gangguan kepribadian obsesif kompulsif (case 2)
TRANSCRIPT
GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF
Kelompok 10 :
1.Jivita Catleya Basarah 2.Juan Cipta 3.Meita Putri Aldillah
SKENARIOSeorang laki-laki, 36 tahun, dibawa oleh petugas kantornya karena memiliki masalah dalam mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan seringkali terlambat untuk pekerjaan yang penting Pasien mengakui bahwa tuduhan tersebut benar, walaupun dia merasa tidak ada yang salah dengan dirinya Ia mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang sangat sempurna dalam pekerjaannya sehingga dirinya membuat orang lain terlihat buruk. Hal inilah yang menyebabkan dirinya tidak pernah mendapatkan perhatian dari sekitar
skenario
Pasien mengaku ia telah bekerja selama 4 tahun pada perusahaannya dan selama waktu itu pula ia menghabiskan waktu 10-12 jam per hari di kantor Pasien mengaku bahwa ia sering melewatkan batas waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas namun ia beralasan bahwa batas waktu tersebut tidak sesuai dengan kualitas hasil yang ia berikan
SKENARIO
Ia menyatakan jika lebih banyak orang seperti saya di negara ini maka akan banyak hal yang dapat dicapai terlalu banyak pemalas dan orang yang tidak mengerti aturan Ia mengatakan bahwa ruang kerjanya selalu bersih dan rapi dan ia tahu dimana ia menghabiskan setiap dolar uangnya Pemeriksaan status mental tidak menemukan adanya kelainan mood, proses pikir, atau isi pikir. Perilakunya dicatat sebagai rigiditas dan keras kepala
1.Masalah dalam mengerjakan tugas tepat waktu dan terlambat dalam mengerjakan tugas 2.Menghabiskan 10-12 jam perhari di kantor 3.Seringkali terlambat dari batas waktu yang ditentukan karena standar kualitasnya tinggi 4.Menyatakan bahwa orang lain yang tidak mengikuti standar kualitasnya adalah salah 5.Menunjukan rigiditas (kekakuan) dan keras kepala
GEJ ALA KLINIS
DIAGNOSIS BERDASARKAN DSMIV
GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF
KRITERIA DIAGNOSIS GANGGUAN KRITERIA DIAGNOSIS
KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF
Pola perilaku berupa preokupasi dengan keteraturan, peraturan, perfeksionisme, kontrol mental, dan hubungan interpersonal, dengan mengenyampingkan fleksibilitas, keterbukaan, efisiensi, bersifat pervasif, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti ditunjukkan oleh 4 (atau lebih) berikut :
1. Terpaku pada rincian, peraturan, daftar, perintah, organisasi, jadwal 2. Perfeksionisme yang menghambat penyelesaian tugas tepat waktu 3. Setia berlebihan pada pekerjaan dan lebih mengutamakan produktivitas sehingga mengenyampingkan kesenangan dan hubungan interpersonal 4. Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-nilai
Kriteria diagnosis
5. Tidak mampu membuang benda-benda yang usang dan tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimental 6. Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal 7. Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain ; uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana dimasa depan 8. Menunjukkan kekakuan dan keras kepala
DIAGNOSIS BANDING
Obsesi : pikiran, impuls, atau bayangan yang rekuren dan persisten yang dialami, pada suatu saat selama gangguan, sebagai intrusif dan tidak sesuai, dan menyebkan kecemasan dan penderitaan yang jelas Kompulsi : perilaku atau tindakan mental yang berulang dirasakannya mendorong untuk melakukannya sebagai respon terhadap suatu obsesi atau menurut dengan aturan yang harus dipatuhi secara kaku KEDUA DIATAS REKUREN
Pasien dengan gangguan bermakna dalam efektivitas pekerjaan atau sosialnya Dapat terjadi bersama-sama dengan gangguan kepribadian
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF
TERAPI
PSIKOTERAPI Terapi perilaku Terapi kelompok FARMAKOTERAPI Klonazepam (klonopin) Benzodiazepin untuk anti-konvulsan pasien parah Clomiramine (anafranil) dan Serotonergik (fluoksetin) jika gejala/tanda obsesif kompulsif timbul
Terima Kasih ...