alkes ppt

Post on 28-Nov-2015

65 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

jenis-jenis alat kesehatan

TRANSCRIPT

OPERASI USUS BUNTU (APENDIKTOMI)

Operasi Sedang

 

Kelompok III

Dyah Putri Ayu Dinastyar

Liska

Iin Suhesti

Fretty Eka Novia

Erna Yafniwati

PENGERTIAN APENDISIS

Apendisitis adalah kondisi dimana terjadi infeksi pada umbai apendiks (peradangan pada apendiks vermiformis) dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

a. Anatomi Appendix 

Appendix merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (4 inci), lebar 0,3 - 0,7 cm dan isi 0,1 cc melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal.

Fisiologi Apendisitis

Appendix menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu normalnya dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Lendir dalam apendiks bersifat basa mengandung amilase dan musin.

FAKTOR YANG MEMPERMUDAH TERJADINYA RADANG APENDIKS:

1. Faktor sumbatan2. Faktor Bakteri3. Kecenderungan familiar4. Faktor ras dan diet5. Faktor infeksi saluran pernapasan 

PATOFISIOLOGI

Akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan oleh benda asing, apendiks terinflamasi dan mengalami edema. Proses inflamasi tersebut menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna,  meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas, dalam beberapa jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus. Appendiks mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi. Pembusukan usus buntu ini menghasilkan cairan bernanah, apabila tidak segera ditangani maka akibatnya usus buntu akan pecah (perforasi/robek) dan nanah tersebut yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut (Peritonitis).

 

MANIFESTASI KLINIK

Gejala utama terjadinya apendisitis adalah adanya nyeri perut. Nyeri perut yang klasik pada apendisitis adalah nyeri yang dimulai dari ulu hati, lalu setelah 4-6 jam akan dirasakan berpindah ke daerah perut kanan bawah (sesuai lokasi apendiks). Namun pada beberapa keadaan tertentu (bentuk apendiks yang lainnya), nyeri dapat dirasakan di daerah lain (sesuai posisi apendiks). Ujung apendiks yang panjang dapat berada pada daerah perut kiri bawah, punggung, atau di bawah pusar.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Laboratorium: terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan test protein reaktif (CRP

Radiologi: terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan.

  

OPRASI

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya menggunakan sayatan. Setelah bagian yang ditangani ditampilkan, dilakukan tindakan perbaikan yang di akhiri dengan penutupan dan penjahitan luka.

Tahap-tahap Pembedahan :1) Tahap pra bedah (pre opersi)2) Tahap pembedahan (intra operasi)3) Tahap pasca bedah (post operasi)

Operasi sedang (Operasi yang tidak terlalu sulit dan tidak butuh waktu lama dalam mengerjakanya). Operasi sedang, seperti operasi Appendiktomi ( memotong usus buntu). Jenis operasi tersebut, merupakan operasi yang dianggap mudah dan tidak butuh waktu lama dalam mengerjakan, biasanya 30 - 60 menit bisa selesai

PENATALAKSANAAN APENDIKSITIS MENURUR MANSJOER, 2000 :

1. Sebelum operasi Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi. Pemasangan kateter untuk control produksi urin. Rehidrasi Antibiotic dengan spectrum luas, dosis tinggi dan

diberikan secara intravena. Obat-obatan penurun panas, phenergan sebagai

anti menggigil, largaktil untuk membuka pembuluh – pembuluh darah perifer diberikan setelah rehidrasi tercapai.

Bila demam, harus diturunkan sebelum diberi anestesi.

 

2. oprasi

Apendiktomi. Apendiks dibuang, jika apendiks mengalami

perforasi bebas,maka abdomen dicuci dengan garam fisiologis dan antibiotika.

Abses apendiks diobati dengan antibiotika IV,massanya mungkin mengecil,atau abses mungkin memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa hari.

Apendiktomi dilakukan bila abses dilakukan operasi elektif sesudah 6 minggu sampai 3 bulan.

3. Pasca operasi

Observasi TTV.Angkat sonde lambung bila pasien telah

sadar sehingga aspirasi cairan lambung dapat dicegah.

Baringkan pasien dalam posisi semi fowler.Pasien dikatakan baik bila dalam 12 jam

tidak terjadi gangguan, selama pasien dipuasakan.

Bila tindakan operasilebih besar, misalnya pada perforasi, puasa dilanjutkan sampai fungsi usus kembali normal.

Berikan minum mulai 15ml/jam selama 4-5 jam lalu naikan menjadi 30 ml/jam. Keesokan harinya berikan makanan sari dan hari berikutnya diberikan makanan lunak.

Satu hari pasca operasi pasien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur selama 2×30 menit.

Pada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar.

Hari ke-7 jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pulang.

PENGERTIAN STERIL

Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat atau bahan dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikroba. Steril artinya bebas dari segala mikroba baik pathogen maupun tidak.

Sebaiknya merebus / mengukus alat untuk DTT (Disinfeksi Tingkat Tinggi) sekurang-kurangnya 20 menit.

PENATALAKSANAAN STERILISASI Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara rebus Mensterikan Peralatan kesehatan dengan cara

merebus didalam air sampai mendidih (1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari logam, kaca dan karet.

Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara stoom Mensterikan Peralatan kesehatan dengan uap panas

didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.

Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara panas kering

Mensterikan Peralatan kesehatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya Peralatan kesehatan logam yang tajam, Peralatan kesehatan dari kaca dan obat tertentu.

Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara menggunakan bahan kimia

Mensterikan Peralatan kesehatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk Peralatan kesehatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.

 

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM OPERASI APPENDIXTOMIDAN FUNGSINYA, DIANTARANYA:

1. Wondhaak

Untuk menarik tepi luka agarlapangan operasi menjadi lebihluas dan memadai tetapikerusakan jaringan sangatminim.

2. Doek Klem (Towel Forceps

Untuk menjepit kain operasi

3. Pincet Chirurgie

Untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.

4.Pincet Ariatom

Untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak

5. Hand vat mes(Knifehandle)

Sebagai pegangan pisau

6. Arteri Klem Van Pean Lurus

Untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak

7. Arteri Klem Van Pean Bengkok (Chorn Kiern)

Untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak

8. Arteri klem Van Kocher

Untuk menjepit jaringan

9. Gunting Benang (Ligature Scissors)

Untuk memotong benang operasi, merapikan luka

10. Gunting Metzembaun

Untuk membuka jaringan, membebaskan tumor kecil dari jaringan sekitarnya, untuk eksplorasi, merapikan luka

11. Nald Voerder

Untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul benang.

12. Klem Babcock

Untuk menjepit tumor yang besar dan rapuh

13. Langenbeck

Untuk mengait lokasi sayatan agar terbuka lebar sehingga operator/ahli bedah mudah mengangkat suatu jaringan yang akan dibuang

14. Baju Operasi

Untuk melindungi bagian tubuh luar agar terhindar dari kontaminasi darah

atau bakteri.

14. Handschoen

Untuk menutupi permukaan tangan agar tetap bersih dari kontaminasi bakteri sewaktu operasi

15. Gunting Verban ( Scissors Bandage)

Untuk menggunting plester atau pembalut.

16. masker

Untuk menutupi muka agar tidak terkontaminasi.

17. Topi Operasi

Untuk menutupi daerah kepala agar tidak terkontaminasi

18. Bisturi no. 10 atau 23

Untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.

19. Korentang

Untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen (sarung tangan) , jas operasi, doek, dan laken steril.

20. Benang Silk (non-absorbable)

Untuk menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (terutama arteri besar), sebagai teugel (kendali).

21. Benang Polyglycolic (absorbable)

Untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat pula dipergunakan untuk menjahit kulit terutama untuk daerah longgar (perut,wajah) yang tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.

ALAT-ALAT NON STERIL

1. Plester

Untuk menutupi luka, merekatkan .

2. Mesin Suction

Untuk mengeluarkan cairan kotor yang berada pada tubuh

3. Lampu Operasi

Untuk menerangi pada proses operasi.

4. Meja Operasi

Tempat dimana pasien sedang dioperasi.

5. Meja Mayo

Untuk menaruh alat-alat yang akan digunakan pada saat operasi sedang berjalan.

6. Standar Infus

Untuk menyangga kantong infus agar dapat tetap mengalir.

7. Kassa Steril

Untuk menutupi luka agar terhindar dari kontaminasi.

PENATALAKSANAAN STERILISASI ALAT

a. Pemeliharaan Alat-Alat Logam Persiapan : Peralatan yang akan dibersihkan. Tempat pencucuian dengan air yang mengilir

atau baskom berisi air bersih. Sabun cuci. Sikat halus. Bengkok (nierbekken). Lap kering. Larutan desinfektan. Kain kasa. Stalisator dalam keadaan siap pakai.

Pelaksanaan : Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air

(sebaiknya dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam.

Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai mendidih. Setelah air mendidih sekurang-kurangnya 15 menit baru diangkat.

Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril ketempat penyimpanan yang steril.

Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula

Perhatian :Khusus peralatan logam yang tajam

(misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus dibungkus dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator, setelah air mendidih dan ditunggu antara 3-5 menit baru diangkat.

Terima kasih……..

top related