eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

46
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> SOSIALISASI DAN KEPRIBADIAN TUGAS SOSIOLOGI UNTUK MEMENUHI NILAI OLEH EKA NUR FITRIYANI KELAS X-2

Upload: eka-nur-fitriyani

Post on 25-Jun-2015

2.199 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

SOSIALISASI DAN KEPRIBADIAN

TUGAS SOSIOLOGI UNTUK MEMENUHI NILAI

OLEH EKA NUR FITRIYANI

KELAS X-2

Page 2: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

PENGERTIAN SOSIALISASI• Sosialisasi adalah suatu proses belajar

tentang cara-cara hidup yang sesuai dengan nilai dan norma untuk

berkembang menjadi individu atau anggota masyarakat.

Page 3: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

PENGERTIAN SOSIALISASI MENURUT TOKOH

a. Charlotte Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

b. Bruce J. Cohen Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok.

c. Peter Berger Sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

d. Prof. Dr. Nasution, S.H. Sosialisasi adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial (sebagai warga masyarakat yang dewasa).

e. Sukandar Wiraatmaja Sosialisasi adalah proses belajar mulai bayi untuk mengenal dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.

f. Jack Levin dan James L. Spates Sosialisasi adalah proses pewarisan dan pelembagaan kebudayaan ke dalam kepribadian individu.

Page 4: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

TAHAPAN SOSIALISASI

1. Batita 0-3 tahun

2. Balita 3-5 tahun

3. Anak-anak 5-12 tahun

4. Remaja 12-17 tahun

5. Dewasa 17-36 tahun

6. Setengah tua 37-51 tahun

7. Tua 51-…. tahun

Page 5: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

TAHAPAN-TAHAPAN SOSIALISASIa. Tahap pertama (Preparatory Stage)

Tahap pertama ini adalah merupakan tahapan persiapan untuk pertama kali mengenal lingkungan sosialnya, yaitu dimulai dengan orang-orang yang terdekat dengan dirinya seperti ibu, ayah dan keluarga. Tahap ini juga merupakan persiapan untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk persiapan untuk pemahaman tentang diri. Contoh proses pembelajaran pada tahap ini adalah berbahasa atau berbicara, misalnya bayi mengenal bahasa yang disesuaikan dengan maknanya yang akan digunakan sesuai yang diajarkan oleh ibunya. Pada tahap ini manusia hanya bisa belajar meniru saja, misalnya seorang ibu mengajarkan kata “mama”, “papa”, “bobo”, walaupun tidak diajarkan makna kata-kata itu si bayi dapat meniru kata-kata tersebut dalam secara bertahap akan memahami makna kata-kata tersebut.

Page 6: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Tahapan sosialisasi…

b. Tahap Kedua (Play Stage)

Tahap ini merupakan langkah kedua dari tahap pertama yaitu pada tahap ini anak mulai dari meniru dengan lebih baik lagi atau sempurna. Selain itu pada tahap ini anak sudah dapat memahami peranan dirinya serta apa yang diharapkan dari dirinya dan peranan yang dimiliki orang lain. Sebagai contoh, anak perempuan sering meniru pola tingkah laku ibunya seperti memasak, belanja atau berdandan. Ketika anak mulai bergaul dengan anak lainnya maka ia berperan sebagai teman sebayanya. Pada tahapan ini anak sudah dapat membedakan individu berdasarkan statusnya, seperti paman, bibi, kakek, nenek, tetangga dan guru.

Page 7: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Tahapan sosialisasi…

c. Tahap Siap Bertindak ( game stage)

Pada tahapan ini, anak mulai bersikap mandiri dan memiliki ego berdasarkan kesadaran sendiri. Tingkat interaksi pada tahap siap bertindak ini meningkat sehingga anak mampu mengambil peranan dalam masyarakat yang lebih luas. Kemampuan untuk menyesuaikan dan menempatkan dirinya semakin jelas, serta kemampuanuntuk menerima atau menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berada di luar keluarganya pun dapat dijalaninya dengan kesadaran sebagai bagian aktif dari masyarakat. Contoh, seorang anak di sekolah berusaha mentaati tata tertib di sekolah.

Page 8: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Tahapan sosialisasi…

d. Tahap penerimaan norma kolektif (generelized other)

Pada tahapan ini seseorang sudah dapat menempatkan diri pada masyarakat yang lebih luas lagi, beinteraksi secara luas begitu pun dengan rasa tenggang rasanya. Dirinya sadar sebagai individu yang mempunyai hak dan kewajiban, individu yang dapat dikenakan sanksi hukum apabila melanggar tata nilai dan norma dimasyarakatnya. Sebagai contoh, pada tahapan ini seseorang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan bangsa Indonesia. Kesadarannya sebagai bagian adari satu kesatuan masyarakat bangsa juga akan mendorong kemampuan untuk mempertahankan keanggotaan dan keutuhan dari masyarakatnya itu. Tahapan ini manusia sudah dianggap sebagai manusia dewasa yang mantap.

Page 9: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

TUJUAN SOSIALISASI Dapat menjadi anggota masyarakat yang baik Mengetahui diri kita seperti apa dalam masyarakat Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup

bermasyarakat Mengembangkan kemampuan berekomunikasi secara efektif Membantu mengendalikan fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-

latihan mawas diri yang tepat Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang

mempunyai tugas pokok dalam masyarakat. Memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada seseorang untuk dapat

hidup bermasyarakat. Membuat seseorang mampu mengembalikan fungsi-fungsi melalui latihan

introspeksi yang tepat.

Page 10: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

BENTUK SOSIALISASI

• a. Sosialisasi Primer

Menurut Peter Berger dan Luckman, sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, di mana ia menjadi anggota masyarakat. Biasanya pada usia 1 – 5 tahun, secara bertahap mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Peran orang-orang terdekat sangat penting untuk membentuk karakter kepribadian sesuai yang diharapkan. Ini merupakan proses penting karena apapun yang diserap anak di masa ini menjadi ciri mendasar kepribadian anak setelah dewasa. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pola pengasuhan yang baik dan jauh dari suasana kekerasan baik fisik maupun psikis agar kelak karakter anak menjadi baik

Page 11: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

ANAK-ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA DALAM KELUARGA

• Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki• Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi• Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri• Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri• Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri• Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri• Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai• Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan• Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan• Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya• Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar

menemukan cinta dalam kehidupan

Dorothy Law Nolte

Page 12: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Bentuk sosialisasi….

• b. Sosialisasi Sekunder

Menurut Peter Berger dan Luckman, sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan ke dalam sektor baru dari dunia objektif masyarakatnya. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberikan identitas diri baru dan desosialisasi adalah ketika seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang lama. Hal ini biasa terjadi di lingkungan tempat kerja. Di lingkungan pekerjaan inilah individu dikenalkan dan disosialisasikan dengan dunia (objeknya) yang baru sehingga mereka dapat berperan dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Page 13: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SOSIALISASI

a. Faktor Internal• Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang. Faktor intrinsik ini menyangkut motivasi, minat serta kemampuan yang dimiliki seseorang dalam rangka menyesuaikan diri dengan tata pergaulan yang ada dalam masyarakat.

b. Faktor Eksternal• Faktor yang berasal dari luar individu yang melakukan

proses sosialisasi dalam masyarakat. Faktor ekstrinsik dapat berupa norma, nilai, struktur sosial, ekonomi, struktur budaya, dan lain-lain.

Page 14: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

BENTUK AGEN SOSIALISASI1. Orang tua dan keluarga

Orang tua atau keluarga merupakan lingkungan pertama sejak manusia dilahirkan dan lingkungan paling lama yang kita tinggali. Pola interaksi keluarga ini sangat berperanan besar sebagai media sosialisasi bagi para anggota keluarganya. Hubungan individu di masyarakat sangat dipengaruhi keluarga karena keluarga memiliki peranan:

a. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan utama dibandingkan dengan lembaga pendidikan manapun.

b. Keluarga merupakan kelompok pergaulan hidup manusia dengan volume terkecil dan kadar tertinggi.

c. Keluarga merupakan mata rantai untuk hubungan jasmani dan rohani manusia yang berlawanan jenis.

d. Keluarga merupakan mata rantai dalam regenerasi dan pewarisan budaya.

Page 15: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Bentuk agen sosialisasi : orangtua dan keluarga…

Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam sosialisasi yaitu;

a. Sosialisasi Represif ( Represive socialization) : Sosialisasi ini menekankan dan mengharapkan ketaatan anak terhadap orang tuanya. Dalam proses sosialisasi ini orang tua menjadi pusat dan banyak melakukan dominasi terhadap proses pembelajaran sosial anak. Sosialisasi represif ini memiliki ciri-ciri;

1. Adanya hukuman terhadap pelanggaran atau sikap anak yang tidak disetujui oleh orang tuanya.

2. Adanya penghargaan dan imbalan berupa materil.

3. Adanya kepatuhan anak terhadap orang tua.

4. Adanya dominasi orang tua yang sangat kuat

5. Komunikasi bersifat satu arah

6. Komunikasi bersifat sebagai perintah.

b. Sosialisasi Partisipasi ( Participatory Socialization ): Sosilisasi ini berlawanan dengan sosialisasi represif karena menekankan pada anak sebagai pusat proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi ini interaksi anak menjadi proses sosialisasi di keluarga dan orang tua mengikuti segala pola tingkah laku anak.

Page 16: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Bentuk agen sosialisasi : orangtua dan keluarga…Ciri-ciri dari sosialisasi represif ini adalah;

1).Adanya imbalan apabila anak bertingkah laku baik

2) Adanya dominasi dan otonomi pada anak

3) Adanya komunikasi sebagai interaksi

4) Adanya komunikasi verbal

5) Adanya perhatian orang tua terhadap keinginan anak nya

6) Sosialisasi berpusat pada anak

7) Antar anggota keluarga memiliki tujuan yang sama.

Sebagai media sosialisasi keluarga pun memiliki peranan untuk menghambat proses sosialisasi. Keluraga yang memiliki kendala-kendala akan mempengaruhi sikap dan kepribadian anggota keluarganya, yaitu;

1) Keluarga modern merupakan kesatuan konsumtif, sehingga hubungan antar individu dalam keluarga menjadi sangat berkurang.

2) Keluarga sebagai lembaga (institute) sudah berubah menjadi keluarga yang bersifat persekutuan (companionship) yang sangat longgar ikatannya.

3) Semakin banyak keluarga yang hidup terpisah dan meningkatnya perceraian , sehingga longgar intensitas interelasi sosialnya.

Page 17: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi …2. Teman sepermainan

Teman sepermainan merupakan lingkungan sosial kedua yang akan ditemui oleh seorang individu setelah keluarga. Teman seper-mainan merupakan kelompok sosial yang jumlahnya kecil memiliki kesamaan usia, memiliki kesamaan kegiatan yaitu bermain, biasanya kelompok ini memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kepuasaan rohani yaitu tujuan rekreatif. Intensitas interaksi sosial antar kelompok ini sangat tinggi, ditandai dengan rasa saling memiliki satu sama lain dan senang melakukan kegiatan bersama-sama. Kelompok sosial ini bukan berdasarkan atas hubungan darah, keturunan ataupun kekerabatan tetapi atas dasar seringnya terjadi pertemuan antar anggota kelompok dan kesamaan kepentingan. Teman sepermainan disebut dengan sahabat, pada usia remaja pola hubungan antar sehabat ini memberikan pengaruh yang besar dalam proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian.

Page 18: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Bentuk agen sosialisasi : teman sepermainan…

• Adakalanya seorang sahabat menjadi faktor pendorong seorang individu untuk melakukan tindakan sosial. Kelompok persahabatan ini memberikan peranan positif, bagi proses sosialisasi dan perkembangan kepribadian anak di antaranya yaitu:

A. Pengakuan terhadap eksistensi individu

B. Membantu proses kemantapan dan kepribadian individu dalam masyarakat.

C. Kelompok sosial ini dapat memberikan rasa nyaman terhadap individu, maksudnya individu dapat mencurahkan ekspresi atas segala perasaan yang dialaminya.

D. Pada hubungan persahabatan ini, individu dapat mengembangkan keterampilannya.

E. Individu yang bergabung dengan kelompok persahabatan akan lebih cepat mengalami proses pendewasaan, karena individu senantiasa berinterksi dan membangun interelasi dengan anggota kelompoknya.

Page 19: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Bentuk agen sosialisasi : teman sepermainan…• Pengaruh negatif teman sepermainan :

1. Pembentukan kelompok sosial yang terjadi karena adanya kesamaan kepribadian dan kepentingan akan menimbulkan eksklusifisme kelompok. Contoh, Tawuran dan perkelahian di kalangan remaja

2. Penyimpangan tata nilai dan norma yang dianut oleh anggota kelompok. Apabila nilai dan norma yang dianut oleh kelompok sosial ini tidak sesuai dengan tata nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat. Individu akan dikucilkan oleh masyarakat luas apabila lebih memilih untuk menganut tata nilai dan norma anggota kelompok daripada yang dianut oleh masyarakat. Contoh. Nilai-nilai pergaulan bebas yang dianut oleh suatu sosial tertentu.

Page 20: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi …

3. Sekolah

Pada lingkungan sekolah, guru adalah pemegang kontrol terhadap proses sosialisasi anak. Sebagai sebuah lembaga (institute) sekolah memiliki peranan sosial akademik, peranan sosial religius, peranan sosial kultural dan peranan sosial ekonomi. Di sekolah individu akan banyak mendapatkan pengetahuan tentang berbagai hal di dalam kehidupan manusia. Pemahaman anak akan diri dan lingkungan akan meningkat seiring dengan proses pembelajaran di sekolah. Kreativitas, minat dan potensi anak juga akan berkembang di sekolah karena fungsi sekolah salah satunya yaitu membantu perkembangan kepribadian anak. Peranan sekolah tidak kalah pentingnya dengan peranan orang tua dan keluarga. Sekolah membantu anak menemukan jati dirinya dan memberikan bekal untuk menjalankan peran, status, hak dan kewajibannya pada kehidupannya di masa depan.

Page 21: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi …

4. Media Massa

Media massa merupakan salah satu unsur teknologi yang memiliki peranan sebagai media sosialisasi. Melalui media akan terjadi transformasi sosial dan budaya terhadap masyarakat luas. Alat komunikasi ini memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan tanpa terikat oleh nilai dan norma yang ada di masyarakat.

Page 22: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Cara-cara sosialisasi1. Pelaziman (Conditioning)

Sebagian besar prilaku anak diperoleh dengan cara pelaziman. Anak mempertahankan suatu prilaku apabila dengan prilaku itu anak mendapatkan imbalan. Sebaliknya prilaku anak akan berhenti apabila prilaku itu mendapat hukuman. Dalam pelaziman hampir sebagian besar perilaku diperoleh anak secara positif. Dalam hal pelaziman ini peranan orang tua sangat besar.

2. Imitasi

Pada proses imitasi ini terjadi proses yang agak majemuk, anak akan melihat model yang akan ditiru perbuatannya.

3. Identifikasi

Identifikasi adalah proses peniruan secara mendalam. Anak tidak hanya meniru aspek luarnya saja tetapi ia ingin menjadikan dirinya identik (sama) dengan tokoh idealnya. Dalam perkembangan proses diri, identifikasi memegang peranan penting sebab melakukan identifikasi seseorang “mengkategorikan” dirinya dalam kategori tertentu.

4. Internalisasi

Pada internalisasi anak, anak mengikuti aturan bukan karena takut dihukum atau akan mendapatkan hadiah, bukan pula karena meniru tokoh idealnya. Ia mengikuti aturan karena merasa pasti bahwa norma itu telah menjadi bagian dari dirinya, ia menyadari bahwa perilaku tersebut diharapkan oleh masyarakat.

Page 23: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

FAKTOR PENGHAMBAT SOSIALISASI

• Kemampuan berbahasa : bisu, cacat bibir sumbing, gagap, pendiam.

• Kendala dalam bergaul• Kehidupan yang terisolir• Hambatan alam/bencana alam• Perbedaan perlakuan• Perubahan sosial karena modernisasi• Terjadinya kesenjangan kebudayaan• Terjadinya kesenjangan antar kelompok sosial

Page 24: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

PENGERTIAN KEPRIBADIAN

• Menurut Yinger (1965) seperti dikutip Horton dan Hunt dalam Sosiology, kepribadian didefinisikan sebagai keseluruhan sikap atau kelakuan seseorang individu dengan system tendendsi (kecenderungan) tertentu yang telah dimiliki dan saling mempengaruhi dengan rangkaian situasi atau keadaan yang ditemui sehari-hari.

Page 25: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Sementara itu , Soetandyo Wignjosobroto mendefenisikan kepribadian sebagai kecendrungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah pekerti (prilaku) social tertentu, baik tingkah pekerti yang bersifat tertutup maupun terbuka

PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Page 26: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Selanjutnya Soetandyo Wignjosobroto mengatakan kepribadian merupakan kecenderungan psikologi karena kepribadian lebih bersifat instingtif dan refleks daripada bersifat sadar.

• Tindakan yang dihasilkan oleh kepribadian secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu :

• Tingkah pekerti tertutup, yang meliputi kegiatan berperasaan, berkehendak, berfikir dan bersikap, serta

• Tingkah pekerti terbuka meliputi berbagai aktifitas fisik atau raga, yang dikenal dengan sebutan prbuatan.

• Manusia berperasaan, berfikir, maupun berbuat sesuatu, sebenarnya bukan murni kehendak diri mereka sendiri.Proses penerimaan pegaruh dari lingkungan disebut sebagai proses belajar (learning process) atau proses sosialisasi.

PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Page 27: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Menurut Horton dan Hunt terdapat lima factor yang dapat mempengaruhi Pembentukan kepribadian seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

Page 28: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

FAKTOR BIOLOGIS

Page 29: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Cara-cara manusia melakukan aktivitas berbeda-beda tergantung pada kondisi fisik manusia bersangkutan. Kemampuan dan ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik dapat melahirkan rasa bangga atau rasa rendah diri. Kondisi-kondisi fisik individu, lambat laun membentuk kepribadian individu bersangkutan.

• Contohnya, beberapa orang memiliki kelainan fisik merasa rendah diri dalam bergaul dengan orang lain atau orang yang mengalami lumpuh kaki lebih memilih untuk mengurung diri di rumah sehingga menyembabkan dirinya introvert (tertutup).

Page 30: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

LINGKUNGAN FISIK

Page 31: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Lingkungan fisik dalam arti geografis, mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang dengan jalan melatih masyarakat yang tinggal dilingkungan tersebut. Alam melatih daya tahan masyarakat dengan cuacanya yang tidakbersahabat, melatih kesabaran masyarakat dengan keterbatasan jumlah sumber daya alam, dan melatih kreativitas masyarakat dengan keterbatasan jenisnya.

• Contohnya, lingkungan fisik yang kering dan tandus akan membentuk sifat masyarakatnya menjadi keras dan pantang menyerah. Anggota masyarakat setempat, sejak masih kecil telah terbiasa berkerja keras sehingga kepribadian mereka juga menjadi keras dan tidak mudah menyerah.

Page 32: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

KEBUDAYAAN

Page 33: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Kebudayaan yang terdapat pada masyarakat dalam keseharian seperti menanam padi di sawah, memasak menggunakan api, bersekolah, dan naik mobil menuju tempat kerja merupakan unsur-unsur kebudayaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

• Pada dasarnya, seperti dikemukakan George Herbert Mead, individu belajar dari orang-orang atau masyarakat di tempat mereka berada. Masyarakat mewariskan kebudayaan yang mereka miliki kepada individu. Akibat pengaruh dari masyarakat, kepribadian anak atau individu akan berkembang dan menjadi mirip dengan tipe kepribadian masyarakat dimana tempat dia berada.

Page 34: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

PENGALAMAN KELOMPOK

Page 35: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Dalam mempengaruhi pembentukan kepribadian individu, factor pengalaman kelompok memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja factor kebudayaan. Prebedaannya bahwa kebudayaan merupakan hasil olah pikir atau produk suatu kelompok, sedangkan kelompok merupakan pihak yang menciptakan kebudayan.

Page 36: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

PENGALAMAN YANG BERBEDA

Page 37: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

• Kamu tentu memahami bahwa masing-masing siswa memiliki pengalaman sosial berbeda-beda. Kadang-kadang memang pengalaman mereka sama, seperti saat menerima pelajaran bersama di dalam kelas.

• Perbedaan pengalaman yang didapat akan disikapi dengan bebeda pula. Akibatnya masing-masing individu memiliki sikap yang beragam. Sikap ini akan mengendap dalam dirinya dan menjadi kepribadian yang berbeda-beda.

Page 38: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Macam – Macam Teori Perkembangan Kepribadian adalah

A. Teori Generalized Other

B. Teori Looking Glass Self

C. Teori delapan tahap perkembangan.

Page 39: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

A. Teori Generalized Other

• Digagas oleh George Herbert Mead – adalah kumpulan harapan-harapan orang atau masyarakat yang diinginkan untuk dilaksanakan oleh individu tertentu.

Page 40: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

B. Teori Looking Glass Self

Digagas oleh Charles Horton Cooly – kepribadian seseorang terbentuk atas dasar pandangan orang – orang di sekelilingnya.

a. Persepsi individu tentang bagaimana dirinya terlihat oleh orang lain

b. Persepsi individu tentang penilaian orang lain terhadap individu bersangkutan

c.Perasaan individu tentang penilaian orang lain terhadap dirinya.

Page 41: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

C. Teori delapan tahap perkembangan.

A.Masa bayi, 0-2 tahunB Masa kanak-kanak awal, 2-3 tahunC Masa Bermain, 4-5 tahunD Masa Sekolah, 6,-11 tahunE Masa Remaja, 12 - 18 tahunF Masa Dewasa awal, 19 -35 tahunG Masa Dewasa Pertengahan, 35-50 tahunH Masa Tua, 51 tahun

Page 42: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIANKebudayaan berasal dari kata Buddhayah dalam bahasa Sansekerta – memiliki arti hal-hal yang bersangkutan dengan akal (cipta).

Horton dan Hunt Suatu kebudayaan yang dianut masyarakat ditransfer kepada masing-masing individu sehingga kebudayaan itu tertanam dan akan mempengaruhi kepribadian individu tersebut

Page 43: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

1.Kebudayaan khusus berdasar faktor Kedaerahan

2.Perbedaan Cara hidup di kota dan desa3.Kebudayaan khusus kelas sosial4.Kebudayaan khusus atas dasar agama5.Kebudayaan berdasarkan Profesi

KEBUDAYAAN YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

Page 44: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Kepribadian ialah keseluruhan sikap individu dengan sistem tendensi tertentu yg dimiliki dan saling mempengaruhi dengan rangkaian situasi sehari hari.Faktor – faktornya : Faktor biologisLingkungan fisikKebudayaanPengalaman dalam kelompokPengalaman yang berbeda

Menurut Peter Berger ada dua bentuk sosialisasi :Primer dan sekunder

Agen sosialisasi : KeluargaTemen sepermainanSekolahMedia massa

Kesimpulan

Page 45: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Kelompok kerjaTeory Generalized otherTeory Looking glass selfTeory delapan tahap

perkembanganBerbagai kebudayaan

Kebudayaan khusus berdasar faktor kedaerahan

Perbedaan cara hidup di kota dan desa

Kebudayaan khusus kelas sosialKebudayaan khusus berdasarkan

agamaKebudayaan berdasarkan Profesi

Kesimpulan

Page 46: Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

TERIMA KASIH