cairan dan elektrolit pada bedah anak

Post on 14-Dec-2015

79 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

bedah

TRANSCRIPT

CAIRAN DAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA ELEKTROLIT PADA

BEDAH ANAKBEDAH ANAK

Arviani HermanArviani Herman

Bernardus GSKBernardus GSK

Eva Rianti IEva Rianti I

manajemen cairan dan manajemen cairan dan elektrolit elektrolit

PENTINGPENTING

hampir semua kasus bedah disertai hampir semua kasus bedah disertai dengan gangguan elektrolit maupun dengan gangguan elektrolit maupun cairancairan• perdarahan karena trauma, perdarahan karena trauma, •luka bakar, luka bakar, •dan kenaikan suhu (infeksi maupun dan kenaikan suhu (infeksi maupun sepsis). sepsis).

perlu diingatperlu diingat!!!!!!!!!!

bayi dan anak mempunyai toleransi bayi dan anak mempunyai toleransi yang rendah terhadap infeksi, yang rendah terhadap infeksi,

perdarahan karena trauma, gangguan perdarahan karena trauma, gangguan elektrolit dan cairan dibandingkan elektrolit dan cairan dibandingkan

dengan orang dewasa,dengan orang dewasa,

Faktor-faktor yang menyebabkan Faktor-faktor yang menyebabkan bayi & anak-anak rentan terhadap bayi & anak-anak rentan terhadap

gangguan cairan dan elektrolitgangguan cairan dan elektrolit

fungsi ginjal terutama pada fungsi ginjal terutama pada bulan pertama, masih belum bulan pertama, masih belum sempurna sempurna

kecepatan turn over air, kecepatan turn over air, elektrolit, asam basa dan elektrolit, asam basa dan makanan per kilogram berat makanan per kilogram berat badan pada bayi adalah 3 kali badan pada bayi adalah 3 kali pada orang dewasa. pada orang dewasa.

FISIOLOGI CAIRAN FISIOLOGI CAIRAN TUBUH TUBUH

jumlah cairan tubuh seorang wanita jumlah cairan tubuh seorang wanita dewasa rata-rata 45%-70% dari berat dewasa rata-rata 45%-70% dari berat badanbadan

Jumlah cairan tubuh anak-anak Jumlah cairan tubuh anak-anak sebanyak 70%80% dari berat badan.sebanyak 70%80% dari berat badan.

Perbandingan cairan ekstraseluler dan Perbandingan cairan ekstraseluler dan intraseluler pada orang dewasa adalah intraseluler pada orang dewasa adalah 1:2 sedangkan pada anak-anak adalah 1:2 sedangkan pada anak-anak adalah 2:3 (khusus pada neonatus 1:1).2:3 (khusus pada neonatus 1:1).

Cairan tubuh total terdiri Cairan tubuh total terdiri dari :dari :

Cairan ekstraseluler sebanyak 20% Cairan ekstraseluler sebanyak 20% dari berat badan (5% plasma dan dari berat badan (5% plasma dan 15%cairan interstisial).15%cairan interstisial).

Cairan intraseluler sebanyak 40% Cairan intraseluler sebanyak 40% dari berat badan.dari berat badan.

Cairan transeluler sebanyak 1%-3% Cairan transeluler sebanyak 1%-3% dari berat badan.dari berat badan.

Isi cairan tubuh terdiri dari Isi cairan tubuh terdiri dari ::

Zat bukan ion : dekstrose, Zat bukan ion : dekstrose, ureum, kreatininureum, kreatinin

Zat-zat ion (garam-garam) : Zat-zat ion (garam-garam) : KationKation : Na, K, Mg, Ca, dll. : Na, K, Mg, Ca, dll.

AnionAnion : HCO3, Cl, PO4, dll. : HCO3, Cl, PO4, dll.

KESEIMBANGAN CAIRAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUHTUBUH

Terdapat mekanisme transport aktif dan Terdapat mekanisme transport aktif dan pasif pada membran sel pasif pada membran sel

Partikel elektrolit bergerak secara aktif & Partikel elektrolit bergerak secara aktif & pasif, pasif,

Air selalu bergerak secara pasif Air selalu bergerak secara pasif dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic.tekanan osmotic.

Tekanan hidrostatik terbesar ada dalam Tekanan hidrostatik terbesar ada dalam pembuluh darah pembuluh darah mendorong cairan mendorong cairan plasma ke jaringan interstisial.plasma ke jaringan interstisial.

keseimbangan cairan dan keseimbangan cairan dan elektrolit mekanismenya elektrolit mekanismenya

diatur oleh :diatur oleh : Ginjal, melalui mekanisme renin-Ginjal, melalui mekanisme renin-

angiotensin.angiotensin. Adrenal, melalui meanisme aldosteron Adrenal, melalui meanisme aldosteron

mempengaruhi retensi air.mempengaruhi retensi air. Hipofise, melalui meanisme ADH Hipofise, melalui meanisme ADH

mempengaruhi resorpsi air di tubulus mempengaruhi resorpsi air di tubulus ginjal.ginjal.

Paru-paru, melalui keseimbangan Paru-paru, melalui keseimbangan asam-basa dan mekanisme alkalosis-asam-basa dan mekanisme alkalosis-asidosisasidosis

balance positif, bila masukan lebih besar balance positif, bila masukan lebih besar dari keluaran dari keluaran

balance negatif, bila masukan lebih kecil balance negatif, bila masukan lebih kecil daripada pengeluarandaripada pengeluaran

komponen utama dari intake adalah komponen utama dari intake adalah diet.diet.

Komponen output terjadi melalui :urine, Komponen output terjadi melalui :urine, feses, dan insensibel loss, dalam hal ini feses, dan insensibel loss, dalam hal ini urin merupakan komponen utama.urin merupakan komponen utama.

Pengeluaran Pengeluaran jumlahjumlah yang yang abnormal abnormal melalui rute yang biasa dan melalui melalui rute yang biasa dan melalui ruterute yang yang abnormal abnormal (mis.muntah). (mis.muntah). Kehilangan yang abnormalKehilangan yang abnormal

Insensible water lossInsensible water loss adalah kehilangan adalah kehilangan cairan melalui paru-paru dan kulit. cairan melalui paru-paru dan kulit.

Komponen utama pada periode neonatus Komponen utama pada periode neonatus adalah adalah transepitelial water loss(TEWL).transepitelial water loss(TEWL).

Untuk bayi aterm, TEWL antara 6-7 Untuk bayi aterm, TEWL antara 6-7 gr/kgBB/hari, gr/kgBB/hari, 7% dari kebutuhan cairan 7% dari kebutuhan cairan perhari.perhari.

Kebutuhan cairanKebutuhan cairan

Berat badanBerat badan : 0-10kg : : 0-10kg : 100cc/kgBB/24jam100cc/kgBB/24jam

Berat badanBerat badan : 10-20kg : : 10-20kg : (1000cc+50 x cc)/24jam(1000cc+50 x cc)/24jam

Berat badanBerat badan : > 20kg : : > 20kg : (1500cc+20 y cc)/24jam(1500cc+20 y cc)/24jam

(x= setiap kelebihan diatas 10 kg; (x= setiap kelebihan diatas 10 kg; y= kelebihan diatas 20 kg)y= kelebihan diatas 20 kg)

Kebutuhan cairanKebutuhan cairan

Untuk bayi premature : diberikan Untuk bayi premature : diberikan 150 cc/gBB.150 cc/gBB.

Apabila terdapat kenaikan suhu Apabila terdapat kenaikan suhu tubuh (diatas 38tubuh (diatas 38ooC)maka diberikan C)maka diberikan tambahan sebesar 10% X kebutuhan tambahan sebesar 10% X kebutuhan maintenance untuk setiap kenaikan maintenance untuk setiap kenaikan suhu sebesar 1suhu sebesar 1ooC.C.

Kebutuhan elektrolitKebutuhan elektrolit

NatriumNatrium : 3-5 mEq/kgBB/hr: 3-5 mEq/kgBB/hr KaliumKalium : 2-5 mEq/kgBB/hr: 2-5 mEq/kgBB/hr Chloride : 4-12 mEq/kgBB/hrChloride : 4-12 mEq/kgBB/hr KalsiumKalsium : 0,5-3 mEq/kgBB/hr: 0,5-3 mEq/kgBB/hr Phosphor : 0,5-1 mEq/kgBB Phosphor : 0,5-1 mEq/kgBB

Kebutuhan kalori :Kebutuhan kalori :

0-1 tahun0-1 tahun : : 90-120 kcal/kgBB/hr90-120 kcal/kgBB/hr 1-7 tahun1-7 tahun : : 75-90 kcal/kgBB/hr75-90 kcal/kgBB/hr 7-12 tahun7-12 tahun :: 60-75 kcal/kgBB/hr60-75 kcal/kgBB/hr 12-18 tahun12-18 tahun :: 30-60 30-60

kcal/kgBB/hrkcal/kgBB/hr >18 tahun>18 tahun :: 25-30 kcal/kgBB/hr25-30 kcal/kgBB/hr

Kebutuhan protein pada Kebutuhan protein pada anak-anak adalah sebagai anak-anak adalah sebagai

berikut :berikut :

0-1 tahun0-1 tahun : : 2,0-3,5 2,0-3,5 gr/kgBB/hrgr/kgBB/hr

1-7 tahun1-7 tahun : : 2,0-2,5gr/kgBB/hr2,0-2,5gr/kgBB/hr 7-12 tahun7-12 tahun :: 2,0 gr/kgBB/hr2,0 gr/kgBB/hr 12-18 tahun12-18 tahun :: 1,5 1,5

gr/kgBB/hrgr/kgBB/hr >18 tahun>18 tahun :: 1,0 gr/kgBB/hr1,0 gr/kgBB/hr

Kebutuhan lemakKebutuhan lemak

Pemberian lemak secara parenteral Pemberian lemak secara parenteral kurang mendapat prioritaskurang mendapat prioritas

lemak biasanya diberikan setelah lemak biasanya diberikan setelah pasien mendapat makanan peroral.pasien mendapat makanan peroral.

Toleransi tubuh terhadap Toleransi tubuh terhadap pemberian lemak parenteral adalah pemberian lemak parenteral adalah 2,5-3,5 gr/kgBB/hari.2,5-3,5 gr/kgBB/hari.

Pola gangguan cairan Pola gangguan cairan tubuh pasien bedah anaktubuh pasien bedah anak

Keadaan syok dan dehidrasiKeadaan syok dan dehidrasi Gangguan respirasi pada trauma Gangguan respirasi pada trauma

thorax dan paru-paruthorax dan paru-paru Cedera kepalaCedera kepala Crush syndrome pada patah tulangCrush syndrome pada patah tulang Stress pembedahan dan pengaruh Stress pembedahan dan pengaruh

pembiusanpembiusan Drainase traktus gastrointestinal.Drainase traktus gastrointestinal.

1. Defisit cairan 1. Defisit cairan ekstraselulerekstraseluler

penurunan cairan pada jaringan penurunan cairan pada jaringan dengan akibat turunnya turgor dengan akibat turunnya turgor kulit.kulit.

berkurangnya volume plasma atau berkurangnya volume plasma atau darah dengan gejala-gejala mulai darah dengan gejala-gejala mulai dari takikardi sampai dengan syokdari takikardi sampai dengan syok

Defisit airDefisit air

terjadi karena penderita biasanya terjadi karena penderita biasanya tidak minum sedangkan insensible tidak minum sedangkan insensible loss terus berlangsung, loss terus berlangsung,

Semakin diperparah dengan adanya Semakin diperparah dengan adanya demam. demam.

Bila kadar Na menjadi 150 mEq/L Bila kadar Na menjadi 150 mEq/L atau lebih, terjadi keadaan dehidrasi atau lebih, terjadi keadaan dehidrasi hipotonik yang dapat menimbulkan hipotonik yang dapat menimbulkan gejala-gejala kelainan SSP.gejala-gejala kelainan SSP.

Asidosis metabolikAsidosis metabolik

berkurangnya perfusi ginjalberkurangnya perfusi ginjalfungsi ginjal terganggufungsi ginjal terganggupenimbunan ion-ion H penimbunan ion-ion H pH tubuh pH tubuh menjadi asam. menjadi asam.

asidosis yang berat, asidosis yang berat, depresi dari depresi dari faal sirkulasi faal sirkulasi

Gangguan kadar kaliumGangguan kadar kalium

Kalium dapat hilang bersama-sama Kalium dapat hilang bersama-sama dengan hilangnya cairan. dengan hilangnya cairan.

pemasukan kalori yang kurang akan pemasukan kalori yang kurang akan menyebabkan pembakaran jaringan menyebabkan pembakaran jaringan

pelepasan kalium dari dalam pelepasan kalium dari dalam sel. sel.

Dilain pihak, keadaan asidosis dan Dilain pihak, keadaan asidosis dan gangguan faal ginjal memungkinkan gangguan faal ginjal memungkinkan terjadinya hiperkalemi terjadinya hiperkalemi

Manajemen terapi cairan Manajemen terapi cairan perioperatifperioperatif

I. Sebelum OperasiI. Sebelum Operasi I.1 I.1 Operasi elektifOperasi elektif banyak waktu untuk mempersiapan banyak waktu untuk mempersiapan

pasien sampai keadaan optimal pasien sampai keadaan optimal pada saat operasi. pada saat operasi.

Selain itu adalah penting Selain itu adalah penting mengetahui komposisis cairan mengetahui komposisis cairan tubuh yang akan hilang oleh suatu tubuh yang akan hilang oleh suatu proses pembedahan proses pembedahan

I.2 Operasi emergensiI.2 Operasi emergensi Disini waktu yang tersedia untuk Disini waktu yang tersedia untuk

mempersiapan pasien sangat terbatas.mempersiapan pasien sangat terbatas. Umumnya pasien emergensi bedah Umumnya pasien emergensi bedah

anak datang dalam gangguan cairan anak datang dalam gangguan cairan dan elektrolit. dan elektrolit.

Perlu dipertimbangkan penyakitnya Perlu dipertimbangkan penyakitnya sendiri akan bertambah berat dengan sendiri akan bertambah berat dengan penundaan waktu, penundaan waktu,

sedangkan melakukan operasi sedangkan melakukan operasi sebelum perbaikan keadaan umum sebelum perbaikan keadaan umum juga mempunyai resiko operasi juga mempunyai resiko operasi yang besar. yang besar.

Untuk dapat melakukan manajemen Untuk dapat melakukan manajemen yang baik maka sebaiknya kita yang baik maka sebaiknya kita menentukan status hidrasi pasien, menentukan status hidrasi pasien, apaah dehidrasi ringan, sedang, apaah dehidrasi ringan, sedang, ataukah berat.ataukah berat.

top related