bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...
Post on 27-Jun-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh
populasi dijadikan subyek penelitian yaitu seluruh siswa SMP Negeri 2 kelas
8 sebanyak 85 siswa yang terdiri dari kelas 8 a s/d d. Sedangkan SMP Negeri
3 Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung digunakan untuk uji validitas
dan reliabilitas angket yang terdiri dari kelas 8 a s/d b yang berjumlah 44
siswa.
Alasan yang menjadikan pertimbangan peneliti memilih seluruh SMP
yang ada di Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung adalah bahwa
penelitian dengan judul Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi
Belajar belum pernah dilakukan di SMP Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung. Pertimbangan lain dalam penelitian ini adalah karena wilayah
subyek dekat dengan peneliti, sehingga dapat menghemat tenaga dan jarak.
Selain itu juga adanya dukungan dari pihak sekolah untuk peneliti
mengadakan penelitian.
43
4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Minat Belajar
Data angket minat belajar siswa dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS for Windows Versi. 16.00. Hasil pengukuran deskriptif
variabel disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Minat Belajar Mata Pelajaran PKn
Dalam tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel minat belajar dengan
jumlah data (N) sebanyak 85 mempunyai skor maksimal angket minat belajar
siswa adalah 145 sedangkan skor minimal sebesar 95 dengan rata-rata sebesar
119,16 dan standar deviasi 15,112. Untuk menentukan tinggi rendahnya
variabel minat belajar digunakan 5 kategori, yakni, sangat tinggi, tinggi,
cukup, rendah, dan sangat rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk
mencari rentang minat belajar adalah sebagai berikut:
kategori
dahskor teren - nggiSkor tertiInterval
238,225
38 - 152Interval
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Minat Belajar 85 95 145 119.16 15.112
Valid N (listwise) 85
44
Dengan demikian, tinggi rendahnya hasil pengukuran dikategorikan
dalam tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Minat Belajar Siswa berdasarkan kriteria
Di bawah ini merangkum gambaran diagram lingkaran data minat belajar
siswa yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat Tinggi (ST),
Tinggi (T) Cukup (C), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR)
Kategori Kriteria N Prosentase (%)
130 – 152 Sangat tinggi 30 35,29 %
107 - 129 Tinggi 29 34,12 %
84 – 106 Cukup 26 30, 59 %
61 - 83 Rendah - 0 %
38 - 60 Sangat Rendah - 0 %
Total 85 100 %
45
Gambar 4.1
Diagram Prosentase Minat Belajar Siswa
Dari tabel distribusi pengukuran minat belajar siswa di atas, dapat di
lihat bahwa siswa yang memiliki minat belajar PKn pada kategori sangat
tinggi berjumlah 30 siswa dengan prosentase 35,29 %, siswa yang memiliki
minat belajar pada kategori tinggi berjumlah 29 siswa dengan prosentase
34,12%, siswa yang memiliki minat pada kategori cukup berjumlah 26
dengan prosentase 30.59%, siswa yang memiliki minat pada kategori rendah
berjumlah 0 dan yang memiliki minat pada kategori sangat rendah berjumlah
0.
4.2.1.1 Analisis Uji Normalitas Data Minat Belajar
Uji kenormalan digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dalam
penelitian ini apabila signifikansi p < 0,05 atau 5% maka data-data tidak
berdistribusi normal, dan sebaliknya apabila signifikansi p > 0,05 atau 5%
maka data-data berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas data pengukur
tiap variabel minat belajar PKn dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
35, 29%
34,12 %
30, 59%
46
Tabel 4.3
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data Minat Belajar PKn
a. Test distribution is Normal.
Tabel tersebut mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap
penyebaran data minat belajar PKn dengan teknik One sample
Kolmorogov-Smirnov Test.
Dari tabel tersebut nampak bahwa mean = 119.16, standar deviasi =
15.112 dan tingkat signifikan dua sisi dengan taraf kepercayaan 5%
(asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0.123. Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah
distribusi normal, dan H0 adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima
apabila p > 0.05, dan H1 ditolak apabila p < 0,05. Pada tabel di atas
menunjukkan bahwa s = p = 0.123. Artinya berdasar perhitungan peluang
kesalahan 5% maka p = 0.123 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya variabel
minat belajar PKn berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
minat
N 85
Normal Parametersa Mean 119.16
Std. Deviation 15.112
Most Extreme Differences Absolute .128
Positive .126
Negative -.128
Kolmogorov-Smirnov Z 1.180
Asymp. Sig. (2-tailed) .123
47
Gambaran kenormalan penyebaran data minat belajar PKn dapat
dilihat pada grafik 4.1 di bawah ini.
Grafik 4.1
Kurva Distribusi Variabel Minat Belajar PKn
4.2.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Belajar
Data angket hasil belajar PKn dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS for Windows Ver. 16.00. Hasil pengukuran deskriptif
variabel disajikan dalam Tabel 4.4
48
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor maksimal hasil belajar PKn
adalah 95 sedangkan skor minimal sebesar 75 dengan rata-rata sebesar
81,84 dan standar deviasi 5,115. Hasil tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi 4 kategori yakni sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat
rendah. Sebagai dasar pengelompokan digunakan rumus sebagai berikut:
kategori
dahskor teren - nggiSkor tertiInterval
205
0 -100Interval
Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi pengukuran
dikategorikan dalam tabel 4.5 sebagai berikut:
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Prestasi Belajar 85 75 95 81.84 5.115
Valid N (listwise) 85
49
Tabel 4.5
Distribusi prestasi belajar mata pelajaran PKn
Kategori Kriteria N
Prosentasi
(%)
91 – 100 Sangat tinggi 5 5,88 %
81 - 90 Tinggi 42 49.41 %
71- 80 Cukup 38 44,71%
61 - 70 Rendah - -
0 - 60 Sangat Rendah - -
Total 85 100 %
Di bawah ini merangkum gambaran data minat belajar siswa yang telah
diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T)
Cukup (C), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR)
50
Gambar 4.2
Diagram Prosentase Prestasi Belajar PKn
Dari tabel deskripsi pengukuran prestasi belajar mata pelajaran PKn
di atas, dapat di lihat bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar PKn
pada kategori sangat tinggi berjumlah 5 dengan prosentase 5,88 %, siswa
yang memiliki prestasi belajar PKn pada kategori tinggi berjumlah 42
siswa dengan prosentase 49,41%, siswa yang memiliki hasil belajar PKn
pada kategori cukup berjumlah 38 dengan prosentase 44,71 %. Dengan
demikian maka hasil belajar pada siswa kelas 8 di SMP Negeri 2
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung mayoritas berada pada
kategori sangat tinggi.
4.2.2.2 Analisis Uji Normalitas Data Prestasi Belajar
49,41
%
44,71%
5%% 5,88%
51
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dalam penelitian ini apabila
signifikansi < 0,05 atau 5% maka data-data tidak berdistribusi normal,
dan sebaliknya apabila signifikansi >0,05 atau 5% maka data-data
berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas data pengukur tiap variabel
hasil belajar PKn dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data Prestasi Belajar PKn
a. Test distribution is Normal.
Tabel tersebut mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap
penyebaran data prestasi belajar PKn dengan teknik One sample
Kolmorogov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean =
81,84, standar deviasi = 5,115 dan tingkat signifikan asyimtorik dua
sisi dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0.159.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi Belajar
N 85
Normal Parametersa Mean 81.84
Std. Deviation 5.115
Most Extreme Differences Absolute .122
Positive .122
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z 1.126
Asymp. Sig. (2-tailed) .159
52
Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan H0 adalah
distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0.05, dan H1
ditolak apabila p < 0,05.
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p = 0.159. Artinya berdasar
perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,159 > 0,05.
Jadi H1 diterima, artinya variabel prestasi belajar PKn berdistribusi
normal.
Gambaran kenormalan penyebaran data prestasi belajar PKn
dapat dilihat pada grafik 4.2 dibawah ini.
Grafik 4.2
Kurva Distribusi Variabel Prestasi Belajar PKn
4.3 Analisis Korelasi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis korelasi product
moment pearson dan korelasi ganda. Menurut Sugiyono (2011:231) analisis
53
korelasi product moment digunakan untuk mengetahui korelasi antara satu
variabel bebas dan satu variabel terikat dengan kategori data interval.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil maka berpedoman pada ketentuan yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2011:231) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Penghitungan korelasi pada tabel 4.8 dibawah ini menggunakan program
penghitungan data statistik SPSS for Windows versi 16.00. Sesuai dengan
hipotesis yang ditetapkan, maka signifikansi yang digunakan adalah two-
tailed atau uji dua sisi dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%.
54
Tabel 4.8
Korelasi antara Minat Belajar PKn dengan Prestasi Belajar PKn
Correlations
minat Prestasi
minat Pearson Correlation 1 .771**
Sig. (2-tailed) .000
N 85 85
Prestasi Pearson Correlation .771** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.8 nampak bahwa koefisien korelasi antara minat belajar dan
prestasi belajar siswa sebesar rx2y = 0.771. Berdasarkan kriteria yang ada
dalam tabel 4.8, maka dapat diketahui bahwa nilai hitung koefisien korelasi
ini termasuk dalam kategori kuat artinya hubungan antara minat belajar dan
prestasi belajar mempunyai hubungan yang kuat. Koefesien korelasi bertanda
positif artinya terdapat hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi
belajar. Besarnya sumbangan efektif hubungan minat belajar PKn dengan
prestasi belajar PKn adalah 59,44% yang diperoleh dari r2 x 100. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar
sebesar 59,44% sedangkan sisanya 40,56% adalah sumbangan dari variabel
lain di luar variable minat belajar PKn.
55
Tabel 4.8 juga terlihat bahwa sig. (2-tailed) atau signifikan dua sisi
menunjukkan angka sebesar 0,000 hal tersebut menunjukkan bahwa
hubungan positif signifikan antara minat belajar dan prestasi belajar siswa
kelas 8 di SMP Negeri 2 Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung
semester 2 tahun pelajaran 2012/2013, karena p < 0,05 (0,000 < 0,05).
4.4 Uji Hipotesis Hubungan antara Minat Belajar Mata Pelajaran PKn
dengan Prestasi Belajar PKn
Untuk membuktikan ada ataupun tidaknya hubungan antara variabel
minat belajar PKn dengan prestasi belajar PKn dapat dilihat pada tabel 4.9 di
bawah ini, dengan ketentuan:
Menerima Ho dan menolak H1 bila nilai rxy ≤ 0 artinya tidak ada
hubungan positif signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar mata
pelajaran PKn pada siswa kelas 8 SMP di Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Menerima H1 dan menolak Ho bila nilai rxy > 0 artinya ada hubungan
positif signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
PKn pada siswa kelas 8 SMP di Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung
Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
56
Tabel 4.9
Hasil uji signifikansi variabel Minat belajar PKn dengan Prestasi belajar PKn
Tabel tersebut menunjukkan bahwa hipotesis menyatakan ada
hubungan yang positif signifikan, artinya analisis data korelasi antara minat
belajar siswa dengan prestasi belajar diperoleh koefisien rxy 0,771 maka H1
diterima dan Ho ditolak dan angka probabilitas dari hasil analisis data
diperoleh p sebesar = 0,000<0,01 artinya (signifikan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara
minat belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn pada siswa kelas 8
SMP di Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun
Pelajaran 2012/2013.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang hubungan antara minat belajar PKn dengan
prestasi belajar PKn menunjukkan adanya hubungan yang positif signifikan.
Hal tersebut dapat diketahui dari nilai koefisien korelasinya sebesar 0,771 dan
nilai signifikansinya 0,000. Dimana p atau signifikansinya tersebut lebih kecil
dari 0,01,
Variabel
bebas (X)
Variabel
Terikat (Y)
Jmlh
Responden
Koefisien
Korelasi
Signifikansi Keputusan
Minat
belajar PKn
Prestasi
belajar PKn
85 0,771 0,000 Ho ditolak
57
hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara minat
belajar PKn dengan prestasi belajar PKn. Hubungan tersebut berlaku pada
populasi. Besarnya sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar sebesar
59,44% yang diperoleh dari r2 x 100% sedangkan sisanya 40,56% adalah
sumbangan dari variabel lain di luar variabel minat belajar PKn.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat belajar berkorelasi
dengan prestasi belajar. Dari data yang diperoleh, diketahui prestasi belajar
siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 48 siswa dengan
prosentase 56,47 %dari jumlah 85 siswa. Demikian juga dengan minat belajar
siswa yang berada dalam kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 30 siswa
dengan prosentase 35,29 % dari jumlah 85 siswa. Jadi jika di jumlah antara
kategori sangat tinggi dan tinggi maka prosentasenya 91.76%. Adanya minat
belajar ini menunjukkan bahwa adanya daya atau energi penggerak dari
dalam diri siswa untuk belajar. Siswa yang memiliki minat kuat, akan
mempunyai banyak dorongan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan
belajar demi mencapai prestasi belajar yang optimal (Karsono dkk, 2010;12).
Sdangkan menurut Hadis (2006:44) menyatakan bahwa minat belajar
adalah rasa tertarik yang di tunjukkan oleh peserta didik dalam melakukan
aktifitas belajar baik dirumah, di sekolah maupun dimasyarakat.
Karsono dkk, ( 2010;12 ) mengatakan minat belajar merupakan faktor
psikis yang bersifat intelektual pada dunia pendidikan siswa yang memiliki
minat belajar tinggi maka akan mempunyai energi lebih untuk melakukan
kegiatan belajar dengan demikian siswa akan mampu menguasai materi,
58
siswa yang mampu menguasai materi akan mampu mendongkrak prestasi
belajar. Inilah yang menyebabkan minat belajar siswa dapat berdampak
positif terhadap prestasi belajar siswa
Hasil Pepenilitan yang dilakukan oleh Rustiyati (2011) dengan judul
Hubungan Antara Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Pada Mata
Pelajaran Pkn Kelas 8 SMP 1, SMP 2, dan SMP 3 Di Kecamatan
Watumalang Kabupaten Wonosobo Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012
Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar PKn dengan prestasi
belajar PKn. Koefisien korelasi (r) = 0,259 dalam kategori rendah. Nilai
signifikansi (p) = 0,000 < 0,01 dalam kategori sangat signifikan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu
Ningsih (2009:63) dengan judul Hubungan Antara Minat Belajar IPA Dengan
Prestasi Belajar siswa Kelas 5 SD Digugus Lubang Geni Kecamatan Wadas
Lintang Kabupaten Wonosobo, terdapat hubungan yang positif signifikan dan
positif antara minat belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi
(r) = 0,34 dalam kategori rendah, nilai signifikasi (p) 0,011 <0,05.
Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Endang M. Nabunome
(2008) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif namun tidak
signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar Pkn, siswa kelas 4 SD
Gugus Kartini Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang dimana koefisien
korelasi (r) = 0,106 dalam kategori sangat rendah. Nilai signifikasi (P) =
0,332, P> 0,05,
59
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat minat belajar siswa
kemungkinan besar akan terjadi tinggi prestasi belajarnya. Karena minat
belajar sangat berpengaruh pada proses belajar siswa.
top related