perancangan komplek perumahan di banda raya
TRANSCRIPT
PERANCANGAN PERUMAHAN DI
BANDA RAYA
(Tema : Arsitektur Kontemporer)
LAPORAN TUGAS AKHIR (TAR PA1)
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Oleh
DENI AZMI
NIM. 1504104010028
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Perancangan Perumahan di Banda Raya (Tema : Arsitektur Kontemporer)
Laporan Tugas akhir (TAR-PA1) ini disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar sarjana strata (S-1) di program studi Arsitektur, jurusan
Arsitektur dan Perancangan, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh.
disusun oleh :
Banda aceh, 16 Maret 2020
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Ir. Bustari, M.T
NIP. 19670214 199203 1 002
Nama : Deni azmi
NIM : 1504104010028
Program studi : Arsitektur
Dosen Co.Pembimbing
Aghnia Zahrah, ST., M.Ars
NIP. 19610928 198810 001
Diketahui/ Disahkan oleh:
Koordinator Program Studi Arsitektur
Jurusan Arsitektur dan Perencanaan
Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
Ir. Bustari, M.T
NIP. 19670214 199203 1 002
SK No.402/UN11.4/KPT/2019
01 November 2019
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allat swt. atas rahmat dan
berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Sidang Proposal Tugas
Akhir ini sebagaimana yang diharapakan dan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan. Adapun judul dari laporan ini adalah Perancangan Perumahan di Banda
Raya
Tujuan dari penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan
melanjutkan Tugas Akhir dan persyaratan memperoleh gelar Sarjana Arsitektur
Strata 1 (S-1) di Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur dan Perencanaan
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dalam proses penulisan laporan ini penulis banyak melalui hambatan dan
tantangan yang Alhamdulillah dapat penulis atasi berkat dukungan banyak pihak
yang senantiasa mendukung, membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu rasa terima kasih yang
tulus serta penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada:
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan kasih sayang, cinta dan doa serta
dukungan moral maupun materil, serta abang dan kakak yang senantiasa
memberi dukungan dan semangat.
2. Bapak Ir. Bustari, M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir dan dosen
pembimbing seminar yang selalu membimbing dan memberikan nasihat-
nasihat serta motivasi kepada penulis yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan penulis dimasa yang akan datang.
3. Ibu Aghnia Zahrah, ST., M.Ars selaku dosen pembimbing tugas akhir yang
telah memberikan bimbingan dan arahan serta nasihat kepada penulis
selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
II
4. Ibu Dr. Ir. Izziah, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Arsitektur dan Perencanaan
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
5. Bapak Ir. Muslimsyah, M.Sc selaku dosen koordinator pada mata kuliah
seminar perancangan.
6. Teman-teman terbaik yang dengan setia menemani penulis baik senang
maupun sedih dan selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan
laporan ini.
7. Serta semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
laporan ini baik dalam kalimat maupun isi laporan. Oleh sebab ini penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membangun dari semua pihak.
Penulis berharap kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
banyak pihak khususnya dalam hal perancangan arsitektur.
Banda Aceh, 16 Maret 2020
Penulis,
Deni azmi
NIM. 1504104010028
ABSTRAK
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
Oleh :
DENI AZMI
NIM : 1504104010028
Bila dilihat dari penambahan jumlah penduduk setiap tahunnya, dapat dipastikan
bahwa terdapat peningkatan angka pasangan muda yang belum memiliki rumah
pribadi, tentunya hal ini harus diselesaikan dengan segera agar tidak terjadi
kenaikan tingkat kepadatan penduduk di wilayah Kota Banda Aceh kedepan. Oleh
karena itu dibutuhkan nya solusi perancangan sebuah perumahan di Kota Banda
Aceh yang bertujuan menyediakan tempat tinggal bagi penduduk Kota Banda Aceh
dan pasangan muda yang baru menikah. Perancangan perumahan di Banda Raya
melakukan pendekatan arsitektur kontemporer yang dikenal dengan gaya arsitektur
abad ke-21, dengan bentuk dinamis, warna yang eyecathcing, bukaan yang optimal
dan material yang kokoh. Sehingga dapat memberikan daya tarik terhadap pasangan
pasangan muda dan masyarakat Banda Aceh.
Kata kunci: Pasangan Muda, Perumahan, Kota Banda Aceh
ABSTRAK
HOUSING PLAN IN BANDA RAYA
By :
DENI AZMI
NIM : 1504104010028
If seen from the population every week, it can be ascertained that there is an
increase in the number of young couples who do not have private homes, of course
this must be resolved by ensuring that there is no increase in population levels in
the Banda Aceh City area. Therefore a housing design solution is needed in the city
of Banda Aceh that provides housing for residents of the city of Banda Aceh and
young couples who are newly married. The housing design in Banda Raya provides
contemporary architecture known as 21st century architectural style, with dynamic
shapes, eyecathcing colors, optimal openings and sturdy materials. Can give
attraction to young couples and the people of Banda Aceh.
Keywords: Pasangan Muda, Perumahan, Kota Banda Aceh
IV
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 5
1.4 Tahapan Pendekatan .............................................................................. 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 6
2.1. Tinjauan Umum Objek perancangan ....................................................... 6
2.1.1 Pengertian Rumah Tinggal................................................................... 7
2.1.2 Pengertian Perumahan ......................................................................... 7
2.1.3 Pengertian Perumahan Tapak ............................................................... 8
2.1.4 Kriteria/Tipe Perumahan menurut Luas ............................................... 8
2.1.5 Persyaratan /prinsip Perumahan ........................................................... 9
2.1.6 Unsur-unsur Perumahan Tapak ............................................................ 9
2.1.7 Syarat kelengkapan prasarana dan sarana Perumahan Tapak .............. 10
2.1.8 Sistem Penataan Perumahan .............................................................. 10
2.1.9 Penerapan Teknis Perancangan Perumahan. ...................................... 11
2.1.10 Aktor Pembangunan Perumahan ....................................................... 12
2.2. Studi Preseden Perancangan Perumahan ............................................... 12
2.2.1 Bangka tree residence ......................................................................... 12
IV
2.2.2 Banjarbaru Residence ......................................................................... 15
2.3. Deskripsi pemilihan Tema Perancangan ............................................... 21
2.3.1 Sejarah Arsitektur Kontemporer ......................................................... 21
2.3.2 Pengertian Arsitektur Kontemporer .................................................... 22
2.3.3 Perkembangan Arsitektur Kontemporer .............................................. 23
2.3.3 Ciri dan Prinsip Arsitektur Kontemporer ............................................. 24
2.3.4 Karakteristik Arsitektur Kontemporer ................................................. 24
2.3.4 Strategi Pencapaian Arsitektur Kontemporer....................................... 26
BAB III .................................................................................................................. 34
ANALISIS PERANCANGAN .............................................................................. 34
3.1 Tahapan Analisa Fungsional ................................................................. 34
3.1.1 Analisa Pengguna .............................................................................. 34
3.1.2 Analisa Jumlah unit Rumah ............................................................... 35
3.1.3 Analisa Aktivitas pengguna ............................................................... 37
3.2 Organisasi Ruang ................................................................................. 39
3.3 Perhitungan Besaran Ruang .................................................................. 41
BAB IV .................................................................................................................. 62
METODE PERANCANGAN ............................................................................... 62
4.1 Analisis site perancangan....................................................................... 62
4.1.1 Deskripsi lokasi perancangan .............................................................. 62
4.1.2 Eksisting site ...................................................................................... 63
4.1.4 Analisa Iklim/Klimatologi Kawasan tapak ......................................... 65
4.2 Konsep Perancangan Perumahan tapak .................................................. 66
4.2.1 konsep dasar pada kawasan perancangan ............................................ 67
4.2.2 konsep zonasi awal ............................................................................. 67
BAB V.................................................................................................................... 62
APLIKASI KONSEP RANCANGAN ................................................................. 62
5.1. Aplikasi konsep rancangan .................................................................. 76
5.1.1 konsep penataan massa bangunan ....................................................... 76
5.1.2 konsep penataan sirkulasi pada lingkungan perumahan ....................... 80
5.1.3 konsep pembuangan dan pengolahan limbah ...................................... 81
IV
BAB VI .................................................................................................................. 62
Utilitas dan Struktur............................................................................................. 62
6.1 Utilitas................................................................................................... 81
6.1.1 kebutuhan air bersih per-hari .............................................................. 81
6.1.2 Utilitas air bersih ................................................................................ 82
6.1.3 Utilitas limbah cair ............................................................................. 82
6.1.4 Utilitas limbah padat ........................................................................... 83
6.2 Struktur ................................................................................................. 84
6.2.1 Sistem struktur rumah 50/100 ............................................................. 84
6.2.2 Sistem struktur rumah 70/140 ............................................................. 84
6.2.3 Sistem struktur rumah 70/140 ............................................................. 85
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 tampak depan perumahan dan landscape .............................................. 11
Gambar 2.2 denah rumah bangka tree residence ...................................................... 12
Gambar 2.3 interior perumahan bangka tree residence............................................. 13
Gambar 2.4 Tampak Kawasan Unit Perumahan Banjarbaru .................................... 14
Gambar 2.5 Konsep rumah dan banjarbaru residence .............................................. 15
Gambar 2.6 Master Plan Perumahan Banjarbaru sumber ........................................ 16
Gambar 2.7 Zoning Lanscdcape perumahan Banjarbaru .......................................... 17
Gambar 2.8 Denah dan rumah General manager ..................................................... 18
Gambar 2.9 Denah dan Tampak Rumah Tipe 200 m2 ............................................. 19
Gambar 2.10 Denah dan Tampak Rumah Tipe 160 m2 ........................................... 20
pada G Land Ciwastra Park Bandung ...................................................................... 20
Gambar 2.11 Contoh desain rumah bergaya arsitektur kontemporer ........................ 29
Gambar 2.12 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer ............ 30
Gambar 2.13 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer ............ 31
Gambar 2.14 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer ............ 32
Gambar 2.15 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer ............ 33
Gambar 4.1 Peta kawasan Kota dan detail Lokasi perancangan ............................... 61
Gambar 4.2 Peta Eksisting Site ............................................................................... 61
Gambar 4.3 Sketsa sekitar tapak lokasi perancangan ............................................... 62
Gambar 4.4 Analisa klimatologi pada kawasan tapak .............................................. 64
Gambar 4.5 zoning kawasan menggunakan bentuk Terpusat ................................... 67
Gambar 4.6 zoning kawasan menggunakan bentuk linier ........................................ 69
Gambar 4.7 zoning kawasan menggunakan bentuk Radial....................................... 70
Gambar 4.8 zoning kawasan menggunakan bentuk cluster ...................................... 72
Gambar 4.9 zoning kawasan menggunakan bentuk Radial....................................... 74
Gambar 5.1 blok plan massa bangunan .................................................................. 66
Gambar 5.2 perspektif rencana Kawasan tapak....................................................... 67
Gambar 5.3 Masterplan rencana Kawasan tapak ..................................................... 67
Gambar 5.4 perspektif rencana masa perumahan .................................................... 68
Gambar 5.5 perspektif rencana massa perumahan .................................................. 68
Gambar 5.6 perspektif rencana massa perumahan ................................................... 69
Gambar 5.7 detail lebar jalan lokal sekunder ........................................................... 69
Gambar 5.8 detail lebar jalan lokal primer ............................................................... 69
Gambar 5.9 penerapan desain tambahan pada ......................................................... 70
Gambar 6.1 kebutuhan air bersih per-hari ............................................................... 71
Gambar 6.2 utilitas air bersih rumah....................................................................... 72
Gambar 6.3 Utilitas limbah cair rumah ................................................................... 72
Gambar 6.4 Utilitas limbah padat rumah ................................................................ 73
Gambar 6.5 struktur rumah 50/100 ......................................................................... 73
Gambar 6.6 Struktur rumah 70/140 ........................................................................ 74
Gambar 6.7 struktur rumah 100/200 ....................................................................... 75
VI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Angka Populasi Penduduk di Kota Banda Aceh ............................................... 3
Tabel 1.2 Angka perkawinan di Kota Banda Aceh .......................................................... 3
Tabel 2.1 Prinsip dan pencapaian arsitektur kontemporer................................................. 3
Tabel 3.1 Perhitungan Konsep Perbandingan Perumahan Seimbang .............................. 36
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Unit Rumah yang Dibangun ........................................... 36
Tabel 3.3 Analisa Pengguna Hunian di Dalam Rumah ................................................... 37
Tabel 3.4 Analisa Pengguna Hunian di Luar Rumah ...................................................... 37
Tabel 3.7 Pembagian Ruang Berdasarkan Kebutuhan Ruang Maksimum ....................... 41
Tabel 3.8 Besaran Ruang 50/100 ................................................................................... 42
Tabel 3.9 Besaran Ruang 70/140 ................................................................................... 43
Tabel 3.10 Besaran Ruang 100/200 ............................................................................... 45
Tabel 3.11 Rangkuman Besaran Ruang Hunian ............................................................. 47
PERANCANGAN KOMPLEK PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMI (1504104010028) 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan, keberadaan akan rumah sebagai tempat
tinggal dan naungan hidup manusia merupakan hal yang penting. Hal ini
dikarenakan keberadaan rumah memiliki makna dan fungsi untuk menunjang
keberlangsungan hidup manusia sehari-hari. Adapun definisi dari rumah adalah
sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya
selama jangka waktu tertentu. Sedangkan dalam definisi yang lebih spesifik,
rumah mengacu terkait konsep-konsep dasar dari norma sosial dan
kemasyarakatan diamana rumah menjadi tempat berlangsungnya proses sosialisasi
pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang
berlaku di dalam suatu masyarakat. Adapun sebagai suatu bangunan, rumah
memiliki bentuk ruangan yang dibatasi oleh dinding dan atap serta biasanya
memiliki jalan masuk berupa pintu dan dapat memiliki jendela ataupun tidak
tergantungg dari kebutuhan rumah yang di perlukan.
Keberadaan rumah sebagai sebuah tempat tinggal yang menjadi kebutuhan
dasar bagi manusia tentunya selalu dilandaskan pada keinginan untuk membangun
hunian pribadi sesuai keperluannya. Sehingga dalam perkembangannya, setiap
orang tentu berkeinginan memiliki hunian pribadi yang tentunya memiliki
spesifikasi yang berbeda-beda. Fenomena ini juga terjadi tak terkecuali pada
penduduk di kota Banda Aceh baik penduduk asli maupun masyarakat pendatang.
Adapun faktor yang mendasari hal ini dikarenakan kepemilikan atas tanah
kerabata ataupun keluarga serta faktor lainnya yang mempengaruhi seperti halnya
factor kedekatan akan tempat kerja, lokasi belanja, akses transportasi, pelayanan
kesehatan dan hal lainnya. Tentunya dibalik semua faktor tersebut, hal yang
paling penting dari pada keberadaan sebuah rumah sebagai tempat tinggal ialah
kelayakan huni bagi orang yang tinggal di dalamnya.
PERANCANGAN KOMPLEK PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMI (1504104010028) 2
Adapun menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor: 22/Permen/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
menyatakan bahwa : Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan
keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan
penghuninya. Selain itu rumah layak huni juga harus dalam kondisi ideal di mana
bangunan tersebut memiliki kecukupan minimal dalam unsur ruang dan luas
ruangan serta memperhatikan kualitas material pembangunan seperti dinding,
hingga memenuhi aspek pendidikan bagi siapa pun yang menempatinya. Hal-hal
tersebut dibutuhkan untuk meminimalisir kesenjangan hunian dan menciptakan
lingkungan tinggal yang nyaman, serta menjadi sarana pendidikan keluarga,
persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi muda.
Dalam menciptakan rumah yang layak huni ini di Kota Banda Aceh
sebagai kota yang sedang berkembang tentunya perlu memperhatikan masyarakat
dalam hal ini populasi penduduknya. Berdasarkan data statistik penduduk Kota
Banda Aceh tahun 2015-2019 yang mencatat kondisi populasi penduduk pada
beberapa tahun belakang ini, dapat diketahui bahwasannya tren pertamabahan
penduduk dalam tren yang positif meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat
pada data statistik penduduk Kota Banda Aceh Tahun 2015 hingga 2019. Adapun
persentase dari pada serta pertambahan penduduk yang terjadi ialah selama 5
tahun terakhir adalah 6% (sumber :asumsi perhitungan persentase), dan
kedepannya diprediksikan akan terus terjadi pertambahan penduduk sebesar 2.5%
setiap tahunnya.
Tabel 1.1 Angka Populasi Penduduk di Kota Banda Aceh
Sumber : Bps(Badan Pusat Statistik) kota banda aceh tahun 2015-2019
240 250 260 270
2015
2016
2017
2018TAHUN ANGKA
2015 250,303 jiwa
2016 254,904 jiwa
2017 259,913 jiwa
2018 265,111 jiwa
PERANCANGAN KOMPLEK PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMI (1504104010028) 3
Tabel 1.2 Angka perkawinan di Kota Banda Aceh
Sumber : Kantor wilayah kementerian agama (Kanwil Kemenag) aceh Tahun 2015-2019
Bila dilihat dari penambahan jumlah penduduk dapat di pastikan juga ada
penambahan pada jumlah angka perkawinan yang belum memiliki rumah dan
Dengan terjadinya pertambahan jumlah penduduk dan perkawinan baru yang belu
m memiliki rumah ini juga akan berdampak pada tingkat kepadatan serta luas
wilayah Kota Banda Aceh kedepannya. Tentunya hal ini akan menyebabkan
banyak ruang terbuka hijau (RTH) yang bertambah seiring dengan pembangunan
perumahan. Sehingga pengembangan serta penataan kota akan terus berjalan dan
diprediksikan akan mengalami penambahan pemakaian lahan di Kota Banda Aceh
untuk 3-4 tahun ke depan.
38.000
40.000
42.000
44.000
46.000
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8
J U M L A H A N G K A P E R K A W I N A N D I A C E H
PERANCANGAN KOMPLEK PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMI (1504104010028) 4
Diagram 1.3 Grafik Persentasi Penggunaan Lahan Di Kota Banda Aceh
Sumber : Bps(Badan Pusat Statistik) kota banda aceh tahun 2017-2019
Oleh karena itu seiring terjadinya pertambahan populasi penduduk dan
Jumlah angka perkawinan pasangan muda akan berdampak pada tingkat
kepadatan suatu wilayah yang mempengaruhi penggunaan lahan tidak terkecuali
pada pembangunan perumahan di perkotaan yang selalu menjadi isu utama di
Kota Banda Aceh khususnya dikarenakan semakin terbatasnya lahan yang dapat
digunakan. Untuk mencegah atau mengurangi dampak tersebut, maka diperlukan
suatu perancangan kawasan perumahan yang terjangkau serta memiliki prasarana
yang memadai. Sehingga dalam Laporan Tugas Akhir ini dilakukan “perancangan
Perumahan Di Banda Raya” sebagai salah satu solusi dalam mengatasi
permasalahan pembangunan perumahan di Kota Banda Aceh.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun permasalahan yang terkait dengan perancangan perumahan di
Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut :
a. Persentase pertumbuhan populasi penduduk di Kota Banda Aceh
meningkat sehingga menimbulkan kepadatan tata guna lahan.
b. Bertambahnya Jumlah angka perkawinan pasangan muda yang belum
memiliki rumah
PERANCANGAN KOMPLEK PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMI (1504104010028) 5
1.3 Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang yang terkait dengan
perancangan perumahan di Kota Banda Aceh memiliki tujuan dan sasaran sebagai
berikut :
1. Tujuan
a. Menciptakan lingkungan tempat tinggal yang bersih dan sehat untuk
kenyamanan penghuni tempat tinggal tersebut.
b. Memberikan kesempatan kepada masyarakat aceh memiliki tempat tinggal
c. Memberikan kesempatan kepada pasangan muda agar memiliki rumah
2. Sasaran
a. Dengan adanya kawasan perumahan layak huni ini diharapkan menjadi
tuntutan bagi masyarakat yang belum dan ingin memiliki rumah yang ideal
serta sesuai kebutuhan.
b. Hadirnya kawasan perumahan layak huni yang dapat menjadi lingkungan
hidup/tempat tinggal yang sehat serta ramah lingkungan di kawasan Kota
Banda Aceh.
1.4 Tahapan Pendekatan
Adapun digunakan beberapa tahapan pendekatan dalam perancangan
perumahan di Kota Banda Aceh sebagai berikut :
a. Melakukan wawancara terhadap narasumber yang berkaitan dengan objek
perancangan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
b. Melakukan survey lokasi untuk mengetahui kelayakan di bangunnya objek
perancangan perumahan yang sesuai di Kota Banda Aceh.
c. Studi banding dengan perancangan perumahan yang serupa yang
sebelumnya sudah ada di Kota Banda Aceh.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Objek perancangan
2.1.1 Pengertian Rumah Tinggal
Rumah diartikan sebagai tempat tinggal untuk beristirahat serta berlindung
dari pengaruh aktivitas luar, seperti iklim, penyakit, binatang buas dan hal lain yang
terjadi di aktivitas sehari-hari. Untuk dapat berfungsi secara fisiologis , rumah
haruslah dilengkapi dengan berbagai kriteria fasilitas yang dibutuhkan seperti, listrik,
air bersih, bukaan sirkulasi, aliran pembuangan, serta tempat pembuangan yang baik.(
Koesputranto,1998). Sedangkan menurut Undang-undang No. 4 tahun 1992 tentang
perumahan dan permukiman , rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian serta sarana pembinaan keluarga dalam aktivitas sehari- hari.
2.1.2 Pengertian Perumahan
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman, Perumahan merupakan kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal yang dilengkapi dengan fasilitas sarana serta prasarananya.
Perumahan adalah bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan erat dengan
masyarakat, Hal ini berarti perumahan di suatu lokasi sedikit banyak mencerminkan
karakteristik masyarakat sebagai penghuninya. ( Abrams, 1664: 7).
Perumahan merupakan suatu cerminan dari sifat pribadi manusia, baik
individu maupun kelompok dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya.
Perumahan juga dapat mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan
peradaban manusia sebagai penghuninya, baik masyarakat ataupun suatu bangsa
(Yudhohusodo, 1991:1).
real estate berasal dari Bahasa Ingris, yang asal katanya berasal dari bahasa
Spanyol. Real = Royal = Kerajaan. Real Estate adalah sebagai suatu kawasan tanah
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 7
yang dikuasai oleh raja, bangsawan dan jendral (tuan tanah pada zaman feudal diabad
pertengahan), atau singkatan property milik kerajaan.(Kiyosaki: 146).
Perumahan juga merupakan tempat atau daerah dimana penduduk bertempat
tinggal atau hidup bersama dimana mereka membangun sekelompok rumah atau
tempat kediaman yang layak huni dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan .
Guritno Mangkusoebroto (1993 : 5)
2.1.3 Pengertian Perumahan Tapak
Berdasarkan penjelasan sebelumnya tentang pengertian umum dari
Perumahan, maka perumahan tapak dapat diartikan sebagai kelompok hunian /
tempat tinggal /rumah dengan lahan yang cukup bagi masyarakat ,khususnya yang
berada di lingkungannya terutama di kawasan perumahan tersebut. Perancangan
perumahan Tapak juga menerapkan parasarana lingkungannya seperti infrastruktur
jalan lingkungan, taman (RTH) , serta fasilitas- fasilitas penunjang lainnya sesuai
kebutuhan.
2.1.4 Kriteria/Tipe Perumahan menurut Luas
Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri , Dinas Pekerjaan Umum , dan
MNPR (Menteri Negara Perumahan Rakyat ) Nomor 648-384 Tahun 1992 pasal 1
menyatakan menyatakan bahwa. :
1. Rumah di kelas Sederhana merupakan Rumah Tapak yang dibangun
diatas tanah dengan luasan kavling antara 54 m2 – 200 m2 dan biaya
pembangunan per m2 tidak lebih dari harga satuan per m2 tertinggi
untuk pembangunan perumahan dinas pemerintah kelas C yang
berlaku
2. Rumah di kelas Menengah merupaka Rumah Tapak yang dibangun
diatas tanah dengan luasan kavling antara 200m2 – 600 m2 dan biaya
pembangunan per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk
pembangunan perumahan dinas pemerintah kelas C sampai kelas A
yang berlaku.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 8
3. Rumah mewah adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan
luasan kaveling antara 600m2 – 2000m2 dan biaya pembangunan per
m2 diatas harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan
perumahan dinas kelas A yang berlaku
Untuk penentuan luas kaveling atau harga satuan pembangunan per m2
masing-masing ditentukan dengan perbedaan kriteria, disesuaikan dengan persyaratan
yang ditentukan maka kualitas suatu perumahan dapat ditentukan sesuai dengan
kriteria tertinggi.
2.1.5 Persyaratan /prinsip Perumahan
Berdasarkan (SKB No.10 tahun 2012 tentang penyelenggaraan perumahan
dan permukiman) dinyatakan bahwa ‘perbandingan jumlah rumah sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 sekurang-kurangnya 3:2:1 ( tiga berbanding dua dan
berbanding satu ) yang artinya 3 rumah sederhana berbanding 2 rumah kelas
menengah serta rumah kelas atas berbanding satu .
2.1.6 Unsur-unsur Perumahan Tapak
Berdasarkan Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya dalam Permen PU
No.41/PRT/M/2007 dalam suatu lingkungan atau kawasan permukiman dan perumahan
sekurang-kurangnya haruslah memiliki fasilitas fisik atau utilitas umum yang mencakup
sarana penunjang pelayanan lingkungan yang diselengggarakan oleh pemerintah dan
pembangunan swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan jalan,
jaringan air bersih, listrik, pembuangan sampah, telepon,saluran pembuangan air kotor
dan drainase, serta gas. Selain itu kawasan perumahan juga dilengkapi dengan fassilitas
sosial, yaitu fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman
meliputi pendidikan , kesehatan, perbelanjaaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan
umum, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka, serta
fasilitas penunjang kegiatan sosial lainnya di kawasan perkotaan.
Menurut Lucy Yosita dalam bukunya “Stategi perencanaan dan pembangunan
perumahan di era kontemporer” menyebutkan “pada lingkungan perumahan diperlukan
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 9
adanya sarana yang mendukung lingkungan perumahan tersebut sehingga dapat berfungsi
dengan baik.
Adapun sarana dan prasarana terdiri dari :
i. Fasilitas sosial
ii. Jalan dan Utilitas Umum
iii. Faslitas Pembuangan air limbah dan pembuangan air hujan
iv. Fasiltas untuk orang tua dan orang cacat
v. Fasilitas public dan Ruang terbuka
vi. Dan lainnya.
2.1.7 Syarat kelengkapan prasarana dan sarana Perumahan Tapak
Penjelasan Khusus Sektor Permukiman dan Prasarana Wilayah Sub Sektor
Usaha Pembangunan Perumahan dan Permukiman Pengembangan usaha dalam sector
perumahan danpermukiman pada dasarnya harus mengikuti :
a. Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman.
b. SNI 03-1733-2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan.
c. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah selaku Ketua
Badan Kebijaksanaan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan
Permukiman Nasional (BKP4N) No. 217/KPTS/M/2002 tanggal 13
Mei 2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan
Permukiman (KSNPP).
d. Pembangunan Perumahan dan Permukiman Tidak Bersusun.
2.1.8 Sistem Penataan Perumahan
Penataan rumah dalam suatu kawasan perumahan biasanya ditata dengan
system Cluster. System Cluster ini adalah lingkungan perumahan yang dibangun
secara berkelompok dalam satu kawasan dengan bentuk tampak depan rumah yang
sama, serasi, memiliki lingkungan yang rapi, nyaman, tertib, indah dan asri.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 10
Sistem Cluster adalah system dengan 3 atau lebih rumah yang dikelompokkan
dalam suatu area dengan beberpa unit dari masing-masing tipe kelompok rumah
tersebut.Blok-blok ini disusun secara merata diseluruh kawasann pengembangan
dengan 1 buah pintu masuk utama komplek sebagai sarana keamanan utamanya.
Rumah dengan penataan System claster ini juga bersifat terbuka tanpa adanya pagar
yang mengelilingi setiap kavling rumah, namun diantara rumah hanya dibatasi oleh
tanaman sehingga suasana lebih akrab dan sosialisasi nya terjaga antar penghuni.
2.1.9 Penerapan Teknis Perancangan Perumahan.
Dalam perancangan Perumahan Tapak ini tingkat kualitas adalah hal yang di
utamakan, kualitas dalam perencanaan dan perancangan suatu proyek akan
menghaslkan suatu tingkat kenyamanan. Kriteria kenyamanan dalam merancang
suatu proyek menurut prof. David Garvin “Kualitas produk merupakan pemahaman
bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual yang lebih yang
tidak dimiliki oleh produk pesaing.Akan tetapi suatu produk dengan penampilan
terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah yang dibutuhkan dan
diingikan oleh pasar”.
Goetsch dan David dalam (tjiptono, 2003:4) memberikan definisi tentang
kualitas. Definisi tersebut adalah kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkunganyang memenuhi
tau melebihi ekspetasi. David Garvin kemudian mengemukakan delapann dimensi
kualitas yang dapat digunakan untuk kerangka perencanaan strategis dan analisis
terhadap suatu produk. Berikut 8 standar kualitas yang dapat diterapkan dalam
perancangan Perumahan Real Estate :
a. Performance
b. Features
c. Realibility
d. Conformance
e. Durability
f. Serviceability
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 11
g. Aesthetics
h. Perceived Quality
2.1.10 Aktor Pembangunan Perumahan
Selama ini yang danggap sebagai pemeran utama pembangunan perumahan
adalah tiga besar, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Menurut Budihardjo
(1998:45), pembangunan perumahan dilaksanakan oleh dua sector yaitu sector formal
dalam hal ini pemerintah, swasta dan hibrida, dan sector informal yaitu masyarakat
dan hibrida.
2.2. Studi Preseden Perancangan Perumahan
2.2.1 bangka tree residence
bangka tree residence merupakan sebuah komplek perumahan yang berlokasi
dekat Bangka Raya, Kemang Raya, mudah ke Prapanca, Kebayoran baru. desain oleh
arsitek ternama Atelier Riri, layout unik, memiliki di sain minimalis kontemporer
yang terlihat di eksterior bangunan
Gambar 2.1 tampak depan perumahan dan landscape
Sumber : http://atelierriri.com/bangka-tree-townhouse
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 12
Gambar 2.2 denah rumah bangka tree residence
Sumber : http://atelierriri.com/bangka-tree-townhouse
Deskripsi singkat dan Keunggulan produk :
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 13
• Kamar tidur: 4
• Kamar mandi: 3
• Kamar pembantu: 1
• Garasi: 2
• Lantai 2
Gambar 2.3 interior perumahan bangka tree residence
Sumber : http://atelierriri.com/bangka-tree-townhouse
• Fasilitas internal Srimaya Residence
- Danau buatan sekaligus waterpark
- Lapangan voli , futsal , badminton outdoor
- Taman bermain anak
- Jogging track / pedestrian walk
- one gate acsess
- 24 jam sistem sekuriti
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 14
2.2.2 Banjarbaru Residence
Perumahan Banjarbaru adalah Perumahan yang di disain untuk
sebagai perluasan fasilitas bandara. Perumahan Banjarbaru fasilitas yang
dijual yang terdiri dari rumah toko, dan rumah.Perancangan masterplan
terdiri dari beberapa pertimbangan-pertimbangan yang sangat penting,
sehingga perumahan ini memiliki akomodasi tipe unit rumah yang sangat
banyak sesuai dengan kebutuhan pembeli.. Ide desain untuk setiap unit
diadopsi dari rumah tradisional Banjar, Bubungantinggi. Dan di gabungkan
dengan beberapa elemen-elemen arsitektur seperti pelat, volume, dan garis.
Gambar 2.4 Tampak Kawasan Unit Perumahan Banjarbaru
Sumber: www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 15
Gambar 2.5 Konsep rumah dan banjarbaru residence
Sumber : www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence
Perumahan Banjarbaru ini bertemakan kontemporer terlihat sekali dari
segi desain eksterior dan interiornya yang memiliki elemen-elemen arsitektur
seperti pelat, volume, dan garis.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 16
Gambar 2.6 Master Plan Perumahan Banjarbaru sumber
Sumber : www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence
• Fasilitas banjarbaru residence Residence
- Rumah general manajer
- Fasum
- Gardu pln
- Rumah manager
- Rumah General manajer
- Rumah 10x20
- Rumah 8x20
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 17
Gambar 2.7 Zoning Lanscdcape perumahan Banjarbaru
Sumber : www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence
Spesifikai unit tipe denah :
o Memiliki 2 kamar tidur , 1 dapur , 1 km/wc , ruang tamu, ruang
makan, serta carport
o Menggunakan pondasi menerus (batu gunung/batu kali)
o Menggunakan struktur portal beton bertulang , serta kusen aluminium
o Menggunakan penutup plafond PVC , rangka atap material baja ringan
, serta penutup atap genteng metal.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 18
1. Rumah Manager 1
2. Rumah Manager 2
Gambar 2.8 Denah dan rumah General manager
Sumber : www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence:
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 19
o Memiliki 2 kamar tidur , 1 dapur , 1 km/wc , ruang tamu, ruang
makan, serta carport
o Menggunakan pondasi menerus (batu gunung/batu kali)
o Menggunakan struktur portal beton bertulang , serta kusen aluminium
o Menggunakan penutup plafond PVC , rangka atap material baja ringan
, serta penutup atap genteng metal.
3. Rumah tipe 45/96 m2 harga 400 juta/unit
Gambar 2.9 Denah dan Tampak Rumah Tipe 200 m2
pada G Land Ciwastra Park Bandung
Sumber : www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 20
Gambar 2.10 Denah dan Tampak Rumah Tipe 160 m2
pada G Land Ciwastra Park Bandung
Sumber : www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence
2.3. Deskripsi pemilihan Tema Perancangan
2.3.1 Sejarah Arsitektur Kontemporer
Arsitektur kontemporer tidak muncul secara tiba-tiba, gaya arsitektur ini
didasari oleh semangat perubahan yang berakar dari revolusi Industri di Inggris.
Revolusi Industri mengakibatkan munculnya tipologi bangunan baru yang
sebelumnya belum pernah ada, seperti tipologi pabrik, gudang, dan sebagainya.
Revolusi industri juga mengakibatkan adanya material dan teknik baru dalam
arsitektur. Arsitektur kontemporer muncul karena kebutuhan akan gaya baru pada
masa tersebut kemudian terus berkembang ke era art dan craft, yaitu situasi
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 21
masyarakat mulai jenuh dengan fabrikasi dan melakukan gerakan sosial craftmanship.
Arsitektur kontemporer berlanjut ke era perkembangan seni, seperti kubisme,
futurisme, dan neoplastisisme. Arsitektur kontemporer semakin lama semakin
berkembang sesuai dengan keadaan dunia yang tidak ingin terpaku pada aturan-
aturan klasik lagi
2.3.2 Pengertian Arsitektur Kontemporer
Arsitektur kontemporer merupakan suatu bentuk karya arsitektur yang sedang
terjadi di masa sekarang. Dalam buku Indonesian Architecture Now , karya Imelda
Akmal, digambarkan karya-karya arsitektur yang kontemporer yang terdapat di
Indonesia. Karya ini dibangun dalam satu dasawarsa terakhir dan cukup
menggambarkan trend arsitektur dalam negeri. Trend yang berkembang dalam satu
dasawarsa terakhir didominasi oleh pengaruh langgam Arsitektur modern yang
memiliki kesamaan ekspresi dengan karya arsitektur modern dari belahan dunia barat
di dekade 60-an. Karya-karya arsitektur kontemporer Indonesia memiliki kesamaan
dengan karya Mies van de Rohe, Wassily karya Marcel Breuer atau kursi B306
chaise-lounge karya Le Corbusier dan lounge chair karya Charles Eames
Arsitektur kontemporer telah diakui sebagai salah satu pendekatan dalam
merancang secara internasional sehingga banyak ahli yang mengemukakan pendapat
mengenai definisi dari arsitektur kontemporer, di antaranya sebagai berikut;
1. Konnemann, World of Contemporary Architecture XX “Arsitektur
Kontemporer adalah suatu gaya arsitektur yang bertujuan untuk mendemonstrasikan
suatu kualitas tertentu terutama dari segi kemajuan teknologi dan juga kebebasan
dalam mengekspresikan suatu gaya arsitektur, berusaha menciptakan suatu keadaan
yang nyata-terpisah dari suatu komunitas yang tidak seragam.”
2. Y. Sumalyo, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX (1996)
“Kontemporer adalah bentuk-bentuk aliran arsitektur yang tidak dapat
dikelompokkan dalam suatu aliran arsitektur atau sebaliknya berbagai arsitektur
tercakup di dalamnya” (Sumalyo, Y. (1997). Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan
Abad XX. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. )
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 22
3. L. Hilberseimer, Comtemporary Architects 2 (1964) “Arsitektur Kontemporer
adalah suatu gaya aliran arsitektur pada zamannya yang mencirikan kebebasan
berekspresi, keinginan untuk menampilkan sesuatu yang berbeda, dan merupakan
sebuah aliran baru atau penggabungan dari beberapa aliran arsitektur. Arsitektur
kontemporer AR 2211 | Teori Desain Arsitektur 2 mulai muncul sejak tahun 1789
namun baru berkembang pada abad 20 dan 21 setelah perang dunia. (Hilberseimer, L.
(1964). Comtemporary Architects 2)
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai
pengertian Arsitektur Kontemporer, yaitu Arsitektur Kontemporer adalah gaya aliran
arsitektur yang muncul pada akhir abad 20 sampai dengan saat ini dan juga
menampilkan sesuatu yang berbeda dengan menampilkan kualitas tertentu terutama
dari segi penggunaan teknologi dan juga kebebasan dalam menampilkan suatu gaya
arsitektur
Prinsip desain arsitektur Kontemporer menampilkan style yang lebih baru
danterkini. Gaya lama yang disebut sebagai kontemporer akan menghasilkan bentuk
disain arsitektur yang lebih segar dan berbeda dengan lainya.
Gaya arsitektur kontemporer menampilkan bentuk-bentuk unik, atraktif, dan
sangat komplek. Pemilihan warna dan bentuk terntentu menjadi ide awal dalam
menciptakan daya tarik bangunan. Permainan tekstur sangat dibutuhkan dan dapat
diciptakan dengan sengaja,misalnya memilih material alami yang bertekstur khas,
seperti kayu. Schirmbeck, E. (1988).
2.3.3 Perkembangan Arsitektur Kontemporer
Schimbeck menyatakan bahwa arsitektur kontemporer berkembang dari
pemikiran bahwa arsitektur harus mampu memperoleh sasaran dan pemecahan bagi
arsitektur hari esok dan situasi masa kini. Seorang kritikus arsitektur Charles Jenks
pun mulai memperkenalkan suatu metode perancangan untuk mengembangkan
arsitektur yang dinamakan dengan arsitektur ‘bersandi ganda’ (double coded), teori
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 23
inilah yang menjadi cikal bakal arsitektur kontemporer, dimana gagasan ini
bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhi periode tertentu (Schirmbeck, E.
(1988). Gagasan, Bentuk, Dan Arsitektur. Prinsip-Prinsip Perancangan Dalam.) Di
Indonesia arsitektur kontemporer, yang ditolak ukur dalam satu dasawarsa terakhir
memiliki dominiasi oleh pengaruh langgam arsitektur modern. Secara garis besar
arsitektur kontemporer memiliki aspek kekinian yang tidak terikat oleh beberapa
konsep konvensional. Menurut Gunawan, E. indikasi sebauh arsitektur disebut
sebagai arsitektur kontemporer meliputi 4 aspek, yaitu:
1. Ekspresi bangunan bersifat subjektif,
2. Kontras dengan lingkungan sekitar,
3. Bentuk simple dan sederhana namun berkesan kuat,
4. Memiliki image, kesan, gambaran, serta penghayatan yang kuat
(Gunawan, E. (2011). Reaktualisasi Ragam Art Deco Dalam
Arsitektur Kontemporer. Manado: Universitas Sam Ratulangi.)
2.3.3 Ciri dan Prinsip Arsitektur Kontemporer
Berikut prinsip Arsitektur Kontemporer menurut Ogin Schirmbeck :
a. Bangunan yang kokoh
b. Gubahan yang ekspresif dan dinamis
c. Konsep ruang terkesan terbuka
d. Harmonisasi ruangan yang menyatu dengan ruang luar,
e. memiliki fasad transparan
f. Kenyamanan Hakiki
g. Eksplorasi elemen lansekap area yang berstruktur.
2.3.4 Karakteristik Arsitektur Kontemporer
Kritikus arsitektur Charles Jencks (1981) memberikan daftar ciri–ciri
arsitektur kontemporer sebagai berikut:
• Ideologi adalah suatu konsep yang memberikan arah,tuuan dan maksud agar
pemahaman arsitektur kontemporer bisa lebih terencana dan sistematis.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 24
a. Double coding Style
adalah gabungan dari dua gaya atau style arsitektur, yaitu : Arsitektur
kontemporer dengan arsitektur lainnya.
b. Popular and pluralist
Gagasan yang luas dan umum serta tidak terikat terhadap teori
tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang banyak ragam. Sehingga
lebih baik dari pada gagasan tunggal.
c. Semiotic-form
Penampilan dan gaya bangunan mudah dimengerti, Karena bentuk–
bentuk yang ada menyiratkan makna, tujuan dan maksud tertentu.
d. Tradition-and-choice
Penampilan dan gaya bangunan mudah dimengerti, Karena bentuk–
bentuk yang ada menyiratkan makna, tujuan dan maksud tertentu.
e. Piecemal
Merupakan Penerapan unsur–unsur dasar yang diterapkan sebagian
saja dan tidak menyeluruh. Unsur–unsur dasar seperti: sejarah,
arsitektur vernacular dan lokasi perancangan
f. Artist-or-client
Merupakan dua hal dasar yaitu: Bersifat seni dan Bersifat umum Yang
menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dimengerti secara
umum.
g. Elitist.and.participative
merupakan kebersamaan serta mengurangi sikap egois seperti dalam
arsitektur modern.
h. Architect,asrepresentative-and-activist
Arsitek berperan aktif dalam perancangan dan juga berlaku sebagai
wakil penerjemah dari keinginan klien
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 25
2.3.4 Strategi Pencapaian Arsitektur Kontemporer
. Style (ragam) adalah gaya – gaya dalam arsitektur kontemporer
sehingga memberikan pengertian mengenai pemahaman bentuk, cara, rupa dan
sebagainya yang khusus mengenai arsitektur kontemporer.
i. Hybrid Expression adalah Penampilan bangunan yang merupakan hasil
gabungan unsur–unsur kontemporer dengan unsur arsitektur lainya.
ii. Complexity merupakan pengembangan ide–ide mengenai karakteristik
kontemporer yang bepengaruh pada perancangan awal sehingga
menghasilkan perancangan yang bersifat kompleks.
iii. Variable Space with surprise merupakan Perubahan bentuk,ruang dan
lainya yang tercipta akibat kejutan atau momentum tertentu, misalnya:
warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain–lain.
iv. Conventional and Abstract Form merupakan penampilan bangunan
yang menampilkan bentuk konvensional dan bentuk-bentuk yang
rumit (popular), sehingga mudah dimengerti maksud dan tujuannya.
v. Eclectic merupakan penampilan bangunan yang memiliki campuran
langgam–langgam yang saling berhubungan secara konsisten.
vi. Varible Mixed Aesthetic Depending On Context Expression on content
and semaic appropriateness toward function. Merupakan penampilan
bangunan yang memilik Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak
mengacaukan fungsi.
vii. Pro Or Organic Applied Ornament merupakan penampilan bangunan
yang Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang timbul dan kaya
ornamen.
viii. Pro Or Representation adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang
berbeda dengan lainya sehingga dapat memperjelas arti,fungsi,makna
dan tujuan.
ix. Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentuk–bentuk tertentu dan
diterapkan pada desain bangunan sehingga orang dapat dengan mudah
menangkap arti dan fungsi bangunan.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 26
x. Pro-Historical reference merupakan penampilan bangunan yang
menunjukkan nilai-nilai sejarah pada rancangan agar menegaskan ciri-
ciri bangunan.
xi. Pro-Humor merupakan penampilan bangunan yang mempunyai nilai
humoris, sehingga penghuni diajak untuk lebih menikmatinya.
xii. Pro-simbolic merupakan penampilan bangunan yang menyiratkan
simbolsimbol yang mempermudah arti,maksud dan tujuan yang
dikehendaki perancang.
Ide Desain merupakan gagasan awal dalam perancangan suatu karya.
Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Kontemporer ialah merupakan suatu
gagasan perancangan yang mendasari atau menjai titik awal karakteristik Arsitektur
Kontemporer
• Contextual Urbanism and Rehabilitation merupakan suatu kebutuhan akan
fasilitas yang berhunbungan langsung dengan suatu lingkungan perkotaan.
• Functional Mixing merupakan Gabungan beberapa fungsi bangunan yang
menjadi tuntutan awal dalam perancangan suatu karya arsitektur.
• Mannerist and Baroque merupakan suatu Kecenderungan untuk menonjolkan
dan membedakan diri.
• All Phetorical Means merupakan penampilan bangunan yang memiliki bentuk
yang berarti.
• Skew Space and Extensions merupakan penampilan serta Pengembangan
rancangan yang asimetris-dinamis.
• Ambiquity merupakan penampilan bangunan yang memiliki ciri-ciri yang
mendua atau berbeda tetapi masih dalam satu fungsi tertentu.
• Trends to Asymetrical Symetry adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang
berkesan keasimetrisan yang seimbang.
• Bersifat hi-tech merupakan penampilan bangunan yang menggunakan elemen-
eleman structur sangat dominan dengan penggunaan material bangunan dari
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 27
era modern seperti kaca, beton , dan baja yang di ekspose, serta pemilihan
warna- warna yang menunjukkan suatu arsitektur teknologi canggih.
No Prinsip Arsitektur Kontemporer Strategi pencapaian
1 Gubahan yang ekspresif dan
dinamis
Gubahan massa tidak berbentuk formal
(kotak) tetapi dapat memadukan beberapa
bentuk dasar sehingga memberikan kesan
ekspresif dan dinami
2 Konsep ruang terkesan terbuka Penggunaan dinding dari kaca, antara
ruang dan koridor (dalam bangunan) dan
optimalisasi bukaan sehingga
memberikan kesan bangunan terbuka dan
tidak masif
3 Harmonisasi Ruang Luar dan dalam Penerapan courtyard sehingga
memberikan suasana ruang terbuka di
dalam bangunan
Pemisahan ruang luar dengan ruang
dalam dengan menggunakan perbedaan
pola lantai atau bahan lantai
4 Memiliki fasad yang transparan Fasad bangunan menggunakan bahan
transparan memberikan kesan terbuka,
untuk optimalisasi cahaya yang masuk ke
ruang sekaligus mengundang orang untuk
datang karena memberikan kesan terbuka
5 Kenyamanan Hakiki Kenyamanan tidak hanya dirasakan oleh
beberapa orang saja (mis : orang normal)
tetapi juga dapat dirasakan oleh kaum
difabel. Misalnya penggunaan ramp
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 28
untuk akses ke antar lantai.
6 Eksplorasi Elemen Lansekap Mempertahankan vegetasi yang kiranya
dapat dipertahankan yang tidak
mengganggu sirkulasi diluar maupun
dalam site.
Penerapan vegetasi sebagai pembatas
antara satu bangunan dengan bangunan
lain.
menghadirkan jenis vegetasi yang dapat
memberikan kesan sejuk pada site
sehingga semakin menarik perhatian
orang untuk datang.
7 Bangunan yang kokoh Menerapkan sistem struktur dan
konstruksi yang kuat serta material
modern sehingga memberi kesan
kekinian
Tabel 2.1 Prinsip dan pencapaian arsitektur kontemporer
Sumber : http://abarchitects.blogspot.com/2013/09/arsitektur-kontemporer
• Bentuk
Dapat kita lihat dan amati bahwa unsur dominan yang ada dalam arsitektur adalah
garis lurus. Arsitektur kontemporer cenderung menjauhi kebiasaan ini dengan lebih
sering menggunakan garis melengkung sebagai gantinya. Dalam beberapa contoh,
sebuah bangunan ada yang seluruhnya dirancang dengan garis lengkung. Dalam
contoh lain, ada pula yang dirancang dengan menggabungkan garis melengkung dan
garis lurus.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 29
Gambar 2.11 Contoh desain rumah bergaya arsitektur kontemporer
Sumber : http://abarchitects.blogspot.com/2013/09/arsitektur-kontemporer
• Komposisi ruang
Penggunaan garis lengkung juga memungkinkan terciptanya bentuk ruang lain
selain kubus. Dalam arsitektur kontemporer, orang melihat bangunan dalam bentuk
bulat. Saat arsitektur kontemporer menggunakan garis lurus, akan tercipta komposisi
ruang yang lebih unik. Komposisi ruang ini memungkinkan terciptanya ruang interior
yang lebih hidup dengan layout yang tidak biasa. Jika Anda menyukai sesuatu yang
tidak biasa, arsitektur kontemporer adalah pilihan yang cocok untuk Anda.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 30
Gambar 2.12 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer
Sumber : https://freshome.com/2013/09/30/10-contemporary-elements-that-every-
home-interior-needs
• Material baru
Ciri lain dari arsitektur kontemporer adalah penggunaan material baru pada
interior dan eksterior. Bahan-bahan tradisional seperti kaca, kayu, batu bata, dan
logam lebih disukai. Tanaman juga sering digunakan dalam arsitektur kontemporer,
terutama pada atap atau pada dinding.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 31
Gambar 2.13 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer
Sumber : https:// www.pinterest.com
• Jendela
Jendela yang lebih besar dan lebih banyak juga merupakan ciri arsitektur
kontemporer. Jendela biasanya diletakkan pada posisi yang unik. Jika Anda menyukai
cahaya alami dan sangat menyukai pemandangan, arsitektur kontemporer dapat
menjadi pilihan. Namun, jika Anda sangat memperhatikan privasi dan berencana
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 32
untuk membangun rumah di perkotaan di mana ada tetangga di dekatnya, perlu
diperhatikan mengenai penempatan jendela.
Gambar 2.14 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer
Sumber : https://freshome.com/2013/09/30/10-contemporary-elements-that-every-
home-interior-needs
• Memperhatikan lingkungan
Ecohousing merupakan karakteristik yang kerap digunakan dalam arsitektur
kontemporer. Banyak bangunan konvensional memakai elemen yang ramah
lingkungan dan hemat energi. Dalam konstruksi perumahan, arsitektur kontemporer
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 33
memiliki tujuan untuk mengintegrasikan rumah dengan alam sekitarnya. Tujuannya
bukan hanya untuk melindungi lingkungan dari gangguan, tetapi juga untuk
menambahkan karakter khusus pada rumah.
Gambar 2.15 Contoh desain interior rumah bergaya arsitektur kontemporer
Sumber : https:// propertycroatia.biz
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 34
BAB III
ANALISIS PERANCANGAN
3.1 Tahapan Analisa Fungsional
3.1.1 Analisa Pengguna
Pada kasus perancangan perumahan tapak di kota Banda aceh ditujukan
pada masyarakat kalangan atas dan kalangan menengah ke bawah. Sasaran
tersebut berdasarkan banyaknya masyarakat aceh khususnya kota banda aceh
yang perekonomiannya cenderung menengah ke bawah. Pengguna sarana
perumahan tersebut tidak hanya pada kalangan penghuni rumah, namun juga
memperhatikan pengguna yang berada di lingkungan sekitar perumahan.
Fasilitas yang diberikan juga berkaitan dengan kebutuhan dari pengguna , baik
itu pengguna hunian rumah tinggal maupun pengguna kegiatan penunjang
lainnya. Berikut merupakan pembagian pengguna berdasarkan kelompoknya:
a. Penghuni rumah tinggal
Penghuni pada rumah tinggal merupakan pengguna utama dalam
pembagian pengguna pada Perancangan Perumahan tapak di kota Banda Aceh.
Kegiatan penghuni bukan hanya dalam lingkup hunian dan kegiatan tersebut
juga termasuk aktivitas di luar hunian, oleh karena itu aktivitas penghuni terbagi
dalam dua kategori:
• Aktivitas penghuni dalam hunian/rumah : beristirahat, berkumpul
dengan keluarga, makan dan minum , mandi , menerima tamu , dan
aktivitas lain yang dibutuhkan.
• Aktivitas penghuni diluar hunian / rumah : berbelanja , sekolah ,
bekerja, bersosialisasi dengan warga, berolahraga , dan aktivitas lain
yang berada di luar rumah tinggal.
b. Pengelola
Pengelola merupakan kalangan yang bertanggung jawab serta mengawasi
lingkungan hunian yang terdapat dalam perancangan Perumahan Tapak di kota
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 35
Banda Aceh , baik itu pengelola yang bertugas sebagai pemasaran (administrasi)
, pemeliharaan lingkungan perumahan sekaligus unsur yang mencakupi
operasional teknis dan servis.
c. Penyewa bangunan penunjang
Pada Perancangan Perumahan Tapak di kota Banda Aceh terdapat
beberapa bangunan penunjang yang tentunya dikelola pihak penyewa penunjang
tersebut, hal ini juga meningkatkan perdagangan serta keuntungan yang didapat
bagi pihak pengelola. Adapun beberapa sarana penunjang yang disewakan
seperti bangunan minimarket , ruko , serta sarana kebutuhan penghuni
perumahan.
d. Pengunjung
Pengunjung merupakan pengguna yang berada di pihak ketiga
tingkatannya namun mereka dapat menikmati fasilitas sarana umum seperti
taman , ruang terbuka , serta lapangan olahraga yang disediakan di dalam
kawasan perumahan.
3.1.2 Analisa Jumlah unit Rumah
Jumlah penghuni berkaitan dengan jumlah unit hunian yang akan
disediakan pada perancangan perumahan tapak di kawasan Kota Banda Aceh.
Dengan analisa jumlah pengguna dan kegiatan dari suatu kawasan perumahan
akan dijadikan acuan untuk menentukan kapasitas dan besaran ruang yang
dibutuhkan dalam perancangan. Untuk memperoleh jumlah unit hunian beserta
jumlah penghuninya maka harus dilakukan beberapa pendekatan, yaitu
meninjau kembali syarat pembangunan permukiman yang berimbang dan
meninjau kembali jumlah minimal unit hunian berdasarkan perhitungan KDB
serta pendekatan dengan konsep perumahan yang seimbang yaitu 3:2:1. Selain
itu pendekatan dari hasil studi objek sejenis .
Luas site terpilih :+/ - 10 Hektar
KDB 50 % maksimum :+/- (5 Hektar) 100.000 m2
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 36
Acuan Penentuan jumlah unit rumah tapak mengasumsikan pendekatan
program penyediaan rumah 10.000 unit yang disampaikan langsung oleh
mantan gubernur aceh, namun program tersebut akan di realisasikan sementara
menjadi <20 % yang berarti tidak lebih dari 1000 unit rumah. Namun jika
ditinjau dari luasan site yang terbatas Berdasarkan penjelasan tersebut maka
konsep perumahan ideal / seimbang ditetapkan sebagai berikut:
3 : 2 : 1 yaitu diasumsikan menjadi 3(sederhana) : 2 (menengah) :1 (menengah
keatas)
Tabel 3.1 Perhitungan Konsep Perbandingan Perumahan Seimbang
Sumber : Analisa Pribadi
Pada perancangan perumahan tapak di kota banda aceh mengasumsikan
tingkat wilayah perekonomian menengah ke atas sehingga unit perumahan juga
ditujukan bagi masyarakat yang tingkat perekonomiannya tinggi. Maka
disimpulkan jumlah hunian pada perancangan rumah tapak di Kota Banda aceh
kurang lebih 300 unit dengan 3 type unit yang berbeda. Jumlah kepala keluarga
yang menempati hunian diasumsikan yaitu 1 KK ( 5 orang/jiwa) maka
penduduk yang menetap berjumlah 1,500 jiwa.
Jumlah unit yang
direncakan
3( sederhana ) 2 ( menengah ) 1 (menengah ke
atas)
200 100 unit
rumah
70 unit rumah 30 unit rumah
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Unit Rumah yang Dibangun
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.3 Analisa Aktivitas pengguna
3(sederhana) 2 (menengah) 1 (menengah ke
atas)
Jumlah
100 70 30 unit (<1000)
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 37
Analisa aktivitas pengguna ditujukan untuk mengetahui area yang
dikhususkan pada kawasan hunian perumahan, sehingga dikelompokkan
menjadi beberapa zonasi , diantaranya sebagai berikut :
1. Zona kegiatan hunian
2. Zona kegiatan ruang terbuka dan ruang terbuka hijau
3. Zona kegiatan komersial
1. Zona kegiatan hunian
Kegiatan hunian ditujukan kepada penghuni tetap yang tinggal pada
kawasan perumahan yang terbagi menjadi dua , yaitu kegiatan dalam hunian
dan kegiatan pengguna diluar hunian . berikut merupakan tabel kegiatan dan
asumsi fasilitas hunian.
Tabel 3.3 Analisa Pengguna Hunian di Dalam Rumah
Kegiatan penghuni di dalam hunian Kebutuhan ruang
Memarkir kendaraan carport
Menerima tamu di rumah Ruang tamu
Berkumpul dengan keluarga Ruang keluarga dan ruang makan
beristirahat Ruang tidur
Mandi dan mencuci pakaian Km / wc
Memasak Dapur
Beribadah Tempat ibadah / mushola
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel 3.4 Analisa Pengguna Hunian di Luar Rumah
Kegiatan penghuni di luar dalam
hunian
Kebutuhan ruang
Beribadah secara berjamaah Tempat ibadah / mushalla komplek
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 38
Berolahraga di lingkungan Jogging track , lap. Voli, lap. Futsal
outdoor
Santai dengan keluarga di luar hunian Taman bermain anak
Bersosialisasi Cafeteria
Belanja kebutuhan pokok sehari hari Ruko, dan minimarket
Sumber : Analisa Pribadi
Dari penjelasan tabel diatas dapat simpulkan bahwa kegiatan dari
penghuni tetap perumahan terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan di dalam
hunian yang menghasilkan kebutuhan ruang sesuai aktivitasnya serta kegiatan
dilingkungan perumahan.
2. Zona kegiatan pihak pengelola perumahan
Kegiatan pengelola perumahan terdiri dari beberapa jenis profesi yang
berbeda, adapun pengelola yang dimaksud adalah pengelola bagian
administrasi, pengelola servis ( utilitas, system keamanan, perawatan
ligkungan perumahan). Berikut tabel yang menjelaskan bagian zona pihak
pengelola perumahan.
3. Zona kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang pada kawasan Perumahan Tapak merupakan zonasi
bagi pengunjung yang berada di sekitar kawasan perumahan. Pengunjung
yang dimaksud ialah pengunjung yang menggunakan sarana umum seperti
ruko , mushalla komplek , lapangan olahraga, minimarket dan lain-lain.
Berikut tabel yang menjelaskan kegiatan penunjang
Tabel 3.6 Kegiatan Penunjang
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 39
Sumber : Analisa Pribadi
3.2 Organisasi Ruang
Adapun fungsi dari penerapan organisasi ruang ialah untuk mengetahui
letak zonasi yang ada di lingkungan perumahan. zonasi yang dimaksud
merupakan zonasi secara makro dan zonasi mikro yang berada dalam kawasan
perumahan. Berikut merupakan gambaran pola organisasi ruang yang ada dalam
kawasan perumahan tapak .
a. Organisasi ruang makro
Pengunjung
komplek
kegiatan Kebutuhan ruang
• Menikmati serta
menggunakan
sarana umum
• Ruko
• Mesid komplek
• Jogging track,
• Taman/ ruang terbuka
hijau
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 40
Diagram 3.1 pola penempatan organisasi ruang makro
Sumber : Analisa Pribadi
b. Organisasi ruang mikro
Untuk menentukan diagram organisasi mikro maka diperlukan pembagian
ruang yang diasumsikan sesuai unit hunian (sederhana , menengah ,
menengah ke atas) , ruang yang diasumsikan berdasarkan kebutuhan ruang
maksimum.
Jenis ruang Tipe menengah+atas
(type I )
Tipe menengah
(type II )
Tipe sederhana
(type III)
carport 1 (garasi) 1 1
Ruang tamu 1 1 1
Ruang makan 1 1 1
Ruang santai 1 - -
Ruang keluarga 1 1 1
Kamar t. utama 1+1 km /wc 1 + 1 km/wc 1
Ruang tidur
(anak)
2 2 2
K tidur tamu 1 - -
Dapur utama 1 + pantry 1 -
Kamar mandi
utama
2 1 1
Ruang kerja 1 - -
Jumlah Ruang 14 ruang utama 10 ruang utama 8 ruang utama
Tabel 3.7 Pembagian Ruang Berdasarkan Kebutuhan Ruang Maksimum
Sumber : Analisa Pribadi
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 41
Diagram 3.2 Pola penempatan organisasi ruang makro
Sumber : analisa pribadi
Asumsi jumlah ruang pada tiap unit hunian mengacu pada unit hunian
utama yaitu type A sebagai tipe hunian yang tertinggi. Ruangan yang
ditampilkan merupakan ruang utama yang ditetapkan pada unit hunian, dan
dapat berubah sesuai kebutuhan yang didasari oleh aktivitas.berikut
merupakan pola organisasi ruang yang dicapai melalui tabel asumsi jumlah
ruang.
3.3 Perhitungan Besaran Ruang
3.3.1 besaran ruang unit hunian
Adapun perhitungan besaran ruang dibagi menjadi 3 type unit hunian , yaitu
type 1, type 2 , dan type 3. Terdapat beberapa acuan untuk menentukan besaran
ruang dalam rancangan perumahan tapak ini, yaitu:
Data Arsitek : DA
Conference, convention, and exhibition hall, Fred Lawson : FL
Time Saver Standard : TSS
Asumsi : AS
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 42
A. Besaran ruang tipe 50/100
Tabel 3.8 Besaran Ruang Type I
Area Area
terbangun
Jumlah
ruang
Asumsi
kapasitas
Standar
luasan
perhitungan
Luas
area
(m2)
sumber
Ruang tamu 1 5 org 2-2.5m2/org
Perabot +/-
2m2
Sirkulasi
30%
(2x 5) 10 m2 DA
Ruang
keluarga
1 5 org 2-2.5m2/org
Perabot +/-
2m2
Sirkulasi
30%
(3x 3)
9 m2 DA
Ruang
makan
1 5 org 2-2.5m2/org
Sirkulasi
30%
Perabot
• kursi
5 org
• Meja
5 org
= 1,75
m2
(2x 3)
6 m2
DA
Dapur
1
3 org
2-2.5m2/org
Sirkulasi
30%
Perabot
• Kitch
en set
=
1,2
m2
(2x3)
6m2
DA
Kamar tidur
I
1
2 org
2-2.5m2/org
Sirkulasi
30%
Perabot
• T.tidur
double
• Lemari
pakaian
• Meja
(4x 3)
12 m2
DA
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 43
rias
= 5,8 m2
Kmar
mandi
2
1 org
2-2.5m2/org
Sirkulasi
30%
Perabot
• Bak
• Klose
t
2 m2 x 2
4 m2
AS
Kamar tidur
II
2
2 org
2-2.5m2/org
Sirkulasi
30%
Perabot
• T.tidur
double
• Lemari
pakaian
• Meja
belajar
= 4 m2
(3X 3)
9 m2
DA
Area Area terbangun
50 m2
B. Besaran ruang tipe 70/140
Tabel 3.9 Besaran Ruang Type II
area Area
terbangun
Jumlah
ruang
Asumsi
kapasit
as
Standar
luasan
perhitungan Luas
area
(M2)
sumber
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 44
Ruang tamu
1
5
2-2.5m2/org
Perabot +/- 2m2
Sirkulasi 30%
(2x 5) + 2 x
0.3
15 m2
DA
Ruang
makan
1
4
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• kursi 4
org
• Meja 4
org
= 1,3 m2
(2x4) + 1,3
sirkulasi
30%
12 m2
DA
Ruang
keluarga
1
4
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Sofa 3 org
• Sofa 1 org
• Meja
= 2m2
(4x 3)
12 m2
DA
Kamar tidur
I
1
2
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• T.tidur
double
• Lemari
pakaian
• Meja rias
= 5,8 m2
+ km / wc
• Wc set
= 3m2
(4x 3)
12 m2
DA
Ruang tidur
II
2
2
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• T.tidur
single
• Lemari
pakaian
• Meja belajar
= 3 m2
(3X 3)
9 m2
DA
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 45
Dapur
1
2
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Kitchen
set
= 1,2
m2
(2x 3)
6 m2
DA
Kamar
mandi
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Bak
• Kloset
= 1m2
(2x 1)
4 m2
DA
Kamar
mandi
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Bak
• Kloset
= 1m2
(2x 1)
4 m2
DA
Area Area terbangun 70 m2
C. Besaran ruang 70/140
Tabel 3.10 Besaran Ruang Type III
area Area
terbangun
Jumlah
ruang
Asumsi
kapasit
as
Standar
luasan
perhitung
an
Luas
area
(M2)
sumber
Ruang tamu
1
4
2-2.5m2/org
Perabot +/- 2m2
Sirkulasi 30%
(4x 3)
12 m2
DA
Ruang
makan
1
4
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot dapur
• Kitchen set =
1,2 m2
• Sirkulasi
dapur 0,35
(2x 3)
6 m2
DA
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 46
Ruang
keluarga
1
4
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Sofa 3 org
• Meja
= 2m2
(4x 4)
16 m2
DA
Kamar tidur
I
1
2
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• T.tidur
double
• Lemari
pakaian
• Meja rias
= 5,5 m2
(4x 4)
16 m2
DA
Ruang tidur
II
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• T.tidur
single
• Lemari
pakaian
• Meja belajar
= 3 m2
(4X 3)
12 m2
DA
Ruang tidur
III
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• T.tidur
single
• Lemari
pakaian
• Meja belajar
= 3 m2
(3X 3)
9 m2
DA
Dapur
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Bak
• Kloset
= 1m2
(3x 3)
9 m2
DA
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 47
R. Shalat
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Bak
• Kloset
= 1m2
(3x 2)
6 m2
DA
R. Shalat
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
(3x 2)
6 m2
DA
R.
Baca/Santai
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
(3x 2)
6 m2
DA
Kamar
mandi
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Bak
• Kloset
= 1m2
(2x 1)
4 m2
DA
Kamar
mandi
1
1
2-2.5m2/org
Sirkulasi 30%
Perabot
• Bak
• Kloset
= 1m2
(2x 1)
4 m2
DA
Area Area terbangun 100/200
Sumber : Analisa Pribadi
D. Rangkuman Besaran Ruang Hunian
Tabel 3.11 Rangkuman Besaran Ruang Hunian
Type rumah Area terbangun Area tak
terbangun
total
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 48
I 50 m2 50 m2 100 m2
II 70 m2 70 m2 140 m2
III 100 m2 100 m2 200 m2
Sumber : Analisa Pribadi
Gambaran diatas merupakan tabel-tabel perhitungan ruang unit hunian,
perhitungan mengacu pada standar kebutuhan ruang baik itu asumsi data studi
banding serta acuan data arsitek. Besaran ruang unit hunian di dapatkan menjadi 3
type berbeda yaitu (110 m2 , 100 m2 , dan 80 m2 ) .
2. besaran ruang kegiatan penunjang
Adapun perhitungan besaran ruang pada bangunan penunjang dikategorikan
menurut kebutuhan yang berbeda, pada perhitungan ini mengacu pada beberapa
sumber sebagai berikut :
• Data Arsitek : DA
• Conference, convention, and exhibition hall, Fred Lawson : FL
• Time Saver Standard : TSS
• Asumsi : AS
a. Besaran ruang mushalla komplek
area Kebutuhan
ruang
Jumla
h
ruang
Asumsi
kapasitas
Standar
luasan
Perhitun
gan
Luas
area
Sumber
Ruang
shalat/ area
makmum
1 200
org/kapasitas
O,96/m2
sirkulasi 30
%
0,96x200
x0,3
100 m2 DA
Area
mihrab
1 - - 3 X 2 m2 6 m2 DA
Tempat
wudu pria
1 0,72 /m2
sirkulasi 30%
0,72 x 15
x 0,3
15 m2 DA
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 49
Tempat
wudhu
wanita
1 0,72 /m2
sirkulasi 30%
0,72 x 10
x 0,3
9 m2 DA
Ruang
penyimpan
an /gudang
1 - - 25 m2 DA
Parkiran 1 10 mobil
20 mobil
15 m2/mobil
2 m2 / motor
10 x 15
2 x 20
190 m2 FL
Total jumlah luas bangunan mushalla komplek 400 m2
b. Besaran ruang Unit Ruko Komersial
Tabel 3.13 Besaran ruang Unit Ruko Komersial
c. Besaran ruang bangunan minimarket
area Kebutuhan
ruang
Jumlah
ruang
Asumsi
kapasita
s
Standar
luasan
perhitun
gan
Luas
area
(M2)
sumber
Ruang
serbaguna
lantai 1 dan
2
2
-
-
5 x 15
75 m2
AS
Ruang
tangga
1
-
-
3 m2 x
1,6 m2
5m2
AS
Toilet
1
-
-
2m x 2m
4 m2
AS
Total jumlah luas bangunan ruko komersial per unit 84 m2
Total jumlah luas bangunan ruko komersial 10 unit 840 m2
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 50
Tabel 3.14 Besaran ruang bangunan minimarket
d. Besaran ruang fasilitas security
Tabel 3.16 Besaran ruang fasilitas security
e. Besaran ruang fasilitas service kawasan perumahan tapak
Tabel 3.17 Besaran ruang fasilitas service kawasan perumahan tapak
area Kebutuhan
ruang
Jumlah
ruang
Asumsi
kapasita
s
Standar
luasan
perhitun
gan
Luas
area
(M2)
sumber
Area
penempatan
barang
penjualan
1
-
-
8 x 12
95 m2
AS
Kasir
1
-
-
3 x 3 m2
9 m2
AS
Storage
1
-
10 % luas
area
penjualan
-
10 m2
AS
Toilet 1 - - 2 x 2 m2 4 m2 AS
Area teras 1 - - 8 x 2,5
m2
20 m2 AS
Total jumlah luas bangunan minimarket 140 m2
area Kebutuhan
ruang
Jumlah
ruang
Asumsi
kapasita
s
Standar
luasan
perhitung
an
Luas
area
(M2)
sumber
Pos satpam
2
3 org
-
4 x 5 x 2
unit
40 m2
AS
Total jumlah luas bangunan security 40 m2
area Kebutuhan
ruang
Jumlah
ruang
Asumsi
kapasita
s
Standar
luasan
perhitung
an
Luas
area
(M2)
sumber
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 51
Ruang
genset
1
-
-
3 x 5
15 m2
AS
Ruang trafo
pln
1
-
-
4 x 3
12 m2
AS
Ruang
panel listrik
1
-
-
3 x 5
15 m2
AS
Gudang
peralatan
1
-
-
3 x 5
15 m2
AS
Ruang
cleaning
service
kawasan
perumahan
1
10 org
-
4 x 5
20 m2
AS
Ruang
pompa dan
control
panel
1
-
-
5 x 5
25 m2
AS
Tempat
penampung
an dan
pengolahan
sampah
4
-
-
3 x 5
60 m2
AS
Total jumlah luas bangunan fasilitas service
177 m2
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 52
BAB IV
METODE PERANCANGAN
4.1 Analisis site perancangan
4.1.1 Deskripsi lokasi perancangan
Site berada di Jl. Soekarno-Hatta, Banda Raya, Banda Aceh City, Aceh
Ukuran site : 7 ha
Lokasi ini dinilai sangat strategis karena berada di tengah kota, dan
memiliki banyak sekali potensi, seperti dekat dengan rumah sakit meuraxa,
stadion, dll.
Gambar 4.1 Peta kawasan Kota dan detail Lokasi perancangan
sumber : RTRW Kota Banda Aceh
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 53
4.1.2 Eksisting site
Gambar 4.2 Peta Eksisting Site
sumber : Google Earth
Berdasarkan peraturan RTRW kota Banda Aceh tahun 2009-2029,maka
peraturan serta regulasi perhitungan lahan pada lokasi perancangan perumahan
tapak dirangkum sebagai berikut :
Tata guna lahan/ peruntukan lahan : Kawasan perumahan .
Luas lahan : +/ - 10 Hektar
KDB (RTRW) : 50% ( +/- 50.000 m2 ).
Jumlah Lantai Bangunan : 1 minimum.
Luas area terbangun : 5.00 Ha (50.000 m2)
Garis Sempadan Bangunan (GSB) : +/- 6 meter.
Intensitas kepadatan lingkungan : tingkat lingkungan kepadatan
sedang.
Radius rawan bencana Tsunami : 5,8 Km
Harga kisaran tanah / m2 : Rp 900.000 – Rp 1.200.000 / m2.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 54
Jumlah Penduduk (BPS) di lokasi : +/- 4000 jiwa
Jumlah Penduduk Banda raya : +/- 14.000 jiwa
Potensi : Berada di kawasan sub pusat
Kota Banda Aceh
Rencana tata ruang 2009-2029
• Batasan pada lokasi perancangan
Utara : berbatasan dengan permukiman warga gampong ceurih
Selatan : berbatasan dengan lahan kosong
Timur : berbatasan dengan permukiman dan lahan kosong
Barat : berbatasan dengan jalan dan permukiman
• Foto sekitar eksisting tapak
Gambar 4.3 Sketsa sekitar tapak lokasi perancangan
sumber : Analisa pribadi
Keterangan gambar pada lokasi perancangan :
1. Jalur akses yang menuju lokasi perancangan , jalur utama ini digunakan
sebagai akses utama . jalur berada di sisi barat site / tapak .
2. Pada sisi selatan site terdapat rumah sakit swasta yaitu rumah sakit meuraxa
3. Pada sisi utara lokasi perancangan terdapat rumah atau permukiman warga
yang sudah lama ditempati.
4. Pada gambar ke empat merupakan kawasan yang menjadi objek perancangan
perumahan tapak di Kota Banda Aceh.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 55
• Karakteristik lokasi perancangan
1. Lokasi perancangan merupakan lahan areal persawahan namun dapat
diperuntukkan lahan merupakan kawasan perumahan
2. Kondisi kontur tanah terbilang normal dan datar
3. Memiliki beberapa jalur akses ,namun yang menjadi jalur utama berada di
sisi barat site.
• Potensi pada kawasan /site perancangan
1. Memiliki area persawahan dan kondisi tanah yang baik serta minim area
yang berkontur
2. Memiliki akses ke area tapak melalui jalan kolektor dan terhubung ke
jalan arteri sekunder
3. Tersedianya jaringan listrik PLN serta pendistribusian air bersih
4. Lokasi dekat dengan Rumah sakit swasta meuraxa dan dekat dengan
stadion.
5. Dan pada sisi bagian selatan terdapat sekolah menengah kejuruan(smk) 3
negeri banda aceh .
• Permasalahan pada kawasan / site perancangan
1. Pada sekitar site terdapat beberapa vegetasi yang terlihat tidak beraturan
serta minim dari segi jumlah vegetasi sehingga diperlukannya konsep
penataan vegetasi.
2. Penerangan pada malam hari masih minim di sekitar jalan menuju site
sehingga dibutuhkannya pencahayaan di sekitar perumahan
3. Tingkat kebisingan yang lumayan di bandingkan tempat lain di karnakan
sisi barat merupakan padat penduduk dan di sisi-sisi selatan site terdapat
jasan besar yaitu Jl.soekarno-hatta
4.1.4 Analisa Iklim/Klimatologi Kawasan tapak
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 56
Gambar 4.4 Analisa klimatologi pada kawasan tapak
Sumber : Analisa Pribadi
Dalam penyesuaian penataan orientasi bangunan yang baik perlu diperhatikan
kesesuaian pencahayaan matahari, suhu, kelembaban dan curah hujan sebagai
berikut :
a. Matahari
• Macro climate ( suhu secara regional )
Suhu udara rata-rata bulanan Kota Banda Aceh berkisar antara 25,50 C
sampai 27,50 C. Sedangkan untuk suhu terendah dan tertinggi bervariasi antara
18,00 C hingga 20,00 C dan 33,00 C hingga 37,00 C.
• Micro climate ( suhu di dalam tapak )
Vegetasi pada tapak hanya sedikit dan didominasi dengan tanaman liar
membuat suhu di dalam tapak relatif panas
Potensi :
• Sumber energi alternatif sebagai utilitas bangunan
• Sumber pencahayaan, sehingga dapat meminimalkan pemakaian lampu.
• Memberikan suhu yang stabil terhadap bangunan dan menetralisirkan
kelembaban.
• Memberikan energi dan nutrisi terhadap vegetasi di sekitar bangunan.
Masalah :Penggunaan energi yang berlebihan dari matahari akan menyebabkan
ketidaknyamanan pengguna, dan bisa merusak fasilitas yang ada yang menjadi
kebutuhan sehari – hari. Misalnya, ketahanan fisik material bangunan yang
4.2 Konsep Perancangan Perumahan tapak
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 57
4.2.1 konsep dasar pada kawasan perancangan
Dalam menentukan konsep kawasan, perlu disesuaikan dengan penerapan
tema perancangan yaitu penekanan arsitektur tropis. Penerapan tersebut
bertujuan agar kawasan perumahan dapat memberikan kenyamanan suhu serta
sirkulasi pagi pengguna yang menjalani aktifitasnya. Penerapan konsep tersebut
juga termasuk ke dalam prinsip sustainable yang artinya prinsip kebutuhan
bangunan atau kawasan jangka panjang. Berikut merupakan beberapa kriteria
rencana awal yang diterapkan di dalam kawasan:
1. Penataan sirkulasi pada kawasan yang nyaman dan ramah lingkungan
2. Pembuatan jalur pedestrian di sekitar badan jalan kawasan perumahan
3. Penambahan sistem biopori di beberapa titik lingkungan terbuka
4. Penggunaan septictank jenis biofil sehingga proses pengolahan limbah
yang ramah lingkungan
5. Mengoptimalkan penataan vegetasi pada tapak yang sesuai dan juga
berfungsi sebagai penetralisir suhu udara.
6. Penekanan prinsip-prinsip arsitektur tropis lainnya , seperti penekanan
desain yang hemat energi, dan pengoptimalan bukaan sebagai
pencahayaan alami.
7. Penzoningan / pembagian area pada kawasan ditempatkan sesuai blok
yang tepat dalam site / tapak sehingga kegunaan dan posisi unit bangunan
lebih maksimal.
Kriteria diatas merupakan gambaran umum konsep kawasan pada
perancangan perumahan tapak , poin tersebut diterapkan agar fungsi fasilitas di
dalamnya dapat digunakan secara maksimal oleh pengguna , dan juga
terciptanya lingkungan sehat dan ramah lingkungan di daerah tropis lembab.
4.2.2 konsep zonasi awal
• Bentuk Terpusat
Bentuk-bentuk terpusat menuntut adanya dominasi secara visual dalam
keteratuan geometris, bentuk yang harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti
bola, kerucut, ataupun silinder. Oleh karena sifatnya yang terpusat, bentuk-
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 58
bentuk tersebut sangat ideal sebagai struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi
oleh lingkunganya, mendominasi sebuah titik didalam ruang, atau menempati
pusat suatu bidang tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat
yang suci atau penuh penghormatan, atau untuk mengenang kebesaran
seseorang atau suatu peristiwa.
Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri
dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi sebuah ruang pusat
yang luas dan dominan. Ruang pemersatu terpusat pada umumnya berbentuk
teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang
sekunder di sekelilingnya. Ruang-ruang sekunder dan suatu organisasi mungkin
setara satu sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran. Menciptakan suatu
konfigurasi keseluruhan yang secara geometnis teratur dan simetris terhadap dua
sumbu atau lebih. Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam
hal bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap :
1. kebutuhan akan fungsi.
2. menunjukkan kepentingan relatif.
3. lingkungan sekitar.
4. kondisi tapak.Pola sirkuIasi dan pergerakan dalam suatu organisasi
terpusat mungkin berbentuk radial, loop, atau spiral.
Hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di dalam atau di
sekeliling ruang pusat.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 59
Gambar 4.4 zoning kawasan menggunakan bentuk Terpusat
Sumber : https://cv-yufakaryamandiri.blogspot.coms
• Bentuk Linier
Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara
proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet
bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat
berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh unsure
lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah diding atau jalan.
1. Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan sebagai
penyeluaian terhadap kondisi setempat seterti topografi,
pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada
dalam tapak.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 60
2. Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi
suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di
belakangnya.
3. Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.
4. Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure
menara untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang.
5. Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga
bermacam-macam unsure lain dapat ditempatkan disitu.
Linear jg merupakan suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang
berulang. Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-
ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau
dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.
Organisasi linier biasanya terdiri dan ruang-ruang yang berulang, serupa
dalam ukuran, bentuk, dan fungsi.Ruang-ruang yang secara fungsional atau
simbolis penting keberadaannya terhadap organisasi dapat berada di manapun
sepanjang rangkaian linier.
Derajat kepentingannya ditegaskan melalui ukuran, bentuk, maupun
lokasinya.
1. Penempatan ruang penting pada bagian tengah rangkaian linier.
2. Penempatan ruang penting pada ujung rangkaian linier.
3. Penempatan ruang penting pada titik-titik belok rangkaian linier.
4. Penempatan ruang penting di luar organisasi linier.
Bentuk organisasi Iinier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap
bermacam kondisi dan bentuk tapak. Bentuknya dapat lurus, bersegmen, atau
melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang tapak,
diagonal menaiki suatu kemiringan, atau berdiri tegak seperti sebuah menara.
Bentuk-bentuk lengkung dan bersegmen pada organisasi linier melingkupi
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 61
daerah ruang eksterior pada sisi cekungnya dan mengarahkan ruang-ruangnya
menghadap ke pusat daerah. Pada sisi cembungnya bentuk ini tampak
menghadang dan memisahkan ruang di hadapannya terhadap Iingkungannya.
Gambar 4.5 zoning kawasan menggunakan bentuk linier
Sumber : https://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com
a. Bentuk radial
Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang
dari suatu unsur inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini
menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai
pusat fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas
dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi bagian
dari lengan-lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk
linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lengan radial dapat menjangkau ke luar
dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di suatu
tapak. Lengan-langan radial dapat membuka permukaanya yang diperpanjang
untuk mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan atau ruang yang
diinginkan.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 62
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna dari suatu
titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah, kemungkinan besar unsure
pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola penyeberan lengan-lengan linier
menjadi kabur atau menyimpang akibat pandangan perspektif.
Gambar 4.6 zoning kawasan menggunakan bentuk Radial
Sumber : https://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com
b. Bentuk kelompok (cluster)
Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam penataan
bentuk-bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan
fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak letak. Walaupun tidak memiliki
aturan deometrik dan sifat introvert bentuk perpusat organisasi kelompok cukup
fleksibel dalam memadukan bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 63
dalam strukturnya. Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-
bentuk dapat diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut:
✓ Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau
ruang induk yang lebih besar.
✓ Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan
mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.
✓ Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu
bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak
Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya
setera dalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara visual disusun
menjadi sesuatu yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui jarak
yang saling berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang
dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompik dapat dijumpai dalam berbagai bentuk
arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap kebudayaan
melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap factor kemampuan
teknis, iklim dan social budaya, pengorganisasian perumahan kelompok ini pada
umumnya mempertahankan individualitasnya masing-masing unitnya serta suatu
tingkat keragaman moderat dalam konteks keseluruhan penataan. Kelompok
ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama memanfaatkan satu
ciri atau hubungan visual.
Organisasi dalam bentuk kelompok atau “cluster” mempertimbangkan pendekatan
fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali
organisasi ini terdiri dari ruang-ruang yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi
sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan orientasi. Di
dalam komposisinya, organisasi ini juga dapat menerima ruang-ruang yang
berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain
berdasarkan penempatan atau alat penata visual seperti simetri atau sumbu.
Karena pola nya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk organisasi
ini bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung
tanpa mempengaruhi karakternya.
Ruang-ruang cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik tempat masuk ke dalam
bangunan atau sepanjang alur gerak yang melaluinya. Ruang-ruang dapat juga
dikelompokkan berdasarkan luas daerah atau volume ruang tertentu atau
dimasukkan dalam suatu daerah atau volume ruang yang telah dibentuk. Kondisi
simetris atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat dan menyatukan
bagian-bagian organisasi dan membantu menegaskan pentingnya suatu ruang atau
kelompok ruang.
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 64
Gambar 4.7 zoning kawasan menggunakan bentuk cluster
Sumber : https://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com
c. Bentuk grid
Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis sejajar atau lebih yang
berjarak teratur. Grid membentuk suatu pola geometric dari titik-titik yang
berjarak teratur pada perpotongan garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan
yang dibentuk oleh garis-garis grid itu sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar.
Karena kesamaan demensi dan sifat semetris dua arah, grid bujur sangkar pada
prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur sangkar dapat digunakan
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 65
sebagai skala yang membagi suatu permukaan menjadi unit-unit yang dapat
dihitung dan memberikannya suatu tekstur tertentu. Grid bujur sangkar juga dapat
digunakan untuk menutup beberapa permukaan suatu bentuk dan menyatukannya
dengan bentuk geometri yang berulang dan mendalam.
Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi ketiga, akan menimbulkan
suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-garis referensi. Di dalam kerangka
kerja modular ini, beberapa bentuk dan ruang dapat diorganisir secara visual.
Gambar 4.8 zoning kawasan menggunakan bentuk Radial
Sumber : https://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com
DENI AZMY (1504104010028) 66
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
BAB V
5.1 Aplikasi konsep rancangan
5.1.1 konsep penataan massa bangunan
Gambar 5.1 blok plan massa bangunan
Sumber : Analisa Pribadi
Keterangan pada area zonasi :
Area peruntukkan hunian unit type I
Area peruntukkan hunian unit type II
Area peruntukkan hunian unit type III
Area peruntukan lahan untuk bangunan penunjang dan fasilitas pendukung lainnya.
Area peruntukkan lahan ruang terbuka hijau dan taman.
DENI AZMY (1504104010028) 67
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
Gambar 5.2 perspektif rencana Kawasan tapak
Sumber : Analisa Pribadi
Gambar 5.3 Masterplan rencana Kawasan tapak
Sumber : Analisa Pribadi
DENI AZMY (1504104010028) 68
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
Gambar 5.4 perspektif rencana massa perumahan
Sumber : Analisa Pribadi
Gambar 5.5 perspektif rencana massa perumahan
Sumber : Analisa Pribadi
DENI AZMY (1504104010028) 69
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
Gambar 5.6 perspektif rencana massa perumahan
Sumber : Analisa Pribadi
5.1.2 konsep penataan sirkulasi pada lingkungan perumahan
Gambar 5.7 Detail lebar jalan lokal sekunder
Sumber : analisa pribadi
DENI AZMY (1504104010028) 70
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
Jalur sirkulasi yang menghubungkan antara blok unit hunian, serta terhubung
langsung dengan jalan lokal kolektor. Jenis jalan ini dapat dikategorikan sebagai
jalan lokal primer.
• Penerapan desain lainnya pada ruas sirkulasi / jalan.
Untuk terciptanya jalur sirkulasi yang baik, maka perlu di tambahkan beberapa penu
jang untuk para pengguna yang melewatinya. Tambahan tersebut dapat berupa vegetasi,
penanda jalur, lampu/penerangan di ruas jalan, dan lain-lain.
Penerapan pedestrian serta jalur jogging
track pada sisi badan jalan, sehingga ruas
jalan dapat digunakan pejalan kaki
Menerapkan vegetasi pada trotoar yang
berada di sepanjang jalan lokal kolektor
pada kawasan perumahan tapak.
Gambar 5.8 Detail lebar jalan lokal primer
Sumber : analisa pribadi
Gambar 5.9 penerapan desain tambahan pada
sirkulasi ruas jalan.
Sumber : analisa pribadi
DENI AZMY (1504104010028) 71
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
DENI AZMY (1504104010028) 71
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
BAB VI
6.3 Utilitas dan struktur
6.1.1. kebutuhan air bersih per-hari
Gambar 6.1 kebutuhan air bersih per-hari
Sumber : analisa pribadi
6.1.2. Utilitas air bersih
Gambar 6.2 utilitas air bersih rumah
Sumber : analisa pribadi
DENI AZMY (1504104010028) 72
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
6.1.3. Utilitas limbah cair
Gambar 6.3 Utilitas limbah cair rumah
Sumber : analisa pribadi
6.1.4. Utilitas limbah padat
Gambar 6.4 Utilitas limbah padat rumah
Sumber : analisa pribadi
DENI AZMY (1504104010028) 73
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
6.2 Struktur
6.2.1 Sistem struktur rumah 50/100
Gambar 6.5 struktur rumah 50/100
Sumber : analisa pribadi
6.2.2 Sistem struktur rumah 70/140
Gambar 6.6 Struktur rumah 70/140
Sumber : analisa pribadi
DENI AZMY (1504104010028) 74
PERANCANGAN PERUMAHAN DI BANDA RAYA
6.2.3 Sistem struktur rumah 70/140
Gambar 6.7 Utilitas limbah padat rumah
Sumber : analisa pribadi
PERANCANGAN KOMPLEK PERUMAHAN DI BANDA RAYA
~ 60 ~
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor: 22/Permen/M/2008
2. Bps(Badan Pusat Statistik) kota banda aceh tahun 2017-2018
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012-2032
4. Bapeda Kota Banda Aceh tahun 2017-2018
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
6. MNPR (Menteri Negara Perumahan Rakyat ) Nomor 648-384 Tahun 1992
pasal 1
7. SKB No.10 tahun 2012 tentang penyelenggaraan perumahan dan
permukiman
8. Permen PU No.41/PRT/M/2007
9. Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.
10. SNI 03-1733-2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan.
11. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah selaku Ketua
Badan Kebijaksanaan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan
Permukiman Nasional (BKP4N) No. 217/KPTS/M/2002 tanggal 13 Mei
2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan
Permukiman (KSNPP).
12. Anonim, http://atelierriri.com/bangka-tree-townhouse
13. Anonim, www.arsitag.com/project/banjarbaru-residence
14. Kabupaten Aceh Besar Dalam Angka 2017