32007-4-170557362525
Post on 17-Dec-2015
4 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN LABA RUTI DAN INFORMASI YANG BERHUBUNGAN
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I
Tahun Akademik 2007/2008MODUL 4
(Pertemuan ke-4)
Penyusun:
Sri Rahayu, SE, M.AkProgram Perkuliahan Kelas KaryawanFakultas Ekonomi-Universitas Mercu Buana
Jakarta
LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI YANG BERHUBUNGANLaporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi (Income Statement) yang juga sering disebut statement of income atau statement of earnings adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.
Kegunaan Laporan Laba Rugi
1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan
2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastiani pencapaian arus kas masa depan
Keterbatasan Laporan Laba Rugi
1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
Kualitas Laba
Pengelolaan laba sering didefinisikan sebagai perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungan dan keinginan untuk mengurangi gejolak laba. Pengelolaan laba juga dapat digunakan untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam rangka menaikkan laba masa depan. Pengelolaan laba semacam itu memiliki dampak negatif terhadap kualitas laba (quality of earnings) jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat laporan laba rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuanj peramalan laba dan arus kas masa depan.
Laba akuntansi merupakan hasil penerapan sistem akuntansi dasar akrual, yang mencatat transaksi sesuai dengan aturan pengukuran yang ada. Karena laba akuntansi umumnya didasarkan atas biaya historis, maka relevansinya tidak selalu seperti yang diharapkan. Dan karena umumnya pencatatan dilakukan setelah transaksi terjadi, maka laba yang dilaporkan tidak selalu tepat waktu.
Secara konseptual, laba ekonomi merupakan jumlah sumber daya yang dapat di konsumsi atau digunakan perusahaan selama suatu periode dengan mempertahankan kekayaan pada akhir periode minimal sama dengan awal periode. Karena laba ekonomi sering membutuhkan estimasi, maka keandalannya tidak selalu seperti yang diharapkan.
Kualitas laba dapat dipengaruhi oleh pilihan manajemen diantara berbagai aturan pengukuran akuntansi alternatif yang dapat diterima. Penundaan pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan beban, secara umum dipandang akan menghasilkan angka laba dengan kualitas yang lebih tinggi.
Prinsip pengungkapan penuh mensyaratkan bahwa semua informasi yang relevan dalam bisnis perusahaan dilaporkan pada laporan keuangan, termasuk catatan pengungkapan.
Dua format umum penyajian informasi dalam laporan laba rugi yang tidak secara spesifik diatur standar akuntansi, adalah format dan bertahap.
Format tunggal hanya menggunakan dua klasifikasi besar dalam penyajiannya : bagian pendapatan dan keuntungan serta bagian beban dan kerugian. Total beban dan kerugian dikurangkan dari total pendapatan dankeuntungan untuk menentukan jumlah laba bersih.
Format laporan laba rugi bertahap menyajikan komponen pendukung laba, seperti laba kotor, laba dari operasi berkelanjutan. Format bertahap dirancang untuk menekankan hubungan yang penting pada berbagai kategori pendapatan dan terkait.
Pos-pos luar biasa berasal dari transaksi atau kejadian yang jarang terjadi dan juga tidak biasa. Pos ini harus dilaporkan, setelah pengaruh pajak penghasilan sebagai komponen laba yang terpisah, dan ditempatkan setelah laba dari operasi berkelanjutan.
Keuntungan atau kerugian yang berasal dari penjualan atau pelepasan segmen perusahaan yang kegiatannya menunjukkan lini usaha utama atau kelas konsumen terpisah yang harus dilaporkan, setelah pengaruh pajak penghasilan, sebagai komponen laba yang terpisah, ditempatkan setelah laba dari operasi berkelanjutan dan sebelum pos-pos luar biasa.
Pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan pada laporan laba rugi, setelah pengaruh pajak penghasilan, sebagai komponen laba terpisah dan ditempatkan setelah pos-pos luar biasa.
Alokasi pajak intraperiode merupakanalokasi total beban pajak penghasilan untuk suatu periode diantara laba dari operasi berkelanjutan dan pos-pos lainnya yang memiliki pengaruh pajak penghasilan tetapi dilaporkan terpisah dalam laporan laba rugi.
Laporan alba ditahan melaporkian semua perubahan laba ditahan selama periode tersebut, termasuk penyesuaian sebelumnya (setelah pajak), laba atau rugi bersih dan pengumuman dividen.
Jumlah laba per saham perlu dilaporkan pada laporan laba rugi untuk (a) laba dari operasi berkelanjutan, (b) pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi, jika ada dan (c) laba bersih. Kebanyakan perusahaanjuga melaporkan jumlah per saham untuk operasi yang dihentikan dan pos-pos luar biasa.
Format Laporan Laba Rugi
Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Transaksi-transaksi ini diiktisarkan dalam laporan laba rugi. Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi (transaction approach).
Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung
Laporan laba rugi bentuk langsung (single step income statement) hanya ada dua pengelompokkan : yaitu pendapatan dan beban. Beban dikurangkan dan pendapatan untuk menghitung laba atau rugi bersih. Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendepatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya. Contoh laporan laba rugi bentuk langsung :
Dan DEINES Company
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2002
Pendapatan
Penjualan bersih
Pendapatan deviden
Pendepatan Sewa
Total pendapatan
Beban
Harga pokok penjualan
Beban penjualan
Beban administrasi
Beban bunga
Beban pajak penghasilan
Total beban
Laba bersih
Laba per saham
$2.972.413
98.500
72.910
3.143.823
1.982.341
453.028
350.771
126.060
66.934
2.979.334
$ 164.489$ 1,74
Laporan Laba Rugi Bertahap
Laporan laba rugi bertahap (multiple step income statement) memperlihatkan dua klasifikasi : 1) Pemisahan hasil operasi yang diperoleh melalui aktivitas sekunder atau non operasi perusahaan, dan 2) Klasifikasi beban menurut fungsi, seperti perdagangan atau manufaktur dan administrasi. Contoh laporan laba rugi bertahap :
Dan DEINES Company
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2002
Pendapatan
Penjualan
Dikurangi diskon penjualan
Retur penjualan dan penurunan harga
Pendapatan penjualan bersih
Harga pokok penjualan
Persediaan barang dagang, 1 Januari 2002
Pembelian
Dikurangi : Diskon pembelian
Pembelian bersih
Biaya pengangkutan dan transportasi mask
Total barang dgng yg tersedia utk dijual
Dikurangi : Persd. Brg dagang 31 Des 2002
Harga pokok penjualan
Laba kotor atas penjualan
Beban operasiBeban penjualan
Gaji dan komisi penjualan
Gaji kantor penjualan
Beban Administrasi
Gaji pejabat
Gaji kantor
Beban jasa hukum
Laba dari operasi
Pendapatan dan keuntungan lainnya
Pendapatan deviden
Pendapatan sewa
Beban dan kerugian lainnya
Biaya obligasi dan wesel
Laba sebelum pajak penghasilan
Pajak penghasilan
Laba bersih
Laba per saham biasa
$ 3.053.081
$ 24.241
56.427
80.668
2.972.413
461.129
$ 1.989.693
19.270 1.970.423
40.6122.011.035
2.472.254
489.713
1.982.541 202.644
59.200
191.184 453.028
186.000
141.050
23.721 350.771 803.799
186.073
98.500
72.910
171.410
357.483
126.060
231.423
66.934
$ 164.489
$ 1,74
Pelaporan Pos-pos Tidak Biasa
Keuntungan atau kerugian tidak biasa atau pos-pos yang tidak berulang umumnya ditutup ke ikhtisar laba rugi dan dicantumkan dalam laporan laba rugi. Profesi akuntansi telah mengadopsi mencakup semua yang dimodifikasi (modified all inclusie concept) dan merupakan aplikasi pendekatan ini dalam praktek.
Pos-pos ini dibagi menjadi lima kategori umum :
1. Operasi yang Dihentikan (Discontinued Operations)
Pengaruh dari operasi yang dihentikan diperlihatkan setelah pajak sebagai kategori, yaitu setelah proses operasi berlanjut tetapi sebelum pos-pos luar biasa. Penyajian operasi yang dihentikan dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut :
Laba dari operasi berlanjut
Operasi yang dihentikan
Kerugian oeprasi dari divisi elektronik yang telah dihentikan (setelah pajak)
Kerugian dan pelepasan divisi elektronik (setelah pajak)
Laba bersih
$ x x x
$ x x x
$ x x x +$ ( x x x ) -
$ x x x
Pelepasan aktiva yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai pelepasan segmen bisnis meliputi :
a. Pelepasan sebagai lini bisnis
b. Pemindahan aktivitas produksi atau pemasaran untuk lini bisnis tertentu dan satu lokasi ke lokasi yang lainnya
c. Penghentian lini produk atau kelompok jasa
d. Perubahan lainnya yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi.
2. Pos-pos Luar Biasa
Pos-pos luar biasa (extraordianary items) didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas utama perusahaan. Kriteria untuk pos-pos luar biasa adalah sebagai berikut :
a) Bersifat tidak biasa (unusual nature)
b) Kejarangan terjadinya (infrequency of accurfence)
Untuk klasifikasi lebih lanjut, APB menyatakan bahwa keuntungan dan kerugian berikut bukan merupakan pos luar baisa :
a) Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilease kepada pihak lain, biaya riset dan pengembangan yang ditangguhkan serta aktiva tak berwujud lainnya
b) Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau transaksi valuta asing
c) Keuntungan atau kerugian atas pelepasan segmen bisnis
d) Keunmtungan atau kerugian lain dari penjualan
e) Pengaruh pemogokan
f) Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang.
Penempatan pos-pos luar biasa dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pos-pos luar biasa
Pos-pos luar biasa (dikurangi pajakpenghasilan yang terkait sebesar
Laba bersih
$ x x x
$ (xxx) -
$ x x x
3. Keuntunganm dan Kerugian Tidak Bisa
Karena kriteria yang ketat atas pos-pos luar biasa, maka para pemakai laporan keuangan harus memperhatikan secara seksama pos-pos laporan keuangan yang tidak biasa atau jarang terjadi tetapi tidak keduanya (tidak diperlihatkan setelah pajak)
4. Perubahan Prinsip Akuntansi
Pengaruh penggunaan prinsip akuntansi baru terhadap laba bersih harus diungkapkan sebagai pos terpisah sesudah pos-pos luar biasa dalam laporan laba rugi (diperlihatkan sesudah pajak).
5. Perubahan Estimasi
Perubahan estimasi (changes in estimates) semacam ini disajikan dalam periode terjadinya perubahan itu jika hanya mempengaruhi periode bersangkutan, atau dalam periode terjadinya perubahan serta periode dimasa depan jika perubahan itu mempengaruhi keduanya. Perubahan estimasi tidak ditangani secara retroaktif yaitu di kompensasi ke belakang untuk menyesuaikan tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai kesalahan (penyesuaian periode sebelumnya) atau pos-pos luar biasa.
Masalah Pelaporan Khusus
Alokasi Pajak Intraperiode
Prosedur alokasi pajak intraperiode (intraperiod tax allocation) yaitu alokasi dalam suatu periode. Tujuan utamanya adalah mengaitkan beban pajak penghasilan dari periode fiskal berjalan dengan pos-pos yang mempengaruhi jumlah provisi pajak. Alokasi pajak intraperiode digunakan untuk pos-pos berikut : 1) Laba dari operasi berlanjut, 2) Operasi yang dihentikan, 3) pos-pos luar biasa dan 4) Perubahan prinsip akuntansi. Konsep umumnya adalah biarkan pajak mengikuti laba.
Laba Per Saham
Karena hanya berfokus pada laba per saham mengandung bahaya yang melekat, maka profesi akuntan memutuskan bahwa laba persaham harus diungkapkan pada kegiatan muka laba rugi. Sebuah perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan, pos-pos luar biasa, atau pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi harus melaporkan jumlah per saham untuk masing-masing pos baik dalam bagian muka laopran laba rugi ataupun dalam catatan atas laporan keuangan.
Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung, rumusnya adalah :
Laporan Laba Ditahan
Penyesuaian periode sebelumnya bisa menaikkan atau menurunkan laba ditahan. Penyesuaian periode sebelumnya (prior period adjustment) adalah koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya. Sebagai contoh, beberapa perusahaan membuat laporan laba ditahan yang terpisah, seperti dibawah ini :
TIGER WOOD INC
Laporan Laba Ditahan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2002
Saldo, 1 Januari, seperti yang dilaporkan
Koreksi atas penetapan yang terlalu rendah laba bersih pada periode sebelumnya (kesalahan persediaan)
Saldo, 1 Januari, setelah disesuaikan
Ditambah : Laba bersih
Dikurangi: Deviden tunai
Deviden saham
Saldo, 31 Desember
$ 1.050.000
50.000
1.100.000
360.000$ 100.000
200.000 300.000
$ 1.160.000
Apropriasi Laba Ditahan
Jumlah laba ditahan yang diaprosiasi ditransfer ke laba ditahan yang diaprosiasi (appropiated retained earnings). Bagian laba ditahan dengan demikian dapat melaporkan dua jumlah yang terpisah 1) laba ditahan yang bebas (tidak dibatasi) dan 2) laba ditahan yang apropriasi (dibatasi).l Total dari kedua jumlah ini adalah sama dengan total laba ditahan.
Laba Komprehensif
Laba komprehensif (comprehensive income) meliputi semua perubahan ekuitas, selama suatu periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Pos-pos yang melewati laporan laba rugi ini disebut sebagai laba komprehensif lainnya (other comprehensive income). FASB kemudian memutuskan bahwa komponen laba komprehensif lainnya harus disajikan dengan salah satu dari 3 cara berikut :
1) Laporan Laba Rugi Kedua yang Terpisah
Pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang didefinisikan sebaga laba komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional.
Dan DEINES Company
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2002
Pendapatan penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Beban operasi
Laba bersih $ 800.000
600.000
200.000
90.000
$ 110.000
V GILL INC
Laporan Laba-Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2002
Laba bersih
Laba komprehensif lainnya
Keuntungan penahanan yang belum terealiasi, setelah pajak
Laba komprehensif $ 110.000
30.000
$ 140.000
2) Laporan Laba Rugi Gabungan
Pendekatan kedua adalah laporan gabungan di mana laba bersih tradisional akan menjadi angka subtotal, sementara total akhirnya adalah total laba komprehensif. Laporan laba rugi komprehensif gabungan ditunjukkan dalam contoh berikut ini :
V GILL INC
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Gabungan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2002
Pendapatan penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Beban operasi
Laba bersih
Keuntungan penahanan yang belum terealisasi, setelah pajak
Laba komprehensif
$ 800.000
600.000 200.000
90.000$ 110.000
30.000
$ 140.000
3) Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Pendekatan yang ketiga adalah melaporkan pos-pos laba komprehensif lainnya dalam laporan ekuitas pemegang saham (statement of stockholders equity) atau sering juga disebut laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Laporan ekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format berkolom (columnar form) untuk setiap akun dan total ekuitas pemegang saham. Penyajian pos-pos laba komprehensif lainnya dalam laporan ekuitas pemegang saham adalah sebagai berikut : V GILL INC
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Gabungan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2002
TotalLaba Komprehen-sifLaba DitahanAkumulasi Laba Komprehensif LainnyaSaham Biasa
Saldo awal
Laba komprehensif
Laba bersih
Laba komprehensif lainnya
Keuntungan penahanan yang belum terealisasi setelah pajak
Laba komprehensif
Saldo Akhir $ 410.000
110.000
$ 550.000$ 110.000
30.000$ 140.000$ 50.000
110.000
30.000$ 160.000$ 60.000
30.000$ 90.000$ 300.000
$ 300.000
Penyajian Akumulasi Laba Komprehensif Lainnya di Neraca adalah sebagai berikut :
V GILL INC
Neraca
Per 31 Desember 2002
(Bagian Ekuitas Pemegang Saham)
Ekuitas pemegang saham
Saham biasa
Laba ditahan
Akumulasi laba komprehensif lainnya
Total ekuitas pemegang saham
$ 300.000
160.000
90.000$ 550.000
Observasi tentang Laba Komprehensif
FASB menganjurkan, tetapi tidak mewajibkan, pemakaian istilah laba komprehensif. Alasannya adalah bahwa banyak akuntan yang menentang penggunaan istilah laba komprehensif karena mereka percaya jumlah ini tidak komprehensif dan bukan merupakan laba. Dengan demikian, banyak perusahaan barangkali akan menggunakan istilah-istilah seperti perubahan total ekuitas non pemilik daripada laba komprehensif.
Laba bersih Deviden Saham Preferen
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar
= Laba Per Saham
1Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMBSRI RAHAYU, SE, M.AK AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
top related