bab 8 abnormalitas - elearning system · gangguan obsesif- kompulasif d. gangguan afektif depresi...

17
Bab8 Abnormalitas Pada bab ini akan dibahas mengenai: A. Pengertian Abnormalitas atau Gangguan Perilaku Penyimpangan Dari Norma Statistik Penyimpangan Dari Norma Sosial Perilaku Maladaptif Kesusahan Pribadi B. Klasifikasi Gangguan C. Gangguan Kecemasan Gangguan Kecemasan Menyeluruh dan Gangguan Panik Phobia Gangguan Obsesif-Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik Gangguan Manik-Depresif E. Gangguan Skizofrenia Ciri-ciri Skizofrenia Kekacauan Pikiran dan Perhatian Kekacauan Persepsi Kekecauan Afektif Penarikan Diri dari Realita Delusi dan Halusinasi F. Gangguan Kepribadian Narsistis Kepribadian Tergantung Kepribadian Antisosial G. Gangguan Penyalahgunaan Obat dan Alkoholisme Adiksi dan Habituasi Penyalahgunaan Obat Penggolongan Obat Bius Alkoholisme LATIHAN SOAL 124

Upload: truongtuyen

Post on 03-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

Bab8 Abnormalitas

Pada bab ini akan dibahas mengenai:A. Pengertian Abnormalitas atau Gangguan Perilaku

Penyimpangan Dari Norma StatistikPenyimpangan Dari Norma SosialPerilaku MaladaptifKesusahan Pribadi

B. Klasifikasi GangguanC. Gangguan Kecemasan

Gangguan Kecemasan Menyeluruh dan Gangguan PanikPhobia

Gangguan Obsesif-KompulasifD. Gangguan Afektif

DepresiEpisode ManikGangguan Manik-Depresif

E. Gangguan SkizofreniaCiri-ciri SkizofreniaKekacauan Pikiran dan Perhatian

Kekacauan PersepsiKekecauan AfektifPenarikan Diri dari RealitaDelusi dan Halusinasi

F. Gangguan KepribadianNarsistisKepribadian TergantungKepribadian Antisosial

G. Gangguan Penyalahgunaan Obat dan AlkoholismeAdiksi dan HabituasiPenyalahgunaan ObatPenggolongan Obat BiusAlkoholisme

LATIHAN SOAL

124

Page 2: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

A. PENGERTIANABNORMALITASATAU GANGGUANPERILAKU

Kebanyakan dari kita pemah mengalami saat-saat dimana kita merasa eemas, tertekan,marah, gugup, dan sebagainya. Dalam menghadapi hidup yang kian kompleks, manusiaterkadang tidak dapat atau sanggup menghadapinya dengan mudah. Adalah suatu hal yangmuskiljikalau dalam keseluruhan hidupnya, manusia tidak pemah mengalami saat-saat sulitseperti itu, apalagi di dalam era perubahan sosial dan teknologi yang kini berkembangsedemikian eepat. Akan tetapi kebanyakan orang bisa jadi tidak benar-benar "putus asa",karena mereka dapat mengatasi masalah dan melanjutkan hidupdengan semestinya. Lalu apadefinisi dari perilaku abnormal?

Perilaku abnormal (abnormal behavior) bagi para ahli psikologi seringkali disebutdengan gangguan perilaku (behavior disorder), atauadajuga yang menyebutnya lagi denganmental illness (Morgan dkk., 1984).

Untuk mendefinisikan abnormalitas tersebut Atkinson dkk. (1992) meneobamembandingkannya antara perilaku abnormal dengan perilaku normal. Oleh karena itu earamendefinisikannyadapatdilakukandenganbeberapaeara.Beberapaearauntukmendefinisikanperilaku abnormal antara lainadalah:penyimpangan darinorma statistik, penyimpangan darinorma sosial, perilaku maladaptif, dan kesusahan pribadi.

Pe.nyimpangan Dari Norma Statistik. Kata abl'lQrmalQf!1li11J?erC!.-rti"g! luar normal".~befinisi abnormailtas dlcfas.arkanke~ada -penyim.pang.ankurve normal dalam statis!i..k.Pendefinisian ini bar~ngkali !llenladi leniah~1:arena ~a~.i orang yang eerdas ~tau sangatgembira akan dapat digolongkan sebagai abnormal. Oleh karena itu, pen'entuan abnormaldengan eara ini masih perlu ditambah dengan indikator lain.

Penyimpangan Dari Norma Sosial. Setiap masyarakat temyata memiliki patokan tertentu:untuk peri laku yang dapat diterima ataupun perilaku yang menyimpang (abnormal). Peri lakumenyimpang tersebut di dalam masyarakat umumnya tidak dapat diketahui dari normastatistiknya.

Peril~~!!'yang dianggap normal oleh suatu mas~ara!<.atbisajadi dian~a1> abJLQOJlalQ.!ehmasyarnkat lain.Wsamya,1!e.ri!al<.JJPolia!ldri bagi kebanyakan ma~yarakat di dunia dianggapsebagai abnormal, sementara bagi masyarakat gurun di Nepal, dimana pria umumnya bekerjaberhari-hari meninggalkan istrinya, perilaku poliandri (satu wan ita dengan banyak suami)dianggap normal-normal saja. Jadi, baik perilaku normal maupun abnormal temyata berbeda-beda dari kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya.

Perilaku Maladaptif. Para ahli dapat memberikan definisi perilaku abnormal berdasarkanhal-hal yang menyimpang;'1ThiTcseear~ ~1aiistik maupun norma sosiaI.Krife"na terpentingadalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang dan/atau kelompok.Oleh karena itu (>erilaku abnormal kemudian disebutperilaku l11aladaptif (tidak dapatmenyesuaikan diri dengan keadaan), yang memiliki dampak yang merugikan danmembahayakan orang lain atau masyarakat.

125

Page 3: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

Kesusahan Pribadi. Kriteria kee~'!t untukmenil~~?normalitas a.~alahadalah dari sudutp~,!~anID!1!sub1~ktifseseoran~dan buk~l!!}Yaperilakuorapg Iersebut. Umumnya orang yangdidiagnosis menderita ".sakitji~a;'men~alamipenderitaan batlI1~g "aKur;~_elaluknawatir,baiinnya menderita, ~elisah, tidak dapat tidur, nafsu makan hilang, mengalami berbagai"!acam ra~a salcit.daD nyeri. Terkadang penderitaan batin hanyalah merupakan gejalaabnormalitas, dimana perilaku penderita tampak normal-normal saja bagi orang awam.

Dari keempat kriteria di atas, maka tidak diperoleh jawaban yang memuaskan. Dalambanyakhalkeempatnyaharusdipertimbangkanbersamauntukmenilaiabnormalitasseseorang.

Neurosis dan Psikosis Neur:Q~il'_ataugangguanjiwa adalah gejala:yangumum yang dialamioleh manusia pad~ ~~[Clft~rteJl.1u.~is m~nca),.llp£~lomppok gangguan~Qg..dhandai--.. -"-

den~~n.mstrl?~s,k~~m.~~~Ih.k~~edihan. atau gangguan malad<fu1iflctinyfmg pada tingkattertentu perlu.dirumah.sakit~_a11'lndividu umumnya masih dapat berhubungan dan berfungsidi masyarakat, meskipun tidak dalam kapasitas yang penult. Sementara itu, psikosis meliputigangguaJlYillJg..lebihserius. Perilaku dan proses berpikir indivjdu sudah.rn~l)gaIClmi~uan~de!TIiki_Clnrupa, sehingga suda.b tidak ada iagi kOAtakdengan relitas. lndividu juga tidakdapat berungsi di masyarakat. Oleh karena itu, penderita psikosis tersebut perlu untukdirumahsakitkan.

B. KLASIFIKASIGANGGUAN

Beberapa perilaku dapat diklasifikasikan atau digolongkan sebagai perilaku abnormal.Berdasarkan sifatnya, perilaku abnormal dapat digolongkan menjadi empat:

(1) yang bersifat akut dan sementara, yang disebabkan oleh peristiwa yang penuh denganstres;

(2) yang bersifat kronis dan selama-Iamanya;(3) yang disebabkan oleh penyakit atau kerusakan pada sistem saraf;(4) yang merupakan akibat dari lingkungan sosial yang tidak menguntungkan dan/atau

pengalaman belajar yang keliru.

Keempat sifat tersebut dapat saling tumpang tindih dan saling berinteraksi di dalammenghasilkan perilaku abnormal. Individual differences menj(}dikanadanya 1ce.1,11!!kill!Q.?ri~ ..-

individu, sehingga tidak ada dua orang yang l1lengalami kehidupannya se~arcqam,Lper~i§.Namun, terdapat beberapa kesamaan yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori(Atkinson dkk., 1992).

Menurut Atkinson dkk. (1992) terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan daripenggolongan terhadap perilaku abnormal. Keuntungannya antara .lain adalah jika kita

~emukan .l2eJ:bagai-mfteftm-perilakua1>!lQI:mAI~i1DgmeJl1i(~{Ci~~_babyangberhe.aa;Fe..<!a,jt-,!_c!al?~tmemilah-milahkannyadengan m~ngelo!Tlpokkan individu-individu tersepJJtmenurutkesamaanperilakunya dan kemudian mencari ~esamaan lainnya. Misalnya diagnosis t.~ap

~angguan ski~ofr~i'l telah_cu.k!.Jp banyak menunjukkan perilaku seseorang, sehinggaseorangpasien yang memiliki gejala serupa dengan pasien lain cfapatoiberikan terapi.t~tu- -- -

yang serupa pula bila telah diketahui bahwa cara tersebut ada manfaatnya.

126

Page 4: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

Kerugiannya ~dalah di~.12C!ikanny.a.konsepindividual differences, sehingga ciri-cirikhusus pada pasien diabaikan pula. Klinisi berharap bahwa pasien akan cocokdenganpengclOmpokan (diagnos'is) tertentu. Penilaian terhadap pasien juga cenderung tidak dapatmembedakan antara perilaku yang muncul dengan individu-nya.

Teknik Klasifikasi. Klasifikasi gangguan jiwa atau yang kemudian dikenal dengan istilahdiagnosis yang digunakan oleh para ahli jiwa di Amerika Serikat adalah Diagnostic andStatistical Manual of Mental Disorder, Fourth-Edition atau DSM-IV.

Berdasarkan DSM-IV, diagnosis yang ditegakkan mencakup beberapa hal. MenurutAmerican Psychiatric Association (1994), diagnosis menurut DSM-IV disebut sebagaiMultitaxial Assessment, diklasifikasikan menjadi 4 aksis, yaitu:

Tabel VIII.t. Multitaxial Assessment Menurut APA

Sumber: American Psychiatric Association (1994), diolah.

Di Indonesia yang digunakan adalah PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan DiagnosaGangguan Jiwa). Diagnosis berdasarkan PPDGJ ini juga ditegakkan berdasarkan LimaAksis. Kelima aksis tersebut adalah:

Aksis I & II :Aksis IIAksis IIIAksis IVAksis V

seluruhnya dapat dilihat di dalam klasifikasi PPDGJ;gangguan ciri kepribadian tertentu;gangguan fisik;taraf stres psikososial;taraf tertinggi dari fungsi penyesuaian dalam satu tahun terakhir.

127

Axis Classification Number ofClassificatiol1

Axis I Clinical Disorders 16

Other Condition That May Bea Focus of ClinicalAttention

Axis II Personality Disorder 12Mental Retardation

Axis III General Medical Condition 16Axis IV Psychological and 9

Environmental Problems

Axis V Global Assessment of scales:

Functioning (GAS) I - 100

Page 5: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

C. GANGGUAN KECEMASAN

Gangguan keeemasan meneakup sekelompok gangguan dimana keeemasan merupakangejala utamanya, yang be!.ll-Eakecemasan menyeluruh & 8..l!n.E.8uanpanik ataupuQ keeemasanyang dialami .li~fh1drvidu ~rii§~~ 'mne~endaTIkanp~rilal<u_m11Iadaptif tertentu yangdIarainInya (phobia ~ gangguan obsesif-kompulsif). Pada bagian berfkut, keempat jeniskeeemasan akan dibahas satu-persatu.

1. Gangguan Kecemasan Menyeluruh dan Gangguan Panik

S~seQrang.'y'angmen-z~\1amigangguan lceeemasan rn~n.yeluruh(generalized anxietydisorder) setiap hari hidupnya dalam keadaan tegang. Penderita merasa serba salah atau

- .'. - ,_. -khawatir ~~~:-d5<rllng mgmbe&:i,.reak~iy~~g .bWebihan.terhadap .£tres ~Q&.JiDgan.KeTUhanfisik yang muneul antara lain adalah: tidak tenang, tidur terganggu, kelelahan, sakitkepala, pening, dan jantung berdebar-debar. Selain itu, penderita terus-menerusmengkhawatirkan segala maeam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali untukberkonsentrasi atau mengambil keputusan. Jika keputusan diambil, maka yang akan muneulkemudian adalah kekhawatiran lebih lanjut (Atkinson dkk., 1992).

~ng mengalamU5:~ee":las~n menyeluruh juga dapatmengalarnj seranganpanik (panic attaCK), §uatu keadaan seeara tiba-tiba pen)lD,qe_nK.alLkeprihatinan atau teroryailiakut dan melu~p-Iuap. Pada saat serangan panik tiba, penderita merasa yakin bahwa~suatu yangmengeman akan terjadi. Serangan ini umumnya juga ditandai dengangejala-gejala fisik seperti: kehabisan nafas, berkeringat, otot-otot bergetar, pusing, danrasa muak. Oalam serangan panik ini, penderita takut bahwa dirinya akan mati (Atkinsondkk., 1992).

Orang y-anK.meJ!gal~mLKa!1gguan .!cyeemaSiJD..haikkecemasan m~!!yell!.rul! maupungangguan panik biasanya tidak mengetahui sebabnya meng,ap(i rn~[el5~terc~kamketakutan,

se1i1~as.aniDjQ!§e2\l~ g~~_n_ ";'ll~g~lJnJ2ang<!e!!&anbebas" ,~masan yang tidakjelas pe~ebabnya: stimulusatauperistiwaapa~(Atkinsondkk., 1992). -2. Phobia

Gangguan Phobia memiliki karakter yang berb~a_ cJ~!!.&.a.!1~angguan kecemasan_. - . - _. -'-, . ... -----------

menyeluruh dan gangguan panik, karenaperiyebab muneulnya phobia adalah stimulus atausituasi tertentu yang menurut ~~.~anyak~!1<?!angadalahbiasa dan-iidak'berbahaya.Penderitapnobla, Iceiikiimenghadapi stimufiis 'atau peristiwa' tertentu biasanya menyadari bahwaketakutannya tidak rasional, tetapi dia tetap merasakan bahwa munculnya kecemasan yanghanya dapat diredakan apabila dia dapat menghindarinya (Atkinson dkk., 1992).

Sebagian besar dari manusia takut pada ular atau binatang melata lainnya, dokter,ataupun kematian. Beberapa orang mungkin memiliki phobia tertentu, meski masih dapatbersikap normal pada hal-hal lain. Oalam taraf yang berat dan serius, dimana phobiaseseorang menjadi kian meluas dan eukup banyak mengganggu aspek kehidupan, makaphobia dapat berkaitan dengan gangguan obsesif atau kompulsif (Atkinson dkk., 1992).

Beberapa Macam Phobia. Beberapa maeamphobia antara lain adalah (Atkinson dkk.,1992; Chaplin, 1995):

128

Page 6: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

AcrophobiaAgoraphobiaClausrtophobiaHemaphobiaNyctophobiaEnophobiaZoophobiaPhobia Sekolah

ketakutan pada ketinggian vketakutan pada temp at terbuka Vketakutan pada temp at tertutup vketakutan pada darah ,ketakutan pada kegelapan '

ketakutan pada orang asing ,...,

ketakutan pada binatang tertentu v

phobia pada anak kecil yang takut berpisah dengan orangtuanya,karena harus sekolah.,;

3. Gangguan Obsesif-Kompulsif

Penderita Gangguan Obsesif.,Kompl!lslf !.l1~rasakan..keterpaksaan berpjkk tentan&.hal-, ..-

h<]lyang tidak ingin mere~a £ikirkan atau melaku.kanhal-l1aLyan.g..tidakmereka inginkiln.Obsesi m~ruJ2akangangguan terus-menerusdaripikiran at~ubayangallya"-gtidak diinginkan.Kompulsi adalah desakan yang tidak tertahankan yntu}(me1ak!l~antertentu. Pikiran obsesifdapat dikaitkan dengan tindakan kompulsif. Misalnya pikiranpenderita tentan& kumanpenyakit, maka perilaku kompulsinyaa.?alah mencuci alat-alat makan berkali-kali sebelumdipakai atau mencuci koran sebelum dibaca (Atkinson dkk., 1992).

Kita seringkali juga mengalami adanya pikiran yang mencekam dalam taraf yangnormal, seperti misalnya "Apakah kompor tadi telah saya matikan?" atau "Apakah pinturumah sudah saya kunci?". Pada penderita Obsesif-Kompulsif, pikiran mencekam dandesakan untuk melakukan sesuatu telah memenuhi benaknya tetapi tidak dapatmengendalikannya dengan baik. Penderita ini bisa menjadi cemas jika mencoba menahankompulsinya, dan merasa lega begitu tindakannya dilakukan (Atkinson dkk., 1992).

Gambar VIII.t. Kartun Seorang Penderita Kompulsif

Sumber: Atkinson dkk. (1993)

129

Page 7: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

D. GANGGUAN AFEKTIF

Gangguan afektif merupaka~gmm past!la(~k~iJ!w:1osi2atau ~o9d (~asana hati)seseorang. Penderita gangguan ini dapat mengalami depresi atau manik (kegirangan yangtidak wajar) afiiUdap-atbergiinlHinantaramanik dan depresif (Atkinson dkk., 1992).

1. Depresi

Setiap orang hampir_pernahmengalami depresi pada saat-saat tertentu, s~pertimisalnyasedih,~~_n1jpa~a aKfivTtas-apapun-~skl me~enangk_aI)..Situasi ya~ menjadi

penyebab utama depresi adalah kegagalan di sekolah di tempat kerja, atau kegagalan dalamhal cinta. Depresi dianggap abnormal ketika depresi tersebut di luar kewajaran dan berlanjutsampai saat dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih kembali (Atkinson dkk., 1992).

Kehidupan Keluarga; Seorang anakberusia 7 tahun mengalami masalah dengan persepsinya.Gambar yang dibuat menggambarkan situasi keluarga dimana anggota keluarganyabepergian keluar rumah untuk aktivitas hadan, sehingga satu sama lain menjadi terisolasi.

Gambar VIII.2. Gambar Seorang Anak Penderita Depresi

Sumber: Meyer & Salmon (1984)

Depresi gada orang norm&...d.~.atdiartikan sebagai keadaan murungikesedihan, patah- - - ... "'--"..- . _..,~- ---

hati, danJ2at'!.h.~emangat) yang ditandai dengan perasaan tidik puas, 11]~nurunnya aktiyita~,__ _,.._ 0"- .~._ ",. ' .._

~~sE!e di.dalam men.ghadaQimasa datang. Sedang'ka.n.~.depr~)ii~~<;;~raabnormaldapat diartikan sebagat ketidakmauan yang ekstrim untuk merespons stiIl1ulusdan disertaimenurunnya nilaj qirj, ketidakmampuan, delusi, dan putus asa (Chaplin, 1995).

Penderita depresi tidak mampu mengambil keputusan untuk memulai suatu kegiatanatau memusatkan perhatiannya kepada sesuatu yang menarik. Dalam taraf yang ekstrim,penderita dapat disertai adanya kecemasan dan bisajadi mencoba untuk bunuh diri (Atkinsondkk., 1992).

130

Page 8: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

2. Episode Manik

Manik dapat diartikan §eg~~i tingl<.~lJ.ll!k1Lb~ra!!&.keras...Qej1m.k~~~~,tidak terkontrol,yang disertai dengan tidakan motorikyangberlebihan dan IJeril~u impul~Jf(Chaplin, 1995).Dalrrni beberapa Iiii perilaku manik berlawanan dengan depresl. Gangguan ini dapatdikategorikan lagi menjadi episode manik ringan (hipomania) dan episode parah (mania)(Atkinson dkk., 1992).

Pada episode ringan, penderita penuh dengan energi, antusias, dan percaya diri. Diaberbicara tems-menems, berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa memikirkanistirahat yang cukup. Ia juga membuat rencana-rencana besar tanpa diimbangi denganpelaksanaannya. Perilaku manik dibandingkan dengan orang normal seringkali lebihmengekspresikan kebencian daripada kegembiraan.

Pada episode parah (mania),penderita amat bersemangat dan hams selalu aktif. Merekadapat melangkah bolak-balik, menyanyi, berteriak, atau memukul-mukul dinding selamaberjam-jam. Jika orang lainakan mengganggu aktivitasnya,maka ia akan marah dan menjadiganas. Impuls (termasuk seksual) segera hams diekspresikan dalam bentuk tindakan ataukata-kata. Penderita ini selain mengalami disorientasi, juga sering mengalami delusi.

3. Gangguan Manik-Depresif

Beberapa individu dapat mengalami manik saja, tetapi kebanyakan individu yangmengalami episode manik juga mengalami saat-saat depresi. Siklus episodenya dapatberganti-ganti antara episode manik dengan episode depresif, serta sering menunjukkanperilaku norma di antara kedua episode tersebut. Gangguan Manik-Depresif seringkalidisebut dengan istilah gangguan bipolar, karena penderita beralih dari satu kutub perasaanke kutub perasaan lainnya (Atkinson dkk., 1992).

E. GANGGUAN SKIZOFRENIA

Dalam suatu pertengkaran, Vicent van Gogh pernah melemparkan sebuah gelas absintakepada temannya Paul Gaugiun, seorang pelukis asal Perancis. Kemudian Gauguin membawapulang seniman gila itu dan menidurkannya. Pada malam berikutnya, van Gogh mendatangiGauguin dengan membawa pisau silet. Akan tetapi tiba-tiba ia kembali ke kamarnya. Dandi situ ia memotong sebagian telinganya (tepatnya pada bagian atas) karena luapan rasabersalah. Potongan telinga tadi diberikannya kepada seorang pelacur yang bernamaRachel. "Jaga baik-baik benda ini, " katanya dalam surat terakhir van Gogh kepadasaudaranya yang ditemukan pada saat van Gogh meninggal dunia. fa menulis, "Nah,

karyaku, aku meresikokan kehidupanku untuknya, pikiranku setengah tenggelamkarenanya"(Prabowo, 1995).

Fenomena yang dial ami oleh pelukis terkenal dari Belanda, Vincent van Gogh di atasmempakan fenomena klasikpenderita gangguan skizofrenia. Peristiwa "memotong telinganyasendiri" sampai sekarang masih menjadi perdebatan sejumlah ahli hingga kini.

Lalu apa yang dimaksud dengan gangguan skizofrenia?

131

Page 9: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

1. PengertianSkizofrenia adalah satu istilah untuk beberapa gangguan yang ditandai dengan kekacauan

kepribadian, distorsi terhadap realitas, ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupansehari-hari (Atkinson dkk., 1992), perasaan dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya,wahamldelusi, dan gangguan persepsi (PPDGJ, 1983).

Gangguan Skizofreniaini terdapat pada semuakebudayaan dan mengganggu di sepanjangsejarah, bahkan pada kebudayaan-kebudayaan yang jauh dari tekanan modem sekalipun.Umumnya gangguan ini muncul pada usia yang sangat muda, dan memuncak pada usia antara25-35 tahun. Gangguan yang muncul dapat terjadi secara lambat atau datang secara tiba-tibapada penderita yang cenderung suka menyendiri yang mengalami stres (Atkinson dkk.,1992).

Berdasarkan hasil penelitian di Eropa dan Asia, maka prevalensi penderita skizofreniaadalah 0,2% sampai 1%. Semen tara di Indonesia berdasarkan survei di beberapa rumah sakitadalah 0,05% sampai 0,15% (PPDGJ, 1983).

2. Ciri-ciri Skizofrenia

Penderita Skizofrenia menderita penyakitnya secara cepat atau lambat, dengan gejala-gejala yang bermacam-macam. Beberapa ciri utama penderita Skizofrenia yang tidak selalumuncul pada setiap penderitanya antara lain adalah (Atkinson dkk., 1992):a. Kekacauan Pikiran dan Perhatianb. Kekacauan Persepsic. Kekacauan Afektifd. Penarikan Diri dari Realitae. Delusi dan Halusinasi

Kekacauan Pikiran dan Perhatian

Menurut Atkinson dkk. (1992) kekecauan pikiran di sini merupakan kesulitan umumuntuk menyaring stimulusyang relevan.Padakebanyakan orangnormal pemusatan perhatiandapat dilakukansecaraefektif.Dariberagamnyainformasiyangmasuk,kitadapat menyeleksistimulusmanayangrelevan.Sementarapadapenderitaskizofreniakemampuaninimenghilang,karenajika ia menghadapi banyak stimulus pada waktu yang bersamaan, maka ia sulit untukmengambil makna dan menyeleksi masukan-masukan yang beragam terse but.Ketidakmampuan menyaring stimulus ini ditandai denganpembicaraan yang tidak berujungpangkal.

Kekacauan Persepsi

Pada penderita skizofrenia akut seringkali mengalami bahwa dunia tampak berbedabaginya. Suara terdengar lebih keras, wama terlihat lebih mencolok, dan tubuhnya terlihattidak sarna (misalnya tangan tampak lebih panjang atau lebih pendek, kaki sangat panjang,dan mata tampak keluar dari wajah). Beberapa penderita sudah tidak dapat mengenali dirinyasendiri di dalam cermin atau melihat bayangannya sendiri seperti bayangan rangkap tiga(Atkinson dkk., 1992).

132

Page 10: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

Kekacauan Afektif

Penderita skizofrenia umumnya tidak dapat memberikan respons emosional yangnormal dan wajar. Mereka seringkali pasif dan tidak responsif terhadap situasi-situasi yangseharusnya membuat mereka sedih atau gembira. Kadang-kadang mereka mengungkapkanperasaan yang tidak sesuai dengan situasi atau pikiran yang diungkapkan (Atkinson dkk.,1992).

Gambar VIII.3. Fragmentasi Persepsi

Gambar ini dibuat oleh seorang wan ita penderita skizofrenia yang mengalami kesu/itandalam menghayati wajah sebagai satu keseluruhan

Sumber: Atkinson dkk. (1993)

Penarikan Diri dari Realita

Selama mengalami penderitaan skizofrenia seseorang cenderung menarik diri dari daripergaulan dengan orang lain dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri (khayalan danpikirannya sendiri). Keasyikan dengan diri sendiri tersebut seringkali disebut denganautisme. Keasyikan terhadap diri sndiri dapat menjadi amat intens, sehingga penderitamengalami disorientasi waktu (tidak tahu hari, tanggal, dan bulan) dan disorientasi tempat(tidak tahu dimana dia berada). Penarikan diri dari realita ini pada penderita yag akut dapatbersifat sementara. Sedangkan pada penderita kronis, penarikan diri dapat bertahan danberkembang sedemikian rupa, sehingga penderita menjadi tidak responsif pada peristiwa-peristiwa ekstemal, tetap diam dan tidak bergerak selama berhari-hari, serta harus dirawatseperti bayi (Atkinson dkk., 1992).

133

--- -- -

Page 11: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

- -

Gambar VIllA. Gambar Seorang Anak Penderita Autisme

Sumber: Meyer & Salmon (1984)

Delusi dan Halusinasi

Delusi adalah suatu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang keliru, yang tidak dapatdiubah lewat penalaran atau dengan disajikannya fakta-fakta. Delusi yang sifatnya menetapdan sistematis akan berakibat menjadi abnormal (Chaplin, 1995). Delusi pada penderitaskizofrenia berupa keyakinan bahwa kekuatan eksternal mencoba mengendalikan pikirandan tindakannya.Delusi tersebutjuga meliputikeyakinanbahwapikirannyadapatdipancarkanpada dunia sekelilingnya, sehingga merasa bahwa pikiran-pikirannya dapat diketahui olehsekelilingnya (Atkinson dkk., 1992).

Beberapajenis delusi pada penderita skizofrenia antara lain adalah delusi paranoid danwaham kebesaran. Delusiparanoid ataudelusi persekusi adalah adanya keyakinan penderitabahwa ada orang atau kelompok tertentu mengancam atau secara diam-diam merencanakanakan melawan penderita. Sementara waham kebesaran adalah keyakinan bahwa dirinyalahyang kuat atau yang terpenting (Atkinson dkk., 1992).

Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan yang keliru atau palsu, dimana penderitamenghayati gejala-gejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata. Halusinasi adakalanyadialami juga oleh orang normal (Chaplin, 1995). Pada penderita skizofrenia, delusi bisaberdiri sendiri maupun berkaitan dengan halusinasi. Halusinasi pada penderita skizofreniabisa secara auditoris, visual, maupun sensoris. Halusinasi auditoris biasanya merupakansuara-suara yang mengatakan kepada penderita tentang sesuatu yang harus dilakukannya.

134

Page 12: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

Halusinasi visual adalah keyakinan melihat suatu objek tertentu yang tidak biasa, misalnyamelihat makhluk aneh atau malaikat. Sementara halusinasi sensoris tidak banyak terjadi,misalnya keyakinan bahwa terdapatbau busukyang terpancardari tubuhpenderita (Atkinsondkk., 1992).

3. Tipologi Skizofrenia

Menurut Baron (1989) Skizofrenia dapat dikategorikan lagi menjadi empat yaitu:Disorganized Schizofrenia, Paranoid Schizofrenia, CatatonicSchizofrenia, & Undifferenti-ated Schizofrenia. Masing-masing tipe Skozofrenia tersebut akan dijabarkan berikut ini:

Disorganized Schizofrenia

Disorganized Schizofrenia seringkali disebut dengan istilah Skizofrenia Hebefrenik(kacau), dimana ciri yang menonjol adalah ketololan dan inkoherensi. Para penderitaseringkali tertawa atau menangis keras-keras untuk sebab yang tidak jelas dan bercelotehtanpa makna dalam beberapajam. Beberapa di antaranya kadang-kadang mengalami delusidan halusinasi, meski kabur dan tidak jelas (Baron, 1989).

Paranoid Schizofrenia

Pada tipe ini, penderita mengalami delusi persekusi, yaitu adanya keyakinan melihatorang-orang berkomplotan untuk merusak atau menyerang penderita dimana saja berada.Mereka juga mengalami waham kebesaran. Dari kedua delusi tersebut, delusi penderitamakin terinci dan sistematis, sehingga pada suatu titik tertentu penderitaannya tersebutseperti suatu alur dalam novel (Baron, 1989).

Catatonic Schizofrenia

Penderita skizofrenia katatonik banyak mengalami kejadian-kejadian aneh dan ganjil(bizzare) secara menyeluruh. Penderita ini menunjukkan salah satu perilaku dari "dingin"(beku total) atau justru mudah sekali terangsang. Seringkali mereka berada di antara keduasifat tersebut. Misalnya duduk seperti orang lumpuh untuk beberapa waktu yang lama,kemudian secara tiba-tibadiinterupsi dengan suatu tindakan tertentu.Tipe inimerupakan tipeskizofrenia yang jarang terjadi (Baron, 1989).

Undifferentiated Schizofrenia

Skizofreniajenis iniadalahbagipenderitayangtidakdapatdikategorikanpada skizofreniatipe yang lain, termasuk di dalamnya skizofrenia yang menunjukkan adanya gangguan padapikiran, persepsi, emosi, meski tidak terlihat aneh pada tipe yang lainnya (Baron, 1989).

F. GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian adalah pola-pola perilaku maladaptif yang sifatnya kronis, dansepenuhnya tidak merasakan bahwa dirinya mengalami gangguan (Meyer dan Salmon,1984). Beberapa ciri lain penderita gangguan kepribadian antara lain adalah: kepribadianrnenjadi tidak fleksibel, tidak wajar atau tidak dewasa dalarnmenghadapi stres atau di dalam

135

- -

Page 13: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

memecahkan masalah. Mereka umumnya tidak kehilangan kontak dengan realitas dan tidak

menunjukkan kekacauan perilaku yang mencolok seperti pada penderita skizofrenia. Penderitaini biasanya dialami oleh para remaja dan dapat berlangsung sepan jang hidup (Atkinson dkk.,1992). Beberapa bentuk gangguan kepribadian antara lain adalah Narsistis, KepribadianTergantung, dan Kepribadian Antisosial.

Narsistis

Narsistik atau cinta pada diri sendiri digambarkan sebagai orang yang memiliki rasakepentingan diri yang melambung dan dipenuhi dengan khayalan-khayalan sukses, selalumencari puj ian dan perhatian, serta tidak peka terhadap kebutuhan orang lain, malahanjustruseringkali mengeksploitasinya (Atkinson dkk., 1992).

Kepribadian TergantungKepribadian tergantung atau dependent personality disorder ditandai dengan adanya

orientasi hidup yang j2asif, tidak mampu mengambil keputusan atau menerima tanggungjawab, cenderung/men~kan diri sendiri, dan selalu berharap memperoleh dukunganorang lain (AtkiJ}sondkk., 1992).

Kepribadian Antisosial

Daribeberapajenis gangguankepribadian,kepribadianantisosialataupsikopath agaknyayang paling sering dikaji dan diagnosisnya paling handal. Para penderita umumnya hanyasedikit sekali memiliki tanggungjawab, moralitas, dan perhatian kepada orang lain. Perilakumereka hampir seluruhnya ditentukan oleh kepentingan mereka sendiri. Mereka tidakterbiasa menggunakan hati nuraninya. Jika pada orang yang normal menyadari bahwa suatu"kesenangan" pada usia muda terkadang harus bisa ditunda untuk kepentingan orang lain,maka tidak demikian halnya dengan penderita psikopath, yang cenderung hanyamemperhatikankemauannya sendiri.Perilakunyaimpulsif,segeramemuaskankeinginannya,dan tidak dapat menahan frustrasi (Atkinson dkk., 1992).

Kepribadian Antisosial sebenamya merupakan istilah yang tidak tepat, karena ciri-ciripenderitanya tidak menggambarkan perilaku atau tindakan antisosial. Perilaku antisosialdisebabkan oleh beberapa hal, termasuk di dalamnya menjadi anggota gang atau tindakankriminal, kebutuhan akan status dan perhatian, hilangnya kotak dengan realita, danketidakmampuan mengendalikan impuls. Kebanyakan kenakalan remaja yang disertaidengan kriminalitas berkaitan dengan kepentingan keluarga (ekonomi) atau kepentingankelompok (gang). Sementara pada kepribadian antisosial hampir tidak berperasaan danagaknya tidak merasa bersalah dan mau menyesalinya, meski tindakan yang mereka lakukanmenyakitkan orang lain (Atkinson dkk., 1992).

Dua ciri yang paling umum penderita kepribadian antisosial adalah tidak dimilikinyarasa cinta (empati kurang, tidak setia) dan perasaan bersalah atau guilty feeling (Atkinsondkk., 1992).

136

Page 14: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

G. GANGGUAN PENYALAHGUNAAN OBAT DAN ALKOHOLISME

Sebelummembahasmengenaigangguanpenyalahgunaanobatdangangguanalkoholisme,ada baiknya kita bahas terlebih dahulu adiksi dan habituasi yang akan banyak terjadi padapenderita penyalahgunaan obat dan alkoholisme.

Adiksi dan Habituasi Adiksi atau kecanduan/ketagihan adalah keadaan bergantung secarafisik pada suatujenis obatbius. Padaumumnya kecanduan tersebut akanmenambah toleransiterhadap obat bius, ketergantungan fisik, dan ketergantungan psikologis (Chaplin, 1995).Ketergantungan psikologis itulah yang kemudian disebut sebagai habituasi. Keadaan adiksibiasanya ditandai dengan adanya toleransi, penambahan dosis secara terus-menerus untukmendapatkan dampak yang sarna, dan withdrawal atau penarikan diri dari masyarakatapabila pemberian obat bius tersebut dihentikan (Atkinson dkk., 1992; Chaplin, 1995).

Habituasi (ketergantungan psikologis) mengacu kepada kebutuhan yang berkembangmelalui belajar. Orang yang terbiasa menggunakan obat untuk meredakan kecemasannyadapat menjadi kecanduan pada obat tertentu, meski tidak terdapat adanya kebutuhan secarafisiko Misalnya para pemain sepakbola yang menggunakan obat-obatan tertentu untukmengurangi rasa sakit akibat cedera kaki, akan ketagihan dalam pemakaian obat-obattersebut meski ia tidak mengalami cedera lagi.

Baik adiksi maupun habituasi tersebut dapat terjadi pada seseorangyang mengkonsumsialkohol, obat bius, dan narkotika (Atkinson dkk., 1992).

1. Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse)

Menurut Chaplin (1995) penyalahgunaan obat (dalam hal ini adalah obat bius) adalahpenggunaan obat bius sampai derajat sedemikian rupa, sehingga mengakibatkan rusaknyakemampuan penyesuaian diri secara sosial, kesehatan secara fisik dan mental. Semen tara

kecanduan obat bius (drug addiction) adalah penggunaan obat bius sebagai kebiasaan yangdisertai dengan ketergantungan psikologis dan fisiologis.

2. Penggolongan Obat Bius

Obat bius biasanya digolongkan dalam beberapa bagian: Obat Penawar, Opiate Narcot-ics, Stimulans, Obat Penenang, dan Halusinogen. Penggolongan obat bius yang disertaidengan pengaruh yang ditimbulkan bagi penggunanya akan dibahas berikut ini (Chaplin,1995).

Obat Penawar

Obat penawar mencakup alkohol, barbiturate/obat bius tidur (phenobarbital, nembutal,seconal), hidrat khloral, dan bromidal. Secara medis obat penawar ini digunakan untukmerangsangistirahat,relaksasi,tidur,mengurangi/menghilangkankecemasan,dan meredakankejang-kejang atau ketegangan. Ketergantungan penderita dapat secara fisiologis maupunpsikologis disertai konsumsi yang makin parah, sehingga menyebabkan toleransi danketergantungan silang dengan obat-obat lain yang sejenis, serta adanya dampak potensial

137

Page 15: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

(potential effect), yang ditandai dengan satu jenis obat bius justru akan menonjolkanpengaruh pada obat bius lainnya yang sejenis.

Opiate Narcotics

Opiate Narcotics mencakup obat bius seperti candu/opium, morfin, kodein, serta obatsintetis seperti demeroldan methadon.Obatbiusjenis inidapatmenimbulkankeadaan euforia(perasaan senang dan keenakan), rasa muak, rasa kantuk, apati, dan letargi (kelesuan). Secaramedis obat jenis morfin, kodein, dan demerol dapat digunakanuntuk mengurangi rasa sakit.

Ketergantungan psikologis pada pecandu obat-obatanjenis ini akan menjadi amat kuatdan sukar untuk disembuhkan. Sementara ketergantungan secara fisiologis paling kuatpengaruhnya adalah dari jenis heroin, yang berdampak terhadap masalah sosial yang serius(pengasingan diri).

Stimulans

Stimulans (obat perangsang) yang paling umum digunakan adalah nikotin, kafein,amphetamine (benzedrine,dexedrine, dan mathadrine),dan kokain. Nikotin (pada tembakau)dan kafein (pada kopi dan teh) dipakai secaraumum dan luas oleh masyarakat. Beberapa ahliberpendapat bahwa tingkat ketergantungan pada nikotin dan kafein terdapat pada parapecandu obat-obatan lain jenis ini.

Amphetamine banyak digunakan untuk mengobati narkolepsi, depresi, obesitas, dananak hiperaktif. Obat ini memiliki efek menenangkan, menekan atau menghilangkan rasalapar (bagi kegemukan), bertambahnya kesiagaan, insomnia, dan euforia. Penggunaansecara kronis akan memberikan efek lekas tersinggung dan marah, berkurangnya bobotbadan, agitasi (mudah gelisah, bingung, bergejolak, dan terhasut) reaksi paranoid, danpengasingan diri.

Obat Penenang (Tranquilizers)

Obat penenang mencakup perantara anti psikotik (chloromazine, reserpine, dan garamlithium) dan obat anti kecemasan (valium, miltown, dan equanil). Obat jenis ini berfungsiuntuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan, menekan delusi dan halusinasi, danmenyembuhkan gejala-gejala psikosis. Obat jenis ini banyak digunakan di RSJ, dan dalamtaraf yang ringan digunakan juga di masyarakat luas dengan resep dokter bagi penderitagejala psikosis yang masih ringan.

Halusinogen (Psychedelics)

Halusinogen mencakupLSD (lysergicacid diethymide), mescaline (darikaktus peyote),psilocybin (dari jamur Mexico), hashish (dari rami-rami Indian), dan marijuana (dariCanabis sativa). Obat halusinogen dapat menimbulkan atau mempertinggi gambaran-gambaranvisual,meningkatkankesadaransensorisdankecemasan, terganggunyakoordinasi,dalam beberapa kasus menimbulkan perasaan yang tergantung. Secara medis penggunaanobat ini hanya untuk penelitian eksperimen belaka. Sementara pada masyarakat luas, karena

138

Page 16: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

kemudahan diperolehnya menyebabkan penggunaannya tidak dapat dikendalikan, terutamadari jenis marujiana, yang dapat menimbulkan reaksi mirip psikosis berupa halusinasi.

3. Alkoholisme

Alkoholisme dapat diartikan sebagai kekacauan dan kerusakan kepribadian yangdisebabkan karena nafsu untuk minum yang bersifat kompulsif, sehingga penderita akanrninum rninuman beralkohol secara berlebihan dan dijadikan kebiasaan (Chaplin, 1995).Pengertian alkoholisrne tersebut juga mencakup tidak dapat dikendalikannya kernampuanberpantang atau adanya perasaan tidak dapat hidup tanpa minurn (Atkinson dkk., 1992).

4. Tahapan dalam Alkoholisme

Penderita Alkoholisme umumnya melewati empat tahap yang meliputi: Pra Alkoholik,Prodormal, Gawat, Kronis (Atkinson dkk., 1992).

a. Pra Alkoholik

Patahap ini individu minum-rninum bersarna-sama ternan sebayanya dan terkadangminum agak banyak untuk meredakan ketegangan dan rnelupakan masalah yangdialaminya. Minum dalam jurnlah yang banyak makin sering, dan pada saat rnencapaikemelut, individutersebutmenarnbahjumlahminumannyauntukmendapatkanpengaruhalkohol yang dianggapnya rnembantu.

b. Prodormal

Pada tahap ini individu minum secara sembunyi-sembunyi. Ia masih tetap sadar danrelatif koheren tetapi kemudian tidak lagi dapat mengingat kejadian-kejadian yangpernah dialaminya. Ia merasa asyik dengan minuman keras dan menyesalkan hal itu,tetapi selalu gelisah kapan dan dimana ia akan memperoleh minuman berikutnya.

c. Gawat

Pada tahap ini, semuakendali hilang. Penderita akanminum dan rnelanjutkannya sampaipingsan atau sakit. Pergaulan sosial rnenjadi makin buruk dan ia terang-teranganmelakukannya di hadapan keluarga, teman-teman atau di kantor. Penderita pada tahapini mulai minum pada pagi hari, lalu minum terus-rnenerus sampai berhari-hari tanpamengindahkan aturan makannya. SeWaktu-waktuia dapat "berpuasa minurn" (selamaberminggu-minggu sarnpai berbulan-bulan), akan tetapi begitu ia minum, maka polakeseluruhannya akan dimulainya lagi. Sebutan "gawat" diberikan karena jika ia tidakmendapat pertolongan, maka ia akan beranjak menjadi pecandu alkohol yang kronis.

d. Kronis

Pada tahap ini hidup penderita hanya untuk minum, minum terus-menerus tanpaberhenti. Kondisi tubuhnya sudah terbiasa dengan alkohol, sehingga ia mengalamigejala-gejala penarikan diri tanpa alkohol dan gejala-gejala gangguan fisiologis. Orangini sudah tidak memperhatikan penampilan diri dan hubungan sosialnya, sehinggahidupnya berkeliaran di jalan-jalan.

139

-- --

Page 17: Bab 8 Abnormalitas - Elearning System · Gangguan Obsesif- Kompulasif D. Gangguan Afektif Depresi Episode Manik ... adalah bagaimana perilaku terse but berpengaruh pada pribadi seseorang

LATIHAN SOAL

1. lndikator-indikatorapayangdapat dijadikan ukuran untuk membedakan orang yangberperilaku normal dan orang yang berperilaku abnormal?

2. Apa perbedaan antara psikosis dengan neurosis?3. Gejala-gejala apa yang menandai berkembangnya kecemasan menyeluruh menjadi

serangan panik?4. Terdapat beberapa jenis phobia, sebutkan tiga di antaranya!5. Ciri-ciri apa yang menandainyaberkembangnya gangguan dan obsesifmenjadi obsesif-

kompulsif!6. Sebutkan dan jelaskan secara singkat beberapa gangguan afeksi!7. Sebutkan beberapa ciri utama dari Skizofrenia!8. Apa bedanya delusi dengan halusinasi!9. Apa yang dimaksud dengan:

a. SkizofreniatipeParanoidb. Skizofrenia tipe Katatonik.

10. Sebutkan dan jelaskan secara singkat beberapa gangguan kepribadian!

140