13 cohort study
Post on 03-Jan-2016
78 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
• Contoh : Untuk membuktikan bahwa kebiasaan minum alkohol merupakan faktor risiko kanker hati, diambil 2 kelompok orang yaitu :
- kelompok orang-orang yang minum alkohol - kelompok tidak minum alkohol, kemudian diperiksa apakah ada perbedaan
pengidap kanker hati pada kedua kelompok tersebut
LANGKAH-LANGKAH PADA STUDI KOHORT
1. Merumuskan pertanyaan penelitian2. Menetapkan kohort3. Memilih kelompok kontrol4. Mengindentifikasi variabel penelitian5. Mengamati timbulnya6. Menganalisa hasil
Contoh Kasus yang menggunakan Studi Kohort:
Suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 1980 oleh Harford, T. C, seorang ahli epidemiologi di Amerika Serikat, melakukan untuk menentukan adanya hubungan antara peminum alkohol dengan terjadinya hemoragi stroke.
Dalam penelitian ini dikumpulkan sebanyak 4.952 orang peminum alkohol dan 2.916 orang bukan peminum alkohol. Dilakukan pengamatan pada kedua kelompok selama 12 tahun.
Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Dari 4.952 peminum alkohol ditemukan 197 orang menderita stroke dan dari 2.916 bukan peminum alkohol terdapat 93 orang menderita stroke.
Maka temuan tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel kontingensi 2 X 2.
Diambil dari Brooks, S. D. & Harford, T. C., “Occupation and Alkohol-Related Causes of Death,” Drug and Alcohol Dependence, Vol. 29, No. 3, pp.245-251, 1992
Variabel Stoke Jumlah
Ya Tidak
Peminum Alkohol
•Ya 193 2.723 2.916
•Tidak 93 4.859 4.952
Jumlah 286 7.582 7.868
52,3952.4
93:
916.2
193RR
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peminum alkohol mempunyai resiko 3,52 kali lebih besar jika dibandingkan dengan bukan peminum alkohol.
Studi Kohort - Epidemiologi Dasar
Contoh KasusData berasal dari rumah sakit di Nigeria pada tahun 1977. Data disajikan dalam tabel berikut ini.
Dapatkah Anda menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan risiko Burst abdomen setelah operasi caesar antara wanita yang terdaftar (diperiksa 1-2x sebelum melahirkan) dengan wanita yang tidak terdaftar (hanya periksa sewaktu melahirkan).
Burst Abdomen
+ -
Faktor Risiko
Wanita yg tak terdaftar
39 1298
Wanita yang terdaftar
12 690
Studi Kohort - Epidemiologi Dasar
Penyelesaian:Burst Abdomen
Jumlah+ -
Faktor Risiko
Wanita yang tidak terdaftar
39 1298 1337
Wanita yg terdaftar
12 690 702
Jumlah 51 1988 2039
RA= (39/1337) – (12/702) = 0,0292 - 0,0171 = 0,0121 = 1,21%
=39/1337
RR12/702
==0,0292
0,01711,7
Studi Kohort - Epidemiologi Dasar
Interpretasi
- Wanita yang tidak terdaftar mempunyai risiko 2 kali lebih besar dari pada wanita yang terdaftar untuk mengalami Burst Abdomen sehabis melahirkan secara Sectio caesaria,
- Besarnya risiko yang dapat dihindarkan dengan mendaftarkan dirinya untuk diperiksa adalah 1,21%.
Studi Kohort - Epidemiologi Dasar
Penyelesaian:
KANKER HATIJumlah+ -
Faktor Risiko
MINUM ALKOHO
L
40 10 50
TDK MINUM
ALKOHOL
10 90 100
Jumlah 50 100 150RA= (40/50 – (10/100) = = = 70,0%
=40/50
RR10/100
== 8,0
1. DESAIN KOHORT RETROSPEKTIF (Cohort Historik).
- Desain penelitian ini sama dengan kohort prospektif, hanya saja paparan dan efek sudah
terjadi.
- Pada umumnya Faktor risiko yang terjadi pada masa lalu berasal dari lingkungan
- Desain penelitian ini dapat dilakukan apabila data Faktor risiko dan efek telah tercatat dengan lengkap pada catatan medik suatu instansi atau rumah sakit
RancanganPenelitian
Apakah terjadi efek
Faktor risiko positif
Faktor risiko negatif
Ya
Tdk
Ya
Tdk
A
B
C
D D
Subyek
yang
diteliti
Penelitian mulai disini
Contoh :Catatan medik suatu RS bersalin terdapat - 400 bayi lahir cukup bulan- 180 bayi diantaranya melakukan kontrol teratur setiap bulan sampai usia 1 tahun
Pada pemantauan tersebut tercatat :- apakah bayi mendapatkan ASI eksklusif atau tidakMenurut catatan yang lengkap tersebut, maka bisa dilakukan penelitian dengan desain kohort retrospektif untuk mencari hubungan pemberian ASI eksklusif dengan berat badan bayi usia 1 tahun
2. DESAIN KOHORT BERGANDA (Double Cohort Study)
Sejak awal penelitian telah dipisahkan antara- kelompok terpajan oleh faktor risiko - kelompok lain yang tidak terpajan oleh faktor risiko- kemudian proses perjalanan penyakit alamiah
kedua kelompok tersebut diikuti untuk menemukan insidensi penyakit yang dimaksud.
Analisis dengan menghitung risiko relatif, risiko atribut, dan perhitungan statistik untuk menguji hipotesis.
Rancangan Penelitian
Apakah terjadi efek
Penelitian mulai disini
Ditelusuri Prospekstif
Kohort I
Subyek dengan Faktor risiko (+)
Kohort II
Subyek tanpa Faktor risiko (-)
Ya
Tdk
Ya
Tdk
A
B
C
DD
Faktor risiko +
Dgn perlakuan
Efek +
Efek -Faktor risiko +
tidak dengan
perlakuan
Efek +
Efek -
Subyek penelitia
nFR –
Efek -
Penelitian mulai disini
Subyek tanpa faktor risiko
Efek +
Efek -
Penelitian kasus-kontrol bersarang (Nested Case-control study).
• Rancangan ini dipakai untuk mengetahui adanya faktor lain yang dapat menyebabkan efek, namun pada saat penelitian kohort tidak dapat dilakukan (karena biaya pemeriksaan mahal).
• Setelah selesai penelitian maka yang sakit dijadikan sebagai kasus dan yang tidak sakit sebagai kontrol
• Kedua kelompok dilihat paparannya seperti pada penelitian kasus kontrol
Studi Kohort - Epidemiologi Dasar
top related