bab ii wiri fix

24
7/21/2019 BAB II WIRI FIX http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 1/24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA  A. Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) 1. Gaya Hidup dan Pola Hidup Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olah raga. Menururt Kotler (2002) dalam Proera!ati dan "ahma!ati (20#2) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktiitas, minat, dan opininya. $e%ara umum dapat diartikan se&agai suatu gaya hidup yang dikenali dengan &agaimana orang mengha&iskan !aktunya (aktiitas). Menurut $uratno dan "ismiati (200#) dalam Proera!ati dan "ahma!ati (20#2), gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang &ersangkutan. Gaya hidup men%erminkan keseluruhan pri&adi yang &erinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup sehat adalah segala upaya yang menerapkan ke&iasaan yang &aik dalam men%iptakan hidup yang sehat dan menghindarkan ke&iasaan &uruk yang dapat menggangu kesehatan. 'u&uh manusia mem&utuhkan kesegaran asmani dan makanan &ergii serta pengelolaan stress yang efektif agar tu&uh yang sehat dapat &erfungsi maksimal. Hal yang sama pentingnya adalah menentukan keseim&angan antara istirahat yang %ukup dan &erle&ihan. *stirahat yang &erle&ihan tidak &aik untuk otot, tulang, dan kesegaran asmani se%ara umum Proera!ati dan "ahma!ati (20#2). 2. +ktiitas isik 

Upload: wayanwiriawan

Post on 05-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bab 2 sedentary wiriawan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 1/24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 A. Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle)

1. Gaya Hidup dan Pola Hidup

Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan

faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan

dan olah raga. Menururt Kotler (2002) dalam Proera!ati dan "ahma!ati

(20#2) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang

diekspresikan dalam aktiitas, minat, dan opininya. $e%ara umum dapat

diartikan se&agai suatu gaya hidup yang dikenali dengan &agaimana orang

mengha&iskan !aktunya (aktiitas). Menurut $uratno dan "ismiati (200#)

dalam Proera!ati dan "ahma!ati (20#2), gaya hidup adalah pola hidup

seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam

kegiatan, minat dan pendapat yang &ersangkutan. Gaya hidup

men%erminkan keseluruhan pri&adi yang &erinteraksi dengan lingkungan.

Gaya hidup sehat adalah segala upaya yang menerapkan ke&iasaan

yang &aik dalam men%iptakan hidup yang sehat dan menghindarkan

ke&iasaan &uruk yang dapat menggangu kesehatan. 'u&uh manusia

mem&utuhkan kesegaran asmani dan makanan &ergii serta pengelolaan

stress yang efektif agar tu&uh yang sehat dapat &erfungsi maksimal. Hal

yang sama pentingnya adalah menentukan keseim&angan antara istirahat

yang %ukup dan &erle&ihan. *stirahat yang &erle&ihan tidak &aik untuk 

otot, tulang, dan kesegaran asmani se%ara umum Proera!ati dan

"ahma!ati (20#2).

2. +ktiitas isik 

Page 2: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 2/24

+ktiitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tu&uh yang

menye&a&kan pengeluaran tenaga yang sangat penting &agi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap

sehat dan &ugar. Penelitian yang dilakukan H menyatakan &ah!a

gaya hidup terus menerus dalam &ekera menadi penye&a& # dari #0

kematian dan ke%a%atan,dan le&ih dari dua uta kematian setiap tahun

yang dise&a&kan oleh kurangnya aktiitas fisik atau &ergerak ($uiraoka,

20#2).

3. Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle)

a. Pengertian

Kata "sedentary"  &erasal dari kata /atin "Sedere"  yang &erarti

duduk. Sedentary behaviours adalah istilah yang digunakan untuk 

menggam&arkan perilaku orang-orang yang &erkaitan dengan

 pengeluaran energi yang rendah. *ni termasuk duduk dalam !aktu

lama di tempat kera, rumah, pusat &isnis, s%reen time yang lama,

mengemudi mo&il dan !aktu luang (*nyang dan $tella, 20#1).

Sedentary lifestyle  adalah enis gaya hidup indiidu atau

kelompok yang tidak memper&olehkan melakukan aktiitas fisik 

se%ara teratur. $eseorang yang hidup  sedentary  dikenal se&agai

"couch potato". *stilah ini di%iptakan oleh seorang seniman komik 

"o&ert +rmstrong pada a!al 0-an. 3ia menunukkan sekelompok 

"couch potato" dalam serial komik yang menampilkan karakter 

 sedentary  yang terus-menerus menonton teleisi se&agai &entuk 

meditasi. Pu&likasi melalui surat ka&ar, maalah dan siaran terse&ar 

Page 3: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 3/24

tentang istilah "couch potato" , sehingga istilah ini menadi sangat

 populer se&agai salah satu karakter tanpa aktiitas fisik dan duduk 

lama (*nyang dan $tella, 20#1).

Sedentary lifestyle  merupakan sekelompok perilaku yang

ditandai dengan sedikit atau tidak ada gerakan fisik dan pengeluaran

energi yang rendah kurang dari #,1 M4' (Meta&oli% 45uialent 'ask),

M4' digunakan untuk menilai pengeluaran energi selama kegiatan.

6erlari menngha&iskan energi senilai 7 M4', alan %epat memiliki

nilai 8-9 M4' sementara perilaku menetap adalah setiap kegiatan

yang mengha&iskan kurang dari #,1 M4'. 6e&erapa indiidu

diklasifikasikan se&agai  sedentary karena kurang aktiitas fisik yang

 &isa dilihat &erdasarkan keterli&atan mereka dalam kegiatan yang

tidak memerlukan konsumsi energi yang tinggi. Para peneliti

mengandalkan &er&agai pendekatan untuk mengukur  sedentary

lifestyle. Hal ini termasuk: mengemudi mo&il, duduk, diam dalam

ruangan dan screen time (*nyang dan $tella, 20#1).

Sedentary lifestyle didefinisikan dalam dua posisi (duduk atau

 &er&aring), dan pengeluaran energi rendah dari #,0 sampai #,1 M4'

(satu M4' merupakan pengeluaran rata-rata energi saat istirahat pada

remaa dan de!asa, yaitu 8,1 ml ; kg ; menit). 'idur tidak dianggap

se&agai  sedentary behaviour , karena merupakan fungsi restoratif 

fisiologis. Sedentary behaviours terhitung selama indiidu tidak tidur 

(sadar) (!en et al., 20#2)

Page 4: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 4/24

'a&el 2.2 <enis aktiitas dan penggunaan M4'.

Aktivitas Nilai MET'idur 0.=1

6er&aring dan menonton teleisi #.0

3uduk dan menonton teleisi #.8

3uduk mengerakan tugas, kegiatan ringan (misalnya,

 pekeraan kantor, pekeraan di la&oratorium kimia, dan

 penggunaan komputer)

#.1

6erdiri, &erkomunikasi dengan orang lain, di telepon

dan komputer 

#.7

Workstation treadmill , &eralan 2.8

6erdiri melakukan aktiitas ringan (misalnya,

 &artender, pega!ai toko, pustaka!an, dll)

8.0

6ersih-&ersih, menyapu karpet atau lantai 8.8

6eralan 9.8

Memotong rumput, mesin pemotong listrik, aktiitas

menengah

9.1

6ermain golf 9.7

Menyekop salu dengan tangan, aktiitas sedang 1.8

6ersepeda >.7

6erlari, 1 mph (#2 menit;mil) 7.8

6ermain skipping ##.0

$atu M4' merupakan penggunaan energi istirahat pada remaa dan

de!asa yaitu sehat, 8,1 ml ; kg ; menit. $um&er? +ins!orth 64, et al.

'he @ompendium of Physi%al +%tiities 'ra%king Guide. Healthy

/ifestyles "esear%h @enter, @ollege of Aursing B Health *nnoation,

+riona $tate Cniersity. "etrieed #2;#7;20#2 from

https?;;sites.google.%om;site;%ompendiumofphysi%ala%tiities;  dalam

!en et al, (20#2).

 &. aktor-aktor Dang Meningkatkan Sedentary Lifestyle

Menurut *nyang dan $tella (20#1), ada &e&erapa faktor yang dapat

meningkatkan sedentary lifestyle, antara lain?

#) Kemauan teknologi

Page 5: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 5/24

"utinitas pekeraan se%ara su&stansial telah &erkurang karena

teknologi, pengetahuan, mekanisasi, otomatisasi dan komputerisasi,

organisasi kera, dan tugas-tugas rumah tangga telah

disederhanakan dengan menggunakan komputer dan &er&agai enis

mesin yang mengurangi aktiitas fisik sehingga meningkatkan

 sedentary lifestyles.

2) aktor demografi (usia dan gender)

Sedentary lifestyle meningkat selama masa kanak-kanak dan masa

 peralihan menadi remaa. +nak-anak muda (kurang dari sepuluh

tahun), menonton teleisi dan penggunaan komputer tidak tampak 

 &er&eda antara anak laki-laki dan perempuan. $elama masa remaa,

ada &e&erapa &ukti yang menunukkan &ah!a anak laki-laki

 &iasanya mengha&iskan le&ih &anyak !aktu di&andingkan anak 

 perempuan dalam hal menonton teleisi atau menggunakan

komputer terutama &ermain game komputer.

8) 4tnis dan $tatus $osial 4konomi

$tatus sosial ekonomi seperti pendapatan orang tua atau

 pendidikan, yang &er&anding ter&alik dengan  sedentary behaviours

(yaitu, perilaku menetap %enderung le&ih tinggi pada kelompok 

status sosial ekonomi rendah). 'ingkat menonton teleisi &iasanya

le&ih tinggi pada kelompok etnis !non#hite$  misalnya, +frika-

+merika. "emaa %enderung memiliki tingkat  sedentary

Page 6: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 6/24

behaviours  yang le&ih tinggi ika orang tua atau saudara mereka

 uga terli&at dalam sedentary behaviours.

9) <am Kera Panang

"ata-rata pekera mengha&iskan antara 7-#0 am &ertugas dengan

sedikit atau tanpa !aktu untuk rekreasi dan olahraga. Para pekera

asyik dengan duduk lama, mem&a%a, penggunaan komputer,

 penggunaan mesin, menghadiri pertemuan, peralanan pulang di

 &a!ah kema%etan &erat (sama dengan pekera Aigeria). Periode

duduk yang lama terse&ut menye&a&kan gaya hidup kurang gerak 

(gerakan minimal dengan pengeluaran energi yang rendah).

%. 3ampak $edentary /ifestyle

#) &esitas

Menurut rganisasi Kesehatan 3unia (H) dalam *nyang and

$tella (20#1), menyatakan &ah!a, o&esitas diidentifikasi se&agai

masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia yang

mempengaruhi le&ih dari #00 uta orang. +ktiitas fisik yang

 &erkurang (sedentary lifestyle) menye&a&kan kele&ihan kalori dan

asam lemak. *ndiidu yang kurang melakukan aktiitas fisik 

(sedentary lifestyle)  menyimpan dan menyerap &anyak kalori

karena pengeluaran energi &erkurang. Penim&unan kalori &erle&ih

yang dapat menye&a&kan o&esitas (*nyang dan $tella, 20#1).

2) 3ia&ettes Mellitus 'ipe 2

+ktiitas fisik memainkan peran kun%i dalam dia&etes mellitus tipe

2, terutama yang se%ara resmi dikenal se&agai non-insulin

dependent dia&etes yang dihasilkan dari ketidakmampuan tu&uh

Page 7: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 7/24

untuk se%ara efektif memanfaatkan insulin. Perilaku menetap

(sedentary behaviours)  seperti  screen time, duduk dalam !aktu

yang lama, mengemudi dan mem&a%a adalah perilaku sangat terkait

dengan peningkatan frekuensi makan dan &erat &adan yang

mendukung teradinya dia&etes mellitus. rang yang

mengha&iskan le&ih dari 90 am per minggu di layar (teleisi,

ideo, komputer dll) 8 kali le&ih &erisiko terkena dia&etes tipe-2

di&andingkan dengan mereka yang mengha&iskan !aktu kurang

dari itu. Hal ini dise&a&kan aktiitas fisik &erkurang dan pola

makan yang tidak sehat dan screen time terutama menonton teleisi

(*nyang dan $tella, 20#1).

aktu duduk (sitin% time)  le&ih &erpotensi untuk terkena dia&etes

tipe-2. 3ia&etes tipe-2 se&anyak =0E teradi pada !anita dengan

kele&ihan &erat &adan, diet yang tidak sehat dan kurangnya

aktiitas fisik se&agai &entuk dari perilaku menetap (sedentary

behaviours). 3ia&etes tipe-2 uga teradi pada anak-anak, tetapi

umumnya teradi pada orang de!asa yang &erusia diatas 80 tahun.

&esitas, diet yang tidak sehat, kurangnya aktiitas fisik, tekanan

darah tinggi adalah &e&erapa faktor yang meningkatkan risiko

mengem&angkan dia&etes tipe-2 (*nyang dan $tella, 20#1).

8) Kekurangan Fitamin

Gaya hidup menetap (sedentary lifestyle) dikaitkan dengan

kekurangan itamin, terutama itamin 6 dan 3 yang dapat

menye&a&kan gangguan kesehatan lainnya seperti osteoarthritis.

Perpindahan dari lingkungan luar ke gaya hidup dalam ruangan

Page 8: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 8/24

telah mengaki&atkan tingginya keadian kekurangan itamin 3

yang pada akhirnya menye&a&kan &er&agai penyakit tulang dan

kerusakan organ seperti osteoarthritis, hipertensi, gagal antung dan

 penyakit pem&uluh darah lainnya (*nyang dan $tella, 20#1).

9) Hiperkolesterolimia

Kolesterol &erguna untuk tu&uh tetapi tidak perlu menadi &agian

dari diet kita karena hati memproduksi umlah yang di&utuhkan

oleh tu&uh. Hiperkolesterol menye&a&kan #7E dari penyakit

%ere&ro as%ular glo&al dan 1>E penyakit antung iskemik. H

merekomendasikan peru&ahan dari gaya hidup menetap (sedentary

lifestyle)  untuk meningkatkan aktiitas fisik untuk mengurangi

risiko hiperkolesterolemia (*nyang dan $tella, 20#1).

1) Peru&ahan tot dan Kulit

Gaya hidup menetap (sedentary lifestyle)  merupakan gaya hidup

dengan aktiitas fisik yang sedikit atau tidak ada aktifitas fisik 

se%ara teratur yang menim&ulkan peru&ahan otot dan kulit. tot

memerlukan olahraga teratur untuk menadikannya kuat dan

kurangnya aktiitas fisik akan mengurangi kapasitas dan kekuatan

otot. 3uduk dalam !aktu yang panang akan mengu&ah postur 

tu&uh. Mereka yang duduk selama le&ih dari 1 am sehari &erisiko

kehilangan kekuatan otot se&esar #E setiap hari

>) Kardioaskular 

$istem kardioaskular adalah &agian tu&uh yang terdiri dari

 antung, arteri dan ena. $istem ini &ertanggung a!a& untuk 

memompa darah ke seluruh tu&uh sehingga mem&erikan sistem

transportasi yang %epat untuk mendistri&usikan oksigen ke sel-sel

Page 9: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 9/24

tu&uh dan uga mem&uang kar&ondioksida dan sisa meta&olisme

lainnya keluar dari tu&uh. $istem kardioaskular terdiri dari

 antung dan pem&uluh darah. Proses kontraksi dan relaksasi

 antung mengalirkan darah ke seluruh tu&uh dalam !aktu 20 detik 

ketika tu&uh sedang &eristirahat. Penyakit kardioaskular 

dise&a&kan oleh gaya hidup yang tidak sehat termasuk merokok,

 pola makan yang &uruk dan perilaku menetap (sedentary

behaviours) *nyang dan $tella (20#1).  Hipertensi adalah penyakit

umum dan merupakan faktor risiko utama untuk &er&agai

komplikasi kardioaskular (Kaplan, 2002).

) Kanker 

"isiko teradinya kanker payudara dan kanker usus sangat tinggi

karena gaya hidup. Hal ini karena tu&uh tidak aktifnya aringan-

 aringan otot dan sel-sel dapat memi%u perkem&angan sel-sel

kanker yang memiliki tingkat mor&iditas dan mortalitas yang

tinggi.

d. +lat Ckur $edentary /ifestyle

Menurut @hau <.D et al., dalam !& tool for measurin% 

#orkers' sittin% time by domain the Workforce Sittin% 

uestionnaire$ Workforce Sittin% uestionnare  ($) merupakan

 pengukuran total dan domain spesifik terhadap !aktu duduk pada saat

 &ekera dan non-hari kera pada orang de!asa. Kuesioner ini &erisi

tentang !aktu saat &epergian atau pulang dari suatu tempat, saat di

tempat kera, saat menonton teleisi, saat menggunakan komputer di

Page 10: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 10/24

rumah dan saat melakukan kegiatan rekreasi lainnya pada am keraan

dan non-hari kera. Mengukur total !aktu duduk &erdasarkan hari

kera, non-hari kera dan rata-rata memiliki tes relia&ilitas (*@@0,9>-

0,=0) dan memiliki kriteria aliditas yang %ukup terhadap

akselerometri pada !anita (r0,22-0,9>) dan laki-laki (r 0,#7-0,2=).

Mengukur domain spesifik duduk di tempat kera pada hari kera

(*@@0,>8) dan &erlaku (r0,91). Workforce Sittin% uestionnaire

($) dapat diterima untuk mengukur duduk !aktu di tempat kera

 pada hari kera dan untuk menilai total !aktu duduk saat am kera

dan non-hari kera. Kuesioner ini %o%ok untuk digunakan dalam

 penelitian menyelidiki hu&ungan antara !aktu duduk dan kesehatan

 pada populasi &ekera.

Menurut Ploeg et al., (20#2) sedentary time di&agi menadi 9

kategori, yaitu 0I2.1= am;hari, 8I.1= am;hari, 7I#0.1= am;hari,

dan le&ih dari ## am;hari. $eluruh kategori terse&ut telah dihitung

menggunakan co* proportional ha+ards re%ression model.

 B. Tekanan Dara

#. Pengertian

'ekanan di permulaan aorta dihasilkan oleh entrikel kiri. 'ekanan

ini &erariasi antara sekitar #20 mmHg selama sistol dan 70 mmHg selama

diastol. 3iastol &erlangsung le&ih lama daripada sistol, tekanan darah

rerata setara dengan 90E tekanan sistolik ditam&ah >0E tekanan diastolik 

(@or!in, 200=).

$aat darah mengalir mele!ati arteri &esar dan ke%il, se&agian

tekanan hilang. 'ekanan yang hilang semakin &anyak se!aktu darah

Page 11: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 11/24

Page 12: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 12/24

kapiler mengalami peru&ahan diameter dan memengaruhi aliran darah

kapiler (@or!in, 200=). &. "esistensi total

"esistensi dalam sistem askular sistemik adalah resistensi perifer total

(,otal -eripheral esistance ,-). "esistensi dalam sistem

kardioaskular dihitung dengan mengukur aliran dan tekanan.

"esistensi sama dengan tekanan di&agi aliran. "esistensi terhadap

alairan sistem askular paru auh le&ih rendah daripada sistem di

sistemik (@or!in, 200=).

8. $ensor

'ekanan darah se%ara terus-menerus dipantau oleh sensor yang

dise&ut &aroreseptor (reseptor tekanan). 'erdapat &aroreseptor di lengkung

arteri karotis (di leher) dan di lengkung aorta tempat aorta keluar dari

 antung, sensor ini dise&ut sensor &aroreseptor karotis dan aorta.

6aroreseptor uga ditemui pada arteri yang memperdarahi nefron-nefron

ginal. "eseptor di kedua atrium di arteri pulmonalis uga &erespons

terhadap peru&ahan tekanan.

$emua &aroreseptor &ekera se&agai reseptor regang yang &erespons

terhadap peru&ahan tekanan darah. Peregangan akan meningkat sesuai

 peningkatan tekanan darah. Peregangan ini menye&a&kan neuron aferen

yang menerima informasi dari reseptor-reseptor terse&ut meningkat

ke%epatan melepaskan potensial aksinya. Penurunan tekanan darah

menurunkan peregangan &aroreseptor, sehingga pelepasan potensial aksi

saraf aferen yang mempersarafi pusat kardioaskular menurun (@or!in,

200=).

9. Pusat *ntegrasi Pengendalian 'ekanan 3arah

Page 13: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 13/24

Pusat kardioaskular di otak adalah &agian dari farnasio retikularis

dan terletak di medula &agian &a!ah dan pons. $aat teradi peru&ahan

tekanan darah, pusat kardioaskular mengaktifkan sistem saraf otonom,

sehingga teradi peru&ahan stimulasi simpatis dan parasimpatis ke antung.

'eradi peru&ahan stimulasi simpatis ke seluruh sistem askular. "esistensi

 pem&uluh darah &eru&ah dan aliran darah serta tekanan darah uga &eru&ah

(@or!in, 200=).

1. Pengendalian Hormon pada $istem Faskular Menurut @or!in (200=), terdapat &e&erapa hormon yang

mengendalikan resistensi sistem askular. Hormon-hormon ini dilepaskan

se%ara langsung se&agai respons terhadap peru&ahan tekanan darah, dan

se&agai respons terhadap rangsangan saraf, atau keduanya.

a. Aorepinefrin dan 4pinefrin

Hormon ini dikeluarkan dari medulla adrenal se&agai respons terhadap

 peningkatan sistem saraf simpatis. Kedua at terse&ut &ekera seperti

norepinefrin yang dikeluarkan dari terminal saraf dan &erkaitan dengan

reseptor / untuk menim&ulkan asokonstriksi, atau dengan reseptor  0 2

untuk meneye&a&kan asodilatasiarteriol yang memperdarahi otot

rangka.

 &. $istem "enin +ngiotensin

$aat tekanan darah meningkat pelepasan hormon renin menurun, saat

tekanan darah menurun pelepasan hormon renin meningkat. Pelepasan

renin dirangsang oleh saraf simpatis ke ginal. "enin mengendalikan

 pem&entukan hormon lain, yaitu angiotensin **. +ngiotensin **

merupakan suatu asokonstiktor kuat yang terutama menye&a&kan

asokonstriksi arteriol halus.

%. +ldosteron

Page 14: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 14/24

+ldosteron &ersirkulasi dalam darah menuu ginaldan menye&a&kan sel

tu&ulus distal meningkatkan rea&sorpsi natrium. "ea&sorpsi air 

mengikuti penyerapan natrium sehingga teradi peningkatan olume

 plasma. Peningkatan olume plasma meningkatkan olume sekun%up

dan %urah antung. Hal ini meneye&a&kan peningkatan tekanan darah.

d. Hormon +ntidiuretik 

Hormon antidiuretik (&ntidiuretic ormon &), atau asopresin,

dikeluarkan oleh hipofisis posterior se&agai respons terhadap

 peningkatan osmolalitas plasma (penurunan konsentrasi air) atau

 penurunan tekanan darah. +3H adalah suatu asokonstriktor kuat yang

 &erpotensi meniningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan

resistensi terhadap aliran darah.

e. Peptide Atriuretik +trium

Peptide ntriuretik atrium (,rial atriuretic -eptide &-) adalah

hormon yang dikeluarkan dari sel-sel di atrium kanan se&agai respons

terhadap peningkatan olume darah. +AP &ekera pada ginal untuk 

meningkatkan ekskresi ion natrium.

>. +outoregulasi +liran 3arah

'erdapat &e&erapa teori untuk menelaskan pengendalian lokal

tekanan darah. 'eori yang paling diterima se%ara luas adalah yang

mengatakan &ah!a mediator kimia!i dikeluarkan oleh sel-sel yang

 &ermeta&olisme &erkaitan dengan meta-arteriolatau sfingter prakapiler,

menye&a&kan mereka mem&uka atau menutup aliran darah.

Mediator kimia yang diperkirakan mengendalikan tekanan darah

lokal antara lain adalah adenosine (suatu meta&olit +'P), kar&on dioksida,

histamin, asam laktat, ion kalium, dan ion hidrogen. $emua at ini, ke%uali

histamin, adalah produk sampingan dari meta&olisme, karena meta&olisme

Page 15: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 15/24

sel meningkat, demikian uga dengan konsentrasinya. $uatu teori

alternatie mengenai pengendalian lo%al menyatakan &ah!a meta-arteriol

dan sfingter kapiler merasakan adanya defisit oksigen atau nutrien yang

menye&a&kan keduanya &erelaksasi sehingga teradi peningkatan aliran

darah ke sel-sel sekitarnya.

. Mengukur 'ekanan 3arah

'ekanan darah diukur dengan menggunakan manset tekanan darah

sfignomanometer dan stetoskop. +da dua enis sfignomanometer, yaitu?

aneroid dan air raksa. 6e&erapa lem&aga menggunakan sfignomanometer 

elektronik tanpa perlu mendengarkan &unyi tekanan darah sistolik dan

diastolik melalui stetoskop (Koier et al.,20##). Prosedur pelaksanaan

 pengukuran tekanan darah ?

a. 6a!a alat ke dekat pasien.

 &. <elaskan tindakan yang akan dilakukan &eserta tuuannya.

%. @u%i tangan.

d. +tur posisi klien? duduk atau &er&aring dengan nyaman, lengan

disokong setinggi antung, dan telapak tangan menghadap ke atas.

e. 6uka pakaian yang menutupi lengan atas.

f. Palpasi arteri &rakialis dan tempatkan manset 2,1%m di atas sisi denyut

arteri &rakialis.

g. Pusatkan anak panah yang tertera pada manset ke arteri &rakialis dan

lingkarkan manset pada lengan atas se%ara rapid dan tidak ketat.

h. Pastikan manometer terletak setinggi titik pandang mata dan pera!at

 &erdiri tidak le&ih dari satu meter auhnya.

i. Palpasi arteri &rakialis sam&il memompa manset sampai tekanan 80

mmHg diatas titik hilangnya denyut arteri. Perlahan kempiskan manset

 perhatikan sampai denyut kem&ali tera&a (sistolik palpasi).

 . Kempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama 80 detik.

k. 'empatkan &agian telinga stetoskop pada telinga pemeriksa.

Page 16: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 16/24

l. @ari kem&ali arteri &rakialis dan tempatkan diafragma stetoskop di

atasnya.m. 'utup kantong tekanan searah putaran arum am sampai ken%ang.

n. Pompa manset sampai tekanan 80 mmHg di atas palpasi sistolik klien.

o. 6uka katup se%ara perlahan sehingga memungkinkan air raksa turun

rata-rata 2-8 mmHg per detik.

 p. Perlahan titik pada manometer saat &unyi pertama elas terdengar 

(&unyi korotkoff pertama menandakan tekanan sistolik).

5. /anutkan mem&a%a katup se%ara &ertahap dan perhatikan titik 

hilangnya &unyi (&unyi korotkoff keempat se&agai tekanan diastolik 

 pada orang de!asa).

r. Kempiskan manset dengan %epat dan total.

s. <ika prosedur diulang, tunggu sampai 80 detik.

t. 6uka manset dan lipat serta simpan dengan &aik.

u. 'utup lengan atas dan &antu klien untuk posisi yang diinginkan.

. 3esinfeksi &agian telinga (ear piece) stetoskop dan &agian diafragma

stetoskop dengan kapas al%ohol.

!. *nformasikan hasil kepada klien.

J. Men%u%i tangan.

y. 3okumentasikan hasil tindakan pada %atatan kepera!atan (Kusyati

dkk., 200>).

C. Hipertensi

#. Pengertian

Peningkatan tekanan darah dalam arteri yang &erlanut dan

menetap dise&ut tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat didefinisikan

se&agai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas #90

mmHg dan tekanan diastoliknya di atas =0 mmHg ($melter and 6are,

2002).

2. Patogenesis

'ekanan darah &ergantung pada ke%epatan denyut antung, olume

sekun%up, dan 'P", peningkatan salah satu dari ketiga aria&el yang tidak 

Page 17: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 17/24

terkompensasi menye&a&kan hipertensi. Peningkatan denyut antung dapat

teradi aki&at rangsangan saraf simpatis atau hormonal yang a&normal

 pada nodus $+. Peningkatan denyut antung yang kronis sering kali

menyertai kondidi hipertiroidisme. Peningkatan denyut antung &iasanya

dikompensasi dengan penurunan olume sekun%up atau 'P", sehingga

tidak mengaki&atkan hipertensi (@or!in, 200=).

Peningkatan olume sekun%up yang kronis dapat teradi ika olume

 plasma meningkat dalam !aktu lama, karena peningkata olume plasma

direflesikan dengan peningkatan olume diastolik akhir sehingga olume

sekun%up dan tekanan darah meningkat. Peningkatan olume sekun%up

yang lama dapat teradi aki&at gangguan penanganan garam dan air oleh

ginal atau konsumsi garam yang &erle&ihan. $elain peningkatan asupan

garam, peningkatan a&normal kadar renin dan aldosteron atau penurunan

aliran darah ke ginal uga dapat menggangu pengendalian garam dan air.

$etiap kemungkinan penye&a& hipertensi dapat teradi aki&at peningkatan

aktiitas susunan saraf simpatis. Peningkatan rangsangan saraf simpatis,

atau mungkin responsiitas yang &erle&ihan dari tu&uh terhadap

rangsangan simpatis normal, dapat ikut &erperan menye&a&kan hipertensi.

(@or!in, 200=).

8. Klasifikasi

Menurut $uiraoka (20#2), hipertensi dikelompokkan dalam dua

kelompok &esar, yaitu hipertensi essensial (primer) dan sekunder.

Hipertensi essensial atau hipertensi primer adalah hipertensi yang &elum

Page 18: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 18/24

diketahui penye&a&nya se%ara elas. $edangkan hipertensi sekunder yaitu

hipertensi yang penye&a&nya sudah diketahui dengan pasti.'a&el 2.0 Klasifikasi tekanan darah

Kateg!ri Tekanan sist!lik  

"##Hg$

Tekanan

diast!lik 

"##Hg$

 Aormal #20 3an 70

Prehipertensi #20 I #8= atau 70 I 7=

Hipertensi, sta%e # #90 I #1= atau =0 I ==

Hipertensi, sta%e 2 L #>0 atau L #00

$um&er? <A@ , 2008.

9. Manifestasi Klinis

Hasil pemeriksaan fisik penderita hipertensi tidak diumpai kelainan

apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan

 peru&ahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan %airan),

 penyempitan pem&uluh darah, dan pada kasus &erat, edema pupil (edema

 pada diskus optikus) ($melter and 6are, 2002). <ulukan !the silent 

disease$  di&erikan kepada penyakit hipertensi ini. Penderita hipertensi

 &aru menyadari atau mengetahui setelah penyakit hipertensi ayang

dideritanya menye&a&kan &er&agai penyakit komplikasi ($uiraoka, 20#2).

Penyakit arteri koroner dengan angina adalah geala yang paling

menyertai hipertensi. Hopertrofi entrikel kiri teradi se&agai respons

 peningkatan &e&an kera entrikel saat dipaksa &erkontraksi mela!an

tekanan sistemik yang meningkat. Peru&ahan patologis pada ginal dapt

 &ermanifestasi se&agai nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan

aotemia (peningkatan urea darah 6CAN dan kreatinin) ($melter and

6are, 2002).

1. aktor "isiko Hipertensi

a. aktor yang dapat dikontrol

#) Kegemukan

Page 19: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 19/24

rang yang kegemukan mudah terkena hipertensi. @urah antung

dan sirkulasi yang o&esitas le&ih tinggi daripada penderita hipertensi

yang tidak o&esitas. 3aya pompa antung dan sirkulasi olume darah

 penderita o&esitas dengan hipertensi le&ih tinggi dis&anding

 penderita hipertensi dengan &erat &adan normal ($usanto, 20#0)

dalam $uiraoka (20#2).

2) Kurang olahraga

rang yang arang melakukan olahraga pada umumnya %enderung

mengalami kegemukan dan akan menaikkan tekanan darah

($uiraoka, 20#2). lah raga atau aktiitas fisik meningkatkan

frekuensi antung dan oleh karena itu meningkatkan suplai oksigen

dalam tu&uh. Giat &erolah raga se%ara teratur mem&uat otot antung

menadi le&ih kuat dan efisien. $enam aero&ik memperlam&at proses

aterosklerotik, sehingga mengurangi risiko penyakit anung. rang

yang &anyak duduk &erisiko tinggi menderita penyakit

kardioaskular (Koier et al., 20##).

8) Konsumsi garam &erle&ih

Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi adalah melalui

 peningkatan olume plasma atau %aitan tu&uh dan tekanan darah.

 Aatrium dan klorida adalah ion utama %airan ekstraseluler. Konsumsi

natrium yang &erle&ih menye&a&kan konsentrasi natrium di dalam

%airan ekstraseluler meningkat. Cntuk menormalkannya kem&ali,

%airan intraseluler harus ditarik keluar sehingga olume %airan

ekstraseluler meningkat. Meningkatnya %airan ekstraseluler terse&ut

Page 20: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 20/24

menye&a&kan meningkatnya olume darah, sehingga &erdampak 

 pada mun%ulnya hipertensi ($usanto, 20#0) dalam $uiraoka (20#2).9) Merokok dan mengkonsumsi alkohol

 Aikotin yang terdapat dalam rokok sangat mem&ahayakan kesehatan

selain dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pem&uluh

darah, nikotin dapat menye&a&kan pengapuran pada dinding

 pem&uluh darah. Mengkonsumsi alkohol uga mem&ahayakan

kesehatan karena dapat meningkatkan sintesis ketokolamin. +danya

ketokolamin memi%u kenaikian tekanan darah ($uiraoka, 20#2).

1) $tres

$tres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara, ika

ketakutan, tengang atau dikear masalah maka tekanan darah dapat

meningkat. 'etapi pada umumnya, saat kem&ali rileks tekanan darah

akan turun kem&ali. $tres &erkepanangan dapat mengaki&atkan

tekanan darah menadi tinggi ($uiraoka, 20#2).

 &. aktor yang tidak dapat dikontrol

#) Keturunan (genetik)

Menurut ($usanto, 20#0) dalam $uiraoka (20#2), faktor keturunan

memang memiliki peranan yang &esar terhadap mun%ulnya

hipertensi. Hal terse&ut ter&ukti dengan ditemukannya keadian

 &ah!a hipertensi le&ih &anyak teradi pada kem&ar monoigot

(&erasal dari satu sel telur) di&andingkan heteroigot (&erasal dari sel

telur yang &er&eda).

2) <enis kelamin

Pria le&ih terserang hipertensi di&andingkan dengan !anita. Hal ini

dise&a&kan pria &anyak mempunyai faktor yang mendorong

teradinya hipertensi seperti kelelahan, perasaan kurang nyaman

dengan pekeraan, pengangguran dan pola makan yang tidak 

Page 21: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 21/24

terkontrol. anita akan mengalami peningkatan risiko hipertensi

setelah masa menopause ($uiraoka, 20#2).8) Cmur 

6ertam&ahnya usia mem&uat kemungkinan seseorang menderita

hipertensi semakin &esar. Hilangnya elaslstisitas aringan dan

aterosklerosis serta pele&aran pem&uluh darah adalah faktor 

 penye&a& hipertensi pada usia tua ($utanto, 20#0) dalam $uiraoka

(20#2).

 D. Hu%ungan Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle)  Dengan

Hipertensi

Proses kontraksi dan relaksasi antung mengalirkan darah ke seluruh

tu&uh dalam !aktu 20 detik ketika tu&uh sedang &eristirahat (*nyang B

$tella, 20#1). Parameter kardioaskular seperti denyut nadi, tekanan darah

sistolik dan tekanan darah diastolik meningkat pada su&yek menetap

(sedentary) parameter kardioaskular meningkat pada sedentary su&yek, ada

 peningkatan yang signifikan se%ara statistik setelah usia 81 tahun.  -hysical 

inactivity  menurunkan produksi  itric 4*ide  (A) oleh endotelium yang

a&normal, yang menye&a&kan peru&ahan diameter pem&uluh menye&a&kan

 peru&ahan struktural askular yang mengaki&atkan hipertensi (<ayalakshmi,

20#0). 'erdapat &ukti a!al yang menunukkan &ah!a produsi A &erkurang

 pada hipertensi, dan temuan ini tentu konsisten dengan aktiitas simpatis dan

 penurunan agal. Hiperaktif simpatik mungkin merupakan pemi%u penting

dalam mekanisme kompensasi yang akhirnya menye&a&kan hipertensi. Peran

 A dalam genesis hipertensi mungkin tidak ter&atas pada tonus pem&uluh

Page 22: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 22/24

darah tetapi uga mungkin meli&atkan efek modulator kuat pada kontrol

otonom kardioaskular (Chowdhary and Townend, 2001).$isntesis A dari arginin di sel endotel dan keranya melalui %GMP

untuk menim&ulkan relaksasi di sel otot polos pem&uluh darah. 6entuk Aitrat

ksida $intase (A$) endotel diaktifkan oleh peningkatan konsentrasi @+2O

intrasel, dan peningkatan terse&ut ditim&ulkan oleh asetilkolin (+@h),

 &radikinin, atau  shear stress  yang &ekera pada mem&rane sel. A yang

ter&entuk di endotel &erdifusi ke dalam sel otot polos lalu mengaktifkan

guandilil siklase yang larut dalam sel, dan menghasilkan GMP siklik yang

selanutnya &ertindak se&agai perantara relaksasi otot polos askular. A

diinaktifkan oleh hemoglo&in (Ganong, 20#8).

 E. Kerangka Te!ri

aktorIfaktor yang meningkatkan

 sedentary behaviours

#. Kemauan teknologi

2. aktor   demografi (usia dan gender)8. 4tnis dan status sosial ekonomi

9. <am kera panang

 Sedentary

lifestyle

Page 23: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 23/24

Keterangan &

& 3iteliti

? 'idak diteliti

Gam&ar 2.# Kerangka 'eori Hu&ungan Sedentary Lifestyle 3engan Hipertensi

Pada Pekera KoneksiQ

$um&er? H dalam $uiraoka (20#2): H dalam *nyang and $tella (20#1):

Kaplan M3 (2002): <A@ (2008).

F. Kerangka K!nsep

Faria&el *ndependen Faria&el 3ependen

Sedentary LifestyleHipertensi Pada

Pekera Koneksi

aktor resiko hipertensi ?

#. aktor yang dapat dikontrol

a. Kegemukan

 &. Kurang olahraga%. Konsumsi garam &erle&ih

d. Merokok dan mengkonsumsi

alkohol

e. $tress

2. aktor yang tidak dapat dikontrol

a. Keturunan (genetik)

 &. <enis kelamin

%. Cmur 

'ingkat Hipertensi ?

a. Aormal

 &. Prehipertensi

%. Hipertensi, sta%e #

d. Hipertensi, sta%e 2

3ampak sedentary lifestyle?

&esitas

3ia&ettes Mellitus 'ipe 2

Kekurangan itamin

Hiperkolesterolimia

Peru&ahan otot dan kulit

Kardioaskular 

Hipertensi

Page 24: BAB II WIRI FIX

7/21/2019 BAB II WIRI FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-wiri-fix 24/24

Gam&ar 2.2 Kerangka konsep penelitian tentang Hu&ungan Sedentary Lifestyle

3engan Hipertensi Pada Pekera KoneksiQ.

G. Hip!tesis

+da Hu&ungan Sedentary Lifestyle 3engan Hipertensi Pada Pekera Koneksi

di Kelurahan Genuk Cngaran 6arat.