bab i pendahuluan a. latar belakangthesis.umy.ac.id/datapublik/t5848.pdf · produsen alat-alat...
Post on 07-Jan-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliner menjadi bagian tak terpisahkan dari pariwisata. Setiap orang
mengunjungi daerah wisata, hal kedua yang dicari setelah obyek wisata adalah
makanan atau minuman khas dari daerah tersebut. Dan pariwisata adalah sebuah
bidang yang tidak akan pernah mati karena setiap orang membutuhkan istirahat
dari rutinitas, sehingga pariwisata menjadi sebuah industri yang diikuti oleh
elemen pendukungnya seperti kuliner, transportasi, biro perjalanan, belanja dan
sebagainya. Akhirnya kuliner juga menjadi sebuah industri. Bahkan di televisi ada
acara khusus tentang kuliner.
Yogyakarta yang dikenal sebagai salah satu tujuan utama pariwisata
Indonesia tentu menarik minat wisatawan baik wisatawan domestik ataupun
mancanegara. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Yogyakarta diharapkan dapat menstimulus perkembangan elemen-elemen
pendukung pariwisata dimana kuliner adalah salah satunya. Yogyakarta yang
mempunyai berbagai macam obyek wisata juga mempunyai makanan khas yaitu
gudeg sehingga selain dijuluki sebagai kota wisata juga dijuluki dengan kota
gudeg. Pada kenyataannya, ada berbagai macam makanan yang menghiasi
Yogyakarta.
Dalam kaitan itulah, Medialink sebagai sebuah Event Organizer yang
concern terhadap Usaha Kecil dan Menengah dan concern dalam membuat event
menggelar acara pameran berbagai makanan dan minuman beserta produk-produk
2
pendampingnya seperti produsen bahan baku makanan dan minuman dan
produsen alat-alat produksi dan kemasan makanan dan minuman. Peserta pameran
dari berbagai macam institusi seperti dinas-dinas pemerintah, perusahaan bahan
baku makanan/minuman, perusahaan alat-alat produksi dan kemasan, perusahaan
roti, hotel, restoran, kafe, perusahaan catering dan lain sebagainya. Tujuan
diadakannya pameran ini adalah sebagai media promosi produk khususnya bagi
produk makanan dan minuman khas nusantara, sebagai media untuk memperluas
jaringan perdagangan dalam skala nasional maupun internasional bagi usaha kecil
dan menengah, dan sebagai salah satu upaya mendukung Visit Indonesia Year
2008.
Kegiatan pameran ini bernama Pesona Pangan Nusantara ke-3 2008
dengan mengambil tema Selera Cita Rasa Tradisi. Pameran ini dilaksanakan pada
13-17 Desember 2008 di Jogja Expo Centre Hall B dan C pada pukul 10.00-21.00
WIB. Event ini mendapat dukungan penuh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menyewa 10 stand VIP
untuk dimanfaatkan Usaha Kecil dan Menengan binaan Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa
instansi lainnya baik pemerintah maupun swasta juga menyewa stand untuk Usaha
Kecil dan Menengah binaannya masing-masing.
Event ini sangat sukses karena semua stand terisi (Kedaulatan Rakyat, 13
Desember 2008). Bahkan pengunjung yang diharapkan datang pada event ini yang
sebesar 30.000 orang selama 5 hari event ternyata yang datang sebanyak 47.065
orang (Wawancara dengan manajer event tanggal 23 Maret 2009).
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masal a
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran MediaLink dalam menangani event
.
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran MediaLink
dalam menangani event Pesona Pangan Nusantara 2008 di Yogyakarta.
2. Mendeskripsikan faktor-faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan
strategi komunikasi pemasaran event Pesona Pangan Nusantara 2008 di
Yogyakarta
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan beberapa manfaat secara teoritis maupun
praktis, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis:
a. Memberikan pengetahuan melalui penerapan-penerapan teori-teori yang
terkait dengan komunikasi pemasaran.
b. Memberikan masukan atau bahan perbandingan bagi peneliti lain yang
melakukan kegiatan sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai tempat penerapan ilmu yang diperoleh khususnya bidang
komunikasi pemasaran.
4
b. Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi MediaLink dalam penanganan
event baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan.
E. Kerangka Teoritik
1. Strategi
Perbedaan praktis antara konsep strategi yang digunakan pada waktu
dahulu dengan sekarang adalah pada cara penerapan dan metode yang digunakan.
Jika pada jaman dahulu digunakan pada peperangan maka di masa sekarang ini
penggunaan strategi lebih komplek dan digunakan sebagai alat untuk
memenangkan persaingan di segala bidang. Salah satu diantaranya dalam bidang
bisnis. Strategi layaknya senjata, bisa digunakan untuk menyerang maupun
mempertahankan diri.
Pengertian strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993:869)
adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Beberapa pengertian dikemukakan oleh para ahli. Menurut Anshof dalam
Supriyono (1990:113), strategi adalah aturan untuk pembuatan keputusan dan
penentuan garis pedoman, dimana strategi juga disebut konsep bisnis. Keniichi
Ohmae dalam Supriyono menyebutkan bahwa strategi adalah merupakan upaya
mengubah kekuatan perusahaan yang sebanding dengan pesaingnya dengan cara
paling efisien. Menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono
(1995:79), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
5
Phillips Kotler (2004:241) mendefinisikan strategi sebagai perekat yang
bertujuan untuk membangun dan memberikan preposisi nilai yang konsisten dan
membangun citra yang berbeda kepada pasar sasaran. Jika strategi perusahaan
berbeda dari yang lain namun mudah ditiru berarti perusahaan mempunyai strategi
yang lemah. Jika strategi perusahaan berbeda secara unik dan sulit untuk ditiru,
berarti perusahaan memiliki strategi yang kuat dan dapat bertahan lama (Phillips
Kotler, 2004).
Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat diambil suatu kesimpulan
definisi strategi adalah:
a. Dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang telah
terjadi.
b. Merupakan rencana yang komprehensif, menyatu dan terpadu yang bersifat
incremental dan terus menerus untuk menciptakan suatu posisi yang unik dan
bernilai bagi perusahaan.
c. Strategi selalu dikaitkan dengan ancaman lingkungan yang berupa desakan
persaingan sehingga strategi yang akan dipilih haruslah membedakan dengan
para pesaing.
2. Komunikasi Pemasaran
Pentingnya pemasaran terkait dengan adanya kebutuhan manusia.
Mengingat kebutuhan itu pula perusahaan perlu untuk melakukan pemasaran
produknya. Keberlangsungan perusahaan akan stabil apabila ada keterpaduan
antar bagian-bagian perusahaan. Menjaga kualitas barang dan harga serta bidang
pemasaran yang gencar dalam berpromosi merupakan perpaduan serasi dalam
usaha perusahaan untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
6
Untuk memberikan pengertian pemasaran, lebih jelasnya akan disajikan
beberapa definisi yang kemukakan oleh pakar ekonomi tentang pemasaran, yaitu
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu individu-individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan dan memperukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok
lain (Philip Kotler, 1980:20)
Berdasar pada definisi pemasaran diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan manusia
melalui proses pertukaran. Kepuasan konsumen ini tidak hanya dijangkau dengan
menggunakan analisa marketing mix, tetapi juga harus dengan konsep pemasaran
yang berorientasi pada konsumen.
Pada dasarnya pemasaran yang sukses tidak hanya bergantung pada
kualitas produk, kebijakan yang tepat, pelayanan, distribusi yang cepat, tetapi
banyak bergantung pada bagaimana usaha perusahaan membina hubungan baik
dengan konsumen. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan
dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses
dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara
organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana
perusahaan dan organisasi lainya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara
mereka dengan pelangganya. Tentu saja, pemasaran lebih umum pengertianya dari
pada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan
aktifitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran adalah
merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang
7
memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan satu arti yang
disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp A.Terence. 2003:4).
mengatakan bahwa:
saha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
Pentingnya komunikasi pemasaran membutuhkan berbagai banyak
pertimbangan matang dalam mengkonsep sebuah program pemasaran.
Penyusunan anggaran dan siapa saja sasaran pemasarannya akan sangat
menentukan keberhasilan sebuah komunikasi pemasaran. Seorang komunikator
pemasaran harus menyusun langkah-langkah dalam mengembangkan komunikasi
a. Mengidentifikasi audiens yang dutuju
b. Menentukan tujuan komunikasi
c. Merancang pesan
d. Memilih saluran komunikasi
e. Menentukan anggaran promosi total.
f. Membuat keputusan atas bauran komunikasi
g. Mengukur hasil promosi
h. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terpadu.
Dengan komunikasi pemasaran yang efektif dan terpadu di harapkan
Loyalitas konsumen akan sebuah produk larut dalam pikiran konsumen sehingga
8
tidak akan beralih ke produk lain. Karena nilai sebuah merek dibenak konsumen
akan lebih efektif daripada mengenalnya dan tidak mempunyai nilai di benak
konsumen.
Periklanan Promosi, Komunikasi
-29. Dalam komunikasi pemasaran terpadu
memiliki 5 ciri utama:
a. Mempengaruhi perilaku
Tujuan komunikasi pemasaran terpadu adalah untuk mempengaruhi perilaku
khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan
lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran mereka atau memperbaiki
perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya kesuksesan Komunikasi
Pemasaran Terpadu (IMC) membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang
diarahkan kepada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku
konsumen.
b. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan (prospect)
IMC dalam prosesnya diawali dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian
berbalik kepada komunikator merek untuk menentukan metode yang paling
tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasif.
c.
menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan mereka, sebagai
jalur p
menerangkan segala jenis media penyampai pesan yang dapat meraih
pelanggan dan menyampaikan merek yang dikomunikasikan melalui cara
9
yang mendukung. Ciri utama dari elemen IMC ketiga ini bahwa ia
merefleksikan kesediaan bentuk komunikasi apa pun, asalkan merupakan yang
terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan satu media
tertentu sebelumnya.
d. Menciptakan Sinergi
Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event
dan lain-lain) harus berbicara dengan satu suara; koordinasi merupakan hal
yang amat penting untuk menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta
dapat membuat konsumen melakukan aksi.
e. Menjalin hubungan
Kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan
terjalinnya hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dapat dikatakan
bahwa pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa
IMC adalah kunci dari terjalinnnya hubungan tersebut. Suatu hubungan
merupakan pengait yang tahan lama antara merek dengan konsumen; ia
membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap
merek.
Dari ciri diatas diketahui bahwa penggunaan komunikasi pemasaran
terpadu haruslah mengalami perubahan yang fundamental dalam cara-cara
komunikasi pemasaran tradisional yang selama ini dilakukan. Menurut Shimp A.
2003 hal
30-31, berikut adalah perubahan-perubahan penting yang perlu dilakukan dalam
komunikasi pemasaran terpadu, diantaranya:
10
a. Mengurangi ketergantungan pada iklan media massa.
b. Meningkatkan kepercayaan pada metode komunikasi yang highly targetted
c. Tingkat permintaan yang lebih tinggi akan supplier komunikasi pemasaran
d. Berbagai upaya untuk mengukur pengembalian modal (return on investment)
dalam komunikasi.
Namun dalam perkembangannya konsep IMC tidak hanya untuk
kepentingan pemasaran saja, ia menjadi lebih komprehensif dan menyentuh
berbagai aspek perusahaan antara lain pada aspek filosofis yang berhubungan
dengan visi dan misi perusahaan, keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi,
sumber daya manusia, R&D, pemasaran, distribusi serta penjualan, perkembangan
lainya adalah upaya untuk memadukan dan mengintegrasi berbagai fungsi
perusahaan, yang terakhir yaitu memantapkan jalinan hubungan untuk membina
loyalitas dan memperkuat ekuitas merek.
Dalam proses secara keseluruhan tahapan proses komunikasi pemasaran
menurut Sutisna (2001:270) dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
11
Gambar 1.1
Sumber: Sutisna
Remaja Rosdakarya, Bandung.
a. Sumber (Source) pesan yang menentukan tujuan komunikasi dan menetapkan
sasaran komunikasi. Pemasar membuat tujuan kampanye iklan dan promosi
dan memasarkan kampanye itu pada segmen sasaran tertentu. Pada proses
tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang akan digunakan. Apakah
pesan akan disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan,
public relations, atau dengan direct marketing.
b. Proses Encoding, adalah keseluruhan proses dari perancangaaan pesan
sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai atau sebagai proses
menterjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan
yang akan dikirimkan kepada penerima. Agensi iklan merancang pesan yang
disandikan wiraniaga dalam bentuk presentasi penjualan.
Umpan balik
tindakansumber encoding transmisi decoding
Agencyiklan,
penjualan,iklan,
personalselling,
salespromotion,
publicrelation,
directmarketing.
Pemasaran Radio, TV,surat
kabar,majalah,
brosur
Respondan
interpretasioleh
penerima
Perilakukonsumen
Model komunikasi pemasaran
12
c. Pengiriman (Transmission), adalah penyampaian pesan melalui media.
Penyebaran komunikasi pemasaran bisa lewat media massa, komunikasi getok
tular dari wiraniaga, atau selebaran direct-mail yang dikirimkan kepada rumah
sasaran.
d. Proses Decoding berarti penerima pesan memberi interpretasi atas pesan yang
diterima. Dua pertanyaan utama adalah apakah konsumen menafsirkan pesan
seperti yang diinginkan pengiklan, dan apakah pesan berdampak positif atau
negative pada sikap dan perilaku konsumen.
e. Umpan balik. (Feedback) atas efektifitas komunikasi pemasaran kepada
sumber. Pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan
harapan, artinya mendapat respon dan tindakan yang positif dari konsumen,
atau justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektifitas pesan bisa
memakai indikator tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke pasar.
Apakah tingkat penjualan produk setelah proses penyampaian pesan
meningkat secara signifikan, atau sebaliknya. Indikator penjualan ini
seharusnya menjadi sinyal awal bagi pemasar untuk melakukan penelitian atas
pesan yang akan disampaikan ke konsumen (Uyung Sulaksana, 2003:33-34).
Dalam proses komunikasi pemasaran memungkinkan munculnya
hambatan yang bisa menghalangi komunikasi efektif dari pengiklan pada
konsumen sasaran, seperti yang dijelaskan oleh Uyung Sulaksana (2003: 34-38)
sebagai berikut:
13
Gambar 1.2
Yogyakarta.
Jika dilihat pada bagan diatas maka hambatan komunikasi dapat terjadi
pada sumber, proses encoding, proses pengiriman pesan atau terhadap penerima
pada saat mengartikan pesan. Berikut adalah uraian dari bagan diatas ;
a. Hambatan pada sumber
Hambatan komunikasi pada sumber umumnya berupa perumusan tujuan yang
kurang jelas. Hal ini kerap terjadi karena kurangnya fokus pada benefit
produk. Kegagalan pada tahap ini bisa beriampak pada perumusan pesan iklan
yang tak jelas kaitannya dengan kebutuhan konsumen.
b. Hambatan dalam Proses Encoding
Sumber kegagalan komunikasi pemasaran bisa juga ada pada proses encoding.
Misalnya, copy writer dan perancang ikian lebih terobsesi membuat ikian
Source encoding transmisi decoding
Hasil dan Hambatan Proses komunikasi pemasaran
Tentukan tujuan Eksposur
Ciptakan
pesan guna mengkomunik
asikan benefit
Sampaikan
pesan ke konsumen
Buruknya penetapan/
tujuan konsep
produk
Pesan tak terkait dgn
kebutuhan/ iklan
menipu
Gagal menjangkau
sasaran/ competitive
cluster
Kurang kreatifitas/
advertising wearout
Proses
komunikasi
Pemasaran
Implementasi
proses
komunikasi
Hambatan
Komunikasi
14
kreatif yang orisinal ketimbang fokus pada penyampaian benefit produk.
Alhasil, iklan tersebut mungkin sukses menarik perhatian, namun gagal
mengkomunikasikan benefit produk. Iklan yang menyesatkan (deceptive
advertising) juga bisa digolongkan sebagai hambatan dalam proses encoding
karena sejak awal berusaha menyesatkan konsumen dari kondisi sebenamya.
c. Hambatan dalam Transmisi Pesan
Untuk menjangkau audiens yang tepat, pemasang iklan mesti menyesuaikan
konsumen sasaran dengan profil demografis pembaca majalah, pemirsa
televisi atau pendengar radio. Dalam tahap pengiriman pesan, hambatan yang
biasa ditemui komunikator adalah competitive clutter, kekusutan yang terjadi
karena banyaknya iklan.
d. Hambatan dalam Decoding
Buruknya konsep produk dan kegagalan dalam mengembangkan pesan iklan
yang relevan dengan kebutuhan konsumen bisa menimbulkan hambatan pada
proses decoding. Konsumen umumnya mengabaikan Pesan yang tidak
menarik minat mereka. Konsumen juga akan menolak pesan jika sumber
pesan dianggap tidak kredibel. Hambatan pada decoding juga mungkin terjadi
karena kurangnya perhatian pada pesan. Competitive clutter selain merupakan
hambatan dalam transmisi, juga mengganggu proses decoding karena bisa
mendorong pemirsa makin cuek. Ikian yang ditayangkan terus-menerus juga
merupakan penyebab pengabaian (unattention). Advertising wearout bisa
terjadi; yaitu turunnya efektifitas iklan lantaran kebosanan pemirsa dan
konsumen sudah merasa familiar dengan kampanye iklan tersebut.
15
3. Bentuk-Bentuk Komunikasi Pemasaran
Promosi dalam bauran pemasaran adalah menjelaskan pada pelanggan
yang ada maupun potensial tentang manfaat dan nilai yang ditawarkan oleh
produk (Warren Keegan, 1992:111). Sehingga betapapun banyaknya produk
dipasaran apabila sebuah produk tidak dikenalkan pada konsumen maka
konsumen tidak akan mengetahui bahkan tertarik apalagi membelinya.
untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk ke pasar
sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan
yang paling penting adalah keberadaannya, untuk mengubah sikap
(Tjiptono,
1995:200).
Melakukan promosi sama halnya sebuah perusahaan mengkomunikasikan
produk kepada konsumennya melalui berbagai media yang efektif dalam kegiatan
tersebut. Definisi menurut Phillips Kotler (2002 : 626) ada lima alat promosi
utama adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
Iklan merupakan salah satu bentuk pemasaran yang sering digunakan
produsen untuk mempromosikan produknya. Secara efektif iklan mampu
membangun citra produk dalam jangka panjang maupun seketika bisa mendorong
terjadinya penjualan. Sebagai bentuk komunikasi pemasaran tentu periklanan
diharapkan mampu memenuhi fungsi dari pemasaran, sehingga perusahaan tidak
hanya memberikan informasi kepada khalayak mengenai kegiatan komunikasi
pemasaran yang sedang atau yang akan dijalankan. Akan tetapi periklanan harus
membujuk konsumen agar berperilaku sesuai dengan strategi pemasaran
perusahaan untuk mendapatkan penjualan dan keuntungan.
16
Makna iklan sendiri oleh Institusi Praktisi Periklanan Inggris di artikan
sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan-pesan penjualan yang paling persuasif
dan potensial atas produk barang dan jasa tertentu dengan biaya semurah-
murahnya (Frank Jefkins, 1996:5).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, iklan adalah berita
pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik kepada barang
dan jasa yang ditawarkan/ pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai
barang, jasa yang dijual, dipasang dimedia massa atau tempat-tempat umum.
Menurut Shimp Terence A. dalam bukunya Periklanan Promosi
(2003:357) terdapat lima fungsi periklanan:
1. Informing (memberi informasi)
2. Persuasing (membujuk)
3. Reminding (mengingatkan)
4. Ading Value (mamberi nilai tambah)
5. Assisting (mendampingi)
b. Public Relation
Sebagai bagian dari komunikasi massa, publikasi berbeda dengan iklan
yang harus mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan. Biasanya
publikasi berbentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari
perusahaan. Sehingga perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya untuk publikasi
tersebut.
Public relations perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen
kepada target-target publik tertentu, public relations melakukan komunikasi
dengan cara membujuk. Sedangkan publik sendiri adalah semua kelompok yang
17
langsung atau secara potensial berkepentingan atau berdampak pada kemampuan
perusahaan mencapai tujuannya
Perkembangan dunia Humas atau PR sudah sedemikian pesat. Banyak
perusahaan mengakui pentingnya divisi ini untuk mengelola unsur-unsur penting
dalam masyarakat yang lebih banyak berpengaruh bagi perusahaan.
Fungsi utama humas menurut Uyung Sulaksana dalam Intergrated
Marketing Communications (2003: 124) adalah:
1. Hubungan dengan pers : menyajikan berita dan informasi tentang perusahaan
dengan cara sepositif mungkin.
2. Publisitas produk : mensponsori berbagai program yang dapat
mempublikasikan produk tertentu.
3. Komunikasi korporat : meningkatkan kesepahaman organisasi melalui
komunikasi internal dan eksternal.
4. Lobi : menjalin hubungan erat dengan para penentu kebijakan dan kalangan
legislatif untuk mendukung atau justru menggagalkan peraturan dan undang-
undang tertentu.
5. Konseling : memberi saran manajemen tentang isu-isu publik dan bagaimana
perusahaan mesti menyikapi serta tentang citra perusahaan.
Sedangkan daya tarik humas dan publikasi banyak bertumpu pada tiga
keunggulan unik berikut :
1. Kredibilitas tinggi.
2. Mampu menjaring pembeli dalam keadaan sedang lengah.
3. Dramatisasi : Humas mampu mendramatisir perusahaan atau produk.
Dalam setiap penyelesaian masalah, divisi humas berperan sebagai juru
bicara perusahaan. Sehingga divisi ini mempunyai peran penting sebagai
pembangun citra merek perusahaan karena divisi ini berkaitan langsung dengan
berbagai pemberitaan tentang perusahaan, pembinaan hubungan yang baik
terhadap masyarakat dan berbagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap
lingkungannya.
18
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari semua kegiatan
pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk
yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat (Shimp A.
Terence. 2003:6).
Promosi penjualan bertujuan untuk meningkatkan penjualan secara
singkat kepada konsumen dengan memberikan kupon, sampel, potongan harga,
hadiah, premium dan lainnya, juga melakukan promosi kepada pedagang dengan
memberikan potongan harga, subsidi iklan, display produk dan lain-lain serta
promosi bisnis dan pramuniaga melalui pameran dagang dan konvensi dan
sebagainya.
d. Penjualan Personal
Penjualan secara personal mampu membangun preferensi, memberikan
keyakinan dan tindakan, konferontasi personal, menanamkan kesan yang dalam di
hati konsumen. Sehingga bentuk pemasaran seperti ini sangat efektif karena
keterlibatan langsung konsumen terhadap produk terjadi secara langsung.
Penjualan personal merupakan interaksi antar individu, saling bertemu
muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak
lain.
e. Pemasaran langsung
Pemasaran langsung dipandang sebagai bentuk khusus dari pemasaran
dan periklanan yang hanya sesuai untuk produk-produk dan jasa yang ditawarkan
oleh para pemasar. Cara pemasaran ini dinilai efektif, karena pemasaran ini
19
sebagai bentuk pemasaran interaktif antara pembeli dan penjual dan media yang
digunakanpun tidak hanya terbatas pada surat langsung tetapi meliputi satu atau
dua media.
Direct Marketing Association, kelompok perdagangan yang sering
mempraktekkan berbagai bentuk komunikasi pemasaran memberikan definisi
pemasaran langsung sebagai berikut, pemasaran langsung adalah suatu sistem
interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk
menghasilkan suatu respon yang dapat diukur dan atau transaksi disegala lokasi
(Shimp A. Terence, 2003:558).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya dari kata yang tercetak miring
diatas, pemasaran langsung juga lebih mudah untuk mengukur respon, karena
pemasaran langsung bersifat interaksi sehingga pemasar langsung mengetahui
respon dari konsumen. Dari pemasaran langsung ini, pemasar juga bisa
mengetahui konsumen yang mana yang merespon terhadap usaha pemasaran ini.
4. Event
Event dimulai sejak revolusi industri dengan kegiatan pameran produk
hasil industri yang dipamerkan di London antara tahun 1760-1791. Sedangkan
event konferensi dimulai dengan munculnya kongres politik dan keagamaan di
Inggris dan konvensi perdagangan di Amerika pada akhir abad kesembilanbelas.
Pada tahun 1950-1960 merupakan masa yang membentuk event menjadi sebuah
industri besar seperti sekarang ini. Dan sepanjang sejarah penyelenggaraan event,
olimpiade dan piala dunia adalah event menyedot banyak perhatian dan memberi
kontribusi besar secara ekonomi kepada negara penyelenggara.
20
Di Indonesia, bisnis event menjadi salah satu target pengembangan
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata karena mampu meningkatkan pendapatan
daerah dari penyelenggaraan event tersebut selain dapat meningkatkan citra
Indonesia sebagai tujuan pariwisata yang aman, kerjasama antar daerah dan
negara, memacu investasi dan membuka lapangan kerja. Beberapa kota yang
menjadi kota MICE utama di Indonesia adalah Jakarta, Batam, Bandung, Bali,
Surabaya dan Yogyakarta. Bisnis event di Indonesia mulai berkembang dengan
pesat pada 1990.
Event menurut Shone dan Parry dalam Any Noor sebagai special events
are that phenomenon arising from those non-routine occasion which have leisure,
cultural, personal or organizational objectives set apart from the normal activity
of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate, entertain or challenge the
experince of a group of people.
Definisi yang lain juga diungkapkan Goldblatt dalam Any Noor yang
menggarisbawahi aspek event adalah a special event recognizes a uniqe moment
in time with ceremony and ritual to satisfy specific needs.
Sedangkan Any Noor sendiri mendefinisikan event adalah:
kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting
sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang
terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan
untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang
diselenggarakan pada waktu tertentu (Any Noor, 2009:7)
21
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini
hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Jalaludin
Rakhmat, 1998:24).
2. Teknik Pengambilan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data, yaitu:
a. Wawancara mendalam (indepth interview)
Wawancara mendalam yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya
langsung kepada informan. Dalam penelitian ini, yang dijadikan informan
adalah karyawan MediaLink.
b. Studi pustaka dan dokumentasi
Studi pustaka dan dokumentasi dengan melalui media buku, artikel, jurnal dan
data-data dari MediaLink serta media lain.
3. Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif yakni
hanya menunjukkan kualitas atau mutu dari sesuatu yang ada berupa keadaan,
proses, kejadian atau peristiwa dan dinyatakan dalam bentuk perkataan (Nawawi
dan Hadari, 1995:25).
Secara rinci penulis akan menganalisa faktor penunjang dan penghambat
strategi komunikasi pemasaran MediaLink dalam menangani event Pesona Pangan
Nusantara 2008 di Yogyakarta. Lebih spesifiknya adalah menganalisa tentang
22
strategi komunikasi pemasaran event MediaLink dan bagaimana upaya yang
dilakukan untuk keberhasilan strategi tersebut.
4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah MediaLink dengan alamat Jalan
Nitikan Gang Arimbi No. 4 Yogyakarta. Ditempat inilah didapatkan segala
keterangan dan data-data karena segala proses perencanaan strategi komunikasi
pemasaran event dan segala persiapan terpusat dikantor ini sebagai pelaksana
event Pesona Pangan Nusantara 2008 di Yogyakarta.
5. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret hingga April 2009.
G. Sistematika Penulisan
Agar pembaca mampu memahami karya tulis ilmiah ini dengan baik
maka diperlukan pembagian dan uraian sistematis. Karya tulis ilmiah ini dibagi
menjadi dua bagian, yakni bagian pokok atau inti dan bagian pendukung.
Bagian pokok atau inti berisi uraian yang dibagi menjadi empat bab. Bab
satu berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
pentingnya penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab dua berisikan tentang gambaran umum mengenai profil perusahaan
yaitu MediaLink.
Bab tiga membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri
dari deskripsi strategi komunikasi pemasaran MediaLink serta upaya-upaya yang
23
dilakukan dalam menangani promosi even tersebut, serta faktor-faktor penunjang
dan penghambat.
Bab empat berisikan kesimpulan dan saran yang di peroleh dari hasil
penelitian untuk bahan evaluasi dan sebagai bahan pertimbangan kebijakan dalam
penentuan strategi dimasa yang akan datang.
Sedangkan bagian pendukung terdiri dua bagian. Bagian depan berisi
sampul, daftar pembimbing, daftar penguji, waktu dan tempat pelaksanaan ujian
mempertahankan karya tulis, surat pernyataan keaslian, kata pengantar,
persembahan, dan motto. Bagian belakang berisi lampiran-lampiran berupa data-
data untuk mendukung bagian pokok atau inti.
top related