cakul tb pada anak
Post on 31-Jan-2016
23 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tuberculosis Pada Anak
Dr. dr. FX Wikan, Sp.A
Cakuler: bontor
Selamat datang di cakul anak-anak. Di sini akan dibahas mengenai Bronkiolitis dan Tuberculosis pada anak. Bagi yang punya anak atau rencana akan mempunyai anak, bisa dibaca-baca biar anaknya waspada pada penyakit tersebut. Selamat menyerap!
PENDAHULUAN
Merupakan penyakit karena infeksi Mycobacterium tuberculosis sistemik, umumnya di paru – paru
Di Indonesia penyakit ini menempati urutan ke – 3
Merupakan penyakit lama
Peningkatan global karena HIV-AIDS
GEJALA
Non-spesifik (paling sering terjadi):
o Nafsu makan kurang
o Berat badan sulit naik (tetap atau malah turun)
o Demam sub febris kronis
o Pembesaran kelenjar getah bening (leher, aksila, inguinal)
o Batuk kronik (>3 minggu) atau nyeri dada
o Diare persisten
Spesifik (TB ekstra pulmonal):
o Benjolan di punggung (gibbus)
o Meningoensefalitis (otak)
o Skrofuloderma (pada kulit)
o Fliktenularis mata
TANDA
Tidak ada kelainan khas
Gizi kurang, berat badan dan tinggi badan kurang
Suhu: demam sub febris. Terjadi peningkatan suhu, namun ringan
Berlangsung cukup lama
TB menunjukkan gejala pada vertebrae, genu, coxae, getah bening, meninges, skrofuloderma, konjungtiva fliktebularis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Tuberkulin (Mantoux, PPD)
Dilakukan hanya pada anak, dan merupakan kontribusi terbesar
Foto thoraks: milier, efusi, atelectasis, kalsifikasi, pembesaran kelenjar
Dengan tujuan mencari abses atau kavitas
Mikrobiologi (kurasan lambung)
Pada TB dewasa digunakan sputum akan lebih mudah, namum pada anak – anak sulit dengan sputum induksi, sehingga dapat digunakan kurasan lambung. Biasanya dahak pada anak akan ditelan oleh anak, sehingga masuk ke saluran pencernaan. Sementara di lambung kan asam, bakteri TB kan tahan asam (BTA) sehingga masih didapatkan. Namun pemeriksaan kurasan lambung, didapatkan hasil (+) sedikit. Jika sedikit invasive, maka dipasang NGT (Nasogastric Tube)
Patologi (biopsi)
Serologi (PAP TB, ICT, Mycodot)
Lihat adanya reaksi antigen-antibodi. Pemeriksaan ini biayanya mahal dan hanya ada di lab klinik tertentu
Funduskopi
Pungsi lumbal
Foto tulang
Darah tepi (sebagai pemeriksaan pelengkap saja)
MEDIKAMENTOSA
OAT (Obat Anti Tuberculosis), ada 2 fase:
o Intensif: 3-5 jenis OAT pada 2 bulan awal
o Lanjutan: 2 jenis OAT sampai 6-12 bulan
Standar: 2HRZ-4HR
Berat: 2HRZES-9/12HR
Ket: H = INH, R = Rifampicin, Z = Pirazinamid
Milier: prednisone 1-2 mg/kgBB selama dua minggu, dengan tapering off.
PROFILAKSIS
→ pencegahan biar anak tidak kena sakit TB
Diberikan obat INH 5-10 mg/kgBB/hari (dosis tunggal)
Primer: pada kontak erat dengan TB dewasa BTA (+) agar tidak infeksi. Diberikan minimal 3 bulan dan dengan test tuberculin
Sekunder: pada infeksi agar tidak sakit (sudah lama TB, tapi belum sakit). Diberikan minimal 6-12 bulan
TINDAKAN BEDAH
Kerusakan paru: dilakukan lubektomi atau pneumektomi
Kompresi medulla spinalis / koreksi tulang belakang
Tulang: spondylitis, koksitis, gonitis
SUPORTIF
Asupan gizi yang cukup (karena biasanya anak TB menderita malnutrisi)
Penyakit yang mendasari
Fisioterapi
Rujukan ke sub spesialis
PEMANTAUAN
Repson klinis
Evaluasi radiologis
Pada milier TB apakah masih ada atau tidak, kalau tidak ada gausah dilakukan lagi px radiologis
Memperhatikan efek samping obat (OAT)
Obat yang paling manjur sejauh ini adalah Rifampicin. Biasanya efek samping obat menunjukkan “Hepatitis toxic”
Profilaksis (primer atau sekunder)
Primer → bila BTA di lingkungan sekitar sudah (-)→ hentikan profilaksis
Sekunder → bila gambaran TB tidak ada → hentikan → berikan obat
Tumbuh kembang
Dipantau apakah anak mendekati proses tumbuh kembang yang normal layaknya anak – anak lain.
KIE (Komunikasi – Informasi – Edukasi)
Komunikasikan bahwa OAT itu pemakaiannya lama, minimal 6 bulan.
Karena biasanya orang TB gagal sembuh pada fase pengobatan ini, mereka bosan dengan penggunaan obat selama 6 bulan karena efek yang diberikan tidak terlalu berpengaruh, padahal harusnya kita sabar menanti pengobatan biar cepet sembuh
Beritahukan bahwa: Rifampicin berwarna merah.
Nantinya penggunaan obat ini akan memberikan efek seperti pada saat eksresi berwarna merah pula (pada saat miksi atau maksi) sebagai hasil metabolisme yang kurang sempurna. Sehingga orangtua anak tidak mengira bahwa itu adalah darah.
Obat diberikan saat perut kosong.
Biasanya sebelum makan. Namun biar mudah diingat, diberikan pada pagi hari.
Efek samping obat banyak
Seperti yang udah dikatakan tadi bahwa OAT yang manjur adalah Rifampicin yang memberi efek hepatitis toxic seperti batuk, mual, muntah, mata/kulit kuning.
PROGNOSIS
Keteraturan
Dengan teraturnya pengobatan dan kontrol maka akan cepat sembuh (prognosis baik)
Penyakit lain
Misalnya disertai dengan penyakit lainnya, maka prognosis pun akan semakin buruk
Efek samping obat
Bila pada individu tertentu memberikan efek samping obat yang berlebihan, maka prognosisnya akan memburuk
BONUS
Bagi yang mau konsultasi mungkin anaknya kena TB atau penasaran bisa kontak:
Sms: 081227280161
Email: fxwikan_indrarto@yahoo.com
top related