MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN:PERUMUSAN VISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN

PASCA 2015

Diskusi Panel Ahli “Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan:Jakarta, 21 Januari 2013

AGENDA

2

TOPIK

▪ -

▪ Diskusi Substantif Agenda Pembangunan Pasca-2015

▪ Konteks HLPEP & “Komite Nasional Perumusan Visi dan Agenda PembangunanPasca Sasaran Pembangunan Milenium 2015 (Komnas Pasca-2015)”

▪ Kemajuan Pertemuan HLPEP dan Ringkasan Substansi Pembahasan

Co-Chairs: David Cameron (UK), Susilo Bambang Yudhoyono(Indonesia) dan Ellen Johnson Sirleaf (Liberia)

• Rekomendasi untuk “vision and shape of a Post-2015 DevelopmentAgenda” dalam 3 dimensi: economic growth, social equality, andenvironmental sustainability

• Menjadi key principles unttuk “reshaping the global partnership fordevelopment and strengthened accountability mechanisms”

Presiden SBY sebagai Co- Chair dari High-Level Panelon Post-2015 Development Agenda

Latar belakang HLPEP

4

• 8 September 2000: 147 kepala pemerintahan/negara, dan 189 negara keseluruhan, mendeklarasikanpembebasan dunia dari kemiskinan dan isu global lainnya dalam Millennium Declaration

• Millennium Declaration dioperasionalisasikan dalam bentuk 8 tujuan Millennium Development Goals(MDGs) untuk dicapai pada 2015

• 31 Juli 2012: Sekjen PBB Ban Ki-moon menunjuk dan mengumumkan co-chairs dan anggota High-Level Panel of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda (HLPEP)

• HLPEP merupakan bagian dari inisiatif Pasca-2015 yang dimandatkan member states kepada SekjenPBB pada MDG Summit 2010 di New York untuk melaksanakan konsultasi yang terbuka dan inklusifmelibatkan berbagai pihak, selain dari pihak PBB

• Ekspektasi Ban Ki-moon untuk HLPEP: "I look forward to the Panel's recommendations on a globalpost-2015 agenda with shared responsibilities for all countries and with the fight against poverty andsustainable development at its core."

Keanggotaan HLPEP

5

Ex-officio ExecutiveSecretary

• 3 Co-Chairs + 23 anggota + 1 ex-officio + 1 executive secretary• Representasi pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan pemuda dengan memperhatikan

keseimbangan geografi dan gender – masing-masing dalam kapasitas pribadi

• 3 Co-Chairs + 23 anggota + 1 ex-officio + 1 executive secretary• Representasi pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan pemuda dengan memperhatikan

keseimbangan geografi dan gender – masing-masing dalam kapasitas pribadi

Penugasan Presiden Kepada Komite Nasionaluntuk Menjaring Kontribusi Intelektual

6

EnvironmentSustainability

SocialEquality

EconomicGrowth

Kuntoro MangkusubrotoKetua Komite NasionalAgenda Pembangunan

Pasca-2015

“The agenda should promote equitable development, sustainable growth with equity, and strengthenedglobal partnership.”

“The agenda should consider the MDGs achievement review and the outcome document of Rio+20Conference.”

“Eventually, the post-2015 development agenda should lead to the attainment of a‘zero global poverty rate’ by the middle of 21st century.”

President YudhoyonoCo-Chair of High Level Panel

on Post-2015 Agenda

Struktur Kerja Komnas dan Aksi Segera

7

Jul: Pengumuman TOR dan Panel2012

29 Ags: Videoconference Co-Chairs

25 Sep: Pertemuan I (New York)

1 Nov: Pertemuan II (London) –Poverty

Jan: Pertemuan III (Monrovia) –National Development

Mar: Pertemuan IV (Jakarta/Bali) –Global Partnership

Mei: Pertemuan V (New York) –laporan diserahkan kepadaSekjen PBB

2013

Sep 2013: laporan Sekjen PBBkepada Sidang Umum PBB

OKTOBER

• Penyiapan analisis dan rekomendasiKomite Nasional untuk Bapak Presidenterkait tema kemiskinan untukpersiapan Pertemuan HLPEP ke-2 yangbertema Poverty

Research

Aksi segeraStruktur

1

• Workshop nasional untuk outreach danpenyiapan substansi Bapak Presidenuntuk pertemuan HLPEP ke-2 pada 24-25 Oktober

Outreach2

• Koordinasi dengan Sekretaris Eksekutifdan co-chairs untuk finalisasi kerangkalaporan HLPEP

• Koordinasi dengan Sekretaris EksekutifHLPEP untuk finalisasi agendaPertemuan II di London

Operations3

Keanggotaan Komite Nasional Perumusan Visi dan AgendaPembangunan Pasca Sasaran Pembangunan Milenium 2015

8

Keputusan Presiden No. 29 Tahun 2012 tentang Komite Nasional Perumusan Visi danAgenda Pembangunan Pasca Sasaran Pembangunan Milenium Tahun 2015

Kuntoro Mangkusubroto – UKP4

Heru Prasetyo – UKP4 (merangkap anggota)

1. Hasan Kleib – Kemenlu (merangkap Special Envoy)2. Nila Moeloek – Utsus MDGs3. Luki Eko Wuryanto – Kemenko Perekonomian4. Willem Rampangilei – Kemenko Kesra5. Penny Lukito – Bappenas6. Noor Endah – Kemendikbud7. Dana A. Kartakusuma – KemenLH8. Triono Soendoro – Kemenkes9. Bambang Widianto – TNP2K10.Hadisusanto Pasaribu – Kemenhut11.Chairil Abdini – Setneg12.Agus Purnomo – SKP Perubahan Iklim13.Bistok Simbolon – Setkab

Ketua

Sekretaris

Anggota

Konteks HLPEP dalam Skema Besar

9

HLPEP

UN Sustainable DevelopmentSolutions Network

UNDP National Consultations

Sept 2013 (UN-GA)Mei 2013

Intergovernmentalprocess toapprove Post-2015Agenda

InisiatifSekjen PBB

Juli 2012

Open Working Group of 30 NationsRio+20

SG’s Report to UN-GA

Streams pemikiran: (i) review MDGs, (ii) diskusi mengenai SDGs, dan (iii) inisiatif pasca-2015 lainnya yang“intangible”, seperti: human-rights, governance, anti-corruption, peace dan security

UN Task Team

Pertemuan Pertama HLPEP di New York

10

Jul: Pengumuman TOR dan Panel2012

29 Ags: Videoconference Co-Chairs

25 Sep: Pertemuan I (New York)

1 Nov: Pertemuan II (London) –Poverty

Jan: Pertemuan III (Monrovia) –National Development

Mar: Pertemuan IV (Jakarta/Bali) –Global Partnership

Mei: Pertemuan V (New York) –laporan diserahkan kepadaSekjen PBB

2013

Sep 2013: laporan Sekjen PBBkepada Sidang Umum PBB

• Pertemuan I lebih fokus kepada visi

• Pertemuan terdiri dari seminar pembekalan bagi para anggota HLPEPpada 24 September, diikuti pertemuan utama antara Sekjen PBB, co-chairs, dan anggota HLPEP pada 25 September dimana seluruhanggota panel menyampaikan pandangannya mengenai visi danagenda pembangunan pasca-2015

• Presiden menyampaikan visi:

“Ending poverty by promoting equitable development, sustainablegrowth with equity through strengthened global partnership”

• Ketua Komite Nasional melaksanakan pertemuan bilateral dengananggota HLPEP/sherpa dari Liberia, Kolombia, Meksiko, CSO Perancis,Unilever

• Pertemuan juga diadakan dengan Sekretaris Eksekutif, dan hubungantelah dibuka dengan Cina, Jepang, Swedia, dan Kenya

• Visi Presiden dinilai cukup akomodatif dalam menampung berbagaiisu utama yang dikemukakan HLPEP

Pertemuan Kedua HLPEP di London:Vision at a glance – What do the panels see as important and visionary goal(s)?

Methodological note on word cloud:The bigger the size, the more the word is shared among panel members/mentioned

Pertemuan Kedua HLPEP di London:Questions at a glance – What do the panels want to find the answers?

Methodological note on word cloud:The bigger the size, the more the word is shared among panel members/mentioned

Grand Hyatt Nusa Dua Bali, 13-14 December 2012

13

Regional Meeting and Stakeholder Consultation onthe Post-2015 Development Agenda

14

Pidato Pembukaan Presiden YudhoyonoBali,13 Desember 2012

Methodological note: The bigger the word, the more often it is mentioned in the text.

Methodological note: The bigger the word, the more often it is mentioned in the text. 15

Narasi Sektor Swasta, Pemuda, Akademisi, Pemerintah, CSOBali, 13-14 Desember 2012

Swasta Pemuda Akademisi Pemerintah CSO/NGO

16

Ringkasan dari Bali Regional Meeting & StakeholdersConsultation 13-14 Desember 2012

Methodological note: The bigger the word, the more often it is mentioned in the text.

Pemetaan Awal Posisi Anggota HLPEP TerhadapIsu-Isu dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015• Berdasarkan interaksi jejaring dengan para anggota HLPEP, isu-isu

di atas bisa dipetakan menurut regio asal anggota panel, sebagaiberikut:

17

18

Timeline Selanjutnya Menuju New York, Mei 2013

New YorkLondon Bali

Monrovia

Bali

Today

New York

September2012

May2013

29January

24-27 March

Konteks Pembangunan Sudah Berubah

19

EkonomiPolitik

Teknologi

EkonomiPolitik

Teknologi

DAMPAK1. Kemiskinan laten

2. Pergeseran geografis kemiskinan: porsi besar orang miskin berada dikelompok negara berpendapatan menengah

3. Kesenjangan eknomi dan sosial tidak hanya ada di negara miskin atauberkembang, tapi juga di negara maju

DAMPAK1. Kemiskinan laten

2. Pergeseran geografis kemiskinan: porsi besar orang miskin berada dikelompok negara berpendapatan menengah

3. Kesenjangan eknomi dan sosial tidak hanya ada di negara miskin atauberkembang, tapi juga di negara maju

Daya dukung bumiTerkikisnya SDA

Lingkungan rusak

Daya dukung bumiTerkikisnya SDA

Lingkungan rusak

Paradigma Agenda Pembangunan Pasca-2015

• Paradigma baru disusun berdasarkan atasMillennium Development Goals (MDGs) denganmerujuk pada: akumulasi pengalaman, perubahandrastis lansekap pembangunan, kerangka kerja.

• Kerangka yang partisipatif solusi melibatkansemua pemangku kepentingan, top-down danbukan bottom-up.

20

Substansi Agenda Pembangunan Pasca-2015

• Pergeseran paradigma dalam memaknai kemiskinan.Pendekatan ‘poverty alleviation’ digenapkan denganpendekatan ‘leaving poverty behind’ di mana pendekatan inimelibatkan ‘si miskin’ sebagai subyek yang dibangunkapasitasnya agar dapat meninggalkan kemiskinan

• Sustainable growth with equity; bertautan dengan tatakelolasumberdaya pembangunan seperti pembiayaan, budaya danteknologi.

• Kemitraan dan kerjasama pada semua level (globalpartnership). Pendekatan pembangunan tidak lagi inter-government atau G to G tetapi juga inter-community danpeople-to-people.

21

Landasan Agenda Pembangunan Pasca-2015

• Millennium Declaration, Deklarasi HAM, hasil dariRio+20 Summit serta deklarasi PBB lainnya.

• Pelajaran dari MDGs.

• Prinsip keseimbangan; penempatan agenda dalamlingkup daya dukung bumi (planetary boundaries).

22

Pertemuan Ke-IV, Bali 24-27 Maret 2012

23

• Shape & Prioritiesfor Post-2015

• Global Partnership• Means of

Implementation

For HLPEP to reachconsensus on:

Bagaimana Energi dan Perubahan Iklim MenjadiSentral untuk Pembangunan Berkelanjutan?

Tema Energi sebagai Prioritas Nasional 2009-2014:Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasionalmelalui restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya

24

Substansi Inti

• Kebijakan: Penetapan kebijakan energi yang memastikan penanganan energi nasional terintegrasi sesuai Rencana IndukEnergi Nasional

• Restrukturisasi BUMN: Transformasi dan konsolidasi BUMN bidang energi dimulai dari PLN dan Pertamina

• Kapasitas energi: Peningkatan kapasitas pembangkit listrik rata-rata 3.000 MW/tahun dengan rasio elektrifikasiyang mencakup 80% pada 2014; dan produksi minyak bumi lebih dari 1,01 juta BOPD mulai 2014

• Energi alternatif: Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan melalui energi alternatifgeothermal mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014, dimulainya produksi coal bed methane untuk

membangkitkan listrik pada 2011, dan pemanfaatan potensi tenaga surya, microhydro, bio-energy,dan nuklir secara bertahap

• Hasil ikutan dan turunan minyak bumi/gas: Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagaibahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya

• Konversi menuju penggunaan gas: Perluasan program konversi minyak tanah ke gas sehingga mencakup 42 juta KK di2010; penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan di Palembang, Surabaya, dan Denpasar

Bagaimana seharusnya Energi ditempatkan dalam prioritas nasionalsetelah 2014, untuk Pembangunan Berkelanjutan Pasca-2015?

25

EnvironmentSustainability

SocialEquality

EconomicGrowth

EnergyEfficiency

ClimateChange

EnergyAccess

RIO+20 DOCUMENT OUTCOMEON ENERGY IN POST-2015

SUSTAINABLEGROWTH WITH EQUITY

• Infrastructure and energy for all• Environmental sustainability

• Planetary boundaries

Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan Pasca-2015

TERIMA KASIH

AGUNG.WICAKSONO@UKP.GO.ID