analisis kinerja keuangan pemerintah daerah … · dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya...
Post on 29-Jul-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
Studi Kasus di Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Teresia Atikapuspa Wardhani
NIM : 132114138
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
Studi Kasus di Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Teresia Atikapuspa Wardhani
NIM : 132114138
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari padaNyalah harapanku
(Mazmur 62:6)
Karena itu aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah
bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu
(Markus 11:24)
Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal
(Ayub 42:2)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tetang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala
hal keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan mengucap syukur
(Filipi 4:6)
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa
adikku yang ku cintai, keluarga yang ku kasihi
dan dia yang selalu memberikan semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dengan Pendekatan Value For Money,
Studi kasus di Dinas Sosial Kabupaten Temanggung, dan dimajukan untuk diuji pada
tanggal 21 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapt keseluruhan atau sebagian tulisan oranglain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan
gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada
penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak sengaja,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa sayabternyata melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah
yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Teresia Atikapuspa Wardhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Teresia Atikapuspa Wardhani
NIM : 132114138
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Analisis Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah dengan Pendekatan Value For Money (Studi Kasus di Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung).
Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
untuk menyimpan,mmegalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa pelu meminta izin maupun memberikan
royakti kepada saya selama tetap mencantunkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Juli 2017
Yang menyatakan
Teresia Atikapuspa Wardhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang telah melimpahkan berkat dan
karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian
kepada penulis
2. A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan dukungan, saran dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Dosen Penguji yang telah memberikan masukan bagi perbaikan skripsi ini.
4. Drs. Teguh Suryanto selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Temanggung yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
5. Bapak Ngadi dan Bapak Aryo pada bagian sekretariat Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung yang telah membantu saya dalam mengumpulkan data penelitian serta
segenap pegawai Dinas Sosial Kabupaten Temanggung yang telah mendukung dan
membantu dalam pengumpulan data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas segala dukungan dan doa selama ini,
terimakasih atas segala waktu yang selalu tercurahkan untukku hingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
7. Adikku Albertus Angga Rahmawan dan semua keluargaku terimakasih atas doa dan
semangatnya.
8. Dimas Ponda Saragih yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa dalam
segala hal.
9. Teman-teman kost tersayang “ Anak Kost Legi” yang selalu memberikan semangat
untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan Fepi, Ika, Julia, Ncis, Raina dan wiwit kalian luar biasa.
11. Teman-teman penjuang skripsi yang selalu memberikan semangat
12. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Teresia Atikapuspa Wardhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................. xiv
ABSTRAK .................................................................................................. xv
ABSTRACT ................................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 5
C. Batasan Masalah ................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ......................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 9
A. Konsep Pengukuran Kinerja ............................................... 9
1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja ...................... 9
2. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik 10
B. Value For Money ................................................................. 12
1. Definisi Value For Money .............................................. 12
2. Indikator Value For Money ............................................ 14
3. Manfaat Implementasi Value For Money ...................... 15
4. Langah-langkah Pengukuran Value For Money ............ 16
C. Standar Pelayanan Minimal ................................................. 21
D. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 22
1. Pengertian LAKIP ........................................................ 22
2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat LAKIP ............................ 22
E. Penelitian Terdahulu ............................................................ 24
F. Kerangka Konseptual ........................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 30
A. Jenis Penelitian .................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 30
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 30
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 31
E. Populasi dan Sampel ............................................................ 32
F. Variabel Penelitian .............................................................. 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ...................................... 35
H. Teknik Analisis Data ........................................................... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS SOSIAL KABUPATEN
TEMANGGUNG ................................................................. 43
A. Visi dan Misi Dinas Sosial Kabupaten Temanggung .......... 43
1. Visi Dinas Sosial ........................................................... 43
2. Misi Dinas Sosial ........................................................... 43
B. Sumber Daya Manusia ......................................................... 46
C. Sarana dan Prasarana ........................................................... 47
D. Capaian Kinerja Organisasi ................................................ 47
E. Gambaran Umum Program Kerja ....................................... 48
F. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Temaggung .. 55
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 61
A. Deskripsi Data ..................................................................... 61
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................... 66
C. Analisis Data ........................................................................ 68
D. Pembahasan ........................................................................ 82
BAB VI PENUTUP .................................................................................... 87
A. Kesimpulan .......................................................................... 87
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 88
C. Saran .................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 91
LAMPIRAN ............................................................................................... 93
Lampiran 1 Kuesioner .............................................................................. 93
Lampiran 2 Data Kuesioner ..................................................................... 106
Lampiran 3 Data Responden .................................................................... 111
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................... 116
Lampiran 5 Capaian Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung ....... 119
Lampiran 6 Anggaran dan Realisai Belanja Tahun 2015 ......................... 124
Lampiran 7 Daftar Pertanyaan ................................................................ 133
Lampiran 8 Sura Izin Penelitian ............................................................... 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Persentase Penilaian Ekonomi ..................................................... 37
Tabel 2 Persentase Penilaian Efisiensi ..................................................... 38
Tabel 3 Persentase Penilaian Efektivitas .................................................. 42
Tabel 4 Jumlah dan Kualifikasi Pegawai ................................................. 46
Tabel 5 Jumlah Sarana dan Prasarana ...................................................... 47
Tabel 6 Skala Pengukuran Kinerja ........................................................... 48
Tabel 7 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin atas Program Pelayanan
dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial ......................................... 62
Tabel 8 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin atas Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat TerpenciL (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan .................................... 62
Tabel 9 Data Responden Berdasarkan Usia atas Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial .............................................. 63
Tabel 10 Data Responden Berdasarkan Usia atas Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan .............................................................. 64
Tabel 11 Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir atas
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial ........ 65
Tabel 12 Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir atas
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan ........................ 65
Tabel 13 Hasil Uji Validitas Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial ................................................................... 67
Tabel 14 Hasil Uji Validitas Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan .............................................................................. 67
Tabel 15 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 68
Tabel 16 Perhitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan
Realiasi Anggaran Program Pelayanan dana Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial ................................................................... 69
Tabel 17 Perhitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan Realiasi
Anggaran Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan ........ 71
Tabel 18 Perhitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Rencana dan Realiasi
Anggaran Program Pelayanan dana Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial ........................................................................................... 73
Tabel 19 Perhitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Rencana dan Realiasi
Anggaran Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan ........ 75
Tabel 20 Interval Kepuasan Penerima Bantuan Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial ............................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Tabel 21 Interval Kepuasan Penerima Bantuan Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunikasi Adat Terpecil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan .............................................................................. 81
Tabel 22 Hasil Pengukuran......................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Skema Value For Money .......................................................... 13
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Value For Money .................................... 28
Gambar 3 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Temanggung...... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dengan Pendekatan Value For
Money
Studi Kasus di Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
Teresia Atikapuspa Wardhani
132114138
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung pada tahun 2015 dengan menggunakan pendekatan value for money. Jenis
penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan
berupa wawacara, dokumentasi dan kuesioner. Pendekatan value for money dilihat dari
tiga aspek yaitu nilai ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
Pengukuran nilai ekonomi berdasarkan perbandingan anggaran dengan realisasi
anggaran. Pengukuran nilai efisiensi berdasarkan perbandingan output dengan input,
dimana output diperoleh dari capaian kinerja. Dinas Sosial sedangkan input adalah nilai
ekonomi yang telah diperoleh dan untuk Pengukuran nilai efektivitas berdasarkan
perbandingan outcome dengan output, dimana outcome diperoleh dengan perhitungan
Indeks kepuasan konsumen melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat penerima
bantuan sosial sedangkan output adalah capaian kinerja dari Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang
dan disebar pada empat (4) kecamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada
tahun 2015 untuk program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dan program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan, pertama, ditinjau dari tingkat ekonomi masuk dalam kategori sangat
ekonomis, kedua, ditinjau dari tingkat efisiensi masuk dalam kategori sangat efisien, dan
terakhir ditinjau dari tingkat efektivitas menghasilkan tingkat efektivitas yang bervariasi
yaitu masuk kategori efektif dan cukup efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
The Analysis of Finance Performance of Regional Government Using Value for
Money Approach
A Study Case in Social Affairs Agency of Temanggung County
Teresia Atikapuspa Wardhani
132114138
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The purpose of this study is to analyse the performance of Social Affairs Agency of
Temanggung County in 2015 using value for money approach. The research uses
case study methodology. The data gathering techniques were interviews,
documentation, and survey questionnaires. Value for money approach viewed three
aspects which are economic value, efficiency and effectiveness.
The measurement of economic value is based on the ratio between draft budget and
expenditure. The measurement of efficiency is based on the ratio between output
and input. The output is the achievement of Social Affairs agency’s performance.
Meanwhile, the input is the economic value which has been received before. The
measurement of effectiveness is based on the ratio between outcome and output.
The outcome is based on index calculation of customer satisfaction. It is conducted
by distributing questionnaires to the recipients of social aids. The output is the
achievement of Social Affairs agency’s performance. The samples of this study are
100 respondents who are from four (4) different districts.
This study shows some results referring to performance of Social Affairs Agency of
Temanggung County concerned on two programs which are rehabilitation and
service of social welfare and empowerment of the poor and needy, communication
of remote customs, and social undesirables in 2015, First, it is very economical in
terms of economic value. Second, it is very efficient in terms of the level of
efficiency. The last, it is effective and effective enough in terms of the level of
effectiveness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah sosial di Indonesia saat ini masih menjadi perhatian di kalangan
publik. Kesejahteraan sosial yang ada di setiap daerah merupakan suatu
permasalah konkrit yang perlu dibenahi. Masalah sosial selalu di singgung
dalam kampanye para politikus, namun tidak menutup kemungkinan bahwa
masalah kesejahteraan sosial dapat teratasi. Salah satu masalah
kesejahteraan sosial yang terjadi di kabupaten Temanggung adalah masih
rendahnya tingkat ekonomi masayarakat. Ada terdapat 80.000 penduduk
miskin dari jumlah keseluruhan penduduk 767.521 yang ada di Kabupaten
Temanggung Masalah kesejahteraan sosial akan selalu terjadi dimanapun,
oleh sebab itu membutuhkan penanganan yang baik mulai dari perencanaan
yang matang sampai pelaksanaan kegiatan. Penanganan yang baik bukan
hal yang mudah dilaksanakan, terdapat beberapa kendala yang muncul
diantaranya ketidaksesuaian program yang dibuat oleh pemerintah dengan
kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat dan kurang terkoordinirnya
bantuan sosial baik yang dilakukan perseorangan maupun perusahaan atau
kelompok peduli sehingga terjadinya menumpukan bantuan sedangkan di
lain pihak belum mendapatkan bantuan.
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung merupakan salah satu organisasi
sektor publik dari lembaga pemerintahan. Dinas sosial menjadi wadah bagi
relawan sosial dan pekerja sosial yang sering disebut Tenaga Kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sosial Kecamatan (TKSK) untuk melakukan aksi nyata dalam membantu
pemerintahan. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan dibentuk untuk
mengumpulkan data-data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) dan data Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Data yang
diperoleh tersebut menjadi dasar bagi proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan program pelayanan sosial daerah. Hambatan yang terjadi dapat
dijembatani oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebagai
koordinator pelaksanaan kegiatan kesejahteraan sosial ditingkat kecamatan.
Dinas sosial sebagai organisasi sektor publik dapat menghasilkan
pelayanan bagi publik dalam hal untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan
dan hak publik. Organisasi sektor publik memiliki tujuan yang bersifat non
profit artinya bahwa pelayanan terhadap publik adalah hal paling utama
yang harus dilaksanakan. Organisasi yang masuk cakupan dalam sektor
publik memiliki tanggungjawab kepada masyarakat dan parlemen.
Anggaran yang dimiliki organisasi sektor publik bersifat terbuka untuk
publik karena segala bentuk dana bersumber dari masyarakat.
Akuntansi sektor publik menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada masyarakat. Bentuk pertanggungjawaban ini
merupakan hasil pengelolaan keuangan yang pendanaannya berasal dari
masyarakat. Akuntansi sektor publik sendiri digunakan sebagai alat
informasi bagi pengguna contohnya bagi pemerintahan untuk melakukan
pengendalian manajemen mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Informasi dalam akuntansi sektor publik dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dalam pengambilan keputusan untuk pengalokasian sumber dana.
Contohnya alokasi sumber dana yang akan dialokasikan untuk
kesejahteraan sosial. Informasi penggunaan sumber daya keuangan daerah
juga harus disajikan secara relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat
dipahami oleh pengguna.
Reformasi akuntansi dalam pemerintah daerah sekarang ini dituntut
untuk menyajikan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak pengguna. Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keuangan daerah dengan membuat laporan
keuangan anggaran dan realisasi anggaran dana yang kemudian di muat
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berupa laporan kinerja
yang dirancang untuk publik dan dipublikasikan di media atau tempat
tempat umum. Pengguna laporan keuangan daerah yaitu antara lain
masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, lembaga pemeriksa,
analisis dan peneliti, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi
investasi dan pinjaman, pemerintah pusat, dan pemerintahan daerah lainnya.
Pengukuran kinerja menjadi salah satu faktor penting dalam organisasi
sektor publik. Pengukuran kinerja digunakan sebagai cara menilai
akuntabilitas pengelolaan keuangan dalam pelayanan publik. Pengukuran
kinerja di maksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja dimasa
mendatang dan membantu pemerintahan untuk berfokus pada sasaran
program kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Value for money adalah salah satu pendekatan atau cara penilaian
kinerja keuangan organisasi sektor publik. Value for money merupakan
konsep pengeloaan organisasi sektor publik berdasarkan 3 elemen penting
yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Ekonomi adalah pemerolehan input
dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga rendah. Efisiensi adalah
pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan
input yang rendah untuk mencapai output tertentu. Efektivitas adalah
tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Tujuan
yang dikehendaki terkait dengan pelaksanaan value for money yaitu
ekonomis dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien dalam
penggunaan sumber daya, efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Konsep ekonomis, efisien, efektif (value for money), transparan, dan
akuntabilitas (tanggung jawab) publik merupakan tiga dari delapan
karakteristik tata kelola yang baik (good governance) versi United Nations
Development Programme (UNDP) yang dapat diperankan oleh akuntansi
sektor publik (Mardiasmo, 2002).
Christie Ryan dan Peter Walsh (2004) menjelaskan bahwa akuntabilitas
yang kompleks terjadi pada sektor publik. Lembaga pemerintah dituntut
untuk merinci output dan mengkaitkan output terhadap pelaksanaan
kebijakan-kebijakan pemerintah secara luas. Setiap informasi yang
dihasilkan harus ada hubungan antara output dan laporan keuangan. Namun
masalah yang timbul adalah pernyataan output tidak dapat langsung
dihubungkan dengan pernyataan output kinerja keuangan. Pemeriksaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tahunan atas laporan keuangan tidak menuntut bahwa informasi yang
didapat itu lengkap mengenai program-program yang sudah di danai.
Pemerintah daerah harus betul-betul menyadari bahwa pelayanan
kepada pengguna khususnya masyarakat adalah hal yang tidak dapat
dipisahkan dari publik. Masyarakat berhak mengetahui untuk setiap
aktivitas penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan oleh setiap
pemerintah daerah. Setiap masyarakat dapat berperan aktif dalam
melakukan pengawasan atas jalannya pemerintahan.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
dengan Pendekatan Value For Money “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada
tahun 2015 ditinjau dari tingkat ekonomi?
2. Bagaimana kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada
tahun 2015 ditinjau dari tingkat efisiensi?
3. Bagaimana kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada
tahun 2015 ditinjau dari tingkat efektivitas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Batasan Masalah
Penelitian difokuskan pada dua program yang tersaji dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung periode 2015 yaitu Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan dengan kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan
Kelompok Ekonomi Sejenis . Penelitian ini hanya dilakukan di Pemerintah
Kabupaten Temanggung sehingga kesimpulan penelitian ini hanya berlaku
untuk Pemerintah Kabupaten Temanggung.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Tahun
2015 dari Segi Ekonomi
2. Mengetahui kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Tahun
2015 dari Segi Efisiensi
3. Mengetahui kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Tahun
2015 dari Segi Efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemerintah
daerah untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja dan peningkatan
pelayanan bagi masyarakat .
2. Bagi peneliti lain dan pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
penelitian lain dan pembaca. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi
bagi peneliti lain terkait dengan pengukuran kinerja pemerintah daerah.
3. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis untuk
menerapkan teori yang sudah didapat dibangku kuliah dan dapat
dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini di kelompokan menjadi enam bab, yaitu bab
pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab analisis data,
bab gambaran umum organisasi dan bab pembahasan serta bab penutup.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam
mendukung penelitian
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini terdiri dari : jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, jenis dan sumber data, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel,
variabel penelitian, uji validitas dan reliabilitas data, dan
teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai objek
penelitian yaitu Dinas Sosial Kabupaten Temanggung.
Bab V : Analisis data dan pembahasan
Bab ini terdiri dari: deskripsi data, uji validitas dan
reliabilitas, analisis data dan pembahasan.
Bab VI : Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian,
dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Pengukuran Kinerja
1. Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam strategi, planning suatu organisasi (Mahsun 200: 25).
Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan tujuan atau target target tertentu
yang hendak dicapai. Sedangkan pengukuran kinerja (performance
maesurment) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan
terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya,
termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik
barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan terpuaskan), hasil
kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan .
Pengukuran kinerja meliputi aktivitas penetapan serangkaian
pengukuran atau indikator kinerja yang memberikan informasinya
sehingga memungkinkan bagian unit kerja sektor publik untuk
memonitor kinerjanya dalam menghasilkan output dan outcome
terhadap masyarakat. Pengukuran kinerja bermanfaat untuk membantu
manajer unit kerja dalam memonitor dan memperbaiki kinerja dan
befokus pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tujuan organisasi dalam rangka memenuhi tuntutan akuntabilitas.
(Mahmudi, 2010 : 7).
2. Tujuan dan Manfaat Pengukuran atau Penilaian Kinerja Sektor
Publik
Tujuan dilakukan penilaian kinerja disektor publik adalah ( Mahmudi,
2010:14) :
a. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi
Penilaian kinerja berfungsi sebagai tonggak yang menunjukan
tingkat ketercapaian tujuan dan juga menunjukkan apakah
organisasi berjalan sesuai arah atau menyimpang dari tujuan yang
ditetapkan.
b. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai
Pengukuran kinerja merupakan pendekatan sistematik dan
terintegrasi untuk memperbaiki kinerja organisasi dalam rangka
mencapai tujuan strategik organisasi dan mewujudkan visi dan
misinya. Sistem pengukuran kinerja bertujuan untuk memperbaiki
hasil dari usaha yang dilakukan oleh pegawai dengan
mengkaitkannya terhadap tujuan organisasi.
c. Memperbaiki kinerja periode berikutnya
Pengukuran kinerja dilakukan sebagai sarana pembelajaran untuk
perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Penerapan sistem
pengukuran kinerja dalam jangka panjang bertujuan untuk
membentuk budaya berprestasi di dalam organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan
keputusan pemberian reward dan punishment.
Pengukuran kinerja bertujuan memberikan dasar sistematik bagi
manajer untuk memberikan reward, misalnya kenaikan gaji,
tunjangan, dan promosi atau punishment misalnya pemutusan kerja,
penundanaan promosi dan teguran.
e. Memotivasi pegawai
Adanya pengukuran kinerja yang dihubungkan dengan manajemen
kompensasi, maka pegawai yang berkinerja tinggi akan memperoleh
reward. Reward tersebut akan memotivasi pegawai untuk berkinerja
lebih tinggi dengan harapan kinerja yang tinggi akan memperoleh
kompensasi yang tinggi.
f. Menciptakan akuntabilitas publik
Pengukuran kinerja merupakan salah satu alat untuk mendorong
terciptanya akuntabilitas publik. Pengukuran kinerja menunjukan
seberapa besar kinerja manajerial dicapai, seberapa bagus kinerja
finansial organisasi, dan kinerja lainnya yang menjadi dasar
penilaian akuntabilitas.
Manfaat dilakukan penilaian kinerja disektor publik adalah
a. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati
b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan
membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan
untuk memperbaiki kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi
pelaksana yang telah di ukur sesuai dengan sistem pengukuran
kinerja yang telah disepakati
d. Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya
memperbaiki kinerja organisasi
e. Mengidentifikasi apakah kepuasan pekanggan sudah terpenuhi
f. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah
g. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara
objektif
h. Menunjukan peningkatan yang perlu dilakukan
i. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi
B. Value For Money
1. Definisi Value For Money
Value for Money menurut Mardiasmo (2002: 4) merupakan konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga
elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Secara
skematis, Value for Money dapat digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 1. Skema Value For Money
Sumber : Mardiasmo, 2002
Value for Money adalah suatu konsep pengukuran kinerja sektor
publik yang memiliki tiga elemen utama: ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas, dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia, di
mana pengertian dari masing-masing elemen tersebut adalah:
1) Ekonomi
Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu
pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan
input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik
dapat meminimalisir input resources dengan menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif (Mardiasmo, 2009:
4). Indikator ekonomi merupakan indikator tentang input.
Pertanyaan yang diajukan adalah “apakah organisasi telah
mengeluarkan biaya secara ekonomis?” (Indra Bastian, 2006:
78).
Ekonomi Efisiensi
Input Output Nilai input
(Rp) Outcome
Efektivitas
s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara input dan output di mana
barang dan jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk
mencapai output tertentu (Indra Bastian, 2006: 280). Efisiensi
merupakan perbandingan output atau input yang dikaitkan
dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan
(Mardiasmo, 2009: 4).
3) Efektivitas
Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, di
mana efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat
output, kebijakan, dan prosedur organisasi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Indra Bastian, 2006: 280). Jika suatu organisasi
berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut
dikatakan telah berjalan efektif. Efektivitas hanya melihat
apakah suatu program telah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Mardiasmo, 2009: 134).
Dari uraian ketiga elemen tersebut, dapat disimpulkan
bahwa: (1) ekonomi terkait dengan input, (2) efisiensi terkait
dengan input dan output, dan (3) efektivitas terkait dengan
output dan tujuan.
2. Indikator value for money
Peranan indikator kinerja pada Value for Money adalah untuk
menyediakan informasi sebagai pertimbangan untuk pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
keputusan (Mardiasmo, 2009: 130). Mardiasmo (2009) juga membagi
indikator Value for Money menjadi dua, yaitu:
1) Indikator alokasi biaya (ekonomis dan efisiensi)
Ekonomis artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat
kualitas tertentu pada harga terbaik (spending less). Efisiensi
artinya output tertentu dapat dicapai dengan sumber daya yang
serendah-rendahnya (spending well).
2) Indikator kualitas pelayanan (efektivitas)
Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran yang ditetapkan (spending wisely).
3. Manfaat Implementasi Value For Money
Penerapan konsep Value for Money dalam pengukuran kinerja pada
organisasi sektor publik tentunya memberikan manfaat bagi organisasi
itu sendiri maupun masyarakat. Manfaat yang dikehendaki dalam
pelaksanaan Value for Money pada organisasi sektor publik yaitu:
ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya,
efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya, dan efektif
(berhasil guna) dalam mencapai tujuan dan sasaran (Mardiasmo 2009:
130). Manfaat lain dari implementasi konsep value for money antara
lain:
1) Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan
yang diberikan tepat sasaran.
2) Meningkatkan mutu pelayanan publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Menurunkan biaya pelayanan publik.
4) Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
5) Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness)
sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik (Mardiasmo 2009: 7).
Dari berbagai manfaat yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa penerapan value for money dalam pengukuran kinerja organisasi
sektor publik sangat membantu suatu instansi pemerintah agar dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai
sasaran sehingga terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan
penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
4. Langkah-langkah Pengukuran Value For Money
1) Pengukuran Ekonomi
Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang
digunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan yang
diajukan berkaitan dengan pengukuran ekonomi adalah:
a) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah
dianggarkan oleh organisasi?
b) Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi
lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan?
c) Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya
finansialnya secara optimal? (Mardiasmo 2009: 133)
Mardiasmo (2009: 4) menyebutkan bahwa ekonomi merupakan
perbandingan antara input dengan input value. Input dalam hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
adalah target anggaran, sedangkan input value adalah realisasi
anggaran. Ukuran Ekonomi berupa anggaran yang dialokasikan.
Pemanfaatan sumber daya dibawah anggaran menunjukkan adanya
penghematan, sdangkan melebihi anggarean menunjukkan adanya
pemborosan (Mahmudi, 2010: 104). Dari penjelasan tersebut, secara
matematis pengukuran ekonomi dapat dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut:
Ekonomi =INPUT
INPUT VALUE x 100%
Keterangan :
Input : Realisasi anggaran dari suatu program atau
kegiatan
Input Value : Anggaran untuk suatu program atau kegiatan
2) Pengukuran Efisiensi
Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara output dengan
input. Semakin besar rasio tersebut maka semakin efisien suatu
organisasi (Mardiasmo, 2002: 133). Rumus efisiensi sebagai
berikut:
Efisiensi =OUTPUT
INPUT x 100%
Output : Hasil yang dicapai dari suatu program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Input : Sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan
suatu program
Konsep efisiensi merupakan konsep yang bersifat relatif, tidak
absolut. Karena efisiensi merupakan suatu rasio, maka untuk
memperbaiki efisiensi dapat dilakukan tindakan berikut :
1. Meningkatkan output untuk jumlah input yang sama
2. Meningkatkan output dengan proporsi kenaikan output yang
lebih besar dibandingkan proporsi kenaikan input
3. Menurunkan input untuk jumlah output yang sama
4. Menurunkan input dengan proporsi penurunan yang lebih
besar dibandingkan proporsi penurunan output (Mahmudi
2010: 85)
3) Pengukuran Efektifitas
Efektifitas tekait dengan hubungan antara hasil yang
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektifitas
merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar
kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif
organisasi, program, atau kegiatan. Jika ekonomi berfokus pada
input dan efisiensi pada output atau proses, maka efektivitas
berfokus pada outcome yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang
diharapkan atau dikatakan spending wisely. Mahmudi (2010: 86)
merumuskan efektifitas sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Efektivitas =OUTCOME
OUTPUT x 100%
Keterangan :
Outcome : Dampak yang ditimbulkan dari suatu program
tertentu
Output : Hasil yang dicapai dari suatu program
Karena output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih
banyak bersifat output tidak terwujud (intangible) tidak mudah
untuk di kuantifikasikan, maka sesungguhnya efektifitas sering
menghadapi kesulitan. Kesulitan dalam pengukuran efektifitas
tersebut adalah karena pencapaian hasil (oucome) sering tidak bisa
diketahui dalam jangka pendek, akan tetapi jangka panjang setelah
prgram berakhir, sehingga ukuran efektivitas biasanya dinyatakan
secara kualitatif dalam bentuk pernyataan saja.
4) Pengukuran Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan
terhadap masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya dari output,
karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya
terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output
dan dampak yang dihasilkan (Smith, 1996). Dampak adalah akibat
atau konsekuensi yang terjadi atas pencapaian hasil. Indikator yang
dampak yang baik, didahului dengan penelitiam agar indikator-
indikator yang dibuat valid, akurat, dan dapat diandalkan. Pada
tahap pengukuran dampak, organisasi sektor publik dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan cara melakukan survei kepuasan masyarakat (Mahmudi,
2010: 129). Kepuasan pelanggan merupakan salah satu bentuk haisl
suatu pelayanan publik. Kepuasan pelanggan dapat dikategorikan
sebagai tujuan tingkat tinggi dalam suatu sistem pengukuran kinerja.
Oleh karena itu, pembuatan indikator kinerja harus memasukan
indikator kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui seberapa besar
kepuasan pelanggan perlu dilakukan survei pelanggan. survei
pelanggan tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghitung
Indeks Kepuasan Pelanggan atau Konsumen. Adanya
ketidakcocokan antara outcome yang dihasilkan dari suatu
pelayanan dengan kepuasan masyarakat menunjukkan masih adanya
kesenjangan harapan. Organisasi perlu melakukan penjaringan
aspirasi pelanggan untuk mengetahui apa yang menajdi kebutuhan
pelanggan. Apabila kebutuhan pelanggan telah teridentifikasi,
selanjutnya organisasi bisa melakukan revisi atau mendesai ulang
misi, visi, tujuan, sasaran, dan target organisasi (Mahmudi, 2010:
95).
Pengukuran outcome memiliki dua peran yaitu peran
retrospektif dan prospektif. Peran restrospektif terkait dengan
penilaian kinerja masa lalu sedangkan peran prospektif terkait
dengan perencanaan kinerja dimasa yang akan datang. Sebagai
peran prospektif, pengukuran outcome digunakan untuk
mengarahkan keputusan alokasi sumber daya publik. Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
retrospektif memberikan bukti terhadap praktik yang baik (good
governance). Bukti tersebut dapat menjadi dasar untuk menetapkan
target dimasa yang akan datang dan mendorong untuk menggunakan
praktik yang terbaik. Atau dapat juga bukti tersebut digunakan untuk
membantu pembuat keputusan dalam menentukan program mana
yang perlu dilaksankan dan metode terbaik mana yang perlu
digunakan untuk melaksanakan program tersebut.
C. Standar Pelayanan Minimal
Bentuk pemenuhan standar pelayanan publik institusi penyedia
pelayanan publik di Indonesia, baik ditingkat pemerintah pusat maupu
daerah, adalah kewajiban untuk melaksanakan Standar Pelayanan Minimum
(SPM). Standar pelayanan minimum adalah suatu standar dengan batas
minimal tertentu untuk mengukur kinerja pelaksanaan kewenangan wajib
yang harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah, berkaitan
dengan pelayanan dasar kepada masyarakat (Mahmudi, 2010: 233).
Standar pelayanan minimal mencakup kewenangan wajib instansi
penyedia pelayanan publik, jenis pelayanan, indikator, dan nilai.
Kewenangan wajib adalah bentuk kewenangan instansi penyedia pelayanan
publik yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh pemerintah untuk
menjamin terlaksananya pelayanan dasar kepada masyarakat. Jenis
pelayanan berisi tentang bentuk bentuk pelayanan yang dapat diberikan oleh
instansi sebagai bentuk pelaksanaan kewenangan wajib. Masing-masing
instansi penyedia pelayanan publik memiliki jenis pelayanan yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
beda. Jenis pelayanan tersebut selanjutnya ditentukan indikatornya
berdasarkan indikator tersebut, ditetapkan nilai. Nilai inilah yang menjadi
Standar Pelayanan Minimun.
D. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
1. Pengertian LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah
sebuah laporan yang berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu
instansi pemerintah. Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran
yang berjalan yaitu satu tahun secara lengkap memuat laporan yang
membandingkan perencanaa dan hasil. Dalam penyusunan suatu
kegiatan belanja dibuat suatu masukan yaitu besaran dana yang
dibutuhkan dan hasil yaitu suatu hasil atau bentuk yang didapat dari
dana yang dikeluarkan.
2. Fungsi, tujuan dan manfaat LAKIP
Fungsi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
adalah :
a. Wujud tertulis pertanggungjawaban satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) kepada pemberi wewenang dan mandat
b. LAKIP berisi tentang kinerja instansi dan akuntabilitasnya yaitu
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan visi,
misi, tujuan, sasaran organisasi dan merupaakn media akuntabilitas
setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Sebagai media informasi tentang sejauh mana penentuan prinsip
prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-fungsi
manajemen secara benar di satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
yang bersangkutan.
Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
adalah :
a. Untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada
pihak pemberi mandat atau amanat
b. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah kepada unit
kerja yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan
kepada atasan
c. Perbaikan dalam perencanaan khususnya perencanaan jangka
menengah dan pendek
Manfaat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) adalah :
a. Meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas instansi dimata
instansi yang lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan
kepercayaan masyarkat terhadap Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)
b. Merupakan umpan balik untuk peningkatan kinerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c. Dapat mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan
dalam melaksanaan tugas dan tanggungjawab Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD)
d. Mendorong satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk
menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan
pembangunan secara secara baik, sesuai ketentuan, peraturan
perundang undangan yang berlaku serta kebijakan yang
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat.
e. Menjadi instansi yang akuntabel sehingga dapat beroperasi
secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi
masyarakat dan lingkungan.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian dari Okky Irvina Kristanti ( Universitas Sanata Dharma:
2016) tentang Analisis Kinerja Keuangan Melalui Pendekatan Value For
Money . Penelitian dilakukan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kecamatan Karimunjawa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja
Unit Pelaksana Teknis Keuangan Melalui Pendekatan Value For Money .
Penelitian dilakukan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kecamatan Karimunjawa yaitu dengan melakukan pengukuran 3 aspek
yaitu Ekonomi, Efisiensi dan Efektivitas. Teknik pengumpulan data dari
penelitian ini dengan metode wawancara, penyebaran kuesioner dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengenai gambaran umum dan pelaksanaan program dari Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pemuda dan Olahraga Kecamatan Karimunjawa. Penyebaran
kuesioner digunakan untuk menjawab pernyataan yang diajukan oleh
peneliti, data dari kuesioner digunakan untuk mencari tingkat efektivitas
program-program dari UPT Dinas Pemuda dan Olahraga tersebut.
Dokumentasi digunakan untuk mengutip catatan catatan yang di dalam
Laporan Kinerja tahun 2014 Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemuda dan
Olahraga Kecamatan Karimunjawa. . Dalam penelitian ini, peneliti menilai
dua (2) program untuk diukur yaitu Program Pelayanan Administrasi
perkantoran dengan kegiatan Pelayanan Kenaikan Pangkat Reguler Guru
dan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun dengan kegiatan Penunjang
Penyelenggaraan Satuan Pendidikan SD dan SDLB Negeri. Persamaan
dengan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Okky Irvina
Kristanti (Universitas Sanata Dharma: 2016) adalah sama-sama
menggunakan tiga (3) teknik pengumpulan data yaitu wawancara,
kuesioner, dan dokumentasi. Pada teknik pengumpulan data melalui
penyebaran kuesioner, peneliti menggunakan kuesioner yang dibuat oleh
Okky Irvina Kristanti (Universitas Sanata Dharma: 2016) yang kemudian
disesuaikan dengan objek penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Yulliani Levellin Presisca
(Universitas Sanata Dharma: 2016) mengenai Analisis Kinerja Keuangan
Melalui Pendekatan Value For Money dengan studi kasus pada Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini menggunakan tiga (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
teknik pengumpulan data yaitu Dokumentasi, Penelitian Lapangan (Field
Research) dan Kuesiner. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi
digunakan untuk mendapatkan data mengenai rencana dan realisasi program
pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman. Teknik Penelitian Lapangan
digunakan untuk melihat secara langsung maupun tidak langsung pada
objek yang diteliti. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk memperoleh data
outcome dari berberapa program yang dilaksankan oleh Dinas Kabupaten
Sleman. Kuesioner pada penelitian yang dilakukan Yulliani Levellin
Presisca (2016) diambil dari kuesioner penelitian sebelumnya namun
disesuaikan dengan tempat penelitian yang menjadi objek penelitian yaitu
pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman. Persamaan dengan penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan Yulliani Levellin Presisca (2016) adalah
sama-sama menggunakan teknik dokumentasi dan kuesioner, dimana
kuesioner yang disebarkan merupakan kuesioner penelitian terdahulu yang
kemudian disesuaikan dengan objek penelitian.
F. Kerangka Konseptual
Pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik perlu dilakukan
untuk mengetahui pencapaian kinerja dari program-program yang sudah
dijalannya. Pengukuran kinerja bukan semata-mata hanya pengukuran
dalam bentuk finansial melainkan adalah terkait kesejahteraan masyarkat.
Value for money menjadi alat untuk pengukuran kinerja organisasi sktor
publik yang terdiri dari 3E yaitu ekonomi, efisien dan efektifitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Ekonomi adalah pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas
tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi terkait dengan sejauh
mana organisasi sektor publik dapat mengelola keuangan untuk
menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
2. Efisiensi adalah pencapai output yang maksimum dengan input
tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output
tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output atau input yang
dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang ditetapkan.
3. Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target
yang ditetapkan .
Berdasarakan penelitian sebelumnya maka kerangka konseptual pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 2. Kerangka pemikiran Value For Money
Sumber : Mahmudi, 2010
Value for money menjelaskan hubungan yang optimal antara biaya/sumber
daya serta manfaat/hasil ayng disampaikan melalui proses yang mengubah
input melalui aktivitas kegiatan menjadi output yang diperlukan untuk
memicu atau menghasilkan hasil (outcome ) yang baik (Kuswanti, 2014:
29).
Kerangka pemikiran diatas dijabarkan sebagai berikut :
1. Outcome adalah penilaian masyarakat yang menerima bantuan sosial
terhadap hasil dari setiap output program Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung 2015 (data diambil dari melalui kuesioner)
Input Value
Input
Output
Outcome
Ekonomi
Efisiensi
Efektivitas
Kepuasan
Pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Output adalah hasil persentase perhitungan realisasi kegiatan dari setiap
program kerja yang sudah direncanakan dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) terkait capaian kinerja Dinas
Sosial Kabupaten Temanggung tahun 2015
3. Input Value adalah anggaran belanja untuk program kegiatan pada Dinas
Sosial Kabupaten Temanggung tahun 2015
4. Input adalah realisasi belanja untuk program kegiatan Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung tahun 2015.
Penjabaran tersebut menjadi dasar untuk menghitung dan mengukur
kinerja keuangan Dinas Sosial Kabupaten Temanggung melalui pendekatan
value for money yaitu dari segi ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus
merupakan jenis penelitian yang dilakukan secara langsung dan cermat
terhadap objek penelitian. Data yang di dapat dari objek peneliti kemudian
memerlukan pengolahan untuk menghasilkan kesimpulan berupa
penyelesaian masalah yang dihadapi peneliti. Studi kasus pada penelitian
ini dilakukan di Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada Dinas Sosial di Jalan Jendral Sudirman No.
132 Telp. 029 491129 Temanggung, Jawa Tengah
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret
2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah pihak pihak yang dapat memberi informasi
berkaitan dengan objek penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian
ini adalah pihak pihak yang berada pada Dinas Sosia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Objek Penelitian
Objek Penelitian adalah hal yang menjadi pokok pembahasan dalam
penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah data capaian
target dan realiasi anggaran belanja yang terdapat pada Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun (LAKIP) 2015 Dinas
Sosial Kabupaten Temanggung yang kemudian diukur kinerja
keuangannya dengan pendekatan value for money.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, bahan yang diperlukan peneliti untuk
pengumpulan data adalah
a. Teknik wawancara
Melakukan percakapan dua arah atas inisiatif peneliti untuk
memperoleh informasi. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan
kepada bagian sekretariat Dinas Sosial. Wawancara kepada pihak
sekretariat di Dinas Sosial bertujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai gambaran umum dan pelaksanaan program atau kegiatan
yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Temanggung.
b. Teknik dokumentasi yaitu melakukan penghimpunan data data secara
tidak langsung yang ada di Dinas Sosial seperti sejarah singkat
organisasi, struktur organisasi, visi misi organisasi dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Kuesioner
Data yang diperoleh dari kuesioner yaitu dengan cara menjawab
pertanyaan pertanyan dari peneliti, jawaban respon dapat dilakukan
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti secara tertulis dilembar yang sudah disediakan. Kuesioner
dalam penelitian ini diambil dari kuesioner penelitian sebelumnya
(Annisa, Dian: 2011) namun disesuaikan dengan tempat penelitian yang
sedang diteliti yaitu Dinas Sosial Kabupaten Temanggung. Tujuan
dibuatnya kuesioner adalah untuk memperoleh data outcome dari dua
program yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
yaitu Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Kelompok Sosial Ekonomi
Sejenis.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (
Sugiyono, 2011: 119). Populasi dalam penelitian adalah masyarakat
penerima bantuan sosial yang berada di Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Masyarakat penerima bantuan sosial Fasilitasi Rehabilitasi Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH) berjumlah 500 KK sedangkan Masyarakat
penerima bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Kelompok
Sosial Ekonomi Sejenis berjumlah 400 orang. Wilayah yang mendapat
bantuan sosial adalah semua kecamatan yang ada di Kabupaten
Temanggung. Terdapat 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 120). Penentuan sampel digunakan
pada penelitian ini convenience atau opportunity sampling.
Convenience atau opportunity sampling merupakan pemilihan unit-unit
analisis yang dianggap sesuai oleh peneliti. Peneliti mengambil sampel
dari Program bantuan Sosial Fasilitasi Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH) sebanyak 50 KK dan pada Program Bantuan Sosial Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) dan Kelompok Sosial Ekonomi Sejenis
sebanyak 50 KK. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 100
eksemplar tersebut digunakan untuk meneliti outcome atau penilaian
kepuasan dari masyarakat penerima bantuan yang berada di Kabupaten
Temanggung terhadap kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung.
Dimana 100 eksemplar tersebut kemudian dibagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama sebanyak 50 eksemplar yang disebar bagi masyarakat
penerima bantuan dalam program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan fasilitasi rehabilitasi rumah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
layak huni (RTLH) dan 50 eksemplar lain disebar kepada masyarakat
penerima bantuan dalam program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan dengan kegiatan pemberdayaan sosial melalui kelompok
usaha bersama (KUBE) dan kelompok sosial ekonomi sejenisnya.
Penentuan wilayah dan jumlah sampel adalah penentuan sendiri dari
peneliti yaitu wilayah yang dekat dengan tempat tinggal. Adapun
wilayah yang menjadi sampel adalah empat kecamatan yang ada di
Kabupaten Temanggung yaitu kecamatan Jumo, Kecamatan Candiroto,
Kecematan Ngadirejo, dan Kecamatan Gemawang.
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah value for money. Konsep
pengukuran dalam value for money meliputi 3 segi yaitu ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas.
1. Ekonomi
Ekonomi adalah hubugaan antara nilai input dan input. Ekonomi terkait
dengan sejauh mana organisasi sektor publik menekan input yang
digunakan untuk mengindari pengeluaran yang boros dan tidak
produktif.
2. Efisiensi
Efisiensi merupakan perbandingan output atau input yang dikaitkan
dengan standar kinerja atau target yang ditetapkan. Suatu organisasi,
program, atau kegiatan dikatakan efisien apablila mampu menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
output tertentu dengan input serendah rendahnya, atau dengan input
tertentu mampu menghasilkan output sebesar besarnya (spending well).
3. Efektivitas
Efektivitas adalah hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil
yang sesungguhnya dicapai. Semakin besar kontribusi output terhadap
pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau
kegiatan. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila
output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan atau
dikatakan spending well.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution).
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner yang dikatakan valid jika pertanyaan
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. uji validitas dilakukan melalui perbandingan r hitung
terhadap r tabel. Bila r hitung > r tabel, maka pernyataan dalam
kuesioner dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini,
peneliti ingin mengukur apakah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
pada kuesioner sudah mengukur apa yang penulis ukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur semua kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam SPSS ada fasilitas
yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas yaitu melauli uji
statistik cronbach alpha dan variabel di katakan reliabel jika nilai
cronbach apla > 0,60 (Ghozali, 2005). Semakin tinggi nilai Cronbach’s
Alpha (mendekati 1) menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal
reliabilitasnya.
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif kualitatif (Descriptive Kualitative Analysis Method). Setelah data
terkumpul, selanjutnya data yang bersifat kuantitatif yang terwujud angka-
angka hasil perhitungan atau pengukuran data diproses dengan cara
diklarifikasi dan dianalisis. Peneliti mengukur kinerja Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung dengan menggunakan pendekatan value for
money, dimana pendekatan value for money adalah menilai kinerja ditinau
dari 3 aspek yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Pengukurannya
sebagai berikut :
a. Ekonomi
Peneliti membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan anggaran
yang telah ditetapkan. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
input value yang dinyatakan dalam satuan moneter ( Mardiasmo, 2002:
4).
Ekonomi =INPUT
INPUT VALUE x 100%
Keterangan :
Input : Realisasi Belanja untuk Kegiatan Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung
Input Value : Anggaran Belanja untuk Kegiatan Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung
Suatu kegiatan atau program dikatakan ekonomis apabila
realisasi anggaran lebih kecil dari pada anggaran dengan pencapaian
output sesuai yang ditargetkan atau 100% tercapai.
Hasil perhitungan kemudian diklarifikasikan sesuai persentase
penilaian :
Tabel 1. Persentase Penilaian Ekonomi
Persentase Penilaian
90-100 Sangat Ekonomis
80-99.9 Ekonomis
70-79.99 Cukup Ekonomis
60-69.99 Kurang Ekonomis
<59.99 Tidak Ekonomis
Sumber : Metode Penilaian Kuantitatif ( Prasetyo, dkk: 110)
b. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang
dan jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tertentu. Efisiensi dapat diukur dengan membandingkan rasio antara
output dan input. Semakin besar rasio maka semakin tinggi tingkat
efisiensinya.
Efisiensi =OUTPUT
INPUT x 100%
Keterangan :
Output : Persentase Realisasi Kegiatan atau Capaian Kinerja di
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
Input : Persentase Nilai Ekonomis Kegiatan di Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung
Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai
persentase penilaian :
Tabel 2. Persentase Penilaian Efisiensi
Persentase Penilaian
90-100 Sangat Efisien
80-99.9 Efisien
70-79.99 Cukup Efisien
60-69.99 Kurang Efisien
<59.99 Tidak Efisien
Sumber : Metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo, dkk. 2010:110)
c. Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil atau tidaknya suatu organisasi
mencapai tujuannya. Apabila organisasi berhasil mencapai tujuan,
maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif,.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran tujuan pada program
program Dinas Sosial Kabupaten Temanggung maka peneliti menyebar
kuesioner di beberapa kecamatan dengan mengambil beberapa orang
yang menerima bantuan dari setiap kecamatan tersebut. Adapun nama
nama kecamatan yang menjadi target untuk penyebaran kuesioner
adalah Kecamatan Jumo, Kecamatan Candiroto, Kecamatan Ngadirejo
dan Kecamatan Gemawang. Dari ke empat (4) kecamatan tersebut
peneliti memberikan kuesioner sesuai dengan bantuan sosial yang
diterima. Jadi yang menjadi ukuran output adalah indeks kepuasan
konsumen (IKK) adalah kepuasaan yang didapat oleh masyarakat
penerima bantuan sosial atas bantuan yang dikelola oleh Dinas Sosial.
Kepuasan konsumen mengukur rata rata kepuasan pelanggan dengan
memberikan nilai pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat
kepuasan yang dirasakan. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang
diperoleh dari seluruh responden akan diketahui pencapain indeks
kepuasan pelanggan seperti yang telah dirumuskan oleh Sugiyono
(2002: 79) adalah sebagai berikut :
IKK = PP
Dimana :
IKK : Indeks Kepuasan Konsumen
PP : Perceived Performance (kinerja yang dirasakan)
Jumlah kuesioner yang disebar sebesar 100 kuesioner total
pernyataan seluruhnya sebanyak 11. Dari 11 pernyataan tersebut dibagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menjadi 6 buah pernyataan untuk Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteran Sosial dan 7 buah untuk Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan. Kuesioner yang dibagi untuk masing masing program
sebanyak 50 kuesioner sehingga jka di total maka jumlah kuesioner
yang dibagi adalah 100 kuesioner. Pemberian bobot kuantitatif ini
menggunakan skala Likert. Dengan menggunakan skala Likert maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi. Dimensi
dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi
menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-
indikator yang terukur dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item
instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab
oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk
pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata kata
sebagai berikut (Riduwan 2013: 12-13) :
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Netral (N) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak setuju (STS) = 1
Untuk mengukur nilai efektifitas perlu ditenukan interval kepuasan
yang dugunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan para petani dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Interval = (IK maks – IK min) : 5
IK mask = PP x R x Exmaks
IK min = PP x R x Exmin
Keterangan:
IK maks : Nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)
IK min : Nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)
PP : Jumlah pernyataan pada kuesioner
R : Jumlah responden
Ex maks : Skor penilaian tertinggi pada kuesioner
Ex min : Skor penilaian terendah pada kuesioner
Dari perhitungan tersebut akan digunakan untuk membantu
dalam pembuatan tabel interval kepuasan penerima bantuan di
Kabupaten Temanggung. Setelah memperoleh data atau indeks
kepuasan penerima bantuan melalui penyebaran kuesioner maka
selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk mengetahui persentase
pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut :
Nilai 𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒 =batas bawah skala kategori+batas atas skala kategori
2 /IK maks x 100%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas
dapat dihitung dengan cara :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Efektivitas =OUTCOME
OUTPUT x 100%
Keterangan:
Outcome : Indeks Kepuasan Konsumen (data diambil dari
kuesioner yang disebar pada masyarakat penerima
bantuan )
Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Sosial tahun 2015.
Dimana outcome merupakan penilaian Kabupaten Temanggung
terhadap hasil dari setiap program pemerintahan. Sedangkan output
merupakan penilaian pemerintahan terhadap keluaran atau capaian
kinerja dari program dan kegiatan yang telah direalisasikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai
persentase penilaian :
Tabel 3. Persentase Penilaian Efektivitas
Persentase Penilaian
90-100 Sangat Efektivitas
80-99.9 Efektivitas
70-79.99 Cukup Efektivitas
60-69.99 Kurang Efektivitas
<59.99 Tidak Efektivitas
Sumber: Metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo,dkk. 2010: 110)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM
DINAS SOSIAL KABUPATEN TEMANGGUNG
A. Visi dan Misi Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
1. Visi Dinas Sosial
Visi Dinas Sosial Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut :
“Peningkatan Kesejahteraan social bagi PMKS melalui optimalisasi
pemberdayaan PSKS dan profesionalisme pelayanan sosial”. Visi ini
mengandung arti bahwa pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang
telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
ditujukan untuk mewujudkan suatu kondisi masyarakat dengan kategori
PMKS menjadi meningkat berfungsi sosialnya dengan cara
pemberdayaan dan penguatan PSKS ditunjang dengan peningkatan
pelayanan sosial dengan berpedoman kepada 4 (empat) pilar pelayanan
kesejahteraan sosial.
2. Misi Dinas Sosial
Dalam mewujudkan Visi, maka Dinas Sosial menetapkan 3 misi yang
ditempuh :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan sosial melalui rehabilitasi,
perlindungan, pemberdayaan dan jaminan sosial demi terwujudkan
kesejateraan sosial bagi PMKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam kegiatan usaha
kesejahteraaan sosial melalui pemberdayaan dan peningkatan
PSKS.
3. Meningkatkan profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas
dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Temanggung Nomor 42 Tahun
2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Dan Tata Kerja Dinas
Sosial Kabupaten Temanggung, Dinas Sosial mempunyai tugas
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam bidang sosial. Untuk
melaksanakan tugas, Dinas Sosial mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang sosial;
3. Penyusunan rencana dan program, pelaksanaan fasilitasi,
monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang sosial;
4. Pembinaan dan pelaksanaan program atau kegiatan di bidang
sosial;
5. Pengembangan dan pendayagunaan potensi dan sumber
kesejahteraan sosial;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
6. Penyediaan sarana dan prasarana sosial, pembinaan tenaga
fungsional pekerja sosial, dan pengembangan sistem informasi
kesejahteraan sosial;
7. Fasilitasi penganugerahan tanda kehormatan dan pelestarian nilai-
nilai kepahlawanan;
8. Pelaksanaan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan
mental, lanjut usia, masyarakat tidak mampu;
9. Pelaksanaan pemberian dukungan upaya pelayanan dan rehabilitasi
sosial penyandang masalah sosial;
10. Penanggulangan korban bencana dan pengumpulan sumbangan
sosial;
11. Pengendalian pelaksanaan undian;
12. Pengasuhan dan pengangkatan anak;
13. Fasilitasi pengelolaan perizinan di bidang sosial
14. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Sosial;
15. Monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas-
tugas di bidang sosial; dan
16. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
B. Sumber Daya Manusia
Sumber daya merupakan menjadi salah satu faktor penting untuk menjalan
kegiatan. Kondisi pegawai, pangkat dan jabatan menjadi kualifikasi yang
menjadi pendukung untuk menjalan tugas pokok dan fungsinya.
Tabel 4. Jumlah dan Kualifikasi Pegawai
NO URAIAN JUMLAH
PEGAWAI KET
1 2 3 4
Kondisi pegawai
berdasarkan:
1 Kualisasi Pendidikan
a. SD 1
b. SMP 0
c. SMA 4
d. Sarjana Muda (D-III) 2
e. S-1 dan D-IV 20
f. S-2 4
Jumlah 31
2 Pangkat/Golongan
A Gol I 2
B Gol II 3
C Gol III 21
D Gol IV 5
Jumlah 31
3 Jabatan
a Eselon II 1
b Eselon III 4
c Eselon IV 9
d Eselon V 0
e Jabatan Fungsional
Khusus 0
f Jabatan Fungsional
Umum 17
Jumlah 31
JUMLAH 31
Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
C. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana digunakan sebagai pendukung untuk menjalankan
tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial. Adapun Sarana dan Prasarana pada
Dinas Sosial Kabupaten Teamnggung adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Jumlah Sarana Dan Prasarana
NO JENIS SARPRAS JUMLAH SATUAN KET
1 2 3 4 5
a. Tanah 4 Bidang
b. Peralatan dan Mesin 499 Buah
c. Gedung dan Bangunan 33 Gedung
d. Jalan, Irigasi dan Jaringan 7 Buah
e. Aset Tetap Lainnya 30 Buah
f. Kontruksi dalam Pengerjaan - - Nihil
G Barang Ekstrakomptabel 417 Buah
H Aset Lainnya 38 Buah
Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015
D. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata
cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres
kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya .
Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada
perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai
berikut :
Tabel 6. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75 – 100% Baik
3 55 – 74 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
2015
Pada tahun 2015, Dinas Sosial telah melaksanakan seluruh program
dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian
Kinerja Kepala Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Tahun 2015 dan
Rencana Strategis Dinas Sosial, terdapat satu (1) sasaran strategis yang
harus diwujudkan pada tahun ini yaitu Meningkatnya Penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
E. Gambaran Umum Program Kerja
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial berupa
Bantuan Sosial Fasilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan
keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sosial. Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang
baik, maka harus dipenuhui syarat fisik yaitu aman sebagai tempat
berlindung, secara mental memenuhi rasa kenyamanan, dan secara
sosial dapat menjaga privasi setiap anggota keluarga, menjadi media
bagi pelaksanaan bimbingan serta pendidikan keluarga. Dengan
terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni,
diharapkan tercapai ketahanan keluarga.
Pada hakekatnya, untuk mewujudkan rumah yang memenuhi
persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah. Bagi sebagian besar
masyarakat yang tergolong keluarga fakir miskin, rumah hanyalah
sebagai stasiun atau tempat singgah keluarga tanpa memperhitungkan
kelayakannya dilihat dari sisi fisik, mental dan sosial. Ketidakberdayaan
mereka memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus
dengan pendapatan dan pengetahuan tentang fungsi rumah itu sendiri.
Pemberdayaan fakir miskin juga mencakup upaya rehabilitasi sosial
rumah tidak layak huni. Permasalahan rumah tidak layak huni yang
dihuni atau dimiliki oleh kelompok fakir miskin memiliki multi
dimensional. Oleh karena itu, kepedulian menangani masalah tersebut
diharapkan terus ditingkatkan dengan melibatkan seluruh komponen
masyarakat baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat serta elemen
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tujuan Pelaksana Kegiatan Rehabilitasi Sosial RTLH :
a. Tersedianya pelayanan perumahan yang layak huni bagi keluarga
miskin.
b. Membantu mewujudkan rumah layak huni bagi keluarga miskin.
c. Meningkatkan harkat dan martabat keluarga fakir miskin.
d. Meningkatnya kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran
dan fungsi keluarga untuk memberikan perlindungan, bimbingan
dan pendidikan bagi anggota keluarga yang bertempat tinggal
dalam satu rumah
b. Progran Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan berupa Pemebrdayaan
Sosial melalui KelompomUsaha Bersama (KUBE) dan Kelompok
Sosial ekonomi Sejenenis.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah kelompok warga atau
keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh warga atau keluarga binaan
sosial yang telah dibina melalui proses kegiatan PROKESOS untuk
melaksanakan kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha ekonomi dalam
semangat kebersamaan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf
kesejahteraan sosialnya. KUBE tidak dimaksudkan untuk menggantikan
keseluruhan prosedur baku PROKESOS kecuali untuk Program
Bantuan Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin yang mencakup
keseluruhan proses. Pembentukan KUBE dimulai dengan proses
pembentukan kelompok sebagai hasil bimbingan sosial, pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ketrampilan berusaha, bantuan stimulans dan pendampingan.
Tujuan Dan Sasaran Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
Tujuan KUBE diarahkan kepada upaya mempercepat penghapusan
kemiskinan, melalui :
1. Peningkatan kemampuan berusaha para anggota KUBE secara
bersama dalam kelompok
2. Peningkatan pendapatan
3. Pengembangan usaha
4. Peningkatan kepedulian dan kesetiakawanan sosial diantara para
anggota KUBE dan dengan masyarakat sekitar.
Sasaran PROKESOS dalam kaitan dengan kebijakan MPMK adalah
PMKS yang hidup dibawah garis kemiskinan dengan rincian sebagai
berikut :
1. Keluarga Fakir Miskin yang dibina melalui Program Bantuan
Kesejahteraan Sosial Fakir miskin
2. Kelompok Masyarakat Terasing yang dibina melalui Program
Pembinaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Terasing.
3. Para Penyandang Cacat yang dibina melalui Program Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
4. Lanjut Usia yang dibina melalui Program Pembinaan
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
5. Anak Terlantar yang dibina melalui Program Pembinaan
Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar
6. Wanita Rawan Sosial Ekonomi yang dibina melalui Program
Peningkatan Peranan Wanita di Bidang Kesejahteraan Sosial
7. Keluarga Muda Mandiri yang dibina melalui Program Pembinaan
Keluarga Muda Mandiri
8. Remaja dan Pemuda yang dibina melalui Program Pembinaan
Karang Taruna
9. Keluarga Miskin di Daerah Kumuh yang dibina melalui Program
Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK).
Proses Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
Selain KUBE yang ditumbuhkembangkan melalui Program Bantuan
Kesejahteraan Fakir Miskin, langkah / kegiatan pokok pembentukan
KUBE untuk sasaran PMKS lainnya adalah :
1. Pelatihan ketrampilan berusaha, dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan praktis berusaha yang disesuaikan dengan minat dan
ketrampilan PMKS serta kondisi wilayah, termasuk kemungkinan
pemasaran dan pengembangan basil usahanya. Nilai tambah lain dari
pelatihan adalah tumbuhnya rasa percaya diri dan harga diri PMKS
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dan memperbaiki
kondisi kehidupannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Pemberian bantuan stimulan sebagai modal kerja atau berusaha yang
disesuaikan dengan ketrampilan PMKS dan kondisi setempat.
Bantuan ini merupakan hibah (bukan pinjaman atau kredit) akan
tetapi diaharapkan bagi PMKS penerima bantuan untuk
mengembangkan dan menggulirkan kepada warga masyarakat lain
yang perlu dibantu
3. Pendampingan, mempunyai peran sangat penting bagi berhasil dan
berkembangnya KUBE, mengingat sebagian besar PMKS
merupakan kelompok yang paling miskin dan penduduk miskin.
Secara fungsional pendampingan dilaksanakan oleh PSK yang
dibantu oleh infrastruktur kesejahteraan sosial di daerah seperti
Karang Taruna (KT), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Organisasi
Sosial (ORSOS) dan Panita Pemimpin Usaha Kesejahteraan Sosial
(WPUKS).
Organisasi dan Manajemen Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
1. Kepengurusan
Pada hakekatnya KUBE dibentuk dari, oleh dan untuk anggota
kelompok. Pengurus KUBE dipilih dari anggota kelompok yang
mau dan mampu mendukung pengembangan KUBE, memiliki
kualitas seperti kesediaan mengabdi, rasa keterpanggilan, mampu
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan anggotanya,
mempunyai keuletan, pengetahuan dan pengalaman yang cukup
serta yang penting adalah merupakan hasil pilihan dari anggotanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Keanggotaan
Anggota KUBE adalah PMKS sebagai sasaran program yang telah
disiapkan. Jumlah anggota untuk setiap KUBE berkisar antara 5
sampai 10 orang / KK sesuai dengan jenis PMKS. Khusus untuk
Pembinaan Masyarakat Terasing dan Rehabilitasi Sosial Daerah
Kumuh pembentukan KUBE berdasarkan unit pemukiman sosial,
artinya suatu unit pemukiman sosial adalah satu KUBE
3. Administrasi
Untuk dapat berjalan dan berkembangnya KUBE dengan baik, maka
pengurus maupun pengelola KUBE perlu memiliki catatan atau
administrasi yang baik, yang mengatur keanggotaan, organisasi,
kegiatan, keuangan, pembukuan dan lain sebagainya. Catatan dan
administrasi KUBE meliputi antara lain buku anggota, buku
peraturan KUBE, pembukuan keuangan / pengelolaan hasil, daftar
pengurus dan sebagainya
Pembinaan, Monotoring dan Evaluasi
Pembinaan dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan
dayaguna dan hasilguna penumbuhan dan pengembangan KUBE,
disamping meningkatkan motivasi dan kemampuan pelaksanaan
dilapangan serta kapasitas manajemen pengelola KUBE. Pembinaan
dilaksanakan oleh petugas sosial wilayah mulai dan tingkat propinsi,
kabupaten / kodya, kecamatan dan desa / kelurahan secara berjenjang.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
KUBE dan permasalahan yang merupakan hambatan serta upaya
pemecahannya, sehingga upaya penumbuhan dan pengembangan
KUBE berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatan monitoring dan
evaluasi beserta pelaporannya dilaksanakan melalui mekanisme secara
berjenjang mulai dan tingkat desa, kecamatan, kabupaten / kodya,
propinsi dan pusat dalam koordinasi Kelompok Kerja Operasional
(POKJANAL) PROKESRA secara berjenjang
F. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
Berikut ini merupakan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung:
Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berikut ini penjabaran tugas dan fungsi Sekretariat dan Bidang-bidang
di Dinas Sosial:
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
yang meliputi koordinasi perencanaan, penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu, pengelolaan
administrasi keuangan, administrasi umum dan kepegawaian.
Untuk menyelenggarakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian penyusunan, pengolahan, dan pelayanan data;
b. Pengoordinasian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan
program atau kegiatan;
c. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi bidang;
d. Pengelolaan urusan perencanaan dan pelaporan bidang
kesekretariatan;
e. Pengelolaan urusan keuangan;
f. Pengelolaan urusan umum dan kepegawaian; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sekretariat membawahi:
a. Subbagian Perencanaan
Subbagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Sekretaris yang meliputi perencanaan,
penyusunan program, pengendalian, monitoring dan evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
program dan/atau kegiatan Dinas, serta melaksanakan tugas-tugas
lain yang diberikan oleh Sekretaris.
b. Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Sekretaris dalam penyusunan rencana anggaran dan belanja
Dinas, melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi,
akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan Dinas, serta
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalam pengelolaan
administrasi umum, rumah tangga, kearsipan, perlengkapan,
dokumentasi, perjalanan dinas, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian Dinas, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Sekretaris.
2. Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial
Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang
pengembangan potensi kesejahteraan sosial. Untuk
menyelengggarakan tugas, Bidang Pengembangan Potensi
Kesejahteraan sosial mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan potensi
kesejahteraan sosial;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Penyusunan rencana program bidang pengembangan potensi
kesejahteraan sosial;
c. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di bidang pengembangan
potensi dan kesejahteraan sosial;
d. Pelaksanaan bimbingan pengembangan, dan pengendalian
terhadap Lembaga Pelayanan Sosial dan Tenaga Sosial;
e. Pelaksanaan identifikasi sasaran penanggulangan masalah
sosial;
f. Penyediaan sarana prasarana di bidang pengembangan potensi
kesejahteraan sosial;
g. Pembinaan tenaga fungsional pekerja sosial;
h. Pengembangan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial;
i. Pelaksanaan pembinaan, fasilitasi sumbangan sosial dan
perijinan undian sosial;
j. Penyelenggaraan peringatan Hari Pahlawan dan Hari
Kesetiakawanan Sosial Nasional;
k. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
pengembangan potensi kesejahteraan sosial;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
3. Bidang Rehabilitasi Sosial
Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas dan melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang rehabilitasi sosial. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
menyelengggarakan tugas, Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial;
b. Penyusunan rencana program dibidang rehabilitasi sosial;
c. Pelaksanaan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
rehabilitasi penyandang cacat, tuna susila, anak nakal, anak
jalanan, dan korban narkotika;
d. Pelaksanaan fasilitasi bidang rehabilitasi penyandang cacat,
tuna susila, anak nakal, anak jalanan dan korban narkotika;
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
rehabilitasi sosial;
f. Pelaksanaan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang
cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial atau terlantar;
g. Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
4. Bidang Asistensi Sosial
Bidang Asistensi Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang asistensi sosial. Untuk menyelenggarakan,
Bidang Asistensi Sosial mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang asistensi sosial;
b. Penyusunan kebijakan kerjasama di bidang asistensi sosial;
c. Penyusunan rencana program di bidang asistensi sosial;
d. Pelaksanaan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
asistensi sosial;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
e. Pelaksanaan fasilitasi bidang asistensi sosial;
f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
asistensi sosial;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi Dinas sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan, dengan penjelasan:
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
b. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas;
c. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan
dan beban kerja;
d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Kuesioner yang disebar kepada masyarakat penerima bantuan di
Kabupaten Temanggung sejumlah 100 kuesioner. Dari 100 kuesioner
tersebut dibagi menjadi dua yaitu 50 kuesioner disebar bagi penerima
bantuan sosial dengan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial dengan kegiatan Fasilitasi Rehabilasi Sosial Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH) dan 50 kuesioner lainnya disebar bagi penerima bantuan
sosial dengan Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan dengan kegiatan
pemberdayaan sosial melalui Kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
dan Kelompok Sosial Ekonomi Sejenis. Karakteristik responden pada
penelitian terdiri dari jenis kelamin, usia, dan jenjang pendidikan terakhir.
Ringkasan hasil analisis karakteristik responden sebagai berikut:
1. Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin penerima bantuan dikelompokkan menjadi dua yaitu
laki-laki dan perempuan.
a. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Jenis Kelamin atas Program
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 7. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Jenis Kelamin atas
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Jenis Kelamin Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
Laki-laki 41 orang 82%
Perempuan 9 orang 18%
Total 50 orang 100%
Sumber : Data primer diolah, 2017
Berdasarkan data dari tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian
besar penerima bantuan yang menerima bantuan sosial dalam
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial adalah
berjenis kelamin laki-laki. Tabel menunjukan bahwa jumlah
responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 41 orang dengan
persentase 82%, sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak
9 orang dengan persentase 18%.
b. Data Penerima Bantuan Berdasarkan jenis Kelamin atas Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan.
Tabel 8. Data Penerima Bantuan Berdasarkan jenis Kelamin atas
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan.
Jenis Kelamin Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
Laki-laki 38 orang 76%
Perempuan 12 orang 24%
Total 50 orang 100%
Sumber : Data primer diolah, 2017
Berdasarkan data dari tabel 8 dapat diketahui bahwa
sebagian besar penerima bantuan yang menerima bantuan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dalam Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan adalah
berjenis kelamin laki-laki. Tabel menunjukan bahwa jumlah
responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 38 orang dengan
persentase 76%, sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak
12 orang dengan persentase 24%.
2. Penerima Bantuan Berdasarkan Usia
Data usia dari pemerima bantuam dapat ditunjukan pada tabel dibawah
ini :
a. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Usia atas Program Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial
Tabel 9. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Usia atas Program
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Usia Responden
(Tahun)
Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
40-49 20 orang 40%
50-59 17 orang 34%
>60 13 orang 26%
Total 50 orang 100%
Sumber : Data primer diolah. 2017
Berdasarakan tabel 9 menunjukkan bahwa usia penerima
bantuan atas Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial yang paling banyak yakni beruisa 40-49 tahun dengan
persentase 40%, diikuti dengan usia 50-59 tahun dengan persentase
34% dan usia diatas 60 tahun dengan persentase 26%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Usia atas Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan.
Tabel 10. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Usia atas Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan.
Usia Responden
(Tahun)
Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
40-49 35 orang 70%
50-59 10 orang 20%
>60 5 orang 10%
Total 50 orang 100%
Sumber : Data primer diolah. 2017
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa usia penerima
bantuan atas Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi
Adat (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan yang paling
banyak yakni beruisa 40-49 tahun dengan persentase 70%, diikuti
dengan usia 50-59 tahun dengan persentase 20% dan usia diatas 60
tahun dengan persentase 10%.
3. Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan terakhir penerima bantuan dikelompokkan menjadi
3 bagian yaitu tidak tamat SD, SD, dan SMP.
a. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
atas Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 11. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang
Pendidikan Terakhir atas Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Pendidikan
Terakhir
Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
Tidak Tamat SD 23 orang 46%
SD 17 orang 34%
SMP 10 orang 20%
Total 50 orang 100%
Sumber : Data primer diolah. 2017
Berdasarakan tabel 11 dapat dilihat bahwa jenjang
pendidikan terakhir penerima bantuan sosial Program Pelayanan
dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Temanggung
yang paling banyak adalah tidak tamat SD yang berjumlah 23 orang
dengan persentase 46%.
b. Data penerima bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
atas Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan.
Tabel 12. Data Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang
Pendidikan Terakhir atas Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunikasi Adat (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan.
Pendidikan
Terakhir
Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
Tidak Tamat SD 10 orang 20%
SD 25 orang 50%
SMP 15 orang 30%
Total 50 orang 100%
Sumber : Data primer diolah. 2017
Berdasarakan tabel 12 dapat dilihat bahwa jenjang
pendidikan terakhir penerima bantuan sosial Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dan Penyandang Masalah Kesejateraan di Kabupaten Temanggung
yang paling banyak adalah SD yang berjumlah 25 orang dengan
persentase 50%.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen
atau alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variabel atau
atribut yang diteliti.
1. Uji Validitas Data
Data yang diperoleh dari kuesioner harus diuji validitasnya, hal ini
dilakukan untuk mengetahui dengan mencari nilai Product Moment
antara masing-maisng item dengan skor total, dengan taraf signifikan
(α) = 5% dengan derajat kebebasan (dk=n-2) yaitu dk= 50-2.
Pernyataan dikatakan valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
Besarnya 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada uji validitas ini dengan derajat kebebasan (dk) =
48 adalah 0,2787. Berikut ini adalah uji validitas terhadap program
pelayanan dan rehabilitiasi kesejahteraan sosial dan program
pemberdayaan fakir miskin, komunikasi adat terpencil (KAT) dan
penyandang masalah kesejahteraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 13. Hasil Uji ValiditasProgram Pelayanan dan Rehabilitiasi
Kesejahteraan Sosial
Program dan
kegiatan
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Program
Pelayanan dan
Rehabilitiasi
Kesejahteraan
Sosial
1 0,543 0,2787 Valid
2 0,735 0,2787 Valid
3 0,789 0,2787 Valid
4 0,730 0,2787 Valid
5 0,410 0,2787 Valid
6 0,517 0,2787 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2017
Tabel 14. Hasil Uji Validitas Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan
Program dan
kegiatan
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
komunikasi
Adat Terpencil
(KAT) dan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
1 0,288 0,2787 Valid
2 0,455 0,2787 Valid
3 0,430 0,2787 Valid
4 0,632 0,2787 Valid
5 0,667 0,2787 Valid
6 0,405 0,2787 Valid
7 0,355 0,2787 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk
program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dan program
pemberdayaan fakir miskin, komunikasi adat terpencil (KAT) dan
penyandang masalah kesejahteraan dikatakan valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai
Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikan
5%. Variabel diakatkan reliabel jika Cronbach’s alpha > 60.
Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas
Program dan kegiatan Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Program Pelayanan dan
Rehabilitiasi
Kesejahteraan Sosial
0,727
Reliabel
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Komunikasi Adat
Terpencil(KAT) dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan
0,750
Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2017
C. Analisis Data
Analisis kinerja keuangan melalui pendekatan value for money yaitu
menilai kinerja Dinas Sosial Kabupaten Teamnggung dengan
memperhatikan 3 Nilai yakni Nilai Ekonomi, Nilai Efisiensi dan Nilai
Efektivitas Periode 2015. Langkah-langkah pengukuran value for money
sebagai berikut :
1. Nilai Ekonomi
Nilai Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik
dapat meminimalkan input resources yang digunakaan yaitu dengan
menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Ukuran
ekonomi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang atara lain dengan
cara membandingkan harga yang dgunakan organisasi sektor publik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dengan organisasi sejenis, membandingkan dengan harga pasar atau
membandingkan dengan anggaran yang telah disetujui. Nilai ekonomi
dari program-program yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung dapat diukur dengan membandingkan realisasi anggaran
yang digunakan dengan dana yang telah dianggaran. Rumus yang
digunakan untuk pengukuran Nilai Ekonomi sebagai berikut :
Ekonomi =INPUT
INPUT VALUE x 100%
Keterangan :
Input : Realisasi Belanja untuk Kegiatan Dinas Sosial
KabupatenTemanggung
Input Value : Anggaran Belanja untuk Kegiatan Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial berupa
bantuan sosial bagi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Tabel 16. Perhitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggara
dan Realisasi Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Kegiatan/Program
Belanja
Nilai
Ekonomi Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Fasilitasi
Rehabilitasi Sosial
Rumah Tidak
Layak Huni
113.003.000
103.863.800
91,89%
Sumber : Diolah dari LAKIP Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarakan tabel 16 dapat digunakan untuk mengukur
Nilai Ekonomis Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada
program tersebut. Perhitungan Nilai Ekonomis sebagai berikut :
Nilai Ekonomi =103.863.800
113.033.000 x 100%
= 91,89%
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja Dinas
Sosial Kabupaten Temanggung pada Program Pelayanan dan
Rehabilitas Kesejahteraan Sosial menghasilkan nlai ekonomi
sebesar 91,89%. Berdasarkan perhitungan diatas menunjukan
bahwa kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung masuk dalam
kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung Periode 2015 ekonomis dalam
menggunakan anggaran atau dana yang telah ditetapkan untuk
melaksanakan kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak
Layak Huni.
b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan berupa
Pemberdayaan Sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial Ekonomi sejenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 17. Perhitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran
dan Realisasi Program Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan
penyandang Masalah Kesejahteraan
Kegiatan/Program
Belanja Nilai
Ekonomi
(%) Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Pelatihan
kemampuan dan
ketrampilan bagi
keluarga miski
25.484.450
22.168.500
86,99%
Peningkatan
kemampuan dan
ketrampilan bagi
WRSE
31.874.000
28.726.100
90,12%
Bimbingan lanjut
KUBE
13.818.000 8.030.200 58,11%
Pembinaan
kesejahteraan
sosial lanjut usia
potensial
21.188.500
16.696.150
78,80%
Pelayanan sosial
bagi keluarga
miskin rawan
sosial pedesaan
tepi hutan
10.347.500
8.692.500
84,01%
Fasilitasi program
keluarga harapan
534.600.000 511.523.600 95,68%
TOTAL
637.312.450
595.837.050
93,50%
Sumber : Diolah dari LAKIP Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung tahun 2015.
Berdasarakan tabel 17 dapat digunakan untuk mengukur
Nilai Ekonomis Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada
program tersebut. Perhitungan Nilai Ekonomis sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Nilai Ekonomi =595.837.050
637.312.450 x 100%
= 93,50%
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja Dinas
Sosial Kabupaten Temanggung pada Program Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
dan penyandang Masalah Kesejahteraan menghasilkan nlai
ekonomi sebesar 93,50%. Berdasarkan perhitungan diatas
menunjukan bahwa kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
masuk dalam kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Periode 2015 ekonomis
dalam menggunakan anggaran atau dana yang telah ditetapkan
untuk melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Sosial melalui
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau Kelompok Sosial
Ekonomi Sejenis.
2. Nilai Efisiensi
Efisiensi diukur dengan membandingkan rasio antara output dan
input. Persentase nilai input yang digunakan adalah dari perbandingan
nilai input real dengan nilai input dalam anggaran. Dalam hal ini telah
diukur ada nilai ekonomi diatas. Secara sistematis, efisiensi merupakan
perbandingan antara output dengan input atau dengan istilah output
perunit input. Nilai output yang dgunakan dalam pengukuran ini adalah
persentase perbandingan jumlah realisasi fisik yang dianggarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Sedangkan nilai inputnya merupakan persentase dari perbandingan
input yang terealisasi dengan input yang dianggarkan. Rumus untuk
mengukur nilai efisiensi sebagai berikut :
Nilai Efisiensi =OUTPUT
INPUT x 100%
Keterangan :
Output : Persentase Realisasi Kegiatan atau Capaian Kinerja di
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
Input : Persentase Nilai Ekonomis Kegiatan di Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung.
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial berupa
bantuan sosial bagi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Tabel 18. Perhitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Rencana dan
Realisasi Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial Program Kegiatan Indikator
Kinerja
Rencana
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Persen Nilai
Efisiensi
Program
Pelayanan
dan
rehabilitasi
Sosial
Fasilitasi
rehabilitasi
sosial rumah
tidak layak
huni
(RTLH)
Input
113.003.000
103.863.800
91,89%
114,55%
Output
100%
105,26%
105,26%
Sumber : Diolah dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung tahun 2015
Berdasarkan data pada tabel 18 dapat digunakan untuk
mengukur Nilai Efisiensi pada program tersebut. Pengukuran Nilai
Efisiensi adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Nilai Efisiensi =105,26%
91,89% x 100%
= 114,55%
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Periode 2015 pada Program
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang berupa Fasilitasi
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
menghasilkan tingkat efisiensi sebesar 114,55%. Hal ini
menunjukkan Nilai Efisiensi mencapai diatas 100%, dimana Dinas
Sosial dapat meminimalisir anggaran belanja dengan sangat baik
dengan pencapaian yang diatas rencana. Berdasarkan nilai efisiensi,
kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada periode 2015
masuk dalam kategiri “Sangat Efisien” yang berarti Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung dapat menggunakan anggaran belanja
dengan sangat efisien untuk mencapai tujuan dengan
diselenggarakannya kegiatan berupa Fasilitasi Rehabilitasi sosial
rumah tidak layak huni (RTLH).
b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan berupa
Pemberdayaan Sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
atau Kelompok Sosial Ekonomi Sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 19. Perhitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Rencana dan
Realisasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi
Adat Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah Kesejahteraan
Program Kegiatan Indikator
Kinerja
Rencana
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Persen Nilai
Efisiensi
Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Komunikasi
Adat Terpencil
(KAT) dan
penyandang
Masalah
Kesejahteraan
berupa
Pemberdayaan
Sosial
Kelompok
Usaha
Bersama
(KUBE)
atau
kelompok
sosial
Ekonomi
sejenis.
Input
637.312.450
595.837.050
93,50%
106,95%
Output
100%
100%
100%
Sumber : Diolah dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung tahun 2015
Berdasarkan data pada tabel 1.12 dapat digunakan untuk
mengukur Nilai Efisiensi pada program tersebut. Pengukuran Nilai
Efisiensi adalah sebagai berikut :
Nilai Efisiensi =100%
93,50% x 100%
= 106,95%
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Periode 2015 pada Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
dan penyandang Masalah Kesejahteraan berupa Pemberdayaan
Sosial berupa Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau Kelompok
Sosial Ekonomi sejenis menghasilkan tingkat efisiensi sebesar
106,95%. Hal ini menunjukkan Nilai Efisiensi dari Dinas Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
melaui program tersebut sangat tinggi. Berdasarkan nilai efisiensi,
kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada periode 2015
masuk dalam kategori “Sangat Efisien” yang berarti Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung dapat menggunakan anggaran belanja
dengan sangat efisien untuk mencapai tujuan dengan
diselenggarakannya kegiatan berupa Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) atau Kelompok Sosial Ekonomi sejenis.
3. Nilai Efektivitas
Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin
besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin
efektif organisasi,program atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada
outcome atau hasil (Mahmudi 2010: 86). Untuk mengukur nilai
efektivitas maka perlu ditentukan interval kepuasan yang akan
digunakan untuk mengetahu tingkat kepuasan penerima bantuan yang
diambil dari kuesioner yang telah disebarkan dengan menggunkan
rumus sebagai berikut :
Interval = (IK maks – IK min) : 5
Ikmask = PP x R x Ex maks
IK min = PP x R x Ex min
Keterangan:
IK maks : Nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)
IK min : Nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PP : Jumlah pernyataan pada kuesioner
R : Jumlah responden
Ex maks : Skor penilaian tertinggi pada kuesioner
Ex min : Skor penilaian terendah pada kuesioner
Dari perhitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam
pembuatan tabel interval kepuasan penerima bantuan di Kabupaten
Temanggung. Setelah memperoleh data atau indeks kepuasan penerima
bantuan melalui penyebaran kuesioner maka selanjutnya hasil tersebut akan
digunakan untuk mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus
sebagai berikut :
Nilai 𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒 =batas bawah skala kategori+batas atas skala kategori
2 IK maks x 100%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung
dengan cara :
Efektivitas =OUTCOME
OUTPUT x 100%
Keterangan:
Outcome : Penilaian penerima bantuan sosial (data diambil dari
kuesioner yaitu berupa angka sesuai dengan skala Likert
yang telah ditentukan)
Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Sosial tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial berupa
bantuan sosial Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH)
Menentukan interval kepuasan yang kemudian digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan penerima bantuan.
Interval = (IK maks – IK min) : 5
IK mask = PP x R x Ex maks
= 6 x 50 x 5
= 1.500
IK min = PP x R x Ex min
= 6 x 50 x 1
= 300
Interval = (1.500 – 300) : 5
= 240
Setelah mengetahui hasil intervalnya, maka berikut ini
adalah interval kepuasan Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial berupa Fasilitasi Rehabilitasi bagi Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 20. Interval Kepuasan Penerima Bantuan Program Pelayanan
dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Interval Kategori
300-539 Sangat tidak setuju
540-779 Tidak setuju
780-1019 Netral
1020-1259 Setuju
1260-1500 Sangat setuju
Sumber : Data primer diolah, 2017
Adapun indeks kepuasan penerima bantuan yang diperoleh
dari penyebaran kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah
skor dari total pernyataan adalah 1260 yang berarti berada pada
kategori sangat setuju langkah selanjutnya adalah menentukan
persentase outcome yang dapat diketahui dengan rumus :
Nilai 𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒 =batas bawah skala kategori+batas atas skala kategori
2/IK maks x 100%
= (1260+1500
2 )/1500 x 100%
= 92%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas
dapat dihitung dengan cara :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 Efektivitas =OUTCOME
OUTPUT x 100%
= 92%
105,26% x 100%
= 87,40%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Program
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial berupa Fasilitasi
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kabupaten
Temanggung adalah 87,40%. Berdasarkan persentase penilaian
efektivitas maka kinerja Dinas Sosial pada Program tersebut masuk
dalam ketegori “Efektif” yang berarti Dinas Sosial sudah cukup
mampu memberikan kepuasan pelayanan bagi masyarakat penerima
bantuan.
b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan berupa
Pemberdayaan Sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
dan Kelompok Sosial Ekonomi Sejenis.
Menentukan interval kepuasan yang kemudian digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan penerima bantuan.
Interval = (IK maks – IK min) : 5
IK mask = PP x R x Ex maks
= 7 x 50 x 5
= 1.750
IK min = PP x R x Ex min
= 7 x 50 x 1
= 350
Interval = (1.750 – 350) : 5
= 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Setelah mengetahui hasil intervalnya, maka berikut ini adalah
interval kepuasan Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan berupa Pemberdayaan Sosial melalui Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) atau Kelompok Sosial Ekonomi Sejenis.
Tabel 21. Interval Kepuasan Penerima Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Interval Kategori
350-629 Sangat tidak setuju
630-909 Tidak setuju
910-1189 Netral
1190-1469 Setuju
1470-1750 Sangat setuju
Sumber : Data primer diolah, 2017
Adapun indeks kepuasan penerima bantuan yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah skor
dari total pernyatan adalah 1352 yang berarti berada pada kategori
setuju. Langkah selanjutnya adalah menentukan persentase
outcome yang dapat diketahui dengan rumus :
Nilai 𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒 =batas bawah skala kategori+batas atas skala kategori
2/IK maks x 100%
= (1190+1469
2 )/1750 x 100%
= 75,97%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas
dapat dihitung dengan cara :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 Efektivitas =OUTCOME
OUTPUT x 100%
= 75,97%
100% x 100%
= 75,97%
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
dan penyandang Masalah Kesejahteraan berupa Pemberdayaan
Sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau Kelompok
Sosial Ekonomi Sejenis di Kabupaten Temanggung adalah 75,97%.
Berdasarkan Persentase Penilaian Efektivitas maka kinerja Dinas
Sosial pada Program tersebut masuk dalam ketegori “Cukup
Efektif“ yang berarti Dinas Sosial mampu memberikan kepuasan
pelayanan bagi masyarakat penerima bantuan.
D. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan pendekatan value for money untuk menilai
kinerja keuangan Dinas Sosial Kabupaten Temanggung. Value for money
merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan
pada tiga elemen utama, yaitu : 1) ekonomi, terkait dengan sejauh mana
organisasi sektor publik dapat meminimalkan input resources yang
digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak
produktif, 2) efisiensi, merupakan pencapaian output yang maksimum
debgan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai
output tertentu, 3) efektivitas, tingkat pencapaian hasil program dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
target yang ditetapkan atau secara sederhana merupakan perbandingan
outcome dengan output (Mardiasmo, 2002:41).
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kinerja
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Periode 2015 melalui program
Pemberdayaan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial yang berupa Fasilitas
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni menghasilkan nilai ekonomi
sebesar 91,89%. Dari perhitungan nilai ekonomi tersebut kinerja Dinas
Sosial Kabupaten Temanggung periode 2015 masuk dalam kategori
“Sangat Ekonomis” berarti bahwa Dinas Sosial mampu menggunakan dana
dengan sangat eknomis dengan tidak melakukan pemborosan untuk
mencapai kegiatan yaitu berupa Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH). Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah Kesejahteraan melalui Program
Kelompok Usaha bersama dan Kelompok Sosial Ekonomi Sejenis
menghasilkan nilai ekonomi 93,50%. Dari hasil perhitungan nilai ekonomi
tersebut dapat di ketahui bahwa kinerja Dinas Sosial masuk dalam kategori
“Sangat Ekonomis” hal itu menunjukkan bahwa Dinas Sosial mampu
menggunakan dana untuk mencapai program tersebut.
Dari analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Sosial sudah efisien.
Program Pelayanan dan Rehablititasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan
Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang anggaran
dananya sebasar Rp 113.033.000 mampu melaksanakan kinerjanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
mencapai 105,26%. Dana yang digunakan adalah sebesar Rp 103.863.800
dan menghemat dana sebesar Rp 9.169.200. Pada Program Pelayanan dan
Rehablititasi Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
dapat menggunakan dana dengan sangat baik, ini dapat dilhat dari nilai
efisiensinya yaitu sebesar 114,55%. Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan dengan kegiatan Kelompok Usaha Bersama dan Kelompok
Sosial Ekonomi Sejenis yang anggaran dananya sebasar Rp 637.312.450
mampu dilaksanakan mencapai 100%. Dimana dalam kegiatan Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) dan Kelompok Ekonomi Sejenis ada uraian
kegiatan didalamnya yaitu pelatihan kemampuan dan keterampilan nagi
keluarga miskin, peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi Wanita
Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), bimbingan lanjut KUBE, pembinaan
kesejahteraan sosial lanjut usia potensial, pelayanan sosial bagi keluarga
miskin rawan sosial pedesaan tepi hutan dan fasilitasi program keluarga
harapan. Dana yang digunakan untuk melaksanakan semua kegiatan
tersebut adalah sebasar Rp 595.837.050 dan menghemat dana sebesar Rp
41.475.400. Dinas Sosial Kabupaten Temanggung dapat menggunakan
dana dengan sangat baik, ini dapat dilhat dari nilai efisiensinya yaitu
sebesar 106,95%.
Pengukuran nilai efektivitas pada Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni menujukkan tingkat efektivitas sebesar 87,40%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dari hasil tersebut diartikan bahwa program dari Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung sudah terlaksana dengan efektif dan memuaskan bagi
masyarakat penerima bantuan sosial. Pengukuran nilai efektivitas pada
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan dengan kegiatan Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) dan Kelompok Ekonomi Sejenis menujukkan tingkat
efektivitas sebesar 75,97%. Dari hasil tersebut diartikan bahwa program
dari Dinas Sosial Kabupaten Temanggung sudah terlaksana dengan cukup
efektif dan memuaskan bagi masyarakat penerima bantuan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 22. Hasil pengukuran
EKONOMI
No Kegiatan Capaian Keterangan
1 Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Kegiatan: Fasilitasi Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
91,89%
Sangat
Ekonomis
2 Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan
Kegiatan: Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) dan Kelompok Sosial
Ekonomi Sejenisnya
93,50%
Sangat
Ekonomis
EFISIENSI
1 Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Kegiatan: Fasilitasi Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
114,55%
Sangat
Efisien
2 Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan
Kegiatan: Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) dan Kelompok Sosial
Ekonomi Sejenisnya
106,95%
Sangat
Efisien
EFEKTIVITAS
1 Program elayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Kegiatan: Fasilitasi Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
87,40%
Efektif
2 Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan
Kegiatan: Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) dan Kelompok Sosial
Ekonomi Sejenisnya
75,97%
Cukup
Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada tahun 2015
ditinjau dari tingkat ekonomi adalah masuk dalam kategori
“Sangat Ekonomis”. Hal ini dapat dilihat dari analisis
pengukuran kinerja melalui Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Fasilitasi
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebesar
91,89% dan Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi
Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah kesejahteraan
dengan kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan
Kelompok Ekonomi Sejenis sebesar 93,50%.
2. Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada tahun 2015
ditinjau dari tingkat efisiensi adalah masuk dalam kategori
“Sangat Efisien”. Hal ini dapat dilihat dari analisis pengukuran
kinerja melalui Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi
Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebesar 114,55% dan
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil dan Penyandang Masalah kesejahteraan dengan
kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Kelompok
Ekonomi Sejenis sebesar 106,95%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada tahun 2015
ditinjau dari tingkat efektivitas melalui dua program yang
dilaksanakan, menghasilkan tingkat efektivitas yang bervariasi.
Analisis pengukuran kinerja melalui Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Fasilitasi
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebesar
87,40% maka masuk dalam kategori “Efektif” sedangkan untuk
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil dan Penyandang asalah kesejahteraan dengan
kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Kelompok
Ekonomi Sejenis sebesar 75,97% maka masuk dalam kategori
“Cukup Efektif”
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Sosial kurang menjelaskan secara runtut mengenai outcome
sehingga peneliti juga melakukan penyebaran kuesioner untuk
mendapatkan outcome. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan
sampel yang dipilih secara convinience sehingga tidak dapat
digeneralisasikan . Peneliti hanya melakukan penyebaran kuesioner
pada 4 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung. Tidak
diperoleh informasi tentang proses penyusunan anggaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
C. Saran
Dari kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, penulis
mengajukan saran dan diharapkan saran tersebut dapat bermanfaat.
Adapun saran tersebut sebabai berikut :
1. Ditinjau dari segi ekonomi, kinerja Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung dinilai sudah sangat ekonomis, sehingga perlu
dipertahankan untuk kedepannya.
2. Ditinjau dari segi efisiensi, kinerja Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung dinilai sudah sangat efisien sehingga perlu
dipertahankan untuk kedepannya.
3. Ditinjau dari segi efektivitas, kinerja Dinas Sosial Kabupaten
Temanggung dinilai sudah cukup efektif dan diharapkan
mampu menjalankan program atau kegiatan selanjutnya
dengan tepat sasaran dan merata agar masyarakat merasa puas
akan kinerja yang dilakukan Dinas Sosial.
4. Berusaha terus dalam mewujudkan pelayanan sosial bagi
masyarakat yang membutuhkan untuk terciptanya masyarakat
yang produktif dan inovatif.
5. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan
pengukuran kinerja lebih dari dua (2) program karena pada
Dinas Sosial masih memiliki kegiatan yang lain. Hal inidapat
lebih berguna untuk melihat hasil kinerja Dinas Sosial
Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
6. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengambil sampel pada
semua kecamatan yang ada di Kabupaten Teamnggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Dian. (2011). Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar
Melalui Pendekatan Value For Money. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Bambang, Supomo , Nur Indriantoro. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Bastian, Indra.(2010). Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga
James, J (2008). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma
Kristanti, Okky Irvina. (20106). Analisis Kinerja Keuangan Melalui Pendekatan
Value For Money. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Kuswanti, Niken Dwi. (2014). Analisis Kinerja Keuangan Melalui Pendekatan
Value For Money. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi
Mahmudi. (2010). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. Yogyakarta :
Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyowati, dan Heribertus Andre Purwanugraha.
2013. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Mahsun, Mohamad. (2014). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama.
Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Prasetyo, Bambang, Lina M J. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan
Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Presisca, Yulliani Levellin. (20106). Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Menggunakan Pendekatan Value For Money. Skripsi. Yogaykarata :
Universitas Sanata Dharma
Ratmono, Dwi, Mahfud Shilihin. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah berbasis
Akrual . Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba.
Penerbit Mitra Wacana Media
Riduwan. (2013). Skala Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta
Ryan, Christine. Walsh, Peter. 2004. “Collaboration of Public Sector Agencies:
Reporting and Accountability Challenges”. International Journal of Public
Sector Management. Vol. 17, No 7: 621˗ 631.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 1
KUESIONER
A. Pengantar
Dengan hormat,
Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi
responden dalam peneltiian yang saya lakukan. Penelitian tersebut dalam
rangka menyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
menganalisis kinerja keuangan Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
melalui pendekatan Value For Money. Judul penelitian ini adalah “ Analisis
Pengukuran Kinerja Keuangan Pemeritah Daerah dengan Pendekatan
Value For Money”. Kuesioner ini terdiri dari bagian pertama tentang
identitas responden dan bagian kedua tentang pernyataan berkaitan dengan
pendapat masyarakat penerima bantuan sosial terhadap program Pelayanan
dan Rehabiliatsi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Fasilitasi
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni. Saya mengharapkan
Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan
dipergunakan dalam peneltiian sesuai pendapat pribadi terhadap kienrja
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada program tersebut. Atas
jetersediaan dan ekrjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Teresia Atikapuspa Wardhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah titik-titik dibawah ini dengan atau lingkari jawaban yang telah disediakan
Nama : ................................................................. (boleh tidak di isi)
Alamat : ...............................................................
Usia saati ini : ........... Tahun
Jenis Kelamin : P/L
Status Tingkat Pendidikan : .................................
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (X), pada kotak SS , jika jawaban anda “Sangat Setuju”
Berilah tanda (X), pada kotak S , jika jawaban anda “Setuju”
Berilah tanda (X), pada kotak N , jika jawaban anda “Netral tidak tahu”
Berilah tanda (X), pada kotak TS , jika jawaban anda “Tidak Setuju”
Berilah tanda (X), pada kotak STS , jika jawaban anda “Sangat Tidak Setuju”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
C. BAGIAN II
Butir Peryataan
Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat penerima
bantuan sosial Kabupaten Temanggung terhadap Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial berupa bantuan sosial bagi Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH)
No Pernyataan Pendapat
SS S N TS STS
1 Saya dengan mudah memperoleh
informasi mengenai persyaratan yang
harus dipenuhi untuk mengajukan bantuan
RTLH
2 Proses penyaluran dan pencairan bantuan
dana dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan dalam petunjuk
pelaksanaan (Juklak).
3 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan
(TKSK) yang ditunjuk oleh Dinas Sosial
sebagai tenaga yang membantu dalam
pengajuan proposal, laporan pelaksanaan
dan SPJ penggunaan bantuan sudah
melakukan tugasnya dengan baik.
4 Pegawai Dinas Sosial melakukan
komunikasi yang ramah dan sopan dalam
melakukan pelayanan sosial
5 Pegawai Dinas Sosial tidak membeda
bedakan kedudukan, status sosial dan
jenis kelamin dalam memberikan batuan
atau pelayanan sosial.
6 Saya sudah mendapatkan jaminan
keamanan dan keselamatan dari Dinas
Sosial dalam mengurus dokumen atau
berkas pendukung persyaratan
kelengkapan bantuan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
KUESIONER
A. Pengantar
Dengan hormat,
Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi
responden dalam peneltiian yang saya lakukan. Penelitian tersebut dalam
rangka menyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
menganalisis kinerja keuangan Dinas Sosial Kabupaten Temanggung
melalui pendekatan Value For Money. Judul penelitian ini adalah “ Analisis
Pengukuran Kinerja Keuangan Pemeritah Daerah dengan Pendekatan
Value For Money”. Kuesioner ini terdiri dari bagian pertama tentang
identitas responden dan bagian kedua tentang pernyataan berkaitan dengan
pendapat masyarakat penerima bantuan sosial terhadap program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan
penyandang masalah kesejahteraan dengan kegiatan Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) dan Kelompok Ekonomi Sejenis. Saya mengharapkan
Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan
dipergunakan dalam peneltiian sesuai pendapat pribadi terhadap kienrja
Dinas Sosial Kabupaten Temanggung pada program tersebut. Atas
jetersediaan dan ekrjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Teresia Atikapuspa Wardhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
A. BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah titik-titik dibawah ini dengan atau lingkari jawaban yang telah disediakan
Nama : ................................................................. ( boleh tidak di isi)
Alamat : ...............................................................
Usia saati ini : ........... Tahun
Jenis Kelamin : P/L
Status Tingkat Pendidikan : .................................
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (X), pada kotak SS , jika jawaban anda “Sangat Setuju”
Berilah tanda (X), pada kotak S , jika jawaban anda “Setuju”
Berilah tanda (X), pada kotak N , jika jawaban anda “Netral tidak tahu”
Berilah tanda (X), pada kotak TS , jika jawaban anda “Tidak Setuju”
Berilah tanda (X), pada kotak STS , jika jawaban anda “Sangat Tidak Setuju”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. BAGIAN II
Butir Peryataan
Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat penerima
bantuan atau pelayanan sosial Kabupaten Temanggung terhadap Progam
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
asalah Kesejahteraan yang berupa pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) atau kelompok sosial Ekonomi sejenis.
No Pernyataan Pendapat
SS S N TS STS
1 Pegawai Dinas Sosial melakukan
kunjungan ke kelompok usaha untuk
mengadakan pelatihan dan peningkatan
ketrampilan
2 Pegawai Dinas Sosial melakukan
kunjungan secara rutin dalam
mengadakan supervisi atas peningkatan
atau kemajuan kinerja dari kelompok
usaha
3 Pegawai Dinas Sosial mampu
menjelaskan dan memberikan solusi
mengenai masalah ekonomi dengan
baik
4 Saya dengan mudah mendapatkan
informasi untuk mendapatkan fasilitas
yang dibutuhkan dalam meningkatkan
kinerja usaha
5 Saya dengan mudah memperoleh
fasilitas yang saya butuhkan untuk
melakukan kegiatan usaha
6 Ketersediaan fasilitas pada kelompok
usaha sudah lengkap
7 Fasilitas yang masih ada masih dalam
kondisi baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 2
Data kuesioner Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RLKH)
Responden Pernyataan
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5 P6
1 5 5 5 4 5 3 27
2 5 5 5 4 5 4 28
3 5 5 5 5 5 5 30
4 4 3 4 3 5 3 22
5 5 5 5 5 5 3 28
6 4 4 4 4 4 4 24
7 5 5 5 5 5 5 30
8 5 5 5 4 4 4 27
9 5 5 4 4 4 4 26
10 4 4 4 4 5 3 24
11 4 4 4 4 5 3 24
12 5 4 5 4 4 3 25
13 4 4 4 4 4 4 24
14 5 5 5 4 5 3 27
15 4 4 4 4 4 4 24
16 5 3 4 4 5 3 24
17 4 5 5 4 4 3 25
18 5 3 4 3 5 3 23
19 5 5 5 5 5 5 30
20 4 4 4 4 4 3 23
21 5 4 5 4 5 4 27
22 4 4 4 4 4 4 24
23 5 5 5 5 5 5 30
24 5 4 4 3 4 3 23
25 4 4 4 4 4 4 24
25 5 4 4 4 4 3 24
27 5 5 5 5 5 5 30
28 5 5 5 4 4 4 27
29 4 3 4 3 4 4 22
30 4 4 4 4 4 3 23
31 4 4 4 4 4 3 23
32 5 5 5 5 5 5 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Data kuesioner Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
LANJUTAN
Responden
Pernyataan
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5 P6
33 4 4 3 3 4 3 21
34 2 3 3 3 4 3 18
35 5 4 4 3 4 3 23
36 4 4 4 4 4 4 24
37 4 4 4 4 4 4 24
38 5 5 5 5 5 5 30
39 4 3 3 4 4 3 21
40 5 5 4 4 5 4 27
41 4 4 4 4 5 3 24
42 5 4 4 4 5 3 25
43 4 4 4 4 4 3 23
44 4 4 4 4 5 4 25
45 4 5 5 5 5 3 27
46 5 5 4 4 5 3 26
47 4 4 4 4 5 3 24
48 4 4 4 4 5 3 24
49 4 5 5 4 5 4 27
50 4 4 4 4 5 4 25
TOTAL 222 213 215 202 227 181 1260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Data kuesioner Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Responden Pernyataan
Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 4 4 4 4 4 4 4 28
2 5 5 4 4 3 3 3 27
3 5 5 5 4 4 4 3 30
4 5 4 4 3 3 4 3 26
5 4 5 4 4 4 4 3 28
6 4 4 4 4 3 4 3 26
7 5 5 5 5 5 3 3 31
8 4 4 3 3 3 4 3 24
9 5 5 5 5 4 4 4 32
10 4 4 4 4 4 4 4 28
11 5 5 4 4 4 4 4 30
12 4 4 3 3 3 3 3 23
13 5 5 4 4 4 4 3 29
14 5 5 5 4 3 3 3 28
15 4 4 4 4 4 4 3 27
16 5 4 4 4 4 4 3 28
17 4 3 3 3 3 3 3 22
18 5 5 5 4 4 4 3 30
19 5 5 5 4 4 4 3 30
20 5 5 4 4 3 3 3 27
21 4 5 3 3 3 3 3 24
22 5 5 4 4 3 3 3 27
23 4 4 5 4 4 4 3 28
24 5 5 4 4 4 4 3 29
25 5 5 4 4 4 4 3 29
26 4 4 3 3 3 3 3 23
27 5 5 5 3 3 4 3 28
28 5 5 5 4 4 3 3 29
29 4 4 4 3 3 3 3 24
30 5 5 5 5 4 4 3 31
31 5 4 4 4 4 4 3 28
32 4 4 4 3 3 4 3 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Data kuesioner Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
LANJUTAN
Responden
Pernyataan
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
33 5 5 5 4 4 4 3 30
34 4 4 5 4 4 4 3 28
35 5 4 4 3 3 3 3 25
36 4 5 5 4 4 3 3 28
37 5 4 5 3 3 4 3 27
38 4 4 4 4 4 3 3 26
39 5 3 5 3 3 3 3 25
40 5 4 4 3 3 2 2 23
41 4 4 4 4 3 2 2 23
42 5 5 5 4 4 4 3 30
43 4 4 5 4 3 2 2 24
44 4 5 4 4 3 3 3 26
45 5 5 4 3 3 2 2 24
46 5 4 5 3 3 3 3 26
47 5 4 4 3 3 3 3 25
48 5 5 4 4 3 3 3 27
49 4 5 5 4 4 3 3 28
50 5 5 4 4 4 3 3 28
TOTAL 230 224 214 187 176 171 150 1352
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 3
Data Responden Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir
1 L 43 SMP
2 L 45 SMP
3 L 45 SMP
4 L 46 SMP
5 P 44 SMP
6 L 43 SMP
7 L 46 SMP
8 L 47 SMP
9 P 48 SMP
10 L 45 SMP
11 L 45 SD
12 P 46 SD
13 L 43 SD
14 L 43 SD
15 L 42 SD
16 P 48 SD
17 P 45 SD
18 P 46 SD
19 L 47 SD
20 P 45 SD
21 P 51 SD
22 P 54 SD
23 L 54 SD
24 L 55 SD
25 L 55 SD
26 L 56 SD
27 L 57 Tidak Tamat SD
28 L 57 Tidak Tamat SD
29 L 54 Tidak Tamat SD
30 L 56 Tidak Tamat SD
31 L 54 Tidak Tamat SD
32 L 57 Tidak Tamat SD
33 L 54 Tidak Tamat SD
34 L 54 Tidak Tamat SD
35 L 57 Tidak Tamat SD
36 L 58 Tidak Tamat SD
37 L 55 Tidak Tamat SD
38 L 60 Tidak Tamat SD
39 L 60 Tidak Tamat SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Data Responden Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
LANJUTAN
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir
40 L 61 Tidak Tamat SD
41 L 61 Tidak Tamat SD
42 L 60 Tidak Tamat SD
43 L 62 Tidak Tamat SD
44 L 62 Tidak Tamat SD
45 L 63 Tidak Tamat SD
46 L 63 Tidak Tamat SD
47 L 62 Tidak Tamat SD
48 L 64 Tidak Tamat SD
49 L 62 Tidak Tamat SD
50 L 63 Tidak Tamat SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Data Responden Program Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Kounikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir
1 P 45 SMP
2 L 45 SMP
3 L 46 SMP
4 L 45 SMP
5 P 45 SMP
6 L 46 SMP
7 L 44 SMP
8 L 45 SMP
9 P 47 SMP
10 L 43 SMP
11 L 42 SMP
12 L 42 SMP
13 P 45 SMP
14 L 45 SMP
15 L 46 SD
16 P 43 SD
17 L 42 SD
18 L 47 SD
19 P 48 SD
20 L 49 SD
21 P 44 SD
22 P 43 SD
23 L 45 SD
24 P 42 SD
25 L 41 SD
26 L 42 SD
27 L 43 SD
28 L 47 SD
29 L 47 SD
30 P 48 SD
31 L 43 SD
32 L 45 SD
33 L 44 SD
34 P 44 SD
35 L 46 SD
36 L 46 Tidak tamat SD
37 P 46 Tidak tamat SD
38 L 51 Tidak tamat SD
39 L 55 Tidak tamat SD
40 L 54 Tidak tamat SD
41 L 56 Tidak tamat SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Data Responden Program Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Kounikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
LANJUTAN
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir
42 L 57 Tidak tamat SD
43 L 53 Tidak tamat SD
44 L 52 Tidak tamat SD
45 L 54 Tidak tamat SD
46 L 60 Tidak tamat SD
47 L 61 Tidak tamat SD
48 L 62 Tidak tamat SD
49 L 62 Tidak tamat SD
50 L 63 Tidak tamat SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIRAN 4
Hasil uji Validitas dan Reliabilitas data Kuesioner atas Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Fasilitas Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LANJUTAN
Hasil uji Validitas dan Reliabilitas data kuesioner atas Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunikasi Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah
Kesejahteraan dengan kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Kelompok
Ekonomi Sejenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 5
Capaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Temanggung untuk mendapatkan nilai Output
Capaian Kinerja
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target
Renstra
(2014-
2018)
Standar
Nasional
Target
2015
Realisasi Capaian
Kinerja
Realisasi Capaian
Kinerja Renstra S/D
2015
2013 2014 2015
Dibandin
g Target
Renstra
Dibanding
Standar
Nasional
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Meningkatnya
Penanganan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Persentase PMKS
yang Memperoleh
Bantuan Sosial
untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dasar
% 18 80 18 17 100 100 588 125
Cakupan PMKS
yang Memperoleh
Rehabilitasi Sosial
% 3,18 - 3,08 2,7 1.99 2,27 73,70
Cakupan PMKS
yang Memperoleh
Perlindungan
Sosial
% 100 - 100 100 100 100%
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Cakupan Bantuan
Rumah Tidak
Layak Huni
% 24,34 - 12,34 4,34 8,65 12,99 105
Cakupan Lembaga
Kesejahteraan
sosial/panti sosial
yang menyediakan
sarana dan
prasarana
pelayanan
kesejahteraan
social
% 100 80 100 100 100 100% 100 125
Persentase
Perlindungan
Sosial terhadap
Rumah Tangga
Sasaran
% 100 100 100 100 100 100% 100 100
Persentase anak
terlantar yang
tertangani
% 1,28 - 1,28 0.76 0.96 0.96 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Persentase
Penyandang Cacat
Fisik dan Mental
Serta Lanjut Usia
Tidak Potensial
yang Telah
Menerima Jaminan
Sosial
% 5,06 40 2,71 0.94 2,67 3.31 65 8,2
Cakupan PMKS
yang Memperoleh
Pemberdayaan
Sosial melalui
KUBE atau
kelompok Sosial
Ekonomi sejenis
% 3 80 1 0.29 0.64 1 100 3,4
Cakupan Dunia
Usaha yang
mengalokasikan
CSR dalam
Penanganan PMKS
% 100 - 100 100 100 100% 100
Cakupan Karang
Taruna, PSM, dan
Organisasi Sosial
lainnya dalam
Penanganan PMKS
% 100 - 100 00 100 100% 100
Cakupan Wahana
Kesejahteraan
% 25,95 60 24,22 0 0 24,22 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Sosial Berbasis
Masyarakat
(WKSBM) yang
Menyediakan
Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
Kesejahteraan
Sosial
Persentase Korban
Bencana Skala
Kabupaten yang
menerima bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat
% 100 80 100 100 100 100% 100 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 6
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015
No Jenis Belanja Program Kgt Jml
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Selisih
(Rp)
%
A
BOP -
-
-
-
Jumlah A dan rata-rata % A
B
DAU 1. Program perencana pembangunan daerah 999.750 996.600 3.150 99.68%
Penyusunan rencana
kerja tahunan
pemerintah daerah
999.750 996.600 3.150
99.68 %
2. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
305.977.400 280.228.538 25.748.862 91,58%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Penyediaan jasa surat
menyurat
1.880.000 1.809.374 70.626 96,24%
Penyediaan jasa
komunikasi, sumber
daya air dan listrik
28.020.000 25.531.828 2.488.172 91,12%
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
dinas/operasional
119.500.000 98.449.136 21.050.864 82.38%
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
3.293.100 3.292.500 600 99,98%
Penyediaan alat tulis
kantor
11.887.500 11.887.400 100 100%
Penyediaan barang
cetakan dan
penggandaan
8.925.000 8.920.300 4.700 99,95%
Penyediaan komponen
instalansi
listrik/penerangan
bangunan
4.290.000 4.290.000 - 100%
Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
2.400.000 2.400.000 - 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Penyediaan makanan
dan minuman
20.496.800 19.848.500 648.300 96,84%
Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi keluar
daerah
65.300.000 64.608.000 692.000 98.94%
Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi dalam
daerah
9.985.000 9.975.000 10.000 99.90%
Jasa pelayanan
perkantoran
30.000.000 29.216.500 783.500 97,39%
3. Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
245.810.000 237.741.500 8.068.500 96,72%
Pengadaan
perlengkapan gedung
kantor
82.030.000 81.255.000 775.000 99,06%
Pengadaan peralatan
gedung kantor
36.030.000 32.520.000 3.510.000 90,26%
Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor
100.000.000 96.381.500 3.618.500 96,38%
Pemeliharaan
rutin/berkala
850.000 850.000 - 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
perlengkapan gedung
kantor
Pemeliharaan
rutin/berkala peralatan
gedung kantor
2.400.000 2.400.000 - 100%
Pengadaan sarana dan
prasarana pendukung
gedung kantor
24.500.000 24.335.000 165.000 99,33%
4. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
12.000.000 12.000.000 - 100%
Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun
12.000.000 12.000.000 - 100%
5. Progam Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
637.312.450 595.837.050 41.475.400 93,49%
Pelatihan dan
kemampuan dan
ketrampilan bagi
keluarga miskin
25.484.450 22.168.500 3.315.950 86,99%
Peningkatan
kemampuan dan
ketrampilan bagi
WRSE
31.874.000 28.726.100 3.147.900 90,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Bimbingan lanjut
KUBE
13.818.000 8.030.200 5.787.800 58,11%
Pembinaan
kesejahteraan sosial
lanjut usia potensi
21.188.500 16.696.150 4.492.350 78,80%
Pelayanan sosial bagi
keluarga miskin rawan
sosial pedesaan tepi
hutan
10.347.500 8.692.500 1.655.000 84,01%
Fasilitasi program
keluarga harapan
534.600.000 511.523.600 23.076.400 95,68%
6. Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
712.713.500 575.528.140 137.185.360 80,75%
Pelayanan dan
perlindungan sosial,
hukum bagi korban
eksploitasi,
perdagangan
perempuan dan anak
10.900.000 8.714.900 2.185.100 79,95%
Penyusunan kebijakan
pelayanan dan
rehabilitasi sosial bagi
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
27.497.500 17.443.100 10.054.400 63,44%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Monitoring, evaluasi
dan pelaporan
16.529.000 13.427.520 3.101.480 81,24%
Bimbingan dan
pelatihan ketrampilan
dan pemberian bantuan
bagi korban
penyalahgunaan
Narkotika, HIV/AIDS
23.969.000 23.170.000 799.000 96,67%
Fasilitas UPSK dan
bantuan sosial
57.851.000 54.851.000 3.000.000 94,81%
Fasilitas rehabilitasi
sosial rumah tidak
layak huni
113.033.000 103.863.800 9.169.200 91,89%
Pengiriman dan
penerimaan kembali
petirah di PSPA
“SATRIA” Baturaden
62.611.000 62.355.000 256.000 99,59%
Pengiriman dan
penjemputan anak
nakal ke/dr PSMP
Antasena Magelang
dan Barehsos Kartini
Tawangmangu
44.626.000 9.484.000 35.142.000 21,25%
Pelayanan dan
pembinaan ketrampilan
31.332.000 30.859.000 473.000 98,49%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
anak nakal, anak
jalanan dan anak
terlantar luar panti
Bimbingan dan
pelatihan ketrampilan
anak jalanan, anak
terlantar di Barehsos
Taruna Yodha dan
PSBR Bambu Apus
94.779.000 56.298.520 38.480.480 59,40%
Pengiriman PGOT
Psikotik ke RSJ,
Balatran, Keluarga
46.188.000 46.156.000 32.000 99,93%
Pendidikan dan
pelatihan bagi Paca dan
eks Trauma ke/dari
BBRSBD Prof dr
Soeharso Surakarta dan
Balatran Semarang
58.065.000 52.982.000 5.083.000 91,25%
Fasilitasi jaminan
sosial bagi penderita
penyakit kronis dan
cacat berat
11.619.000 9.304.000 2.315.000 80,08%
Porseni anak panti
tingkat kabupaten
36.803.000 34.503.000 2.300.000 93,75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Pelatihan ketampilan
kerja dan bantuan
sosial bagi anak
penghuni panti asuhan
34.783.000 34.510.500 272.500 99,22%
Pelatihan ketrampilan
bagi PRSE di Barehsos
Wonodyatama II
Kendal
22.128.000 - 22.128.000
-
Fasilitasi keserasian
sosial
20.000.000 17.605.800 2.394.200 88,03%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN 7
Daftar Pertanyaan
1. Apa visi dan misi Dinas Sosial Kabupaten Temanggung?
2. Ada berapa bidang dalam struktur organisasi di Dinas Kabupaten
Temangung?
3. Ada berapa jumlah pegawai di Dinas Sosial Kabupaten Temanggung?
4. Apa saja nama bidang bidang yang ada di Dinas Sosial tersebut?
5. Apa program kerja dari masing masing bidang?
6. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam mendukung program kerja Dinas
Soisial?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related