bab iv hasil penelitian dan...
Post on 04-May-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian
berupa data hasil belajar dan data aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian dan
pembahasan dapat diketahui melalui beberapa proses. Proses yang dilakukan
untuk mendapatkan hasil penelitian yang berupa data hasil belajar dan data hasil
peningkatan aktivitas siswa yaitu: 1) pelaksanaan siklus I yang terdiri dari tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi, 2)
pelaksanan siklus II yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
observasi, dan tahap refleksi, 3) deskriptif data siklus I yang menyajikan data
mentah berupa tabel destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa
Siklus I, 4) deskriptif data Siklus II yang menyajikan data mentah berupa tabel
destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa siklus II, 3) setelah
data disajikan dalam bentuk data mentah pada sub bab deskriptif data, data
mentah tersebut kemudian dianalisis dalam sub bab analisis data siklus I dan
analisis data siklus II yang kemudian diakhiri dengan pembahasan dari
keseluruhan data yang diperoleh.
4.1 Kondisi Awal
Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo
sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Sesuai dengan hasil wawancara
yang telah dilakukan pada tanggal 3 Maret 2013 bersama dengan guru kelas 5 SD
negeri Salatiga 08, diperoleh data bahwa pembelajaran IPS yang dilakukan hanya
berpusat pada guru dengan metode berceramah yang mendominasi jalanya KBM,
metode yang lebih membangkitkan keaktifan siswa kurang dilibatkan dalam
pembelajaran, membatasi kreatifitas siswa, dan tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menggali lebih dalam tentang apa yang diketahui dan
mengkonstruksi pengetahuan.
Aktivitas belajar mata pelajaran IPS masih cukup dan masih ada siswa yang
aktivitas belajarnya dalam pembelajaran IPS masih rendah. Keadaan ini
menimbulkan semangat dan gairah siswa untuk mengikuti pembelajaran masih
kurang. Berkut ini tabel aktivitas belajar Pra Siklus :
45
Tabel 15
Aktivitas Belajar IPS Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran
2012/2013Pra Siklus
Nomor Kategori Aktivitas Belajar Frekuensi Persentase
1 Kurang 8 24,24%
2 Cukup 18 54,54%
3 Baik 7 21,21%
Jumlah 33 100%
Rata-rata 2,39
Tabel 15, menunjukan bahwa siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran
kurang dengan skor observasi 1-1,9 berjumlah 8 siswa dengan persentase 24,24%,
siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran cukup dengan skor observasi 2-2,9
berjumlah 18 siswa denganpersentase 54,54%,siswa yang aktivitasnya dalam
pembelajaran baik dengan skor observasi 3 berjumlah 7 siswa dengan persentase
21,21%. Rata-rata aktivitas belajar mata pelajaran IPS kelas 5 SDN Salatiga 08
kecamatan Sidorejo semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 klasikal adalah 2,39.
Selain aktivitas belajar yang cukup dan kurang, hasil belajar mata pelajaran
IPS yang terjadi di SD negeri Salatiga 08 kecamatan Seidorejo juga masih rendah.
Siswa dinyatakan mencapai hasil belajar yang maksimal apabila siswa tuntas pada
kompetensi dasar pokok pada pelajaran IPS adalah 70. Sehingga siswa yang
belum mendapatkan nilai sama dengan atau diatas 70 belum dikatakan tuntas.
Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 pra siklus atau
sebelum diadakan siklus dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
46
Tabel 16
Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2
Tahun pelajaran 2012/2013 Pra Siklus
NO Ketegori Frekuensi Persentase
1 Tuntas 10 30.30 %
2 Tidak Tuntas 23 69,69 %
3 Jumlah 33 100%
4 Nilai rata-rata 59,30
5 Niai Minimal 33
6 Nilai Maksimal 80
Tabel 16 menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD
negeri Salatiga 08 semster 2 tahun pelajaran 2012/2013pra siklus mempunyai nilai
rata-rata kelas 59,30 dengan nilai minimal 33 dan nilai maksimal 80. Siswa yang
telah mencapai KKM hanya berjumlah 10 dan siswa yang belum mencapai
nilai berjumlah 23.
Dari hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, bisa dilihat terjadi
perbedaan yang sangat signifikan antara nilai tertinggi dan terendah. Hasil pra
siklus tersebut dijadikan data untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan
dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 pertemuan.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dibuat, maka pelaksanaan
penelitian akan dilaksanakan dengan melalui tahap dan proses yang terstruktur.
Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua yaitu pelaksanaan penelitian siklus I
dan siklus II dengan masing-masing siklus tiga kali pertemuan.
Sebelum menentukan pelaksanaan siklus I diperlukan adanya koordinasi
dengan pihak sekolah baik dengan kepala sekolah maupun guru kelas yang
mengampu mata pelajaran IPS kelas 5 di SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo.
Koordinasi atau permohonan izin penelitian ini berguna agar adanya kelancaran
dan ketika penelitian dilaksanakan, tidak berbenturan dengan kegiatan yang sudah
47
direncanakan oleh sekolah. Permohonan izin melakukan penelitian menjadi sangat
penting ketika guru kelas mata pelajaran IPS sebagai guru yang nantinya akan
mengajar dengan metode yang digunakan sebagai penelitian yaitu inkuiri kepada
siswa. Permohonan izin penelitian dilakukan dengan menunjukan jadwal
pelaksanaan penelitian dan metode yang digunakan kepada guru dan kepala
sekolah. Selain permohonan izin kepada sekolah yang menjadi tempat penelitian
diadakan pula uji validitas instrumen kepada sekolah yang mempunyai
karakteristik yang sama dengan SDN Salatiga 08. Validitas instrumen dilakukan
pada siswa kelas 5 di SDN Salatiga 12 yang mempunyai jumlah siswa 35 dan
mempunyai karakteristik siswa yang relatif sama dengan siswa kelas 5 di SDN
Salatiga 08. Validasi instrumen dilakukan untuk melihat kelayakan dari instrumen
yang akan diujikan kepada subyek penelitian dari hasil tersebut diperoleh
instrumen-instrumen yang valid dan yang tidak, Soal yang valid akan diujikan
dalam test formatif siklus I dan siklus II.
Pembagian waktu pelaksanaan siklus I dengan pelaskanaan selama tiga
pertemuan disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran mata pelajaran IPS kelas 5
SDN Salatiga 08 dan rencana kegiatan Sekolah seperti hari libur nasional dan test
tengah semester. Dari penyesuaian tersebut, maka pelaksanaan siklus I
dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013, 19 Maret 2013 dan 22 Maret 2013,
dengan agenda sebagai berikut:
48
Tabel 17
Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran
2012/2013 Siklus I
Pertemuan Waktu Kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan
Pertama Hari/Tanggal : Jumat,
15 Maret 2013
Waktu : 07:15-
09:00
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
rencana pelaksanakan pembelajaran yang
sudah diperlajari dan diberikan. Dengan
pokok bahasan tokoh yang terlibat dalam
persiapan kemerdekaan Indonesia dan
waktu yang berkaitan dengan peristiwa
persiapan kemerdekaan Indonesia.
Kedua Hari/Tanggal : Selasa,
19 Maret 2013
Waktu : 09:15-
11:00
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
rencana pelaksanakan pembelajaran yang
sudah diperlajari dan diberikan. Dengan
pokok bahasan keputusan yang diambil
dalam sidang BPUPKI dan pembentukan
PPKI.
Ketiga Hari/Tanggal : Jumat,
22 Maret 2013
Waktu : 07:15-
09:00
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
rencana pelaksanakan pembelajaran yang
sudah diperlajari dan diberikan. Dengan
pokok bahasanjasa-jasa tokoh pahlawan
dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia dan sikap-sikap yang patut ditiru
dari tokoh mempersiapkan kemerdekaan.
Proses pembelajraan dilaksanakan dengan
pemberian test formatif kepada siswa.
49
Pelaksanaan siklus II dilakukan ketika dalam pelaksanaan siklus I hasil dan
aktivitas belajar siswa siklus I belum mencapai KKM dan indikator kerja.
Pelaksanaan siklus II dengan kompetensi dasar yang berbeda dengan siklus I
tetapi masih dalam standar kompetensi. Berikut ini strategi pembagian waktu dan
uraian kegiatan pelaksanaan siklus II:
50
Tabel 18
Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semesester 2 Tahun Pelajaran
2012/2013 Siklus II
Pertemuan Waktu Kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan
Pertama Hari/Tanggal : Selasa,
26 Maret 2013
Waktu : 09:15-
11:00
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
RPP yang sudah dipelajari dan diberikan.
Dengan pokok bahasan materi tokoh yang
terlibat dalam proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan waktu peristiwa sekitar
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kedua Hari/Tanggal : Kamis,
28 Maret 2013
Waktu : 09:15-
11:00
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
RPP yang sudah diperlajari dan diberikan.
Dengan pokok bahasan peranan tokoh
yang terlibat dalam proklamasi dan
peristiwa sekitar proklamasi.
Ketiga Hari/Tanggal : Sabtu,
30 Maret 2013
Waktu : 07:15-
09:00
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
RPP yang sudah diperlajari dan diberikan.
Dengan pokok bahasanurutan peristiwa
sekitar proklamasi sampai proklamasi
kemerdekaan Indonesia dan keputusan-
keputusan yang diambil tokoh Indonesia
dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
Proses pembelajraan dilaksanakan dengan
pemberian test formatif kepada siswa.
51
4.2.1 Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I sudah direncanakan sedemikian rupa, agar dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus I berjalan dengan lancar.Strategi
pembagian waktu pelaksanaan siklus I tertera pada Tabel 17 yang dilaksanakan
dalam 3 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dan
setiap pertemuan dengan indikator pencapaian yang berbeda. Sebelum siklus I
dilaksanakan, ada tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu: 1) tahap perencanaan,
2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.
4.2.1.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan
pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Persiapan yang dilakukan harus
sangat matang untuk memaksimalkan pembelajaran dengan menerapkan metode
inkuiri di dalam kelas.
Adapun persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan siklus Iadalah : 1)
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode
pembelajaran inkuiri dilakasanakan selama 3 kali pertemuan. Dalam pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan koordinasi dengan guru kelas.
Hal ini dilakukan untuk menghindari materi yang akan digunakan sebagai
penelitian sudah di tes dalam tes semester, 2) mempersiapkan lembar observasi
aktivitas siswa dan kinerja guru dan lembar observasi guru. Lembar observasi
aktivitas dan kinerja guru dibuat agar dalam pengamatan peneliti yang bertindak
sebagai observer mudah untuk mencantumkan penemuan selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode inkuiri ke dalam instrumen
yang sudah sistematis, 3) membuat alat peraga yang berupa gambar pahlawan dan
biografinya yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebelum membuat
alat peraga, perlu diadakanya konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran
IPS, hal ini dimaksudkan agar guru saat menggunakan alat peraga memahami dan
menguasai dengan baik alat peraga tersebut, 4) membuat materi pegangan siswa
yaitu ringkasan materi tentang upaya mempersiapkan kemerdekaan bangsa
Indonesia sebagai bahan refrensi siswa saat mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada Siklus I. Ringkasan yang dibuat berdasarkan kepada
52
materiyang akan digunakan dalam setiap siklus. Materi yang dipakai dalam siklus
ini terdiri dari materi besar yaitu sesuai dengan kompetensi dasar dan materi kecil
yang dilakukan setiap pertemuan dan disesuaikan dengan indikator, 5)
menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Siswa dikatakan berhasil dengan ketuntasan belajar 70. Indikator ketercapaian
hasil belajar tersebut sesuai dengan KKM mata pelajaran IPS di SDN Salatiga 08
yang telah ditentukan sebelumnya. Ketercapaian ketuntasan aktivitas belajar juga
ditentukan yaitu aktivitas belajar siswa dikatakan dalam kategori baik atau
mencapai skor 3-4, 6) pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I dari
masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah
pembelajaran atau sintak yang sudah ditentukan, dengan tidak memotong sintak,
7) kompetensi dasar siklus I berbeda dengan kompetensi dasar siklus II dan
dengan 6 indikator setiap pertemuan 2 indikator yang dicapai.
Setelah RPP jadi, Guru melakukan implementasi RPP untuk siklus I.
Implementasi dalam hal ini melalui penerapan metode inkuiri. RPP, lembar
observasi aktivitas siswa dan guru serta instrumen penilaian dapat dilihat pada
lampiran.
4.2.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan tahap perencanaansiklus I, maka pelaksanaan tindakan siklus I
berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui metode inkuiri pada mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial (IPS).Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 3
kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga.
Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan
tindakan pada siklus I sebagai berikut:
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013. Pada
pertemuan pertama dihadiri oleh: 1) peneliti yang bertindak sebagai observer yang
akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri
Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode
inkuiri.
53
Pertemuan pertama pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi tokoh yang terlibat
dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan.
Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Pertemuan pertama Siklus I guru melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir dan
sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan.
Pada pertemuan pertama ini guru sudah melaksanakan pembelajaran
berdasarkan kegiatan awal, kegiatan inti (keterlaksanaan sintaks) yang terlewat,
berdasarkan kegiatan awal, sintaks inkuiri, dan kegiatan akhir berikut ini: 1) guru
melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan
salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi
untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan
aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti
pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan
pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam
melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan
masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang
menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan
menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7)
kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS,
buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah
ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator
membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat
hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10)
semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama
menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11)Guru
mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa
dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa
bersama guru melakukan refleksi
54
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013. Pada
pertemuan kedua dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian
di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk
mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri.
Pertemuan kedua pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi keputusan yang
diambil dalam sidang BPUPKI dan pembentukan PPKI.
Pada pertemuan kedua ini guru melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai
berikut: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan
doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi
motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar
dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk
mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan
tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan
siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang
menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk
menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33
siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara
heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan
jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari
masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru
sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru
memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan
ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut
diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat
kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil
temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari
pembelajaran yang telah dilakukan.
55
Pertemuan kedua siklus I guru melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir
dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemua. Sedangkan
peneliti yang bertindak sebagai observer mengamati kinerja guru dan aktivitas
siswa pada pertemuan kedua Siklus I.
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2013. Pada
pertemuan ketiga dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian
di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk
mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri.
Pertemuan ketiga pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi jasa-jasa tokoh
pahlawan yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap-sikap yang
patut ditiru dari tokoh yang ikut dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Pada pertemuan ketiga ini guru melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai
berikut:1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan
doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi
motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar
dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk
mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan
tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan
siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang
menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk
menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33
siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara
heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan
jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari
masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru
sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru
memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan
ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut
56
diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat
kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil
temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari
pembelajaran yang telah dilakukan.14) guru melaksanakan test formatif siklus I
yang berbentuk pilihan ganda berjumlah 15 butir soal.
Pertemuan ketiga siklus I guru melaksanakan sintak sampai kegiatan akhir
dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan. Selain
memberikan materi, pada pertemuan ketiga siklus I guru juga memberikan
evaluasi berupa test formatif siklus I yang telah dilaksanakan.
Ketika melakukan penelitian pelaksanaan siklus I, peneliti mengalami
beberapa kendala yang cukup menggangu kelancaran penelitian pada siklus I.
Kendala tersebut adalah kehadiran peneliti yang menyita perhatian dari siswa,
sehingga siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.
4.2.1.3 Observasi
Observasi yang dilakukan berdasarkan pada pengamatan terhadap kinerja
guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus I berlangsung
dari setiap pertemuan.Observasi terhadap kinerja guru pada siklus I setiap
pertemuan mendapat temuan sebagai berikut.
Pertemuan pertama siklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks
inkuiri namun masih banyak tahap dalam sintaks yang pelaksanaanya belum
berjalan dengan baik. Berikut ini yang sudah dilaksanakan dengan baik: 1)tahap
menghadapkan masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi
siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan
guru meminta siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout
yang diberikan siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi
tokoh pahlawan. Sedangkan sintaks berikutnya sudah terlaksana namun belum
berjalan dengan baik yaitu: 1) tahap mengumpulkan data dengan kegiatan
membimbing siswa untuk mencatat hasil temuan dan pendapatnya yang kemudian
disatukan dengan kelompok, kekurang dalam pelaksanaan pada tahap sintaks ini
yaitu guru tidak membimbing kelompok secara menyeluruh akibatnya masih ada
57
kelompok yang mengalami kebingungan, 2) tahap mengorganisasikan data dan
merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk memberikan
pendapat. Kekuranganya instruksi yang diberikan guru masih pada kelompok
yang tidak ramai, kelompok yang ramai kurang didekati dan diberi pengulangan
instruksi akibatnya kelompok yang sudah ramai mengalami kebingungan dalam
melaksanakan tahap berikutnya, 3) tahap mengadakan analisis tentang proses
inkuiri dengan kegiatan guru meminta siswa untuk menganalisis hasil inkuiri dan
memberi pertanyaan kepada siswa secara acak dan heterogen serta guru meminta
siswa untuk merangkum hasil temuan. Kekurangan dalam pelaksanaan sintaks ini
hanya 3 orang yang diberikan pertanyaan dan tidak ada pertanyaan yang diberikan
kepada semua siswa.
Pertemuan keduasiklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks inkuri
namun masih ada sintaks yang dalam pelaksanaanya masih kurang dan belum
berjalan dengan baik. Berikut ini sintaks yang sudah dilaksanakan dengan baik: 1)
tahap menghadapkan masalah atau penyajian masalah, 2) tahap verifikasi data
dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan
memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang
diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan, 3) mengumpulkan data
dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuan atau pendapat
dari masing-maasing siswa yang nantinya akan disatukan dengan kelompok.
Sedangkan sintaks berikutnya sudah terlaksana namun belum berjalan dengan
baik yaitu: 1) tahap mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan
kegiatan guru meminta siswa untuk merumuskan pendapatnya dalam kelompok.
Kekuranganya instruksi yang diberikan guru tidak dilakukan secara berulang dan
masih belum jelas dan masih banyak siswa yang mengalami kebingungan dan
berakibat banyak siswa yang memilih untuk tidak berpendapat dalam kelompok,
2) tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri dengan kegiatan guru
meminta siswa untuk menganalisis hasil inkuiri dan memberi pertanyaan kepada
siswa secara acak dan heterogen serta guru meminta siswa untuk merangkum hasil
temuan. Kekurangan dalam pelaksanaan sintaks ini guru masih memilih siswa
58
yang pintar saja untuk diberikan pertanyaan, seharusnya pemberian pertanyaan
dilakukan secara acak dan pemilihan siswa secara heterogen.
Pertemuan ketigaSiklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks inkuri
namun masih ada sintaks yang dalam pelaksanaanya masih kurang dan belum
berjalan dengan baik. Pada pertemuan kedua ini sintaks yang dilaksanakan oleh
guru lebih banyak terlaksana dengan baik dibandingkan pada pertemuan pertama.
Berikut ini sintaks yang terlaksana dengan baik pada pertemuan kedua siklus
pertama: 1) tahap menghadapkan masalah atau penyajian masalah, 2) tahap
verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-
masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan
memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang
diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan, 3) mengumpulkan data
dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuanya yang
nantinya adan disatukan dengan kelompok, 4) tahap mengorganisasikan data dan
merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk memberikan
pendapat dalam kelompok. Sedangkan sintaks yang belum terlaksana dengan baik
pada pertemuan ketiga adalah tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri
dengan kegiatan semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk
menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, guru
mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah
melakukan proses inkuiri, guru meminta siswa untuk merangkum seluruh materi
yang di lakukan inkuiri tersebut. Kekurangan dalam tahap sintaks ini adalah peran
guru masih sangat dominan dalam membantu siswa untuk menganalisis hasil
temuan. Berikut ini jumlah sintaks yang terlaksana dan tidak terlaksana pada
siklus I:
59
Tabel 19
Hasil Keterlaksanaan Sintaks Penerapan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas 5 SD
Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus I
Siklus I Jumlah tahap
sintaks yang
terlaksana
dengan baik
Jumlah tahap
sintaks yangbelum
terlaksana dengan
baik
Jumlah tahap
dalam sintaks
Pertemuan Pertama 2 3 5
Pertemuan Kedua 3 2 5
Pertemuan Ketiga 4 1 5
4.2.1.4 Tahap Refleksi
Refleksi diperoleh dari pengamatan oleh observer dengan menggunakan
lembar observasi kepada guru dan aktivitas belajar . Dari refleksi yang telah
dilakukan terhadap pelaksanaan pada siklus I, maka diperoleh temuan baik dalam
kinerja guru maupun aktivitas siswa.
Hasil refleksi terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
setiap pertemuan bisa dilihat dari hasil observasi yang telah ada. Kegiatan
pembelajaran dan sintaks yang sering tidak berjalan dengan baik dalam siklus I
adalah: 1) guru kurang dalam memberikan kesempatan siswa untuk menganalisis
hasil penemuan, 2) guru masih kurang memberikan pertanyaan tentang materi
yang telah dipelajari dalam siklus I setiap pertemuanya, 3) kondisi kelas masih
ramai sehinga pembelajaran tidak berlangsung secara kondusif, 4) peran guru
masih sangat dominan dalam penarikan kesimpulan terhadap materi yang telah
dipelajari.
Dari hasil refleksi seharusnya guru mempelajari dengan baik dan
mendalami sintaks agar semua sintaks terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk
kelas yang ramai guru perlu mengatur kelas dengan memberikan aturan mengikuti
pembelajaran dan membuat kesepakatan dengan siswa jika siswa ramai sendiri.
Sedangkan dari tingkah laku maupun aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran siswa siklus I ada hal yang ditemukan oleh observer yaitu:1) siswa
masih berbicara sendiri dan asyik sendiri dengan teman oleh karena itu siswa sulit
60
berkonsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung dan pada
akhirnya keadaan kelas menjadi ramai, 2) siswa masih belum ramai dan ribut pada
saat pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen dan acak oleh guru,
hal ini terjadi karena siswa kurang terbiasa berpisah dengan teman akrab atau
teman yang sering diajak kerja sama akibatnya siswa kurang berminat bekerja
sama dengan teman satu kelompok.
4.2.2 Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II berdasarkan pada hasil belajar dan hasil aktivitas
belajar siswa siklus I atau bisa dikatakan penyempurnaan hasil dan aktivitas
belajar siswa pada siklus I. Apabila hasil belajar siklus I dinilai belum mencapai
target KKM maupun indikator kerja yang ditentukan, maka ada penyempurnaan
atau keberlanjutan pelaksanaan penelitian sampai hasil dan aktivitas belajar siswa
kelas 5 SDN Salatiga 08 semseter 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata
pelajaran IPS dinilai sudah mencapai indikator kerja yang ditentukan. Perbaikan
pelaksanaan pembelajaran dari Siklus I yang sudah dilaksanakan.
Pelaksanaan siklus II sudah direncanakan sedemikian rupa, agar dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II memberi hasil yang sesuai
dan mencapai indikator kerja yang sudah ditentukan. Strategi pembagian waktu
pelaksanaan siklus II tertera pada Tabel 18 yang dilaksanakan dalam 3 kali
pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dan setiap
pertemuan dengan indikator pencapaian yang berbeda. Sebelum siklus I
dilaksanakan, ada tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu: 1) tahap perencanaan,
2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.
4.2.2.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil dan aktivitas belajar
siswa yang perlu diperbaiki pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II juga terdiri
dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan
ketiga akan tetapi dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang berbeda.
Adapun persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan siklus IIadalah : 1)
mencatat dan melihat hasil observasi dan hasil refleksi kinerja guru maupun
aktivitas siswa dari siklus I dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai
61
dengan sintaks maupun langkah pembelajaran yang sudah ditentukan, 2) melihat
hasil belajar siswa siklus I yang disesuaikan dengan KKM dengan menghitung
frekuensi siswa yang sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM, 3)
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode
pembelajaran inkuiri dilakasanakan selama 3 kali pertemuan. Dalam pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan koordinasi dengan guru kelas.
Hal ini dilakukan apakah kompetnsi dasar dan materi yang digunakan dalam
siklus II satu standar kompetensi dan lanjutan dari kompetensi dasar yang
digunakan dalam siklus I, 4) mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan
kinerja guru dan lembar observasi guru. Lembar observasi aktivitas dan kinerja
guru dibuat agar dalam pengamatan peneliti yang bertindak sebagai observer
mudah untuk mencantumkan penemuan selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menerapkan metode inkuiri ke dalam instrumen yang sudah sistematis, 5)
membuat alat peraga yang berupa gambar pahlawan dan biografinya yang ikut
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sebelum membuat alat peraga, perlu
diadakanya konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran IPS, hal ini
dimaksudkan agar guru saat menggunakan alat peraga memahami dan menguasai
dengan baik alat peraga tersebu dan supaya alat peraga sesuai dengan materi yang
akan diajarkan, 6) membuat materi pegangan siswa yaitu ringkasan materi tentang
peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan sebagai bahan refrensi siswa saat
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. Ringkasan yang
dibuat berdasarkan kepada materi yang akan digunakan dalam setiap siklus.
Materi yang digunakan dalam siklus ini terdiri dari materi besar yaitu sesuai
dengan kompetensi dasar dan materi kecil yang dilakukan setiap pertemuan dan
disesuaikan dengan indikator, 7) menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS. Siswa dikatakan berhasil dengan ketuntasan
belajar 70. Indikator ketercapaian hasil belajar tersebut sesuai dengan KKM
mata pelajaran IPS di SDN Salatiga 08 yang telah ditentukan sebelumnya.
Ketercapaian ketuntasan aktivitas belajar juga ditentukan yaitu aktivitas belajar
siswa dikatakan dalam kategori baik atau mencapai skor 3-4, 8) pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada siklus II dari masing-masing pertemuan yang
62
dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah pembelajaran atau sintaks yang
sudah ditentukan, dengan tidak memotong sintaks, 9) kompetensi dasar siklus II
berbeda dengan kompetensi dasar Siklus I, namun masih dalam satu kompetensi
dasar dan dengan 6 indikator, setiap pertemuan 2 indikator yang dicapai.
Setelah RPP jadi, Guru melakukan implementasi RPP untuk Siklus II.
implementasi dalam hal ini melalui penerapan metode inkuiri. RPP, lembar
observasi aktivitas siswa dan guru serta instrumen penilaiansiklus II dapat dilihat
pada lampiran.
4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan tahap perencanaansiklus II, maka pelaksanaan tindakan siklus
II berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui metode inkuiri pada mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu
pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Durasi jam pada tiap
pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II
sebagai berikut:
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013. Pada
pertemuan pertama dihadiri oleh: 1) peneliti yang bertindak sebagai observer yang
akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri
Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode
inkuiri.
Pertemuan pertama pada siklus2 kegiatan yang dilakukan adalah guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi tokoh yang terlibat
dalam peroklamasi kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan
peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.Pertemuan pertama ini guru
diharuskan melaksanakan pembelajaran berdasarkan kegiatan awal, kegiatan inti
(keterlaksanaan sintaks),berikut ini: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu
membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan
kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri
dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya
siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan
63
pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru
memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa
yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru
menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan
mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi
kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok
dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk
bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan,
maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing
anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil
temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota
kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam
kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil
penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat
rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan
refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013. Pada
pertemuan kedua dihadiri oleh: 1)peneliti yang bertindak sebagai observer yang
akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri
Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode
inkuiri.
Pertemuan kedua pada siklus II kegiatan yang dilakukan adalah guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi peranan tokoh yang
terlibat dalam proklamasi dan peristiwa sekitar proklamasi. Pada pertemuan kedua
ini guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran inkuiri yaitu sebagai berikut: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu
membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan
kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri
dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya
siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan
64
pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru
memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa
yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru
menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan
mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi
kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok
dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk
bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan,
maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing
anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil
temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota
kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam
kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil
penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat
rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan
refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.
Pertemuan kedua siklus II guru harus melaksanakan sintaks sampai
kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan.
Sedangkan peneliti yang bertindak sebagai observer mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa pada pertemuan kedua Siklus II.
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013. Pada
pertemuan ketiga dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian
di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk
mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri.
Pertemuan ketiga pada Siklus II kegiatan yang dilakukan adalah guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi urutan peristiwa
sekitar proklamasi sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia dan keputusan-
keputusan yang diambil tokoh Indonesiadalam peristiwa proklamasi
Kemerdekaan.Pada pertemuan ketiga ini guru melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai
65
berikut:1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan
doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi
motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar
dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk
mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan
tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan
siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang
menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk
menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33
siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara
heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan
jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari
masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru
sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru
memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan
ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut
diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat
kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil
temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari
pembelajaran yang telah dilakukan.14) guru melaksanakan test formatif siklus
IIyang berbentuk pilihan ganda berjumlah 15 butir soal.
Pertemuan ketiga siklus II guru harus melaksanakan sintaks sampai
kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan.
Selain memberikan materi, pada pertemuan ketiga siklus II guru juga memberikan
evaluasi berupa test formatif siklus II yang telah dilaksanakan.
66
4.2.2.3 Observasi
Observasi yang dilakukan berdasarkan pada pengamatan terhadap kinerja
guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus II berlangsung
dari setiap pertemuan. Observasi terhadap kinerja guru pada siklus II setiap
pertemuan mendapat temuan sebagai berikut:
Pertemuan pertama siklus II, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks
namun masih ada sintaks yang belum terlaksana dengan baik. sintaks yang sudah
terlaksana dengan baik adalah 1) tahap menghadapkan masalah atau penyajian
masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6
kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta
siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan
siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan,
3) mengumpulkan data dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil
temuanya yang nantinya adan disatukan dengan kelompok, 4) tahap
mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru
meminta siswa untuk memberikan pendapat dalam kelompok. Sedangkan sintaks
yang belum terlaksana dengan baik adalah tahap mengadakan analisis tentang
proses inkuiri, meskipun peran guru sudah tidak dominan dalam membantu siswa
untuk menganalisis hasil temuan dalam proses inkuiri, guru justru mengambil
tindakan untuk melepaskan secara total pada waktu siswa menganalisis hasil
temuan jadi siswa mengalami kebingungan.
Pada pertemuan kedua siklus II guru sudah melaksanakan sintaks dengan
baik dan lancar.
Sedangkan pada pertemuan ketiga Siklus II guru melaksanakan sintaks
dengan baik, lancar dan tidak ada hambatan. Suasana kelas juga mendukung dan
kondusif untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri.
Berikut ini tabel keterlaksanaan sintaks pada siklus II yang berjalan dengan baik:
67
Tabel 20
Hasil Keterlaksanaan Sintaks Penerapan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas 5 SD
Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus II
Siklus II Jumlah tahap
sintaks yang
terlaksana
dengan baik
Jumlah tahap
sintaks yangbelum
terlaksana dengan
baik
Jumlah tahap
dalam sintaks
Pertemuan Pertama 4 1 5
Pertemuan Kedua 5 0 5
Pertemuan Ketiga 5 0 5
4.2.2.4 Tahap Refleksi
Refleksi diperoleh dari pengamatan oleh observer dengan menggunakan
lembar observasi kepada guru dan aktivitas siswa. Dari refleksi yang telah
dilakukan terhadap pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh temuan baik dalam
kinerja guru maupun aktivitas siswa.
Hasil refleksi terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
setiap pertemuan bisa dilihat dalam hasil observasi. Kegiatan pembelajaran dan
sintaks dalam siklus II hampir semua sudah terlaksana. Namun pada pertemuan
pertama siklus II ini guru masih kacau dalam membimbing siswa untuk
menganalisis hasil temuan selama melakukan proses inkuiri dan pada akhirnya
diperbaiki pada pertemuan kedua dan ketiga yaitu guru sudah mengajukan
pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.Pengamatan terhadap
kinerja guru yang mempunyai kelebihan: 1) pembelajaran lebih efektif karena
suasana kelas kondusif, 2) pembelajaran lebih terorgansir dan sistematis.
Sedangkan dari tingkah laku maupun aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran siswa siklus II sudah membaik dengan keadaan kelas yang kondusif
untuk belajar akan tetapi siswa tetap aktif dalam mengikuti pembelajaran. ada hal
yang ditemukan oleh observer yaitu:
Pengamatan terhadap siswa yang mempunyai kelebihan : 1) siswa senang
dengan metode inkuiri, 2) siswa dapat fokus dalam satu materi yang dipelajari, 3)
68
kemampuan siswa untuk mencerna dan mengingat pembelajaran meningkat, 4)
proses belajar lebih mudah.
4.3 Hasil Penelitian
Hasil penelitian menyajikan data dari kegiatan penelitian yang telah
dilakukan. Data hasil penelitian yang disajikan dalam deskripsi data berbentuk
tabel dan diagram batang. Setelah data aktivitas dan hasil belajar siswa setiap
siklus disajikan, tahap selanjutnya data tersebut dianalisi dalam analisis data.
4.3.1 Deskripsi Data
Deskripsi data menyajikan data hasil penelitian yang telah dilakukan.
Deskripsi data pada penelitian ini akan menyajikan data mentah hasil dan aktivitas
belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II.
4.3.1.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Siklus I
Hasil data aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan dan pencatatan
seluruh aktivitas siswa yang dilakukan observer pada setiap pertemuan Siklus I.
Dari data dan skor aktivitas belajar yang dilakukan masing-masing siswa tersebut
nantinya akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu aktivitas belajar siswa
kurang, cukup dan baik yang berlandaskan pada skala likert (Sugiono 2010:210) :
Dengan ketentuan:
apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 1- 1,9 = aktivitas
belajar kurang
apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 2 – 2,9 =
aktivitas belajar cukup
apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar 3 = aktivitas belajar baik
Nilai aktivitas belajar siswa Siklus I dapat dilihat dari Tabel 21 berikut ini:
69
Tabel 21
Aktivitas Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08
Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013
Siklus I
NO
Interval
Kategori
Aktivitas Belajar Siklus I
Rata-
rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
JML % JML % JML %
1 1 - 1,9 Kurang 4 12,12% 0 0% 0 0% 12,12
%
2 2 – 2,9 Cukup 14 42,42% 18 54,54% 16 48,48% 48,48
%
3 3 Baik 15 45,45% 15 45,45% 17 51,51% 47,47
%
4 Rata-rata 2,6 2,7 2,8
5 Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh
Siswa Siklus I
2,7
Tabel 21 menyajikan data penilaian aktivitas belajar Siklus I mata
pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2
Tahun Pelajaran 2012/2013. Diketahui siswa yang aktivitas belajarnya kurang
pada Siklus I pertemuan pertama yaitu berjumlah 4 siswa dengan persentase
12,12%, siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada pertemuan pertama
berjumlah 14 siswa dengan persentase 42,42%, sedangkan untuk siswa yang
aktivitas belajarnya baik pada Siklus I pertemuan ertama ada 15 siswa dengan
persentase 45,45% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus I pertemuan
pertama adalah 2,6.
Pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang,
akan tetapi 18 siswa aktivitas belajarnya cukup dengan persentase 54,54% dan 15
siswa aktivitas belajarnya baik dengan persentase 45,45% dengan rata-rata
aktivitas belajar siswa Siklus I pertemuan kedua adalah 2,7.
Pada pertemuan ketiga Siklus I tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya
kurang, sednagkan siswa yang aktivitas belajarnya cukup berjumlah 16 siswa
70
dengan persentase 48,48% dan siswa yang aktivitas belajarnya baik berjumlah
20siswa dengan persentase 51,51% dengan rata-rata aktivitas belajar siklus I
pertemuan ketiga adalah 2,8.
Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya kurang pada siklus I
adalah 12,12%, sedangkan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya
cukup pada siklus I adalah 48,48% dan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas
belajarnya baik pada siklus I adalah 47,47.
4.3.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siklus I
Deskripsi data hasil belajarSiklus I disajikan dalam bentuk tabel destribusi
frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval.
Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil belajar
Siklus I yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi:
Kelas = 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 1,51
= 1 + 4,983
= 5,983
= 6 kelas
Range = Skor maksimal – Skor Minimal
= 87-53
= 34
Panjang kelas Interval siklus I=
= 5, 83
= 6
Evaluasi dalam siklus I guru memberikan soal kepada siswa. Adapun hasil
evaluasi siklus I dapat dilihat pada Tabel 22 dibawah ini:
71
Tabel 22
Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN
Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus I
NO Nilai Frekuensi Persentase
1 53 - 58 8 24,24%
2 59 - 64 3 9,09%
3 65 - 70 2 6,06%
4 71 - 76 7 21,21%
5 77 - 82 6 18,18%
6 ≥ 83 7 21,21%
7 Jumlah 33 100%
Berdasarkan Tabel 22 siswa yang mendapatkan nilai antara 53-58 yaitu 8
siswa dengan persentase 24,24%, nilai 59-64 yaitu 3 siswa dengan persentase
9,09%, nilai 65-70 yang diperoleh 2 siswa dengan persentase 6,06%, siswa yang
mendapat nilai antara 71-76 yaitu 7 siswa dengan persentase 21,21%, nilai antara
77-76 diraih oleh 7 siswa dengan persentase 21,21% dan nilai ≥ 83 dicapai oleh 7
sisiwa.
4.3.1.3 Deskripsi Aktivitas Belajar Siklus II
Hasil data aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan seluruh aktivitas
siswa yang dilakukan observer pada setiap pertemuan siklus II. Dari data dan skor
aktivitas belajar yang dilakukan masing-masing siswa tersebut nantinya akan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu aktivitas belajar siswa kurang, cukup
dan baik yang berlandaskan pada skala likert (Sugiono 2010:210) :
Dengan ketentuan:
apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 1- 1,9 = aktivitas
belajar kurang
apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 2 – 2,9 =
aktivitas belajar cukup
apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar 3 = aktivitas belajar baik
Nilai aktivitas belajar siswa siklus II dapat dilihat dari Tabel 23:
72
Tabel 23
Aktivitas Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08
Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013
Siklus II
N
O
Interval
Kategor
i
Aktivitas Belajar Siklus II
Rata-
rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
JML % JML % JML %
1 1 - 1,9 Kurang 0 0% 0 0% 0 0% 0%
2 2 – 2,9 Cukup 16 48,48% 10 30,30% 2 6,06% 28,28
%
3 3 Baik 17 51,51% 23 69,69% 31 93,93% 71,71
%
4 Rata-rata 3,0 3,2 3,4
5 Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh
Siswa Siklus II
3,2
Tabel 23 menyajikan data penilaian aktivitas belajar Siklus II mata
pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2
Tahun Pelajaran 2012/2013. Diketahui tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya
kurang, siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada pertemuan pertama berjumlah
16 siswa dengan persentas 48,48%, sedangkan untuk siswa yang aktivitas
belajarnya baik pada Siklus II pertemuan pertama ada 17 siswa dengan persentase
51,51% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan pertama
adalah 3,0.
Pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang,
akan tetapi 10 siswa aktivitas belajarnya cukup dengan persentase 30,30% dan 23
siswa aktivitas belajarnya baik dengan persentase 69,69% dengan rata-rata
aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan kedua adalah 3,2. Pada pertemuan
ketiga Siklus II tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang, sednagkan siswa
yang aktivitas belajarnya cukup berjumlah 2 siswa dengan persentase 6,06% dan
siswa yang aktivitas belajarnya baik berjumlah 23 siswa dengan persentase
73
93,93% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan ketiga adalah
3,4.
Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya kurang pada Siklus II
adalah 0%, sedangkan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya cukup
pada Siklus II adalah 28,28% dan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas
belajarnya baik pada Siklus II adalah 71,71%. Dengan rata-rata aktivitas Belajar
seluruh Siswa Siklus II yaitu 3,2.
4.3.1.4 Deskripsi Hasil Belajar Siklus II
Deskripsi data hasil belajar siklus II disajikan sama dengan penyajian data
hasil data siklus II dan sama-sama diproleh dari perhitungan kelas, range, dan
perhitungan kelas interval yang dikemukakan oleh dalam bentuk tabel destribusi
frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval
yang dikemukakan oleh Usman dan Purnomo (2008:71).
Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil
belajar siklus II yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi:
Kelas = 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 1,51
= 1 + 4,983
= 5,983
= 6 kelas
Range = Skor maksimal – Skor Minimal
= 93-60
= 33
Panjang kelas Interval Siklus I=
= 5,66
= 6
Evaluasi dalam Siklus II guru memberikan soal kepada siswa. Adapun
hasil evaluasi atau hasil belajar siswa padaSiklus II dapat dilihat pada Tabel 24
dibawah ini:
74
Tabel 24
Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN
Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013
Siklus II
NO Nilai Frekuensi Persentase
1 60 - 65 5 15,15%
2 66–71 1 3,03%
3 72–77 4 12,12%
4 78–83 5 15,15%
5 84 – 89 6 18,18%
6 ≥ 90 12 36,36%
7 Jumlah 33 100%
Berdasarkan Tabel 24 hasil belajar siswaSiklus II yang mendapatkan nilai
antara 60-65 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai 66-71 yaitu 1 siswa
dengan persentase 3,03%, nilai 72-77 yang diperoleh 4 siswa dengan persentase
12,12%, siswa yang mendapat nilai antara 78-83 yaitu 5 siswa dengan persentase
15,15%, nilai antara 84-89 diraih oleh 6 siswa dengan persentase 18,18% dan nilai
≥ 90 dicapai oleh 12 siswa dengan persentase 36,36%.
4.3.2 Analisis Data
Hasil belajar dan aktivitas belajar siswa akan dianalisis ketuntasan
berdasarkan tabel yang telah disajikan dalam deskriptif data. Analisis data
dilakukan setiap siklus untuk melihat ketuntasan hasil belajar siklus I, analisis
aktivitas belajar siklus I, dan data ketuntasan hasil belajar siklus II serta analisis
data aktivitas siklus II, yang akan diuraikan berikut ini:
4.3.2.1 Analisis Aktivitas BelajarSiklus I
Analisis aktivitas belajar Siklus I disajikan dalam tabel ketuntasan dengan
dua kategori atau kriteria yaitu frekuensi dan persentase siswa yang aktivitasnya
baik atau memperoleh skor aktivitas belajar ≥ 3 dan siswa yang aktivitasnya
cukup dan kurang dari indikator kerja yang ditentukanyaitu siswa yang
aktivitasnya<3. Berikut ini tabel ketuntasan aktivitas belajar siswa Siklus I:
75
Tabel 25
Analisis Aktivitas Belajar Mata PelajaranIPS Pada Siswa Kelas 5
SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2
Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus I
No Aktivitas Belajar Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
F % F % f %
1 ≥ 3
(kategori aktivitas
belajar baik)
15 45,45% 15 45,45% 17 51,51%
2 < 3
(kategori aktivitas
belajar cukup dan
kurang)
18 54,54% 18 54,54% 16 48,48%
Jumlah 33 100% 33 100% 33 100%
Rata-Rata Aktivitas
Belajar seluruh Siswa
Siklus I
2,7
Berdasarkan Tabel 25, diketahui bahwa pada pertemuan pertama siswa di atas
kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3
Berjumlah15 siswa persentase 45,45% dan di bawah < 3 atau kategori siswa
cukup dan kurang 18 siswa persentase dengan persentase54,54%. Pada
pertemuan kedua siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3
berjumlah15 siswa persentase 45,45% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup
dan kurang 18 siswa persentase dengan persentase54,54%. Sedangkan pada
pertemuan ketiga, siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 ada 17
siswa dengan persentase 51,51% dan di bawah < 3 atau kategori aktivitas belajar
cukup dan kurang 16 siswa persentase dengan persentase48,48%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar yang baik Siklus Ibelum
mencapai indikator kerja yang ditentukan, dimana indikator kerja menentukan
76
70% aktivitas belajarnya baik. Namun aktivitas belajar pada Siklus I dengan
kategori baik masih 47,47%.
4.3.2.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Dari data ketuntasan hasil belajar siklus I Tabel 22 siswa yang
mendapatkan nilai antara 53-58 yaitu 8 siswa dengan persentase 24,24%, nilai 59-
64 yaitu 3 siswa dengan persentase 9,09%, nilai 65-70 yang diperoleh 2 siswa
dengan persentase 6,06%, siswa yang mendapat nilai antara 71-76 yaitu 7 siswa
dengan persentase 21,21%, nilai antara 77-76 diraih oleh 7 siswa dengan
persentase 21,21% dan nilai ≥ 83 dicapai oleh 7 sisiwa. Nilai rata-rata kelas siklus
I adalah 70,84, dengan nilai minimal 53 dan nilai maksimal 87.
Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat
13 siswa yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar
yaitu siswa yang mendapatkan nilai anatara 53-69 atau siswa dengan nilai di
bawah KKM yang ditentukan yaitu 70.Berikut ini tabel ketuntasan hasil belajar
siswa siklus I:
Tabel 26
Ketuntasan Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga
08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus I
NO Kategori Frekuensi Persentase
1 Tuntas 20 60,60%
2 Tidak Tuntas 13 39,33%
3 Jumlah 33 100%
4 Rata-rata 70,84
5 Nilai Minimal 53
6 Nilai Maksimal 87
Dari gambar hasil belajar diatas adapula gambar diagram lingkaran
ketuntasan belajar siswa hasil belajar tes siklus I seperti berikut ini:
77
Gambar 2 Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN
Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013Siklus I
Berdasarkan tabel dan diagram linkaran ketuntasan hasil belajar siklus I,
diperlukan penelitian selanjutnya untuk meningkatkan hasil belajar Siklus Iyaitu
pada Siklus II.
4.3.2.3 Analisis Aktivitas Belajar Siklus II
Analisis ketuntasan aktivitas belajar siklus II disajikan dalam tabel
ketuntasan dengan dua kategori atau kriteria yaitu frekuensi dan persentase siswa
yang aktivitasnya baik atau memperoleh skor aktivitas belajar ≥ 3 dan siswa yang
aktivitasnya cukup dan kurang dari indikator kerja yang ditentukanyaitu siswa
yang aktivitasnya<3. Berikut ini tabel ketuntasan aktivitas belajar siswa siklus II:
Tuntas 60,60%
Tidak Tuntas 39,39%
78
Tabel 27
Analisis Aktivitas Belajar Mata PelajaranIPS Pada Siswa Kelas 5
SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2
Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus II
No Aktivitas Belajar Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
f % f % f %
1 ≥ 3
(kategori aktivitas
belajar baik)
17 51,51% 23 69,69% 31 93,33%
2 < 3
(kategori aktivitas
belajar cukup dan
kurang)
16 48,48% 10 30,30% 2 6,06%
Jumlah 33 100% 33 100% 33 100%
Rata-Rata Aktivitas
Belajar seluruh Siswa
Siklus I
3,2
Berdasarkan Tabel 27, diketahui bahwa pada pertemuan pertama siklus II,
siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 berjumlah17 siswa
persentase 51,51% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang 16
siswa persentase dengan persentase48,48%. Pada pertemuan kedua siswa di atas
kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 berjumlah23 siswa persentase 69,69%
dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang berjumlah 10 siswa
persentase dengan persentase30,30%. Sedangkan pada pertemuan ketiga, siswa di
atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 ada 31 siswa dengan persentase
51,51% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang 2 siswa
persentase dengan persentase6,06%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar yang baik siklus IIsudah
mencapai mencapai indikator kerja yang ditentukan, dimana indikator kerja
menentukan 70% dari jumlah siswa aktivitas belajarnya baik dan rata-rata
79
perolehan skor aktivitas belajar pada siklus II menunjukan bahwa 71,71%
aktivitas belajar mata pelajaran IPS dengan kategori baik.
4.3.2.4 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Dari data ketuntasan hasil belajar siklus II Tabel 24 hasil belajar
siswasiklus II yang mendapatkan nilai antara 60-65 yaitu 5 siswa dengan
persentase 15,15%, nilai 66-71 yaitu 1 siswa dengan persentase 3,03%, nilai 72-
77 yang diperoleh 4 siswa dengan persentase 12,12%, siswa yang mendapat nilai
antara 78-83 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai antara 84-89 diraih
oleh 6 siswa dengan persentase 18,18% dan nilai ≥ 90 dicapai oleh 12 siswa
dengan persentase 36,36%. Nilai rata-rata kelas Siklus I adalah 81,54 dengan nilai
minimal 60 dan nilai maksimal 93
Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat
siswa 6 yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar
yaitu siswa yang mendapatkan nilai 60-69 atau siswa dengan nilai di bawah KKM
atau belum tuntas. Indikator kerja rata-rata hasil belajar yang ditetapkan peneliti
sudah tercapai dalam siklus II yaitu siswa mencapai ketuntasan hasil
belajar.
Dari Tabel 24 tersebut dapat diberi makna bahwa siswa yang masih
mendapatkan nilai antara 60-69 yaitu 6 orang dengan persentase 18,18%, bisa
dekatakan belum tuntas atau dibawah KKM yang ditentukan yaitu dengan
jumlah keseluruhan siswa yang belum tuntas pada siklus II adalah 6 siswa dengan
jumlah persentase siswa yang belum tuntas sebesar 18,18% dan siswa yang tuntas
dalam siklus II mencapai persentase sebesar 81,81% melebihi indikator kerja
ketuntasan hasil belajar yang ditetapkan peneliti yaitu . Berikut ini tabel
ketuntasan siklus II:
80
Tabel 28
Ketuntasan Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga
08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus II
NO Kategori Frekuensi Persentase
1 Tuntas 27 81,81%
2 Tidak Tuntas 6 18,18%
3 Jumlah 33 100%
4 Rata-rata 81,72
5 Nilai Minimal 60
6 Nilai Maksimal 93
Tabel 28 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan
dengan siklus I, dari tabel 28 maka dapat diperjelas lagi dengan diagram lingkaran
ketuntasan hasil belajar siklus II berikut ini:
Gambar 3 Ketuntasan Hasil Siswa Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN
Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013Siklus II
Tuntas 81,81%
Tidak Tuntas 18,18%
81
4.3.2.5 Analisis Diskriptif Komparatif Aktivitas Belajar
Perbandingan aktivitas belajar setiap siklus diperoleh dari hasil data yang
telah diklumpulkan setiap siklusnya, yang diperoleh dari pencatatan terhadap
aktivitas belajar setiap pertemuan yang kemudian dirata-rata dalam satu siklus
tersebut. Perbandingan aktivitas belajar setiap siklus disajikan dalam Tabel 29:
Tabel 29
Perbandingan Ketuntasan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas
5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Per Siklus
NO Aktivitas Belajar Persentase
Aktivitas
Belajar Baik
Persentase
Aktivitas
Belajar Cukup
Persentase
Aktivitas
Belajar Kurang
1 Pra Siklus 21,21% 54,54% 24,24%
2 Siklus I 47,47% 48,48% 12,12%
3 Siklus II 71,71% 28,28% 0%
Tabel perbandingan aktivitas belajar setiap siklus menunjukan peningkatan
aktivitas belajar kearah aktivitas beajar siswa yang baik. Semula siswa yang
aktivitas belajarnya kurang dalam pra siklus mencapai persentase 24,24%
kemudian dalam Siklus I siswa yang aktivitas belajarnya kurang mencapai
persentase 12,12% menunjukan berkurangnya jumlah persentase siswa yang
aktivitas belajarnya kurang jika dibandingkan dengan pra siklus. Pada Siklus II
tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang.
Sedangkan yang aktivitas belajarnya cukup pada pra siklus sangat banyak
mencapai persentase 54,54% dan berkurang persentasenya pada Siklus I yaitu
siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai 48,48% dari jumlah seluruh
siswa, dan pada Siklus II siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai 28,28%
dari jumlah siswa.
Siswa yang aktivitas belajarnya baik bertambah setiap siklusnya semula
pda pra siklus siswa yang aktivitas belajarnya baik mencapai persentase 21,21%
meningkat pada siklus I dengan perolehan persentase siswa yang aktivitas
belajarnya baik 47,47% dari jumlah siswa. Pada Siklus II persentase siswa yang
82
aktivitas belajarnya baik mencapai 71,71% dari jumlah siswa yang
mengindikasikan adanya ketercapaian indikator kerja yang sudah ditetapkan.
Berikut ini diagram perbandingan aktivitas belajar setiap siklus:
Gambar 4 Perbandingan Aktivitas Belajar Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD
Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Pra siklus, Siklus I,
Siklus II
4.3.2.6 Analisis Diskriptif Komparatif Hasil Belajar
Hasil belajar persiklus pada siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 juga
sejalan dengan kinerja guru di kelas, dari hasil yang diperoleh peneliti dapat
dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 30
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08
Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Per Siklus
No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
F % F % F %
1 Tuntas 10 30,30% 20 60,60% 27 81,81%
2 Tidak Tuntas 23 69,69% 13 39,39% 6 18,18%
3 Jumlah 33 100% 33 100% 33 100%
4 Nilai Minimum 33 53 60
5 Nilai Maksimum 80 87 93
6 Rata-rata 59,30 70,84 81,72
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Aktivitas Belajar Kurang Aktivitas Belajar Cukup Aktivitas Belajar Baik
83
Dari Tabel 30 bisa dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS
siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 setiap siklusnya, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dari diagram peningkatan hasil belajar per siklus pada siswa SD Negeri
Salatiga 08 berikut ini:
Gambar 5 Perbandingan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD Negeri
Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Pra siklus, Siklus I, Siklus II
4.4 Pembahasan
Aktivitas dan hasil belajar yang telah diperoleh siswa dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan memperlihatkan peningkatan setiap siklusnya
menuju indikator kerja yang telah ditetapkan. Hal ini ditunjukan dari data analisis
deskriptif komparatif yang telah dilakukan.
Berdasarkan data hasil analisis deskriptif diperoleh hasil aktivitas belajar
siswa yang meningkat setiap siklusnya hal ini dibuktikan aktivitas belajar siswa
dengan kategori kurang sebelum dilakukan tindakan mencapai persentase 24,24%
dari 33 siswa.
Pada siklus I aktivitas belajar dengan kategori kurang menurun dengan
persentase 12,12% dibandingkan dengan pra siklus. Bahkan pada siklus
selanjutnya yaitu siklus II tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang.
Persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori kurang kalau dilihat menujukan
penurunan setiap siklusnya. Hal ini terjadi karena penggunaan metode
pembelajaran inkuiri yang berdampak pada kegiatan atau aktivitas siswa yang
semakin baik. Dimana siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan
melaksanakan kegiatan bermakna seperti menemukan masalah, memecahkan
10
23 20
13
27
6
Tuntas Tidak Tuntas
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
84
masalah, menganalisis data yang menjadikan siswa mampu berfikir kritis dan
mengkonstruksikan pengetahuanya.Sedangkan untuk persentase aktivitas belajar
siswa dengan kategori cukup juga menurun tiap siklusnya. Pada pra siklus
sebelum dilakukan tindakan, persentase aktivitas belajar dengan kategori cukup
sangat tinggi yaitu mencapai 54,54% dan berkurang pada siklus I setelah ada
tindakan dengan persentase siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai
48,48%, dan siswa yang aktivitas belajarnya cukup menuru lagi pada siklus II
dengan persentase 28,28%.
Keadaan ini berbanding terbalik dengan persentase aktivitas belajar
dengan kategori baik. Data memperlihatkan persentase aktivitas belajar dengan
kategori baik semakin meningkat tiap siklusnya. Pada pra siklus siswa yang
aktivitas belajarnya baik dalam mengikuti pembelajaran, persentasenya hanya
21,21%, pada Siklus I aktivitas belajar meningkat dengan persentase 47,47%, dan
pada Siklus II persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori baik meningkat
menjadi 71,71% dari 33 siswa, sesuai dengan indikator kerja yang ditetapkan
yaitu aktivitas belajar siswa dikatakan baik dan berhasil jika rata-rata persentase
keberhasilan mencapai 70%. Persentase Aktivitas belajar meningkat menjadi
baik setiap siklusnya dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan metode
pembelajaran inkuiri, siswa juga sudah mampu berfikir kritis dan
mengkonstruksikan pengetahuanya dengan melaksanakan aktivitas belajar yang
bermakna seperti menemukan masalah, memecahkan masalah, menganalisis data
yang menjadikan siswa mampu berfikir kritis dan mengkonstruksikan
pengetahuanya.
Selain aktivitas belajar yang semakin meningkat dengan adanya penerapan
metode inkuiri, hasil belajar juga menujukan peningkatan sesuai dengan KKM
dan indikator kerja yang ditetapkan bahkan melebihi KKM dan indikator kerja.
Hasil belajar IPS pada pra siklus bisa dikatakan rendah dengan frekuensi siswa
yang tuntas atau mencapai KKM 70 hanya 10 , atau 30.30% dari jumlah siswa
yang ada dimana jumlah siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo tahun
pelajaran 2012/2013 adalah 33 siswa dengan rata-rata hasil belajar seluruh siswa
59,30. Hal ini terjadi karena kekurangan dari proses belajar yaitu salah satunya
85
penggunaan metode yang masih konvensional dengan ceramah saja. Siswa mudah
bosan dan tidak memaknai pembelajaran dengan baik yang berakibat pada
rendahnya ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang baru dipelajari.
Hasil belajar IPS terjadi pada siklus I meningkat dibandingkan dengan pra
siklus frekuensi siswa yang tuntas atau mencapai KKM 70 berjumlah 20 siswa
atau 60,60% dari dari jumlah siswa yang ada, dimana jumlah siswa kelas 5 SDN
Salatiga 08 kecamatan Sidorejo tahun pelajaran 2012/2013 adalah 33 siswa
dengan rata-rata nilai siswa 70,84. Hal ini terjadi karena guru sudah melakasnakan
pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. Namun peningkatan hasil
belajar siswa tersebut belum bisa dikatakan berhasil karena rata-rata persentase
ketuntasan hasil belajar siswa siklus I belum mencapai 80% dari jumlah siswa.
Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran inkuiri
ditemukan masih banyak siswa yang mengalami kebingungan, meskipun guru
sudah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri namun
guru belum maksimal dalam melaksanakan sintaks yang ada. Akibat dari
kebingungan siswa, siswa kurang memaknai dan fokus terhadap pembelajaran dan
materi yang diberikan oleh guru. Selain itu kondisi kelas yang belum menciptakan
lingkungan kondusif seperti masih ditemukan siswa yang ramai sendiri dengan
teman satu kelompok, menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang mendapat
tempat yang mendukung untuk siswa mampu berfikir kritis dan berinkuiri.
Pada Siklus II siswa yang telah mencapai atau melebihi KKM meningkat
dibandingkansiklus I yaitu sebanyak 27 siswa dengan persentase ketuntasan
81,81% dengan rata-rata nilai siswa sebesar 81,72. Hasil belajar siklus II sudah
melebihi indikator kerja yang ditetapkan yaitu siswa yang melebihi KKM harus
80% dari jumlah siswa yang ada. Namun masih ada siswa yang belum tuntas atau
kurang dari nilai KKM sebanyak 6 siswa. 6 siswa tersebut belum bisa mencapai
KKM karena memang kemampuan kognitif kurang, dan tidak mempunyai
motivasi dan minat untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, 6 siswa tersebut
sering tidak mengerjakan PR dan terlambat masuk sekolah. Selain itu 6 siswa
tersebut selalu ramai sendiri dan menggangu temanya saat pembelajaran
86
berlangsung di kelas sehingga mereka kurang fokus terhadp materi pelajaran yang
diberikan.
Kalau mencermati hasil belajar pada siklus II, ditemukan bahwa rata-rata
ketuntasan hasil belajar siswa siklus II sudah melebihi indikator kerja yang
ditentukan yaitu siswa yang melebihi KKM harus 80% dari jumlah siswa yang
ada. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan siklus II guru sudah melaksanakan
sintaks pembelajaran dengan baik dan lancar. Saat guru melaksanakan sintaks
dengan lancar dan baik, aktivitas belajar siswa secara klasikal juga mengalami
peningkatan sehingga hasil belajar juga meningkat. Pada siklus II keunggulan-
keunggulan metode inkuiri memang nyata terwujud pada saat pembelajaran
berlangsung yaitu secara aktif siswa menemukan informasi dan pengetahuan,
ingatan menjadi meningkat. Dari temuan yang didapat siswa, ketika siswa
dihadapkan pada suatu keadaan, maka akan muncul kebiasaan untuk tantangan
yang baru.Aktivitas belajar siswa juga lebih bermakna dimana siswa dapat
menemukan informasi dan pengetahuan.
Penelitian ini yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan
Sidorejo semseter 2 tahun pelajaran 2012/2013 dengan menerapkan metode
inkuiri sejalan dengan penelitian yang Rossy Pratiwi dengan tujuan untuk
meningkat hasil dan aktivitas belajar mata pelajaran IPS siswa kelas 5 SD negeri 1
Kemundo Prambanan Klaten tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan
metode inkuiri. Namun ada perbedaan persentase ketuntasan hasil belajar dan
aktivitas siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Rossy Pratiwi menyimpulkan hasil belajar
pada siklus I mencapai persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 68,33%
sedangkan pada penelitian ini hasil belajar siklus I mencapai persentase
ketuntasan sebesar 60,60%. Sedangkan hasil belajar pada siklus IIpenelitian yang
dilakukan Rossy Pratiwi menyimpulkan ketuntasan hasil belajar mencapai
persentase 93,66% sedangkan pada penelitian ini ketuntasan hasil belajar siklus II
adalah 81,81%. KKM mata pelajaran IPS dari penelitian yang dilakukan oleh
87
Rossy Pratiwi adalah 65 dan indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar
siswa sebesar 90%
sedangkan dari penelitian ini KKM mata pelajaran IPS yang ditetapkan oleh
sekolah adalah 70 dan indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar siswa
80%
top related