bab i h prostat wandi (1)

Post on 20-Nov-2015

216 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam visi dan misi kesehatan nasional dinyatakan bahwa segala upaya dalam pembangunan menuju Indonesia sehat diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yan lebih tinggi yang memungkinkan orang hidup lebih produktif baik social maupun ekonomi. Pernyataan tersebut pada hakikatnya merupakan tatanan yang mencerminkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu peruwujudan kesejahtraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Menurut UUD No.23 tahun 1992 tentang kesehatan bahwa pembangunan nasional diarahkan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal .

Oleh karena itu kesehatn sangat penting bagi setiap individu, tanpa kesehatan segala aktivitas akan terhenti. Dengan menyadari hal ini maka setiap individu untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi kesehatan, sehingga tidak akan mudah terserang peyakit salah satunya adalah Hypertropi Prostat.

Hypertropi Prostat merupakan suatu masalah kesehatan yang dialami oleh pria usia lanjut yang berhubungan dengan system perkemihan, masalah ini sering terjadi pada 50 % pria diatas 50 tahun, dan 70 75 % pria dia atas 70 tahun. Di Indonesia insiden ini akan banyak ditemukan sehubungan dengan semakin banyaknya usia lanjut karena meningkatnya usia harapan hidup. Istilah Hypertropi Prostat sebenarnya kurang tepat karena yang terjadi sebenanya adalah hyperplasia kelenjar prostat atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia ) dimana prostat normal pada pria mengalami peningkatan jumlah sel prostate sebagai hasil dari adanya perubahan hormon yang berhubungan dengan proses penuaan, disertai terjadinya akumulasi dehidroksitestosteron (Hormon androgen utama dalam kelenjar prostate) Stimulasi estrogen dan aktivitas hormone pertumbuhan local lainnya dianggap berperan dalam terjadinya Hypertropi Prostat (Lewis, Heitkemper Dirksen,Diagnosa Keperawatan edisi 2. 2006).

Perubahan hormonal ini menyebabkan bagian tersebut secara bertahap bertumbuh dan menekan pada sekeliling jaringan yang normal dan yang mendorong kelenjar kedepan sehingga membentuk kapsul, pembesaran dapat menimbulkan dorongan dan menekan sampai dibawa basis vesika urinaria. Sehingga menimbulkan kesulitan dalam BAK.

Pada kondisi ini sebagai seorang perawat akan sering dihadapkan pada masalah masalah keperawatan yang terkait dengan hypertropi prostate oleh karena itu perawat perlu memiliki pengetahuan yang cukup melayani kasus tersebut khususnya dalam asuhan keperawatan oleh sebab itu penyusun menulis karya tulis ini untuk mengetahui masalah yang dihadapi pasien dengan hypertropi prostate.

Medical Rekord Meurut catatan medical record RSUD Kab. Wajo pada tahun 2011 ( Januari Juli ) khusus untuk penderita hypertropi prostate yang dirawat diruang perawatan UPF Bedah 12 orang. Dimana umur 45-64 tahun sebanyak 11 orang (26,83%) dan umur 65 tahun keatas sebanyak 30 orang (73,17%). Jumlah tersebut tergolong angka yang cukup signifikan, untuk menanggulangi penyakit hypertropi prostate nutrisi yang seimbang sangat penting guna meningkatkan daya tahan tubuh sehingga pria yang sudah tergolong lansia bisa terbebas dari hypertropi prostate. Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk mengetahui proses keperawatan pada klien Tn.L dengan gangguan system perkemihan : hypertropi prostate di ruang perawatan bedah RSUD Kab.Wajo.B. Tujuan Penulisan1. Tujuan umum

Mendapatkan gambaran penatalaksanaan Asuhan Keperawatan pada klien Tn.L dengan gangguan sistem Perkemihan : Pre Op hypertropi Prostat di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo2. Tujuan khusus

a. Membandingkan antara data yang tercantum dalam teori dengan data hasil pengkajian pada kasus gangguan sistem Perkemihan : Pre Op hypertropi Prostat di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo.

b. Membandingkan antara diagnosa keperawatan yang terdapat dalam teori dengan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus dengan gangguan sistem Perkemihan Pre Op hypertropi Prostat di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo..c. Membandingkan antara rencana keperawatan yang terdapat dalam teori dengan rencana keperawatan yang ditemukan pada gangguan sistem Perkemihan : Pre Op hypertropi Prostat di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo.

d. Membandingkan antara implementasi keperawatan yang terdapat dalam teori dengan implementasi keperawatan yang dibutuhkan pada kasus gangguan sistem Perkemihan : Pre Op hypertropi Prostat di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo.e. Membandingkan antara hasil evaluasi keperawatan yang terdapat dalam teori dengan hasil evaluasi keperawatan pada gangguan sistem Perkemihan : Pre Op Hypetropi Prostat Tn.L Di Ruang perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo..

f. Membandingkan antara penyusunan dokumentasi asuhan keperawatan yang terdapat pada teori dengan penyusunan dokumentasi keperawatan pada kasus gangguan sistem Perkemihan : Pre OP Hypertropi Prostat Tn.L di Ruang perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo.

C. Manfaat Penulisan 1. Bidang unit pelaksanaan

Dengan adanya karya tulis ini, dapat menjadi masukan atau sumber informasi bagi tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Perkemihan Post Op Hypertropi Prostate Tn.Ldi Ruang perawatan Bedah RSUD Kab.Wajo2. Bidang akademikSebagai sumber informasi dan tolak ukur keberhasilan program pendidikan keperawatan sehingga dapat meningkatkan IPTEK keperawatan dalam kualitas proses pendidikan. 3. Masyarakat keluarga dan klien.Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan klien, keluarga, dan masyarakat untuk mengenal dan merawat anggota keluarganya sehingga tidak selalu tergantung pada perawat dan tim medis lainnya.

4. Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dan ketertampilan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem Perkemihan : Pre Op Hypertropi Prostat, dan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan dengan program D3 keperawatan di Akper Wajo.D. Metodologi Penulisan1. Waktu dan tempat pelaksanaan studi asuhan keperawatan dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari hari Senin 25 juli Rabu 27 Juli 2011 di Ruang perawatan bedah RSUD Kab. Wajo.2. Sumber data dan teknik pengumpulan dataa. Sumber data

1) Data primer

Data yang diperoleh pada pengkajian keperawatan yang bersumber dari klien dan keluarga klien. 2) Data sekunder

a) Data yang diperoleh dari RSUD Kab.Wajo, termasuk hasil medical record RSUD Kab.Wajo pada penderita penyakit Pre Op Hypertropi Prostatb) Dari tenaga kesehatan dan tenaga medis, laboratorium.

c) Mempelajari literatur yang berkaitan dengan studi kasus klien dengan Pre Op Hypertropi Prostat.b. Teknik pengumpulan data

Studi kasus ini memperoleh data langsung berhubungan klien dengan menggunakan teknik pengumpulan data :1) Wawancara

Mengadakan wawancara dengan klien dan keluarga dengan melakukan pertanyaan langsung.

2) ObservasiMengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan keadaan klien.

3) Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan terhadap klien meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

4) Studi dokumentasiDokumentasi yang berhubungan dengan klien termasuk dari diagnostik test.3. Analisa dataAnalisa dilakukan dengan melakukan analisa kesenjangan pada masing masing tahapan proses keperawatan antara teori dan temuan pada kasus.PAGE 7

top related