alternatif energi untuk masa depan

12
Pojok Manajemen : MENCETAK PEMIMPIN KELAS DUNIA 2 Lugas dan Informatif Terbit Setiap Senin 20 Juni 2011 NO. 25 TAHUN XLVII 12 Halaman www.pertamina.com ALTERNATIF ENERGI UNTUK MASA DEPAN Foto : WEF org. Presiden Director and CEO PT. Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menjadi Co-Chair Forum Ekonomi Dunia – Asia Timur ke-20 (World Economic Forum on East Asia/ WEFEA). Pengembangan energi alternatif menjadi tantangan para pelaku bisnis migas guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Insentif pemerintah dan dukungan pemodal sangat dibutuhkan dalam mengembangkan energi alternatif potensial untuk masa depan di kawasan Asia Tenggara. JAKARTA – Asia Tenggara bisa menjadi lumbung energi dunia bila mampu mengembangkan bahan bakar bioetanol dari alga atau ganggang. Bahan bakar ramah lingkungan ini terbukti lebih baik bila dibandingkan dengan bioetanol dari singkong, ubi, maupun jagung. Demikian disampaikan Presiden Director and CEO PT. Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dalam sesi diskusi di Forum Ekonomi Dunia – Asia Timur ke-20 (World Economic Forum on East Asia/ WEFEA), Senin (13/6). Pengembangan alga di kawasan Asia Tenggara menurut Karen sangat potensial sebagai energi alternatif, karena di Indonesia, dan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Thailand ditumbuhi banyak ganggang. Untuk mewujudkannya perlu dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta. “Biaya untuk mengembangkan energi alternatif relatif lebih tinggi dibanding energi fosil. Untuk itu harus ada mekanisme seperti insentif, baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak lainnya yang memberikan pembiayaan,”tambahnya. Insentif ini tidak sekadar mendorong industri migas dalam negeri namun juga bisa mengundang masuknya investor di sektor energi. Saat ini sejumlah negara Asia Tenggara tengah menyusun skema energi alternatif. Salah satunya dengan menggunakan energi terbarukan, mengingat tidak ada negara yang mampu mencukupi kebutuhan energi sendiri. Permasalahan utama bahan bakar alternatif, menurut Ka- ren, adalah harganya masih tinggi. “Selisihnya sangat jauh bila dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak. Apalagi bila dibandingkan dengan bahan bakar di Indonesia yang harganya masih disubsidi,” jelasnya. Menurut Karen jika energi alternatif bisa kompetitif dengan BBM, sudah pasti merangsang perusahaan besar untuk mengembangkannya. Pertamina sendiri telah mengembangkan energi alternatif lain, seperti geothermal dan CBM. Pengembangan energi alternatif menjadi salah satu topik pembahasan dalam perhelatan internasional WEFEA yang digelar dari tanggal 12 hingga 13 Juni ini. Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan yang mengambil tema “Res- ponding to The New Globalism”. Kegiatan yang diikuti lebih dari 600 peserta dan 40 negara ini dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dihadiri Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, serta para eksekutif perusahaan asing dan nasional. Pertemuan ini menjadi momentum mewujudkan Asia sebagai pusat globalisasi baru. “Asia harus berada di pusat globalisasi baru. Karena Asia saat ini berbeda dengan Asia beberapa dekade atau beberapa abad yang lalu. Modernisasi, pembangunan, demokrasi, keterbukaan masyarakat, konektivitas, ini semua secara dramatis mengubah wajah Asia,” jelas Presiden SBY. Direktur Asia WEF Sushant Palakurthi Rao menyatakan dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan karena merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di kawasan ASEAN yang mengalami kemajuan pesat. Bagi Karen, WEFEA bisa membuka peluang perekonomian suatu negara menjadi lebih maju. Jika semua perusahaan dan negara mengikutinya, setidaknya membuka pintu kerja sama. Karena tak ada satu pun negara ataupun perusahaan yang bisa memenuhi kebutuhan energinya sendiri. Dalam pertemuan tahunan WEFEA ke-20 ini, Karen Agustiawan menjadi salah satu Co-Chair (perwakilan) dari World Economic Forum on East Asia. Selain Karen, perwakilan WEFEA lainnya yakni, Worldwide Managing Director McKinsey & Company, United Kingdom Dominic Barton, Group Chief Executive Officer HSBC Holdings, United Kingdom Stuart T. Gulliver, Chief Executive Officer Unilever United Kingdom Paul Polman, Group Chief Executive Essar Group India Prashant Ruia dan Chairman President and Chief Executive Officer Marvell Technology Group USA Sehat Sutardja. MP WEF.org/ DSU

Upload: lekiet

Post on 12-Jan-2017

242 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: alternatif energi untuk masa depan

Pojok Manajemen :MENCETAK PEMIMPIN KELAS DUNIA2

Lugas dan Informatif

Terbit Setiap Senin

20 Juni 2011NO. 25 TAHUN XLVII

12 Halaman

www.pertamina.com

alternatif energi untuk masa depan

Foto

: W

EF

org.

Presiden Director and CEO PT. Pertamina (Per sero) Karen Agustiawan menjadi Co-Chair Forum Ekonomi Dunia – Asia Timur ke-20 (World Economic Forum on East Asia/ WEFEA).

pengembangan energi alternatif menjadi tantangan

para pelaku bisnis migas guna mengurangi

ketergantungan pada energi fosil. insentif pemerintah

dan dukungan pemodal sangat dibutuhkan dalam

mengembangkan energi alternatif potensial untuk

masa depan di kawasan asia tenggara.

JAKARTA – Asia Tenggara bisa menjadi lumbung energi dunia bila mampu mengembangkan bahan bakar bioetanol dari alga atau ganggang. Bahan bakar ramah lingkungan ini terbukti lebih baik bila dibandingkan dengan bioetanol dari singkong, ubi, maupun jagung. Demikian disampaikan Presiden Director and CEO PT. Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dalam sesi diskusi di Forum Ekonomi Dunia – Asia Timur ke-20 (World Economic Forum on East Asia/ WEFEA), Senin (13/6).

Pengembangan alga di kawasan Asia Tenggara menurut Karen sangat potensial sebagai energi alternatif, karena di Indonesia, dan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Thailand ditumbuhi banyak ganggang.

Untuk mewujudkannya perlu dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta. “Biaya untuk mengembangkan energi alternatif relatif lebih tinggi dibanding energi fosil. Untuk

itu harus ada mekanisme seperti insentif, baik dari pihak pe merintah maupun dari pihak lainnya yang memberikan pembiayaan,”tambahnya. Insentif ini tidak sekadar mendorong industri migas dalam negeri namun juga bisa mengundang masuknya investor di sektor energi.

Saat ini sejumlah negara Asia Tenggara tengah menyusun skema energi alternatif. Salah satunya dengan menggunakan energi terbarukan, mengingat tidak ada negara yang mampu mencukupi kebutuhan energi sendiri.

Permasalahan utama bahan bakar alternatif, menurut Ka-ren, adalah harganya masih tinggi. “Selisihnya sangat jauh bila dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak. Apalagi bila dibandingkan dengan bahan bakar di Indonesia yang harganya masih disubsidi,” jelasnya. Menurut Karen jika energi alternatif bisa kompetitif dengan BBM, sudah pasti merangsang perusahaan besar untuk mengembangkannya. Pertamina sendiri telah mengembangkan energi alternatif lain, seperti geothermal dan CBM.

Pengembangan energi alternatif menjadi salah satu topik pembahasan dalam perhelatan internasional WEFEA yang digelar dari tanggal 12 hingga 13 Juni ini. Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan yang mengambil tema “Res-ponding to The New Globalism”.

Kegiatan yang diikuti lebih dari 600 peserta dan 40 negara ini dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dihadiri Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, serta para eksekutif

perusahaan asing dan nasional. Pertemuan ini menjadi momentum me wujudkan Asia sebagai pusat globalisasi baru. “Asia harus berada di pusat globalisasi baru. Karena Asia saat ini berbeda dengan Asia beberapa dekade atau beberapa abad yang lalu. Modernisasi, pembangunan, demokrasi, keterbukaan masyarakat, konektivitas, ini semua secara dramatis mengubah wajah Asia,” jelas Presiden SBY.

Direktur Asia WEF Sushant Palakurthi Rao menyatakan dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan karena merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di kawasan ASEAN yang mengalami kemajuan pesat.

Bagi Karen, WEFEA bisa membuka peluang perekonomian suatu negara menjadi lebih maju. Jika semua perusahaan dan negara mengikutinya, setidaknya membuka pintu kerja sama. Karena tak ada satu pun negara ataupun perusahaan yang bisa memenuhi kebutuhan energinya sendiri.

Dalam pertemuan tahunan WEFEA ke-20 ini, Karen Agustiawan menjadi salah satu Co-Chair (perwakilan) dari World Economic Forum on East Asia. Selain Karen, perwakilan WEFEA lainnya yakni, Worldwide Managing Director McKinsey & Company, United Kingdom Dominic Barton, Group Chief Executive Officer HSBC Holdings, United Kingdom Stuart T. Gulliver, Chief Executive Officer Unilever United Kingdom Paul Polman, Group Chief Executive Essar Group India Prashant Ruia dan Chairman President and Chief Executive Officer Marvell Technology Group USA Sehat Sutardja.MPWEF.org/DSU

Page 2: alternatif energi untuk masa depan

MANAJEMEN 2No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011POJOK

mencetak pemimpin kelas duniaPengantar Redaksi :

Untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia, diperlukan pemimpin masa depan yang berkualitas. Oleh karena itu, Program Pengembangan Eksekutif Pertamina (PPEP) merupakan salah satu program yang dimaksudkan

untuk mempersiapkan pemimpin Pertamina yang mampu menjadi agent of change, role model, dan sekaligus berjiwa entrepreneur yang berwawasan kelas dunia. Berikut paparan Refinery Director Pertamina, Edi Setianto, pada saat membuka PPEP Singkat Angkatan I, 2011 di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Senin (13/6).

Ada beberapa hal yang perlu disampaikan mengenai karakter seorang pemimpin. Perlu dicatat, bahwa ketika menjadi pemimpin, banyak hal yang harus dimiliki dan senantiasa diterapkan dalam keseharian. Setidaknya ada beberapa karakter yang ingin dikembangkan pada calon-calon pemimpin trasformasional Pertamina. Melalui PPEP ini, berusaha menanamkan karakter pimpinan yang dikenal dengan istilah MIRACLE, yaitu Motivator, Inspirator, Role Model, Agent of Change, Competence & Courage, Learner, dan Ethical.

Selain memiliki karakteristik MIRACLE tadi, pemimpin masa depan Pertamina haruslah orang-orang yang memiliki jiwa entrepreneur, berwawasan global, dan tetap memegang teguh tata nilai 6C yakni Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Capable dan Commercial. Kemampuan tersebut seharusnya dapat melekat di dalam diri setiap calon pemimpin dan selanjutnya diimplementasikan pada saat mengisi posisi pimpinan Pertamina di masa yang akan datang.

Selain itu, ada beberapa hal penting yang perlu diingat terus dalam proses perjalanan perusahaan ini ke depan. Yaitu, terkait dengan rencana jangka panjang 15 tahun Pertamina atau dikenal sebagai roadmap to world class NOC. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah memutuskan agar proses menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia dipercepat. Artinya, Pertamina harus segera meraih cita-cita besar itu dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, bukan lagi 15 tahun. Ini merupakan tantangan besar bagi semua untuk dapat mewujudkannya.

Karena itulah, selama setahun ke depan, semua pekerja bersama-sama harus melakukan akselerasi transformasi di Pertamina. Pada beberapa kesempatan selalu disampaikan, bahwa ada dua bagian penting yang menjadi aspirasi dalam lima tahun mendatang. Pertama, harus menjadi operator yang safety dan excellent dalam semua bidang.

Kedua, tiap-tiap direktorat harus mampu men-deliver ide-ide radikal yang mampu membawa pertumbuhan baru serta mempercepat bisnis kita di seluruh bidang.

Meski demikian, safety harus tetap menjadi prioritas utama. Saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa sebesar apapun pencapaian KPI (key performance indicator) Saudara semua, ketika mengabaikan safety dalam bekerja hingga menimbulkan insiden fatality, maka KPI yang telah Anda capai itu akan tidak ada artinya dan dianggap gagal.

Selain itu, saya juga ingin agar seluruh insan Pertamina terus-menerus menerapkan prinsip tata kelola korporasi yang baik, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, independen, serta mengedepankan prinsip kewajaran dan kesetaraan.

Kepada seluruh jajaran pimpinan di fungsi masing-masing harus mampu membawa barisannya sekaligus menjadi panutan untuk mendukung suksesnya program ini. Saat ini, direksi telah sepakat untuk menetapkan dua tema besar perjalanan bisnis kita, yaitu aggresive upstream dan profitable downstream dalam rangka mencapai visi besar untuk menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia.

Perlu saya tegaskan, bahwa tema aggresive upstream ini bukan berarti bahwa Direktorat Hulu akan menjadi ‘anak emas’ dalam bisnis Pertamina. Aggresive upstream harus dimaknai bahwa bisnis hulu akan menjadi titik fokus dalam bisnis kita ke depan. Mengapa? Tidak bisa dinafikan, bahwa dalam bisnis migas, sektor hulu menjadi tulang punggung dari ketahanan bisnis migas.

Dan lebih dari itu, strategi hulu ke depan akan memiliki peran vital dalam upaya menjamin sumber energi dan kepentingan nasional. Meski demikian, bukan berarti bisnis downstream lantas harus diabaikan. Bisnis downstream sama pentingnya dengan upstream. Karena itu, downstream Pertamina harus makin fokus dalam meningkatkan nilai perusahaan melalui bisnis hilir yang terpercaya dan memberikan keuntungan.

Selain itu, ada hal penting yang menjadi landasan dan harus menjadi bagian dari perilaku para pemimpin Pertamina mendatang, yaitu terapkanlah budaya safety dan ethics 24x7 serta jalankan prinsip-prinsip integritas perusahaan dengan sebaik-baiknya, tanpa ada kompromi apapun.

Butuh lebih daripada sekadar tekad dan kerja keras untuk mewujudkan visi perusahaan ini. Tapi, kita semua harus yakin, bahwa visi besar ini akan dapat diraih dan kita pasti mampu mencapainya. Saya dan seluruh jajaran direksi berharap, agar melalui forum ini, para peserta akan mampu mengembangkan budaya korporat sebagaimana yang berlaku di berbagai perusahaan terkemuka lain di Indonesia.MPNDJ

Page 3: alternatif energi untuk masa depan

EditorialNo. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011SUARA PEKERJA

memimpikan Jakarta Bebas macet

3

Rubrik Suara Pekerja dilahirkan untuk menampung aspirasi pekerja Pertamina. Melalui rubrik ini diharapkan dapat tercipta komunikasi dua arah antara pihak manajemen dan pekerja. Rubrik ini terbuka bagi seluruh pekerja yang hendak menyampaikan aspirasinya dan tidak didominasi oleh pihak manapun.

Aspirasi disampaikan dalam bentuk artikel dengan ukuran huruf 12, spasi 1,5 maksimal 2,5 halaman A4. Artikel dikirimkan ke redaksi melalui email: [email protected]. Artikel yang dikirim menjadi milik redaksi dan pemuatannya menjadi kewenangan redaksi. Artikel yang dikirimkan tidak boleh memuat makian dan hujatan. Kritik dan saran yang dilontarkan demi kebaikan Pertamina disampaikan secara sopan dan elegan.•(Red)

‘think productivity’

SAPTO PUDJO HWMedical - HR OperationTLE Angkatan ke-13

Apakah Anda mengenal penyakit yang bernama Diabetes Mellitus (DM) atau sakit (kadar) gula (darah meninggi)? Jika Anda bukan petugas medis atau penderitanya, mungkin Anda tidak merasa perlu mempelajari penyakit DM ini. Tapi apakah Anda mengetahui teman kerja yang menderita penyakit itu? Pekerja di PT Pertamina (Persero) saat ini didominasi oleh para pekerja yang berusia di atas 40 tahun, maka cobalah tanyakan apakah ada di antara mereka penyandang penyakit DM? Atau setidaknya pernah di-warning oleh dokter bahwa kadar gula darah mereka sudah di atas ambang nilai normal. Perlu juga ditambahkan bahwa pekerja yang berusia di atas 40 tahun itu rata-rata sudah bekerja lebih dari 10 tahun yang saat ini tentunya sudah memiliki jabatan strategis di perusahaan ini. Banyak di antara mereka adalah pembuat kebijakan strategis di perusahaan bahkan penentu keputusan tertinggi dalam suatu hierarki jabatan tertentu. Apakah fakta ini cukup menyebabkan “surprise”, apabila dinyatakan bahwa 1 dari 10 pekerja Pertamina adalah penyandang penyakit ini?

KASUS “KECIL” PENYAKIT DM

Untuk sekadar diketahui bahwa di Indonesia penyakit DM ini sudah menjadi persoalan yang besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (2003), diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun itu adalah sebesar 133 juta jiwa, sedangkan angka penelitian kejadian (prevalensi) DM di daerah urban 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2%. Dalam suatu evaluasi kondisi pekerja yang diambil 2 tahun lalu dan yang merupakan dasar dilaksanakannya program Pertamina Peduli DM (2009), kondisinya adalah sebagai berikut.

Angka prevalensi (rerata) pekerja aktif yang menderita penyakit DM adalah sedikit diatas 9%. Sekitar 10% pekerja di Jabodetabek yang (rajin) melakukan medical check-up me nunjukkan peninggian kadar gula darah (hiperglikemia). Pada tahun 2009 di Direktorat Marketing & Trading penyakit ini me rupakan peringkat ke-2 kunjungan poliklinik rawat jalan dan merupakan penyebab ke-3 pasien yang dirawat inap di rumah sakit rujukannya. Lalu bagaimana pula keadaannya di direktorat lain, atau di anak perusahaan Pertamina? Mengenai kegiatan penderita DM yang harus “kontrol rutin” 2x sebulan di poliklinik rawat jalan – tentu bukan hal baru yang mengherankan. Namun suatu hitungan “iseng” mengenai hilangnya manhour hanya untuk penyakit yang bernama DM berikut ini barangkali menarik untuk diperhatikan.

Dengan asumsi prevalensi 9% dari sejumlah 14.000 pe-kerja adalah penyandang DM, maka terdapat sejumlah 1.260 penderita yang antri periksa 2x seminggu. Jika untuk bertemu dokter itu (biasanya dengan periksa darah juga) saja tiap orang menghabiskan 4 jam produktif dalam kunjungannya, dan upah rerata pekerja tiap bulannya Rp. 10 juta (saja), maka manhour yang hilang untuk tiap pekerja yang “kontrol” DM tiap bulan adalah Rp. 454.400, atau senilai Rp. 6.870.528.000 untuk hilangnya waktu produktif pekerja dalam setahun. Perlu diingatkan bahwa angka ini hanya untuk nilai jam kerja yang hilang untuk pekerja Pertamina penderita satu penyakit bernama DM yang cuma nongkrong bengong kagak ngapa-ngapain…. Angka ini masih harus ditambah dengan pemeriksaan laboratorium, biaya dokter, harga obat yang harus ditebus, biaya rawat inap + jam hilang akibat perawatan itu, juga sejumlah nilai lain apabila ternyata ada komplikasi akibat penyakit itu di ginjal atau mata, misalnya. Selanjutnya, bagaimana dengan penyakit lain semisal Hipertensi, Kolesterol (Dislipidemia, maksudnya), Sakit Jantung, atau yang lainnya? Cukupkah jika perusahaan sudah menjanjikan akan memberikan layanan ke-sehatan dan menanggung biaya sakit pekerja itu?

PARADIGMA PRODUKTIVITASSampai saat ini kata kunci keberhasilan kinerja suatu peru-

sahaan – dimanapun – adalah produktivitas pekerja. Bah kan sebuah mesin robot canggih yang serba otomatis pun me merlu-kan sentuhan dari pekerja yang produktif. Maka think productivity merupakan resep manjur bagi para manajemen untuk mengelola perusahaan di era penuh persaingan ini. Segala yang berkaitan dengan produktivitas pekerja sebagai human capital perlu mendapatkan perhatian karena ujung dari semua telaah ini ada-lah naiknya kinerja perusahaan. Di sisi lain, perusahaan juga ha rus bijak dalam mengelola pembiayaan pekerja agar diperoleh

hasil produktivitas yang optimal dengan biaya yang paling efisien. Tak elok rasanya jika perusahaan atas nama efi siensi menyebabkan penurunan produktifitas pekerja, atau sebaliknya atas nama produktifitas menjadikan biaya pekerja menjadi tak terkendalikan.

Kasus “kebocoran nilai produktivitas” pekerja seperti pada satu penyakit yang bernama DM itu dapat dijadikan bahan penelaahan yang lebih mendalam. Dimulai dari mengubah pola pikir mengenai paradigma tata kelola penyakit sampai tantangan untuk mencegah jangan sampai sakit. Jika seseorang sudah menderita sakit, maka tata kelola terbaik untuk meringankan penderitaannya harus diberikan yang terbaik. Tapi apakah ti dak ada tata kelola lain yang dapat mencegah pekerja agar ti dak (mudah) sakit? Pada kondisi ini mungkin “investasi” biaya yang diberikan mungkin sama – atau bahkan lebih kecil – tanpa harus kehilangan produktifitas dari pekerja tersebut.

Berita hebatnya dari “dunia kesehatan” Pertamina ini adalah bahwa angka terbesar yang menyedot biaya pelayanan kesehatan adalah pengelolaan terhadap life-style diseases – penyakit yang timbul dari pola hidup yang kurang sehat. Lalu apa hebatnya? Hebatnya adalah bahwa sebetulnya penyakit tersebut relatif dapat dicegah kejangkitannya (preventable diseases), dan timbul nya penyakit ini juga akibat naiknya taraf hidup pekerja. Hebat ‘kan… perusahaan sudah memberikan kesejahteraan kepada pekerja dan ternyata kondisi itu justru menyebabkan timbulnya penyakit yang juga harus dibiayai oleh perusahaan yang sudah kehilangan produktifitas pekerjanya.

Selanjutnya, pada kasus produktivitas penyakit DM ini, se-mua fungsi yang berkaitan dengan kesehatan dan produktivitas pekerja seharusnya duduk bersama untuk merumuskan bagai-mana melakukan penataan kembali manajemen human capital Pertamina berparadigma produktivitas pekerja.

DIMANAPUN – DARI YANG TERKECILAda banyak rumusan ilmiah dan jabaran filosofis mengenai

produktivitas pekerja, namun jauh lebih penting dari itu semua adalah keinginan dan kepedulian dari manajemen dan pekerja itu sendiri untuk memberikan kontribusi produktifitasnya kepada perusahaan. Jika dari Fungsi Medical dapat ditemukan kasus produktivitas yang berkaitan dengan sakit pekerja, maka bukan mustahil bahwa di fungsi lain juga dapat ditemukan peluang perbaikan lain bagi peningkatan produktivitas di perusahaan.

Masalah mendasarnya adalah adanya kemauan keras untuk mengubah kenikmatan yang biasanya menyertai perilaku kontraproduktif itu menjadi perilaku produktif – bahkan ketika belum ada aturan atau sanksi yang ditetapkan oleh perusahaan ini. Jika untuk kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan yang jelas berujung pada risiko dan ada tata aturan maupun sanksinya saja kita masih sulit melakukannya, maka terlebih lagi untuk perilaku produktifitas yang lebih berkonotasi hilangnya kenikmatan.

Bayangkan saja betapa lebih enaknya ngrumpi di poliklinik sambil menunggu dokter daripada anjuran diet dan berolah raga teratur yang pasti akan menyertai anjuran pe ningkatan produktifitas pekerja yang sakit DM. Masih adakah di tempat kita masing-masing perilaku “nikmat” kontraproduktif yang dapat diubah menjadi perilaku produktif? Think Productivity memang harus dimulai dari kesadaran berbagai fungsi di peru sahaan ini. Memulainya pun dari segala perilaku yang mungkin dianggap kecil, seperti mulai peduli pada manhour penderita DM yang kagak ngapa-ngapain itu.

Apabila di akhir tulisan ini masalah Think Productivity ini di-anggap terlalu kecil, mengada-ada dan merepotkan ma ka sebuah pepatah dari kebijakan tokoh anonim ini layak dire nungkan. “Tunjukkan kepada saya orang yang tidak mau repot me lakukan hal-hal kecil, dan saya akan menunjukkan kepada Anda orang yang tidak dapat dipercaya untuk melakukan hal-hal yang besar…”

Bukankah Pertamina bervisi ingin menjadi dan melakukan hal-hal yang besar….!•

Setiap 22 Juni diperingati sebagai hari ulang tahun kota Jakarta. Pekan ini Ibukota Negara Indonesia memasuki usianya yang ke-484. Seiring bertambahnya usia, makin bertambah pula permasalahan yang muncul. Sementara masalah klasik tak kunjung terselesaikan mulai dari kemacetan, banjir, polusi, hingga kepadatan penduduk.

Upaya pemerintah DKI mewujudkan Jakarta sebagai kota aman, nyaman dan ramah lingkungan, sepertinya hanya sekadar wacana saja. Karena sampai detik ini, jalanan ibukota kian sesak dipenuhi sepeda motor, mobil pribadi, dan beragam angkutan umum. Tindak kriminalitas kian meresahkan, tingkat polusi meningkat seiring pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang menjejali jalanan ibukota.

Kemacetan menjadi menu sehari-hari masyarakat Jakarta. Kesemrawutan dan perilaku tidak tertib berlalu lintas seolah menjadi pemandangan biasa di jalan raya. Padahal kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi, baik moril maupun materiil. Masyarakat stres, belum lagi pemborosan konsumsi bahan bakar.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melansir kemacetan di kota-kota besar menjadi salah satu pemicu melonjaknya konsumsi BBM saat ini, termasuk BBM bersubsidi. Tahun ini, enam kota besar yang merupakan kota paling macet dan memicu kenaikan konsumsi BBM di Indonesia, berturut-turut Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Makasar dan Denpasar.

Menyelesaikan masalah kemacetan memang tak bisa setengah-setengah. Harus ada koordinasi lintas instansi mulai dari Pemerintah DKI, Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pekerjaan Umum. Mulai dari regulasi yang terkait dengan penataan jalan, pembatasan kepemilikan kendaraan, sampai ketersediaan transportasi massal yang aman, nyaman dan tepat waktu.

Sekarang tinggal menunggu keseriusan Pemda DKI menata Ibukota agar tidak makin semrawut. Jangan sampai ramalan sejumlah pengamat perkotaan yang memprediksi pada tahun 2012 jalanan di Jakarta tidak bisa bergerak sama sekali itu terjadi.

Memimpikan jalanan Jakarta bebas macet, bebas polusi, dengan sarana transportasi umum yang nyaman, tentu menjadi dambaan semua orang yang bertempat tinggal dan bekerja di Jakarta. Tentunya

jika terwujud, tak hanya keuntungan penghematan waktu, dan uang yang didapat. Namun juga keberlangsungan generasi penerus terus dijaga, karena konsumsi energi bisa dihemat untuk anak cucu kita, dan akan melahirkan generasi sehat bebas polusi.MP

Page 4: alternatif energi untuk masa depan

KITA 4No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011BERITA

Contact pertamina raih penghargaan platinum

Foto

: W

NR

/Per

tam

ina

Contact Pertamina meraih penghargaan platinum di ajang The Best Contact Center Indonesia 2011. Penghargaan diterima oleh Vice President Cor po rate Communication Pertamina, M. Harun dari Direktur Standarisasi Kompetensi dan Program Latihan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenakertrans, Suhadi.

kilang ru V kenalkan smooth fuild 05

JAKARTA - Contact Pertamina (CP) 500 000 meraih peng-hargaan Plat inum untuk kategori The Best Teamwork Below 100 Seat dalam ajang pemilihan The Best Contact Center Indones ia 2011 yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact Center Association (ICCA).

Penghargaan diserahkan oleh Direktur Standarisasi Kompetensi dan Program Latihan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenakertrans, Suhadi kepada Vice President Cor -po rate Communication Per-tamina, M. Harun pada malam penganugerahan di Ballroom Birawa Jakarta, Kamis (1/6).

Peserta Korporat di-kelompokkan dalam enam kelompok kategori yaitu, the best team work, the best technology innovation, the best human resources re-tention program, the best bu-siness contribution, the best video contact center dan the best contact center ope rations. Penjurian berlangsung dari tanggal 9-13 Mei melalui proses pre sentasi, test tertulis dan penilaian teamwork contact center.

Pada tahun sebelumnya, CP meraih tiga penghargaan Bronze untuk kategori The

Best Operations Below 100 Seat, The Best Team Work Con tact Center, dan The Best Retention Below 100 Seats. Namun untuk tahun ini Pertamina mengalami pe ningkatan prestasi dengan meraih Platinum.

“Penghargaan platinum ini membuktikan bahwa ki-ta telah berhasil mengubah culture untuk bisa melayani masyarakat lebih baik yang telah menggunakan jasa Contact Pertamina,” kata M. Harun.

Ke depan M. Harun

ber harap Contac t Per -ta mina menjadi lini bisnis Per tamina yang mampu men jual produk dan solusi layanan yang diberikan ke-pada masyarakat sehingga contact center menjadi bagian dari proses bisnis yang juga memberikan kontribusi ter-hadap produk-produk Perta-mina khususnya.

“Mari kita jadikan peng-hargaan ini sebagai sua tu pembelajaran bagi con tact center untuk bisa mem-pertahankan dan men jadi lebih baik lagi, se hingga industri

contact center akan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja te lekomunikasi dan informasi bagi perkembangan bisnis per usahaan,” ungkap Ketua ICCA Andi Anugrah.

Menurut Andi Anugrah, Contact Center sebagai ba-gian dari sebuah rantai pro ses dari ope rasional per usahaan dan memiliki pe luang untuk melakukan pengembangan yang terjadi pada proses kerja sehingga proses kerja menjadi lebih cepat, berkualitas, hemat dan produktif.MPIK

‘management Walk through’ ke terminal BBm lhokseumaweACEH – Insiden yang menimpa RU IV Cilacap awal April lalu, harus menjadi pembelajaran dari semua pekerja, untuk memperhatikan faktor safety. Hal tersebut mendasari GM FRM Region I Gandhi Sriwidodo melakukan management walk through (MWT) ke Terminal BBM Lhokseumawe, pada (4/5), untuk memeriksa sarana dan fasilitas emergency di lokasi tersebut. Gandhi juga mengecek apakah setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang ada.

Ikut mendampingi Gandhi dalam kesempetan tersebut, M&T Internal Audit Medan Manager, Suparyono, Engineering Services Region Manager FM Anggoro, Operation Area Ma-na ger Gas Product Misbah, dan SAM Fuel Retail NAD M. Iqbal DK.

Selain melaksanakan MWT, Gandhi juga meresmikan SPBU dan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pada (5/5). “Dengan keberadaan SPBU dan APMS ini, paling tidak akan membuka lapangan kerja baru bagi warga, dan terpenuhinya kebutuhan BBM di daerah ini,” ungkap Gandhi .

Gandhi berharap masyarakat di sekitar SPBU dan APMS ini dapat bersama-sama menjaga keberadaan fasilitas ini. Karena bila keberadaannya terganggu, dikhawatirkan nantinya akan berdampak pada sosial-ekonomi masyarakat sekitar.MPFRM REG. I

BALIKPAPAN - Kilang Refinery Unit (RU) V mem-perkenalkan produk base oil dengan merek Smooth Fluid 05 yang digunakan sebagai drilling fluid kepada BP Migas, Ditjen Migas, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), Perusahaaan Kontraktor Pengeboran (Mud Services), serta para agen pemasaran.

Smooth Fluid 05 merupakan produk base oil dengan spesifikasi dan kegunaan khusus sebagai pe nunjang kegiatan drilling (pengeboran) sumur minyak. Smooth Fluid 05 memiliki komposisi sulfur yang rendah sehingga dapat mengurangi potensi korosifitas peralatan. Smooth Fluid 05 juga memiliki sifat pelumasan baik, kompatibel dan non korosif terhadap peralatan pemboran termasuk gasket dan segel, stabil dan tidak mudah teroksidasi, aman bagi perangkat kerja. Selain itu, produk ini juga aman bagi pekerja dan ramah terhadap lingkungan, baik di darat maupun perairan karena telah lulus uji toxiciyt test, biodegrability test, BTX Content, Eye Irritation dan Skin Irritation.

Pada acara perkenalan produk pada (25/5), Andry Seang dari Pertamina EP Sangatta menyampaikan bahwa penggunaan Smooth Fluid 05 memberikan banyak kemudahan dalam proses pengeboran di ban dingkan water base mud, utamanya pada penge boran di Sangatta dengan kondisi tanah yang liat. ”Smooth Fluid 05 meminimalisasi hole problem. Lubang yang dihasilkan pun lebih baik.” ungkapnya. Kinerja Smooth Fluid 05 juga dipertegas oleh Syaiful Kurniawan dari Pertamina EP Kalijati.

Sementara VP Petrochemical Trading Pertamina K. Denni Wisnuwardani menyampaikan Smooth Fluid 05 telah mendapatkan sertifikat Tingkat Kom-ponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 66,63% dari Kementerian Perindustrian serta Surat Kemampuan Usaha Penunjang (SKUP) dari Dirjen Migas dengan rating tertinggi Bintang Tiga.

“Smooth Fluid 05 ini juga akan didaftarkan dalam buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN), yang menjadi acuan penggunaan produksi dalam negeri pada kegiatan usaha hulu Migas,” jelasnya.MPRU V

Page 5: alternatif energi untuk masa depan

KITA 5No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011BERITARESUME Pekan Ini

DPR DUKUNG KENAIKAN HARGA ELPIJI NON SUBSIDIJAKARTA (Seputar Indonesia) - Sejumlah anggota Komisi VII DPR memahami rencana Pertamina untuk menaikkan harga bahan bakar elpiji non subsidi, yakni kemasan 12 kg dan 50 kg. Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto mengatakan, kenaikan harga elpiji merupakan upaya Pertamina menekan besarnya biaya pengadaan elpiji terkait ke-naikan harga bahan bakar tersebut . “Pertamina tidak bisa terus menerus menanggung kerugian akibat kenaikan harga elpiji di pasar internasional,” ujarnya. Namun, DPR meminta kenaikan dilakukan secara bertahap. Misalnya 5 persen dari harga saat ini. Selanjutnya, Pertamina bisa menaikkan harga elpiji non subsidi kembali dengan melihat kondisi daya beli masyarakat. Dito meminta besaran kenaikannya tidak terlalu memberatkan kon-sumen.

BPH MIGAS MINTA TAMBAHAN KUOTA BBMTARAKAN (Bisnis Indonesia) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi mengusulkan tambahan kuota BBM subsidi 2011 dari 38,5 juta kiloliter menjadi sekitar 40,5 juta kiloliter, menyusul terjadinya lonjakan konsumsi sehingga melebihi kuota bahan bakar tersebut. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono mengatakan, usulan tambahan kota BBM subsidi itu telah diajukan kepada Komisi VII DPR agar menjadi pertimbangan asumsi makro dalam APBN-P 2011. “Keputusannya bagaimana, kami belum tahu. Kami masih menunggu,” ujarnya. Sekiranya DPR tidak menyetujui adanya tambahan kuota BBM subsidi untuk tahun ini, lanjutnya, BP Migas akan berupaya keras menekan konsumsi masyarakar sehingga tidak melebihi angka 38,5 juta kiloliter.MPRO

pertamina ajak kai untuk gunakan musicool

‘kick Off apr for Hydrocarbon storage & Handling’ di ru iV

YOGYAKARTA - Sebagai per usahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap ling kungan dan masa depan bumi. PT. Pertamina (Persero) dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) menjalin sinergitas bis nis dalam penggunaan refrigerant hemat dan ramah lingkungan.

Kerjasama ini terjalin dalam event bertajuk si-nerg i tas Per tamina-KAI yang diisi dengan pelatihan dan pemaparan pro duk Mu-sicool di Yogyakarta Pla za Hotel, (30/5). Hadir dalam acara tersebut GM Fuel Retail Mar keting Region IV Rifky Effendy Hardijanto,

LPG & Gas Products Ma-nager Adi Hariyono, LPG & Gas Products Region IV Manager Arie Anggoro, Exe-cu tive Vice President PT KAI DAOP VI Yogyakarta Bam bang Eko Martono, dan GBPH Prabukusumo sebagai perwakilan Pemerintah daerah Istimewa Yogyakarta.

Sinergitas atau kerjasama diwujudkan dengan mela-kukan kegiatan retrofitting di rangkaian kereta kelas ek sekutif PT. KAI DAOP VI Yog yakarta. Retrofitting yaitu mengganti bahan pen-dingin (refrigerant) lama de ngan bahan pen di ngin (refrigerant baru) je nis Mu-

sicool. Menanggapi kerja sama ini, GM FRM Region IV mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah sinergi awal yang bagus dan bisa menguntungkan kedua belah pihak ke depannya.

Musicool merupakan salah satu produk andalan untuk memperoleh profit dari hasil penjualannya. Menurut Arie Anggoro, LPG & Gas Products Region IV Manager, produk Musicool ini merupakan salah satu fokus Pertamina untuk menghasilkan profit.

Arie pun sangat optimis mampu mengoptimalkan pen jualan produk Musicool khususnya tipe MC 22 karena

sesuai dengan target yang dituju untuk penggunaan di gedung-gedung perkantoran di Wilayah Jateng & DIY. “Sampai saat ini kita sudah mendapat banyak dukungan dari para agen maupun Pemda untuk gencar melakukan retrofitting di kantor Pemda,” jelasnya.

PT KAI sendiri menun-jukkan antusiasme dengan sinergitas ini. Bahkan mereka berharap event dan pelatihan seperti ini lebih banyak ke depannya, tidak hanya untuk rangkaian kereta eksekutif, tetapi juga di kereta api kelas ekonomi ac.MPFRM REG. IV

penyaluran BBm subsidi Harus diawasi agar tepat sasaranMEDAN - Dalam rangka melakukan pengawasan pengaturan BBM bersubsidi diperlukan koor dinasi antara instansi terkait. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono me-ngatakan bahwa pelak sanaan penyaluran BBM bersubsidi harus tepat sa saran dan tepat kuota. Ji ka pendistribusian BBM bersubsidi tidak diawasi, akan mempengaruhi ting kat konsumsi di seluruh Indo-nesia yang bisa melewati kuota APBN. Hal tersebut diungkapkan Tubagus dalam

acara Rapat Koord inas i Hasil Operasi Pengawasan Bersama BPH Migas, Kantor Menkopolhunkam dan Badan Intelijen Negara di Medan, baru-baru ini.

Acara yang dihadiri Staf Ahli Direktur Umum Pertamina Djoko Trisno Santoso, Staf Ahli Dir M & T Suwarji dan GM FRM Region I Gandhi Sriwidodo diikuti oleh instansi Kepolisian, TNI , Dirjen Migas dan Pemda Sumatera Utara.

Rapat tersebut antara lain menyepakati beberapa hal.

Di antaranya, BPH Migas per lu melakukan sosialisasi tindak pidana Mi gas terhadap Penyidik, Penuntut dan Hakim dengan melibatkan Mabes POLRI, Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung. Dalam melaksanakan tugasnya, BPH Migas juga dapat berkoordinasi de ngan aparat penegak hu-kum di daerah. Termasuk akan di bentuk kembali Tim Koor dinasi Penang gulangan Pe nyalahgunaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM.MPFRMREG. I

C I L A C A P - W o r k s h o p dan Kick off Accelerated Preventive Response (APR) for Hydrocarbon Storage &

Handling yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh Re-finery Unit digelar di Gedung Patra Graha Cilacap akhir April lalu. Workshop APR atau respon cepat untuk mencegah berulangnya suatu insiden ini diawali dengan melihat kekurangan, baik dari sisi equip ment, process, people maupun safety, yang dilanjutkan dengan membuat langkah- langkah perbaikan untuk menutup gap yang ada.

GM RU IV Bambang Hari janto dalam kesempatan tersebut mengajak peserta workshop untuk menjadikan insiden kebakaran di area 31 kilang RU IV sebagai suatu lesson learn sehingga ke

depan tidak akan terjadi hal yang sama.

Kegiatan ini diawali de-ngan presentasi mengenai hyd rocarbon storage & han-dling yang disampaikan oleh Senior Advisor Masril Muis dan tim dari Operation Excellent Central. Selanjutnya para peserta workshop di bagi menjadi beberapa kelom pok berdasarkan aspek equip-ment, process, people & sa-fety.

Kegiatan workshop juga dirangkai dengan upskilling Most Knowledgable (MK) for Hydrocarbon Storage & Handling yang diikuti oleh 50 peserta. Peserta me ru-pakan salah satu pekerja yang paling berkompeten di

fungsinya yang nantinya harus menularkan apa yang sudah didapat pada saat upskilling kepada rekan kerjanya.

Hasil dari workshop ini nan tinya akan ditindaklanjuti. Untuk memastikan telah dila-kukannya perbaikan sesuai hasil workshop, maka akan dilakukan pula monitoring pro gress dan beberapa kali pulse check.

Pada hari terakhir work-shop dilakukan Kick off APR for Hydrocarbon Storage & Handling oleh Senior Vice President Refining Operation Rusnaedy Jauhari dan pe-nyerahan materi APR kepada Management RU IV yang terkait kegiatan ini. MPRU IV

ru Vii semarakkan pameran pembangunan kabupaten sorongAIMAS – Sebagai wujud apresiasi ter-hadap Pemerintah Kabupaten Sorong, RU VII berpartisipasi dalam Pameran Pembangunan Kabupaten Sorong pada 23 Mei - 13 Juni 2011 di Alun-alun Aimas. Melalui pameran tersebut, diharapkan masyarakat Sorong dan sekitarnya semakin mengenal kiprah dan kontribusi RU VII di Kabupaten Sorong.

Pameran dibuka oleh Bupati Ka-bu paten Sorong Stepanus Malak, pa-da (23/5). Stepanus berharap agar ke depannya pembangunan di Kabupaten Sorong dapat berjalan lebih baik lagi sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan publik kepada masyarakat. Secara khusus Stepanus menyampaikan terima kasih kepada Pertamina yang akan memfasilitasi pemberian beasiswa bagi putera-puteri Sorong yang berprestasi.

Selepas pembukaan, Bupati dan rombongan meninjau setiap booth yang ada, termasuk booth RU VII yang bergabung dalam anjungan Dinas Pertambangan Kabupaten Sorong.

Di booth RU VII, Bupati dan rombongan melihat miniatur kilang. Miniatur kilang ini di maksudkan untuk memberikan informasi tentang proses pengolahan minyak mentah menjadi produk siap pakai. Termasuk produk-produk olahan RU VII.

Pada pameran kali ini RU VII mengangkat tema ‘Energi untuk Papua’. Tema tersebut merupakan refleksi kontribusi dan peran strategis RU VII di tanah Papua. Selain itu, tema ‘Energi untuk Papua’ sejalan dengan Kampanye Semangat Terbarukan Pertamina. Filosofinya adalah energi untuk membangun Papua merupakan semangat yang terus terbarukan dari Pertamina, khususnya RU VII.

Selama pameran berlangsung, pengunjung terus berdatangan ke booth RU VII. Seorang pengunjung, Yuliana M. Bastian, mengaku booth RU VII lebih lengkap dan informatif daripada Pameran Pembangunan Kabupaten Sorong tahun sebelumnya. “Dengan adanya miniatur kilang ini, kami jadi tahu proses pengolahan dan penyaluran mi nyak. Adanya maket mantap itu, kita jadi lebih mengerti,” ungkapnya.MPRU VII

Page 6: alternatif energi untuk masa depan

No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011DINAMIKATRANSFORMASI 6

untuk informasi & keluhan seputar Human resources (Hr)silakan menghubungi:Hr Contact Center (khusus hari kerja, mulai pukul 07.00-12.00 WiB dan 13.00-15.30 WiB) telp : 021.3816999/ext : 6999 (kantor pusat) atau email : [email protected]

Page 7: alternatif energi untuk masa depan

6 No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011DINAMIKATRANSFORMASI 7

oleh AAA Indira Pratyaksa PIC KOMET Pemasaran Kalimantan

http://intra.pertamina.com/KOMET

tim knowledge management (kOmet)Quality management – dit. gaLt. 17 – Gd. Utama, KP PertaminaTlp. (021) 381 6847 Facs. (021) 350 2673Email: [email protected]

forum kOmet : pemasaran kalimantanDalam kalimat pembuka acara sosialisasi knowledge

management di Ruang Rapat Pemasaran Area Kalimantan 18 Mei 2011 lalu, Faisal Yusra menyampaikan, “Kita menyayangkan banyak orang-orang ahli di Pertamina yang pensiun dan tidak

sempat mentransfer keahlian kepada penerusnya. Ini bener lho, bahkan kagum juga saya pernah denger ada pekerja yang bisa tahu masalahnya cuma pake tangan, ngrasa’in panas pipa atau ngliat besarnya api”.

Bapak di sebelah manggut-manggut dan nyeletuk, “pengalaman”. Iya emang sih, expert punya pengalaman karena mendengar, melihat dan mengalami langsung sebagai lakon dalam suatu peristiwa sehingga tahap pembelajaran secara berjenjang dialami, dimengerti, dipahami, masuk ke dalam ingatan jangka pendek, ingatan jangka panjang dan lebih dalam lagi menjadi intuisi yang bekerja spontan ketika merespon ulang situasi yang pernah dialaminya tersebut.

Pertamina mencanangkan program KOMET yang bertujuan mengelola; menciptakan, menangkap, mendokumentasikan, menyebarkan, dan memperbaharui pengetahuan (baca: tacit knowledge) yang meliputi lesson learned, success story, problem solving, trouble shooting. Di Unit Pemasaran Kalimantan, kegiatan KOMET ini telah dilaksanakan secara rutin per bulan, dan KOMET yang dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2011 adalah Forum KOMET yang ke-5. Menjadi lebih special karena selain pekerja Pertamina Pemasaran Kalimantan, hadir juga Faisal Yusra, Bpk. Baginda, Shynta Dewi, dan Tim KOMET Korporat. Diawali dengan review KOMET dan bagaimana mengupload pengetahuan di MySite baru pertemuan KOMET dilanjutkan dengan sharing knowledge dari pekerja Pemasaran Kalimantan sbb :

Sesi tanya jawab dipandu oleh Ibu AAA Indira Pratyaksa sebagai moderator. Dikarenakan forum ini memiliki filosofi sharing bukan pengujian, maka setiap pertanyaan peserta Forum, dilengkapi juga oleh penjelasan peserta lain. Banyak sekali masukan yang berharga untuk menjadi acuan perbaikan, baik dalam penulisan maupun implementasinya.

Di akhir sesi, demi membangkitkan motivasi untuk berbagi pengetahuan, Manajemen Pemasaran Kalimantan yang diwakili Bpk. Mohamad Iskandar – Terminal BBM Area Manager Kalimantan memberikan sertifikat penghargaan kepada para presenter.

Unit Pemasaran Kalimantan bertekad dapat mempertahankan gelar The Best Kometer’s Agent di Tahun 2011, jadi tetap semangat berbagi, menjadi yang lebih baik setiap hari….!!! See u on next KOMET Forum.•

kkep : terus melangkah maju

Oleh : Annisrul Waqie - Tim Quality Management - Dit. GA

Tidak terasa kita telah memasuki akhir triwulan ke 2 di tahun 2011 ini. Masa yang tepat untuk melakukan refleksi terhadap pencapaian kinerja, apa saja yang belum terlaksana dan apa yang belum memenuhi harapan.

Mengawali pelaksanaan PQA berbasis KKEP di lingkungan Unit Bisnis/Operasi/Anak Perusahaan yang saat ini tengah berlangsung, beberapa hal telah dilakukan oleh Quality Management-General Affairs Directorate a.l: Program Pelatihan, Konsultansi, dan Pelaksanaan Asesmen. Kegiatan Perlatihan dan Konsultansi penyusunan Dokumen Aplikasi PQA mewarnai hari-hari kerja sepanjang bulan April dan Mei lalu. Pelatihan penyusunan Dokumen Aplikasi telah dilaksanakan dalam 3 angkatan yang melibatkan sekitar 60 peserta dari Unit Bisnis/Operasi/Anak Perusahaan. Demikian juga, melalui pelatihan New Examiner telah diperoleh beberapa Examiner Baru Pertamina, yang diantaranya telah diterjunkan langsung dalam proses asesmen PQA tahun ini. Sementara itu, program Upskilling Examiner yang dilakukan dalam 2 angkatan telah dapat meningkatkan kemampuan Examiner Pertamina tentang teknik asesmen PQA berbasis KKEP.

Di tengah respon positif yang diterima, yang ditunjukkan oleh banyaknya permintaan untuk melakukan sosialisasi KKEP dan pendampingan penyusunan Dokumen Aplikasi bagi Unit Bisnis/Unit Operasi/Anak Perusahaan, timbul kesadaran bahwa masih banyak yang harus dilakukan dan dipersiapkan guna memberikan layanan optimal bagi penerapan KKEP ini diantaranya berupa penyiapan tenaga pendamping (coach) dari internal examiner Pertamina dan penyiapan materi pelatihan/kertas kerja (worksheet).

Namun demikian secara umum, pelaksanaan PQA berbasis KKEP ini telah menunjukkan kemajuan yang cukup berarti. Proses Asesmen Batch I telah dilakukan pada medio bulan Mei

lalu yang menilai 4 unit bisnis yaitu Fuel Retail Marketing, Fuel Industrial & Marine Marketing, Aviasi, dan Gas Domestik, kemudian dilanjutkan batch-2 pada bulan Juni ini yang menilai unit bisnis dan anak perusahaan a.l: S&D, Project Management M&T, PT. PGE, PT. TPI, dan PT. Elnusa. Yang terakhir batch-3 akan dilakukan pada bulan Juli mendatang yang menilai unit bisnis Petrochemical Trading, Lubricants, dan Perkapalan.

PQA berbasis KKEP akan terus berbenah. Sosialisasi intensif KKEP di seluruh Unit Bisnis/Operasi/Anak Perusahaan akan digiatkan baik lewat media cetak dan elektronik, dan juga pelaksanaan program-program pelatihan yang lebih efektif. Pembenahan juga akan dilakukan terhadap Business Result dalam Dokumen Aplikasi. Hal ini penting karena selama ini ukuran dan hasil kinerja yang tampilkan dalam Business Result seringkali berbeda-beda padahal aspek kinerja yang ditinjau sifatnya umum misalnya aspek Human Resource, Finansial, Market, dll.

Standarisasi Business Result bukan sekedar menyamakan, namun juga merupakan proses reformulasi atau upgrading ukuran kinerja ke strategic level. Hal ini yang mengilhami perlunya dibuat KKEP Performance Index. Melalui index ini, maka Business Result mendatang akan lebih bermakna strategic sesuai filosofi KKEP. Terkait hal ini, pada tanggal 14 Juni lalu telah dilakukan rapat pendahuluan yang akan ditindak lanjuti dalam bentuk workshop dan penerapan langsung pada pelaksanaan PQA tahun 2012 mendatang.

Diakui bahwa KKEP masih dan akan terus berproses. Adalah menjadi cita-cita bersama untuk dapat mewujudkan KKEP ini sebagai acuan bagi pencapaian kinerja ekselen di seluruh Unit Bisnis/Operasi/Anak Perusahaan Pertamina, dan bahkan bukan mustahil bila KKEP ini juga akan dapat menjadi best practice bagi BUMN-BUMN lainnya, mengapa tidak?

Salam KKEPPlan-Execution-Achievement•

Alfi Syahrin – 746974Penanganan Kontaminasi Air pada BBM MFO 180 cST milik PT. Antam Tbk.

Gusti Anggara Permana – 746981Tertibkan Subsidi – Pertamax Gapai Pelosok Negeri

Page 8: alternatif energi untuk masa depan

Sino

psis No. 25

Tahun XLVII, 20 Juni 20118sederhana dan khidmat, perayaan Hut ke-11 persatuan Wanita patra

Ketua Umum PWP Pusat Kania Afdal memotong tumpeng ulang tahun PWP disaksikan Presiden Director & CEO Pertamina Karen Agustiawan selaku penasehat PWP dan HR Director Pertamina Rukmi Hadihartini.

Foto

: K

UN

/Per

tam

ina

Hut ke-11, pWp frm region iV Benahi program kerja

pWp Harus dukung kinerja suami di perusahaan

Judul Buku : CEO LOGIC : Pedoman Bertindak dan Berpikir Layaknya Seorang CEOPengarang : C. Ray. JhonsonKolasi : xxiii/357p/Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer

Logika CEO dimulai dengan pe-mikiran yang jelas dan didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip bisnis dasar yang disiplin. CEO adalah pah lawan yang diproklamasikan dalam dunia bisnis. Mereka membuat keputusan-keputusan besar, penyelamatan besar, dan mendapatkan gaji jutaan dolar. Sesuatu yang merupakan rahasia sebenarnya dari semua prestasi CEO yang mengesankan adalah pemikiran yang mengendalikan tindakan tidak seorangpun yang memimpin sebuah organisasi dapat melakukannya dengan baik kecuali melalui dasar-dasar yang telah dipikirkan. Pemikiran sistematis yang jelas tentang dasar-dasar ini adalah apa yang disebut logika CEO.

Buku ini menjabarkan organisasi dan eksekusi manajemen kedalam sepuluh disiplin yaitu perencanaan operasi bisnis, manajemen karyawan, manajemen karier, penjualan, ang-ka-angka, perbankan, manaje men kas, masa-masa sulit dan peru-bah an haluan, akuisisi-akuisisi, dan kepemimpinan. Setiap disiplin memerlukan pengetahuan khusus dan pertimbangan dalam penerapannya. Ini adalah bidang-bidang kunci dari pembuatan keputusan bisnis, yang semua CEO, para wiraswastawan, dan para manajer tingkat tinggi harus menguasai, agar dapat sukses dalam karirnya.

Dalam menerapkan perencanaan operasi bisnis dibutuhkan pengem-bang an program-program formal untuk mempertimbangkan cara dalam mencapai tujuan. Perencanaan ini digunakan untuk menentukan kelangsungan hidup, sebagai dasar untuik mengevaluasi solusi-solusi potensial, dan sebagai tolak ukur atas performa masa depan. Kekuatan sebuah bisnis terletak pada orang-orang di dalamnya karena itu penting untuk mengelola manajemen karyawan. Tidak ada bisnis yang terus-menerus tumbuh dan makmur tanpa usaha memupuk para manajer mudanya. Para manajer harus mengenal diri mereka sendiri, untuk berkomunikasi secara efektif, dan untuk membuat keputusan-kepustusan bijak untuk terwujudnya manajemen karir yang baik. CEO bertanggung jawab dalam setiap unsur pemasaran.

Bagian terakhir buku ini mem-berikan wawasan ke dalam sisi manusia dari persamaan bisnis sekaligus menyampaikan isu-isu abadi mengenai karakter, etika, komunikasi, dan kearifan. Elemen-elemen manusia dari logika CEO ini memberikan energi, arah, dan keberanian untuk membuat organisasi terselenggara.MPPERPUSTAKAAN

JAKARTA - PWP Mengubah Hidupku. Demikian tema peringatan ulang tahun Persatuan Wanita Patra yang pada tahun ini memasuki usia ke 11. Pada ulang tahun kali ini perayaan dilaksanakan secara sederhana, berkaitan dengan berbagai cobaan yang dialami oleh bangsa Indonesia juga dilingkungan Pertamina sendiri beberapa waktu lalu. Acara diadakan di Gedung Wanita Patra, Simprug (30/5).

“Dengan kesederhanaan ini, kita makin introspeksi dan berpikir ba-gaimana kita dapat memberi sumbangsih bagi perusahaan sesuai dengan kemampuan kita,” demikian disampaikan Ketua Umum PWP Kania Afdal.Pada kesempatan tersebut Kania mengajak seluruh anggota PWP untuk selalu bekerja keras, bahu membahu, saling asah, asih dan asuh. “Apalagi di PWP kita dapat mengembangkan diri yang mungkin tidak bisa kita dapat di tempat lain. Karena sebagai istri pekerja Pertamina, kita dituntut untuk terus meningkatkan kualitas agar selaras dengan suami sehingga kehidupan rumah tangga selalu harmonis dan menunjang kinerja suami untuk memajukan perusahaan,” jelas Kania.

Sementara itu, Karen Agustiawan selaku penasihat PWP menyampaikan selamat dan mengucapkan terima kasih atas peran serta seluruh anggota PWP terhadap perbaikan citra Pertamina, terutama pada saat insiden elpiji 3 kg beberapa waktu yang lalu. Karen mengharapkan kegiatan PWP bisa lebih bersinergi dengan kegiatan PKBL, Sekper, dan Pertamina Foundation karena fungsi-fungsi tersebut bertugas untuk meningkatkan citra Pertamina di mata ma sya rakat.

Selain pemotongan tumpeng, acara HUT ke 11 ini juga diisi dengan lomba karya tulis bagi anggota PWP, lomba membungkus kado, mengukir buah dan menyanggul. PWP juga melaksanakan bakti sosial ke rumah singgah dan rumah kanker di Jakarta dan Semarang, serta memberikan bantuan seragam sekolah SD di wilayah Bekasi.MPKUN

SEMARANG - HUT ke-11 PWP di tingkat wilayah Pemasaran Region IV Jateng & DIY dirayakan dengan penuh kesederhanaan. Dengan Tema PWP Mengubah Dunia, di hari jadinya, PWP berharap program-programnya dapat memberikan manfaat bagi para anggota. Acara perayaan ulang tahun dihadiri oleh Rifky E Hardijanto selaku penasehat PWP serta jajaran tim manajemen Pemasaran Jateng dan DIY. Dalam sambutannya, Ketua Umum PWP Tingkat Pemasaran IV Woro Damayanti menjelaskan bahwa hari ulang tahun ini dirayakan dengan penuh kesederhanaan karena banyaknya musibah yang sedang menimpa tanah air. Sedangkan Rifky selaku penasehat PWP menekankan pentingnya PWP untuk fokus dalam menjalankan program-programnya. “Fokus kepada satu program yang bisa mengubah keadaan sehingga bisa menimbulkan manfaat yang ber-kesinambungan,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan HUT tahun ini dimulai dengan kegiatan amal melalui program bantuan tali asih kepada para pasien di RSUD Ketilang, Semarang (30/5). Ketua dan para anggota mengunjungi para pasien untuk memberikan bantuan sekaligus ajang silaturahmi.

Lomba memasak tumpeng menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu oleh para anggota. Karena dengan mengikuti lomba ini, para wanita patra dapat menyalurkan hobi dan keahliannya dalam bidang kuliner. Kreasi tumpeng dari DPPU Ahmad Yani menjadi pemenang

dengan mengumpulkan nilai tertinggi hasil pilihan dewan juri. Selain itu juga diadakan lomba lawak. Perwakilan dari anggota yang telah pensiun memenangkan lomba yang cukup mengocok perut hadirin.MPFRM REG. IV

Foto

: F

RM

RE

G. I

V

PWP FRM Region IV memberikan bantuan tali asih kepada pasien di RSUD Ketilang.

BALIKPAPAN- PWP Mengubah Duniaku. Kalimat ini menjadi semboyan dalam perayaan puncak HUT ke-11 PWP di Main Hall Banua Patra pada (8/6). Hadir dalam acara tersebut tim manajemen, anggota PWP Pertamina maupun dari institusi-institusi lain. Acara dibuka oleh Ketua PWP RU V Ny. Iriawan Yulianto. “PWP RU V telah berperan aktif untuk mendukung kemajuan pekerja RU V Balikpapan,” ujarnya. Secara aktif, PWP RU V melaksanakan berbagai kegiatan sosial di bidang lingkungan, pendidikan, dan kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, dilaporkan berbagai macam kemajuan yang diraih oleh PWP RU V selama 11 tahun perjalanan. PWP sendiri sudah diaudit dalam pelaporan keuangan yang mereka gunakan.

GM RU V Iriawan Yulianto, sebagai penasihat PWP RU V Balikpapan mengapresiasi setiap hal yang sudah dilakukan PWP. Iriawan berterima kasih kepada anggota PWP yang telah setia menunggui para suami ketika sibuk bekerja selama TA Kilang Balikpapan II. “Karena, keberhasilan pelaksanaan TA Kilang Balikpapan II, tidak bisa dilepaskan dari peranan ibu-ibu PWP,” ujarnya.

Acara puncak HUT PWP diisi dengan berbagai pertunjukan para anggota PWP yang memukau penonton. Pertunjukan diisi dengan tari-tarian, paduan suara, dan pertunjukan kolintang. “Wah, lincah juga gerakan ibu-ibu, ya,” demikian komentar salah satu penonton pertunjukan yang hadir. Belum lagi, kolaborasi indah yang ditampilkan selama pertunjukan kolintang yang sangat memukau penonton karena iramanya yang menyejukkan telinga.

Dalam kesempatan tersebut dibagikan juga hadiah lomba-lomba yang dilaksanakan PWP sebelum acara puncak. Di antaranya turnamen bola voli, dan lomba merangkai tumpeng yang dilaksanakan pagi hari. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi rangkaian penyambutan HUT ke-11 PWP.

Acara ditutup dengan pembagian doorprize kepada penonton yang hadir. “Hore, saya dapat!” teriak salah seorang ibu yang hadir dengan semangat kegirangan. Benar-benar memancarkan sikap seorang ibu PWP yang selalu memberikan semangat bagi kemajuan Pertamina.MPRU V

Page 9: alternatif energi untuk masa depan

KITA 9No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011KRONIKAP O S I S I

Foto

: F

RM

RE

G. I

I

Foto

: K

UN

/Per

tam

ina

Foto

: R

U IV

GOR PREMIUM DIRESMIKAN

CILACAP - Melalui olahraga yang rutin, selain sehat pekerja juga akan kembali fresh setelah menjalankan aktifitasnya di tempat kerja. Terkait hal itulah perusahaan menyediakan berbagai fasilitas olahraga mulai dari lapangan sepakbola, bola voli, bulutangkis, tenis hingga futsal. Untuk lebih meningkatkan animo pekerja dalam berolahraga, baru baru ini RU IV merenovasi salah satu lapangan tenisnya yang berada di komplek perumahan Pertamina Gunung Simping. Renovasi telah usai dilakukan dan telah diresmikan penggunaannya oleh Ketua Bapor RU IV Nyoman Sukadana pada (11/5). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan tirai papan nama oleh Ketua Bapor Nyoman Sukadana didampingi oleh Ketua Pelti Cilacap Suprihono. Lapangan tenis yang diberi nama GOR Premium ini telah direnovasi mulai dari kondisi lapangannya, tribun penonton, kamar ganti, toilet, pagar dan saluran airnya. Nyoman Sukadana berharap dengan telah direnovasinya lapangan tenis ini pekerja dan keluarga dapat memanfaatkannya dengan maksimal.MPRU IV

BIMO WICAKSONOSales Region VI ManagerMarketing & Trading DirectorateFo

to :

WN

R/P

erta

min

a

IBNU PRAKOSOSales Region I ManagerMarketing & Trading DirectorateFo

to :

WN

R/P

erta

min

a

BOY KARTAATMADJAInfrastructure ManagerMarketing & Trading DirectorateFo

to :

WN

R/P

erta

min

a

TOURING PMC PERTAMAX GO GREEN 2011

ANYER - Hari masih pagi tapi deru motor sudah me-raung membelah jalan Jakarta. Ratusan motor tam-pak membentuk konvoi keluar dari lapangan parkir Pertamina di Pejambon. Mereka adalah rombongan bikers dari Pertamina Motor Club yang mengadakan touring, pada (28/5). Kali ini tujuannya adalah Carita, Pandeglang, Banten. Peserta yang ikut lebih dari 100 bikers. Sekitar pukul 10.00 WIB, bikers tiba di Anyer. Pada kesempatan tersebut Pertamina Motor Club menyerahkan 500 pohon Albasiah yang dibagikan kepada masyarakat Desa Sukarame dan Sukajadi Kecamatan Pandeglang dan Banten.Touring kali ini juga diisi dengan knowledge produk Pertamina kepada para peserta oleh Ketua Umum PMC Sutrisno Acara touring kali ini ditutup dengan nonton bersama pertandingan sepakbola Liga Champion.MPKUN

Foto

: FR

M R

EG

. II

Foto

: FR

M R

EG

.VII

DUKA DALAM KEMENANGAN FRM VII MAKASSARSEBAGAI JUARA UMUM GATHERING PEMASARAN

MAKASSAR – Ada yang berbeda dari hajatan di Fuel Retail Marketing (FRM) Region VII. Pasalnya, syukuran atas diraihnya predikat sebagai juara umum pada even Marketing and Trading Gathering Sport and Art 2011 sekaligus dirangkaikan dengan doa bersama atas berpulangnya GM FRM yang baru menjabat, Haris Budiarto. Meski euforia kemenang-an masih sangat terasa, namun diselimuti haru. Sebagian undangan yang hadir tak kuasa menahan air mata seiring dipanjatkannya doa. Dalam acara doa bersama tersebut, Manager Gas Domestik Region VI Victor L. Gaol sebagai Pjs GM FRM Region VII, menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian almarhum. Victor juga menyampaikan selamat dan terima kasih kepada para atlet sehingga berhasil merebut predikat juara umum pada Gathering Pemasaran. FRM Region VII menjuarai lima cabang olahraga. Peringkat pertama untuk cabang olah raga bola voli putri, tenis meja, bulutangkis dan menjuarai peringkat ketiga untuk cabang olah raga bola voli putra dan sepak bola wanita.MPFRM REG. VII

ROMULO HUTAPEAPJ. Direktur OperasiPT Pertamina RetailFo

to :

WN

R/P

erta

min

a

REPORTER CILIK KUNJUNGI FRM REGION II

PALEMBANG - Sebanyak empat reporter cilik usia sekolah da sar mengunjungi FRM II Sumbagsel. Reporter cilik Harian Lampung Post ini mewawancarai Haris Budiarto (alm) saat masih menjabat sebagai GM FRM Region II sebagai salah satu dari 50 tokoh hebat di Indonesia. Reporter cilik merupakan program yang dijalankan Lampung Post dalam mendidik dan mengenalkan dunia jurnalistik kepada generasi muda. Prestasi mereka tidak sembarangan. Mereka telah berhasil mewawancarai Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Budiono. “Kita ber-harap dengan kehadiran adik-adik ke Pertamina, adik adik jadi lebih tahu tentang Pertamina dan apa saja yang dikerjakan Per-tamina untuk bangsa ini. Bagaimanapun Pertamina adalah milik kita semua dan yang akan meneruskan Pertamina ke depan adalah generasi adik-adik,” ujar Haris.MP FRM REG. II

6 ANAK WAKILI SUMSEL DALAM AC MILAN JUNIOR CAMP BERSAMA PERTAMINA

PALEMBANG - Setelah melalui proses seleksi yang super ketat dan melelahkan selama dua hari, akhirnya enam anak berhasil masuk AC Milan Junior Training Camp di Bali dari hasil seleksi Kota Palembang yang dilakukan di lapangan Sepak Bola Kamboja Palembang, 28-29 Mei 2011. Bahkan salah satu yang terseleksi tersebut berhasil me-mecahkan rekor sementara endurance AC Milan Junior Camp dengan catatan hingga level 12.7 atas nama Mulyadi dari SYSA Sekayu-MUBA, Sumsel. Para peserta yang lolos seleksi Milan Junior Camp asal seleksi Palembang dan berhak ikut Milan Junior Camp bersama Pertamina di Bali adalah Rizki Arya Adiyatna dari kategori A (Umur 10-12 tahun), Deyan G. Aiyaksa kategori B (12-14 tahun), Saputra kategori B, Nanang Dwi Jatmiko kategori B, M. Ridho Anugrah Oleo kategori B dan Mulyadi kategori C (14-16 tahun). MPFRM REG. II

Warung KopiSayang Jakarta...Sambil menikmati kopi sore, beberapa pekerja pria berbincang santai di Warung Kopi Mang Warta.

Randi : Gak berasa ya... udah ulang tahun Jakarta lagi...

Tomi : Trus kenapa kalo Jakarta ulang tahun. Emang ada pengaruhnya buat kita?

Hamzah : Ckckck... Dasar anak muda sekarang. Ya pasti ada lahhh...

Randi : Ah lu Tom, mancing komentar Pak Hamzah aja...

Ujang : Saya tau Pak. Kita bisa pergi ke PRJ...Iyum : Iyum juga tau Pak. Iyum bisa ikutan belanja

di mall... Lagi banyak diskon...Hamzah : Hahaha.. betul, betul, betul. Tapi itu mah

cuma buat ngabisin duit aja.... Tomi : Trus apa donk Pak?Hamzah : Yah, sama seperti manusia. Tambah umur

berarti tambah uzur. Lihat aja Jakarta se-karang. Makin macet, polusi makin berat, kejahatan bertambah, dan masih banyak lagi. Nah, tugas kita yang mencari rezeki di Jakarta ikut membenahi keadaan ini.

Tomi : Gimana caranya Pak..? Lagian saya kan tinggalnya di Bekasi. Bukan di Jakarta.

Hamzah : Ini dia nih generasi penerus yang gak berpikir panjang. Sekarang saya tanya, kamu ke kantor naik apa?

Tomi : Naik mobil pribadi.Hamzah : Kenapa gak pake transportasi umum? Kan

dari Bekasi bisa naik bis atau kereta. Dengan kamu naik transportasi umum, kamu ikut membantu mengurangi kemacetan dan polusi di kota Jakarta. Bayangin kalo mayoritas pekerja Pertamina ini memanfaatkan trans-portasi umum, kan bisa ikut mengurangi kemacetan dan polusi.

Randi : Termasuk hemat energi juga ya Pak...Hamzah : Betul itu.Ujang : Mending kayak saya aja Mas Tomi. Naik

sepeda ke sini.Mang Warta : Kamu juga ha rus ikut sa yang sama Jakarta,

Jang. Jangan ngerokok sem ba rangan. Po-lusi juga tuh..MP

Page 10: alternatif energi untuk masa depan

10No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011

‘kick off meeting’ iCt pdsiAPKIPRAH anak perusahaan

‘sharing session’ untuk memahami ifrs

sosialisasi permen kehutanan :dukung perizinan kegiatan pertamina di kawasan Hutan

President Director Pertamina Drilling Services Indonesia Amran Anwar me-maparkan tentang arah pengembangan ICT sesuai dengan RJPP dan bisnis PDSI di masa yang akan datang.

Foto

: TA

TAN

/Per

tam

ina

JAKARTA - Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (SPI) Komisariat Bidang ESDM, kembali me-nyelenggarakan sharing session yang berlangsung di Wisma Tugu, Jakarta, pada Selasa (7/6). Sharing session ini mengambil tema “IFRS Revenue Accounting & Fixed Asset (PSAK-23 & PSAK-16)” dengan pembicara tunggal Rosita Uli Sinaga, SE, Ak., MM, CPA. Bertindak sebagai panitia adalah SPI Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Retail, Pertamina EP (PEP) dan PDSI dengan Tugu Pratama Indonesia bertindak sebagai tuan rumahnya.

Presiden Direktur Tugu Pratama Indonesia Evita M. Tagor dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sebenarnya TPI sudah mulai dari tahun 2010 lalu mem pelajari dan menerapkan metode IFRS di dalam reporting system Tugu Pratama Indonesia. Artinya, lebih dahulu dari pencanangannya yang seharusnya tahun 2012. “Karena memang di perusahaan asuransi, penerapan IFRS akan lebih complicated karena ada beberapa peraturan PSAK yang masih hidup atau ma sih berlaku, yang sedikit bertentangan dengan IF-RS. Nanti diharapkan dengan penerapan lebih awal bisa diperoleh masukan untuk reporting system lebih sempurna pada saat diterapkan pada tahun 2012,” kata Evita menjelaskan kenapa TPI menguji coba lebih cepat dari rencana 2012.

Ketua FK SPI Komisariat Bidang ESDM Dudy Ernawan (PGE) menyatakan bahwa sharing session atau workshop ini merupakan realisasi program dari FK SPI Komisariat Bidang ESDM, apalagi mengingat bahwa IFRS (International Financial Reporting Standards) akan diterapkan di Indonesia pada tahun 2012 mendatang. “Ka rena itu profesi kita sebagai internal audit dituntut untuk memahami bagaimana penerapan IFRS ini,” ka ta Dudy. “Kalau kita tidak memahaminya, maka kita akan ditinggalkan.”

Acara sharing session ini diikuti para auditor dari 27 BUMN dan anak perusahaannya yang ada di bawah FK SPI Komisariat Bidang ESDM. MPUHK

PEMBANGUNAN MASJID PT PERTAMINA TONGKANG DIMULAI

JAKARTA - President Director & CEO Pertamina Karen Agustiawan didampingi Marketing & Trad-ing Director Pertamina Djaelani Sutomo dan manajemen PT Pertamina Tongkang (PTK) meresmikan pembangunan masjid di lingkungan PT Pertamina Tongkang, pada (10/6). Pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama dan penandatanganan prasasti oleh President Director & CEO Per-tamina Karen Agustiawan. Menurut Direktur PTK Suherimanto, ide awal pembangunan masjid ini dari Djaelani Sutomo saat masih menjabat sebagai Presdir PTK. Djaelani melihat selama ini para pekerja melaksanakan ibadah, ter utama sholat Jumat memakai lapangan parkir yang sempit. “Dengan adanya masjid ini, diharapkan para pekerja lebih khusyu dalam menjalankan ibadah,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut Karen Agustiawan berharap masjid ini menjadi benteng iman bagi pekerja PTK. “Masjid ini harus diisi dengan aktifitas keagamaan yang nantinya membentuk pekerja yang beriman dan bermental kuat untuk menunjang visi dan misi perusahaan,” harap Karen. Ia juga menegaskan mengenai pentingnya HSE dalam proses pembangunan masjid ini. Masjid yang terletak di Kantor Pusat PTK Jakarta ini akan dibangun tiga lantai dan menempati lahan seluas 560 m2 dengan biaya sekitar Rp 1,4 miliar serta diharapkan selesai dalam waktu enam bulan. MPKUN

Jakarta – Penyusunan master plan dan tata kelola komite In-formation & Communication Technology (ICT) merupakan sebuah bentuk komitmen ba gi PDSI. Komitmen itu-pun disepakati mulai dari ja jaran top manajemen hing-ga pelaksana. Demikian di-sampaikan President Director Pertamina Drilling Services Indonesia, Amran Anwar pa da saat kick off meeting pembuatan masterplan ICT PDSI, di Kantor Pusat PDSI Gedung Standard Charterd Jakarta, Selasa (7/6).

Tujuan utama dilaku kan-nya kick off ini adalah untuk menjamin dan memastikan arah pengembangan ICT 3-5 tahun ke depan sesuai dengan RJPP dan strategi pengembangan bisnis PDSI. Selain itu, menurut Amran, PDSI sendiri telah mempunyai RJPP pondasi pertama yaitu mulai tahun 2010 -2012 yang banyak berbicara tentang IT.

YOGYAKARTA - Sinergi internal antara Pertamina dan Kementerian Kehutanan diharapkan dapat membantu tercapainya kepentingan ma-sing-masing pihak. Per tamina sebagai Badan Usaha Milik Negara memiliki kepentingan untuk menyediakan energi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sementara Kementerian Kehutanan me mi liki kepentingan untuk menjaga kelestarian kawasan hutan.

Hal tersebut disampaikan Penanggung Jawab Direktur Operas i Per tamina EP Tony Harisman dalam sam-butannya saat membuka Konsinyering Sosialisasi Peraturan Menteri Kehutanan No. P18/MENHUT-II/2011. Acara yang berlangsung pada tanggal 18-19 Mei 2011 ini di hadiri oleh beberapa anak perusahaan Pertamina yang lain, yaitu PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Geothermal Energy, dan Pertamina Gas.

Foto

: K

UN

/Per

tam

ina

“Jadi ke depan, PDSI akan membangun IT-nya ke arah yang lebih jelas,” ujarnya.

Sementara itu, masterplan ICT akan digunakan oleh ko mite ICT PDSI sebagai pe doman/panduan dalam menyusun RKAP ICT PDSI sesuai denan kebutuhan bisnis setiap tahunnya. “Se-dangkan anggota Komite ICT PDSI merupakan BOD dan tim manajemen dari PDSI sendiri,” ungkap Amran.

“Dengan adanya kick off meeting ini, saya jamin peng-gunaan ICT ke depannya akan lebih terarah, sesuai de ngan RJPP. Kita menyadari bahwa di PDSI ada hampir 10 sistem tools yang kita bangun pada tahun 2010. Dengan adanya master ICT kita akan lebih mengetahui kekurangan apa saja yang harus benahi,” papar Amran.

Amran menjelaskan, un-tuk melakukan itu semua di butuhkan komitmen dan

keterlibatan semua jajaran pemilik bisnis PDSI, untuk menyampaikan kebutuhan informasinya sesuai dengan arah kebijkan dan strategi masing-masing fungsi.

“Saya berharap mulai dari tingkat direksi hingga pelaksana harus mempunyai komitmen yang kuat. Ta pi kita juga menyadari bah wa masalah SDM merupakan ma -salah yang serius di internal

PDSI. Maka dari itu, kita harus membuat training-training un tuk mendukung kegiatan ter sebut,” tukas Amran.

“Diharapkan di masa yang akan datang PDSI benar-benar mempunyai keandalan dalam bidang komunikasi, dan pada akhirnya secara komersial akan lebih cepat berjalan de-ngan menggunakan sistem yang lebih baik,” ujar Amran mengakhiri.MPNDJ

Acara ini diselenggarakan dalam rangka koordinasi pro ses perijinan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Pertamina yang dilakukan kawasan hutan kepada Ke-menterian Kehutanan.

Lebih lanjut, Tony Haris-man menegaskan bahwa kedua kepentingan tersebut merupakan amanah yang mu lia dan memiliki kesamaan karena keduanya dilaksanakan untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

Tony berharap pada kon-sinyering ini Pertamina EP dan

anak perusahaan Pertamina yang lain dapat menerima pencerahan dan pemahaman selaku pelaksana kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya energi di In-donesia.

“Semoga sinergisi tas antara Per tamina dan Ke-menterian Kehutanan dapat terus tum buh dan berkembang sehingga dapat memberikan solusi positif, khususnya ter-hadap upaya perizinan terkait dengan kegiatan Pertamina di kawasan hutan,” ujar Tony Harisman.MPPEP

Foto

: P

EP

Page 11: alternatif energi untuk masa depan

KETUA PENGARAH Vice President Corporate Communication • WAKIL KETUA PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB Manajer Media • PIMPINAN REDAKSI Mochamad Harun • WK. PIMPINAN REDAKSI Wianda Arindita Pusponegoro • REDAKTUR PELAKSANA Dewi Sri Utami • TIM REDAKSI Urip Herdiman K., Nilawati Dj., Irli Karmila • TATA LETAK & ILUSTRASI Rianti Octavia, Oki Novriansyah • FOTOGRAFER Kuntoro, Wahyu Nugraha Ruslan • SIRKULASI Ichwanusyafa • KONTRIBUTOR Seluruh Hupmas Unit, Anak Perusahaan & Joven • ALAMAT REDAKSI Jl. Perwira No. 2-4, Jakarta Telp. 3815946, 3815966, 3816046 Faks. 3815852, 3815936 • HOME PAGE http://www.pertamina.com • EMAIL [email protected], [email protected] • PENERBIT Divisi Komunikasi Korporat- Sekretaris Perseroan

No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011 11

pertamina ep selenggarakan Pelatihan ‘Certified Risk management professional’

Direktur Utama Pertagas Gunung Sardjono Hadi berjabat tangan dengan Direktur Utama Trang Bumi Nanggroe Aceh Zulkarnain Muzakkir setelah menandatangani kesepakatan bersama untuk mengembangkan Independent Power Producer (IPP) di wilayah Aceh dan sekitarnya.

Foto

: P

ER

TAG

AS

APKIPRAH anak perusahaan

JAKARTA - Pertamina Gas (Per tagas) me lebarkan sayap bisnisnya ke ujung barat Indonesia, tepatnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam. Ekspansi bisnis tersebut terwujud dalam bentuk penandatanganan Kesepakatan Bersama (KB) untuk mengembangkan In-dependent Power Pro du-cer (IPP) dengan menggan-deng BUMD, PT Trang Bumi Nanggroe Aceh, pada (13/5) di Kantor Pusat Pertagas.

K e d u a p e r u s a h a a n se pakat melakukan studi k e l a y a k a n d a l a m p e -ngem bang an usaha pem-bangkit listrik tenaga gas di daerah Aceh. Kerja sama tersebut diharapkan dapat mendukung ketersediaan energi listrik di daerah Aceh dan sekitarnya. Selain itu beberapa pe luang usaha juga akan dikembangkan, terutama terkait pemanfaatan aset

pertagas - Bumd aceh kembangkan ipp ex Arun pasca berakhirnya kontrak ExxonMobil.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Pertagas Gu nung Sardjono Hadi ber-harap kerja sama ini akan menjadi awal sinergi yang saling menguntungkan bagi Pertagas dengan BUMD Nang groe Aceh. “Ke depan, Pertagas ingin berlari ken-cang dan berharap dapat menghasilkan profit lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” jelas Gunung Sardjono Hadi.

Kerjasama dengan BU-MD ini merupakan yang ke-dua setelah sebelumnya Pertagas menjalin kerja sama dengan BUMD Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Menurut Gunung, langkah strategis tersebut akan te-rus ditingkatkan sehingga ke hadiran Pertagas akan semakin bermanfaat bukan saja bagi pertumbuhan per-

usahaan tapi juga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan daerah.

Hal yang sama juga di sampaikan Senior Vice President Gas PT Per tamina (Persero) Na nang Untung yang ha dir menyaksikan acara pe nan datanganan tersebut. “Kesepakatan bersama ini adalah milestone bagi Pertamina, Pertamina Gas dan Trang Bumi Nanggroe Aceh. Ini adalah pembuka jalan bagi kita untuk bersama-sama menghasilkan bisnis baru, berupa pengoperasian IPP,” papar Nanang.

IPP dipilih sebagai opsi yang paling strategis, karena IPP merupakan langkah awal yang paling tepat dalam membangkitkan kembali Ki-lang LNG Arun.

“Kami me mahami bahwa jalan untuk mewujudkan hal ini akan sulit dan berat. Namun saya yakin kedua

perusahaan dapat be kerja keras dan berjalan hand in hand sehingga IPP tersebut dapat berjalan dengan baik dan dikelola secara pro-

fesional,” ujar Nanang me-nutup sambutannya.

Harapan akan suksesnya kerja sama yang terjalin an-tara Pertagas dengan Trang

Bumi Nanggroe Aceh, juga disampaikan oleh Direktur Utama Trang Bumi Nanggroe Aceh, Zulkarnain Muzakkir.MPPERTAGAS

BANDUNG - Implementasi Enterprise Risk Management merupakan salah satu pilar yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini juga merupakan salah satu upaya mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan. PT Pertamina EP telah membangun infrastruktur Enterprise Risk Management, baik dalam struktur organisasi maupun pedoman dan TKO manajemen risiko. Demikian kesimpulan dari pembukaan acara Pelatihan Certified Risk Management Professional di Bandung, pada Senin (23/5).

VP Perencanaan dan Manajemen Risiko Pertamina EP Meidawati menegaskan bahwa jajaran Direksi Pertamina EP sangat mengharapkan para peserta pelatihan mampu mengidentifikasi kejadian risiko, penyebab risiko, gejala risiko, dan dampak risiko, mampu memberikan respon terhadap risiko baik kuantitatif maupun kualitatif, mampu melakukan respon atas kejadian risiko dengan mitigasi yang benar, mampu menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada Komite Manajemen Risiko terkait dengan kegiatan Tim/Sub Tim Unit Kerja Manajemen Risiko PT Pertamina EP, serta mampu memahami konsep Enterprise Risk Management secara keseluruhan dan siap mengimplementasikannya. “Hal tersebut tidak akan berjalan efektif tanpa dukungan dari seluruh stakeholder terutama para pekerjanya,” tegasnya.

Meidawati mengatakan bahwa pada tahun 2011 ini, fungsi Perencanaan dan Manajemen Risiko telah mencatat potensi 336 kejadian risiko. Meidawati berharap pekerja dapat mengelola risiko dengan cermat dengan melakukan mitigasi yang tepat dan monitoring yang terus-menerus sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak dan kalau bisa mengubah risiko menjadi peluang.

Pelatihan Certified Risk Management Professional diselenggarakan pada 23-29 Mei 2011 di Hotel Holiday Inn, Bandung. Peserta pelatihan Certified Risk Management Professional ini merupakan Angkatan II yang diikuti oleh masing-masing fungsi di PT Pertamina EP beserta Direktorat Hulu dan PT Pertamina (Persero).

“Ini membuktikan bahwa perhatian korporat terhadap penerapan Enterprise Risk Management begitu serius dalam rangka penegakan Good Corporate Governance secara keseluruhan,” ujar Meidawati.MPPEP

Pada Media Pertamina edisi 13 Juni 2011 halaman 12, terdapat kalimat yang perlu ditambahkan. Di alinea pertama, tertulis...dalam program Corporate Social Responsibili-ty... seharusnya ditambahkan dengan ... yang didanai oleh PKBL...

RALAT

Page 12: alternatif energi untuk masa depan

No. 25Tahun XLVII, 20 Juni 2011BERITA 12CSRcorporate social responsibility

Budidaya Kepiting, Alternatif Lain untuk Nelayan Kutawaru

Bakti sosial pmC di pandeglang

Foto

: K

UN

/Per

tam

ina

Foto

: K

UN

/Per

tam

ina

ANYER - “Terimakasih kepada Pertamina Motor Club Jakarta, karena telah membantu masyarakat disini,” ujar Suntiah (65), salah satu warga Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang – Banten saat menerima bingkisan sembako dari Pertamina Motor Club (PMC) yang melaksanakan bakti sosial di daerah ini.

Menurut Ketua Umum PMC Sutrisno, bakti sosial yang dilakukan PMC pada (28/5) ini semata-mata untuk berbagi dengan masyarakat kurang mampu. “Sebelum baksos, kami melakukan survei lebih dulu daerah mana yang perlu diberikan bantuan. Ternyata disini masih banyak keluarga yang kurang mampu di sekitar wilayah operasi Terminal Transit Tanjung Gerem. Jadi, touring yang kami lakukan ini hanya sekadar cara kami mencapai lokasi baksos,” jelas Sutrisno.

Dalam kesempatan tersebut, PMC menyerahkan bantuan paket sembako untuk lansia, dan alat tulis serta uang saku kepada anak yatim piatu. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 40 juta.

Selain memberikan bantuan, para anggota PMC juga memberikan stiker produk Pertamina seperti Pertamax, Fastron dan Enduro kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu tentang produk-produk Pertamina.MPKUN

Ketua Umum Pertamina Motor Club Sutrisno secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Suntiah, salah satu warga Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.

RU IV Cilacap betul-betul dianggap berjasa oleh ma sya rakat pesisir di Kelurahan Kutawaru Cilacap. Bagaimana ti dak. Selain melakukan reboisasi untuk hutan mangrove di wilayah tersebut, RU IV juga menggelontorkan program pemberdayaan dengan konsep ekologi, yang disebut silvofishery. Program ini merupakan suatu bentuk usaha terpadu antara reboisasi hutan mangrove dan per ikanan budidaya.

Adalah Sumarja, seorang nelayan di Kutawaru, beserta

15 kader lainnya diberikan kesempatan mempraktikkan sistem tersebut. Sebagai Ketua Kelompok Rekatha Mustika Patra dan juga sebagai Ketua Rukun Nelayan Kutawaru, Su marja merasakan sistem silvofishery sangat ekonomis. Kelompoknya telah melakukan budidaya kepiting moulting (cangkang lunak), kepiting cangkang keras, ikan bandeng, dan mangrove.

“Selain ekonomis, sistem ini juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan. Jadi, hutan mangrove yang tadinya mulai punah, sekarang hijau kembali,” ujar Sumarja antusias.

Selain masyarakat Kutawaru, Dinas Kelautan Perikanan dan Pengelolaan Sumber Daya Kawasan Segara Anakan (DKP2SDKA) juga sangat antusias dengan program silvofishery. Selain dapat meningkat kan pengetahuan dan keterampilan untuk nelayan, pem-berdayaan ini dimaksudkan sebagai alternatif pendapatan bagi mereka. “Kami sa ngat berterima kasih kepada Pertamina karena kami

bisa memiliki tambahan penghasilan selain dari melaut. Apalagi kondisi cuaca akhir-akhir ini tidak menentu,” ujar Sumarja.

RU IV memberikan bantuan 4.500 benih kepiting, dua buah freezer untuk penyimpanan kepiting, bahan peralatan pembuatan lahan kepiting dan 300 batang bibit mangrove yang ditanam di tengah kolam/lahan tempat budidaya kepiting. Dengan modal awal tersebut, Sumarja mengungkapkan panen kepiting terjadi setiap hari dan itu sangat menguntungkan bagi nelayan. “Panen memang terjadi setiap hari, tetapi itu belum dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan akan kepiting di lokal Cilacap. Padahal permintaan dari luar Cilacap juga sangat banyak,” ujarnya.

“Kami berharap ke depan semakin banyak tumbuh kelompok-kelompok kerja untuk melakukan budidaya kepiting, sehingga semua kebutuhan dan permintaan baik dari lokal Cilacap maupun luar dapat terpenuhi dengan baik,” harap Sumarja.MPNDJ

pertamina raih penghargaan ‘area southeast asia 2011’

Foto

: C

SR

/Per

tam

ina

General Affairs Director Pertamina Waluyo pose bersama President Enterprise Asia William Ng setelah menerima penghargaan AREA Southeast Asia 2011.

SINGAPURA – PT. Pertamina (Persero) meraih penghargaan Asia Responsible Entrepre-neurship Awards (AREA) S o u t h e a s t A s i a 2 0 11 y a n g d i s e l e n g g a r a k a n o l e h E n t e r p r i s e A s i a . Penganugerahan peng-hargaan dilakukan di Marina Bay Sands, Singapura, Jumat (10/6). Sebanyak 28 perusahaan dari enam negara mendapatkan penghargaan atas inisiatif, komitmen dan kontribusinya kepada ma-syarakat dan lingkungan me-lalui program tanggung jawab perusahaan.

Pertamina meraih peng-hargaan untuk kategori Social Empowerment untuk program Bright With Pertamina. Peng-hargaan diserahkan oleh Pre sident Enterprise Asia William Ng kepada General Affairs Director Pertamina Waluyo.

Bright With Pertamina me rupakan program yang ditujukan untuk mengatasi masalah penglihatan dan peningkatan kesehatan mata masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Program pemeriksaan mata dan pem-bagian kacamata bagi ribuan pelajar sekolah SD & SMP di tanah air. Pada Tahun 2010 Program Bright With Pertamina telah membagikan 21 .000 kacamata bag i siswa SD dan SMP di 10 wilayah Indonesia. Kegiatan ini pertama kali dila kukan pada tahun 2009 dengan memberikan kacamata ke-pada 11.000 siswa di 8 lokasi

yang tersebar disekitar daerah operasi Pertamina.

Selain Pertamina ada lima perusahaan Indonesia yang meraih penghargaan AREA 2011, yakni PT Adaro Indonesia – Kategori Health Promotion: Kesehatan Ibu, Bayi baru lahir dan Anak (KIBBLA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Kategori I nves tmen t In Peop le : Wirausaha Muda Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk – Kategori S o c i a l E m p o w e r m e n t : Kampoeng BNI, London School of Public Relations (LSPR) – Kategori Social Empowerment: LSPR Cares

for Autism dan PT Sidomuncul – Kategori Health Promotion: Operasi Katarak Gratis.

AREA untuk kawasan Asia Tenggara ini meru-pakan program perdana yang memberikan peng-hargaan atas kontribusi per-usahaan pada kegiatan Social Empowerment (pember-dayaan sos ia l ) , Green Leader ship (penghijauan), Health Promotion (promosi kampanye kesehatan) , Invest ment In People (pem-berdayaan SDM), SME CSR (kegiatan wirausaha kecil dan menengah), serta Respons ib l e Bus iness Leader ship (kepemimpinan

bisnis yang bertanggung jawab).

Dalam sambutan tertulis-nya, Ketua Enterprise Asia Datuk Seri Dr Fong Chan Onn , yang merupakan Mantan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, menyampaikan melalui AREA, diharapkan bisa menciptakan kesadaran perusahaan ten-tang pen tingnya pembina-an kewirausahaan yang bertanggung jawab, sebagai penggerak utama perubahan dalam membina generasi masa depan, serta tanggung jawab sosial individu.MPDSU/Enterprise Asia 2011