case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

Upload: rudysyahputradaulay

Post on 23-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    1/67

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Morbili (disebut juga rubeola, red measles atau hard measles) merupakan penyakit virus menular

    dan menimbulkan dampak yang serius.Seseorang yang tidak mendapat vaksin virus ini memiliki

    risiko lebih tinggi terkena morbili.Morbili lebih sering terjadi pada seseorang yang rentan

    (mereka yang tidak pernah terkena penyakit ini sebelumnya atau yang tidak mendapat vaksin)

    yang melakukan perjalanan.Morbili menular melalui kontak langsung melalui droplet infeksi

    maupun penyebaran udara.Transmisi juga terjadi melalui kontak maupun sentuhan dengan bahan

    yang terkontaminasi dan kemudian tersentuh mata, hidung, dan/atau mulut. Transmisi morbili

    mulai dari 4 hari sebelum sampai 4 hari sesudah ruam kemerahan munul, maksimal terjadi

    mulai dari onset prodromal (atau gejala pertama) yaitu !"4 hari setelah ruam kemerahan

    munul.#

    $iasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan

    seumur hidup. $ayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapatkan

    kekebalan seara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4"% bulan dan setelah umur tersebut

    kekebalan akan berkurang sehingga si bayi dapat menderita morbili.&,!

    1

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    2/67

    BAB II

    PRESENTASI KASUS

    BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

    RS PENDIDIKAN : RSUD BUDHI ASIH

    STATUS PASIEN KASUS I

    Nama Mahasiswa : Justhesa Fit!ia"i F#P Pem$im$i"%: D!# Ki!a"a& S'#A

    NIM : ()(#(*#+,- Ta".a ta"%a" :

    IDENTITAS PASIEN

    'ama n. *

    +enis kelamin erempuan

    -mur # tahun ! bulan

    Tempat/ tanggal lahir +akarta, # ktober

    Suku bangsa $eta0i

    gama 1slam

    endidikan "

    lamat 2lender, +akarta Timur

    2

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    3/67

    ORANG TUA/ 0ALI

    yah 1bu

    'ama Tn. 3

    -mur 4 tahun

    ekerjaan S0asta

    endidikan SM

    Suku bangsa $eta0i

    gama 1slam

    lamat 2lender, +akarta

    Timur

    'ama 'y. S

    -mur ! tahun

    ekerjaan 1bu rumah tangga

    endidikan SM

    Suku bangsa $eta0i

    gama 1slam

    lamat 2lender, +akarta

    Timur

    5ubungan dengan orang tua asien merupakan anak kandung.

    1. ANAMNESIS

    *okasi $angsal lantai % Timur, kamar %#6

    Tanggal / 0aktu 6 7ebruari % pukul %. 81$

    Tanggal masuk 4 7ebruari % pukul #.6 81$

    2eluhan utama 9emam sejak & minggu sebelum masuk rumah sakit.

    2eluhan tambahan 2eluar bintik"bintik merah di seluruh tubuh, batuk

    berdahak, pilek, diare, sesak.

    . :i0ayat enyakit Sekarang

    asien datang ke 1;9 :S-9 $udhi sih pada tanggal 4/&/% jam #.6 0ib

    dengan keluhan demam sejak & minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

    $erdasarkan anamnesis pada ibu pasien, a0alnya ibu merasakan panas padadaerah kepala dan perut anaknya kemudian panasnyateraba oleh ibunya menjalar

    ke seluruh tubuh anaknya. Selama # minggudemam naik turun,, saat itu juga ibu

    pasien memba0anya ke dokter untuk berobat. Setelah mengkonsumsi obat

    tersebut, demam hilang kemudian diikuti munul bintik"bintik merah juga pasien

    menderita pilek. Satu hari sebelum diba0a ke 1;9 :S-9 $udhi sih, pasien

    3

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    4/67

    batuk disertai dahak ber0arna kuning kehijauan, diare air ber0arna okelat tidak

    berlendir dan berdarah sebanyak & minggu

    2eadaan bayi

    $erat lahir &.? gr

    anjang lahir 4> m

    *ingkar kepala Tidak tahu

    *angsung menangis (@)

    2emerahan (@)

    2uning (")'ilai ;: Tidak tahu

    2elainan ba0aan Tidak ada

    2esimpulan ri0ayat kehamilan/ persalinan 2ontrol kehamilan baik, persalinan spontan,

    ukup bulan, berat badan lahir sesuai dengan masa kehamilan, tidak ada kelainan atau penyakit

    yang membutuhkan pera0atan di rumah sakit.

    4

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    5/67

    9. :i0ayat erkembangan

    ertumbuhan gigi 1 *upa ('ormal 6"> bulan)

    ;angguan perkembangan mental Tidak ada

    sikomotor Tengkurap *upa ('ormal !"4 bulan)

    9uduk *upa ('ormal %"> bulan)

    $erdiri *upa ('ormal >"#& bulan)

    $erjalan > bulan ('ormal #! bulan)

    $iara #& bulan ('ormal >"#& bulan)

    Membaa dan menulis "

    erkembangan pubertas Tanda seks sekunder (")

    2esimpulan ri0ayat pertumbuhan dan perkembangan Tidak ada kelainan

    3. :i0ayat Makanan

    -mur

    (bulan)S1/S1 $uah / $iskuit $ubur Susu 'asi Tim

    A & S1 " " "

    & A 4 S1 " " "

    4 A % S1 " " "

    % A S1 @ @ "

    A # S1 @ @ @

    # "#& S1 @ @ @

    2esulitan makan ibu pasien mengatakan selama sakit pasien masih mau minum susu

    (S1)

    7. :i0ayat 1munisasi

    Baksin 9asar ( umur ) -langan ( umur )

    $=; # bulan " " " "

    5

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    6/67

    9T / T & bulan 4 bulan % bulan " "

    olio bulan & bulan 4 bulan " "

    =ampak " " " " "

    5epatitis $ bulan # bulan % bulan " "

    2esimpulan ri0ayat imunisasi Imu"isasi .asa! $e1um 1e"%2a'.

    ;. :i0ayat 2eluarga

    a# Riwaat Pe"a2it Ke1ua!%a:. 9ari keterangan ibu pasien, di anggota keluarganya

    tidak ada yang menderita penyakit darah tinggi, kening manis, alergi.

    $# Riwaat Ke$iasaa": Tidak ada keluarga pasien yang tinggal serumah yang

    merokok, suka meminum alkohol atau mengkonsumsi obat"obatan terlarang.

    Kesim'u1a" !iwaat 2e1ua!%a: Tidak ada keluarga pasien yang memiliki gejala

    serupa. :i0ayat transfusi darah (").

    5. :i0ayat *ingkungan$erdasarkan keterangan ibu pasien, di sekitar rumahnya anak"anak tetangga sedang

    terkena ampak

    Kesim'u1a" 2ea.aa" 1i"%2u"%a": 2eadaan lingkungan kurang baik.

    1. :i0ayat Sosial dan 3konomi

    1bu pasien mengatakan untuk saat ini penghasilan suaminya masih dapat memenuhi

    kebutuhan mereka untuk makan seadanya.

    Kesim'u1a" s3sia1 e23"3mi: asien berasal dari keluarga dengan taraf sosial ekonomi

    menengah ke ba0ah.

    I#PEMERIKSAAN FISIK

    STATUS GENERALISATA

    KEADAAN UMUM

    2esan Sakit Tam'a2 sa2it se.a"%

    6

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    7/67

    2esadaran =ompos mentis

    2esan ;iCi Gi4i 2u!a"%

    DATA ANTROPOMETRI

    $erat $adan sekarang ,6 kg *ingkar 2epala 4 m

    $erat $adan sebelum sakit # kg *ingkar *engan tas #4 m

    anjang $adan ?! m

    STATUS GI5I

    6 $$ / - D ,6/#,? < #E D ?>,4E (;iCi kurang menurut persentase =9= &)

    6 T$/- D ?!/?% < #Esevere stunting menurut pelletier #>>!

    D ?!/#6 bulanFp6 " Gp6giCi kurang menurut kurva =9= &

    6 $$/T$ D ,6/#,? < #E D ?>,4EgiCi kurang menurut 0aterlo0 #>?&

    6 *2 D 4 m ( ("&) S9 A (@&) S9 normoephali menurut 2urva 'ellhaus)

    Kesim'u1a" status %i4i :9ari ketiga parameter yang digunakan diatas didapatkan giCi

    kurangH hal ini menandakan bah0a yang dialami pasien sekarang ialah suatu 2e2u!a"%a"

    %i4i#

    TANDA VITAL

    Tekanan 9arah >/? mm5g

    'adi #

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    8/67

    'yeri tarik aurikula "/" 'yeri tekan tragus "/"

    *iang telinga *apang Membran timpani Sulit dinilai

    Serumen "/" :efleks ahaya Sulit dinilai=airan "/"

    HIDUNG :$entuk Simetris 'apas uping hidung " / "

    Sekret "/" 9eviasi septum "

    Mukosa hiperemis "/" 2onka eutrofi @/@

    BIBIR: kering ("), sianosis (").

    MULUT:

    " Mukosa mulut puat, oral higiene kurang baik, trismus ("), mukosa gusi dan pipi merah

    muda, ulkus ("), halitosis (")." *idah 'ormoglosia, puat ("), ulkus ("), hiperemis (") massa ("), atrofi papil ("), coated

    tongue(").

    TENGGOROKAN

    " rkus faring simetris, hiperemis ("). Tonsil T#"T# tenang, kripta tidak melebar, detritus

    ("). 7aring hiperemis ("), granula ("), massa ("), '9 (")

    LEHER:

    6 $entuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun 2;$, tidak

    tampak deviasi trakea.

    6 Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.

    6 Tidak teraba pembesaran 2;$ submandibula, konsistensi kenyal, tidak nyeri tekan.

    6 Trakea teraba di tengah.

    THORAKS :

    JANTUNG

    I"s'e2si 1tus ordis tidak tampak

    Pa1'asi 1tus ordis teraba pada 1=S B linea midklavikularis sinistra

    Pe!2usi $atas kiri jantung 1=S B linea midklavikularis sinistra $atas kanan jantung 1=S 111 A B linea sternalis de

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    9/67

    6 sonor di kedua lapang paru.

    6 $atas paru dan hepar di 1=S B1 linea midklavikularis de

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    10/67

    :efleks patologis (") (")

    *ain"lain 3dema (") 3dema (")

    PUNGGUNG

    " $entuk tulang belakang normal, tidak terdapat deviasi, benjolan ("), ruam (")

    KULIT:

    6 Tampak plak eritematous hiperpigmentasi difus miliar generalisata.

    TANDA RANGSANG MENINGEAL :

    2aku kuduk (")

    $rudCinski 1 (") (")

    $rudCinski 11 (") (")

    *aseIue (") (")

    2erniI (") (")

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Peme!i2saa" .a!ah 1e"%2a' :

    Ta"%%a1 ;6++6,(+< 5asil 1nterpretasi

    3ritrosit !,? juta/ u* 'ormal

    5emoglobin >,> g/ d* Me"u!u"

    5ematokrit !E Me"u!u"

    *eukosit #6,? ribu/ J* 'ormal

    Trombosit &?./ J* 'ormal

    M=B #,> f* 'ormal

    M=5 &?,# pg 'ormal

    M=5= !!,# g/ d* 'ormal

    :98 #!,>E 'ormal

    ;9S &% mg/ d* Me"i"%2at

    10

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    11/67

    F3t3 th3!a= :

    11

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    12/67

    II# RESUME

    asien perempuan usia #tahun ! bulan datang dengan keluhan demam sejak & minggu

    yang lalu. $erdasarkan anamnesis pada ibu pasien, a0alnya ibu merasakan panas pada

    daerah kepala dan perut anaknya kemudian panasnyateraba oleh ibunya menjalar ke seluruh

    tubuh anaknya. Selama # minggu demam naik turun,, saat itu juga ibu pasien memba0anya

    ke dokter untuk berobat. Setelah mengkonsumsi obat tersebut, demam hilang kemudian

    diikuti munul bintik"bintik merah juga pasien menderita pilek. Satu hari sebelum diba0a ke

    1;9 :S-9 $udhi sih, pasien batuk disertai dahak ber0arna kuning kehijauan, diare air

    ber0arna okelat tidak berlendir dan berdarah sebanyak &/% mm5g, 'D #

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    13/67

    III# DIAGNOSIS BANDING

    Morbili

    3ksantema Subitum

    IV# DIAGNOSIS KERJA

    Morbili stadium konvalesensi

    $ronkopneumonia

    nemia

    ;iCi 2urang

    V# PEMERIKSAAN ANJURAN

    *aboratorium darah rutin

    VI# TATALAKSANA

    N3"6me.i2ame"t3sa

    #. Tirah $aring.

    &. emberian makanan sesuai kebutuhan kalori #& kkal/kg$$

    Me.i2ame"t3sa

    o injeksi efotao injeksi gentamiin #

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    14/67

    9emam (@) ,

    sesak (@), menret

    (@), tampak

    bintik"bintik

    merah kehitaman

    di seluruh tubuh

    (@)

    TSS, =M

    $$ D ,6 kgS D !?,%K=

    : D 4%

    Mata ka "/", si "/"5idung seret @/@

    Mulut sianosis (")

    Thora< or bj 1"11 regular,gallop ("), murmur (")

    ulmo S' vesikuler, 0h "/",

    :h @/@

    bdomen supel, $-(@)3

    #

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    15/67

    Peme!i2saa" ?isi2 Te3!i

    15

    T9 >/% mm5g,

    'D #,> g/d*

    o 5t D !E

    o ;9S D &% mg/d*

    7oto thora E giCi

    kurang

    o $$/- Gp6giCi buruk

    berdasarkan kurva =9= &

    o T$/- GEsevere

    stunting berdasarkan pelletier

    #>>! dan Fp6 " Gp6giCi

    kurang berdasarkan kurva

    =9= &

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    16/67

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    16

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    17/67

    ,#+# DEFINISI

    Morbili merupakan penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan ! stadium, yaitu

    stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan

    dengan demam, konjungtivitis dan berak koplik.#,&

    Morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa *atin), yang kemudian dalam bahasa +erman

    disebut dengan nama masern, dalam bahasa 1slandia dikenal dengan nama mislingar dan

    measles dalam bahasa 1nggris, dan dalam bahasa 1ndonesia penyakit ini disebut dengan penyakit

    ampak. Morbili merupakan penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus,

    dengan gejala"gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran

    pernapasan, gejala"gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang ber0arna merah dan

    diakhiri dengan deskuamasi dari kulit.#,&,!

    ,#,# ETIOLOGI

    enyakit ini disebabkan oleh golongan paramy

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    18/67

    ;ambar &.#. Birus Morbili

    ,#)# EPIDEMIOLOGI

    $iasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan

    seumur hidup. $ayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapatkan

    kekebalan seara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4"% bulan dan setelah umur tersebut

    kekebalan akan berkurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. $ila si ibu belum pernah

    menderita menderita morbili ketika ia hamil # atau & bulan, maka 6E kemungkinan akan

    mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester pertama, kedua atau ketiga maka ia

    mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan ba0aan atau seorang anak dengan berat

    badan lahir rendah atau lahir mati anak yang kemudian meninggal sebelum usia # tahun.&,!

    ,#;# PATOFISIOLOGI

    Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat yang serous dan proliferasi sel

    mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus disekitar kapiler. 2elainan ini terdapat pada

    kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus dan konjungtiva. enularannya seara droplet terutama

    selama stadium kataralis. -mumnya menyerang pada usia % bulan sampai 6 tahun.#,&,!,4

    9i kulit, reaksi terutama menonjol sekitar kelenjar sebasea dan folikel rambut. $erak

    koplik terdiri dari eksudat serosa dan proliferasi sel endotel serupa dengan berak pada lesi kulit.

    :eaksi radang menyeluruh pada mukosa bukal dan faring meluas kedalam jaringan limfoid dan

    membrana mukosa trakeobronkial. neumonitis interstisial akibat dari virus ampak mengambil

    18

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    19/67

    bentuk pneumonia sel raksasa 5eht. $ronkopneumoni dapat disebabkan oleh infeksi bakteri

    sekunder.&,!,4

    ;ambar &.&. atofisiologi Morbili

    19

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    20/67

    enelitian terbaru mengenai morbili, virus yang menjadi agen penyebab diantaranya

    measles virus (MB), canine distemper virus (=9B), rinderpest virus (:B), Peste des petits

    ruminants virus (:B). Birus ini melakukan replikasi pada organ limfoid yang kemudian

    menekan sistem imun yang ditandai dengan limpopenia. =94% merupakan molekul pertama

    yang ditemukan sebagai reseptor morbili, =94% juga sebagai reseptor in vivo. Birus ini

    kemudian memberi signal ke limfosit yang selanjutnya akan mengaktivasi S*M, yang

    diketahui juga sebagai =9#6 yang merupakan reseptor selular dari virus"virus ini. rotein

    S*M tidak hanya berfungsi sebagai co-reseptor untuk aktivasi limfosit dan/atau adhesi, tetapi

    juga memiliki fungsi sebagai reseptor selular untuk jalan masuk virus morbili (cellular entry

    receptors).4

    ,#

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    21/67

    ;ambar &.!.Kopliks Spot

    &. Stadium 3rupsi.

    2oriCa dan batuk"batuk bertambah. Timbul enantema atau titik merah di palatum durum

    dan palatum mole. 2adang"kadang terlihat pula berak koplik. Terjadinya eritema yang

    berbentuk makula"papula disertai menaiknya suhu badan. 9iantara makula terdapat kulit yang

    normal. Mula"mula eritema timbul di belakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang

    rambut dan bagian belakang ba0ah. 2adang"kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit. :asa

    gatal, muka bengkak. :uam menapai anggota ba0ah pada hari ketiga dan akan menghilang

    dengan urutan seperti terjadinya. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandibula

    dan di daerah leher belakang. Terdapat pula sedikit splenomegali. Tidak jarang disertai diare dan

    muntah. Bariasi dari morbili yang biasa ini adalah black measlesN, yaitu morbili yang disertai

    perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.

    21

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    22/67

    ;ambar &.4. :uam 2emerahan (rash)

    !. Stadium 2onvalesensi.

    3rupsi berkurang meninggalkan bekas yang ber0arna lebih tua (hiperpigmentasi) yang

    lama"kelamaan akan hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak 1ndonesia sering

    ditemukan pula kulit yang bersisik. 5iperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk

    morbili. ada penyakit"penyakit lain dengan eritema dan eksantema ruam kulit menghilang tanpa

    hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal keuali bila ada komplikasi.

    ;ambar &.6. Stadium 2onvalesensi (ruam hiperpigmentasi)

    22

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    23/67

    ,#># DIAGNOSIS BANDING,&

    #. ;erman Measles.

    ada penyakit ini tidak ada berak koplik, tetapi ada pembesaran kelenjar di daerah

    suboksipital, servikal bagian posterior, belakang telinga.

    &. 3ksantema Subitum.

    :uam akan munul bila suhu badan menjadi normal. :ubeola infantum (eksantema

    subitum) dibedakan dari ampak dimana ruam dari roseola infantum tampak ketika demam

    menghilang. :uam rubella dan infeksi enterovirus enderung untuk kurang menolok daripada

    ruam ampak, sebagaimana tingkat demam dan keparahan penyakit. 8alaupun batuk ada pada

    banyak infeksi riketsia, ruam biasanya tidak melibatkan muka, yang pada ampak khas terlibat.

    Tidak adanya batuk atau ri0ayat injeksi serum atau pemberian obat biasanya membantu

    mengenali penyakit serum atau ruam karena obat. Meningokoksemia dapat disertai dengan ruam

    yang agak serupa dengan ruam ampak, tetapi batuk dan konjungtivitis biasanya tidak ada. ada

    meningokoksemia akut ruam khas purpura petekie. :uam papuler halus difus pada demam

    skarlet dengan susunan daging angsa di atas dasar eritematosa relatif mudah dibedakan.

    ,#*# KOMPLIKASI

    o ada penderita ampak dapat terjadi komplikasi yang terjadi sebagai akibat replikasi virus atau

    karena superinfeksi bakteri antara lain&,!,4,%,?

    titis Media kut 9apat terjadi karena infeksi bakterial sekunder.

    3nsefalitis

    o 9apat terjadi sebagai komplikasi pada anak yang sedang menderita ampak atau dalam satu

    bulan setelah mendapat imunisasi dengan vaksin virus ampak hidup, pada penderita yang

    sedang mendapat pengobatan imunosupresif dan sebagai Subacute sclerosing panencephalitis

    (SS3). ngka kejadian ensefalitis setelah infeksi ampak adalah # #. kasus, sedangkan

    ensefalitis setelah vaksinasi dengan virus ampak hidup adalah #,#% tiap #.. dosis. SS3

    jarang terjadi hanya sekitar # per #. dan terjadi beberapa tahun setelah infeksi dimana lebih

    dari 6E kasus"kasus SS3 pernah menderita ampak pada & tahun pertama umur kehidupan.

    enyebabnya tidak jelas tetapi ada bukti"bukti bah0a virus ampak memegang peranan dalam

    23

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    24/67

    patogenesisnya. SS3 yang terjadi setelah vaksinasi ampak didapatkan kira"kira ! tahun

    kemudian.

    $ronkopneumonia

    o 9apat disebabkan oleh virus morbilia atau oleh neuomoous, Streptoous, Staphyloous.

    $ronkopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bayi yang masih muda, anak dengan

    malnutrisi energi protein, penderita penyakit menahun misalnya tuberkulosis, leukemia dan lain"

    lain.

    2ebutaan

    o Terjadi karena virus ampak memperepat episode defisiensi vitamin yang akhirnya dapat

    menyebabkan

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    25/67

    ,#+(# PENEGAHAN+&)&*

    1munisasi aktif ini dilakukan dengan menggunakan strain Sh0arC dan Moraten. Baksin

    tersebut diberikan seara subkutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama.

    enegahan juga dengan imunisasi pasif.

    25

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    26/67

    BRONKOPNEUMONIA

    DEFINISI+,&+)&+;&+

    neumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di ba0ah

    6 tahun.9iperkirakan hampir seperlima kematian anak di seluruh dunia, kurang lebih & juta anak

    balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia, sebagian besar terjadi di frika dan sia

    Tenggara.neumonia lebih sering dijumpai di negara berkembang dibandingkan negara maju.

    Menurut survei kesehatan anak nasional ( S2' ) , &?,%E kematian bayi dan &&,E

    kematian balita di 1ndonesia disebabkan oleh penyakit sistem respiratori, terutama pneumonia.

    26

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    27/67

    ;ambar 6. enyebab 2ematian ada $alita ada Tahun & ( 85/=hild 5ealth 3pidemiology :eferene ;roup

    (=53:;) )

    ETIOLOGI-&+>

    Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh infeksi mikroorganisme ( virus, bakteri,

    jamur, parasit ) dan sebagain keil disebabkan oleh hal lain, seperti aspirasi makanan dan asam

    lambung, benda asing, senya0a hidrokarbon, reaksi hipersensitivitas, dan drug " or radiation

    induced pneumonitis.%,>-sia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada

    perbedaan dan kekhasan penumonia anak terutama dalam spektrum etiologi, gambaran klinis,

    dan strategi pengobatan.

    ada neonatus sering terjadi pneumonia akibat transmisi vertikal ibu A anak yang

    berhubungan dengan proses persalinan. 1nfeksi terjadi akibat kontaminasi dengan sumber infeksi

    dari ibu, misalnya melalui aspirasi mekoneum, airan amnion, atau dari serviks ibu. Spektrum

    mikroorganisme penyebab pada neonatus dan bayi keil meliputi Streptococcus group $,

    #hlamydia trachomatis, dan bakteri ;ram negatif seperti $. coli, Pseudomonas sp, atau

    Klebsiella sp. disamping bakteri utama penyebab pneumonia yaitu Streptococcus pneumoniae.

    1nfeksi oleh #hlamydia trachomatisakibat transmisi dari ibu selama proses persalinan sering

    terjadi pada bayi di ba0ah & bulan. enularan transplasenta juga dapat terjadi dengan

    mikroorganisme Toksoplasma, :ubela, virus Sitomegalo, dan virus 5erpes simpleks ( T:=5 ),

    Barisela A Ooster, dan%isteria monocytogenes.

    ada bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia lebih sering disebabkan oleh

    infeksi Streptococcus pneumoniae,&aemophillus influen'aetipe $, dan Staphylococcus aureus,

    sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja, selain bakteri tersebut, sering juga ditemukan

    infeksi!ycoplasma pneumoniae.

    9i negara maju, pneumonia pada anak tertuama disebabkan oleh virus, di samping

    bakteri, atau ampuran bakteri dan virus.Birkki dkk.melakukan penelitian pada pneumonia anak

    dan menemukan etiologi virus saja sebanyak !&E, ampuran bakteri dan virus !E, dan bakteri

    saja &&E. Birus yang terbanyak menyebabkan pneumonia antara lain adalah (espiratory

    Synctial irus( :SB ), (hinovirus, dan virus Parainfluen'ae. $akteri yang terbanyak adalah

    Streptococcus pneumoniae, &aemophillus influen'ae tipe $, dan !ycoplasma

    pneumoniae.2elompok anak berusia & tahun ke atas mempunyai etiologi infeksi bakteri yang

    27

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    28/67

    lebih banyak dibandingkan dengan anak berusia di ba0ah & tahun.'amun, seara klinis

    umumnya pneumonia bakteri sulit dibedakan dengan pneumonia virus. 9aftar etiologi

    pneumonia pada anak sesuai dengan kelompok usia yang bersumber dari data di negara maju

    dapat terlihat pada Tabel #.

    Tabel #. 3tiologi pneumonia pada anak sesuai dengan kelompok usia di negar maju

    -S1 3T1*;1 P'; S3:1'; 3T1*;1P'; +:';

    *ahir A & hari $2T3:1 $2T3:1

    $. colli $akteri anaerob

    Streptococcus group Streptococcus group *

    %isteria monocytogenes &aemophillus influen'ae

    Streptococcus pneumoniae

    +reaplasma urealyticum

    B1:-SBirus Sitomegalo

    Birus 5erpes simpleks

    ! minggu A ! bulan $2T3:1 $2T3:1

    #hlamydia trachomatis ordetella pertussis

    Streptococcus pneumoniae &aemophillus influen'ae tipe

    $

    B1:-S !oraella catharalis

    Birus deno Staphylococcus aureus

    Birus 1nfluenCa +reaplasma urealyticum

    Birus arainfluenCa #, &, ! B1:-S

    (espitatory Syncytical irus Birus Sitomegalo

    4 bulan A 6 tahun $2T3:1 $2T3:1

    #hlamydia pneumoniae &aemophillus influen'ae tipe

    !ycoplasma pneumoniae !oraella catharalis

    Streptococcus pneumoniae eisseria meningitidis

    B1:-S Staphylococcus aureus

    Birus deno B1:-S

    Birus 1nfluenCa Birus Barisela"Ooster

    Birus arainfluenCa

    Birus :ino

    (espiratory Synncytial virus

    6 tahun A remaja $2T3:1 $2T3:1

    #hlamydia pneumoniae &aemophillus influen'ae

    !ycoplasma pneumoniae %egionella sp

    Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus

    28

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    29/67

    B1:-S

    Birus deno

    Birus 3pstein"$arr

    Birus 1nfluenCa

    Birus arainfluenCa

    Birus :ino(espiratory Syncytial irus

    Birus Barisela"Ooster

    FAKTOR RISIKO-&+

    DIAGNOSIS BANDING +@

    +# P"eum3"ia 13$a!is

    $iasanya pada anak yang lebih besar disertai badan menggigil dan kejang pada

    bayi keil. Suhu naik epat sampai !> A 4 o= dan biasanya tipe kontinua. Terdapat sesak

    nafas, nafas uping hidung, sianosis sekitar hidung dan mulut dan nyeri dada. nak lebih

    suka tidur pada sisi yang terkena. ada foto rotgen terlihat adanya konsolidasi pada satu

    atau beberapa lobus.

    ,# B!3"2i313itis

    9ia0ali infeksi saluran nafas bagian atas, subfebris, sesak nafas, nafas uping

    hidung, retraksi interostal dan suprasternal, terdengar 0heeCing, ronki nyaring halus

    41

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    42/67

    pada auskultasi. ;ambaran labarotorium dalam batas normal, kimia darah

    menggambarkan asidosis respiratotik ataupun metabolik.

    )# As'i!asi $e".a asi"%

    da ri0ayat tersedak, stridor atau distress pernapasan tiba A tiba, hee'ingatau

    suara pernapasan yang menurun yang bersifat fokal.

    ;# Tu$e!2u13sis

    ada T$, terdapat kontak dengan pasien T$ de0asa, uji tuberkulin positif ( F

    # mm atau pada keadaan imunosupresi F 6 mm ), demam & minggu atau lebih, batuk !

    minggu atau lebih, pertumbuhan buruk/kurus atau berat badan menurun, pembengkakan

    kelenjar limfe leher, aksila, inguinal yang spesifik, pembengkakan tulang/sendi

    punggung, panggulm lutut, dan falang, dan dapat disertai nafsu makan menurun dan

    malaise yang dapat ditegakkan melalui skor T$.

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    43/67

    analgetik/antipiretik.enggunaan antibiotik yang tepat merupakan kuni utama keberhasilan

    pengobatan.Terapi antibiotik harus segera diberikan pada anak dengan pneumonia yang diduga

    disebabkan oleh bakteri. 2arena identifikasi dini mikroorganisme tidak umum dilakukan, maka

    pemilihan antibiotik dipilih berdasarkan pengalaman empiris yang didasarkan pada kemungkinan

    etiologi penyebab dengan mempertimbangkan usia dan keadaan klinis pasien serta faktor

    epidiemiologis.

    +# P"eum3"ia Rawat Ja1a"

    ada pneumonia ringan ra0at jalan dapat diberikan antibiotik lini pertama seara

    oral, misalnya amoksisilin &6 mg/kg$$ atau kotrimoksaCol 4 mg/kg$$ TM dan &

    mg/kg$$ sulfametoksaCol dua kali sehari selama ! hari. Makrolid, baik eritromisin

    maupun makrolid baru, dapat digunakan sebagai terapi alternatif beta A laktam untukpengobatan inisial pneumonia, dengan pertimbangan adanya aktivitas ganda terhadap S.

    pneumoniaedan bakteri atipik.

    Setalah itu, anjurkan ibu untuk memberi makan anak.'asihati ibu untuk

    memba0a kembali anaknya setelah & hari atau lebih kalau keadaan anak memburuk atau

    tidak dapat minum atau menyusui. $ila pernapasannya membaik ( melambat ), demam

    berkurang, nafsu makan membaik, lanjutkan pengobatan sampai selesai ! hari. +ika

    frekuensi pernapasan, demam, dan nafsu makan tidak ada perubahan, ganti ke antibiotik

    lini kedua dan nasihati ibu untuk kembali & hari lagi.+ika ada tanda pneumonia berat,

    ra0at anak di rumah sakit dan tangani sesuai pedoman pneumonia berat.

    ,# P"eum3"ia Rawat I"a'

    Te!a'i A"ti$i3ti2

    emilihan antibiotik lini pertama dapat menggunakan golongan beta A laktam atau

    kloramfenikol.ada pneumonia yang tidak responsif terhadap beta A laktam dan

    kloramfenikol, dapat diberikan antibiotik seperti gentamisin, amikasin, atau sefalosporin,

    sesuai dengan petunjuk etiologi yang ditemukan.ntibiotik diteruskan selama ? A # hari

    pada pasien dengan pneumonia tanpa komplikasi.ada neonatus dan bayi keil, terapi

    a0al antibiotik intravena harus dimulai sesegera mungkin.leh karena pada neonatus dan

    bayi keil sering terjadi sepsis dan meningitis, antibiotik yang direkomendasikan adalah

    43

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    44/67

    antibiotik spektrum luas seperti kombinasi betalaktam/klavulanat dengan aminoglikosid,

    atau sefalosporin generasi ketiga.

    85 menganjurkan pemberian ampisilin/amoksisilin &6 A 6 mg/kg$$/kali 1B

    atau 1M setiap % jam yang dipantau dalam &4 jam selama ?& jam pertama. $ila anak

    memberi respons yang baik maka diberikan selama 6 hari.Selanjutnya terapi dilanjutkan

    di rumah atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral #6 mg/kg$$/kali tiga kali sehari

    untuk 6 hari berikutnya.

    ada balita dan anak yang lebih besar, antibiotik yang direkomendasikan adalah

    antibiotik beta A laktam dengan/tanpa klavulanatH pada kasus yang lebih berat diberikan

    beta A laktam/klavulanat dikombinasikan dengan makrolid baru intravena, atau

    sefalosporin generasi ketiga.$ila pasien sudah tidak demam atau keadaan sudah stabil,

    antibiotik diganti dengan antibiotik oral dan berobat jalan selama # hari.

    $ila keadaan klinis memburuk sebelum 4 jam atau terdapat keadaan yang berat

    maka ditambahkan kloramfenikol &6 mg/kg$$/kali 1B atau 1M setiap jam. $ila pasien

    datang dengan keadaan klinis yang berat segera berikan oksigen dan pengobatan

    kombinasi ampisilin A kloramfenikol atau ampisilin A gentamisin.Sebagai alternatif, beri

    seftriakson A # mg/kg$$ 1B atau 1M sekali sehari. $ila tidak membaik dalan 4

    jam, maka bila mungkin foto toraks.

    pabila diduga pneumonia stafilokokal, ganti antibiotik dengan gentamisin ?,6

    mg/kg$$ 1M sekali sehari dan klokasilin 6 mg/kg$$ 1M atau 1B setiap % jam atau

    klindamisin #6 mg/kg$$/hari hingga ! kali pemberian. $ila keadaan anak membaik,

    lanjutkan kloksasilin atau diklokasilin seara oral 4 kali sehari sampai seara keseluruhan

    menapai ! minggu atau klindamisin oral selama & minggu.

    Te!a'i O2si%e"

    $eri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat. $ila tersedia pulse

    oksimeter, gunakan sebagai panduan untuk terapi oksigen ( berikan pada anak dengan

    saturaso G >E, anak yang tidak stabil. 5entikan pemberian oksigen bila saturasi tetap

    stabil F >E.emberian oksigen setelah saat ini tidak berguna.

    Te!a'i Pe"u"a"%

    44

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    45/67

    $ila anak disetai demam yang tampaknya menyebabkan distres, beri antipiretik

    seperti parasetamol.$ila ditemukaan adanya hee'ing,beri bronkodilator kerja epat.$ila

    terdapat sekret kental di tenggorokan yang tidak dapat dikeluarkan oleh anak, hilangkan

    dengan alat penghisap seara perlahan.astikan anak mendapatkan kebutuhan airan

    runatan yang sesuai, tetapi hati A hati terhadap kelebihan airan/overhidrasi.njurkan

    pemberian S1 dan airan oral.+ika anak tidak dapat minum, pasang pipa nasogastrik dan

    berikan airan rumatan dalam jumlah sedikit tapi sering. +ika asupan airan oral

    menukupi, jangan menggunakan pipa nasogastrik untuk meningkatkan asupan, karena

    akan meningkatkan risiko pneumonia aspirasi. +ika oksigen diberikan bersamaan dengan

    airan nasogastrik, pasang keduanya pada lubang hidung yang sama.

    KOMPLIKASI-

    2omplikasi pneumonia pada anak meliputi empiema torasis, perikarditis purulenta,

    pnemothoraks, atau infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta.3mpiema torasis

    merupakan komplikasi tersering yang terjadi pada pneumonia bakteri. 2eurigaan ke arah

    empiema apabila terdapat demam persisten, ditemukan tanda klinis dan gambaran foto dada yang

    mendukung ( bila masif terdapat tanda pendorongan organ intratorakal, pekak pada perkusi,

    gambaran foto dada menunjukkan adanya airan pada satu atau kedua sisi dada ). 3fusi pleura,

    abses paru dapat juga terjadi.

    1lten 7 dkk.melaporkan mengenai komplikasi miokarditis (tekanan sistolik ventrikel

    kanan meningkat, kreatinin kinase meningkat, dan gagal jantung) yang ukup tinggi pada seri

    pneumonia anak berusia &"&4 bulan. leh karena miokarditis merupakan keadaan yang fatal,

    maka dianjurkan untuk melakukan deteksi dengan teknik noninvasif seperti 32;,

    ekokardiografi, dan pemeriksaan enCim.

    PENEGAHAN

    enyakit bronkopneumonia dapat diegah dengan menghindari kontak dengan penderita

    atau mengobati seara dini penyakit"penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya

    bronkopneumonia ini. Selain itu hal"hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya

    tahan tubuh kita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti ara hidup sehat, makan

    makanan bergiCi dan teratur, menjaga kebersihan, beristirahat yang ukup, rajin berolahraga, dll.

    45

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    46/67

    Melakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi antara lain

    vaksinasi Pneumokokus, vaksinasi &. influen'a, vaksinasi ariselayang dianjurkan pada anak

    dengan daya tahan tubuh rendah, dimana vaksin influenCa yang diberikan pada anak sebelum

    anak sakit.3fektivitas vaksin pneumokok adalah sebesar ?E dan untuk &. influen'ae sebesar

    >6E. 1nfeksi&. influen'aedapat diegah dengan rifampiin bagi kontak di rumah tangga atau

    tempat penitipan anak.#,#>

    PROGNOSIS

    neumonia biasanya sembuh total dengan mortalitas kurang dari # E. Mortalitas dapa

    lebih tinggi didapatkan pada anak"anak dengan keadaan malnutrisi energi A protein dan datang

    terlambat untuk pengobatan.1nteraksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama

    diketahui.1nfeksi berat dapat memperjelek keadaan melalui asupan makanan dan peningkatan

    hilangnya Cat"Cat giCi esensial tubuh.Sebaliknya malnutrisi ringan memberikan pengaruh negatif

    pada daya tahan tubuh terhadap infeksi. 2edua A duanya bekerja sinergis, maka malnutrisi

    bersama A sama dengan infeksi memberi dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dengan

    dampak oleh faktor infeksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri. neumonia biasanya tidak

    mempengaruhi tumbuh kembang anak.#,#>

    STATUS GI5I

    3T1*;1

    Status giCi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Seara garis besar

    penyebab anak kekurangan giCi disebabkan karena asupan makanan yang kurang dan anak sering

    sakit atau terkena infeksi. Selain itu giCi buruk dipengaruhi oleh faktor lain seperti sosial

    ekonomi, kepadatan penduduk, kemiskinan, dan lain"lain.&6,&%

    . 7aktor utama penyebab giCi buruk pada anak&!

    #. eranan diet

    nak sering tidak ukup mendapatkan makanan bergiCi seimbang terutama dalam segi

    protein dan karbohidratnya. 9iet yang mengandung ukup energi tetapi kurang protein

    akan menyebabkan anak menjadi penderita k0ashiokor, sedangkan diet kurang energi

    0alaupun Cat giCi esensialnya seimbang akan menyebabkan anak menjadi penderita

    46

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    47/67

    marasmus. ola makan yang salah seperti pemberian makanan yang tidak sesuai dengan

    usia akan menimbulkan masalah giCi pada anak. =ontohnya anak usia tertentu sudah

    diberikan makanan yang seharusnya belum dianjurkan untuk usianya, sebaliknya anak

    telah mele0ati usia tertentu tetapi tetap diberikan makanan yang seharusnya sudah tidak

    diberikan lagi pada usianya. Selain itu mitos atau keperayaan di masyarakat atau

    keluarga dalam pemberian makanan seperti berpantang makanan tertentu akan

    memberikan andil terjadinya giCi buruk pada anak.

    &. eranan penyakit atau infeksi

    enyakit atau infeksi menjadi penyebab terbesar kedua setelah asupan makanan yang

    tidak seimbang. Telah lama diketahui adanya hubungan yang erat antara malnutrisi dan

    penyakit infeksi terutama di negara tertinggal maupun di negara berkembang seperti

    1ndonesia, dimana kesadaran akan kebersihan diri (personal hygiene) masih kurang, dan

    adanya penyakit infeksi kronik seperti Tuberkulosis dan aingan pada anak"anak. 2aitan

    antara infeksi dan kurang giCi sangat sukar diputuskan, karena keduanya saling terkait

    dan saling memperberat. 2ondisi infeksi kronik akan menyebabkan anak menjadi kurang

    giCi yang pada akhirnya memberikan dampak buruk pada sistem pertahanan tubuh

    sehingga memudahkan terjadinya infeksi baru pada anak.

    $. 7aktor lain penyebab giCi buruk pada anak&6,&%

    #. eranan sosial ekonomiTidak tersedianya makanan yang adekuat terkait langsung dengan masalah sosial

    ekonomi, dan kemiskinan. 9ata di indonesia dan negara lain menunjukan adanya

    hubungan timbal balik antara kurang giCi dengan masalah"masalah sosial yang terjadi di

    masyarakat terutama masalah kemiskinan yang pada akhirnya mempengaruhi

    ketersedian makanan serta keragaman makanan yang dikonsumsi. $anyak masyarakat

    yang masih menganut sistem bah0a orang tua harus lebih mendapatkan porsi makanan

    yang lebih banyak dan lebih bergiCi daripada anak"anaknya karena mereka harus bekerja

    keras untuk menghidupi keluarganya sedangkan anak"anak hanya bermain dirumah

    sehingga tidak perlu mendapat asupan yang bergiCi. Selain itu adanya faktor"faktor lain

    seperti poligami, seorang suami dengan banyak istri dan anak membuat pendapatan

    suami tersebut tidak dapat menukupi makan istri"istri dan anak"anaknya, serta tingginya

    tingkat pereraian, dimana sebelumnya suami dan istri bersama"sama menari nafkah

    47

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    48/67

    untuk menghidupi anak"anaknya, kini hanya tinggal istri yang menghidupi anaknya

    sebagai orang tua tunggal (single parrent).

    &. eranan kepadatan penduduk

    9alam kongresnya di :oma pada tahun #>?4, 8orld 7ood rganiCation memaparkan

    bah0a meningkatnya jumlah penduduk yang epat tanpa diimbangi dengan

    bertambahnya persediaan pangan maupun bahan makanan setempat yang memadai

    merupakan sebab utama krisis pangan.Marasmus dapat terjadi jika suatu daerah terlalu

    padat penduduknya dengan keadaan higiene yang buruk, ontohnya dikota"kota besar

    yang laju pertambahan penduduknya sangat besar akibat arus urbanisasi dan tingginya

    angka kelahiran menyebabkan kepadatan penduduk yang semakin meningkat. ada

    akhirnya ketersediaan makanan yang ada tidak akan menukupi lagi untuk memenuhi

    kebutuhan makanan masyarakat di daerah tersebut.

    T71S1*;1

    Malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. 7aktor"faktor ini

    dapat digolongkan atas tiga faktor penting yaitu tubuh sendiri (host), agent (kuman penyebab),

    environment (lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegang peranan penting tetapi

    faktor lain ikut menentukan. Marasmus adalah ompensated malnutrition atau sebuah

    mekanisme adaptasi tubuh terhadap kekurangan energi dalam 0aktu yang lama. 9alam keadaan

    kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk empertahankan hidup dengan memenuhi

    kebutuhan pokok atau energi.2emampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan

    lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat

    (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, tetapi kemampuan

    tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit. kibatnya katabolisme protein terjadi setelah

    beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar

    dan di ginjal. Selama kurangnya intake makanan, jaringan lemak akan dipeah jadi asam lemak,

    gliserol dan keton bodies. Setelah lemak tidak dapat menukupi kebutuhan energi, maka otot

    dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan

    makanan. ada akhirnya setelah semua tidak dapat memenuhi kebutuhan akan energi lagi,

    48

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    49/67

    protein akan dipeah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal tubuh. roses ini berjalan

    menahun, dan merupakan respon adaptasi terhadap ketidak ukupan asupan energi dan protein.&&

    2*S1712S1&6

    2lasifikasi menurut 8ellome pada M3 berat dapat digunakan sampai usia lebih dari &

    tahun. 2lasifikasi menurut 8ellome ini sangat sederhana karena hanya melihat E $$/- dan

    ada atau tidaknya edema.Terdapat kategori kurang giCi ini meliputi anak dengan 3M sedang

    atau yang mendekati 3M berat tapi tanpa edema, pada keadaan ini E $$/- berada diatas %E.

    Ta$e1 +#2lasifikasi M3 berat menurut 8ellome Trust

    BB/U De"%a" e.ema Ta"'a e.ema

    %" 20ashiorkor 2urang ;iCi

    G% Marasmus" k0ashiorkor Marasmus

    Ta$e1 ,#2lasifikasi M3 berat menurut ;omeC

    K1asi?i2asi BB/U

    'ormal F>

    ;rade 1 ( Mallnutrisi :ingan) ?6">.>

    ;rade 11 ( Mallnutrisi sedang) %"?4.>

    ;rade 111 (Mallnutrisi $erat) G%

    'T:M3T:1

    $erat $adan

    $erat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana, mudah diukur dan

    diulang dan merupakan indeks untuk status nutrisi sesaat.5asil pengukuran berat badan

    dipetakan pada kurva standar $erat badan/ -mur ($$/-) dan $erat $adan/ Tinggi $adan

    ($$/T$). dapun interpretasi pengukuran berat badan yaitu&6

    49

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    50/67

    $$/- dibandingkan dengan auan standard (=9= &) dan dinyatakan dalam

    persentase&6

    F #& E disebut giCi lebih

    A #& E disebut giCi baik

    % A E tanpa edema H giCi kurang dengan edema H giCi buruk (k0ashiorkor)

    G %E giCi buruk tanpa edema (marasmus) dengan edema (marasmus A

    k0ashiorkor)

    Tinggi $adan (T$)

    Tinggi badan pasien harus diukur pada tiap kunjungan . engukuran berat badan akan

    memberikan informasi yang bermakna kepada dokter tentang status nutrisi dan pertumbuhan

    fisis anak. Seperti pada pengukuran berat badan, untuk pengukuran tinggi badan juga diperlukan

    informasi umur yang tepat, jenis kelamin dan baku yang diau yaitu =9= &.&6

    1nterpretasi dari dari T$/- dibandingkan standar baku berupa&6

    > A ## E baik/normal

    ? A > E tinggi kurang

    G ? E tinggi sangat kurang

    :asio $erat $adan menurut tinggi badan ($$/T$)

    :asio $$/T$ bila dikombinasikan dengan beraat badan menurut umur dan tinggi badan

    menurut umur sangat penting dan lebih akurat dalam penilaian status nutrisi karena ia

    menerminkan proporsi tubuh serta dapat membedakan antar 0astingN dan stuntingN atau

    pera0akan pendek. 1ndeks ini digunakan pada anak perempuan hanya sampai tinggi badan #!

    m, dan pada anak lelaki sampai tinggi badan #46 m. Setelah itu rasio $$/T$ tidak begitu

    banyak artinya, karena adanya perepatan tumbuh (groth spurt). 2euntungan indeks ini adalah

    tidak diperlukannya faktor umur, yang seringkali tidak diketahui seara tepat.&4,&6

    50

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    51/67

    $$/T$ (E) D ($$ terukur saat itu) ($$ standar sesuai untuk T$ terukur) < #E,

    interpretasi di nilai sebagai berikut&6

    F #& E besitas

    ## A #& E ver0eight

    > A ## E normal

    ? A > E giCi kurang

    G ? E giCi buruk

    ;3+* 2*1'1S

    ada kasus malnutrisi yang berat, gejala klinis terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu

    k0ashiokor dan marasmus.ada kenyataannya jarang sekali ditemukan suatu kasus yang hanya

    menggambarkan salah satu dari bagian tertentu saja.Sering kali pada kebanyakan anak"anak

    penderita giCi buruk, yang ditemukan merupakan perpaduan gejala dan tanda dari kedua bentuk

    malnutrisi berat tersebut. Marasmus lebih sering ditemukan pada anak"anak diba0ah usia satu

    tahun, sedangkan insiden pada anak"anak dengan k0ashiokor terjadi pada usia satu hingga enam

    tahun. ada beberapa negara seperti di sia dan frika, marasmus juga didapatkan pada anak

    yang lebih de0asa dari usia satu tahun (toddlers), sedangkan di =hili, marasmus terjadi pada

    bulan pertama kehidupan anak tersebutnya.&&,&!

    ;ejala pertama dari malnutrisi tipe marasmus adalah kegagalan tumbuh kembang. ada

    kasus yang lebih berat, pertumbuhan bahkan dapat terhenti sama sekali. Selain itu didapatkan

    penurunan aktifias fisik dan keterlambatan perkembangan psikomotorik. ada saat dilakukan

    pemeriksaan fisik, akan ditemukan suara tangisan anak yang monoton, lemah, dan tanpa air

    mata, lemak subkutan menghilang dan lemak pada telapak kaki juga menghilang sehingga

    memberikan kesan tapak kaki seperti orang de0asa. 2ulit anak menjadi tipis dan halus, mudah

    terjadi luka tergantung adanya defisiensi nutrisi lain yang ikut menyertai keadaan marasmus.

    2aki dan tangan menjadi kurus karena otot"otot lengan serta tungkai mengalami atrofi disertai

    lemak subkutan yang turut menghilang.ada pemeriksaan protein serum, ditemukan hasil yang

    51

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    52/67

    normal atau sedikit meningkat.Selain itu keadaan yang terlihat menolok adalah hilangnya lemak

    subkutan pada 0ajah. kibatnya ialah 0ajah anak menjadi lonjong, berkeriput dan tampak lebih

    tua (old man fae). Tulang rusuk tampak lebih jelas.9inding perut hipotonus dan kulitnya

    longgar.$erat badan turun menjadi kurang dari %E berat badan menurut usianya.Suhu tubuh

    bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang.=engeng dan re0el serta lebih sering disertai

    diare kronik atau konstipasi, serta penyakit kronik. Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan

    menjadi berkurang.&!,&4

    ada kasus malnutrisi k0ashiokor marasmik ditemukan perpaduan gejala antara

    k0ashiokor dan marasmus.2eadaan ini ditemukan pada anak"anak yang makanan sehari"harinya

    tidak mendapatkan ukup protein dan energi untuk pertumbuhan yang normal. ada anak"anak

    penderita kasus ini disamping terjadi penurunan berat badan diba0ah %E berat badan normal

    seusianya, juga memperlihatkan tanda"tanda k0ashiokor, seperti edema, kelainan rambut,

    kelainan kulit, dan kelainan biokimia0i. 2elainan rambut pada k0ashiokor adalah rambut

    menjadi lebih mudah diabut tanpa reaksi sakit dari penderita, 0arna rambut menjadi lebih

    merah, ataupun kelabu hingga putih.2elainan kulit yang khas pada penyakit ini ialah raCy

    pavement dermatosis, yaitu kulit menjadi tampak berak menyerupai petehiae yang lambat laun

    menjadi hitam dan mengelupas di tengahnya, menjadikan daerah sekitarnya kemerahan dan

    dikelilingi batas"batas yang masih hitam. danya pembesaran hati dan juga anemia ringan

    dikarenakan kekurangan berbagai faktor yang turut mengiringi kekurangan protein, seperti Cat

    besi, asam folat, vitamin $#&, vitamin =, dan tembaga. Selain itu juga ditemukan kelainan

    biokimia0i seperti albumin serum yang menurun, globulin serum yang menurun, dan kadar

    kolesterol yang rendah.&!,&6

    91;'S1S

    9iagnosis marasmus dibuat berdasarkan gambaran klinis,tetapi untuk mengetahui

    penyebab harus dilakukan anamnesismakanan dan kebiasaan makan anak serta ri0ayat penyakit

    yanglalu.ada a0alnya, terjadi kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan

    berat badan sampai berakibat kurus, dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi

    berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang.*emak pada daerah pipih adalah bagian

    terakhir yang hilang sehingga untuk beberapa 0aktu muka bayi tampak relative normal sampai

    nantinya menyusut dan berkeriput.bdomen dapat kembung atau datar dan gambaran usus dapat

    52

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    53/67

    dengan mudah dilihat.Terjadi atrofi otot dengan akibat hipotoni.Suhu biasanya subnormal, nadi

    mungkin lambat, dan angka metabolism basal enderung menurun.Mula"mula bayi mungkin

    re0el, tetapi kemudian menjadi lesu dan nafsu makan hilang. $ayi biasanya konstipasi, tetapi

    dapat munul diare dengan buang air besar sering, tinja berisi muus dan sedikit. &4,&6

    =iri dari marasmus antara lain&4,&6

    " enampilan 0ajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus

    " erubahan mental

    " 2ulit kering, dingin dan kendur

    " :ambut kering, tipis dan mudah rontok

    " *emak subkutan menghilang sehingga turgor kulit berkurang

    " tot atrofi sehingga tulang terlihat jelas

    " Sering diare atau konstipasi

    " 2adang terdapat bradikardi

    " Tekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yang sebaya

    " 2adang frekuensi pernafasan menurun

    Selain itu marasmus harus dapat dibedakan dengan kasus malnutrisi lainnya yaitu

    k0ashiokor agar tidak terjadi kesalahan dalam penegakkan diagnosa yang dapat berpengaruh

    pada tindak lanjut kasus ini.20ashiorkor merupakan sindroma klinis akibat dari malnutrisi

    protein berat (M3 berat) dengan masukan kalori yang ukup.$entuk malnutrisi yang paling

    serius dan paling menonjol di dunia saat ini terutama yang berada didaerah industri belum

    berkembang. 20ashiorkor berarti anak tersingkirkanN, yaitu anak yang tidak lagi menghisap,

    gejalanya dapat menjadi jelas sejak masa bayi a0al sampai sekitar usia 6 tahun, biasanya

    sesudah menyapih dari S1. 8alaupun penambahan tinggi dan berat badan diperepat dengan

    pengobatan, ukuran ini tidak pernah sama dengan tinggi dan berat badan anak normal.&4

    =iri dari 20ashiorkor menurut antara lain&4,&6

    " erubahan mental sampai apatis

    53

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    54/67

    " Sering dijumpai 3dema

    " trofi otot

    " ;angguan sistem gastrointestinal

    " erubahan rambut dan kulit

    " embesaran hati

    " nemia

    3'=3;5'

    Tindakan penegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan baik bila

    penyebabnya diketahui.-saha"usaha tersebut memerlukan sarana dan prasarana kesehatan yang

    baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan giCi. $eberapa diantaranya ialah&6,&

    #. emberian air susu ibu (S1) sampai umur & tahun merupakan sumber energi yang paling

    baik untuk bayi.&. 9itambah dengan pemberian makanan tambahan bergiCi dan berprotein serta energi

    tinggi pada anak sejak umur % bulan ke atas

    !. enegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan

    kebersihan perorangan

    4. emberian imunisasi.

    6. Mengikuti program keluarga berenana untuk menegah kehamilan terlalu kerap.%. enyuluhan/pendidikan giCi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan usaha

    penegahan jangka panjang.

    ?. emantauan (surveillane) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang

    giCi, dengan ara penimbangan berat badan tiap bulan.

    . Meningkatkan hasil produksi pertanian agar persediaan makan menukupi.

    >. Memperbaiki infrastruktur pemasaran dan mensubsidi harga bahan makanan#. Melakukan program transmigrasi ke daerah lain agar terjadi pemerataan penduduk.

    entingnya 9eteksi 9an 1ntervensi 9ini

    Mengingat penyebabnya sangat kompleks, pengelolaan giCi buruk memerlukan

    kerjasama yang komprehensif dari semua pihak.Tidak hanya dari dokter maupun tenaga medis,

    namun juga pihak orang tua, keluarga, pemuka masyarakat maupun agama dan pemerintah.

    54

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    55/67

    *angkah a0al pengelolaan giCi buruk adalah mengatasi kega0atan yang ditimbulkannya,

    dilanjutkan dengan frekuen feedingN ( pemberian makan yang sering, pemantauan akseptabilitas

    diet ( penerimaan tubuh terhadap diet yang diberikan), pengelolaan infeksi dan pemberian

    stimulasi. erlunya pemberian diet seimbang, ukup kalori dan protein serta pentingnya edukasi

    pemberian makan yang benar sesuai umur anak. ada daerah endemis giCi buruk, diperlukan

    tambahan distribusi makanan yang memadai.&%,&

    osyandu dan puskesmas sebagai ujung tombak dalam melakukan skrining atau deteksi

    dini dan pelayanan pertama menjadi vital dalam penegahan kasus giCi buruk saat

    ini.enggunaan kartu menuju sehat dan pemberian makanan tambahan di posyandu perlu

    digalakkan lagi.Tindakan epat pada balita yang &< berturut"turut tidak naik timbangan berat

    badannya untuk segera mendapat akses pelayanan dan edukasi lebih lanjut, dapat menjadi sarana

    deteksi dan intervensi yang efektif.Termasuk juga peningkatan akupan imunisasi untuk

    menghindari penyakit yang dapat diegah, serta propaganda kebersihan personal maupun

    lingkungan. emuka masyarakat maupun agama akan sangat efektif jika membantu dalam

    pemberian edukasi pada masyarakat, terutama dalam menanggulangi kebiasaan atau mitos"mitos

    yang salah pada pemberian makan pada anak.&%,&

    3'T*2S''

    Tujuan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori dan

    tinggi protein serta menegah kekambuhan.enderita marasmus tanpa komplikasi dapat berobat

    jalan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baik, sedangkan penderita yang

    mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain"lain perlu mendapat pera0atan di

    rumah sakit. enatalaksanaan penderita yang dira0at di :S dibagi dalam dua fase.&&,&,&>,!

    ada fase initial, tujuan yan diharapkan adalah untuk menangani atau menegah

    hipoglikemia, hipotermi, dan dehidrasi.Tahap a0al yaitu &4"4 jam per"tama merupakan masakritis, yaitu tindakan untuk menyelamat"kan ji0a, antara lain mengkoreksi keadaan dehidrasi

    atau asidosis dengan pemberian airan intravena. =airan yang diberikan ialah larutan 9arro0"

    ;luosa atau :inger *atat 9e

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    56/67

    5ipotermia ditandai dengan suhu tubuh yang rendah diba0ah !% =. ada keadaan ini

    anak harus dihangatkan. =ara yang dapat dilakukan adalah ibu atau orang de0asa lain mendekap

    anak di dadanya lalu ditutupi selimut (Metode 2anguru). erlu dijaga agar anak tetap dapat

    bernafas.

    Semua anak, menurut guideline dari 85, diberikan antibioti untuk menegah

    komplikasi yang berupa infeksi, namun pemberian antibioti yang spesifik tergantung dari

    diagnosis, keparahan, dan keadaan klinis dari anak tersebut. ada anak diatas & tahun diberikan

    obat anti parasite sesuai dari protool

    Tahap kedua yaitu penyesuaian.Sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi

    airan dan elektrolit, sehingga dapat langsung dimulai dengan penyesuaian terhadap

    pemberianmakanan.ada hari"hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak !"%

    kalori/kg $$/hari atau rata"rata 6 kalori/kg $$/hari, dengan protein #"#,6 g/kg $$/hari. +umlah

    ini dinaikkan seara berangsur"angsur tiap #"& hari sehingga menapai #6"#?6 kalori/kg

    $$/hari dengan protein !"6 g/kg $$/hari.8aktu yang diperlukan untuk menapai diet tinggi

    kalori tinggi protein ini lebih kurang ?"# hari.=airan diberikan sebanyak #6 ml/kg $$/hari.

    7ormula yang biasa diberikan dalam tahap ini adalah 7"?6 yang mengandung ?6kal/#ml dan

    ,> protein/#ml) yang diberika terus menerus setiap & jam.&!,&6,&>

    emberian vitamin dan mineral yaitu vitamin diberikan sebanyak &..i.u peroral

    atau #. i.u im pada hari pertama kemudian pada hari ke dua diberikan &. i.u. oral.

    Bitamin diberikan tanpa melihat ada/tidaknya gejala defisiensi Bitamin untuk menegah

    terjadinya

    7ase rehabilitasi dimulai saat nafsu makan anak meningkat dan infeksi yang ada berhasil

    ditangani. 7ormula 7"?6 diganti menjadi 7"# yang dikurangi kadar gulanya untuk mengurangi

    osmolaritasnya. +enis makanan yang memenuhi syarat untuk penderita malnutrisi berat ialah susu

    dan diberikan bergantian dengan 7"#. 9alam pemilihan jenis makanan perlu diperhatikan berat

    56

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    57/67

    badan penderita. 9ianjurkan untuk memakai pedoman $$ kurang dari ? kg diberikan makanan

    untuk bayi dengan makanan utama ialah susu formula atau susu yang dimodifikasi, seara

    bertahap ditambahkan makanan lumat dan makanan lunak. enderita dengan $$ di atas ? kg

    diberikan makanan untuk anak di atas # tahun, dalam bentuk makanan air kemudian makanan

    lunak dan makanan padat.&&,&,&>

    Ta$e1 +. Sepuluh langkah tatalaksana giCi buruk&&,&

    N3 Ti".a2a" Pe1aa"a" Fase Sta$i1isasi Fase Reha$i1itasi Fase Ti".a2 1a"ut )

    5 # " & 5 ! " ? Minggu ke ! " % Minggu ke ? "&%

    #. Menegah dan mengatasi

    hipoglikemia

    &. Menegah dan mengatasi

    hipotermia

    !. Menegah dan mengatasi

    dehidrasi

    4. Memperbaiki gangguan

    keseimbangan elektrolit

    6. Mengobati infeksi

    %. Memperbaiki Cat giCi mikro Ta"'a Fe De"%a" Fe

    ?. Memberikan makanan

    untuk stabilisasi dan

    transisi

    . Memberikan makanan

    untuk tumbuh kejar

    >. Memberikan stimulasi

    tumbuh kembang#. Mempersiapkan untuk

    tindak lanjut di rumah

    ) ada fase tindak lanjut dapat dilakukan di rumah, dimana anak seara berkala (#minggu/kali)

    berobatjalan ke uskesmas atau :umah Sakit.

    57

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    58/67

    ada pasien dengan giCi buruk dibagi dalam & fase yang harus dilalui yaitu fase stabilisasi

    (5ari #"?), fase transisi (5ari A #4), fase rehabilitasi (Minggu ke ! A %), ditambah fase tindak

    lanjut (Minggu ke ? A &%) seperti tampak pada tabel diatas. &&,&

    2M*12S1

    2eadaan malnutrisi marasmus dapat menyebabkan anak mendapatkan penyakit penyerta

    yang terkadang tidak ringan apabila penatalaksanaan marasmus tidak segera dilakukan. $eberapa

    keadaan tersebut ialah&6,&?

    #. 'oma

    'oma merupakan penyakit yang kadang"kadang menyertai malnutrisi tipe marasmus"

    k0ashiokor.'oma atau stomatitis gangraenosa merupakan pembusukan mukosa mulut

    yang bersifat progresif sehingga dapat menembus pipi.'oma terjadi pada malnutrisi berat

    karena adanya penurunan daya tahan tubuh.enyakit ini mempunyai bau yang khas dan

    terium dari jarak beberapa meter. 'oma dapat sembuh tetapi menimbulkan bekas luka

    yang tidak dapat hilang seperti lenyapnya hidung atau tidak dapat menutupnya mata

    karena proses fibrosis.

    &. eroftalmia

    enyakit ini sering ditemukan pada malnutrisi yang berat terutama pada tipe marasmus"

    k0ashiokor.ada kasus malnutrisi ini vitamin serum sangat rendah sehingga dapat

    menyebabkan kebutaan.leh sebab itu setiap anak dengan malnutrisi sebaiknya diberikan

    vitamin baik seara parenteral maupun oral, ditambah dengan diet yang ukup

    mengandung vitamin .

    !. Tuberkulosis

    ada anak dengan keadaan malnutrisi berat, akan terjadi penurunan kekebalan tubuh yang

    akan berdampak mudahnya terinfeksi kuman. Salah satunya adalah mudahnya anak

    58

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    59/67

    dengan malnutrisi berat terinfeksi kuman myobaterium tuberulosis yang menyebabkan

    penyakit tuberkulosis.

    4. Sirosis hepatis

    Sirosis hepatis terjadi karena timbulnya perlemakan dan penimbunan lemak pada saluran

    portal hingga seluruh parenkim hepar tertimbun lemak.enimbunan lemak ini juga

    disertai adanya infeksi pada hepar seperti hepatitis yang menimbulkan penyakit sirosis

    hepatis pada anak dengan malnutrisi berat.

    6. 5ipotermia

    5ipotermia merupakan komplikasi serius pada malnutrisi berat tipe marasmus.

    5ipotermia terjadi karena tubuh tidak menghasilkan energi yang akan diubah menjadi

    energi panas sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu lemak subkutan yang tipis

    bahkan menghilang akan menyebabkan suhu lingkungan sangat mempengaruhi suhu

    tubuh penderita.

    %. 5ipoglikemia

    5ipoglikemia dapat terjadi pada hari"hari pertama pera0atan anak dengan malnutrisi

    berat.2adar gula darah yang sangat rendah ini sangat mempengaruhi tingkat kesadaran

    anak dengan malnutrisi berat sehingga dapat membahayakan penderitanya.

    ?. 1nfeksi traktus urinarius

    1nfeksi traktus urinarius merupakan infeksi yang sering terjadi pada anak bergantung

    kepada tingkat kekebalan tubuh anak.nak dengan malnutrisi berat mempunyai daya

    tahan tubuh yang sangat menurun sehingga dapat mempermudah terjadinya infeksi

    tersebut.

    . enurunan keerdasan

    ada anak dengan malnutrisi berat, akan terjadi penurunan perkembangan organ

    tubuhnya. rgan penting yang paling terkena pengaruh salah satunya ialah otak. tak

    akan terhambat perkembangannya yang diakibatkan karena kurangnya asupan nutrisi

    untuk pembentukan sel"sel neuron otak. 2eadaan ini akan berpengaruh pada keerdasan

    59

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    60/67

    seorang anak yang membuat fungsi afektif dan kognitif menurun, terutama dalam hal

    daya tangkap, analisa, dan memori.

    :;'S1S

    rognosis pada penyakit ini buruk karena banyak menyebabkan kematian dari

    penderitanya akibat infeksi yang menyertai penyakit tersebut, tetapi prognosisnya dapat

    dikatakan baik apabila malnutrisi tipe marasmus ini ditangani seara epat dan tepat. 2ematian

    dapat dihindarkan apabila dehidrasi berat dan penyakit infeksi kronis lain seperti tuberkulosis

    atau hepatitis yang menyebabkan terjadinya sirosis hepatis dapat dihindari. ada anak yang

    mendapatkan malnutrisi pada usia yang lebih muda, akan terjadi penurunan tingkat keerdasan

    yang lebih besar dan irreversibel dibanding dengan anak yang mendapat keadaan malnutrisi pada

    usia yang lebih de0asa. 5al ini berbanding terbalik dengan psikomotor anak yang mendapat

    penanganan malnutrisi lebih epat menurut umurnya, anak yang lebih muda saat mendapat

    perbaikan keadaan giCinya akanenderung mendapatkan kesembuhan psikomotornya lebih

    sempurna dibandingkan dengan anak yang lebih tua, sekalipun telah mendapatkan penanganan

    yang sama. 5anya saja pertumbuhan dan perkembangan anak yang pernah mengalami kondisi

    marasmus ini enderung lebih lambat, terutama terlihat jelas dalam hal pertumbuhan tinggi

    badan anak dan pertambahan berat anak, 0alaupun jika dilihat seara ratio berat dan tinggi anak

    berada dalam batas yang normal.&&,&6,&

    60

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    61/67

    ANEMIA

    +# De?i"isi

    uat atau anemia didefinisikan sebagai penurunan kadar 5b di ba0ah normal anak %

    bulan"% tahun 5b normal F ##gE, anak di atas % tahun F #&gE sehingga terjadi penurunan

    kemampuan darah untuk menyalurkan oksigen ke jaringan. 9engan demikian anemia bukanlah

    suatu diagnosis melainkan penerminan dari dasar perubahan patofisiologis yang diuraikan

    dalam anamnesa, pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan laboratorium yang menunjang.

    Manifestasi klinik yang timbul tergantung pada keepatan timbulnya anemia& umur individu&

    sertamekanisme kompensasi tubuhseperti peningkatan urah jantung dan pernapasan,

    meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin, mengembangkan volume plasma, redistribusi

    aliran darah ke organ"organ vital.!&,!4

    ,# K1asi?i2asi

    nemia dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian!&,!4,!6

    nemia defisiensi& anemia yang terjadi akibat kekurangan faktor"faktor

    pematangan eritrosit, seperti defisiensi besi, asam folat, vitamin $#&, protein,piridoksin dan sebagainya.

    nemia aplastik, yaitu anemia yang terjadi akibat terhentinya proses pembuatan

    sel darah oleh sumsum tulang.

    nemia hemoragik& anemia yang terjadi akibat proses perdarahan masif atau

    perdarahan yang menahun.

    nemia hemolitik& anemia yang terjadi akibat penghanuran sel darah merah yang berlebihan.

    $isa bersifat intrasel seperti pada penyakit talasemia, sikle ell anemia/ hemoglobinopatia,

    sferosis kongenital, defisiensi ;%9 atau bersifat ektrasel seperti intoksikasi, malaria,

    inkompabilitas golongan darah, reaksi hemolitik pada transfusi darah.

    61

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    62/67

    Menurut morfologi eritrosit

    #. nemia mikrositik hipokromik (M=B G fl H M=5 G &? pg)

    nemia defisiensi besi

    Thalassemia

    nemia akibat penyakit kronis

    nemia sideroblastik

    &. nemia 'ormokromik 'ormositik (M=B ">6 flH M=5 &?"!4 pg)

    nemia pasaperdarahan akut

    nemia aplastik"hipoplastik

    nemia hemolitik" terutama didapat

    nemia akibat penyakit kronik

    nemia mieloptisik

    nemia pada gagal ginjal kronik

    nemia pada mielofibrosis

    nemia pada sindrom mielodisplastik

    nemia pada leukemia akut

    !. nemia Makrositik

    nemia megaloblastik

    nemia defisiensi asam folat

    nemia defisiensi vitamin $#&

    4. 'onmegaloblastik

    nemia pada penyakit hati kronik

    nemia pada hipotiroid

    nemia pada sindrom mielodisplastik

    nak didiagnosa menderita anemia, menurut 8ord 5ealth rganiCation jika kadar 5b

    kurang dari #& g/d* untuk usia lebih dari % tahun dan kurang dari ## g/d* usia di ba0ah % tahun

    Tanda dan gejala yang sering timbul adalah sakit kepala, pusing, lemah, gelisah, diaforesis

    (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang progresif epat atau syok, dan

    puat (dilihat dari 0arna kuku, telapak tangan, membran mukosa mulut dan konjungtiva). Selain

    62

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    63/67

    itu juga terdapat gejala lain tergantung dari penyebab anemia seperti jaundie, urin ber0arna

    hitam, mudah berdarah dan pembesaran lien.

    -ntuk menegakkan diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan

    sel darah merah seara lengkap, pemeriksaan kadar besi, elektroforesis hemoglobin dan biopsi

    sumsum tulang.!&,!4

    -ntuk penanganan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya seperti jika

    karena defisiensi besi diberikan suplemen besi, defisiensi asam folat dan vitamin $#& dapat

    diberikan suplemen asam folat dan vitamion $#&, dapat juga dilakukan transfusi darah,

    splenektomi, dan transplantasi sumsum tulang.!6

    BAB IV

    KESIMPULAN

    63

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    64/67

    Morbili merupakan penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan ! stadium, yaitu

    stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan

    dengan demam, konjungtivitis dan berak koplik. Morbili lebih sering terjadi pada seseorang

    yang rentan (mereka yang tidak pernah terkena penyakit ini sebelumnya atau yang tidak

    mendapat vaksin) yang melakukan perjalanan. Morbili menular melalui kontak langsung melalui

    droplet infeksi maupun penyebaran udara. Transmisi juga terjadi melalui kontak maupun

    sentuhan dengan bahan yang terkontaminasi dan kemudian tersentuh mata, hidung, dan/atau

    mulut. Morbili merupakan penyakit yang dapat diegah dengan vaksin, sehingga penularan

    penyakit ini dapat diegah atau dikurangi. Tujuannya untuk menegah komplikasi dan/atau

    mengurangi angka kematian.

    DAFTAR PUSTAKA

    #. 9epartement of 5ealth and Senior Servies (95SS). Measles (:ubeola). Missouri 95SS,

    !.

    64

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    65/67

    &. 1katan 9okter nak 1ndonesia. Standar elayanan Medis 2esehatan nak, 3disi 1.

    +akarta 191, &4.!. 1katan 9okter nak 1ndonesia. $uku ajar enyakit 1nfeksi Tropis. +akarta 191, &4.

    4. Sannat =, =handel $S, =hauhan 5=, dada0ala 1. Morbilli virus and S*M/=9 #6

    :eeptors.0nternational 1ournal of Pharmaceutical (esearch and io-science.Bolume #(4) #>"4#, &.

    6. enyakit Tropik dan 1nfeksi nak. 2apita Selekta 2edokteran, 3disi 111 +ilid 72-1 &.

    %. tom. =ampak. http//000.Medlinu

  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    66/67

    #>. Tim daptasi 1ndonesia. $uku Saku elayanan 2esehatan nak 9i :umah Sakit

    edoman $agi :umah Sakit :ujukan Tingkat ertama 9i 2abupaten/2ota. +akarta

    8orld 5ealth rganiCation. &>. hal. ! A ##!

    &. $ennett '+, Steele :8. ediatri neumonia.U internet V. May.U ited # +anuari

    V. vailable from http//emediine.medsape.om/artile/>%?&&"mediation. -'1=37. The =hallange neumonia is the *eading 2iller of =hildren. .U internet V. #

    Mar.U ited # +anuari V. vailable from http//000.hildinfo.org/pneumonia.html&&. $ehrman :3, :M 2liegman, 5$ +enson. 7ood 1nseurity, 5unger, and -ndernutrition in

    'elson Te>6H h #&6!"#&%&.

    66

    http://emedicine.medscape.com/article/967822-medicationhttp://www.childinfo.org/pneumonia.htmlhttp://www.who.int/http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/http:%2F%2Frespiratory.usu,.ac.id%2Fhandle%2F123456789%2F18404http://www.childinfo.org/pneumonia.htmlhttp://www.who.int/http://emedicine.medscape.com/article/967822-medicationhttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/http:%2F%2Frespiratory.usu,.ac.id%2Fhandle%2F123456789%2F18404
  • 7/24/2019 Case morbili dengan komplikasi bronkopneumonia

    67/67

    !4. Puindartanto, ndrei. nemia ada nak. vailable at http//anemia"pada"

    anak/&>//. aessed on #6 +uly &.!6. Sari 8ahyuni, rlinda. nemia 9efisiensi $esi pada $alita. vialable at

    http//library.usu.a.id/do0nload.anemia"defisiensi"besi"pada"anak. essed on #> +uly

    &

    http://anemia-pada-anak/2009/08/08http://anemia-pada-anak/2009/08/08http://library.usu.ac.id/download.anemia-defisiensi-besi-pada-anakhttp://anemia-pada-anak/2009/08/08http://anemia-pada-anak/2009/08/08http://library.usu.ac.id/download.anemia-defisiensi-besi-pada-anak