asuhan keperawatan kanker cerviks
Post on 03-Apr-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
1/18
LAPORAN PENDAHULUAN
Sistem reproduksi II
Ca Serviks
Pembimbing : Ns.jamilatus syamsiyah anwar,S.Kep
OLEH :
YULIA KUROTU AINI
2010.01.114
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN HAFSHAWATY
ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2013
1
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
2/18
1. DEFINISI
- Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah
mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang
tidak terkontrol dan merusak jaringan normal disekitarnya (FKUI,
1990; FKKP, 1997).
- Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher
rahim atau cerviks (bagian terendah dari rahim yang menempel
pada puncak vagina). Kanker cerviks biasanya menyerang wanita
berusia 35-55 tahun.(Nanda, 2007)
2. INSIDEN
Penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara
berbagai jenis kanker penyebab kematian pada perempuan di dunia.World
Health Organization (WHO).
Di Indonesia, setiap tahun (2012) terdeteksi lebih dari 15.000 kasus
kanker serviks. Sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan
kematian
Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penderita kanker serviks tertinggi di dunia. Musababnya, kanker serviks
muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga
penyakit telah mencapai stadium lanjut.
kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus
(HPV). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, sebagian besar di antaranya
tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang
2
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
3/18
menyebabkan kanker serviks dan paling fatal ialah virus HPV tipe 16 dan
18.
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual,terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus
ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ
genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
3. ETIOLOGI
a. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan
hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin
pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda
b. Jumlah perkawinan.
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti
pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers
serviks ini.
c. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus
kondiloma akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks
d. Sosial Ekonomi.
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi
rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi,
imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi
rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini
mempengaruhi imunitas tubuh.
3
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
4/18
e. Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada
wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada prianon sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-
kumpulan smegma.
f. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan
pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula
dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang
berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus
terbentuknya kanker serviks.
4. KLASIFIKASI
Mikroskopis
a. Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis.
Displasia berat terjadi pada dua pertiga epidermihampir tidak dapat
dibedakan dengan karsinoma insitu.
b. Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh
lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu
yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar
dan sel cadangan endoserviks.
c. Stadium karsionoma mikroinvasif.
Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat
pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membran
4
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
5/18
basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membran
basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada
skrining kanker.
d. Stadium karsinoma invasive
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel
menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul
diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan
yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan
korpus uteri.
Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
a) Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina
dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina,
bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan.
b) Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuhprogesif meluas ke forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan
parametrium
c) Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang
lambat laun lesi berubah bentuk menjadi ulkus.
Markroskopis
a. Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
b. Stadium permulaan
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
c. Stadium setengah lanjut
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
5
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
6/18
d. Stadium lanjut
Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti
ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.
5. PATOFISIOLOGI
6. MANIFESTASI KLINIS
a) Stadium awal tidak memperlihatkan gejala
b) Vaginal discharge yg terus menerus.
c) Perdarahan vagina abnormal
d) Cepat lelah
Gejala lanjut dari ca cervik
a) Penurunan BB
b) Pelvic pain & Back pain
c) Perdarahan yang banyak dari vagina
d) Anemia
7. PENCEGAHAN CA CEVIKS
- Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan cara konsumsi makanan
bergizi. Jalani pola hidup sehat dengan cara makan sayuran, buah dan
sereal. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin A, C dan E
serta asam folat untuk mengurangi risiko kanker leher rahim.
- Jangan membersihkan genital dengan air kotor.
6
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
7/18
- Hindari hubungan seks di usia dini. Hindari berhubungan badan
dengan banyak partner karena HPV menular melalui hubungan
seksual. Hindari berhubungan sex selama masa haid/menstruasi.
- Hindari merokok, karena penggunaan tembakau dapat menyebabkan
kanker.
- Rutin melakukan screening berupa pap smear atau IVA untuk deteksi
kanker serviks secara dini.
- Vaksinasi dapat dilakukan pada perempuan usia 10-55 tahun dengan
jadwal suntikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan 0, 1 dan 6. Vaksin
HPV akan meningkatkan daya imun anak sehingga lebih resistan
terhadap virus.
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak
terlihat.
Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi
b. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak
mengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma
yang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma
tidak berwarna.
c. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks
dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali.
Keuntungan : dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga
mudah untuk melakukan biopsy.
7
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
8/18
Kelemahan : hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu
porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra
servikal tidak terlihat.
d. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai
200 kali
e. Biopsi
Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis
karsinomanya.
9. PENATALAKSANAAN
a. Terapi local
Terapi local dilakukan pada penyakit prainvasif, yang meliputi
biopsy, cauterasi, terapi laser, konisasi, dan bedah buku.
b. Histerektomi
Histerektomi mungkin juga dilakukan tergantung pada usia wanita,
status anak, dan atau keinginan untuk sterilisasi. Histerektomi radikal
adalah pengangkatan uterus, pelvis dan nodus limfa para aurtik.
c. Pembedahan dan terapi radiasi
- Pembedahan dilakukan untuk pengangkatan sel kanker.
- Dilakukan pada kanker serviks invasive
- Pada terapi batang eksternalbertujuan mengatahui luas dan lokasi
tumor serta mengecilkan tumor
d. Radioterapi batang eksternal
8
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
9/18
- Dilakukan jika nodus limfe positif terkena dan bila batas-batas
pembedahan itu tegas
- Untuk terapi radiasi ini biasanya para wanita dipasang kateter urinesehingga tetap berada di tempat tidur, makan makanan dengan diet
ketat dan memakan obat untuk mencegah defekasi, karena pada
terapi ini biasanya terpasang tampon (aplikator)
e. Eksenterasi pelvic
- Dilakukan jika terjadi kanker setempat yang berulang
- Dapat dilakukan pada bagian anterior, posterior, atau total
tergantung organ yang diangkat ditambah dengan uterus dan nodus
limfa disekitarnya..
f. Terapi biologi
Yaitu dengan memperkuat system kekebalan tubuh (system imun)
g. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir
serviks dan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila
hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-
kelainan yang jelas.
h. Kemoterapi
Dengan menggunakan obat-obatan sitostastik.
10. KOMPLIKASI
a. Berkaitan dengan intervensi pmbedahan
- Vistula uretra
- Disfungsi bladder
9
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
10/18
- Emboli pulmonal
- Infeksi pelvis
- Obstruksi usus
b. Berkaitan dengan kemoterapi
- Sistisis radiasi
- Supresi sumsum tulang
- Mual muntah akibat penggunaan obat kemoterapi yang
mengandung sisplatin
- Kerusakan membrane mukosa GI
- Mielosupresi
A. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
a. Identitas : nama , umur, jenis kelamin, status, pendidikan, pekerjaan,
alamat, No RM, tgl masuk, tgl pengkajian, sumber informasi, nama, status,
umur, pendidikan, pekerjaan
b. Riwayat kesehatan
- Keluhan utama
pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan disertai
keputihan menyerupai air.
- Riwayat kesehatan sekarang
pada stadium awal klien tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.
10
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
11/18
- Riwayat kesehatan dahulu
Data yang perlu dikaji adalah : Riwayat abortus, infeksi pasca
abortus, infeksi masa nifas, riwayat ooperasi kandungan, serta adanyatumor
- Riwayat kesehatan keluarga
Adanya keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien
c. Pemeriksaan fisik
Kepala
- Rambut : bersih, tidak ada ketombe, dan tidak rontok
- Wajah : tidak ada oedema
- Mata : konjunctiva tidak anemis
- Hidung : simetris, tidak ada sputum
- Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
- Mulut : bibir tidak kering, tidak sianosis, mukosa bibir lembab,
tidak terdapat lesi
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjer getah bening
Dada
- Inspeksi : simetris
- Perkusi : sonor seluruh lap paru
- Palpasi : vocal fremitus simetri kana dan kiri
- Auskultasi : vesikuler
Cardiac
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : tidak ada bising
Abdomen
- Inspeksi : simetris, tidak ascites
- Palapasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : tympani
11
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
12/18
- Auskultasi : bising usus normal
Genetalia
Ada lesi, adanya pengeluaran pervaginam, berbau
Ekstremitas
Tidak oedema
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d adanya benjolan,ca cerviks
2. Gangguan perfusi jaringan b/d jaringan kekurangan suplai O2
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual muntah
4. Ansietas b/d kondisi sakit
5. Kurang pengetahuan b/d minimnya info tentang penyakitnya
6. Gangguan eliminasi uri b/d oliguri,gangguan perkemihan
7. Gangguan konsep diri b/d perubahan kondisi fisik tubuh
8. Gangguan pola aktifitas b/d kelemahan,cepat lelah
9. Deficit perawatan diri b/d kelemahan,cepat lelah
10. Resiko perubahan pola seksual b/d kondisi sakit
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Dx : Ansietas b/d kondisi sakit,kurangnya pengetahuan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
pasien dapat mendmonstrasikan hilangnya ansietas.
Kriteria hasil :
- pasien melaporkan hilang / berkurangnya rasa cemas,khawatir
12
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
13/18
- pasien kooperatif dalam pengobatan
- postur tubuh rileks
- ekspresi wajah tenang
Intervensi keperawatan :
1) kaji derajat ansietas
R/ dengan mengetahui sejauh mana pasien ansietas,dapat
membantu dalam menentukan intervensi yang tepat
2) biarkan pasien mengekspresikan perasaan tentang kondisinya
R/ pengekspresian perasaan membantu pasien mengidentifikasi
sumber ansietas dan penggunaan mekanisme koping
3) jelaskan semua tujuan tindakan yang akan dilakukan
R/ penjelasan dari semua tindakan yang dilakukan membantu
memberikan pengetahuan dan mengurangi ansietas pada pasien
4) pertahankan sering kontak dengan pasien, menyentuh pasien
R/ Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau
ditolak, berikan respek dan penerimaan individu,
mengembangkan kepercayaan.
5) Libatkan orang terdekat sesuai indikasi bila keputusan mayor
akan dibuat.
R/ Menjamin system pendukung untuk pasien dan
memungkinkan orang terdekat terlibat degna tepat.
6) Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang.
R/ lingkungan yang tenang memudahkan istirahat, menghemat
energi dan meningkatkan kemmapuan koping.
13
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
14/18
7) Perhatikan koping tak efektif, mis. Interaksi social buruk, tidak
berdaya, fungsi menyerah setiap hari dan kepuasan sumber.
R/ Mengidentiifkasi masalah individu dam memberikandukungan pada pasien/orang terdekat dalam menggunakan
keterampilam koping efektif.
b. Dx : kurang pengetahuan b/d minimnya informasi tentang penyakitnya
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam klien
dapat memahami tentang penyakitnya dan pengobatan yang diberikan
Kriteria hasil :
- Pasien memahami terapeutik dan perawatan yang diberikan.
- Pasien kooperatif terhadap tindakan pengobatan dan perawatan
yang diberikan.
- Pasien taat terhadap program pengobatan dan perawatan yang
diberikan.
Intervensi :
1) Tentukan persepsi pasien tentang kondisi penyakit sekarang,
tanyakan tentang pengalaman pasien sendiri/sebelumnya.
R/ Memvalidasi tingkat pemahaman saat ini, mengidentifkasi
kebutuhan belajar dan memberikan dasar pengetahuan dimana
pasien membuat keputusan berdasarkan informasi.
2) Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang
nyata, jawab pertayaan dengan jelas
R/ Membantu penilaian diagnosa kanker, memberikan
informasi yang diperlukan selama waktu menyerapnya.
3) Berikan pedoman antisipasi pada pasien tentang protocol
pengobatan, hasil yang diharapkan. Bersikap jujur dengan
pasien
14
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
15/18
R/ Pasien mempunyai hak untuk tahu dan beraprtisipasi dalam
mengambil keputusan tentang perawatan dan pengobatan yang
diterima. Informasi akurat dan detail membantu
menghilangkan rasa takut dan ansietas.
4) Orientasikan klien/keluarga thd prosedur rutin dan aktifitas.
Tingkatkan partisipasi bila mungkin.
R/ Perkiraan dan informasi tentang prosedur dapat
menurunkan kecemasan pasien.
5) Dorong kemandirian, perawatan diri, libatkan keluarga secara
aktif dalam perawatan.
R/ Peningkatan kemandirian dari pasien dan keluarga
meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk
melakukan perawatan diri secara aktif.
c. Dx : gangguan konsep diri b/d perubahan kondisi fisik tubuh
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jamkonsep diri dan persepsi klien stabil
Kriteria hasil :
- Klien mampu untuk mengeskpresikan perasaan tentang
kondisinya
- Klien mampu membagi perasaan dengan perawat, keluarga dan
orang dekat.
- Klien mengkomunikasikan perasaan tentang perubahan dirinya
secara konstruktif.
- Klien mampu berpartisipasi dalam perawatan diri.
Intervensi :
a) Kontak dengan klien sering dan perlakukan klien dengan baik
dan sikap positif.
15
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
16/18
R/ pendekatan dengan klien membantu klien tidak merasa
sendiri,mengurangi cemas
b) Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan perasaandan pikian tentang kondisi, kemajuan, prognose, sisem
pendukung dan pengobatan.
R/ pengeksresian perasaan klien dapat membantu intervensi
selanjutnya yang tepat
c) Berikan informasi yang dapat dipercaya dan klarifikasi setiap
mispersepsi tentang penyakitnya.
R/ informasi yang tepat dan jelas membantu mengurangi
kecemasan klien dan membuat klien kooperatif dalam
pengobatan yang dijalani
d) Bantu klien mengidentifikasi potensial kesempatan untuk
hidup mandiri melewati hidup dengan kanker, meliputi
hubungan interpersonal, peningkatan pengetahuan, kekuatanpribadi dan pengertian serta perkembangan spiritual dan moral.
R/ dengan memberi pengetahuan dan megidentifikasi potensial
klien dapat membantu klien agar merasa tidak sendiri dan
mengerti tentang pengobatan yang harus djalani
e) Kaji respon negatif terhadap perubahan penampilan
(menyangkal perubahan, penurunan kemampuan merawat diri,isolasi sosial, penolakan untuk mendiskusikan masa depan.
R/ respon negatif dapat memperburuk kondisi klien dengan
memberi pengetahuan dan pendekatan membuat klien lebih
tenang meghadapi keadaannya
f) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang terkait untuk
tindakan konseling secara profesional.
16
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
17/18
R/ kolaborasi membantu penentuan intervensi selanjutnya yang
tepat
17
-
7/28/2019 Asuhan Keperawatan Kanker Cerviks
18/18
DAFTAR PUSTAKA
Barbara Engram (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Jilid II
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Marylin E. Doenges (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman UntukPerencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3,
Penerbit Buku Kedoketran EGC, Jakarta.
Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1994), Obstetri Patologi, Bagian
Obstetri dan Ginekologi FK Unpad, Bandung.www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-
cerviks.htmldiakses tanggal 6 maret 2013 jam 15.25
18
http://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.htmlhttp://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.htmlhttp://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.htmlhttp://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.htmlhttp://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.htmlhttp://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.htmlhttp://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.htmlhttp://www.artikelkeperawatan.info/.../wikipedia-patofisiologi-ca-cerviks.html
top related