2.kepribadian & emosi
Post on 19-Dec-2015
269 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
dr. DAVID SANTOSO T. SpKJ, MARS
KEPRIBADIAN & EMOSI- Menurut James Plant Pengertian kepribadian itu
mengalami perubahan-perubahan.1.Mula-mula kepribadian diartikan sebagai segala
sesuatu yang diwujudkan dalam bentuk tindakan.Pendapat ini dianut oleh para Behaviourist.
2. Kemudian pengertian kepribadian dititikberatkan kepada orangnya sendiri yang melakukan tindakan.Mis : Memandang serta menilai tindakan seseorang yang melakukan sesuatu kejahatan kita harus menengok, meneliti, dan mengerti orangnya yang melakukan kejahatan tersebut.
3. Lebih maju lagi adalah kepribadian dipandang sebagai suatu pengintegrasian dari keseluruhan hidup individu.Mis : tindakan bunuh diri, hanya dapat dimengerti kalau kita mengetahui riwayat hidupnya.
- Menurut Kusumanto Setyonegoro : Kepribadian ialah ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan yang dialami secara subjektif oleh seseorang.
- Definisi lain mengemukakan bahwa kepribadian ialah, pola perilaku yang bebas bagi seseorang yang menyebabkan orang itu dapat dikenal dari pola perilakunya itu, atau kepribadian menunjukkan pada keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus-menerus dalam hidupnya.
I. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIANKepribadian dianggap terdiri dari beberapa unsur :a). Unsur Fisik : termasuk appearancenya. Mis : Seorang anak yang mempunyai cacat
jasmani, akan mempunyai kepribadian yang berlainan dengan anak yang normal.b). Unsur Intelek:
Seorang anak mental retardasi akan selalu dalam keadaan “ketidakpastian akan dirinya”.
c). Unsur Temperamen :Temperamen adalah respons emosi yang memberi ciri khas bagi seorang individu.
d). Unsur Karakter :Seorang individu yang dapat membedakan antara baik dan buruk, bertingkah laku serta bersikap baik bila menghadapi orang lain.
e). Unsur Etika :Seorang individu yang mengerti dan menghargai akan tata susila, tahu bagaimana cara bergaul sebaik-baiknya dengan orang lain, memperhatikan sopan santun dalam pergaulan.
II. STRUKTUR KEPRIBADIANDalam teori FREUD, Struktur Kepribadian terdiri dari Id, Ego dan Super ego.1). Id : - Merupakan bahagian yang berasal dari “Alam tak sadar”.
- Id dianggap sebagai sumber dari segala energi, oleh karena dikuasai oleh naluri untuk mempertahankan diri, untuk reproduksi, serta untuk menggabungkan diri dengan kelompok.
2). Ego :- Bahagian struktur kepribadian yang lebih
teratur organisasinya.- Fungsi utama ego adalah mengadakan kompromi antar dorongan-dorongan yang dilancarkan oleh id (yang tanpa mengenal lingkungannya) dan tekanan-tekanan super ego, agar sesuai dengan tuntutan dunia luar, untuk mempertahankan hubungan dengan dunia luar.- Ego berhadapan langsung dengan dunia luar atau realita dan bertujuan untuk mendapatkan
kepuasan dari lingkungannya.
- Apabila individu telah cukup matang, ego menjadi bahagian dari kepribadian yang disadari yang berusaha agar seluruh struktur kepribadian dapat berfungsi secara utuh.
3). Super ego :- Perkembangan terjadi dari hasil proses
sosialisasi yang dialami oleh anak.
- Super ego mulai nyata setelah kompleks oedipus diselesaikan, ± umur 5-6 tahun, membantu ego dalam pengawasan dan pengaturan pelepasan impuls dari id.
- Biasanya super ego bekerja secara tidak sadar dan dalam hal ini super ego merupakan kekuatan penghambat yang mengimbangi pengaruh id.
- Dalam keadaan SADAR ia mungkin dianggap sebagaimana HATI NURANI atau bahagian kepribadian yang menginginkan tindakan-tindakan yang jujur, mulai serta menghendaki kepatuhan pada peraturan yang ada.
- Super ego bersifat kaku dan tidak mengenal kompromi.
- Apabila seorang individu menjadi ego yang tidak tumbuh kuat untuk bekerja sebagai juru penengah antara dorongan id dan super ego maka individu tersebut akan mengalami kesulitan-kesulitan dalam interaksi dengan lingkungannya dan dengan dirinya sendiri. - Bila super ego terlalu kuat maka hidup individu itu penuh dengan pantangan-pantangan, amat tertekan, tidak merasa bahagia,dan merasa dikejar-kejar oleh rasa dosa.
III. INTELEGENSI- Intelegensi atau akal pikiran adalah kemampuan
individu untuk menerima dan mengolah kesan-kesan baru, dapat mencipta dan menghasilkan sesuatu yang baru berupa pengertian.
- Berbagai hal dapat mengurangi/menghambat kemampuan ini :1. Kerusakan otak pranatal maupun postnatal.Mis : Keturunan, keracunan, ruda paksa, peradangan, neoplasma, gangguan pembuluh darah.
2. Faktor sosial budaya Mis : - Kurang rangsangan (lingkungan).
- Kebiasaan makanan yang kadar protein rendah yang diberikan anak di bawah 5 tahun.
- Gangguan intelegensi :1. Intelegensi yang tidak dapat berkembang (mental retardasi).2. Intelegensi yang mula-mula tumbuh, tapi
kemudian macet dan mengalami kemunduran (dementia).
IV. EMOSI- Emosi ialah manifestasi affek yang keluar yang
menyertai keadaan mental dan fisiologik tubuh individu.
- Emosi baru timbul apabila ada rangsang khusus yang memancingnya.
- Emosi digunakan untuk indikasi :a). Proses fisiologik-biokimiawi yang berhubungan dengan ekspresi somatik dan perasaan.
Mis : Seorang yang menjadi marah memperlihatkan tanda-tanda denyut nadi yang
cepat.
b). Pada tingkah laku, misalnya : membentak- bentak, memukul meja.c). Unsur mental, tidak senang, tidak tenang dan sebagainya.
V. AFFEK- Istilah affek : digunakan untuk fenomena
perasaan yang dialami secara subjektif sebagai suatu “nada perasaan” yang menggembirakan atau menyakitkan yang menyertai suatu buah pikiran.
- Istilah mood : digunakan untuk keadaan affektif yang berlangsung cukup lama.
- Temperamen : adalah bagian dari kepribadian yang menyangkut dasar emosi sejak lahir, dan menunjukkan pola respon emosi yang relatif permanen dan yang letaknya dalam.
* Fungsi affek :1. Memberi peringatan pada ego.2. Merupakan kekuatan pendorong untuk pembentukan defance terhadap affek tersebut.Mis :- Perasaan bersalah memperingatkan kita untuk tidak melakukan sesuatu hal yang terlarang, atau agar kita membetulkan kesalahan yang kitatelah perbuat. Bila perasaan bersalah terlalu besar, maka ego dapat mengadakan represi atau denial, atau
mengadakan kontrol dengan “masochistic reaction formation”.
Gangguan pada emosi/Affek- Affek-affek yang menggembirakan :
1.Euphoria : perasaan optimis, yakin, gembira, sering ditemukan pada keadaan hipomania, dementia paralitika, tumor lobus frontalis,sklerosis multiplex.
2.Elation : aktivitas motor dan dorongan yang berlebihan walaupun keadaan seharusnya menyedihkan hati, namun pasien sama sekali
tidak perlu.3. Eksaltasi : adalah elation ditambah
dengan sikap besar dari pasien. 4. Ekstase: merasa dirinya mempunyai
kekuasaan yang luar biasa, tenang dan bersifat keagamaan. Ia merasakan dirinyaberada dalam bidang eksistensi (keberadaan) yang baru dan terlepas dari pada dunia sekelilingnya.
V. DEPRESI- Keluhan utama adalah perasaan sedih.- Bervariasi dapat dinilai dari perasaan masa
bodoh sampai perasaan putus asa.- Depresi dapat mencakup pelbagai derajat
perasaan sedih, salah dan malu sekaligus.- Orang yang depresi merasa dirinya tidak
disayangi dan tidak disenangi. Seringkali karena terlalu banyak melamun, sehingga konsentrasi, perhatian dan ingatan terganggu.
- Keluhan somatik : sakit kepala, kepala berat, lelah, tidak ada nafsu makan,konstipasi.
- Insomnia : terutama bangun pagi sekali.- Ideas of reference : delusi (bersalah, tak
berharga), ide mau bunuh diri.- Inisiatif menurun, menjawab pertanyaan
dengan pelan .
- Ekspressi facial : putus asa, kelopak mata ke bawah, kulit dahi mengkerut, ujung mulut ke bawah, pandangan mata ke bawah.
- Sikap badan : leher, badan, dan lengan/kaki memperlihatkan sikap fleksi.
- Semua gerakan dikerjakan secara lambat.
VI. GRIEF (Kesedihan)- Grief dialami karena kehilangan seseorang
yang intim hubungan dengan individu itu.- Tidak ada hubungan dengan perasaan salah
atau malu.- Lamanya grief terbatas.- Jarang menyebabkan gangguan berat pada
aktivitas sehari-hari.
VII. ANXIETY1. Anxiety merupakan perasaan takut yang
persistent yang seolah-olah selalu dibayangi malapetaka.
- Pasien tidak tahu perasaan takutnya berasal darimana, juga disebut “Free floating anxiety”.
- Menurut teori PSIKOANALISA, anxiety timbul sebagai akibat adanya kekuatan id yang tidak terkontrol lagi, atau kekuatan-kekuatan super ego yang merusak diri sendiri.
- Anxiety berfungsi sebagai :a. Signal atau indikator dari konflik.
b. Alat yang memperkuat timbulnya represi, reaction formation dan proyeksi.
- Anxiety mempunyai efek atas susunan saraf otonom, dan dapat menimbulkan gejala-gejala psikofisiologik : hyperventilasi, spasme lambung, irritabilitas usus, tachycardia dan gangguan pernapasan.
- Sikap badan memperlihatkan ketegangan,tangan atau kaki tidak bisa diam.
- Suara tidak rata dan tidak tenang.- Bila terlihat kegelisahan motorik, maka reaksi
pasien disebut agitasi.2. Panik adalah keadaan anxiety yang hebat
yang menimbulkan disorganisasi dari fungsi-fungsi ego.
3. Affek inadekuat :- Disebut juga affek yang miskin atau
indifferent atau apathis.- Tidak timbul respon walaupun dalam suasana
atau ia mengalami keadaan yang seharusnya memberikan perasaan gembira, atau sedih. Jadi tidak ada lagi rasa terima kasih, simpati, sedih, kesal, bangga dan sebagainya, tidak lagi merupakan bahagian dari pengalamannya.
4. Affek yang tidak wajar (inappropriate) :- Terlihat disharmoni antara ekspresi affek dan situasi sosial atau milliu individu itu.
Mis : Pasien tertawa yang seharusnya ia sedih, atau sebaliknya.
5. Ambivalensi :- Ambivalensi affektif berarti adanya dua pola perasaan yang bertentangan satu sama lain (benci dan sayang) yang timbul pada saat bersamaan.
top related