05. modul akuntansi biaya - ch. 6 _ok
Post on 29-Dec-2015
23 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MODUL 5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Arie Novianti, MM AKUNTANSI BIAYA 1
CHAPTER 6 : SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN
PROCESS (PROCESS COSTING)
Tujuan Pembelajaran, diharapkan mampu:
1. Memberikan contoh dari bisnis-bisnis yang menggunakan biaya berdasarkan process
(process costing)
2. Menjelaskan tiga pola umum dari aliran produksi
3. Menentukan apakah sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dapat digunakan
berdasarkan pemeriksaan terhadap lingkungan manufaktur
4. Menghitung produksi ekuivalen dan biaya departemental per unit
5. Membuat laporan biaya produksi departemental berdasarkan perhitungan biaya rata-
rata tertimbang
6. Membaut ayat jurnal umum untuk mencatata biaya produksi dalam sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses
7. Membuat laporan biaya produksi departemental berdasarkan perhitungan biaya (FIFO)
AKUMULASI BIAYA PROSES
Tujuan penting dari sistem perhitungan biaya mana pun adalah untuk menentukan biaya dari
barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sistem perhitungan baiya sebaiknya
ekonomis untuk dioperasikan dan membebankan sejumlah biaya ke setiap produk sedemikian
rupa sehingga mencerminkan dengan wajar biaya dari sumber daya yang digunakan untuk
memproduksi produk tersebut.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, produk dipertanggungjawabkan dalam
batch. Setiap batch diperlakuakn sebagai pesanan yang terpisah, dan pesanan tersebut
merupakan objek biayanya. Semua biaya yang terjadi dalam memproduksi suatu pesanan
dibebankan ke kartu biaya pesanan dari pesanan tersebut. Jika pekerjaan untuk suatu pesanan
dilakukan di lebih dari satu departemen, biaya yang terjadi di setiap pusat biaya diakumulasikan
MODUL 5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Arie Novianti, MM AKUNTANSI BIAYA 2
di kartu biaya pesanan. Ketika pesanan tersebut selesai, biaya per unit dari produk ditentukan
dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke kartu biaya pesanan itu dengan umlah
unit yang diproduksi untuk pesanan tersebut. Ketika produk yang diproduksi selama suatu
periode akuntansi di suatu pusat biaya memerlukan kuantitas dan kombinasi yang berbeda-
beda dari sumber daya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan merupakan pilihan yang logis
karena biaya untuk memproduksi produk yang berbeda tidaklah sama.
Sebaliknya, ketika semua unit dari produk yang dihasilkan dalam suatu pusat biaya serupa
(homogen), pencatatan biaya untuk setiap batch produk yang terpisah tidak lagi diperlukan.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process cost system) bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit
ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan
total unit yang diproduksi.
PERHITUNGAN BIAYA PER DEPARTEMEN
Dalam perusahaan manufaktur, produksi dapat terjadi di beberapa departemen. Setiap
department melakukan suatu operasi tertentu yang mengarah pada penyelesaian produk.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja dan overhead
pabrik umumnya dibebankan ke departemen produksi. Tetapi, jika suatu department dibagi
menadi dua pusat biaya atau lebih, perhitungan biaya berdasarkan proses tetap dapat
digunakan, selama unit-unit produk yang dihasilkan dalam pusat biaya selama periode tersenit
bersifat homogen.
Jika praktis untuk dilakukan, perhitungan biaya berdasarkan proses lebih disukai dibandingkan
dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Hal ini disebabkan karena secara umum
perhitungan biaya berdasarkan proses membutuhkan pencatatan yang lebih sedikit, dan
pencatatan yang lebih sedikit berarti lebih murah untuk dioperasikan. Dalam perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, buku pembantu untuk akun Barang dalam Proses harus disimpan untuk
setiap batch produk yang dihasilkan, dan biaya dibebankan ke setiap batch.
Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, karena semua unit produksi yang dihasilkan
dalam suatu departemen bersifat homogen, biaya dibebankan hanya ke departemen produksi.
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, bukanlah hal yang asing apabila terdapat
MODUL 5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Arie Novianti, MM AKUNTANSI BIAYA 3
beberapa ratus pesanan yang dikerjakan dalam satu periode akuntansi, dimana masing-masing
pesanan tersebut membutuhkan catatan yang terpisah. Sebaliknya, perusahaan yang
menggunakan biaya berdasarkan proses, jarang sekali memiliki lebih dari lima sampai sepuluh
departemen produksi dalam satu fasilitas manufaktur, dimana masing-masing hanya
membutuhkan satu catatan yang terpidah untuk setiap departemen. Jumlah waktu dan usaha
yang diperlukan untuk memelihara lima sampai sepuluh catatan biaya departemental jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk memelihara ratusan kartu
biaya pesanan.
ALIRAN PRODUKSI SECARA FISIK
Suatu produksi dapat berpindah di dalam pabrik dengan berbagai cara. Tiga format aliran
produksi fisik yang berhubungan dengan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah
berurutan, paralel dan selektif.
A. ALIRAN PRODUK BERURUTAN (SEQUEMTIAL PRODUCT FLOW)
Dalam aliran produk berurutan, setiap produk diproses dalam urutan langkah-langkah
yang sama. Pemrosesan dimulai di Department
B. ALIRAN PRODUK PARALEL (PARALLEL PRODUCT FLOW)
Dalam aliran produk paralel, bagian tertentu dari pekerjaan dilakukan secara simultan
dan kemudian disatukan dalam satu atau lebih proses final untuk diselesaikan dan
ditransfer ke barang jadi.
C. ALIRAN PRODUK SELEKTIF (SELECTIVE PRODUCT FLOW)
Dalam aliran produk selektif, produk berpindah ke departemen-departmen berbeda
dalam suatu pabrik, bergantung pada produk final yang dihasilkan.
AKUNTANSI UNTUK BIAYA BAHAN BAKU, TENAGA KERJA DAN OVERHEAD
Meskipun jumlah catatan yang digunakan dalam perhitungan biaya berdasarkan proses lebih
sedikit dibandingkan dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan, konsep dasar yang
digunakan dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, juga berlaku untuk perhitungan
biaya berdasarkan proses. Perbedaan utama adalah bahwa dalam perhitungan biaya
MODUL 5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Arie Novianti, MM AKUNTANSI BIAYA 4
berdasarkan proses, biaya dibebankan ke departemen (pusat biaya) dan bukannya ke pesanan,
dan jika ada lebih dari satu departemen yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk itu, biaya
ditransfer dari satu department ke department berikutnya dan akhirnya ke Barang Jadi.
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, hanya satu akun barang dalam proses yang
digunakan, dan bukannya satu akun untuk setiap pesanan. Menggunakan akun buku besar
yang terpisah untuk setiap pesanan tidaklah praktis jika terdapat banyak pesanan. Selain itu,
akun tersebut harus dikeluarkan dari sistem akuntansi ketika pesanan yang bersangkutan
selesai. Berbeda dengan perhitungan biaya berdasarkan proses, akun buku besar yang
terpisah dapat digunakan untuk persediaan barang dalam proses di setiap department, karena
jumlah department biasanya sedikit dan karena department terus ada dalam jangka waktu yang
cukup lama.
Biaya Bahan Baku
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, bukti permintaan bahan baku merupakan
dasar pembebanan biaya bahan baku langsung ke pesanan. Dalam perhitungan biaya
berdasarkan proses, rincian biaya dikurangi karena bahan baku dibebankan ke department dan
bukannya ke pesanan, dan hanya ada sedikit departent yang menggunakan bahan baku. Bukti
permintaan bahan baku dapat berguna untuk pengendalian bahan baku. Jika bukti permintaan
bahan baku tidak diberikan harga secara individual, biaya bahan baku yang digunakan dapat
digunakan di akhir periode produksi melalui pendekatan persediaan periodik – yaitu,
menambahkan pembelian ke persediaan awal dan mengurangkannya dengan persediaan akhir.
Biaya Tenaga Kerja
Pekerjaan klerikal terinci untuk mengakumulasikan biaya tenaga kerja berdasarkan pesanan
dihilangkan dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, karena biaya tenaga kerja cukup
ditelusuri ke departemen. Kartu jam kerja harian atau kartu absensi digunakan sebagai ganti
dari kartu jam kerja pesanan. Ayat jurnal ikhtisar mendistribusikan beban gaji tenaga kerja
langsung ke department-department selama periode tersebut.
BIAYA OVERHEAD PABRIK
MODUL 5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Arie Novianti, MM AKUNTANSI BIAYA 5
Baik dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun dalam perhitungan biaya
berdasarkan proses, biaya aktual dari overhead pabrik diakumulasikan di akun buku besar
pengendali, dan rincian biaya overhead pabrik diakumulasikan di buku pembantu. Dalam buku
pembantu, setiap item biaya overhead, seperti bahanbaku tidak langsung atau tenaga kerja
tidak langsung, dirinci sampai ke jumlah biaya per departemen. Informasi terinci ini digunakan
sebagai dasar untuk merencanakan biaya di masa depan dan untuk mengendalikan biaya saat
ini. Ketika biaya overhead terjadi, biaya tersebut dicatat dalam akun buku besar overhead
pabrik dan diposting ke buku pembantu departemental untuk biaya overhead.
MENGKOMBINASIKAN BIAYA TENAGA KERJA DAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Peningkatan dalam otomatisasi menyebabkan proses tenaga kerja langsung terhadap total
biaya produksi semakin menurun. Lebih lanjut lagi, di pabrik-pabrik yang sangat terotomatisasi,
perbedaan antara tugas yang dikerjakan oleh tenaga keraj langsung dengan yang dilakukan
oleh tenaga kerja tidak langsung menjadi kabur. Selain itu, biaya overhead pabrik seperti
penyusutan peralatan, listrik dan pemeliharaan cenderung meningkat dengan adanya
otomatisasi. Akibatnya, beberapa produsen mengkombinasikan elemen biaya tenaga dan biaya
overhead pabrik serta menyebutkan keduanya sebagai biaya konvensi atau sebagai overhead
pabrik. Tenaga kerja langsung tidak dibebankan secara terpisah; melainkan menjadi satu dalam
jumlah biaya konvensi yang dibebankan ke setiap department.
top related