bab ii wiri fix
Post on 05-Mar-2016
232 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 1/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle)
1. Gaya Hidup dan Pola Hidup
Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan
faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan
dan olah raga. Menururt Kotler (2002) dalam Proera!ati dan "ahma!ati
(20#2) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktiitas, minat, dan opininya. $e%ara umum dapat
diartikan se&agai suatu gaya hidup yang dikenali dengan &agaimana orang
mengha&iskan !aktunya (aktiitas). Menurut $uratno dan "ismiati (200#)
dalam Proera!ati dan "ahma!ati (20#2), gaya hidup adalah pola hidup
seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam
kegiatan, minat dan pendapat yang &ersangkutan. Gaya hidup
men%erminkan keseluruhan pri&adi yang &erinteraksi dengan lingkungan.
Gaya hidup sehat adalah segala upaya yang menerapkan ke&iasaan
yang &aik dalam men%iptakan hidup yang sehat dan menghindarkan
ke&iasaan &uruk yang dapat menggangu kesehatan. 'u&uh manusia
mem&utuhkan kesegaran asmani dan makanan &ergii serta pengelolaan
stress yang efektif agar tu&uh yang sehat dapat &erfungsi maksimal. Hal
yang sama pentingnya adalah menentukan keseim&angan antara istirahat
yang %ukup dan &erle&ihan. *stirahat yang &erle&ihan tidak &aik untuk
otot, tulang, dan kesegaran asmani se%ara umum Proera!ati dan
"ahma!ati (20#2).
2. +ktiitas isik
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 2/24
+ktiitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tu&uh yang
menye&a&kan pengeluaran tenaga yang sangat penting &agi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap
sehat dan &ugar. Penelitian yang dilakukan H menyatakan &ah!a
gaya hidup terus menerus dalam &ekera menadi penye&a& # dari #0
kematian dan ke%a%atan,dan le&ih dari dua uta kematian setiap tahun
yang dise&a&kan oleh kurangnya aktiitas fisik atau &ergerak ($uiraoka,
20#2).
3. Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle)
a. Pengertian
Kata "sedentary" &erasal dari kata /atin "Sedere" yang &erarti
duduk. Sedentary behaviours adalah istilah yang digunakan untuk
menggam&arkan perilaku orang-orang yang &erkaitan dengan
pengeluaran energi yang rendah. *ni termasuk duduk dalam !aktu
lama di tempat kera, rumah, pusat &isnis, s%reen time yang lama,
mengemudi mo&il dan !aktu luang (*nyang dan $tella, 20#1).
Sedentary lifestyle adalah enis gaya hidup indiidu atau
kelompok yang tidak memper&olehkan melakukan aktiitas fisik
se%ara teratur. $eseorang yang hidup sedentary dikenal se&agai
"couch potato". *stilah ini di%iptakan oleh seorang seniman komik
"o&ert +rmstrong pada a!al 0-an. 3ia menunukkan sekelompok
"couch potato" dalam serial komik yang menampilkan karakter
sedentary yang terus-menerus menonton teleisi se&agai &entuk
meditasi. Pu&likasi melalui surat ka&ar, maalah dan siaran terse&ar
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 3/24
tentang istilah "couch potato" , sehingga istilah ini menadi sangat
populer se&agai salah satu karakter tanpa aktiitas fisik dan duduk
lama (*nyang dan $tella, 20#1).
Sedentary lifestyle merupakan sekelompok perilaku yang
ditandai dengan sedikit atau tidak ada gerakan fisik dan pengeluaran
energi yang rendah kurang dari #,1 M4' (Meta&oli% 45uialent 'ask),
M4' digunakan untuk menilai pengeluaran energi selama kegiatan.
6erlari menngha&iskan energi senilai 7 M4', alan %epat memiliki
nilai 8-9 M4' sementara perilaku menetap adalah setiap kegiatan
yang mengha&iskan kurang dari #,1 M4'. 6e&erapa indiidu
diklasifikasikan se&agai sedentary karena kurang aktiitas fisik yang
&isa dilihat &erdasarkan keterli&atan mereka dalam kegiatan yang
tidak memerlukan konsumsi energi yang tinggi. Para peneliti
mengandalkan &er&agai pendekatan untuk mengukur sedentary
lifestyle. Hal ini termasuk: mengemudi mo&il, duduk, diam dalam
ruangan dan screen time (*nyang dan $tella, 20#1).
Sedentary lifestyle didefinisikan dalam dua posisi (duduk atau
&erå), dan pengeluaran energi rendah dari #,0 sampai #,1 M4'
(satu M4' merupakan pengeluaran rata-rata energi saat istirahat pada
remaa dan de!asa, yaitu 8,1 ml ; kg ; menit). 'idur tidak dianggap
se&agai sedentary behaviour , karena merupakan fungsi restoratif
fisiologis. Sedentary behaviours terhitung selama indiidu tidak tidur
(sadar) (!en et al., 20#2)
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 4/24
'a&el 2.2 <enis aktiitas dan penggunaan M4'.
Aktivitas Nilai MET'idur 0.=1
6erå dan menonton teleisi #.0
3uduk dan menonton teleisi #.8
3uduk mengerakan tugas, kegiatan ringan (misalnya,
pekeraan kantor, pekeraan di la&oratorium kimia, dan
penggunaan komputer)
#.1
6erdiri, &erkomunikasi dengan orang lain, di telepon
dan komputer
#.7
Workstation treadmill , &eralan 2.8
6erdiri melakukan aktiitas ringan (misalnya,
&artender, pega!ai toko, pustaka!an, dll)
8.0
6ersih-&ersih, menyapu karpet atau lantai 8.8
6eralan 9.8
Memotong rumput, mesin pemotong listrik, aktiitas
menengah
9.1
6ermain golf 9.7
Menyekop salu dengan tangan, aktiitas sedang 1.8
6ersepeda >.7
6erlari, 1 mph (#2 menit;mil) 7.8
6ermain skipping ##.0
$atu M4' merupakan penggunaan energi istirahat pada remaa dan
de!asa yaitu sehat, 8,1 ml ; kg ; menit. $um&er? +ins!orth 64, et al.
'he @ompendium of Physi%al +%tiities 'ra%king Guide. Healthy
/ifestyles "esear%h @enter, @ollege of Aursing B Health *nnoation,
+riona $tate Cniersity. "etrieed #2;#7;20#2 from
https?;;sites.google.%om;site;%ompendiumofphysi%ala%tiities; dalam
!en et al, (20#2).
&. aktor-aktor Dang Meningkatkan Sedentary Lifestyle
Menurut *nyang dan $tella (20#1), ada &e&erapa faktor yang dapat
meningkatkan sedentary lifestyle, antara lain?
#) Kemauan teknologi
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 5/24
"utinitas pekeraan se%ara su&stansial telah &erkurang karena
teknologi, pengetahuan, mekanisasi, otomatisasi dan komputerisasi,
organisasi kera, dan tugas-tugas rumah tangga telah
disederhanakan dengan menggunakan komputer dan &er&agai enis
mesin yang mengurangi aktiitas fisik sehingga meningkatkan
sedentary lifestyles.
2) aktor demografi (usia dan gender)
Sedentary lifestyle meningkat selama masa kanak-kanak dan masa
peralihan menadi remaa. +nak-anak muda (kurang dari sepuluh
tahun), menonton teleisi dan penggunaan komputer tidak tampak
&er&eda antara anak laki-laki dan perempuan. $elama masa remaa,
ada &e&erapa &ukti yang menunukkan &ah!a anak laki-laki
&iasanya mengha&iskan le&ih &anyak !aktu di&andingkan anak
perempuan dalam hal menonton teleisi atau menggunakan
komputer terutama &ermain game komputer.
8) 4tnis dan $tatus $osial 4konomi
$tatus sosial ekonomi seperti pendapatan orang tua atau
pendidikan, yang &er&anding ter&alik dengan sedentary behaviours
(yaitu, perilaku menetap %enderung le&ih tinggi pada kelompok
status sosial ekonomi rendah). 'ingkat menonton teleisi &iasanya
le&ih tinggi pada kelompok etnis !non#hite$ misalnya, +frika-
+merika. "emaa %enderung memiliki tingkat sedentary
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 6/24
behaviours yang le&ih tinggi ika orang tua atau saudara mereka
uga terli&at dalam sedentary behaviours.
9) <am Kera Panang
"ata-rata pekera mengha&iskan antara 7-#0 am &ertugas dengan
sedikit atau tanpa !aktu untuk rekreasi dan olahraga. Para pekera
asyik dengan duduk lama, mem&a%a, penggunaan komputer,
penggunaan mesin, menghadiri pertemuan, peralanan pulang di
&a!ah kema%etan &erat (sama dengan pekera Aigeria). Periode
duduk yang lama terse&ut menye&a&kan gaya hidup kurang gerak
(gerakan minimal dengan pengeluaran energi yang rendah).
%. 3ampak $edentary /ifestyle
#) &esitas
Menurut rganisasi Kesehatan 3unia (H) dalam *nyang and
$tella (20#1), menyatakan &ah!a, o&esitas diidentifikasi se&agai
masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia yang
mempengaruhi le&ih dari #00 uta orang. +ktiitas fisik yang
&erkurang (sedentary lifestyle) menye&a&kan kele&ihan kalori dan
asam lemak. *ndiidu yang kurang melakukan aktiitas fisik
(sedentary lifestyle) menyimpan dan menyerap &anyak kalori
karena pengeluaran energi &erkurang. Penim&unan kalori &erle&ih
yang dapat menye&a&kan o&esitas (*nyang dan $tella, 20#1).
2) 3ia&ettes Mellitus 'ipe 2
+ktiitas fisik memainkan peran kun%i dalam dia&etes mellitus tipe
2, terutama yang se%ara resmi dikenal se&agai non-insulin
dependent dia&etes yang dihasilkan dari ketidakmampuan tu&uh
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 7/24
untuk se%ara efektif memanfaatkan insulin. Perilaku menetap
(sedentary behaviours) seperti screen time, duduk dalam !aktu
yang lama, mengemudi dan mem&a%a adalah perilaku sangat terkait
dengan peningkatan frekuensi makan dan &erat &adan yang
mendukung teradinya dia&etes mellitus. rang yang
mengha&iskan le&ih dari 90 am per minggu di layar (teleisi,
ideo, komputer dll) 8 kali le&ih &erisiko terkena dia&etes tipe-2
di&andingkan dengan mereka yang mengha&iskan !aktu kurang
dari itu. Hal ini dise&a&kan aktiitas fisik &erkurang dan pola
makan yang tidak sehat dan screen time terutama menonton teleisi
(*nyang dan $tella, 20#1).
aktu duduk (sitin% time) le&ih &erpotensi untuk terkena dia&etes
tipe-2. 3ia&etes tipe-2 se&anyak =0E teradi pada !anita dengan
kele&ihan &erat &adan, diet yang tidak sehat dan kurangnya
aktiitas fisik se&agai &entuk dari perilaku menetap (sedentary
behaviours). 3ia&etes tipe-2 uga teradi pada anak-anak, tetapi
umumnya teradi pada orang de!asa yang &erusia diatas 80 tahun.
&esitas, diet yang tidak sehat, kurangnya aktiitas fisik, tekanan
darah tinggi adalah &e&erapa faktor yang meningkatkan risiko
mengem&angkan dia&etes tipe-2 (*nyang dan $tella, 20#1).
8) Kekurangan Fitamin
Gaya hidup menetap (sedentary lifestyle) dikaitkan dengan
kekurangan itamin, terutama itamin 6 dan 3 yang dapat
menye&a&kan gangguan kesehatan lainnya seperti osteoarthritis.
Perpindahan dari lingkungan luar ke gaya hidup dalam ruangan
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 8/24
telah mengaki&atkan tingginya keadian kekurangan itamin 3
yang pada akhirnya menye&a&kan &er&agai penyakit tulang dan
kerusakan organ seperti osteoarthritis, hipertensi, gagal antung dan
penyakit pem&uluh darah lainnya (*nyang dan $tella, 20#1).
9) Hiperkolesterolimia
Kolesterol &erguna untuk tu&uh tetapi tidak perlu menadi &agian
dari diet kita karena hati memproduksi umlah yang di&utuhkan
oleh tu&uh. Hiperkolesterol menye&a&kan #7E dari penyakit
%ere&ro as%ular glo&al dan 1>E penyakit antung iskemik. H
merekomendasikan peru&ahan dari gaya hidup menetap (sedentary
lifestyle) untuk meningkatkan aktiitas fisik untuk mengurangi
risiko hiperkolesterolemia (*nyang dan $tella, 20#1).
1) Peru&ahan tot dan Kulit
Gaya hidup menetap (sedentary lifestyle) merupakan gaya hidup
dengan aktiitas fisik yang sedikit atau tidak ada aktifitas fisik
se%ara teratur yang menim&ulkan peru&ahan otot dan kulit. tot
memerlukan olahraga teratur untuk menadikannya kuat dan
kurangnya aktiitas fisik akan mengurangi kapasitas dan kekuatan
otot. 3uduk dalam !aktu yang panang akan mengu&ah postur
tu&uh. Mereka yang duduk selama le&ih dari 1 am sehari &erisiko
kehilangan kekuatan otot se&esar #E setiap hari
>) Kardioaskular
$istem kardioaskular adalah &agian tu&uh yang terdiri dari
antung, arteri dan ena. $istem ini &ertanggung a!a& untuk
memompa darah ke seluruh tu&uh sehingga mem&erikan sistem
transportasi yang %epat untuk mendistri&usikan oksigen ke sel-sel
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 9/24
tu&uh dan uga mem&uang kar&ondioksida dan sisa meta&olisme
lainnya keluar dari tu&uh. $istem kardioaskular terdiri dari
antung dan pem&uluh darah. Proses kontraksi dan relaksasi
antung mengalirkan darah ke seluruh tu&uh dalam !aktu 20 detik
ketika tu&uh sedang &eristirahat. Penyakit kardioaskular
dise&a&kan oleh gaya hidup yang tidak sehat termasuk merokok,
pola makan yang &uruk dan perilaku menetap (sedentary
behaviours) *nyang dan $tella (20#1). Hipertensi adalah penyakit
umum dan merupakan faktor risiko utama untuk &er&agai
komplikasi kardioaskular (Kaplan, 2002).
) Kanker
"isiko teradinya kanker payudara dan kanker usus sangat tinggi
karena gaya hidup. Hal ini karena tu&uh tidak aktifnya aringan-
aringan otot dan sel-sel dapat memi%u perkem&angan sel-sel
kanker yang memiliki tingkat mor&iditas dan mortalitas yang
tinggi.
d. +lat Ckur $edentary /ifestyle
Menurut @hau <.D et al., dalam !& tool for measurin%
#orkers' sittin% time by domain the Workforce Sittin%
uestionnaire$ Workforce Sittin% uestionnare ($) merupakan
pengukuran total dan domain spesifik terhadap !aktu duduk pada saat
&ekera dan non-hari kera pada orang de!asa. Kuesioner ini &erisi
tentang !aktu saat &epergian atau pulang dari suatu tempat, saat di
tempat kera, saat menonton teleisi, saat menggunakan komputer di
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 10/24
rumah dan saat melakukan kegiatan rekreasi lainnya pada am keraan
dan non-hari kera. Mengukur total !aktu duduk &erdasarkan hari
kera, non-hari kera dan rata-rata memiliki tes relia&ilitas (*@@0,9>-
0,=0) dan memiliki kriteria aliditas yang %ukup terhadap
akselerometri pada !anita (r0,22-0,9>) dan laki-laki (r 0,#7-0,2=).
Mengukur domain spesifik duduk di tempat kera pada hari kera
(*@@0,>8) dan &erlaku (r0,91). Workforce Sittin% uestionnaire
($) dapat diterima untuk mengukur duduk !aktu di tempat kera
pada hari kera dan untuk menilai total !aktu duduk saat am kera
dan non-hari kera. Kuesioner ini %o%ok untuk digunakan dalam
penelitian menyelidiki hu&ungan antara !aktu duduk dan kesehatan
pada populasi &ekera.
Menurut Ploeg et al., (20#2) sedentary time di&agi menadi 9
kategori, yaitu 0I2.1= am;hari, 8I.1= am;hari, 7I#0.1= am;hari,
dan le&ih dari ## am;hari. $eluruh kategori terse&ut telah dihitung
menggunakan co* proportional ha+ards re%ression model.
B. Tekanan Dara
#. Pengertian
'ekanan di permulaan aorta dihasilkan oleh entrikel kiri. 'ekanan
ini &erariasi antara sekitar #20 mmHg selama sistol dan 70 mmHg selama
diastol. 3iastol &erlangsung le&ih lama daripada sistol, tekanan darah
rerata setara dengan 90E tekanan sistolik ditam&ah >0E tekanan diastolik
(@or!in, 200=).
$aat darah mengalir mele!ati arteri &esar dan ke%il, se&agian
tekanan hilang. 'ekanan yang hilang semakin &anyak se!aktu darah
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 11/24
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 12/24
kapiler mengalami peru&ahan diameter dan memengaruhi aliran darah
kapiler (@or!in, 200=). &. "esistensi total
"esistensi dalam sistem askular sistemik adalah resistensi perifer total
(,otal -eripheral esistance ,-). "esistensi dalam sistem
kardioaskular dihitung dengan mengukur aliran dan tekanan.
"esistensi sama dengan tekanan di&agi aliran. "esistensi terhadap
alairan sistem askular paru auh le&ih rendah daripada sistem di
sistemik (@or!in, 200=).
8. $ensor
'ekanan darah se%ara terus-menerus dipantau oleh sensor yang
dise&ut &aroreseptor (reseptor tekanan). 'erdapat &aroreseptor di lengkung
arteri karotis (di leher) dan di lengkung aorta tempat aorta keluar dari
antung, sensor ini dise&ut sensor &aroreseptor karotis dan aorta.
6aroreseptor uga ditemui pada arteri yang memperdarahi nefron-nefron
ginal. "eseptor di kedua atrium di arteri pulmonalis uga &erespons
terhadap peru&ahan tekanan.
$emua &aroreseptor &ekera se&agai reseptor regang yang &erespons
terhadap peru&ahan tekanan darah. Peregangan akan meningkat sesuai
peningkatan tekanan darah. Peregangan ini menye&a&kan neuron aferen
yang menerima informasi dari reseptor-reseptor terse&ut meningkat
ke%epatan melepaskan potensial aksinya. Penurunan tekanan darah
menurunkan peregangan &aroreseptor, sehingga pelepasan potensial aksi
saraf aferen yang mempersarafi pusat kardioaskular menurun (@or!in,
200=).
9. Pusat *ntegrasi Pengendalian 'ekanan 3arah
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 13/24
Pusat kardioaskular di otak adalah &agian dari farnasio retikularis
dan terletak di medula &agian &a!ah dan pons. $aat teradi peru&ahan
tekanan darah, pusat kardioaskular mengaktifkan sistem saraf otonom,
sehingga teradi peru&ahan stimulasi simpatis dan parasimpatis ke antung.
'eradi peru&ahan stimulasi simpatis ke seluruh sistem askular. "esistensi
pem&uluh darah &eru&ah dan aliran darah serta tekanan darah uga &eru&ah
(@or!in, 200=).
1. Pengendalian Hormon pada $istem Faskular Menurut @or!in (200=), terdapat &e&erapa hormon yang
mengendalikan resistensi sistem askular. Hormon-hormon ini dilepaskan
se%ara langsung se&agai respons terhadap peru&ahan tekanan darah, dan
se&agai respons terhadap rangsangan saraf, atau keduanya.
a. Aorepinefrin dan 4pinefrin
Hormon ini dikeluarkan dari medulla adrenal se&agai respons terhadap
peningkatan sistem saraf simpatis. Kedua at terse&ut &ekera seperti
norepinefrin yang dikeluarkan dari terminal saraf dan &erkaitan dengan
reseptor / untuk menim&ulkan asokonstriksi, atau dengan reseptor 0 2
untuk meneye&a&kan asodilatasiarteriol yang memperdarahi otot
rangka.
&. $istem "enin +ngiotensin
$aat tekanan darah meningkat pelepasan hormon renin menurun, saat
tekanan darah menurun pelepasan hormon renin meningkat. Pelepasan
renin dirangsang oleh saraf simpatis ke ginal. "enin mengendalikan
pem&entukan hormon lain, yaitu angiotensin **. +ngiotensin **
merupakan suatu asokonstiktor kuat yang terutama menye&a&kan
asokonstriksi arteriol halus.
%. +ldosteron
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 14/24
+ldosteron &ersirkulasi dalam darah menuu ginaldan menye&a&kan sel
tu&ulus distal meningkatkan rea&sorpsi natrium. "ea&sorpsi air
mengikuti penyerapan natrium sehingga teradi peningkatan olume
plasma. Peningkatan olume plasma meningkatkan olume sekun%up
dan %urah antung. Hal ini meneye&a&kan peningkatan tekanan darah.
d. Hormon +ntidiuretik
Hormon antidiuretik (&ntidiuretic ormon &), atau asopresin,
dikeluarkan oleh hipofisis posterior se&agai respons terhadap
peningkatan osmolalitas plasma (penurunan konsentrasi air) atau
penurunan tekanan darah. +3H adalah suatu asokonstriktor kuat yang
&erpotensi meniningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan
resistensi terhadap aliran darah.
e. Peptide Atriuretik +trium
Peptide ntriuretik atrium (,rial atriuretic -eptide &-) adalah
hormon yang dikeluarkan dari sel-sel di atrium kanan se&agai respons
terhadap peningkatan olume darah. +AP &ekera pada ginal untuk
meningkatkan ekskresi ion natrium.
>. +outoregulasi +liran 3arah
'erdapat &e&erapa teori untuk menelaskan pengendalian lokal
tekanan darah. 'eori yang paling diterima se%ara luas adalah yang
mengatakan &ah!a mediator kimia!i dikeluarkan oleh sel-sel yang
&ermeta&olisme &erkaitan dengan meta-arteriolatau sfingter prakapiler,
menye&a&kan mereka mem&uka atau menutup aliran darah.
Mediator kimia yang diperkirakan mengendalikan tekanan darah
lokal antara lain adalah adenosine (suatu meta&olit +'P), kar&on dioksida,
histamin, asam laktat, ion kalium, dan ion hidrogen. $emua at ini, ke%uali
histamin, adalah produk sampingan dari meta&olisme, karena meta&olisme
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 15/24
sel meningkat, demikian uga dengan konsentrasinya. $uatu teori
alternatie mengenai pengendalian lo%al menyatakan &ah!a meta-arteriol
dan sfingter kapiler merasakan adanya defisit oksigen atau nutrien yang
menye&a&kan keduanya &erelaksasi sehingga teradi peningkatan aliran
darah ke sel-sel sekitarnya.
. Mengukur 'ekanan 3arah
'ekanan darah diukur dengan menggunakan manset tekanan darah
sfignomanometer dan stetoskop. +da dua enis sfignomanometer, yaitu?
aneroid dan air raksa. 6e&erapa lem&aga menggunakan sfignomanometer
elektronik tanpa perlu mendengarkan &unyi tekanan darah sistolik dan
diastolik melalui stetoskop (Koier et al.,20##). Prosedur pelaksanaan
pengukuran tekanan darah ?
a. 6a!a alat ke dekat pasien.
&. <elaskan tindakan yang akan dilakukan &eserta tuuannya.
%. @u%i tangan.
d. +tur posisi klien? duduk atau &erå dengan nyaman, lengan
disokong setinggi antung, dan telapak tangan menghadap ke atas.
e. 6uka pakaian yang menutupi lengan atas.
f. Palpasi arteri &rakialis dan tempatkan manset 2,1%m di atas sisi denyut
arteri &rakialis.
g. Pusatkan anak panah yang tertera pada manset ke arteri &rakialis dan
lingkarkan manset pada lengan atas se%ara rapid dan tidak ketat.
h. Pastikan manometer terletak setinggi titik pandang mata dan pera!at
&erdiri tidak le&ih dari satu meter auhnya.
i. Palpasi arteri &rakialis sam&il memompa manset sampai tekanan 80
mmHg diatas titik hilangnya denyut arteri. Perlahan kempiskan manset
perhatikan sampai denyut kem&ali tera&a (sistolik palpasi).
. Kempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama 80 detik.
k. 'empatkan &agian telinga stetoskop pada telinga pemeriksa.
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 16/24
l. @ari kem&ali arteri &rakialis dan tempatkan diafragma stetoskop di
atasnya.m. 'utup kantong tekanan searah putaran arum am sampai ken%ang.
n. Pompa manset sampai tekanan 80 mmHg di atas palpasi sistolik klien.
o. 6uka katup se%ara perlahan sehingga memungkinkan air raksa turun
rata-rata 2-8 mmHg per detik.
p. Perlahan titik pada manometer saat &unyi pertama elas terdengar
(&unyi korotkoff pertama menandakan tekanan sistolik).
5. /anutkan mem&a%a katup se%ara &ertahap dan perhatikan titik
hilangnya &unyi (&unyi korotkoff keempat se&agai tekanan diastolik
pada orang de!asa).
r. Kempiskan manset dengan %epat dan total.
s. <ika prosedur diulang, tunggu sampai 80 detik.
t. 6uka manset dan lipat serta simpan dengan &aik.
u. 'utup lengan atas dan &antu klien untuk posisi yang diinginkan.
. 3esinfeksi &agian telinga (ear piece) stetoskop dan &agian diafragma
stetoskop dengan kapas al%ohol.
!. *nformasikan hasil kepada klien.
J. Men%u%i tangan.
y. 3okumentasikan hasil tindakan pada %atatan kepera!atan (Kusyati
dkk., 200>).
C. Hipertensi
#. Pengertian
Peningkatan tekanan darah dalam arteri yang &erlanut dan
menetap dise&ut tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat didefinisikan
se&agai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas #90
mmHg dan tekanan diastoliknya di atas =0 mmHg ($melter and 6are,
2002).
2. Patogenesis
'ekanan darah &ergantung pada ke%epatan denyut antung, olume
sekun%up, dan 'P", peningkatan salah satu dari ketiga aria&el yang tidak
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 17/24
terkompensasi menye&a&kan hipertensi. Peningkatan denyut antung dapat
teradi aki&at rangsangan saraf simpatis atau hormonal yang a&normal
pada nodus $+. Peningkatan denyut antung yang kronis sering kali
menyertai kondidi hipertiroidisme. Peningkatan denyut antung &iasanya
dikompensasi dengan penurunan olume sekun%up atau 'P", sehingga
tidak mengaki&atkan hipertensi (@or!in, 200=).
Peningkatan olume sekun%up yang kronis dapat teradi ika olume
plasma meningkat dalam !aktu lama, karena peningkata olume plasma
direflesikan dengan peningkatan olume diastolik akhir sehingga olume
sekun%up dan tekanan darah meningkat. Peningkatan olume sekun%up
yang lama dapat teradi aki&at gangguan penanganan garam dan air oleh
ginal atau konsumsi garam yang &erle&ihan. $elain peningkatan asupan
garam, peningkatan a&normal kadar renin dan aldosteron atau penurunan
aliran darah ke ginal uga dapat menggangu pengendalian garam dan air.
$etiap kemungkinan penye&a& hipertensi dapat teradi aki&at peningkatan
aktiitas susunan saraf simpatis. Peningkatan rangsangan saraf simpatis,
atau mungkin responsiitas yang &erle&ihan dari tu&uh terhadap
rangsangan simpatis normal, dapat ikut &erperan menye&a&kan hipertensi.
(@or!in, 200=).
8. Klasifikasi
Menurut $uiraoka (20#2), hipertensi dikelompokkan dalam dua
kelompok &esar, yaitu hipertensi essensial (primer) dan sekunder.
Hipertensi essensial atau hipertensi primer adalah hipertensi yang &elum
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 18/24
diketahui penye&a&nya se%ara elas. $edangkan hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang penye&a&nya sudah diketahui dengan pasti.'a&el 2.0 Klasifikasi tekanan darah
Kateg!ri Tekanan sist!lik
"##Hg$
Tekanan
diast!lik
"##Hg$
Aormal #20 3an 70
Prehipertensi #20 I #8= atau 70 I 7=
Hipertensi, sta%e # #90 I #1= atau =0 I ==
Hipertensi, sta%e 2 L #>0 atau L #00
$um&er? <A@ , 2008.
9. Manifestasi Klinis
Hasil pemeriksaan fisik penderita hipertensi tidak diumpai kelainan
apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan
peru&ahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan %airan),
penyempitan pem&uluh darah, dan pada kasus &erat, edema pupil (edema
pada diskus optikus) ($melter and 6are, 2002). <ulukan !the silent
disease$ di&erikan kepada penyakit hipertensi ini. Penderita hipertensi
&aru menyadari atau mengetahui setelah penyakit hipertensi ayang
dideritanya menye&a&kan &er&agai penyakit komplikasi ($uiraoka, 20#2).
Penyakit arteri koroner dengan angina adalah geala yang paling
menyertai hipertensi. Hopertrofi entrikel kiri teradi se&agai respons
peningkatan &e&an kera entrikel saat dipaksa &erkontraksi mela!an
tekanan sistemik yang meningkat. Peru&ahan patologis pada ginal dapt
&ermanifestasi se&agai nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan
aotemia (peningkatan urea darah 6CAN dan kreatinin) ($melter and
6are, 2002).
1. aktor "isiko Hipertensi
a. aktor yang dapat dikontrol
#) Kegemukan
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 19/24
rang yang kegemukan mudah terkena hipertensi. @urah antung
dan sirkulasi yang o&esitas le&ih tinggi daripada penderita hipertensi
yang tidak o&esitas. 3aya pompa antung dan sirkulasi olume darah
penderita o&esitas dengan hipertensi le&ih tinggi dis&anding
penderita hipertensi dengan &erat &adan normal ($usanto, 20#0)
dalam $uiraoka (20#2).
2) Kurang olahraga
rang yang arang melakukan olahraga pada umumnya %enderung
mengalami kegemukan dan akan menaikkan tekanan darah
($uiraoka, 20#2). lah raga atau aktiitas fisik meningkatkan
frekuensi antung dan oleh karena itu meningkatkan suplai oksigen
dalam tu&uh. Giat &erolah raga se%ara teratur mem&uat otot antung
menadi le&ih kuat dan efisien. $enam aero&ik memperlam&at proses
aterosklerotik, sehingga mengurangi risiko penyakit anung. rang
yang &anyak duduk &erisiko tinggi menderita penyakit
kardioaskular (Koier et al., 20##).
8) Konsumsi garam &erle&ih
Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi adalah melalui
peningkatan olume plasma atau %aitan tu&uh dan tekanan darah.
Aatrium dan klorida adalah ion utama %airan ekstraseluler. Konsumsi
natrium yang &erle&ih menye&a&kan konsentrasi natrium di dalam
%airan ekstraseluler meningkat. Cntuk menormalkannya kem&ali,
%airan intraseluler harus ditarik keluar sehingga olume %airan
ekstraseluler meningkat. Meningkatnya %airan ekstraseluler terse&ut
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 20/24
menye&a&kan meningkatnya olume darah, sehingga &erdampak
pada mun%ulnya hipertensi ($usanto, 20#0) dalam $uiraoka (20#2).9) Merokok dan mengkonsumsi alkohol
Aikotin yang terdapat dalam rokok sangat mem&ahayakan kesehatan
selain dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pem&uluh
darah, nikotin dapat menye&a&kan pengapuran pada dinding
pem&uluh darah. Mengkonsumsi alkohol uga mem&ahayakan
kesehatan karena dapat meningkatkan sintesis ketokolamin. +danya
ketokolamin memi%u kenaikian tekanan darah ($uiraoka, 20#2).
1) $tres
$tres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara, ika
ketakutan, tengang atau dikear masalah maka tekanan darah dapat
meningkat. 'etapi pada umumnya, saat kem&ali rileks tekanan darah
akan turun kem&ali. $tres &erkepanangan dapat mengaki&atkan
tekanan darah menadi tinggi ($uiraoka, 20#2).
&. aktor yang tidak dapat dikontrol
#) Keturunan (genetik)
Menurut ($usanto, 20#0) dalam $uiraoka (20#2), faktor keturunan
memang memiliki peranan yang &esar terhadap mun%ulnya
hipertensi. Hal terse&ut ter&ukti dengan ditemukannya keadian
&ah!a hipertensi le&ih &anyak teradi pada kem&ar monoigot
(&erasal dari satu sel telur) di&andingkan heteroigot (&erasal dari sel
telur yang &er&eda).
2) <enis kelamin
Pria le&ih terserang hipertensi di&andingkan dengan !anita. Hal ini
dise&a&kan pria &anyak mempunyai faktor yang mendorong
teradinya hipertensi seperti kelelahan, perasaan kurang nyaman
dengan pekeraan, pengangguran dan pola makan yang tidak
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 21/24
terkontrol. anita akan mengalami peningkatan risiko hipertensi
setelah masa menopause ($uiraoka, 20#2).8) Cmur
6ertam&ahnya usia mem&uat kemungkinan seseorang menderita
hipertensi semakin &esar. Hilangnya elaslstisitas aringan dan
aterosklerosis serta pele&aran pem&uluh darah adalah faktor
penye&a& hipertensi pada usia tua ($utanto, 20#0) dalam $uiraoka
(20#2).
D. Hu%ungan Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan
Hipertensi
Proses kontraksi dan relaksasi antung mengalirkan darah ke seluruh
tu&uh dalam !aktu 20 detik ketika tu&uh sedang &eristirahat (*nyang B
$tella, 20#1). Parameter kardioaskular seperti denyut nadi, tekanan darah
sistolik dan tekanan darah diastolik meningkat pada su&yek menetap
(sedentary) parameter kardioaskular meningkat pada sedentary su&yek, ada
peningkatan yang signifikan se%ara statistik setelah usia 81 tahun. -hysical
inactivity menurunkan produksi itric 4*ide (A) oleh endotelium yang
a&normal, yang menye&a&kan peru&ahan diameter pem&uluh menye&a&kan
peru&ahan struktural askular yang mengaki&atkan hipertensi (<ayalakshmi,
20#0). 'erdapat &ukti a!al yang menunukkan &ah!a produsi A &erkurang
pada hipertensi, dan temuan ini tentu konsisten dengan aktiitas simpatis dan
penurunan agal. Hiperaktif simpatik mungkin merupakan pemi%u penting
dalam mekanisme kompensasi yang akhirnya menye&a&kan hipertensi. Peran
A dalam genesis hipertensi mungkin tidak ter&atas pada tonus pem&uluh
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 22/24
darah tetapi uga mungkin meli&atkan efek modulator kuat pada kontrol
otonom kardioaskular (Chowdhary and Townend, 2001).$isntesis A dari arginin di sel endotel dan keranya melalui %GMP
untuk menim&ulkan relaksasi di sel otot polos pem&uluh darah. 6entuk Aitrat
ksida $intase (A$) endotel diaktifkan oleh peningkatan konsentrasi @+2O
intrasel, dan peningkatan terse&ut ditim&ulkan oleh asetilkolin (+@h),
&radikinin, atau shear stress yang &ekera pada mem&rane sel. A yang
ter&entuk di endotel &erdifusi ke dalam sel otot polos lalu mengaktifkan
guandilil siklase yang larut dalam sel, dan menghasilkan GMP siklik yang
selanutnya &ertindak se&agai perantara relaksasi otot polos askular. A
diinaktifkan oleh hemoglo&in (Ganong, 20#8).
E. Kerangka Te!ri
aktorIfaktor yang meningkatkan
sedentary behaviours
#. Kemauan teknologi
2. aktor demografi (usia dan gender)8. 4tnis dan status sosial ekonomi
9. <am kera panang
Sedentary
lifestyle
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 23/24
Keterangan &
& 3iteliti
? 'idak diteliti
Gam&ar 2.# Kerangka 'eori Hu&ungan Sedentary Lifestyle 3engan Hipertensi
Pada Pekera KoneksiQ
$um&er? H dalam $uiraoka (20#2): H dalam *nyang and $tella (20#1):
Kaplan M3 (2002): <A@ (2008).
F. Kerangka K!nsep
Faria&el *ndependen Faria&el 3ependen
Sedentary LifestyleHipertensi Pada
Pekera Koneksi
aktor resiko hipertensi ?
#. aktor yang dapat dikontrol
a. Kegemukan
&. Kurang olahraga%. Konsumsi garam &erle&ih
d. Merokok dan mengkonsumsi
alkohol
e. $tress
2. aktor yang tidak dapat dikontrol
a. Keturunan (genetik)
&. <enis kelamin
%. Cmur
'ingkat Hipertensi ?
a. Aormal
&. Prehipertensi
%. Hipertensi, sta%e #
d. Hipertensi, sta%e 2
3ampak sedentary lifestyle?
&esitas
3ia&ettes Mellitus 'ipe 2
Kekurangan itamin
Hiperkolesterolimia
Peru&ahan otot dan kulit
Kardioaskular
Hipertensi
7/21/2019 BAB II WIRI FIX
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 24/24
Gam&ar 2.2 Kerangka konsep penelitian tentang Hu&ungan Sedentary Lifestyle
3engan Hipertensi Pada Pekera KoneksiQ.
G. Hip!tesis
+da Hu&ungan Sedentary Lifestyle 3engan Hipertensi Pada Pekera Koneksi
di Kelurahan Genuk Cngaran 6arat.
top related