asuhan keperawatan kanker kulit

78
KATA PENGANTAR “Syukur Alhamdulillah” ungkapan yang patutu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, kasih sayang dan pertolongan – Nya sehingga makalah yang berjudul “Askep kangker kulit “ ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan Taslim kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat. Adalah penting bagi manasiswa memahami serta menginterprestaikan suatu asuhan keperawatan sehingga nanti dilapangan dalam hal mempraktekan segala tindakan yang berhubungan dengna penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran Etika Keperawatan itu sendiri. Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang sehingga diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya Mahasiswa AKPER PEMKAB MUNA”. Raha,April 2014

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 25-Jun-2015

266 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan keperawatan kanker kulit

KATA PENGANTAR

“Syukur Alhamdulillah” ungkapan yang patutu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, kasih sayang dan pertolongan – Nya sehingga makalah yang berjudul “Askep kangker kulit “ ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan Taslim kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat.

Adalah penting bagi manasiswa memahami serta menginterprestaikan suatu asuhan keperawatan sehingga nanti dilapangan dalam hal mempraktekan segala tindakan yang berhubungan dengna penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran Etika Keperawatan itu sendiri.

Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang sehingga diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya “Mahasiswa AKPER PEMKAB MUNA”.

Raha,April 2014

Penyusun

Page 2: Asuhan keperawatan kanker kulit

DAFTAR ISI

SAMPUL .....................................................................................................HALAMAN ..............................................................................................KATAPENGANTAR...................................................................................

BAB I PENDAHULUANA. LatarBelakang..................................................................................B. Tujuan..............................................................................................C. RumusanMasalah...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP PENYAKITa. Defenisi...................................................................................b. Etiologi......................………………………………………....c. Patofisiologi............................................................................d. Manifestasi klinis....................................................................e. Komplikasi..............................................................................f. Klasifikasi................................................................................g. Pencegahan..............................................................................h. Pemeriksaan Diagnostik...........................................................i. Pemeriksaan Penunjang...........................................................

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATANa. Pengkajian...............................................................................b. Diagnosa...................................................................................c. Intervensi/perencanaan............................................................d. Implementasi dan Evaluasi.......................................................

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan........................................................................................b. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Asuhan keperawatan kanker kulit

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan

sel-sel kulit yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya

dan mampu menyebar ke bagian tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas

beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macamsesuai

dengan jenis sel yang terkena.Akan tetapi yang paling sering terdapat

adalah karsinomasel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan

melanoma maligna (MM).Karsinomasel basal dan karsinoma sel

skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non melanoma.

Penyebab sebenarnya kanker kulit tidak diketahui secara pasti,

namun faktor lingkungan dan sinar UV serta kebersihan diri dan

lingkungan merupakan faktor utama penyebab kanker kulit.Angka

kejadian kanker kulit lebih banyak terdapat pada orang dengan pola hidup

yang tidak bersih dan sering terpajan sinar matahari.

Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di

Amerika Serikat,dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari

600.000 kasus. Diantara beberapa jenis kanker di Indonesia, saat ini

kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang menunjukkan angka

kejadian yang meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi kejadian kanker

kulit  pada tahun 2008 diperkirakan dibawah 5.000 kasus. Karsinoma Sel

Basal (KSB) merupakan 70 ± 80% dari semua kanker kulit non

malenoma.Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan

20% dari semua kanker kulit non malenoma, namun lebih bermakna

karena kemampuan metastasinya.

     Tingginya insidensi kanker kulit membuat penulis tertarik untuk

membahas tentang kanker kulit.Selain itu penulis juga berkeinginan

membahas tentang peran perawat dalam kasus kanker kulit.

Page 4: Asuhan keperawatan kanker kulit

Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang cukup serius.

Walaupun, malignant melanoma (salah satu jenis kanker kulit yang

fatal) bukan merupakan kanker yang banyak terjadi di Indonesia, tetapi

kanker tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis kanker yang

lain. Diagnosis dini terhadap kanker tersebut merupakan hal yang

penting, karena kemungkinan untuk dapat disembuhkan pada tahap

dini sangat besar.

Karsinoma sel basal adalah paling umum. Di Amerika, seramai

800.000 orang menghidapi kanser ini setiap tahun. 75% kanser kulit

adalah kanser sel basal. Karsinoma sel skuamos pula didapati di

200.000 rakyat Amerika setiap tahun. Melanoma adalah yang paling

jarang dijumpai tetapi menyebabkan paling banyak kematian.

Mengikut WHO, sebanyak 16.0000 orang menghidapi melanoma

setiap tahun dan sebanyak 48000 kematian dilaporkan setiap tahun.

Setidaknya 60 ribu orang di seluruh dunia meninggal tiap tahun

akibat kebanyakan terkena sinar matahari. Kebanyakan dari mereka tewas

karena mengidap kanker kulit yang ganas. Sekitar 90 persen dari kanker

kulit itu disebabkan oleh sinar ultraviolet sang surya. Demikian hasil

studi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),seperti diberitakan Fox

News. Ini merupakan laporan detail pertama mengenai dampak global

sinar matahari. WHO menyatakan, sekitar 48 ribu kematian terjadi setiap

tahun akibat penyakit kanker kulit jenis melanoma ganas. Sedangkan 12

ribu kematian lainnya diakibatkan oleh jenis kanker kulit lainnya.

Saat ini telah banyak dari para ilmuan menemukan berbagai metode

untuk mendeteksi penyakit kanker kulit. Seperti metode Dermatoscopic

yang menggunakan metode non invasiv dengan bantuan komputer.

Page 5: Asuhan keperawatan kanker kulit

B. Tujuan 1. Dapat mengetahui konsep medis Kangker Kulit2. Dapat mengetahui asuhan keperawatan Kangker Kulit.

C. Rumusan Masalah1. Bagaimana konsep medis Kangker Kulit..?2. Bagaimana asuhan keperawatanKangker Kulit..?

Page 6: Asuhan keperawatan kanker kulit

BAB IIPEMBAHASAN

KONSEP MEDIS

A. DefinisiKanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan

kemampuannya untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit

yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk

menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010).

Kanker kulit  adalah jenis kanker  yang terletak dipermukaan

kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala  awal yang ditimbul

dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita terlambat

melakukan pengobatan (Mangan,2005).

Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.

Daerah yang  sering terjadi seranganya biasanya permukaan yang sering

terkena terpaparan sinar matahari, seperti wajah,tangan dan tungkai

bawah (Mangan,2005). Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai

dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak

jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga

bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang

paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel

skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi,

2006)

B. Etiologi

Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada

beberapa factor resiko  yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit

yaitu:

1. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)

Page 7: Asuhan keperawatan kanker kulit

Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari

maupun dari sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta

ada tidaknya pelindung kulit baik dengan pakaian atau krim anti matahari,

semuanya berpengaruh terhadap terjadinya kanker kuli

2. Kulit Putih

Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada

orang yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen

melanin pada orang kulit putih lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi

bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar matahari, sehingga

mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun, orang-orang yang

memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun jumlahnya

cenderung lebih kecil

3. Paparan Karsinogen

Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini

dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak

kasus paparan dalam jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan

kanker kulit.Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir

seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan

karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-

akhir ini, para peneliti di University of Pittsburg Cancer Institute di

Amerika telah memukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker

kulit diantaranya adalah human papilloma virus/ HPV (Isselbacher, et al,

2002).

4. Genetik/Faktor Keturunan

Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap

munculnya kanker kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena

kanker kulit, maka risiko terkena kanker kulit pada anggota keluarga yang

lain juga akan meningkat

5. Faktor usia

Page 8: Asuhan keperawatan kanker kulit

Hari ini semakin banyak orang yang terkena kanker kulit. Sebagian besar

usia mereka selalu 60 tahun ke atas. Meskipun ada usia di bawah 60

tahun, tapi jumlahnya sangat kecil.

6. Rokok dan tembakau

Asap dihirup oleh hidung juga diduga menjadi salah satu penyebab

kanker kulit. Hal ini dapat terjadi tidak hanya pada orang yang merokok

tapi juga orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap yang terlibat

secara tidak sengaja dari rokok.

7. Sinar matahari

Terutama dalam terang hari. Seperti kita ketahui, matahari memiliki

kandungan ultraviolet juga diyakini menyebabkan kanker kulit. Untuk itu

ketika keluar dari ruang dianjurkan untuk menggunakan pelindung kulit,

untuk pakaian misalnya yang tertutup atau payung.

8. Bahan kimia

Dapat terjadi pada sayuran dan buah-buahan yang menggunakan pestisida

berlebihan. Demikian juga, makanan yang menggunakan bahan pengawet

kimia, serta kosmetik atau kosmetik yang mengandung zat kimia juga

cukup tinggi.

9. Bakteri dan virus atau kuman

Untuk menghindari serangan bakteri, virus dan kuman yang

menyebabkan kanker kulit adalah selalu menjaga kebersihan dan tidak

saling pasangannya selama hubungan seksual.

Page 9: Asuhan keperawatan kanker kulit

C. Patofisiologi

Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena

kanker kulit itu ada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya

diawali dari sebuah bentol atau tompel di bagian kulit tersebut. Kanker

kulit pada hakikatnya merupakan keganasan dari sel-sel yang berkembang

tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak jaringan-jaringan kulit.

Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah

memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan

kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat

berbahaya karena bisa menyebar ke daerah atau organ lainnya di dalam

tubuh. Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional dan terapi

biologis bekerjasama untuk saling mengobati kanker kulit tersebut

D. Manifestasi Klinis

Gejala-gejala yang sering muncul akibat kanker kulit antara lain :

Benjolan kecil yang membesar

Benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin,permukaannya

mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin

lama makin membesar. Apabila diraba, benjolan terasa keras

kenyal.Kadang –kadang benjolan menjadi hitam atau kebiruan, bagian

tengah mencekung dan tertutup kerak atau keropeng yang mudah

berdarah dila dangkat

Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah

Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan

mudah berdarah bila disentuh

Tahi lalat yang berubah warna

Page 10: Asuhan keperawatan kanker kulit

Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan

mudah berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di

sektarnya timbul bintik-bintik.

Koreng atau borok dan luka yang tidak sembuh

Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah

diobati, koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah

berdarah, adanya koreng karena terjadi benturan, bekas luka ang sudah

lama atau terinfeksi.

Bercak kecoklatan pada orang tua

Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin

lama permukaannya makin kasar,bergerigi,tetapi tidak rapuh,tidak gatal,

dan tidak sakit.

Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan

Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak

kaki dan telapak tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam

keabuan,batas kabur,tepi tidak teraba, tidak sakit maupun gatal.

Kemudian bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol diatas

permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam kulit serta mudah berdarah

E. KOMPLIKASI

Kecacatan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh

ada wajah yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan

seperti halnya ada melanoma. Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit

ke otak biasanya fatal kecuali bila reseksi pembedahan masih mungkin di

lakukan.

Page 11: Asuhan keperawatan kanker kulit

Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri

berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis.

F. kLASIFIKASI KANKER KULIT

1)      Karsinoma sel basal (KSB)

a.    Definisi

            Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB) merupakan kanker kulit

yang timbul dari lapisan sel basal epidermis atau folikel rambut.Kanker

kulit jenis ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh

lainnya, tetapi sel kanker dapat berkembang dan menyebabkan

kerusakan jaringan kulit sekitarnya. Karsinoma sel basal  merupakan

kanker kulit yang paling sering ditemukan (Brunner and Suddarth,

2002).

b.   Manifestasi klinis

Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Basal biasanya  diwajah)

dan leher. Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan,

badan, kaki dan kulit kepala (Marwali, 2002).

Penyakit ini dimulai dengan papula kecil, warna kuning abu – abu

mengkilat, meninggi di atas permukaan kulit, jika kena trauma mudah

berdarah.Papula makin lama makin membesar menjadi makula dan

bagian tengah dapat timbul ulkus atau tidak ada ulkus (Siregar, 2005).

Menurut (Marwali, 2000) gambaran klinis Karsinoma Sel Basal ini

bervariasi, yaitu:

2)      Karsinoma sel skuamosa

a. defenisi

Karsinoma sel skuamosa merupakan proliferasi maligna yang timbul

dari dalam epidermis.Meskipun biasanya muncul pada kulit yang rusak

karena sinar matahari, karsinoma ini dapat pula timbul dar kulit yang

Page 12: Asuhan keperawatan kanker kulit

normal atau lesi yang sudah ada sebelumnya (Brunner and Suddarth,

2002).

Kanker ini merupakan permasalahan yang lebih gawat karena sifatnya

invasive dengan mengadakan metastase lewat system limfatik atau

darah.Metastase menyebabkan 75% kematian akibat dari karsinoma sel

skuamosa (Brunner and Suddarth, 2002).

b.      Manifestasi klinis

Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Skuamosa biasanya pada

daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membran mukosa, namun

dapat pula terjadi pada setiap bagian tubuh.Pada orang kulit putih lebih

sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada

orang kulit berwarna gelap di daerah tropik lebih banyak pada

ekstremitas bawah, badan dan dapat pula dijumpai pada bibir bawah

serta punggung tangan (Marwali, 2002).

Penyakit ini dimulai dengan nodula berwarna kulit normal, atau ulkus

dengan tepi yang tidak teratur. Permukaan nodula berbenjol menyerupai

kembang kol, pada perabaan keras dan mudah berdarah yang berasal dari

ulkus, permukaan dan tepi meninggi, warna kekuningan. Tumor

menyebar melalui saluran getah bening ke ala-alat lain (Siregar, 2005).

3). Melanoma maligna

a.       Definisi Melanoma Maligna

Melanoma maligna merupakan neoplasma maligna dengan

terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen) dalam lapisan epidermis maupun

dermis (dan kadang-kadang sel subkutan) (Brunner and Suddarth,

2002)..

     Melanoma Maligna merupakan suatu jenis sel kanker kulit yang

paling ganas dan berasal dari system melanositik kulit. Biasanya

menyebabkan metastasis yang luas dalam waktu yang singkat, tidak saja

Page 13: Asuhan keperawatan kanker kulit

melalui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui

aliran darah kealat-alat dalam serta dapat menyebakan kematian

(Marwali, 2000).

     Melanoma Maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari

melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit

(Siregar, 2005).

G. PENCEGAHAN

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari kanker kulit

adalah :

1. Terpapar pada waktu yang lama dengan sinar UV dapat merusak kulit,

bila ingin beraktivitas dibawah sinar matahari yang aman adalah sebelum

jam 10 pagi dan sesudah jam 4 sore. Saat dimana sinar matahari tidak

terlalu kuat.

2. Usahakan selalu mencari tempat yang teduh saat anda berada diluar

ruangan

3. Gunakan topi, setidaknya yang mempunyai tepi 4 inc sekeliling, sehingga

efektif menutup wajah, leher dan telinga.

4. Sebaiknya menggunakan baju atau pakaian yang panjang dan menutupi

permukaan tubuh, dengan bahan yang tebal

5. Gunakan sunscreen yang mengandung sun potrection factor (SPF) yang

cukup, 15 menit sebelum terpapar matahari, ulangi pemakaian bila anda

berenang atau berjemur, pastikan jenis sunscreen yang anda gunakan

mampu mencegah radiasi Sinar UV terutama kebagian wajah

6. Meskipun anda menggunakan pakaian tetap anda harus tetap

mengupayakan untuk mengoleskan sunscreen diarea tertutup

7. Hati-hati sinar UV dapat dipantulkan dari air, pasir, salju, dan permukaan

yang berwarna terang, jadi rajin-rajin mengoleskan suncreen saat anda

berada diarea tersebut

Page 14: Asuhan keperawatan kanker kulit

8. Ingat radiasi sinar matahari akan menembus kaca dan air, jadi anda tetap

membutuhkan perlindungan saat berada didalam ruangan.

9. Hindari sinar lampu didalam ruangan dan tanning bed, bisa saja lebih

panas untuk kulit anda dibandingkan sinar matahari ( Basuki,2010).

H. PEMERIKSAAN AGNOSTIK

Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit

atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode

pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat

penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan mole yang kemudian

diamati dibawah Mikroskop. Dan dapat juga dilakukan diangnosis dengan

laser. Dapat menanggkap gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan

struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit manusia. Melihat

kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm.

a. Pengobatan

Terdapat banyak alternatif pengobatan :

1. Kuretase dan elektrodesikasi.

Keuntungan :

- Teknik sederhana

- Meninggalkan luka yang teratur dan kering.

Kerugian :

- Tidak efektif, hanya bisa di lakukan pada jenis kanker karsioma

sel basal.

- tiadak didapat konfirmasi pada batas tepi pembuangan jringan

yang adekuat.

2.    Bedah eksesi.

Keuntungan :

- penyembuhannya cepat dengan luka yang teratur dan kering.

Kerugian :

Page 15: Asuhan keperawatan kanker kulit

- membutuhkan waktu.

- Biaya mahal

- pengambilan jaringan normal dapat berlbihan.

3.      Radioterapi.

Keuntungan :

- bermanfaat pada daerah anatomis yang sulit diterapi dengan

metode pembedahan.

- bermanfaat bagi penderita dengan lesi yang luas memungkinkan

dilakukan anestesi umum.

Kerugian :

- memerlukan pralatan yang mahal

- memerlukan kunjungan yang berulang kali.

- memberikan efek samping yang signifikan.

4.      Bedah beku.

Keuntungan :

- tekniknya cepat.

- peralatan yang dibutuhkan sedrhna.

- tidak mempengruhi syaraf pembulh darah besar, tulang rawan,

dan sistem saluran air mata.

Kerugian :

- rasa nyeri dan edema.

- dafat terjadi hipopigmentasi.

5.      Bedah mikrogafik mohs.

Keuntungan :

-  evaluasi histopatologi pada tepi irisn menekati 100%

dibandingkan dengan tekinik          seksi vertikal tradisional.

-  dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat diketahui dan

ditelusuri semua

   fokus-fokus kanker yang masih tertinggal.

Page 16: Asuhan keperawatan kanker kulit

-  Reseksi hanya pada daerah kanker, sehingga dapat menghemat

jaringan atau

  meminimalkan jaringan yang hilang.

Kerugian :

- memerlukan dokter dan petugas laboratorium histopatologi yang

terlatih.

- Biayanya mahal. 2

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium test dan Cuci darah.

Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendiagnosa kanker.

Sebagian malignasi dapat merubah komposisi atau status hematologic.

2. Biopsy jaringan

 Hasil biopsy memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang

diperoleh dengan cara eksisimengungkapkan informasi histologik

mengenai tipe, taraf invas dan  ketebalan lesi. Biopsy insisi harus

dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu luas untuk dapat diangkat

dengan aman tanpa pembentukan sikatriks yang berlebihan  (Runkle &

Zalonznik, 1994). Specimen biopsy yang diperoleh dengan pemangkasan,

kuratasee atau aspirasi jarum dianggap bukan bukti histologik penyakit

yang dapat diandalkan.

3. pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.

Untuk melanoma yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin diindikasikan

untuk menemukan adanya metastase penyakit.Ini meliputi pemeriksaan

darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.

Page 17: Asuhan keperawatan kanker kulit

B. ASUHAN KEPERAWATAN

A.PengkajianPengumpulan Dataa. Biodata

Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status,

suku/bangsa, diagnosa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, no.

medical record, dan alamat.

Identitas penanggung jawab

Meliputi nama, umur, alamat, jenis kelamin, pekerjaan, alamat,

dan hubungan dengan klien.

Riwayat kesehatan

Riwayat kesehatan sekarang

RSMRS

- Kaji apakah klien sebelum masuk rumah sakit memiliki riwayat

penyakit yang sama ketika klien masuk rumah sakit.

Keluhan utama : Nyeri

Riwayat keluhan utama

P : nyeri

Q : Mendadak dan Hilang timbul

R : Kulit

S : 6 (0-10)

T : Aktivitas dan pola makan pasien yang tidak teratur 

• Riwayat kesehatan dahulu

- Kaji apakah klien pernah menderita riwayat penyakit yang

sama sebelumnya.

- Riwayat pemakaian obat-obatan

Page 18: Asuhan keperawatan kanker kulit

1. Pengkajian Sekunder

Aktivitas / istrahat

Gejala : Nyeri karena gerakan, nyeri tekan, memburuk karena kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris.Limitasi fungsional yang berpengaruh terhadap gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan.Keletihan.

Tanda :

- Malaise.- Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit;

kontraktur/kelainanpada sendi dan otot.

Kardiovaskuler

Gejala :

Fenomena Raynaud jari tangan/kaki (mis., pucat intermiten,sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembalinormal).

Integritas ego

Gejala : - Faktor-faktor stress akut/kronis; mis., finansial, pekerjaan,ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan.

- Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan).

- Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi, (mis.,ketergantungan pada diri orang lain).

Makanan dan cairan

Gejala : - Ketidakmampuan untuk menghasilkan/mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat; mual.

- Anoreksia.- Kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ).

Tanda :

Penurunan berat badan.Kekeringan pada membran

mukosa.

Hygiene

Gejala : - Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatanpribadi.

Page 19: Asuhan keperawatan kanker kulit

- Ketergantungan pada diri orang lain. Neurosensori

Gejala

: Kebas/kesemutan pada tangan dan kaki., hilangnya sensasi pada jaringan.Pembengkakan sendi simetris.

Nyeri/KenyamananGejala

: Fase akut dari nyeri mungkin/mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi.Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada pagi hari).

KeamananGejala

: - Kulit mengkilat, tegang; nodul subkutaneus.- Lesi kulit, ulkus kulit- Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan

rumah tangga.- Demam ringan menetap.- Kekeringan pada mata dan membran mukosa.

2. Pengkajian Fisik • Tanda-tanda Vital Saat Pasien Masuk Rumah Sakit• Suhu tubuh : 37 0 C• Denyut Nadi : 60 kali /menit• Pernafasan : 18 kali /menit• Tekanan Darah : 90/70 mmHg

a. Kepala : Bentuk : simetris dan ovalKeluhan yang berhubungan : tidak adaPusing/sakit kepala : tidak 

b. M a t a : Ukuran pupil 5 mm Isokor: baikReaksi terhadap cahaya : pupil mengecilAkomodasi : baik Bentuk : simetrisKonjunctiva : merah pucat Fungsi penglihatan : baik 

- Baik/kabur/tidak jelas : baik 

Page 20: Asuhan keperawatan kanker kulit

- Dua bentuk: tidak - Rasa sakit : tidak 

Tanda-tanda radang tidak adaPemeriksaan mata terakhir : setahun yang laluOperasi : tidak Kaca mata : menggunakan kaca mata plusLensa Kontak : Klien tidak menggunakan lensa kontak 

c. Hidung : Reaksi Alergi : bersin bila berdebu,Cara mengatasinya dibiarkan sajaPernah mengalami flu : Pasien pernah mengalami influensaBagaimana frekwensinya dalam setahun : seringSinus : normalPerdarahan : tidak ada

d. Mulut & Tenggorokan : Kerusakan gigi pada molar 3 dan 2superior dekstraKesulitan/gangguan berbicara : tidak Kesulitan menelan : tidak Pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah

e. Pernafasan : Pola Nafas : Vesikuler  Batuk : kadang-kadangSputum: tidak  adaNyeri: tidak adaKemampuan melakukan aktifitas : normalBatuk darah : tidak Rontgen Foto terakhir : tidak dilakukan .Hasil tidak ada

Sirkulasi :Nadi Perifer: 70 kali/detik Capilary Refilling : 3 detik Distensi Vena Jugularis : Tampak Suara Jantung :tunggalSuara Jantung tambahan : Tidak adaIrama jantung (monitor) : Tidak dilakukan

f. Keadaan Ekstremitas : (mobilitas berkurang)Nyeri : pada bagian sendi jariEdema :adaPalpitasi : Tidak adaBaal: tidak 

Page 21: Asuhan keperawatan kanker kulit

Perubahan warna (kulit, Kuku, Bibir, dll) : Ekstremitasatas (sendi-sendi padadigiti manus)nyeri dan sulit di gerakkan.Clubbing : tidak ada

g. Eliminasi :Pola rutin Normal(b.a.b) Penggunaan Laxan: Tidak diterapkanDiare : Kadang-kadang

(b.a.k) InkontinensiaInfeksi : Tidak adaNematuri – Catheter : Tidak diterapkanUrine Output > 2000 ml

h. Reproduksi :Kehamilan TidakBuah dada normal sesuai umurPerdarahan : tidak adaKeputihan :tidak adaPenggunaan Kateter : tidak ada

i. Neurologis :Tingkat kesadaran : sadar Orientasi : pasien dapat berorientasi terhadap waktuKoordinasi : pasien dapat berkoordinasi dengan anggotagerak tubuh

j. Muskuloskeletal : Nyeri pada bagian digit manus

Kulit : nyeri pada bagian kankerWarna : kemerahan pada kanker kulitIntegritas : keringTurgor : jelek

3. Pengkajian kdm

1. Aktivitas / istirahat

Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam

hari ; adanya factor – factor yang mempengaruhi tidur, keterbatasan

Page 22: Asuhan keperawatan kanker kulit

partipasi dalam hobi, latihan, pekerjaan atau profesi denganpemajanan

karsinogen lingkungan , tingkat stress tinggi.

2. Sirkulasi

Perubahan pada tekanan darah.

3. Integritas ego

Masalah tentang perubahan penampilan Menyangkal diagnosis ,

perasan tidak berdaya, putus asa , tidak mampu, tidak bermakna dan

depresi.

4. Eliminasi

Perubahan pada pola defekasi, Perubahan eliminasi urinarius

5. Makanan / cairan

Kebiasaan diet buruk misal : rendah serat, tinggi lemak, aditif, dan

bahan pengawet. Anoreksia , intoleransi makanan, Penurunan pada berat

badan.

6. Nyeri / kenyamanan

Ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya : ketidak nyamanan ringan

sampai nyeri berat.

7. Keamanan

Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen., Pemajanan matahari

lama / berlebihan.

8. Seksualitas

Page 23: Asuhan keperawatan kanker kulit

Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada

tingkat kepuasaan.

9. Interaksi social

Ketidak adekuatan / kelemahan system pendukung.

Pengelompokkan dataData subyektif

-Klien mengatakan tahi lalat sering gatal dan dilakukan garukan yang

mengakibatkan luka dan berair.

- Klien mengatakan nyeri dibagian luka- Keluarga Klien mengatakan klien mudah tersinggung.- Keluarga Klien mengatakan klien susah makan.

.Data obyektif

. - Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbau

- Luka klien terlihat kemerahan

- Klien tampak meringis

- Klien terlihat tidak berdaya

ANALISIS DATAData Subjektif Data Objektif Diagnosa

Keperawatan

-          Klien

mengatakan tahi

lalat sering gatal

dan dilakukan

garukan yang

mengakibatkan

luka dan berair.

-    Ny. B (62 tahun) memiliki tahi

lalat di sebelah hidung bagian

kiri berwarna hitam kehijau-

hijauan

-    Luka semakin lama semakin

besar dan pipi, hidung, dan bibir

bawah juga menjadi luka.

-    Kondisi luka sebagian kuning

kehijauan dan berbau

Gangguan

integritas kulit b/d

efek radiasi, proses

malignansi.

Page 24: Asuhan keperawatan kanker kulit

-            -    Luka klien terlihat kemerahan

-    Teraba panas didaerah luka

-    Terlihat bengkak didaerah luka

 Resiko tinggi

penyebaran

Infeksi

-          klien

mengatakan

nyeri dibagian

luka

Pasien tampak meringis

HR,RR,TD meningkat

Gangguan rasa

nyaman nyeri

-          Luka

semakin lama

semakin besar,

pipi, hidung, dan

bibir bawah juga

menjadi luka.

Kondisi luka

sebagian kuning

kehijauan dan

berbau.

-          Keluarga

klien

mengatakan

bahwa ny B

hanya berdiam

diri di rumah

saja karena

merasa malu

-    Ny. B (62 tahun) memiliki tahi

lalat di sebelah hidung bagian

kiri berwarna hitam kehijau-

hijauan

-    Luka semakin lama semakin

besar dan pipi, hidung, dan mata

juga menjadi luka.

-    Kondisi luka sebagian kuning

kehijauan dan berbau

-    Klien terlihat tidak berdaya

. Perubahan citra

tubuh

Page 25: Asuhan keperawatan kanker kulit

kepada orang

lain dengan

keadaannya

sekarang

-          Keluarga

klien

mengatakan saat

ini klien mudah

tersinggung

-          Keluarga

klien

mengatakan

klien susah

untuk makan

-          Keluarga

klien

mengatakan

berat badan klien

menurun

-    Klien tidak menghabiskan

makanannya

-    Klien terlihat lebih kurus

Resiko pemunahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

Prioritas Masalah 1.Gangguan integritas kulit2.Resiko penyebaran infeksi3 Gangguan rasa nyaman4.perubahan citra tubuh5resiko pemenuhan nutrisi

 B.Diagnosa Keperawatan

Page 26: Asuhan keperawatan kanker kulit

1. Gangguan integritas kulit b/d efek radiasi, proses malignansi.2. Resiko tinggi penyebaran Infeksi3. Gangguan rasa nyaman nyeri

4. Perubahan citra tubuh

5. Resiko pemunahan nutrisi kurang dari kebutuhan

C. Intervensi

N

o.Diagnosa

Keperaw

atan

Tujuan

dan

Kriteria

Hasil

Intervensi

KeperawatanRasional

1. Ganggua

n

integritas

kulit b/d

efek

radiasi,

proses

malignan

si.

Setelah

dilakuka

n

intervens

i

keperaw

atan

selama

3x24

jam,

ganggua

n

integritas

kulit bisa

diatasi

dengan

kriteria

hasil:

1.        Kaji kulit dengan

sering terhadap efek

samping terapi kanker;

perhatikan kerusakan/

pelambatan

penyembuhan luka.

Tekan kan pentingnya

melaporkan area

terbuka pada pemberi

perawatan.

2.        Mandikan dengan

air hangat dan sabun

ringan.

1.    Efek kemerahan dan

kulit samak ( reaksi

radiasi) dapat terjadi

dalam area radiasi.

Deskuaminasi kering

( kekeringan dan

pruritus), deskuamasi

lembab ( lepuh)

ulserasi, kehilangan

rambut, kehilangan

dermis, dan kelenjar

keringat juga dapat

terlihat. Selain itu

reaksi kulit dapat

terjadi pada bebebrapa

agen kemoterapi.

2.    Memertahankan

Page 27: Asuhan keperawatan kanker kulit

1.      Luka

tidak

berair

2.      Luka

tidak bau

3.        Dorong pasien

untuk menghindari

menggaruk dan

menepuk kulit yang

kering dari pada

menggaruk.

4.        Anjurkan pasien

untuk menghindari

krim kulit apapun,

salep, dan bedak

kecuali di izinkan

dokter.

5.        Tinjau protokol

perawatan kulit untuk

pasien yang mendapat

terapi radiasi.

6.        Hindari menggaruk

atau menggunakan

sabun, losion, atau

deodoran pada area;

hindari memberikan

panas atau

mengusahakan

mencuci tanda/ tato

yang ada di kulit

sebagai identifikasi

kebersihan tanpa

mengiritasi kulit.

3.    Membantu

mencegah friksi/

trauma kulit.

4.    Dapat meningkatkan

iritasi/ reaksi secara

nyata.

5.    Dilakukan untuk

meinimalkan trauma

pada area terapi

radiasi.

6.    Dapat menimbulkan

atau bahkan

mempengaruhi

pemberian radiasi.

1.    Pemeriksaan kultur

pus untuk mengetahui

Page 28: Asuhan keperawatan kanker kulit

area iradiasi.

Kolaborasi:

1.      Pemeriksaan kultur

pus.

2.      Pemberian obat

topikal

3.      Penjadwalan terapi

selanjutnya:

Kemoterapi atau

bedah.

perkembangan

penyakit, apakah

terjadi infeksi atau

tidak.

2.    Mengurangi bau

tidak sedap.

3.    Kanker klien sudah

stadium 3, diperlukan

terapi lanjutan seperti

kemoterapi untuk

mengontrol sel- sel

kanker atau tahap

pembedahan untuk

membuang sel kanker.

2. Resiko

tinggi

penyebar

an

infeksi

berhubun

gan

dengan

malnutris

i.

Setelah

dilakuka

n

intervens

i

keperaw

atan

selama

3x24

jam,

infeksi 

tidak

menyeba

r kearea

1. Tingkatkan prosedur

mencuci tangan yang

baik dengan staf dan

pengunjung. Batasi  

pengunjung yang

mengalami infeksi.

Tempatkan pada

isolasi sesuai indikasi.

2. Tekankan higene

personal

1.    Lindungi pasien dari

sumber – sumber

infeksi, seperti

pengunjung dan staf

yangmengalami ISK

2.    Membantu potensial

sumber infeksi atau

pertumbuhan

sekunder.

3.    Peningkatan suhu

Page 29: Asuhan keperawatan kanker kulit

yang lain

dengan

kreteria

hasil:

        

Luka

tidak

terdapat

kemerah

an

        

Luka

tidak

teraba

panas

3. Patau suhu

4. Hindari/ batasi

prosedur invasif. Taati

teknik aseptik.

terjadi bila tidak

tertutup oleh obat

kortikostreoid atau anti

inflamsi karena

berbagai faktor misal

efek samping terapi

kemoterapi, proses

penyakit atau infeksi.

Identifikasi dini proses

infeksi memungkinkan

terapi yang tepat untuk

di mulai dengan

segera.

4.    Menurunkan resiko

kontaminasi,

membatasi entri portal

terhadap agen

infeksius.

3 Nyeri

akut 

berhubun

gan

berhubun

gan

dengan

Setelah

dilakuka

n

intervens

i

keperaw

atan

1.    Tentukan riwayat

nyeri misal lokasi

nyeri, frekuensi,

durasi, dan

intensitas                     

(skala 0 – 10 ) dan

tindakan penghilang

1.    informasi

memberikan data dasar

untuk mengevaluasi

kebutuhan/ keefektifan

intervensi. Catatan :

pengalaman nyeri

adalah individual yang

Page 30: Asuhan keperawatan kanker kulit

proses

penyakit

(kompres

i/destruk

si

jaringan

saraf,infi

ltrasi

saraf

atau

suplai

vaskular

nya,obstr

uksi

jaringan

saraf,infl

amasi.).

selama

3x24

jam,

nyeri

bisa

berkuran

g dengan

kreteria

hasil:

        

Klien

tidak

terlihat

meringis

        

Nyeri

klien

berkuran

g

yang di gunakan.

2.    Evaluasi/sadari

terapi tertentumisalkan

pembedahan, radiasi,

kemotrapi, bioterapi.

Ajarkan  pasien/ orang

terdekat apa yang

diharapkan.

3.    Berikan tindkan

kenyamanan dasar

misal reposisi,

gosokan punggung dan

aktifitas hiburan misal

musik dan televisi.

4.    Dorong penggunaan

keterampilan

manajemen nyeri

misalkan teknik

relaksasi,visualisasi,

bimbingan imajinasi,

tertawa, musik dan

sentuhan teraupetik

di gabungkan dengan

baik respons fisik dan

emosional.

2.    Ketidak nyamanan

rentang luas adalah

umum misalkan nyeri

insisi, kulit terbakar,

nyeri punggung

bawah, sakit kepala

tergantung pada

prosedur/ agen yang

digunakan.

3.    Meningkatkan

relaksasi dan

membantu

memfokuskan kembali

perhatian.

4.    Memungkin kan

pasien untuk

berpartisipasi secara

aktif dan meningkat

kan rasa kontrol.

Page 31: Asuhan keperawatan kanker kulit

5.    Evaluasi penghilang

nyeri/ kontrol. Nilai

aturan pengobatan bila

perlu.

5.    Tujuan nya adalah

kontrol nyeri

maksimum dengan

pengaruh minimum

pada AKS.

4. Perubaha

n nutrisi

kurang

dari

kebutuha

n

berhubun

gan

dengan

konsekue

nsi

kemotera

pi

Setelah

dilakuka

n

intervens

i

keperaw

atan

selama

1x24

jam,

klien

bisa

menghab

iskan

makanan

ya

dengan

kreteria

hasil

        

Klien

menghab

iskan

makanan

1.    Pantau masukan

makan setiap hari,

biarkan pasien

menyimpan buku

harian tentang

makanan sesuai

indikasi.

2.    Ukur tinggi, berat

badan dan ketebalan

lipatan kulit

trisep.pastikan jumlah

penurunan berat badan

saat ini. Timbang berat

badan setiap hari.

3.    Dorong pasien untuk

makan diet tinggi

kalori kaya nutrien,

dengan masukan

cairan adekuat.

Dorong penggunaan

suplemen dan makan

sering/ lebih sedikit

yang di bagi – bagi

1.       Mengidentifikasi

kekuatan/ defisiensi

nutrisi.

2.       Membantu dan

mengidentifikasi

malnutrisi protein

kalori, khusus nya bila

berat badan dan

pengukuran

antropometrik kurang

dari norma

3.       Kebutuhan jaringan

metabolik ditingkatkan

begitu juga cairan

( untuk menghilangkan

produk sisa).

Sumplemen dapat

memainkan peran

penting dalam

mempertahan kan

masukan kalori dan

Page 32: Asuhan keperawatan kanker kulit

         BB

tidak

turun

selama sehari.

4.    Ciptakan suasana

makan malam yang

menyenangkan,

dorong pasien untuk

berbagi makanan

dengan keluarga/

teman

5.    Dorong penggunaan

teknik relaksasi,

visualisasi, bimbingan

imajinas, latihan

sedang sebelum

makan.

protein adekuat.

4.       Membuat waktu

makan lebih

menyenangkan yang

dapat meningkat kan

masukan.

5.       Dapat mencegah

awitan atau

menurunkan berat nya

mual, penurunan

anoreksia, dan

memungkinkan pasien

meningkatkan

masukan oral

5 Ganggua

n harga

diri

berhubun

gan

dengan

proses

penyakit,

kecacata

n

bedah,ef

Setelah

dilakuka

n

intervens

i

keperaw

atan

selama

3x24

jam,

nyeri

1.     Diskusikan dengan

pasien/ orang terdekat

bagaimana diagnosis

dan pengobatan yang

mempengaruhi

kehidupan pribadi

pasien/ rumah dan

aktivitas kerja.

2.     Dorong diskusi

tentang/ pecahkan

1.       Membantu dalam

memastikan masalah

untuk memulai proses

pemecahan masalah.

2.       Dapat membantu

menurunkan masalah

yang mempengaruhi

penerimaan

pengobatan atau

Page 33: Asuhan keperawatan kanker kulit

ek

samping

kemotera

pi atau

radiotera

pi.

bisa

berkuran

g dengan

kreteria

hasil:

        

Klien

tidak

terlihat

meringis

        

Nyeri

klien

berkuran

g

masalah tentang efek

kanker/ pengobatan

pada peran sebagai ibu

rumah tangga, orang

tua, dan sebagai nya.

3.     Berikan dukungan

emosi untuk pasien/

orang terdekat selama

tes diagnostik dan fase

pengobatan.

4.     Gunakan sentuhan

selama interaksi , bila

dapat diterima pada

pasien dan

mempertahankan

kontak mata.

merangsang

kemnajuan penyakit.

3.       Meskipun beberapa

pasien mampu

beradaptasi/menyesuai

kan dengan efek

kanker atau efek

samping terapi banyak

memerlukan dukungan

tambahan selama

periode ini.

4.       Pemastian

individualitas dan

penerimaan penting

dalam menurunkan

perasaan pasien

tentang ketidakamanan

dan keraguan diri.

Page 34: Asuhan keperawatan kanker kulit

D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/tanggal

waktu

DX

Implementasi Evaluasi

Senin20 juni 2013

0

1

1.Mengobservasi KU pasien. Hasil : KU pasien lemah.

2.Mengkaji TTV.Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 60 kali /menit -Pernafasan: 18 kali /menit -Tekanan Darah : 90/70mmHg

3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi dan intensitas (skala 0-10).Hasil: Nyeri pada tahi lalat

4.Memberikan matras/kasar keras,bantal kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.

5.Membiar posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.

6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal.

S :Pasien mengatakan masih terasa nyeri

Pasien belum merasa nyaman

O :KU : lemahTTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 60 kali /menit-Pernafasan: 18 kali /menit-Tekanan Darah : 90/70mmHg

Edema pada tahi lalat, nyeri masih terasa, skalanyeri 7, Pasien anemia sedang,aktivitas pasien dibatasi agar nyeri dapat berkurang, obat yang diberikan untuk mengurangi kekakuan.

A :Masalah belum

Page 35: Asuhan keperawatan kanker kulit

0

2

Hasil: pasien belum nyaman.

7.Mendorong untuk sering mengubah posisi.Hindari gerakan yang menyentak.Hasil: Pasien masih merasa nyeri

8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun dan/atau pada waktu tidur.Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan.

9.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu airkompres,air mandi dan sebagainya.Hasil: masih terasa nyeri.

10.Memberikan Obat analgetik sesuai instruksi/resep dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengurangi nyeri

1.Mengkaji TTV.Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 60 kali /menit -Pernafasan: 18 kali /menit -Tekanan Darah : 90/70mmHg

2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit pada tahi lalat.Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk.

teratasi

P :-Intervensi lanjut(1, 2,3,4,5,6,7,8,9,10)

1.Mengobservasi KU

2.Mengkaji TTV

3.Menyelidiki keluhan nyeri 4.Memberikan matras 5.Membiarkan pasien mengambil posisi yang nyaman 6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal. 7.Mendorong untuk sering mengubah posisi

 8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat.

9.Memberikan Obat Asetilsalisilat(aspirin) sesuai instruksi/resep dokter S :-Pasien mengatakan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk.

Page 36: Asuhan keperawatan kanker kulit

3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk  jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu.Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur..

4.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup.Demonstrasikan/bantu teknik pemindahandan penggunaan bantuanmobilitas,mis,trapeze.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.

5.Mengunakan bantal kecil/tipis di bawahleher. Hasil: Pasien merasa nyaman.

6.Mendorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masihmerasa nyeri

7.Berikan lingkungan yang aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.

8.Memberikan matras busa/pengubahtekanan. Hasil: menghindari dekubitus.

1.Mendorong pengungkapan

-Pasien mengatakan sulit untuk istirahat dan tidur.-Pasien belum merasa nyaman.

O :TTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 60 kali /menit-Pernafasan: 18 kali /menit-Tekanan Darah : 90/70mmHg

Pasien anemia sedang, tidak bisa tidur nyenyak, obat yang diberikan untuk mengatasi nyeri dan menekan inflamasi.

A :-Masalah belum teratasi

P :-Intervensi lanjut

1. Mengkaji TTV 2.Mengevaluasi/melanjutkanpemantauan tingkat inflamasi.

3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan 

Page 37: Asuhan keperawatan kanker kulit

3

mengenaimasalah tentang proses penyakit,harapanmasa depan.Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri.

2.Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana pandangan pribadi pasien dalam menfungsikan gaya hidup sehari-hari,termasuk aspek-aspek seksual.Hasil: aktivitas normal pasien dibantu orang lain.

3.Mendiskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan.Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.4.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan.Hasil: Pasien membatasi aktivitasnyadengan orang lain.

5.Menyusun batasan pada perilakumaldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yangdapat membantu koping.Hasil: Pasien berusaha untuk dapatberaktivitas secara mandiri tanpa bantuanorang lain.

6.Mengikut-sertakan pasien

4.Membantu dengan rentang gerakaktif/pasif. 5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup

 6.Intervensi tidak dilanjutkan. 7.Mendorong pasien mempertahankan postur tegak 

8.Berikan lingkungan yang aman

 9.Memberikan matrasbusa/pengubah tekanan

 10.Memberikan obat-obatan analgetik

 S :Pasien mengatakan ingin segera sembuh.Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri.

O :Aktivitas Pasien masihbergantung pada orang lain(Keluarga).Pasien

Page 38: Asuhan keperawatan kanker kulit

dalam merencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.Hasil: Pasien dapat bekerjasama denganbaik.

membatasi rentanggeraknya.

A:Masalah belum teratasi

P :Intervensi lanjut

1.Mendorong pengungkapanmengenai masalah

 2.Mendiskusikan arti darikehilangan/perubahan

 3.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal

 4.Menyusun batasan pada perilaku maldaptif.

 5.Mengikut-sertakan pasien dalam merencanakan perawatan

Selasa,05 April 2013

0 1.Mengobservasi KU pasien.Hasil : KU pasien masih lemah.

2.Mengkaji TTV. Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 70 kali /menit

S :Pasien mengatakan masih terasa nyeri dan kaku.

Pasien belum merasa nyaman

Page 39: Asuhan keperawatan kanker kulit

2 -Pernafasan: 20 kali /menit -Tekanan Darah : 100/80mmHg

3.Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi dan intensitas (skala 0-10).Hasil: Nyeri pada digiti manus dan. Skala nyeri 5

4.Memberikan matras/kasar keras,bantalkecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuaikebutuhan.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.

5.Membiarkan pasien mengambil posisiyang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempatidur sesuai indikasi.Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.

6.Menempatkan/pantau penggunaan banta.Hasil: pasien belum nyaman.

7.Mendorong untuk sering mengubah posisi.Hindari gerakan yang menyentak.Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi.

8.Menganjurkan pasien untuk mandi airhangat atau mandi pancuran pada waktubangun dan/atau pada waktu tidur.Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan.

O :KU lemahTTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 70 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/800mmHg

Edema pada tahi lalat, skalanyeri 5, anemia berkurang,aktivitas pasien dibatasi agarnyeri dapat berkurang, obat yang diberikan untuk mengurangi edema.

A :Masalah belum teratasi

P :-Intervensi lanjut

1.Mengobservasi KU

2.Mengkaji TTV

3.Menyelidiki keluhan nyeri

 4.Memberikan matras

5.Membiarkan pasien mengambil posisi yang nyaman

Page 40: Asuhan keperawatan kanker kulit

0

2

9.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakitbeberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres,air mandi dan sebagainya.Hasil: masih terasa nyeri.

10.Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)sesuai instruksi/resep dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengurangi kekakuan dan meningkatkanmobilitas.

1.Mengkaji TTV.Hasil :-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 70 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/80mmHg

2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauantingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi.Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk agak berkurang.

3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk  jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu.Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur.

4.Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif dan

 6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal.

 7.Mendorong untuk sering mengubah posisi.

 8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat.

9.Menyediakan waslap hangatuntuk mengompres sendi-Sendi

 10.Memberikan Obat analgetik sesuai instruksi/resep dokter S :Pasien mengatakan rasa nyeriseperti ditusuk-tusuk agak berkurang.

Pasien mengatakan sulit untuk istirahat dan tidur.

Pasien belum merasa nyaman.

O :TTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 70

Page 41: Asuhan keperawatan kanker kulit

3

isometrik jika memungkinkan.Hasil: rentang gerak pasien masih terbatas.

5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup.Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze.Hasil: Pasien belum merasa nyaman.

6. Mendorong pasien mempertahankanpostur tegak dan duduk tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masihmerasa nyeri dan kaku.

7.Berikan lingkungan yang aman,misalnyamenaikan kursi/kloset,menggunakanpegangan tangga pada bak/pancuran dantoilet, penggunaan alat bantumobilitas/kursi roda penyelamat.Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.

8.Memberikan matras busa/pengubahtekanan. Hasil: menghindari dekubitus.

9.Memberikan obat-obatan antirematik dansteroid sesuai instruksi/resep dari dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengatasi rematik dan menekan inflamasi.

1.Mendorong pengungkapan

kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/80mmHg.

A :-Masalah belum teratasi

P :-Intervensi lanjut

1.Mengkaji TTV

2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauan tingkat inflamasi.

3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan

 4.Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif.

 5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup

 6.Berikan lingkungan yang aman.

 7.Memberikan matras busa/pengubah tekanan.

Page 42: Asuhan keperawatan kanker kulit

mengenaimasalah tentang proses penyakit,harapanmasa depan.Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri.

2.Mendiskusikan arti darikehilangan/perubahan pada pasien atauorang terdekat.Memastikan bagaimanapandangan pribadi pasien dalammenfungsikan gaya hidup sehari-hari,termasuk aspek-aspek seksual.Hasil: aktivitas normal pasien dibantuorang lain.

3.Mendiskusikan persepsi pasien mengenaibagaimana orang terdekat menerimaketerbatasan.Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.

4.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan.Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.

5.Menyusun batasan pada perilakumaldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yangdapat membantu koping.Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuanorang lain.

 8.Memberikan obat-obatan analgetik

 S :Pasien mengatakan ingin segera sembuh.Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri.

O :Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain (Keluarga).

Pasien membatasi rentanggeraknya.

A:Masalah belum teratasi

P :Intervensi lanjut

1.Mendorong pengungkapan mengenai masalah

 2.Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan

 3.Mendiskusikan persepsi pasien mengenai.

 4.Memperhatikan

Page 43: Asuhan keperawatan kanker kulit

6.Mengikut-sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.Hasil: Pasien dapat bekerjasama denganbaik.

perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal.

 5.Menyusun batasan pada perilaku maldaptif .

 6.Mengikut-sertakan pasien dalam merencanakan perawatan.

Rabu,06 April 2013

0

1

1.Mengobservasi KU pasien.

2.Mengkaji TTV.Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 110/80mmHg

3.Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi danintensitas (skala 0-10).Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus danpergelanggan tangan. Skala nyeri 4

4.Memberikan matras/kasar keras,bantalkecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuaikebutuhan.Hasil: Pasien merasa nyaman.

5.Membiarkan pasien mengambil posisiyang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempattidur sesuai

S :Pasien mengatakan nyeri berkurang.

Pasien sudah sedikit merasa nyaman.

O :KU membaik.TTV:-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 110/800mmHg

Edema pada tahi lalat, skala nyeri 4,aktivitas pasien dibatasi agar nyeri dapat berkurang, obat yangdiberikan untuk mengurangi

Page 44: Asuhan keperawatan kanker kulit

0

2

indikasi.Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.

6.Menempatkan/pantau penggunaan bantal.Hasil: pasien merasa nyaman.

7.Menganjurkan pasien untuk mandi airhangat atau mandi pancuran pada waktubangun dan/atau pada waktu tidur.Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan.

8.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakitbeberapa kali sehari. Pantau suhu airkompres,air mandi dan sebagainya.Hasil: nyeri berkurang.

9.Memberikan Obat analgetik sesuai instruksi/resep dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk mengurangi nyeri

1.Mengkaji TTV. Hasil :-Suhu tubuh: 37 0 C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 110/80mmHg

2.Mengevaluasi/melanjutkan pemantauantingkat inflamasi/rasa sakit pada kulitHasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk berkurang.

nyeri

A :Masalah belum teratasi

P :-Intervensi lanjut

1.Mengobservasi KU2.Mengkaji TTV

3.Menyelidiki keluhan nyeri

 4.Memberikan matras.

 5.Membiarkan pasien mengambil posisi yang nyaman.

 6.Menempatkan/pantaupenggunaan bantal.

 7.Mendorong untuk seringmengubah Posisi.

 8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat.

9.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres luka bekas pembedahan

Page 45: Asuhan keperawatan kanker kulit

3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk  jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu.Hasil: Pasien sedikit nyaman untuk istirahat dan tidur.

4..Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup.Demonstrasikan/bantu teknik pemindahandan penggunaan bantuanmobilitas,mis,trapeze.Hasil: Pasien merasa nyaman.

5.Berikan lingkungan yang aman,misalnyamenaikan kursi/kloset,menggunakanpegangan tangga pada bak/pancuran dantoilet, Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.

6.Memberikan matras busa/pengubahtekanan. Hasil: menghindari dekubitus.

1.Mendorong pengungkapan mengenaimasalah tentang proses penyakit,harapanmasa depan.Hasil: Pasien ingin segera sembuh dandapat mandiri.

2.Mendiskusikan persepsi pasien mengenaibagaimana orang terdekat menerimaketerbatasan.Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.

 10.Memberikan Obat Analgetik sesuai instruksi/resep Dokter

S :Pasien mengatakan rasa nyeriseperti ditusuk-tusuk berkurang.Pasien mengatakan sudah bisauntuk istirahat dan tidur.Pasien sedikit merasa nyaman.

O :TTV:-Suhu tubuh: 370C-Denyut Nadi: 80 kali /menit-Pernafasan: 20 kali /menit-Tekanan Darah : 100/80mmHgRentang gerak terbatas, sudahbisa tidur nyenyak, obat yangdiberikan untuk mengatasirematik dan menekan inflamasi.

A :-Masalah belum teratasi

Page 46: Asuhan keperawatan kanker kulit

3

3.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalumemperhatikan tubuh/perubahan.Hasil: Pasien membatasi aktivitasnyadengan orang lain.

4.Mengikut-sertakan pasien dalammerencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.Hasil: Pasien dapat bekerjasama denganbaik.

P :-Intervensi lanjut1.Mengkaji TTV

2.Mengevaluasi/melanjutkanpemantauan tingkatinflamasi.

3.Pertahankan istirahat tirahbaring/duduk jika diperlukan

4 Mengubah posisi dengan seringdengan jumlah personel Cukup

 6.Berikan lingkungan yang aman

7.Memberikan matrasbusa/pengubahtekanan S :Pasien mengatakan ingin segerasembuh.Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri.

O :Aktivitas Pasien masihbergantung pada orang lain(Keluarga).Pasien membatasi

Page 47: Asuhan keperawatan kanker kulit

rentanggeraknya.

A:Masalah belum teratasi

P :Intervensi lanjut

1.Mendorong pengungkapanmengenai masalah

 2.Mendiskusikan arti darikehilangan/perubahan

 3.Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal

 4.Menyusun batasan pada perilakumaldaptif 5.Mengikut-sertakan pasien dalammerencanakan perawatan

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Page 48: Asuhan keperawatan kanker kulit

Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya

untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara

normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit

mati dan tumbuh kembali. Kanker kulit  adalah jenis kanker  yang terletak

dipermukaan kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala  awal

yang ditimbul dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita

terlambat melakukan pengobatan.           

Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun

ada beberapa factor resiko  yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit

yaitu: Paparan Sinar Ultraviolet (UV), Kulit Putih, Paparan Karsinogen,

Genetik/Faktor Keturunan.

Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit

yaitu :Benjolan kecil yang membesar , Benjolan yang permukaannya tidak

rata dan mudah berdarah, Tahi lalat yang berubah warna, Koreng atau borok

dan luka yang tidak mau sembuh, Bercak kecoklatan pada orang tua, Bercak

hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan.

B. SaranDemikian makalah ini dibuat semoga bisa memberikan manfaat

kepada kita semua yang membaca, untuk lebih waspada terhadap segala sesuatu keganjilan pada tubuh. Banyak dan kekurangan pada makalah ini kami mohon maaf, karena kami masih dalam tahap belajar. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Suriadiredja, A. (2008). Mengenal kanker kulit diagnosa, pengobatan dan pencegahannya. Diperoleh  pada tanggal 6 April 2011 dari :

Page 49: Asuhan keperawatan kanker kulit

http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang= en&id=15

Ganggaiswari, A. (2010). Kanker kulit Indonesia. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011

 Baughman, Diane, C & Joann, C, Hackley. (2000). Keperawatan

medical bedah : buku saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.

Corwin, E.J.(2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC. Engram, Barbara. (2004) Rencana asuhan keperawatan medikal bedah.

Jakarta: EGC.

Makalah KMB

Page 50: Asuhan keperawatan kanker kulit

ASUHAN KEPERAWATAN

“KANGKER KULIT”

T

OLEH

Kelompok 2

1. ROSNINA

2. WA.ODE MUJAHID FATIMAH

3. SUDARTO SAHIDI

4. WA.ODE NUR ILA

5. WA.ODE HUTRYANTI

AKPER PEMKAB MUNA2014

Page 51: Asuhan keperawatan kanker kulit