bab i pendahuluan imd dan asi eksklusif
Post on 01-Feb-2016
23 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB II
PENDAHULUAN
II. Promosi Kesehatan Ibu Menyusui
II.1 Latar belakang
Promosi Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan
masyarakat, dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi,
menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga/memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatannya.
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat, mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada
bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi
kurang.
Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam pengetahuannya mengenai manfaat menyusui,
khususnya ibu-ibu pasca persalinan tahu dan mau menyusui anak-anaknya segera
setelah lahir.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi dimulai saat ibu melahiran bayi tidak
langsung menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), selain itu pemberian Air Susu
Ibu (ASI) telah banyak digantikan dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang
tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya
yang negatif dipandang dari segi gizi bagi bayi.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh
jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di
dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan sampai usia sekitar enam bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi
sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat
makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Laporan Promosi Kesehatan IMD dan ASI Eksklusif 1
Tenaga kesehatan berperan sebagai pelaksana, pengelola, peneliti dan
pendidik. Sebagai pengelola, Tenaga kesehatan memimpin kelompok atau
masyarakat (peran pemimpin). Di samping mendidik, Tenaga kesehatan dapat
berperan sebagai penyuluh dan penasehat (konselor). Sebagai promotor kesehatan
yang merupakan salah peran Tenaga kesehatan adalah memberikan penerangan dan
pendidikan sesuai sasaran untuk meningkatkan kesehatan. Sasaran akan dapat
menerima pelayanan kesehatan yang diberikan bila mereka memahaminya dengan
baik serta menguntungkan bagi diri dan lingkungan mereka. Upaya untuk
meyakinkan sasaran agar dapat menerima pelayanan kesehatan yang memberi
manfaat bagi mereka tidak lain adalah melalui promosi kesehatan seperti promosi
kesehatan pada ibu menyusui.
II.2. Pengertian promosi kesehatan pada ibu menyusui
Promosi kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku
dibidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal- hal
lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
Hak seorang bayi adalah menyusu kepada ibunya. Sebagai promotor
kesehatan, tenaga kesehatan. diharapkan mampu memberikan pendidikan pada ibu
menyusui. Pendidikan lebih baik diberikan sebelum ibu bersalin, sehingga ibu
dapat melakukan persiapan-persiapan ibu menyusui. Promosi kesehatan kepada ibu
menyusui melingkupi :
a. Upaya Promotif
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
asupan gizi pada bayi secara optimal. Sasarannya adalah ibu menyusui. Tujuan
upaya promotif adalah agar masyarakat, khususnya ibu menyusui mampu
meningkatkan kesehatan bayinya dengan memberikan ASI/pun asupan gizi yang
cukup, bayi sehat meningkat dan angka kematian bayi menurun. Bentuk
kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang upaya menyusui .
b. Upaya Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memprioritaskan bahwa ASI
esklusif adalah gizi yang paling utama . Sasarannya adalah ibu hamil dan
menyusui. Tujuannya untuk meningkatan kesehatan bayi dan menurunkan angka
Laporan Promosi Kesehatan IMD dan ASI Eksklusif 2
kematian bayi. Bentuk kegiatannya adalah penyuluhan saat posyandu, konseling,
dan memberikan leaflet.
C. Upaya Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah pemberian nutrisi/MP
ASI selain ASI sebelum usia bayi 6 bulan. Sasarannya adalah ibu menyusui,suami
dan keluarga. Tujuannya agar ibu tetap memberikan ASI esklusif selama 6 bulan
dan dilanjutkan sampai umur 2 tahun. Bentuk kegiatannya adalah membimbing
tehnik perawatan payudara dan menyusui yang benar .
D. Upaya Rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam memberikan ASI eksklusif . Sasarannya adalah kelompok ibu
yang tidak mau memberikan ASI secara eksklusif. Tujuannya adalah agar ibu
mengerti pentingnya ASI bagi pertumbuha dan perkembangan bayi.
Laporan Promosi Kesehatan IMD dan ASI Eksklusif 3
top related