abnormalitas dalam...

Post on 07-Feb-2018

247 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

NORMAL, ABNORMAL, KLASIFIKASINYA DALAM

PSIKOLOGI KLINIS

Normal, abnormal atau patologis?

• Normal/sehat; sesuai atau tidakmenyimpang dengan kategori umum

• Abnormal/tidak sehat; tidak sesuaidengan kategori umum.

• Patologis/sakit; (biasanya) sudutpandang medis untuk melihat keadaansakit, menyimpang atau mengalamikerusakan.(Wirahimardja, 1996; Slamet & Markam, 2003)

Istilah Perilaku Abnormal

• Abnormal/Psikopatologi; menggambarkankepribadian (inner personality) & perilakuluar (outer behavior)yang diamati.

• Gangguan mental; Semua bentuk perilakuabnormal, (ringan sampaiberat)

• Maladaptif; perilaku yang memiliki dampak merugikan individu/masyarakat.

• Gangguan emosional; perubahan emosional yang dapat berkembang menjadi patologis

• Gangguan perilaku; karena proses belajar yang tidak semestinya

• Gila (insanty); istilahhukum ygmengidentifikasi individuscr mental tdk mampumengelola masalahnyaatau melihat konsekuensidr tindakan2nya.

Kriteria Normal dan Abnormal

1. Patological view; penyakit yang jelas gejala klinisya

2. Statistical view; pendekatan matematis, pengukuran dan penilaian

3. Cultural view; disesuaikan kondisi lingkungan

4. Keseimbangan lingkungan; adaptasi dengan lingkungan

5. Kaidah ajaran agama

(Saanin, 1976)

Kuantitatif

• Didasarkan pada normanumerik berdasarkanolahan statistik

• Normalitas dilihat padaukuran rerata

• di bawah atau diatas reratadisebut abnormal

• Bibawah (sub)normal dandiatas (above average/ superior)normal

Kualitatif

• Standar budaya; masyarakatsebagai ukuran kesehatandg cultural relativity

• Kemampuan menyesuaikandiri; kesulitan/gagal dalammenyesuaikan diri(penyesuaian dalam atauluar) pada lingkungan.

Pengertian Keliru

1. Perbedaan yang mencolok terkait “normal” dan”abnormal”

2. Keyakinan bahwa perilaku abnormal selalu kacau3. Keyakinan bahwa gen (keturunan) menentukan

abnormalitas4. Pandangan terkait kriteria diatas normal

(IQ=superior/genius) mendekati kegilaan5. Penderita gangguan mental = tidak terhormat,

berbahaya dan tidak dapat disembuhkan6. Ketakutan berlebihan atas gangguan mental

Sehat Mental

• terhindar dari gangguandan penyakit jiwa, dapatmenyesuaikan diri, sanggupmenghadapi masalah dankegoncangan, adanyakeserasian fungsi jiwa, danmerasa bahwa dirinyaberharga, berguna, danberbahagia serta dapatmenggunakan potensi-potensi yang adasemaksimal mungkin(Sururin,2004: 144).

Gangguan Mental

• atau penyakit mental adalahgangguan pola psikologisatau perilaku, padaumumnya terkait denganstress atau kelainan mental .

• kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif ataupersepsi, yang berhubungandengan fungsi tertentu padadaerah otak atau sistemsaraf yang menjalankanfungsi sosial manusia

Kesesuaian antara “AkuIdeal” dan “Aku” yang

nyata

• Opennes to experience,

• Trust in themselves

• Internal source of evaluation

• Willingness to continue growing

Fully Function

Penyebab Abnormalitas(Coleman, Butche, dan Carson, 1980)

• Primary Cause: kondisi yang tanpa kehadirannyasuatu ganguan tidak akan muncul

• Predisposing Cause: Kondisi yang mendahului danmerintis terjadinya gangguan di masa mendatang

• Precipitating Cause: seolah penyebab utama, tapisebenarnya hanya pintu masuk

• Reinforcing Cause: peristiwa/info yang menguatkanpenyebab lain

Klasifikasi Gangguan Jiwa

• WHO; DSM (Diagnostic Statistical Manual) for Mental Diorder disusun pertama kali tahun 1934

• 1963, WHO menyusun penggolongan gangguan jiwa. • 1965, disusun ICD-8 (International Classification of

Diseases)• 1952-1992 American Psychiatric Association (APA)

menyusun dan merevisi Diagnostic and SatisticalManual of Mental Disorder (DSM) I-IV

• Di indonesia, Depkes mengadopsi DSM dan ICD menjadi Pedoman Penggolongan Diagnostik GangguanJiwa (PPDGJ) yang telah di revisi mulai I-III sejak tahun1973 sampai 2002

• DSM I : 1952

• DSM II : 1968

• DSM III : 1980

• DSM III R : 1987

• DSM IV : 1994

• DSM IV-TR : 2000 ataspersetujuan dengan ICD -9 CM (clinical modification)

• DSM V (kontroversial)

DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

(PPDGJ)

• PPDGJ I : 1973, mengacuICD 8

• PPDGJ II : 1983, mengacuDSM III dan ICD 9

• PPDGJ III : 1993 mengacuDSM IV dan ICD 10

• Tahun 2002 PPDGJ edisiterbaru mengacu DSM IV-TR dan ICD 10

Diagnostic and Statistical Manual

of Mental DISORDER

AMERICAN PSYCHIATRIC ASSOCIATION

DSM I-IV

AKSIS I Gangguan klinis (F0 - F59)Gangguan mental yang menyebabkan rendahnya fungsi dan tertekannya individu serta kondisi lain yang menjadi fokus perhatian diagnosis

AKSIS II Gangguan kepribadian (F60 - F90)Pola perilaku maladaptif yang kaku dan biasanya merusak hubungan antar pribadi dan adaptasi sosial

AKSIS III Kondisi Medik Umum (BAB I – XXI)Kondisi klinis yang diduga menjadi penyebab atau bukan penyebab gangguan yang dialami individu.

AKSIS IV Masalah Psikososial dan LingkunganMasalah dengan keluarga, lingkungan sosial, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses pelayanan kesehatan, hukum, psikososial

AKSIS V Global Assesment of Functioning /GAF Scale (100-1)Assessment fungsi secara global mencakup assessment menyeluruh tentang fungsi psikologis sosial dan pekerjaan klien

Diagnosis Multiaksial

Pentingnya PPDGJ

• Menemukan gejala-gejala dan mendiagnosagangguan kejiwaan

• Penyeragaman kode; membantu dalampencatatan, dokumentasi dan statistik kesehatan

• Keseragaman diagnosa; acuan pemberianintervensi/terapi

• Alat komunikasi; Psikolog, kesehatan dan perawat

• Penelitian : memberikan batasan operasionaldiagnosa gangguan jiwa.

Manfaat PPDGJ Bagi Perawat

• Perawat akan lebih cepat mengantisipasi responklien berdasarkan diagnosa klien

• Membantu perawat dalam merencanakantindakan perawatan

• Sebagai bahan untuk memberikan pendidikankesehatan kepada keluarga

• Sebagai bahan diskusi dengan team medis karenaperawat mempunyai waktu interaksi yang lebihlama, sehingga perawat dapat mengumpulkaninformasi gejala klien lebih banyak.

Keceriaan adalah promotor kesehatan dan teman terbaik untuk

pikiran dan tubuh.... (Joseph Addison)

top related