asuhan keperawatan kanker kulit
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
“Syukur Alhamdulillah” ungkapan yang patutu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, kasih sayang dan pertolongan – Nya sehingga makalah yang berjudul “Askep kangker kulit “ ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan Taslim kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat.
Adalah penting bagi manasiswa memahami serta menginterprestaikan suatu asuhan keperawatan sehingga nanti dilapangan dalam hal mempraktekan segala tindakan yang berhubungan dengna penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran Etika Keperawatan itu sendiri.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang sehingga diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya “Mahasiswa AKPER PEMKAB MUNA”.
Raha,April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL .....................................................................................................HALAMAN ..............................................................................................KATAPENGANTAR...................................................................................
BAB I PENDAHULUANA. LatarBelakang..................................................................................B. Tujuan..............................................................................................C. RumusanMasalah...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. KONSEP PENYAKITa. Defenisi...................................................................................b. Etiologi......................………………………………………....c. Patofisiologi............................................................................d. Manifestasi klinis....................................................................e. Komplikasi..............................................................................f. Klasifikasi................................................................................g. Pencegahan..............................................................................h. Pemeriksaan Diagnostik...........................................................i. Pemeriksaan Penunjang...........................................................
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATANa. Pengkajian...............................................................................b. Diagnosa...................................................................................c. Intervensi/perencanaan............................................................d. Implementasi dan Evaluasi.......................................................
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan........................................................................................b. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangKanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan
sel-sel kulit yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya
dan mampu menyebar ke bagian tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas
beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macamsesuai
dengan jenis sel yang terkena.Akan tetapi yang paling sering terdapat
adalah karsinomasel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan
melanoma maligna (MM).Karsinomasel basal dan karsinoma sel
skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non melanoma.
Penyebab sebenarnya kanker kulit tidak diketahui secara pasti,
namun faktor lingkungan dan sinar UV serta kebersihan diri dan
lingkungan merupakan faktor utama penyebab kanker kulit.Angka
kejadian kanker kulit lebih banyak terdapat pada orang dengan pola hidup
yang tidak bersih dan sering terpajan sinar matahari.
Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di
Amerika Serikat,dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari
600.000 kasus. Diantara beberapa jenis kanker di Indonesia, saat ini
kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang menunjukkan angka
kejadian yang meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi kejadian kanker
kulit pada tahun 2008 diperkirakan dibawah 5.000 kasus. Karsinoma Sel
Basal (KSB) merupakan 70 ± 80% dari semua kanker kulit non
malenoma.Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan
20% dari semua kanker kulit non malenoma, namun lebih bermakna
karena kemampuan metastasinya.
Tingginya insidensi kanker kulit membuat penulis tertarik untuk
membahas tentang kanker kulit.Selain itu penulis juga berkeinginan
membahas tentang peran perawat dalam kasus kanker kulit.
Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang cukup serius.
Walaupun, malignant melanoma (salah satu jenis kanker kulit yang
fatal) bukan merupakan kanker yang banyak terjadi di Indonesia, tetapi
kanker tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis kanker yang
lain. Diagnosis dini terhadap kanker tersebut merupakan hal yang
penting, karena kemungkinan untuk dapat disembuhkan pada tahap
dini sangat besar.
Karsinoma sel basal adalah paling umum. Di Amerika, seramai
800.000 orang menghidapi kanser ini setiap tahun. 75% kanser kulit
adalah kanser sel basal. Karsinoma sel skuamos pula didapati di
200.000 rakyat Amerika setiap tahun. Melanoma adalah yang paling
jarang dijumpai tetapi menyebabkan paling banyak kematian.
Mengikut WHO, sebanyak 16.0000 orang menghidapi melanoma
setiap tahun dan sebanyak 48000 kematian dilaporkan setiap tahun.
Setidaknya 60 ribu orang di seluruh dunia meninggal tiap tahun
akibat kebanyakan terkena sinar matahari. Kebanyakan dari mereka tewas
karena mengidap kanker kulit yang ganas. Sekitar 90 persen dari kanker
kulit itu disebabkan oleh sinar ultraviolet sang surya. Demikian hasil
studi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),seperti diberitakan Fox
News. Ini merupakan laporan detail pertama mengenai dampak global
sinar matahari. WHO menyatakan, sekitar 48 ribu kematian terjadi setiap
tahun akibat penyakit kanker kulit jenis melanoma ganas. Sedangkan 12
ribu kematian lainnya diakibatkan oleh jenis kanker kulit lainnya.
Saat ini telah banyak dari para ilmuan menemukan berbagai metode
untuk mendeteksi penyakit kanker kulit. Seperti metode Dermatoscopic
yang menggunakan metode non invasiv dengan bantuan komputer.
B. Tujuan 1. Dapat mengetahui konsep medis Kangker Kulit2. Dapat mengetahui asuhan keperawatan Kangker Kulit.
C. Rumusan Masalah1. Bagaimana konsep medis Kangker Kulit..?2. Bagaimana asuhan keperawatanKangker Kulit..?
BAB IIPEMBAHASAN
KONSEP MEDIS
A. DefinisiKanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan
kemampuannya untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit
yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk
menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010).
Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak dipermukaan
kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala awal yang ditimbul
dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita terlambat
melakukan pengobatan (Mangan,2005).
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.
Daerah yang sering terjadi seranganya biasanya permukaan yang sering
terkena terpaparan sinar matahari, seperti wajah,tangan dan tungkai
bawah (Mangan,2005). Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai
dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak
jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga
bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang
paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel
skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi,
2006)
B. Etiologi
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada
beberapa factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit
yaitu:
1. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari
maupun dari sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta
ada tidaknya pelindung kulit baik dengan pakaian atau krim anti matahari,
semuanya berpengaruh terhadap terjadinya kanker kuli
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada
orang yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen
melanin pada orang kulit putih lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi
bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar matahari, sehingga
mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun, orang-orang yang
memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun jumlahnya
cenderung lebih kecil
3. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini
dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak
kasus paparan dalam jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan
kanker kulit.Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir
seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan
karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-
akhir ini, para peneliti di University of Pittsburg Cancer Institute di
Amerika telah memukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker
kulit diantaranya adalah human papilloma virus/ HPV (Isselbacher, et al,
2002).
4. Genetik/Faktor Keturunan
Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap
munculnya kanker kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena
kanker kulit, maka risiko terkena kanker kulit pada anggota keluarga yang
lain juga akan meningkat
5. Faktor usia
Hari ini semakin banyak orang yang terkena kanker kulit. Sebagian besar
usia mereka selalu 60 tahun ke atas. Meskipun ada usia di bawah 60
tahun, tapi jumlahnya sangat kecil.
6. Rokok dan tembakau
Asap dihirup oleh hidung juga diduga menjadi salah satu penyebab
kanker kulit. Hal ini dapat terjadi tidak hanya pada orang yang merokok
tapi juga orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap yang terlibat
secara tidak sengaja dari rokok.
7. Sinar matahari
Terutama dalam terang hari. Seperti kita ketahui, matahari memiliki
kandungan ultraviolet juga diyakini menyebabkan kanker kulit. Untuk itu
ketika keluar dari ruang dianjurkan untuk menggunakan pelindung kulit,
untuk pakaian misalnya yang tertutup atau payung.
8. Bahan kimia
Dapat terjadi pada sayuran dan buah-buahan yang menggunakan pestisida
berlebihan. Demikian juga, makanan yang menggunakan bahan pengawet
kimia, serta kosmetik atau kosmetik yang mengandung zat kimia juga
cukup tinggi.
9. Bakteri dan virus atau kuman
Untuk menghindari serangan bakteri, virus dan kuman yang
menyebabkan kanker kulit adalah selalu menjaga kebersihan dan tidak
saling pasangannya selama hubungan seksual.
C. Patofisiologi
Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena
kanker kulit itu ada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya
diawali dari sebuah bentol atau tompel di bagian kulit tersebut. Kanker
kulit pada hakikatnya merupakan keganasan dari sel-sel yang berkembang
tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak jaringan-jaringan kulit.
Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah
memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan
kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat
berbahaya karena bisa menyebar ke daerah atau organ lainnya di dalam
tubuh. Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional dan terapi
biologis bekerjasama untuk saling mengobati kanker kulit tersebut
D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala yang sering muncul akibat kanker kulit antara lain :
Benjolan kecil yang membesar
Benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin,permukaannya
mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin
lama makin membesar. Apabila diraba, benjolan terasa keras
kenyal.Kadang –kadang benjolan menjadi hitam atau kebiruan, bagian
tengah mencekung dan tertutup kerak atau keropeng yang mudah
berdarah dila dangkat
Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan
mudah berdarah bila disentuh
Tahi lalat yang berubah warna
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan
mudah berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di
sektarnya timbul bintik-bintik.
Koreng atau borok dan luka yang tidak sembuh
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah
diobati, koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah
berdarah, adanya koreng karena terjadi benturan, bekas luka ang sudah
lama atau terinfeksi.
Bercak kecoklatan pada orang tua
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin
lama permukaannya makin kasar,bergerigi,tetapi tidak rapuh,tidak gatal,
dan tidak sakit.
Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak
kaki dan telapak tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam
keabuan,batas kabur,tepi tidak teraba, tidak sakit maupun gatal.
Kemudian bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol diatas
permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam kulit serta mudah berdarah
E. KOMPLIKASI
Kecacatan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh
ada wajah yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan
seperti halnya ada melanoma. Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit
ke otak biasanya fatal kecuali bila reseksi pembedahan masih mungkin di
lakukan.
Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri
berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis.
F. kLASIFIKASI KANKER KULIT
1) Karsinoma sel basal (KSB)
a. Definisi
Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB) merupakan kanker kulit
yang timbul dari lapisan sel basal epidermis atau folikel rambut.Kanker
kulit jenis ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh
lainnya, tetapi sel kanker dapat berkembang dan menyebabkan
kerusakan jaringan kulit sekitarnya. Karsinoma sel basal merupakan
kanker kulit yang paling sering ditemukan (Brunner and Suddarth,
2002).
b. Manifestasi klinis
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Basal biasanya diwajah)
dan leher. Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan,
badan, kaki dan kulit kepala (Marwali, 2002).
Penyakit ini dimulai dengan papula kecil, warna kuning abu – abu
mengkilat, meninggi di atas permukaan kulit, jika kena trauma mudah
berdarah.Papula makin lama makin membesar menjadi makula dan
bagian tengah dapat timbul ulkus atau tidak ada ulkus (Siregar, 2005).
Menurut (Marwali, 2000) gambaran klinis Karsinoma Sel Basal ini
bervariasi, yaitu:
2) Karsinoma sel skuamosa
a. defenisi
Karsinoma sel skuamosa merupakan proliferasi maligna yang timbul
dari dalam epidermis.Meskipun biasanya muncul pada kulit yang rusak
karena sinar matahari, karsinoma ini dapat pula timbul dar kulit yang
normal atau lesi yang sudah ada sebelumnya (Brunner and Suddarth,
2002).
Kanker ini merupakan permasalahan yang lebih gawat karena sifatnya
invasive dengan mengadakan metastase lewat system limfatik atau
darah.Metastase menyebabkan 75% kematian akibat dari karsinoma sel
skuamosa (Brunner and Suddarth, 2002).
b. Manifestasi klinis
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Skuamosa biasanya pada
daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membran mukosa, namun
dapat pula terjadi pada setiap bagian tubuh.Pada orang kulit putih lebih
sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada
orang kulit berwarna gelap di daerah tropik lebih banyak pada
ekstremitas bawah, badan dan dapat pula dijumpai pada bibir bawah
serta punggung tangan (Marwali, 2002).
Penyakit ini dimulai dengan nodula berwarna kulit normal, atau ulkus
dengan tepi yang tidak teratur. Permukaan nodula berbenjol menyerupai
kembang kol, pada perabaan keras dan mudah berdarah yang berasal dari
ulkus, permukaan dan tepi meninggi, warna kekuningan. Tumor
menyebar melalui saluran getah bening ke ala-alat lain (Siregar, 2005).
3). Melanoma maligna
a. Definisi Melanoma Maligna
Melanoma maligna merupakan neoplasma maligna dengan
terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen) dalam lapisan epidermis maupun
dermis (dan kadang-kadang sel subkutan) (Brunner and Suddarth,
2002)..
Melanoma Maligna merupakan suatu jenis sel kanker kulit yang
paling ganas dan berasal dari system melanositik kulit. Biasanya
menyebabkan metastasis yang luas dalam waktu yang singkat, tidak saja
melalui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui
aliran darah kealat-alat dalam serta dapat menyebakan kematian
(Marwali, 2000).
Melanoma Maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari
melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit
(Siregar, 2005).
G. PENCEGAHAN
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari kanker kulit
adalah :
1. Terpapar pada waktu yang lama dengan sinar UV dapat merusak kulit,
bila ingin beraktivitas dibawah sinar matahari yang aman adalah sebelum
jam 10 pagi dan sesudah jam 4 sore. Saat dimana sinar matahari tidak
terlalu kuat.
2. Usahakan selalu mencari tempat yang teduh saat anda berada diluar
ruangan
3. Gunakan topi, setidaknya yang mempunyai tepi 4 inc sekeliling, sehingga
efektif menutup wajah, leher dan telinga.
4. Sebaiknya menggunakan baju atau pakaian yang panjang dan menutupi
permukaan tubuh, dengan bahan yang tebal
5. Gunakan sunscreen yang mengandung sun potrection factor (SPF) yang
cukup, 15 menit sebelum terpapar matahari, ulangi pemakaian bila anda
berenang atau berjemur, pastikan jenis sunscreen yang anda gunakan
mampu mencegah radiasi Sinar UV terutama kebagian wajah
6. Meskipun anda menggunakan pakaian tetap anda harus tetap
mengupayakan untuk mengoleskan sunscreen diarea tertutup
7. Hati-hati sinar UV dapat dipantulkan dari air, pasir, salju, dan permukaan
yang berwarna terang, jadi rajin-rajin mengoleskan suncreen saat anda
berada diarea tersebut
8. Ingat radiasi sinar matahari akan menembus kaca dan air, jadi anda tetap
membutuhkan perlindungan saat berada didalam ruangan.
9. Hindari sinar lampu didalam ruangan dan tanning bed, bisa saja lebih
panas untuk kulit anda dibandingkan sinar matahari ( Basuki,2010).
H. PEMERIKSAAN AGNOSTIK
Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit
atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode
pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat
penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan mole yang kemudian
diamati dibawah Mikroskop. Dan dapat juga dilakukan diangnosis dengan
laser. Dapat menanggkap gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan
struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit manusia. Melihat
kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm.
a. Pengobatan
Terdapat banyak alternatif pengobatan :
1. Kuretase dan elektrodesikasi.
Keuntungan :
- Teknik sederhana
- Meninggalkan luka yang teratur dan kering.
Kerugian :
- Tidak efektif, hanya bisa di lakukan pada jenis kanker karsioma
sel basal.
- tiadak didapat konfirmasi pada batas tepi pembuangan jringan
yang adekuat.
2. Bedah eksesi.
Keuntungan :
- penyembuhannya cepat dengan luka yang teratur dan kering.
Kerugian :
- membutuhkan waktu.
- Biaya mahal
- pengambilan jaringan normal dapat berlbihan.
3. Radioterapi.
Keuntungan :
- bermanfaat pada daerah anatomis yang sulit diterapi dengan
metode pembedahan.
- bermanfaat bagi penderita dengan lesi yang luas memungkinkan
dilakukan anestesi umum.
Kerugian :
- memerlukan pralatan yang mahal
- memerlukan kunjungan yang berulang kali.
- memberikan efek samping yang signifikan.
4. Bedah beku.
Keuntungan :
- tekniknya cepat.
- peralatan yang dibutuhkan sedrhna.
- tidak mempengruhi syaraf pembulh darah besar, tulang rawan,
dan sistem saluran air mata.
Kerugian :
- rasa nyeri dan edema.
- dafat terjadi hipopigmentasi.
5. Bedah mikrogafik mohs.
Keuntungan :
- evaluasi histopatologi pada tepi irisn menekati 100%
dibandingkan dengan tekinik seksi vertikal tradisional.
- dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat diketahui dan
ditelusuri semua
fokus-fokus kanker yang masih tertinggal.
- Reseksi hanya pada daerah kanker, sehingga dapat menghemat
jaringan atau
meminimalkan jaringan yang hilang.
Kerugian :
- memerlukan dokter dan petugas laboratorium histopatologi yang
terlatih.
- Biayanya mahal. 2
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium test dan Cuci darah.
Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendiagnosa kanker.
Sebagian malignasi dapat merubah komposisi atau status hematologic.
2. Biopsy jaringan
Hasil biopsy memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang
diperoleh dengan cara eksisimengungkapkan informasi histologik
mengenai tipe, taraf invas dan ketebalan lesi. Biopsy insisi harus
dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu luas untuk dapat diangkat
dengan aman tanpa pembentukan sikatriks yang berlebihan (Runkle &
Zalonznik, 1994). Specimen biopsy yang diperoleh dengan pemangkasan,
kuratasee atau aspirasi jarum dianggap bukan bukti histologik penyakit
yang dapat diandalkan.
3. pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.
Untuk melanoma yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin diindikasikan
untuk menemukan adanya metastase penyakit.Ini meliputi pemeriksaan
darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
A.PengkajianPengumpulan Dataa. Biodata
Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status,
suku/bangsa, diagnosa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, no.
medical record, dan alamat.
Identitas penanggung jawab
Meliputi nama, umur, alamat, jenis kelamin, pekerjaan, alamat,
dan hubungan dengan klien.
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
RSMRS
- Kaji apakah klien sebelum masuk rumah sakit memiliki riwayat
penyakit yang sama ketika klien masuk rumah sakit.
Keluhan utama : Nyeri
Riwayat keluhan utama
P : nyeri
Q : Mendadak dan Hilang timbul
R : Kulit
S : 6 (0-10)
T : Aktivitas dan pola makan pasien yang tidak teratur
• Riwayat kesehatan dahulu
- Kaji apakah klien pernah menderita riwayat penyakit yang
sama sebelumnya.
- Riwayat pemakaian obat-obatan
1. Pengkajian Sekunder
Aktivitas / istrahat
Gejala : Nyeri karena gerakan, nyeri tekan, memburuk karena kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris.Limitasi fungsional yang berpengaruh terhadap gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan.Keletihan.
Tanda :
- Malaise.- Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit;
kontraktur/kelainanpada sendi dan otot.
Kardiovaskuler
Gejala :
Fenomena Raynaud jari tangan/kaki (mis., pucat intermiten,sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembalinormal).
Integritas ego
Gejala : - Faktor-faktor stress akut/kronis; mis., finansial, pekerjaan,ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan.
- Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan).
- Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi, (mis.,ketergantungan pada diri orang lain).
Makanan dan cairan
Gejala : - Ketidakmampuan untuk menghasilkan/mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat; mual.
- Anoreksia.- Kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ).
Tanda :
Penurunan berat badan.Kekeringan pada membran
mukosa.
Hygiene
Gejala : - Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatanpribadi.
- Ketergantungan pada diri orang lain. Neurosensori
Gejala
: Kebas/kesemutan pada tangan dan kaki., hilangnya sensasi pada jaringan.Pembengkakan sendi simetris.
Nyeri/KenyamananGejala
: Fase akut dari nyeri mungkin/mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi.Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada pagi hari).
KeamananGejala
: - Kulit mengkilat, tegang; nodul subkutaneus.- Lesi kulit, ulkus kulit- Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan
rumah tangga.- Demam ringan menetap.- Kekeringan pada mata dan membran mukosa.
2. Pengkajian Fisik • Tanda-tanda Vital Saat Pasien Masuk Rumah Sakit• Suhu tubuh : 37 0 C• Denyut Nadi : 60 kali /menit• Pernafasan : 18 kali /menit• Tekanan Darah : 90/70 mmHg
a. Kepala : Bentuk : simetris dan ovalKeluhan yang berhubungan : tidak adaPusing/sakit kepala : tidak
b. M a t a : Ukuran pupil 5 mm Isokor: baikReaksi terhadap cahaya : pupil mengecilAkomodasi : baik Bentuk : simetrisKonjunctiva : merah pucat Fungsi penglihatan : baik
- Baik/kabur/tidak jelas : baik
- Dua bentuk: tidak - Rasa sakit : tidak
Tanda-tanda radang tidak adaPemeriksaan mata terakhir : setahun yang laluOperasi : tidak Kaca mata : menggunakan kaca mata plusLensa Kontak : Klien tidak menggunakan lensa kontak
c. Hidung : Reaksi Alergi : bersin bila berdebu,Cara mengatasinya dibiarkan sajaPernah mengalami flu : Pasien pernah mengalami influensaBagaimana frekwensinya dalam setahun : seringSinus : normalPerdarahan : tidak ada
d. Mulut & Tenggorokan : Kerusakan gigi pada molar 3 dan 2superior dekstraKesulitan/gangguan berbicara : tidak Kesulitan menelan : tidak Pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah
e. Pernafasan : Pola Nafas : Vesikuler Batuk : kadang-kadangSputum: tidak adaNyeri: tidak adaKemampuan melakukan aktifitas : normalBatuk darah : tidak Rontgen Foto terakhir : tidak dilakukan .Hasil tidak ada
Sirkulasi :Nadi Perifer: 70 kali/detik Capilary Refilling : 3 detik Distensi Vena Jugularis : Tampak Suara Jantung :tunggalSuara Jantung tambahan : Tidak adaIrama jantung (monitor) : Tidak dilakukan
f. Keadaan Ekstremitas : (mobilitas berkurang)Nyeri : pada bagian sendi jariEdema :adaPalpitasi : Tidak adaBaal: tidak
Perubahan warna (kulit, Kuku, Bibir, dll) : Ekstremitasatas (sendi-sendi padadigiti manus)nyeri dan sulit di gerakkan.Clubbing : tidak ada
g. Eliminasi :Pola rutin Normal(b.a.b) Penggunaan Laxan: Tidak diterapkanDiare : Kadang-kadang
(b.a.k) InkontinensiaInfeksi : Tidak adaNematuri – Catheter : Tidak diterapkanUrine Output > 2000 ml
h. Reproduksi :Kehamilan TidakBuah dada normal sesuai umurPerdarahan : tidak adaKeputihan :tidak adaPenggunaan Kateter : tidak ada
i. Neurologis :Tingkat kesadaran : sadar Orientasi : pasien dapat berorientasi terhadap waktuKoordinasi : pasien dapat berkoordinasi dengan anggotagerak tubuh
j. Muskuloskeletal : Nyeri pada bagian digit manus
Kulit : nyeri pada bagian kankerWarna : kemerahan pada kanker kulitIntegritas : keringTurgor : jelek
3. Pengkajian kdm
1. Aktivitas / istirahat
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam
hari ; adanya factor – factor yang mempengaruhi tidur, keterbatasan
partipasi dalam hobi, latihan, pekerjaan atau profesi denganpemajanan
karsinogen lingkungan , tingkat stress tinggi.
2. Sirkulasi
Perubahan pada tekanan darah.
3. Integritas ego
Masalah tentang perubahan penampilan Menyangkal diagnosis ,
perasan tidak berdaya, putus asa , tidak mampu, tidak bermakna dan
depresi.
4. Eliminasi
Perubahan pada pola defekasi, Perubahan eliminasi urinarius
5. Makanan / cairan
Kebiasaan diet buruk misal : rendah serat, tinggi lemak, aditif, dan
bahan pengawet. Anoreksia , intoleransi makanan, Penurunan pada berat
badan.
6. Nyeri / kenyamanan
Ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya : ketidak nyamanan ringan
sampai nyeri berat.
7. Keamanan
Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen., Pemajanan matahari
lama / berlebihan.
8. Seksualitas
Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada
tingkat kepuasaan.
9. Interaksi social
Ketidak adekuatan / kelemahan system pendukung.
Pengelompokkan dataData subyektif
-Klien mengatakan tahi lalat sering gatal dan dilakukan garukan yang
mengakibatkan luka dan berair.
- Klien mengatakan nyeri dibagian luka- Keluarga Klien mengatakan klien mudah tersinggung.- Keluarga Klien mengatakan klien susah makan.
.Data obyektif
. - Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbau
- Luka klien terlihat kemerahan
- Klien tampak meringis
- Klien terlihat tidak berdaya
ANALISIS DATAData Subjektif Data Objektif Diagnosa
Keperawatan
- Klien
mengatakan tahi
lalat sering gatal
dan dilakukan
garukan yang
mengakibatkan
luka dan berair.
- Ny. B (62 tahun) memiliki tahi
lalat di sebelah hidung bagian
kiri berwarna hitam kehijau-
hijauan
- Luka semakin lama semakin
besar dan pipi, hidung, dan bibir
bawah juga menjadi luka.
- Kondisi luka sebagian kuning
kehijauan dan berbau
Gangguan
integritas kulit b/d
efek radiasi, proses
malignansi.
- - Luka klien terlihat kemerahan
- Teraba panas didaerah luka
- Terlihat bengkak didaerah luka
Resiko tinggi
penyebaran
Infeksi
- klien
mengatakan
nyeri dibagian
luka
Pasien tampak meringis
HR,RR,TD meningkat
Gangguan rasa
nyaman nyeri
- Luka
semakin lama
semakin besar,
pipi, hidung, dan
bibir bawah juga
menjadi luka.
Kondisi luka
sebagian kuning
kehijauan dan
berbau.
- Keluarga
klien
mengatakan
bahwa ny B
hanya berdiam
diri di rumah
saja karena
merasa malu
- Ny. B (62 tahun) memiliki tahi
lalat di sebelah hidung bagian
kiri berwarna hitam kehijau-
hijauan
- Luka semakin lama semakin
besar dan pipi, hidung, dan mata
juga menjadi luka.
- Kondisi luka sebagian kuning
kehijauan dan berbau
- Klien terlihat tidak berdaya
. Perubahan citra
tubuh
kepada orang
lain dengan
keadaannya
sekarang
- Keluarga
klien
mengatakan saat
ini klien mudah
tersinggung
- Keluarga
klien
mengatakan
klien susah
untuk makan
- Keluarga
klien
mengatakan
berat badan klien
menurun
- Klien tidak menghabiskan
makanannya
- Klien terlihat lebih kurus
Resiko pemunahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Prioritas Masalah 1.Gangguan integritas kulit2.Resiko penyebaran infeksi3 Gangguan rasa nyaman4.perubahan citra tubuh5resiko pemenuhan nutrisi
B.Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit b/d efek radiasi, proses malignansi.2. Resiko tinggi penyebaran Infeksi3. Gangguan rasa nyaman nyeri
4. Perubahan citra tubuh
5. Resiko pemunahan nutrisi kurang dari kebutuhan
C. Intervensi
N
o.Diagnosa
Keperaw
atan
Tujuan
dan
Kriteria
Hasil
Intervensi
KeperawatanRasional
1. Ganggua
n
integritas
kulit b/d
efek
radiasi,
proses
malignan
si.
Setelah
dilakuka
n
intervens
i
keperaw
atan
selama
3x24
jam,
ganggua
n
integritas
kulit bisa
diatasi
dengan
kriteria
hasil:
1. Kaji kulit dengan
sering terhadap efek
samping terapi kanker;
perhatikan kerusakan/
pelambatan
penyembuhan luka.
Tekan kan pentingnya
melaporkan area
terbuka pada pemberi
perawatan.
2. Mandikan dengan
air hangat dan sabun
ringan.
1. Efek kemerahan dan
kulit samak ( reaksi
radiasi) dapat terjadi
dalam area radiasi.
Deskuaminasi kering
( kekeringan dan
pruritus), deskuamasi
lembab ( lepuh)
ulserasi, kehilangan
rambut, kehilangan
dermis, dan kelenjar
keringat juga dapat
terlihat. Selain itu
reaksi kulit dapat
terjadi pada bebebrapa
agen kemoterapi.
2. Memertahankan
1. Luka
tidak
berair
2. Luka
tidak bau
3. Dorong pasien
untuk menghindari
menggaruk dan
menepuk kulit yang
kering dari pada
menggaruk.
4. Anjurkan pasien
untuk menghindari
krim kulit apapun,
salep, dan bedak
kecuali di izinkan
dokter.
5. Tinjau protokol
perawatan kulit untuk
pasien yang mendapat
terapi radiasi.
6. Hindari menggaruk
atau menggunakan
sabun, losion, atau
deodoran pada area;
hindari memberikan
panas atau
mengusahakan
mencuci tanda/ tato
yang ada di kulit
sebagai identifikasi
kebersihan tanpa
mengiritasi kulit.
3. Membantu
mencegah friksi/
trauma kulit.
4. Dapat meningkatkan
iritasi/ reaksi secara
nyata.
5. Dilakukan untuk
meinimalkan trauma
pada area terapi
radiasi.
6. Dapat menimbulkan
atau bahkan
mempengaruhi
pemberian radiasi.
1. Pemeriksaan kultur
pus untuk mengetahui
area iradiasi.
Kolaborasi:
1. Pemeriksaan kultur
pus.
2. Pemberian obat
topikal
3. Penjadwalan terapi
selanjutnya:
Kemoterapi atau
bedah.
perkembangan
penyakit, apakah
terjadi infeksi atau
tidak.
2. Mengurangi bau
tidak sedap.
3. Kanker klien sudah
stadium 3, diperlukan
terapi lanjutan seperti
kemoterapi untuk
mengontrol sel- sel
kanker atau tahap
pembedahan untuk
membuang sel kanker.
2. Resiko
tinggi
penyebar
an
infeksi
berhubun
gan
dengan
malnutris
i.
Setelah
dilakuka
n
intervens
i
keperaw
atan
selama
3x24
jam,
infeksi
tidak
menyeba
r kearea
1. Tingkatkan prosedur
mencuci tangan yang
baik dengan staf dan
pengunjung. Batasi
pengunjung yang
mengalami infeksi.
Tempatkan pada
isolasi sesuai indikasi.
2. Tekankan higene
personal
1. Lindungi pasien dari
sumber – sumber
infeksi, seperti
pengunjung dan staf
yangmengalami ISK
2. Membantu potensial
sumber infeksi atau
pertumbuhan
sekunder.
3. Peningkatan suhu
yang lain
dengan
kreteria
hasil:
Luka
tidak
terdapat
kemerah
an
Luka
tidak
teraba
panas
3. Patau suhu
4. Hindari/ batasi
prosedur invasif. Taati
teknik aseptik.
terjadi bila tidak
tertutup oleh obat
kortikostreoid atau anti
inflamsi karena
berbagai faktor misal
efek samping terapi
kemoterapi, proses
penyakit atau infeksi.
Identifikasi dini proses
infeksi memungkinkan
terapi yang tepat untuk
di mulai dengan
segera.
4. Menurunkan resiko
kontaminasi,
membatasi entri portal
terhadap agen
infeksius.
3 Nyeri
akut
berhubun
gan
berhubun
gan
dengan
Setelah
dilakuka
n
intervens
i
keperaw
atan
1. Tentukan riwayat
nyeri misal lokasi
nyeri, frekuensi,
durasi, dan
intensitas
(skala 0 – 10 ) dan
tindakan penghilang
1. informasi
memberikan data dasar
untuk mengevaluasi
kebutuhan/ keefektifan
intervensi. Catatan :
pengalaman nyeri
adalah individual yang
proses
penyakit
(kompres
i/destruk
si
jaringan
saraf,infi
ltrasi
saraf
atau
suplai
vaskular
nya,obstr
uksi
jaringan
saraf,infl
amasi.).
selama
3x24
jam,
nyeri
bisa
berkuran
g dengan
kreteria
hasil:
Klien
tidak
terlihat
meringis
Nyeri
klien
berkuran
g
yang di gunakan.
2. Evaluasi/sadari
terapi tertentumisalkan
pembedahan, radiasi,
kemotrapi, bioterapi.
Ajarkan pasien/ orang
terdekat apa yang
diharapkan.
3. Berikan tindkan
kenyamanan dasar
misal reposisi,
gosokan punggung dan
aktifitas hiburan misal
musik dan televisi.
4. Dorong penggunaan
keterampilan
manajemen nyeri
misalkan teknik
relaksasi,visualisasi,
bimbingan imajinasi,
tertawa, musik dan
sentuhan teraupetik
di gabungkan dengan
baik respons fisik dan
emosional.
2. Ketidak nyamanan
rentang luas adalah
umum misalkan nyeri
insisi, kulit terbakar,
nyeri punggung
bawah, sakit kepala
tergantung pada
prosedur/ agen yang
digunakan.
3. Meningkatkan
relaksasi dan
membantu
memfokuskan kembali
perhatian.
4. Memungkin kan
pasien untuk
berpartisipasi secara
aktif dan meningkat
kan rasa kontrol.
5. Evaluasi penghilang
nyeri/ kontrol. Nilai
aturan pengobatan bila
perlu.
5. Tujuan nya adalah
kontrol nyeri
maksimum dengan
pengaruh minimum
pada AKS.
4. Perubaha
n nutrisi
kurang
dari
kebutuha
n
berhubun
gan
dengan
konsekue
nsi
kemotera
pi
Setelah
dilakuka
n
intervens
i
keperaw
atan
selama
1x24
jam,
klien
bisa
menghab
iskan
makanan
ya
dengan
kreteria
hasil
Klien
menghab
iskan
makanan
1. Pantau masukan
makan setiap hari,
biarkan pasien
menyimpan buku
harian tentang
makanan sesuai
indikasi.
2. Ukur tinggi, berat
badan dan ketebalan
lipatan kulit
trisep.pastikan jumlah
penurunan berat badan
saat ini. Timbang berat
badan setiap hari.
3. Dorong pasien untuk
makan diet tinggi
kalori kaya nutrien,
dengan masukan
cairan adekuat.
Dorong penggunaan
suplemen dan makan
sering/ lebih sedikit
yang di bagi – bagi
1. Mengidentifikasi
kekuatan/ defisiensi
nutrisi.
2. Membantu dan
mengidentifikasi
malnutrisi protein
kalori, khusus nya bila
berat badan dan
pengukuran
antropometrik kurang
dari norma
3. Kebutuhan jaringan
metabolik ditingkatkan
begitu juga cairan
( untuk menghilangkan
produk sisa).
Sumplemen dapat
memainkan peran
penting dalam
mempertahan kan
masukan kalori dan
BB
tidak
turun
selama sehari.
4. Ciptakan suasana
makan malam yang
menyenangkan,
dorong pasien untuk
berbagi makanan
dengan keluarga/
teman
5. Dorong penggunaan
teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan
imajinas, latihan
sedang sebelum
makan.
protein adekuat.
4. Membuat waktu
makan lebih
menyenangkan yang
dapat meningkat kan
masukan.
5. Dapat mencegah
awitan atau
menurunkan berat nya
mual, penurunan
anoreksia, dan
memungkinkan pasien
meningkatkan
masukan oral
5 Ganggua
n harga
diri
berhubun
gan
dengan
proses
penyakit,
kecacata
n
bedah,ef
Setelah
dilakuka
n
intervens
i
keperaw
atan
selama
3x24
jam,
nyeri
1. Diskusikan dengan
pasien/ orang terdekat
bagaimana diagnosis
dan pengobatan yang
mempengaruhi
kehidupan pribadi
pasien/ rumah dan
aktivitas kerja.
2. Dorong diskusi
tentang/ pecahkan
1. Membantu dalam
memastikan masalah
untuk memulai proses
pemecahan masalah.
2. Dapat membantu
menurunkan masalah
yang mempengaruhi
penerimaan
pengobatan atau
ek
samping
kemotera
pi atau
radiotera
pi.
bisa
berkuran
g dengan
kreteria
hasil:
Klien
tidak
terlihat
meringis
Nyeri
klien
berkuran
g
masalah tentang efek
kanker/ pengobatan
pada peran sebagai ibu
rumah tangga, orang
tua, dan sebagai nya.
3. Berikan dukungan
emosi untuk pasien/
orang terdekat selama
tes diagnostik dan fase
pengobatan.
4. Gunakan sentuhan
selama interaksi , bila
dapat diterima pada
pasien dan
mempertahankan
kontak mata.
merangsang
kemnajuan penyakit.
3. Meskipun beberapa
pasien mampu
beradaptasi/menyesuai
kan dengan efek
kanker atau efek
samping terapi banyak
memerlukan dukungan
tambahan selama
periode ini.
4. Pemastian
individualitas dan
penerimaan penting
dalam menurunkan
perasaan pasien
tentang ketidakamanan
dan keraguan diri.
D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/tanggal
waktu
DX
Implementasi Evaluasi
Senin20 juni 2013
0
1
1.Mengobservasi KU pasien. Hasil : KU pasien lemah.
2.Mengkaji TTV.Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 60 kali /menit -Pernafasan: 18 kali /menit -Tekanan Darah : 90/70mmHg
3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi dan intensitas (skala 0-10).Hasil: Nyeri pada tahi lalat
4.Memberikan matras/kasar keras,bantal kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.
5.Membiar posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.
6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal.
S :Pasien mengatakan masih terasa nyeri
Pasien belum merasa nyaman
O :KU : lemahTTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 60 kali /menit-Pernafasan: 18 kali /menit-Tekanan Darah : 90/70mmHg
Edema pada tahi lalat, nyeri masih terasa, skalanyeri 7, Pasien anemia sedang,aktivitas pasien dibatasi agar nyeri dapat berkurang, obat yang diberikan untuk mengurangi kekakuan.
A :Masalah belum
0
2
Hasil: pasien belum nyaman.
7.Mendorong untuk sering mengubah posisi.Hindari gerakan yang menyentak.Hasil: Pasien masih merasa nyeri
8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun dan/atau pada waktu tidur.Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan.
9.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu airkompres,air mandi dan sebagainya.Hasil: masih terasa nyeri.
10.Memberikan Obat analgetik sesuai instruksi/resep dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengurangi nyeri
1.Mengkaji TTV.Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 60 kali /menit -Pernafasan: 18 kali /menit -Tekanan Darah : 90/70mmHg
2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit pada tahi lalat.Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk.
teratasi
P :-Intervensi lanjut(1, 2,3,4,5,6,7,8,9,10)
1.Mengobservasi KU
2.Mengkaji TTV
3.Menyelidiki keluhan nyeri 4.Memberikan matras 5.Membiarkan pasien mengambil posisi yang nyaman 6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal. 7.Mendorong untuk sering mengubah posisi
8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat.
9.Memberikan Obat Asetilsalisilat(aspirin) sesuai instruksi/resep dokter S :-Pasien mengatakan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk.
3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu.Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur..
4.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup.Demonstrasikan/bantu teknik pemindahandan penggunaan bantuanmobilitas,mis,trapeze.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.
5.Mengunakan bantal kecil/tipis di bawahleher. Hasil: Pasien merasa nyaman.
6.Mendorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masihmerasa nyeri
7.Berikan lingkungan yang aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.
8.Memberikan matras busa/pengubahtekanan. Hasil: menghindari dekubitus.
1.Mendorong pengungkapan
-Pasien mengatakan sulit untuk istirahat dan tidur.-Pasien belum merasa nyaman.
O :TTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 60 kali /menit-Pernafasan: 18 kali /menit-Tekanan Darah : 90/70mmHg
Pasien anemia sedang, tidak bisa tidur nyenyak, obat yang diberikan untuk mengatasi nyeri dan menekan inflamasi.
A :-Masalah belum teratasi
P :-Intervensi lanjut
1. Mengkaji TTV 2.Mengevaluasi/melanjutkanpemantauan tingkat inflamasi.
3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan
3
mengenaimasalah tentang proses penyakit,harapanmasa depan.Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri.
2.Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana pandangan pribadi pasien dalam menfungsikan gaya hidup sehari-hari,termasuk aspek-aspek seksual.Hasil: aktivitas normal pasien dibantu orang lain.
3.Mendiskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan.Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.4.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan.Hasil: Pasien membatasi aktivitasnyadengan orang lain.
5.Menyusun batasan pada perilakumaldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yangdapat membantu koping.Hasil: Pasien berusaha untuk dapatberaktivitas secara mandiri tanpa bantuanorang lain.
6.Mengikut-sertakan pasien
4.Membantu dengan rentang gerakaktif/pasif. 5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup
6.Intervensi tidak dilanjutkan. 7.Mendorong pasien mempertahankan postur tegak
8.Berikan lingkungan yang aman
9.Memberikan matrasbusa/pengubah tekanan
10.Memberikan obat-obatan analgetik
S :Pasien mengatakan ingin segera sembuh.Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri.
O :Aktivitas Pasien masihbergantung pada orang lain(Keluarga).Pasien
dalam merencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.Hasil: Pasien dapat bekerjasama denganbaik.
membatasi rentanggeraknya.
A:Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut
1.Mendorong pengungkapanmengenai masalah
2.Mendiskusikan arti darikehilangan/perubahan
3.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal
4.Menyusun batasan pada perilaku maldaptif.
5.Mengikut-sertakan pasien dalam merencanakan perawatan
Selasa,05 April 2013
0 1.Mengobservasi KU pasien.Hasil : KU pasien masih lemah.
2.Mengkaji TTV. Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 70 kali /menit
S :Pasien mengatakan masih terasa nyeri dan kaku.
Pasien belum merasa nyaman
2 -Pernafasan: 20 kali /menit -Tekanan Darah : 100/80mmHg
3.Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi dan intensitas (skala 0-10).Hasil: Nyeri pada digiti manus dan. Skala nyeri 5
4.Memberikan matras/kasar keras,bantalkecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuaikebutuhan.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.
5.Membiarkan pasien mengambil posisiyang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempatidur sesuai indikasi.Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.
6.Menempatkan/pantau penggunaan banta.Hasil: pasien belum nyaman.
7.Mendorong untuk sering mengubah posisi.Hindari gerakan yang menyentak.Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi.
8.Menganjurkan pasien untuk mandi airhangat atau mandi pancuran pada waktubangun dan/atau pada waktu tidur.Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan.
O :KU lemahTTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 70 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/800mmHg
Edema pada tahi lalat, skalanyeri 5, anemia berkurang,aktivitas pasien dibatasi agarnyeri dapat berkurang, obat yang diberikan untuk mengurangi edema.
A :Masalah belum teratasi
P :-Intervensi lanjut
1.Mengobservasi KU
2.Mengkaji TTV
3.Menyelidiki keluhan nyeri
4.Memberikan matras
5.Membiarkan pasien mengambil posisi yang nyaman
0
2
9.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakitbeberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres,air mandi dan sebagainya.Hasil: masih terasa nyeri.
10.Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)sesuai instruksi/resep dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengurangi kekakuan dan meningkatkanmobilitas.
1.Mengkaji TTV.Hasil :-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 70 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/80mmHg
2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauantingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi.Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk agak berkurang.
3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu.Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur.
4.Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif dan
6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal.
7.Mendorong untuk sering mengubah posisi.
8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat.
9.Menyediakan waslap hangatuntuk mengompres sendi-Sendi
10.Memberikan Obat analgetik sesuai instruksi/resep dokter S :Pasien mengatakan rasa nyeriseperti ditusuk-tusuk agak berkurang.
Pasien mengatakan sulit untuk istirahat dan tidur.
Pasien belum merasa nyaman.
O :TTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 70
3
isometrik jika memungkinkan.Hasil: rentang gerak pasien masih terbatas.
5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup.Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.
6. Mendorong pasien mempertahankanpostur tegak dan duduk tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masihmerasa nyeri dan kaku.
7.Berikan lingkungan yang aman,misalnyamenaikan kursi/kloset,menggunakanpegangan tangga pada bak/pancuran dantoilet, penggunaan alat bantumobilitas/kursi roda penyelamat.Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.
8.Memberikan matras busa/pengubahtekanan. Hasil: menghindari dekubitus.
9.Memberikan obat-obatan antirematik dansteroid sesuai instruksi/resep dari dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengatasi rematik dan menekan inflamasi.
1.Mendorong pengungkapan
kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/80mmHg.
A :-Masalah belum teratasi
P :-Intervensi lanjut
1.Mengkaji TTV
2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauan tingkat inflamasi.
3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan
4.Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif.
5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup
6.Berikan lingkungan yang aman.
7.Memberikan matras busa/pengubah tekanan.
mengenaimasalah tentang proses penyakit,harapanmasa depan.Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri.
2.Mendiskusikan arti darikehilangan/perubahan pada pasien atauorang terdekat.Memastikan bagaimanapandangan pribadi pasien dalammenfungsikan gaya hidup sehari-hari,termasuk aspek-aspek seksual.Hasil: aktivitas normal pasien dibantuorang lain.
3.Mendiskusikan persepsi pasien mengenaibagaimana orang terdekat menerimaketerbatasan.Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.
4.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan.Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.
5.Menyusun batasan pada perilakumaldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yangdapat membantu koping.Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuanorang lain.
8.Memberikan obat-obatan analgetik
S :Pasien mengatakan ingin segera sembuh.Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri.
O :Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain (Keluarga).
Pasien membatasi rentanggeraknya.
A:Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut
1.Mendorong pengungkapan mengenai masalah
2.Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan
3.Mendiskusikan persepsi pasien mengenai.
4.Memperhatikan
6.Mengikut-sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.Hasil: Pasien dapat bekerjasama denganbaik.
perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal.
5.Menyusun batasan pada perilaku maldaptif .
6.Mengikut-sertakan pasien dalam merencanakan perawatan.
Rabu,06 April 2013
0
1
1.Mengobservasi KU pasien.
2.Mengkaji TTV.Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 110/80mmHg
3.Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi danintensitas (skala 0-10).Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus danpergelanggan tangan. Skala nyeri 4
4.Memberikan matras/kasar keras,bantalkecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuaikebutuhan.Hasil: Pasien merasa nyaman.
5.Membiarkan pasien mengambil posisiyang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempattidur sesuai
S :Pasien mengatakan nyeri berkurang.
Pasien sudah sedikit merasa nyaman.
O :KU membaik.TTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 110/800mmHg
Edema pada tahi lalat, skala nyeri 4,aktivitas pasien dibatasi agar nyeri dapat berkurang, obat yangdiberikan untuk mengurangi
0
2
indikasi.Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.
6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal.Hasil: pasien merasa nyaman.
7.Menganjurkan pasien untuk mandi airhangat atau mandi pancuran pada waktubangun dan/atau pada waktu tidur.Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan.
8.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakitbeberapa kali sehari. Pantau suhu airkompres,air mandi dan sebagainya.Hasil: nyeri berkurang.
9.Memberikan Obat analgetik sesuai instruksi/resep dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengurangi nyeri
1.Mengkaji TTV. Hasil :-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 110/80mmHg
2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauantingkat inflamasi/rasa sakit pada kulitHasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk berkurang.
nyeri
A :Masalah belum teratasi
P :-Intervensi lanjut
1.Mengobservasi KU2.Mengkaji TTV
3.Menyelidiki keluhan nyeri
4.Memberikan matras.
5.Membiarkan pasien mengambil posisi yang nyaman.
6.Menempatkan/pantaupenggunaan bantal.
7.Mendorong untuk seringmengubah Posisi.
8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat.
9.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres luka bekas pembedahan
3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu.Hasil: Pasien sedikit nyaman untuk istirahat dan tidur.
4..Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup.Demonstrasikan/bantu teknik pemindahandan penggunaan bantuanmobilitas,mis,trapeze.Hasil: Pasien merasa nyaman.
5.Berikan lingkungan yang aman,misalnyamenaikan kursi/kloset,menggunakanpegangan tangga pada bak/pancuran dantoilet, Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.
6.Memberikan matras busa/pengubahtekanan. Hasil: menghindari dekubitus.
1.Mendorong pengungkapan mengenaimasalah tentang proses penyakit,harapanmasa depan.Hasil: Pasien ingin segera sembuh dandapat mandiri.
2.Mendiskusikan persepsi pasien mengenaibagaimana orang terdekat menerimaketerbatasan.Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.
10.Memberikan Obat Analgetik sesuai instruksi/resep Dokter
S :Pasien mengatakan rasa nyeriseperti ditusuk-tusuk berkurang.Pasien mengatakan sudah bisauntuk istirahat dan tidur.Pasien sedikit merasa nyaman.
O :TTV:-Suhu tubuh: 370C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/80mmHgRentang gerak terbatas, sudahbisa tidur nyenyak, obat yangdiberikan untuk mengatasirematik dan menekan inflamasi.
A :-Masalah belum teratasi
3
3.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalumemperhatikan tubuh/perubahan.Hasil: Pasien membatasi aktivitasnyadengan orang lain.
4.Mengikut-sertakan pasien dalammerencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.Hasil: Pasien dapat bekerjasama denganbaik.
P :-Intervensi lanjut1.Mengkaji TTV
2.Mengevaluasi/melanjutkanpemantauan tingkatinflamasi.
3.Pertahankan istirahat tirahbaring/duduk jika diperlukan
4 Mengubah posisi dengan seringdengan jumlah personel Cukup
6.Berikan lingkungan yang aman
7.Memberikan matrasbusa/pengubahtekanan S :Pasien mengatakan ingin segerasembuh.Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri.
O :Aktivitas Pasien masihbergantung pada orang lain(Keluarga).Pasien membatasi
rentanggeraknya.
A:Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut
1.Mendorong pengungkapanmengenai masalah
2.Mendiskusikan arti darikehilangan/perubahan
3.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal
4.Menyusun batasan pada perilakumaldaptif 5.Mengikut-sertakan pasien dalammerencanakan perawatan
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya
untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara
normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit
mati dan tumbuh kembali. Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak
dipermukaan kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala awal
yang ditimbul dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita
terlambat melakukan pengobatan.
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun
ada beberapa factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit
yaitu: Paparan Sinar Ultraviolet (UV), Kulit Putih, Paparan Karsinogen,
Genetik/Faktor Keturunan.
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit
yaitu :Benjolan kecil yang membesar , Benjolan yang permukaannya tidak
rata dan mudah berdarah, Tahi lalat yang berubah warna, Koreng atau borok
dan luka yang tidak mau sembuh, Bercak kecoklatan pada orang tua, Bercak
hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan.
B. SaranDemikian makalah ini dibuat semoga bisa memberikan manfaat
kepada kita semua yang membaca, untuk lebih waspada terhadap segala sesuatu keganjilan pada tubuh. Banyak dan kekurangan pada makalah ini kami mohon maaf, karena kami masih dalam tahap belajar. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Suriadiredja, A. (2008). Mengenal kanker kulit diagnosa, pengobatan dan pencegahannya. Diperoleh pada tanggal 6 April 2011 dari :
http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang= en&id=15
Ganggaiswari, A. (2010). Kanker kulit Indonesia. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011
Baughman, Diane, C & Joann, C, Hackley. (2000). Keperawatan
medical bedah : buku saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.
Corwin, E.J.(2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC. Engram, Barbara. (2004) Rencana asuhan keperawatan medikal bedah.
Jakarta: EGC.
Makalah KMB
ASUHAN KEPERAWATAN
“KANGKER KULIT”
T
OLEH
Kelompok 2
1. ROSNINA
2. WA.ODE MUJAHID FATIMAH
3. SUDARTO SAHIDI
4. WA.ODE NUR ILA
5. WA.ODE HUTRYANTI
AKPER PEMKAB MUNA2014