anatomi
Post on 06-Dec-2014
59 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANATOMI & HISTOLOGI KULIT
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama:
1. Lapisan Epidermis (kutikel)
2. Lapisan Dermis (korium, kutis vera, true skin)
3. Lapisan Subkutis (Hipodermis)
Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai
dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan lemak.
1. Lapisan Epidermis
Terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum
spinosum dan stratum basale
Stratum Korneum (lapisan tanduk)
Lapisan kulit yang paling luar. Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang
mati, tidak berinti dan protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk).
Stratum Lusidum
Terdapat dibawah lapisan korneum. Merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa
inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein (eleidin). Tampak jelas
di telapak tangan dan kaki.
Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)
Merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar
dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin yang
terdiri atas lipid. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum
granulosum tampak jelas di telapak tangan dan kaki
Stratum Spinosum (stratum malphigi)
Disebut juga prickle cell layer. Terdiri atas sel poligonal yang berbeda
besarnya karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena
mengandung glikogen, inti terletak di tengah. Sel ini semakin dekat ke
permukaan semakin gepeng. Diantara sel stratum spinosum terdapat
jembatan antar sel yang terdiri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin.
Perlekatan antar jembatan membentuk penebalan bulat kecil yang disebut
nodulus bizzozero, dan terdapat pula sel langerhans
Stratum Basale
Terdiri atas sel-sel kubus (kolumner) yang tersusun vertikal pada perbatasan
dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Merupakan lapisan
epidermis yang paling bawah.
2. Lapisan Dermis
Lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal. Terdiri atas lapisan elastik dan
fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis
besar dibagi menjadi 2:
Pars Papilare
Bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembulu
darah.
Pars Retikulare
Bagian dibawah pars papilare yang menonjol ke arah subkutan. Terdiri atas
serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin.
Dasar lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialorunat dan kondroitin
sulfat dan juga fibroblas.
3. Lapisan Subkutis
Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya. Sel ini
membentuk kelompok yang dipisahkan satu sama lain oleh trabekula yang
fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa, berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dilapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tergantung pada
lokasinya (perut, wajah, paha).
Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang terletak di atas
dermis (pleksus superficial) dan yang terbentuk di subkutis (pleksus profunda).
Adneksa Kulit
Merupakan struktur tambahan pada kulit. Terdiri dari kelenjar-kelenjar kulit, rambut,
dan kuku.
1. kelenjar kulit
Terdapat dilapisan dermis, terdiri atas:
o Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
Terdapat 2 macam kelenjar, yaitu kelenjar ekrin yang kecil-kecil terletak dangkal di
dermis dengan sekret yang encer dan kelenjar apokrin yang lebih besar dan terletak
lebih dalam dan sekretnya lebih kental.
Kelenjar Ekrin
Dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan, baru berfungsi 40 minggu
setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung
dipermukaan kulit. Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di
telapak tangan dan kaki, dahi dan aksila. Sekresinya bergantung pada
beberapa faktor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor panas dan
stress emosional
Kelenjar Apokrin
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik. Terdapat di aksilla, areola mammae,
pubis, labia mayo, labia minor dan saluran telinga luar. Fungsinya belum
jelas, pada waktu lahir kecil tapi pada saat pubertas mulai besar dan keluar
sekret.
o Kelenjar palit (glandula sebasea)
Terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali telapak tangan dan kaki.
Biasa disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekretnya
berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Biasa terdapat di samping akar
rambut dan bermuara pada lumen akar rambut (folikel rambut)
2. kuku
Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian yang terbenam dalam kulit
disebut akar kuku, bagian yang terbuka disebut badan kuku dan yang paling
ujung adalah bagian kuku yang bebas. Tumbuh dari akar ke keluar dengan
kecepatan tumbuh rata-rata 1 mm/minggu
Sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku. Kulit tipis yang menutupi kuku
bagian proksimal disebut epinokium, sedangkan kulit yang ditutupi bagian kuku
bebas disebut hiponikium.
3. rambut
terdiri atas bagian yang
terbenam (akar rambut) dan yang
diluar kulit (batang rambut).
Ada 3 macam tipe rambut, yaitu lanugo (rambut halus) tidak mengandung
pigmen dan terdapat pada bayi. Rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar
dan banyak pigmen, memiliki medula dan terdapat pada orang dewasa. Rambut
halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.
FISIOLOGI
Kulit mempunyai peranan penting, selain juga untuk estetik, penanda ras, dsb.
Peranan tersbeut adalah :
1. Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis dan mekanis,
contohnya tekanan, tarikan, gangguan kimiawi yang bersifat iritan, gangguan
panas seperti radiasi, sengatan sinar uv, gangguan infeksi luar oleh karena
mikroorganisme.
- Gangguan fisis : kemungkinan karena ada bantalan lemak, tebalnya kulit
dan serabut-serabut penunjang.
- Radiasi mataharri dan sinar uv : melanosit yang mengadakan tanning.
- Proteksi terhadap rangsangan kimia : sifat stratum korneum yang permeabel
terhadap zat kimia dan air.
- Gangguan infeksi mikroorganisme : PH yang berkisar 5-6,5 berasal dari
ekskresi kelringat dan sebum.
2. Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan bendapadat, tetapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut lemak.
Permeabilitas kulit terhadap O2 dan CO2 memungkinkan kulit mengambil fungsi
respirasi. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antar sel, menembus
sel-sel epidermis atau melalui muara saluran kelenjar.
3. Fungsi ekskresi
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa
metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat dan amoniak. Sebum
yang diproduksi melindungi kulit dengan menahan evaporasi air keluar agar kulit
tidak kering.
4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan sub kutis. Terhadap
rangangan :
Panas ruffini di dermis dan subkutis ; Dingin badan krause di dermis ;
Rabaan taktil meisner di papila dermis ; Tekanan paccini di epidermis.
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh ( thermoregulasi )
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan otot ( berkontraksi).
6. Fungsi pembentukkan pigmen
Dilakukan oleh melanosit, yang terletak di lapisan basal.
7. Fungsi keratinisasi
Dewasa mempunyai 3 jenis sel. Keratinosit, sel langerhans dan melanosit.
Keratinosit dimulai dari basal kemudian mengadakan pembelahan dan akan naik
ke atas permukaan secara perlahan untuk mengadakan regenerasi. Proses ini
berlangsung selama 14-21 hari dan berfungsi untuk memberikan perlindungan
kulit terhadap infeksi secara mekanis dan fisiologis.
8. Fungsi pembentukan vit. D
Dilakukan
dengan cara
mengubah 7
dihidroksi
kolesterol
dengan
pertolongan
sinar
matahari.
Pada manusia,
kulit juga
menunjukkan
emosi karena
adanya pembuluh darah, kelenjar keringat dan otot-otot di bawah kulit.
EMBRIOLOGI
Kulit terdiri atas 3 lapisan, epidermis, dermis, dan hipodermis. Lapisan epidermis
dan dermis berasar dari lapisan sel yang berbeda, epidermis berasal dari selapis sel
sel ektoderm dan lapisan dermis berasal dari sel sel mesoderm.
Epidermis
HPT Ca2+
HPT Ca2+
Enzim ginjal
Enzim hati
Vit D aktif
25-OH D3
Vitamin D3
Vitamin D makanan
Prekursor di kulit 7dehidrokole
Pada awal bulan ke 2 sel - sel ektoderm berproliferasi dan menghasilkan selapis
sel di atas ektoderm, periderm. Sementara itu sel – sel yang berada di basal
(ektoderm) terus membelah sehingga menghasilkan lapisan sel yang berada
diantara periderm dan ektoderm, lapisan intermedia, yang merupakan asal lapisan
spinosum dan granulosum
Pada akhir bulan ke 4 terbentuk lapisan lapisan pada epidermis, yaitu stratum
korneum, granulosum, spinosum, dan basale.
Pada 3 bulan pertama epidermis disusupi sel dari crista neuralis, melanosit, yang
membentuk pigmen melanin. Pigmen kemudian diangkut lewat prosesus dendritik
dan dipindahkan intrasel ke keratinosit maupun rambut.
Dermis dan Hipodermis
Berasal dasi sel – sel mesoderm. Pada bulan ke 3 dan 4, mesoderm bagian atas
membentuk tonjolan – tonjolan yang tidak teratur yang disebut papila dermis.
Ditempat ini biasanya terdapat kapiler kecil dan ujung ujung saraf sensorik.
DERMATITIS
Adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap
pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel,skuama, likenifikasi) dan
keluhan gatal
Etiologi
Eksogen misalnya bahan kimia (detergen, oli, semen), fisis (sinar, suhu), mikro-
organisme (bakteri, jamur)
Endogen misalnya dermatitis atopik
Tata nama
Histologi
Stadium Akut Stadium Subakut Stadium Kronis
Epidermi
s
Spongiosis, vesikel
atau bula, edema
intrasel, eksositosis
(terutama sel
mononuklear)
Spongiosis, jumah
vesikel berkurang,
epidermis mulai
menebal (akantosis
ringan), tertutup krusta,
stratum korneum
mengalami
parakeratosis
setempat, eksositosis
berkurang
Epidermis menebal
(akantosis), stratum
korneum menebal
(hyperkeratosis dan
parakeratosis
setempat), rete ridges
memanjang, kadang
ditemukan spongiosis
ringan, vesikel tidak lagi
ditemukan, eksositosis
sedikit, pigmen melanin
(terutama di sel basal)
bertambah
Dermis Sembab, pembuluh
darah melebar,
sebukan sel radang
terutama sel
mononuklear,
kadang eosinofil
juga ditemukan,
bergantung
penyebab dermatitis
Edema berkurang,
vasodilatasi masih
jelas, sebukan sel
radang masih jelas,
fibroblast mulai
meningkat jumlahnya
Papila dermis
memanjang
(papilomatosis), dinding
pembuluh darah
menebal, dermis bagian
atas terutama sekitar
pembuluh darah
bersebukan sel radang
mononuklear, jumlah
fibroblast bertambah,
kolagen menebal
Pengobatan
Pengobatan yang tepat didasarkan kausa, yaitu menyingkirkan penyebabnya. Tetapi
karena penyebab dermatitis multi faktor maka pengobatan bersifat simtomatis yaitu
menghilangkan atau mengurangi keluhan dan gejala serta menekan peradangan
top related