, tidak didapatkan PKGBThoraks : simetris, retraksi (-), sonor, SDV +/+, Rh
+/+, Wh -/-CorInspeksi: ictus cordis tidak tampakKanan atas : dbn Kanan bawah : dbnKiri atas : dbn Kiri bawah : dbn Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkatSuara jantung : Bunyi jantung I-II regular, bising
jantung tidak didapatkan
Paru-paru : .
Depan Kanan Kiri
Inspeksi Simetris simetris
Palpasi Fremitus normal Fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi SDV +, Rh + SDV +, Rh +
Belakang Kanan Kiri
Inspeksi Simetris Simetris
Palpasi Fremitus normal Fremitus normal
Perkusi Sonor sonor
Auskultasi SDV +, Rh + SDV +, Rh +
Abdomen : Inspeksi : sejajar dengan dinding dada Auskultasi : peristaltik (+) Perkusi : tympani (+) Palpasi : supel, nyeri tekan didapatkan
Hati : tidak didapatkan pembesaran
Limpa : tidak didapatkan pembesaran
Anogenital : tidak di dapatkan kelainan.Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-),
edema (-)
Pemeriksaan Neurolgis
Reflek fisiologis : Refleks patella (+), refleks Achilles (+)
Refleks patologis : Refleks babinsky (-), refleks chaddock (-), refleks Gordon (-), refleks scaeffer (-)
Meningeal Sign : kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig sign (-)
Sensibilitas : uji sentuhan (+), uji nyeri (+)
Tungkai Lengan
kanan kiri kanan kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas bebas
Tonus (+) N (+) N (+) N (+) N
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi eutrofi
Clonus (+) (+)
Kepala : rambut tidak mudah patah Bentuk : normocephalUbun-ubun : bentuk datar, tidak menonjol, tidak
cekungMata : conjunctiva anemis (-/-), sclera ikterik
(-/-), edem palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+) Hidung : nafas cuping hidung (-), secret (-) Telinga : simetris, serumen (-), hiperemis (-)Mulut : mukosa mulut basah (+), stomatitis (-),
lidah kotor (-), perdarahan gusi (-)Pharing : Mukosa hiperemis (-), psudomembran (-) Gigi : sudah tumbuh.
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
Parameter Hasil (tgl 10 April 2012)
WBC
Lymph #
Mid
Gran
HGB
RBC
HCT
MCV
MCH
RDW-CV
RDW-SD
PLT
MPV
PDW
PCT
9.3 x 103 /uL
1.9 x 103 /uL
1.4 x 103 /uL
6.0 x 103 /uL
12.6 g/dL
4.75 x 106 /uL
42.8 %
90.2 fL
26.5 pg
12.4 %
31.6 fL
365 x 103 /uL
9.0fL
14.3
0.328 %
Hasil LaboratoriumDarah lengkap Tes widal
O positif 1/320
H positif 1/320
Pa positif 1/ 80
Pb positif 1/ 60
Anamnesis Pemeriksaan fisik Laboratorium
Demam
Batuk
Sakit tenggorokan
Pilek
Sesak
Suhu 39 ˚ C
Tampak lemas
Ronkhi +/+
- Reaksi widal +, titer
aglutinin O ≥ 1/200
- Mid 1.4 x 103/ul
- MCH 26.5 Pg
- RDW-SD 31.6 fl
-PLT 365 x 103/ul
- PDW 14.3
- PCT 0.328%
Data dasar yang mempunyai arti positif untuk penetapan masalah
Kemungkinan penyebab masalah (bisa berupa diagnosis banding dari masalah yang ada) :
Demam tifoid dan BronkopneumoniBronkitis
a. Rencana tindakan: Monitoring kondisi umum Pasang O2 2 L/mnt Infus Ringer laktat (10 tpm)
b. Rencana penegakkan diagnosis: Anamnesis Pemeriksaan fisik: keadaan umum, kulit,
kardiopulmonal, neurologis Pemeriksaan penunjang: darah lengkap Pemeriksaan rontgen Thorak
Rencana pengelolaan (rencana tindakan, pemeriksaan laborat dll, rencana terapi, dan edukasi) sesuai dengan masalah yang ada
c. Rencana terapi: Antibiotik : Ceftriaxone 20-80 mg/kg BB dan
Tiampenikol 50 mg/kg BB, terbagi dalam 3-4 kali sehari.
Mukolitik : ambroksol Antipiretik (Paracetamol 3x500 mg) Multivitamin (imboost 1x1) Nebulizer Terapi: IRPD
d. Rencana evaluasi: Keadaan umum: tanda vital, darah lengkap
e. Rencana edukasi: Menjelaskan penyakit pasien kepada keluarga Menjelaskan untuk selalu menjaga kebersihan
diri, rumah dan lingkungan Memotivasi untuk control paska perawatan di
RS
Prognosis: qua ad vitam: dubia
qua ad bonam: dubia qua ad fungsionam: dubia
24 Mei 2012 S: batuk (+), pilek (+), panas (+), muntah (-), sakit tenggorokan (+), sesak (+), BAB (+) lunak 1 x 1, BAK (+), mual/muntah (-/-).
O: VS: N: 108 x/mnt, S: 39˚ C KU: CM, lemah K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-) Tho: simetris, sonor, SDV (+), Rh (+/+) Cor: dbn, bunyi jantung I-II regular, bising jantung (-) Abd: // dr ddg dada, peristaltik (+), tympani, supel, NT (-) Ext: edema (-), akral hangat.
Terapi :Inj. Ceftriaxone 2x500 mgCefadroxil 2x500 mgLapisiv 3x5Progresic tab 4x1/2Lesicol 1x1
25 Mei 2012S: batuk (+), pilek (+), panas (+), muntah (-), sakit tenggorokan (+), sesak (+), BAB (+), BAK (+), makan/minum (+/+)O: VS: N: 100 x/mnt, S: 37˚C KU: CM, baik K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-) Tho: simetris, sonor, SDV (+), Rh (+/+) Cor: dbn, bunyi jantung I-II regular, bising jantung (-) Abd: // dr ddg dada, peristaltik (+), tympani, supel, NT (-) Ext: edema (-), akral hangatTerapi :Inj. RL 12 tetes/mInj. Ceftriaxone 2x500mgCefadroxil 2x500mgNebulizer 3x5Terapi IRPD ke 1
Follow up (24 Mei 2012- 27 Mei 2012)
26 Mei 2012 S: batuk (+), pilek (+) sdh berkurang, panas (-), muntah (-), BAB (+), BAK (+), minum (+), makan (+).O: VS: N: 101 x/mnt, S: 36.7 KU: CM, baik K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-) Tho: simetris, sonor, SDV (+), Rh (+/+) Cor: dbn, bunyi jantung I-II regular, bising jantung (-) Abd: // dengan ddg dada, peristaltik (+), tympani, supel, NT (-) Ext: edema (-), akral hangatTerapi :Cefadroxil stopTheobron 3x1Lapisiv tab 3x1Biothicol 3x1IRPD ke 2Nebulizer 3x5
27 Mei 2012 S: batuk (-), pilek (-), panas (-), muntah (-), BAB (+), BAK (+), minum (+), makan (+), sesak (-).O: VS: N: 102 x/mnt, S: 36.5 KU: CM, baik K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-) Tho: simetris, sonor, SDV (+), Rh (+/-) Cor: dbn, bunyi jantung I-II regular, bising jantung (-) Abd: // dengan ddg dada, peristaltik (+), tympani, supel, NT (-) Ext: edema (-), akral hangatTerapi : Imboost 1x1Theobron 3x1Cetinol 1x1Biothicol 3x1IRPD ke 3Nebulizer 3x5
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi
sistemik yang bersifat akut yang disebabkan oleh salmonella typhi.
Bronkopneumonia adalah peradangan pada paru dimana proses peradangannya menyebar membentuk bercak-bercak infiltrat yang berlokasi di alveoli paru dan dapat pula melibatkan bronkiolus terminal.
Etiologi
Demam Tifoid : Salmonella typhii
Bronkopneumonia : 1. Bakteri (Pneumococcus, Streptococcus, Staphylococcus)
2. Virus (Respiratory Synctitial Virus, Adenovirus, Cytomegalo virus, Virus infuenza B)
3. Jamur (Histoplasmosis, Candida albicans, Aspergillus species dll)
Gejala klinis
Demam Tifoid : DemamNyeri kepalaMalaiseAnoreksiaNauseaMialgiaNyeri perutSakit tenggorokan
Bronkopneumonia :DemamBatukSesak napasRetraksi dadaTakipneaNafas cuping hidung
Keadaan umum baik, anak tampak Lemas Panas selama 2 hari sebelum masuk rumah sakit
dan 1 hari setelah masuk rumah sakit.Didapatkan sesak (jarang), nafas cuping hidung,
pada pemeriksaan paru didapatkan ronki basah halus, dapat terdengar ronki kering (coarse moist rales) yang tidak tetap
foto thoraks di dapatkan gambaran difus merata pada kedua paru, Berupa bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru dan disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.
Pemeriksaan fisik
Tirah baringPemenuhan kebutuhan cairan elektrolitNutrisiPemberian antibiotik (Tiamfenikol 50 mg/kg
BB terbagi dalam 3-4 kali sehari, Ceftriaxone 20-80 mg/kg)
Pemberian anti piretikPemberian multivitaminPemberian uap atau mukolitik, bila perlu
diikuti fisioterapi dada.
Penatalaksanaan
Empiema torasisPerikarditis purulentaPneumothoraksPerforasi usus halus
Komplikasi
Bila tidak ada komplikasi, prognosis umumnya baik.
Prognosis
IDAI. 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi 1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
IDAI. 2008. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi 1. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi 2. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Abdoerrahman dkk, 2007. Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Infomedika: Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
top related