amdal m5

29
KULIAH AMDAL Minggu ke-5 U K L dan U P L

Upload: dahlya-nurul-mawaddah-santosa

Post on 10-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

srgsfg

TRANSCRIPT

Slide 1

KULIAH AMDAL Minggu ke-5U K Ldan U P LPanduan Penetapan UKL dan UPLPemrakarsa mengajukan ke:Skema pembagian amdal, UKL-UPL dan SPPL (Surat PernyataanKesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup)

3

LANGKAH PERTAMAPastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatantersebut tidak termasuk dalam jenis usahadan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi amdal.

LANGKAH KEDUAPastikan bahwa potensi dampak dari rencanausaha dan/atau kegiatan telah tersedia teknologiuntuk menanggulangi dampak tersebut.

Catatan: Jika tidak tersedia teknologi penanganan dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, maka kemungkinan rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut wajib dilengkapi amdal.

LANGKAH KETIGAPeriksa peraturan yang ditetapkan oleh menteridepartemen sektoral atau kepala lembaga pemerintah non departemen (LPND) tentang jenis usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL untuk ditetapkan menjadi usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL.

Langkah Ke-4: Apa bila diberikan jawaban ya pada salah satu kriteria, berarti:wajib UKL-UPL

Langkah KelimaTetapkan jenis dan skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut wajib dilengkapi dengan UKL-UPL atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).8

Izin lingkunganDiterbitkan sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatanIzin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH): diterbitkan sebagai persyaratan izin lingkungan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

IZIN LINGKUNGANSemua izin lingkungan diterbitkan sebagai persyaratan bagi usaha dan/atau kegiatan Izin lingkungan diterbitkan sebelum diterbitkannya izin usaha Izin lingkungan diterbitkan pada tahap perencanaan

IZIN PPLH (Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup)Izin PPLH diterbitkan pada tahap operasional.Izin PPLH, antara lain:pembuangan air limbah ke air atau sumber air;pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah penyimpanan sementara ,pengumpulan, pemanfaatan ,pengolahan, dan penimbunan limbah B3;pembuangan air limbah ke laut;dumping ke media lingkungan; pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi; danemisi; dan/ataupengintroduksian organisme hasil rekayasa genetika ke lingkungan.

Peraturan Pemerintah ttg Pengelolaan Limbah B3Undang Undang No. 23 Th 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan HidupPeraturan Pemerintah No. 18 Th 1999 ttg Pengelolaan Limbah B3Peraturan Pemerintah No. 85 Th 1999 ttg Perubahan Atas PP No. 18 th 1999 ttg Pengelolaan Limbah B3

TambahanPeraturan Pemerintah No. 74 th 2001 ttg Pengelolaan B3Pengelolaan Limbah B3PenghasilPenyimpanan SementaraPengangkutPengumpulPengolahPemanfaatPenimbunan

Definisi Limbah B3PP No. 18 th 1999 jo PP 85 th 1999:

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya

Kenapa perlu dilakukan pengidentifikasian limbah B3?Mengetahui apakah limbah tersebut termasuk limbah B3 atau non limbah B3Untuk mengetahui sifat limbah, berguna utk penyimpanan, pengolahan, pemanfaatan, penimbunan, kecocokan dengan limbah lainUntuk melihat potensi dampak limbah terhadap lingkungan, kesehatan manusia dan/atau makhluk hidup Identifikasi limbah akan memudahkan pihak penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah atau penimbun dalam mengenali limbah B3 tersebut sedini mungkin

PP 85/1999:Limbah B3 dpt diidentifikasikan:1. Menurut sumbernyaTidak spesifik (lampiran I tabel 1 PP 85/1999Spesifik (lampiran I tabel 2 PP 85/1999)Kadaluarsa, tumpahan, sisa kemasan (lamp. I tabel 3 PP 85/1999)

2. Berdasarkan uji karekteristik (Mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, infeksius, korosif, Beracun)

3. Berdasarkan uji toksikologi (Akut/Uji LD50, Kronis lampiran III PP 85/1999)

Resume Diagram Penentuan Limbah B3LimbahTerdapat dlm Lamp. I PP 85/1999Mudah meledakMudah terbakarReaktifInfeksiusKorosifBeracun< BMTCLP BMTCLPUji LD50>50 mg/kg BBKronis Lamp. III 50 mg/kg BBLimbah B3Limbah non B3Harus dikelola sesuai Peraturan Pengelolaan Limbah B3Harus dikelola sesuai Peraturan Pengelolaan Limbah non B3tdktdktdktdktdktdkYaYaYaYaYaUji KarakteristikUji ToksikologiYatdkBeberapa Contoh limbah B3

Accu BekasMengandung Pb (lead)Lampu Neon bekasMengandung Merkuri

Oli filter bekasMengandung sisa pelumas bekasPelumas bekasMengandung logam beratSisa Kemasan bahan kimiaBersifat racun

TAHAPAN MEMPEROLEH IZINIzin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:penyusunan Amdal dan UKL-UPL; penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL; danpermohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.

PERMOHONAN IZIN LINGKUNGANPermohonan Izin Lingkungan diajukan secara tertulis kepada Menteri, gubernur,atau bupati/walikota. Permohonan Izin Lingkungan disampaikan bersamaan dengan pengajuan penilaian Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan UKL- UPL.Permohonan izin lingkungan, harus dilengkapi dengan:dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL; dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan; dan profil Usaha dan/atau Kegiatan.

JANGKA WAKTU PENERBITANSejak persyaratan permohonan izin dinyatakan lengkap :izin lingkungan: paling lama 100 hari (penilaian 75, pengumuman 15 hari, SKKL 10 hari)Waktu tidak termasuk waktu untuk melengkapi data, atau informasi yang masih dianggap kurang oleh pejabat yang berwenang

MUATAN IZIN PPLHIzin lingkungan PPLH:Persyaratan teknis yang lebih rinci: indeks atau parameter lingkungan kuantitatif dan kualitatif dengan merujuk Sertifikat kompetensi yang harus diperolehPersyaratan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenangKewajiban kelola dan pantau lingkungan untuk menjamin tercapainya PPLHmasa berlaku izin PPLH

INTEGRASI IZIN LINGKUNGAN dan pplhIzin PPLH diterbitkan berdasarkan persyaratan yang tercantum dalam Izin Lingkungan Pelanggaran izin lingkungan maupun izin PPLH dapat mengakibatkan pencabutan izin usaha atas rekomendasi Menteri LH

PENOLAKAN PEMBERIAN IZIN LINGKUNGAN

Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib menolak permohonan izin lingkungan apabila tidak dilengkapi dengan Amdal atau UKL-UPLDalam hal izin lingkungan ditolak, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak dapat mengajukan izin usaha dan/atau kegiatan.

PEMBATALAN IZIN LINGKUNGAN

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib membatalkan izin lingkungan apabila:persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;Penanggung jawab usaha/kegiatan tidak melaksanakan persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan sehingga terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGANIzin lingkungan wajib diubah apabila:Terjadi perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi kriteria:1. perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup;penambahan kapasitas produksi;3. perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan;

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN4. perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;5. perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau Kegiatan;6. perubahan waktu atau durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan;7. Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup di dalam Izin Lingkungan;

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN8. terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau9. terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena akibat lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan;

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGANTerdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan hasil kajian analisis risiko lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang diwajibkan; dan/atauTidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.