asma farmakologi

Post on 19-Jan-2016

58 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

not mine just uploaded it

TRANSCRIPT

PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN

“ASMA”

TITA SUMINAR

PENGERTIAN

Asma adalah penyakit pada saluran pernapasan dimana paru-paru mengalami pembangkakan dan terbatasnya kemampuan bernapas. Otot dinding cabang tenggorokan mengetat, dan saluran pernapasan menghasilkan kelebihan lendir yang menyumbat jalan napas.

PENYEBAB

1. Terjadi karena - Hiperresponsivitas bronkus

- Inflamasi saluran pernafasan - Bronkokonstriksi2. Dipicu oleh

- Faktor ekstrinsik (alegi) - Faktor intrinsik (infeksi saluran nafas, emosi) - Gabungan ekstrinsik dan intrinsik

3. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik

TANDA DAN GEJALA

1. Napas pendek.2. Pengetatan pada otot dada atau rasa

sakit pada dada.3. Sulit tidur karena napas pendek, batuk.4. Suara sengau atau siulan ketika

bernapas.5. Batuk atau sengau yang memburuk

ketika terserang pilek dan flu.

PENGGOLONGAN

1. Agonis Reseptor Beta-22. Kortikosteroid 3. Penstabil Sel Mast4. Antikolinergik5. Golongan Xanthine 6. Antileukotrien

1. Agonis Reseptor Beta-2 Mekanisme Kerja : Merelaksasi otot polos bronkus atau

melapangkan bronkus. Contoh obat :

1. Terbutalin

- Oral : Sehari 3x 2,5 mg selama1-2 minggu, jika diperlukan maksimum sehari 3x 5 mg.

Anak : Sehari 3x 75 mcg/kg; 7-15 th : Sehari 2-3x 2,5 mg maksimum 7,5 mg per hari.

- Subkutan, intramuskular, intravena : Sehari 4x 250-500 mcg.

Anak  2-15 th : 10 mcg/kg sampai maksimum 300 mcg.

- Infus intravena : larutan yang mengandung 3-5 mcg/mL, dengan laju 0.5-1 mL/menit (1.5-5 mcg/menit) selama 8-10 jam. Dosis anak dikurangi. 

- Inhaler : dewasa dan anak : sehari 3-4x 250-500 mcg (1-2 semprot) maksimum 8 kali semprot sehari.

Efek Samping : Tremor, sakit kepala, otot kaku, palpitasi, takikardi, aritmia, Hipokalemia terutama pada dosis tinggi.

2. Salbutamol- Oral (Lebih dipilih dengan inhalasi) :

Dewasa : Sehari 3-4x 4mg (orang lanjut usia dan penderita yang peka awali dengan dosis awal 2 mg); dosis maksimal 8mg dalam dosis tunggal.

Anak-anak dibawah 2 tahun : Sehari 4x 100 mcg/kg; 2-6 tahun : Sehari 3-4x 1-2 mg;

6-12 : Sehari 3-4x 2 mg.- Injeksi

s.c / i.m 500mcg ulangi tiap 4 jam bila perlu.IV bolus pelan 250 mcg diulangi bila perlu.

- Infus intravena, dosis awal 5mcg/menit, disesuaikan dengan respon dan nadi, biasanya dalam interval 3-20 mcg/menit.

Anak-anak 1-12 bulan 0,1-1 mcg/kg/menit.

- Inhalasi :

Dewasa : 100-200 mcg (1-2 semprot); untuk gejala yang menetap boleh diberikan sampai 4x sehari;

Anak-anak : 100mcg (1 semprot), dapat ditingkatkan sampai 200 mcg (2 semprot) bila perlu; untuk gejala menetap boleh diberikan

sampai 4x sehari. Profilaksis pada exercise-induced bronchospasm, Dewasa 200mcg

(2 semprot); anak-anak 100mcg (1 semprot), ditingkatkan sampai 200mcg (2 semprot) bila perlu. 

- Serbuk inhalasi : Dewasa 200-400 mcg; untuk gejala yang menetap boleh diberikan

sampai 4x sehari; Anak-anak 200mcg. Profilaksis untuk exercise-induced bronchospasm Dewasa 400mcg;

anak-anak 200 mcg.

- Inhalasi dengan larutan nebulizer, bronkospasme kronik yang tidak respon terhadap terapi konvensional dan pada terapi

asma akut berat.Dewasa dan anak lebih dari 18 tahun ; Sehari 4x 2.5 mg,dapat

ditingkatkan menjadi 5 mg bila perlu.Anak dibawah 18 tahun : Sehari 4x 1,25-2.5 mg.

Efek Samping : Palpitasi, Takiaritmia, Hipokalemia, Tremor.

2. Kortikosteroid Mekanisme kerja : Merelaksasi otot

polos bronkus secara langsung, menurunkan reaktivitas bronkus, meningkatkan diameter saluran nafas dan menurunkan frekuensi kekambuhan asma.

Contoh obat : - Triamcinolone- Budesonida

TRIAMSINOLON

Oral Dewasa dan anak > 12 tahun: 4-12 mg

per hari, indikasi lain 4-36 mg per hari. Anak < 12 tahun: 0,117 mg/kg berat

badan per hari, indikasi lain 0,416-1,7 mg/kg berat badan per hari.

Efek samping : batuk, hidung berdarah, dan sakit kepala berat

BUDESONID Cyclohaler :

Dewasa : 0.2-1.6 mg tiap hari dalam dosis terbagi.

Anak-anak usia 6 tahun keatas : 200-400mcg setiap hari dalam dosis terbagi, (dosis maksimal 800mcg setiap hari).

Aerosol inhalasi :

Dewasa sehari 2x 200mcg; pada severe asthma, dosis dapat ditingkatkan menjadi 1.6 mg tiap hari.

Anak-anak : Sehari 2x 50-400mcg; pada penderita dengan asma berat dosis dapat ditingkatkan menjadi 800mcg setiap hari.

Inhalation of powder (turbohaler) :

Pada awal pengobatan dosis yang diberikan sehari 2x 0.2-1.6mg

Pada penderita yang tidak terlalu parah dapat diberikan sehari 1x 200- 400mcg (setiap sore).

Anak-anak dibawah 12 tahun sehari 2x 200-800mcg Inhalation of nebulised suspension :

Pada awal pengobatan dosis yang diberikan sehari 2x 1-2mg.

Dosis pada anak usia 3 bulan-12 tahun : sehari 2x 0.5-1mg.

Efek samping : Cushing's syndrome, pusing, sakit kepala, katarak, glukoma.

3. Penstabil Sel Mast Sel mast adalah jenis sel yang hadir dalam jumlah

besar di membran hidung dan paru-paru. Aktivasi sel-sel ini oleh antibodi alergi menyebabkan pelepasan beberapa zat, termasuk histamin dan heparin yang menyebabkan gejala seperti pilek, gatal, hidung tersumbat, dan produksi lendir.

Mekanisme kerja : Mencegah pelepasan mediator bronkokontriksi dan inflamasi dari sel mast saluran pernafasan.

Contoh obat : - Kromolin- Nedrokromil

KROMOLINKromolin untuk inhalasi tersedia dalam bentuk

kapsul yang mengandung 20 mg kromolin bubuk halus dicampur dengan laktosa. Obat ini diberikan secara inhalasi dengan turbo inhaler 4x sehari.

Larutan kromolin dapat diberikan secara inhalasi  dengan menggunakan nebulizer. Larutan kromolin 4% mengandung 5,2 mg kromolin setiap kali semprot.

Dosis yang dianjurkan sekali semprot 3-6x sehari.

Efek samping : batuk, kongesti hidung, iritasi faring. Kadang-kadang timbul gejala pusing, bengkak dan nyeri sendi, mual, sakit kepala dan kemerahan kulit. Gejala lebih serius dan jarang terjadi yaitu reaksi hipersensitivitas.

NEDOKROMIL

Nedokromil hanya diindikasikan untuk pasien asma yang berusia 12 tahun keatas. Dosis untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun : Sehari 2-4x 4mg diberikan secara inhalasi atau semprotan.

Efek samping : batuk, kongesti hidung, iritasi faring. Kadang-kadang timbul gejala pusing, bengkak dan nyeri sendi, mual, sakit kepala dan kemerahan kulit.Gejala yang jarang terjadi yaitu reaksi hipersensitivitas.

4. AntikolinergikMekanisme kerja : Menghalangi

kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. pelebaran bronkus.

Contoh obat :- Ipratopium bromida

IPRATOPIUM BROMIDA

Dosis inhalasi sehari 3-4x 2 semprotan (20 mcg).

Efek samping : jarang terjadi dan biasanya berupa mulut kering, mual, nyeri kepala, dan pusing.

5. Golongan Xanthine Mekanisme kerja : Memberikan

efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus).

Contoh obat : - Teofilin- Aminofilin

TEOFILIN Dosis permulaan yang umum antara 10-16

mg/kgBB/hari. Dosis oral

Dewasa 200-400 mg tiap 12 jam. Anak 6-12 tahun : 125-200 mg tiap 12 jam Anak 2-12 tahun : 9mg/kg setiap 12 jam (maksimal 200 mg)

Dosis intravena. Jika pasien belum mendapat teofilin sebelumnya, diberikan loading dose 6 mg/kgBB selama 20-30 menit melaui infus, selanjutnya diteruskan dengan dosis pemeliharaan.

Efek samping : Reaksi-reaksi kardiovaskular (takikardi, takiaritma, hipotensi), Gangguan gastrointestinal.

AMINOFILIN Dewasa : Asma akut berat belum mendapat terapi dengan

Teofilin. Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg)

Dewasa : Asma akut berat Infus intravena 500 mcg/kg/jam (dengan monitoring

ketat) disesuaikan dengan konsentrasi plasma Teofilin. Anak-anak : Asma akut berat belum mendapat terapi dengan

Teofilin. Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat

diikuti dengan dosis pada asma akut berat. Anak-anak : Asma akut berat

IV infus: usia 6 bulan - 9 tahun 1mg/kg/jam usia 10-16 tahun 800 mcg/kg/jam disesuaikan dengan konsentrasi teofilin dalam plasma.

Efek samping : Diare, mual dan muntah; pusing, sakit kepala, insomnia,

6. Antileukotrien Leukotrien: merupakan mediator yang bersifat

bronkokonstriktif memicu asma Mekanisme kerja : Obat bekerja dengan cara menghambat

efek bronkokonstriktif dari leukotrien.

Jenis Leukotrien antagonis

1. Leukotriene Receptor Antagonists

Contoh : montelukast (singulair), zafirlukast (accolate), dan pranlukast. 

2. Leukotriene Synthesis Inhibitor, secara langsung menghambat 5- lipooxygenase yang

berefek memblok produksi leukotrienes cysteinyl dan LTB 4 .

Contoh : Zileuton.

ZAFIRLUKAST (10 MG DAN 20 MG)

Dewasa : Sehari 2x 20 mg, 1 jam sebelum makan/2 jam sesudah makan.

Anak-anak 5-11 tahun : Sehari 2x 10 mg, 1 jam sebelum makan/2 jam sesudah makan.

Efek samping : sakit kepala , pusing, mual , diare, sakit perut , sakit tenggorokan , infeksi pernapasan, dan rhinitis. Kerusakan hati telah dikaitkan dengan pengobatan zafirlukast.

Montelukast Dosis yang dianjurkan 4,5 atau 10 mg per hari. Dewasa : 10 mg per hari. Anak-anak 2-6 tahun 4 mg; anak 6-15 tahun 5 mg.

Efek samping : sakit kepala, pusing, sakit perut, sakit tenggorokan, dan rhinitis.

ZILEUTON

Digunakan hanya untuk umur12 tahun keatas

Dosis : Sehari 4x 600 mg, diminum setiap kali makan dan sebelum tidur.

Efek samping : konstipasi, sulit tidur.

Asma pada kehamilan dan Laktasi

Pemberian inhalasi jauh lebih aman karena tidak bekerja secara sistemik.

Pemberian sistemik tidak dianjurkan

TERIMA KASIH

top related