blok 9 pencernaan
Post on 05-Dec-2015
231 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pencernaan Empedu pada Hati dan Kantung
Empedu
Albatros Wahyubramanto
10-2012-077
C8
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510
e-mail: albatros.wahyu@yahoo.com
Pendahuluan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalahsistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Makanan harus dicerna dan diuraikan menjadi molekul-molekul kecil untuk diserap dari saluran
pencernaan ke dalam system sirkulasi dan di distribusikan ke sel-sel. Traktus digestivus terdiri
dari mulut, tenggorokan (pharynx), larynx, gaster, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia.Hepar pada manusia
terletak pada bagian atas cavum abdominis, di bawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang
sebagian besar terdapat pada sebelah kanan.Beratnya 1200 – 1600 gram.Permukaan atas terletak
1
bersentuhan di bawah diafragma, permukaan bawah terletak bersentuhan di atas organ-organ
abdomen.
Skenario
Bapak B, 56 tahun, dengan perawakan gemuk sering mengalami nyeri perut kanan atas dan
mual. Kemudian ia berobat ke dokter. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter
menyatakan bahwa bapak tersebut menderita batu empedu dan harus menjalani pengangkatan
kantung empedu.
2
Struktur Makroskopis
Organ yang terkait
Hepar
Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh peritoneum
kecuali di daerah posterior-superior yang berdekatan dengan v.cava inferior dan mengadakan
kontak langsung dengan diafragma. Bagian yang tidak diliputi oleh peritoneum disebut bare
area.Terdapat refleksi peritoneum dari dinding abdomen anterior, diafragma dan organ-organ
abdomen ke hepar berupa ligamen.1
Secara anatomis, organ hepar tereletak di hipochondrium kanan dan epigastrium, dan
melebar ke hipokondrium kiri. Hepar dikelilingi oleh cavum toraks dan bahkan pada orang
normal tidak dapat dipalpasi (bila teraba berarti ada pembesaran hepar). Permukaan lobus kanan
dpt mencapai sela iga 4/ 5 tepat di bawah aerola mammae. Lig falciformis membagi hepar secara
topografisbukan scr anatomis yaitu lobus kanan yang besar dan lobus kiri.2
Gambar 1. Hepar.3
3
Batas-batas hati adalah:
Batas atas : diaphragma.
Batas kanan : perpotongan sela iga 4 dengan linea midclavicula, menuju ke bawah
sampai iga ke 7 iga kanan.
Batas kiri : sela iga 5 dan rawan iga 6 sampai pertengahan garis parasternal-garis
midclavicular kiri
Batas bawah : sesuai tepi tajam hati; sebagai garis dari kanan ± 1 cm di bawah arcus
costa sampai rawan iga 9 menuju kiri atas memotong linea mediana pada jarak
pertengahan processus xymphoideus-umbilicus berakhir pada batas ujung kiri atas.4
Hepar dibedakan menjadi dua lobus, yaitu lobus kanan dan lobus kiri.Batas lobus kanan
dan kiri adalah sebuah alur berbentuk huruf H yang ditempati oleh lig.Teres hepatis dan
lig.Venosum arantii di sebelah caudal, dan lig.Falciforme hepatis di sebelah cranial. Secara
anatomis dan fungsional batas lobus kanan dan kiri sesuai bidang yang melalui alur yang
dibentuk oleh kantung empedu dan v. cana inferior. Lobus kanan terbagi menjadi lobus caudatus
dan lobus quadratus oleh porta hepatis dan fossa sagitalis dextra.2
Pada facies inferior hepatis dapat dijumpai alur berbentuk huruf H , dengan deskripsi
sebagai berikut :2
Alur melintang sesuai dengan pintu masuk pembuluh darah dan saluran empedu kedalam
hepar = porta hepatis.
Di sebelah kanan terdapat alur besar = fosssa sagitalis dextra, yang ditempati v. cava
inferior di sebelas atas dan vesica fellea di sebelah bawah depan.
Di sebelah kiri terdapat alur = fossa sagitalis sinistra, yang ditempati oleh lig. Venosum
arantii di sebelah posterior, dan lig. Teres hepatis di sebelah anterior.
Pada facies inferior hepatis , lobus sinister hepatis berbatasan dengan:
Oesophagus, menimbulkan jejas : impressio oesophagea.
Gaster menimbulkan jejas : impressio gastrica, terdapat tonjolan sesuai lengkung
curvatura minor yang masuk kedalam bursa omentale= tuber omentale.
Sedangkan pada lobus dexter hepatis berbatasan dengan:
Duedenum dan pylorus, menimbulkan jejas : impressio duodenalis.
4
Colon, menimbulkan jejas : impressio colica.
Kanan belakang berbatasan dengan ginjal, menimbulkan jejas : impressio renalis,
berbatasan dengan anak ginjal, menimbulkan jejas yang disebut dengan impressio supra
renalis.
Facies diaphragma hepatis berbatasan dengan permukaan bawah paru dan Facies
diaphragma hepatis berbatasan dengan permukaan bawah paru dan jatung, tempat jatung, tempat
berbataasan dengan berbataasan dengan jantung sedikit tertekan dan menimbulkan lekukan yang
disebutkan impressio cardiaca.2
Fiksasi hepar terutama dengan diaphragma dan v. cava inferior, lig.Falciforme hepatis. Selain
itu, dengan umbilicus ( dinding depan perut) yaitu lig. Teres hepatis yang berjalan pada tepi
bebas lig.Falciforme hepatis.Lig.Triangulare hepatis merupakan lipatan peritoneum pada kedua
ujung kiri dan kanan hepar, melekat juga pada diaphragma, terletak pada permukaan belakang
hati.Lipatan peritoneum yang melapisi hepar di facies diaphragmatica memisahkan diri
membentuk lig. Coronarium hepatis.2
Gambar 2. Permukaan inferior hepar.3
Vesica fellea (kantung empedu)
5
Vesica fellea merupakan kantung berbentuk buah pir, yang melekat pada bagian bawah
lobulus kanan hati; ujung buntunya atau fundus menonjol di bawah pinggir inferior hati. Vesica
fellea berukuran 10x4 cm. Dengan bagian-bagiannya yaitu: corpus, fundus, dan collum yang
meneruskan sebagai duktus cysticus.4
Gambar 3. Vesica fellea.5
Cairan empedu yang dihasilkan oleh hepar berasal dari ducti biliferi akan berkumpul dalam
ductus hepaticus communis yang melanjutkan menjadi ductus cysticus yang bermuara dalam
vesica fellea. Cairan empedu yang dibutuhkan untuk pencernaan akan disalurkan melalui ductus
choledochus dan bermuara dalam duodenum. Vesica fellea di pendarahi oleh a.cystica,
merupakan sebuah end artery yang merupakan cabang a.hepatica dextra.4
Struktur mikroskopik
Hepar
Hepar dibagi menjadi unit-unit berbentuk prisma polygonal yang disebut lobulus, terdiri
atas parenchyma hepar dengan diameter 0,7—2 mm. pada potongan terlihat bahwa lobulus
berbentuk sebagai segi enam dengan pembuluh darah yang terdapat di tengah,yang disebut vena
sentralis. Batas-batas lobulus pada hepar manusia tidak jelas dipisahkan oleh jaringan
6
pengikat.Pada sudut pertemuan antara lobuli yang berdekatan terdapat bangunan jaringan
pengikat berbentuk segi tiga berisi saluran-saluran yang disebut Canalis Portalis yang terdiri dari
pembuluh darah, pembuluh limfe, saluran empedu dan serabut saraf.Bangunan segitiga ini
disebut Trigonum Kiernanni.Parenchyma hepar terdiri atas masa sel yang saling berhubungan
dan ditempati oleh suatu anyaman sinusoid.6
Gambar 4. Mikroskopik hepar.8
Sinusoid ini membagi rangkaian sel-sel parenchyma hepar menjadi lembaran atau lempeng-
lempeng setebal satu sel. Sel-sel hepar disebut pula hepatosit yang berbentuk
polyhedral.Sepanjang permukaan terdapat anyaman canaliculi biliferi di seluruh lobuli hepatic
yang pada sediaan biasa tidak dapat dilihat dengan mikroskop karena canaliculi tersebut sangat
halus. Semua canaliculi akan bermuara di cabang Duktus Biliferus di perifer lobulus hepatis. 4,6
7
Vesica Fellea.
a. Tunica Mukosa.
Dilapisi epitel selapis torak yang biasanya tidak mempunyai sel goblet.Epitel bersama
lamina propria membentuk lipatan mirip vili intenstinalis. Di dalam lamina propria terdapat
sejumlah bangunan bulat atau lonjong yang dilapisi epitel yang sama dengan epitel mukosa. Ini
adalah potongan lipatan mukosa dan disebut sinus Rokitansky-Aschoff. Dinding vesica fellea
tidak mempunyai tunika muskularis mukosa.6
b. Tunica Muscularis.
Terdiri atas anyaman serabut-serabut otot polos yang berjalan sirkuler, longitudinal dan
menyerong dengan disertai serabut-serabut elastis.6
c. Tunica Perimuscularis.
Merupakan jaringan pengikat agak padat yang membungkus seluruh vesica fellea dan
melanjutkan diri kedalam jaringn interlobular hepar.Di dalamnya banyak mengandung serabut-
serabut elastis dengan beberapa fibroblast, sel lemak, sel limfoid, pembuluh darah, pembuluh
limfe dan serabut-serabut saraf.6
d. Tunica Serosa.
Adalah jaringan ikat longgar yang menutupi vesica fellea yaitu bagian vesica fellea yang
tidak menempel pada permukaan hepar. Jaringan ini kemudian akan melanjutkan diri
membungkus hepar. Vesica fellea pada collumnya melanjutkan diri sebagai ductus cysticus.
Pada permukaan dalamnya terlihat lipatan-lipatan yang disebut valvula spiralis heister yang
disebabkan karena penebalan sebagian dari tunica mucularis luarnya.6
Fisiologi fungsi hati
8
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh
sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fungsi hati yaitu :
Fungsi hati sebagai sekresi empedu
Empedu disekresikan dalam dua tahap oleh hati; (1) bagian awal disekresi oleh sel-sel
fungsional utama hati, yaitu sel hepatosit; sekresi awal ini mengadung sejumlah besar asam
empedu, kolesterol dan zat-zat organik lainnya.Kemudian empedu disekresikan kedalam
kanalikuli biliaris kecil yang terletak diantara sel-sel hati. (2) kemudian, empedu mengalir
didalam kanalikuli menuju septa interlobularis, tempat kanalikuli mengeluarkan empedu
kedalam duktus biliaris terminal dan kemudian secara progresif ke dalam duktus yang lebih
besar , akhirnya mencapai duktus hepatikus dan duktus biliaris komunis. Dari sini empedu
langsung di keluarkan menuju duodenum atau dialihkan dalam beberapa menit sampai beberapa
jam melalui duktus sistikus kedalamkantung empedu.1-2
Dalam perjalanannya melalui duktus-duktus biliaris bagian kedua sekresi hati ditambahkan
dalam sekresi empedu yang pertama. Sekresi tambahan ini berupa larutan iom-ion natrium dan
bikarbonat encer yang disekresikan oleh sel-sel epitel sekretoris yang mengelilingi duktulus dan
duktus. Sekkresi keduan ini kadang meningkatakan jumlah empedu total sampai 100
persen.Sekresi kedua ini dirangsang terutama oleh sekretin, yang menyebabkan pelepasan
sejumlah ion-ion bikarbonat tambahan sehingga menambah jumlah ion bikarbonat dalam sekresi
pankreas (untuk menetralkan asam yang dikeluarkan dari lambung ke duodenum).1-2
Empedu disekresikan secara terus menerus oleh sel hati, namun sebagian besar normalnya
disimpan dalam kantung empedu sampai diperlukan di duodenum. Volume maksimal yang dapat
ditampung oleh kantung empedu hanya 30 sampai 60 mililiter.1-2
Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
Dalam metabolisme karbohidrat, hati melalukan fungsi berikut:
Menyimpan glokogen dalam jumlah besar.
Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa.
Glukoneogenesis.
Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara metabolisme karbohidrat.
9
Hati terutama berfungsi untuk mempertahankan konsentrasi glukosa dalam darah normal.
Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme
ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan
glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut
glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh,
selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah
pentosa.Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis
dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu
piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).1-2
Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Walaupun banyak sel tubuh memetabolisme lemak, aspek metabolik lemak tertentu terjadi
dalam hati. Beberapa fungsi spesifik hati dalam metabolisme lemak adalah sebagai berikut:
Oksidasi asam lemak untuk menyuplai enegi bagi fungsi tubuh yang lain.
Sintesis kolesterol, fosfolifid, dan sebagian besar lipoprotein.
Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat.
Untuk memperoleh energi dari lemak netral, lemak pertama-tama dipecah menjadi gliseroh
dan asam lemak; kemudian asam lemak di pecah oleh oksidasi beta menjadi radikal asetil
berkarbon 2 yamg membentuk asetil koenzim A(asetil-KoA). Asetil-KoA dapat memasuki siklus
asam sitrat dan dioksidasi untuk membentuk membebaskan sejumlah enegi yang sangat
besar.Oksidasi beta terjadi di semua sel tubuh, namun terutama terjadi dengan cepat dalam sel
hati.Hati sendiri tidak menggunakan semua asetil-KoA yang dibentuk; sebaliknya, asetil-KoA
diubah menjadi kondensasi dua molekul asetil-KoA menjadi asam asetoasetat, yaitu asam
dengan kelarutan tinggi yang lewat dari sel hati masuk ke cairan ektrasel dan kemudian di
trasport ke seluruh tubuh untuk di absorbsi oleh jaringan.1-2
Kira-kira 80 persen kolesterol yang disintesis didalam hati diubah menjadi garam empedu,
yang kemudian disekresikan kembali ke dalam empedu; sisanya diangkut dalam lipoprotein dan
dibawa oleh darah ke semua sel jaringan tubuh.Fosfolipid juga disintesi di dalam hati dan
terutama di transpor dalam lipoprotein. Keduanya, kolesterol dan fosfolipid, digunakan oleh sel
10
untuk membentuk membran, stuktur intra sel dan bermacam-macam zat kimia yang penting
untuk fungsi sel.1-2
Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Tubuh tidak bisa mengganti kontribusi hati pada metabolisme protein lebih daari beberapa
hari tanpa terjadi kematian. Beberapa fungsi hati yang paling penting dalam metabolisme protein
adalah sebagai berikut:
Deaminasi asam amino
Pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh.
Pembentukan protein plasma.
Interkonversi beragam asam amino dan sintesis senyawa lain dari asam amino.
Deaminasi asam amino dibutuhkan sebelum asam amino dapat dipergunakan untuk energi
atau diubah menjadi karbohidrat atau lemak. Sejumlah kecil deaminasi dapat terjadi di jaringan
tubuh lain, terutama di ginjal, tetapil hal ini tidak penting dibandingkan dengan deaminasi asam
amino di dalam hati.1-2
Pembentukan ureum oleh hati mengeluarkan amonia dari dalam tubuh. Sejumlah besar
urea dibentuk melalui proses deaminasi, dan jumlahnya masih ditambah oleh pembentukan
bakteri di alam usus secara kontinu dan kemudian diabsorbsi kedalam darah. Oleh karena itu,
bila hati tidak membentuk ureum, konsentrasi amonia plasma meningkat dengan cepat dan
menimbulkan koma hepatik dan kematian.1-2
Pada dasarnya semua protein plasma, kecuali bagian dari gamma globulin, dibentuk oleh
sel hati.Sel hati menghasilkan kira-kira 90 persen dari semua protein plasma. Sisa gamma
globulin adalah anti bodi yang dibentuk terutama oleh sel plasma dalam jaringan limfe tubuh.
Hati dapat membentuk protein plasma pada kecepatan maksimum 15 sampai 50 gram/hari.Oleh
karena itu, bahkan jika tubuh kehilangan sebanyak separoh protein plasma, jumlah ini dapat
diganti dalam waktu 1 atau 2 minggu.1-2
Diantara fungsi hati yang paling adalah kemampuan hati untuk membentuk asam amino
tertentu dan juga membentuk senyawa kimia lain yang penting dari asam amino. Misalnya, yang
disebut asam amino nonesensial dapat disintesis semuannya dalam hati. Untuk itu, mula-mula
11
dibentuk asam keto yang mempunyaikomposisi kimia yang sama (kecuali pada oksigen keto)
dengan asam amino yang akan dibentuk. Kemudian satu radikal asam ditransfer melalui
beberapa tahap transiminasi dari asam amino yang tersedia ke asam keto untuk menggantikan
oksigen keto.1-2
Fungsi hati sebagai tempat penyimpanan vitamin
Hati mempunyai kecendrungan tertentu untuk menyimpan vitamin dan telah lama
diketahui sebagai sumber vitamin tertentu yang baik pada pengobatan pasien. Vitamin yang
paling banyak disimpan dalam hati adalah vitamin A, tetapi sejuml;ah besar vitami D dan B 12
juga disimpan secara normal. Jumlah vitamin A yang cukup dapat disimpan selama 10 bulan
untuk mencegah kekurangan vitamin A. vitamin D dalam jumlah yang cukup dapat disimpan
untuk mencegah difisiensi selama 3 sampai 4 bulan, dan vitamin B12 yang cukup dapat disimpan
untuk bertahan paling sedikit 1 tahun dan mungkin beberapa tahun.1-2
Empedu
Cairan empedu disekresi oleh hepar ke dalam sebuah saluran empedu dan diteruskan ke
dalam duodenum. Empedu bukan suatu enzim dan tidak berperan langsung salam proses
pencernaan. Komposisi cairan empedu ini antara lain air, garam empedu, pigmen empedu,
kolesterol, lesitin, dan garam inorganik. Dari semua komposisi itu yang paling penting dalam
proses pencernaan adalah efek hidrotropiknya. Tegangan permukaan yang rendah dari lemak,
dan sebagian tanggung jawab untuk emulsifikasi lemak sebelum dicerna dan diarbsorbsi oleh
usus halus. Selain penting untuk proses absorbsi lemak, empedu juga penting untuk proses
absorbsi vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E, dan K). Garam empedu juga
berfungsi untuk menetralkan asam lambung yang masuk ke dalam duodenum. Asam empedu
merangsang produksi garam-garam empedu.8
Dalam keadaan normal, hepar dapat menyekresikan garam empedu sebanyak kurang
lebih 24 gram garam perhari atau 700-1000 mL cairan empedu perharinya. Sekitar 85% garam
empedu dan asam empedu diabsorbsi kembali dari usus, melalui aliran darah vena porta masuk
kembali ke hepar, lalu diekstresi lagi oleh hepar melalui saluran empedu ke usus. Sehingga setiap
harinya hanya sekitar 800 mg kadar empedu yang perlu disintesis.8
12
Gambar 5.Siklus Enterohepatic
Komposisi empedu.
Empedu hati Empedu pada Kandung
Empedu
Air 97,5 g/dl 92 g/dl
Garam Empedu 1,1 g/dl 6 g/dl
Bilirubin 0,04 g/dl 0,3 g/dl
Kolesterol 0,1 g/dl 0,3 sampai 0,9 g/dl
Asam Lemak 0,12 g/dl 0,3 sampai 1,2 g/dl
Lesitin 0,04 g/dl 0,3 g/dl
Na+ 145,04 meq/L 130 meq/L
K+ 5 meq/L 12 meq/L
Ca++ 5 meq/L 23 meq/L
cl- 100 meq/L 25 meq/L
HCO3- 28 meq/L 10 meq/L
13
Tabel ini menunjukan komposisi empedu saat pertama kali disekresikan oleh hati dan
kemudian setelah empedu di pekatkan dalam kantong empedu. Tabel ini menunjukan bahwa zat
yang paling banyak disekresikan dalam empedu adalah garam empedu, yang banyaknya dari
total zat-zat yang juga terlarut dalam empedu. Bilirubin, kolesterol, lesitin, dan elektrolit yang
biasanya terdapat dalam plasma juga disekresikan atau di eksekresikan dalam konsentrasi besar.9
Dalam proses pemekatan di kantong empedu, air dan elektrolit dalam jumlah besar
(kecuali ion kalsium) di reabsobsi mukosa kantong empedu. Pada dasarnya semua zat lain
terutama garam empedu dan zat-zat lemak kolesterol dan lesitin yang di reabsorbsi dan karena
itu, menjadi sangat pekat dalam empedu di kantong empedu.9
Pembentukan cairan empedu distimulasi oleh garam empedu, sekretin, glucagon, dan
gastrin.Namun demikian, pelepasan cairan empedu yang disimpan di kandung empedu
distimulasi oleh sekresi CCK ke dalam aliran darah saat kimus memasuki duodenum, dan sedikit
distimulasi oleh kerja saraf vagus. Beberapa menit setelah makan, terutama jika mengonsumsi
lemak, otot kandung emepedu akan berkontraksi, kontraksi ini akan mendorong isinya ke dalam
duodenum melaluin sfingter Oddi yang sudah berelaksasi. CKK akan merelaksasi sfingter dan
menstimulasi sekresi pankreas pada saat yang sama. Kandung emepdu selesai mengosongkan
dalam waktu 1 jam setelah mengonsumi makanan berlemak dan mempertahankan kadar asam
empedu di duodenum melebihi yang diperlukan untuk bekerja terhadap misel.9
Fungsi empedu. Empedu memiliki fungsi yang penting dalam usus halus diantara lain untuk:
Emulsifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi globules lemak besar dalam usus halus
yang kemudian menghasilkan globules lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih
luas untuk kerja enzim.
Absorpsi lemak. Garam empedu membantu absorbs zat terlarut dalam lemak dengan cara
memfasilitasi jalurnya menembus membrane sel.
Pengeluaran kolesterol dari tubuh. Garam empedu berikatan dengan kolesterol dan letisin
untuk membentuk agregasi kecil disebut micelle yang akan dibuang melalui fases.
Kandung mepedu mengkonsentrasikan cairannya dengan cara mereabsorpsi air dan
elektrolit.Dengan dmeikian,kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi empedu
hati.
14
Kendali pada sekresi dan aliran empedu. Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf (implus
parasimpatis) dan hormone (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang mengatur sekresi
cairan pancreas. Saat asam lemak dan asam amino mencapai usus halus , CCK dilepas
untuk mengkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasi sfingter Oddi. Cairan
empedu kemudian didorong ke dalam duodenum.9
Sirkulasi sekresi empedu
Lubang duktus biliaris ke dalam duodenum dijaga oleh sfingter oddi, yang mencegah
empedu memasuki duodenum, kecuali selama ingesti makanan. Apabila sfinger terutup, sebagian
besar empedu yang disekresikan oleh hati akan dibelokkan ke dalam kandung empedu, suatu
struktur kecil bebentuk mirip kantung yang melekat dibawah, tetapi tidak berhubungan langsung
dengan hati. Empedu kemudian disimpan dan dipekatkan di dalam kandung empedu di antara
waktu makan.Setelah makan, emepdu masuk ke duodenum akibat kombinasi efek pengosongan
kandung empedu dan peningkatan sekresi empedu oleh hati.Jumlah empedu yang disekresikan
per hati bekisar dari 250 mL sampai dengan 1 Liter, bergantung pada derajt ransangan.9
Mekanisme pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam
proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar, yaitu
motilitas, digesti, absorpsi dan sekresi. 8
A. Motilitas
Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan,
otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan
rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan
pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar
secara permanen setelah mengalami distensi.8
Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan
mencampur. Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan
sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan
15
berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya
gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur
ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung tapi sebaliknya di usus
halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat
lambat sehingga tersedia waktu untuk proses penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan
kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan
dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus.8
Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu
lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa.Di sebagian besar
saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan
longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi
saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat
di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas
kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.8
B. Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar
eksokrin yang terletak di sepanjang rute, masing-masing dengan produk sekretorik spesifiknya
sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit dan konstituen organik spesifik yang
penting dalam proses pencernaan, seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sel-sel sekretorik
mengekstraksi dari plasma sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk
menghasilkan produk sekretorik mereka.Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi,
baik untuk transportasi aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (sebagian berdifusi secara
pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Sel-sel eksokrin ini
memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energi yang diperlukan
dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena
adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan
direabsorpsi dalamm satu bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk
sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalanproses reabsorpsi ini (misalnya
akibat diare atau muntah( menyebabkan hilangnya cairan yang “dipinjam” dari plasma tersebut.8
16
C. Digesti (pencernaan)
Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi
satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi
didalam sistem pencernaan. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan molekul-molekul besar
yang tidak dapat menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan
ke dalam darah atau limfe sehingga diperlukan proses pencernaan untuk menguraikan molekul-
molekul tersebut.8
Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida (molekul
“satu gula”), misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam keadaan normal jumlahnya
sangat sedikit dalam makanan.8
D. Absorpsi (penyerapan)
Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Setelah
proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama
dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah
atau limfe.8
Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan karbohidrat dalam mulut dan lambung.Ketika makanan dikunyah,
makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri atas enzim ptialinyang terutama disekresikan
oleh kelenjar parotis. Enzimini menghidrolisis tepung menjadi disakarida maltose dan polimer
glukosa kecil lainnya yang mengandung tiga sampai sembilan molekul glukosa (seperti
maltotriosa dan αlimit dekstrin) yang merupakan titik cabang molekul tepung. Tetapi makanan
berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, dan mungkin tidak lebih dari 5 persen dari
semua tepung yang dimakan telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan. Pencernaan berlanjut
di dalam korpus dan fundus lambung selama 1 jam sebelum makanan bercampur dengan sekresi
lambung. Kemudian aktivitas amilase saliva dihambat oleh asam yang berasal dari sekresi
lambung, karena amilase pada dasarnya tidak aktif sebagai suatu enzim bila pH medium turun di
bawah sekitar 4,0. Meskipun demikian, rata-rata, sebelum makanan menjadi bercampur secara
17
menyeluruh dengan sekresi dari lambung, sebanyak 30 sampai 40 persen tepung akan
dihidrolisis terutama menjadi maltosa.8
Pencernaan Karbohidrat di dalam usus halus
Pencernaan oleh Amilase Pankreas.Sekresi pancreas, seperti saliva, mengandung
sejumlah besar α-amilase yang fungsinya hamper mirip dengan α-amilase saliva tetapi beberapa
kali lebih kuat. Oleh karena itu, dalam waktu 15 sampai 30 menit setelah kimus dikosongkan
dari lambung ke dalam duodenum dan bercampur dengan getah pancreas, sebenarnya, semua
tepung telah dicernakan. Pada umumnya, hampir semua tepung diubah menjadi maltosa dan
polimer-polimer glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum atau
jejunum bagian atas.8
Hidrolisis disakarida dan polimer-polimer glukosa kecil menjadi monosakarida
oleh enzim-enzim epitel usus.Enterosit yang terletak pada vili usus halus mengandung empat
enzim, laktase, sukrase, maltase, dan α-dekstrinase, yang mampu memecahkan disakarida
laktosa, sukrosa, dan maltosa demikian juga dengan polimer-polimer glukosa kecil lainnya
menjadi unsur monosakarida. Enzim-enzim ini terletak di dalam membrane mikrovili brush
border enterosit, dan disakarida dicernakan sewaktu berkontak dengan membran ini. Laktosa
dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa.Sukrosa dipecahkan
menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa.Maltosa dan polimer-polimer kecil
lainnya semua dipecahkan menjadi molekul-molekul glukosa. Jadi produk akhir dari pencernaan
karbohidrat adalah semua monosakarida, dan monosakarida tersebut diserap dengan segera ke
dalam darah portal.8
Pencernaan Protein
Pencernaan protein dalam lambung.Pepsin, enzim peptic lambung yang penting,
paling aktif pada pH 2,0 sama 3,0 dan tidak aktif pada pH kira-kira di atas 5. Akibatnya, agar
enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan terhadap protein, maka cairan getah lambung harus
bersifat asam.Kelenjar lambung mensekresi sejumlah besar asam hidroklorida. Asam
hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal pada pH kira-kira 0,8, tetapi pada saat asam
hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar
18
nonparietal lambung, pH berkisar antara 2,0 sampai 3,0 suatu batas asiditas yang cukup tinggi
untk aktivitas pepsin.10
Salah satu gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencernakan kolagen, suatu albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim
pencernaan lainnya.Kolagen merupakan unsur dasar utama darijaringan penyambung interseluler
daging; oleh karena itu, agar enzim pencernaan saluran pencernaan dapat menembus daging dan
mencernakan protein seluler, pertama penting bahwa serabut-serabut kolagen dicernakan.
Akibatnya, pada orang yang tidak mempunyai aktivitas peptic dalam lambung, pencernaan
daging kurang baik ditembus oleh enzim-enzim pencernaan dan, oleh karena itu proses
pencernaannya buruk.10
Pepsin hanya memulai proses pencernaan protein, biasanya hanya menghasilkan 10
samapi 20 persen dari pencernaan total protein. Pemecahan protein merupakan proses hidrolisis
yang terjadi pada ikatan peptide di antara asam-asam amino.
Pencernaan protein oleh sekresi pankreas.Kebanyakan pencernaan protein terjadi
terutama di dalam usus halus bagian atas, di dalam duodenum dan jejunum di bawah pengaruh
enzim-enzim proteolitik dari sekresi pancreas.Saat protein meninggalkan gaster, protein biasanya
terutama dalam bentuk proteosa, pepton, dan polisakarida-polisakarida besar.Segera setelah
masuk ke usus halus, produk yang sudah dipecahkan sebagian diserang oleh enzim-enzim
proteolitik utama pankreas, tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, dan proelastase.Keduanya,
baik tripsin ataupun kimotripsin dapat memecahkan molekul-molekul protein menjadi
polipeptida-polipeptida kecil; karboksipeptidase kemudian memecahkan asam amino-asam
amino tunggal dari ujung karboksil polipeptida.Proelastase meningkatkan elastase yang
kemudian mencernakan serabut-serabut elastin yang menahan daging.Hanya suatu persentase
protein kecil yang dicernakan sepenuhnya menjadi unsur-unsur asam amino oleh getah pankreas.
Kebanyakan tinggal sebagai dipeptida, tripeptida, dan beberapa bahkan lebih besar.10
Pencernaan peptida-peptida oleh peptidase di dalam enterosit yang terletak pada
vili usus halus.Pencernaan terakhir protein di dalam lumen usus dicapai oleh enterosit yang
terletak pada vili usus halus, terutama dalam duodenum dan jejunum. Sel-sel ini memiliki suatu
brush border yang sesungguhnya mengandung beratus-ratus mikrovili yang menonjol dari
19
permukaan masing-masing sel. Pada membran sel pada masing-masing mikrovili ini terdapat
banyak peptidase yang menonjol keluar melalui membran, dimana peptidase berkontak dengan
cairan usus. Dua jenis enzim peptidase yang sangat penting adalah, aminopolipeptidase dan
beberapa dipeptidase.Enzim-enzim tersebut berhasil memecahkan sisa polipeptida-polipeptida
yang besar menjadi bentuk tripeptida dan dipeptida serta beberapa sepenuhnya menjadi asam-
asam amino. Baik asam amino, dipeptida, dan tripeptida dengan mudah ditranspor melalui
membran mikrovili ke bagian enterosit.10
Akhirnya, di dalam sitosol enterosit terdapat banyak peptidase-peptidase lain yang
spesifik untuk jenis ikatan antara asam amino yang masih tertinggal. Dalam beberapa menit,
sebenarnya semua dipeptida dan tripeptida yang masih tertinggal akan dicerna sampai tahap
akhir yaitu asam amino tunggal; kemudian asam amino tunggal tersebut dihantarkan ke sisi yang
berlawanan dari enterosit ke dalam darah. Lebih dari 99 persen produk pencernaan akhir protein
yang diabsorpsi merupakan asam amino tunggal, jarang berupa peptidan dan lebih jarang lagi
berupa molekul protein utuh. Dan semua ini sangat sedikit molekul protein yang kadang-kadang
dapat menyebabkan gangguan alergi yang berat atau gangguan imunologik.10
Pencernaan Lemak
Pencernaan lemak dalam usus.Sejumlah kecil trigliserida dicernakan di dalam lambung
oleh lipase lingual yang disekresikan oleh kelenjar lingual di dalam mulut dan ditelan bersama
dengan saliva.Jumlah pencernaan kurang dari 10 persen dan umunya tidak penting. Sebaliknya,
pada dasarnya semua pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus.8
Emulsifikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin.Tahap pertama dalam pencernaan
lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga enzim
pencernaan yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan gelembung lemak. Proses ini
disebut emulsifikasi lemak, dan dicapai sebagian melalui pergolakan di dalam lambung bersama
dengan produk pencernaan lambung tetapi terutama dibawah pengaruh empedu, sekresi hati yang
tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu mengandung sejumlah besar
garam empedu juga fosfolipid lesitin, sangat penting untuk emulsifikasi lemak.Gugus-gugus
polar dari garam empedu dan molekul-molekul lesitin sangat larut dalam air, sedangkan sebagian
besar gugus-gugus molekul keduanya sangat larut dalam lemak. Oleh karena itu, gugus yang
20
larut dalam lemak terlarut dalam permukaan lapisan gelembung lemak sedangkan gugus polar
menonjol keluar dan larut dalam cairan sekitarnya; efek ini sangat menurunkan tekanan antar
permukaan dari lemak.8
Bila tegangan antar permukaan gelembung cairan yang tidak dapat larut ini rendah,
cairan yang tidak dapat larut, pada pengadukan, dapat dipecah menjadi banyak partikel halus
secara jauh lebih mudah daripada bila tegangan antar permukaan tinggi.Akibatnya, fungsi utama
garam empedu dan lesitin, terutama lesitin, dalam empedu adalah untuk membuat gelembung
lemak siap untuk dipecah oleh pengadukan di dalam usus halus. Kerja ini sama seperti yang
terjadi pada banyak deterjen yang banyak dipakai pada kebanyakan pembersih rumah tangga
untuk membersihkan noda kotoran.
Setiap kali diameter gelembung lemak diturunkan oleh suatu faktor 2 sebagai akibat
pengadukan pada usus, daerah permukaan total lemak meningkat dua kali. Dengan kata lain,
daerah permukaan total partikel lemak pada isi usus berbanding terbalik dengan diameter
partikel. Karena ukuran rata-rata partikel emulsi lemak dalam usus hanya kurang dari 1
mikrometer, ukuran ini menggambarkan peningkatan sebanyak 1000 kali lipat pada daerah
permukaan total lemak yang disebabkan oleh proses emulsifikasi.8 Lipase merupakan senyawa
yang larut dalam air dan dapat menyerang gelembung lemak hanya pada permukaannya.
Akibatnya, dapat dimengerti betapa pentingnya fungsi deterjen garam empedu untuk pencernaan
lemak.8
Pencernaan trigliserida oleh lipase pankreas.Sejauh ini enzim yang paling penting
untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pankreas di dalam getah pankreas.Enzim ini terdapat
dalam jumlah sangat banyak di dalam getah pankreas, cukup untuk mencernakan semua
trigliserida yang dapat dilakukan dalam beberapa menit. Sebagai tambahan, enterosit dari usus
halus mengandung sejumlah kecil lipase yang dikenal sebagai lipase usus tetapi enzim ini
biasanya tidak penting.8
Produk akhir pencernaan lemak.Sebagian besar trigliserida dalam makanan
dipecahkan oleh getah pankreas menjadi asam lemak bebas dan 2-monogliserida, sebagian kecil
tetap dalam bentuk digliserida.8
21
Tabel 1. Proses pencernaan untuk 3 kategori nutrien utama 9
Nutrien Enzim untuk
mencernakan
nutrien
Sumber
enzim
Tempat kerja
enzim
Kerja
enzim
Satuan
nutrien
yang dapat
diserap
Karbohid
rat
Amilase
Disakaridase
(sukrase, maltase,
laktase)
Kelenjar
liur
Pankreas
eksokrin
Sel epitel
usus halus
Mulut dan
korpus
lambung
Lumen usus
halus
Brush border
usus halus
Menghidroli
sis
polisakarida
menjadi
disakarida
Menghidroli
sis
disakarida
menjadi
monosakari
da
Monosakari
da, terutama
glukosa
Protein Pepsin
Tripsin,
kimotripsin,
karboksipeptidase
Aminopeptidase
Sel utama
lambung
Pankreas
eksokrin
Antrum
lambung
Lumen usus
halus
Menghidroli
sis protein
menjadi
fragmen
peptida
Menyerang
fragmen
peptida
yang
berbeda
22
Sel epitel
usus halus
Brush border
usus halus Menghidroli
sis fragmen
peptida
menjadi
asam amino
Asam
amino dan
beberapa
peptida
kecil
Lemak Lipase
Garam
empedu( bukan
suatu enzim)
Pankreas
eksokrin
Hati
Lumen usus
halus
Lumen usus
halus
Menghidroli
sis
trigliserida
menjadi
asam lemak
dan
monogliseri
da
Mengemulsi
fikasi
globulus
lemak besar
Asam
lemak dan
monogliseri
da
Kesimpulan
Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks diubah
menjadi satuan-satuan lebih kecil. Di dalam system pencernaan tersebut ada organ tambahan
yaitu hati yang berfungsi untuk menghasilkan empedu. Jika kolestrol mengendap dalam empedu
lama kelamaan akan menjadi mikrokristal (batu empedu).
Daftar pustaka
23
1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed.2. Jakarta:EGC;2001.h.564-71
2. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed. 6. Jakarta EGC; 2006.h.240-
48
3. Diunduh dari: http://memetmulyadi.files.wordpress.com/2010/01/hepar.jpg pada tanggal
12 juli 2013.
4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC. 2003.h.290-5
5. Diunduh dari:http://anatomy-portal.info/anat/splanchnologia/49.jpgpada tanggal 12 juli
2013.
6. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. Ed. 10. Jakarta: EGC;
2007.h.278-334
7. Diunduh dari:http://doctorology.net/wp-content/uploads/2010/05/histologi-hepar.jpgpada
tanggal 12 juli 2013.
8. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2009.h.327-75.
9. Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta. 2008
10. Guyton. Hall. Fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997.
24
top related