82828072 metabolism
Post on 09-Aug-2015
147 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Biologi FPMIPA UPI
Nama : Nunung Haerani
Nim : 0708802
Biologi Basic Science
FPMIPA UPI
METABOLISME
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari, tanggal : Selasa, 23 Februari 2010
Waktu : 10.20-Selesai
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan kecepatan metabolisme secara teoritis berdasarkan luas
permukaan tubuh
2. Mengetahui konsumsi oksigen (O2) dan mengukur kecepatan metabolisme
pada beberapa hewan.
C. LANDASAN TEORI
Metabolisme secara harfiah mempunyai arti “perubahan”, yang dipakai untuk
menunujkan semua trasformasi kimia dan tenaga yang ditimbul didalam tubuh, atau
secara sederhana adalah penggunaan makanan oleh tubuh. Dalam sudut pandang luas
metabolisme menyangkut pencernaan dalam saluran pencernaan, absorpsi dan transport
nutrient, masukan nutrient kedalam sel, reaksi-reaksi kimia yang terjadi atas nutrient
dalam sel dan pengeluaran sampah-sampah hasil reaksi. Hewan dalam hidupnya selalu
memerlukan energy untuk pertumbuhan, produksi, bekerja dan mempertahankan suhu
tubuh agar kehidupannya berlangsung optimal. Sumber energy tersebut berdasarkan dari
pembakaran atau oksidasi karbohidrat, protein dan lemak yang menghasilkan CO2 dan
tenaga.
Metabolisme dibagi menjadi dua yaitu katabolisme yang merupakan reaksi
pemecahan (dekomposisi zat-zat kimia yang menghasilkan energi). Sedangkan anabolisme
merupakan reaksi-reaksi sintesa yang menghasilkan zat-zat kimia yang memiliki berat
molekul yang lebih besar. Zat-zat kimia tersebut diperlukan untuk membentuk bagian
structural tubuh atau untuk keperluan memperlancar proses-proses yang terjadi dalam
Biologi FPMIPA UPI
tubuh. Jumlah energy yang dibebaskan oleh katabolisme makanan didalam tubuh sama
dengan jumlah yang dibebaskan bila makanan dibakar di luar tubuh. Energy yang
dibebaskan oleh proses katabolic didalam tubuh tampak sebagai energy, energy yang
disimpan, dan energy panas tubuh atau energy makanan = energy kerja + energy yang
disimpan + energy panas tubuh.
Jumlah energy yang dibebaskan persatuan waktu merupakan laju metabolic.
Standar energy panas adalah kalori (kal) yang didefinisikan sebagai jumlah energy panas
yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram 1 derajat, dari 15 ke 16 derajat celcius
atau disebut gram kalori. Dalam fisiologi dan kedokteran yang lazim yang digunakan
adalah kkal (kilo-kalori) setara 1000 kal. Produksi panas total atau pemakaian energy dari
tubuh adalah jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan hidup (metabolisme basal),
bersama-sama dengan energy tambahkan yang dikeluarkan untuk berbagai aktivitas
tambahan. Produksi energy yang tingkatnya paling rendah selaras dengan kehidupan
disebut basal metabolic rate (BMR) atau laju metabolisme basal..
D. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Timbangan badan
Alat pengukur tinggi badan
Bahan :
Hewan serangga (belalang, kupu-kupu, kecoak, laba-laba).
Tinta bak atau metilen blue
NaOH
Vaselin
E. LANGKAH KERJA
1. Kecepatan metabolisme
Mencatat tinggi, bobot badan, umur dan jenis kelamin
Menentukan luas permukaan tubuh dengan menggunakan chart dubois
(melihat daftar lampiran).
Biologi FPMIPA UPI
Cara menentukan luas permukaan tubuh dengan menggunakan Chart Dubois.
- Meletakan nilai tinggi badan anda pada titik yang sesuai di garis I
dan bobot badan pada garis II.
- Kemudian hubungkan dengan menggunakan mistar antar titik pada
garis I dengan titik pada garis II melalui garis III.
- Dari garis tersebut (pada garis III) diperoleh satu titik yang tepat
dialui oleh garis tersebut. Pada titik tersebut dapat diperoleh angka tertentu
yang menunjukan nilai luas permukaan tubuh yang bersangkutan dalam
satuan m2.
Setelah mengetahui luas permukaan tubuh, carilah banyak kalori yang hialang
permenit, perjam, dan perhari (lihat data BME).
Luas permukaan tubuh dikalikan dengan banyaknya panas yang hilang
sesuai dengan umur dan jenis kelamin, maka dapat ditentukan kecepatan panas
yang hilang hasil metabolisme.
Melakukan pengukuran kecepatan metabolisme untuk setiap individu anggota
kelompok.
Catatan:
BMR = LxBMEx24 (KALORI/HARI)
BMR : Basal metabolic Rate
L : luas permukaan tubuh
BME : basal metabolic energy
2. Komsumsi oksigen
Memasukan Kristal NaOH tersebut kedalam Erlenmeyer.
Biologi FPMIPA UPI
Menimbang botol tersebut, kemudian memasukan hewan-hewannya dan
timbang kembali. Selisih berat dari kedua timbangan ini sama dengan berat
hewan
Kemudian menutup botol tadi dengan prop yang ada skalanya, dan mengolesi
disekeliling prop tadi dengan vaselin.
Meletakan botol tersebut secara miring diatas meja, sehingga kedudukan pipet
sejajar dengan permukaan meja.
Meneteskan tinta bak kedalam pipet dari ujung yang terbuka, beri tanda
tetesan yang pertama tersebut.
Mengamati pergerakan tetesan tinta tadi, serta catat jarak yang ditempu
selama waktu tertentu.
Menghitung volume udara dalam pipet tadi selama 1 menit, percobaan
diulangi sampai 3 kali (diameter pipet harus diketahui).
Melakukan hal yang sama untuk hewan percobaan yang lain.
Menghitung komsumsi oksigen per bobot badan (ml/gram) dalam setiap jam.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Kecepatan metabolisme
Nama Usia Jenis
kelamin
Tinggi
Badan
Berat
badan
Luas perm.
Tubuh
BME
jam
BMR
awal
Nunung H 20 P 159,5 56 1,56 36,9 1381,4
Sri ika Y 21 P 144,5 39 1,26 36,9 1115,8
Bq. Indah F 23 P 157 53 1,52 36,9 1346,1
Yuli amni 23 P 157,2 55 1,54 36,9 1363,8
L Gede ian 20 L 170,3 56 1,70 41,0 1672,8
Biologi FPMIPA UPI
2. Konsumsi oksigen
Kelompok Jenis hewan Berat
(gram)
Banyak konsumsi
oksigen/ dtk
Poikilotermis/
homoitermis
8 Belalang
Kupu-kupu
0,245
0,014
0,0338 ml/g
0,1142 ml/g
Poikilotermis
Poikilotermis
9 Kupu-kupu hitam
Kupu-kupu kuning
0,113
0,019
0,55 ml/g
6 ml/g
Poikilotermis
Poikilotermis
10 Belalang
Capung
0,268
0,277
0,133 ml/g
0,153 ml/g
Poikilotermis
Poikilotermis
11 Belalang green 0,309 1,187 ml/g Poikilotermis
12 Laba-laba 0,463 0,027 ml/g Poikilotermis
13 Kecoa
Belalang
0,345
0,265
0,007 ml/g
0,009 ml/g
Poikilotermis
Poikilotermis
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, yaitu metabolisme pada manusia dan beberapa jenis hewan,
kami menentukan kecepatan metabolisme dan jumlah oksigen yang di konsumsi dari
masing-masing perlakuan. Pada manusia, kami menentukan kecepatan metabolisme
secara teoritis berdasarkan luas permukaan tubuh. Metabolisme terjadi pada seluruh sel
karena di dalam sel terdapat organel-organel yang berfungsi sebagai penghasil energi
seperti mitokondria. Selain itu juga, di dalam sel juga terdapat zat-zat kimia yang
mendukung terjadinya reaksi biologi-kimia sel. Kecepatan metabolisme berbeda-beda
pada masing-masing individu.
Berdasarkan hasil pengamatan, kecepatan metabolisme pada manusia tergantung dan
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu usia, jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan.
Luas permukaan tubuh diukur menggunakan chart dubois, yaitu dengan
membandingkankan tinggi badan dengan berat badan. semakin tinggi seseorang maka
jumlah energi yang dibutuhkan pun semakin besar. Begitu pula halnya dengan berat
Biologi FPMIPA UPI
badan, semakin besar nilai berat badan maka jumlah energi yang dibutuhkan pun semakin
besar. Sedangkan pada jenis kelamin, laki-laki memiliki nilai energi yang lebih besar
dibandingkan dengan perempuan, karena laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas dan
metabolisme sel.
Selain dilakukan pengukuran Basal Metabolit Rate (BMR) berdasarkan luas
permukaan tubuh, pada praktikum ini juga kami melakukan pengukuran kecepatan
metabolisme dan jumlah konsumsi oksigen pada hewan yang mendukung teori diatas
bahwa berat badan mempengaruhi kecepatan metabolisme. Hewan yang kami gunakan
adalah belalang, kupu-kupu, dan laba-laba dengan berat badan yang berbeda-beda.
Hewan yang kami gunakan termasuk ke dalam hewan Poikilotermis yaitu hewan berdarah
dingin.
Pada belalang, jumlah oksigen yang dikonsumsi berbanding lurus dengan berat
badannya. Semakin besar nilai berat badannya, maka jumlah oksigen yang dikonsumsi
pun semakin banyak. Pada umumnya, jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh belalang
lebih banyak dibandingkan dengan hewan lainnya. Hal ini dikarenakan belalang memiliki
aktivitas yang lebih tinggi, misalnya meloncat dan terbang beberapa saat dibandingkan
dengan laba-laba. Sedangkan pada kupu-kupu dengan aktivitas terbang yang dilakukan
secara periodik seharusnya memiliki jumlah oksigen yang banyak, namun karena berat
badannya lebih rendah dibandingkan belalang maka jumlah oksigen yang dikonsumsi pun
lebih sedikit.
Pada capung, jika dibandingkan dengan belalang pada kelompok 10 terlihat bahwa
dengan berat badan yang lebih rendah ternyata capung mengkonsumsi oksigen lebih
tinggi. Jadi, dengan kata lain kecepatan metabolismenya lebih tinggi. Selain dipengaruhi
oleh berat badan, kecepatan metabolisme dalam mengkonsumsi oksigen juga dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis dari hewan percobaan. Pada belalang yang
digunakan oleh kelompok 10, terjadi stress karena pada saat penimbangan berat badan,
ada bagian dari tubuh belalang yang tergores sehingga menyebabkan pengkonsumsian
oksigen dilakukan secara tidak efektif. Sedangkan, pada laba-laba yang memiliki berat
badan paling tinggi. Namun, jumlah konsumsi oksigennya rendah jika dibandingkan
dengan hewan poikilotermis lainnya. Hal ini dikarenakan aktivitas laba-laba tidak terlalu
tinggi.
Namun, terjadi keanehan yaitu pada kelompok 9 dimana kupu-kupu kuning dengan
berat badan 0,019 mengkonsumsi oksigen paling tinggi yaitu 6 ml/g. Menurut analisa
kelompok kami, jumlah oksigen yang dikonsumsi ini terkait dengan keadaan fisiologis
Biologi FPMIPA UPI
dan psikologis dari kupu-kupu tersebut pada awal dilakukan percobaan. Sebelum
dilakukan percobaan, keadaan awal dari kupu-kupu tersebut adalah aktivitas terbang
sangat lincah dan warnanya sangat mencolok. Kupu-kupu yang memiliki warna menarik,
pada umumnya sehat. Sehingga hal inilah yang menyebabkan kupu-kupu tersebut
memiliki nilai konsumsi oksigen paling tinggi.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, teori dan pembahasan kami dapat menyimpulkan bahwa :
1. Tinggi badan, berat badan dan jenis kelamin berpengaruh terhadap kecepatan
metabolisme.
2. Luas permukaan tubuh berpengaruh terhadap jumlah BMR (Basal Metabolit
Rate) yang digunakan untuk aktivitas.
3. Jumlah konsumsi oksigen berbanding lurus dengan berat badan.
I. JAWABAN PERTANYAAN
Kecepatan metabolisme
1. Jelaskan mengapa berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan terjadi
perbedaan kecepatan metabolisme.
Jawab : karena kecepatan metabolisme dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,
tinggi badan, berat badan.
2. Dimana tempat terjadinya metabolisme? Jelaskan!
Jawab : metabolisme terjadi didalam sel, karena didalam sel terdapat organel-
organel yang berfungsi sebagai penghasil energy. Selain itu juga, terdapat zat-zat
kimia yang mendukung terjadinya reaksi-reaksi biologi kimia.
Komsumsi oksigen
1. Mengapa dalam botol tersebut disimpan NaOH Kristal, jelaskan!
Jawab : karena NaOH dapat mengikat CO2.
2. Mengapa tetesan tinta dalam skala bergeser mendekati labu Erlenmeyer,
jelaskan!
Biologi FPMIPA UPI
Jawab : karena tetesan tinta yang tertarik menunjukan bahwa hewan yang diuji
cobakan melakukan inspirasi (menarik O2).
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2007. Fisiologi Hewan. Bandung : Universitas terbuka.
Winatakusuma, Djamhur dkk. 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Bandung :
Biologi FPMIPA UPI.
top related