4. analisa dan pembahasan 4.1. gambaran umum data · akasia 08 berdasarkan data denah struktur...
Post on 10-Nov-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
12 Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Data
Ada 2 proyek yang akan digunakan dalam penelitian kali ini. Data pertama
merupakan proyek rumah tinggal (2 tingkat) di perumahan Graha Tirta beralamat
di Jalan Tirta Dahlia, Sidoarjo. Data dari proyek pertama ini didapatkan dari
kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Sedangkan data kedua merupakan
proyek Biz Square Apartment (15 tingkat) di jalan Kyai Abdul Karim, Surabaya.
Data dari proyek kedua ini didapatkan dari site engineer yang ada di proyek
tersebut. Data yang diperoleh berupa denah struktur, denah organisasi, denah
potongan, denah tampak, dan RAB (kuantitas). Dari data yang telah didapat, akan
dilakukan pengamatan terhadap kolom dan balok struktur beton bertulang untuk
dihitung kuantitas pembesiannya menggunakan metode pendekatan dan setelah itu
akan dibandingkan dengan RAB yang telah didapatkan.
4.2 Rumah Akasia 08 – Graha Tirta Sidoarjo
Berikut ini merupakan deskripsi singkat mengenai proyek rumah tinggal
Akasia 08 berdasarkan data denah struktur bangunan yang ditinjau.
Bangunan : Akasia 08
Lokasi : Jl. Tirta Dahlia, Ngingas, Waru, Kabupaten Sidoarjo
Jumlah Lantai : 2
Jarak antar lantai : (lihat gambar 4.1)
Tingkat 1 : Lantai 1 s/d Lantai 2 (EL. ±0,00 s/d +3,78) = 3,78 m
Tingkat 2 : Lantai 2 s/d Atap (EL. +3,78 s/d +7,03) = 3,25 m
Beton : Readymix K225
Jenis Pondasi : Pondasi lajur dan tiang pancang
13 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.1 Potongan A-A Rumah Akasia 08 (Tanpa Skala)
14 Universitas Kristen Petra
4.2.1 Kolom Rumah Akasia 08
Gambar 4.2 Denah Struktur Lantai 1 Rumah Akasia 08 (Tanpa Skala)
15 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.3 Denah Struktur Lantai 2 Rumah Akasia 08 (Tanpa Skala)
16 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.4 Denah Struktur Atap Rumah Akasia 08 (Tanpa Skala)
17 Universitas Kristen Petra
Dalam penelitian kali ini, acuan yang digunakan untuk panjang kolom
adalah perbedaan elevasi. Jadi pada kolom tingkat 1, panjang kolom yang dipakai
adalah perbedaan antara elevasi lantai 2 dan lantai 1 ditambah dengan kedalaman
pile cap. Pada proyek ini, semua pile cap ada pada kedalaman -0.80 m. Sedangkan
pada tingkat 2, panjang kolom yang digunakan adalah perbedaan antara elevasi
lantai atap dan lantai 2. Gambar 4.5 merupakan ilustrasi elevasi dari rumah Akasia
08.
Gambar 4.5 Elevasi Rumah Akasia 08
18 Universitas Kristen Petra
Dari Gambar 4.2, Gambar 4.3, dan Gambar 4.4, diperoleh semua data kolom
yang ada di proyek ini. Berikut merupakan tabel inventaris kolom rumah Akasia
08.
Tabel 4.1 Inventaris Kolom Rumah Akasia 08
No Tipe
Kolom
Tulangan
Utama Sengkang Kode Tingkat Elevasi (m) L (m) N
1 K1
(130x130) 4 D13 ø8-200
A
1
(-0.80) - (+2.47) 3.27* 1
B (-0.80) - (+2.00) 2.8* 4
C (-0.80) - (+3.78) 4,58 2
D 2
(+3.78) - (+6.53) 2,75* 5
E (+3.78) - (+7.03) 3,25* 14
2 K2
(130x200) 4 D13 ø8-200 - 2 (+3.78) - (+7.43) 3,65 1
3 K3
(130x300) 6 D13 ø8-200
A 1
(-0.80) - (+3.78) 4,58 3
B (-0.80) - (+2.70) 3,5* 1
4 K4
(130x400) 8 D13 ø8-200 - 1 (-0.80) - (+3.78) 4,58 4
5 K5
(130x500) 10 D13 ø8-200 - 1 (-0.80) - (+3.78) 4,58 8
6 K6
(130x600) 12 D13 ø8-200 - 1 (-0.80) - (+3.78) 4,58 2
7 K7
(130x700) 14 D13 ø8-200 - 1 (-0.80) - (+3.78) 4,58 1
8 K9
(!30x900) 18 D13 ø8-200 - 1 (-0.80) - (+3.78) 4,58 2
TOTAL 48
Gambar 4.6 s.d. gambar 4.10 adalah data penampang kolom beserta elevasi dari
kolom yang ada pada proyek ini.
Keterangan :
L (m) : Panjang kolom ;
N : Jumlah kolom
*) Terdapat perbedaan panjang kolom di lantai yang sama karena adanya
perbedaan letak kolom
19 Universitas Kristen Petra
Tipe Elevasi
A +2.47
B +2.00
C +3.78
Tipe Elevasi
D +6.53
E +7.03
Tipe Elevasi
A +3.78
B +2.70
Gambar 4.6 Panjang dan Penampang Kolom K1 (Lantai 1 dan 2)
Gambar 4.7 Panjang dan Penampang Kolom K2 dan K3
20 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.8 Panjang dan Penampang Kolom K4 dan K5
Gambar 4.9 Panjang dan Penampang Kolom K6 dan K7
21 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.1, terdapat 48 kolom yang terbagi dalam 8 tipe kolom.
Perbedaan antar tipe kolom tersebut ada pada dimensi kolom dan banyaknya
tulangan yang ada pada kolom tersebut. Dari total 48 kolom yang ada, akan diambil
1 macam kolom untuk setiap tipe kolom untuk dihitung kuantitas pembesiannya
dengan menggunakan metode pendekatan. Banyaknya sampel yang akan diambil
adalah berdasarkan tipe kolom yang ada. Tabel 4.2 adalah tabel yang menunjukkan
banyak macam kolom yang akan dihitung dengan metode pendekatan.
Gambar 4.10 Panjang dan Penampang Kolom K9
22 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Macam Kolom Rumah Akasia 08 yang akan Dihitung dengan Metode
Pendekatan
No Tipe
Kolom
Tulangan
Utama Sengkang Kode Tingkat L (m) N ns
1 K1
(130x130) 4 D13 ø8-200
A
1
3.27* 1
1 B 2.8* 4
C 4,58 2
D 2
2,75* 5
E 3,25* 14
2 K2
(130x200) 4 D13 ø8-200 - 2 3,65 1 1
3 K3
(130x300) 6 D13 ø8-200
A 1
4,58 3 1
B 3,5* 1
4 K4
(130x400) 8 D13 ø8-200 - 1 4,58 4 1
5 K5
(130x500) 10 D13 ø8-200 - 1 4,58 8 1
6 K6
(130x600) 12 D13 ø8-200 - 1 4,58 2 1
7 K7
(130x700) 14 D13 ø8-200 - 1 4,58 1 1
8 K9
(!30x900) 18 D13 ø8-200 - 1 4,58 2 1
TOTAL 48 8
Berdasarkan Tabel 4.2, kolom K1 yang berjumlah 26 buah yang berasal dari
5 kode kolom, akan dihitung 1 macam saja dengan metode pendekatan karena
seluruh kolom K1 mempunyai dimensi dan jumlah tulangan yang sama. Sehingga
dari total 48 kolom yang ada, hanya 8 macam yang akan dihitung dengan
menggunakan metode pendekatan. Hal ini didasarkan pada teori metode
pendekatan di mana hanya menghitung kuantitas pembesian kolom untuk setiap 1
meter kolom. Setelah didapatkan kuantitas pembesian 1 meter kolom tersebut,
barulah dikalikan dengan panjang masing-masing kolom untuk seluruh tipe kolom.
Keterangan :
L (m) : Panjang Kolom
N : Jumlah Kolom
ns : Macam Kolom yang Akan Dihitung dengan Metode Pendekatan
*) Terdapat perbedaan panjang kolom di lantai yang sama karena adanya
perbedaan letak kolom
23 Universitas Kristen Petra
4.2.1.1 Perhitungan Kuantitas Pembesian dengan Metode Pendekatan pada
Kolom Rumah Akasia 08
Berikut adalah perhitungan kuantitas pembesian dengan metode pendekatan
menggunakan kolom K7 pada proyek Akasia 08. Untuk perhitungan kolom K1, K2,
K3, K4, K5, K6, dan K9 dapat dilihat di lampiran 3.
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui data mengenai Kolom K7 sebagai berikut.
Dimensi : 130 x 700
Panjang Kolom (L) : 4,58 m
Tulangan Utama : 14D13
Sengkang : ø8 – 200
Jumlah Kolom (N) : 1 buah
Untuk melakukan perhitungan kuantitas pembesian dengan metode
pendekatan, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan kuantitas pembesian per
meter. Berikut adalah gambar ilustrasi kolom K7 yang telah dipotong sepanjang 1
meter.
Gambar 4.11 Lokasi Kolom K7
24 Universitas Kristen Petra
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Utama Kolom K7
Panjang tulangan utama (l) : 1 m
Jumlah tulangan utama (n) : 14 buah
Berat jenis D13 : 1.04 kg/m
Berat tulangan utama per 1 meter :
V (D13) = l × n × Berat jenis D13
= 1 × 14 × 1.04
= 14.56 kg
Jadi, berat tulangan utama kolom K7 per meter adalah 14.56 kg. Untuk
mencari kuantitas pembesian tulangan utama total pada kolom K7, maka perlu
dikalikan dengan panjang dan jumlah kolom K7. Hasil tersebut dinamakan
Wpendekatan.
Wpendekatan = V(D13) × L × N
= 14.56 × 4.58 × 1
= 66.685 kg
Gambar 4.12 Kolom K7 dengan Metode Pendekatan
25 Universitas Kristen Petra
Setelah didapatkan hasil Wpendekatan, yang mana merupakan kuantitas
pembesian total untuk kolom K7, lalu harus dikalikan dengan nilai korelasi (α)
untuk dapat menghasilkan kuantitas pembesian total kolom K7 yang nantinya akan
dibandingkan dengan kuantitas pembesian kolom K7 yang ada di RAB milik
kontraktor proyek tersebut. Hasil perkalian Wpendekatan dengan nilai korelasi (α) akan
dinamakan WBQ.
Nilai korelasi (α) yang digunakan untuk perhitungan kuantitas pembesian
tulangan utama dan sengkang kolom beton bertulang pada proyek Rumah Akasia
08 diambil dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Cara Pendekatan Perhitungan
Kuantitas Pembesian Pada Kolom Struktur Beton Bertulang” (Tanjung &
Aristotelin, 2018) yang meneliti Gedung P1 dan P2 Universitas Kristen Petra
Surabaya sebagai objek penelitian. Nilai korelasi (α) tulangan utama kolom yang
akan digunakan adalah nilai korelasi (α) yang berdasarkan tipe kolom, yaitu 1.239.
Hal ini dikarenakan, faktor yang paling signifikan di proyek ini adalah tipe kolom,
sedangkan untuk tingkat dan pola penulangan, tidak terlalu signifikan.
WBQ = Wpendekatan × α tulangan utama
= 66.685 × 1.239
= 82.622 kg
Perhitungan Kebutuhan Sengkang Kolom K7
Panjang 1 sengkang (l) : 1.65 m
Jumlah sengkang (n) : 5 buah
Berat jenis ø8 : 0.395 kg/m
Gambar 4.13 Penampang Kolom K7
26 Universitas Kristen Petra
Berat sengkang per 1 meter :
V (ø8) = l × n × Berat jenis ø8
= 1.65 × 5 × 0.395
= 3.259 kg
Jadi, berat sengkang kolom K7 per meter adalah 3.259 kg. Untuk mencari
kuantitas pembesian sengkang total pada kolom K7, maka perlu dikalikan dengan
panjang dan jumlah kolom K7. Hasil tersebut dinamakan Wpendekatan.
Wpendekatan = V (ø8) × L × N
= 3.259 × 4.58 × 1
= 14.925 kg
Sama seperti perhitungan kuantitas pembesian pada tulangan utama kolom,
hasil Wpendekatan harus dikalikan dengan nilai korelasi (α) sengkang kolom, yaitu
1.268. Hasil perkalian tersebut dinamakan W BQ.
WBQ = Wpendekatan × α sengkang
= 14.925 × 1.268
= 18.925 kg
Dengan cara yang sama, akan dilakukan perhitungan kuantitas pembesian
pada semua tipe kolom pada proyek Akasia 08. Hasil dari perhitungan tersebut akan
ditampilkan pada Tabel 4.3 untuk kuantitas pembesian tulangan utama kolom dan
Tabel 4.4 untuk kuantitas pembesian sengkang kolom.
27 Universitas Kristen Petra
*) Kolom K7 digunakan sebagai contoh perhitungan
*) Kolom K7 digunakan sebagai contoh perhitungan
Tipe Kolom
Kode TIngkat Jumlah Kolom
L (m) Volume per m
(kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan
Utama Kolom
WBQ (kg)
K1
A
1
1 3.27
4.160
13.603
1.239
16.854
B 4 2.8 46.592 57.727
C 2 4.58 38.106 47.213
TOTAL 121.795
D 2
5 2.75 4.160
57.200 70.871
E 14 3.25 189.280 234.518
TOTAL 305.389
K2 - 2 1 3.25 4.160 13.520 16.751
K3
A 1
3 4.58 6.240
85.738 106.229
B 1 3.5 21.840 27.060
TOTAL 133.289
K4 - 1 4 4.58 8.320 152.422 188.851
K5 - 1 8 4.58 10.400 381.056 472.128
K6 - 1 2 4.58 12.480 114.317 141.639
K7* - 1 1 4.58 14.560 66.685 82.622
K9 - 1 2 4.58 18.720 171.475 212.458
Tipe Kolom
Kode Tingkat Jumlah Kolom
L (m)
Volume per m (kg)
Wpendekatan (kg)
α Sengkang
Kolom
WBQ (kg)
K1
A
1
1 3.27
1.007
3.294
1.268
4.176
B 4 2.8 11.281 14.305
C 2 4.58 9.226 11.699
TOTAL 30.180
D 2
5 2.75 1.007
13.850 17.561
E 14 3.25 45.830 58.112
TOTAL 75.674
K2 - 2 1 3.25 1.284 4.172 5.290
K3
A 1
3 4.58 1.679
23.066 29.248
B 1 3.5 5.876 7.450
TOTAL 36.698
K4 - 1 4 4.58 2.074 37.991 48.173
K5 - 1 8 4.58 2.469 90.455 114.697
K6 - 1 2 4.58 2.864 26.232 33.262
K7* - 1 1 4.58 3.259 14.925 18.925
K9 - 1 2 4.58 4.049 37.087 47.026
Tabel 4.3 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Kolom Rumah Akasia 08
Tabel 4.4 Kuantitas Pembesian Sengkang Kolom Rumah Akasia 08
28 Universitas Kristen Petra
4.2.1.2 Perbandingan Antara Kebutuhan Pembesian Kolom Rumah Akasia 08
yang Menggunakan Metode Pendekatan dengan RAB Milik Kontraktor
Setelah didapatkan hasil kebutuhan pembesian kolom dengan metode
pendekatan, selanjutnya hasil tersebut akan dibandingkan dengan kebutuhan
pembesian kolom yang ada pada RAB milik kontraktor proyek Rumah Akasia 08.
Perbandingan antara WBQ RAB dan WBQ (𝑊𝐵𝑄 𝑅𝐴𝐵
𝑊𝐵𝑄 ) pada tulangan utama dinamakan
fu sedangkan pada sengkang dinamakan fs. Data WBQ RAB dapat dilihat di lampiran
1. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbandingan antara kuantitas
pembesian yang ada di RAB milik kontraktor (WBQ RAB) dengan kuantitas
pembesian yang dihitung menggunakan metode pendekatan (WBQ) beserta dengan
rata-rata perbandingannya.
No Tipe
Kolom Tingkat WBQ (kg)
W BQ RAB (kg)
fu
1 K1 1 40.461* 48.940 1.210
2 305.389 379.600 1.243
2 K2 2 16.751 19.350 1.155
3 K3 1 106.229* 125.850 1.185
4 K4 1 188.851 214.920 1.138
5 K5 1 472.128 559.320 1.185
6 K6 1 141.639 167.800 1.185
7 K7 1 82.622 97.890 1.185
8 K9 1 212.458 251.700 1.185
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.185
*) Hasil yang didapatkan dari perhitungan analisis
Berdasarkan Tabel 4.5, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑢̅̅̅̅ kolom
sebesar 1.185. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑢’). Perhitungan nilai standar deviasi dapat diperoleh
dengan rumus :
s = Nilai Standar Deviasi
n = Jumlah Data
x = Besaran Data
Tabel 4.5 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Tulangan Utama Kolom) Rumah
Akasia 08
29 Universitas Kristen Petra
s = √(9 ×12.655)−(10.669)2
9 ×(9−1) = 0.030
Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah nilai standar deviasi
(s) untuk fu kolom proyek Rumah Akasia 08, yaitu 0.030.
𝑓𝑢′ = 𝑓𝑢̅̅̅̅ ± s
= 1.185 ± 0.030
𝑓𝑢′ Max = 1.215
𝑓𝑢′ Min = 1.155
*) Hasil yang didapatkan dari perhitungan analisis
Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑠̅̅ ̅ kolom
sebesar 0.862. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑠′). Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah
nilai standar deviasi (s) untuk fs kolom proyek Rumah Akasia 08, yaitu 0.070.
𝑓𝑠′ = 𝑓𝑠̅̅ ̅ ± Standar Deviasi
= 0.862 ± 0.070
𝑓𝑠′ Max = 0.932
No Tipe
Kolom Tingkat WBQ (kg)
WBQ RAB (kg)
fs
1 K1 1 10.024* 9.250 0.923
2 75.674 67.690 0.894
2 K2 2 5.290 4.590 0.868
3 K3 1 29.248* 23.530 0.804
4 K4 1 48.173 48.680 1.011
5 K5 1 114.697 93.04 0.811
6 K6 1 33.262 27.050 0.813
7 K7 1 18.925 15.420 0.815
8 K9 1 47.026 38.420 0.817
𝒇𝒔̅̅ ̅ 0.862
Tabel 4.6 Perbandingan WBQ RAB dengan W BQ (Sengkang Kolom) Rumah
Akasia 08
30 Universitas Kristen Petra
𝑓𝑠′ Min = 0.792
Pada Tabel 4.5 dan 4.6, mengenai perbandingan WBQ dengan WBQ RAB
tulangan utama dan sengkang kolom pada proyek Rumah Akasia 08, terdapat
beberapa hasil perhitungan yang dihitung dengan perhitungan analisis, seperti pada
kolom K1 lantai 1 dan K3.
Berdasarkan analisis, kuantitas pembesian kolom K1 yang tertera pada RAB
dari kontraktor hanya memperhitungkan kolom K1 lantai 1 yang merupakan
struktur utama bangunan. Sehingga, perhitungan K1 yang dibandingkan hanya K1
lantai 1 yang menjadi struktur utama bangunan. Berikut merupakan perhitungan
analisis tulangan utama dan sengkang kolom K1 lantai 1 yang merupakan struktur
utama bangunan.
Jumlah kolom K1 : 2 (hanya K1 lantai 1 struktur utama)
Panjang kolom K1 : 4.58m dan 3.27m
Jumlah Tulangan Utama : 4
Jumlah Sengkang per m : 5
Panjang 1 Sengkang : 0.51 m
Perhitungan tulangan utama kolom K1
V(D13) = Berat Jenis D13 × Jumlah Tulangan Utama × 1m
= 1.04 × 4 × 1
= 4.16 kg
Wpendekatan = V(D13) × Jumlah Kolom × Panjang Kolom
= 4.16 × [(1×4.58)+(1×3.27)]
= 32.656 kg
WBQ = Wpendekatan × α Tulangan Utama Kolom
= 32.656 × 1.239
31 Universitas Kristen Petra
= 40.461 kg
Perhitungan sengkang kolom K1
V(ø8) = Berat Jenis ø8 × Jumlah Sengkang per m × Panjang 1 Sengkang
= 0.395 × 5 × 0.51
= 1.007 kg
Wpendekatan = V(ø8) × Jumlah Kolom × Panjang Kolom
= 1.007 × [(1×4.58)+(1×3.27)]
= 7.905 kg
WBQ = Wpendekatan × α Sengkang Kolom
= 7.905 × 1.268
= 10.024 kg
Berdasarkan analisis, kuantitas pembesian kolom K3 yang tertera pada RAB
dari kontraktor hanya memperhitungkan kolom K3 yang merupakan struktur utama
bangunan. Sehingga kolom K3 yang menopang tangga (L=3.5m) tidak
diperhitungkan. Berikut merupakan perhitungan analisis tulangan utama dan
sengkang kolom K3 tanpa kolom K3 yang menopang tangga.
Jumlah kolom K3 : 3 (hanya K3 struktur utama)
Panjang kolom K3 : 4.58m
Jumlah Tulangan Utama : 6
Jumlah Sengkang per m : 5
Panjang 1 Sengkang : 0.85 m
32 Universitas Kristen Petra
Perhitungan tulangan utama kolom K3
V(D13) = Berat Jenis D13 × Jumlah Tulangan Utama × 1m
= 1.04 × 6 × 1
= 6.24 kg
Wpendekatan = V(D13) × Jumlah Kolom × Panjang Kolom
= 6.24 × 3 × 4.58
= 85.738 kg
WBQ = Wpendekatan × α Tulangan Utama Kolom
= 85.738 × 1.239
= 106.229 kg
Perhitungan sengkang kolom K3
V(ø8) = Berat Jenis ø8 × Jumlah Sengkang per m × Panjang 1 Sengkang
= 0.395 × 5 × 0.85
= 1.679 kg
Wpendekatan = V(ø8) × Jumlah Kolom × Panjang Kolom
= 1.679 × 3 × 4.58
= 23.066 kg
WBQ = Wpendekatan × α Sengkang Kolom
= 23.066 × 1.268
= 29.248 kg
33 Universitas Kristen Petra
4.2.2 Balok Rumah Akasia 08
Denah balok dapat dilihat pada denah struktur yang telah tertera pada
Gambar 4.2 s.d. Gambar 4.4. Dari gambar tersebut, diperoleh semua data balok
yang ada di proyek rumah Akasia 08. Berikut merupakan tabel inventaris balok
rumah Akasia 08.
Tabel 4.7 Inventaris Balok Rumah Akasia 08
Tulangan Utama Sengkang
Kode L (m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
1. Balok Sloof S1-1 (130x400) Tingkat 1
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200
A 5.500 3
B 4.500 2
C 4.375 1
D 4.000 2
E 3.500 3
F 3.275 2
G 3.000 6
H 2.500 2
I 2.400 1
J 2.300 1
K 2.100 1
L 2.000 4
M 1.875 1
N 1.500 1
O 1.225 3
P 1.200 3
Q 1.125 5
R 0.800 1
2. Balok B4-1 (130x400) Tingkat 2
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200
A 5.500 1
B 4.500 1
C 4.000 2
D 3.500 1
E 3.275 1
F 3.000 8
G 2.925 1
H 2.500 5
I 2.100 1
J 2.000 4
K 1.875 1
L 1.700 1
M 1.225 2
N 1.000 3
O 0.800 2
34 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.7 Inventaris Balok Rumah Akasia 08 (lanjutan)
Tulangan Utama Sengkang
Kode L (m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
3. Balok B4-1A (130x400) Tingkat 2
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-150 ø8-200 A 3.500 1
B 3.275 1
4. Balok B4-3 (130x400) Tingkat 2
4 D13 - 2 D13 2 D13 - 4 D13 ø8-150 ø8-200
A 5.500 2
B 4.500 1
C 3.000 1
5. Balok B4-4 (130x400) Tingkat 2
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 4 D13 ø8-200 ø8-200
A 4.500 1
B 3.000 1
C 2.400 1
6. Balok B4-5 (130x400) Tingkat 2
4 D13 - 2 D13 4 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200
A 3.000 1
B 2.500 1
C 2.000 1
D 1.575 1
7. Balok KL4-1 (130x400) Tingkat 2
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200 - 1.200 4
8. Balok KL5-1 (200x400) Tingkat 2
5 D13 - 2 D13 3 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200 - 3.600 1
9. Balok B6-1 (130x1120) Tinkgat 2
2 D13 4 ø8 2 D13 2 D13 4 ø8 2 D13 ø8-150 ø8-200 A 2.400 1
B 2.100 1
10. Balok B5-2 (200x400) Tingkat 2
Grid 3 6 D13 Grid 4 3 D13
-
Grid 3 2 D13 Grid 4 2 D13
2 D13 - 4 D13 ø10-100 ø10-100 - 3.500 1
11. Balok B9-1 (130x1100) Tingkat 2
3 D13 4 ø8 3 D13 3 D13 4 ø8 3 D13 ø8-200 ø8-200 A 4.500 1
B 3.600 1
12. Balok B10-1 (130x640) Tingkat 2
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200 - 1.400 1
13. Balok B3-2 (130x300) Tingkat 3
3 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200 A 5.500 1
B 2.950 1
14. Balok B7-1 (130x1000) Tingkat 3
2 D13 4 ø8 2 D13 2 D13 4 ø8 2 D13 ø8-200 ø8-200 A 2.000 1
B 2.500 1
35 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.7 Inventaris Balok Rumah Akasia 08 (lanjutan)
Tulangan Utama Sengkang
Kode L (m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
15. Balok B8-1 (130x600) Tingkat 3
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200 - 4.375 1
16. Balok KL3-1 (130x300) Tingkat 3
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200 - 1.200 3
17. Balok B3-1 (130x300) Tingkat 3
2 D13 - 2 D13 2 D13 - 2 D13 ø8-200 ø8-200
A 4.375 1
B 4.075 2
C 4.000 2
D 3.000 6
E 2.925 2
F 2.800 5
G 2.500 1
H 2.225 1
I 2.000 2
J 1.700 3
K 1.575 2
L 1.425 1
M 1.000 4
N 0.800 1
O 0.700 1
Keterangan : A=Atas ; B=Samping ; C= Bawah ; D=Tumpuan ; E=Lapangan
L(m)=Panjang Balok dalam meter ; N=Jumlah Balok
Gambar 4.14 s.d. Gambar 4.30 adalah data penampang balok beserta bentang dari
balok yang ada pada proyek ini.
KODE A B C D E F G H I
L (m) 5.5 4.5 4.375 4 3.5 3.275 3 2.5 2.4
KODE J K L M N O P Q R
L (m) 2.3 2.1 2 1.875 1.5 1.225 1.2 1.125 0.8
Gambar 4.14 Panjang dan Penampang Balok Sloof S1-1
36 Universitas Kristen Petra
KODE A B C D E F G H
L (m) 5.5 4.5 4 3.5 3.275 3 2.925 2.5
KODE I J K L M N O
L (m) 2.1 2 1.875 1.7 1.225 1 0.8
KODE A B
L(m) 3.5 3.275
KODE A B C
L(m) 5.5 4.5 3
KODE A B C
L(m) 4.5 3 2.4
Gambar 4.18 Panjang dan Penampang Balok B4-4
Gambar 4.15 Panjang dan Penampang Balok B4-1
Gambar 4.16 Panjang dan Penampang Balok B4-1A
Gambar 4.17 Panjang dan Penampang Balok B4-3
37 Universitas Kristen Petra
KODE A B C D
L(m) 3 2.5 2 1.575
KODE A B
L(m) 2.4 2.1
Gambar 4.19 Panjang dan Penampang Balok B4-5
Gambar 4.20 Panjang dan Penampang Balok KL4-1
1.2
0.3 0.6 0.3
Gambar 4.22 Panjang dan Penampang Balok B6-1
Gambar 4.21 Panjang dan Penampang Balok KL5-1
3.6
0.9 0.9 1.8
38 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.23 Panjang dan Penampang Balok B5-2
Gambar 4.26 Panjang dan Penampang Balok KL3-1
Gambar 4.25 Panjang dan Penampang Balok B8-1
1.75 0.875 0.875
4.375
1.09375 1.09375 2.1875
3.5
Gambar 4.24 Panjang dan Penampang Balok B10-1
1.4
0.475
0.35 0.35 0.7
0.6
1.2
0.3 0.3
39 Universitas Kristen Petra
KODE A B
L(m) 4.5 3.6
KODE A B
L(m) 4.375 2.225
KODE A B
L(m) 2.225 1.575
Gambar 4.27 Panjang dan Penampang Balok B9-1
Gambar 4.28 Panjang dan Penampang Balok B3-2
Gambar 4.29 Panjang dan Penampang Balok B7-1
40 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.7, terdapat total 142 balok. Dari 142 balok tersebut
akan diambil 17 macam balok berdasarkan tipe balok untuk dilakukan perhitungan
kuantitas pembesiannya. Sebagai contoh, pada balok B3-1 terdapat 34 buah balok.
Dari 34 balok tersebut akan dihitung 1 macam saja karena dimensi dan jumlah
tulangan yang ada sama. Hal ini didasarkan pada teori metode pendekatan di mana
hanya menghitung kuantitas pembesian balok untuk setiap 1 meter balok. Setelah
didapatkan kuantitas pembesian 1 meter balok tersebut, barulah dikalikan dengan
panjang masing-masing balok untuk seluruh tipe balok.
4.2.2.1 Perhitungan Kuantitas Pembesian dengan Metode Pendekatan pada
Balok Rumah Akasia 08
Berikut adalah perhitungan kuantitas pembesian dengan metode pendekatan
menggunakan balok KL4-1 pada proyek Akasia 08. Untuk perhitungan balok
lainnya dapat dilihat di lampiran 3.
KODE A B C D E F G H
L(m) 4.375 4.075 4 3 2.925 2.8 2.5 2.225
KODE I J K L M N O
L(m) 2 1.7 1.575 1.425 1 0.8 0.7
Gambar 4.31 Lokasi Balok KL5-1
Gambar 4.30 Panjang dan Penampang Balok B3-1
41 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui data mengenai Balok KL5-1 sebagai berikut.
Dimensi : 200 x 400
Panjang Balok (L) : 3,6 m
Tulangan Utama : 5D13 (Lapangan) dan 7D13 (Tumpuan)
Sengkang : ø8 – 200
Jumlah Balok (N) : 1 buah
Pada balok KL5-1, terdapat perbedaan jumlah tulangan antara jumlah
tulangan lapangan dan jumlah tulangan tumpuan. Untuk itu, jumlah tulangan harus
diidealisasikan sehingga dalam 1 balok, mempunyai jumlah tulangan utama yang
sama pada 1 balok. Jadi pada balok KL5-1 yang mempunyai 5 tulangan D13 di
lapangan dan 7 tulangan D13 di tumpuan (lihat gambar 4.23) akan diidealisasikan
menjadi 6 tulangan D13 pada seluruh balok KL5-1. Selanjutnya, untuk melakukan
perhitungan kuantitas pembesian dengan metode pendekatan, maka terlebih dahulu
dilakukan perhitungan kuantitas pembesian per meter. Berikut adalah gambar
ilustrasi balok KL5-1 yang telah dipotong sepanjang 1 meter.
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Utama Balok KL5-1
Panjang tulangan utama (l) : 1 m
Jumlah tulangan utama (n) : 6 buah
Berat jenis D13 : 1.04 kg/m
Berat tulangan utama per 1 meter :
Gambar 4.32 Balok KL5-1 dengan Metode Pendekatan
42 Universitas Kristen Petra
V (D13) = l × n × Berat jenis D13
= 1 × 6 × 1.04
= 6.24 kg
Jadi, berat tulangan utama balok KL5-1 per meter adalah 6.24 kg. Untuk
mencari kuantitas pembesian tulangan utama total pada balok KL5-1, maka perlu
dikalikan dengan panjang dan jumlah balok KL5-1. Hasil tersebut dinamakan
Wpendekatan.
Wpendekatan = V(D13) × L × N
= 6.24 × 3.6 × 1
= 22.464 kg
Setelah didapatkan hasil Wpendekatan, yang mana merupakan kuantitas
pembesian total untuk balok KL5-1, lalu harus dikalikan dengan nilai korelasi (α)
untuk dapat menghasilkan kuantitas pembesian total balok KL5-1 yang nantinya
akan dibandingkan dengan kuantitas pembesian balok KL5-1 yang ada di RAB
milik kontraktor proyek tersebut. Hasil perkalian Wpendekatan dengan nilai korelasi
(α) akan dinamakan WBQ.
Nilai korelasi (α) yang digunakan untuk perhitungan kuantitas pembesian
tulangan utama dan sengkang balok beton bertulang pada proyek Rumah Akasia 08
diambil dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Cara Pendekatan Perhitungan
Kuantitas Pembesian Pada Balok Struktur Beton Bertulang” (Danielle & Candra,
2017) yang meneliti bangunan ruko atau SOHO sebagai objek penelitian. Nilai
korelasi (α) tulangan utama balok yang akan digunakan adalah 1.006 untuk balok
sloof dan 1.254 untuk balok.
WBQ = Wpendekatan × α tulangan utama
= 22.464 × 1.254
= 28.170 kg
43 Universitas Kristen Petra
Perhitungan Kebutuhan Sengkang Balok KL5-1
Panjang 1 sengkang (l) : 1.19 m
Jumlah sengkang (n) : 5 buah
Berat jenis ø8 : 0.395 kg/m
Berat sengkang per 1 meter :
V (ø8) = l × n × Berat jenis ø8
= 1.19 × 5 × 0.395
= 2.350 kg
Jadi, berat sengkang balok KL5-1 per meter adalah 2.350 kg. Untuk mencari
kuantitas pembesian sengkang total pada balok KL5-1, maka perlu dikalikan
dengan panjang dan jumlah balok KL5-1. Hasil tersebut dinamakan Wpendekatan.
Wpendekatan = V (ø8) × L × N
= 2.350 × 3.6 × 1
= 8.461 kg
Sama seperti perhitungan kuantitas pembesian pada tulangan utama balok,
hasil Wpendekatan harus dikalikan dengan nilai korelasi (α) sengkang balok, yaitu
1.099. Hasil perkalian tersebut dinamakan WBQ.
Gambar 4.33 Penampang Balok KL5-1
44 Universitas Kristen Petra
WBQ = Wpendekatan × α sengkang
= 8.461 × 1.099
= 9.299 kg
Dengan cara yang sama, akan dilakukan perhitungan kuantitas pembesian
pada semua tipe balok pada proyek Akasia 08. Hasil dari perhitungan kuantitas
pembesian tersebut akan ditampilkan pada Tabel 4.8 untuk tulangan utama balok,
Tabel 4.9 untuk sengkang balok, dan Tabel 4.10 untuk tulangan samping balok.
Kode L(m) N Idelaisasi Jumlah
Tulangan
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan
Utama
WBQ (kg)
1. Balok Sloof S1-1 (130x400) Tingkat 1
A 5.500 3
4 D13 4.160
68.640
1.006
69.052
B 4.500 2 37.440 37.665
C 4.375 1 18.200 18.309
D 4.000 2 33.280 33.480
E 3.500 3 43.680 43.942
F 3.275 2 27.248 27.411
G 3.000 6 74.880 75.329
H 2.500 2 20.800 20.925
I 2.400 1 9.984 10.044
J 2.300 1 9.568 9.625
K 2.100 1 8.736 8.788
L 2.000 4 33.280 33.480
M 1.875 1 7.800 7.847
N 1.500 1 6.240 6.277
O 1.225 3 15.288 15.380
P 1.200 3 14.976 15.066
Q 1.125 5 23.400 23.540
R 0.800 1 3.328 3.348
2. Balok B4-1 (130x400) Tingkat 2
A 5.500 1
4 D13 4.160
22.880
1.254
28.692
B 4.500 1 18.720 23.475
C 4.000 2 33.280 41.733
D 3.500 1 14.560 18.258
E 3.275 1 13.624 17.084
F 3.000 8 99.840 125.199
G 2.925 1 12.168 15.259
H 2.500 5 52.000 65.208
I 2.100 1 8.736 10.955
J 2.000 4 33.280 41.733
K 1.875 1 7.800 9.781
L 1.700 1 7.072 8.868
M 1.225 2 10.192 12.781
N 1.000 3 12.480 15.650
O 0.800 2 6.656 8.347
Tabel 4.8 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Balok Rumah Akasia 08
45 Universitas Kristen Petra
Kode L(m) N Idelaisasi Jumlah
Tulangan
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan
Utama
WBQ (kg)
3. Balok B4-1A (130x400) Tingkat 2
A 3.500 1 4 D13 4.160
14.560 1.254
18.258
B 3.275 1 13.624 17.084
4. Balok B4-3 (130x400) Tingkat 2
A 5.500 2
6 D13 6.240
68.640
1.254
86.075
B 4.500 1 28.080 35.212
C 3.000 1 18.720 23.475
5. Balok B4-4 (130x400) Tingkat 2
A 4.500 1
5 D13 5.200
23.400
1.254
29.344
B 3.000 1 15.600 19.562
C 2.400 1 12.480 15.650
6. Balok B4-5 (130x400) Tingkat 2
A 3.000 1
6 D13 6.240
18.720
1.254
23.475
B 2.500 1 15.600 19.562
C 2.000 1 12.480 15.650
D 1.575 1 9.828 12.324
7. Balok KL4-1 (130x400) Tingkat 2
- 1.200 4 4 D13 4.160 19.968 1.254 25.040
8. Balok KL5-1 (200x400) Tingkat 2
- 3.600 1 6 D13 6.240 22.464 1.254 28.170
9. Balok B6-1 (130x1120) Tingkat 2
A 2.400 1 4 D13 4.160
9.984 1.254
12.520
B 2.100 1 8.736 10.955
10. Balok B5-2 (200x400) Tingkat 2
- 3.500 1 6.25 D13 6.500 22.750 1.254 28.529
11. Balok B9-1 (130x1100) Tingkat 2
A 4.500 1 6 D13 6.240
28.080 1.254
35.212
B 3.600 1 22.464 28.170
12. Balok B10-1 (130x640) Tingkat 2
- 1.400 1 4 D13 4.160 5.824 1.254 7.303
13. Balok B3-2 (130x300) Tingkat 3
A 5.500 1 4.5 D13 4.680
25.740 1.254
32.278
B 2.950 1 13.806 17.313
14. Balok B7-1 (130x1000) Tingkat 3
A 2.000 1 4 D13 4.160
8.320 1.254
10.433
B 2.500 1 10.400 13.042
15. Balok B8-1 (130x600) Tingkat 3
- 4.375 1 4 D13 4.160 18.200 1.254 22.823
16. Balok KL3-1 (130x300) Tingkat 3
- 1.200 3 4 D13 4.160 14.976 1.254 18.780
Tabel 4.8 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Balok Rumah Akasia 08
(lanjutan)
46 Universitas Kristen Petra
Keterangan : L(m)=Panjang Balok dalam Meter ; N=Jumlah Balok
V=Volume Tulangan per Meter
Kode L(m) N l(m) n Wpendekatan
(kg) α
Sengkang WBQ (kg)
1. Balok Sloof S1-1 (130x400) Tingkat 1
A 5.500 3
1.050 5 ø8
34.217
0.819
28.024
B 4.500 2 18.664 15.286
C 4.375 1 9.073 7.431
D 4.000 2 16.590 13.587
E 3.500 3 21.774 17.833
F 3.275 2 13.583 11.125
G 3.000 6 37.328 30.571
H 2.500 2 10.369 8.492
I 2.400 1 4.977 4.076
J 2.300 1 4.770 3.906
K 2.100 1 4.355 3.567
L 2.000 4 16.590 13.587
M 1.875 1 3.888 3.185
N 1.500 1 3.111 2.548
O 1.225 3 7.621 6.242
P 1.200 3 7.466 6.114
Q 1.125 5 11.665 9.554
R 0.800 1 1.659 1.359
Kode L(m) N Idelaisasi Jumlah
Tulangan
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan
Utama WBQ (kg)
17. Balok B3-1 (130x300) Tingkat 3
A 4.375 1
4 D13 4.160
18.200
1.254
22.823
B 4.075 2 33.904 42.516
C 4.000 2 33.280 41.733
D 3.000 6 74.880 93.900
E 2.925 2 24.336 30.517
F 2.800 5 58.240 73.033
G 2.500 1 10.400 13.042
H 2.225 1 9.256 11.607
I 2.000 2 16.640 20.867
J 1.700 3 21.216 26.605
K 1.575 2 13.104 16.432
L 1.425 1 5.928 7.434
M 1.000 4 16.640 20.867
N 0.800 1 3.328 4.173
O 0.700 1 2.912 3.652
Tabel 4.8 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Balok Rumah Akasia 08
(lanjutan)
Tabel 4.9 Kuantitas Pembesian Sengkang Balok Rumah Akasia 08
47 Universitas Kristen Petra
Kode L(m) N l(m) n Wpendekatan
(kg) α
Sengkang WBQ (kg)
2. Balok B4-1 (130x400) Tingkat 2
A 5.500 1
1.050 5 ø8
11.406
1.099
12.535
B 4.500 1 9.332 10.256
C 4.000 2 16.590 18.232
D 3.500 1 7.258 7.977
E 3.275 1 6.792 7.464
F 3.000 8 49.770 54.697
G 2.925 1 6.066 6.666
H 2.500 5 25.922 28.488
I 2.100 1 4.355 4.786
J 2.000 4 16.590 18.232
K 1.875 1 3.888 4.273
L 1.700 1 3.525 3.874
M 1.225 2 5.081 5.584
N 1.000 3 6.221 6.837
O 0.800 2 3.318 3.646
3. Balok B4-1A (130x400) Tingkat 2
A 3.500 1 1.050 5 ø8
7.258 1.099
7.977
B 3.275 1 6.792 7.464
4. Balok B4-3 (130x400) Tingkat 2
A 5.500 2
1.050 5 ø8
22.811
1.099
25.070
B 4.500 1 9.332 10.256
C 3.000 1 6.221 6.837
5. Balok B4-4 (130x400) Tingkat 2
A 4.500 1
1.050 5 ø8
9.332
1.099
10.256
B 3.000 1 6.221 6.837
C 2.400 1 4.977 5.470
6. Balok B4-5 (130x400) Tingkat 2
A 3.000 1
1.050 5 ø8
6.221
1.099
6.837
B 2.500 1 5.184 5.698
C 2.000 1 4.148 4.558
D 1.575 1 3.266 3.590
7. Balok KL4-1 (130x400) Tingkat 2
- 1.200 4 1.050 5 ø8 9.954 1.099 10.939
8. Balok KL5-1 (200x400) Tingkat 2
- 3.600 1 1.190 5 ø8 8.461 1.099 9.299
9. Balok B6-1 (130x1120) Tingkat 2
A 2.400 1 2.490 5 ø8
11.803 1.099
12.971
B 2.100 1 10.327 11.350
10. Balok B5-2 (200x400) Tingkat 2
- 3.500 1 1.190 10 ø10 25.698 1.099 28.242
11. Balok B9-1 (130x1100) Tingkat 2
A 4.500 1 2.450 5 ø8
21.774 1.099
23.930
B 3.600 1 17.420 19.144
12. Balok B10-1 (130x640) Tingkat 2
- 1.400 1 1.530 5 ø8 4.230 1.099 4.649
Tabel 4.9 Kuantitas Pembesian Sengkang Balok Rumah Akasia 08 (lanjutan)
48 Universitas Kristen Petra
Keterangan : L(m)=Panjang Balok dalam Meter ; N=Jumlah Balok ;
l(m)=Panjang 1 Sengkang dalam Meter ;
n=Jumlah Sengkang per Meter
Kode L(m) N Jumlah
Tulangan Samping
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan Samping
WBQ (kg)
9. Balok B6-1 (130x1120) Tingkat 2
A 2.400 1 4 ø8 1.580
3.792 1.105
4.190
B 2.100 1 3.318 3.666
11. Balok B9-1 (130x1100) Tingkat 2
A 4.500 1 4 ø8 1.580
7.110 1.105
7.857
B 3.600 1 5.688 6.285
14. Balok B7-1 (130x1000) Tingkat 3
A 2.000 1 4 ø8 1.580
3.160 1.105
3.492
B 2.500 1 3.950 4.365
Kode L(m) N l(m) n Wpendekatan
(kg) α
Sengkang WBQ (kg)
13. Balok B3-2 (130x300) Tingkat 3
A 5.500 1 0.850 5 ø8
9.233 1.099
10.147
B 2.950 1 4.952 5.443
14. Balok B7-1 (130x1000) Tingkat 3
A 2.000 1 2.250 5 ø8
8.888 1.099
9.767
B 2.500 1 11.109 12.209
15. Balok B8-1 (130x600) Tingkat 3
- 4.375 1 1.450 5 ø8 12.529 1.099 13.769
16. Balok KL3-1 (130x300) Tingkat 3
- 1.200 3 0.850 5 ø8 6.044 1.099 6.642
17. Balok B3-1 (130x300) Tingkat 3
A 4.375 1
0.850 5 ø8
7.345
1.099
8.072
B 4.075 2 13.682 15.036
C 4.000 2 13.430 14.760
D 3.000 6 30.218 33.209
E 2.925 2 9.821 10.793
F 2.800 5 23.503 25.829
G 2.500 1 4.197 4.612
H 2.225 1 3.735 4.105
I 2.000 2 6.715 7.380
J 1.700 3 8.562 9.409
K 1.575 2 5.288 5.812
L 1.425 1 2.392 2.629
M 1.000 4 6.715 7.380
N 0.800 1 1.343 1.476
O 0.700 1 1.175 1.291
Tabel 4.9 Kuantitas Pembesian Sengkang Balok Rumah Akasia 08 (lanjutan)
Tabel 4.10 Kuantitas Pembesian Tulangan Samping Balok Rumah Akasia 08
49 Universitas Kristen Petra
4.2.2.2 Perbandingan Antara Kebutuhan Pembesian Balok Rumah Akasia 08
yang Menggunakan Metode Pendekatan dengan RAB Milik Kontraktor
Setelah didapatkan hasil kebutuhan pembesian balok dengan metode
pendekatan, selanjutnya hasil tersebut akan dibandingkan dengan kebutuhan
pembesian balok yang ada pada RAB milik kontraktor proyek Akasia 08.
Perbandingan antara WBQ RAB dan WBQ (𝑊𝐵𝑄 𝑅𝐴𝐵
𝑊𝐵𝑄 ) pada tulangan utama dinamakan
fu sedangkan pada sengkang dinamakan fs. Data WBQRAB dapat dilihat di lampiran
1. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbandingan antara kuantitas
pembesian yang ada di RAB milik kontraktor (WBQ RAB) dengan kuantitas
pembesian yang dihitung menggunakan metode pendekatan (WBQ) beserta dengan
rata-rata perbandingannya.
Tipe Balok
WBQ (kg) WBQ RAB (kg) ƒu
S1-1 459.509 567.81 1.236
B4-1 349.124* 406.31 1.164
B4-1A 35.343 40.82 1.155
B4-3 58.687* 72.62 1.237
B4-4 64.556 64.15 0.994
B4-5 71.012 87.18 1.228
KL4-1 25.040 26.55 1.060
KL5-1 28.170 28.66 1.017
B6-1 23.475 23.66 1.008
B5-2 28.529 34.52 1.210
B9-1 63.382 68.35 1.078
B10-1 7.303 8.66 1.186
B3-2 49.591 57.1 1.151
B7-1 23.475 28.96 1.234
B8-1 22.823 25.41 1.113
KL3-1 18.780 20.83 1.109
B3-1 429.199 480.700 1.120
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.135
*) Hasil yang didapatkan dari perhitungan analisis
Tabel 4.11 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Tulangan Utama Balok) Rumah
Akasia 08
50 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.11, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑢̅̅̅̅ balok
sebesar 1.135. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑢′). Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah
nilai standar deviasi (s) untuk fu balok proyek Rumah Akasia 08, yaitu 0.082.
𝑓𝑢′ = 𝑓𝑢̅̅̅̅ ± s
= 1.135 ± 0.082
𝑓𝑢′ Max = 1.217
𝑓𝑢′ Min = 1.053
*) Hasil yang didapatkan dari perhitungan analisis
Tipe Balok
W BQ (kg) W BQ RAB (kg) ƒs
S1-1 186.484 231.240 1.240
B4-1 152.526* 156.430 1.026
B4-1A 15.441 18.340 1.188
B4-3 17.093* 21.060 1.232
B4-4 22.563 21.650 0.960
B4-5 20.682 22.380 1.082
KL4-1 10.939 13.390 1.224
KL5-1 9.299 9.480 1.020
B6-1 32.177 31.440 0.977
B5-2 28.242 27.380 0.969
B9-1 57.216 58.740 1.027
B10-1 4.649 4.560 0.981
B3-2 15.590 15.630 1.003
B7-1 29.834 34.230 1.147
B8-1 13.769 15.920 1.156
KL3-1 6.642 8.010 1.206
B3-1 151.793 180.090 1.186
𝒇𝒔̅̅ ̅ 1.095
Tabel 4.12 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Sengkang Balok) Rumah
Akasia 08
51 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.12, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑠̅̅ ̅ balok
sebesar 1.095. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑠′). Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah
nilai standar deviasi (s) untuk fs balok proyek Rumah Akasia 08, yaitu 0.105.
𝑓𝑠′ = 𝑓𝑠̅̅ ̅ ± Standar Deviasi
= 1.095 ± 0.105
𝑓𝑠′ Max = 1.200
𝑓𝑠′ Min = 0.990
Pada Tabel 4.11 dan 4.12, mengenai perbandingan WBQ dengan WBQ RAB
tulangan utama dan sengkang balok pada proyek Rumah Akasia 08, terdapat
beberapa hasil perhitungan yang dihitung dengan perhitungan analisis, seperti pada
balok B4-1 dan B4-3.
Berdasarkan analisis, kuantitas pembesian B4-1 yang tertera pada RAB dari
kontraktor hanya memperhitungkan balok B4-1 yang merupakan struktur utama
bangunan. Sehingga, perhitungan B4-1 yang dibandingkan hanya B4-1 yang
menjadi struktur utama bangunan. Berikut merupakan perhitungan analisis
tulangan utama dan sengkang balok B4-1 yang merupakan struktur utama bangunan
dengan cara mengurangi kuantitas pembesian total balok B4-1 dengan kuantitas
pembesian balok B4-1 yang bukan merupakan struktur utama bangunan.
Jumlah balok B4-1 : 4 (bukan struktur utama bangunan)
Panjang balok B4-1 : 5.5m (1 buah), 4.5m (1 buah), dan 4m (2 buah)
Jumlah Tulangan Utama : 4
Jumlah Sengkang per m : 5
Panjang 1 Sengkang : 1.05 m
WBQ B4-1 Total : 443.023 kg (tulangan utama)
: 193.548 kg (sengkang)
52 Universitas Kristen Petra
Perhitungan tulangan utama balok B4-1 (bukan struktur utama bangunan)
V(D13) = Berat Jenis D13 × Jumlah Tulangan Utama × 1m
= 1.04 × 4 × 1
= 4.16 kg
Wpendekatan = V(D13) × Jumlah Balok × Panjang Balok
= 4.16 × [(1×5.5) + (1×4.5) + (2×4)]
= 74.880 kg
WBQ = Wpendekatan × α Tulangan Utama Balok
= 74.880 × 1.254
= 93.900 kg
WBQ Analisis = WBQ Total – WBQ
= 443.023 – 93.900
= 349.124 kg (tulangan utama balok B4-1)
Perhitungan sengkang balok B4-1 (bukan struktur utama bangunan)
V(ø8) = Berat Jenis ø8 × Jumlah Sengkang per m × Panjang 1 Sengkang
= 0.395 × 5 × 1.05
= 2.074 kg
Wpendekatan = V(ø8) × Jumlah Balok × Panjang Balok
= 2.074 × [(1×5.5) + (1×4.5) + (2×4)]
= 37.328 kg
WBQ = Wpendekatan × α Sengkang Balok
= 37.328 × 1.099
53 Universitas Kristen Petra
= 41.023 kg
WBQAnalisis = WBQ Total – WBQ
= 193.548 – 41.023
= 152.526 kg (sengkang balok B4-1)
Selain itu, berdasarkan analisis, kuantitas pembesian B4-3 yang tertera pada
RAB dari kontraktor juga hanya memperhitungkan balok B4-3 yang merupakan
struktur utama bangunan. Sehingga, perhitungan B4-3 yang dibandingkan hanya
B4-3 yang menjadi struktur utama bangunan. Berikut merupakan perhitungan
analisis tulangan utama dan sengkang balok B4-3 yang merupakan struktur utama
bangunan dengan cara mengurangi kuantitas pembesian total balok B4-3 dengan
kuantitas pembesian balok B4-3 yang bukan merupakan struktur utama bangunan.
Jumlah balok B4-3 : 2 (bukan struktur utama bangunan)
Panjang balok B4-3 : 5.5m
Jumlah Tulangan Utama : 6
Jumlah Sengkang per m : 5
Panjang 1 Sengkang : 1.05 m
WBQ B4-3 Total : 144.762 kg (tulangan utama)
: 42.162 kg (sengkang)
Perhitungan tulangan utama balok B4-3 (bukan struktur utama bangunan)
V(D13) = Berat Jenis D13 × Jumlah Tulangan Utama × 1m
= 1.04 × 6 × 1
= 6.24 kg
Wpendekatan = V(D13) × Jumlah Balok × Panjang Balok
= 6.24 × 2 × 5.5
54 Universitas Kristen Petra
= 68.640 kg
WBQ = Wpendekatan × α Tulangan Utama Balok
= 68.640 × 1.254
= 86.075 kg
WBQ Analisis = WBQ Total – WBQ
= 144.762 – 86.075
= 58.687 kg (tulangan utama balok B4-3)
Perhitungan sengkang balok B4-3 (bukan struktur utama bangunan)
V(ø8) = Berat Jenis ø8 × Jumlah Sengkang per m × Panjang 1 Sengkang
= 0.395 × 5 × 1.05
= 2.074 kg
Wpendekatan = V(ø8) × Jumlah Balok × Panjang Balok
= 2.074 × 2 × 5.5
= 22.811 kg
WBQ = Wpendekatan × α Sengkang Balok
= 22.811 × 1.099
= 25.070 kg
WBQ Analisis = WBQ Total – WBQ
= 42.162 – 25.070
= 17.093 kg (sengkang balok B4-3)
55 Universitas Kristen Petra
4.3 Biz-Square Apartment
Berikut ini merupakan deskripsi singkat mengenai proyek Biz-Square
Apartment berdasarkan data denah struktur bangunan yang ditinjau.
Bangunan : Biz-Square Apartment
Lokasi : Jl. Kyai Abdul Karim No.37-39, Surabaya
Jumlah Lantai : 16
Jarak antar lantai : (lihat gambar 4.34)
Tingkat 1 : Lantai 1 s/d Lantai 2 (EL. ±0,00 s/d +4,00)= 4,00 m
Tingkat 2 : Lantai 2 s/d Lantai 3 (EL. +4,00 s/d +7,00) = 3,00 m
Tingkat 3 : Lantai 3 s/d Lantai 4 (EL. +7,00 s/d +10,00)= 3,00 m
Tingkat 4 : Lantai 4 s/d Lantai 5 (EL. +10,00 s/d +13,00)= 3,00 m
Tingkat 5 : Lantai 5 s/d Lantai 6 (EL. +13,00 s/d +16,00)= 3,00 m
Tingkat 6 : Lantai 6 s/d Lantai 7 (EL. +16,00 s/d +19,00)= 3,00 m
Tingkat 7 : Lantai 7 s/d Lantai 8 (EL. +19,00 s/d +22,00)= 3,00 m
Tingkat 8 : Lantai 8 s/d Lantai 9 (EL. +22,00 s/d +25,00)= 3,00 m
Tingkat 9 : Lantai 9 s/d Lantai 10 (EL. +25,00 s/d +28,00)= 3,00 m
Tingkat 10 : Lantai 10 s/d Lantai 11(EL. +28,00 s/d +31,00)= 3,00 m
Tingkat 11 : Lantai 11 s/d Lantai 12(EL. +31,00 s/d +34,00)= 3,00 m
Tingkat 12 : Lantai 12 s/d Lantai 13(EL. +34,00 s/d +37,00)= 3,00 m
Tingkat 13 : Lantai 13 s/d Lantai 14(EL. +37,00 s/d +40,00)= 3,00 m
Tingkat 14 : Lantai 14 s/d Lantai 15(EL. +40,00 s/d +43,00)= 3,00 m
Tingkat 15 : Lantai 15 s/d Atap (EL. +43,00 s/d +46,00)= 3,00 m
56 Universitas Kristen Petra
Beton : Readymix K300
Jenis Pondasi : Bored-Pile
Gambar 4.34 Tampak Depan Biz-Square Apartment (tanpa skala)
57 Universitas Kristen Petra
4.3.1 Kolom Biz-Square Apartment
Gambar 4.35 Denah Kolom Lantai 1-5 (tanpa skala)
58 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.36 Denah Kolom Lantai 6-10 (tanpa skala)
59 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.37 Denah Kolom Lantai 11-15 (tanpa skala)
60 Universitas Kristen Petra
Dalam penelitian kali ini, acuan yang digunakan untuk panjang kolom
adalah perbedaan elevasi. Jadi pada kolom tingkat 1, panjang kolom yang dipakai
adalah perbedaan antara elevasi lantai 2 dan lantai 1 ditambah dengan kedalaman
pile cap. Pada proyek ini, semua pile cap ada pada kedalaman -0.50 m. Sedangkan
pada tingkat 2, panjang kolom yang digunakan adalah perbedaan antara elevasi
lantai 3 dengan lantai 2 dan seterusnya sampai lantai atap. Gambar 4.5 merupakan
ilustrasi elevasi dari Biz-Square Apartment.
Dari Gambar 4.37, Gambar 4.38, dan Gambar 4.38, diperoleh semua data
kolom yang ada di proyek ini. Berikut merupakan tabel inventaris kolom Biz-
Square Apartment.
Gambar 4.38 Ilustrasi Elevasi Kolom Biz-Square Apartment
61 Universitas Kristen Petra
TINGKAT 6-10
No Tipe
Kolom
Tulangan Utama Sengkang
Kode
L
n
Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 K2-1
400×500 8 D19 8 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 5
2 K3-1
400×700 10 D19 10 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 35
3 K4-1
400×700 12 D19 12 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 130
4 K5-1
400×700 12 D19 12 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 95
5 K6-1
400×700 12 D19 12 D19 Ø10-150 Ø10-150 A 3 70
TOTAL 335
TINGKAT 1-5
No Tipe
Kolom
Tulangan Utama Sengkang
Kode L n Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 K2
400×500 8 D22 8 D22 Ø10-175 Ø10-200
A 4 1
B 3 4
2 K3
400×800 12 D22 12 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-200 Ø10-350
A 4 7
B 3 28
3 K4
400×800 14 D22 14 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-175 Ø10-350
A 4 26
B 3 104
4 K5
500×900 14 D22 14 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-175 Ø10-350
A 4 19
B 3 76
5 K6
500×900 14 D22 14 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-175 Ø10-350
A 4 14
B 3 56
TOTAL 335
Tabel 4.13 Inventaris Kolom Biz-Square Apartment
62 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.13, terdapat total 1005 kolom dari tingkat 1 hingga
tingkat 15. Dari total 1005 kolom yang ada, akan diambil 1 macam kolom untuk
setiap tipe kolom untuk dihitung kuantitas pembesiannya dengan menggunakan
metode pendekatan. Tabel 4.14 akan menunjukkan jumlah sampel yang akan
digunakan untuk perhitungan.
TINGKAT 11-15
No Tipe
Kolom
Tulangan Utama Sengkang Kode L n
Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 K2-2
400×500 8 D19 8 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 5
2 K3-2
400×600 10 D19 10 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 35
3 K4-2
400×600 10 D19 10 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 130
4 K5-2
400×600 12 D19 12 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 95
5 K6-2
400×600 12 D19 12 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 70
TOTAL 335
Tabel 4.13 Inventaris Kolom Biz-Square Apartment (lanjutan)
Keterangan :
L (m) : Panjang kolom
n : Jumlah kolom
*) Terdapat perbedaan panjang kolom di lantai yang sama karena adanya
perbedaan letak kolom
63 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.39 Panjang dan Penampang Kolom K2, K3, dan K4 (Lantai 1-5)
Gambar 4.40 Panjang dan Penampang Kolom K5 dan K6 (Lantai 1-5), K2 dan
K3 (Lantai 6-10)
64 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.41 Panjang dan Penampang Kolom K4 dan K5 (Lantai 6-10) dan K2
(Lantai 11-15)
Gambar 4.42 Panjang dan Penampang Kolom K3, K4, K5, dan K6 (Lantai 11-15)
65 Universitas Kristen Petra
TINGKAT 6-10
No Tipe
Kolom
Tulangan Utama Sengkang
Kode L n ns Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 K2-1
400×500 8 D19 8 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 5 1
2 K3-1
400×700 10 D19 10 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 35 1
3 K4-1
400×700 12 D19 12 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 130 1
4 K5-1
400×700 12 D19 12 D19 Ø10-150 Ø10-200 A 3 95 1
5 K6-1
400×700 12 D19 12 D19 Ø10-150 Ø10-150 A 3 70 1
TOTAL 335 5
TINGKAT 1-5
No Tipe
Kolom
Tulangan Utama Sengkang
Kode L n ns Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 K2
400×500 8 D22 8 D22 Ø10-175 Ø10-200
A 4.5 1 1
B 3 4
2 K3
400×800 12 D22 12 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-200 Ø10-350
A 4.5 7 1
B 3 28
3 K4
400×800 14 D22 14 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-175 Ø10-350
A 4.5 26 1
B 3 104
4 K5
500×900 14 D22 14 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-175 Ø10-350
A 4.5 19 1
B 3 76
5 K6
500×900 14 D22 14 D22
Ø10-175 Ø10-350
Ø10-175 Ø10-350
A 4.5 14 1
B 3 56
TOTAL 335 5
Tabel 4.14 Macam Kolom Biz-Square Apartment yang akan Dihitung dengan
Metode Pendekatan
66 Universitas Kristen Petra
TINGKAT 11-15
No Tipe
Kolom
Tulangan Utama Sengkang Kode L n ns
Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 K2-2
400×500 8 D19 8 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 5 1
2 K3-2
400×600 10 D19 10 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 35 1
3 K4-2
400×600 10 D19 10 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 130 1
4 K5-2
400×600 12 D19 12 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 95 1
5 K6-2
400×600 12 D19 12 D19 Ø10-100 Ø10-150 A 3 70 1
TOTAL 335 5
Berdasarkan pada teori metode pendekatan di mana hanya menghitung
kuantitas pembesian kolom untuk setiap 1 meter kolom. Setelah didapatkan
kuantitas pembesian 1 meter kolom tersebut, barulah dikalikan dengan panjang
masing-masing kolom untuk seluruh tipe kolom.
Tabel 4.14 Macam Kolom Biz-Square Apartment yang akan Dihitung dengan
Metode Pendekatan (lanjutan)
Keterangan :
L (m) : Panjang Kolom
n : Jumlah Kolom
ns : Macam Kolom yang Akan Dihitung dengan Metode Pendekatan
*) Terdapat perbedaan panjang kolom di lantai yang sama karena adanya
perbedaan letak kolom
67 Universitas Kristen Petra
4.3.1.1 Perhitungan Kuantitas Pembesian dengan Metode Pendekatan pada
Kolom Biz-Square Apartment
Berikut adalah perhitungan kuantitas pembesian dengan metode pendekatan
menggunakan kolom K2 pada tingkat 1 pada proyek Biz-Square Apartment. Untuk
perhitungan kolom lainnya dapat dilihat di lampiran 4.
Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui data mengenai Kolom K2 sebagai berikut.
Dimensi : 400 x 500
Panjang Kolom (L) : 4,5 m
Tulangan Utama : 8D22
Sengkang : ø10 – 175 (tumpuan) dan ø10 – 200 (lapangan)
Jumlah Kolom (N) : 1 buah
Untuk melakukan perhitungan kuantitas pembesian dengan metode
pendekatan, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan kuantitas pembesian per
meter. Berikut adalah gambar ilustrasi kolom K2 yang telah dipotong sepanjang 1
meter. Jarak sengkang pada kolom K2 berbeda pada tumpuan dan lapangannya,
sehingga harus diidealisasikan.
Gambar 4.43 Lokasi Kolom K2
68 Universitas Kristen Petra
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Utama Kolom K2
Panjang tulangan utama (l) : 1 m
Jumlah tulangan utama (n) : 8 buah
Berat jenis D22 : 2.98 kg/m
Berat tulangan utama per 1 meter :
V (D13) = l × n × Berat jenis D13
= 1 × 8 × 2.98
= 23.84 kg
Jadi, berat tulangan utama kolom K2 per meter adalah 23.84 kg. Untuk
mencari kuantitas pembesian tulangan utama total pada kolom K2, maka perlu
Gambar 4.44 Kolom K2 dengan Metode Pendekatan
69 Universitas Kristen Petra
dikalikan dengan panjang dan jumlah kolom K2. Hasil tersebut dinamakan
Wpendekatan.
Wpendekatan = V(D13) × L × N
= 23.84 × 4.5 × 1
= 107.280 kg
Setelah didapatkan hasil Wpendekatan, yang mana merupakan kuantitas
pembesian total untuk kolom K2, lalu harus dikalikan dengan nilai korelasi (α)
untuk dapat menghasilkan kuantitas pembesian total kolom K2 yang nantinya akan
dibandingkan dengan kuantitas pembesian kolom K2 yang ada di RAB milik
kontraktor proyek tersebut. Hasil perkalian Wpendekatan dengan nilai korelasi (α) akan
dinamakan WBQ.
Nilai korelasi (α) yang digunakan untuk perhitungan kuantitas pembesian
tulangan utama dan sengkang kolom beton bertulang pada proyek Biz-Square
Apartment diambil dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Cara Pendekatan
Perhitungan Kuantitas Pembesian Pada Kolom Struktur Beton Bertulang” (Tanjung
& Aristotelin, 2018) yang meneliti Gedung P1 dan P2 Universitas Kristen Petra
Surabaya sebagai objek penelitian. Nilai korelasi (α) tulangan utama kolom yang
akan digunakan adalah nilai korelasi (α) yang berdasarkan tipe kolom, yaitu 1.239.
WBQ = Wpendekatan × α tulangan utama
= 107.280 × 1.239
= 132.920 kg
70 Universitas Kristen Petra
Perhitungan Kebutuhan Sengkang Kolom K2
Panjang 1 sengkang (l) : 1.71 m
Jumlah sengkang (n) : 6 buah
Berat jenis ø8 : 0.617 kg/m
Berat sengkang per 1 meter :
V (ø10) = l × n × Berat jenis ø10 × 1
1.125
= 1.71 × 6 × 0.617 × 1
1.125
= 5.627 kg
Jadi, berat sengkang kolom K2 per meter adalah 6.330 kg. Untuk mencari
kuantitas pembesian sengkang total pada kolom K2, maka perlu dikalikan dengan
panjang dan jumlah kolom K2. Hasil tersebut dinamakan Wpendekatan.
Wpendekatan = V (ø10) × L × N
= 5.627 × 4.5 × 1
= 25.322 kg
Sama seperti perhitungan kuantitas pembesian pada tulangan utama kolom,
hasil Wpendekatan harus dikalikan dengan nilai korelasi (α) sengkang kolom, yaitu
1.268. Hasil perkalian tersebut dinamakan WBQ.
Gambar 4.45 Penampang Kolom K2
71 Universitas Kristen Petra
WBQ = Wpendekatan × α sengkang
= 25.322 × 1.268
= 32.108 kg
Dengan cara yang sama, akan dilakukan perhitungan kuantitas pembesian
pada semua tipe kolom pada proyek Biz-Square Apartment. Hasil dari perhitungan
tersebut akan ditampilkan pada tabel 4.15 untuk kuantitas pembesian tulangan
utama kolom dan tabel 4.16 untuk kuantitas pembesian sengkang kolom.
TINGKAT 1-5
No Tipe
Kolom Kode L N
Volume (Kg/m)
Wpendekatan (kg) α WBQ (kg)
1 K2
400×500
A 4.5 1 23.84 107.280
1.239
132.920
B 3 4 23.84 286.080 354.453
2 K3
400×800
A 4.5 7 35.76 1126.440 1395.659
B 3 28 35.76 3003.840 3721.758
3 K4
400×800
A 4.5 26 41.72 4881.240 6047.856
B 3 104 41.72 13016.640 16127.617
4 K5
500×900
A 4.5 19 41.72 3567.060 4419.587
B 3 76 41.72 9512.160 11785.566
5 K6
500×900
A 4.5 14 41.72 2628.360 3256.538
B 3 56 41.72 7008.960 8684.101
TINGKAT 6-10
1 K2-1
400×500 A 3 5 17.84 267.600
1.239
331.556
2 K3-1
400×700 A 3 35 22.3 2341.500 2901.119
3 K4-1
400×700 A 3 130 26.76 10436.400 12930.700
4 K5-1
400×700 A 3 95 26.76 7626.600 9449.357
5 K6-1
400×700 A 3 70 26.76 5619.600 6962.684
Tabel 4.15 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Kolom Biz-Square Apartment
72 Universitas Kristen Petra
TINGKAT 11-15
No Tipe
Kolom Kode L N
Volume (Kg/m)
Wpendekatan (kg) α WBQ (kg)
1 K2-2
400×500 A 3 5 17.84 267.600
1.239
331.556
2 K3-2
400×600 A 3 35 22.3 2341.500 2901.119
3 K4-2
400×600 A 3 130 22.3 8697.000 10775.583
4 K5-2
400×600 A 3 95 26.76 7626.600 9449.357
5 K6-2
400×600 A 3 70 26.76 5619.600 6962.684
TINGKAT 1-5
No Tipe
Kolom Kode L N
Volume (Kg/m)
Wpendekatan (kg) α WBQ (kg)
1 K2
400×500
A 4.5 1 5.627 25.322
1.268
32.108
B 3 4 5.627 67.524 85.621
2 K3
400×800
A 4.5 7 7.601 239.445 303.617
B 3 28 7.601 638.521 809.645
3 K4
400×800
A 4.5 26 8.144 952.895 1208.271
B 3 104 8.144 2541.053 3222.055
4 K5
500×900
A 4.5 19 9.555 816.926 1035.862
B 3 76 9.555 2178.468 2762.298
5 K6
500×900
A 4.5 14 9.555 601.945 763.267
B 3 56 9.555 1605.187 2035.377
Tabel 4.15 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Kolom Biz-Square Apartment
(lanjutan)
Tabel 4.16 Kuantitas Pembesian Sengkang Kolom Biz-Square Apartment
73 Universitas Kristen Petra
TINGKAT 1-5 (Sengkang Tambahan)
No Tipe
Kolom Kode L N
Volume (Kg/m)
Wpendekatan (kg) α WBQ (kg)
1 K2
400×500 A 4.5 1 - -
1.268
-
B 3 4 - - -
2 K3
400×500 A 4.5 7 4.072 128.274 162.652
B 3 28 4.072 342.065 433.738
3 K4
400×800 A 4.5 26 4.072 476.447 604.135
B 3 104 4.072 1270.526 1611.027
4 K5
500×900 A 4.5 19 4.777 408.463 517.931
B 3 76 4.777 1089.234 1381.149
5 K6
500×900 A 4.5 14 4.777 300.973 381.633
B 3 56 4.777 802.594 1017.689
TINGKAT 6-10
1 K2-1
400×500 A 3 5 6.029 90.435
1.268
114.671
2 K3-1
400×700 A 3 35 7.439 781.122 990.463
3 K4-1
400×700 A 3 130 7.439 2901.310 3678.861
4 K5-1
400×700 A 3 95 7.439 2120.188 2688.399
5 K6-1
400×700 A 3 70 8.679 1822.618 2311.080
TINGKAT 11-15
1 K2-2
400×500 A 3 5 8.441 126.608
1.268
160.539
2 K3-2
400×600 A 3 35 9.428 989.915 1255.212
3 K4-2
400×600 A 3 130 9.428 3676.826 4662.216
4 K5-2
400×600 A 3 95 9.428 2686.912 3407.004
5 K6-2
400×600 A 3 70 9.428 1979.830 2510.424
Tabel 4.16 Kuantitas Pembesian Sengkang Kolom Biz-Square Apartment
(lanjutan)
74 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.17 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Tulangan Utama Kolom) Biz-
Square Apartment
4.3.1.2 Perbandingan Antara Kebutuhan Pembesian Kolom Biz-Square
Apartment yang Menggunakan Metode Pendekatan dengan RAB Milik
Kontraktor
Setelah didapatkan hasil kebutuhan pembesian kolom dengan metode
pendekatan, selanjutnya hasil tersebut akan dibandingkan dengan kebutuhan
pembesian kolom yang ada pada RAB milik kontraktor proyek Biz-Square
Apartment. Perbandingan antara WBQ RAB dan WBQ (𝑊𝐵𝑄 𝑅𝐴𝐵
𝑊𝐵𝑄 ) pada tulangan
utama dinamakan fu sedangkan pada sengkang dinamakan fs. Data WBQRAB dapat
dilihat di lampiran 2. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbandingan antara
kuantitas pembesian yang ada di RAB milik kontraktor (WBQ RAB) dengan
kuantitas pembesian yang dihitung menggunakan metode pendekatan (WBQ)
beserta dengan rata-rata perbandingannya.
TINGKAT 1-5
No Tipe
Kolom Kode WBQ (kg) WBQ RAB (kg) fu
1 K2
400×500 A 132.920 157.906* 1.188
B 354.453 401.030* 1.131
2 K3
400×800 A 1395.659 1658.012 1.188
B 3721.758 4210.824 1.131
3 K4
400×800 A 6047.856 7184.717 1.188
B 16127.617 18246.900 1.131
4 K5
500×900 A 4419.587 5250.370 1.188
B 11785.566 13334.272 1.131
5 K6
500×900 A 3256.538 3868.694 1.188
B 8684.101 9825.256 1.131
TINGKAT 6-10
1 K2-1
400×500 A 331.556 364.548* 1.100
2 K3-1
400×700 A 2901.119 3189.790 1.100
3 K4-1
400×700 A 12930.700 14217.355 1.100
4 K5-1
400×700 A 9449.357 10389.605 1.100
5 K6-1
400×700 A 6962.684 7655.500 1.100
75 Universitas Kristen Petra
*) Hasil perubahan kuantitas pembesian pada RAB
Berdasarkan Tabel 4.17, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑢̅̅̅̅ kolom
sebesar 1.137. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑢′). Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah
nilai standar deviasi (s) untuk fu kolom proyek Biz-Square Apartment, yaitu 0.058.
𝑓𝑢′ = 𝑓𝑢̅̅̅̅ ± s
= 1.137 ± 0.058
𝑓𝑢′ Max = 1.195
𝑓𝑢′ Min = 1.079
TINGKAT 11-15
No Tipe
Kolom Kode WBQ (kg) WBQ RAB (kg) fu
1 K2-2
400×500 A 331.556 364.548* 1.100
2 K3-2
400×600 A 2901.119 3189.790 1.100
3 K4-2
400×600 A 10775.583 11847.795 1.100
4 K5-2
400×600 A 9449.357 10389.605 1.100
5 K6-2
400×600 A 6962.684 7655.500 1.100
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.137
Tabel 4.17 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Tulangan Utama Kolom) Biz-
Square Apartment (lanjutan)
76 Universitas Kristen Petra
TINGKAT 1-5
No Tipe
Kolom Kode WBQ (kg) WBQ RAB (kg) fs
1 K2
400×500
A 32.108 37.855* 1.179
B 85.621 92.471* 1.080
2 K3
400×800
A 466.269 549.731 1.179
B 1243.383 1394.424 1.121
3 K4
400×800
A 1812.406 2136.827 1.179
B 4833.082 5179.292 1.072
4 K5
500×900
A 1553.793 1831.922 1.179
B 4143.447 4473.620 1.080
5 K6
500×900
A 1017.689 1199.855 1.179
B 3053.066 3296.352 1.080
TINGKAT 6-10
1 K2-1
400×500 A 114.671 124.991* 1.090
2 K3-1
400×700 A 990.463 1079.605 1.090
3 K4-1
400×700 A 3678.861 4009.958 1.090
4 K5-1
400×700 A 2688.399 2930.355 1.090
5 K6-1
400×700 A 2311.080 2519.077 1.090
TINGKAT 11-15
1 K2-2
400×500 A 160.539 175.148* 1.091
2 K3-2
400×600 A 1255.212 1369.580 1.091
3 K4-2
400×600 A 4662.216 5087.005 1.091
4 K5-2
400×600 A 3407.004 3717.425 1.091
5 K6-2
400×600 A 2510.424 2739.155 1.091
𝒇𝒔̅̅ ̅ 1.112
Tabel 4.18 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Sengkang Balok)
Biz-Square Apartment
77 Universitas Kristen Petra
*) Hasil perubahan kuantitas pembesian pada RAB
Berdasarkan Tabel 4.18, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑠̅̅ ̅ kolom
sebesar 1.112. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑠′). Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah
nilai standar deviasi (s) untuk fs kolom proyek Biz-Square Apartment, yaitu 0.041.
𝑓𝑠′ = 𝑓𝑠̅̅ ̅ ± Standar Deviasi
= 1.112 ± 0.041
𝑓𝑠′ Max = 1.153
𝑓𝑠′ Min = 1.071
Pada Tabel 4.17 dan Tabel 4.18, kuantitas pembesian kolom K2 yang tertera
pada RAB yang didapatkan dari kontraktor terdiri dari 2 buah kolom K2 di setiap
lantainya. Sedangkan, pada denah struktur kolom yang ada, kolom K2 hanya
terdapat 1 buah di setiap lantainya. Sehingga, kuantitas pembesian kolom K2 yang
didapatkan dari RAB hanya diambil untuk 1 kolom (dibagi 2) di setiap lantainya
untuk dibandingkan dengan kuantitas pembesian yang dihitung dengan metode
pendekatan.
78 Universitas Kristen Petra
4.3.2 Balok Biz-Square Apartment
Gambar 4.46 Denah Balok / Sloof Lantai 1 (tanpa skala)
79 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.47 Denah Balok Lantai 2 (tanpa skala)
80 Universitas Kristen Petra
Dari Gambar 4.46 s.d. Gambar 4.48 . diperoleh semua data balok yang ada
di proyek Biz-Square Apartment. Berikut merupakan tabel inventaris balok Biz-
Square Apartment.
Gambar 4.48 Denah Balok Lantai 3 s.d. Lantai 15 (tanpa skala)
81 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.19 Inventaris Balok Biz-Square Apartment Lantai 1
LANTAI 1
Tulangan Utama Sengkang
Kode L(m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
1. Balok BM1B (350x500)
8D16 4D13 3D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150
A 6.000 12
B 4.500 24
C 3.650 2
2. Balok BM2 (350x500)
8D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150 A 6.000 12
B 3.000 3
3. Balok BT (400x550)
7D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-125 D13-125 - 3.000 1
4. Balok BML1 (350x500)
9D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150
A 5.875 1
B 5.680 12
C 4.310 22
5. Balok BML2 (350x500)
7D16 4D13 4D16 3D16 4D13 4D16 D13-100 D13-150 A 5.680 4
B 4.310 8
6. Balok BA1 (250x400)
4D16 2ø10 3D16 3D16 2ø10 3D16 ø10-175 ø10-175
A 6.000 1
B 5.680 5
C 4.500 14
D 4.310 13
E 3.700 2
7. Balok BL (200x400)
3D16 2D16 2D16 3D16 2D16 2D16 D13-150 D13-150
A 4.310 4
B 3.000 1
C 2.750 7
8. Balok BTB (200x400)
3D16 2D16 2D16 3D16 2D16 2D16 D13-150 D13-150 - 3.250 1
Keterangan : A=Atas ; B=Samping ; C=Bawah ; D=Tumpuan ; E=Lapangan
L(m)=Panjang Balok dalam Meter ; N=Jumlah Balok
Tabel 4.20 Inventaris Balok Biz-Square Apartment Lantai 2
LANTAI 2
Tulangan Utama Sengkang
Kode L(m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
1. Balok BM1B (350x500)
8D16 4D13 3D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150
A 6.000 8
B 5.500 1
C 4.500 23
D 3.650 2
E 3.000 2
82 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.20 Inventaris Balok Biz-Square Apartment Lantai 2 (lanjutan)
Tulangan Utama Sengkang
Kode L(m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
2. Balok BM2 (350x500)
8D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150 A 6.000 12
B 3.000 3
3. Balok BT (400x550)
7D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-125 D13-125 - 3.000 1
4. Balok BML1 (350x500)
9D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150 A 5.680 10
B 4.310 27
5. Balok BML2 (350x500)
7D16 4D13 4D16 3D16 4D13 4D16 D13-100 D13-150 A 5.680 4
B 4.310 8
6. Balok BA1 (250x400)
4D16 2ø10 3D16 3D16 2ø10 3D16 ø10-175 ø10-175
A 9.750 1
B 6.310 1
C 5.680 6
D 4.500 14
E 4.310 12
F 3.650 1
G 2.250 4
7. Balok BL (200x400)
3D16 2D16 2D16 3D16 2D16 2D16 D13-150 D13-150 A 4.310 3
B 2.750 7
8. Balok BTB (200x400)
3D16 2D16 2D16 3D16 2D16 2D16 D13-150 D13-150 A 6.000 1
B 3.250 1
Keterangan : A=Atas ; B=Samping ; C=Bawah ; D=Tumpuan ; E=Lapangan
L(m)=Panjang Balok dalam Meter ; N=Jumlah Balok
Tabel 4.21 Inventaris Balok Biz-Square Apartment Lantai 3-15 (typical)
LANTAI 3-15
Tulangan Utama Sengkang
Kode L(m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
1. Balok BM1B (350x500)
8D16 4D13 3D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150
A 6.000 130
B 5.500 13
C 4.500 312
D 3.650 26
E 3.000 26
2. Balok BM2 (350x500)
8D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150 A 6.000 156
B 3.000 39
3. Balok BT (400x550)
7D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-125 D13-125 - 3.000 13
83 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.21 Inventaris Balok Biz-Square Apartment Lantai 3-15 (typical) (lanjutan)
Tulangan Utama Sengkang
Kode L(m) N Tumpuan Lapangan
A B C A B C D E
4. Balok BML1 (350x500)
9D16 4D13 4D16 3D16 4D13 5D16 D13-100 D13-150
A 5.875 13
B 5.680 143
C 4.310 299
5. Balok BML2 (350x500)
7D16 4D13 4D16 3D16 4D13 4D16 D13-100 D13-150 A 5.680 52
B 4.310 104
6. Balok BA1 (250x400)
4D16 2ø10 3D16 3D16 2ø10 3D16 ø10-175 ø10-175
A 6.000 13
B 5.680 91
C 4.500 208
D 4.310 169
E 3.700 26
F 1.000 13
G 2.250 52
7. Balok BL (200x400)
3D16 2D16 2D16 3D16 2D16 2D16 D13-150 D13-150 A 4.310 39
B 2.750 91
8. Balok BTB (200x400)
3D16 2D16 2D16 3D16 2D16 2D16 D13-150 D13-150 A 6.000 13
B 3.250 13
Keterangan : A=Atas ; B=Samping ; C=Bawah ; D=Tumpuan ; E=Lapangan
L(m)=Panjang Balok dalam Meter ; N=Jumlah Balok
Gambar 4.49 s.d. Gambar 4.56 adalah data penampang balok beserta bentang dari
balok yang ada pada proyek ini.
Gambar 4.49 Panjang dan Penampang Balok BT
Kode : -
(Lt.1-Lt.15)
L(m) : 3.000
84 Universitas Kristen Petra
KODE Lt.1 Lt.2 Lt.3-Lt.15
A 6.000 6.000 6.000
B 4.500 5.500 5.500
C 3.650 4.500 4.500
D - 3.650 3.650
E - 3.000 3.000
KODE Lt.1 Lt.2 Lt.3-Lt.15
A 6.000 6.000 6.000
B 3.000 3.000 3.000
Gambar 4.50 Panjang dan Penampang Balok BM1B
Gambar 4.51 Panjang dan Penampang Balok BM2
85 Universitas Kristen Petra
KODE Lt.1 Lt.2 Lt3-Lt.15
A 5.875 5.680 5.875
B 5.680 4.310 5.680
C 4.310 - 4.310
KODE Lt.1 Lt.2 Lt.3-Lt.15
A 5.680 5.680 5.680
B 4.310 4.310 4.310
Gambar 4.52 Panjang dan Penampang Balok BML1
Gambar 4.53 Panjang dan Penampang Balok BML2
86 Universitas Kristen Petra
KODE Lt.1 Lt.2 Lt.3-Lt.15
A 4.310 4.310 4.310
B 3.000 2.750 2.750
C 2.750 - -
KODE Lt.1 Lt.2 Lt.3-Lt.15
A 3.250 6.000 6.000
B - 3.250 3.250
Gambar 4.54 Panjang dan Penampang Balok BL
Gambar 4.55 Panjang dan Penampang Balok BTB
87 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.19 s.d. Tabel 4.21. terdapat total 2.355 balok di proyek
ini. Dari 2.355 balok tersebut akan diambil 8 macam balok berdasarkan tipe balok
untuk dilakukan perhitungan kuantitas pembesiannya. Sebagai contoh. pada balok
BT terdapat total 15 buah balok. Dari 15 balok tersebut akan dihitung 1 macam
saja karena dimensi dan jumlah tulangan yang ada sama. Hal ini didasarkan pada
teori metode pendekatan di mana hanya menghitung kuantitas pembesian balok
untuk setiap 1 meter balok. Setelah didapatkan kuantitas pembesian 1 meter balok
tersebut. barulah dikalikan dengan panjang masing-masing balok untuk seluruh tipe
balok.
4.3.2.1 Perhitungan Kuantitas Pembesian dengan Metode Pendekatan pada
Balok Biz-Square Apartment
Berikut adalah perhitungan kuantitas pembesian dengan metode pendekatan
menggunakan balok BT pada proyek Biz-Square Apartment (lantai 1). Untuk
perhitungan balok lainnya dapat dilihat di lampiran 4.
KODE Lt.1 Lt.2 Lt.3-Lt.15
A 6.000 9.750 6.000
B 5.680 6.310 5.680
C 4.500 5.680 4.500
D 4.310 4.500 4.310
E 3.700 4.310 3.700
F - 3.650 1.000
G - 2.250 2.250
Gambar 4.56 Panjang dan Penampang Balok BA1
88 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.19. diketahui data mengenai Balok BT sebagai berikut.
Dimensi : 400 x 550
Panjang Balok (L) : 3 m
Tulangan Utama : Tumpuan 7D16 (atas) dan 4D16 (bawah)
: Lapangan 3D16 (atas) dan 5D16 (bawah)
Tulangan Samping : 4D13 (lapangan dan tumpuan)
Sengkang : D13-125 (lapangan dan tumpuan)
Jumlah Balok (N) : 1 buah
Pada balok BT terdapat perbedaan jumlah tulangan antara jumlah tulangan
lapangan dan jumlah tulangan tumpuan. Untuk itu. jumlah tulangan harus
diidealisasikan sehingga dalam 1 balok. mempunyai jumlah tulangan utama yang
sama pada 1 balok. Jadi pada balok BT yang mempunyai 8 tulangan D16 di
lapangan dan 11 tulangan D16 di tumpuan (lihat Gambar 4.) akan diidealisasikan
menjadi 9.5 tulangan D16 pada seluruh balok BT. Selanjutnya. untuk melakukan
perhitungan kuantitas pembesian dengan metode pendekatan. maka terlebih dahulu
dilakukan perhitungan kuantitas pembesian per meter. Berikut adalah gambar
ilustrasi balok BT yang telah dipotong sepanjang 1 meter.
Gambar 4.57 Lokasi Balok BT (Lantai 1)
89 Universitas Kristen Petra
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Utama Balok BT
Panjang tulangan utama (l) : 1 m
Jumlah tulangan utama (n) : 9.5 buah
Berat jenis D16 : 1.58 kg/m
Berat tulangan utama per 1 meter :
V (D16) = l × n × Berat jenis D13
= 1 × 9.5 × 1.58
= 15.010 kg
Jadi. berat tulangan utama balok BT per meter adalah 15.010 kg. Untuk
mencari kuantitas pembesian tulangan utama total pada balok BT. maka perlu
dikalikan dengan panjang dan jumlah balok BT. Hasil tersebut dinamakan
Wpendekatan.
Wpendekatan = V(D16) × L × N
= 15.01 × 3 × 1
= 45.030 kg
Setelah didapatkan hasil Wpendekatan. yang mana merupakan kuantitas
pembesian total untuk balok BT. lalu harus dikalikan dengan nilai korelasi (α) untuk
dapat menghasilkan kuantitas pembesian total balok BT yang nantinya akan
Gambar 4.58 Balok BT dengan Metode Pendekatan
90 Universitas Kristen Petra
dibandingkan dengan kuantitas pembesian balok BT yang ada di RAB milik
kontraktor proyek tersebut. Hasil perkalian Wpendekatan dengan nilai korelasi (α) akan
dinamakan WBQ.
Nilai korelasi (α) yang digunakan untuk perhitungan kuantitas pembesian
tulangan utama dan sengkang balok beton bertulang pada proyek Biz Square
Apartment diambil dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Cara Pendekatan
Perhitungan Kuantitas Pembesian Pada Balok Struktur Beton Bertulang” (Danielle
& Candra, 2017) yang meneliti bangunan ruko atau SOHO sebagai objek penelitian.
Nilai korelasi (α) tulangan utama balok yang akan digunakan adalah 1.006 untuk
balok sloof dan 1.254 untuk balok.
WBQ = Wpendekatan × α tulangan utama
= 45.030 × 1.006
= 45.300 kg
Perhitungan Kebutuhan Sengkang Balok BT
Panjang 1 sengkang (l) : 1.810 m
Jumlah sengkang (n) : 8 buah
Berat jenis D13 : 1.04 kg/m
Berat sengkang per 1 meter :
V (D13) = l × n × Berat jenis ø8
= 1.81 × 8 × 1.04
= 15.059 kg
Gambar 4.59 Penampang Balok BT
91 Universitas Kristen Petra
Jadi. berat sengkang balok BT per meter adalah 15.059 kg. Untuk mencari
kuantitas pembesian sengkang total pada balok BT. maka perlu dikalikan dengan
panjang dan jumlah balok BT. Hasil tersebut dinamakan Wpendekatan.
Wpendekatan = V (D13) × L × N
= 15.059 × 3 × 1
= 45.178 kg
Sama seperti perhitungan kuantitas pembesian pada tulangan utama balok.
hasil Wpendekatan harus dikalikan dengan nilai korelasi (α) sengkang balok sloof.
yaitu 0.819. Hasil perkalian tersebut dinamakan WBQ.
WBQ = Wpendekatan × α sengkang
= 45.178 × 0.819
= 37.000 kg
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Samping Balok BT
Panjang tulangan utama (l) : 1 m
Jumlah tulangan utama (n) : 4 buah
Berat jenis D13 : 1.04 kg/m
Berat tulangan utama per 1 meter :
V (D13) = l × n × Berat jenis D13
= 1 × 4 × 1.04
= 4.160 kg
Jadi. berat tulangan samping balok BT per meter adalah 4.160 kg. Untuk
mencari kuantitas pembesian tulangan samping total pada balok BT. maka perlu
dikalikan dengan panjang dan jumlah balok BT. Hasil tersebut dinamakan
Wpendekatan.
92 Universitas Kristen Petra
Wpendekatan = V(D13) × L × N
= 4.160 × 3 × 1
= 12.480 kg
Setelah didapatkan hasil Wpendekatan. yang mana merupakan kuantitas
pembesian total untuk balok BT. lalu harus dikalikan dengan nilai korelasi (α) untuk
dapat menghasilkan kuantitas pembesian total balok BT yang nantinya akan
dibandingkan dengan kuantitas pembesian balok BT yang ada di RAB milik
kontraktor proyek tersebut. Hasil perkalian Wpendekatan dengan nilai korelasi (α) akan
dinamakan WBQ.
Nilai korelasi (α) yang digunakan untuk perhitungan kuantitas pembesian
tulangan samping balok beton bertulang pada proyek Biz Square Apartment
diambil dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Cara Pendekatan Perhitungan
Kuantitas Pembesian Pada Balok Struktur Beton Bertulang” (Danielle & Candra,
2017) yang meneliti bangunan ruko atau SOHO sebagai objek penelitian. Nilai
korelasi (α) tulangan samping balok yang akan digunakan adalah 1.105 untuk
balok. Namun. karena pada penelitian tersebut tidak ditemukan nilai korelasi (α)
untuk tulangan samping balok sloof. maka digunakan nilai korelasi (α) milik balok.
yaitu 1.105.
WBQ = Wpendekatan × α tulangan utama
= 12.480 × 1.105
= 13.790 kg
Dengan cara yang sama. akan dilakukan perhitungan kuantitas pembesian
pada semua tipe balok pada proyek Biz-Square Apartment. Hasil dari perhitungan
kuantitas pembesian balok akan ditampilkan pada Tabel 4.22 untuk kuantitas
pembesian tulangan utama balok. Tabel 4.23 untuk kuantitas pembesian sengkang
balok. dan Tabel 4.24 untuk kuantitas pembesian tulangan samping balok.
93 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.22 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Balok Biz-Square Apartment
Kode L(m) N Idelaisasi Jumlah
Tulangan
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan
Utama
WBQ (kg)
LANTAI 1
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 12
9.5D16 15.010
1080.720
1.006
1087.204
B 4.500 24 1621.080 1630.806
C 3.650 2 109.573 110.230
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 12 10D16 15.800
1137.600 1.006
1144.426
B 3.000 3 142.200 143.053
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 1 9.5D16 15.010 45.030 1.006 45.300
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.875 1
10.5D16 16.590
97.466
1.006
98.051
B 5.680 12 1130.774 1137.559
C 4.310 22 1573.064 1582.502
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 4 9D16 14.220
323.078 1.006
325.017
B 4.310 8 490.306 493.247
6. Balok BA1 (250x400)
A 6.000 1
6.5D16 10.270
61.620
1.006
61.990
B 5.680 5 291.668 293.418
C 4.500 14 647.010 650.892
D 4.310 13 575.428 578.881
E 3.700 2 75.998 76.454
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 4
5D16 7.900
136.196
1.006
137.013
B 3.000 1 23.700 23.842
C 2.750 7 152.075 152.987
8. Balok BTB (200x400)
- 3.250 1 5D16 7.900 25.675 1.006 25.829
LANTAI 2
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 8
9.5D16 15.010
720.480
1.254
903.482
B 5.500 1 82.555 103.524
C 4.500 23 1553.535 1948.133
D 3.650 2 109.573 137.405
E 3.000 2 90.060 112.935
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 12 10D16 15.800
1137.600 1.254
1426.550
B 3.000 3 142.200 178.319
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 1 9.5D16 15.010 45.030 1.254 56.468
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.680 10 10.5D16 16.590
942.312 1.254
1181.659
B 4.310 27 1930.578 2420.945
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 4 9D16 14.220
323.078 1.254
405.140
B 4.310 8 490.306 614.843
94 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.22 Kuantitas Pembesian Tulangan Utama Balok Biz-Square Apartment
(lanjutan)
Kode L (m) N Idelaisasi Jumlah
Tulangan
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan
Utama
WBQ (kg)
6. Balok BA1 (250x400)
A 9.750 1
6.5D16 10.270
100.133
1.254
125.566
B 6.310 1 64.804 81.264
C 5.680 6 350.002 438.902
D 4.500 14 647.010 811.351
E 4.310 12 531.164 666.080
F 3.650 1 37.486 47.007
G 2.250 4 92.430 115.907
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 3 5D16 7.900
102.147 1.254
128.092
B 2.750 7 152.075 190.702
8. Balok BTB (200x400)
A 6.000 1 5D16 7.900
47.400 1.254
59.440
B 3.250 1 25.675 32.196
LANTAI 3
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 130
9.5D16 15.010
11707.800
1.254
14681.581
B 5.500 13 1073.215 1345.812
C 4.500 312 21074.040 26426.846
D 3.650 26 1424.449 1786.259
E 3.000 26 1170.780 1468.158
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 156 10D16 15.800
14788.800 1.254
18545.155
B 3.000 39 1848.600 2318.144
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 13 9.5D16 15.010 585.390 1.254 734.079
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.875 13
10.5D16 16.590
1267.061
1.254
1588.895
B 5.680 143 13475.062 16897.727
C 4.310 299 21379.367 26809.726
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 52 9D16 14.220
4200.019 1.254
5266.824
B 4.310 104 6373.973 7992.962
6. Balok BA1 (250x400)
A 6.000 13
6.5D16 10.270
801.060
1.254
1004.529
B 5.680 91 5308.358 6656.680
C 4.500 208 9612.720 12054.351
D 4.310 169 7480.565 9380.629
E 3.700 26 987.974 1238.919
F 1.000 13 133.510 167.422
G 2.250 52 1201.590 1506.794
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 39 5D16 7.900
1327.911 1.254
1665.200
B 2.750 91 1976.975 2479.127
8. Balok BTB (200x400)
A 6.000 13 5D16 7.900
616.200 1.254
772.715
B 3.250 13 333.775 418.554
95 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.23 Kuantitas Pembesian Sengkang Balok Biz-Square Apartment
Kode L(m) N l(m) n Wpendekatan
(kg) α
Sengkang WBQ (kg)
LANTAI 1
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 12
1.610 8 D13
964.454
0.819
789.888
B 4.500 24 1446.682 1184.832
C 3.650 2 97.785 80.086
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 12 1.610 8 D13
964.454 0.819
789.888
B 3.000 3 120.557 98.736
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 1 1.810 8 D13 45.178 0.819 37.000
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.875 1
1.610 8 D13
78.697
0.819
64.453
B 5.680 12 913.017 747.761
C 4.310 22 1270.133 1040.239
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 4 1.610 8 D13
304.339 0.819
249.254
B 4.310 8 461.866 378.269
6. Balok BA1 (250x400)
A 6.000 1
1.210 6 ø10 / 1.050 m
25.597
0.819
20.964
B 5.680 5 121.158 99.228
C 4.500 14 268.765 220.119
D 4.310 13 239.030 195.766
E 3.700 2 31.569 25.855
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 4
1.110 7 D13 / 1.050 m
132.679
0.819
108.664
B 3.000 1 23.088 18.909
C 2.750 7 148.148 121.333
8. Balok BTB (200x400)
- 3.250 1 1.110 7 D13 / 1.050 m
25.012 0.819 20.485
LANTAI 2
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 8
1.610 8 D13
642.970
1.099
706.624
B 5.500 1 73.674 80.967
C 4.500 23 1386.403 1523.657
D 3.650 2 97.785 107.466
E 3.000 2 80.371 88.328
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 12 1.610 8 D13
964.454 1.099
1059.935
B 3.000 3 120.557 132.492
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 1 1.810 8 D13 45.178 1.099 49.650
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.680 10 1.610 8 D13
760.847 1.099
836.171
B 4.310 27 1558.799 1713.121
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 4 1.610 8 D13
304.339 1.099
334.468
B 4.310 8 461.866 507.591
96 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.23 Kuantitas Pembesian Sengkang Balok Biz-Square Apartment (lanjutan)
Kode L(m) N l(m) n Wpendekatan
(kg) α
Sengkang WBQ (kg)
6. Balok BA1 (250x400)
A 9.750 1
1.210 6 ø10 / 1.050 m
41.595
1.099
45.712
B 6.310 1 26.919 29.584
C 5.680 6 145.389 159.783
D 4.500 14 268.765 295.373
E 4.310 12 220.643 242.487
F 3.650 1 15.571 17.113
G 2.250 4 38.395 42.196
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 3 1.110
7 D13 / 1.050 m
99.509 1.099
109.361
B 2.750 7 148.148 162.815
8. Balok BTB (200x400)
A 6.000 1 1.110
7 D13 / 1.050 m
46.176 1.099
50.747
B 3.250 1 25.012 27.488
LANTAI 3
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 130
1.610 8 D13
10448.256
1.099
11482.633
B 5.500 13 957.757 1052.575
C 4.500 312 18806.861 20668.740
D 3.650 26 1271.204 1397.054
E 3.000 26 1044.826 1148.263
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 156 1.610 8 D13
12537.907 1.099
13779.160
B 3.000 39 1567.238 1722.395
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 13 1.810 8 D13 587.309 1.099 645.452
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.875 13
1.610 8 D13
1023.058
1.099
1124.341
B 5.680 143 10880.117 11957.249
C 4.310 299 17262.260 18971.224
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 52 1.610 8 D13
3956.406 1.099
4348.090
B 4.310 104 6004.264 6598.687
6. Balok BA1 (250x400)
A 6.000 13
1.210 6 ø10 / 1.050 m
332.757
1.099
365.700
B 5.680 91 2205.069 2423.371
C 4.500 208 3993.083 4388.398
D 4.310 169 3107.395 3415.027
E 3.700 26 410.400 451.030
F 1.000 13 55.459 60.950
G 2.250 52 499.135 548.550
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 39 1.110
7 D13 / 1.050 m
1293.621 1.099
1421.689
B 2.750 91 1925.924 2116.590
8. Balok BTB (200x400)
A 6.000 13 1.110
7 D13 / 1.050 m
600.288 1.099
659.717
B 3.250 13 325.156 357.346
Keterangan : L(m)=Panjang Balok dalam Meter ; N=Jumlah Balok
l(m)=Panjang 1 Sengkang ; n=Jumlah Sengkang per Meter
97 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.24 Kuantitas Pembesian Tulangan Samping Balok Biz-Square Apartment
Kode L(m) N Jumlah
Tulangan Samping
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan Samping
WBQ (kg)
LANTAI 1
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 12
4 D13 4.160
299.520
1.105
330.970
B 4.500 24 449.280 496.454
C 3.650 2 30.368 33.557
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 12 4 D13 4.160
299.520 1.105
330.970
B 3.000 3 37.440 41.371
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 1 4 D13 4.160 12.480 1.105 13.790
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.875 1
4 D13 4.160
24.440
1.105
27.006
B 5.680 12 283.546 313.318
C 4.310 22 394.451 435.869
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 4 4 D13 4.160
94.515 1.105
104.439
B 4.310 8 143.437 158.498
6. Balok BA1 (250x400)
A 6.000 1
2 ø10 1.234
7.404
1.105
8.181
B 5.680 5 35.046 38.725
C 4.500 14 77.742 85.905
D 4.310 13 69.141 76.401
E 3.700 2 9.132 10.090
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 4
2 D16 3.160
54.478
1.105
60.199
B 3.000 1 9.480 10.475
C 2.750 7 60.830 67.217
8. Balok BTB (200x400)
- 3.250 1 2 D16 3.160 10.270 1.105 11.348
LANTAI 2
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 8
4 D13 4.160
199.680
1.105
220.646
B 5.500 1 22.880 25.282
C 4.500 23 430.560 475.769
D 3.650 2 30.368 33.557
E 3.000 2 24.960 27.581
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 12 4 D13 4.160
299.520 1.105
330.970
B 3.000 3 37.440 41.371
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 1 4 D13 4.160 12.480 1.105 13.790
98 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.24 Kuantitas Pembesian Tulangan Samping Balok Biz-Square Apartment
(lanjutan)
Kode L(m) N Jumlah
Tulangan Samping
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan Samping
WBQ (kg)
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.680 10 4 D13 4.160
236.288 1.105
261.098
B 4.310 27 484.099 534.930
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 4 4 D13 4.160
94.515 1.105
104.439
B 4.310 8 143.437 158.498
6. Balok BA1 (250x400)
A 9.750 1
2 ø10 1.234
12.032
1.105
13.295
B 6.310 1 7.787 8.604
C 5.680 6 42.055 46.470
D 4.500 14 77.742 85.905
E 4.310 12 63.822 70.524
F 3.650 1 4.504 4.977
G 2.250 4 11.106 12.272
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 3 2 D16 3.160
40.859 1.105
45.149
B 2.750 7 60.830 67.217
8. Balok BTB (200x400)
A 6.000 1 2 D16 3.160
18.960 1.105
20.951
B 3.250 1 10.270 11.348
LANTAI 3
1. Balok BM1B (350x500)
A 6.000 130
4 D13 4.160
3244.800
1.105
3585.504
B 5.500 13 297.440 328.671
C 4.500 312 5840.640 6453.907
D 3.650 26 394.784 436.236
E 3.000 26 324.480 358.550
2. Balok BM2 (350x500)
A 6.000 156 4 D13 4.160
3893.760 1.105
4302.605
B 3.000 39 486.720 537.826
3. Balok BT (400x550)
- 3.000 13 4 D13 4.160 162.240 1.105 179.275
4. Balok BML1 (350x500)
A 5.875 13
4 D13 4.160
317.720
1.105
351.081
B 5.680 143 3378.918 3733.705
C 4.310 299 5360.950 5923.850
5. Balok BML2 (350x500)
A 5.680 52 4 D13 4.160
1228.698 1.105
1357.711
B 4.310 104 1864.678 2060.470
99 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.24 Kuantitas Pembesian Tulangan Samping Balok Biz-Square Apartment
(lanjutan)
Kode L(m) N Jumlah
Tulangan Samping
V (kg)
Wpendekatan (kg)
α Tulangan Samping
WBQ (kg)
6. Balok BA1 (250x400)
A 6.000 13
2 ø10 1.234
96.252
1.105
106.358
B 5.680 91 637.830 704.802
C 4.500 208 1155.024 1276.302
D 4.310 169 898.833 993.211
E 3.700 26 118.711 131.175
F 1.000 13 16.042 17.726
G 2.250 52 144.378 159.538
7. Balok BL (200x400)
A 4.310 39 2 D16 3.160
531.164 1.105
586.937
B 2.750 91 790.790 873.823
8. Balok BTB (200x400)
A 6.000 13 2 D16 3.160
246.480 1.105
272.360
B 3.250 13 133.510 147.529
Keterangan : L(m)=Panjang Balok dalam Meter ; N=Jumlah Balok
V=Berat Tulangan Samping per Meter
4.3.2.2 Perbandingan Antara Kebutuhan Pembesian Balok Biz-Square
Apartment yang Menggunakan Metode Pendekatan dengan RAB Milik
Kontraktor
Setelah didapatkan hasil kebutuhan pembesian balok dengan metode
pendekatan. selanjutnya hasil tersebut akan dibandingkan dengan kebutuhan
pembesian balok yang ada pada RAB milik kontraktor proyek Biz-Square
Apartment. Perbandingan antara WBQ RAB dan WBQ (𝑊𝐵𝑄 𝑅𝐴𝐵
𝑊𝐵𝑄 ) pada tulangan
utama dinamakan fu sedangkan pada sengkang dinamakan fs. Data WBQRAB dapat
dilihat di lampiran 2. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbandingan antara
kuantitas pembesian yang ada di RAB milik kontraktor (WBQ RAB) dengan
kuantitas pembesian yang dihitung menggunakan metode pendekatan (WBQ)
beserta dengan rata-rata perbandingannya.
Tabel 4.25 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Tulangan Utama Balok) Biz-
Square Apartment
No Tipe Balok Tingkat WBQ WBQ RAB ƒu
1 BM1B
1 2828.241 3334.496 1.179
2 3205.479 3692.712 1.152
3-15 45708.660 45595.550 0.998
2 BM2
1 1287.479 1516.791 1.178
2 1604.869 1516.791 0.945
3-15 20863.300 19718.286 0.945
100 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.25 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Tulangan Utama Balok) Biz-
Square Apartment (lanjutan)
No Tipe Balok Tingkat WBQ WBQ RAB ƒu
3 BT
1 45.300 51.206 1.130
2 56.468 51.206 0.907
3-15 734.079 665.678 0.907
4 BML1
1 2818.112 3281.423 1.164
2 3602.604 3727.263 1.035
3-15 45296.350 42658.496 0.942
5 BML2
1 818.264 906.595 1.108
2 1019.984 1099.543 1.078
3-15 13259.790 13100.673 0.988
6 BA1
1 1661.634 1967.375 1.184
2 2286.077 2468.963 1.080
3-15 32009.320 32201.376 1.006
7 BL
1 451.734 492.741 1.091
2 431.161 475.139 1.102
3-15 5605.087 5840.501 1.042
8 BTB
1 37.177 40.393* 1.086
2 123.935 114.965 0.928
3-15 1611.158 1494.544 0.928
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.046
*) Hasil perubahan kuantitas pembesian pada RAB
Berdasarkan Tabel 4.25, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑢̅̅̅̅ balok
sebesar 1.046. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑢′). Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah
nilai standar deviasi (s) untuk fu balok proyek Biz-Square Apartment, yaitu 0.094.
𝑓𝑢′ = 𝑓𝑢̅̅̅̅ ± s
= 1.046 ± 0.094
𝑓𝑢′ Max = 1.140
𝑓𝑢′ Min = 0.952
101 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.26 Perbandingan WBQ RAB dengan WBQ (Sengkang Balok) Biz-Square
Apartment
No Tipe Balok Tingkat WBQ WBQ RAB ƒs
1 BM1B
1 2915.787 3363.590 1.154
2 3289.877 3661.633 1.113
3-15 46912.135 46020.804 0.981
2 BM2
1 1260.965 1447.187 1.148
2 1564.768 1597.628 1.021
3-15 20341.985 18813.430 0.925
3 BT
1 50.790 57.160 1.125
2 63.440 64.328 1.014
3-15 824.727 743.085 0.901
4 BML1
1 2628.645 3016.444 1.148
2 3345.320 3606.255 1.078
3-15 42061.454 42812.433 1.018
5 BML2
1 890.459 1013.810 1.139
2 1104.997 1143.672 1.035
3-15 14364.957 14264.402 0.993
6 BA1
1 561.932 659.708 1.174
2 832.248 858.048 1.031
3-15 11653.026 11734.597 1.007
7 BL
1 248.906 293.958 1.181
2 272.175 301.874 1.109
3-15 3,538.280 3,968.458 1.122
8 BTB
1 20.485 22.102* 1.079
2 78.236 71.281 0.911
3-15 1017.063 926.659 0.911
𝒇𝒔̅̅ ̅ 1.055
*) Hasil perubahan kuantitas pembesian pada RAB
Berdasarkan Tabel 4.26, didapatkan nilai rata-rata perbandingan 𝑓𝑠̅̅ ̅ balok
sebesar 1.055. Selanjutnya, dilakukan perhitungan rata-rata perbandingan dengan
acuan standar deviasi (𝑓𝑠′). Dengan rumus standar deviasi, didapatkanlah sebuah
nilai standar deviasi (s) untuk fs balok proyek Biz-Square Apartment, yaitu 0.088.
𝑓𝑠′ = 𝑓𝑠̅̅ ̅ ± Standar Deviasi
= 1.055 ± 0.088
𝑓𝑠′ Max = 1.143
𝑓𝑠′ Min = 0.967
102 Universitas Kristen Petra
Pada Tabel 4.25 dan Tabel 4.26, kuantitas pembesian balok BTB lantai 1
yang tertera pada RAB yang didapatkan dari kontraktor terdiri dari total 9.25 m
balok BTB. Sedangkan, pada denah struktur balok yang ada, balok BTB hanya
terdiri dari total 3.25 m balok. Sehingga, kuantitas pembesian balok BTB yang
didapatkan dari RAB hanya diambil untuk 3.25 m balok (dikali 3.25
9.25) untuk
dibandingkan dengan kuantitas pembesian yang dihitung dengan metode
pendekatan.
4.4 Rangkuman Hasil
Setelah kuantitas pembesian kedua proyek dihitung dengan menggunakan
metode pendekatan dan telah dibandingkan dengan kuantitas pembesian dari RAB
yang didapat dari kontraktor kedua proyek tersebut, didapatkanlah faktor
perbandingan untuk tulangan utama (fu) dan sengkang (fs) untuk masing-masing
kolom dan balok di setiap proyek tersebut. Faktor perbandingan tersebut
selanjutnya dicari rata-ratanya untuk dibandingkan antara kedua proyek tersebut.
4.4.1 Rangkuman Hasil fu dan fs untuk Kolom dan Balok pada Proyek
Rumah Akasia 08
Berikut adalah Tabel 4.27 yang merupakan rangkuman dari hasil fu dan fs
kolom proyek Rumah Akasia 08 yang didapatkan dari Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.
Tabel 4.27 Rangkuman Hasil fu dan fs Kolom Proyek Rumah Akasia 08
Berikut adalah Tabel 4.28 yang merupakan rangkuman dari hasil fu dan fs
balok proyek Rumah Akasia 08 yang didapatkan dari Tabel 4.11 dan Tabel 4.12.
Tipe Kolom
Tingkat fu
K1 1 1.210
2 1.243
K2 2 1.155
K3 1 1.185
K4 1 1.138
K5 1 1.185
K6 1 1.185
K7 1 1.185
K9 1 1.185
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.185
Tipe Kolom
Tingkat fs
K1 1 0.923
2 0.894
K2 2 0.868
K3 1 0.804
K4 1 1.011
K5 1 0.811
K6 1 0.813
K7 1 0.815
K9 1 0.817
𝒇𝒔̅̅ ̅ 0.862
103 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.28 Rangkuman Hasil fu dan fs Balok Proyek Rumah Akasia 08
Dari hasil perhitungan rata-rata perbandingan dengan acuan standar deviasi
(𝑓𝑢̅̅̅̅ ′𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑠̅̅ ̅′) yang telah didapatkan, dirangkum pada Tabel 4.29.
Tabel 4.29 Hasil dengan Acuan Standar Deviasi untuk fu dan fs Kolom dan Balok
Proyek Rumah Akasia 08
KOLOM BALOK
𝒇𝒖̅̅̅̅ 𝒇𝒔̅̅ ̅ 𝒇𝒖̅̅̅̅ 𝒇𝒔̅̅ ̅
MAX 1.215 0.932 1.217 1.200
MEAN 1.185 0.862 1.135 1.095
MIN 1.155 0.792 1.053 0.990
4.4.2 Rangkuman Hasil fu dan fs untuk Kolom dan Balok pada Proyek Biz-
Square Apartment
Berikut adalah Tabel 4.30 yang merupakan rangkuman dari hasil fu dan fs
kolom proyek Biz-Square Apartment yang didapatkan dari Tabel 4.17 dan Tabel
4.18.
Tipe Balok
ƒu
S1-1 1.236
B4-1 1.164
B4-1A 1.155
B4-3 1.237
B4-4 0.994
B4-5 1.228
KL4-1 1.060
KL5-1 1.017
B6-1 1.008
B5-2 1.210
B9-1 1.078
B10-1 1.186
B3-2 1.151
B7-1 1.234
B8-1 1.113
KL3-1 1.109
B3-1 1.120
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.135
Tipe Balok
ƒs
S1-1 1.240
B4-1 1.026
B4-1A 1.188
B4-3 1.232
B4-4 0.960
B4-5 1.082
KL4-1 1.224
KL5-1 1.020
B6-1 0.977
B5-2 0.969
B9-1 1.027
B10-1 0.981
B3-2 1.003
B7-1 1.147
B8-1 1.156
KL3-1 1.206
B3-1 1.186
𝒇𝒔̅̅ ̅ 1.095
104 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.30 Rangkuman Hasil fu dan fs Kolom Proyek Biz-Square Apartment
Tipe Kolom
Kode fu
TINGKAT 1-5
K2 400×500
A 1.188
B 1.131
K3 400×800
A 1.188
B 1.131
K4 400×800
A 1.188
B 1.131
K5 500×900
A 1.188
B 1.131
K6 500×900
A 1.188
B 1.131
TINGKAT 6-10
K2-1 400×500
A 1.100
K3-1 400×700
A 1.100
K4-1 400×700
A 1.100
K5-1 400×700
A 1.100
K6-1 400×700
A 1.100
TINGKAT 11-15
K2-2 400×500
A 1.100
K3-2 400×600
A 1.100
K4-2 400×600
A 1.100
K5-2 400×600
A 1.100
K6-2 400×600
A 1.100
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.137
Tipe Kolom
Kode fs
TINGKAT 1-5
K2 400×500
A 1.179
B 1.080
K3 400×800
A 1.179
B 1.121
K4 400×800
A 1.179
B 1.072
K5 500×900
A 1.179
B 1.080
K6 500×900
A 1.179
B 1.080
TINGKAT 6-10
K2-1 400×500
A 1.090
K3-1 400×700
A 1.090
K4-1 400×700
A 1.090
K5-1 400×700
A 1.090
K6-1 400×700
A 1.090
TINGKAT 11-15
K2-2 400×500
A 1.091
K3-2 400×600
A 1.091
K4-2 400×600
A 1.091
K5-2 400×600
A 1.091
K6-2 400×600
A 1.091
𝒇𝒔̅̅ ̅ 1.112
105 Universitas Kristen Petra
Berikut adalah Tabel 4.31 yang merupakan rangkuman dari hasil fu dan fs
balok proyek Biz-Square Apartment yang didapatkan dari Tabel 4.25 dan Tabel
4.26.
Tabel 4.31 Rangkuman Hasil fu dan fs Balok Proyek Biz-Square Apartment
Dari hasil perhitungan rata-rata perbandingan dengan acuan standar deviasi
(𝑓𝑢̅̅̅̅ ′𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑠̅̅ ̅′) yang telah didapatkan, dirangkum pada Tabel 4.32.
Tabel 4.32 Hasil dengan Acuan Standar Deviasi untuk fu dan fs Kolom dan Balok
Proyek Rumah Akasia 08
KOLOM BALOK
𝒇𝒖̅̅̅̅ 𝒇𝒔̅̅ ̅ 𝒇𝒖̅̅̅̅ 𝒇𝒔̅̅ ̅
MAX 1.171 1.153 1.140 1.143
MEAN 1.137 1.112 1.046 1.055
MIN 1.103 1.071 0.952 0.967
Tipe Balok
Tingkat ƒs
BM1B
1 1.154
2 1.113
3-15 0.981
BM2
1 1.148
2 1.021
3-15 0.925
BT
1 1.125
2 1.014
3-15 0.901
BML1
1 1.148
2 1.078
3-15 1.018
BML2
1 1.139
2 1.035
3-15 0.993
BA1
1 1.174
2 1.031
3-15 1.007
BL
1 1.181
2 1.109
3-15 1.122
BTB
1 1.079
2 0.911
3-15 0.911
𝒇𝒔̅̅ ̅ 1.055
Tipe Balok
Tingkat fu
BM1B
1 1.179
2 1.152
3-15 0.998
BM2
1 1.178
2 0.945
3-15 0.945
BT
1 1.130
2 0.907
3-15 0.907
BML1
1 1.164
2 1.035
3-15 0.942
BML2
1 1.108
2 1.078
3-15 0.988
BA1
1 1.184
2 1.080
3-15 1.006
BL
1 1.091
2 1.102
3-15 1.042
BTB
1 1.086
2 0.928
3-15 0.928
𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.046
106 Universitas Kristen Petra
4.4.3 Perbandingan 𝒇𝒖̅̅̅̅ dan 𝒇𝒔̅̅ ̅ Kolom dan Balok Antara Proyek Rumah
Akasia 08 dengan Proyek Biz-Square Apartment
Berdasarkan Tabel 4.27, Tabel 4.28, Tabel 4.30, dan Tabel 4.31, didapatkan
nilai rata-rata dari fu dan fs kolom dan balok dari proyek Rumah Akasia 08 dan
proyek Biz-Square Apartment. Selanjutnya, hasil rata-rata tersebut dibandingkan
antara dua proyek tersebut. Berikut merupakan perbandingan rata-rata fu dan fs
antara proyek Rumah Akasia 08 dan proyek Biz-Square Apartment.
Tabel 4.33 Perbandingan 𝑓𝑢̅̅̅̅ dan 𝑓𝑠̅̅ ̅ Kolom dan Balok Antara Proyek Rumah
Akasia 08 dengan Proyek Biz-Square Apartment
Dari hasil penelitian pada dua objek penelitian, yaitu proyek Rumah Akasia
08 dan proyek Biz-Square Apartment, didapatkan rentang 𝑓𝑢̅̅̅̅ dan 𝑓𝑠̅̅ ̅ kolom yaitu
1.130-1.190 untuk 𝑓𝑢̅̅̅̅ kolom, 0.850-1.120 untuk 𝑓𝑠̅̅ ̅ kolom, 1.040-1.140 untuk 𝑓𝑢̅̅̅̅
balok, dan 1.050-1.100 untuk 𝑓𝑠̅̅ ̅ balok.
Rumah Akasia
08
Biz-Square
Apartment %Δ
KOLOM 𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.185 1.137 4.05 %
𝒇𝒔̅̅ ̅ 0.862 1.112 22.48 %
BALOK 𝒇𝒖̅̅̅̅ 1.135 1.046 7.84 %
𝒇𝒔̅̅ ̅ 1.095 1.055 3.65 %
top related