bab ii tinjauan pustaka a. pengelolaan kelasrepository.ump.ac.id/4051/3/annisa fadhila bab...
Post on 12-Jul-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengelolaan Kelas
Suatu sistem pendidikan dikatakan berkualitas jika proses
pembelajarannya berlangsung secara menarik dan menantang sehingga
peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang
berkelanjutan. Dengan kualitas pendidikan yang optimal diharapkan akan
diperoleh manusia-manusia sebagai sumber daya unggul yang dapat
menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian, sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu dan teknologi (Harsanto, 2007: 9).
Permasalahan dalam kelas dapat bersumber dari murid dan dapat pula
karena interaksinya dengan lingkungan kelas. Permasalahan juga mungkin
muncul karena pembawaan dari lingkungan luar sekolah baik yang melekat
pada guru maupun siswa (Suryana, Rukmana, 2006: 55).
Peningkatan kualitas pendidikan ditentukan oleh terjadinya perubahan
tingkah laku yang perlu dicapai oleh peserta didik. Apa yang dipelajari
dikelas cenderung artifisial dan seolah- olah dipisahkan dari permasalahan
lingkungan yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari (Harsanto, 2007: 10).
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan itu katanya adalah “kelola” ditambah awal “pe” dan
akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa inggris, yaitu
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
6
“management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.
Sedangkan secara umum manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum
adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan (Syah dkk,
2007: 259).
Kelas merupakan suatu kelompok orang yang melakukan aktivitas belajar
secara bersama-sama, dengan bimbingan dan pengajaran dari guru. Pendapat ini
sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1988: 17) yang mengemukakan
pengertian kelas dari segi anak didik. Lebih mendalam Suharsimi Arikunto
mengatakan: didalam didaktik sekelompok siswa yang pada waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama (Syah dkk, 2007: 259).
Kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar
belajar bersama sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dalam kelas tersebut,
guru berperan sebagai manajer utama dalam merencanakan, mengorganisasikan,
mengaktualisasikan, dan melaksanakan pengawasan atau supervisi kelas (Priansa,
dan Karwati, 2014: 5).
Pengertian kelas secara umum diartikan sebagai sekelompok siswa yang
ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
pula. Dalam arti sempit kelas menunjukkan suatu ruangan (dibatasi 4 dinding)
atau tempat dimana murid-murid belajar, tiap bangunan sekolah di bagi kedalam
ruangan- ruangan bangunan yang menunjukkan ruangan kelas. Sedangkan dalam
arti luas, kelas diartikan sebagai kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru
kepada murid- murid dalam suatu ruangan untuk suatu tingkat tertentu pada jam
tertentu (Suryana, Rukmana, 2006: 28).
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
7
Dari beberapa pengertian kelas menurut para ahli, penulis menyimpulkan
kelas adalah kegiatan pembelajaran yang melakukan aktivitas belajar bersama-
sama di dalam sebuah ruangan.
Menurut Raka joni (1984: 3) pengelolaan kelas menunjukkan kepada
kegiatan- kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses belajar mengajar (Sagala, 2009:84). Kemudian Suryana
(2006: 59) berpendapat pengelolaan kelas merupakan kegiatan atau tindakan guru
dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar
berlangsung secara optimal.
Selanjutnya Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain Aswan (2010: 174)
mengartikan Pengelolaan kelas adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh guru
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga
tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pengelolaan kelas adalah
segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang
efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siwa untuk belajar dengan baik
sesuai dengan kemampuan. Dapat dikatakan pula bahwa manajemen kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara
sistematis (Suryana, Rukmana, 2006: 28).
Sedangkan menurut Syah dkk (2007: 303) Pengelolaan kelas merupakan
upaya mendayagunakan potensi kelas dengan cara melakukan seleksi terhadap
penggunaan alat- alat yang tepat terhadap problematika dan situasi kelas.
Berkenaan dengan hal tersebut setidaknya terdapat tujuh hal yang terdapat
pada pengelolaan kelas yaitu ruang belajar, pengaturan sarana belajar, susunan
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
8
tempat duduk, penerangan, suhu, pemanasan sebelum masuk kemateri yang
akan dipelajari dan bina sarana dalam pembelajaran (Majid, 2008: 165).
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian pengelolaan kelas oleh
para ahli kemudian penulis menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dalam proses
pembelajaran untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif, sehingga
materi akan mudah di terima oleh peserta didik dan tujuan pembelajaran
dapat tecapai.
2. Perbedaan Pengelolaan Kelas dan Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran adalah dua kegiatan
yang sangat erat hubungannya namun dapat dan harus dibedakan satu sama
lain karena tujuannya berbeda. Pembelajaran (instruction) mencakup semua
kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan
khusus pembelajaran (menentukan entry behavior peserta didik, menyusun
rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya, menilai dan lain
sebagainya). Pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses belajar (pembinaan, penghentian tingkah laku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu
penyelesaian tugas oleh penetapan kelompok yang produktif, dan lain
sebagainya). Dengan perkataan lain, di dalam proses belajar mengajar di
sekolah dapat dibedakan adanya dua kelompok masalah yaitu masalah
pembelajaran dan masalah pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
9
harus ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaan, sedangkan
masalah pembelajaran harus ditanggulangi dengan tindakan korektif
instruksional. Peserta didik yang enggan ambil bagian di dalam kegiatan
kelompok karena merasa ditolak oleh kelompok lain (masalah pengelolaan)
tidak dapat ditanggulangi dengan membuat kegiatan menjadi lebih menarik
(tindakan instruksional), meskipun tentu saja memang tidak dapat dibantah
bahwa penarikan diri peserta didik tersebut akan menghalangi tercapainya
tujuan khusus pembelajaran yang hendak dicapai melalui kegiatan kelompok
yang dimaksud. Sebaliknya hubungan antar pribadi (interpersonal) yang baik
antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik (suatu petunjuk
keberhasilan pengelolaan) tidak dengan sendirinya menjamin bahwa proses
belajar mengajar akan menjadi efektif. Yang jelas, pengelolaan kelas yang
efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar
yang efektif.
Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya
proses belajar yang efektif, pengelolaan kelas menunjuk kepada pengaturan
orang (dalam hal ini terutama peserta didik) maupun pengaturan fasilitas.
Fasilitas disini mencakup pengertian yang luas mulai dari ventilasi,
penerangan, tempat duduk, sampai dengan perencanaan program belajar
mengajar yang tepat. Sudah barang tentu yang belakangan ini, terutama yang
lebih merupakan pengaturan perangkat lunak (soft ware) telah memasuki
kawasan pengajaran (Rofiq, 2009: 19).
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
10
3. Unsur-unsur Pengelolaan Kelas
Pada prinsipnya pendekatan atau teori apapun yang dipilih dan yang
dijadikan dasar dalam pengelolaan kelas, harus diorientasikan pada
terciptanya proses pembelajaran secara aktif dan produktif. Untuk
mendukung proses pembelajaran tersebut, maka unsur-unsur pengelolaan
kelas berikut yang harus diperhatikan yaitu:
a. Preventif
Ialah ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan dan kondisi belajar yang optimal berkaitan dengan
kemampuan pendidik dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Sikap tanggap terhadap perhatian dan keterlibatan peserta didik
a) Pandangan mata atau kontak panda ng yang di dalammya
terkandung interaksi antar pribadi.
b) Gerakan pendidik dalam posisi mendekati dengan
memperlihatkan sub kelompok atau individu di dalam kelas
akan besar pengaruhnya pada kesadaran kelas dan kegiatan
kelompok.
c) Pernyataan yang dikemukakan pendidiktentang kesiapan
memulai pelajaran.
d) Reaksi-reaksi pendidik terhadap tidak adanya perhatian dari
peserta didik
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
11
2) Membagi perhatian, dapat dilakukan dengan dua cara
a) Visual, pendidik dapat mengganti pandangannyadari
meperhatikan kegiatan yang satu dengan yang lain.
b) Verbal, pendidik dapat mengemukakan komentar sederhana
kepada peserta didik.
b. Represif
ketrampilan yang bersifat represif yaitu ketrampilan yang berhubungan
dengan pengambilan kondisi belajar yang optimal dengan kegiatan
belajar sebagai berikut:
1) menganalisa mengklasifikasikan dan mendefinisikan tingkah laku
peserta didik yang mengganggu.
2) pengelolaan kelompok dengan memperlancar tugas-tugas dan
memelihara kegiatan kelompok
3) menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah (Haningsih, 2011: 63-67).
4. Pendekatan-Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan sekumpulan perilaku kompleks yang
digunakan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas sehingga
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efisien. Lebih lanjut
Wilford mengemukakan beberapa pendapat mengenai pendekatan-pendekatan
dalam pengelolaan kelas yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan Otoriter. Pendekatan ini memerlukan pada perlunya
pengawasan dan pengaturan siswa oleh guru.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
12
b. Pendekatan Intimidasi. Pendekatan ini memberi peluang besar guru untuk
mengawasi dan menertibkan siswa dengan cara intimidasi.
c. Pendekatan Permisif. Pendekatan ini memberikan kebebasan kepada
siswa untuk melakukan apa yang ingin dilakukan, guru hanya memantau
apa yang diinginkan siswa tersebut.
d. Pendekatan Resep Masakan. Pendekatan ini menekankan kepada guru
untuk melihat dan mengawasi sejauh mana siswa mengikuti dengan tertib
dan tepat hal-hal yang sudah ditentukan, apa yang boleh dan apa yang
tidak boleh ditentukan.
e. Pendekatan Pengajaran. Pendekatan ini memberi kesempatan guru untuk
menyusun rencana pengajaran dengan tepat sehingga dapat menghindari
permasalahan perilaku siswa yang tidak diharapkan.
f. Pendekatan Modifikasi Perilaku. Pendekatan ini menekankan kepada
guru mengupayakan perubahan perilaku yang positif pada siswa.
g. Pendekatan Iklim Sosio-emosional. Dalam konteks ini guru menekankan
terjalinnya hubungan yang positif antara guru dan siswa.
h. Pendekatan Sistem Proses Kelompok/Dinamika Kelompok. Pendekatan
ini guru ditekankan untuk meningkatkan dan memelihara kelompok kelas
yang efektif dan produktif (Suyanto, Jihad, 2013:102-103).
Gaya kepemimpinan guru yang tepat yang digunakan dalam
pengelolaan kelas akan mengoptimalkan dan memaksimalkan keberhasilan
pengelolaan kelas tersebut.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
13
5. Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam
tujuan pendidikan. Secara umum, tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan
sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang
memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa (Sudirman, 1991: 311).
Suharsimi Arikunto (1998: 68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga
segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Menurutnya,
sebagai inndikator dari sebuah kelas yang tertib apabila :
a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang
terhenti karena tidak tahu ada tugas yang harus dilakukan atau tidak
dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
b. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya
setiap anak akan bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas
yang diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan
dapat melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang bergairah
dan mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dinyatakan kelas tidak
tertib.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
14
Jadi, beda antara (a) dan (b) adalah pada (a) anak tidak tahu akan
tugas atau tidak dapat melakukan tugas, dan pada anak (b) anak tahu dan
dapat tetapi kurang bergairah bekerja (Zain, 2010: 178).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang
optimal di dalam kelas sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik.
Selain itu juga guru dapat mengembangkan dan menggunakan dan
mengembangkan alat bantu belajar yang digunakan dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat membantu peserta didik untuk mencapai hasil
belajar yang diinginkan.
B. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru
dan peserta didik. Kualitas hubungan antara guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran sebagian besar ditentukan oleh pribadi pendidik dalam
mengajar dan peserta didik dalam belajar (Suryana, Rukmana, 2006: 10).
Menurut UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Secara sederhana, istilah pembelajaran (intruction)
bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok
orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan
pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan‟.
Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
15
dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Dalam kamus besar bahasa indonesia pembelajaran dimaknai sebagai
proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dari
berbagai uraian tentang definisi pembelajaran secara umum memiliki pengertian
yang sama, yaitu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik maupun antar
peserta didik (Fadlillah, 2014: 173).
Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materia l, fasilitas, perlengkapan,
prosedur, yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran
(Majid, 2013: 4).
Dari beberapa pengertian pembelajaran menurut para ahli, penulis
menyimpulkan pembelajaran adalah suatu kegiatan proses penyampaian materi
pelajaran kepada peserta didik yang dilakukan oleh guru di dalam suatu ruangan
yang bertujuan agar siswa mendapatkan ilmu pengetahuan serta tujuan dari
pendidikan tersebut dapat tercapai.
Secara etimologi, sejarah dalam bahasa arab disebut tarikh, yang
bermakna ketentuan masa. Sedangkan secara terminologi berarti keterangan yang
telah terjadi dikalangannya pada masa lampau atau masa sekarang. Kata tarikh
juga bermakna perhitungan tahun, seperti keterangan mengenai tahun sebelum
dan sesudah Masehi. Adapun yang dimaksud ilmu tarikh, ialah sesuatu
pengetahuan yang mempelajari keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian lampau
maupun yang sedang terjadi di kalangan umat (Mustafa, Aly, 1998: 13).
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
16
Sejarah adalah studi tentang riwayat hidup Rasulullah saw, sahabat-
sahabat dan imam-imam pemberi petunjuk yang diceritakan kepada murid- murid
sebagai contoh teladan yang utama dari tingkah laku manusia yang ideal, baik
dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan sosial (Thoha, 1999: 215).
Dalam bahasa inggris sejarah disebut history, yang berarti pengalaman
masa lampau dari pada umat manusia “the past experience of mankind”.
Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai catatan yang
berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabadikan dalam
laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas. Kemudian sebagai
cabang ilmu pengetahuan sejarah mengungkap peristiwa-peristiwa masa silam,
baik peristiwa sosial, politik, ekonomi maupun agama dan budaya dari suatu
bangsa, negara atau dunia.
Sayid Quthub dalam bukunya mengatakan bahwa sejarah bukanlah
peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-peristiwa dan pengertian mengenai
hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian serta
memberinya dinamisme dengan memberinya waktu dan tempat (Zuhairini dkk,
1994: 1-2).
Dari beberapa pengertian sejarah menurut para ahli, penulis
menyimpulkan sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lapau pada suatu
tempat yang mencakup kebudayaan manusia dan alam semesta.
Kemudian penjelasan mengenai kebudayaan, di dalam kamus besar bahasa
indonesia kebudayaan yaitu hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)
manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Antara keseluruhan
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
17
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami
lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.
Kebudayaan berasal dari kata “budi” dan “daya”, kemudian digabungkan
menjadi “budidaya” yang artinya upaya untuk menghasilkan dan mengembangkan
sesuatu agar menjadi lebih beik dan bermanfaat bagi kehidupan. Lalu diberi
imbuhan “ke” dan “an” menjadi kebudidayaan atau disingkat menjadi
kebudayaan. Jadi, kebudayaan adalah upaya yang dilakukan umat manusia untuk
menghasilkan dan mengembangkan sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang
belum ada agar memberikan manfaat bagi kehidupan
(http://shirotuna.blogspot.co.id/2014/10/).
Menurut Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang
diciptakan oleh manusia. Sebagian para ahli mengartikan kebudayaan
kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu
suatu teori yang mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari
tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih baik
(http://shirotuna.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-kebudayaan-islam.html).
Kebudayaan dapat diartikan secara sederhana yaitu sebagai hasil budi daya
manusia, hasil cipta, rasa dan karsa dengan menggunakan simbol- simbol secara
artifak. Pengertian kebudayaan hampir mirip dengan definisi peradaban yakni
masyarakat yang teramat mapan dan kompleksyang mencangkup segi- segi
kehidupan politik, administrasi, pendidikan,ilmu pengetahuan, agama, hukum,
dan sebagainya (Thoha, 1999: 241).
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
18
Dari beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli, penulis
menyimpulkan kebudayaan adalah suatu bagian dari lingkungan hidup yang
menghasilkan dan mengembangkan sesuatu, seperti kepercayaan, adat istiadat dan
kesenian.
Selanjutnya adalah pengertian Islam Menurut kamus besar bahasa
indonesia islam yaitu agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Berpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu
Allah Swt.
Islam secara etimologi berasal dari bahasa arab, salima yang artinya
selamat dan aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa,
menyerah diri, ketundukan dan kepatuhan. Islam juga memiliki arti berserah diri.
Dengan melakukan aslama orang itu akan selamat dunia akhirat
(http://shirotuna.blogspot.co.id/2014/10/).
Dengan demikian kebudayaan islam yaitu cara pandang komunitas
Muslim yang telah berjalan, terlembaga dan tersosialisasi dari kurun waktu ke
waktu, satu generasi ke generasi yang lain dalam berbagai aspek kehidupan yang
cukup luas tapi tetap menampilkan satu bentuk budaya, tradisi, seni, yang khas
islam (Thoha, 1999: 242).
Dari beberapa pengertian islam menurut para ahli, penulis menyimpulkan
islam adalah agama yang diturunkan Allah melalui perantara malaikat Jibril
kepada nabi Muhammad, Al-qur‟an kitab sucinya yang berisi perintah dan
larangan serta sebagai pembenar ajaran-ajaran terdahulu dari nabi Adam.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
19
Dari uraian di atas yang mencakup sejarah, kebudayaan dan Islam
selanjutnya akan dibahas mengenai sejarah kebudayaan Islam. Menurut pendapat
Muhammad Haidir (2013) Sejarah Kebudayaan Islam" adalah catatan lengkap
tentang segala sesuatu yang di hasilkan oleh umat islam untuk kemaslahatan
hidup dan kehidupan manusia.
Dari uraian pendapat para ahli mengenai definisi sejarah, kebudayaan dan
Islam. Penulis menarik kesimpulan sejarah kebudayaan Islam adalah peristiwa
yang dialami oleh Nabi muhammad yang bersambung kepada para sahabat dan
umat islam pada masa lampau sampai sekarang.
Dari uraian mengenai pembelajaran dan sejarah kebudayaan Islam diatas,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah suatu
kegiatan proses penyampaian materi pelajaran yang materinya berisi peristiwa
yang dialami oleh Nabi muhammad yang bersambung kepada para sahabat dan
umat islam pada masa lampau sampai sekarang yang dilakukan oleh guru di
dalam suatu ruangan atau tempat.
1. Metode Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Metode secara harfiyah berarti „cara‟. Dalam pemakaian yang umum,
metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk
mencapai tujuan tertentu (Fathurrohman, dan Sutikno, 2010: 55). Secara
harfiyah “metodik” itu berasal dari kata “metode” (method). Metode berarti
suatu cara kerja yang sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu
pengetahuan (Daradjat, 2008: 1).
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
20
Sedangkan menurut Zain dkk (2010: 75) metode adalah salah satu alat
untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan
mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran
menuju tujuan.
Kemudian metode menurut Sanjaya (2012: 187) adalah upaya
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Selanjutnya Metode menurut Majid (2011: 132) adalah rencana
menyeluruh tentang penyajian materi ajar secara sistematis dan berdasarkan
pendekatan yang ditentukan.
Dari beberapa pengertian metode menurut para ahli, penulis
menyimpulkan metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai sebuah
tujuan agar tercapai secara optimal.
Kemudian menurut M. Fadlillah (2014: 189) metode pembelajaran adalah
cara untuk mempermudah menyampaikan materi kepada peserta didik
sehingga dapat dipahami dan dimengerti dengan baik serta bisa
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi tentang metode
pembelajaran, penulis menarik kesimpulan bahwa pada masing masing pendapat
mempunyai kesamaan yaitu metode adalah suatu cara sedangkan pembelajaran
adalah proses mentransfer materi kepada peserta didik, jadi metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran berupa
materi pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik supaya menjadi mudah
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
21
diterima oleh peserta didik yang kemudian akan dapat mencapai tujuan
pembelajaran tersebut dengan maksimal.
Dalam proses pembelajaran guru dapat menggunakan beberapa metode
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan
dalam pengelolaan kelas agar kondisi kelas kondusif dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan hasil yang baik.
a. Ragam Metode Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Ada sejumlah metode yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar-
mengajar, Pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik
siswa, materi, kondisi lingkungan dimana pembelajaran berlangsung berikut
uraian singkat tentang masing- masing metode pembelajaran :
1) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-
siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan
atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan
bersama (Zain, dan Djamarah, 2010: 87).
Metode diskusi adalah bertukar informasi, pendapat dan unsur-
unsur pengalaman seca ra teratur dengan maksud untuk mendapatkan
pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang
permasalahan atau topik yang sedang dibahas ( Syaodih, dan Ibrahim,
2003 : 106). Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar
yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah (Roestiyah, 2012: 5).
Diskusi adalah percakapan yang responsip yang dijalin oleh pertanyaan-
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
22
pertanyaan problematis dan diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah
(Syah, dkk, 2007: 141).
Dari beberapa pengertian metode diskusi menurut para ahli, penulis
men yimpulkan metode diskusi adalah suatu cara belajar dengan bertukar
informasi, pendapat dan unsur- unsur pengalaman dimana para siswa diberi
suatu masalah untuk dipecahkan secara berkelompok.
2) Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode pemberian tugas yaitu dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada siswa melakukan tugas/ kegiatan yang berhubungan
dengan pelajaran, seperti mengerjakan soal- soal, mengumpulkan kliping, dan
sebagainya (Syaodih, dan Ibrahim, 2003: 107).
Menurut Zain, dan Djamarah (2010: 85) metode resitasi (penugasan)
adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar.
Kemudian metode pemberian tugas diartikan suatu cara dalam proses
belajar-mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid
mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada
guru (Daradjat, 2014: 298).
Sedangkan menurut Syah dkk (2001: 148) metode pemberian tugas
adalah penyajian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa
yang dapat dilakukan, di dalam atau di luar kelas, di laboratorium, di bengkel,
atau di rumah.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
23
Dari beberapa pengertian metode pemberian tugas menurut para ahli,
penulis dapat menyimpulkan metode pemberian tugas adalah suatu metode
dimana guru memberikan tugas kepada siswa ketika guru selesai memberikan
materi dan siswa mengerjakan tugas tersebut kemudian guru mengoreksi
tugas yang telah diberikan kepada siswa.
3) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru terhadap siswa, tetapi
dapat pula dari siwa kepada guru (Zain, dan Djamarah, 2010: 94).
Kemudian metode tanya jawab menurut Syaodih, dan Ibrahim (2003:
106) adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog
antara guru dan siswa.
Selanjutnya pendapat selanjutnya metode tanya jawab adalah suatu
cara penyampaian materi pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan
pertanyaan dan siswa menjawab atau sebaliknya, siswa bertanya mengenai
suatu materi kepada guru dan guru menjawab dengan penjelasan utuh
mengenai materi yang ditanyakan (Budimanjaya dan Said 2015: 40).
Sedangkan menurut Roestiyah (2012: 129) tanya jawab adalah suatu
teknik untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk
bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau guru yang mengajukan
pertanyaan- pertanyaan itu, siswa menjawab.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
24
Dari beberapa pengertian metode tanya jawab menurut para ahli,
penulis menyimpulkan metode tanya jawab adalah suatu metode yang cara
penyajian materi pelajaran cara memberikaan kesempatan siswa untuk
bertanya kepada guru dan guru menjawab dengan penjelasan yang jelas dan
mudah dipahami atau pun sebaliknya.
4) Metode Ceramah
Teknik mengajar melalui metode ceramah dari dahulu sampai
sekarang masih berjalan dan paling banyak dilakukan (Daradjat, 2014: 289).
Berikut ini penulis menjabarkan beberapa definisi metode ceramah menurut
para ahli.
Metode ceramah yaitu suatu metode pembelajaran yang digunakan
dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan (Majid,
2013: 194). Pendapat lain menyebutkan metode ceramah adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengetahui secara pasif
(Fathurrohman dan Sutikno, 2007: 61).
Kemudian menurut Sanjaya (2007: 145) metode ceramah dapat
diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan
atau penjelasan langsung pada siswa.
Sedangkan menurut Roestiyan (2012: 137) metode ceramah adalah
suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau
informasi, atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara
lisan.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
25
Dari beberapa pengertian metode ceramah menurut para ahli, penulis
menarik kesimpulan metode ceramah adalah suatu cara untuk menyampaikan
materi pembelajaran kepada peserta didik agar dapat menerima informasi atau
materi pelajaran dilakukan secara langsung melalui penjelasan secara
langsung menggunakan lisan.
5) Metode Drill
Metode drill adalah cara membelajarkan siswa untuk mengembangkan
kemahiran dan ketrampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan
(Majid, 2013: 214).
Selanjutnya ada yang mengartikan metode drill adalah suatu teknik
yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan dan ketrampilan
yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajaran (Roestiyah, 2008: 125).
Penggunaan istilah “Latihan” sering disamakan artinya dengan istilah
“Ulangan”. Padahal maksudnya berbeda. Latihan bermaksud agar
pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan
dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur
sejauh mana dia telah menyerap pengajaran tersebut ( Daradjat, 2004: 302).
Dari beberapa pengertian metode drill menurut para ahli, penulis
menyimpulkan metode drill adalah cara menyampaikan materi pelajaran
dengan cara memberikan soal atau memberikan tugas pada masing-masing
siswa agar peserta didik lebih menguasai materi pelajaran yang sudah
dipelajari dengan baik. Metode ini sangat populer digunakan pada pertemuan
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
26
terakhir pada materi tertentu tujuannya materi agar dapat lebih dikuasai
oleh peserta didik.
6) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya kadar tiruan
(Sanjaya, 2007: 150). Menurut Roestiyah (2012: 83) demonstrasi adalah
cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan,
memperlihatkan sesuatu proses.
Dari beberapa pengertian metode demonstrasi menurut para ahli,
penulis menyimpulkan metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana
penyajian pelajaran dengan menunjukkan, memperlihatkan, dan
memperagakan suatu proses kepada siswa baik secara tiruan maupun
sebenarnya.
2. Media Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan
dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip
mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Sehingga
media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
supaya dapat lebih menarik perhatian siswa (Arsyad, 2014: 31).
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
27
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiyah berarti perantara atau pengantar. Medoe adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk,
2008: 6).
Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan
sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran (Sanjaya,
2007: 161).
Rossi dan Breidle (1966: 3) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan
pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut
Rossi alaat- alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk
pendidikan maka merupakan media pembelajaran (Sanjaya, 2007: 161).
Selanjutnya ada yang berpendapat media pembelajaran adalah sebagai
penyampaian pesan (the carries of messages) dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan (the receiver of the messages) (Trianto, 2009: 234).
Dari beberapa pengertian media pembelajaran menurut para ahli, penulis
menyimpulkan media pembelajaran adalah suatu alat dan bahan yang dipakai
sebagai penyampaian pesan dari beberapa sumber ke penerima pesan.
a. Manfaat media pembelajaran
Menurut Priansa dan Karwati (2014: 225) manfaat media
pembelajaran sebagai berikut :
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
28
1) Mengatasi perbedaan pengalaman
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman setiap peserta didik yang satu dengan
yang lain pasti berbeda, baik latar belakang kelurganya, maupun
lingkungannya. Media pembelajaran mampu mengatasi prbedaan pengalaman
tersebut.
2) Mengatasi keterbatasan
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam
kelas oleh peserta didik. Misalnya: meerangkann tentang gajah, tidak
mungkin guru membawa gajah ke kelas. Guru dapat menampilkan gajah
dengan memanfaatkan media pembelajaran, misalnya: melalui poster atau
vidio.
3) Interaksi langsung
Media pembelajaran memungkinkan interaksi langsung antara peserta
didik dan lingkungan.
4) Menghasilkan keseragaman pengamatan
Persepsi yang dimiliki masing-masing peserta didik akan berbeda,
apabila mereka hanya mendengarkan saja, belum pernah melihat sendiri,
bahkan belum pernah memegang, meraba dan merasakan. Untuk itu media
pembelajaran membantu peserta didik untuk memiliki persepsi yang sama.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
29
5) Menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis
Sering kali sesuatu yang disampaikan oleh guru dipahami secara
berbeda oleh peserta didik. Oleh karena itu, penggunaan media
pembelajaran seperti gambar, film, objek, model, grafik dan lain- lain
dapat memberikan konsep dasar yang benar.
6) Merangsang dan membangkitkan motivasi untuk belajar
Pemasangan gambar- gambar di papan tempel, pemutaran film,
mendengarkan rekaman atau radio merupakan rangsangan-rangsangan
tertentu ke arah rangsangan dan motivasi peserta didik untuk belajar.
7) Membangkitkan keinginan dan minat guru
Penggunaan media pembelajaran akan memperluas horizon
pengalaman, persepsi, serta konsep- konsep. Akibatnya keinginan dan
minat untuk belajar akan selalu meningkat.
b. Jenis-Jenis Media
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung
dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Ada
sejumlah media yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar- mengajar,
berikut uraian singkat tentang masing- masing media pembelajaran:
1) Media Cetak
Media cetak yaitu yang tampil dalam bentuk bahan- bahan
tercetak atau tertulis seperti buku, modul dan pamflet (Syaodih dan
Irbrahim, 2010: 114).
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
30
Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal
adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas
(Arsyad, 2014: 85).
Dari pengertian media cetak menurut para ahli, penulis menyimpulkan
media cetak adalah alat yang digunakan dalam penyampaian meteri
pembelajaran berupa benda fisik berupa buku, koran, majalah artikel dan lain-
lain.
2) Media Visual
Visual yaitu gambar yang menunjukkan sesuatu yang dapat dilihat.
Media visual disebut juga media yang hanya mengandalkan indra penglihatan
(Zain, dan Djamarah, 2006: 124).
Dari pengertian media visual tersebut, penulis menyimpulkan media
visual adalah suatu media yang dapat digumakan dalam
pembelajaran berupa gambar atau video yang dapat dilihat menggunakan
indra penglihatan.
3) Media Audio
Audio adalah suara yang dapat didengar oleh telinga. Media audio
adala h media yang dapat didengar oleh telinga (Azra, 2007: 128). Kemudian
Syah dkk (2007: 128) audio adalah suara yang dapat didengar manusia.
Selanjutnya pengertian media audio menurut Zain dan Djamarah (2006: 124)
adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
31
Dari beberapa pengertian media audio menurut para ahli, penulis
menyimpulkan media audio adalah suatu media yang bisa digunakan
dalam proses pembelajaran berupa suara atau bunyi.
4) Media Audio-Visual
Media audio visual adalah media yang mempertunjukkan gambar
dan mendengarkan suara (Syah, dkk, 2007: 129). Kemudian Hamdani
(2011: 245) media audio-visual adalah media yang mengandung unsur
suara dan juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti
rekaman vidio, film dan sebagainya. Selanjutnya media audio-visual
menurut Zain, dan Djamarah (2006: 124) adalah media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar.
Dari beberapa pengertian media audio visual menurut para ahli,
penulis menyimpulkan media audio visual adalah alat atau perangkat
yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran yang berupa gambar dan
suara.
3. Manfaat Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Secara umum sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi
kehidupan umat manusia. Karena sejarah menyimpan atau mengandung
kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai
baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia.
Sumber utama ajaran islam (Al-Qur‟an) mengandung cukup banyak nilai-
nilai kesejarahan, yang langsung atau tidak langsung mengandung makna
yang besar, pelajaran yang sangat
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
32
tinggi dan pimpinan utama, khususnya bagi Islam. Maka tarikh dan ilmu
tarikh (sejarah) dalam islam menduduki arti penting dan mempunyai
kegunaan dalam kajian tentang Islam. Allah Swt berfirman:
Artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (Qs.Al-Ahzab:
21)
Adapun beberapa manfaat dari mempelajari sejarah kebudayaan
Islam adalah sebagai berikut:
a. Dapat menyerap unsur-unsur sejarah kebudayaan Islam serta dapat
mengetahu perilaku para Nabi dan orang-orang saleh untuk ditiru
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat mengetahui suri tauladan yang baik sesuai dengang syari‟ah.
c. Meningkatkan iman kepada Allah Swt dan mensucikan moral.
d. SKI dapat memberikan pembinaan tingkah laku manusia yang ideal
dalam kehidupan pribadi, sosial dan anak-anak (Toha, dkk, 1999:
222).
C. Pengertian Madrasah Ibtidaiyah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata madrasah berarti sekolah
atau perguruan biasanya yang berdasarkan agama islam. Secara etimologi
Madrasah merupakan isim makan dari fi’il madhi dari darasa, mengandung
arti tempat atau wahana untuk mengenyam proses pembelajaran.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
33
Dengan demikian, secara teknis madrasah menggambarkan proses
pembelajaran secara formal dan memiliki konotasi spesifik. Madrasah
merupakan institusi peradaban Islam yang sangat penting. Sedangkan di
Indonesia istilah madrasah dikenal dengan lembaga pendidikan islam pada
jenjang dasar dan menengah (Nata, 2004: 50).
Madrasah Ibtidaiyah adalah jenjang paling dasar pada pendidikan
formal di Indonesia, setara dengan sekolah dasar, yang pengelolanya
dilakukan oleh Kementrian Agama. Pendidikan madrasah ibtidaiyah
ditempuh dalam waktu 6 tahun mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan
madrasah ibtidaiyah dapat melanjutkan pendidikan ke madrasah tsanawiyah
atau sekolah menengah pertama.
D. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Skripsi dengan judul “Kompetensi Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
Kelas 1 Di Mi Muhammadiyah Pejogol Cilongok Banyumas” oleh Fat
Hanif Nuridho program studi pendidikan agama Islam, fakultas agama
Islam universitas muhammadiyah Purwokerto tahun 2014. Dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran kelas di MI
muhammadiyah Pejogol, Cilongok, Banyumas meliputi tiga tahapan
yaitu perencanaan, pengelolaan dan evaluasi. Pengelolaan pembelajaran
di Mi Muhammadiyah Pejogol Cilongok Banyumas sudah baik.
Mengenai metode, media dan pendekatan yang diterapkan juga sudah
baik sesui dengan materi yang diajarkan. Siswa sangat memperhatikan
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
34
ketika guru sedang menjelaskan materi dan siswa juga aktif di dalam kelas,
krena gurunya mempunyai trik dalam menghadapi siswanya.
2. Sekripsi dengan judul “Pengelolaan pembelajaran Bahasa inggris Pada
Sekolah Dasar Di Kabupaten Banyumas” oleh Ulil Azmi Banani, program
studi pendidikan guru sekolah dasar, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas muhammadiyah Purwokerto 2014. Dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum
seluruhnya sesuai dengan RPP. Guru sudah melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan berbagai metode dan model pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai media yang memadai.
3. Tesis dengan judul “Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014” oleh
Mochamad Arifin, program studi agama islam, konsentrasi pendidikan agama
islam, Sekolah tinngi agama islam Salatiga 2014. Dapat disimpulkan bahwa
guru pendidikan agama islam dalam hal mengoperasionalkan/menggunakan
media pembelajaran yang berbasis teknologi secara maksimal, dan dalam
pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam guru perlu adanya
pendahuluan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif
yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
baik.
Dari beberapa penelitian di atas dapat penulis simpulkan bahwa
pengelolaan kelas sangatlah penting dilakukan oleh seorang guru dalam
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
35
pembelajaran pada mata pelajaran apapun termasuk pelajaran sejarah kebudayaan
Islam. Oleh karena itu, sangatlah penting pengelolaan kelas diketahui oleh guru
ataupun calon guru tentang bagaimana pengelolaan kelas yang baik agar tujuan
dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik sesuai dengan apa yang di
rencanakan dan diharapkan.
Dari sejumlah penelitian terdahulu penelitian yang akan dilaksanakan oleh
peneliti berbeda dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini peneliti hanya
terfokus pada pengelolaan kelasnya saja pada mata pelajaran sejarah kebudayaan
Islam.
Pengelolaan Kelas Pada..., Annisa Fadhila, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
top related