bab ii
Post on 11-Dec-2015
216 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB II
ANALISA KEBUTUHAN RUANGAN
Adapun data kapal yang dibutuhkan dalam perhitungan dan perencanaan
general arrangement (rencana umum) adalah sebagai berikut:
2.1 Ukuran Utama Kapal
Ukuran utama kapal yang diperoleh dari pra rancangan pada tugas
Merancang Kapal I adalah sebagai berikut :
Jenis Kapal : Cargo Passanger Ship
Lwl : 46.33 m
Lbp : 45.20 m
B : 8.40 m
H : 5.50 m
T : 3.70 m
V : 9 Knot
DWT : 750 Ton
Payload : 400 Ton
Jumlah Penumpang : 350 Orang
Rute Pelayaran : Surabaya - Tual
Total jarak Pelayaran : 2534 Mil laut
2.2 Data Mesin Penggerak Utama
Data mesin penggerak utama kapal yang diperoleh berdasarkan pada
tugas merancang kapal I adalah sebagai berikut :
Merek : Uni Diesel
BHP : 224 Kw
: 300 Hp
Engine Speed : 2100 Rev/min
Bore x Stroke : 195 x 180 mm
Configuration : 4 Silinder
Dry weight : 6 Ton
Length : 1670 mm
Width : 802 mm
Height : 893 mm
2.3 Data Awak Kapal
Jumlah ABK diperoleh dari Tugas Merancang Kapal I yaitu berjumlah 14
orang dengan rincian rincian jabatan dari jumlah crew adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data dari BALAI DAN LATIHAN PELAYARAN (BPLP)
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN (PIP) SEMARANG
TRAINING ON EXAMINATION, ASSESSMENT AND CERTIFICATION
FOR SEA FARERS. Diberikan rincian crew untuk kapal dengan GRT 500 –
1500 GRT dengan daya mesin < 75 Kw sebagai berikut:
500 – 1500 GRT
1. Kapten 1 Orang
2. Mualim I 1 Orang
3. Mualim II 1 Orang
4. Juru Mudi 1 Orang
5. Operator radio 1 Orang
6. Chief Engineer 1 Orang
7. Koki 1 Orang
8. Medic 1 Orang
9. Nurse 1 Orang
< 224 Kw
1. Deck Maintenance 1 Orang
2. Masinis I 1 Orang
3. Masinis II 1 Orang
4. Kepala Kamar Mesin 1 Orang
5. Juru pompa dan Minyak 1 Orang
Total 14 Orang
2.4 Kebutuhan ruang diatas kapal barang - penumpang ( PERINTIS )
Kebutuhan ruang diatas kapal bisa ada karena disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain adalah sebagai berikut :
2.4.1 Kebutuhan ruang menurut perletakkan sekat.
Untuk perletakan sekat, kita dapat mengacu kepada peraturan
konstruksi yang dikeluarkan oleh biro klasifikasi yang akan mengklaskan
kapal tersebut, untuk pembangunan kapal di Indonesia dapat mengacu
kepada aturan konstruksi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) tentang
konstruksi lambung kapal. Untuk hal tersebut BKI telah memberikan
persyaratan sebagai
a . Jarak Gading Normal ( ao )
Menurut BKI Vol. II tahun 1996 section 9, hal. 9-1
memberikan formula :
m
b . Letak sekat ceruk haluan
Menurut BKI Vol. II tahun 1996 section 11, hal. 11-1 bahwa
untuk kapal dengan panjang kurang dari 200 m, letak sekat ceruk
haluan tidak boleh kurang dari 0,05 panjang kapal diukur dari
forepeak perpendicular
m (terletak pada gading 71)
c . Letak sekat ceruk buritan
Menurut BKI Vol. II tahun 1996 bahwa jarak sekat ceruk
buritan dari Stern Post adalah (3 – 5) jarak gading.
Lcb = 5 x ao= 5 x 0.57= 2.85 m
Jarak boss propeller dari Ap
S = 4% x Lbp (Schneekluth,1987 : 84)
= 0,04 x 45,2
= 1.808 meter
Sekat ceruk buritan ini terletak pada gading 5d. Letak sekat kamar mesin
Panjang kamar mesin dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
Lm = L + 6 (m)
= 1.67 + 6 (m)
= 7.67 m
Dimana :
L = panjang mesin utama
= 1.67 m
Penyesuaian dengan jarak gading :
Lm/ao =
= 12.783
= 13
Sehingga panjang kamar mesin adalah :
Lm = 13 x 0.57 m
= 7.41 m
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Menurut ( BKI vol. II 1989
section 11 A.2.1. hal. 11-1 ) Jumlah sekat kedap air yang digunakan
pada suatu kapal tergantung dari panjang kapal yang direncanakan.
Penentuannya sebagai berikut :
45 meter Lpp 65 meter = 4 sekat
kebutuhan ruang karena adanya perletakkan sekat dan sesuai
ketentuan peraturan konstruksi yang dikeluarkan oleh biro
klasifikasi yang akan mengklaskan kapal maka sekat tidak kurang
dari 4 buah sekat dan pada kapal perintis ini direncanakan 4 buah
sekat kedap air yaitu :
1. Sekat haluan terletak pada gading 71, dan menghasilkan ruangan
yang biasa disebut ceruk haluan.
2. Sekat buritan terletak pada gading 5, dan menghasilkan ruangan
yang biasa disebut ceruk buritan.
3. Sekat kamar mesin terletak pada gading 19, dan menghasilkan
ruangan yang biasa disebut kamar mesin.
4. Sekat ruang muat terletak pada gading 45, dan menghasilkan
ruangan yang biasa disebut ( cargo hold ) atau biasa disebut
dengan ruang barang. Karena kapal ini tipe kapal perintis yang
bisa mengankut manusia dan barang, maka selain ruangan
untuk penumpang juga harus disediakan ruangan untuk barang.
2.4.2 Kebutuhan ruang karena adanya sturuktur organisasi diatas kapal
A. Karena diatas kapal terdapat struktur organisasinya, maka
ruangan–ruangan dikapal ini akan direncanakan sesuai dengan struktur
organisasinya. Adapun penyusunan ruangannya adalah sebagai berikut:
a. Ruang Kapten
b. Ruang Mualim I
c. Ruang Mualim II
d. Ruang Juru Mudi
e. Ruang Operator Radio
f. Ruang Chief Engineer
g. Ruang Koki
h. Ruang Medik
i. Ruang Perawat
j. Ruang Deck Maintenance
k. Ruang Masinis I
l. Ruang Masinis II
m. Ruang Kepala Kamar Mesin
n. Ruang Juru pompa & Minyak
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah kapal di
analisa sesuai dengan kebutuhan ruangan, yang ditinjau dari sturuktur
organisasi diatas kapal didapatkan ruangan sebanyak 14 ruangan.
2.4.3 Kebutuhan ruang karena adanya perlengkapn diatas kapal
a. Ruang Kemudi
b. Ruang Peta
c. Ruang Radio
d. Ruang Keselamatan
e. Ruang Klinik
f. Ruang Penumpang
g. Ruang Untuk Barang
h. Ruang Untuk Labuh kapal
i. Ruang Untuk Rantai Jangkar dan Penyimpanan Lumpurnya
j. Ruang Perbekalan Makanan
k. Ruang Penyimpanan peralatan – peralatan lainnya ( Gudang )
l. Ruang Memasak ( Dapur )
Sehingga dapat ditarik kesimpulan setelah kita menganalisa
kebutuhan ruang karena adanya perlengkapan diatas kapal, masih
banyak ruangan – ruangan yang kosong diatas kapal maka kita mencari
kebutuhan ruangan lainnya.
2.4.4 Kebutuhan ruang karena adanya kekosongan fungsi ruangan diatas
kapal seperti :
a. Ruang Musollah
b. Ruang Santai ABK
c. Ruang Makan ABK
d. Ruang Rapat ABK
e. Ruang santai Penumpang
f. Ruang Cafetaria
e. Tinggi Double Bottom ( Dasar Ganda )
Menurut BKI Vol. II tahun 1996 section 8, hal. 8-2
memberikan formula menghitung tinggi double bottom cargo
yaitu :
mm
= 0.7 m
Sedangkan tinggi double bottom pada kamar mesin adalah :
= 0.795 m
= 0.8 m
f. Perhitungan Engine Casing
Sesuai dengan data mesin dari brosur yang berpatokan pada
besarnya BHP, maka diperoleh data mesin sebagai berikut :
L = 1,670 m H = 0,893 m
B = 0,802 m W = 5 ton
Dari data mesin di atas, maka direncanakan engine casing
sebagai berikut :
Sumber : BKI Vol. II / 96 sec.7-2
Lec = 1 + L
= 1 + 1,670
Dimana ;
L = panjang mesin
= 2,67 m
Bec = 1 + B
= 1 + 0,802
Dimana :
B = lebar mesin
= 1,802 m
2.4 Ruang Awak Kapal
Ruang awak kapal direncanakan ditempatkan pada Top deck, Boat deck,
Poop deck, Main deck dan Under main deck.
2.5 Pembagian masing – masing ruang ditiap deck.
Bangunan atas dan rumah geladak
Pada kapal ini direncanakan jarak antar geladak dan bangunan
atas adalah 2.4 meter dengan pertimbangan :
Tinggi rata-rata tiap orang : 180 cm
Tinggi interval kepala ke palvon : 20 cm
Tinggi langit-langit/palvon : 20 cm
Bangunan atas dan rumah geladak terdiri atas
Poop Deck dengan panjang 23, 4 m tinggi 2,4 m
Boat Deck dengan panjang 28, 16 m tinggi 2,4 m
Top deck dengan panjang 10,21 m tinggi 2,4 m
3.1.1. Perletakan Ruangan
a. Kamar Mesin (Engine room)
Kamar mesin terletak antara sekat buritan dan sekat kamar
mesin. Sesuai perhitungan di atas kamar mesin terletak dari gading
5 sampai gading 20 dengan panjang kamar mesin 9 m.
b. Ruang Muat (Cargo Hold)
Ruang muat yang direncanakan adalah ruang antara sekat ruang
mesin sampai sekat haluan. Sesuai dengan Rules BKI Vol. II
Section 11 tahun 1996 hal. 11-1, bahwa panjang ruang muat tidak
boleh lebih dari 30 m.
Pembagian ruang muat :
Panjang ruang untuk akomodasi penumpang adalah 15 m
Panjang ruang muat hingga sekat haluan adalah 15,6 m.
Kontrol Ruang Muat
Diketahui Payload kapal rancangan ini adalah 400 Ton.
Berdasarkan kurva volume lambung kapal diperoleh :
Vdeck dari gading 45 – gading 72 = 812.2909 m3
VDB dari gading 45 – gading 72 = 419.4851 m3
Jadi volume ruang muat adalah :
Vrm = Vdeck – VDB
= 812.2909 – 419.4851
= 392.8057626 m3
Volume ruang muat dikurang 10 % akibat faktor konstruksi kapal,
sehingga :
Vrm = 392.8057626 - (10% * 392.8057626)
= 353.5251863 m3
Kontrol antara volume ruang muat dengan besarnya muatan yang
diangkut sesuai dengan trayek kapal dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Surabaya - TualSF
(m3/ton)
Jumlah
(ton)Vrm
Cengkeh 1.15 150 172.5
Sagu 1.4 150 210
Σ Σ
Vrm =353.525 m3;PL = 400 Ton 300 352.5
Tual - Surabaya
Pelat Timah 0.35 150 52.5
Rempah-Rempah 2 150 300
Σ Σ
Vrm =353.525 m3;PL = 400 Ton 300 352.5
c. Ruang Awak Kapal
Ruang awak kapal direncanakan ditempatkan pada Top deck,
Boat deck, Main Deck dan Under Main Deck dengan pembagian
sebagai berikut :
Top Deck
Terletak pada gading 20 – 37 yang diukur dari Ap, dengan
pembagian ruangan sebagai berikut :
Ruangan – ruangan yang terletak disebelah Kanan ( BS ), pada
Top Deck adalah sebagai berikut :
Ruang Kemudi
Terletak pada gading 37 – 41, dan terletak diantara (BS dan
PS ), dengan luas 2.3 x 8.4 m.
Ruang Peta
Terletak pada gading 33 – 37, dengan luas ruangan sebesar 2.3
x 2 m
Kamar Kepala Mesin
Terletak pada gading 26 – 33, dengan luas 4 x 2.5 m.
Kamar Masinis I
Terletak pada gading 20 - 26, dengan luas ruangan sebesar
3.5 - 2.5 m.
Ruangan – ruangan yang terletak diselah Kiri ( PS ), pada Top
Deck adalah sebagai berikut :
Kamar Nakhoda
Terletak pada gading 26 – 33, dengan luas ruangan 4 x 2.5 m.
Kamar Mualim I
Terletak pada gading 20 - 26, dengan luas ruangan 3.5 x 2.5 m.
Ruang Radio
Terletak pada gading 33 – 37, dengan luas ruangan 2.3 x 2 m.
Boat Deck
Terletak pada gading -2 – 37 yang diukur dari Ap, dengan
pembagian ruangan sebagai berikut :
Ruangan – ruangan yang terletak diselah kanan ( BS ), pada
Boat deck adalah sebagai berikut :
Ruang santai Penumpang Terletak pada gading 37 – 45 dengan
luas 6,4 m. serta posisinya antara ( BS dan PS ).
Ruang kafetaria
Terletak pada gading 31 - 37, dengan luas ruangan 2 x 3 m.
Kamar Elektrikal Engineer
Terletak pada gading 28 - 31, dengan luas ruangan 2.5 x 2.5 m
Kamar Juru mudi
Terletak pada gading 25 - 28, dengan luas ruangan 2.3 x 3.5 m
Kamar Mandor mesin
Terletak pada gading 22 - 25, dengan luas ruangan 2x 2 m.
Kamar Masinis II
Terletak pada gading 18 - 22, dengan luas ruangan 2.5 x 2.5 m.
Kamar Mandi ABK
Terletak pada gading 16 - 18, dengan luas ruangan 1.5 x 1.5 m.
Ruangan – ruangan yang terletak diselah kiri ( PS ), pada Boat
deck adalah sebagai berikut :
Ruang Santai ABK
Terletak pada gading 31 – 37, dengan luas ruangan 3 x 3 m.
Ruang Rapat ABK
Terletak pada gading 27 - 31, dengan luas ruangan 3 x 3 m.
Kamar Mualim II
Terletak pada gading 24 – 27, dengan luas ruangan 2.5 x .2.5 m
Kamar Operator radio
Terletak pada gading 21 – 24, dengan luas ruangan 3 x 3 m.
Kamar Chief Engoneering
Terletak pada gading 17- 21, dengan luas 2.5 x 2.5 m.
Kamar Mandi ABK
Terletak pada gading 15 - 17, dengan luas ruangan 1.5 x 1.5 m.
Main Deck :
Terletak pada gading -2 – 45 yang diukur dari Ap, dengan
pembagian ruangan sebagai berikut :
Ruangan – ruangan yang terletak diselah kanan ( BS ), pada
main deck adalah sebagai berikut :
Klinik
Terletak pada gading 17 _ 20, dengan luas ruangan 1.5 x 2 m.
Kamar Mandi
Terletak pada gading 15 _ 17, dengan luas ruangan 1 x 2 m.
Kamar Juru masak
Terletak pada gading 11 _ 15, dengan luas ruangan 2.3 x 3 m
Ruang Makan ABK
Terletak pada gading 3 _ 11, dengan luas ruangan 2 x 3 m
Ruangan – ruangan yang terletak diselah kiri ( PS ), pada main
deck adalah sebagai berikut :
Mosholla
Terletak pada gading 15 _ 20, dengan luas ruangan 3 x 3 m.
Kamar oiler dan Pumpman
Terletak pada gading 11 _ 15, dengan luas ruangan 2.3 x 3 m.
Gudang perbekalan
Terletak pada gading 3 _ 11, dengan luas ruangan 3 x 3 m.
Dapur
Terletak pada gading 0 – 4, dengan luas 2.5 x 1.5 m.
Ruang Penumpang
Terletak pada gading 21– 45, dengan luas 12.6 x 8.2 m.dan
jumlah tempat tidur bersusun sebanyak 80 buah untuk kanan
( BS ). Dan 80 buah tempat tidur bersusun untuk sebelah kiri
( PS ), serta 20 buah tempat tidur bersusun yang ditempatkan
diantara ( BS dan PS ).
Kamar Mandi Penumpang
Terletak pada gading 28 _ 37, dengan luas ruangan 3 x 3 m. dan
posisinya terletak ditengah- tengah ruangan kapal.
Under Main Deck :
Terletak pada gading 0 – 45 yang diukur dari Ap, dengan
pembagian ruangan sebagai berikut :
Ruang Penumpang
Terletak pada gading 21– 45, dengan luas 12.6 x 8.2 m.dan
jumlah tempat tidur bersusun sebanyak 80 buah untuk kanan
( BS ). Dan 80 buah tempat tidur bersusun untuk sebelah kiri
( PS ), serta 20 buah tempat tidur bersusun yang ditempatkan
diantara ( BS dan PS ).
Kamar Mandi Penumpang
Terletak pada gading 28 _ 37, dengan luas ruangan 3 x 3 m. dan
posisinya terletak ditengah- tengah ruangan kapal.
Double Bottom :
3.2. Perletakan Tangki – Tangki
Tangki-tangki yang diletakkan pada double bottom antara lain :
3.2.1. Tangki Bahan Bakar (Fuel Oil Tank)
W Fuel Oil : 22.14 Ton
Berat jenis cairan : 0.85 Ton/m3
Volume tangki yang dibutuhkan : 26.047 m3
Berdasarkan grafik volume lambung setinggi double bottom diperoleh
volume tangki dari gading 21 sampai gading 33 sebesar 37.718 m3,
Sehingga tangki direncanakan ditempatkan pada gading tersebut.
3.2.2. Tangki Minyak Pelumas (Lubrication Oil Tank)
W Lubrication Oil : 0.11 Ton
Berat jenis cairan : 0.90 Ton /m3
Volume tangki yang dibutuhkan : 0.12 m3
Berdasarkan grafik volume lambung setinggi double bottom diperoleh
volume tangki untuk satu jarak gading yaitu antara gading 19 dan
gading 20 ± 0.361 m3, sehingga tangki ini diletakkan pada gading
tersebut.
3.2.3. Tangki Air Tawar (Fresh Water Tank)
W air tawar : 45.6 ton
Berat jenis cairan : 1.0 ton/m3
Volume tangki yang dibutuhkan : 45.6 m3
Berdasarkan grafik volume lambung setinggi double bottom diperoleh
volume tangki dari gading 34 sampai gading 62 sebesar 140.5 m3,
Sehingga tangki direncanakan ditempatkan pada gading tersebut.
3.2.4. Tangki Ballast (Ballast Tank)
Tangki ballas dugunakan untuk beberapa keperluan antara lain :
Mengimbangi trim kapal, khusus menjaga agar propeller tetap
terbenam.
Mempertahankan stabilitas kapal
Menjaga dan mengimbangi keolengan kapal
Berdasarkan hal-hal di atas maka dalam general arrangement kapal
rancangan ini, tanki ballas selain ditempatkan pada double bottom,
juga ditempatkan pada ceruk haluan dan ceruk buritan.
Tangki ini diletakkan pada double bottom gading 63 sampai gading 71
dan pada bagian haluan pada gading 71 sampai gading 79 serta
terletak pada bagian buritan kapal gading -4 sampai gading 0.
3.2.5. Tangki Pembuangan Air Sisa
Jumlah kotoran yang dihasilkan diperkirakan 5 ltr / orang/hari
Lama pelayaran : 12 Hari
Jumlah crew : 14 Orang
Jumlah Penumpang : 350 Orang
Total : 364 Orang
Volume tangki yang dibutuhkan : 1820 Liter
: 18.20 m3
Tangki ini diletakkan pada gading 6 sampai gading 18.
3.2.6. Cofferdam
Cofferdam disetiap antara tangki sebagai pembatas dua jenis cairan
yang berbeda. Cofferdam juga sebagai penampung cairan apabila
terjadi kebocoran pada salah satu tangki agar cairan yang berbeda
tersebut tidak tercampur dengan tangki yang bersebelahan.
Jumlah cofferdam yang digunakan pada kapal ini adalah 4 buah
masing-masing terletak pada :
Cofferdam 1 : pada gading 18 dan gading 19
Cofferdam 2 : pada gading 20 dan gading 21
Cofferdam 3 : pada gading 33 dan gading 34
Cofferdam 4 : pada gading 62 dan gading 63
top related