psikologi kepribadian 2

165
i Psikologi Kepribadian 2 Psikologi Kepribadian 2 Oleh : Dewy Alifiyah Rachma

Upload: fiyah-rachma

Post on 10-Aug-2015

129 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

i

Psikologi Kepribadian 2

Psikologi

Kepribadian

2

Oleh :

Dewy Alifiyah

Rachma

ii

Psikologi Kepribadian 2

Dosen :

Muhammad

Jamaluddin M.Si

iii

Psikologi Kepribadian 2

(B.F. Skinner)

A. Biografi Singkat

Burrhus Frederic Skinner lahir pada 20

Maret 1904, dikota kecil Susquehanna.

Pennsylynia. Ayahnya adalah seorang

pengacara, sedangkan ibunya seorang ibu

rumah tangga.

Dia dibesarkan dalam lingkungan

Kristen Ortodoks yang biasa bekerja

keras. Pada masa kecil Burrhus adalah

anak yang aktif, menyukai alam bebas,

senang membangun sesuatu, dan

menikmati kegiatan sekolah. Hidupnya

hamper tanpa tragedi. Peristiwa yang

dianggap khusus adalah ketika kakaknya

meninggal pada usia 16 tahun karena

penyakit aneurisma serebral.

iv

Psikologi Kepribadian 2

Burrhus menerima gelar BA dalam

bahasa Inggris dari Hamilton College New

York. Burrhus bukan orang yang mudah

membangun hubungan social, tidak cocok

dengan saudara-saudaranya dan kurang

menikmati hubungan social dengan

teman-teman. Dia tidak menonton

pertandingan sepak bola, seperti teman-

teman sebayanya dan lebih banyak

mengisi kegiatan dengan menulis,

terutama untuk dimuat di Koran.

Tulisannya banyak berisi kritikan

terhadap sekolah. Dia pun pernah

mencoba mengirim beberapa puisi dan

cerita pendek ke berbagai surat kabar.

Ketika lulus kuliah, dia membangun

sebuah tempat untuk belajar di loteng

supaya dapat berkonsentrasi menulis,

v

Psikologi Kepribadian 2

tetapi tidak pernah benar-benar

digunakannya dengan sebaik-baiknya.

Pada tahun 1945, Skinner menjadi

ketua jurusan psikologi di Indiana

University, kemudian kembali ke Harvard

pada tahun 1948 dan menghabiskan sisa

hidupnya. Skinner sangat aktif melakukan

riset dan membimbing kandidat doctor,

serta menulis ratusan buku. Meskipun

tidak menjadi penulis fiksi dan puisi yang

sukses, dia menjadi salah satu penulis

psikologi terbaik. Buku Welden II yang

ditulisnya merupakan salah satu buku

yang terkenal, berisi kisah fiksi sebuah

komunitas yang menjalankan prinsip-

prinsip behaviorisme.

18 Agustus 1990, B.F. Skinner

meninggal dunia karena leukemia. Dan

dia adalah salah seorang yang sangat

vi

Psikologi Kepribadian 2

terkenal dalam bidang psikologi dan

mungkin setenar Sigmun Freud.

B. Konsep Utama Behaviorisme

Skinner adalah salah satu ahli waris

behaviorisme yang dikembangkan

Watson. Dia sependapat dengan Watson,

bahwa tidaklah produktif dan bodoh untuk

menjelaskan sesuatu dengan merujuk

pada struktur yang tidak dapat diamati

secara langsung. Skinner, tidak

mengembangkan psikologi yang

berkonsentrasi pada orang, tetapi

semata-mata pada variable-variabel dan

kekuatan dalam lingkungan yang

mempengaruhi seseorang untuk

berperilaku yang dapat diamati langsung.

Bagi Skinner, istilah “kepribadian”

tidak ada, yang ada adalah perilaku,

vii

Psikologi Kepribadian 2

karena perilaku sepenuhnya dapat

dipahami karena merupakan tanggapan

terhadap faktor-faktor dari lingkungan.

Upayah untuk memahami dan

menjelaskan perilaku sebagai struktur

internal, seperti kepribadian atau ego

hanya merupakan fiksi, karena istilah ini

tidak cukup membantu. Alasanya adalah

sebagai berikut. Pertama, disajikan

sedemikian rupa sehingga tidak dapat

secara langsung diamati. Kedua, sangat

sulit untuk menyimpulkan definisi

operasionalnya. Ketiga, hamper tidak

mungkin untuk mengembangkan sarana

untuk menguji kepribadian secara

sistematis dan empiric. Sebaliknya,

Skinner menyarankan agar kita

berkonsentrasi pada konsekuensi

lingkungan yang menentukan dan

mempertahankan perilaku individu.

viii

Psikologi Kepribadian 2

Skinner menekankan subjek penelitian

yang bersifat individual. Dia mempelajari

setiap binatang secara terpisah dan

melaporkan hasilnya dalam bentuk

catatan individual. Berbeda dengan

peneliti lain, mereka umumnya menarik

kesimpulan berdasarkan kerja kelompok

sebagai pembanding dari keseluruhan.

Skinner percaya bahwa hokum perilaku

harus ditentukan setiap subjek individual

bila diamati di bawah kondisi yang sesuai.

Psikologi sulit dikatakan sebagai sebuah

ilmu apabila tetap berada dalam sistem

dimensi alamiah (1983).

1. Pengembangan perilaku melalui

Belajar

Ketika lahir, manusia (bayi)

hanyalah seikat kapasitas bawaan dan

konsekuensi perilaku yang muncul

ix

Psikologi Kepribadian 2

sebagai hasil belajar. Hokum Thorndike

menyatakan bahwa efek suatu perilaku

atau performa yang disertai dengan

kepuasan akan cenderung meningkat,

tetapi jika kinerja tersebut disertai

dengan frustasi maka kepuasan akan

cenderung menurun.

2. Penguatan Instrumental

Skinner (1983) membedakan dua

jenis perilaku, yaitu responden dan

instrumental. Perilaku responden

mengacu pada reflex atau respons

otomatis yang muncul karena adanya

rangsangan. Seberkas cahaya akan

menyebabkan mata berkontraksi,

Tapping luutut di tempat yang tepat

membuat kaki tersentak ke depan.

x

Psikologi Kepribadian 2

Perilaku instrumental muncul

tanpa memerlukan keberadaan

stimulus. Perilaku tersebut muncul

secara spontan. Tidak semua bayi yang

baru lahir memilki gerakan reflex.

Beberapa tanggapan merupakan

perilaku instrumental. Ayunan gerak

tangan atau kaki bayi mengikuti urutan

tertentu.

Perbedaan utama antara perilaku

spontan dan perilaku instrumental

adalah terletak pada sumber stimulus.

Perilaku responsive terjadi karena

adanya stimulus, sementara perilaku

instrumental muncul secara bebas

yang dibuat oleh organisme yang

bersangkutan. Sifat penguatan juga

berbeda dengan pengondisian klasik,

yang stimulus yang menjadi

penguatnya muncul mendahului

xi

Psikologi Kepribadian 2

perilaku. Dalam perilaku instrumental,

efek dari perilaku adalah penguatan.

Dengan demikian, instrumental

reinforcement dapat mengendalikan

perilaku.

3. Pembentukan (Shapping)

Skinner memperkenalkan

shapping (pembentukan) atau metode

aproksimiasi. Metode ini merupakan

cara untuk menguatkan suatu perilaku,

misalnya pada orang yang mengalami

fobia terhadap hewan tertentu akan

diterapi dengan metode aproksimiasi.

Tanpa awal metode ini adalah dengan

menempatkan hewan yang ditakuti

pada jarak tertentu, secara bertahap

diletakkan lebih dekat, selanjutnya

dibuat variasi dengan

menempatkannya lebih dekat lagi.

xii

Psikologi Kepribadian 2

Skinner menggunakan metode

ini untuk melatih anaknya dalam

menggunakan slide (papan peluncur

mainan anak-anak) pada saat berumur

sekitar tiga atau empat tahun. Pada

awalnya, dia ketakutan, tapi Skinner

menganggkatnya, meletakkan di ujung

slide, selanjutnya ditanya keadaanya.

Metode ini sama dengan metode

yang digunakan terapi yang disebut

desensitisasi sistematis, yang

dikembangkan oleh behavioris lain

bernama Joseph Wolpe.

4. Rangsangan Permusuhan

Stimulus permusuhan adalah

kebalikan dari stimulus yang

memperkuat. Dia merupakan sesuatu

xiii

Psikologi Kepribadian 2

yang tidak menyenangkan atau

menyakitkan. Stimulus permusuhan

digambarkan sebagai bentuk

pengkondisian yang dikenal sebagai

hukuman. Jika anda memaksa seekor

tikus untuk melakukan x, dia akan

melakukannya jauh lebih sedikit dari

yang diminta. Jika anda memukul Rudi

untuk melemparkan mainannya, dia

akan melemparkan mainannya kea rah

(mungkin) yang berbeda.

C. Penerapan Behaviorisme dalam

Konseling

Prinsip pengubahan tingkah laku yang

dikembangkan Skinner diaplikasikan

dalam pelaksanaan konseling. Bentuk

aplikasi tersebut adalah sebagai berikut

ini.

xiv

Psikologi Kepribadian 2

1. Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku seing disebut

sebagai b-mod, yaitu teknik terapi

berdasarkan teori Skinner. Caranya

adalah dengan memadamkan perilaku

yang tidak diinginkan (dengan

menhapus reinforce) dan

menggantinya dengan perilaku yang

diinginkan melalui penguatan. Teknik

ini digunakan pada berbagai macam

gangguan psikologis, seperti

kecanduan obat-obatan, neurosis, rasa

malu, autism, bahkan skizofrenia, dan

ternyata hasilnya sangat baik terutama

untuk anak-anak.

2. Pembanjiran (Flooding)

Membanjiri klien dengan situasi

atau penyebab yang menimbulkan

xv

Psikologi Kepribadian 2

kecemasan atau tingkah laku yang

tidak dikehendaki. Klien diminta untuk

tetap bertahan dalam sebuah kondisi

sampai yang bersangkutan menyadari

bahwa malapetaka yang

dicemaskannya tidak terjadi.

3. Terapi Aversi

Pada kontrol diri, pelaksanaan

terapi dapat dilakukan oleh individu

sendiri. Sedang pada terapi aversi,

pengaturan kondisi aversi diciptakan

oleh terapis. Misalnya, remaja yang

senang berkelahi akan ditunjukkan foto

teman-temannya yang kesakitan

karena berkelahi.

4. Pemberian Reward/Punishment

Secara Selektif

xvi

Psikologi Kepribadian 2

strategi terapi ini untuk

memperbaiki tingkah laku anak dengan

melibatkan figure di sekeliling anak

sehari-hari, khususnya orang tua dan

guru.

5. Latihan Keterampilan Sosial

Teknik ini banyak dipakai untuk

membantu penderita depresi. Teori

depresi yang popular memandang

depresi sebagai akibat dari perasaan

tidak mendapat hadiah (perhatian) dari

lingkungan, mungkin karena tidak

memiliki keterampilan untuk

memperolehnya.

6. Kartu Berharga (Token Economic)

xvii

Psikologi Kepribadian 2

Teknik yang didasarkan pada

prinsip pengkondisian operan didesain

untuk mengubah tingkah laku klien.

Intervensi ini bisa dipakai untuk

mendidik anak di rumah atau di

sekolah, khususnya kepada anak yang

lambat belajar, autis, dan delinkuen.

xviii

Psikologi Kepribadian 2

(Albert Bandura)

A. Biografi Singkat

Albert bandura dilahirkan pada 4

desember 1925, di Mundare, suatu kota

kecil di dataran utara Alberta. Dia

tumbuh sebai anak laki-laki satu-satunya

dari keluarga dengan lima kakak

perempuan. Kedua orang tuanya telah

beremigrasi dari Negara Eropa Timur saat

remaja, ayahnya berasal dari Polandia

dan ibunya berasal dari Ukraina. Bandura

didukung oleh kakak-kakak

perempuannya untuk menjadi mandiri

dan dapat bergantung pada dirinya

sendiri. Dia juga belajar untuk

mengarahkan dirinya sendiri di sekolah

kecil yang ada di kota tersebut, yang

hanya memiliki sedikit guru dan sumber

xix

Psikologi Kepribadian 2

daya. Dia menjadi siswa di sekolah

menengah atas yang hanya memiliki dua

pengajar untuk mengajarkan keseluruhan

kurikulum.

Setelah lulus dari sekolah menengah

atas, Bandura kemudian melewatkan

musim panas di Yukon, bekerja di

highway Alaska. Pengalaman ini

membawanya berkenalan dengan sesame

pekerja yang bervariasi, kebanyakan dari

mereka melarikan diri dari kreditor,

kewajiban tunjangan anak, dan hutang-

hutang mereka yang lain.

Bandura memberi tahu Richard Evans

(Evans, 1989) bahwa keputusannya untuk

menjadi psikolog cukup tidak disengaja;

hal tersebut terjadi sebagai hasil dari

kejadian yang tidak direncanakan.

xx

Psikologi Kepribadian 2

Setelah lulus dari Britis Columbia

dalam waktu 3 tahun, Bandura mencari

program pascasarjana psikologi klinis

yang mempunyai dasar teoritis yang kuat.

Penasihatnya merekomendasikan

University of Lowa, sehingga Bandura

meninggalkan Kanada dan pergi ke

Amerika Serikat. Dia menyelesaikan gelar

masternya pada tahun 1951 dan

mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi

klinis di tahun berikutnya.

B. Teori Kognitif Sosial

Salah satu asumsi awal dan dasar teori

kognisi sosial Bandura adalah bahwa

manusia cukup fleksibel dan mampu

mempelajari berbagai sikap, kemampuan,

dan perilaku, serta cukup banyak dari

pembelajaran tersebut yang merupakan

hasil dari pengalaman tidak langsung.

xxi

Psikologi Kepribadian 2

1. Observasi

Bandura yakin bahwa observasi

memberikan jalan pada manusia untuk

belajar tanpa harus melakukan perilaku

apapun. Hal terpenting bagi teori kognitif

sosial adalah asumsi bahwa mereka

belajar melalui observasi perilaku orang

lain. Bandura (1986, 2003) yakin bahwa

pembelajaran melalui observasi lebih

efisien dari pada belajar melalui

pengalaman langsung. Dengan

mengobservasi orang lain, manusia tidak

perlu mengalami berbagai respon yang

dapat berakibat pada hukuman atau

tanpa menghasilkan penguatan sama

sekali.

2. Modeling

xxii

Psikologi Kepribadian 2

Inti dari pembelajaran melalui proses

observasi adalah modeling. pembelajaran

melalui modeling meliputi menambahi

atau mengurangi suatu perilaku yang

diobservasi dan mengeneralisasi dari satu

observasi ke observasi yang lainnya.

Dengan kata lain, modeling meliputi

proses kognitif, bukan sekedar imitasi.

Beberapa faktor menentukan apakah

seseorang akan belajar dari seorang

model dalam suatu situasi. Pertama,

karakteristik model tersebut sangat

penting. Manusia lebih mungkin mengikuti

orang yang memiliki status lebih tinggi.

Kedua, karakteristik dari yang melakukan

obsevasi juga mempengaruhi

kemungkinan untuk melakukan modeling.

Orang-orang yang tidak mempunyai

status, kemampuan, atau kekuatan lebih

mungkin untuk melakukan modeling.

Ketiga, konsekuensi dari perilaku yang

xxiii

Psikologi Kepribadian 2

akan ditiru juga mempunyai pengaruh

terhadap pihak yang melakukan

observasi. Semakin besar nilai yang

ditaruh seseorang yang melakukan

observasi pada suatu perilaku, lebih

memungkinkan untuk orang tersebut

mengambil perilaku tersebut.

Perbedaan antara Imitasi dan Modeling

Imitasi Modeling

Bersifat Fisiologis Lebih banyak pada

psikologis

Kurang melibatkan

proses kognitif

Proses kognitif

- Attention

- Retention

- Reproduksi

xxiv

Psikologi Kepribadian 2

- Motivation

Kurang memiliki

tujuan

Adanya tujuan untuk

mendapatkan

Reward untuk

menghindari

Panisment

Kurang mampu

mengontrol tingkah

laku

Mampu mengontrol

dan mengubah

tingkah laku

≠ Role Model Role Model

C. Proses yang Mengatur Pembelajaran

Melalui Observasi

1. Perhatian

xxv

Psikologi Kepribadian 2

Sebelum kita dapat melakukan

modeling terhadap orang lain, kita

harus memperhatiakn orang tersebut.

Apa faktor-faktor yang mengontrol

perhatian? Pertama, karena kita 

mempunyai kecenderungan untuk

mengobservasi seseorang yang sering

kita asosiasikan dengan diri kita, kita

lebih mungkin untuk memperhatikan

orang-orang tersebut. Kedua, model

yang atrktif dan menarik lebih mungkin

untuk diobservasi dari pada model

yang tidak menarik, kita

mengobservasi perilaku yang kita rasa

penting atau bernilai.

2. Representasi

Agar sebuah observasi dapat

mengarahkan pada pola respon yang

baru, pola tersebut harus dapat

xxvi

Psikologi Kepribadian 2

direpresentasikan secara simbolis di

dalam ingatan. Representasi simbolik

tidak perlu dalam bentuk verbal,

karena beberapa observasi

dipertahankan dalam bentuk

gambaran dan dapat dimunculkan

tanpa adanya model secara fisik.

Proses ini penting terutama dalam

tahapan bagi bayi, saat kemampuan

verbal belum berkembang.

Walaupun begitu, pengodean

secara verbal akan sangat

meningkatkan kecepatan proses

pembelajaran pembelajaran melalui

observasi. Dengan bahasa, kita dapat

secara verbal mengevaluasi perilaku

kita dan memutuskan perilaku yang

ingin kita buang dan yang ingin kita

coba. Pengodean secara verbal juga

membantu kita untuk mempelajari

xxvii

Psikologi Kepribadian 2

perilaku tersebut saat ada

kesempatan. Pengulangan dapat juga

melibatkan performa nyata dari

respoppn modeling, dan dapet

membantu proses retensi.

3. Produksi Perilaku

Setelah memperhatikan

seorang model dan mempertahankan

apa yang telah diobservasi, kemudian

kita memproduksi perilaku tersebut.

Dalam proses mengubah representasi

kognitif ke dalam tindakan yang tepat,

kita harus bertanya pada diri kita

beberapa pertanyaan mengenai

perilaku  yang akan ditiru. Pertama kita

akan bertanya, “Bagaimana saya dapat

melakukan hal ini?” Setelah secara

simbolis mengulang respon-respon

yang relevan, kita mencoba perilaku

xxviii

Psikologi Kepribadian 2

tersebut. Selama melakukannya, kita

memonitor diri kita dengan pertanyaan

“Apa yang sedang saya lakukan?”

Terakhir, kita mengevaluasi performa

dengan bertanya “Apakah saya

melakukan dengan benar?” Pertanyaan

terakhir ini tidak selalu mudah untuk

dijawab, terutama perilaklakukan yang

mengutamakan kemempuan motorik.

4. Motivasi

Pembelajaran melalui obsevasi

paling efektif terjadi apabila pihak yang

belajar termotivasi untuk melakukan

perilaku yang ditiru. Perhatian dan

representasi dapat berakibat pada

pengumpulan informasi untuk belajar,

namun performa difasilitasi oleh

motivasi untuk melakukan perilaku

tertentu. Walaupun observasi dari

xxix

Psikologi Kepribadian 2

orang lain mengajari kita bagaimana

melakukan sesuatu, kita dapat saja

tidak mempunyai hasrat untuk

melakukan tindakan tersebut.

5. Pembelajaran Aktif

Setiap respons yang dibuat

manusia pasti menghasilkan

konsekuensi. Konsekuensi dapat

memuaskan dapat juga tidak

memuaskan, dan yang lainnya bahkan

tidak mendapat perhatian secara

kognitif sehingga hanya mempunyai

efek yang kecil. Bandura yakin bahwa

perilaku manusia yang kompleks dapat

dipelajari saat seseorang memikirkan

dan mengevaluasi konsekuensi

perilaku mereka. Konsekuensi dari

respon ini memiliki tiga fungsi.

Pertama, konsekuensi dari respon

xxx

Psikologi Kepribadian 2

memberi kita informasi mengenai

dampak perilaku kita. Kita dapat

mempertahankan informasi tersebut

dan menggunakannya sebagai

panduan untuk tindakan dimasa

depan. Kedua, konsekuensi dari respon

memotivasi perilaku kita yang bersifat

antisipasi, yaitu bahwa kita mampu

secara simbolik merepresentasikan

pencapaian dimasa depan dan

bertindak sesuai dengan hal tersebut.

Ketiga, konsekuensi dari respon

berfungsi untuk menguatkan perilaku.

Bandura (1986) beranggapan bahwa

walaupun penguatan dapat sewaktu-

waktu bersifat tidak disadari dan

otomatis, pola perilaku kompleks

sangat difasilitasi oleh intervensi

kognitif.

xxxi

Psikologi Kepribadian 2D. Triadic Reciprocal Causation

Albert Bandura (1986, 1999b, 2001,

2002b) mengadposi suatu pendirian yang

cukup berbeda. Teori kognisi sosialnya

menjelaskan fungsi psikologis dalam

kondisi tradic reciprocal causation. Sistem

ini mengasumsi bahwa tindakan manusia

adalah hasil dari interaksi antara tiga

variabel, yaitu lingkungan, perilaku, dan

manusia. “Manusia” yang dimaksud oleh

Bandura diaplikasikan secara umum

walaupun tidak eksklusif, seperti faktor

kognitif, yaitu memori, antisipasi,

perencanaan, dan penilaian. Oleh karena

itu manusia memiliki dan menggunakan

kapasitas kognisi tersebut. Walaupun

kognisi mempunyai dampak kausal yang

kuat pada lingkungan dan perilaku, tetapi

kognisi bukanlah entitas yang bersifat

otonom atau independen dari kedua

xxxii

Psikologi Kepribadian 2

variabel lainnya. Bandura (1986)

mengkritik pakar teori yang

mengatribusikan penyebab perilaku

manusia pada dorongan internal, seperti

insting, dorongan, kebutuhan, dan

keinginan. Kognisi sendiri ditentukan dan

dibentuk oleh perilaku dan lingkungan.

E. Agen Manusia

Bandura (2001,2004)

mendiskusikan empat aspek dari agensi

manusia:

a) Intensionalisme merujuk pada tindakan

yang dilakukan seseorang secara

bertujuan.

b) Visi, dapat menentukan tujuan,

mengantisipasi kemungkinan hasil dari

tindakan mereka, dan memilih perilaku

xxxiii

Psikologi Kepribadian 2

yang akan menghasilkan pencapaian

yang diinginkan dan menghindari yang

tidak diinginkan.

c) Reaktivitas diri mempunyai kapasitas

dalam proses memotivasi dan

meregulasi tindakan mereka sendiri.

Manusia tidak hanya menentukan

pilihan, tetapi mereka memonitor

kemajuan untuk memenuhi pilihan-

pilihan tersebut.

d) Refleksi diri, manusia adalah penilai

bagi bagaimana mereka berfungsi.

Mereka dapat mengevaluasi dampak

dari tindakan orang lain terhadap diri

mereka. Mekanisme refleksi diri yang

terpenting adalah efikasi diri.

F. Bentuk-bentuk Agen Manusia

xxxiv

Psikologi Kepribadian 2

1. Efikasi Diri

Efikasi diri yaitu keyakinan mereka

bahwa mereka mampu melakukan

suatu tindakan yang akan

menghasilkan dampak yang

diharapkan.

2. Agen Proxy

Proxy meliputi kontrol yang tidak

langsung atas kondisi sosial yang

dapat mempengaruhi kehidupan

sehari-hari. Melalui agen proxy,

seseorang dapat mencapai tujuan

dengan bergantung pada orang lain

xxxv

Psikologi Kepribadian 2

untuk memperbaiki suatu objek. Sisi

kelemahan proxy adalah dengan

bergantung terlalu banyak terhadap

kompetensi dan kekuatan orang lain,

seseorang akan dapat mengurangi

efikasi pribadi dan kolektif mereka.

3. Efikasi Kolektif

Bandura (2000) mendefinisikan

efikasi kolektif sebagai keyakinan yang

dimiliki manusia mengenai kolektif

mereka untuk mencapai hasil yang

diinginkan, dengan kata lain efikasi

kolektif adalah kepercayaan orang-

orang bahwa usaha mereka bersama

akan membawa suatu pencapaian

kelompok. Faktor yang melemahkan

efikasi kolektif yaitu: pertama, manusia

xxxvi

Psikologi Kepribadian 2

hidup dalam dunia yang tradisional;

kedua, teknologi di masa sekarang

tidak dimengerti atau dipercaya bahwa

manusia dapat mengontrolnya; ketiga,

mesin-mesin sosial yang kompleks,

dengan tingkatan birokrasi yang

menghambat perubahan sosial;

keempat, jangkauan dan besaran dari

permasalahan manusia yang luar biasa

dapat menurunkan efikasi kolektif.

xxxvii

Psikologi Kepribadian 2

(Gordon W.

Allport)

A. Biografi Singkat

Gordon W. Allport di lahirkan di

Montezuma, tepatnya berada di Indiana

pada tahun 1987. Beliau merupakan anak

ke-3 dari 3 bersaudara yang di besarkan

di Clevenland.

Kemudian pada tahun 1919 beliau

menyelesaikan pelajaran pokok ilmu

Ekonomi dan Filsafat di Havard University.

Dan pada tahun 1922 dia mendapatkan

gelar Ph.D dalam psikologi. Pada tahun

1922-1924 belajar di luar negeri yakni

tepatnya berada di Berlin sehingga ia

mendapatkan perhatian dari dunia

xxxviii

Psikologi Kepribadian 2

internasional dan menjadi juru tafsir

psikologi Jerman di AS.

Beliau begitu banyak mendapatkan

penghargaan karena prestasi-prestasinya

yang telah di raih olehnya. Salah satu

penghargaan yang di raih olehnya adalah

pada tahun 1963 beliau mendapatkan

mendali emas dari American

Psychological Association (APA). Selain itu

beliau juga di pilih menjadi Presiden dari

The Society for Psychological Study of

Social Issue dan sebagai editor Journal of

Abnormal and Social Psychology

selama10 (sepuluh) tahun.

B. Ciri Khas dalam Teori Gordon W.

Allport

xxxix

Psikologi Kepribadian 2

1. Tulisannya selalu menunnjukkan untuk

menjelaskan tentang keunikan tingkah

laku manusia.

2. Penggunaan model mesin, hewan, dan

anak-anak tidak dapat merumuskan

untuk menyusun teori yang

bermanfaat mengenai TL manusia.

3. Penggunaan metode tindakan tidak

terbatas pada dinding laboratorium.

4. Karyanya di utamakan untuk ditujukan

pada masalah-masalah empiris bukan

untuk kesatuan metodologi dan juga

teori.

5. Mengutamakan Trait (sifat) sehingga

diberi teori Gordon W. Allport disebut

dengan “Trait psychology”.

C. Komponen Kepribadian

Menurut Gordon W. Allport,

kepribadian adalah suatu yang sangat

xl

Psikologi Kepribadian 2

unik dan memiliki masing-masing pribadi.

Dia mengatakan bahwa manusia itu

dipengaruhi oleh kesadaranya yang

meliputi 3 komponen berikut :

1. Dynamic Organization

Komponen ini menyatakan

bahwa kepribadian itu mengalami

perkembangan dan perubahan.

2. Psychophysical System

Komponen ini menyatakan

bahwa kepribadian bukan hanya suatu

hal yang tersirat namun kepribadian

adalah hal yang nyata dan merupakan

satu kesatuan yang tidak dapat

perpisahan.

3. Determine

xli

Psikologi Kepribadian 2

Komponen ini menyatakn

kepribadian bukan hanya suatu konsep

namun dia dapat mengerjakan tingkah

laku seseorang.

D. Struktur Kepribadian

1. Diposisi Personal

Sepanjang Kariernya, Allport

sangat hati-hati dalam membedakan

antara sifat umum (common traits) dan

sifat individual. Sifat Umum adalah

karakteristik umum yang dimiliki oleh

banyak orang. Sifat tersebut dapat

ditemukan dengan cara melakukan

kajian analisis faktor seperti yang

dilakukan oleh Eysenck dan para

penggagas teori lima faktor, atau

xlii

Psikologi Kepribadian 2

melalui inventori kepribadian lainnya.

Sifat umum memberikan gambaran

atas cara hidup manusia yang ada

dalam suatu budaya dan dapat

dibandingkan satu sama lain.

Sementara sifat umum sangat

penting untuk kajian perbandingan

antarmanusia, disposisi personal

mempunyai tingkat kepentingan yang

lebih tinggi karena membantu peneliti

mempelajari seseorang. Allport (1961)

mendefinisikan disposisi personal

sebagai “struktur neuropsikis umum

(khas bagi individu) yang mempunyai

kapasitas untuk memberikan respons

terhadap banyak stimulus yang

berfungsi ekuivalen, serta untuk

memulai dan mengarahkan bentuk

perilaku adaptif dan ekspresif yang

konsisten (setara)”. Perbedaan antara

xliii

Psikologi Kepribadian 2

diposisi personal dan sifat umum

diindikasikan dalam pertanyaan “khas

bagi undividu”. Disposisi personal

bersifat individual; sedangkan sifat

umum dimiliki oleh beberapa orang.

Contoh Prototipe dari Sifat, Keadaan, dan

Aktivitas

Sifat Kondisi Aktivitas

Lembut Tergila-gila Mabuk-

mabukan

Menguasai Terpuaskan Gambar-

gambor

Percaya Marah Mengintip

Malu-malu Menguatkan Melirik

Licik Terbangkitka Bersuka ria

xliv

Psikologi Kepribadian 2

n

2. Proprium

Propium adalah struktur yang

membahas tentang perkembangan

baik itu dalam emosi, kecakapan

individu, kemampuan persepsi dan

tujuan hidup seseorang.

Perkembangannya sama dengan

perkembangan yang telah dijabarkan

oleh Sigmund Freud, ia membaginya

dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic,

Laten dan Genital.

3. Motivasi

kekuatan dari struktur motivasi

dalam kepribadian menurut Gordon W.

Allport berbeda dengan yang lain,

dimana dia mengatakan bahwa yang

xlv

Psikologi Kepribadian 2

paling menunjang dalam motivasi

adalah kemampuan kognitif dan

perencanaan hidup. Dari dua hal yaitu,

dia mampu membentuk motivasi

dalam dirinya karena dia telah memiliki

kemampuan kognitif dan perencanaan.

4. Otonomi Fungsional

Otonomi fungsional adalah

struktur yang membahas tentang

keanekaragaman pribadi. Kenapa ada

yang suka membaca? Kenapa ada

yang suka Melukis? itulah yang disebut

dengan keanekaragaman pribadi yang

dibagi dalam dua tingkat otonomi

yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan

adalah struktur yang terbentuk dari

keterikatan lingkungan kita. Misalnya

jika kita tinggal di lingkungan yang

banyak pemain bola, maka kita akan

xlvi

Psikologi Kepribadian 2

ikut juga untuk bermain bola,

sedangkan Minat adalah stuktur yang

terbentuk dari kesadaran akan target

yang kita inginkan.

 Tanggapan  saya dari teori yang

telah dikemukakan oleh George W.

Allport hampir sama seperti tanggapan

saya terhadap teori dari  Sigmund

Freud. Tetapi Allport mempunyai sudut

pandang yang lebih positif terhadap

kodrat manusia daripada Freud. Allport

tidak percaya bahwa orang-orang yang

matang dan sehat dikontrol dan

dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak

sadar/kekuatan-kekuatan yang tidak

dapat dilihat dan dipengaruhi. Karena

menurut beliau pandangan orang yang

sehat adalah ke depan, kepada

peristiwa-peristiwa kontemporer dan

peristiwa yang akan datang dan tidak

xlvii

Psikologi Kepribadian 2

mundur kembali kepada peristiwa-

peristiwa masa kecil kita. Dari apa

yang telah disampaikan oleh Allport,

menurut saya Allport ingin mengajak

para pembacanya agar menjadi pribadi

yang selalu optimis dan menatap

kedepan, tanpa harus mengingat hal-

hal yang telah berlalu.

Teori yang telah disampaikan

oleh Allport bisa kita terapkan pada diri

sendiri. Karena teori tersebut lebih

menekankan akan pentingnya untuk

bertindak dan berpikir kedepan.

Sehingga kita bisa lebih termotivasi

agar dapat berkembang menjadi

individu yang unggul, yang selalu

menatap suatu hal dari sudut pandang

yang positif. Dan hal tersebut berguna

bagi diri saya, agar saya selalu

termotivasi dan optimis dalam

xlviii

Psikologi Kepribadian 2

menggapai impian saya dan

membangun masa depan yang lebih

baik bagi saya.

xlix

Psikologi Kepribadian 2

(Henry Alexander

Murray)

A. Biografi Singkat

Henry A Murray di lahirkan di new York

pada tanggal 31 Mei 1893, dan

mendapatkan pendidikan di Groton School

dan Harvard College. Dia mendapatkan

gelar BA. Dia mendaftarkan diri ke

Columbia College of Physicans and

Surgeon. Dan tamat dari sana pada tahun

1919. Pada tahun 1920 dia meraih gelar

M.A dalam bidang biologi.

Kemudian dia belajar pada Universitas

Cambridge dan mengadakan penelitian

biokimia sampai Murray itu sendiri

mendapatkan gelar Ph.D. Murray pun ikut

l

Psikologi Kepribadian 2

bergabung pada Universitas Harvard.

Pada tahun 1943 Murray meninggalkan

Harvard. Mungkin telah terlalu banyak

bagi Murray mendapatkan penghargaan

sampai dia di anugrahi “Distinguished

Scientic Contribution Award dari America

Psychology Association” karena seluruh

hidupnya di sumbangkan untuk sesuatu

tersebut. Inti dari teori Murray ini sendiri

terletak pada diri individu masing-masing

yang diciptakan oleh Murray dengan

istilah “personologi”. Murray menyatakan

bahwa satu bagian tingkah laku tidak

dapat terlepas dari pribadi individu itu

sendiri yang telah berfungsi.

B. Definisi Kepribadian

Kepribadian didefinisikan oleh Murray

sebagai abstraksi yang dirumuskan oleh

teoretikus dan bukan merupakan

li

Psikologi Kepribadian 2

gambaran tentang tingkah laku individu

belaka; kepribadian individu adalah

rangkaian peristiwa yang secara ideal

mencakup seluruh rentang hidup sang

pribadi.

C. Mengurangi kompleksitas perilaku

unit struktural yang dapat di-Manage

1. Proceeding

Unit dasar perilaku adalah

proceeding, yang interaksi dengan

waktu terbatas antara satu orang

dengan seorang yang lain atau lebih

atau antara satu dengan satu objek.

Sebuah proceeding adalah “satu

bagian temporal” yang bertahan cukup

panjang untuk sebuah “pola perilaku

yang signifikan secara dinamis” yang

harus dilengkapi.

lii

Psikologi Kepribadian 2

2. Serial

Serial adalah serangkaian

proceeding dan karenanya sebuah unit

perilaku yang lebih lama. Karena “tidak

ada satupun proceeding dapat

difahami tanpa merujuk pada sesuatu

yang menyebabkannya dan tanpa

merujuk pada tujuan serta harapan

pemain rancangannya untuk masa

depan” (Murray, 1951), penting dan

seringkali perlu untuk melihat serial

keseluruhan karir seseorang.

3. Schedule

Orang menggunakan Schedule

untuk mengatur tindakan yang mereka

ambil dalam memuaskan kebutuhan

mereka, untuk menghindari konflik

liii

Psikologi Kepribadian 2

antara Compenting Needs (kebutuhan

bersaing) dan wises (keinginan), yaitu,

rencana seseorang yang mengatur

mereka. Jika seseorang ingin, misalnya,

bekerja berjam-jam karena ambisi

untuk dipromosikan, tetapi juga ingin

menghadiri konser karena sangat

menyukai music, dia mungkin

memutuskan untuk membeli tiket

untuk acara pada akhir pecan saja atau

bekerja selama akhir pecan ketika

konser sangat baik sedang diberikan

pada hari rabu malam.

4. Need (kebutuhan)

Kebutuhan adalah suatu konstruk

yang mewakili satu daya pada

pembagian otak, kekuatan yang

mengatur persepsi, apersepsi,

pemahaman, konasi dan kegiatan

liv

Psikologi Kepribadian 2

sedemikian rupa untuk mengubah

situasi yang ada dan yang tidak

memuaskan kea rah tertentu.

Kebutuhan itu mungkin lemah atau

kuat, bersifat sementara atau tahan

lama. Tetapi biasanya dia bertahan

lama dan menimbulkan serangkaian

tingkah laku terbuka yang mengubah

situasi permulaan sedemikian rupa

untuk menghasilkan situasi akhir yang

menenangkan (meredakan atau

memuaskan) organisme.

5. Press (tekanan)

Konsep Murray tentang tekanan

mempresentasikan faktor lingkungan

penentu perilaku. Sebuah tekanan

adalah atribut atau property orang lain

dari sebuah objek atau sebuah kondisi

lingkungan yang membantu atau

lv

Psikologi Kepribadian 2

menahan kemajuan kepada satu tujuan

tertentu.

6. Thema

Interaksi need dan press yang

mengakibatkan perilaku tertentu, yang

dapat berubah dari interaksi sederhana

subjek-objek sampai ke kombinasi

sejumlah tema-tema sederhana (serial

themas). Beberapa tema yang muncul

kembali dapat digunakan lagi untuk

mencirikan individu.

lvi

Psikologi Kepribadian 2

(Harry Stack

Sullivan)

A. Biografi Singkat

Harry Stack Sullivan lahir di sebuah

kota pertanian kecil di Norwich, New York,

pada tanggal 21 Februari 1892, satu-

satunya anak yang berhasil bertahan

hidup, dari pasangan katolik Irlandia.

Ibunya, Ella Stack Sullivan, berusia 32

tahun ketika menikah dengan Timothy

Sullivan dan berusia 39 tahun ketika

melahirkan Harry. Dia telah melahirkan

dua anak laki-laki sebelumnya, tetapi tak

satu pun yang mampu bertahan hidup di

tahun pertamanya.

lvii

Psikologi Kepribadian 2

Akibatnya, dia melindungi dan

memanjakan anak tunggalnya, di mana

kelangsungan hidup Harry merupakan

kesempatannya terakhir untuk menjadi

seorang ibu. Ayah Harry, Timothy

Syllivan, adalah seorang laki-laki pemalu,

tertutup, dan diam yang tidak pernah

memiliki hubungan erat dengan anaknya

sehingga ketika istrinya meninggal dan

Sullivan telah menjadi dokter ternama.

Timothy Sullivan pernah menjadi buruh

tani dan pabrik yang kemudian pindah ke

peranian keluarga istrinya di luar desa

Smyrna, sekitar sepuluh mil dari Norwish,

sebelum Harry genap berusia tiga tahun.

Di waktu yang kurang lebih

bersamaan, Ella Stack Sullivan secara

misterius menghilang dari rumah dan

Sullivan dirawat oleh neneknya yang

keibuan, yang aksen Gaelicinya tidak

lviii

Psikologi Kepribadian 2

mudah difahami oleh Sullivankecil.

Setelah setahun lebih berpisah, ibu Harry

yang sepertinya dirawat di rumah sakit

jiwa kembali pulang. Akibatnya, Sullivan

memiliki dua wanita yang merupakan ibu

baginya. Bahkan setelah neneknya

meninggal, dia tetap memiliki dua ibu

karena bibinya yang masih gadis dating

untuk berbagi tugas dalam merawat anak.

B. Struktur Kepribadian

Berkali-kali menegaskan bahwa

kepribadian adalah suatu entitas atau

kesatuan hipotesis belaka, “suatu ilusi”

yang tidak dapat diobservasi atau diteliti

terlepas dari situasi-situasi antarpribadi.

Yang menjadi unit penelitian adalah

situasi antarpribadi dan bukan orangnya.

Organisasi kepribadian terdiri dari

lix

Psikologi Kepribadian 2

peristiwa-peristiwa antarpribadi, dan

bukan peristiwa-peristiwa intrapsikis.

Kepribadian hanyya memanifestasikan

dirinya ketika orang bertingkah laku

dalam hubungan dengan salah seorang

atau beberapa individu lain. Orang-orang

ini tidak perlu ada; sesungguhnya mereka

dapat juga merupakan tokoh khayalan

atau tokoh yang tidak ada. Seseorang

dapat menjalin hubungan dengan seorang

pahlawan rakyat, seperti Paul Bunyan

atau seorang tokoh fiksi, seperti Anna

Karennia atau dengan nenek moyang

ataug juga keturunan yang belum lahir.

Meskipun Sullivan mengakui bahwa

kepribadian hanya berstatus hipotetis,

namun ia menegaskan bahwa kepribadian

merupakan pusat dinamik dari berbagai

proses yang terjadi dalam serangkaian

medan antarpribadi. Selanjutnya, ia

lx

Psikologi Kepribadian 2

memberikan status penting bagi beberapa

proses dengan menyebut dan

menamakan mereka dan dengan

mengkonseptualisasikan beberapa sifat

mereka. Proses-proses yang terpenting

adalah dinamisme, personifikasi, dan

proses kognitif.

1. Dinamisme

Dinamisme merupakan unit

terkecil yang dapat dipakai dalam

meneliti individu. Dinamisme

didefenisikan sebagai “Pola

transformasi energi yang relatif

menetap, yang secara berulang

memberi ciri kepada organisme selama

keberadaannya sebagai organisme

hidup”. Transformasi energi adalah

suatu bentuk tingkah laku.

Transformasi energi itu mungkin

lxi

Psikologi Kepribadian 2

terbuka dan umum, seperti berbicara,

atau juga tersembunyi, seperti dalam

fikiran atau khayalan.

2. Personifikasi

Personifikasi adalah suatu

gambaran yang dimiliki individu

tentang dirinya sendiri atau orang lain.

Personifikasi adalah perasaan, sikap,

dan konsepsi kompleks yang timbul

karena mengalami kepuasan

kebutuhan atau kecemasan. Misalnya

bayi mengembangkan personifikasi

tentang ibu yang baik, karena ia

menyusui dan memeliharanya.

3. Proses Kognitif

Sumbangan yang unik dari

Sullivan tentang kognisi atau

lxii

Psikologi Kepribadian 2

pengetahuan dalam hubungannya

dengan kepribadian ialah klasifikasinya

tentang pengalaman kedalam tiga

golongan. Pengalaman, katanya,

terjadi dalam tiga cara, yakni cara-cara

prototaksis, parataksis, dan sintaksis.

- Prototaksis

Rangkaian pengalaman yang

terpisah-pisah yang dialami pada

masa bayi, dimana arus kesadaran

(pengindraan, bayangan dan

perasaan) mengalir kedalam jiwa

tanpa pengertian “sebelum” dan

“sesudah”. Semua pengetahuan

bayi adalah pengetahuan saat itu,

disini dan sekarang.

- Parataksis

lxiii

Psikologi Kepribadian 2

Kira-kira pada awal tahun kedua,

bayi mulai mengenali persamaan-

persamaan dan perbedaan

peristiwa-peristiwa, disebut

pengalaman parataksis atau

pengalaman asosiasi.

- Sintaksis

Berfikir logik dan realistik,

menggunakan lambang-lambang

yang diterima bersama, khususnya

bahasa - kata - bilangan. Ketika

anak mulai belajar berbicara,

mempelajari “kata” yang secara

umum diterima sebagai wakil dari

suatu peristiwa, saat itulah anak

mulai berfikir sintaksis.

C. Perkembangan Kepribadian

lxiv

Psikologi Kepribadian 2

Membagi usia manusia menjadi

tujuh tahap perkembangan, masing-

masing mempunyai sumbangan penting

dalam bentuk kepribadian. Di setiap tahap

perkembangan orang menghadapi

masalah hubungan interpersonal yang

berbeda-beda, sehingga bentuk bahaya

yang berasal dari hubungan interpersonal

itu juga berbeda-beda.

Perubahan kepribadian dapat terjadi

kapan saja, tetapi yang paling sering

terjadi pada masa transisi dari tahap satu

ke tahap berikutnya. Garis batas antar

tahap itu ditunjuk karena secara umum

pada saat itu terjadi perubahan

kepribadian yang signifikan, sehingga

dalam kenyataan lebih penting daripada

tahap itu sendiri. Pengalaman disosiasi

dan inatensi selektif yang terjadi

lxv

Psikologi Kepribadian 2

sepanjang periode tertentu, pada periode

transisi mungkin masuk ke dalam sistem

self, dan siap mempengaruhi

perkembangan pada periode berikutnya.

Paparan rinci dari setiap tahap

perkembangan,  akan diringkas dalam

tabel berikut.

Periode Oran

g

Penti

ng

Proses

Interpers

onal

Pencapaia

n Utama

Perkemba

ngan

Negatif

Invancy

0 – 1;5

Lahir-

berbica

ra

Pemer

an

keibua

n

Kelembuta

n kasih

sayang

Awal

mengorgani

sasi

pengalama

n, belajar

memuaskan

beberapa

kebutuhan

Rasa aman

beroperasi

melalui

apathy dan

somnolent

detachment.

lxvi

Psikologi Kepribadian 2

diri.

Childho

od

1;5 –

4;0

Berbica

ra-

hubung

an

sebaya

Orang

tua

Melindungi

rasa aman

melalui

imaji

teman

sebaya

Belajar

melalui

identifikasi

dengan

orang tua;

belajar

sublimasi

mengganti

suatu

kepuasan

dengan

kepuasan

yang lain.

Performansi

as if;

rasionalisasi

prokupasi

transformasi

jahat.

Juvenil

4;0 –

8/10

Tema

n

berma

Orientasi

menuju

kehidupan

Belajar

bekerja

sama dan

Stereotip

Ostrasisme

lxvii

Psikologi Kepribadian 2

Hubung

an

sebaya-

Chum

in

seusia

sebaya bersaing

dengan

orang lain,

belajar

berurusan

dengan

figur

otoritas.

Disparajeme

n

Pra-

Adolese

n

8/10 –

12

Chum-

Puberta

s awal

Chum

tungg

al

Intimasi Belajar

mencintai

orang lain

seperti atau

melebihi

mencintai

diri sendiri.

Loneliness

Adolese Chum Intimasi

dan nafsu

Integrasi

kebutuhan

Pola tingkah

laku seksual

lxviii

Psikologi Kepribadian 2

n awal

12 – 16

Puberta

s-Seks

mantap

jamak seks ke

orang yang

berbeda

intimasi

dengan

kepuasan

seksual.

yang tidak

terpuaskan.

Adolese

n akhir

16 – 20

Seks

mantap

Tanggu

ng

jawab

sosial

Kekasi

h

Menggabu

ng intimasi

dengan

nafsu

Integrasi ke

dalam

masyarakat

dewasa,

self-respect

Personifikasi

yang tidak

tepat

Keterbatasa

n hidup

Maturit Konsolidasi

pencapaian

lxix

Psikologi Kepribadian 2

y

20>

setiap

tahap

sebelumnya

lxx

Psikologi Kepribadian 2

(Erik H. Erikson)

A. Biografi Singkat

Erik Erikson mempunyai nama lengkap

Erik Homburger Erikson, lahir di Frankfurt,

Jerman. Kedua orang tuanya berasal dari

Denmark, tetapi mereka tidak pernah

menikah secara resmi. Bapaknya

meninggal ketika Erikson baru lahir, dan

ibunya menikah lagi dengan Dr. Theodore

Homburger yang merupakan dokter

langganan Erik waktu kecil. Dari bapak tiri

inilah nama Homburger tersebut

disandang sampai Erik Erikson 37 tahun.

Erkson melakukan perjalanan ke

Jerman dan Italia. Dia mencatat semua

pemikirannya dalam buku catatan

lxxi

Psikologi Kepribadian 2

berdasarkan pengamatan terhadap

kehidupan di sekelilingnya.

Pada usia 25 tahun, Erikson menerima

tawaran untuk menjadi guru sebuah

sekolah kecil di Wina (Australia). Dia

kemudian menjadi pasien sekaligus teman

Freud. Setelah cukup kaya, mereka dan

keluarganya menetap di Wina menjadi

psikonalis. Erikson mengakui bahwa Freud

merupakan bagian dari pencariannya

terhadap figur ayah. Erikson memulai

karier profesionalnya dalam bidang

psikoterapi setelah merasa menemukan

identitasnya.

Dia dilatih dalam bidang psikoanalisis

dan telah dianalisis oleh Anna Freud.

Setelah menerima pelatihan selama

hamper 3 tahun, Erikson tertarik dengan

psikoanalisis anak-anak. Karena

lxxii

Psikologi Kepribadian 2

terpengaruh Anna Freud ditambah karena

pengalaman hidupnya.

Pada tahun 1950, Erikson bekerja sama

dengan Austen Riggs di Stockbridge

Massachussetts, untuk membangun

sebuah fasilitas penanganann gangguan

emosional pada orang dewasa. 10 tahun

kemudian, dia kembali ke Harvard dan

mengajar di seminar pascasarjana, dan

kemudian memberikan kuliah mengenai

siklus kehidupan manusia, sebuah mata

kuliah yang sangat popular di tingkat S1

sampai kemudian pension pada tahun

1970. Pada usia 84, Erikson menerbitkan

buku mengenai usia tua. Ketika

meninggal tahun 1994, dia mengatakan

bahwa dirinya mengalami distres dan dia

tidak pernah tahu siapa bapaknya yang

sesungguhnya.

lxxiii

Psikologi Kepribadian 2B. Manusia dalam pandangan Erik H.

Erikson

Erikson adalah ahli teori kepribadian

yang menggambarkan kekuatan dasar

manusia dalam pandangan yang optimis.

Dia juga percaya bahwa setiap orang

akan sukses dalam memenuhi harapan,

tujuan, dan kebijaksanaan ataupun

kebajikan lainnya,karena manusia

memiliki potensi untuk melakukan hal

tersebut.

Manusia memiliki potensi untuk

mengarahkan pertumbuhan kita secara

sadar selama perjalanann hidup. Kita

tidak secara eksklusif menghasilkan

pengalaman masa kanak-kanak.

C. Konsep Utama Pendekatan

Sepanjang hayat

lxxiv

Psikologi Kepribadian 2

1. Kebingungan Identitas

Dalam observasinya terhadap

orang Indian Sioux di South Dakota dan

California, dia mencatat beberapa

gejala psikologis yang tidak dapat

dijelaskan dalam teori Freud yang

ortodoks. Gejala-gejala yang

diperlihatkan berhubungan dengan

ketersaingan dari tradisi budaya dan

ketidakjelasan citra diri atau identitas

diri. Fenomena ini oleh Erikson pada

mulanya disebut dengan kebingungan

identitas.

2. Tahapan Psikososial dalam

Perkembangan kepribadian

Erik H. Erikson menyusun teori

perkembangan yang ditinjau dari

lxxv

Psikologi Kepribadian 2

perspektif perkembangan psikologis

dan social, sehingga menyebutnya

dengan perkembangan psikososial.

Erikson membagi tahap perkembangan

diatur oleh prinsip epigenetic dari

pematangan. Dalam hal ini, kekuatan

bawaan ditentukan oleh karakteristik

tahap perkembangan.

Teori erikson mengenai

perkembangan manusia terdiri dari

rangkaian konflik pribadi. Potensi dari

konflik ini terjadi pada kelahiran

sebagai predisposisi, kemudian

mengemukakan pada tahapan yang

berbeda ketika lingkungan

memerlukan adaptasi tertentu.

Tahapan Umur Cara

penanganan

Kekuatan

Dasar

lxxvi

Psikologi Kepribadian 2

yang Adaptis vs.

Maladaptis

Oral

sensori

Lahir-1

tahun

Kepercayaan vs

tidak percaya

Harapan

Anal otot 1-3 tahun Otonomi vs ragu

dan malu

Keinginan

Genital 3-5 tahun Inisiatif vs bersalah Tujuan

Latensi 6-11 tahun Kerajinan vs

inferioritas

Kopetensi

Adolescen

sce

12-18

tahun

Ikatan identitas vs

kebingungan peran

Ketaatan

Dewasa

muda

18-35

tahun

Intimasi vs isolasi Cinta

Dewasa 35-55 Generativity vs Peduli

lxxvii

Psikologi Kepribadian 2

tahun stagnasi

Matang-

masa tua

55 tahun

lebih

Integritas ego vs

keputus asaan

Kebijaksan

aan

lxxviii

Psikologi Kepribadian 2

(Melanie Reizes

Klein)

A. Biografi singkat

Melanie Reizes Klein lahir pada tanggal

30 Maret 1882 di Wina, Australia. Dia lahir

sebagai anak terakhir dari empat

bersaudara, dari pasangan Dr. Moriz

Reizes dan istri keduanya, Libussa

Deutsch Reizes. Klein percaya bahwa dia

lahir sebagai seorang anak yang

kehadirannya tidak direncanakan.

Keyakinannya ini membuatnya merasa

ditolak oleh orang tuanya. Melanie merasa

ada jarak dengan ayahnya, yang lebih

mencintai kakak perempuannya, Emilie

(Sayers, 1991). Ketika Melanie lahir,

ayahnya sudah lama melawan yahudi

lxxix

Psikologi Kepribadian 2

Ortodoks dan menolak untuk menerapkan

agama apapun dalam kehidupannya.

akibatnya, Klein tumbuh dalam keluarga

yang tidak proagama, namun juga tidak

antiagama.

Pada masa kanak-kanak, klein

mengamati kedua orang tuanya menjalani

pekerjaan yang tidak mereka sukai.

Ayahnya seorang dokter yang bekerja

dibidang obat-obatan, yang kemudian

berakhir dengan bekerja sebagai asisten

dokter gigi. Ibunya memilki sebuah took

tumbuhan dan reptil. Sebuah pekerjaan

yang sulit, memalukan, dan menakutkan

untuk seorang yang takut akan ular (H.

Segal, 1979). Meskipun ayahnya bergelar

dokter dan tidak memiliki penghasilan

yang mencukupi keluarganya, Klein

bercita-cita menjadi seorang dokter sama

seperti ayahnya.

lxxx

Psikologi Kepribadian 2

B. Teori Relasi Objek

Gambaran relasi obyek Melanie Klein

dibentuk berdasarkan penelitian terhadap

bayi pada obyek – obyek yang mampu

memberikan perhatian si bayi. Klein selalu

menyatakan bahwa dia tidak bermula dari

teori Freud, tetapi hanya menguraikan

fenomena perkembangan awal yang

konsisten dengan teori Freud. Freud yang

menekankan empat sampai enam bulan

setelah kelahiran bahwa rangsangan bayi

(kelaparan, seks, dll.) ditujukan kepada

suatu objek payudara, penis, vagina, dan

sebagainya. Menurut Klein, hubungan

bayi dan payudara sangatlah penting,

kecenderungan bayi yang paling awal

dalam menghubungkan sebagian objek

memberikan mereka pengalaman –

pengalaman tidak realistic atau seperti

lxxxi

Psikologi Kepribadian 2

khayalan yang nantinya akan

mempengaruhi semua hubungan antar

pribadi.

Relasi obyek Melanie Klein adalah buah

(‘anak teori’) yang dihasilkan dari teori

Freud, tetapi ia memiliki beberapa

perbedaan. Secara umum, 3 perbedaan

antara obyek relasi teori dan teori Freud

adalah :

Pertama, teori relasi obyek tidak terlalu

menekankan dorongan – dorongan

biologis dan lebih menekankan pada

pentingnya pola yang konsisten dalam

hubungan yang interpersonal.

Kedua, kebalikan dari teori Freud yang

bersifat paternalistis dan menekankan

pada kekuatan dan kontrol ayah, teori

relasi obyek cenderung lebih maternal

lxxxii

Psikologi Kepribadian 2

dengan menekankan keintiman dan

pengasuhan ibu.

Ketiga, teori relasi obyek umumnya

lebih memandang kontak dan hubungan

sebagai motif utama tingkah laku

manusia – bukan kesenangan seksual. Jika

Klein disebut sebagai ibu dari teori relasi

obyek, maka Freud adalah ayahnya.

Dalam istilah Freudian, manusia adalah

objek suatu dorongan, suatu dorongan,

bagian dari seseorang atau sesuatu yang

dapat membuat tercapainya suatu tujuan.

Klein dan teori relasi obyek lainnya

memulai dari asumsi dasar yang

dikemukakan Freud tersebut. Bagian

terpenting dari hubungan ini adalah

representasi dari psikis internal pada

obyek – obyek yang terkait erat, seperti

payudara ibunya dan penis ayahnya yang

pernah diintroyeksikan atau diambil dari

lxxxiii

Psikologi Kepribadian 2

struktur psikis seorang bayi dan kemudian

diproyeksikan terhadap pasangan

hidupnya. Gambaran – gambaran internal

ini bukan representasi akurat dari orang

lain, tetapi merupakan bagian atau sisa

pengalaman awal setiap orang.

Klein menekankan pentingnya empat

sampai enam bulan setelah kelahiran. Ia

juga sangat menekankan bahwa dorongan

– dorongan pada bayi (lapar, seks, dan

lainnya) dilandasi oleh sebuah objek, yaitu

payudara, penis, vagina dan seterusnya.

Menurut Klein, hubungan anak dengan

payudara merupakan dasar dari sebuah

hubungan dan berperan sebagai prototipe

dari hubungan selanjutnya, seperti ibu

dan ayah. Kecenderungan awal seorang

bayi untuk menghubungkan bagian –

bagian dari suatu obyek membuatnya

mengalami suatu kondisi tidak realistis

lxxxiv

Psikologi Kepribadian 2

atau serupa dengan khayalan yang

memengaruhi hubungan interpersonalnya

di kemudian hari.

C. Kehidupan Psikis pada Bayi

Jika Freud menekankan pada beberapa

tahun pertama dalam kehidupan manusia,

maka Klein lebih menekankan pada

pentingnya empat sampai enam bulan

pertama. Baginya, seorang bayi tidak

memulai hidupnya sebagai individu yang

kosong. Bayi membawa predisposisi untuk

mengurangi pengalaman kecemasan yang

dihasilkan oleh dorongan insting hidup

dan insting mati. Kesiapan bayi untuk

bertindak atau bereaksi seperti yang

diharapkan secara filogenetis merupakan

faktor bawaan, sebuah konsep yang juga

disetujui oleh Freud.

lxxxv

Psikologi Kepribadian 2

a. Fantasi

Fantasi atau khayalan hidup

yang aktif dimiliki oleh seorang bayi

sejak ia lahir. Fantasi ini merupakan

representasi psikis dari ketidak

sadaran insting id yang tidak bisa

dicampur adukan dengan fantasi

kesadaran yang dimiliki oleh anak anak

dan dewasa. Ketika klein (1932)

menulis mengenai dinamika kehidupan

fantasi pada bayi, ia tidak mengatakan

bahwa bayi yang baru kahir bisa

merangkum pemikiranya melalui kata

kata. Maksudnya adalah bahkan sejak

masih sangat kecil, bayi memiliki

gambaran ketidak sadaran dari “baik”

dan “buruk”. Contohnya perut penuh

adalah baik; perut kosong tidak baik.

Selanjutnya, klein mengemukakan

lxxxvi

Psikologi Kepribadian 2

bahwa bayi yan tertidur saat sedang

mengisap jarinya sedang berfantasi

bahwa ia mengisap punting payudara

ibunya yang baik. Seiring dengan

berkembangnya sang bayi fantasi

ketidaksadaran yang muncul

belakangn ini di bentuk melalui

kenyataan yang dialami dan

predisposisi bawaan. Salah satu

daripreposisi adalah qedifus complex

atau keinginan anak untuk

menghancurkan salah satu orang

tuanya dan untuk terlibat secara

seksual dengan orang tuanya.

b. Objek

Manusia mempunyai dorongan

bawaan atau insting, termasuk insting

kematian. Dorongan-dorongan tersebut

berupa objek dan objek-objek tersebut

lxxxvii

Psikologi Kepribadian 2

adalah dorongan lapar untuk

mendapatkan payudara baik, dorongan

berhubungan badan dan memiliki

organ seksual, juga lainnya. Klein

(1948) yakin bahwa pada sejak masa

bayi awal, anak sudah berkaitan

dengan objek-objek eksternal ini, dan

kemudian mulai berminat pada wajah

dan tangan yang dapat memenuhi

kebutuhan untuk mereka. Dalam

khayalan aktifnya bayi mengintroyeksi

atau mencapai struktur psikis pada

objek-objek eksternal, termasuk penis

ayahnya, tangan dan wajah ibunya,

serta bagian tubuh lainnya.

c. Posisi

lxxxviii

Psikologi Kepribadian 2

Klein melihat bayi (manusia)

sebagai penghubung konsisten dalam

konflik dasar antara hasrat untuk hidup

dan hasrat untuk mati, antara baik dan

buruk, antara cinta dan kebencian,

kreativitas dan penghancuran. Seiring

ego bejalan menuju penggabungan

dan menjauh dari perpecahan, secara

alami bayi memilih sensasi yang

menyenangkan dibanding yang

memusingkan.

Dalam pengupayaan mereka

untuk berurusan dengan penggolongan

perasaan tenang dan tidak tenang,

bayi mengatur posisi atau cara

berurusan dengan objek-objek internal

maupun eksternal berdasarkan

pengalamannya.

lxxxix

Psikologi Kepribadian 2

Klein memilih istilah ‘posisi’

dibandingkan ‘tingkat perkembangan’

untuk menunjukkan bahwa perubahan

posisi berarti maju atau mundur; ini

bukanlah jangka waktu ataupun

tahapan perkembangan yang dilewati

seseorang.

xc

Psikologi Kepribadian 2

(Rollo May)

A. Biografi Singkat

Rollo May lahir pada 21 april 1909 di

Ohio, dan dibesarkan di Marine City,

Michingan, Amerika Serikat. Dia hidup

ditengah sikap anti-intelektual dari sang

ayah. Ayahnya berkali-kali berkomentar

bahwa gangguan psikotik yang dialami

oleh kakak Rollo adalah karena banyak

belajar. Mungkin karena merasa bahwa

pertanyaan ayahnya “tidak manusiawi

dan merusak”, dia pun membenci

penyakit anti-intelektualisme, meskipun

dia melihat bahwa untuk hal-hal ayahnya

adalah laki-laki yang sangat simpatik.

Setelah lulus dari Oberlin College di

Ohio, dia menyelesaikan BA (Bachelor of

xci

Psikologi Kepribadian 2

Arts = sarjana muda) pada tahun 1930.

Ada sebuah pengalaman unik yang begitu

mendalam yaitu ketika melihat garis-garis

sederhana pada sebuah vas bunga antic

dari Yunani yang ada di atas meja pada

salah satu ruang kelas, dia begitu kagum

dengan kesederhanaan dan keindahan

garis-garis tersebut. Pengalaman tersebut

membuatnya memutuskan untuk dating

ke Yunani setelah lulus kuliah.

May adalah orang yang menolak

pandangan Eropa, yang menurutnya

terlalu mekanistik dalam memandang

manusia, meskipun sebelumnya dia

sendiri merupakan orang yang menerima

konsep tersebut.

Ketika orang tuanya bercerai, May

masih di Union, dia pun menyela studinya

untuk kembali ke east Lansing, Michingan.

xcii

Psikologi Kepribadian 2

Di sana, dia menjadi konselor sekolah di

Michingan State College. Dia kemudian

kembali ke New York dan melanjutkan

studinya sampai mendapat gelar BD pada

tahun 1938. Setelah itu May menjadi

menteri di Paroki Montclair, New Jersey,

sebelum kembali ke New York untuk

belajar psikoanalisis di William White

Alanson Institute for Psychiatry. Dia juga

kuliah di Columbia University pada tingkat

doctoral (S3) dan mendapat gelar Ph.D

pertama dalam bidang psikologi klinis.

B. Konsep Utama Eksistensialisme

Beberapa konsep utama yang

dikembangkan oleh Rollo May adalah

sebagai berikut ini.

1. Sikap Eksistensial

xciii

Psikologi Kepribadian 2

Eksistensialisme dalah gerakan

filsafat dan psikologi kontemporer di

antara berbagai mazhab pemikiran

yang muncul secara spontan di Eropa.

2. Keadaan Sulit (predicament)

Menurut May, masalah utama

yang dihadapi manusia pada

pertengahan abad ke-20 adalah

perasaan tidak berdaya, “keyakinan

bahwa individu tidak dapat berbuat

secara efektif dalam menghadapi

masalah yang sangat besar dalam

budaya, social, dan ekonomi”.

Perasaan tak berdaya ini disebabkan

oleh kecemasan dan hilangnya nilai-

nilai tradisional.

3. Ketidakberdayaan

xciv

Psikologi Kepribadian 2

Masalah ketidakberdayaan

sekarang sudah makin nyata. Zaman

ini dianggap sebagai zaman

ketidakpastian dan gejolak social.

Kerusuhan yang berkelanjutan di timur

tengah, menggambarkan bahwa kita

terjebak dalam situasi sejarah, yang

tidak ada seorang pun atau

sekelompok orang memiloiki

kekuasaan yang signifikan.

4. Kecemasan

Kecemasan menjadi istilah yang

digunakan untuk menggambarkan

zaman kegelisaan. Sebelum tahun

1950, hanya ada dua buku yang secara

khusus menampilkan gambaran yang

objektif mengenai kecemasan dan

menyarankan cara-cara yang

konstruktif untuk menanganinya.

xcv

Psikologi Kepribadian 2

5. Menemukan kembali

(rediscovering) Perasaan

Dalam menemukan kembali

kedirian, kebanyakan orang harus

mulai kembali ke awal dan

menemukan kembali perasaan

mereka. Banyak dari kita hanya

memiliki gagasan yang kabur dari apa

yang kita rasakan pada suatu waktu

tertentu.

6. Empat tahap kesadaran diri

May menjelaskan ada empat

tahap kesadaran diri. Pertama, adalah

tahap kesadaran tidak bersalah

sebelum diri lahir, karakteristik tahap

ini adalah bayi. Kedua, tahap

pemberontakan individu yang

xcvi

Psikologi Kepribadian 2

berusaha untuk membangun kekuatan

batin. Ketiga, tahap kesadaran diri,

tahap ini mengacu pada keadaan

orang banyak, ketika mereka

membahas kepribadian yang sehat.

Keempat, tahap kesadaran diri kreatif,

yang melibatkan kemampuan untuk

melihat sesuatu yang luar biasa dari

seseorang, titik pandang yang tidak

terbatas, dan mendapatkan kebenaran

hakiki, tingkat ini terpotong melalui

dikotomi antara subjektivitas dan

objektivitas.

7. Tujuan integrasi

Konsep May mengenai manusia

adalah kesadaran diri, mampu secara

sadar, dan harus membuat pilihan.

8. The daimonic

xcvii

Psikologi Kepribadian 2

May memperkenalkan konsep

daimonic dan bersikeras bahwa

manusia harus berdamai dengannya.

The daimonic adalah “setiap fungsi

alami yang memiliki kekuatan untuk

mengambil alih seluruuh pribadi”.

9. Kekuasaan

Kekuasaan adalah keadaan diri

ontologisme, yang berpotensi untuk

mengalami dan mengekspresikan

kehadiran kekuasaan dalam diri kita.

10. Cinta

Cinta dapat dilihat sebagai

jawaban atas masalah manusia, tetapi

sekarang ini, cinta sendiri telah

menjadi masalah.

xcviii

Psikologi Kepribadian 2

11. Intenasionalitas

Intersionalitas berarti “struktur

yang memberi makna kepada

pengalaman”.

12. Keberanian dan kreativitas

Keberanian adalah kemampuan

untuk bergerak maju meskipun

menghadapi kesulitan. Kreativitas

keberanian adalah pencarian bentuk-

bentuk baru, symbol-simbol, dan pola

yang dapat membangun masyarakat

baru.

xcix

Psikologi Kepribadian 2

(Carl Rogers)

A. Biografi Singkat

Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak

Park, Illionis, pinggiran Chicago. Anak

keempat dari enam bersaudara. Ayahnya

adalah seorang insinyur sipil yang sukses

dan ibunya adalah seorang ibu rumah

tangga dan penganut Kristen yang taat.

Pendidikannya dimulai di kelas dua,

karena dia sudah bisa membaca sebelum

masuk TK.

Ketika Carl berusia 12 tahun,

keluarganya pindah ke daerah peternakan

sekitar 30 mil sebelah barat Chicago, dan

di sinilah dia menghabiskan masa

remajanya. Dengan pendidikannya yanh

ketat dan banyak tugas yang harus dia

c

Psikologi Kepribadian 2

selesaikan, Carl menjadi remaja yang

agak terisolasi, tetapi mandiri dan

memiliki disiplin diri yang kuat.

Mulai memasuki masa kuliah, awalnya

kuliah di Universitas Wisconsin Jurusan

Pertanian, tapi kemudian berpindah ke

Jurusan Teologi untuk belajar pelayaran.

Pada saat itulah, dia terpilih sebagai salah

satu dari sepuluh mahasiswa yang pergi

ke Beijing untuk mengikuti “Konferensi

Federasi Mahasiswa Kristen se-Dunia”

selama enam bulan.

Pada tahun 1957, dia kembali untuk

mengajar di almamaternya, University of

Wisconsin. Sayangnya, saat itu terjadi

konflik dalam Departemen Psikologi,

Rogers sangat kecewa, sehingga pada

1964 dia menerima posisi sebagai kepala

riset di La Jolla, California. Di sini dia

ci

Psikologi Kepribadian 2

memberikan terapi, pidato, dan menulis,

sampai kematiannya pada tahun 1987.

B. Teori Kepribadian Carl Rogers

Fokus utama Rogers adalah proses

psikoterapi, dan teori kepribadiannya

bersumber dari teori terapinya. Karyanya

berlawanan dengan psikoanalisis dalam

hal ini teori dan metode riset. Berkaitan

dengan teori, teori psikoanalitis

menekankan dorongan biologis, bawah

sadar, perbedaan ketegangan, dan

perkembangan karakter di usia awal.

Sebaliknya pendekatan fenomologis

Rogers menekankan persepsi sadar,

perasaan berkaiatan dengan interaksi

social, motif aktualisasi diri, dan proses

perubahan.

cii

Psikologi Kepribadian 2C. Struktur Kepribadian menurut Carl

Rogers

1. Diri (The Self)

Perbedaan yang kami perkenalan

di Bab 1 antara aspek struktur dan

proses teori kepribadian amat berguna

memahami teori Carl Rogers. Kunci

konsep structural dalam teori

kepribadian Rogerian adalah diri (self).

Menurut Rogers, individu memahami

objek dan pengalaman eksternal, dan

memberikan makmna kepada mereka.

Diri ideal adalah konsep diri yang

paling diinginkan oleh individual.

Konsep tersebut mencakup persepsi

dan makna yang secara potensial

relevan terhadap diri dan amat penting

bagi individu tersebut.

ciii

Psikologi Kepribadian 2

2. Pengalaman Dunia

Menurut Rogers, realitas

lingkungan bergantung pada persepsi

kita tentang hal tersebut, yang

memungkinkan persepsi kita terhadap

realitas tidak tepat. Persepsi berubah

sejalan dengan pertambahan umur dan

pengaruh lingkungan, dan dunia

pengalaman bersifat pribadi dan hanya

diketahui oleh kita sendiri.

3. Perkembangan Self pada Masa

Kanak-Kanak

Seoerang bayi berkembang

secara bertahap dalam lapangan

pengalaman yang kompleks melalui

hubungan social. Sebagian

pengalaman tersebut telah

civ

Psikologi Kepribadian 2

membedakan satu bagian dari bagian

lainnya.

4. Penghargaan Positif

Setiap anak memerluakan

penghargaan posiitif. Kebutuhan ini

bersifat universal dan persisten.

Penghargaan positif terdiri atas

penerimaan, cinta, dan dukungan dari

orang lain terutama daro ibu.

Pandangan positif merupakan sesuatu

yang penting bagi perkembangan

kepribadian.

5. Kondisi yang berharga

Penghargaan diri positif versi

Rogers sama dengan konsep super ego

dari Freud. Sumbernya berasal dari

penghargaan positif tanpa syarat.

cv

Psikologi Kepribadian 2

Seperti kita kketahui bahwa

penghargaan positif tanpa syarat

meliputi penerimaan dan cinta orang

tua kepada anak tanpa syarat apa pun

terlepas dari perilaku anak, terbalik

dengan penghargaan aktif dengan

syarat.

6. In-Kongruensi

Incongruence adalah

ketidaksesuaian antara konsep diri dan

dunia pengalaman, serta lingkungan

yang kita terima.

7. Pertahanan

Konsep pertahanan dari Rogers

ini sanagat mirip dengan konsep

mekanisme pertahanan diri dari Freud,

tetapi Rogers menggunakan istilah

cvi

Psikologi Kepribadian 2

pertahanan terhadap kecemasan yang

berasal dari pandangan, kenangan,

dan implus dianggap sebagai persepsi.

cvii

Psikologi Kepribadian 2

(Abraham H.

Maslow)

A. Biografi Singkat

Abraham Harold (Abe) Maslow mungkin

mempunyai masa kecil yang paling

kesepian dan paling menderita dari

semua orang yang dibahas dalam buku

ini. Dilahirkan di Manhattan, New York,

pada 1 April 1908, Maslow menhabiskan

masa kecilnya yang tidak bahagia di

Brooklyn. Maslow adalah anak tertua dari

tujuh bersaudara dari pasangan Samuel

maslow dan Rose Schilosky maslow. Pada

masa kecilnya, kehidupan Maslow

dipenuhi dengan perasaan malu, rendah

diri, dan depresi yang kuat.

cviii

Psikologi Kepribadian 2

Maslow tidak terlalu dekat dengan

salah satu dari orang tuanya, tetapi dia

tidak keberatan dengan ayahnya yang

sering kali tidak ada di sampingnya

Ayahnya adalah seorang imigran

keturunan Rusia-Yahudi yang bekerja

mempersiapkan barel/tong.

B. Pandangan Maslow tentang Motivasi

Teori kepribadian Maslow di buat

berdasarkan beberapa asumsi dasar

mengenai motivasi. Pertama, Maslow

(1970) mengadopsi sebuah pendekatan

menyeluruh pada motivasi. Yaitu,

keseluruhan dari seseorang, bukan hanya

satu bagian atau fungsi, termotivasi.

Kedua, motivasi biasanya kompleks

atau sendiri dari beberapa hal, yang

berarti bahwa tingkah laku seseorang

cix

Psikologi Kepribadian 2

dapat muncul dari beberapa motivasi

yang terpisah.

Ketiga, asumsinya adalah bahwa

orang-orang berulang kali termotivasi oleh

kebutuhan-kebutuhan. Ketika sebuah

kebutuhan terpenuhi, buiasanya

kebutuhantersebut kurang kekuatan

untuk memotivasinyadan digantikan oleh

kebutuhan lain.

Asumsi lainya adalah bahwa semua

otrang di manapun termotivasi oleh

kebutuhan dasar yang sama. Bagaimana

cara orang-orang di kultur yang berbeda-

beda memperoleh makanan, membangun

tempat tinggal, mengekspresikan

pertemanan, dan seterusnya bisa

bervariasi, tetapi kebutuhan dasar untuk

makanan, keamanan, dan pertemanan

cx

Psikologi Kepribadian 2

merupakan kebutuhn yang berlaku untuk

semua spesies.

C. Hierarki Kebutuhan

Konsep hierarki kebutuhan yang

diungkapkan Maslow beranggapan bahwa

kebutuhan-kebutuhan di level rendah

harus terpenuhi atau paling tidak cukup

terpenuhi terlebih dahulu sebelum

kebutuhan-kebutuhan di level lebih tinggi

menjadi hal yang memotivasi.

cxi

Psikologi Kepribadian 2

(Viktor Emil

Frankl)

A. Biografi singkat

Viktor Emil Frankl dilahirkan di Wina

pada tanggal 26 Maret 1905 dari keluarga

Yahudi kelas menengah masyarakat

Austria. Nilai-nilai dan kepercayaan

Yudaisme berpengaruh kuat atas diri

Franlk.

Viktor Emil Frankl adalah professor

dalam bidang neurologi dan psikiatri di

the University of Vienna Medical School

dan guru besar luar biasa bidang

logoterapi pada U.S. Internasional

University. Dia adalah pendiri APA yang

biasa disebut madzhab ketiga psikoterapi

cxii

Psikologi Kepribadian 2

dari Wina (setelah psikoanalisis Sigmund

Freud dan psikologi individu Alfred Adler),

yaitu aliran logoterapi.

B. Konsep dasar dalam psikologi

kepribadian Frankl

1. Hidup memiliki makna dalam semua

keadaan

2. Motivasi utama untuk hidup yang akan

kita menemukan makna dalam hidup.

3. Kebebasan untuk menemukan makna.

C. Ajaran dalam Logoterapi mempunyai

3 landasan filsafat

a) The freedom of will

Kebebasan tetapi terbatas, bukan

kebebasan dari sesuatu tetapi

kebebasan mengambil sikap terhadap

cxiii

Psikologi Kepribadian 2

sesuatu. Kebebasan yang dimaksud di

sini adalah kebebasan yang

bertanggungjawab.

b) The will to meaning

Merupakan motivasi dasar manusia.

Yang dimaksudkan dengan keinginan

untuk bermakna adalah : tertuju

kepada hal-hal yang berada di luar diri

manusia tersebut, bukan berpusat

pada diri sendiri (self-centered)

c) The meaning of life

Dapat ditemukan oleh manusia dalam

kehidupannya, termasuk pada saat

mengalami penderitaan (rasa bersalah,

sakit, kematian). Makna hidup setiap

orang sifatnya unik, personal, spesifik,

dan temporer. Makna hidup tidak dapat

cxiv

Psikologi Kepribadian 2

diberikan oleh siapapun, jadi harus

ditemukan oleh diri sendiri.

D. Logoterapi sebagai Salah Satu

Metode Konseling

Dalam logoterapi pasien dibantu untuk

menemukan nilai-nilai baru dan

mengembangkan filosofi konstruktif

dalam kehidupannya. Oleh karena itu,

seorang logoterapis tidaklah mengobati

gejala-gejala yang tampak pada pasien

atau klien secara langsung, akan tetapi

mengadakan perubahan sikap neurotik

pasien terlebih dahulu. Pasien

bertanggungjawab pada dirinya sendiri

dan logoterapis memberikan dorongan

untuk memilih, mencari dan menemukan

sendiri makna konkrit dari eksistensi

pribadinya. Seorang logoterapis

membantu klien untuk menyusun 3

cxv

Psikologi Kepribadian 2

macam nilai yang akan memberi arti pada

eksistensi, yaitu :

- Creative values

- Experiental values, dan

- Attitudinal values

Dalam proses terapi, klien

diperlihatkan bagaimana membuat hidup

menjadi penuh arti dengan ‘the

experience of love’. Pengalaman ini akan

membuatnya mampu menikmati

ketulusan, keindahan dan kebaikan dan

mampu mengerti akan manusia dengan

keunikan-keunikan pribadinya.

Dengan demikian, diharapkan klien

dapat melihat bahwa penderitaan

mungkin sangat berguna untuk

membantunya dalam mengubah sikap

hidup.

cxvi

Psikologi Kepribadian 2

Tujuan dari logoterapi adalah

membangkitkan “kemauan untuk

bermakna” dalam individu tersebut, yang

bersifat khusus dan pribadi bagi masing-

masing orang.

Logoterapi merupakan suatu

pendekatan eksistensial khsusus yang

meliputi 2 prosedur re-edukatif yang

berbeda, yaitu :

• Paradoxical Intention

Memanfaatkan kemampuan

mengambil jarak (self-detachment) dan

kemampuan mengambil sikap terhadap

kondisi diri sendiri dan lingkungan.

Paradoxical intention terutama cocok

untuk pengobatan jangka pendek pasien

fobia (ketakutan irrasional).

• De-Reflection.

cxvii

Psikologi Kepribadian 2

Memanfaatkan kemampuan

transendensi diri (self-transcendence)

yang dimiliki setiap manusia dewasa.

Setiap manusia dewasa memiliki

kemampuan untuk membebaskan diri dan

tidak lagi memperhatikan kondisi yang

tidak nyaman, tetapi mampu mengalihkan

dan mencurahkan perhatiannya kepada

hal-hal yang positif dan bermanfaat.

E. Logo Terapi Metode Pengembangan

Diri

Logoterapi sebagai salah satu aliran

psikologi yang mempunyai teori yang

khas tentang manusia yang dapat

diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-

pelatihan dalam rangka pengembangan

diri.

F. Aplikasi Logoterapi

cxviii

Psikologi Kepribadian 2

Aspek Klinis

Penerapan logoterapi sebagai salah

satu corak psikologi eksistensial telah

banyak diterapkan dalam berbagai

kehidupan. Dalam bidang klinis logoterapi

cukup membantu dalam menyembuhkan

pasien-pasien obsessive-compulsive,

gangguan kecemasan, alcoholism,

insomnia, dan kasus-kasus kehampaan

eksistensialis.

Dalam rangka menangani manusia

dengan ketiga dimensinya (fisik, psikis,

spirit) logoterapi setidaknya

mengembangkan metode terapi:

1. Medical Ministry

Untuk gangguan-gangguan

perasaan yang terkait gangguan

ragawi.

cxix

Psikologi Kepribadian 2

2. Paradoxical Intention

3. Dereflection

Untuk penanganan kasus-kasus

berkenaan gangguan-gangguan

yang bersifat psikologis, dan

Existential Analysis.

 

Logoterapi Sebagai Metode

Pengembangan Diri

Saat ini telah banyak pelatihan-

pelatihan psikologi dalam rangka

meingkatkan kualitas diri dan

pengembangan diri. Pelatihan-pelatihan

ESQ, AMT, Brain Gym, Brain Fitness,

Quantum Teaching dan bentuk pelatihan

psikologi lainnya sudah banyak

berkembang. Logoterapi sebagai salah

satu aliran psikologi yang mempunyai

teori yang khas tentang manusia juga

dapat diaplikasikan dalam bentuk

cxx

Psikologi Kepribadian 2

pelatihan-pelatihan dalam rangka

pengembangan diri. Dalam aplikasinya

dalam bentuk pengembangan diri,

setidaknya terdapat Logoanalysis dan

Panca Cara Temuan Makna.

cxxi

Psikologi Kepribadian 2(Struktur Kepribadian Dalam

Islam)

A. Manusia menurut pandangan Islam

Allah SWT menciptakan struktur

kepribadian manusia dalam bentuk

potensial. Struktur itu tidak secara

otomatis bernilai ataupun buruk, sebelum

manusia berusaha mengaktualisasikan.

Aktualisasi struktur sangat tergantung

pada pilihan manusia, yang mana

pilihannya itu akan dimintai pertanggung

jawaban diakhirat kelak. Upayah manusia

untuk memilih dan mengaktualisasikan

potensi itu memiliki dinamika proses,

seiring dengan variable-variabel yang

mempengaruhi.

1. Manusia adalah Makhluk Allah SWT

cxxii

Psikologi Kepribadian 2

Keberadaan manusia di dunia ini

bukan kemauan sendiri, atau hasil

proses evolusi alami, melainkan

kehendak Yang Maha Kuasa, Allah

Robbul ‘Alamin. Dengan demikian,

manusia lepas dari ketentuan-Nya.

Sebagai makhluk, manusia berada

dalam posisi lemah (terbatas), dalam

arti tidak bisa menolak, menentang,

atau merekayasa yang sudah

dipastikan-Nya.

2. Manusia adalah khalifah di Muka Bumi

Hal ini berarti, manusia

berdasarkan fitrahnya adalah makhluk

social yang bersifat altruis. Memiliki

fitrahnya ini, manusia memiliki potensi

atau kemampuan untuk bersosialisasi,

berinteraksi social secara positif dan

cxxiii

Psikologi Kepribadian 2

kontruktif dengan orang lain ataupun

lingkungannya.

3. Manusia adalah Makhluk yang

Mempunyai Fitrah Beragama

Melalui fitrahnya manusia

mempunyai kemampuan untuk

menerima nilai-nilai kebenaran yang

bersumber dari agama, dan sekaligus

menjadikan kebenaran agama itu

sebagai tolak ukur atau rujukan

perilakunya.

4. Manusia Berpotensi Baik (Takwa) dan

Buruk (Fujur)

Manusia dalam hidupnya

mempunyai dua kecenderungan atau

arah perkembangan, yaitu takwa, sifat

positif, dan yang jujur.

cxxiv

Psikologi Kepribadian 2

5. Manusia memiliki kebebasan memilih

Manusia diberi kebebasan untuk

memilih kehidupannya, apakah mau

beriman atau kufur kepada Allah.

Apakah manusia akan memilih jalan

hidup yang sesuai dengan ajaran

agama atau memperturutkan hawa

nafsunya. Dalam hal ini, manusia

mempunyai kemampuan untuk

berupayah menyelaraskan arah

perkembangan dirinya dengan

tuntutan normative, nilai-nilai

kebenaran, yang dapat memberikan

kontribusi atau nilai manfaat bagi

kesejahteraan umat manusia; juga

memiliki kemampuan untuk

mempelajari kehidupan yang

berseberang dengan nilai-nilai agama,

sehingga menimbulkan suasana

cxxv

Psikologi Kepribadian 2

kehidupan yang anarki, destruktif atau

tidak nyaman.

B. Definisi kepribadian Islam

Psikologi Kepribadian Islam yaitu studi

islam yang berhubungan dengan tingkah

laku manusia berdasarkan pendekatan

psikologis dalam relasinya dengan alam,

sesamanya, dan kepada sang Khalik-Nya

agar dapat meningkatkan kualitas hidup

di dunia dan di akhirat.

C. Struktur Kepribadian Islam

Struktur kepribadian yang

dimaksudkan disini adalah aspek-aspek

atau elemen-elemen yang terdapat pada

diri manusia yang karenanya

kepribadiannya terbentuk. Pemilihan

cxxvi

Psikologi Kepribadian 2

aspek ini mengikuti pola yang

dikemukakan oleh Khayr al-Din al-Zarkali.

D. Dinamika Kepribadian Islam

1. Dinamika struktur jasmani

Struktur jasmani merupakan

aspek biologis dari struktur kepribadian

manusia. Aspek ini tercipta bukan

dipersiapkan untuk membentuk

tingkah laku tersendiri, melainkan

sebagai wadah atau tempat singgah

struktur ruh.

2. Dinamika struktur ruhani

Struktur ruhani merupakan aspek

psikologis dari struktur kepribadian

manusia. Aspek ini tercipta dari Amar

Allah yang bersifat Ghaib.

cxxvii

Psikologi Kepribadian 2

3. Dinamika struktur nafsani

Struktur nafsani merupakan

struktur psikofisik dari kepribadian

manusia. Struktur ini diciptakan untuk

mengaktualisasikan semua rencana

dan perjanjian Allah SWT, kepada

manusia dialam arwah.

E. Tipologi Kepribadian Islam

Tipologi kepribadian dalam islam yang

bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah

banyak ragamnya. Keragaman itu

disebabkan sudut pandang dalam melihat

dan mengklarifikasi ayat atau hadist Nabi

SAW tentang kepribadian. Kepribadian

islam sendiri di bagi menjadi:

1. Tipe mukmin

cxxviii

Psikologi Kepribadian 2

Mereka yang beriman atau

percaya kepada yang ghaib seperti

(Allah, Malaikat, dan ruh) menunaikan

shalat, menafkahkan rezekinya kepada

fakir miskin dan yatim piatu, beriman

kepada kitab Allah, dan beriman

kepada hari akhir.

2. Tipe kafir

Mereka yang ingkar tehadap hal-

hal yang dipercayai sebagai seorang

mukmin.

3. Tipe munafik

Mereka yang beriman kepada

Allah SWT dan hari akhir, tetapi

imannya atau tidak belaka, senantiasa

hatinya ingkar.

cxxix

Psikologi Kepribadian 2

cxxx

Psikologi Kepribadian 2

Daftar Pustaka

Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian.

Malang: UMM Press

Buku PSIKOLOGI KEPRIBADIAN oleh

Sumadi Suryabrata

Calvin S. Hall & Gardner Lindzey,

Psikologi Kepribadian 1 Teori-teori

Psikodinamik (Klinis), (Yogyakarta: Kanisius,

1993)

Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori

Kepribadian Buku 1, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010)

Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori

Kepribadian Buku 2, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010)

cxxxi

Psikologi Kepribadian 2

Hall, C. Lindzey, G. 1985. Personality

theories. New York: Jhon Wiley Sons

Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi, Teori

dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam

Konseling, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,

2011)

Lawrence A. Pervin, Daniel Cervon &

Oliver P. Jhon, Psikologi Kepribadian Teori

dan Penelitian Edisi kesembilan, (Jakarta:

Kencana, 2010)

Muhammad Fadil & Wisnawati Loeis,

Jurnal Psikologi Kepribadian.

Sumadi. 1995. Psikologi kepribadian.

Jakarta: raja grafindo persada

Abdul Mujib, Kepribadian Dalam

Psikologi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007)

cxxxii

Psikologi Kepribadian 2

file:///F:/baru%20malam/Kalis

%20%20Teori%20Kepribadian

%20Allport.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/

Gordon_Allport